25
KEMATIAN AKIBAT SENGATAN LISTRIK Pembimbing : dr. Indra Syakti Nasution, Sp. F REFERAT 1. Rahmad Ade Irawan, S.Ked 2. Fitrika Rahmah Riasya, S.Ked 3. Siti Hardianti Harahap, S.Ked 4. Sulistianto, S.Ked 5. Andi Putra Siregar, S.Ked 6. Leo Fernando, S.Ked 7. Riris Lestari S, S.Ked 8. Susdalia Silitonga, S.Ked 9. Magdalena Ariyani, S.Ked 10. Hema Jayabalan, S.Ked 11. Kavita

REFERAT FORENSIK3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

foren

Citation preview

Page 1: REFERAT FORENSIK3

KEMATIAN AKIBAT SENGATAN LISTRIK

Pembimbing : dr. Indra Syakti Nasution, Sp. F

REFERAT

1. Rahmad Ade Irawan, S.Ked2. Fitrika Rahmah Riasya,

S.Ked3. Siti Hardianti Harahap,

S.Ked4. Sulistianto, S.Ked5. Andi Putra Siregar, S.Ked6. Leo Fernando, S.Ked

7. Riris Lestari S, S.Ked8. Susdalia Silitonga,

S.Ked9. Magdalena Ariyani,

S.Ked10. Hema Jayabalan, S.Ked11. Kavita Ramochandran,

S.Ked

Page 2: REFERAT FORENSIK3

DefinisiLuka listrik adalah

luka yang disebabkan oleh trauma listrikJenis trauma yang disebabkan oleh adanya

persentuhan dengan benda yang memiliki arus listrik

Dapat menimbulkan luka bakar sebagai akibat berubahnya energi listrik menjadi energi panas.

Arus listrik bergerak dari tempat yang berpotensial tinggi ke potensial rendah.

Page 3: REFERAT FORENSIK3

Bagian-bagian listrik, antara lain :

Arus listrik (I) Arus listrik searah atau direct current (DC)

mengalir secara terus menerus ke satu arah, misal Accu, baterai Arus listrik bolak-balik atau alternating current (AC)

mengalir bolak-balik, digunakan di rumah-rumah dan pabrik-pabrik Aliran listrik yang bisa ditoleransi oleh manusia adalah 30 mA yang dialirkan melalui

tangan, menghasilkan kontraksi otot yang sangat nyeri. Kesadaran hilang pada aliran listrik lebih kurang 40mA Arus 50-80mA yang bertahan beberapa detik bisa menyebabkan kematian.

Frekuensi listrik paling sering digunakan 50 dan 60 Hertz

Tegangan (voltage/V) Voltase rendah (110-460 V) misalnya penerangan, pabrik, tram listrik. Voltase tinggi (1.000 V) misalnya transpor arus listrik. Voltase sangat tinggi (20.000-1.000.000 V) misalnya deep X-rays therapy dan diatermi.

Kebanyakan kematian terjadi akibat voltase domestic yaitu 240 V Voltase yang sangat tinggi bisa lebih aman pada beberapa keadaan, karena aliran listrik

bisa membuat fisik yang berkontak dengan alat itu jatuh jauh

Tahanan/hambatan listrik (resistance/R) Resistensi tertinggi adalah di kulit yaitu kulit telapak tangan dan kaki Dalam kondisi kering, telapak tangan mempunyai resistensi hampir 1 milliyar ohm Dalam kondisi basah, resistensinya hanya mencapai 1200 ohm Hal ini menjelaskan bahaya yang ada di kamar mandi dan penggunaan alat listrik di

tempat yang lembab.

Page 4: REFERAT FORENSIK3

PatofisiologiKetika tangan kontak dengan konduktor badan,

kaki dan tangan yang berlawanan melakukan kontak dengan bumi arus melewati secara oblik sepanjang aksis jantung disritmia jantung (biasanya ventrikuler fibrilasi yang berakhir dengan asistole)

Aliran listrik melewati dada dan abdomen paralisis respirasi dari spasme otot intercostae dan diafragma.

