59
Responsi Batu Ginjal Pembimbing : dr. Heru Nurdiyanto, sp U Penyusun : Inneke 2010.04.0087

ppt_BSK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

batu saluran kemih

Citation preview

Page 1: ppt_BSK

Responsi Batu Ginjal

Pembimbing : dr. Heru Nurdiyanto, sp U

Penyusun : Inneke 2010.04.0087

Page 2: ppt_BSK

Identitas Pasien Nama : Tn. MA

Umur : 64th

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Bebekan meduran RT 20 RW 06 sepanjang

Pekerjaan : -

Tgl MRS : 23 Agustus 2015

Tgl Pemeriksaan : 24 Agustus 2015

Page 3: ppt_BSK

Keluhan utama : Demam

Keluhan tambahan : Mual muntah, nyeri

pinggang kiri, kencing sedikit

Riwayat Penyakit sekarang : Pasien datang ke UGD

RSAL DR.Ramelan Surabaya dengan keluhan demam.

Demam dirasakan hilang timbul sejak 2 hari yang lalu.

Pasien juga mengeluh mual muntah sejak 1hari smrs. Mual muntah sebanyak 2x, muntah cair ampas, tidak ada lendir, tdk ada darah.

Page 4: ppt_BSK

Pasien juga merasakan nyeri pada perut bagian kanan dan pinggang kiri sejak 1minggu yang lalu. Nyeri pinggang kiri terasa kemeng dan terasa menjalar dari belakang tembus sampai ke perut depan. Nyeri dirasakan hilang timbul dan tidak menggangu aktivitas sehari-hari. Nyeri perut kanan terasa menjalar ke bawah dan terus-terusan.

Page 5: ppt_BSK

Pasien mengeluh setiap kali buang air kecil hanya sedikit urine yang keluar sejak 1 minggu yang lalu. Setiap harinya produksi urine ± 1/2-1 gelas aqua (±100-200cc/24jam). Setiap kali buang air kecil pasien tidak merasakan nyeri. Urine berwarna kuning jernih, tidak ada batu atau pasir, dan tidak ada darah.

Pasien mempunyai kebiasaan minum sehari minimal 1 botol aqua besar. Pasien termasuk orang yang tidak menjaga makannya. Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan tertentu dalam waktu.

Page 6: ppt_BSK

Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan pernah merasakan nyeri pinggang kiri

sebelumnya tepatnya 1 tahun yang lalu. Kemudian pasien pergi ke dokter dan didiagnosa adanya batu pada saluran kemihnya. Pasien diberi obat untuk mengeluarkan batu. Setelah diberi obat, urine pasien menjadi berpasir. Setelah itu keluhan hilang sama sekali. Pasien tidak mempunyai riwayat kencing berwarna merah.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah sakit seperti pasien.

Page 7: ppt_BSK

Pemeriksaan fisik (tanggal 24 agustus 2015)

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran/GCS : Compos Mentis/4-5-6

Vital sign : Tensi : 150/70 mmHg

Nadi : 84x/menit

Suhu : 36°C

RR : 20x/menit

Page 8: ppt_BSK

Status generalis

Kepala : Exopthalmus (-/-) Conjunctiva anemis

(-/-) Sclera icteric (-/-) Kelainan kongenital

(-) Jejas (-)

Leher : Massa (-)

Deviasi Trakea (-) Jejas (-) Pembesaran KGB (-) Struma (-)

Page 9: ppt_BSK

Thorax

Cor

Inspeksi : IC tidak tampak

Palpasi : IC tidak teraba

Perkusi: batas jantung kiri dan kanan normal

Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)

Pulmo

Inspeksi : Normochest, gerak nafas simetris

Palpasi : Gerak nafas simetris

Perkusi: Sonor di seluruh lapangan paru

Auskultasi : Suara nafas vesikuler

Page 10: ppt_BSK

Abdomen Inspeksi: cembung, simetris Auskultasi : bising usus normal Palpasi : nyeri tekan (-), supel, hepar, lien dan ren tidak teraba Perkusi : Tympani

