Upload
inneke-fang
View
233
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
batu saluran kemih
Citation preview
Responsi Batu Ginjal
Pembimbing : dr. Heru Nurdiyanto, sp U
Penyusun : Inneke 2010.04.0087
Identitas Pasien Nama : Tn. MA
Umur : 64th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Bebekan meduran RT 20 RW 06 sepanjang
Pekerjaan : -
Tgl MRS : 23 Agustus 2015
Tgl Pemeriksaan : 24 Agustus 2015
Keluhan utama : Demam
Keluhan tambahan : Mual muntah, nyeri
pinggang kiri, kencing sedikit
Riwayat Penyakit sekarang : Pasien datang ke UGD
RSAL DR.Ramelan Surabaya dengan keluhan demam.
Demam dirasakan hilang timbul sejak 2 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluh mual muntah sejak 1hari smrs. Mual muntah sebanyak 2x, muntah cair ampas, tidak ada lendir, tdk ada darah.
Pasien juga merasakan nyeri pada perut bagian kanan dan pinggang kiri sejak 1minggu yang lalu. Nyeri pinggang kiri terasa kemeng dan terasa menjalar dari belakang tembus sampai ke perut depan. Nyeri dirasakan hilang timbul dan tidak menggangu aktivitas sehari-hari. Nyeri perut kanan terasa menjalar ke bawah dan terus-terusan.
Pasien mengeluh setiap kali buang air kecil hanya sedikit urine yang keluar sejak 1 minggu yang lalu. Setiap harinya produksi urine ± 1/2-1 gelas aqua (±100-200cc/24jam). Setiap kali buang air kecil pasien tidak merasakan nyeri. Urine berwarna kuning jernih, tidak ada batu atau pasir, dan tidak ada darah.
Pasien mempunyai kebiasaan minum sehari minimal 1 botol aqua besar. Pasien termasuk orang yang tidak menjaga makannya. Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan tertentu dalam waktu.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan pernah merasakan nyeri pinggang kiri
sebelumnya tepatnya 1 tahun yang lalu. Kemudian pasien pergi ke dokter dan didiagnosa adanya batu pada saluran kemihnya. Pasien diberi obat untuk mengeluarkan batu. Setelah diberi obat, urine pasien menjadi berpasir. Setelah itu keluhan hilang sama sekali. Pasien tidak mempunyai riwayat kencing berwarna merah.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah sakit seperti pasien.
Pemeriksaan fisik (tanggal 24 agustus 2015)
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran/GCS : Compos Mentis/4-5-6
Vital sign : Tensi : 150/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36°C
RR : 20x/menit
Status generalis
Kepala : Exopthalmus (-/-) Conjunctiva anemis
(-/-) Sclera icteric (-/-) Kelainan kongenital
(-) Jejas (-)
Leher : Massa (-)
Deviasi Trakea (-) Jejas (-) Pembesaran KGB (-) Struma (-)
Thorax
Cor
Inspeksi : IC tidak tampak
Palpasi : IC tidak teraba
Perkusi: batas jantung kiri dan kanan normal
Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Inspeksi : Normochest, gerak nafas simetris
Palpasi : Gerak nafas simetris
Perkusi: Sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
Abdomen Inspeksi: cembung, simetris Auskultasi : bising usus normal Palpasi : nyeri tekan (-), supel, hepar, lien dan ren tidak teraba Perkusi : Tympani
Ekstremitas Akral Hangat Edema
+ + - -
+ + - -
Status Urologis
Ginjal (dengan bimanual palpasi) : flank mass -/- Nyeri ketok CVA -/+ Vesica Urinaria : Tidak teraba
Genitalia Eksternal: Penis Sirkumsisi : (+) Kelainan kongenital : (-) Kateter : (+) Tanda radang : (-)
Uretra Striktur : (-) Stenosis : (-) Tanda radang : (-)
Skrotum Tanda radang : (-) Pembesaran : (-) Testis : (+/+) normal Varicocele : (-)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (tanggal 23 Agustus 2015)
Darah lengkap:Leukosit : 20.5 x 103/uL (H)
Hb : 13.2 g/dL
Hct : 38.2% (L)
Trombosit : 472 x 103/uL (H)
Urine lengkap : pH : 6,0
Protein : (+)
Eritrosit : 1-2
Lekosit : 1-15
Epitel : 3-5
Bakteri : (+)
Silinder : (-)
Kristal: (-)
Kimia klinik : Glukosa : 249 mg/dL
BUN : 83 mg/dL (H)
Kreatinin : 3.4 mg/dL (H)
Albumin : 3,1 g/dL
Natrium : 125 mmol/L
Kalium : 5.01 mmol/L
Chlorida : 102 mmol/L
Radiologi BOF (23 agustus 2015)
Tampak bayangan batu radio opaque para vertebra lumbal dextra 1-2 ukuran 3x5cm bentukan seperti tanduk/ staghorn.
