Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN RESEARCH GROUP
NAMA RISET GRUP: PENDIDIKAN AKUNTANSI (1)
TAHUN ANGGARAN 2019
JUDUL PENELITIAN:
PROFIL LITERASI DIGITAL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FE UNY
DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Oleh:
Eka Ary Wibawa, S.Pd., M.Pd. NIP. 19900614 201903 1 013
Ani Widayati, S.Pd., M.Pd., Ed.D. NIP. 19730908 200112 2 001
Yolandaru Septiana, S.Pd., M.Pd. NIP. 19930902 201803 2 001
Yuliana Latifah NIM. 15803241022
Denisa Nugrah Anggraeni NIM. 15803241015
Irsan Aidil Akbar NIM. 15803241053
Yasinta Puspita Dewi NIM. 15803241010
PENELITIAN INI DIBIAYAI OLEH DIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARYTA
NOMOR: SP DIPA 42.01.2.400904/2019 TANGGAL 05 DESEMBER 2018
BERDASARKAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN NOMOR
B/14/UNY34.18/PM.01.01/2019 TANGGAL 1 FEBRUARI 2019
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2019
RISET GRUP:
RG-FE-276
ii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga tim peneliti dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian Research
Group dengan judul “Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY di
Era Revolusi Industri 4.0” ini dengan baik. Laporan Research Group ini disusun sebagai
pertanggungjawaban akademik Research Group berbasis bidang keilmuan pada Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya literasi digital mahasiswa Pendidikan
Akuntansi FE UNY di era revolusi industri 4.0. Literasi digital merupakan salah satu
keterampilan penting yang harus dikuasai oleh mahasiswa Pendidikan Akuntansi agar
menjadi lulusan yang responsif, adaptif, dan kompetitif di era revolusi industri 4.0.
Pemotretan profil literasi digital ini sudah dilakukan dan dapat memetakan aspek mana yang
belum optimal. Beberapa saran kami berikan untuk peningkatan keterampilan literasi digital
mahasiswa.
Tim peneliti menyadari bahwa laporan Research Group masih belum mendekati
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan saran yang bersifat membangun sebagai
bahan masukan yang bermanfaat demi perbaikan dan peningkatan diri dalam ilmu
pengetahuan. Pada kesempatan yang baik ini, tim peneliti juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
Akhirnya tim peneliti berharap semoga laporan Research Group ini dapat
dimanfaatkan dan memberikan sumbangsih pemikiran untuk perkembangan pengetahuam
bagi tim peneliti maupun bagi pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 27 Juni 2019
Tim Peneliti
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : PROFIL LITERASI DIGITAL MAHASISWA
PENDIDIKAN AKUNTANSI FE UNY DI ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Peneliti/Pelaksana Nama lengkap : Eka Ary Wibawa, S.Pd., M.Pd. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
NIDN : 8883860018
Jabatan Fungsional : - Program Studi : Pend. Akuntansi - S1 Nomor HP : +628179410764 Alamat surel (e-mail) : [email protected] Anggota (1) Nama Lengkap : Ani Widayati, S.Pd., M.Pd., Ed.D. NIDN : 0008097303 Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta Anggota (2) Nama Lengkap : Yolandaru Septiana, S.Pd., M.Pd. NIDN : 0002099301 Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta Institusi Mitra (jika ada) Nama Institusi Mitra : Alamat Institusi Mitra : Penanggung Jawab : Tahun Pelaksanaan : 2019
Biaya Tahun Berjalan : Rp. 18.000.000,00
Mengetahui, Yogyakarta, 27 Juni 2019 Dekan FE, Ketua Pelaksana
Dr. Sugiharsono, M.Si. Eka Ary Wibawa, S.Pd., M.Pd. NIP 19550328 198303 1 002 NIP 19900614 201903 1 013
iv
PROFIL LITERASI DIGITAL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FE UNY
DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Eka Ary Wibawa, Ani Widayati, Yolandaru Septiana
Abstrak
Saat ini kita telah memasuki era revolusi industri 4.0 yang berdampak pada semua
bidang kehidupan tidak terkecuali bidang pendidikan. Salah satu kemampuan yang harus
dimiliki oleh mahasiswa di era revolusi industri 4.0 yaitu literasi digital. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY
di era revolusi industri 4.0.
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan desain cross-sectional survey dengan
pendekatan kuantitatif yang dimaksudkan untuk mengetahui profil literasi digital mahasiswa
Pendidikan Akuntansi. Penelitian ini akan dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Februari
sampai dengan Juni 2019 dengan mengambil lokasi penelitian di Fakultas Ekonomi UNY.
Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 sampai dengan
2018 sebanyak 295 mahasiswa dengan sampel penelitian sebanyak 170 mahasiswa. Teknik
pengambilan sampel menggunakan proportionate random sampling. Teknik pengumpulan
data menggunakan angket dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini yaitu angket dan daftar
cek dokumentasi. Pembuktian validitas instrumen angket penelitian dilakukan dengan
analisis faktor eksploratori, sedangkan estimasi reliabilitasnya menggunakan formula
Cronbach Alpha. Teknik analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Profil literasi digital mahasiswa Pendidikan
Akuntansi FE UNY dilihat dari dimensi memilih informasi masuk dalam kategori baik
dengan skor 73,26; 2) Profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dilihat
dari dimensi mengevaluasi informasi masuk dalam kategori baik dengan skor 73,63; 3) Profil
literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dilihat dari dimensi menyikapi
informasi masuk dalam kategori baik dengan skor 72,40; dan 4) Secara keseluruhan profil
literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY masuk dalam kategori baik.
Kata kunci: literasi digital, mahasiswa pendidikan akuntansi, era revolusi industri 4.0
v
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 4
E. Roadmap Penelitian ..................................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................... 6
A. Era Revolusi Industri 4.0 ............................................................................................. 6
1. Pengertian Revolusi Industri 4.0 ............................................................................ 6
2. Karakteristik Revolusi Industri 4.0 ........................................................................ 7
3. Skill di Era Revolusi Industri 4.0 ........................................................................... 8
4. Revolusi Industri 4.0 pada Dunia Pendidikan........................................................ 9
B. Literasi Digital ............................................................................................................. 11
1. Definisi Literasi Digital ......................................................................................... 11
2. Pentingnya Literasi Digital .................................................................................... 12
3. Karakteristik Literasi Digital ................................................................................. 13
4. Manfaat Literasi Digital ......................................................................................... 16
C. Penelitian yang relevan ................................................................................................ 17
D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................................... 20
A. Desain Penelitian ......................................................................................................... 20
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................................... 20
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................................... 20
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 21
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................................................... 21
1. Rekap Hasil Pembuktian Validitas ........................................................................ 22
2. Rekap Hasil Estimasi Reliabilitas .......................................................................... 23
F. Teknik Analisis Data.................................................................................................... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................................... 24
A. HASIL PENELITIAN ................................................................................................. 24
1. Statistik Deskriptif ................................................................................................. 24
2. Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY Dilihat dari
Dimensi Memilih Informasi ................................................................................... 25
3. Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY Dilihat dari
Dimensi Mengevaluasi Informasi .......................................................................... 26
4. Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY Dilihat dari
Dimensi Menyikapi Informasi ............................................................................... 27
5. Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntans FE UNY ....................... 29
6. Tingkat Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY Per
Angkatan ................................................................................................................ 30
B. PEMBAHASAN .......................................................................................................... 31
vi
A. Profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dilihat dari
dimensi memilih informasi .................................................................................... 31
B. Profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dilihat dari
dimensi mengevaluasi informasi ............................................................................ 32
C. Profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dilihat dari
dimensi menyikapi informasi ................................................................................. 34
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 35
A. SIMPULAN ................................................................................................................. 35
B. SARAN ........................................................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 37
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 42
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rincian Jumlah Sampel Penelitian ........................................................20
2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...............................................................21
3. Hasil Pembuktian Validitas ..................................................................22
4. Hasil Estimasi Reliabilitas .....................................................................23
5. Kategorisasi Tingkat Literasi Digital ....................................................23
6. Statistik Deskriptif Literasi Digital ........................................................24
7. Kategorisasi Keterampilan Memilih Informasi .....................................26
8. Kategorisasi Keterampilan Mengevaluasi Informasi .............................27
9. Kategorisasi Keterampilan Menyikapi Informasi ..................................28
10. Kategorisasi Litersi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
FE UNY ..............................................................................................29
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Roadmap Penelitian ..................................................................................... 5
2. Design principles of each Industrie 4.0 component ..................................... 7
3. 21st Century Learning .................................................................................. 10
4. Histogram Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY ..... 25
5. Infografis Keterampilan Memilih Informasi ................................................ 26
6. Infografis Keterampilan Mengevaluasi Informasi ....................................... 27
7. Infografis Keterampilan Menyikapi Informasi ............................................ 28
8. Infografis Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
FE UNY ....................................................................................................... 29
9. Infografis Keterampilan Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi FE UNY per Angkatan ............................................................... 30
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Instrumen Penelitian .................................................................................... 43
2. Hasil Uji coba Instrumen Penelitian ............................................................ 46
3. Tabulasi data Penelitian ............................................................................... 49
4. Surat Kontrak Penelitian .............................................................................. 52
5. Bukti Seminar Hasil Penelitian .................................................................... 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini kita tengah memasuki era revolusi industri 4.0. Karakteristik era
industri 4.0 ditandai dengan adanya disrupsi teknologi yang menyebabkan perubahan
pada kultur baru seperti human machine communication, connection: global village,
internet of things, smart robot, 3D printer, driverless car, big data, dan online/virtual
education (Kemristekdikti, 2018a: 5). Pada era ini, teknologi menjadi aspek penting
dalam berbagai aspek kehidupan. Perkembangan pesat dengan teknologi, perubahan
iklim, demografi, dan mobilitas orang memengaruhi cara kita bekerja, hidup, dan
belajar (UNESCO-UNEVOC TVET, 2018: 3). Perubahan pada era revolusi industri 4.0
berdampak pada sebagian besar aspek kehidupan sehinga membutuhkan adaptasi
dengan gaya hidup, bisnis, dan orientasi kerja baru.
Dampak era revolusi industri 4.0 juga merambah ke dunia pendidikan.
Sukartono (2018: 2) mengemukakan bahwa era revolusi industri 4.0 mengubah cara
pandang tentang pendidikan di mana perubahan yang dilakukan tidak hanya sekadar
cara mengajar, tetapi juga perubahan cara pandang terhadap konsep pendidikan itu
sendiri. Perubahan di bidang pendidikan ditandai dengan semakin pentinya peran
teknologi cyber dan digital dalam pembelajaran (Priatmoko, 2018: 2). Direktorat
Pembelajaran Ditbelmawa Kemristekdikti juga menegaskan bahwa pendidikan tinggi
harus memahami revolusi industri 4.0 dan memetakan kebutuhan bangsa untuk
landasan membuat road-map pendidikan berkaitan pembagian tugas kerja produktif di
Indonesia (Kemristekdikti, 2018b: 59).
Revolusi industri 4.0 menuntut setiap individu untuk memiliki keterampilan
(skill) tertentu yang relevan dengan kondisi saat ini. Skill yang dibutuhkan di era
industri antara lain yaitu keterampilan berpikir kritis dan kreatif, literasi digital,
kolaborasi, metakognisi, fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, pemecahan masalah,
kepemimpinan, dan digital citizenship (Kemristekdikti, 2018a; Mutiara, 2018;
Greenstein, 2012; Trilling & Fadel, 2009). Semua skill tersebut penting untuk dikuasai,
namun secara umum yang perlu dikuasai lebih utama yaitu literasi digital karena skill
inilah yang menunjang semua skill yang lain. Dalam dunia pendidikan, literasi digital
sangat diperlukan baik oleh pendidik maupun peserta didik untuk menunjang proses
pembelajaran secara tatap muka maupun secara online (daring).
2
Literasi digital sangat berkaitan erat dengan teknologi informasi dan
komunikasi. Literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi, untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan
mengkomunikasikan informasi, dengan kecakapan yang dimiliki (ICT Watch, 2018).
Literasi digital diarahkan pada tujuan peningkatan kemampuan membaca,
menganalisis, dan menggunakan informasi di dunia digital atau big data (Aoun, 2017).
Saat ini sudah ada gerakan literasi baru yang mengarah ke literasi digital dan teknologi.
Hal ini menggambarkan bahwa literasi digital menjadi hal yang penting untuk dimiliki
oleh setiap individu di era revolusi industri 4.0, tak terkecuali oleh mahasiswa.
