186
RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT Laporan Tahunan 2010 Annual Report

RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

PT Angkasa Pura I (Persero) Kota Baru Bandar KemayoranBlok B-12 Kav. No.2, Jakarta 10610

[T] (62-21) 654 1961[F] (62-21) 654 1513/14www.angkasapura1.co.id

Annual Report2010Laporan Tahunan

RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT

Laporan Tahunan 2010 Annual Report

RISIN

G TH

RO

UG

H N

EW TEAM

AND

NEW

COM

MITM

ENT

An

nu

al Rep

ort

2010Lap

oran

Tahu

nan

Page 2: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

DAFTAR ISI CONTENTS

01 Penjelasan Tema

Theme

10 Profil Perusahaan

Company Profile

18 Visi Misi

Vision Mission

20 Jejak Langkah

Milestones

22 Penghargaan & Sertifikasi

Awards & Certifications

24 Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

30 Peristiwa Penting

Event Highlights

32 Tinjauan Industri

Industrial Review

36 Tinjauan Rencana & Strategi

Review Plans & Strategies

44 Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of Commissioners

54 Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

58 Analisa Pembahasan ManajemenAtas Kinerja Perusahaan

Management Discussion & Analysis

102 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

112 Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

166 Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan

Responsibility for Annual Reporting

167 Data Perusahaan

Corporate Data

169 Profil Dewan Komisaris

Board of Commissioners

170 Profil Direksi

Board of Directors Profile

172 Struktur Organisasi

Organization Structure

176 Perusahaan Afiliasi & Yayasan

Affiliated Companies & Foundation

181 Kantor Cabang

Branch Offices

183 Laporan Keuangan

Financial Statements

Page 3: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

Progress is impossible without change, and those who cannot change their minds cannot change anything.Kemajuan tidak mungkin terjadi tanpa adanya perubahan, dan mereka yang tidak bisa mengubah cara berpikir atau isi pikiran mereka, tidak akan bisa mengubah apapun.

>>> GeorGe Bernard Shaw

Page 4: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

Tahun 2010 ditandai oleh sebuah perubahan menajemen baru Angkasa Pura I. Dengan tim yang solid dan komitmen untuk menjadi yang terbaik. Angkasa Pura I mulai melakukan reposisi dan restrukturisasi bisnis untuk meningkatkan kinerja: Kepuasan pengguna jasa, kontribusi ekonomi kepada stakeholder dan kelestarian lingkungan hidup. Selama tahun 2010, Angkasa Pura I terus mencatat kemajuan yang menggembirakan. Dengan konsep “Airport City” Angkasa Pura I melakukan pengembangan kapasitas bandara guna perbaikan kualitas pelayanan dan peningkatan pendapatan non-aeronautika. Dengan pelayanan yang tetap memprioritaskan keselamatan dan keamanan, Angkasa Pura I siap mengubah misinya agar bandara sungguh-sungguh berperan sebagai simpul jaringan transportasi, pintu gerbang kegiatan perekonomian dan pendorong kegiatan industri, perdagangan dan pariwisata.

The year 2010 was marked by a management change in Angkasa Pura I. With a solid team and a commitment to be the best, Angkasa Pura I started a business reposition and restructuration to improve performance, economic contribution to stakeholders and environmental conservation. During 2010, Angkasa Pura I continued to record encouraging progress. With the concept of “Airport City” Angkasa Pura I execute airport capacity development in order to improve service quality and increase non-aeronautical revenues. With services that continue to prioritize safety and security, Angkasa Pura I is ready to change its mission in order to make airports role as the main transport network, and also to become the gate of economic and industrial activity, trade and tourism.

RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT

Page 5: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

Perubahan identitas perusahaan merupakan upaya

Angkasa Pura I untuk mengembangkan citra

Perusahaan ke arah yang lebih baik. Selain itu, identitas

baru Perusahaan juga menjadi pemicu semangat

bagi manajemen dan seluruh karyawan Angkasa

Pura I untuk senantiasa berkontribusi positif bagi

perkembangan Perusahaan. Ke depan, identitas baru

Angkasa Pura I diharapkan membawa hasil yang nyata

bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan Perusahaan.

