18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Endokrin adalah blok kesembilan pada semester 3 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada blok ini, terdiri dari berbagai pembahasan mengenai kelenjar yang produksinya berupa hormon. Sistem endokrin merupakan sistem kelenjar yang memproduksi substansi untuk digunakan didalam tubuh.Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantaranya kelenjar tersebut ada yang berfungsi sebagai organ endokrin murni, artinya kelenjar tersebut hanya menghasilkan hormon, misalnya kelenjar pineal, kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, dan kelenjar timus.Campbell( Pada kegitan Early Exposure ini, pembahasannya mengenai dari salah satu hormone disease yaitu hormone excess yaitu produksi kelebihan hormone. Hormon yang dibahas yaitu hormone tiroid yang lebih spesifiknya yaitu hiperthyroid 1.2 Tujuan Pelaksanaan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 1 ~

Proposal Ee 9 TPP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PROPOSAL TPP OK

Citation preview

Page 1: Proposal Ee 9 TPP

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Endokrin adalah blok kesembilan pada semester 3 dari

Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pada blok ini, terdiri dari berbagai pembahasan mengenai kelenjar

yang produksinya berupa hormon. Sistem endokrin merupakan sistem

kelenjar yang memproduksi substansi untuk digunakan didalam

tubuh.Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantaranya

kelenjar tersebut ada yang berfungsi sebagai organ endokrin murni, artinya

kelenjar tersebut hanya menghasilkan hormon, misalnya kelenjar pineal,

kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, dan

kelenjar timus.Campbell(

Pada kegitan Early Exposure ini, pembahasannya mengenai dari

salah satu hormone disease yaitu hormone excess yaitu produksi kelebihan

hormone. Hormon yang dibahas yaitu hormone tiroid yang lebih spesifiknya

yaitu hiperthyroid

1.2 Tujuan Pelaksanaan

Tujuan pelaksanaan kegiatan early exposure ini terdiri atas tujuan

umum dan tujuan khusus.

1.2.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari pelaksanaan kegiatan early exposure ini

adalah:

1. Mahasiswa memenuhi tugas Early Exposure blok IX FK UMP

2. Mahasiswa dapat melatih diri dalam berkomunikasi dengan

masyarakat sekitar

1.2.2 Tujuan Khusus

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 1 ~

Page 2: Proposal Ee 9 TPP

Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan early exposure ini adalah:

1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tekanan darah secara

perfusi dan palpasi

2. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan pengukuran tekanan darah

sebelum dan sesudah exercise

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 2 ~

Page 3: Proposal Ee 9 TPP

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Hiperthyroid

Hipertiroid (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan

kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis

dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid

berlebihan. Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari

produksi tiroid, yang merupakan akibat dari fungsi tiroid yang berlebihan.

Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid

bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan

di dalam darah.

Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling

berat mengancam jiwa, umumnya keadaan ini timbul pada pasien dengan dasar

penyakit Graves atau Struma multinodular toksik, dan berhubungan dengan faktor

pencetus: infeksi, operasi, trauma, zat kontras beriodium, hipoglikemia, partus,

stress emosi, penghentian obat anti tiroid, ketoasidosis diabetikum, tromboemboli

paru, penyakit serebrovaskular / strok, palpasi tiroid terlalu kuat.

Kelenjar Tiroid adalah sejenis kelenjar endokrin yang terletak di bagian

bawah depan leher yang memproduksi hormon tiroid dan hormon calcitonin.

2.2. Hormon Tiroid

Hormon yang terdiri dari asam amino yang mengawal kadar metabolisme.

Penyakit Grave, penyebab tersering hipertiroidisme, adalah suatu penyakit

otoimun yang biasanya ditandai oleh produksi otoantibodi yang memiliki kerja

mirip TSH pada kelenjar tiroid. Otoantibodi IgG ini, yang disebut

immunooglobulin perangsang tiroid (thyroid-stimulating immunoglobulin),

meningkatkan pembenftukan HT, tetapi tidak mengalami umpan balik negatif dari

kadar HT yang tinggi. Kadar TSH dan TRH rendah karena keduanya berespons

terhadap peningkatan kadar HT.

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 3 ~

Page 4: Proposal Ee 9 TPP

Penyebab penyakit Grave tidak diketahui, namun tampaknya terdapat

predisposisi genetik terhadap penyakit otoimun, Yang paling sering terkena

adalah wanita berusia antara 20an sampai 30an.

Gondok nodular adalah peningkatan ukuran kelenjar tiroid akibat

peningkatan kebutuhan akan hormon tiroid. Peningkatan kebutuhan akan hormon

tiroid terjadi selama periode pertumbuhan atau kebutuhan metabolik yang tinggi

misalnya pada pubertas atau kehamilan. Dalarn hal ini, peningkatan HT

disebabkan oleh pengaktivan hipotalamus yang didorong oleh proses metabolisme

tubuh sehingga disertai oleh peningkatan TRH dan TSH. Apabila kebutuhan akan

hormon tiroid berkurang, ukuran kelenjar tiroid biasanya kembali ke normal.