Urgensi literasi digital bagi mahasiswa yaitu dengan skill literasi digital akan
menunjang kesusksesan di masa kini dan masa yang akan datang. Intan Ahmad,
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti, menyatakan
bahwa agar lulusan bisa kompetitif di era revolusi industri 4.0, kurikukum perlu
orientasi baru, tidak hanya cukup literasi lama (membaca, menulis, & matematika),
tetapi juga literasi digital (Kemristekdikti, 2018c: 4). Industri 4.0 membutuhkan tenaga
kerja yang memiliki keterampilan dalam literasi digital, literasi teknologi, dan literasi
manusia sehingga penyelenggara pendidikan harus mampu membekali lulusan dengan
ketiga literasi tersebut melalui revitalisasi sistem pembelajaran, satuan pendidikan,
peserta didik, dan pendidik dan tenaga kependidikan (Yahya, 2018: 20).
Hasil penelitian Sholihah (2016: 126) menunjukkan bahwa kemampuan literasi
digital mahasiswa masih belum optimal karena hanya berfokus pada pencarian
informasi saja. Penelitian tersebut merekomendasikan sebaiknya mahasiswa mampu
mencari dan mengevaluasi informasi yang diperoleh secara offline maupun online serta
sebaiknya mahasiswa meningkatkan kemampuan pencarian informasi secara digital.
Kemampuan mengevaluasi informasi dapat merepresentasikan skill literasi digital. Hal
ini penting dilakukan untuk menghindari penyebaran hoax dan mengantisipasi
plagiarisme. Selanjutnya hasil penelitian Kaeophanuek, Na-Songkhla & Nilsook (2018:
295) menunjukkan bahwa mahasiswa memahami tentang pelanggaran hak cipta tetapi
mereka tidak memiliki kemampuan untuk mereproduksi kata-kata sendiri
(memparafrasekan kalimat). Hal ini menunjukkan bahwa literasi digital penting untuk
ditingkatkan dalam pembelajaran di pendidikan tinggi.
Literasi digital penting untuk dimiliki oleh semua mahasiswa, termasuk
mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY. Hal ini selaras dengan visi Program Studi
Pendidikan Akuntansi yaitu menghasilkan lulusan responsif, adaptif, dan kompetitif di
3
era revolusi industri 4.0. Literasi digital perlu diintegrasikan dan dimanfaatkan pada
proses perkuliahan. Selaras dengan pendapat Kavanagh & O'Rourke (2016: 7) yang
menyatakan bahwa literasi digital di kelas dapat membantu mengembangkan dan
memperluas penggunaan teknologi untuk meningkatkan kreativitas, ekspresi diri, serta
pemahaman yang lebih komprehensif tentang apa yang mahasiswa lakukan.
Sebagai calon guru, mahasiswa dituntut untuk mempunyai kemampuan dalam
mengajar dengan menggunakan teknologi informasi. Pianfetti (2001) menjelaskan
mengenai kebutuhan guru akan literasi digital. Guru perlu meningkatkan
kemampuannya untuk mengakses dan menyebarluaskan informasi dengan
menggunakan teknologi (literasi digital) agar dapat membekali peserta didiknya untuk
mampu bekerja dengan dominasi teknologi. Untuk dapat mempersiapkan peserta didik
siap bekerja dengan jenis pekerjaan yang didominasi oleh teknologi, guru juga harus
belajar dan meningkatkan literasi digitalnya. Usaha tersebut harus dilakukan sejak dini
bahkan sejak menjadi mahasiswa. Oleh karena itu, sebagai bekal mengajar siswa SMK,
penting bagi mahasiswa Pendidikan Akuntansi untuk memiliki dan meningkatkan
literasi digitalnya.
Selanjutnya seperti dikutip dari World Economic Forum, menjelang tahun 2020
robot akan banyak menggantikan posisi manusia dalam bekerja sehingga akan banyak
jenis pekerjaan yang hilang dan berubah seiring perkembangan akibat revolusi industri
4.0, namun demikian kreativitas tidak dapat dimiliki oleh robot (World Economic
Forum, 2016) dan hanya manusia yang akan memilikinya. Creativity skills akan
terbentuk melalui budaya literasi. Sebagaimana hasil penelitian Appleton, Montero, &
Jones (2017: 147) yang menemukan bahwa pendekatan literasi perlu dikembangkan
melalui pembelajaran yang menggunakan literasi informasi untuk meningkatkan
kreatifitas mahasiswa.
Demikian juga di dunia pendidikan, teknologi sangat berperan dan membantu
mahasiswa, terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah maupun menyelesaikan
skripsi. Mahasiswa perlu menguasai teknologi agar dapat mengakses berbagai
informasi, mengolah dan menyebarluaskan kembali informasi (hasil tugas maupun
skripsi) tersebut. Selain itu mahasiswa juga perlu diberi kesempatan mempelajari
bagaimana mengajar dan menerapkan teknologi instruksional dalam praktiknya
(Pianfetti, 2001).
Program Studi Pendidikan Akuntansi FE UNY sudah berusaha
mengkombinasikan pembelajaran secara tatap muka dan secara daring melalui Be-
4
smart. Namun sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian untuk mengetahui
profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Pemotretan profil literasi digital
ini perlu dilakukan untuk mengetahui aspek mana yang belum optimal sehingga kita
dapat meningkatkannya.
Berdasarkan paparan permasalahan di atas, tim peneliti tertarik untuk
mengetahui profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY di era
revolusi industri 4.0. Penelitian ini selaras dengan Rencana Induk Penelitian UNY
2016-2020 dalam sub bidang pengembangan pembelajaran berbasis riset. Harapannya
hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pengembangan skill literasi
digital mahasiswa untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah didiskusikan, rumusan masalah penelitian
ini yaitu bagaimanakah profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY
di era revolusi industri 4.0?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui profil literasi digital
mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY di era revolusi industri 4.0.
D. Manfaat penelitian
Penelitian ini akan memberikan manfaat untuk mengetahui profil literasi digital
mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY di era revolusi industri 4.0. Dengan
diketahuinya profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi, kita dapat
memilah aspek mana yang belum optimal. Selanjutnya dapat diberikan rekomendasi
baik bagi mahasiswa dan dosen untuk bersama-sama meningkatkan skill literasi digital
mahasiswa sehingga akan menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas.
E. Roadmap Penelitian
Roadmap di bawah ini menunjukkan posisi dan peran penelitian ini dalam
kaitannya dengan tema penelitian pada Rencana Induk Penelitian UNY 2016-2020.
Roadmap penelitian ini disajikan dalam Gambar 1 sebagai berikut.
5
Gambar 1. Roadmap Penelitian
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Era Revolusi Industri 4.0
1. Pengertian Revolusi Industri 4.0
Pada era ini dunia sedang memasuki era revolusi industri 4.0. Zimmerman
(2018) menyebutkan bahwa istilah industri 4.0 lahir dalam kelompok riset
pemerintah Jerman yang mengembangkan strategi teknologi tinggi yang
menggambarkan keterkaitan industri manufaktur dengan teknologi informasi dan
komunikasi modern yang menggunakan sistem teknologi cyber-fisik dan internet
of things (IoT). Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan kondisi yang terjadi
secara besar-besaran dalam berbagai bidang tanpa adanya sekat antar dunia
digital, biologi, dan fisik yang melalui perpaduan teknologi (Wurianto, 2018:
89). Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) menjelaskan
bahwa revolusi industri 4.0 ditandai dengan lahirnya teknologi digital yang
berdampak masif pada kehidupan manusia di seluruh dunia dan kinerja manusia
secara fundamental dengan memiliki ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih
luas (Schwab, 2016). Revolusi industri 4.0 mendorong semua proses aktivitas
secara otomatis, sehingga teknologi internet yang semakin masif telah menjadi
basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online.
Menurut Lee et al. (2013) revolusi industri 4.0 ditandai dengan empat
faktor yang mendorong adanya peningkatan digital manufaktur yaitu: 1)
peningkatan volume data, kekuatan komputasi, dan konektivitas; 2) munculnya
analisis, kemampuan, dan kecerdasan dalam berbisnis; 3) terjadinya bentuk
interaksi baru antara mesin dan manusia; dan 4) perbaikan intruksi transfer digital
ke dunia fisik. Sedangkan Sukartono (2018) berpendapat bahwa revolusi industri
4.0 merupakan gabungan dari teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber yang
merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur.
Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini (revolusi industri 4.0) dengan
lahirnya teknologi digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di
seluruh dunia (Rosyadi, 2018).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa era revolusi industri 4.0 merupakan era
perubahan secara masif bidang industri melibatkan teknologi digital dengan
ruang lingkup dan kompleksitas tinggi yang berdampak pada berbagai bidang
7
kehidupan manusia. Teknologi internet di era ini yang semakin masif dan
menjadi basis utama dalam bidang industri, perdagangan, dan transportasi.
2. Karakteristik Revolusi Industri 4.0
Hermann, Otto, & Pentek (2016) menjelaskan bahwa terdapat empat desain
prinsip industri 4.0 yakni: 1) Interkoneksi: kemampuan mesin, perangkat, sensor,
dan orang untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui internet of
things (IoT) atau internet of people (IoP); 2) Transparansi informasi: kemampuan
sistem informasi untuk menciptakan salinan virtual dunia fisik dengan
memperkaya model digital dengan data sensor termasuk analisis data dan
penyediaan informasi; 3) Bantuan teknis yang terdiri atas: (a) kemampuan sistem
bantuan untuk mendukung manusia dengan menggabungkan dan mengevaluasi
informasi secara sadar untuk membuat keputusan yang tepat dan memecahkan
masalah mendesak dalam waktu singkat; (b) kemampuan sistem untuk
mendukung manusia dengan melakukan berbagai tugas yang tidak
menyenangkan, terlalu melelahkan, atau tidak aman; (c) meliputi bantuan visual
dan fisik; dan (4) keputusan terdesentralisasi: kemampuan sistem fisik maya
untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan tugas seefektif mungkin.
Lebih jauh lagi, Hermann, Otto, & Pentek (2015) menjelaskan bahwa pada
revolusi industri 4.0 terdapat enam prinsip desain implementasi dalam kaitannya
dengan empat desain prinsip industri yaitu interoperabilitas, virtualisasi,
desentralisasi, kapabilitas real-time, orientasi layanan, dan modularitas.
Sebagaimana disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Design principles of each Industrie 4.0 component
Sumber: Hermann, Otto, & Pentek (2016)
8
Tjandrawina (2016) menyebutkan bahwa terdapat karakteristik unik pada
revolusi industri 4.0 yakni pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial
intelligenc. Selanjutnya Zimmerman (2018) megungkapkan bahwa pada era
revolusi industri 4.0 dan era selanjutnya sekitar 75% pekerjaan melibatkan
kemampuan sains, teknologi, teknik dan matematika, internet of things, dan
pembelajaran sepanjang hayat.
Ciri khas masyarakat 4.0 dengan komunikasi sebagai kecakapan adalah
sesuai dengan (1) Kebebasan/Freedom: kebebasan mengakses berita melalui
internet atau melalui internet dan aktivitas online dapat memilih apa yang akan
dilakukannya, (2) Customization merupakan ciri khas dari net generation bahwa
mereka adalah konsumer yang aktif, dapat memperoleh sesuatu, menyesuaikan,
serta menjadikannya miliknya. (3) Scrutiny, sebuah karakteristik yang berkaitan
dengan sikap kritis untuk membedakan informasi yang reliable dan informasi
yang tidak reliable. Hal ini dikarenakan mereka dekat internet dan memiliki
pandangan alternatif tentang beragam informasi yang ada di internet. (4) Integrity
sebuah sikap integritas yang kuat, sadar dan bertanggungjawab atas apa yang
dilakukan. (5) Entertainment sebagai fungsi hiburan untuk menyenangkan diri
secara online. Net generation mudah dalam memperoleh hiburan dan berita-berita
paling up to date dalam waktu yang singkat. (6) Speed, bahwa Net Generation
fokus terhadap kecepatan dan respon instans karena adanya kecanggihan
teknologi informasi yang dapat diakses tanpa batasan ruang dan waktu sehingga
penyebaran informasi dapat dilakukan secara singkat. (7) Innovation, kemunculan
net generation pada dasarnya adalah adanya inovasi yang bersifat dinamis, yaitu
adanya ide-ide baru, temuan-temuan baru, dan bahkan masa depan baru.
3. Skill di Era Revolusi Industri 4.0
Dalam rangka menghadapi perkembangan dunia yang memasuki era
revolusi industri 4.0 maka ada perubahan pada kebutuhan sumber daya manusia
yang menguasai skill tertentu. Skill yang dibutuhkan di era revolusi industri
antara lain yaitu keterampilan berpikir kritis dan kreatif, literasi digital,
kolaborasi, metakognisi, fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, pemecahan
masalah, kepemimpinan, dan digital citizenship (Kemristekdikti, 2018a; Mutiara,
2018; Greenstein, 2012; Trilling & Fadel, 2009).