Jarang, listrik melewati kepala dan leher.Adapun jika kepala seorang pekerja berada dibawah

sumber listrik (kontak dengan konduktor) efek secara langsung pada batang otak pusat jantung dan paralisis respirasi.

Page 5: REFERAT FORENSIK3

Efek trauma listrik terhadap tubuh:

Salah satu efek aliran listrik yang mempunyai implikasi praktis yaitu spasme otot rangka apabila aliran listrik mencapai 10 dan 40 mA pada 50 cps.

Biasanya titik masuk listrik adalah pada tangan, otot fleksor yang kuat pada tangan menjadi spasme sehingga tangan tertahan di suatu tempat sehingga tidak bisa dialihkan (hold-on effect).

Hal ini berarti, segala sesuatu objek yang digunakan dengan tangan bisa mengalirkan aliran listrik seperti peralatan atau kabel, benda-benda tidak dapat dilepaskan dan arus tetap mengalir.

Ini menambah waktu elemen dan secara progresif memperparah resiko luka bakar kutan dan gangguan jantung dan respirasi.

Kesetrum dapat dirasakan pada kulit dengan arus sebesar 1 mA dan lengket dengan arus sebesar 9-10 mA.

Page 6: REFERAT FORENSIK3

Mekanisme Kematian Akibat Listrik

1. Disritmia jantung (vibrilasi ventrikel dan berakhir dengan asistole)Arus melalui miokardium(lapisan epikardial

superfisial, dan juga melalui endokardium). Arus mempunyai efek searah pada sinktium

miokardium. 2. Henti nafasArus melalui toraks mengakibatkan otot

interkosta dan diafragma menjadi spasma atau lumpuh.

Page 7: REFERAT FORENSIK3

Tanda sengatan listik kutanTitik sengatan pada tubuh (tempat masuknya

arus) dapat meninggalkan lesi kulit yang dinamakan tanda sengatan listrik (Joule burn)

Page 8: REFERAT FORENSIK3

Beberapa gambaran, dimana karakteristik pada penyebab listrik: 1. Robekan pada lapisan epidermis atau epidermal-dermal junction

dan menghasilkan luka melepuh2. Apabila kontak sedikit kuat, sehingga air gap (albeit narrow) ada

antara kulit dan konduktor, arus melewati celah sebagai sebuah spark (percikan api)

3. Saat waktu sengatan lama, voltase tinggi, atau konduktor yang luas, luka bakarsecara bersamaan akan menjadi parah dengan area kulit melepuh dan mengelupas yang luas, lapisan tanduk yang hitam, dan dengan campuran hiperemis, menghanguskan dan melepas epidermis.

4. Kepucatan bertahan hingga kematian atau batas kemerahan (hiperemis) pada bagian luar luka yang pucat merupakan patognomonis dari kerusakan yang disebabkan oleh listrik.

5. Ketika bekas luka bakar sedikit, semua tanda dapat terlihat seperti sebuah diskus putih yang kecil yang menggambarkan lepuhan yang datar dimana epidermis telah rusak

6. Pada luka tegangan tinggi, percikan bisa terjadi lebih dari pada beberapa sentimeter. Hal ini dapat menyebabkan lesi multiple yang memberikan gambaran seperti ‘kulit buaya’ (crocodile skin).

7. Lesi yang berupa “earthing atau grounding”8. Ketika arus telah mengalir dalam waktu yang cukup, bahkan

dengan tegangan domestic 240 volt, akibatnya mungkin akan jadi berat. Luka gosong dan pengelupasan kulit yang lebih luas mungkin dapat terjadi, dengan kerusakan otot dan jaringan yang lebih dalam.

Page 9: REFERAT FORENSIK3

Pemeriksaan Jenazah

Page 10: REFERAT FORENSIK3

Pemeriksaan Luar Harus dicari adalah tanda-tanda listrik atau current mark/electric mark/stroomerk van jellinek/joule burn. Tanda-tanda listrik tersebut antara lain :

1. Electric mark adalah kelainan yang dapat dijumpai pada tempat dimana listrik masuk ke dalam tubuh. Electric mark berbentuk bundar atau oval dengan bagian yang datar dan rendah di tengah, dikeliilingi oleh kulit yang menimbul. Bagian tersebut biasanya pucat dan kulit diluar elektrik mark akan menunjukkan hiperemis.