Arti LogoTulisan ‘Angkasa Pura’ tampil lebih segar berdampingan

dengan tulisan ‘Airport’ untuk memperjelas bisnis

yang digeluti perusahaan. Warna hijau memberi

makna bagi bisnis yang membumi, berakar, tumbuh

dan lestari. Sedangkan warna biru melambangkan

langit atau angkasa. Kedua warna tersebut dipadu

secara harmonis sebagai simbol ‘give and take’

yang merupakan prinsip kemuliaan pelayanan dan

profesionalisme dan kebersamaan ‘together stronger’.

Simbol tersebut adalah sebuah ‘senyuman’ yang

melambangkan citra pelayanan yang ramah dan

manusiawi sebagai kebanggaan Perusahaan. Simbol

tersebut juga melambangkan ‘inter-locking’ yang

mencerminkan ‘safety and security concept’ yang

merupakan unsur terpenting di bandara. Penerapan

simbol dengan sudut aerodinamis mencerminkan

tekad dan semangat transformasi yang diupayakan

demi kemajuan Perusahaan.

Angkasa Pura I has chosen this time to both modernize

and freshen its logo and corporate image to better

capture the Company’s main business and its new

business directions. The Company’s new identity, in

addition to reflecting its close attention to customer

service, also reinforces management and employees

in their efforts of build Angkasa Pura I into an even

better provider of airport services. Into the future, this

new and easily identifiable symbol of Angkasa Pura I

is expected to create tangible results in achieving the

Company’s vision, mission and objectives.

The Meaning of LogoThe words ‘Angkasa Pura’ appears fresher next to the

word ‘airport’ to emphasize the Company’s business

line. The green color symbolizes down-to-earth

businesses, rooted, growing, and sustainable. While

the blue color symbolizes the sky. Both colors are

combined in harmony as a symbol of ‘give and take’,

a principle of upholding services and professionalism,

and ‘together stronger’. The ideogram is a ‘smile’,

symbolizing friendly and humane services. It also

represents ‘inter-locking’ reflecting a ‘safety and

security concept’, which is the most pivotal element

in the airport. Applying the ideogram with such an

aerodynamic angle reflects the determination and

spirit of transformation pursued for the progress of

the Company.

Page 6: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

4 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

MEMPERLUAS KAPASITAS BANDARA Expanding Airport Capacity

Page 7: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

5ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

In anticipation of growing passenger and aircraft traffic at airports under the management of AP I in the coming years, AP I actively engaged in a number of medium and long-term investment projects to expand capacity at its airports through renovation and expansion of existing facilities.

Mengantisipasi lonjakan arus penumpang dan trafik pesawat udara di bandara-bandara yang dikelola oleh AP I dalam kurun beberapa tahun mendatang, AP I aktif melakukan investasi bagi perluasan kapasitas bandara melalui renovasi fasilitas yang telah ada, dan pembangunan bandara baru.

Page 8: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

6 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

MENINGKATKANKENYAMANAN PENUMPANGEnhancing Customer Experience

Page 9: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

7ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

AP I continued to implement a variety of well-planned initiatives in order to accommodate rising expectations from airport users for an ever higher quality of airport services, whether in terms of faster and more orderly services or in terms of more comprehensive, convenient and comfortable airport service facilities.

AP I terus melakukan upaya-upaya yang terencana dengan baik untuk mengakomodasi ekspektasi yang semakin tinggi dari para pengguna jasa bandara terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh pengelola bandara, baik dari sisi kecepatan dan keteraturan pelayanan maupun dari aspek kelengkapan dan kenyamanan fasilitas bandara.