World Economic Forum (2016) menyatakan bahwa untuk dapat beradaptasi
dengan perubahan sebagai dampak revolusi industri 4.0, seorang pekerja harus
9
memiliki kemampuan yang tidak akan bisa dilakukan oleh mesin, misalnya
kemampuan memecahkan masalah atau kreativitas. World Economic Forum
(2016) merilis 10 skills yang mutlak dibutuhkan para pekerja industri untuk bisa
menghadapi perubahan karena adanya revolusi industri 4.0. Sepuluh skills
tersebut antara lain: (1) pemecahan masalah yang kompleks; (2) berpikir kritis;
(3) kreativitas; (4) manajemen manusia; (5) koordinasi dengan orang lain; (6)
kecerdasan emosional; (7) penilaian dan pengambilan keputusan; (8) berorientasi
servis; (9) negosiasi; (10) fleksibilitas kognitif. Dari kesepuluh skills tersebut,
yang paling dominan adalah soft skills. Artinya, soft skills menjadi faktor yang
paling penting untuk menghadapi industri 4.0, sehingga para generasi penerus
bangsa harus memulai untuk mengasah soft skills-nya karena merekalah yang
akan berperan dalam masa depan bangsa.
Jadi, skill yang dibutuhkan pada era revolusi industri 4.0 antara lain yaitu
critical thinking, creative thinking, literasi digital, kolaborasi, metakognisi,
fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, pemecahan masalah kompleks,
kepemimpinan, dan digital citizenship, penilaian dan pengambilan keputusan, dan
berorientasi servis.
4. Revolusi Industri 4.0 pada Dunia Pendidikan
Revolusi industri 4.0 akan mempengaruhi pendidikan, terutama peran
pendidik. Pendidik harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi
yang ada demi menghadapi revolusi industri 4.0. Adanya revolusi industri 4.0
bisa dimanfaatkan oleh pendidik untuk menunjang pembelajaran. Pada era
revolusi industri 4.0, dikenal istilah Pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 merupakan
istilah umum yang digunakan pada teori pendidikan untuk menggambarkan
berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber dalam bentuk fisik
maupun tidak ke dalam pembelajaran (Imaduddin, 2018)
Pembelajaran pada abad ke 21 ini harus menyesuaikan dengan
perkembangan teknologi dan informasi termasuk perkembangan pada revolusi
industri 4.0. Menurut Trilling & Fadel (2009) muatan pembelajaran diharapkan
mampu memenuhi 21st century skills yaitu: 1) pembelajaran dan keterampilan
inovasi meliputi penguasan pengetahuan dan keterampilan yang beraneka ragam,
pembelajaran dan inovasi, berpikir kritis dan penyelesaian masalah, komunikasi
dan kolaborasi, dan kreativitas dan inovasi; 2) keterampilan literasi digital
meliputi literasi informasi, literasi media, dan literasi ICT; 3) karir dan kecakapan
10
hidup meliputi fleksibilitas dan adaptabilitas, inisiatif, interaksi sosial dan
budaya, produktivitas dan akuntabilitas, dan kepemimpinan dan tanggung jawab.
Pada framework yang dikembangkan oleh P21 (Partnership for 21st
Century Learning) menuntut peserta didik untuk memiliki pengetahuan dan
kemampuan dibidang teknologi, literasi informasi, media dan teknologi,
keterampilan pembelajaran dan inovasi serta keterampilan hidup dan karir.
Menurut Irianto (2017), struktur keterampilan di era revolusi industri 4.0
menjadi: 1) pemecahan masalah yang kompleks; 2) kerjasama dengan orang lain;
3) manajemen orang; 4) berpikir kritis; 5) negosiasi; 6) kontrol kualitas; 7)
orientasi layanan; 8) penilaian dan pengambilan keputusan; 9) mendengarkan
secara aktif; dan 10); kreativitas. Selain itu, Irianto (2017) mengemukakan bahwa
pada tahun 2020 struktur kerja akan berubah menjadi: 1) pemecahan masalah
yang kompleks; 2) berpikir kritis; 3) kreativitas; 4) manajemen orang; 5)
kerjasama dengan orang lain 6) kecerdasan emosional; 7) penilaian dan
pengambilan keputusan; 8) orientasi layanan; 9) negosiasi; dan 10) fleksibilitas
kognitif.
Pembelajaran pada era revolusi industri 4.0 berkaitan erat dengan skema
pembelajaran abad 21. Menurut Trillling & Fadel (2009) pembelajaran abad 21
berorientasi pada gaya hidup digital, alat berpikir, penelitian pembelajaran
dan cara kerja pengetahuan, sebagaimana disajikan pada Gambar 2. Skill literasi
digital sangat dibutuhkan pada pembelajaran di era revolusi industri 4.0.
Gambar 3. 21st Century Learning
Sumber: Trillling & Fadel (2009)
Revolusi industri 4.0 juga akan mempengaruhi pendidikan dalam jenjang
pendidikan tinggi. Ali Ghufron Mukti (2018), Direktur Jenderal Sumber Daya
11
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, pada era revolusi industri
4.0 mahasiswa perlu mengembangkan aspek 4 C, yaitu Critical Thinking,
Creativity Communicative, dan Collaboration. Sementara itu, Iswan dan Herwina
(2018) mengungkapkan bahwa revolusi industri 4.0 berciri kreativitas,
leadershirp (kepemimpinan) dalam mengembangkan pendidikan yang
berkualitas, modern mengikuti perkembangan dinamika teknologi yang cepat,
dan mampu menanamkan jiwa enterpreneurship (kewirausahaan) bagi
mahasiswa atau generasi revolusi industri 4.0, yang mampu mendobrak mindset
cara bekerja dalam era milenial yang sangat kompetitif dari revolusi industri
sebelumnya. Mahasiswa pada era revolusi industri 4.0 dibawa ke era untuk akrab
dengan kebiasaan menggunakan sarana teknologi atau komputer yang terhubung
dengan sistem internet untuk berinteraksi dengan lingkungannya (Sriyanto,
Subiantoro, & Nasution, 2018).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada era revolusi industri 4.0 dunia
pendidikan akan dipengaruhi dengan adanya perkembangan tersebut. Pada era
revolusi industri 4.0 memunculkan istilah baru yaitu pendidikan 4.0, dimana
istilah pendidikan 4.0 merupakan istilah yang menggambarkan usaha untuk
mengintegrasikan teknologi cyber pada proses pembelajaran. Era revolusi
industri 4.0 akan mempengaruhi dunia pendidikan terutama kepada peran
pendidik yang dituntut untuk mengikuti dan mengembangkan kemampuan pada
bidang teknologi digital. Perguruan tinggi pun tidak luput dari perkembangan era
revolusi industri 4.0 dimana mahasiwa perlu mengembangkan aspek 4C, yaitu
Critical Thinking, Creativity Communicative, dan Collaboration. Yang tidak
kalah penting lagi, mahasiswa harus mampu meningkatkan skill literasi digitalnya
untuk menunjang kesuksesan belajar mereka. Pada era revolusi 4.0 mahasiswa
akan diarahkan untuk lebih mengakrabkan diri untuk berinteraksi dengan
teknologi digital dan internet sehingga membutuhkan literasi digital yang
mumpuni.
B. Literasi Digital
1. Definisi Literasi Digital
Menurut UNESCO (2018) literasi digital adalah kemampuan untuk
mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan, berkomunikasi,
mengevaluasi, dan membuat informasi secara aman dan tepat melalui teknologi
12
digital yang mencakup literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi
media. Bawden (2001) juga menyatakan bahwa literasi digital merupakan literasi
komputer dan literasi informasi. Selanjutnya Phuapan, Viriyavejakul, & Pimdee
(2015) menjelaskan bahwa literasi digital merupakan kemampuan untuk
menggunakan teknologi digital, perangkat komunikasi dan jaringan di lingkungan
digital untuk menjalani kehidupan secara efisien.
Literasi digital merupakan kecakapan menggunakan media digital dengan
beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi
(Kemendikbud, 2017). Literasi digital atau disebut juga dengan literasi informasi
digital (Bawden, 2001: 2) merupakan suatu konsep yang menjelaskan mengenai
konsep literasi di era digital. Literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan
individu untuk menerapkan keterampilan fungsional pada perangkat digital sehingga
ia dapat menemukan dan memilih informasi, berpikir kritis, berkreativitas,
berkolaborasi bersama orang lain, berkomunikasi secara efektif, dan tetap
menghiraukan keamanan elektronik serta konteks sosial-budaya yang berkembang
(Hague & Payton, 2010).
Jadi, literasi digital merupakan suatu kemampuan seseorang untuk membaca,
menulis, merangkai, memahami, mengakses informasi, pengetahuan mengolah
informasi yang diperoleh dari berbagai sumber digital melalui media elektronik.
2. Pentingnya Literasi Digital
Menurut Kemendikbud (2017) pentingnya literasi digital bagi geenerasi
bangsa yaitu memiliki kecakapan (life skills) yang tidak hanya melibatkan
kemampuan menggunakan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi, tetapi
juga kemampuan bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran, dan memiliki
sikap, berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetensi digital. Literasi
digital membuat masyarakat bijaksana dalam mengakses, memilah, dan memahami
berbagai jenis informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup
(Kemendikbud, 2017).
Menurut Rohmadi (2018), pentingnya penggunaan literasi digital antara lain
sebagai berikut:
1. Literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan
pandangan yang kritis-kreatif.
2. Masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif, menjadi
korban informasi hoaks, atau korban penipuan yang berbasis digital.
13
3. Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat
memahami pesan dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai
bentuk
4. Membangun budaya literasi digital perlu melibatkan peran aktif masyarakat
secara bersama-sama.
5. Keberhasilan membangun literasi digital merupakan salah satu indikator
pencapaian dalam bidang pendidikan dan kebudayaan
Literasi digital mampu membuat seseorang atau individu dapat memperoleh
informasi dengan cara yang lebih efisien. Misalkan seseorang dapat membaca tidak
hanya menggunakan buku tetapi dapat menggunakan e-book. Dalam memecahkan
masalah dengan adanya literasi digital juga mampu membuat seseorang atau
individu mendapatkan banyaknya informasi dan tidak hanya satu sumber informasi.
Sehingga informasi yang diperoleh tersebut dapat digabungkan dan ditarik
kesimpulannya.
3. Karakteristik Literasi Digital
Karateristik literasi digital menunjukkan indikator literasi digital seseorang.
Dari karakteristik ini, kita dapat mengukur tingkat literasi digital seseorang. Ada
banyak tokoh yang mengemukakan teori tentang karakteristik literasi digital.
Phuapan, Viriyavejakul, & Pimdee (2015) menyatakan bahwa skill literasi digital
seseorang terdiri atas 8 elemen yaitu (a) Akses, (b) Kelola, (c) Integrasikan, (d)
Evaluasi, (e) Buat, (f) Komunikasi, (g) Analisis, dan (h) Sintesis. Selanjutnya
UNESCO (2018) mengemukakan bahwa karakteristik konpetensi literasi digital
antara lain yaitu: information and data literacy, communication and collaboration,
digital content creation, safety, dan problem solving.
Greenstein (2012) menjelaskan bahwa karakteristik literasi digital seseorang
dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain yaitu:
a. memilih informasi inti dan mengidentifikasi masalah utama dari sejumlah besar
data
b. efektif menggunakan kata kunci dan strategi pencarian
c. mengelola aliran informasi dari berbagai sumber
d. mengevaluasi secara kritis dan memverifikasi sumber informasi online untuk
ketepatan dan keandalan informasi
e. mengevaluasi, membandingkan, dan menyintesis informasi dari berbagai sumber
f. menghargai tujuan dan persuasi pesan media
14
g. mempertimbangkan efek pesan pada keyakinan, perilaku, dan nilai-nilai
h. menggunakan strategi media digital dan tampilan visual untuk menyampaikan
informasi dan meningkatkan presentasi
i. mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai sumber dan menilai
kredibilitas dan akurasinya
j. mengevaluasi argumen dan pernyataan dalam teks untuk validitas dan relevansi
Bawden (2001) menyebutkan bahwa literasi digital menyangkut beberapa
aspek berikut ini:
a. Perakitan pengetahuan yaitu kemampuan membangun informasi dari berbagai
sumber yang terpercaya
b. Kemampuan menyajikan informasi termasuk di dalamnya berpikir kritis dalam
memahami informasi dengan memperhatikan validitas dan kelengkapan sumber
dari internet
c. Kemampuan membaca dan memahami materi informasi
d. Kesadaran tentang arti penting media konvensional dan menghubungkannya
dengan media berjaringan (internet)
e. Penggunaan jaringan terhadap informasi yang akan datang
f. Merasa nyaman dan memiliki akses untuk mengkomunikasikan dan
mempublikasikan informasi
Belshaw (2011) mengatakan bahwa ada delapan elemen esensial untuk
mengembangkan literasi digital, yaitu sebagai berikut.
a. Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna dunia digital;
b. Kognitif, yaitu daya pikir dalam menilai konten;
c. Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual
d. Komunikatif, yaitu memahami kinerja jejaring dan komunikasi di dunia digital
e. Kepercayaan diri yang bertanggung jawab
f. Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru
g. Kritis dalam menyikapi konten
h. Bertanggung jawab secara sosial.