Ekstremitas Akral Hangat Edema

+ + - -

+ + - -

Page 11: ppt_BSK

Status Urologis

Ginjal (dengan bimanual palpasi) : flank mass -/- Nyeri ketok CVA -/+ Vesica Urinaria : Tidak teraba

Genitalia Eksternal: Penis Sirkumsisi : (+) Kelainan kongenital : (-) Kateter : (+) Tanda radang : (-)

Page 12: ppt_BSK

Uretra Striktur : (-) Stenosis : (-) Tanda radang : (-)

Skrotum Tanda radang : (-) Pembesaran : (-) Testis : (+/+) normal Varicocele : (-)

Page 13: ppt_BSK

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium (tanggal 23 Agustus 2015)

Darah lengkap:Leukosit : 20.5 x 103/uL (H)

Hb : 13.2 g/dL

Hct : 38.2% (L)

Trombosit : 472 x 103/uL (H)

Page 14: ppt_BSK

Urine lengkap : pH : 6,0

Protein : (+)

Eritrosit : 1-2

Lekosit : 1-15

Epitel : 3-5

Bakteri : (+)

Silinder : (-)

Kristal: (-)

Page 15: ppt_BSK

Kimia klinik : Glukosa : 249 mg/dL

BUN : 83 mg/dL (H)

Kreatinin : 3.4 mg/dL (H)

Albumin : 3,1 g/dL

Natrium : 125 mmol/L

Kalium : 5.01 mmol/L

Chlorida : 102 mmol/L

Page 16: ppt_BSK

Radiologi BOF (23 agustus 2015)

Tampak bayangan batu radio opaque para vertebra lumbal dextra 1-2 ukuran 3x5cm bentukan seperti tanduk/ staghorn.

Tambak bayangan batu radio opaque para vertebra sinistra 4-5 kiri ukuran 1x2cm.

Page 17: ppt_BSK

Tampak hidronefrosis ginjal sinistra grade + susp. Batu staghorn D.

Page 18: ppt_BSK

Resume Anamnesa :

Laki2 61tahun Demam sejak 2 hari yang lalu Mual muntah 1 hari smrs 2x nyeri pada perut bagian kanan terasa menjalar ke bawah

dan terus-terusan sejak 1mgg yg lalu. Nyeri pinggang kiri terasa kemeng dan terasa menjalar

dari belakang tembus sampai ke perut depan. Nyeri dirasakan hilang timbul sejak 1mgg yg lalu.

Kencing sedikit ±100-200cc/24jam Riwayat kencing pasir 2th yang lalu.

Page 19: ppt_BSK

Pemeriksaan fisik: Nyeri ketok CVA kiri (+) Pemeriksaan penunjang Leukosit : 20.5 x 103/uL (H) Hct : 38.2% (L) Trombosit : 472 x 103/uL (H)

Page 20: ppt_BSK

Urine lengkap : pH : 6,0 Protein: (+) Eritrosit : 1-2 Lekosit : 1-15 Epitel : 3-5 Bakteri : (+) Silinder : (-)

Kimia klinik : BUN : 83 mg/dL (H)Kreatinin : 3.4 mg/dL (H)

Page 21: ppt_BSK

Radiologi BOF :

Tampak bayangan batu radio opaque para vertebra lumbal dextra 1-2 ukuran 3x5cm bentukan seperti tanduk/ staghorn.

Tambak bayangan batu radio opaque para vertebra sinistra 4-5 kiri ukuran 1x2cm.

USG Tampak hidronefrosis ginjal sinistra grade +

susp. Batu staghorn D.

