24
G 1 P 0 A 0 HAMIL 40 MINGGU INPARTU KALA 1 FASE LATEN DENGAN KETUBAN PECAH DINI 19 JAM JANIN TUNGGAL HIDUP PRESENTASI KEPALA PEMBIMBING : DR. MARZUQI SAYUTI, SP. OG DR. ZULFADLI, SP. OG Penyaji: Gita Dewita, S.Ked 1118011051 KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT UMUM AHMAD YANI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG Case Report

ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jgjhfhgxfgsrsw5tiuygiliuhjfhjxsgtduru7ykoi8uy

Citation preview

G1P0A0 HAMIL 40 MINGGUINPARTU KALA 1 FASE LATEN DENGAN KETUBAN PECAH DINI 19 JAMJANIN TUNGGAL HIDUP PRESENTASI KEPALA

PEMBIMBING :

DR. MARZUQI SAYUTI, SP. OGDR. ZULFADLI, SP. OG

Penyaji:

Gita Dewita, S.Ked

1118011051

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RUMAH SAKIT UMUM AHMAD YANI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

Case Report

REKAM MEDIK

Identifikasi Nama : Ny. Su Umur : 16 tahun Suku : Jawa Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT Alamat : tanjung bintang  Masuk RSAM : 02 April 2015 Pukul : 07.30 WIB

Anamnesis

R/ Reproduksi

• Menarche 13 tahun, siklus 28 hari, haid teratur, lama haid 7 hari, HPHT 28-06-2014

R/ Kehamilan/melahirkan

• Hamil ini

R/ Penyakit dahulu • R/ Hipertensi (-),

DM (-) R/ Gizi/sosioekonomi • Sedang

Anamnesis

• hamil kurang bulan dengan keluar air-air

Keluhan Utama

• Kurang lebih sejak 2 hari yang lalu os mengeluh keluar air-air, warna jernih, bau (-), ganti pembalut 3x per hari, perut mulas menjalar sampai pinggang hilang timbul tapi jarang, keluar darah lendir (-), riwayat keputihan (+), riwayat trauma (-), riwayat diurut-urut (-), riwayat minum jamu (-), riwayat demam (-).

• Os datang ke dokter Sp.OG setelah os mengalami keluar darah dan lendir ± 6 jam SMRS dan dilakukan USG, dikatakan bahwa janin dalam keadaan baik tetapi air ketuban kurang, lalu os dirujuk ke RSAM. Os mengaku hamil kurang bulan dan gerakan janin masih dirasakan.

RPP

Anamnesis Khusus

Pemeriksaan Fisik

Status Present• Keadaan umum : sakit sedang• Kesadaran : Compos mentis• Berat badan : 62 kg• Tinggi badan : 158 cm• Tekanan darah : 110/80 mmHg• Nadi : 100 x/menit• Pernafasan : 22 x/menit• Suhu : 37 °C

Status Generalis

• Muka : Pucat (-)• Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik

(-)• Leher : JVP normal, massa (-)• Jantung : Ictus cordis tidak teraba, bunyi

jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)

• Abdomen : Bising usus (+), cembung, tidak ada tanda cairan bebas

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

• Ekstremitas : Edema pretibia -/-, varises tidak ada

• Kandung kemih: Nyeri tekan suprapubik (-), nyeri berkemih (-)

• Kel. Limfe : Tidak ada pembesaran• Dada : Pergerakan nafas simetris• Paru : Vesikuler normal, ronki (-),

wheezing (-)

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis• Kandung kemih: Nyeri tekan suprapubik (-), nyeri berkemih (-)

• Kel. Limfe : Tidak ada pembesaran

• Mulut/gigi : Tidak dinilai• Dada : Pergerakan nafas simetris

• Paru : Vesikuler normal, ronki (-), wheezing (-)

Pemeriksaan Fisik

Status Obstetrii

• Pemeriksaan luar• FUT 34cm, memanjang, puki, preskep,

divergen, his 2x/10’/20”• Pemeriksaan dalam• VT : pembukaan serviks 2cm,

pendataran 10%, konsistensi lunak, posterior, penurunan 4/5, ketuban (-), jernih, bau (-), terbawah kepala dan penunjuk belum dapat dinilai.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Darah Rutin

Pemeriksaan Penunjang

Hb : 13 gr/dl

Ht : 37 % Leukosit :

16.800/µl Trombosit:

258.000/ µl

Diagnosis kerja

• G1P0A0 HAMIL 40 MINGGU INPARTU KALA 1 FASE LATEN DENGAN KETUBAN PECAH DINI 19 JAM JANIN TUNGGAL HIDUP PRESENTASI KEPALA

Terapi

Informed consent Terapi konservatif

Observasi TVI, HIS, DJJ Inj Ampicilin1 gram/8

jam IV (ST) Induksi oksitosin 10 IU

dalam RL 500cc r/ partus pervaginam

Follow upHARI/

TANGGALCATATAN INSTRUKSI

02/04/1507.30 WIB

S/ Keluhanhamil cukup bulan dengan keluar air-air, keluar darah lendir, mulas menjalar ke pinggangO/Status presentTD :120/80 mmHgNadi : 84 x/menitRR : 24x/menitT :37oCLaboratorium :Leukosit: 16.800 /uLO/Status obstetriVT : pembukaan serviks 2cm, pendataran 25%,konsistensi lunak, posterior, HI, ketuban (-), jernih, bau (-), terbawah kepala dan penunjuk belum dapat dinilai

A/ G1P0A0 hamil 40 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan ketuban pecah dini 8 jam JTH presentasi kepala.