Gilster (1997) mengidentifikasikan literasi digital ke dalam empat skill inti
yang perlu dimiliki seseorang sehingga dapat dikatakan berliterasi digital.
Keempatnya yaitu:
a. Pencarian di internet (Internet Searching)
15
Kompetensi ini mencakup beberapa komponen yakni kemampuan untuk
melakukan pencarian informasi di internet, serta melakukan berbagai aktivitas di
dalamnya.
b. Pandu arah hypertext (Hypertextual Navigation)
Kompetensi ini sebagai suatu ketrampilan untuk membaca serta pemahaman
secara dinamis terhadap lingkungan hypertext. Jadi seseorang dituntut untuk
memahami navigasi (pandu arah) suatu hypertext dalam web browser yang
tentunya sangat berbeda dengan teks yang dijumpai dalam buku teks.
Kompetensi ini mencakup beberapa komponen antara lain: Pengetahuan tentang
hypertext dan hyperlink beserta cara kerjanya, Pengetahuan tentang perbedaan
antara cara membaca buku teks degan melakukan browsing via internet, serta
Kemampuan memahami karakteristik halaman web.
c. Penyusunan pengetahuan (Knowledge Assembly)
Kompetensi ini sebagai suatu kemampuan untuk menyusun pengetahuan,
membangun suatu kumpulan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber
dengan kemampuan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi fakta dengan baik
serta tanpa prasangka. Kompetensi ini mencakup beberapa komponen yaitu: (1)
kemampuan untuk melakukan pencarian informasi melalui internet, (2)
kemampuan untuk melakukan crosscheck atau memerika ulang terhadap
informasi yang diperoleh, (3) kemampuan untuk menggunakan segala jenis
media untuk membuktikan kebenaran informasi, serta (4) kemampuan untuk
menyusun sumber informasi yang diperoleh di internet dengan kehidupan nyata
yang tidak terhubung dengan jaringan.
d. Evaluasi konten informasi (Content Evaluation)
Kompetensi ini sebagai kemampuan seseorang untuk berpikir kritis dan
memberikan penilaian terhadap apa yang ditemukan secara online disertai
dengan kemampuan untuk mengidentifikasi kebenaran dan kelengkapan
informasi yang direferensikan oleh link hypertext. Kompetensi ini mencakup
beberapa komponen antara lain: (1) kemampuan membedakan antara tampilan
dengan konten informasi yakni persepsi pengguna dalam memahami tampilan
suatu halaman web yang dikunjungi dan (2) kemampuan menganalisis latar
belakang informasi yang ada di internet yakni kesadaran untuk menelususri lebih
jauh mengenai sumber dan pembuat informasi.
16
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
karakteristik literasi digital terdiri atas 9 (sembilan) aspek yakni: 1) menyeleksi dan
mengidentifikasi informasi kunci, 2) menggunakan kata kunci, 3) mengelola
informasi dari berbagai sumber, 4) membandingkan dan mensintesis informasi dari
berbagai sumber, 5) mengevaluasi dan memverifikasi sumber online, 6)
mengevaluasi argumen dan pernyataan, 7) menggunakan media digital dan tampilan
visual, 8) menghargai tujuan dan persuasi pesan media, dan 9) mempertimbangkan
efek pesan. Dari kesembilan aspek tersebut peneliti merangkum ke dalam tiga
dimensi yakni memilih informasi, mengevaluasi informasi, dan menyikapi
informasi.
Dimensi memilih informasi terdiri atas: menyeleksi dan mengidentifikasi
informasi kunci, menggunakan kata kunci, dan mengelola informasi dari berbagai
sumber. Dimensi mengevaluasi informasi terdiri atas: membandingkan dan
mensintesis informasi dari berbagai sumber, mengevaluasi dan memverifikasi
sumber online, dan mengevaluasi argumen dan pernyataan. Dimensi menyikapi
informasi terdiri atas: menyikapi penggunaan media digital dan tampilan visual,
menghargai tujuan dan persuasi pesan media, dan mempertimbangkan efek pesan.
Karakteristik literasi digital inilah yang akan digunakan oleh peneliti sebagai kisi-
kisi instrumen penelitian.
4. Manfaat Literasi Digital
Terdapat manfaat literasi digital antara lain sebagai berikut (Kemendikbud, 2017):
1. Menghemat waktu: mencari referensi di internet dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja
2. Belajar lebih cepat dan efisien: mencari arti kata tertentu menggunakan aplikasi
seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
3. Memperoleh informasi terkini dengan cepat
4. Memperluas jaringan: menambah teman baru dari berbagai wilayah dan negara
melalui media sosial
5. Ramah lingkungan: menghemat kertas dengan menggunakan buku elektronik
Jadi literasi digital sangatlah berguna karena dalam mencari sumber informasi dapat
dengan mudah dan cepat karena hanya dengan cara membuka internet, belajar juga
menjadi lebih efisien karena tidak perlu berpindah pindah tempat, informasi yang
diperoleh juga lebih up to date, dan dengan mengunakannya komputer dapat
menghemat kertas karena tidak mencetak.
17
C. Penelitian yang relevan
1. Hasil penelitian Spires, Paul, & Kerkhoff (2017) menunjukkan bahwa
penelitiannya adalah bertujuan memberikan pengertian literasi digital dan
bagaimana pengembangannya, mendiskusikan implikasi literasi digital di
sekolah, mendemonstrasikan dampak literasi digital bagi warga, dan menganalisis
implikasi literasi digital bagi pendidikan. Relevansinya dengan penelitian ini
adalah bahwa keduanya ingin mengetahui bagaimana pemahaman literasi digital
di bidang pendidikan.
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Phuapan, Viriyavejakul & Pimdee (2015)
menunjukkan bahwa institusi pendidikan tinggi di Thailand mempunyai
kepedulian untuk menciptakan dan meningkatkan pengembangan keterampilan
literasi digital kepada siswa seperti instruktur. Seluruh peserta menyetujui bahwa
terdapat 5 bidang yang penting untuk menciptakan keterampilan di institusinya
yaitu lingkungan strategis, organisasi, lingkungan teknologi dan komunikasi
informasi, kurikulum, dan pengalaman siswa. Relevansi dengan penelitian ini
adalah keduanya melihat literasi digital.
3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaeophanuek, Na-Songkhla, & Nilsook
(2018) menemukan bahwa untuk mengembangkan informasi literasi digital,
mereka harus mempraktikkan 3 keterampilan yaitu keterampilan manajemen
informasi, penggunaan peralatan digital, serta pembuatan konten baru dan
konsolidasi informasi. Tiga keterampilan tersebut berdasarkan pada proses
pengembangan keterampilan kognitif, yang mana harus diintegrasikan kesetiap
langkah proses pengembangan. Relevansi penelitian ini adalah keduanya sama-
sama ingin mengetahui sejauhmana informasi literasi digital yang diketahui
siswa/mahasiswa. Penelitian ini akan memberikan saran untuk peningkatan
literasi digital mahasiswa.
4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Metz (2017) menunjukkan bahwa lebih dari
80% siswa tidak dapat membedakan iklan dengan cerita baru, membedakan
antara sumber asli dan palsu, mengidentifikasi bias dalam tulisan, atau
menentukan jika apakah website bisa dipercaya. Relevansi penelitian ini adalah
keduanya sama-sama ingin mengetahui sejauhmana informasi literasi digital yang
diketahui siswa/mahasiswa. Penelitian ini akan memberikan saran untuk
peningkatan literasi digital mahasiswa.
18
5. Hasil penelitian Osterman (2012) menemukan bahwa perubahan sikap tantangan
baru untuk individu dalam mengevaluasi dan memahami informasi dan
keterampilan tambahan lainnya perlu ditingkatkan agar literasi lebih efektif.
Perubahan tersebut juga memberikan bukti bahwa membaca secara online harus
berdasarkan pada keterampilan literasi baik secara tekno-prosedural dan kognitif
pada dasarnya. Relevansi penelitian ini adalah keterampilan memahami literasi
digital.
6. Hasil penelitian Cordell (2013) menunjukkan bahwa literasi informasi dan literasi
digital bukan merupakan konsep yang berlawanan. Hal tersebut merupakan hal
yang dasar untuk siswa di pendidikan tinggi. Konsep keterampilan dan literasi
digital dapat menyediakan lingkungan digital yang dasar kepada peserta didik
yang ingin sukses dalam studi literasi informasi. Relevansinya adalah sama-sama
penelitian yang cakupannya literasi digital tingkat mahasiswa di perguruan tinggi.
Literasi digital di perguruan tinggi merupakan aspek penting di era revolusi
industri 4.0.
7. Penelitian yang dilakukan Cam & Kiyici (2017) menyatakan bahwa tingkat
literasi digital dari calon guru dianalisis dalam hal mereka memiliki koneksi
internet yang terkoneksi atau tidak; tingkat literasi digital calon guru yang
memiliki koneksi internet terus menerus ditemukan lebih tinggi daripada mereka
yang tidak memiliki. Tingkat literasi digital dari calon guru dianalisis saat
menghadiri kuliah di perguruan tinggi mereka. Literasi informasi, literasi
perangkat lunak, literasi teknologi, dan literasi komputer dari calon guru yang
belajar di jurusan pendidikan komputer dan teknologi pengajaran ditemukan lebih
tinggi daripada tingkat literasi digital dari calon guru yang belajar di jurusan lain.
Tingkat literasi digital calon guru dianalisis berdasarkan tingkat pendapatan
pribadi mereka. Relevansi dengan penelitian ini karena sama-sama ingin
mengetahui tingkat literasi digital. Penelitian ini akan memberikan saran untuk
peningkatan literasi digital mahasiswa khususnya pada program studi Pendidikan
Akuntansi FE UNY.
19
D. Pertanyaan penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan peneitian yang relevan, dapat disusun
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimanakah profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY
di era revolusi industri 4.0 dilihat dari dimensi memilih informasi?
2. Bagaimanakah profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY
di era revolusi industri 4.0 dilihat dari dimensi mengevaluasi informasi?
3. Bagaimanakah profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY
di era revolusi industri 4.0 dilihat dari dimensi menyikapi informasi?
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan desain cross-
sectional survei. Hal ini dipilih karena penelitian ini berusaha untuk memotret profil
literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi saat ini. Pendekatan yang dipilih yaitu
pendekatan kuantitatif karena untuk memudahkan analisis aspek literasi digital yang
belum optimal.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian sudah dilaksanakan selama 5 (lima) bulan yakni dari bulan Februari
sampai dengan Juni tahun 2019. Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015
sampai dengan 2018 sebanyak 295 mahasiswa dengan sampel penelitian sebanyak 170
mahasiswa. Perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Yamane (1967) sebagai
berikut.
n = 𝑁
1+𝑁(𝑒2)
n = 295
1+295(0,052)
n = 169,78 dibulatkan menjadi
n = 170
Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate random sampling. Adapun
rinciannya adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Rincian Jumlah Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Mahasiswa Jumlah Sampel
1 Angkatan 2015 76 44
2 Angkatan 2016 79 46
3 Angkatan 2017 70 40
4 Angkatan 2018 70 40
Jumlah 295 170
Sumber: Data mahasiswa
21
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah angket dan
dokumentasi. Angket digunakan untuk mengetahui literasi digital mahasiswa Pendidikan
Akuntansi. Angket penelitian berupa angket tertutup dengan empat alternatif jawaban
yang dikembangkan berdasarkan pada Skala Likert yang dimodifikasi. Sementara itu,
teknik dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan hardware, software, media,
maupun aplikasi yang digunakan oleh responden. Instrumen penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini yakni angket dan daftar cek dokumentasi. Kisi-kisi instrumen angket
disajikan pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Nomor
item
Jumlah Sumber
data
Literasi
digital
Memilih
informasi
menyeleksi dan
mengidentifikasi
informasi kunci
1,2,3 3 Maha-
siswa
menggunakan kata kunci 4,5,6 3
mengelola informasi dari
berbagai sumber
7,8,9,10 4
Mengevaluasi
informasi
membandingkan dan
mensintesis informasi
dari berbagai sumber
11,12,13 3
mengevaluasi dan
memverifikasi sumber
online
14,15,16 3
mengevaluasi argumen
dan pernyataan
17,18,19 3
Menyikapi
informasi
menyikapi penggunaan
media digital dan
tampilan visual
20,21,22,
23
4
menghargai tujuan dan
persuasi pesan media
24,25,26 3
mempertimbangkan efek
pesan
27,28,19,
30,31
5
Jumlah 31
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen penelitian yang baik perlu dibuktikan validitasnya dan diestimasi
reliabilitasnya. Pembuktian validitas instrumen angket dilakukan dengan analisis faktor
eksploratori, sedangkan pembuktian validitas daftar cek dilakukan dengan expert
judgment. Langkah-langkah analisis faktor yaitu: (1) menguji kelayakan analisis, (2)
menyajikan matrik korelasi, (3) melakukan ekstraksi, (4) melakukan rotasi, dan (5)
menentukan faktor dan butir.
