36
Pembimbing : dr. Wahid N, Sp.PD, M.Kes Oleh : Andi M iqbal 2010730010 Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam RSUD Cianjur Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta 2015 HIPERTENSI

Refresing Hipertensi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Refreshing Hipertensi

Citation preview

  • Pembimbing : dr. Wahid N, Sp.PD, M.Kes

    Oleh : Andi M iqbal 2010730010

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit DalamRSUD CianjurFakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta 2015

    HIPERTENSI

  • Penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah.

    tekanan darah sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHgDEFINISI

  • Hypertension factsMempengaruhi 1 miliar orang di seluruh dunia AS - sekitar 1 dari 3 orang dewasa, 73 juta mengidap hipertensi usia 55 tahun keatas mempunya resiko lebih besarpenyebab kematian terbesar (MI, stroke, penyakit pembuluh darah)

  • EtiologiHipertensi primer (esensial/idiopatik)Hipertensi sekunderGinjal (5%)Sekresi hormonal (1-2%)

  • Blood Pressure Classification (JNC VII)

  • T a n d a d a n G e j a l aMeskipun disebut the silent killerTerdapat tanda dan gejala :sakit kepala, epistaksis (mimisan)pusing/migrain,rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang kunang, lemah dan lelah,tekanan darah > 140/90 mmHg

  • VesselKidneyHypertensionLeft Ventricular HypertrophyChronic Heart FailureMyocardial InfarctionCongestive Heart DiseaseArrhythmiaArteriosclerosisPeripheral Vascular DiseaseCoronary Heart Disease Renal InsufficiencyESRD / Gagal GnjalStroke

  • SASARAN KERUSAKAN ORGAN

  • Pemeriksaan PenunjangUrinalisis : protein, leukosit, eritrosit dan silinderHemoglobin dan hematokritElektrolit darah : kaliumUreum/kreatininGula darah puasaKolesterol totalEKGTSHLeukosit darahTrigliserda, HDL, dan kolesterol LDLKalsium dan fosforFoto toraksEkokardiografiEkokardiografi-Doppler

  • Penanganan HipertensiTekanan darah target adalah
  • KRISIS HIPERTENSI

  • LATAR BELAKANGHipertensi Masalah kesehatan masyarakat duniaBeberapa penulis 1% dari penderita hipertensi akan mengalami krisis hipertensiMajalah the Lancet dan WHO Kejadian krisis hipertensi akan m dari 0,26% th 2000 0,29% th 2025 pd penduduk dewasa di duniaUntuk mencegah kerusakan organ akibat krisis hipertensi di Indonesia perlu dilakukan upaya pengenalan dini dan penatalaksanaan krisis hipertensi yang disepakati bersama.

  • DEFINISIKrisis hipertensi Suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak (sistole 180 mmHg dan/atau diastole 120 mmHg), pd penderita hipertensi, yg membutuhkan penanggulangan atau penanganan segera.

  • KLASIFIKASI KRISIS HIPERTENSIHipertensi emergensi Kenaikan TD mendadak yg disertai kerusakan organ target yang progresif. Di perlukan tindakan penurunan TD yg segera dalam kurun waktu menit/jam. Dengan parenteralHipertensi urgensi Kenaikan TD mendadak yg tidak disertai kerusakan organ target. Penurunan TD harus dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam. Dengan oral

  • MANIFESTASI KLINIS KRISIS HIPERTENSINeurologi: Sakit kepala, hilang/ kabur penglihatan, kejang, defisit neurologis fokal, gangguan kesadaran (somnolen, sopor, coma).Mata: Funduskopi berupa perdarahan retina, eksudat retina, edema papil.Kardiovaskular Nyeri dada, edema paru.

  • Ginjal: Azotemia, proteinuria, oligouria.

    Obstetri Preklampsia dengan gejala berupa gangguan penglihatan, sakit kepala hebat, kejang, nyeri abdomen kuadran atas, gagal jantung kongestif dan oliguri, serta gangguan kesadaran/ gangguan serebrovaskuler.

  • FAKTOR RISIKOPenderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensiKehamilanPenggunaan NAPZAPenderita deng anrangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat, phaechromocytoma, penyakit kolagen, penyakit vaskuler, trauma kepala.Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

  • PENDEKATAN AWAL PD KRISIS HIPERTENSIAnamnesis R/ hipertensi (awal hipertensi, jenis obat anti hipertensi, keteraturan konsumsi obat). Ganguan organ (kardiovaskuler, serebrovaskular, serebrovaskular, renovaskular, dan organ lain).

