5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya seni anyaman telah lama dikenal oleh bangsa Indonesia. Berbagai karya seni ber upa any aman tel ah dihasi lka n, sep ert i ata p rumah, kar pet /ti kar , baku l, tas, dompet, alas piring, dsb. Motif anyaman telah sangat berkembang, banyak dihasilkan motif-motif anyaman yang indah seperti anyaman sasak dan anyaman bilik yang banyak  jenis motifnya. Anyaman boleh dikatakan merupakan salah satu budaya Indonesia yang masih tetap ada di masyarakat. Anyaman meru pakan karya seni yang bernilai jual, sebab kebutuhan masya rakat akan benda seni semakin banyak, terutama benda seni yang mempunyai nilai estetika yang tinggi dan memp unyai nilai buday a Indonesia asli. Anyaman tidak hanya diminat i oleh orang Indonesia saja tetapi juga diminati oleh orang luar negri. Dari paparan di atas dapat disimpulkan baha kebutuhan akan barang-barang  berupa anyaman merupakan kebutuhan sekunder karena menyangkut kebutuhan hidup, terutama bagi masyarakat tradisional yang masih menggantungkan hasil dari alam. !leh kar ena itu, perlu dikembangkan bar ang- barang berupa anyaman sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. !leh sebab itu, saya membuat kerajinan berupa anyaman alas piring. "elain untuk memberikan alas pada piring ketika seseorang sedang makan, anyaman alas piring dapat  pula sebagai upaya pelestarian budaya anyaman bangsa. "aya men#oba menaarkan  produk alas piring ini karena terdorong dari semakin berkurangnya kreatifitas masyarakat. Dengan produk alas piring ini seseorang bisa merasa lebih nyaman ketika sedang makan dengan melihat alas piring yang beda dari biasanya. Meskipun produk ini sederhana tet api tet ap memiliki fungsi pra kti s, est est is dengan memperhatika n nil ai image. $

Proposal Anyaman

Embed Size (px)

DESCRIPTION

propo

Citation preview

A

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya seni anyaman telah lama dikenal oleh bangsa Indonesia. Berbagai karya seni berupa anyaman telah dihasilkan, seperti atap rumah, karpet/tikar, bakul, tas, dompet, alas piring, dsb. Motif anyaman telah sangat berkembang, banyak dihasilkan motif-motif anyaman yang indah seperti anyaman sasak dan anyaman bilik yang banyak jenis motifnya. Anyaman boleh dikatakan merupakan salah satu budaya Indonesia yang masih tetap ada di masyarakat.

Anyaman merupakan karya seni yang bernilai jual, sebab kebutuhan masyarakat akan benda seni semakin banyak, terutama benda seni yang mempunyai nilai estetika yang tinggi dan mempunyai nilai budaya Indonesia asli. Anyaman tidak hanya diminati oleh orang Indonesia saja tetapi juga diminati oleh orang luar negri.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan akan barang-barang berupa anyaman merupakan kebutuhan sekunder karena menyangkut kebutuhan hidup, terutama bagi masyarakat tradisional yang masih menggantungkan hasil dari alam. Oleh karena itu, perlu dikembangkan barang-barang berupa anyaman sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.

Oleh sebab itu, saya membuat kerajinan berupa anyaman alas piring. Selain untuk memberikan alas pada piring ketika seseorang sedang makan, anyaman alas piring dapat pula sebagai upaya pelestarian budaya anyaman bangsa. Saya mencoba menawarkan produk alas piring ini karena terdorong dari semakin berkurangnya kreatifitas masyarakat. Dengan produk alas piring ini seseorang bisa merasa lebih nyaman ketika sedang makan dengan melihat alas piring yang beda dari biasanya. Meskipun produk ini sederhana tetapi tetap memiliki fungsi praktis, estestis dengan memperhatikan nilai image.1.2 Identifikasi Masalah

Tuntutan kebutuhan akan produk bernama alas piring ini merangsang tumbuhnya rasa keinginan untuk melestarikan budaya anyaman Indonesia. mDan menmbuhkan perkembangan yang pesat akan usaha dan sentra pembuatan alas piring.

Perkembangan ini telah melahirkan produk alas piring yang sangat bervariasi, mulai dari macam bahan yang digunakan, jenis ukuran yang dibuat, dan jenis motif anyaman yang yang dikembangkan hingga memberikan pilihan bagi pemakai alas piring untuk keperluan sehari-hari sebagai alat yang digunakan untuk mengalasi piring ketika makan.1.3 Rumusan Masalah Pembuatan rancangan alas piring ini berawal dari :

1. Akan adanya kebutuhan masyarakat

2. Akan kurangnya kreatifitas masyarakat Tujuan Pembuatan

1. Melestarikan budaya karya seni anyaman di Indonesia

2. Memperkaya karya seni anyaman dengan berbagai jenis motif

3. Menambah fungsi ketersediaan motif anyaman

4. Merangsang tumbuhnya produk-produk yang mempunyai nilai estetika yang tinggi

5. Mendorong untuk menjadikan produk-produk kerajinan sebagai peluang pemasaran lokal dan ekspor.

BAB II

RENCANA AWAL

Alas piring merupakan kebutuhan masyarakat yang bersifat pribadi yang harus dipenuhi, saya membuat produk alas piring ini dengan motif anyaman sederhana tetapi memiliki nilai estetika.

Dasar pertimbangan dominan

2.1 Pertimbangan ekonomi

a. Pemilihan bahan yang mudah, memiliki kualitas, dan murah.

b. Ketersediaan bahan baku dan penunjang yang cukup untuk produk yang

banyak, sehingga dapat menjamin harga jual yang stabil dan tidak mahal.

2.3 Pertimbangan estetika

a. memenuhi selera konsumen dari segi motif dan warna, tidak menjadi produk

yang mudah tertinggal trend dan motifnya mudah.

b. Pemilihan jenis bambu dan motif dapat disesuaikan dengan selera konsumen

atau estetika konsumen yang dituju.35 cm

30 cmPola ukuran dalam satuan cm

BAB III

RENCANA DETAIL

3.1 Bahan dan Alat1. Bambu yang sudah ditipiskan

2. Sipuhan untuk pewarna

3. Pita

4. Kain untuk alas

5. Lem Aibon

6. Cutter/gunting

3.2 Ukuran (Motif)

Ukuran jadi produk alas piring ini adalah :

3.3 Sasaran Konsumen

Ibu rumah tangga

Remaja

Pemakai yang dituju adalah wanita usia 17-45 tahun PAGE 4