Page 10: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

8 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

MEMPERTAJAMKOMPETENSI KARYAWAN Improving Employee Competencies

Page 11: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

9ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Towards the achievement of world-class airport services as stated in its vision statement, AP I continued to prioritize the development of employee competencies, as ultimately these are the key element in the delivery of high quality services to airline passengers and other airport service users.

Untuk mendukung tercapainya operasional bandara kelas dunia sebagaimana visi Perusahaan, AP I terus memberikan prioritas pada peningkatan kompetensi karyawan, yang pada akhirnya menjadi tumpuan bagi terselenggaranya pelayanan yang berkualitas baik kepada para penumpang pesawat udara maupun pengguna jasa lainnya.

Page 12: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

10 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

Nama Name

PT Angkasa Pura I (Persero)

Bidang Usaha Business Fields

1.Pelayanan lalu Lintas Penerbangan/Flight Traffic Services

2.Pelayanan Jasa Kebandarudaraan/Airport Services

3.Pelayanan Jasa terkait bandara/airport related services

Status Perusahaan Company Status

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/State Enterprise

Pemilik Owner

100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia/

100% owned by the Republic of Indonesia

Tanggal Pendirian Date of Incorporation

4 Februari 1964/4 February 1964

Dasar Hukum Pendirian Legal Bases of Incorporation

PP Nomor 5 tahun 1992/PP No. 5 Year 1992

Akte Pendirian Deed of Incorporation

Akte Perubahan Nomor 1992 tanggal 15 Agustus 2008

Deed of Amendment No. 1992 Year 15 August 2008

Produk Products

1. Aeronautical Air Traffic Services (ATS)

2. Aeronautical Non Air Traffic Services (Non ATS)

3. Non Aeronautical Services

Jaringan Kantor Office Network

13 Kantor Cabang, 2 Terminal Kargo, 1 MATSC

13 Branch Offices, 2 Cargo Terminal, 1 MATSC

Kantor Pusat Head Office

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B.12 Kav. 2

Jakarta 10610

Tel. 62-21 6541961

Fax. 62-21 6541513, 6541514

www.angkasapura1.co.id

Page 13: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

11ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

PT Angkasa Pura I (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) di sektor perhubungan yang bergerak

dalam bidang pengelolaan dan pengusahaan kebandarudaraan,

serta pelayanan jasa navigasi penerbangan.

Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara di

wilayah Tengah dan Timur Indonesia, sementara bandar udara

di Wilayah Barat Indonesia dikelola oleh Angkasa Pura II.

Tujuan kegiatan usaha Angkasa Pura I adalah untuk

melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program

pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan serta

untuk menghasilkan keuntungan bagi Perseroan dengan

menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan dalam arti

yang seluas-luasnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas Perusahaan

menjalankan usaha-usaha:

1. Penyediaan, pengusahaan, dan pengembangan fasilitas

untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir,

dan penyimpanan pesawat udara;

2. Penyediaan, pengusahaan, dan pengembangan fasilitas

terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo,

dan pos;

3. Penyediaan, pengusahaan, dan pengembangan fasilitas

elektronika, navigasi, listrik, air, dan instalasi limbah

buangan;

4. Jasa pelayanan penerbangan;

5. Jasa penunjang kegiatan penerbangan dan

kebandarudaraan;

6. Penyediaan lahan untuk bangunan, gudang dan industri

serta gedung-gedung/bangunan yang berhubungan

dengan kelancaran angkutan udara;

7. Jasa konsultasi, pendidikan, dan pelatihan yang berkaitan

dengan kebandarudaraan;

8. Usaha-usaha lain yang dapat menunjang tercapainya

tujuan Perseroan.

Perusahaan dapat mendirikan/menjalankan Perusahaan lainnya

yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut di atas

baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan lain

sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan dalam

Anggaran Dasar.

PT Angkasa Pura I (Persero) is a State Owned Enterprise (SOE)

in the field of airport management, undertaking a broad range

of airport services for passengers and airlines.