Kadang-kadang terjadi perubahan yang ireversibel dan kelenjar tidak dapat

mengecil. Kelenjar yang membesar tersebut dapat, walaupun tidak selalu, tetap

memproduksi HT dalm jumlah berlebihan. Apabila individu yang bersangkutan

tetap mengalami hipertiroidisme, maka keadaan ini disebut gondok nodular

toksik. Dapat terjadi adenoma, hipofisis sel-sel penghasil TSH atau penyakit

hipotalamus, walaupun jarang.

2.3. Penyebab Hipertiroidisme

Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau

hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai

penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan

keduanya.

Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambamn kadar

HT dan TSH yang finggi. TRF akan Tendah karena uinpan balik negatif dari HT

dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT

yang finggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan

1. Penyebab Utama

a. Penyakit Grave

b. Toxic multinodular goitre

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 4 ~

Page 5: Proposal Ee 9 TPP

c. Solitary toxic adenoma

2. Penyebab Lain

a. Tiroiditis

b. Penyakit troboblastis

c. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan

d. Pemakaian yodium yang berlebihan

e. Kanker pituitari

f. Obat-obatan seperti Amiodarone

2.4. Gejala-gejala Hipertiroidisme

a. Peningkatan frekuensi denyut jantung.

b. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap

katekolamin.

c. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas,

intoleran terhadap panas, keringat berlebihan.

d. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik).

e. Peningkatan frekuensi buang air besar.

f. Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid.

g. Gangguan reproduksi.

h. Tidak tahan panas.

i. Cepat letih.

j. Tanda bruit.

k. Haid sedikit dan tidak tetap.

l. Pembesaran kelenjar tiroid.

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 5 ~

Page 6: Proposal Ee 9 TPP

m. Mata melotot (exoptalmus).

2.5. Diagnosa

Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini :

Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan

memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf

pusat atau kelenjar tiroid.

a. TSH (Tiroid Stimulating Hormone)

b. Bebas T4 (tiroksin)

c. Bebas T3 (triiodotironin)

d. Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrabunyi untuk memastikan

pembesaran kelenjar tiroid

e. Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid

f. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum

g. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan

hiperglikemia

2.6. Komplikasi

Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis

tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien

hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi

pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan HT

dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor,

hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati, kematian.

Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves,

infeksi karena agranulositosis pada pengobatan dengan obat antitiroid. Krisis

tiroid: mortalitas.

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 6 ~

Page 7: Proposal Ee 9 TPP

2.7. Penatalaksanaan

1. Konservatif

Tata laksana penyakit Graves

a. Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi hormon tiroid. Jika dosis

berlebih, pasien mengalami gejala hipotiroidisme. Contoh obat adalah sebagai

berikut :

a. Thioamide

b. Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari

c. Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari, dosis maksimal

2.000 mg/hari

d. Potassium Iodide

e. Sodium Ipodate

f. Anion Inhibitor

b. Beta-adrenergic reseptor antagonist. Obat ini adalah untuk mengurangi gejala-

gejala hipotiroidisme. Contoh : Propanolol

Indikasi :

a. Mendapat remisi yang menetap atau memperpanjang remisi pada pasien

muda dengan struma ringan –sedang dan tiroktosikosis.

b. Untuk mengendalikan tiroktosikosis pada fase sebelum pengobatan atau

sesudah pengobatan yodium radioaktif.

c. Persiapan tiroidektomi.

d. Pasien hamil, usia lanjut.

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 7 ~

Page 8: Proposal Ee 9 TPP

e. Krisis tiroid.

Penyekat adinergik ß pada awal terapi diberikan, sementara menunggu

pasien menjadi eutiroid setelah 6-12 minggu pemberian anti tiroid. Propanolol

dosis 40-200 mg dalam 4 dosis pada awal pengobatan, pasien kontrol setelah 4-8

minggu. Setelah eutiroid, pemantauan setiap 3-6 bulan sekali: memantau gejala

dan tanda klinis, serta Lab.FT4/T4/T3 dan TSHs. Setelah tercapai eutiroid, obat

anti tiroid dikurangi dosisnya dan dipertahankan dosis terkecil yang masih

memberikan keadaan eutiroid selama 12-24 bulan. Kemudian pengobatan

dihentikan , dan di nilai apakah tejadi remisi. Dikatakan remisi apabila setelah 1

tahun obat antitiroid di hentikan, pasien masih dalam keadaan eutiroid, walaupun

kemidian hari dapat tetap eutiroid atau terjadi kolaps.

