Author
lina-maulimah
View
294
Download
6
Embed Size (px)
1
Ilmu pemesinan sendiri adalah ilmu yang mengajarkan
kita untuk mengenal atau membuat suatu produk yangterbuat dari logam dengan menggunakan proses pemesinan, baik secara konvensional maupun non
konvensional.Dengan adanya praktikum permesinan, akansangat menunjang ilmu-ilmu yang telah diberikan pada
perkuliahan serta menambah ilmu yang belum diberikanpada saat perkuliahan untuk di aplikasikan pada saat praktikum.Kelompok 3 2
Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Akhir Praktikum ini adalah:
Untuk menunjang teori-teori yang telah di dapat padasaat kuliah. Untuk mengetahui proses dan cara kerja pada
pemesinan konvensional (proses bubut, proses freis,proses gurdi dan proses kerja bangku).
Untuk mengetahui proses dan cara kerja pada
pemesinan non konvensional (proses bubut pada mesinCNC TU-2A dan proses freis pada mesin CNC TU-3A).Kelompok 3 3
Kelompok 3
4
Kelompok 3
5
Mesin Konvensional Pada proses pemesinan konvensional dilakukan proses
pembuatan puller dengan cara membubut,mengefreis,menggergaji, mengikir, mengetap dan lain-lain.
Gambar 4.1 Benda kerja awal
Kelompok 3
6
Gambar 4.12 Hasil akhir benda kerja (lengan)
Gambar 4.13 Hasil akhir benda kerja (rahang penarik)
Kelompok 3
7
Gambar 4.14 Hasil akhir benda kerja (Batang Penekan)
Kelompok 3
Gambar 4.15 Puller
8
Pada proses pemesinan non konvensional (mesin CNC) dilakukanproses bubut dengan menggunakan mesin CNC TU-2A dan proses freis dengan menggunakan mesin CNCN TU-3A. Proses bubut pada benda kerja 1
d0= 22 mm a1= d0 - d1/2= 2 mm
d1= 18 mm a2= d1 - d2/2= 2 mmd2= 14 mm a3= d2 d3/2= 2 mm d3= 10 mm champer = 2x 45o
Gambar 4.22 Benda kerja 1 proses bubut
Kelompok 3
9
Proses bubut pada benda kerja 2
d0= 22 mm a1= d0 - d1/2= 2 mm d1= 18 mm a2= d1 - d2/2= 2 mm d2= 14 mm a3= d2 d3/2= 2 mm d3= 10 mm champer = 2x 45o
Gambar 4.23 Benda kerja 2 proses bubut
Kelompok 3
10
Benda kerja 1 dan benda kerja 2 merupakan material dengan bahannilon yang merupakan polimer yang memiliki sifat seperti plastik, maka untuk kecepatan potong bahan plastik tersebut yaitu:
Vc = 35 m/min (referensi untuk nilon)dMaka dihasilkan putaran spindel (n) 696,6 700 r/min. Dengan besar kecepatan yang digunakan adalah 100 mm/min maka f dihasilkan yaitu 0.14 mm/r. Sedangkan kedalaman makan maksimum adalah 2 mm sehingga diperlukan satu kali pemakananan.
Kelompok 3
11
Putaran Spindel
Kecepatan penghasilan geran (benda kerja 1)
Kelompok 3
12
Panjang pemakanan yang dilakukan pada benda kerja 1 adalah: Panjang pemakanan (lt1)= 5 + 55 + 0 = 60 mm Panjang pemakanan (lt2) = 5 + 30 + 0 = 35 mm Panjang pemakanan (lt3) = 5 + 15 + 0 = 20 mm Panjang champer = = mm + = 117,82 mm
Maka waktu pemotongannya yaitu:
Kelompok 3
13
Kecepatan penghasilan geram benda kerja 2
Panjang pemakanan yang dilakukan pada benda kerja 2 adalah: Panjang pemakanan (lt1) = 5 + 52 + 0 = 57 mm Panjang pemakanan (lt2) = 5 + 32 + 0 = 37 mm Panjang pemakanan (lt3) = 5 + 12 + 0 = 17 mm Panjang champer = = 20,1 mm = mm + = 134 mm Maka waktu pmotongannya yaitu:
Kelompok 3
14
Benda Kerja 1 dan 2 Proses Freis (CNC TU-3A)
Gambar 4.24 benda kerja 1Proses Freis
Gambar 4.25 Benda Kerja 2 Proses Freis
Kelompok 3
15
Pada pembuatan benda kerja 1 dengan menggunakan mesinfrais CNC digunakan mata pahat berdiameter 10 mm dan memiliki mata potong atau jumlah gigi sebanyak 4 buah.
