Upload
doanthuan
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN METAFORA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS XI SMA ISLAM 3
SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010
Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Matematika
diajukan oleh Badrus Salam
03430367
Kepada
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2010
vi
MOTTO
GTRADIAL
Berbuatlah Kepada Orang Lain Sebagaimana Anda Menginginkan Orang Lain Berbuat Kepada Anda
Dan
Jangan Berbuat Kepada Orang Lain Sebagaimana Anda Tidak Menginginkan Orang Lain Berbuat
Kepada Anda
vi
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan Skripsi ini kepada
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta
SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta
Ayahanda dan Ibunda Tercinta
viii
KATA PENGANTAR
ومن، انفسنا شرور من هللا ودباونع، ونستغفره، ونستعينه، نحمده هللا الحمد ان
ال ان ونشهد، له دي ها فال يضلل ومن، له مضل فال هللا ا يهده من، اعمالنا سيئات
على صل اللهم، ورسوله عبده محمدا ان ونشهد، له شريك ال وحده اهللا اال اله
بعده اما. محمد سيدنا
Alhamdulilahirobbil ‘alamin, Segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 di
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Semoga senantiasa
diberkahi dan diberikan segala apa yang penulis butuhkan, dan diberikan kemudahan
atas segala kesulitan. Tak lupa sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada
sang juru penyelamat yaitu Rosululloh SAW, semoga tetap kita diakui sebagai
umatnya dan mendapatkan pertolongan di hari akhir nanti
Skripsi ini menjelaskan tentang model pembelajaran yang sejauh ini masih
jarang dilakukan oleh maayoritas guru atau pendidik. Maksud dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana model pembelajaran metafora bisa
memberikan warna baru dalam pembelajaran matematika sehingga pembelajaran
ix
menjadi penuh inspiratis dan tidak mengalami kejenuhan. Kendala yang penulis alami
adalah masih sedikitnya referensi yang membahas tentang model metafora. Dengan di
susunnya skripsi ini mudah-mudahan bisa memberikan inspirasi kepada peneliti lain
tentang pentingnya model pembelajaran metafora.
Penulis mengucapkan terima kasih atas tersusunnya skripsi ini kepada pihak-
pihak yang terkait langsung dengan pelaksanaan penelitian dan juga penyusunan
skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Pembantu Rektor
2. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
3. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
4. Kepala SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta
5. Guru matematika SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta Ibu Mundiyati, S.Pd
6. Pembimbing skripsi beliau Bapak Drs. H. Sedyo Santosa, S. S, M. Pd dan
Bapak Ibrahim, M. Pd
7. Spesial buat ibu tercinta yang tak henti-hentinya selalu mendoakan
8. Buat teman-teman senasib seperjuangan jangan putus asa, maju terus
9. Buat teman spesial, do’akan dan support terus semoga tambah sukses
10. Staf TU Fakultas Sains dan Teknologi khususnya Bapak Sardi dan Joko
yang selalu melayani kami
x
Besar harapan kami semoga skripsi ini bisa memberikan sumbangan
pemikiran dalam dunia pendidikan dan penulis bisa mengamalkan ilmu yang sudah di
dapat di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Dengan demikian, penulis sangat mengharapkan masukan dan saran dari dosen,
mahasiswa dan teman-teman dekat demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, 30 Agustus 2010
Penulis
Badrus Salam
NIM. 03430367
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………… i
Halaman Pengesahan ………………………………………………….….. ii
Halaman Persetujuan Skripsi …………………………………………….. iii
Halaman Pernyataan ……………………………………………………… v
Halaman Motto …………………………………………………………… vi
Halaman Persembahan …………………………………………………… vii
Kata Pengantar …………………………………………………………… viii
Daftar Isi …………………………………………………………………. xi
Daftar Tabel ……………………………………………………………… vii
Daftar Lampiran …………………………………………………………. viii
Intisari ……………………………………………………………………. ix
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1
A. Latar belakang masalah ………………………………………….. 1
B. Identifikasi masalah ……………………………………………… 5
C. Batasan masalah dan rumusan masalah …………………………. 6
D. Tujuan dan manfaat penelitian …………………………………... 7
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………. 9
A. Tinjauan pustaka …………………………………………………. 9
B. Landasan teori ……………………………………………………. 10
1. Pengertian persepsi ……………………………………………. 10
2. Pembelajaran matematika …………………………………….. 12
3. Motivasi belajar ……………………………………………….. 18
4. Metafora dalam proses pembelajaran …………………………. 19
C. Hipotesis …………………………………………………………. 22
D. Kerangka berfikir ………………………………………………… 22
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………….. 25
A. Desain penelitian ………………………………………………… 25
B. Populasi dan sampel penelitian ………………………………….. 26
C. Tempat dan waktu penelitian ……………………………………. 28
D. Instrumen penelitian ……………………………………………... 28
E. Teknik pengumpulan data ……………………………………….. 29
F. Teknik analisis data …………………………………………….... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………….. 36
A. Hasil penelitian …………………………………………………... 36
1. Gambaran umum SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta ………... 36
2. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metafora …………. 37
xiii
3. Deskripsi data ………………………………………………... 41
4. Pengujian hipotesis …………………………………………... 45
B. Pembahasan ……………………………………………………… 48
BAB V KESIMPULAN ……………………………………………..... 52
A. Kesimpulan ………………………………………………………. 52
