41
REFERAT PENATALAKSANAAN ANESTESI UMUM PADA GAGAL GINJAL PEMBIMBING : dr. Lila, Sp.An, M.Kes DISUSUN OLEH : Hani Aqmarina NIM : 030.10.120

REFERAT Anestesi Umum Pada Gagal Ginjal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

r

Citation preview

REFERATPENATALAKSANAAN ANESTESI UMUM PADA GAGAL GINJAL

PEMBIMBING :dr. Lila, Sp.An, M.Kes

DISUSUN OLEH :Hani AqmarinaNIM : 030.10.120

KEPANITERAAN KLINIK ANESTESIRUMAH SAKIT TNI AL MINTOHARDJOFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTIPERIODE 18 AGUSTUS 20 SEPTEMBER 2014DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan.............................................................................................2BAB II Pembahasan.............................................................................................32.1.Definisi..................................................................................32.2.Epidemiologi.................................................................................32.3.Klasifikasi.................................................................................42.4.Anatomi dan Fisiologi ginjal..........................................................52.5.Patofisiologi.................................................................................82.6.Penatalaksanaan anestesi umum pada gagal ginjal......................92.6.1.Evaluasi preoperatif.........................................................92.6.2.Premedikasi.....................................................................112.6.3.Intaoperatif.....................................................................122.6.4.Postoperatif.....................................................................23BAB III Kesimpulan.............................................................................................24Daftar pustaka.............................................................................................25

BAB IPENDAHULUAN

Anestesi adalah suatu tindakan menahan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Ada beberapa anestesi yang menyebabkan hilangnya kesadaran sedangkan jenis lain hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya sadar.1 Anestesi umum adalah tindakan meniadakan nyeri sentral disertai hilangnya kesadaran yang bersifat reversibel.2 Saat pasien akan dianestesi, sangat penting untuk memantau keadaan umum, status generalis dan tanda-tanda vital pasien karena sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepatnya.1Banyak obat-obatan yang biasanya digunakan selama anestesia yang setidaknya sebagian tergantung pada ekskresi ginjal untuk eliminasi. Dengan adanya kerusakan ginjal, modifikasi dosis harus dilakukan untuk mencegah akumulasi obat atau metabolit aktif. Semua obat anestetik baik abar (volatil) atau suntikan berpotensi mengganggu fungsi ginjal baik secara langsung atau tidak langsung akibat perubahan tekanan darah sistemik, curah jantung, lepasan hormon anti diuretik (ADH), jenis cairan infus yang sedang digunakan, gangguan sistem renin-angiotensin-aldosteron.3Referat ini akan mendiskusikan tentang pendekatan dan perhatian terhadap penatalaksanaan anestesi umum pada pasien dengan gagal ginjal.

BAB IIPEMBAHASANGAGAL GINJAL2.1. DEFINISIGagal ginjal akut merupakan suatu sindrom klinik akibat adanya gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara mendadak yang menyebabkan retensi sisa metabolisme nitrogen dan non nitrogen, dengan atau tanpa disertai oliguria.4Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversible, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal.4Kriteria penyakit ginjal kronik:

1. Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus, dengan manifestasi : a. Kelainan patologis b. Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin, atau kelainan dalam tes pencitraan (imaging test)

2. Laju filtrasi glomerulus kurang dari 60ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan , dengan atau tanpa kerusakan ginjal

Tabel . Kriteria Penyakit Ginjal Kronik.4

2.2. EPIDEMIOLOGIDi Amerika Serikat, data tahun 1995-1999 menyatakan insiden penyakit ginjal kronik diperkirakan 100 kasus perjuta penduduk pertahun, dan angka ini meningkat sekitar 8% setiap tahunnya. Di Malaysia, dengan populasi 18 juta, diperkirakan terdapat 1800 kasus baru gagal ginjal pertahunnya. Di negara-negara berkembang lainnya insiden ini diperkirakan sekitar 40-60 kasus perjuta penduduk per tahun.4

2.3. KLASIFIKASI GAGAL GINJALKlasifikasi penyakit gagal ginjal kronik didasarkan atas dua hal yaitu, atas dasar derajat (stage) penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi.4Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar LFG, yang dihitung dengan mempergunakan rumus Kockcroft-Gault sebagai berikut :

(140 umur) x berat badanLFG (ml/mnt/1,72m2) : x 0,85 (pada perempuan) 72 x kreatinin plasma

DerajatPenjelasanLFG (ml/mn/1,73m2)

1Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau meningkat90

2Kerusakan ginjal dengan LFG menurun ringan60 89

3Kerusakan ginjal dengan LFG menurun sedang30 59

4Kerusakan ginjal dengan LFG menurun berat15 29

5Gagal ginjal< 15 atau dialisis

Tabel . Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas Dasar Derajat Penyakit.4

PenyakitTipe Mayor

Penyakit Ginjal DiabeticDiabetes Tipe 1 dan 2

Penyakit Ginjal non Diabetic1. Penyakit glomerular (penyakit autoimun, infeksi sistemik, obat, neoplasma)2. Penyakit vaskular (penyakit pembuluh darah besar, hipertensi, mikroangiopati)3. Penyakit tubulointerstisial (pielonefritis kronik, batu, obstruktif, keracunan obat)4. Penyakit kistik(ginjal polikistik)

Penyakit pada transplantasiKeracunan obat (siklosporin/takrolimus)Penyakit recurrent (glomerular)Transplant glomerulopathy

Kaslifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas dasar Diagnosis Etiologi. 4

Kriteria Laju FitrasiKriteria Jumlah Urine

RiskPeningkatan serum kreatinin 1,5kali