Rehidrasi Pd Diare

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rehidrasi

Citation preview

Tugas divisi gastroenterologi anak per februari 2015

Tabel 3. Komposisi cairan oralit yang dianjurkan WHO (WHO, 2008)KANDUNGANGRAM/LITERmMol/LITER

NaCl2,6 Natrium 75

Glukosa13,5 glukosa anhydratGlukosa anhydrat 75

KCl1,5 K 20; Cl 65

Trisodiumsitrat dehidrat2,9Sitrat 10

Total osmolaritas245 mOsmol/liter

Tabel 4. Jumlah oralit yang diminum setiap BAB (Kemenkes, 2011)UmurJumlah oralit yg diminum tiap BAB

< 1 tahun50-100 ml

1-4 Tahun100-200 Ml

> 5 tahun200-300 ml

Tabel 5. Volume Cairan Pada Saluran Cerna (Guyton, 1996)Volume sehari-hari (ml)

Saliva 1000

Sekresi gaster 1500

Sekresi pankreas 1000

Empedu 1000

Sekresi usus halus 1800

Sekresi kelenjar Brunner 200

Sekresi usus besar 200

Total 6700

Pemasukan air setiap harinya terutama terjadi melalui oral misalnya minuman dan makanan. Kira-kira 2/3 dari jumlah air yang masuk ini adalah dalam bentuk murni dan lainnya dalam bentuk makanan. Sebagian kecil air ini merupakan hasil dari proses oksidasi hidrogen di dalam makanan, yang jumlahnya berkisar 150-250 ml/hari, tergantung dari kecepatan metabolisme seseorang. Jumlah cairan yang masuk termasuk juga hasil sintesa di dalam tubuh yang berkisar 2300 ml/hari (Benyamin, 2004;Guyton, 1996).Pengeluaran cairan tubuh hilang melalui empat rute yaitu urine, insesible water loses (IWL), keringat dan feces. Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon). Pengeluaran cairan dari tubuh dalam keadaan normal sebagian besar terjadi melalui urine yang jumlahnya kurang lebih 1400 ml/hari. Namun dalam keadaan-keadaan tertentu, seperti dalam keadaan latihan yang berat, kehilangan cairan yang terbesar melalui pengeluaran keringat (Benyamin, 2004;Guyton, 1996).Kehilangan cairan melalui proses difusi melalui kulit dan proses evaporasi melalui saluran pernafasan biasa disebut juga insensible water loss. Kehilangan cairan melalui proses ini tidak dapat dirasakan mekanismenya. Kehilangan cairan melalui kulit yang rata-rata berkisar 350ml/hari terjadi oleh karena berdifusinya molekul air melalui sel-sel kulit. Berdifusinya cairan melalui kulit dibatasi oleh adanya lapisan epitel bertanduk yang banyak mengandung kolesterol. Pada penderita luka bakar yang luas, lapisan ini mengalami kerusakan, sehingga proses difusi akan meningkat dan kehilangan cairan akan meningkat jumlahnya sampai dapat mencapai 3-5 liter/hari (Benyamin, 2004;Guyton, 1996). Tabel6. Asupan & Pengeluaran Cairan Tubuh (Guyton, 1996)Asupan Cairan dari makanan Dari metabolismeAsupan total

(ml)2100 2002300

KeluaranIWL-kulitIWL-paru Keringat Feces UrinTotal pengeluaran35035010010014002300

Jumlah cairan yang hilang melalui proses evaporasi (penguapan) rata-rata 350ml/hari, oleh karena tekanan atmosfir akan berkurang dengan berkurangnya suhu, maka kehilangan cairan akan lebih besar pada suhu yang sangat dingin dan lebih kecil pada suhu yang hangat. Hal ini dapat dirasakan dengan adanya perasaan kering pada saluran nafas pada suhu dingin. Pada suhu yang sangat panas kehilangan cairan melalui keringat akan meningkat,sehingga akan menyebabkan berkurangnya cairan tubuh dengan cepat. Pengeluaran cairan melalui keringat ini berfungsi untuk mengeluarkan panas dari tubuh (Guyton,1996; Benyamin wedro, 2012).

Berdasarkan kehilangan berat badan maka derajat dehidrasi dibagi atas: (WHO, 2005)a. Tanpa dehidrasi, penurunan BB < 5%, defisit cairan < 50 ml/kgBBb. Dehidrasi ringan-sedang, penurunan BB 5-10%, defisit cairan 50- 100 ml/kgBBc. Dehidrasi berat, penurunan BB >10%, defisit cairan >100 ml/kgBBUntuk pengobatan dehidrasi berat dengan dosis 100 ml/kgBB dimana menurut panduan WHO, yaitu;a. Anak usia < 12 bulan 30 ml/kgBB dalam 1 jam, selanjutnya 70 ml/kgBB selama 5 jamb. Anak usia > 12 bulan30 ml/kgBB dalam jam, selanjutnya 70 ml/kgBB selama 2-2 jam

