18

Click here to load reader

Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

review

Citation preview

Page 1: Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

REVIEW DAN PENGEMBANGAN ARTIKEL NASIONAL:

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA DAN

HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK DEWAN SEBAGAI

SALAH SATU MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE

Oleh:

RATNA WARDHANI

Kelompok 6:

I Gst. Ayu Made Agung Mas Andriani Pratiwi (1391662024)

Ni Luh Nyoman Sherina Devi (1391662026)

I Gst. Agung Ayu Mas Candraeni (1391662027)

Ida Ayu Ratih Manuari (1391662028)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

BAB I

RINGKASAN DAN REVIEW ARTIKEL

1.1. RINGKASAN

1.1.1.Pendahuluan

Prinsip akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting

Principles) memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam menentukan metode

maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Fleksibilitas tersebut akan

mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan

pelaporan transaksi keuangan perusahaan. Dalam kondisi keragu-raguan, seorang

manajer harus menerapkan prinsip akuntansi yang bersifat konservatis.

Salah satu faktor yang menentukan tingkatan konservatisme dalam

pelaporan keuangan suatu perusahaan adalah komitmen manajemen dan pihak

internal perusahaan dalam memberikan informasi yang transparan, akurat dan

tidak menyesatkan bagi investornya. Hal tersebut merupakan suatu bagian dari

implementasi good corporate governance dengan aktor utamanya adalah

manajemen puncak perusahaan yang berwenang untuk menetapkan kebijakan

perusahaan dan mengimplementasikan kebijakan tersebut. Salah satu dari

kebijakan ini terkait dengan prinsip konservatisme yang digunakan oleh

perusahaan dalam melaporkan kondisi keuangannya. Oleh karena itu, karakteristik

dari manajemen puncak perusahaan akan mempengaruhi tingkatan konservatisme

yang akan digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya.

Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya hubungan antara karakteristik

dewan dengan tingkat konservatisme akuntansi. Ahmed dan Duellman (2007)

menyatakan terdapat hubungan antara praktek akuntansi konservatis dengan

karakteristik board of directors. Dechow et al. (1996), McMullen (1996), dan

Beasley et al. (2000) menyatakan bahwa adanya komite audit berhubungan

dengan tingkat kecurangan yang lebih rendah. Krishnan dan Visuanathan (2006)

membuktikan keberadaan komite audit berpengaruh positif terhadap tingkat

konservatisme laporan keuangan dan latar belakang keahlian dari komite audit

tersebut juga berkaitan secara positif terhadap konservatisme.

1

Page 3: Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

1.1.2.Skema Penelitian

1.1.3.Alat Analisis yang Digunakan

Model di atas akan diestimasi dengan menggunakan regresi OLS dengan

pooled data dan analisis panel data dengan menggunakan model efek tetap. Dalam

pengujian ini juga akan diuji terpenuhinya asumsi BLUE (Best Linear Unbiased

Estimate) dimana model tersebut harus memenuhi asumsi terdistribusi secara

2

Kajian TeoritisTeori Keagenan

Kajian EmpirisAhmed dan Duellman (2007) Xie,

Davidson dan Dadalt (2003) Dechow et al. (1996)McMullen (1996)Beasley et al. (2000)Krishnan dan Visuanathan (2006)

Masalah penelitian

Tujuan Penelitian

Hipotesis Penelitian

Latar Belakang

Data Penelitian

Kuantitatif

Data Sekunder

Populasi: Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2006

Variabel Penelitian

Dependen:Ukuran konservatisme yaitu dengan menggunakan ukuran akrual dan nilai pasar.

Independen:Independensi dari komisaris.kepemilikan perusahaan oleh komisaris

dan direksikomite audit

Pengujian Hipotesis:Uji Asumsi Klasik

(Normalitas, Multikolinearitas, Autokorealasi, dan Heteroskedastisitas).

Regresi OLS

Kesimpulan Penelitian

Saran dan Implikasi

Telaah Literatur

Hasil Pengujian dan Investigasi

Page 4: Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

normal, tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi multicollinearity, dan tidak

terjadi autokorelasi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software statistik

SPSS untuk mendapatkan estimasi dari nilai parameter dalam model.