Angkasa Pura I manages the airports within the central and

eastern parts of Indonesia, while those in western parts of

Indonesia are managed by Angkasa Pura II.

The objectives and business activities of Angkasa Pura I

implement and support government policies and programs

in economic development while encouraging profit making

activities within the airport service business in the broadest

sense.

In order to achieve the objectives above, the Company runs

businesses as follows:

1. Procuring, undertaking and developing the facilities for

aircraft landing, take off, parking and hangar;

2. Procuring, undertaking, and developing the terminal

facilities for transporting passengers, cargoes, and posts;

3. Procuring, undertaking and developing the electronic,

navigation, electric, and water facilities, and the installation

of the facilities for waste disposal;

4. Providing flight services;

5. Providing facilities to support the flight and airport

activities;

6. Providing land for buildings, warehouse and industry and

other buildings relating to the smooth operation of air

transportation;

7. Providing the consultation, education and training services

in connection with airport operations;

8. Performing other businesses to achieve the Company’s

goals.

The Company may also incorporate/manage other companies

relating to the businesses above individually or jointly with

other entities insofar as this does not conflict with prevailing

legislation and is in accordance with the provisions of the

Articles of Association.

Page 14: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

12 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

BIDANG USAHA ANGKASA PURA I Business Fields of Angkasa Pura I

Selain mengelola jasa kebandarudaraan, Angkasa Pura I juga

memberikan pelayanan navigasi penerbangan/pelayanan Air

Traffic Services (ATS). Wilayah pengelolaan pelayanan ATS

oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II

(FIR II) yang meliputi batas wilayah udara Semarang sampai ke

arah Timur Indonesia batas wilayah udara Papua. Pemanduan

ATS pada FIR II dipusatkan di Makassar dengan pengoperasian

Pusat Pengendalian Lalu Lintas Penerbangan Makassar (PPLPM)

atau Makassar Air Traffic Service Centre (MATSC).

Tiga bidang usaha Angkasa Pura I yaitu Aeronautika Air Traffic

Services (ATS), Aeronautika Non-Air Traffic Services, dan Non-

Aeronautika mencakup pelayanan-pelayanan sebagai berikut:

A. Jasa Pelayanan Aeronautika Air Traffic Services (ATS)

sebagai pelayanan jasa navigasi penerbangan meliputi

produk Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) yang terdiri atas

Route Charge Domestik dan Internasional, serta Overflying

(Internasional).

B. Jasa Pelayanan Aeronautika Non-ATS sebagai pelayanan

jasa kebandarudaraan meliputi produk Pelayanan Jasa

Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara

(PJP4U), Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)

serta Pelayanan Jasa Garbarata (Aviobridge).

C. Produk Non-Aeronautika meliputi Jasa Pemakaian Counter,

sewa-sewa (sewa ruang dan sewa lahan), konsesi terhadap

usaha-usaha di bandar udara, parkir kendaraan dan pas,

sewa ruang reklame, pengelolaan VIP Lounge, serta

pengelolaan terminal kargo.

D. Bidang usaha lainnya yang menunjang pengusahaan

bandar udara seperti:

1. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan, industri

serta gedung-gedung atau bangunan lainnya yang

berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.

2. Penyediaan lahan untuk pengembangan properti atau

sektor bisnis lainnya yang berkembang di masyarakat.

3. Jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan

dengan kebandarudaraan.

4. Usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya

tujuan Perusahaan.

In addition to managing the airport services, Angkasa Pura I

also provides navigational services/Air Traffic Services (ATS). The

region of the Air Traffic Services managed by Angkasa Pura I

includes the Flight Information Region II (FIR II), covering the

area ranging from Semarang through Eastern Indonesia up to

Papua. The ATS control in FIR II is centralized in Makassar by the

operation of the Makassar Air Traffic System Center (MATSC).