Obs. Tvi, his, djj, tanda inpartuInjeksi ampisilin 1gr/8 jam IVInfus RL gtt 20x/mntInduksi persalinan dengan drip oksitosin 10 IU mgR/ partus pervaginam

Follow up

14.00 WIB S/ Keluhan:Hamil cukup bulan dengan keluar air-air, darah lendir, dan mulas menjalar ke pinggang

O/Status presentTD : 130/80 mmHgNadi : 88 x/menitRR : 24x/menitT : 36,3oCO/Status obstetriVT : pembukaan serviks 5cm, pendataran 50%,konsistensi lunak, medial, ketuban (-), jernih, bau (-), terbawah kepala dan penunjuk sutura sagitalis lintang.

A/ G1P0A0 hamil 40 minggu inpartu

kala 1 fase aktif dengan ketuban

pecah dini 14 jam JTH presentasi

kepala.

Th/ teruskan

Follow up

18.00 WIB S/Keluhan:mules menjalar sampai pinggang makin lama makin kuat dan sering, keluar darah lendir

O/Status presentTD : 120/80 mmHgNadi : 84 x/menitRR : 24x/menitT :36,8oCStatus ObstetriVT : pembukaan serviks 8cm,

pendataran 80%, konsistensi lunak, anterior, H2/5, ketuban (-), jernih, bau (-), terbawah kepala dan penunjuk sutura sagitalis lintang.

A/ G2P1A0 usia 36th hamil 39 mgg JTH IU preskep puki kala 1 fase aktif dengan KPD 22 jam.

Th/ teruskan

Follow up

19.30 S/ Keluhan:mules menjalar sampai punggung makin lama makin kuat dan sering, keluar darah lendir

O/Status presentTD : 120/90 mmHgNadi : 88 x/menitRR : 24x/menitT :36,7oCStatus ObstetriVT : pembukaan serviks lengkap,

pendataran 100%, HIV, ketuban (-), jernih, bau (-), terbawah kepala dan penunjuk UUK kiri.

A/ G1P0A0 hamil 40 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan ketuban pecah dini 19 jam JTH presentasi kepala.

Th/ pimpin persalinan

Follow up

20.00WIB Bayi lahir spontan, laki-laki, BB 3500 gr, PB 50 cm, A/S 6/7

Th/ observasi KU, TVI, kontraksi ibu

20.10WIB Plasenta lahir spontan tak lengkap BP ±500 gr, PTP ± 50 cm

Th/ observasi KU ibu

Follow up

03/04/1507.20 WIB

S/ Keluhan:perdarahan berkurang, demam (-), ASI (+), BAB (-), BAK (+)

O/Status presentKU : ringanTD : 100/80 mmHgNadi :80 x/menitRR : 28 x/menitT :36.4oCStatus obstetriPL: TFU 1jbpst

A/ P1A0 Post partum spontan neonatus hidup laki-laki 3500 gr, PB 50cm

- Amoxicillin, Vitamin B kompleks

- Pasien boleh pulang

Bagaimana terjadi nya KPD?

kontraksi uterus dan peregangan berulang. perubahan struktur, jumlah sel, dan

katabolisme kolagen menyebabkan aktifitas kolagen berubah dan menyebabkan selaput ketuban pecah (Prawirohardjo S, 2010).

berkurangnya asam askorbik sebagai komponen kolagen dan defisiensi tembaga terutama pada ibu hamil yag merokok → pertumbuhan struktur ketuban yang abnormal

ANALISA KASUS

ANALISA KASUS

Bagaimana diagnosis kasus ini? Anamnesis

Merupakan kehamilan pertama keluar air-air mulai 8jam yll,perut mulas menjalar

sampai pinggang, keluar darah lendir, HPHT 28-06-2014

Usia kehamilan 40 minggu berdasar HPHT R/ demam (-), r/ keputihan (-), r/trauma (-),

r/minum jamu(-) Pemeriksaan Fisik

tinggi fundus uteri 3 jari di bawah proccessus xiphoideus (34 cm),

letak janin memanjang, punggung kiri, bagian terbawah adalah kepala,

denyut jantung janin 134 kali permenit, his ada 2/10’/20”.

Pemeriksaan Dalam• pembukaan serviks 2cm, pendataran 10%,konsistensi

lunak, posterior, 4/5, ketuban (-), jernih, bau (-), terbawah kepala dan penunjuk belum dapat dinilai

Diagnosis G1P0A0 40 minggu Kala 1 Fase Laten dengan Ketuban Pecah Dini 19 jam Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala

ANALISA KASUS

Bagaimana penatalaksanaan kasus ini?

Terapi konservatif

Obs. Tvi, his, djj, tanda inpartuInjeksi ampisilin 1gr/8 jam IVInfus RL gtt 20x/mntInduksi persalinan dengan drip oksitosin 10 IU mgR/ partus pervaginam

Secara konservatif, rawat di rumah sakit, berikan antibiotik (ampisillin 4x500mg atau eritromisin bila tidak tahan ampisilin dan metronidazol 2x500mg selama 7 hari) (prawirohardjo, 2010)

Terapi PROM

Apakah komplikasi yang dapat terjadi?

infeksi maternal (korioamnionitis) ataupun neonatal (septikemia, pneumonia, omfalitis)

persalinan premature hipoksia karena kompresi tali pusat deformitas janin

Terima kasih