1.1.4.Hasil Uji Hipotesis

1) Hasil Pengujian Hipotesis 1

Berdasarkan hasil pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa angka R square sebesar

0,570 berarti bahwa 57,0% dari konservatisme akrual dapat dijelaskan oleh

variabel independen dalam model tersebut dan sisanya dijelaskan oleh variabel

lain. F test menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel independen dalam

model tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Berdasarkan uji t untuk setiap variabel menunjukkan variabel yang berhubungan

dengan karakteristik dewan, hanya variabel COM_AUD signifikan pada level 5%.

Penelitian ini tidak dapat membuktikan pengaruh dari independensi komisaris dan

kepemilikan manajerial terhadap tingkat konservatisme akuntansi perusahaan

yang diukur dengan menggunakan ukuran akrual.

2) Hasil Pengujian Hipotesis 2

Variabel INDEP_COM signifikan dengan nilai koefisien sebesar 1,696 dan

nilai p sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel INDEP_COM

mempengaruhi konservatisme akuntansi yang diukur dengan nilai rasio book-to-

market secara positif, yaitu semakin tinggi proporsi komisaris independen

terhadap total jumlah komisaris maka semakin besar pula tingkat konservatisme

akuntansi yang diukur dengan ukuran pasar. Hasil tersebut sesuai dengan

hipotesis yang telah dibentuk pada Hipotesis 2.

3) Hasil Pengujian Hipotesis 3

Variabel COM_AUD signifikan positif dengan nilai koefisien sebesar

0,0213 dan nilai p sebesar 0,052. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel

COM_AUD mempengaruhi konservatisme akuntansi yang diukur dengan nilai

akrual secara positif, yaitu keberadaan komite audit akan meningkatkan

konservatisme akuntansi perusahaan. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang

telah dibentuk pada Hipotesis 3. Hasil di atas menunjukkan bahwa dengan adanya

komite audit dalam suatu perusahaan, maka proses pelaporan keuangan

perusahaan akan termonitor dengan baik.

3

Page 5: Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

1.1.5.Simpulan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan komite audit berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap tingkat konservatisme dengan menggunakan

ukuran akrual. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan adanya komite audit dalam

suatu perusahaan, maka proses pelaporan keuangan perusahaan akan termonitor

dengan baik. Namun, penelitian ini tidak dapat membuktikan pengaruh dari

independensi komisaris dan kepemilikan manajerial terhadap tingkat

konservatisme akuntansi perusahaan yang diukur dengan menggunakan ukuran

akrual. Lebih lanjut, dengan menggunakan ukuran konservatisme pasar, penelitian

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi proporsi komisaris independen terhadap

total jumlah komisaris maka semakin besar pula tingkat konservatisme akuntansi

yang diukur dengan ukuran pasar.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin besar kepemilikan

institusional dalam struktur kepemilikan perusahaan maka semakin mendorong

penggunaan prinsip akuntansi yang konservatis yang diukur dengan ukuran

akrual, perusahaan besar dan perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang baik

akan cenderung menggunakan prinsip akuntansi yang kurang konservatif (lebih

agresif) dengan menggunakan media akrual, dan semakin besar profitabilitas dan

tingkat hutang perusahaan maka tingkat konservatisme akuntansi dengan ukuran

akrual akan semakin besar. Kemudian variabel profitabilitas dan return berjalan

berpengaruh secara positif terhadap tingkat konservatisme akuntansi yang diukur

dengan ukuran pasar. Dengan menggunakan dua proxi ukuran konservatisme yang

berbeda, penelitian ini menemukan bukti yang tidak konsisten tentang pengaruh

karakteritik dewan terhadap tingkat konservatisme.

1.2. MOTIVASI PENELITIAN

Motivasi dari penelitian ini karena penelitian yang menghubungkan

konservatisme akuntansi dengan karakteristik board of directors sebagai bagian

dari implementasi corporate governance belum banyak dilakukan, terutama di

Indonesia. Banyaknya kasus kecurangan di Indonesia secara tidak langsung

mengindikasikan rendahnya tingkat konservatisme yang diterapkan oleh

perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya. Oleh sebab itu, penelitian ini

hendak mengetahui bukti empiris bagaimana pengaruh dari karakteristik board

4

Page 6: Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

sebagai motor dari implementasi corporate governance terhadap tingkat

konservatisme akuntansi.