B. Saran ……………………………………………………………... 53
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 54
LAMPIRAN ……………………………………………………………... 56
xiv
DAFTAR TABEL
Table Halaman
Tabel 1. Desain Penelitian ........................................................................ 25
Tabel 2. Jumlah Populasi Penelitian Siswa Kelas XI SMA Islam 3 Sleman
Tahun Pelajaran2009/2010…………………………………………….. 26
Tabel 3. Nilai Skala Jawaban Angket (kuesioner) .................................. 30
Tabel 4. Uji F (Anava A)........................................................................... 32
Tabel 5. Hasil Lembar Observasi Kelas Eksperimen Selama Pembelajaran
Pertama ..................................................................................................... 37
Tabel 6. Hasil Lembar Observasi Kelas Eksperimen Selama Pembelajaran
Pada Pertemuan Kedua ............................................................................. 38
Tabel 7. Hasil Lembar Observasi Kelas Eksperimen Selama Pembelajaran
Pada Pertemuan Ketiga ............................................................................. 40
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Hasil Pre Tes Kelas Eksperimen .............. 41
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Hasil Pos Tes Kelas Eksperimen ............. 42
Tabel 10. Distribusi Persentase Hasil Angket Persepsi Siswa
Terhadap Pembelajaran dengan Metafora .............................................. 43
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas ………………………………………... 44
xv
Tabel 12. Hasil Uji Homogenitas ……………………………………... 45
Tabel 13. Perbedaan antara Motivasi Sebelum dan Setelah Perlakuan .. 46
Tabel 14. Perbedaan Data Mean antara pre tes dan pos tes Kelas
Eksperimen ……………………………………………………….…… 47
Tabel 15. Uji Hipotesis ………………………………………………... 49
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……………… 56
Lampiran 2. Angket dan Kisi-kisi Angket ……………………………. 62
Lampiran 3. Lembar observasi ………………………………………... 65
Lampiran 4. Rekapitulasi data hasil penelitian ………………………... 67
Lampiran 5. Hasil analisis …………………………………………….. 73
Lampiran 6. Surat-surat ……………………………………………….. 76
Lampiran 7. Sertifikat PPL dan KKN …………………………………. 85
Lampiran 8. Curriculum vitae …………………………………………. 88
xvii
PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN METAFORA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS XI SMA ISLAM 3
SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010
Badrus Salam NIM. 03430367
ABSTRAK
Latar belakang masalah penelitian ini adalah 1) guru masih sering monoton dalam melaksanakan pembelajaran matematika 2) kurangnya kreatifitas guru dalam menyampaikan pelajaran matematika 3) kurangnya motivasi siswa untuk mempelajari matematika 4) penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika belum digunakan oleh guru pelajaran matematika 5) belum diketahuinya persepsi siswa terhadap penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui persepsi siswa terhadap penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika di kelas Xl SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta, dan 2) mengetahui pengaruh antara persepsi siswa terhadap penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika dengan motivasi belajar siswa kelas Xl SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian ekperimen. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010 yang berjumlah 20 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Objek penelitian ini adalah persepsi siswa terhadap penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika. Data diperoleh dari lembar observasi, angket dan wawancara tidak terstruktur. Analisis data dilakukan dengan uji-t dan regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) persepsi siswa sangat baik terhadap penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika di kelas Xl SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dari hasil persentase persepsi siswa terhadap pembelajaran dengan metafora yang menunjukkan bahwa mayoritas siswa setuju dengan penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika. Adapun perbedaan motivasi belajar antara nilai pre tes dengan nilai pos tes menunjukkan harga 57,324 dan db 39, sedangkan pada taraf signifikansi 5% diperoleh harga tabt sebesar 1,684, dan 2) ada pengaruh persepsi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model metafora terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0,521. Kata Kunci : Persepsi, Motivasi, Metafora, Pembelajaran, Matematika
xviii
PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN METAFORA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS XI SMA ISLAM 3
SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010
Badrus Salam NIM. 03430367
ABSTRACTION
Reasoning of this research problem is 1) teacher still often monotone in executing mathematics study 2) lack of teacher creativity in submitting mathematics Iesson 3) lack of motivation of student to study mathematics 4) usage of metaphor in study of untapped mathematics by mathematics Iesson teacher 5) has not known of perception of student to usage of metaphor in mathematics study
This research aim to 1) knows perception of student to usage of metaphor in study of mathematics in class Xl SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta, and 2) knows influence between student perceptions to usage of metaphor in study of mathematics with motivation of class student learning Xl SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta.