Kedalaman maksimum yang digunakan adalah 4 mm sehinggauntuk benda kerja yang melakukan proses pemakanan sedalam 10 mm diperlukan tiga kali proses pemakanan yaitu 4 mm, 4 mm
dan 2 mm. Sedangkan untuk benda kerja yang melakukanproses pemakanan sedalam 5 mm diperlukan pemakanan sebanyak dua kali pemakanan yaitu 4 mm dan 1 mm. Bahan
benda kerja yang digunakan terbuat dari nilon yang memilikikecepatan potong 35m/ min
dan kecepatan makan 100
mm/
min
sehingga dihasilkan putaran spindel 1114 r/min dan f sebesar 0,1
/r . Kelompok 3mm
16
Perhitungannya yaitu: Putaran Spindel
Gerak makan
Kelompok 3
17
Kecepatan penghasilan geram pada kedalaman 10 mm dam lebar 5mm
Kecepatan penghasilan geram pada kedalaman 5 mm dan lebar 10 mm
Jadi Z benda kerja 1 adalah:
Z rata-rata =
+
=
Kelompok 3
18
Panjang pemotongan dari benda 1 dengan proses frais CNC yaitu:
lt1 = lv + lw + ln = 5 + (45 + 45 + 45 + 45) + 5 = 185 mm lt2 = lv + lw + ln = 0 + (45 + 45 + 45 + 45) + 0= 180 mm lt3 = lv + lw + ln = 0 + (45 + 45 + 45 + 45) + 0 = 180 mm
lt1 = lv + lw + ln = 0 + (49 + 49)+ 0lt2 = lv +lw + ln = 0 + (49 + 49)+ 0 lt total
= 98 mm= 98 mm + = 741 mm
Waktu pemotongan benda kerja kerja yang diproses frais mesin CNC yaitu:
Kelompok 3
19
Sedangkan pada benda kerja 2 kedalaman maksimum yang digunakan adalah 10 mm sehingga untuk benda kerja yang melakukan proses pemakanan sedalam 10 mm diperlukan satu kali proses pemakanan yaitu 4 dan untuk benda kerja yang melakukan proses pemakanan sedalam 5 mm juga diperlukan pemakanan satu kali pemakanan. Adapun Kecepatan penghasilan geram benda kerja 2 pada kedalaman 10 mm da lebar 38,6 mm w= k.persegi k.lingkaran maka:
Kelompok 3
20
Kecepatan penghasilan geram pada kedalaman 5 mm dan lebar 40 mm
Jadi Z benda kerja 1 adalah:
Zrata-rata =
+
=
Panjang pemotongan dari benda 1 dengan proses frais CNC yaitu: lt1 = keliling lingkaran = 2..22,5 = 141,4 mm lt2 = 29 x 2 = 58 mm + lt = 199,4 mm Waktu pemotongan benda kerja kerja yang diproses frais mesin CNC yaitu:
2 menit
Kelompok 3
21
Dari hasil waktu pemotongan, terlihat perbedaan antara benda kerja 1 dan banda kerja 2. Benda kerja 1 menghasilkan waktu pemotongan yang lebih lama dibandingkan benda kerja 2. Hal itu dikarenakan selain bentuk benda yang yang akan diproses berbeda,kedalaman pemotongan maksimumnya berbeda. Kedalaman pemotongan maksimum tersebut berpengaruh pada banyaknya pemakanan. Pada benda kerja 1 pemakanan dilakukan sebanyak 3 kali dengan kedalaman maksimum 4 mm sedangkan pada benda kerja 2 pemakanan dilakukan hanya sekali karena kedalaman maksimum 10 mm. Oleh karena itu, semakin banyak pemakanan maka waktu yang dihasilkan lebih lama juga begitupun sebaliknya.
Kelompok 3
22
Adapun yang kesimpulan yang diperoleh dari Praktikum Teknik Pemesinan Logam ini yaitu:
Pada pengerjaan proses pemesinan konvensional, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalisir kegagalan benda kerja yaitu: posisi tangan pada pembuatan ulir dalam dan ulir luar harus seimbang dan posisi alat dan benda kerja tegak lurus. Pemahaman terhadap gambar kerja dan pemberian ukuran pada proses penggambaran di atas benda kerja lebih teliti agar dihasilkan ukuran yang presisi.
Pada proses pengerjaan mesin bubut CNC TU-2A, dihasilkan waktu pemotongan pada benda kerja 1 adalah 1,17 menit sedangkan pada benda kerja 2 adalah 1,34 menit.
Pada proses pengerjaan mesin frais CNC TU-3A, dihasilkan waktu pemotongan pada benda kerja 1 adalah 7,41 menit sedangkan pada benda kerja 2 adalah 2 menit.
Kedalaman pemotongan maksimum berpengaruh pada banyaknya pemakanan. Pada mesin CNC TU-3A, pada benda kerja 1 pemakanan dilakukan sebanyak 3 kali dengan kedalaman maksimum 4 mm sedangkan pada benda kerj 2 pemakanan dilakukan hanya sekali karena kedalaman maksimum 10 mm.
Semakin banyak pemakanan maka waktu pemotongan yang dihasilkan lebih lama begitupun sebaliknya.
Kelompok 3
23
TERIMA KASIHKelompok 3
Kelompok 3
24