The three business fields of Angkasa Pura I are Aeronautic Air

Traffic Services (ATS), Aeronautic Non-Air Traffic Services, and

Non-Aeronautics:

A. Aeronautic Air Traffic Services (ATS) as the flight navigation

services consist of domestic and international route and

overflying (international) management.

B. Aeronautic Non-ATS service are airport services that include,

the landing, parking and hangar (PJP4U), Passenger Service

Charge (PJP2U), and Aviobridge.

C. Non-Aeronautic Services include the use of counters,

conveyers, utilities, rents and concessions, advertising, VIP

lounge, and cargo.

D. Other business activities supporting the management of

airports such as:

1. Providing space for buildings, storage, and air-transport-

related industries and other buildings or structures.

2. Providing space for property development or other

business sectors developing in the community.

3. Providing consulting, education and training related to

airport businesses.

4. Performing other business activities necessary for

achieving the Company’s objectives.

Page 15: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

13ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

PT Angkasa Pura I (Persero) adalah perusahaan yang seluruh

sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan

belum mencatatkan sahamnya di pasar modal.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Akta Nomor

02 tanggal 9 Agustus 2007 yang dibuat di hadapan Notaris

Nanda Fauz Iwan, SH., pada Pasal 4 menyebutkan sebagai

berikut:

1. Modal Dasar Perseroan berjumlah sebesar

Rp 7.000.000.000.000,- (tujuh triliun Rupiah) yang terbagi

atas 7.000.000 (tujuh juta) saham, masing-masing bernilai

nominal Rp 1.000.000,-

2. Dari modal tersebut telah ditempatkan/diambil bagian

dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia

sebanyak 1.800.000 saham atau seluruhnya sebesar

Rp 1.800.000.000.000,-

3. 100% dari nominal setiap saham yang telah

ditempatkan tersebut diatas atau seluruhnya berjumlah

Rp 1.800.000.000.000,- telah disetor penuh oleh Negara

Republik Indonesia ke dalam kas Perseroan, dengan cara

sebagai berikut:

a. Sebesar Rp 925.000.000.000,- telah disetor dengan

uang tunai sebagai setoran modal lama

b. Penambahan penyertaan modal negara sebesar

Rp 264.109.538.326,-

c. Modal donasi sebesar Rp 2.796.336.642,-

d. Laba yang belum dibagi sebesar Rp 98.295.982.326,-

e. Cadangan sampai dengan tahun buku 2005 sebesar

Rp 509.798.142.306,-.

PT Angkasa Pura I (Persero) is a company whose shares are

wholly owned by the Government of the Republic of Indonesia

and are not listed on a stock exchange.

An amendment to the Company’s Articles of Association was

notarized under Deed no. 2 dated August 9, 2007 of Notary

Nanda Fauz iwan, SH. Article 4 of the amendment stipulated

as follows:

1. The Company authorized capital is Rp 7.000.000.000,

divided into 7.000.000 shares of Rp 1.000.000 par value

each;

2. The capital has been subscribed/apportioned partly and

fully paid up by the State of the Republic of Indonesia in

the amount of 1,800,000 shares, or in the total amount of

Rp 1,800,000,000,000,-

3. 100% of the par value per share already subscribed as

stated above or in the total amount of Rp 1,800,000,000

has been paid up by the State of the Republic of Indonesia

to the Company’s treasury by applying the methods of

payment as follows:

a. Initial paid-in capital of Rp 925,000,000,000;

b. Additional state investment of Rp 264,109,538,726;

c. Donated capital of Rp 2,796,336,642;

d. Conversion of retained earnings of Rp 98,295,982,326;

and

e. Conversion of accumulated reserve until the year 2005

of Rp 509,798,142,306.