This research type is research ekperimen. This research subject is class student XI SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010 amounts to 20 students. This research is population research. This research object is perception of student to usage of metaphor in mathematics study. Data obtained from observation sheet, enquette and interview is not structure. Data analysis done with t-test and simple regression.
Result of research indicates that: 1) perception of very good student to usage of metaphor in study of mathematics in class Xl SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta. This thing proved from result of perception percentage of student to study with metaphor indicating that student majority in agreement with usage of metaphor in mathematics study. As for difference of motivation of learning between values pre test with test post value shows price 57,324 and db 39, while at level signifikansi 5% is obtained price 1,684, and 2) there is perception influence of student to study of mathematics by using metaphor model to motivation of student learning. This thing shown by correlation coefficient 0,521. Keyword : Perception, Motivation, Metaphor, Study, Mathematics
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
proses belajar mengajar, karena gurulah yang terlibat secara langsung dengan
siswa dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai pengajar di sekolah, tentu
saja tidak bisa dipersalahkan secara sepihak jika masih ada siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar, karena pada dasarnya terdapat banyak faktor
yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, baik dari dalam diri
siswa itu sendiri, maupun faktor dari luar. Syaiful Bahri Djamarah, dan
Aswan Zain mengemukakan bahwa enam faktor yang mempengaruhi
keberhasilan seseorang dalam belajar antara lain sebagai berikut: 1) tujuan, 2)
guru, 3) anak didik, 4) kegiatan pengajaran, 5) alat dan bahan evaluasi, dan 6)
suasana evaluasi.1 Keenam poin tersebut menjelaskan bahwa kegiatan
pengajaran yang di dalamnya terdapat metode dan pendekatan yang guru
gunakan dalam pembelajaran menjadi salah satu penentu keberhasilan belajar
siswa dan sekaligus menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Matematika bertujuan untuk rnempersiapkan siswa agar sanggup
menghadapi perubahan keadaan dan memiliki ketrampilan serta cakap
1Syaiful Bahri Djamarah, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineke
Cipta, 2006), hal. 109
2
menyikapinya. Tujuan lain matematika yaitu mempersiapkan siswa agar
dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan
sehari-hari serta dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.2 Pada
prinsipnya siswa belajar matematika di sekolah adalah agar siswa mampu
menggunakan atau menerapkan matematika yang dipelajari untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, belajar matematika lebih
lanjut dan belajar pengetahuan lain.3
Matematika mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam
kehidupan sehari-hari, tampaknya kita tidak bisa terlepas dari matematika.
“Matematika merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan seseorang.”
Matematika merupakan aspek penting dalam pembentukan sikap.4 Ironisnya,
matematika masih merupakan salah satu bidang studi yang sulit dan anggapan
bahwa matematika tidak disenangi atau bahkan paling dibenci, masih saja
melekat pada kebanyakan siswa yang mempelajarinya5 Menurut Sahat
Saragih (2006:3), matematika termasuk mata pelajaran yang ”ditakuti”
dikalangan siswa. Banyak teori, rumus dengan segala perhitungan dan
kegiatan dalam mempelajari matematika sering membuat siswa menyerah di
tengah jalan dan tidak berminat menekuninya. Hal itu mengakibatkan hasil
belajar siswa untuk mata pelajaran matematika relatif rendah dibanding mata
2 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung,
FMIPA UPI-JICA, 2001), hlm. 56. 3 Wardhani, Prinsip Pembelajaran Matematika SMP Berbasis Kompetensi, hlm. 12 4 Ruseffendi, ET, Pengantar kepada guru: membantu mengembangkan potensnya dalam
pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA, Bandung. Hlm. 3 5 Asep Sapa'at, Penggunaan Metafora dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Matematika
& Pendidikan Matematika (ALGORITMA), Center of Mathematics Education Development, FITK UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, Vol 2 No.1 Juni 2007, ISSN: 1907-7882.