Page 22: ppt_BSK

Diagnosa Dx kerja : urosepsis Dx primer : batu ureter S + Batu staghorn D Dx sekunder : DM tipe II + HT Dx komplikasi : CKD + HN berat S

Planning DX : Melengkapi lab GDP/2JPP, HGA, CREAT, FH

(PT/APTT), OT/PT, Bilirubin D/T, albumin. Kultur urine, & kultur darah.

Page 23: ppt_BSK

Tx : rawat bersama interna IUFD EAS 7tpm Inj. Ceftriaxone 2x1gr Inj. Antrain 3x1amp Inj. Ondancentron 3x4mg Inj. Ranitind 2x1amp Glurinorm ½-0-0

Monitor : vital sign, keluhan penderita

Page 24: ppt_BSK

Laporan operasi (25 agustus 2015) Diagnosa Pra Bedah : Batu ureter S Dignosa Pasca Bedah : Batu ureter dengan pionefrasi S Persiapan : Informed consent Antibiotik profilaksis ceftriaxone 2g Posisi pasien : Posisi lumbotomi S Desinfeksi : Povidone iodine 10% Insisi : insisi lumbotomi tepi bawah costa 12

diperdalam layer demi layer

Page 25: ppt_BSK

Temuan operasi : ginjal>>, pungsi keluar pus +- 500cc. batu didapatkan di pielum terambil. 1 buah. Diameter 2x1cm. cuci dengan PZ dan bethadine.

Tindakan operasi : urs, nefrolitotomi, pasang dj stent, pasang drain. Jahit lapis demi lapis. Operasi selesai.

Komplikasi/perdarahan : 200cc

Page 26: ppt_BSK

Instruksi pasien pasca operasi : MRS ICU IUFD PZ : D5 = 2 :1 /24jam Inj ceftriaxone 3x1gr Inj Antrain 3x1amp. Inj Metronidazole 3x500 Inj Ranitidine 2x1 Inj Lasix 1x1amp bila td systole >110 mmHg Inj Traxenamat 3x500 Pertahankan drain s/d <20cc/ 2x24jam Pertahankan kateter 1x24jam

Page 27: ppt_BSK

Follow up 26-8-15S :: Nyeri luka bekas operasiO : KU: Tampak sakit sedang Kesadaran/GCS :

Compos mentis/4-5-6 Vital sign : Tensi

130/80mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 36,5°C RR : 18x/menit Status generalis : dbn Status urologi : Produksi

urine 850cc/24 jam Draine : 10cc

A : post nefrolitotomi sinistra H+1 + dj stent SP : IVFD PZ 1000cc/24jam inj Antrain 3x1amp. Inj Metronidazole 3x500 Inj Ranitidine 2x1 Inj Lasix 1x1amp bila td

systole >110 mmHg Inj Traxenamat 3x500

Page 28: ppt_BSK

27-8-15S : Nyeri luka bekas operasi sedikit berkurang, sulit tidur, flatus (+)

O : KU: Tampak sakit sedang Kesadaran/GCS : Compos

mentis/4-5-6 Vital sign : Tensi

120/80mmHg Nadi :

88x/menit Suhu :

36.5°C RR :

16x/menit Status generalis : dbn Status urologi : Produksi

urine 2100cc/24 jam ; Draine : 2cc/24jam

A : post nefrolitotomi proksimal sinistra H+2 + dj stent SP : IVFD PZ 1000cc/24jam Injeksi ceftriaxone 2 x 1 Injeksi metronidazole

3x500 Injeksi Antrain 3 x 1amp Injeksi Ranitidin 2 x 1 Inj Lasix 1x1amp bila td

systole >110 mmHg Inj Traxenamat 3x500

Page 29: ppt_BSK

Tinjauan Pustaka

Page 30: ppt_BSK

Anatomi Ginjal

Berbentuk seperti kacang, sepasang, retroperitoneal.

Ginjal kanan terletak lebih rendah karena adanya hati yang mendesak.

Bagian : korteks, medula, columna renalis, processus renalis, hilus renalis, papilla renalis, calix minor, calix mayor, pelvis renalis, ureter.

