Retno Lbm 1 Skn

Embed Size (px)

Citation preview

KEJADIAN LUAR BIASA SGD 1STEP 1 P2MPL : Pemberantasan Penyakit Munular dan Penyehatan Lingkungan. KLB : meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu tertentu.Peningkatan secara signifikan penyakit yang dulunya tidak ada atau kecil kemungkinan adanya penyakit di suatu daerah. Riwayat alamiah penyakit : suatu perjalanan atau proses penyakit secara natural tanpa campur tangan dari medis. Proses perkembangan penyakit tanpa ada intervensi dari manusia secara langsung maupun terencana Epidemiologi : suatu ilmu yang mempelajari distribusi penyebaran penyakit (ras, umur, dll)dan determinan factor-faktor yang mempengaruhinya.STEP 2 Epidemiologi Apa tujuan mempelajari epidemiologi ? Jelaskan klasifikasi epidemiologi ? Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi ? Apa saja ruang lingkup dari epidemiologi ? KLB Apa saja kriteria disebut KLB ? Tujuan menggolongkan peristiwa sebagai KLB ? Pencegahan dan penanggulangan KLB ? Sebutkan penyakit-penyakit yang berpotensi menjadi KLB ? P2MPL Sebutkan tugas-tugas P2MPL ?Riwayat alamiah penyakit Tahapan terjadinya penyakit ?STEP 3 Epidemiologi Apa tujuan mempelajari epidemiologi ?Untuk mendiagnosis awal dalam masalah kesehatan masyarakat Mengetahui riwayat alamiah dan etiologi penyakit Menilai dan merencanakan pelayanan kesehatanJelaskan klasifikasi epidemiologi ?Deskriptif : hanya mempelajari frekuensi dan penyebaran, ada variable : orang tempat waktu Analitik : mencakup pencarian jawaban masalah kesehatan Case control : penilaian untuk perkiraan masa depan Cohort : penilaian dari riwayat lampau Eksperimen : dengan mengadakan penelitian pada suatu kelompok subyek dibandingkan dengan kelompok control.Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi ? Host : segala factor pada diri manusia yang mempengaruhi timbulnya penyakit ( internal dan behavior) Agent : substansi atau elemen yang kehadirannya dapat menimbulkan suatu penyakit Lingkungan : suatu agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh2 luar yang dapat mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme (fisika , kimia dan biologi).Apa saja ruang lingkup dari epidemiologi ? Etiologi : identifikasi dari penyebab Efikasi : efek atau daya optimal dari daya intervensi dari kesehatan Efektivitas : besarnya hasil dari suatu tindakan Efisiensi : konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat diperoleh dari biaya yang diberikan Evaluasi : penilaian secara keseluruhan keberhasilan pengobatan atau program kesehatan Edukasi : intervensi peningkatan pengetahuan kesmasKLB Apa saja kriteria disebut KLB ?Timbulnya penyakit menular yang sebelumnya tidak ada Peningkatan kejadian terus menerus yang tejadi dalam periode berturut2 Peningkatan 2 kali lipat dari periode sebelumnya Meningkat 2 kali lipat atau lebih jumlah penderita baru dalam 1 bulanTujuan menggolongkan peristiwa sebagai KLB ? UmumMenurunkan angka kejadian Penanggulangan untuk tidak timbul lagi dimasa mendatang Khusus Persiapan pembentukan tim untuk identifikasi lapangan, dari data dilakukan proses penanggulangan dari masalah kesmas tersebut.Pencegahan dan penanggulangan KLB ?Tingkat pertama (primary preventive) : promosi kesehatan dan pencegahan khusus (host, agent, lingkungan) : Agent : pemberantasan factor penyebab Lingkungan : memodifikasi lingkunganm pengadaan air bersih, pemberantasan serangga dan pengerat Host : meningkatkan status gizi, kesehatan, kualitas hidup, dan imunisasi Tingkat kedua (secondary prevention) : diagnosis dini dan terapi yang tepat. Sasaran : yang terancam akan menderita dan suspect Tingkat ketiga (third prevention) : pencegahan cacat dan rehabilitasi medicPenanggulangan : Meningkatkan system pengawasan dini (SKB) KLB penyakit Menetapkan keadaan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya KLB Penyelidikan dan penanggulangan pada saat terjadi KLBSebutkan penyakit-penyakit yang berpotensi menjadi KLB ? DBD Malaria