1.3. MASALAH PENELITIAN

Masalah dalam penelitian ini (i) mengetahui dan menganalisa pengaruh

karakteristik board of directors terkait dengan independensi dari dewan komisaris

terhadap praktek konservatisme di Indonesia; (ii) mengetahui dan menganalisa

pengaruh karakteristik board of directors yang terkait dengan kepemilikan oleh

dewan terhadap praktek konservatisme di Indonesia; (iii) mengetahui dan

menganalisa pengaruh karakteristik board of directors yang terkait dengan

keberadaan komite audit terhadap praktek konservatisme di Indonesia.

1.4. LANDASAN TEORI

Teori yang digunakan dalam penelitian ini dalah teori agensi. Teori ini

menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahan antara pemilik sebagai prinsipal

dan manajer akan menimbulkan permasalahan agensi. Untuk meminimalisirnya

dibuatlah kontrak-kontrak dalam perusahaan. Namun, menggunakan kontrak saja

tidaklah cukup tersebut karena biaya untuk membuat kontrak yang lengkap

sangatlah mahal, dan apabila tidak merupakan hal yang tidak mungkin. Jadi,

dalam kondisi dimana kontrak tidak dapat dibuat secara sempurna, mekanisme

corporate governance memainkan peranan dalam memitigasi konflik tersebut.

1.5. HIPOTESIS

H1: Independensi dari komisaris berpengaruh secara positif terhadap tingkat

konservatisme akuntansi perusahaan

H2: Kepemilikan oleh komisaris yang terafiliasi dan direksi dalam

perusahaan berhubungan dengan tingkat konservatisme akuntansi

perusahaan.

H3: Keberadaan komite audit akan berpengaruh secara positif terhadap

tingkat konservatisme akuntansi perusahaan

1.6. KARAKTERISTIK KUALITATIF DESAIN PENELITIAN

1.6.1.Rantai Kausal dan Validitas Logika

Penelitian ini menunjukkan rantai kausalitas dan validitas logika yang baik

karena latar belakang penelitian telah dipaparkan dengan baik, yang kemudian

memunculkan tujuan dilakukannya penelitian ini. Kemudian logika yang

5

Page 7: Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

dibangun dalam review literatur dan penjelasan penelitian-penelitian sebelumnya

yang terkait, memperkuat perumusan hipotesis yang diajukan peneliti. Dimana

dalam penelitian ini dijelaskan hubungan-hubungan setiap varibel secara rinci

dalam 3 hipotesis yang ada pada penelitian ini.

1.6.2.Pengendalian Variabel Extraneous

Variabel ekstraneous dalam penelitian ini dikendalikan dengan

menggunakan metode purposive sampling dalam pemilihan sampel. Sampel

dipilih dengan kriteria sebagai berikut:

1. Terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari

tahun 2003 hingga 2006.

2. Perusahaan yang bergerak pada industri manufaktur.

3. Memiliki nilai buku ekuitas positif.

4. Terdapat kelengkapan data yang dibutuhkan berturut-turut dari tahun

2003 hingga 2006.

1.6.3.Validitas Internal

Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian.

Validitas internal pada penelitian ini tidak tercapai karena Penelitian ini tidak

dapat membuktikan pengaruh dari independensi komisaris dan kepemilikan

manajerial terhadap tingkat konservatisme akuntansi perusahaan yang diukur

dengan menggunakan ukuran akrual.

1.6.4.Validitas Eksternal

Validitas eksternal dari hasil riset merupakan kemampuan data untuk

digeneralisasi terhadap orang-orang, tempat, dan waktu (generalizability). Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini hanya pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI sehingga dapat dikatakan validitas eksternal pada penelitian ini

belum optimal.

1.6.5.Pengumpulan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Indonesian

Capital Market Directory (ICMD). Penelitian ini mengambil sampel perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI dengan laporan keuangan dari tahun 2003

sampai dengan tahun 2006. Total sampel yang diambil dalam penelitian ini terdiri

dari 69 perusahaan yang terdiri dari 235 firm year.