Page 31: ppt_BSK

Anatomi Ginjal

Page 32: ppt_BSK

Anatomi Ginjal

Page 33: ppt_BSK

Anatomi Ginjal

Unit fungsional ginjal disebut nefron.

Nefron terdiri dari korpus renalis/ Malpighi (yaitu glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal yang bermuara pada tubulus pengumpul.

Page 34: ppt_BSK

Anatomi Ginjal

Page 35: ppt_BSK

Anatomi Ginjal Vaskularisasi

A. renalis cabang dari aorta abdominal V.renalis bermuara pada vena cava inferior.

Innervasi simpatis dan parasimpatis simpatis T10-L1 atau L2, melalui

n.splanchnicus major, n.splanchnicus imus dan n.lumbalis (vasomotorik dan aferen viseral).

Parasimpatis n.vagus.

Page 36: ppt_BSK

Fisiologi Ginjal

pengeluaran zat-zat toksin atau racun

mempertahankan suasana keseimbangan cairan

mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh

mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.

Page 37: ppt_BSK

Batu Saluran Kemih // Definisi

Disebut juga calculus uriner.

Massa keras seperti batu yang berada di ginjal dan salurannya dan dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih, atau infeksi.

Di dalam ginjal maupun di luar ginjal

Pembentukan batu urolithiasis

Page 38: ppt_BSK

Batu Saluran Kemih // Definisi

Page 39: ppt_BSK

Batu Saluran Kemih // Etiologi F.Intrinsik

herediter Umur Jenis kelamin

F.Ekstrinsik Geografik Iklim & temp Asupan air Diet pekerjaan

Page 40: ppt_BSK

Batu Saluran Kemih // Epidemiologi

Banyak di negara yang telah berkembang

Pria >> 3:1 wanita

Puncak 30-60th / 20-49th

Batu struvit banyak pada wanita

Page 41: ppt_BSK

Batu Saluran Kemih // Patogenesis

Dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama pada tempat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine (stasis urine), yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli.

kelainan bawaan pada pelvikalises (stenosis uretero-pelvis), divertikel, obstruksi infravesika kronis seperti pada hyperplasia prostat benigna, stiktura, dan buli-buli neurogenik merupakan keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu.

Page 42: ppt_BSK

Batu Saluran Kemih // Patogenesis

Batu (kristal organik/anorganik) larut air tetapjika ada keadaan yang memudahkan terbentuk batu kristal mengadakan prepitasiinti (nucleasi)agregasi &menarik bahankristal lebih besar(sifat nya rapuh)menempel ke epitelretensi kristal (menyumbat).

Page 43: ppt_BSK

Batu Saluran Kemih // Patogenesis

Kandungan batu kemih kebayakan terdiri dari : 75 % kalsium. 15 % batu tripe/batu struvit (Magnesium

Amonium Fosfat). 6 % batu asam urat. 1-2 % sistin (cystine).

Page 44: ppt_BSK

Batu Saluran Kemih // M.klinik Silent stone (tdk khas), timbul bila ada Obstruksi & Infeksi.

Keluhan bergantung pada posisi, besar batu & penyulit.

Batu ginjal : Nyeri pinggang (kolik/non-kolik). Sifatnya tajam, episodik yang sering menjalar ke perut/lipatan paha. Pem.fisik : nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi sakit, terlihat tanda-tanda gagal ginjal, retensi urine, dan jika disertai infeksi didapatkan demam-menggigil.

Batu ureter : nyeri sering menjalar ke kemaluan. Disertai mual muntah.

Page 45: ppt_BSK

Infeksi Bacteremia Septicemia /sepsis

Obstruksi : yang sering pada pyelum hidronefrosis Pada ureter

(unilateral & (bilateral) anuri

(kegawat daruratan).

Reflux ke ginjal Iskemik (parenkim

ginjal terdesakp.d terdesakiskemikATN.

