7
2. Jenis Dan Teknik Radiografi Berdasarkan teknik pemotretan dan penempatan film, dibagi menjadi dua: foto Rontgen Intra oral dan foto Rontgen extra oral. 1. INTRAORAL Teknik Radiografi intra oral adalah pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar secara radiografi dan filmnya ditempatkan di dalam mulut pasien. Tiga pemeriksaan radiografi intra oral yaitu: pemeriksaan periapikal, interproksimal (bite wing) , dan oklusal. a. Teknik Rontgen Periapikal Teknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi dan tulang pendukungnya. Ada dua teknik pemotretan yang digunakan untuk memperoleh foto periapikal yaitu teknik paralel dan bisektris (paling sering digunakan di RSGM). Untuk Teknik Paralel : -Tujuan utama untuk memperoleh gambaran radiografi yang mendekati keadaan sebenarnya dari objek pemeriksaan -Prinsip dasar arah sinar roentgen tegak lurus terhadap bidang film roentgen dan sumbu panjang gigi. b. Teknik Bite Wing Teknik ini digunakan untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat Permukan gigi yang berdekatan dan puncak tulang alveolar. Teknik pemotretannya yaitu pasien dapat menggigit sayap dari film untuk stabilisasi film di dalam mulut. Bitewing foto terbagi dua : 1. Bitewing anterior 2. Bitewing posterior INDIKASI BITEWING `Mendeteksi adanya karies interproksimal `Mendeteksi penjalaran karies `Melihat kondisi jaringan pendukung gigi `Melihat resorpsi tulang alveolar `Mendeteksi adanya kalkulus pada area interprokksimal PENEMPATAN FILM `Horizontal = Posterior `Vertikal = anterior (posisi vertikal juga biasanya digunakan untuk pasien yang mengalami bone loss sedang sampaiberat) TEKNIK FOTO BITEWING 1.Buat bite tab pada film periapikal

Radiologi Kedokgi Lo

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Radiologi Kedokgi Lo

2. Jenis Dan Teknik RadiografiBerdasarkan teknik pemotretan

dan penempatan film, dibagi menjadi dua: foto Rontgen Intra oral dan foto Rontgen extra oral.

1. INTRAORALTeknik Radiografi intra oral adalah

pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar secara radiografi dan filmnya ditempatkan di dalam mulut pasien.

Tiga pemeriksaan radiografi intra oral yaitu: pemeriksaan periapikal, interproksimal (bite wing) , dan oklusal.a.      Teknik Rontgen PeriapikalTeknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi  dan tulang pendukungnya. Ada dua teknik pemotretan yang digunakan untuk memperoleh foto periapikal yaitu teknik paralel dan bisektris (paling sering digunakan di RSGM).Untuk Teknik Paralel :-Tujuan utama untuk memperoleh gambaran radiografi yang mendekati keadaan sebenarnya dari objek pemeriksaan-Prinsip dasar arah sinar roentgen tegak lurus terhadap bidang film roentgen dan sumbu panjang gigi.

b. Teknik Bite WingTeknik ini digunakan untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat Permukan gigi yang berdekatan dan puncak tulang alveolar. Teknik pemotretannya yaitu pasien dapat menggigit sayap dari film untuk stabilisasi film di dalam mulut.Bitewing foto terbagi dua :

1. Bitewing anterior 2. Bitewing posterior

INDIKASI BITEWING `Mendeteksi adanya karies interproksimal`Mendeteksi penjalaran karies`Melihat kondisi jaringan pendukung gigi`Melihat resorpsi tulang alveolar `Mendeteksi adanya kalkulus pada area interprokksimalPENEMPATAN FILM `Horizontal = Posterior `Vertikal = anterior (posisi vertikal juga biasanya digunakan untuk pasien yang mengalami bone loss sedang sampaiberat)TEKNIK FOTO BITEWING1.Buat bite tab pada film periapikal2.Atur posisi kepala pasien seperti pengaturan posisi kepala pasien pada teknik periapikal3. Masukkan film bite wing ke dalam mulut pasien. Film diletakkan di sebelah lingual dengan bagian yang peka

menghadap gigi, tepi film meliputi permukaan palatal gigi atas.4.Bite tab ditempatkan tepat pada permukaan oklusal gigi atas dan bawah dan ditutupkan rahangnya semaksimal kemampuan pasien kemudian bite tabdigigitkan pada bagian luar 5.Arahkan tabung rontgen sedemikian rupa sehingga besar sudut vertikalnya sekitar 5°KEUNTUNGAN BITEWING FOTO1. Karies tahap awal lebih cepat terdeteksi2.Lebih meringankan untuk pasien dengan refleks muntah yang tinggi3. Puncak tulang alveolar mudah terlihatKERUGIAN BITEWING FOTO1.Tidak terlihat regio periapikal, ujung akar, dll2.Pasien sering sulit ,mengoklusikan kedua rahang (mulut terlalu terbuka) sehingga puncak tulang alveolar tidak terlihatc. Teknik Rontgen Oklusal