3
pelajaran lain. Demikian pula tidak sedikit siswa yang memandang
matematika sebagai suatu mata pelajaran yang sangat membosankan,
menyeramkan, bahkan menakutkan. Banyak siswa yang berusaha
menghindari mata pelajaran tersebut. Hal ini jelas sangat berakibat buruk bagi
perkembangan pendidikan matematika ke depan.6
Guru sebagai pengajar mata pelajaran matematika di sekolah, tentu
saja tidak bisa dipersalahkan secara sepihak jika masih ada siswa yang
bersikap negatif terhadap matematika, karena pada dasarnya terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, baik dari dalam
diri siswa itu sendiri, maupun faktor dari luar. Ruseffendi (1991:9)
mengemukakan bahwa sepuluh faktor yang mempengaruhi keberhasilan
seseorang dalam belajar antara lain sebagai berikut: 1) kecerdasan, 2) kesiapan
belajar, 3) bakat, 4) kemauan belajar, 5) minat, 6) cara penyajian materi
pelajaran, 7) pribadi dan sikap pengajar, 8) suasana pengajaran, 9) kompetensi
pengajar, dan 10) kondisi masyarakat luas.7
Kesepuluh poin tersebut menjelaskan bahwa cara penyajian materi
pelajaran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran sekaligus menjadi penentu keberhasilan belajar siswa. Oleh
karena itu, perubahan proses pembelajaran matematika yang menyenangkan
harus menjadi prioritas utama dan guru harus pandai-pandai memilih dan
menggunakan pendekatan yang baik dalam pembelajaran karena pendekatan
6 Sahat Saragih, Menumbuhkembangkan Berpikir Logis dan Sikap Positif terhadap Matematika melalui Pendekatan Matematika Realistik. Jurnal Penelitian Kependidikan Tahun 10. NO. 2 Des 2000. Malang
7Ruseffendi, ET, Pengantar kepada guru: membantu mengembangkan potensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA, (Bandung: Tarsito, 1991) Hlm. 9
4
tersebut diharapkan siswa dalam memperoleh konsep-konsep dan prinsip-
prinsip matematika secara mudah sesuai dengan penalarannya, sehingga
dengan cara belajar yang mudah dan menyenangkan siswa tidak takut belajar
matematika8
Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu dicari suatu pendekatan
yang dapat mendukung proses pembelajaran matematika yang menyenangkan
dan bukan menyeramkan sehingga dapat meningkatkan motivasi sekaligus
mempermudah pemahaman siswa dalam belajar matematika.
Salah satu alternatif penyajian materi pembelajaran adalah dengan
menggunakan metafora, baik dilakukan di awal, di tengah, maupun di akhir
pelajaran, dengan tujuan untuk mendongkrak minat dan motivasi siswa
sebagai pembelajar. Metafora itu sendiri merupakan pemaparan cerita tentang
hakikat perumpamaan-perumpamaan mengenai suatu bentuk kehidupan yang
notabene akan mereka hadapi kelak, stimulasi, ataupun kisah-kisah berbagai
orang sukses dalam hidupnya serta legenda-legenda lainnya.9 Diharapkan
nantinya, setelah pembelajaran selesai, setiap siswa sebagai pembelajar
memiliki wawasan lebih tentang kehidupan nyata yang akan mereka
songsong, sehingga motivasi mereka untuk lebih sungguh-sungguh belajar
dapat ditingkatkan.
Penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika diharapkan
mampu merubah suasana kelas yang awalnya menegangkan, menyeramkan,
8 Herman Hudoyo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang, 2001), hlm. 56 9 Asep Sapa'at, Penggunaan Metafora dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Matematika
& Pendidikan Matematika (ALGORITMA), Center of Mathematics Education Development, FITK UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, Vol 2 No.1 Juni 2007, ISSN: 1907-7882
5
membosankan, bisa menjadikan suasana yang sejuk, menyenangkan, menarik
dan bisa membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal ini, perlu dikembangkan
berkaitan makin tingginya idealisme yang mengharapkan guru yang
berkompeten, dan mampu membawa dunia pendidikan lebih maju.