Perhitungan Tetesan Cairan Rehidrasi( WHO )a. Anak usia < 12 bulan ( 1 jam, 5 jam )1 jam = 30 cc/ kgBB/ jam = 30 cc x 20 tetes x BB = 10 tetes /kgBB/ menit 1 x 60 5 jam = 70 cc/ kgBB/ jam = 70 cc x 20 tetes x BB = 5 tetes / kgBB/ menit 5 x 60b. Anak usia > 12 bulan ( jam, 2 jam ) jam = 30 cc/ kgBB/ jam = 30 cc x 20 tetes x BB = 20 tetes/kgBB/ menit 1 x 302 jam = 70 cc/kgBB/jam = 70 cc x 20 tetes x BB = 10 tetes /kgBB/ menit 1 x 150

Dehidrasi WHO Modifikasi UNIVERSITAS HASANUDDIN (UNHAS)Dehidrasi dapat diatasi dengan pemberian cairan menurut perhitungan sebagai berikut:1. Previous water loss ( PWL ) atau defisit: jumlah cairan yang hilang, biasanya berkisar antara 5-15 % ( 125 ml/kgBB/24 jam) dari berat badan.2. Normal water loss ( NWL ) terdiri dari urin ditambah cairan yang hilang melalui penguapan dari kulit dan pernapasan (insensible water loss; 100 ml/kgBB/24 jam)3. Concomitant water loss (CWL) : jumlah cairan yang hilang dengan muntah dan diare ( 25 ml/kgBB/24 jam)

Pemberian cairan rehidrasi parenteral pada penderita diare dehidrasi sebagai berikut:a. Anak usia < 2 tahun Empat jam pertama, diberikan cairan untuk mengatasi syok atau dehidrasi berat yaitu sebanyak 60 ml/kgbb atau 5 tetes/kgbb/menit dan 20 jam selanjutnya diberikan sisanya secara merata sebanyak 190 ml/kgbb atau 3 tetes/kgbb/menit. ( Rauf A, Abbas N, 1989 )b. Anak usia > 2 tahunSatu jam pertama, diberikan cairan untuk mengoreksi 3 % dari dehidrasi berat yaitu 30 ml/kgbb atau 10-12 tetes/kgbb/menit dan sisanya diberikan selama 7 jam berikutnya secara merata yaitu 70 ml/kgbb atau 3-4 tetes/kgbb/menit. Selanjutnya bisa diberikan oralit,hal ini disebut modifikasi ROSE (rehidrasi, oralit, simultan dan edukasi).

Perhitungan Tetesan Cairan Rehidrasi( UNHAS )PWL (125 cc) + NWL (100 cc) + CWL (25 cc) = 250 cc x = 60 cc = 25 % rehidrasi cairan dari dehidrasi berat ke dehidrasi ringan sedang, yaitu kehilangan cairan > 10% menjadi 5-10% (7,5%) a. Anak Usia < 2 tahun ( 4 jam, 20 jam )4 jam I = 60 cc/ kgBB/ jam = 60 cc x 20 tetes x BB = 5 tetes / kgBB/menit 4 x 6020jam II = 190 cc/ kgBB/ jam = 190 cc x 20 tetes x BB = 3 tetes /kgBB/menit 20 x 60b. Anak Usia > 2 tahun ( 1 jam, 7 jam )1 jam I = 30 cc/ kgBB/ jam = 30 cc x 20 tetes x BB = 10 tetes/kgBB/ menit 1 x 607 jam II = 70 cc/ kgBB / jam = 70 cc x 20 tetes x BB = 3 tetes /kgBB/ menit 7 x 60

Tabel 7. Kebutuhan CairanUmurCairan ( cc/kgBB/hari)

Triwulan I 150 - 175

Triwulan II 140 145

Triwulan III 125 140

1 - 3 tahun 100

4 - 6 tahun 90

7 9 tahun 80

10 12 tahun 70

13 15 tahun 60

16 19 tahun 50

Pada pemberian cairan maintenance yang digunakan penghitungan kehilangan cairan tubuh adalah Normal water loss ( NWL ) terdiri dari urin ditambah cairan yang hilang melalui penguapan dari kulit dan pernapasan (insensible water loss; 100 ml/kgBB/24 jam) didapatkan perhitungan cairannya : = 100cc x BB x 20 tetes = 100 = 1 tetes/ kgBB/ menit 24 x 60 72

Pada pemberian cairan diare dehidrasi ringan sedang yang digunakan penghitungan kehilangan cairan tubuh adalah Normal water loss ( NWL ) terdiri dari urin ditambah cairan yang hilang melalui penguapan dari kulit dan pernapasan (insensible water loss; 100 ml/kgBB/24 jam) ditambah Previous water loss ( PWL ) atau defisit: jumlah cairan yang hilang, biasanya berkisar antara 5-15 % ( 125 ml/kgBB/24 jam) dari berat badan didapatkan perhitungan cairannya : = (100 cc + 125 cc ) x BB x 20 tetes = 225 = 3 tetes / kgBB/ menit 24 x 60 72

TERIMAKASIH Farida , Merry, Dyah, Anny