Teknik ini digunakan untuk melihat area yang luas baik pada rahang atas maupun rahang bawah dalam satu film. Film yang digunakan adalah film oklusal. Teknik pemotretannya yaitu pasien diinstruksikan untuk mengoklusikan atau menggigit bagian dari film tersebut.KEGUNAAN UTAMA TEKNIK OKLUSAL1.Mendeteksi adanya gigi yang impaksi atau belum erupsi

Page 2: Radiologi Kedokgi Lo

2.Mengetahui lokasi akar gigi atau gigi supernemerari 3.Mendeteksi dan mengetahui lokasi benda asing pada rahang4.Pemeriksaan pada pasien trismus5.Melihat lokasi dan luas fraktur rahang6.Mengevaluasi perluasan lateral atau medial dari penyakit rahang

2. EKSTRA ORALFoto Rontgen ekstra oral digunakan

untuk melihat area yang luas pada rahang dan tengkorak, film yang digunakan diletakkan di luar mulut. Foto Rontgen ekstra oral yang paling umum dan paling sering digunakan adalah foto Rontgen panoramic.

Jenis-jenis teknik ekstra oral :a. Panoramikb. Lateral fotoc. Cephalometrid. PA, APe. Proyeksi Watersf. Proyeksi reverseg. Proyeksi submento vertex

a. Teknik Rontgen Panoramik

Foto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan

maksila beserta struktur pendukungnya. Foto Rontgen ini dapat digunakan untuk mengevaluasi gigi impaksi,pola erupsi,pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.

b. Teknik LateralFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan sekitar lateral tulang muka, diagnose fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka

c. Teknik Postero AnteriorFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit,trauma,atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak.Foto Rontgen ini juga dapat memberikan gambaran struktur wajah, antara lain sinus frontalis dan ethmoidalis,fossanasalis, dan orbita.

d. Teknik Antero PosteriorFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depan maksila dan mandibula, gambaran sinus frontalis, sinus ethmoidalis, serta tulang hidung.

e. Teknik CephalometriFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibat

trauma penyakit dan kelainan pertumbuhan perkembangan. Foto ini juga dapat digunakan untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan palatum keras.

f. Teknik Proyeksi Water’s

Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis, sinus orbita, sutura zigomatiko frontalis, dan rongga nasal.

                 g. Teknik Proyeksi Reverse-TowneFoto Rontgen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalami perpindahan tempat dan juga dapat digunakan untuk melihat dinding postero lateral pada maksila

h. Proyeksi Submentovertex

Foto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus, sinus sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila, dan arcus zigomatikus.

Page 3: Radiologi Kedokgi Lo

3. Mutu RadiografisHasil foto radiografis tang baik harus memenui syarat :1. Kontras, detail dan ketajaman foto radiografis harus baik, setiap struktur anatomis dapat dibedakan dengan jelas, misalnya perbedaan email, dentin,kamar pulpa, saluiran akar, lamina dura dan tulang penyangga disekitarnya serta struktur anatomis oainnya yang penting untuk diinterprestasikan2. Seluruh objek yang diperiksa dapat tampak secara keseluruhan dengan jelas pada film radigrafis yang dihasilkan.3. Bentuk dan ukuran objek atau gigi tidak mengalami distorsi atau perubahan bentuk. Misalnya pada film radiografis intra oral proyeksi periapikal, tonjol bukal – palatal atau bukal – lingual terletak pada satu bidang (berhimpit)4.Pada film radiografis intraoral proyeksi periapikal, daerah interdental, harus tampak jelas, kecuali pada kasus gigi berjejal.

4. Interpretasi Radiografisa. Gambaran Anatomi Normal Jaringan Gigi; Komposisi utama gigi adalah dentin dan enamel pada mahkota, lapisan sementum tipis pada permukaan akar. 1. Radiografi enamel, Tampak radiopak lebih padat daripada jaringan sekitarnya2. Gambaran dentin Lebih radiolusen daripada enamel.3.Gambaran lapisan sementum Sering tidak tampak jelas, sedangkan pulpa dan saluran akar tampak radiolusen. 4.Lamina dura / alveolusTampak radiopak tipis mengelilingi soket gigi. Gambaran ketebalan dan kepadatan tersebut dapat dipengaruhi oleh beban kunyah. Saat beban kunyah lebih besar pada satu sisi, maka pada gambaran radiopak lamina dura tampak lebih lebar dan tebal. Sedangkan saat beban kunyah lebih kecil, maka gambaran radiopak tampak lebih tipis. 5.Puncak tulang alveolar Memberikan gambaran radiopak tipis sebesar 1,5 cm dari cementoenamel junction. 1,2

6.Ligamen periodontal yang terletak antara akar dan lamina dura, memberikan gambaran radiolusen. 7.Trabekula tampak memberikan gambaran radiopak tipis dan dikelilingi gambaran radiolusen yang merupakan gambaran sumsum tulang kortikal.