Batu Saluran Kemih // komplikasi

Page 46: ppt_BSK

Batu Saluran Kemih // Diagnosis

Anamnesa , fisik, pem.penunjang (radiologis, lab, & penunjang lainobstruksi,infeksi,& ggg. Gagal ginjal.

Foto BOF

Jenis batu radioopasitas

kalsium opak

MAP semiopak

Urat/sistin Non opak

Page 47: ppt_BSK

Batu Saluran Kemih // Diagnosis

IVP menilai keadaan anatomi dan fx ginjal, dapat mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non opak yang tidak dapat terlihat oleh foto polos abdomen.

USG pada px yang tidak memungkinkan IVP (alergi, faal ginjal menurun & wanita hamil). echoic shadow

Page 48: ppt_BSK

Batu Saluran Kemih // Diagnosis

Pemeriksaan Mikroskopik Urin, untuk mencari hematuria dan Kristal.

Renogram, dapat diindikasikan pada batu staghorn untuk menilai fungsi ginjal.

Analisis batu, untuk mengetahui asal terbentuknya.

Kultur urin, untuk mecari adanya infeksi sekunder.

DPL, ureum, kreatinin, elektrolit, kalsium, fosfat, urat, protein, fosfatase alkali serum.

Page 49: ppt_BSK

App.akut.

Adneksitis pada wanita.

Keganasan (bila disertai hematuri dan tidak nyeri).

Tumor

Batu Saluran Kemih // DD

Page 50: ppt_BSK

BSK // Penatalaksanaan Harus cepat dikeluarkan.

Indikasi operatif obstruksi & infeksi.

1. Konservatif : batu ureter <5 bisa kluar spontan Minum sehingga diuresis 2 liter/ hari α – blocker (diuretik) NSAID (mengurangi nyeri)Batas konservatif 6 minggu.

Page 51: ppt_BSK

BSK // Penatalaksanaan

2. Operatif (close, open, & pemasangan stent) Close ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)

Page 52: ppt_BSK

BSK // Penatalaksanaan ESWL merupakan alat pemecah batu ginjal dengan

menggunakan gelombang kejut antara 15-22 kilowatt.

ESWL hanya sesuai untuk menghancurkan batu ginjal dengan ukuran kurang dari 3 cm serta terletak di ginjal atau saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih (kecuali yang terhalang oleh tulang panggul).

Page 53: ppt_BSK

BSK // Penatalaksanaan PNL (Percutaneous Nephro Litholapexy).

mengeluarkan batu yang berada di dalam saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kalises melalui insisi pada kulit.

Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen kecil.

Page 54: ppt_BSK

BSK // Penatalaksanaan

Page 55: ppt_BSK

BSK // Penatalaksanaan Litotripsi (untuk memecah batu buli-buli atau

batu uretra dengan memasukkan alat pemecah batu/litotriptor ke dalam buli-buli),

ureteroskopi atau uretero-renoskopi.

Page 56: ppt_BSK

BSK // PenatalaksanaanOpen

• pielolitotomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal, dan ureterolitotomi untuk batu di ureter. Bivalve utk batu staghorn yang sangat besar.

Page 57: ppt_BSK

BSK // Penatalaksanaan

Pemasangan stent

Jarang dilakukan

Dilakukan bila trdapat sepsis, batu ureter yang melekat

Page 58: ppt_BSK

BSK // Preventif minum cukup dan diusahakan

produksi urin 2-3 liter per hari.

Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu.

Aktivitas harian yang cukup.

Pemberian medikamentosa.

Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah: Rendah protein, karena

protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.

Rendah oksalat. Rendah garam, karena

natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri.

Rendah purin.

Page 59: ppt_BSK

BSK // Prognosis Tergantung dari lokasi, ukuran, dan adanya infeksi

serta obstruksi.

Semakin besar semakin buruk.

Obstruksi dapat menyebabkan infeksi dan berakibat penurunan fungsi ginjal.