22
Estimasi reliabilitas instrumen angket dilakukan dengan formula Cronbach
Alpha dengan formula sebagai berikut.
Keterangan:
r : reliabilitas yang dicari
n : banyaknya item
: jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
(Mardapi, 2017)
1. Rekap Hasil Pembuktian Validitas
Tabel 3. Hasil Pembuktian Validitas
Variabel Dimensi Indikator Nomor
item
Nomor
Item
Gugur
Nomor
Item
Valid
Literasi
digital
Memilih
informasi
1. menyeleksi dan
mengidentifikasi
informasi kunci
1,2,3 3 1,2
2. menggunakan kata
kunci
4,5,6 4,5 6
3. mengelola informasi
dari berbagai sumber
7,8,9,10 7,10 8,9
Mengevaluasi
informasi
4. membandingkan dan
mensintesis informasi
dari berbagai sumber
11,12,13 11,12 13
5. mengevaluasi dan
memverifikasi sumber
online
14,15,16 15,16 14
6. mengevaluasi
argumen dan
pernyataan
17,18,19 - 17,18,19
Menyikapi
Informasi
7. menyikapi
penggunaan media
digital dan tampilan
visual
20,21,22,
23
20 21,22,23
8. menghargai tujuan
dan persuasi pesan
media
24,25,26 26 24,25
9. mempertimbangkan
efek pesan
27,28,19,
30,31
- 27,28,19,
30,31
Jumlah 11 20
( )
−
−=
2
2
11
t
i
n
n
23
2. Rekap Hasil Estimasi Reliabilitas
Tabel 4. Hasil Estimasi Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas
Cronbach's Alpha
Jumlah Item
0,795 20
Hasil estimasi reliabilitas instrumen literasi digital mahasiswa menunjukkan bahwa
besarnya koefisien reliabilitas 0,795 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas intrumen
penelitian tinggi.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik statistik
deskriptif kuantitatif. Statistik deskriptif yang digunakan antara lain yaitu mean, median,
modus, maximum, minimum, standar deviasi, dan varians. Skor literasi digital mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FE UNY ditransformasi ke dalam skor berskala 100 untuk
memudahkan analsisis datanya. Data penelitian juga akan disajikan dalam tabel dan
diagram untuk memudahkan dalam membaca dan menelaah hasil penelitian. Setelah
analisis statistik deskriptif dilakukan, tahap selanjutnya yaitu mengkategorisasikan
literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY. Pengkategorisasian tingkat
literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dalam penelitian ini
menggunakan pedoman kategorisasi sebagaimana disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Kategorisasi Tingkat Literasi Digital
No Interval Skor Kategori
1 di atas (Mi + 1,8 SDi) s.d. (M + 3 SDi) di atas 80 s.d. 100 Sangat baik
2 di atas (Mi + 0,6 SDi) s.d. (M + 1,8 SDi) di atas 70 s.d. 85 Baik
3 di atas (Mi – 0,6 SDi) s.d. (M + 0,6 SDi) di atas 55 s.d. 70 Cukup
4 di atas (Mi – 1,8 SDi) s.d. (M – 0,6 SDi) di atas 40 s.d. 55 Tidak baik
5 (Mi – 3 SDi) s.d. (Mi – 1,8 SDi) 25 s.d. 40 Sangat tidak baik
Sumber: Wagiran (2015: 337)
Perhitungan:
Mi = (Skor Tertinggi + Skor Terendah) / 2 = (100 + 25) / 2 = 62,5
Sdi = (Skor Tertinggi - Skor Terendah) / 6 = (100 - 25) / 6 = 12,5
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan ukuran-ukuran
statistik data hasil penelitian secara umum. Adapun rangkuman hasil statsistik
deskriptif literasi digital tersebut disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Statistik Deskriptif Literasi Digital
No Keterangan Skor
1 N 170
2 Mean 73,10
3 Median 72,50
4 Modus 72,50
5 Variansi 38,74
6 Standar deviasi 6,22
7 Skewness 0,37
8 Kurtosis 1,08
9 Minimum 57,50
10 Maximum 93,75
Tabel 6 menunjukkan bahwa rerata skor literasi digital mahasiswa pendidikan
Akuntansi FE UNY sebesar 72,71. Nilai median dan nilai modus skor literasi digital
mahasiswa sama yakni sebesar 72,50. Ketiga ukuran tendensi sentral tersebut
memiliki nilai yang hampir sama, hal ini mengindikasikan jika data menyebar secara
normal. Hal ini juga didukung dengan nilai skewness sebesar 0,37 yang berarti bahwa
tingkat kemiringan distribusi data mendekati 0 sehingga data berdistribusi normal.
Nilai kurtosis sebesar 1,08 menunjukkan bahwa data keruncingan distribusi datanya
runcing atau dengan kata lain data tersebut homogen. Selanjutnya besarnya nilai
variansi yaitu 38,74 dengan standar deviasi sebesar 6,22. Skor minimum literasi
digital mahasiswa sebesar 57,50 sedangkan skor maksimumnya sebesar 93,75.
Selanjutnya data tingkat literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY
divisualisasikan dengan histogram yang disajikan pada Gambar 4.
25
Gambar 4. Histogram Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
FE UNY
Gambar 4 menunjukkan bahwa data literasi digital mahasiswa pendidikan
akuntansi memiliki distribusi yang normal dan cenderung homogen sesuai dengan
nilai statistik deskriptif skewness dan kurtosis. Histogram yang disajikan pada
Gambar 4 memberikan informasi bahwa sebagian besar skor atau data literasi digital
mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY berada pada rentang skor 65 sampai
dengan 80. Secara umum kondisi tersebut menggambarkan bahwa tingkat
keterampilan literasi digital mahasiswa sudah baik namun belum optimal. Analisis
terhadap setiap aspek atau dimensi keterampilan literasi digital perlu dilakukan untuk
mengetahui aspek mana saja yang belum optimal sehingga dapat dirumuskan
rekomendasi atau saran untuk peningkatan keterampilan literasi digital mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FE UNY.
2. Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY Dilihat dari
Dimensi Memilih Informasi
Keterampilan memilih informasi merupakan salah satu dimensi dari
keterampilan literasi digital mahasiswa. Keterampilan memilih informasi dinilai dari
keterampilan menyeleksi dan mengidentifikasi informasi kunci, menggunakan kata
kunci, dan mengelola informasi dari berbagai sumber. Data hasil penelitian yang
26
menggambarkan profil literasi digital mahasiswa dilihat dari dimensi memilih
informasi disajikan pada infografis Gambar 5. Selanjutnya kategorisasinya disajikan
pada Tabel 7.
Gambar 5. Infografis Keterampilan Memilih Informasi
Tabel 7. Kategorisasi Keterampilan Memilih Informasi
No Keterangan Skor Kategori
1 Menyeleksi dan mengidentifikasi
informasi kunci
80,96 Baik
2 Menggunakan kata kunci 75,44 Baik
3 Mengelola informasi dari berbagai
sumber
63,38 Cukup
Keterampilan mahasiswa menyeleksi dan mengidentifikasi informasi kunci
memiliki skor paling tinggi yakni 80,96 yang masuk ke dalam kategori baik.
Selanjutnya keterampilan mahasiswa dalam menggunakan kata kunci memiliki skor
sebesar 75,44 yang masuk ke dalam kategori baik. Sementara itu yang paling rendah
yakni keterampilan mengelola informasi dari berbagai sumber dengan skor sebesar
63,38 yang masuk ke dalam kategori cukup.
3. Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY Dilihat dari
Dimensi Mengevaluasi Informasi
Keterampilan mengevaluasi informasi penting sekali untuk dimiliki oleh
mahasiswa. Kemampuan seseorang mengevaluasi informasi digital yang diperolehnya
dapat menunjukkan sejauhmana tingkat keterampilan literasi digitanya. Keterampilan
mengevaluasi informasi dinilai dari keterampilan membandingkan dan mensintesis
27
informasi dari berbagai sumber, mengevaluasi dan memverifikasi sumber online, dan
mengevaluasi argumen dan pernyataan. Data hasil penelitian yang menggambarkan
profil literasi digital mahasiswa dilihat dari dimensi memilih informasi disajikan pada
infografis Gambar 6. Selanjutnya kategorisasinya disajikan pada Tabel 8.
Gambar 6. Infografis Keterampilan Mengevaluasi Informasi
Tabel 8. Kategorisasi Keterampilan Mengevaluasi Informasi
No Keterangan Skor Kategori
1 Membandingkan dan mensintesis
informasi dari berbagai sumber
71,76 Baik
2 Mengevaluasi dan memverifikasi
sumber online
78,82 Baik
3 Mengevaluasi argumen dan pernyataan 70,29 Baik
Gambar 6 dan Tabel 8 menunjukkan bahwa semua aspek pada keterampilan
mengevaluasi informasi masuk dalam kategori baik. Namun demikian aspek-aspek
tersebut belum optimal karena ada dua aspek yang mendekati batas bawah nilai yang
masuk ke dalam kategorisasi baik. Keterampilan mengevaluasi dan memverifikasi
sumber online memperoleh skor tertinggi sebesar 78,82. Keterampilan
membandingkan dan mensintesis informasi dari berbagai sumber memiliki skor
71,76. Sedangkan keterampilan mengevaluasi argumen dan pernyataan memiliki skor
70,29.
28
4. Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY Dilihat dari
Dimensi Menyikapi Informasi
Keterampilan menyikapi informasi tidak kalah penting untuk dimiliki oleh
mahasiswa, terlebih di era disrupsi teknologi dan informasi saat ini. Informasi yang
diterima melalui media digitl perlu disikapi dengan bijaksana. Kemampuan seseorang
menyikapi informasi dapat menunjukkan sejauh mana tingkat keterampilan literasi
digitanya. Keterampilan menyikapi informasi dinilai dari keterampilan menyikapi
penggunaan media digital dan tampilan visual, menghargai tujuan dan persuasi pesan
media, dan mempertimbangkan efek pesan. Data hasil penelitian yang
menggambarkan profil literasi digital mahasiswa dilihat dari dimensi memilih
informasi disajikan pada infografis Gambar 7. Selanjutnya kategorisasinya disajikan
pada Tabel 9.
Gambar 7. Infografis Keterampilan Menyikapi Informasi
Tabel 9. Kategorisasi Keterampilan Menyikapi Informasi
No Keterangan Skor Kategori
1 Menyikapi penggunaan media digital
dan tampilan visual
68,63 Cukup
2 Menghargai tujuan dan persuasi pesan
media
72,87 Baik
3 Mempertimbangkan efek pesan 75,71 Baik
Keterampilan mahasiswa mempertimbangkan efek pesan memiliki skor paling
tinggi yakni 75,71 yang masuk dalam kategori baik. Selanjutnya keterampilan
mahasiswa dalam menghargai tujuan dan persuasi pesan media memiliki skor sebesar
72,87 yang masuk dalam kategori baik. Sementara itu yang paling rendah yakni
29
keterampilan menyikapi penggunaan media digital dan tampilan visual dengan skor
sebesar 63,38 yang masuk dalam kategori cukup.
5. Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY
Setelah dipaparkan deskripsi data hasil penelitian terkait dengan tingkat
literasi digital mahasiswa yang ditinjau per dimensi, maka pada bagian ini dipaparkan
hasil penelitian yang menunjukkan profil literasi digital mahasiswa secara umum.
Profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dinilai dari
keterampilan memilih informasi, mengevaluasi informasi, dan menyikapi informasi.
Data hasil penelitian yang menggambarkan profil literasi digital mahasiswa dilihat
dari dimensi memilih informasi disajikan pada infografis Gambar 8. Kategorisasi
literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY disajikan pada Tabel 10.