Kolera Demam kuningFlu burung Diare Polio Cikungunya PES Typus CacarPenggolongan potensi KLB : Karantina : kolera, pes Berjalan cepat : campak, rabies, diare Rawat : malaria , flu, hepatitis, antraks Perlu program : cacing, lepra, TBCBeda wabah, KLB, epidemik dan pandemik ? Cara memperoleh data ?P2MPL Sebutkan tugas-tugas P2MPL ?Riwayat alamiah penyakit Tahapan terjadinya penyakit ? Prepatogenesis : antara host, agent , lingkungan berinteraksi diluar host. Inkubasi : agent masuk kedalam tubuh host tapi tanpa gejala. Penyakit dini : munculnya gejala penyakit. Penyakit lanjut : gejala-gejala semakin bertambah .Tahap akhir penyakit : berakhirnya perjalanan penyakit , bisa sehat sempurna, sembuh cacat, carier, kronis, kematian. Manfaat dari riwayat alamiah ? Sebagai diagnosis Sebagai pencegahan , rantai perjalanan penyakitnya Sebagai terapiJAWABAN LI Beda wabah, KLB, epidemik dan pandemik ? Wabah Adalah peningkatan kejadian kesakitan atau kematian yang meluas secara cepat dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit KLB adalah suatu kejadian kesakitan atau kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian pada suatu kelompok dalam kurun waktu tertentu Epidemiadalah keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekwensi yang meningkat. Pandemiadalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) frekwensinya dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas.Cara memperoleh data ?Epidemiologi Apa tujuan mempelajari epidemiologi ? TujuanTujuan umum Meneliti populasi manusia,namun sekarang metodenya dapat berlaku pada penelitian populasi lain seperti hewan,tumbuhan. Mendeskripsikan penyakit dapat menungkapkan mekanisme kausal penyakit, menjelaskan perjalanan penyakit yang ada, dapat menjelaskan perjalanan penyakit dan untuk memeberikan pedoman pelayanan kesehatan yang diperlukan. Menjelaskan mekanisme terjadinya penyakit sehingga dapat digunakan untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk kesehatan lingkungan dan kesehatan lingkungan kerja. Tujuan khusus Memformulasikan hipotesis yang menjelaskan pola distribusi penyakit yang ada atas dasar karakteristik waktu, tempat, host, agent potensial Menguji hipotesis dengan menggunakan penelitian yang dirancang secara khusus dapat mengungkapkan penyebab penyakit Menguji validitas konsep pengendalian penyakit dengan menggunakan data epidemiologis yang dikumpulkan sehubungan dengan program tersebut. Membantu membuat klasifikasi penyakit atas dasar penelitian etiologis Mengungkapkan perjalanan suatu penyakit untuk menentuka prognosis penyakit. Epidemiologi lingkungan,Juli soemirat Menentukan agens primer atau memastikan faktor penyebab Memahami penyebab penyakit, cacat, atau kondisi Menentukan karakteristik agens atau faktor penyebab Menentukan cara penularan Menentukan dan menetapkan faktor faktor kontribusi Mengidentifikasi dan menjelaskan pola penyakit secara geografis Menentukan, mendeskripsikan dan melaporkan perjalanan alami penyakit, ketidakmampuan cedera, dan kematian Menentukan metode pengendalian Menentukan langkah-langkah pencegahan Membantu dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan kesehatan Menyediakan data-data administrasi dan perencanaan (Sumber: C. Timmreck, Thomas. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar. Edisi 2. Penerbit EGC. Jakarta)Manfaat Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperanan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menganggulanginya Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perludipecahkan (pengantar epidemiologi, Bustan) Membantu pekerjaan administrasi kesehatan Manfaat epidemiologi dalam administrasi kesehatan seperti membantu pekerjaan perencanaan (planning) dari pelayanan kesehatan, pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluation) suatu upaya kesehatan. Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (penilaian). Dapat menerangkan penyebab suatu maslah kesehatan Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit Epidemiologi dapat digunakan untuk menerangkan perkembangan suatu penyakit dengan memanfaatkan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran penyakit, terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan mengetahui waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan Karena epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah tersebut. Keadaan yang dimaksudkan di sini merupakan perpaduan dari keterangan menurut ciri-ciri manusia, tempat dan waktu. Perpaduan yang seperti ini menghasilkan 4 keadaan masalah kesehatan yaitu epidemi, pandemi, endemi, dan sporadik. (Pengantar Epidemiologi, Azrul Anwar)Jelaskan klasifikasi epidemiologi ? Epidemiologi deskripitif Di dalam epidemiologi deskriptif dipelajari bagaimana fekuensi penyakit berubah menurut perubahan variable-variabel epidemiologi yang terdiri dari orang (person), waktu (time), tempat (place)Orang (person) Umur Umur adalah variable yang selalu dipehatikan di dalam penyelidikan epidemilogi. Angka kematian dan kesakitan di dalam hamper semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur Untuk keperluan perbandingan maka WHO menganjurkan pembagianpembagian umur sebagai berikut menurut tingkat kedewasaan0-14 tahun 15-49 tahun: bayi dan anak-anak : orang muda dan dewasa50 tahun keatas : orang tua interval 5 tahun kurang dari 1 tahun 1-4 5-9, 10-14 dsb untuk mempeljari penyakit anak 0-4 bulan 5-10 bulan 11-23 bulan 2-4 tahun 5-9 tahun 9-14 tahun Jenis kelamin Yang pertama diduga meliputi factor keturunan yang terkait dangan jenis kelamin, atau perbedaan hormonal, sedangkan yang kedua disuga oleh karena perannya factor-faktor lingkungan Kelas social Kelas social dalah variable yang sering pula dilihat hubungannya dengan angka kesakitan atau kematian, variabel ini menggambarkan tingakt kehidupan seseorang. Kelas social ditentukan oleh unsure-unsur seperti pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan banyak contoh ditentukan pula tempat tinggal Jenis pekerjaan Jenis pekerjaan yang dapat berperan timbulmya penyakit: adanya faktor lingkungan yang langsung dapat menimbulkan kesakitan seperti bahan2 kimia, gas2 beracun, radiasi, benda2 fisik yang dapat menimbulkan kecelakaan situasi pekerjaan yang penuh dengan stress ada tidaknya gerak badan di dalam pekerjaan , di AS ditunjukkan bahwa penyakit jantung koroner sering ditemukan dikalangan mereka yang mempunyai pekerjaan dimana kekurang gerak badan PenghasilanYang sering dilskukan menilai hubungan natra tingkat penghasilan dan pemanfatan pelayanan kesehtan mapun pencegahan Golongan etnik Berbagai golongan etnik dapat berbeda di dalam kebiasaan makan, susunan genetika, gaya hidup, dan sebagainya yang dapat engakibatkan paebedaanperbadaan di dalam angka kasakitan atau kematian Status perkawinan Dari penelitian telah ditunjukkan bahwa terdapat hubungan anatra angka kesakitan maupuan kematian engan status kawin, tidak kawin, cerai dan janda, angka kematian karena penyakit-penyakit tertentu mupuan kematian kerena semua bab makin meninggi dalan uraian tertentu Diduga bahwa sebab-sebab angka kematian lebih tinggi pada yang tidak kawin dibandingkan dengan yang kawin ilaha karena ada kecenderungan orang-orang yang tidak kawin kurang sehat.Kecenderungan orang-orang yang tidak kawin lebih sering berhadapan dengan penyakit, ataukarena adanya perbedaan-perbedaan dalam gaya hidup yang berhubungan secara kausal dengan penyebab penyakit etrtentu Besarnya keluarga Di daam keluarga besar atau miskin,anak-anak dapat menderita oleh karean penghasilan keluarga harus digunakan oleh banyak orang Status keluarga Struktur keluarga dapat mepuanyai pengaruh terhadap kesakitan (seperti penyakit menular dan ganggguan gizi) dan pemanfatan pelayanan kesehatan Paritas Tingkat paritas telah menarik perhatian perhatian para peneliti dalam hubungan kesehatan si ibi dan si anak Tempat (place) Perbandingan pola penyakit sering dilakukan antara: batas