Gambar electric mark

Page 11: REFERAT FORENSIK3

2. Joule burn (endogenous burn) dapat terjadi bilamana kontak antara tubuh dengan benda yang mengandung arus listrik cukup lama, dengan demikian bagian tengah yang dangkal dan pucat pada electric mark dapat menjadi hitam hangus terbakar.

Gambar Joule burn

Page 12: REFERAT FORENSIK3

3. Exogenous burn, dapat terjadi bila tubuh manusia terkena benda yang berarus listrik dengan tegangan tinggi, yang memang sudah mengandung panas; misalnya pada tegangan di atas 330 volt. Tubuh korban hangus terbakar dengan kerusakan yang sangat berat, yang tidak jarang disertai patahnya tulang-tulang.

Gambar exogenous burn

Page 13: REFERAT FORENSIK3

Pemeriksaan DalamBadan dapat berwarna pucat atau hanya sedikit

mengembung. Hal ini nyata tampak pada beberapa kematian yang

disebabkan karena paralisisnya sistem pernapasanOtot-otot bantu pernafasan dan diafragma akan

mengalami spasme dan paralisis yang mana akan menimbulkan tanda bendungan dan sianosis pada wajah, dan ini akan sama dengan paru.

Biasanya akan tampak beberapa petechiae pada pleura Tanda-tanda yang biasa dari kematian akibat bendungan

darah sering ditemukan dengan dark blue-red post mortem hypostasis

Terjadi bintik perdarahan pericardialTanda itu ialah petechiae pada intracerebral, yang mana

sering menjadi tanda dari bendungan darah pada paralisis sistem pernafasan.

Page 14: REFERAT FORENSIK3

Gambaran HistologikPada kulit terdapat tanda yang terdiri dari vakuolisasi

pada lapisan epidermis maupun dermisnya, yang disebabkan dengan adanya ruang gas dari cairan jaringan yang panas yang memecah bagian sel. Jaringan yang terkena akan menjadi eosinhopilik. Sel-sel pada lapisan epidermis sering mengalami elongasi dengan inti lapisan bawah mengalami orientasi dan peregangan secara horizontal akibat efek elektromagnetik

Mikroskop elektron menunjukkan jika terdapat beberapa jenis perubahan terutama pada inti dari sel kulit yang mana membentuk clumped chromatin

Perubahan pada otak : Petechiae focal pada pendarahan, terdapat ruangan yang mengelilingi pembuluh darah kecil dan dan perobekan pada white matter

Mikroskop elektron : Ikatan kontraksi pada serat-serat otot jantung berbentuk “bark-like”

Page 15: REFERAT FORENSIK3

Kematian karena listrik di kamar mandi

Page 16: REFERAT FORENSIK3

Kamar mandi merupakan tempat yang paling berbahaya di rumah

Lingkungannya yang basah, banyak terdapat air, benda-benda seperti keran air dan pipanya, tubuh yang tidak menggunakan pakaian, dimana semunya itu dapat mendatangkan tahanan listrik yang rendah.

Kecelakaan sering sekali terjadi, biasanya akibat dari pemakaian alat-alat listrik seperti hairdryer dan alat pemanas.

Page 17: REFERAT FORENSIK3

1. Bunuh diri dengan listrikSaat ini, angka kematian bunuh diri dengan

menggunakan arus listrik di dalam kamar mandi semakin meningkat. Contohnya :Sebuah pemanas listrik dijatuhkan ke dalam air

dengan kawat ke terminal bumi sengaja terputus. Tegangan sebesar 240 V masuk ke dalam tubuh melalui air secara menyebar dan rangkaian menjadi lengkap melalui pembumian melalui kontak dengan payudara terhadap keran logam, sehingga meninggalkan tanda bekas sengatan listrik pada kulit.