Gambar 8. Infografis Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
FE UNY
Tabel 10. Kategorisasi Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY
No Keterangan Skor Kategori
1 Memilih informasi 73,26 Baik
2 Mengevaluasi informasi 73,63 Baik
3 Menyikapi informasi 72,40 Baik
Hasil analisis dari tingkat literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE
UNY ditinjau per aspek dapat diketahui bahwa semua aspek memiliki skor yang
hampir sama dan masuk ke dalam kategori baik. Selaras dengan capaian skor rerata
literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY pada hasil statistik
30
deskriptif sebesar 73,10. Aspek mengevaluasi informasi dengan skor 73,63
merupakan aspek tertinggi dibandingkan aspek lainnya. Aspek memilih informasi
memperoleh skor 73,26, sedangkan aspek menyikapi informasi memperoleh skor
72,40. Meskipun semuanya masuk ke dalam kategori baik, namun aspek-aspek
tersebut belum optimal karena masih perlu ditingkatkan pada beberapa keterampilan.
Secara umum dari ketiga dimensi yang diukur dalam kemampuan literasi
digital, keterampilan mengevaluasi informasi memperoleh rerata skor paling tinggi.
Hal ini dapat diartikan bahwa mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY memiliki
kemampuan mengevaluasi informasi yang komprehensif mulai menganalisis
informasi, mengolah, dan menyebarkan kembali informasi yang ada kaitannya dengan
pembelajaran akuntansi. Namun demikian skor yang diperoleh belum optimal,
sehingga perlu dicarikan celah mana yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
6. Tingkat Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY Per
Angkatan
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY yang menjadi sampel penelitian
ini yakni angkatan 2015, 2016, 2017, dan 2018. Data hasil penelitian diolah lebih
lanjut untuk mengetahui profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi per
angkatan sebagaimana disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9. Infografis Keterampilan Literasi Digital
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY per Angkatan
31
Profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dinilai dari
keterampilan memilih informasi, mengevaluasi informasi, dan menyikapi informasi.
Pada aspek memilih informasi yang paling tinggi yakni dimiliki oleh Angkatan 2015
dengan skor 75,38, sedangkan yang paling rendah diperoleh oleh Angkatan 2017
dengan skor 69,34. Pada aspek mengevaluasi informasi yang paling tinggi yakni
dimiliki oleh Angkatan 2015 dengan skor 75,00, sedangkan yang paling rendah
diperoleh oleh Angkatan 2018 dengan skor 70,45. Pada aspek menyikapi informasi
yang paling tinggi yakni dimiliki oleh Angkatan 2017 dengan skor 73,68, sedangkan
yang paling rendah diperoleh oleh Angkatan 2015 dengan skor 72,18. Secara umum
Gambar 9 menunjukkan bahwa semakin senior mahasiswa maka tingkat keterampilan
literasi digitalnya semakin meningkat terutama pada aspek memilih dan mengevaluasi
informasi. Namun ironisnya justru semakin senior semakin kurang dalam menyikapi
informasi.
B. PEMBAHASAN
A. Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dilihat dari Dimensi
Memilih Informasi
Profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dilihat dari
keterampilan memilih informasi sudah cukup baik. Hal ini didukung dengan
keterampilan mahasiswa dalam menyeleksi dan mengidentifikasi informasi kunci
serta menggunakan kata kunci dalam memilih informasi. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurjanah, Rusmana, & Yanto (2017) bahwa
mahasiswa memerlukan kemampuan memilih informasi untuk menyeleksi dan
menentukan informasi berdasarkan kemutakhiran, kesesuaian, kepemilikan sumber
informasi ketepatan, dan tujuan informasi yang akan digunakan. Mahasiswa memang
perlu untuk dilatih untuk dapat mengenai berbagai sumber informasi dan menentukan
serta memilihnya dari berbagai sumber yang tersedia (Mishra dan Mishra, 2010).
Seorang mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY harus mempunyai
kemampuan untuk memilih dan menentukan informasi yang akan digunakan dalam
mendiagnosis kesulitan belajar peserta didiknya kelak sehingga akan mampu
menghadirkan pembelajaran akuntansi yang efektif. Kemampuan ini sangat diperlkan
mengingat saat ini Internet banyak menyajikan informasi yang tidak dibutuhkan,
termasuk di dalamnya infromasi palsu maupun yang sengaja dipalsukan (Nisa
32
Nurmauliddiana, Hidayat & Wibowo, 2019). Derasnya arus informasi yang tersebar
di Internet sangat memungkinkan munculnya masalah informasi berlebih (information
overload) jika mahasiswa tidak pandai dalam memilih informasi yang membanjir
(Nisa Nurmauliddiana et. al., 2019). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kemampuan untuk mengenal dan memilih informasi sangat diperlukan agar
mahasiswa dapat menggunakaannya dengan bijak.
Hasil penelitian menujukkan bahwa mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE
UNY masih memiliki satu keterampilan yang kurang yakni mengelola informasi dari
berbagai sumber. Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY masih cenderung
menyimpulkan informasi hasil bacaannya dari satu sumber di internet atau media
sosial saja. Selain itu, ketika mereka mencari informasi di internet terkadang muncul
link informasi yang menarik dan mereka sering mengaksesnya, meskipun itu tidak
relevan dengan apa yang mereka cari. Hasil penelitian ini senada dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Metz (2017) yang menunjukkan bahwa lebih dari 80%
siswa tidak dapat membedakan iklan dengan cerita baru, membedakan antara sumber
asli dan palsu, mengidentifikasi bias dalam tulisan, atau menentukan jika apakah
website bisa dipercaya. Kemampuan mengelola informasi yang kurang baik ini tidak
konsisten dengan pendapat Hasugian (2009) yang menyatakan bahwa seorang yang
sangat melek informasi dianggap dapat menjelajahi lautan informasi yang luas dan
rumit sehingga akan dapat belajar secara efektif dan efisien. Mengingat usia dan
lamanya studi, mahasiswa sseharusnya udah dianggap sebagai orang yang melek
bahkan sangat melek informasi.
Dapat disimpulkan bahwa keterampilan dalam mengelola informasi masih
kurang baik, padahal keterampilan untuk mencari dan menemukan informasi ini
sangat diperlukan untuk dapat belajar secara efektif dan efisien. Keterampilan
mengelola informasi dari berbagai sumber tidak kalah penting untuk dikuasai oleh
mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY karena akan mendukung proses
pembelajaran. Sebagaimana yang dinyatakan Greenstein (2012) bahwa seseorang
perlu memiliki keterampilan untuk mengelola aliran informasi dari berbagai sumber
dalam rangka menunjang kemampuan literasi digitalnya.
33
B. Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dilihat dari Dimensi
Mengevaluasi Informasi
Secara umum kemampuan literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE
UNY dilihat dari dimensi mengevaluasi informasi sudah cukup baik. Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FE UNY sudah sering memastikan kredibilitas sumber
informasi sebelum menyebarkan dan memakainya. Senada dengan hasil penelitian ini,
A’yuni (2015) juga menemukan bahwa remaja di Surabaya mempunyai kemampuan
mengevaluasi informasi yang cukup (medium). Kemampuan mengevaluasi informasi
sangat diperlukan agar diperoleh informasi yang valid dan reliable. Mahasiswa
hendaknya dapat mengevaluasi, membandingkan dan menyintesis informasi yang
dibutuhkan secara efektif dan efisien (Bawden, 2001).
Untuk dapat mengevalusi informasi yang telah dipilih dari berbagai sumber,
diperlukan kemempuan berpikir kritis. Gilster (1997) menjelaskan jika keterampilan
mengevaluasi informasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk berpikir kritis dan
memberikan penilaian terhadap informasi yang diperolah secara online. Kemampuan
ini perlu dibangun dengan mengadakan pelatihan atau seminar (Azwar, 2011).
Kemampuan mengevaluasi informasi ini penting dimiliki mahasiswa agar dapat
menganalisis terlebih dahulu sebelum menerima dan menggunakan serta
menyebarkan kembali informasi yang diperoleh, utamanya dalam membelajarkan
akuntansi.
Kemampuan untuk dapat mengevaluasi informasi ini penting untuk dapat
dikuasai oleh mahasiswa. Kemampuan ini merupakan salah satu komponen dari
standar literasi informasi untuk perguruan tinggi (Neely, 2006). Dengan kemampuan
ini, mahasiswa dapat secara kritis mencermati dan memilih informasi dan
menggabungkannya dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya. Mengevaluasi
informasi merupakan keterampilan yang harus senantiasa ditingkatkan, sesuai dengan
hasil penelitian Osterman (2012) yang menemukan bahwa perubahan sikap tantangan
baru untuk individu dalam mengevaluasi dan memahami informasi dan keterampilan
tambahan lainnya perlu ditingkatkan agar literasi lebih efektif.
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY sebagian besar sudah melakukan
cross check atas informasi yang diperolehnya dengan mencari informasi yang sama
dari sumber lain, misalnya dari buku atau sumber lain. Keterampilan melakukan cross
check informasi ini penting dilakukan untuk mengevaluasi benar tidaknya informasi
yang sudah diterima. Hal ini selaras dengan rekomendasi yang diberikan oleh
34
penelitian Sholihah (2016: 126) bahwa sebaiknya mahasiswa mampu mencari dan
mengevaluasi informasi yang diperoleh secara offline maupun online. Dengan
mengevaluasi informasi, seseorang tidak akan mudah termakan oleh isu yang
provokatif, menjadi korban informasi hoaks, atau korban penipuan yang berbasis
digital (Rohmadi, 2018).
C. Profil Literasi Digital Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dilihat dari Dimensi
Menyikapi Informasi
Kemampuan literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY di era
revolusi industri 4.0 dilihat dari dimensi menyikapi informasi terkategori dalam
kelompok cukup baik. Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY sebagai calon guru
akuntansi memang memerlukan kemampuan ini. Melalui membaca misalnya,
mahasiswa dapat menambah wawasan sehingga akan dapat menyikapi suatu
informasi yang diperoleh dengan baik berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki.
Bertambahnya wawasan akan meningkatkan daya kritik mahasiswa (Salmin &
Prabowo, 2018) sehingga kemampuan untuk menyikapi informasi meningkat.
Beberapa hal positif yang sudah dilakukan yakni mahasiswa Pendidikan Akuntansi
FE UNY sering menghargai tujuan dari pesan yang disampaikan oleh media dan
mereka sering mempertimbangkan efek pesan yang disampaikan oleh media. Namun
demikian masih ada beberapa hal yang pelru ditingkatkan dalam menyikapi informasi
dari media digital.
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY perlu memperhatikan aspek audio,
visual, maupun audio visual dari media digital yang digunakan untuk mencari dan
menyampaikan informasi. Hal ini penting dilakukan karena kualitas audio visual akan
mempengaruhi kualitas informasi yang akan disampaikan dan didapatkan. Selaras
dengan Greenstein (2012) yang menyatakan bahwa penting untuk menggunakan
strategi media digital dan tampilan visual untuk menyampaikan informasi dan
meningkatkan presentasi. Apalagi mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY adalah
calon pendidik yang nantinya akan sangat memanfaatkan audio visual dalam beajar
dan menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.
35
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan dalam Bab
IV, maka dapat dirumuskan beberapa simpulan sebagai berkut.
1. Profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dilihat dari dimensi
memilih informasi masuk dalam kategori baik dengan skor 73,26. Keterampilan
menyeleksi dan mengidentifikasi informasi kunci dan keterampilan menggunakan
kata kunci masuk dalam kategori baik. Sedangkan keterampilan mengelola informasi
dari berbagai sumber dalam kategori cukup.
2. Profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dilihat dari dimensi
mengevaluasi informasi masuk dalam kategori baik dengan skor 73,63. Keterampilan
membandingkan dan mensintesis informasi dari berbagai sumber, mengevaluasi dan
memverifikasi sumber online, dan mengevaluasi argumen dan pernyataan semuanya
masuk dalaam kategori baik.
3. Profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY dilihat dari dimensi
menyikapi informasi masuk dalam kategori baik dengan skor 72,40. Keterampilan
menghargai tujuan dan persuasi pesan media dan mempertimbangkan efek pesan
masuk dalam kategori baik. Sedangkan menyikapi penggunaan media digital dan
tampilan visual masuk dalam kategori cukup.
4. Secara keseluruhan profil literasi digital mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY
masuk dalam kategori baik.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan penelitian, maka dapat
dirumuskan beberapa saran sebagai berikut
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa sebaiknya meningkatkan keterampilannya dalam mengelola informasi
dari berbagai sumber yang ada pada media digital.
b. Mahasiswa sebaiknya menyimpulkan informasi dari banyak sumber di internet
atau media digital yang kredibel
c. Mahasiswa sebaiknya menahan diri dari mengakses informasi yang tidak relevan
dengan apa yang mereka cari.