GigiMahkota

Merupakan bagian paling padat pada tubuh manusia sehingga lebih banyak menerimaatau menyerap sinar rontgen daripada jaringan lain. Bagian dentin dan semen pada gigi mempunyai kepadatan yang sama, gambarannya tidak beda yaitu radioopak sedangkan email lebih padat sehingga gambarannya lebih radioopak. Batas email dan dentin tajam dan berbatas jelas. Macam-macam kelainan mahkota :-Karies : radiolusen-Tambalan : radioopak lebih padat dariapda email-Fraktur : garis radiolusen. diagonal, horizontal ataupun vertical. Dari arah manasampai mana. Missalnya dari mesial ke distal sampai ujung apeks

Pulpa dan saluran akar Merupakan lubang dengan jaringan lunak sehingga menyerap sinar lebih sedikit sehingga gambarannya

Page 4: Radiologi Kedokgi Lo

radiolusen. Keseluruhan pulpa hampir sama, kadang-kadang ada pemanjangan dan pembesaran.

Akar Gambaran densitas dengan mahkota sangat kecil. Akar tiga pada bagian palatinal sering tidak tampak. Yang harus diperhatikan:-Jumlah akar untuk rahang atas dan rahang bawah-Bentuknya normal atau anomaly-Terdapat fraktur ataukah tidak dan bagaimana arahnya.-Miring ataukah tidak -Jika tidak ada kelainan ditulis “Dalam Batas Normal”

Membran periodontalGambaran radiolusen yang menempel pada akar gigi, tampak berupa garis tipis tidak terputus yang tampak mulai dari batas CEJ sampai ke apical. Apabila terdapatkelainan membrane periodontal dapat mengalami pelebaran, terputus-putus atau menghilang serta sebutkan lokasi tempat kelaianan tersebut, misalnya Mesial, distal.

LaminaduraMerupakan lapisan tipis tulang kotikal pada soket yang mempunyai gambaran radioopak yang menempel pada semen. Terletak antara membrane periodontal dan alveolar. Tampak berupa garis tipis

tidak terputus mulai dari CEJ samapi apical. Apabila terdapat kelainan lamiana dura dapat mengalami penebalan, terputus atau bahkan hilang serta cantumkan lokasi kelainan tersebut.

Furkasi AreaTempat akar gigi terbagi dua. Kelainan yang dapat terjadi pada daerah furkasi berupa ada tidaknya pelebaran membran periodontal ataupun ada tidaknya bagian radiolusen

Puncak tulang alveolar Gambaran radioopak padat , bentuk runcing, lebih tinggi dari CEJ yang terletak antaraCEJ distal dan CEJ mesial gigi. Jika terdapat kelainan , puncak alveolar dapat menurun di bawah CEJ dan juga dapat terdapat resorpsi horizontal atau vertical. Cantumkan pula bentuk resorpsinya dan lokasinya. Misalnya resorpsi sampai 1/3apikal.

Anatomi Radiografi MaksilaSutura intermaksilaris

Terletak anatar dua prosessus alveolaris. Merupakan garis putih sepanjang batas maksila.

Fossa nasalisMerupakan gambaran radiolusen berbentuk lekuk, kadang-kadang abu-abu. Bentuk pear, huruf W lebih bulat

di inferior dan septum nasalis membentuk garis tengah : radioopak. Bentuk fossa membentuk garis hitam dibatasi garis putih sempit. Terletak dekat dengan foramen incisivum.

Foramen incisivumMerupakan celah pada batang sagital, berbentuk bundar,pear,hati mengerucut. Gambarannya radiolusen bulat jelas dengan dibatasi garis radioopak.

Antrum maksilarisGambaran radiolusen dengan garis radioopak tipis mengelilingi bentuk bulat, W atau oval. Ukurannya bervariasi, merupakan perluasan dari premolar menuju ke tuberositas.

Anatomi Radiografi MandibulaSymphisis mandibulaGanbarannya berupa radiolusen hitam tipis.Foramen mentalisTerletak diantara premolar kedua dan molar pertama atau antara premolar pertama dan premolar kedua.Median lineRadioopak tidak teratur.Mylohyoid ridgeTumpul, agak naik. Gambarannya radioopak bulat dan tipis.

Fossa sublingual dan fossa submaksilaris

Page 5: Radiologi Kedokgi Lo

Gambarannya radiolusen atau abu-abu gelap dibawah region caninus.

Angulus mandibulaMerupakan lekuk besar membulat, tampak radioopak garis yang menyempit ke arah posterior. Terletak dia tas ramus dan di anterior, di bawah incisivum.Foramen mandibulaTerlihat antara premolar sampai molar, radiolusen jelas. Antar akar gigi, lurus, panjang bervariasi.