6

Page 8: Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

1.6.6.Uji Statistik

Model di atas akan diestimasi dengan menggunakan regresi OLS dengan

pooled data dan analisis panel data dengan menggunakan model efek tetap. Dalam

pengujian ini juga akan diuji terpenuhinya asumsi BLUE (Best Linear Unbiased

Estimate).

1.6.7.Konsistensi antara Masalah Penelitian, Hipotesis, dan Analisis data

Terdapat konsistensi antara masalah penelitian dan hipotesis yang diuji,.

Hipotesis yang ditunjukkan telah sesuai dengan masalah penelitian dan data yang

dikumpulkan telah dianalisis dengan baik sehingga mampu memberikan bukti

untuk mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan.

1.6.8.Konsistensi Hasil Pengujian Dan Simpulan

Sudah terdapat konsistensi antara hasil pengujian dan simpulan. Dimana

hasil pengujian dan simpulan sama-sama menjabarkan hasil dari hipotesis

penelitian secara sistematik dan terstruktur. Hasil pengujian telah dibahas secara

mendetail pada bagian bagian IV “Analisis Hasil Penelitian” dan kemudian

dinyatakan kembali secara ringkas pada bagian V ” Kesimpulan”.

1.6.9. Implikasi Kebijakan

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat mengenai pengaruh

implementasi corporate governance yang terkait dengan karakteristik board of

directors terhadap praktek konservatisme di Indonesia. Penelitian ini menemukan

bahwa keberadaan komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap

tingkat konservatisme dengan menggunakan ukuran akrual. Dengan menggunakan

ukuran konservatisme pasar, penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

proporsi komisaris independen terhadap total jumlah komisaris maka semakin

besar pula tingkat konservatisme akuntansi. Penelitian ini juga menunjukkan

bahwa semakin besar kepemilikan institusional dalam struktur kepemilikan

perusahaan maka semakin mendorong penggunaan prinsip akuntansi yang

konservatis yang diukur dengan ukuran akrual, perusahaan besar dan perusahaan

yang mengalami pertumbuhan yang baik akan cenderung menggunakan prinsip

akuntansi yang kurang konservatif (lebih agresif) dengan menggunakan media

akrual, dan semakin besar profitabilitas dan tingkat hutang perusahaan maka

tingkat konservatisme akuntansi dengan ukuran akrual akan semakin besar.

7

Page 9: Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

BAB II

PENGEMBANGAN RISET

Judul: Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap Tingkat

Konservatisme Akuntansi

1.7. Latar Belakang

Setiap perusahaan memiliki kebijakan dan peraturan yang harus ditaati oleh

seluruh pihak yang terkait dengan pihak internal perusahaan seperti karyawan,

manajer, direksi, pemegang saham, dan dewan komisaris. Salah satu kebijakan

yang diterapkan di dalam perusahaan adalah prinsip konservatisme yang

digunakan perusahaan dalam melaporkan kondisi keuangannya. Konservatisme

ini diterapkan karena adanya keadaan ekonomi di masa mendatang yang tidak

pasti. Dalam hal ini, tingkat konservatisme akuntansi yang diterapkan oleh setiap

perusahaan berbeda-beda.

Penelitian yang menghubungkan konservatisme akuntansi dengan

karakteristik dewan komisaris belum banyak dilakukan, terutama di Indonesia.

Oleh karena itu, penelitian ini hendak mengetahui bukti empiris bagaimana

pengaruh karakteristik dewan komisaris dalam penerapan mekanisme corporate

governance terhadap tingkat konservatisme akuntansi. Penelitian ini juga ingin

melanjutkan penelitian yang sebelumnya dengan periode waktu 2005 – 2007.

Variabel karakteristik dewan yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan

dengan proporsi komisaris independen, kepemilikan saham oleh komisaris yang

terafiliasi, dan ukuran dewan komisaris. Selain itu terdapat pula variabel kontrol

yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kepemilikan institusional, ukuran

perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan leverage.