Tambak bayangan batu radio opaque para vertebra sinistra 4-5 kiri ukuran 1x2cm.
Tampak hidronefrosis ginjal sinistra grade + susp. Batu staghorn D.
Resume Anamnesa :
Laki2 61tahun Demam sejak 2 hari yang lalu Mual muntah 1 hari smrs 2x nyeri pada perut bagian kanan terasa menjalar ke bawah
dan terus-terusan sejak 1mgg yg lalu. Nyeri pinggang kiri terasa kemeng dan terasa menjalar
dari belakang tembus sampai ke perut depan. Nyeri dirasakan hilang timbul sejak 1mgg yg lalu.
Kencing sedikit ±100-200cc/24jam Riwayat kencing pasir 2th yang lalu.
Pemeriksaan fisik: Nyeri ketok CVA kiri (+) Pemeriksaan penunjang Leukosit : 20.5 x 103/uL (H) Hct : 38.2% (L) Trombosit : 472 x 103/uL (H)
Urine lengkap : pH : 6,0 Protein: (+) Eritrosit : 1-2 Lekosit : 1-15 Epitel : 3-5 Bakteri : (+) Silinder : (-)
Kimia klinik : BUN : 83 mg/dL (H)Kreatinin : 3.4 mg/dL (H)
Radiologi BOF :
Tampak bayangan batu radio opaque para vertebra lumbal dextra 1-2 ukuran 3x5cm bentukan seperti tanduk/ staghorn.
Tambak bayangan batu radio opaque para vertebra sinistra 4-5 kiri ukuran 1x2cm.
USG Tampak hidronefrosis ginjal sinistra grade +
susp. Batu staghorn D.
Diagnosa Dx kerja : urosepsis Dx primer : batu ureter S + Batu staghorn D Dx sekunder : DM tipe II + HT Dx komplikasi : CKD + HN berat S
Planning DX : Melengkapi lab GDP/2JPP, HGA, CREAT, FH
(PT/APTT), OT/PT, Bilirubin D/T, albumin. Kultur urine, & kultur darah.
Tx : rawat bersama interna IUFD EAS 7tpm Inj. Ceftriaxone 2x1gr Inj. Antrain 3x1amp Inj. Ondancentron 3x4mg Inj. Ranitind 2x1amp Glurinorm ½-0-0
Monitor : vital sign, keluhan penderita
Laporan operasi (25 agustus 2015) Diagnosa Pra Bedah : Batu ureter S Dignosa Pasca Bedah : Batu ureter dengan pionefrasi S Persiapan : Informed consent Antibiotik profilaksis ceftriaxone 2g Posisi pasien : Posisi lumbotomi S Desinfeksi : Povidone iodine 10% Insisi : insisi lumbotomi tepi bawah costa 12
diperdalam layer demi layer
Temuan operasi : ginjal>>, pungsi keluar pus +- 500cc. batu didapatkan di pielum terambil. 1 buah. Diameter 2x1cm. cuci dengan PZ dan bethadine.
Tindakan operasi : urs, nefrolitotomi, pasang dj stent, pasang drain. Jahit lapis demi lapis. Operasi selesai.
