12
RIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DALAM SERUM DENGAN PLASMA EDTA Diajukan untuk memenuhi Tugas Akh Program Diploma lll Analis Kese Oleh TUTI MIYARTI NIM : 0811E2054 SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG 2010

Presentation Skripsi Tuti Miyarti

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentation Skripsi Tuti Miyarti

PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DALAM SERUM DENGAN PLASMA EDTA

Diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir Program Diploma lll Analis Kesehatan

Oleh TUTI MIYARTI NIM : 0811E2054

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG 2010

Page 2: Presentation Skripsi Tuti Miyarti

Makanan yang kaya lemak jenuh dianggap sebagai penyebab aterosklorosis yaitu penimbunan kolesterol dalam dinding pembuluh darah . Penimbunan tersebut secara perlahan – lahan akan menyempitkan dan mengeraskan pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi sulit dan terhambat.

Latar Belakang

Kolesterol total diperiksa dari serum darah pasien , dimana kadar kolesterol yang normal adalah 150 – 200 mg/dl . Dalam praktek di laboratorium untuk pemeriksaan kolesterol total kadang dilakukan dengan plasma EDTA,

Page 3: Presentation Skripsi Tuti Miyarti

PERUMUSAN MASALAH

Apakah terdapat perbedaan kadar kolesterol total dalam serum dengan plasma EDTA ?

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui perbedaan pemeriksaan kadar kolesterol total menggunakan serum dan plasma EDTA

MANFAAT PENELITIAN

1. Untuk memperoleh sampel pemeriksaan supaya pasien tidak diambil darahnya berulang kali.

2. Untuk memperoleh bahan pemeriksaan alternatif dalam pmeriksaan kolesterol total.

Page 4: Presentation Skripsi Tuti Miyarti

LIPID ATAU LEMAK

Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang terdapat di alam dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non – polar . Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh manusia dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme tubuh

Peningkatan kadar kolesterol dalam darah dinamakan Hiperkolesterolemia yang bisa menyebabkan aterosklerosis dan peningkatan tekanan darah ( hipertensi ) , yang selanjutnya dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner bila disertai komplikasi yang lain.

FUNGSI KOLESTEROL

Fungsi kolesterol adalah sebagai bahan pembentuk membran sel , membentuk garam empedu , serta sebagai bahan baku pembentuk hormon steroid ( progesteron dan estrogen pada wanita , dan testoteron pada pria .

Page 5: Presentation Skripsi Tuti Miyarti

Kolesterol terbagi menjadi 2 (dua) bagian ,yaitu :

1. Kolesterol HDL ( High - Density Lipoprotein ) , merupakan "kolesterol baik" karena kemampuannya untuk membersihkan pembuluh darah arteri.

2. Kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) atau " kolesterol jahat " yang membuat endapan dan menyumbat arteri.

Pemeriksaan kadar kolesterol paling baik dilakukan setelah berpuasa selama 12 jam.

Page 6: Presentation Skripsi Tuti Miyarti

METODE PENELITIAN

SAMPEL DARAHSAMPEL DARAH

SERUM DARAHSERUM DARAH

PLASMA DARAHPLASMA DARAH

PEMERIKSAANKADAR

KOLESTEROL

PEMERIKSAANKADAR

KOLESTEROL

HASIL PERBANDINGANHASIL PERBANDINGAN

KESIMPULANKESIMPULAN

Page 7: Presentation Skripsi Tuti Miyarti

LANGKAH KERJA

- Pengambilan darah vena dan persiapan sampel

- Pengukuran kadar kolesterol total

Prinsip :

Ester kolesterol dengan adanya enzim kolesterol estrase diubah menjadi kolesterol dan asam lemak bebas . Kolesterol yang terbentuk dioksidasi dengan bantuan enzim kolesterol yang membentuk kolestenon dan H2O2 . H2O2 yang terjadi bereaksi dengan phenol dan para amino fenazon dengan bantuan enzimperoksidase membentuk kinonimin yang berwarna merah muda . Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar kolestarol total dalam sampel , diukur pada panjang gelombang 546 nm

Page 8: Presentation Skripsi Tuti Miyarti

Cara kerja

- Campur sampai homogen

- Inkubasi selama 10 menit pada suhu kamar

- Mengukur absorben sampel , standar, blanko serta kontrol dengan microlab 200 pada panjang gelombang 546 nm

Page 9: Presentation Skripsi Tuti Miyarti

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengolahan data

Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan kadar kolesterol total serum dengan plasma EDTA, maka data hasil pemeriksaan dapat dihitung dengan uji hipotesis terhadap t hitung ( t ).

Hitung rata-rata pemeriksaan

Hitung Standar Deviasi

Uji Hipotesis

Page 10: Presentation Skripsi Tuti Miyarti

Pembahasan

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar kolesterol total pada serum didapat nilai rata – rata untuk kadar kolesterol total pada serum 203,8667 sedangkan pemeriksaan kadar kolesterol total dengan plasma EDTA didapat nilai rata – rata 201,3. Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji ”t” dimana , terima hipotesa jika t hitung < t tabel dan tolak hipotesa jika t hitung > tabel . Dari perhitungan didapat t hitung = 0,1419 dan t tabel taraf makna 0,05 = 2,045. Jadi t hitung < t tabel sehingga hipotesa ( Ho ) diterima bahwa tidak terdapat perbedaan hasil yang bermakna antara pemeriksaan kadar kolesterol total pada serum dengan plasma EDTA .

Page 11: Presentation Skripsi Tuti Miyarti

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Kadar kolesterol total serum didapatkan hasil rata – rata 203 mg/dl.

2. Kadar kolesterol total plasma EDTA didapatkan hasil rata – rata 201 mg/dl .

3. Nilai uji ”t” 0,1419

4. Jadi pemeriksaan kadar kolesterol total serum dengan plasma EDTA perbedaannnya tidak bermakna

Saran

Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk :

1. Melakukan penelitian dengan sampel yang dikelompokan berdasarkan usia atau jenis kelamin .

2. Menggunakan antikeagulan selain EDTA .

Page 12: Presentation Skripsi Tuti Miyarti