daerah-daerah pemerintahan kota dan pedesaaan daerah atau tempat berdasarkan batas-batas alam (pegunungan,sungai, laut atau padang pasir) negara-negara regional variasi-variasi geografis pada terjadinya beberapa penyakit atau keadaan lain mungkin berhubungan dengan satu atau lebih dari bebapa faktor sebagai berikut linhkungan fisis,kemis, biologis, sosial, dan ekonomi yang berbeda-beda darisuatu tempat lainnya konstitusi genetis dan etnis dari penduduk yang berbeda, bervariasi, seperti karakteristik geiografi variasi kultural terjadi dalam kebiasaan, pekerjaan, keluarga, praktek, higiene perorangan, dan bahkan persepsi tenang sakit dan sehat variasi administrasi waktu (time) mempelajari hubungan waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar di dalam epidemiologis, oleh karena perubahan-perubahan penyakit menurut untuk menunjukkan adanya peruabahan faktor2 etiologis. Melihat panjangnya waktu diman terjadi perubahan angka kesakitan, maka dibedakan 1. fluktuasi jangka pendek, dimana perubahan angka kesakitan beberapa jam, hari, minggu, dan bulan berklangsung2. perubahan2 secara siklus di mana perubahan2 angka kesakitan terjadi secara berulang-ulang dengan antara beberapa hari, beberapa bula, (musiman), tahuanan, beberapa tahun 3. perbuatan2 angka kesakitan yang berlangsung dalam periode waktu jangka panjang, bertahun-tahun atau berpulhan tahun, yang disebut secular trends Epidemiologi analitik Pendekatan atau studi ini dipergunakan untk menguji data serta informasi2 yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif. Ada tiga studi tentang epidmiologi: studi riwayat kasus (case history studies) dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni kelompok yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang tidak terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak terkena studi kohort dalam studi kelompok ini sekelompok orang dipaparkan pada suatu penyabab penyakit (agent). Kemuian diambil sekelompok orang yang lagi yang mempunyai cirri-ciri yang sama dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaprkan atau dikenakan pada penyebab penyakit. Epidemiologi eksperimen Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada kelompok subyek subyek, kemudian dibandinkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan percobaan) (IKM Prinsip-prinsip Dasar,Dr.Soekidjo) Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi ? Yang dimaksud faktor0faktor yang mempengaruhi disini ialah menunjuk kepada faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekwensi,penyebaran. Ataupn yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Untuk ini ada tidga langkah pokok yang lazim dilakukan yakni merumuskan hipotesa tentang penyebab yang dimaksud, melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa yang telah disusun dan setelah itu menarik kesimpulan terhadapnya. Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, dapatlah disusun langkah-langkah penanggulangan selanjutnya dari masalah kesehatan tersebut. Pengantar Epidemiologi. Prof. DR. Dr. Azrul Azwar M.P.HApa saja ruang lingkup dari epidemiologi ? Ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan dapat meliputi 6E yakni: Etiologi Efikasi Efektifitas Efisiensi Evaluasi Edukasi Etiologi berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi dalam mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Misalnya: etiologi dari malaria adalah parasit plasmodium. Efikasi berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan. Misalnya: efikasi pemberian vaksin malaria adalah 40%. Efektivitas dimaksudkan besarnya hasil yang diperoleh dari suatu tindakan (pengetahuan atau intervensi) dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan yang satu dengan yang lain Efisiensi adalah sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan. Evaluasi adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan atau program kesehatan masyarakat. Edukasi adalah intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit. (pengantar