Kedua pergelangan tangan diikat ke soket tegangan 240 V, sirkuit menjadi lengkap dari lengan ke lengan melalui dada.

Page 18: REFERAT FORENSIK3

2. Pembunuhan dengan listrik Ada dua insiden contoh pembunuhan yang dilakukan

dengan menggunakan listrik :

1.Seorang wanita muda ditemukan tewas di bak mandinya, merosot ke depan dalam posisi berlutut dengan satu payudara bersandar pada keran krom.

Lengan kiri sedang berada di atas tepi bak mandi, di mana biasanya tinggi permukaan air ditambah kipas pemanas listrik dekat dengan kaki. Pemanas dihubungkan dengan kabel panjang untuk soket 240 V, 13 Amp di kamar tidur yang berdekatan. Ketiga kawat'pembumi' telah sengaja diputus dari “peniti pembumi” di dalam steker. Tes forensik selanjutnya menunjukkan bahwa lapisan enamel logam bak mandi adalah bahan isolator yang sangat baik sehingga “pembumian” dari arus melalui air mandi-hanya bisa terjadi melalui suatu pipa (keran) berbahan krom. Saat kejadian wanita tersebut terjatuh (atau didorong) ke arah keran, sehingga ia mendapatkan luka bakar listrik pada payudaranya

Page 19: REFERAT FORENSIK3

2. Kasus kedua adalah pembunuhan dengan menggunakan kabel listrik tanpa pembungkus yang dililitkan di leher wanita kemudian dialiri arus listrik.

Page 20: REFERAT FORENSIK3

Luka Akibat PetirPetir/lightning, adalah muatan listrik statis

dalam awan dengan voltase sampai 10 mega volt dan kekuatan arus listrik sampai seratus ribu ampere yang dalam waktu 1/1000-1 detik dilepaskan ke bumi.

Ada 3 efek listrik akibat sambaran petir :1. Current mark / electrik mark / electrik burn. 2. Aborescent markings. Tanda ini berupa gambaran

seperti pohon gundul tanpa daun akibat terjadinya vasodilatasi vena pada kulit korban sebagai reaksi dari persentuhan antara kulit dengan petir. Tanda ini akan hilang sendiri setelah beberapa jam.

Page 21: REFERAT FORENSIK3

3. Magnetisasi. Logam yang terkena sambaran petir akan berubah menjadi magnet. Efek ini juga termasuk salah satu tanda luka listrik (electrical burn).

Gambar aborescent marking

Page 22: REFERAT FORENSIK3

Ada 2 efek panas akibat sambaran petir :1. Luka bakar sampai hangus.

Rambut, pakaian, sepatu bahkan seluruh tubuh korban dapat terbakar atau hangus.

2. Metalisasi. Logam yang dikenakan korban akan meleleh seperti perhiasan dan komponen arloji. Arloji korban akan berhenti dimana tanda ini dapat kita gunakan untuk menentukan saat kematian korban. Efek ini juga termasuk salah satu tanda luka listrik (electrical burn).

Gambar metalisasi

Page 23: REFERAT FORENSIK3

Efek ledakan:

1. Efek ledakan akibat sambaran petir (lightning / eliksem) terjadi akibat perpindahan volume udara yang cepat & ekstrim. Setelah kilat menyambar, udara setempat menjadi vakum lalu terisi oleh udara kembali sehingga menimbulkan suara menggelegar/ledakan.

2. Akibat pemindahan udara ini, pakaian korban rusak, korban terlontar sehingga terdapat luka akibat persentuhan dengan benda tumpul, misalnya abrasi, kontusi, patah tulang tengkorak, epidural/subdural bleeding.

Page 24: REFERAT FORENSIK3

Terima kasih

Page 25: REFERAT FORENSIK3

DISKUSI:1. Herka: lesi earthing atau grounding?

bagaimana beda AC dan DC?2. Rara: bagaimana membedakan ringan, berat,

sedang, dan berat luka?, bagaimana penentuan derajat?