  • Pemeriksaan fisikSesuai dengan organ target yang terkena Pengukuran TD di kedua lenganPalpasi denyut nadi di keempat ekstremitasAuskultasi untuk mendengar ada/ tidak bruit Pembuluh darah besar, bising jantung dan ronki paru.Pemeriksaan neurologis umumPemeriksaan funduskopi

  • Pemeriksaan laboratorium awal dan penunjangPemeriksaan laboratorium awal: a. Urinalisis b. Hb, Ht, ureum, kreatinin, gula darah dan elektrolit.Pemeriksaan penunjang: ekg, foto toraksPemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan: CT scan kepala, ekokardiogram, ultrasonogram.

  • PENETAPAN DIAGNOSTIKWalau biasanya pd krisis hipertensi ditemukan TD 180/120 mmHg perlu diperhatikan kecepatan kenaikan TD tersebut dan derajat gangguan organ target yang terjadi.

  • TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSIPenatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit, namun dapat dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan pemberian obat anti hipertensi oral.

  • TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSIHarus dilakukan di RS dgn fasiltas pemantauan yg memadaiPengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkinTD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sbb: a. 5 menit s/d 120 menit pertama TD rata-rata (mean arterial blood pressure) diturunkan 20- 25%.

  • b. 2 s/d 6 jam kemudian TD diturunkan sampai 160/100 mmHg.

    c. 6-24 jam berikutnya diturunkan sampai

  • KRISIS HIPERTENSI

    Peningkatan TD mendadakSistolik >180 dan atau diastolik >120 mmHg3. Memerlukan penanganan segeraApakah disertai kerusakan organ?Ditemukan gejala penurunan kesadaran, gangguan penglihatan, sakit kepala, kejang-kejang, sesak nafas, nyeri dada, edem atau perdarahan papil, dll.Hipertensi emergency (disertai kerusakan organ) Penurunan TD menit/jam obat parenteralHipertensi urgency (tidak ada kerusakan organ) penurunan TD 24-48 jam obat oral1 amp 10mg perdipine dilarutkan dalam 50cc pelarut. Tetesan diberikan dari dosis terendah 0,5mcg/kgBB/menit. 2 amp 10 mg perdipine dilarutkan dalam 100cc pelarut. Tetesan diberikan dari dosis terendah 0,5mcg/kgBB/menit.YESNOICURAWAT INAP

  • OBAT-OBATAN YANG DIGUNAKAN PADA HIPERTENSI EMERGENSIClonidin (catapres) IV (150 mcg/ampul) a. Clonidin 900 mcg dimasukkan dalam cairan infus glucosa 5% 500cc dan diberikan dengan mikrodrip 12 tetes/ menit, setiap 15 menit dapat dinaikkan 4 tetes sampai TD yg diharapkan tercapai. b. Bila TD target tercapai pasien diobservasi selama 4 jam kemudian diganti dg tablet clonidin oral sesuai kebutuhan.

  • c. Clonidin tidak boleh dihentikan mendadak, tetapi diturunkan perlahan-lahan oleh karena bahaya rebound phenomen, dimana TD naik secara cepat bila obat dihentikan.

  • Diltiazem (Herbesser) IV (10 mg dan 50 mg/ampul) a. Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit kemudian diteruskan dg infus 50 mg/jam selama 20 menit. b. Bila TD telah turun >20% dari awal, dosis diberikan 30 mg/jam sampai target tercapai. c. Diteruskan dg dosis maintenance 5-10 mg/jam dg observasi 4 jam kemudian diganti dg tablet oral.

  • Nicardipin (Perdipin) IV (12 mg dan 10 mg/ampul) a. Nicardipin diberikan 10-30 mcg/kgBB bolus. b. Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 0,5-6 mcg/kgBB/menit sampai target TD tercapai.Labetalol (Normodyne) IV Diberikan 20-80 mg IV bolus setiap 10 menit atau dapat diberikan dalam cairan infus dg dosis 2 mg menit.Nitroprusside (Nitropress, Nipride) IV Diberikan dlm cairan infus dg dosis 0,25-10.00 mcg/kg/menit.

  • THANK YOU!!

    ****