Persepsi menunjukkan adanya aktivitas mengindera,
menginterpretasikan, memberi penilaian terhadap obyek fisik maupun sosial.
Penginderaan ini tergantung pada stimulus fisik dan sosial maka pengalaman
akan didapatkan.10 Persepsi siswa yang baik terhadap penggunaan metafora
dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat menggugah semangat
siswa untuk lebih giat belajar matematika, sehingga pada gilirannya nanti
citra buruk matematika yang melekat di benak siswa dapat berubah ke arah
yang jauh lebih baik, yaitu dari perasaan benci, berganti menjadi suka, dari
perasaan bosan, berubah menjadi berminat, dari menjenuhkan, menjadi
menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian
tentang ”Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Metafora dalam Pembelajaran
Matematika di Kelas XI SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran
2009/2010.
B. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah di atas terdapat beberapa
masalah yang dapat diidentifikasi, sebagai berikut :
10Subowo, Menuju Keluarga Bijaksana. (Bandung: YSIB, 1998), hlm. 91
6
1. Guru masih sering monoton dalam melaksanakan pembelajaran
matematika.
2. Sebagian besar siswa masih beranggapan bahwa matematika adalah
pelajaran yang sulit.
3. Kurangnya kreatifitas guru dalam menyampaikan pelajaran matematika.
4. Kurangnya motivasi siswa untuk mempelajari matematika.
5. Penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika belum digunakan
oleh guru pelajaran matematika.
6. Belum diketahuinya persepsi siswa terhadap penggunaan metafora dalam
pembelajaran matematika.
C. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti serta agar
tidak meluas pada permasalahan lain, maka penelitian ini dibatasi pada
persepsi siswa terhadap penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika
di kelas XI SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang akan
diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Bagaimanakah persepsi siswa terhadap penggunaan metafora dalam
pembelajaran matematika di kelas Xl SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta?
2. Apakah ada pengaruh antara persepsi siswa terhadap penggunaan
7
metafora dalam pembelajaran matematika dengan motivasi belajar siswa
kelas Xl SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta?
C. Tujuan penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari rumusan
masalah yang telah disebutkan di atas. Dengan demikian tujuan penelitian ini
adalah untuk:
1. Mengetahui persepsi siswa terhadap penggunaan metafora dalam
pembelajaran matematika di kelas Xl SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta.
2. Mengetahui pengaruh antara persepsi siswa terhadap penggunaan
metafora dalam pembelajaran matematika dengan motivasi belajar siswa
kelas Xl SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat
sebagai berikut:
1. Siswa
a. Dapat memotivasi siswa dalam belajar, khususnya pelajaran
matematika.
b. Dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran
matematika, dan pelajaran lainya.
2. Guru
a. Dapat memberikan alternatif model pembelajaran untuk
8
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dan juga mata
pelajaran lain.
b. Dapat memberikan wacana untuk mengetahui persoalan yang
dialami siswa di sekolah lain, dan sekaligus cara menyelesaikan
persoalan yang dialami.
3. Kepala Sekolah
Dapat memberikan dorongan kepada semua guru matematika, dan juga
bidang studi lain untuk lebih kreatif dan kompeten dalam melaksanakan
pembelajaran.
4. Mahasiswa
a. Dapat memotivasi dan menambah wawasan untuk melakukan dan
atau mengembangkan penelitian lain
b. Dapat memotivasi untuk melakukan pembaharuan dalam bidang
pendidikan, untuk kemakmuran dan kemajuan bangsa.
5. Pembaca dan Peneliti lain
Memberikan informasi tentang pentingnya penerapan model
pembelajaran metafora dalam pembelajaran matematika, dan juga bidang
studi lain. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong peneliti
lain untuk melakukan dan atau mengembangkan penelitian lanjutan.
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Persepsi siswa sangat baik terhadap penggunaan metafora dalam
pembelajaran matematika di kelas Xl SMA Islam 3 Sleman Yogyakarta.
Hal ini dibuktikan dari hasil persentase persepsi siswa terhadap
pembelajaran dengan Metafora yang menunjukkan bahwa mayoritas siswa
setuju dengan penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika
Adapun perbedaan motivasi belajar antara nilai pre tes dengan nilai pos tes
menunjukkan harga 57,324 dan db 39, sedangkan pada taraf signifikansi
5% diperoleh harga tabt sebesar 1,684
2. Ada pengaruh persepsi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode metafora terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini
ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0,521. Sumbangan efektif
menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap pembelajaran matematika
dengan menggunakan metode metafora menyumbang sebesar 27,10%
terhadap motivasi siswa.
