16
KONDUKTOMETRI OLEH :  A M A N A H F I R D A U S A N O F I TA S A R I KIMIA A 2011 11030234016

PPT konduktometri.pptx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPT mengenai analisis elektrokimia, yakni konduktometri

Citation preview

Handout KONDUKTOMETRI

KONDUKTOMETRIOleh :Amanah Firdausa NofitasariKimia A 201111030234016PengertianKonduktometriMetode analisis yang memanfaatkan pengukuran daya hantar listrik, yang dihasilkan dari sepasang elektroda inert dengan luas penampang pada jarak tertentu.

Daya hantar listrik merupakan fungsi konsentrasi larutan analit yang diukur. Daya hantar listrik muncul sebagai akibat adanya pergerakan ion-ion dalam larutan analit yang diukur.Semakin mudah larutan analit terionisasi, maka akan semakin besar daya hantar listrik larutanPrinsip Dasar KonduktometriBila larutan suatu elektrolit diencerkan, maka konduktivitas akan turun karena jumlah ion yang semakin sedikit dalam larutan tersebut untuk membawa arus.Jika semua larutan tersebut dimasukkan di antara dua elektroda yang terpisah dengan jarak 1 cm satu sama lainnya, maka konduktivitas akan naik. Hal ini dikarenakan oleh berkurangnya efek-efek antar-ionik pada elektrolit-elektrolit kuat dan kenaikan derajat ionisasi untuk elektrolit-elektrolit lemahPrinsip Dasar KonduktivitasDaya hantar listrik (G) merupakan kebalikan dari tahanan/hambatan listrik (R), maka : satuan dari G adalah ohm-1 atau siemens. Persamaan : Apabila arus listrik dialirkan ke dalam sebuah sistem larutan elektrolit yang di dalamnya terdapat 2 (dua) unit elektroda, maka G akan berbanding lurus dengan luas penampang elektroda dan berbanding terbalik dengan jarak antara kedua elektroda. Persamaan : dimana, k = daya hantar jenis (ohm-1.cm-1)

Persamaan UmumPengertian :Kemampuan suatu zat terlarut untuk menghantarkan arus listrikDaya hantar listrik yang dihasilkan oleh 1 (satu) gram ekivalen zat terlarut yang terdapat dalam suatu sistem larutan elektrolit yang memiliki sepasang elektroda dengan jarak kedua elektroda sebesar 1 cm.

Daya Hantar EkivalenVolume larutan (cm3) yang mengandung 1 gram ekivalen zat terlarut adalah : Persamaan :

Volume larutan juga dapat dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut: Dengan jarak antara kedua elektroda sebesar 1 cm, maka persamaan 2, akan menjadi :

Hubungan Daya Hantar dengan Daya Hantar EkivalenLanjutan......4. Substitusi persamaan (3) ke persamaan G, akan menghasilkan :

Rangkaian KonduktometerUntuk mengukur suatu konduktivitas suatu larutan, maka larutan dimasukkan ke dalam sebuah sel yang telah dikalibrasi dengan suatu larutan yang telah diketahui konduktivitasnya misalnya larutan standar kalium klorida. Sel dimasukkan ke dalam salah satu sisi rangkaian dari jembatan Wheatstone. Kemudian ukur resistannya pengaliran arus melalui sebuah larutan elektrolit akan mengakibatkan perubahan-perubahan dari komposisi larutan bila didekatkan dengan sebuah elektrode, yang pada akhirnya akan menunjukkan besarnya potensial pada elektrode tersebut.Komponen Rangkaian KonduktometerElektrolit dalam air akan pecah membentuk partikel bermuatan (ion). Peristiwa terurai elektrolit menjadi partikel-partikel bermuatan disebut dengan peristiwa disosiasi elektrolitik atau ionisasi. Ion inilah yang dapat memunculkan daya hantar listrik pada sistem konduktometer.Menurut Arrhenius, spesi terlarut tidak terdisosiasi sempurna menjadi ion-ionnya dan dia mengintroduksi besaran derajat dissosiasi yang merepresentasikan fraksi molekul yang terdissosiasi menjadi ion-ion.Menurut Arrhenius derajat dissosiasi dapat ditentukan secara eksperimental sebagai rasio antara konduktivitas ekivalen elektrolit dengan konduktivitas ekivalen pada pengenceran tak terhingga.

Teori Ion (Arrhenius)Konduktivitas larutan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :Luas permukaan elektrodaJarak di antara kedua elektrodaKonsentrasi larutan ion dalam larutanMobilitas ionikTemperaturFaktor-Faktor Konduktivitas LarutanMetode konduktometri dapat digunakan untuk menentukan titik ekivalen suatu metode titrasi. Contoh : Penentuan titik ekivalen pada titrasi asam kuat dengan basa kuat.Penambahan suatu elektrolit pada suatu larutan elektrolit lain yang memiliki volume tetap akan mempengaruhi hantaran larutan tersebut, tergantung dari ada atau tidaknya terjadi reaksi ionik.jika tidak terjadi reaksi ionik maka konduktans akan naik , tapi bila terjadi reaksi ionik maka konduktans dapat naik atau turun. Hal tersebut juga akan terjadi bila pada suatu larutan basa ditambahkan pada larutan asam kuat. Konduktans akan turun disebabkan oleh penggantian ion hidrogen yang memiliki konduktivitas tinggi oleh kation lain yang memiliki konduktivitas yang lebih rendah. Hal tersebut merupakan suatu dasar yang dijadikan prinsip pada titrasi konduktometri,yaitu substitusi ion-ion dengan suatu konduktivitas oleh ion-ion dengan konduktivitas yang lain.Titrasi KonduktometriTitrasi asam kuat (HCl) dengan basa kuat (NaOH).Titrasi asam kuat (HCl) dengan basa lemah (AgNO3).

Grafik Titrasi Konduktometri14Titrasi asam lemah (CH3COOH) dengan basa kuat (NaOH).Titrasi asam lemah (CH3COOH) dengan basa lemah (NH4OH).

Grafik Titrasi Konduktometri15TERIMA KASIH16