Komplikasi/perdarahan : 200cc
Instruksi pasien pasca operasi : MRS ICU IUFD PZ : D5 = 2 :1 /24jam Inj ceftriaxone 3x1gr Inj Antrain 3x1amp. Inj Metronidazole 3x500 Inj Ranitidine 2x1 Inj Lasix 1x1amp bila td systole >110 mmHg Inj Traxenamat 3x500 Pertahankan drain s/d <20cc/ 2x24jam Pertahankan kateter 1x24jam
Follow up 26-8-15S :: Nyeri luka bekas operasiO : KU: Tampak sakit sedang Kesadaran/GCS :
Compos mentis/4-5-6 Vital sign : Tensi
130/80mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 36,5°C RR : 18x/menit Status generalis : dbn Status urologi : Produksi
urine 850cc/24 jam Draine : 10cc
A : post nefrolitotomi sinistra H+1 + dj stent SP : IVFD PZ 1000cc/24jam inj Antrain 3x1amp. Inj Metronidazole 3x500 Inj Ranitidine 2x1 Inj Lasix 1x1amp bila td
systole >110 mmHg Inj Traxenamat 3x500
27-8-15S : Nyeri luka bekas operasi sedikit berkurang, sulit tidur, flatus (+)
O : KU: Tampak sakit sedang Kesadaran/GCS : Compos
mentis/4-5-6 Vital sign : Tensi
120/80mmHg Nadi :
88x/menit Suhu :
36.5°C RR :
16x/menit Status generalis : dbn Status urologi : Produksi
urine 2100cc/24 jam ; Draine : 2cc/24jam
A : post nefrolitotomi proksimal sinistra H+2 + dj stent SP : IVFD PZ 1000cc/24jam Injeksi ceftriaxone 2 x 1 Injeksi metronidazole
3x500 Injeksi Antrain 3 x 1amp Injeksi Ranitidin 2 x 1 Inj Lasix 1x1amp bila td
systole >110 mmHg Inj Traxenamat 3x500
Tinjauan Pustaka
Anatomi Ginjal
Berbentuk seperti kacang, sepasang, retroperitoneal.
Ginjal kanan terletak lebih rendah karena adanya hati yang mendesak.
Bagian : korteks, medula, columna renalis, processus renalis, hilus renalis, papilla renalis, calix minor, calix mayor, pelvis renalis, ureter.
Anatomi Ginjal
Anatomi Ginjal
Anatomi Ginjal
Unit fungsional ginjal disebut nefron.
Nefron terdiri dari korpus renalis/ Malpighi (yaitu glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal yang bermuara pada tubulus pengumpul.
Anatomi Ginjal
Anatomi Ginjal Vaskularisasi
A. renalis cabang dari aorta abdominal V.renalis bermuara pada vena cava inferior.
Innervasi simpatis dan parasimpatis simpatis T10-L1 atau L2, melalui
n.splanchnicus major, n.splanchnicus imus dan n.lumbalis (vasomotorik dan aferen viseral).
Parasimpatis n.vagus.
Fisiologi Ginjal
pengeluaran zat-zat toksin atau racun
mempertahankan suasana keseimbangan cairan
mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.
Batu Saluran Kemih // Definisi
Disebut juga calculus uriner.
Massa keras seperti batu yang berada di ginjal dan salurannya dan dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih, atau infeksi.
Di dalam ginjal maupun di luar ginjal
Pembentukan batu urolithiasis
Batu Saluran Kemih // Definisi
Batu Saluran Kemih // Etiologi F.Intrinsik
herediter Umur Jenis kelamin
F.Ekstrinsik Geografik Iklim & temp Asupan air Diet pekerjaan
Batu Saluran Kemih // Epidemiologi
Banyak di negara yang telah berkembang
Pria >> 3:1 wanita
Puncak 30-60th / 20-49th
Batu struvit banyak pada wanita
Batu Saluran Kemih // Patogenesis
Dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama pada tempat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine (stasis urine), yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli.
kelainan bawaan pada pelvikalises (stenosis uretero-pelvis), divertikel, obstruksi infravesika kronis seperti pada hyperplasia prostat benigna, stiktura, dan buli-buli neurogenik merupakan keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu.
Batu Saluran Kemih // Patogenesis
Batu (kristal organik/anorganik) larut air tetapjika ada keadaan yang memudahkan terbentuk batu kristal mengadakan prepitasiinti (nucleasi)agregasi &menarik bahankristal lebih besar(sifat nya rapuh)menempel ke epitelretensi kristal (menyumbat).
Batu Saluran Kemih // Patogenesis
Kandungan batu kemih kebayakan terdiri dari : 75 % kalsium. 15 % batu tripe/batu struvit (Magnesium
Amonium Fosfat). 6 % batu asam urat. 1-2 % sistin (cystine).
Batu Saluran Kemih // M.klinik Silent stone (tdk khas), timbul bila ada Obstruksi & Infeksi.