53
B. Saran
1. Penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika perlu
disosialisasikan, mengingat pembelajaran matematika dengan metafora
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Penelitian ini hanya mengukur persepsi siswa terhadap penggunaan
metafora dalam pembelajaran matematika dan pengaruh antara persepsi
siswa terhadap penggunaan metafora dalam pembelajaran matematika
dengan motivasi belajar siswa. Selanjutnya perlu dilakukan penelitian
yang dapat mengukur keseluruhan aspek lainnya.
3. Bagi pihak sekolah perlu dilakukan sosialisasi penggunaan metafora dalam
pembelajaran yang lain, sehingga keberhasilan dapat bersama-sama
dicapai oleh semua pihak.
54
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta Beerling, 1999. Pengantar filsafat Ilmu, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Departemen Pendidikan Nasional 2000. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Matematika Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Deporter, 2002, Quantum Teaching mempraktikan Quantum learning di ruang-
ruang kelas, Bandung : Kaifa Djamarah, S.B., Zain, A., 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineke Cipta, Effendy, O.U., 2003. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya Goleman, Daniel,1999. Emotional Intellegences, new york: Bantuan Book Gulo, Dali, 1992. Kamus Psikologi. Bandung: Tonis Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam
Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafika Persada http://members.tripod.com/~MUJAHID/math5.html. Senin 02/03/2009 Hudoyo, Herman, 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang
Nasution, 2003. Psikologi Pendidikan, Jakarta : Depdikbud Prasetyo, Bambang , Jannah, Lina Miftahul. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: Logos Pujadi, Arko. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Mahasiswa: Sudi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia. Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol: 3, No. 2, Sepemtember 2007
Rudarti. 2002. Metode pengajaran alternatif agar menarik, diambil 28 April
2008, dari: http://www.smu-net.com/main.php?mode=17act=pb&xkd=20
55
Ruseffendi, ET, 1991. Pengantar kepada guru: membantu mengembangkan potensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA, Bandung: Tarsito
Sapa'at, Asep, 2007. Penggunaan Metafora dalam Pembelajaran Matematika.
Jurnal Matematika & Pendidikan Matematika (ALGORITMA), Center of Mathematics Education Development, FITK UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, Vol 2 No.1 Juni 2007, ISSN: 1907-7882
Saragih, Sahat, 2000. Menumbuhkembangkan Berpikir Logis dan Sikap Positif
terhadap Matematika melalui Pendekatan Matematika Realistik. Jurnal Penelitian Kependidikan Tahun 10. NO. 2 Des.2000 Malang
Sardiman, A.M. 2007. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Bina Aksara Sari, Rr.Lis Permana, 2001. Statistik Terapan (untuk analisis data penelitian
pendidikan kimia). FMIPA UNY: Yogyakarta Subowo, 1998. Menuju Keluarga Bijaksana. Bandung: YSIB Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Suherman, Erman, 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
Bandung, FMIPA UPI-JICA, Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Universitas Sanata
Dharma. Yogyakarta. Syah, Muhibbin, 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya Walgito, Bimo, 2005. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Andi
Offset Wardhani,2006. Prinsip Pembelajaran Matematika SMP Berbasis Kompetensi,
Jakarta: PT. RajaGrafika Persada Wirawan, Sarlito, 2000. Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka
vi
CURRICULUM VITAE
Nama : Badrus Salam
Tempat, Tanggal Lahir : Nganjuk, 5 Februari 1985
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Orang Tua
Ayahanda : Ahmad Ibunda : Masamah
Alamat Asal : Semek RT 02/RW 02 Bukur, Patianrowo,
Nganjuk, Jawa timur
No. HP : 081806206199
Motto Hidup : Berbuatlah Kepada Orang Lain Sebagaimana Anda
Menginginkan Orang Lain Berbuat KepadaAnda Dan
Jangan Berbuat Kepada Orang Lain Sebagaimana Anda
Tidak Menginginkan Orang Lain Berbuat Kepada Anda
Pendidikan : SDN Bukur III Lulus tahun 1997
MTs Zahrotul Ulum Lulus Tahun 2000
MA. Sunan Kalijaga Lulus Tahun 2003
UIN Sunan Kalijaga Masuk Tahun 2003