1.8. Landasan Teori

Landasan Teori dalam penelitian ini adalah teori agensi dimana Teori agensi

menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahan antara pemilik sebagai prinsipal

dan manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan maka akan muncul

permasalahan agensi karena masing-masing pihak tersebut akan selalu berusaha

untuk memaksimalisasikan fungsi. Agen memiliki informasi yang lebih banyak

dibandingkan dengan prinsipal, sehingga menimbulkan adanya asimetri informasi

8

Page 10: Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

yaitu suatu kondisi adanya ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak

manajemen sebagai penyedia informasi dengan pihak pemegang saham dan

stakeholder sebagai pengguna informasi. Informasi yang lebih banyak dimiliki

oleh manajer dapat memicu untuk melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan

keinginan dan kepentingan untuk memaksimumkan utilitasnya.

1.9. Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris tersebut, maka hipotesis yang

diajukan adalah:

H1 : Proporsi komisaris independen berpengaruh secara positif terhadap

tingkat konservatisme akuntansi perusahaan.

H2 : Kepemilikan saham oleh komisaris yang terafiliasi berpengaruh terhadap

tingkat konservatisme akuntansi perusahaan.

H3 : Ukuran dewan komisaris berpengaruh secara positif terhadap tingkat

konservatisme akuntansi perusahaan.

1.10. Metodologi Penelitian

Sampel dipilih dari populasi perusahaan yang sahamnya terdaftar dan

diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2005 – 2007. Pengambilan

sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan kriteria sebagai

berikut :

1) Terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun

2005 – 2007.

2) Perusahaan bergerak pada industri manufaktur. Alasan diambilnya

perusahaan manufaktur adalah untuk memperoleh karakteristik perusahaan

yang sama. Selain itu menurut Na’im dan Hartono (1996) dalam Lasdi (2008)

model akrual tidak cocok untuk perusahaan non manufaktur.

3) Memiliki nilai buku ekuitas positif.

4) Terdapat kelengkapan data yang dibutuhkan dari tahun 2005 hingga 2007.

5) Laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang

disediakan oleh pihak lain dan tidak berasal dari sumber langsung. Data yang

diperoleh berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan

oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005 – 2007. Data sekunder yang

9

Page 11: Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

diperoleh dalam penelitian ini berasal dari Indonesian Capital Market Directory

(ICMD), pojok BEI UNDIP, IDX Statistics dan www.idx.co.id. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu

data yang memuat informasi mengenai suatu obyek atau kejadian masa lalu yang

dikumpulkan, dicatat, dan disimpan dalam arsip.

1.11. Teknik Analisis

Metode analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel

independen pada penelitian ini yaitu menggunakan regresi OLS. Dalam pengujian

ini juga akan diuji terpenuhinya asumsi BLUE (Best Linear Unbiased Estimate) di

mana model tersebut memenuhi asumsi terdistribusi secara normal, tidak terjadi

heteroskedastisitas, tidak terjadi multikolinearitas, dan tidak terjadi autokorelasi.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan software statistik SPSS untuk

mendapatkan estimasi dari nilai parameter dalam model. Analisis regresi

dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel dependen

maupun variabel independen. Pengujian statistik yang dilakukan meliputi :

1) Pengukuran koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui persentase

variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil tersebut akan

memberikan gambaran sebesar variabel dependen akan mampu dijelaskan

oleh variabel independen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di

luar model. Nilai koefisien determinasi (R2 ) yang mendekati 1 berarti

variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk

menguji variabel dependen.

2) Uji statistik F menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel independen

dalam model penelitian tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen

3) Uji statistik t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial

(terpisah)

10

Page 12: Review Jurnal Nasional Dan Pengembangan (Pertemuan 8)

1.12. Desain Riset

11

Proporsi komisaris independen (X1)

Konservatisme Akuntan

Perusahaan(Y)

Kajian Teoritis Kajian Empiris

Teori Keagenan

Mayangsari dan Wilopo (2002)

Dewi (2004) Ahmed dan Duellman

(2007) Lara, et al (2005) Wardhani (2008)

Kepemilikan saham oleh komisaris yang terafiliasi

(X2)

H1 : Proporsi komisaris independen berpengaruh secara positif terhadap tingkat konservatisme akuntansi perusahaan.H2 : Kepemilikan saham oleh komisaris yang terafiliasi berpengaruh terhadap tingkat konservatisme akuntansi perusahaan.H3 : Ukuran dewan komisaris berpengaruh secara positif terhadap tingkat konservatisme akuntansi perusahaan.

Uji Statistik

Ukuran dewan komisaris (X3)