36
d. Mahasiswa perlu memperhatikan aspek audio, visual, maupun audio visual media
digital yang digunakan untuk mencari dan menyampaikan informasi.
2. Bagi Dosen
a. Dosen sebaiknya mendorong dan memandu mahasiswa untuk mengelola informasi
dari berbagai sumber digital yang berkaitan dengan pembelajaran.
b. Dosen sebaiknya mengajari mahasiswa menyimpulkan informasi dari banyak
sumber di internet atau media digital yang kredibel
c. Dosen sebaiknya mengarahkan mahasiswa agar memperhatikan aspek audio,
visual, maupun audio visual media digital yang digunakan untuk mencari dan
menyampaikan informasi
37
DAFTAR PUSTAKA
Aoun, J.E. (2017). Robot-proof: Higher education in the age of artificial intelligence.
Massachusetts: MIT Press.
A’yuni, Q. Q. (2015). Literasi digital remaja di Kota Surabaya. Jurnal Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga Surabaya.
Appleton, L., Montero, G. G., & Jones, A. (2017). Creative approaches to information
literacy for creative arts students. Communications in information literacy, Vol. 11,
No. 1, 2017, 147–167. https://doi.org/10.15760/comminfolit.2017.11.1.39.
Azwar, M. (2011). Kemampuan Mahasiswa dalam Menelusuri dan Mengevaluasi
Informasi Berbasis Internet (Studi Kasus Mahasiswa JIP UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta Angkatan 2007)(Doctoral dissertation, Universitas Indonesia).
Bawden, D. (2001). Information and digital literacies: A review of concepts. Journal of
Documentation, 57(2), 218–259. https://doi.org/10.1108/EUM0000000007083.
Belshaw, D. A. J. (2011). What is digital literacy? A Pragmatic investigation. Thesis.
Department of Education, Durham University.
Cam, E., & Kiyici, M. (2017). Perceptions of Prospective Teachers on Digital Literacy.
Malaysian online journal of educational technology, Vol. 5.
Cordell, R.M. (2013). Information Literacy and Digital Literacy- Competing Or
Complementary? Communications in information literacy. Vol. 7, No. 2.
Dian, O. (22 Oktober 2018). Menilik Revolusi Industri 4.0 dari Aspek Pendidikan.
Diakses pada tanggal 12 Januari 2019 dari https://prasetya.ub.ac.id/berita/Menilik-
Revolusi-Industri-40-dari-Aspek-Pendidikan-22102-en.pdf.
Gilster, P. (1997). Digital Literacy. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Greenstein, L. M. (2012). Assessing 21st century skills: A guide to evaluating mastery
and authentic learning. Thousand Oaks: Corwin Press.
Hague, C., & Payton, S. (2010). Digital literacy across the curriculum: A futurelab
handbook. Futurelab, 63. Retrieved from www.futurelab.org.uk/ projects/digital-
participation.
Hasugian, J. (2009). Urgensi literasi informasi dalam kurikulum berbasis kompetensi di
perguruan tinggi. Pustaha, 4(2), 34-44.
Hermann, M., Pentek, T., & Otto, B. (2016). Design principles for industrie 4.0
scenarios. Proceedings of the Annual Hawaii International Conference on System
Sciences (Vol. 2016-March, pp. 3928–3937). IEEE Computer Society.
https://doi.org/10.1109/ HICSS.2016.488.
38
ICT Watch. (2018). Kerangka Literasi Digital Indonesia. Diakses pada tanggan 11
Januari 2019 dari http://literasidigital.id/books/kerangka-literasi-digital-indonesia.
Imaduddin, M. (2018). Membuat Kelas Online Berbasis Android dengan Google
Classroom: Terobosan Pembelajaran Era Revolusi Industri 4.0. Yogyakarta:
Penerbit Garudhawaca.
Irianto, D. (2017). Industry 4.0: The Challenges of Tomorrow. Makalah. Disampaikan
pada Seminar Nasional Teknik Industri, Malang.
Iswan & Herwina. (2018). Membangun Sinergitas dalam Penguatan Pendidikan Karakter
pada Era IR 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Era Revolusi. Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Kaeophanuek, S., Na-Songkhla, J. & Nilsook, P. (2018). How to Enhance Digital
Literacy Skills among Information Sciences Students. International Journal of
Information and Education Technology, Vol. 8, No. 4, 292-297.
Kavanagh, A. & O'Rourke, K.C. (2016). Digital literacy: Why it matters. Dublin:
Learning, Teaching & Technology Centre, Dublin Institute of Technology.
Kemendikbud. (2017). Materi pendukung literasi digital. Jakarta: Kemendikbud.
Kemristekdikti. (2018a). Mempersiapkan SDM Indonesia di era industri 4.0. Jakarta:
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
____________. (2018b). Memandang revolusi industri dan dialog pendidikan karakter
di perguruan tinggi Indonesia. Jakarta: Direktorat Pembelajaran Ditjenbelmawa
Kemristekdikti.
____________. (2018c). Proses pembelajaran digital dalam era revolusi industri 4.0.
Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Lee, J., Lapira, E., Bagheri, B., Kao, H., (2013). Recent Advances and Trends in
Predictive Manufacturing Systems in Big Data Environment. Manufacturing Letter
1, 38-41.
Mardapi, D. (2017). Pengukuran, penilaian, dan evaluasi pendidikan, Edisi 2.
Yogyakarta: Nuha Litera.
Metz, S. (2017). Digital Literacy-Is it Real? Literacy in Science, Vol. 84, No. 1.
Mishra, R. N., & Mishra, C. (2010). Relevance of information literacy in digital
environment. Journal of emerging trends in computing and information
sciences, 1(1), 48-54.
Mukti, A.G. (2018). Menilik Revolusi Industri 4.0 dari Aspek Pendidikan. Diakses pada
tanggal 14 Januari 2019 dari http://fia.ub.ac.id/blog/berita/menilik-revolusi-industri-
4-0-dari-aspek-pendidikan.html.
39
Mutiara, A. B. (2018). Era IR4 dan Disruption: Issue Strategis TIK dan Dampaknya.
diakses pada tanggal 11 Januari 2019 dari https://www.researchgate.net/
publication/327105999.
Neely, T. Y. (2006). Information literacy assessment: standards-based tools and
assignments. American Library Association.
Nisa Nurmauliddiana, A., Hidayat, D. R., & Wibowo, K. A. (2019). Big Data dan
Literasi Digital dalam Menghadapi Information Overload. Communication and
Information Beyond Boundaries, 30.
Nurjanah, E., Rusmana, A., & Yanto, A. (2018). Hubungan Literasi Digital dengan
Kualitas Penggunaan E-Resources. Lentera Pustaka, 3(2), 117-140.
Osterman, M. D. (2012). Digital literacy: Definition, theoretical framework, and
competencies. In M. S. Plakhotnik, S. M. Nielsen, & D. M. Pane (Eds.),
Proceedings of the 11th Annual College of Education & GSN Research Conference
(pp. 135-141).
Phuapan, P., Viriyavejakul, C., & Pimdee, P. (2016). An analysis of digital literacy skills
among Thai University seniors. International Journal of Emerging Technologies in
Learning, 11(3), 24–31. https://doi.org/10.3991/ijet.v11i03.5301.
Pianfetti, E. S. (2001). Teachers and Technology: Digital Literacy through Professional
Development. Language Arts, 78, Diakses pada tanggal 13 Januari 2019 dari
https://www.researchgate.net/publication/234670089_Teachers_and_Technology_D
igital_Literacy_through_Professional_Development.
Priatmoko, S. (2018). Memperkuat Eksistensi Pendidikan Islam di Era 4.0. TA’LIM:
Jurnal Studi Pendidikan Islam, Vol.1, No.2, 1-19.
Rohmadi, M. (2018). Literasi digital. Diakses pada tanggal 11 Januari 2019 dari
http://lib.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/Workshop-Literasi-Digital-
Rohmadi.pdf.
Rosyadi, S. (2018). Revolusi industri 4.0: Peluang dan tantangan bagi alumni
universitas terbuka. Diakses pada tanggal 11 Januari 2019 dari
https://www.researchgate.net/ publication/324220813_REVOLUSI_INDUSTRI_40.
Satya, V. E. (2018). Strategi Indonesia Menghadapi Industri 4.0. Info Singkat, Vol. X,
No. 09/I/Puslit/Mei/2018
Schwab, K. (2016). 1.14 The Fourth Industrial Revolution: What it means and how to
respond. World Economic Forum, 1–7. https://doi.org/10.1080/0308569042000
238082.
Sholihah, K. (2016). Analisis Literasi Digital: Studi Pemanfaatan Jurnal Elektronik oleh
Mahasiswa Magister Manajemen di Perpustakaan UKSW Salatiga. Tesis. Tidak
diterbitkan. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
40
Spires, H.A., Paul, C.M., & Kerkhoff, S. N. (2017). Digital Literacy for the 21st Century.
In Advanced Methodologies and Technologies in Library Science, Information
Management, and Scholarly Inquiry, Retrived from https://www.igi-global.com/
chapter/digital-literacy-for-the-21st-century/215909.
Sriyanto, D., Subiantoro, N., & Nasution, C. (2018). Peranan Fasilitas Perguruan Tinggi
Berbasis IT dalam Aktivitas Proses Belajar Mengajar Menuju Pembangunan
Berwawasan Lingkungan di Era 4.0. Prosiding Seminar Nasional Era Industri
(SNEI) 4.0. 1, 172-179.
Sukartono. (2018). Revolusi Industri 4.0 dan Dampaknya terhadap Pendidikan di
Indonesia, Diakses pada tanggal 11 Januari 2019 dari http://fkip.ums.ac.id/wp-
content/uploads/sites/43/2018/12/Revolusi-Industri-4.0-dan-Dampaknya-terhadap-
Pendidikan-di-Indonesia-Dr.-Sukartono.doc.
Tjandrawina, R.R. (2016). Industri 4.0: Revolusi industri abad ini dan pengaruhnya pada
bidang kesehatan dan bioteknologi. Jurnal Medicinus, Vol 29, Nomor 1, Edisi April.
Trilling, B & Fadel, C. (2009). 21st-century skills: Learning for life in our times. San
Francisco, CA: John Wiley & Sons.
UNESCO. (2018). A global framework of reference on digital literacy skills for
indicator 4.4.2. Montreal, Quebec: UNESCO.
UNESCO-UNEVOC TVET. (2018). Managing skills in a time of disruption. Diakses
pada tanggal 11 Januari 2019 dari www.unevoc.unesco.org/learningforum.
Wagiran. (2015). Metodologi penelitian pendidikan: Teori dan implementasi.
Yogyakarta: Deepublish.
Widiarini, A. D. (2018). Ingat, Ini “Skill” yang Harus Dimiliki di Era Industri 4.0,
Diakses pada 13 Januari 2019 dari
https://edukasi.kompas.com/read/2018/10/31/10222981/ ingat-ini-skill-yang-harus-
dimiliki-di-era-industri-40.
World Economic Forum. (2016). The Global Competitiveness Report 2016–2017.
Diakses pada tanggal 13 Januari 2019 dari
http://www3.weforum.org/docs/GCR2016-2017/05
FullReport/TheGlobalCompetitivenessReport2016-2017_FINAL.pdf.
Wurianto, A.B. (2018). Pengembangan Pendidikan Vokasi Bidang Sosio-Humaniora
Menghadapi Revolusi Industri Era 4.0. Prosiding Seminar Nasional Vokasi
Indonesia. Vol 1, e-ISSN 2654-6493.
Yahya, M. (2018). Era Industri 4.0: Tantangan dan Peluang Perkembangan Pendidikan
Kejuruan Indonesia. Makalah. Disampaikan pada Sidang Terbuka Luar Biasa Senat
Universitas Negeri Makassar Tanggal 14 Maret 2018.
Yamane, T. (1967). Statistics: An introductory analysis, 2nd Ed. New York: Harper and
Row.
41
Zimmerman, T. (2018). Industry 4.0: Nothing Is More Steady Than Change. Diakses
pada tanggal 15 Januari 2019 dari https://www.igi-global.com/chapter/industry-
40/208707.
42
LAMPIRAN
43
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
ANGKET PENELITIAN
LITERASI DIGITAL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FE UNY
Nama :……………………..
NIM :…….
Angkatan/Kelas :........
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY yang kami banggakan, penyebaran
angket ini bertujuan untuk memperoleh data tentang “Literasi Digital”. Kami mohon
kesediaan Anda untuk memberikan jawaban sesuai dengan kondisi yang Anda rasakan,
bukan kondisi yang Anda harapkan. Sebagai peneliti, kami akan menjaga kerahasiaan
tentang identitas diri Anda. Atas perhatian dan kesediaan Anda dalam pengisian angket
ini, kami sampaikan terima kasih.