epidemiologi, bustan)KLB Apa saja kriteria disebut KLB ? Timbulnya suatu penyakit / kesakitan yg sebelumnya tidak ada / tidak dikenal Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut2 jenis penyakitnya (jam, hari, minggu.) Peningkatan kejadian penyakit/kematian , 2 (dua) kali / lebih dibandingkan dg periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun) Jumlah penderita baru dalam 1 bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat / lebih biladibandingkan dg angka rata2 perbulan dalam tahun sebelumnya Angka rata2 per bulan selama 1 tahun menunjukkan kenaikan 2 kali lipat / lebih dibanding dg angka rata2 perbulan dr tahun sebelumnya Case fatality rate dr suatu penyakit dalam kurun waktu ttnt menunjukkan 50% / lebih dibandingkan CFR dr periode sebelumnya Proportial rate (PR) penderita baru dr suatu periode ttnt menunjukkan kenaikan 2 kl / lebih dibandingkan periode yg sama dalam kurun waktu / tahun sebelumnya Beberapa penyakit khusus : cholera, DHF/DSS, SARS, Avian flu, Tetanus neonatorum setiap peningkatan kasus dr periode sebelumnya (pd daerah endemis) terdapat 1 / lebih penderita baru dimana pd periode 4 minggu sebelunya daerah tsb dinyatakan bebas dr penyakit bersangkutan Beberapa penyakit yg dialami 1 / lebih penderita : a. keracunan makanan b. keracunan pestisidaTujuan menggolongkan peristiwa sebagai KLB ? Pencegahan dan penanggulangan KLB ? PENCEGAHAN Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian. Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni: Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) yang meliputi promosi kesehatan dan pencegahan khusus. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang meliputi diagnosis dini serta pengobatan yang tepat. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang meliputi pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi. Ketiga tingkat pencegahan tersebut saling berhubungan erat sehingga dalam pelaksanaannya sering dijumpai keadaan yang tumpang tindih. Pencegahan Tingkat Pertama Dapat ditujukan pada faktor penyebab, lingkungan serta faktor pejamu. Sasaran yang ditujukan pada faktor penyebab yang bertujuan untuk mengurangi penyebab atau menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin dengan usaha antara lain: - Desinfektan - Pasteurisasi - Sterilisasi, bertujuan untuk menghilangkan mikro-organisme penyebab penyakit, - Penyemportan.insektisida dalam rangka menurunkan dan menghilangkan sumberpenularan maupun memutuskan rantai penularan. Selain itu usaha untuk mengurangi/menghilangkan sumber penularan dapat dilakukan melalui pengobatan penderita serta pemusnahan sumber yang ada (biasanya pada binatang yang menderita), serta mengurangi/menghindari perilaku yang dapat meningkatkan risiko perorangan dan masyarakat. Mengatasi/modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik seperti - peningkatan air bersih - peningkatan sanitasi lingkungan dan perumahan serta bentuk pemukiman lainnya - perbaikan dan peningkatan lingkunan biologis seperti pemeberantasan serangga dan binatang pengerat - peningkatan lingkungan sosial seperti kepadatan rumah tangga, hubungan antarindividu dan kehidupan sosial masyarakat. Meningkatkan daya tahan penjamu meliputi : perbaikan status gizi, status kesehatan umum dan kualitas hidup penduduk pemberian imunisasi serta berbagai bentuk pencegahan khusus lainnya peningkatan status psikologis, persiapan perkawinan serta usaha menghindari pengaruh faktor keturunan peningkatan ketahanan fisik melalui peningkatan kualitas gizi, serta olahraga kesehatan. . Pencegahan Tingkat Kedua Sasaran pencegahan ini terutama ditujukan pada mereka yang menderita atau dianggap menderita (suspek) atau yang terancam akan menderita (masa tunas). meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar dapat dicegah meluasnya penyakit atau untuk mencegah timbulnya wabah, serta untuk segera mencegah proses penyakit lebih lanjut serta mencegah