2. Surgical

a. Radioaktif iodine Tindakan ini adalah untuk memusnahkan kelenjar tiroid yang

hiperaktif.

b. Tiroidektomi .Tindakan Pembedahan ini untuk mengangkat kelenjar tiroid yang

membesar.

 

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi Pelaksanaan

Pelaksanaan early exposure ini dilakukan di Lapangan DPRD

SUMSEL.

3.2 Waktu Pelaksanaan

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 8 ~

Page 9: Proposal Ee 9 TPP

Waktu pelaksanaan early exposure pada minggu ke-4 bulan Mei

2010 atau minggu ke-5 Blok VI – Homeostasis, stress, dan adaptasi , pada

hari minggu

3.3 Subjek

Adapun subjek pada kegiatan early exposure ini, yaitu

Populasi : Orang - orang di sekitar Lapangan DPRD

Sampel : Orang – orang yang melakukan senam di Lapangan DPRD

3.4 Langkah Kerja

Adapun langkah-langkah kerja dari kegiatan Early Exposure ini, yaitu :

1. Berkonsultasi kepada pembimbing

2. Membuat proposal pelaksanaan early exposure dan mengajukan kepada

pembimbing

3. Melakukan perbaikan proposal early exposure dan membuat surat

pernyataan dari pembimbing kepada pihak akademik untuk pelaksanaan

early exposure

4. Menghubungi pihak akademik untuk berkonsultasi dan permohonan

pembuatan surat izin ke untuk melaksanakan early exposure

5. Melakukan rapat kelompok untuk menentukan kegiatan yang akan

dilaksanakan di lokasi

6. Menentukan waktu dan tempat

7. Melakukan tinjauan lokasi

8. Melakukan pelaksanaan EE

9. Melakukan briefing dengan semua anggota kelompok sebelum

meninggalkan lokasi

10. Meninggalkan lokasi kegiatan

11. Melakukan pelaporan hasil kepada pembimbing

3. 5 Jadwal

Adapun jadwal kegiatan early exposure, pada hari Minggu, 29 Mei

2011, dengan rincian sebagai berikut yaitu:

1. Tiba di Lokasi pukul 05.00 WIB

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 9 ~

Page 10: Proposal Ee 9 TPP

2. Melakukan persiapan

3. Mendata identitas subjek

4. Melakukan informed consent ke subjek

5. Melakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum dan sesudah senam

6. Mengumpulkan semua data yang didapat

7. Briefing dengan anggota kelompok

8. Meninggalkan lokasi

BAB IV

PENUTUP

Proposal ini disusun sebagai usaha melakukan penyelenggaraan kegiatan

Early Exposure supaya mahasiswa dapat menggunakan alat spignomanometer dan

stetoskop serta mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah dan

menganalisis data yang didapat

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 10 ~

Page 11: Proposal Ee 9 TPP

DAFTAR PUSTAKA

Ganong, William. F., 1995. Review of Medical Physiology (17th ed).

Widjajakusumah, Djauhari. 1995 (alih bahasa). EGC,Jakarta

Giam, C.K., 1993, Ilmu Kedokteran Olahraga. Salma, 1994. (citase). Bina

Rupa Aksara, Jakarta

Burnside-mcGlyn. 1995. Adams Diagnosis Fisik edisi 17.Jakarta:EGC

Gledhill, N., 2002. Canada’s physical activity guide to healthy active living,

Health Canada. http://www.hc-sc.gc.ca/hppb/paguide/pdf/guideEng.pdf

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 11 ~

Page 12: Proposal Ee 9 TPP

Guyton, C.A., Hall, E.J., 1996. Textbook of Medical Physiology (9th ed).

Setiawan,I. 1997 (alih bahasa). EGC, Jakarta

Guyton, C.A., 1982. Human Physiology and Mechanism of Disease (3rd ed).

Andrianto,P. 1987 (alih bahasa). EGC,Jakarta.

PROPOSAL EARLY EXPOSURE

ANGKATAN 2010

PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH SENAM

JANTUNG DI LAPANGAN DPRD (MINGGU PAGI)

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 12 ~

Page 13: Proposal Ee 9 TPP

KELOMPOK TUTORIAL 4

Pembimbing : Trisnawati, S.Si, M.Kes

Nama : Nim :

1. Widiawarmi 702010002

2. Shofwatul Ulya 702010004

3. Anin Kalma Perdani 702010009

4. Ghita Novita 702010010

5. Fredi Rizky 702010020

6. Siti Zubaidah Amninah 702010026

7. Rahmad AZ 702010027

8. Meitrytiara Nanda 702010045

9. Anggrian Iba 702010050

10. Ricky Dwi Putra 702010056

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2011

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ’10 ~ 13 ~