Berikanlah jawaban atas pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda
checklist (√) pada alternatif pilihan jawaban yang telah tersedia, dimana:
SL : Selalu
SR : Sering
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
Yogyakarta, Maret 2019
Hormat kami,
Tim Peneliti
44
ANGKET LITERASI DIGITAL
No Pernyataan SL SR JR TP
1 Saya menyeleksi informasi di internet sesuai dengan kebutuhan
2 Saya mampu mengidentifikasi informasi utama dari tulisan seseorang
di internet dan media sosial
3 Saya suka membaca semua informasi di internet dan media sosial
meskipun hal itu ada yang tidak relevan dengan kebutuhan saya
4 Saya menggunakan kata kunci spesifik ketika mencari informasi di
browser internet
5 Pada saat menggunakan media sosial, saya suka serching hal-hal baru
tanpa menggunakan kata kunci
6 Ketika mencari informasi yang berkaitan dengan tugas kuliah, saya
menambahkan keterangan jenis dokumen pada kata pencarian
7 Sebelum mencari informasi di internet, saya memiliki gambaran
sasaran sumber informasi yang dibutuhkan
8 Ketika mencari informasi di internet terkadang muncul link informasi
yang menarik dan saya mengaksesnya, meskipun itu tidak relevan
dengan apa yang saya cari
9 Saya menyimpulkan informasi berdasarkan hasil bacaan saya dari satu
sumber di internet atau media sosial
10 Saya mencari, mendownload, dan menyimpan dengan baik berbagai
sumber informasi yang relevan dengan kebutuhan saya
11 Saya mencari inti pokok infromasi dari berbagai sumber di internet dan
media sosial
12 Saya langsung mempercayai informasi dari satu sumber di internet
apabila sumber tersebut terlihat kredibel
13 Saya senang membaca informasi dari banyak sumber tanpa
menyimpulkannya karena akan menguras waktu saya
14 Saya memastikan kredibilitas sumber informasi sebelum menyebarkan
dan memakainya
15 Saya mampu menilai sumber informasi yang dapat dijadikan rujukan
dengan kriteria tertentu
16 Saya membuktikan kebenarannya terlebih dahulu semua informasi
yang saya peroleh dengan mencari sumber lain secara online
17 Saya melakukan cross check atas informasi yang saya peroleh dengan
mencari informasi yang sama dari sumber lain (misalnya dari buku)
18 Saya melakukan evaluasi atas argumentasi dari informasi yang saya
baca
19 Saya melakukan pengecekan atas setiap pernyataan dari informasi
yang saya baca
20 Saya menggunakan media digital dalam mencari informasi sebagai
bahan rujukan dalam tugas kuliah saya
21 Saya memperhatikan tampilan tampilan visual dari media digital yang
saya gunakan untuk mencari informasi
22 Saya memperhatikan aspek audio dari media digital yang saya gunakan
untuk mencari informasi
23 Saya memperhatikan aspek audio visual dari media digital yang saya
gunakan untuk mencari informasi
45
24 Saya menghargai tujuan dari pesan yang disampaikan oleh media yang
saya temukan
25 Saya tidak mengacuhkan aspek persuasi dari pesan yang disampaikan
oleh media yang saya temukan
26 Saya mengacuhkan aspek propaganda dari pesan yang disampaikan
oleh media yang saya temukan
27 Saya mempertimbangkan efek dari pesan yang disampaikan oleh
media pada keyakinan yang saya anut
28 Saya mempertimbangkan efek pesan yang disampaikan oleh media
pada perilaku saya
29 Saya mempertimbangkan efek dari pesan yang disampaikan oleh
media pada nilai-nilai yang saya yakini
30 Saya mempertimbangkan efek dari pesan yang disampaikan oleh
media pada cara pandang saya terhadap lingkungan
31 Saya mempertimbangkan efek dari pesan yang disampaikan oleh
media pada cara pandang saya terhadap orang lain
---- TERIMAKASIH ----
46
Lampiran 2. Hasil Ujicoba Instrumen Penelitian
Factor Analysis
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,791
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1207,400
df 378
Sig. ,000
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Rotation Sums of Squared
Loadings
Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
%
1 7,586 27,093 27,093 7,586 27,093 27,093 4,067 14,524 14,524
2 2,554 9,120 36,214 2,554 9,120 36,214 3,390 12,106 26,630
3 1,860 6,642 42,856 1,860 6,642 42,856 2,343 8,368 34,999
4 1,715 6,124 48,980 1,715 6,124 48,980 1,894 6,765 41,763
5 1,362 4,864 53,845 1,362 4,864 53,845 1,721 6,146 47,910
6 1,147 4,098 57,943 1,147 4,098 57,943 1,679 5,995 53,904
7 1,142 4,078 62,021 1,142 4,078 62,021 1,472 5,257 59,161
8 1,047 3,739 65,760 1,047 3,739 65,760 1,432 5,115 64,276
9 1,013 3,617 69,378 1,013 3,617 69,378 1,428 5,102 69,378
10 ,896 3,199 72,576
11 ,865 3,090 75,666
12 ,749 2,675 78,341
13 ,697 2,489 80,831
14 ,655 2,339 83,170
15 ,589 2,102 85,272
16 ,553 1,976 87,249
17 ,542 1,935 89,184
18 ,496 1,770 90,954
19 ,407 1,452 92,406
20 ,360 1,287 93,693
21 ,340 1,214 94,907
22 ,321 1,145 96,052
23 ,243 ,869 96,921
24 ,239 ,855 97,776
25 ,209 ,747 98,523
26 ,182 ,651 99,174
27 ,135 ,481 99,655
28 ,097 ,345 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
47
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9
butir1 ,256 ,495 ,263 ,284 ,305
butir2 ,334 ,327 ,309 ,595
butir4 ,232 ,733
butir5 -,759 ,246
butir6 ,220 ,735
butir7 ,366 ,408 -,404 ,399
butir8 -,258 ,480 ,590 -,237
butir9 -,379 -,219 ,393 -,423
butir10 ,672 ,406
butir11 ,775
butir13 -,254 ,713
butir14 ,431 ,398 ,388
butir15 ,249 ,397 ,275 ,421
butir16 ,635
butir17 ,276 ,727 ,219
butir18 ,827
butir19 ,823
butir21 ,689 ,347
butir22 ,234 ,792
butir23 ,214 ,218 ,778
butir24 ,343 ,699
butir25 ,307 ,201 ,265 -,354 -,544
butir26 ,230 -,295 ,732
butir27 ,828 ,229
butir28 ,847 ,212
butir29 ,703 ,372
butir30 ,818
butir31 ,825
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 23 iterations.
48
Reliability
Case Processing Summary
N % Cases Valid 100 100,0
Excludeda 0 0,0 Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,795 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
butir1 55,1600 29,267 ,385 ,786
butir2 55,6500 29,482 ,364 ,787
butir6 55,5300 28,999 ,345 ,787
butir8 56,1700 33,092 -,231 ,824
butir9 56,4100 34,547 -,400 ,834
butir13 55,7600 32,831 -,215 ,818
butir14 55,4100 28,850 ,403 ,784
butir17 55,7300 27,654 ,558 ,774
butir18 55,9800 27,252 ,554 ,774
butir19 55,7000 28,131 ,562 ,776
butir21 55,7500 28,068 ,437 ,782
butir22 56,2200 27,891 ,474 ,779
butir23 55,9500 28,088 ,466 ,780
butir24 55,4800 29,606 ,348 ,788
butir25 55,9700 28,918 ,385 ,785
butir27 55,6600 27,217 ,553 ,774
butir28 55,6100 26,867 ,669 ,767
butir29 55,6000 26,707 ,668 ,766
butir30 55,6100 27,412 ,619 ,771
butir31 55,5700 27,743 ,590 ,773
Scale Statistics
Mean Variance Std.
Deviation N of Items
58,6800 31,715 5,63158 20
49
Lampiran 3. Tabulasi Data Penelitian
No Butir Pernyataan SKOR Skor
skala 100
1 2 6 8 9 13 14 17 18 19 21 22 23 24 25 27 28 29 30 31
1 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 62 77,5
2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 59 73,75
3 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 69 86,25
4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 63 78,75
5 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 60 75
6 3 4 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 57 71,25
7 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 55 68,75
8 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 52 65
9 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 66 82,5
10 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 62 77,5
11 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 61 76,25
12 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 59 73,75
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 58 72,5
14 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
15 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 56 70
16 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 61 76,25
17 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 52 65
18 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 61 76,25
19 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 55 68,75
20 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 59 73,75
21 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
22 4 3 4 2 1 3 4 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 55 68,75
23 4 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 61 76,25
24 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
25 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 56 70
26 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 75
27 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71,25
28 4 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61 76,25
29 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71,25
30 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 61 76,25
31 4 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 56 70
32 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 51 63,75
33 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71,25
34 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 75 93,75
35 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 65 81,25
36 4 4 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
37 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 58 72,5
38 3 3 3 4 3 4 3 1 2 1 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 53 66,25
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 57 71,25
40 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 68 85
41 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 59 73,75
42 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 58 72,5
43 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 3 57 71,25
44 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71,25
45 4 3 2 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 60 75
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 57 71,25
47 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 62 77,5
48 4 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 52 65
49 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 51 63,75
50 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 2 3 51 63,75
51 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 56 70
52 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 55 68,75
53 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 54 67,5
54 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 75
55 4 2 4 3 1 3 4 4 2 2 1 1 4 3 2 4 4 4 2 4 58 72,5
50
56 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 54 67,5
57 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 60 75
58 3 3 4 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 51 63,75
59 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3 60 75
60 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 49 61,25
61 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 69 86,25
62 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 56 70
63 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 55 68,75
64 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 69 86,25
65 3 4 4 1 1 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 66 82,5
66 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 56 70
67 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 70
68 3 4 4 3 1 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 67 83,75
69 3 4 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62 77,5
70 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 60 75
71 4 1 1 1 1 4 1 2 2 2 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 52 65
72 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 60 75
73 4 4 4 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61 76,25
74 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 58 72,5
75 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 56 70
76 4 4 4 3 1 2 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 68 85
77 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 57 71,25
78 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 68 85
79 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 58 72,5
80 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 52 65
81 3 3 3 2 2 1 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 63 78,75
82 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 73,75
83 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 67 83,75
84 3 3 2 4 2 4 3 2 2 2 3 2 2 4 2 4 4 4 3 3 58 72,5
85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 58 72,5
86 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
87 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 62 77,5
88 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55 68,75
89 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 67 83,75
90 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 46 57,5
91 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 56 70
92 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 59 73,75
93 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 57 71,25
94 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 54 67,5
95 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 55 68,75
96 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 61 76,25
97 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 56 70
98 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 56 70
99 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
100 4 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 61 76,25
101 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 52 65
102 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
103 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71,25
104 3 4 4 1 2 1 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 61 76,25
105 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 58 72,5
106 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 54 67,5
107 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 64 80
108 4 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 4 4 3 2 54 67,5
109 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 55 68,75
110 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 57 71,25
111 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 56 70
112 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 70
113 4 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 56 70
114 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
115 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 57 71,25
51
116 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 55 68,75
117 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
118 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
119 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 59 73,75
120 4 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4 63 78,75
121 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 52 65
122 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 70
123 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 57 71,25
124 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63 78,75
125 4 3 4 2 2 1 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 63 78,75
126 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 61 76,25
127 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 64 80
128 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 74 92,5
129 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 63 78,75
130 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 60 75
131 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 46 57,5
132 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 58 72,5
133 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 59 73,75
134 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 60 75
135 3 2 4 4 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 55 68,75
136 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 55 68,75
137 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 50 62,5
138 3 2 2 2 2 3 4 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 49 61,25
139 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 57 71,25
140 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 66 82,5
141 4 3 4 4 2 2 3 2 3 3 2 2 2 4 1 3 3 3 3 4 57 71,25
142 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 55 68,75
143 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 57 71,25
144 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 58 72,5
145 4 3 4 3 3 1 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 67 83,75
146 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 57 71,25
147 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 62 77,5
148 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 58 72,5
149 4 2 3 3 1 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 57 71,25
150 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 60 75
151 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 56 70
152 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
153 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 53 66,25
154 3 3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 63 78,75
155 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 4 61 76,25
156 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 63 78,75
157 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 63 78,75
158 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 53 66,25
159 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 69 86,25
160 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 46 57,5
161 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 47 58,75
162 4 2 2 3 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 61 76,25
163 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 70
164 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 60 75
165 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 58 72,5
166 2 3 1 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 67,5
167 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 53 66,25
168 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
169 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 58 72,5
170 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 47 58,75
52
Lampiran 4. Surat Kontrak Penelitian
53
54
55
56
Lampiran 5. Bukti Seminar Hasil Penelitian
57
58