terjadinya akibat samping atau komplikasi Pencarian penderita secara dini dan aktif melalui peningkatan usaha surveillans penyakit tertentu, pemeriksaan berkala serta pemeriksaan kelompok tertentu (calon pegawai, ABRI, mahasiswa, dll), penyaringan (screening) untuk penyakit tertentu secara umum dalam masyarakat, serta pengobatan dan perawatan yang efektif. Pemberian chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang dicurigai berada pada proses prepatogenesis dan patogenesis penyakit tertentu. Deteksi awal penyakit Tujuannya untuk mempercepat kesembuhan dg pengobatan yg tepat Pengobatan yang cepat merupakan pencegahan primer pada orang yang sehat menghambat progresivitas penyakit menghindari komplikasi mengurangi ketidakmampuan Pencegahan Tingkat Ketiga Sasaran pencegahan tingkat ke tiga adalah penderita penyakit tertentu. tujuan mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan permanen, mencegah bertambah parahnya suatu penyakit atau mencegah kematian akibat penyakit tersebut.Pada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah terjadinya akibat samping dari penyembuhan suatu penyakit tertentu. Rehabilitasi adalah usaha pengembalian fungsi fisik, psikologis dan sosial seoptimal mungkin yang meliputi rehabilitasi fisik/medis, rehabilitasi mental/psikologis serta rehabilitasi sosial. Pelayanan suportif dan rehabilitatif Bertujuan untuk mengurangi ketidakmampuan dg cara: Memaksimalkan fungsi organ yg cacat Membuat protesa ekstremitas akibat amputasi Mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medik PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR Yang dimaksud dengan penganggulangan penyakit menular (kontrol) adalah upaya untuk menekankan peristiwa penyakit menular dalam masyarakat serendah mungkin sehingga tidak merupakan gangguan kesehatan bagi masyarakat tersebut. Sasaran langsung pada sumber penularan pejamu Keberadaan suatu sumber penularan (reservoir) dalam masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dalam rantai penularan. Sumber penularan adalah binatang Bila sumber penularan terdapat pada binatang peliharaan (dosmetik) memusnahkan binatang yang terinfeksi serta melindungi binatang lainnya dari penyakit tersebut (imunisasi dan pemeriksaan berkala) Bila sumber penyakit dijumpai pada binatang liar kerja sama instansi lain yang terkait . b. Sumber penularan adalah manusia Apabila sumber penularan adalah manusia isolasi dan karantina, pengobatan dalam berbagai bentuk umpamanya menghilangkan unsur penyebab (mikroorganisme)atau menghilangkan fokus infeksi yang ada pada sumber (bedah saluran empedu atau cholecystectomy) pada carier typoid menahun). Sasaran Ditujukan pada cara Penularan - penularan penyakit ditularkan melalui udara, terutama infeksi saluran pernafasan perbaikan sistem ventilasi serta aliran udara dalam ruangan. - penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman memberantas bahan-bahan yang mengalami kontaminasi seperti penyehatan air minum, pasteurisasi sus, serta pengawasan terhadap semua pengobatan bahan makanan dan minuman. - penyakit yang ditularkan oleh vektor terutama serangga dan binatang lainnya pemberantasan serangga serta binatang perantara lainnya. Sasaran Ditujukan pada Penjamu PotensialPeningkatan Kekebalan Khusus (imunitas) imunisasi yakni peningkatan kekebalan aktif pada pejamu dengan pemberian vaksinasi. Selain pemberian imunsasi aktif terseut di atas, juga dikenal adanya usaha perlindungan terhadap beberapa penyakit tertentu dengan pemberian antibodi pelindung yang berasal dari pejamu lain dalam bentuk serum antibodi yang memberikan perlindungan sementara dan disebut imunisasi pasif. Peningkatan Kekebalan Umum (resistensi) perbaikan gizi keluarga peningkatan gizi balita melalui program Kartu Menuju Sehat (KMS) peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta pelayanan kesehatan terpadu melalui posyandu. Sebutkan penyakit-penyakit yang berpotensi menjadi KLB ? Menurut permenkes RI no. 560/ dinkes/Per/VIII/th. 1989 kolera pest demam kuning demam bolak-balik tifus bercak wabah DBD Campak Polio Dipteri Pertusis Rabies Malaria Influenza Hepatitis Tifus perut Menngitis Encepalitis antrax Prosedur Tetap Penanggulangan KLB dan Bencana Propinsi Jateng, Dinkes Jateng. Penyakit yang berpotensi menjadi KLB penyakit karantina ( yellow fever, pest, colera ) DHF, diare, ISPA, campak, rabies, tetanus, polio antraks, malaria, hepatitis,typus penyakit yang tidak berpotensi menjadi KLB lepra, cacingan , filariasis, AIDS, TBC, siphilis P2MPLSebutkan tugas-tugas P2MPL ?