Keluhan bergantung pada posisi, besar batu & penyulit.
Batu ginjal : Nyeri pinggang (kolik/non-kolik). Sifatnya tajam, episodik yang sering menjalar ke perut/lipatan paha. Pem.fisik : nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi sakit, terlihat tanda-tanda gagal ginjal, retensi urine, dan jika disertai infeksi didapatkan demam-menggigil.
Batu ureter : nyeri sering menjalar ke kemaluan. Disertai mual muntah.
Infeksi Bacteremia Septicemia /sepsis
Obstruksi : yang sering pada pyelum hidronefrosis Pada ureter
(unilateral & (bilateral) anuri
(kegawat daruratan).
Reflux ke ginjal Iskemik (parenkim
ginjal terdesakp.d terdesakiskemikATN.
Batu Saluran Kemih // komplikasi
Batu Saluran Kemih // Diagnosis
Anamnesa , fisik, pem.penunjang (radiologis, lab, & penunjang lainobstruksi,infeksi,& ggg. Gagal ginjal.
Foto BOF
Jenis batu radioopasitas
kalsium opak
MAP semiopak
Urat/sistin Non opak
Batu Saluran Kemih // Diagnosis
IVP menilai keadaan anatomi dan fx ginjal, dapat mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non opak yang tidak dapat terlihat oleh foto polos abdomen.
USG pada px yang tidak memungkinkan IVP (alergi, faal ginjal menurun & wanita hamil). echoic shadow
Batu Saluran Kemih // Diagnosis
Pemeriksaan Mikroskopik Urin, untuk mencari hematuria dan Kristal.
Renogram, dapat diindikasikan pada batu staghorn untuk menilai fungsi ginjal.
Analisis batu, untuk mengetahui asal terbentuknya.
Kultur urin, untuk mecari adanya infeksi sekunder.
DPL, ureum, kreatinin, elektrolit, kalsium, fosfat, urat, protein, fosfatase alkali serum.
App.akut.
Adneksitis pada wanita.
Keganasan (bila disertai hematuri dan tidak nyeri).
Tumor
Batu Saluran Kemih // DD
BSK // Penatalaksanaan Harus cepat dikeluarkan.
Indikasi operatif obstruksi & infeksi.
1. Konservatif : batu ureter <5 bisa kluar spontan Minum sehingga diuresis 2 liter/ hari α – blocker (diuretik) NSAID (mengurangi nyeri)Batas konservatif 6 minggu.
BSK // Penatalaksanaan
2. Operatif (close, open, & pemasangan stent) Close ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
BSK // Penatalaksanaan ESWL merupakan alat pemecah batu ginjal dengan
menggunakan gelombang kejut antara 15-22 kilowatt.
ESWL hanya sesuai untuk menghancurkan batu ginjal dengan ukuran kurang dari 3 cm serta terletak di ginjal atau saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih (kecuali yang terhalang oleh tulang panggul).
BSK // Penatalaksanaan PNL (Percutaneous Nephro Litholapexy).
mengeluarkan batu yang berada di dalam saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kalises melalui insisi pada kulit.
Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen kecil.
BSK // Penatalaksanaan
BSK // Penatalaksanaan Litotripsi (untuk memecah batu buli-buli atau
batu uretra dengan memasukkan alat pemecah batu/litotriptor ke dalam buli-buli),
ureteroskopi atau uretero-renoskopi.
BSK // PenatalaksanaanOpen
• pielolitotomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal, dan ureterolitotomi untuk batu di ureter. Bivalve utk batu staghorn yang sangat besar.
BSK // Penatalaksanaan
Pemasangan stent
Jarang dilakukan
Dilakukan bila trdapat sepsis, batu ureter yang melekat
BSK // Preventif minum cukup dan diusahakan
produksi urin 2-3 liter per hari.
Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu.
Aktivitas harian yang cukup.
Pemberian medikamentosa.
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah: Rendah protein, karena
protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.
Rendah oksalat. Rendah garam, karena
natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri.
Rendah purin.
BSK // Prognosis Tergantung dari lokasi, ukuran, dan adanya infeksi
serta obstruksi.
Semakin besar semakin buruk.
Obstruksi dapat menyebabkan infeksi dan berakibat penurunan fungsi ginjal.