(1) Bidang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan, mempunyai tugas melaksanakan sebagai tugas Dinas Kesehatan , pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan; (2) Untuk menyelanggarakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (2) pasal ini Bidang pencegahan, pemberantasan, penyakit dan penyehatan lingkungan menyelenggarakan fungsi: a. b. c. d. Membantu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dalam bidang tugasnya; Mengadakan pembinaan dan monitoring kegiatan pemberantasan penyakit; Mengadan pembinaan dan monitoring kegiatan pengamatan dan pencegahan; Mengadakan pembinan dan monitoring kegiatan penyehatan lingkungan dan makanan minuman;e. Memberikan saran, usul dan pertimbangan kepada kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dalam bibang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan. (1) Seksi pemberantasan penyakit, mempunyai tugas: a. Membantu Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan dlm bidang tugasnya; b. Melaksanakan upaya pemberantasan penyakit yang di tularkan binatang yaitu: penyakit malaria, demam berdarah dangue, rabies dan filariasis; c. Melaksanakan pengamatan serangga penular penyakit (PSPP);d. Melaksanakan upaya pencegahan penyakit yang menular langsung yaitu penyakit TBC-Paru, kusta, ISPA, Diare dan penyakit menular seksual (PMD); e. Melaksanakan upaya pemberantasan penyakit yang menular langsung melalui kegiatan penemuan penderita, menatalaksanaan kasus, evaluasi hasilpengobatan, pencatatan dan pelaporan serta memberikan penyuluhan pencegahan dan pemberantasannya; f. Melaksanakan upaya pemberantasan penyakit tidak menular antara lain hypertensi, jantung koroner, diabetes militus (kencing manis); g. Pemusnahan/ karantina sumber penyebab penyakit menular;h. Peningkatan komunikasi informasi dan Edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit (Penyulihan). (2) Seksi pengamatan dan pencegahan, mempunyai tugas; a. Membantu kepala bidang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan dan bidang tugasnya; b. Melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data penyakit;c. Menyelenggarakan sistem kewaspaan dini kejadian luar biasa (SKD-KLB) penyakit dan melaksanakan penanggulangan KLB penyakit; d. Melaksanakan perencanaan, analisis, perumusan masalah, pembinaan dan pengawasan surveilans epidemiologi penyakit; e. Melaksanakan pengamatan kesehatan matra antara lain;f. Melaksanakan surveilans, evidemiologi khusus antara lain surveilans AFP, campak, tetanus neonatorum dan penyakit lain yang cenderung menimbulkana KLB; g. h. Melaksanakan penyelidikan evidemiologi KLB penyakit dan keracunan ; Monitoring evaluasi dan pelaporan;i. Pengendalian, pengamatan dan pencegahan penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi (DP31) dan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI); j. Melaksanakan imunisasi rutin yang meliputi imunisasi BCG, DPT, Polio, campak, TT, DT dan HB;k. Mengelola kuantitas, kuantitas dan distribusi vaskin sampai ketempat pelayanan (Cold Chain). (3) Seksi penyehatan lingkungan dan makanan minuman, mempunyai tugas: a. Membantu kepala Bidang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan dalam bidang tugasnya; b. Penyehatan lingkungan pemukiman, perimahan dan bangunan sehat; c. Pengawasan dan pembinaan tempat-tempat umum (TTU). Tempat pengolahan makanan dan TP2 pestisida; d. Peningkatan kebersihan dan kesehatan msyarakat dan personal hygiene; e. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dampak lingkungan; f. Pengaturan dan pembakuan kualitas air, pengawasan kualitas air; g. Membina serta melaksanakan pengawasan terhadap perusahaan industri makanan dan minuman h. Membina serta melaksanakan pengawasan terhadap rumah makan, depot, toko dan usaha tentang yang menjual makanan dan minuman; i. Pengawasan dan pengendalian terhadap penyehatan kawasan dan sanitasi darurat terutama akibat wabah dan bencana; j. Mengawasi peredaran distribusi makana dan minuman di masyarakatk. Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat; l. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-prtimbangan kepada kepala bidang tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakanyang perlu diambil dalam bidang tugasnya.Riwayat alamiah penyakit Hal2 yang harus diketahui untuk mempelajari RAP konsep jaringan sebab musabab : mengetahui mekanisme perjalanan penyakit faktor agent / penyebab : dikenal 5 kel agent penyebab biologis penyebab bahan makanan penyebab kimiawi penyebab fisik penyebab mekanik faktor host dan pejamu (mengetahui ciri-cirinya)ciri-ciri biologis (pembawa) ciri-ciri sosiologis (di peroleh dari lingkungan dimana penjamu berada ) faktor eniropment atau lingkungan interaksi antara penyebab, pejamu dan lingkungan proses terjadinya penularan infeksi kontaminasi infestasi penyakit yang kontagius communicable diseases period of communicability/ infectivity non comunicable disease Pengantar epidemiologi, dr. Budioro. Cara2 menentukan RAP tahap prepatogenesis individu dlm keadaan normal/sehat ada interaksi antara pejamu dan bibit penyakit tetapi interaksi masih diluar tubuh belum ada tanda tanda sakit jk pejamu lengah dan bibit penyakit menjadi ganas atau lingkungan memberikan kodisi yang kurang menguntungkan pejamu maka keadaan dapat segera berubah memasuki fase patogenesis tahap patogenesis terbagi menjadi 4 tahap tahap inkubasi : masuknya bibit penyakit sampai timbul gejala tahap penyakit dini : muncl gejala ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan tahap penyakit lanjut : penyakit bertambah hebat dengan berbagai kelainan patologis dan gejalanya. Pada tahap ini penyakit memerlukan pengobatan yg tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik tahap penyakit akhir : sembuh sempurna bibit penyakit menghilang, tubuh menjadi pulih dan sehat kembali sembuh degan cacat bibit penyakit sudah hilang tetapi tubuh tidah pulih sepenuhnya karier di mana tubuh penderita pulih kembali namun bibit penyakit masih tetap berada didalam tubuh memperlihatkan gangguan penyakit berkelangsungan kronik mati Pengantar Epidemiologi.DR.M.N.Bustan.1997 Manfaat mengetahui RAP Untuk diagnostic : masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman penentuan jenis penyakit, misalnya dalam KLB. Untuk pencegahan : dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat dengan mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit. Untuk terapi : terapi biasanya diarahkan ke fase paling awal Pengantar Epidemiologi.DR.M.N.Bustan.1997Tahapan terjadinya penyakit ? Penularan mi rnelalui herbagai cara anlara lain: a) Kontak (contact) b) Inhalasi (inhalation) Yaitu penularan melalui udara/pernapasan. OIeh karena itu, ventilasi rumah yang kurang, henjcjalan (over crowding), dan tempal.tcrnpat umum adalah fakior yang sangal penting di dalam epidem iologi penyakit ml. Penyak it yang dilularkan rnelalui udara mi sering discbut air borne infection (penyakit yang ditularkan melalui udara). c) lnfeksi Penularan melalui tangan, makanan alau minuman. d) Penetrasi pada kulit Penetrasi pada kulit misalnya cacing tambang, mclalui gigitan vcktor melalui luka, misalnya tetanus. e) Infeksi rnelalui placenta Yakni infeksi yang diperoich melalui placenta dan ibu penderita misalnya syphilis dan toxo plasmosis. (IKM, soekidjo) penyakit pada waktu menganclung, misalnya malaria atau