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMShareholders

Page 16: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

14 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

WILAYAH KERJAWorking Area

Juanda - SurabayaAdisutjipto - YogyakartaSam Ratulangi - ManadoFrans Kaisiepo - Biak

Ngurah Rai - Bali Sultan Hasanuddin - Makassar

MATSC Sultan Hasanuddin - Makassar

Terminal Kargo Sultan Hasanuddin - Makassar

Manado

Banjarmasin

Makassar

Ambon

Biak

SemarangSurabaya

Mataram

Kupang

Bali

Balikpapan

SurakartaYogyakarta

Page 17: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

15ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Saat ini Angkasa Pura I mengelola 13 (tiga belas) bandar udara di kawasan Tengah dan Kawasan Timur Indonesia yaitu: Ngurah Rai - Bali, Juanda - Surabaya, Sultan Hasanuddin -Makassar, Sepinggan - Balikpapan, Frans Kaisiepo - Biak, Sam Ratulangi - Manado, Adisutjipto - Yogyakarta, Adi Soemarmo - Surakarta, Syamsudin Noor - Banjarmasin, Pattimura - Ambon, Ahmad Yani - Semarang, Selaparang - Mataram serta El Tari - Kupang. Disamping itu Angkasa Pura I juga mengelola dua terminal Cargo di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Sepinggan Balikpapan dan satu Pusat Pengendalian Lalu Lintas Penerbangan di Makassar.

Currently Angkasa Pura I manages 13 (thirteen) airports in Central and Eastern Indonesia, namely Ngurah Rai of Bali, Juanda of Surabaya, Sultan Hasanuddin of Makassar, Sepinggan of Balikpapan, Frans Kaisiepo of Biak, Sam Ratulangi of Manado, Adisutjipto of Yogyakarta, Adi Soemarmo of Surakarta, Syamsudin Noor of Banjarmasin, Pattimura of Ambon, Ahmad Yani of Semarang, Selaparang of Mataram and El Tari of Kupang. In addition, Angkasa Pura I also manages two Cargo Warehouses at Hasanuddin Airport of Makassar and Sepinggan Airport of Balikpapan and one Air Traffic Control Center in Makassar.

Ujung Pandang FIR (AP I)

Jakarta FIR (AP II )

Adi Soemarmo - Surakarta

Syamsudin Noor - Banjarmasin

Pattimura - Ambon

Ahmad Yani - Semarang

Sepinggan - Balikpapan Terminal Kargo Sepinggan - Balikpapan

El Tari - KupangSelaparang - Mataram

Manado

Banjarmasin

Makassar

Ambon

Biak

SemarangSurabaya

Mataram

Kupang

Bali

Balikpapan

SurakartaYogyakarta

Page 18: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

16 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

SEKILAS PERUSAHAANAngkasapura I at a Glance

SEJARAH SINGKAT

Sejarah PT Angkasa Pura 1 (Persero) sebagai pelopor

pengusahaan kebandarudaraan secara komersial di Indonesia

bermula dari Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran

yang dibentuk pada tanggal 20 Pebruari 1962 dengan

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 tahun 1962. Tugas

pokoknya adalah pengelolaan dan pengusahaan bandar udara

Kemayoran Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya

bandar udara internasional yang melayani penerbangan dari

dan ke luar negeri selain penerbangan domestik.

Dalam perkembangannya, untuk lebih memperluas cakupan

kerja mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia,

berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965 PN Angkasa Pura

Kemayoran berubah nama menjadi Perusahaan Negara

(PN) Angkasa Pura sejak tanggal 17 Mei 1965. Selanjutnya,

berdasarkan PP Nomor 37 tahun 1974, status badan hukum

Perusahaan diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum).

Dengan ditutupnya bandar udara internasional Kemayoran

sejak tanggal 1 Oktober 1985, seluruh kegiatan operasi

Perusahaan dialihkan ke bandar udara Soekarno-Hatta.

Untuk mengatur pembagian wilayah pengelolaan bandar

udara, berdasarkan PP Nomor 25 tahun 1987, sejak tanggal

19 Mei 1987 Perum Angkasa Pura berubah nama menjadi

Perum Angkasa Pura I bersamaan dengan dibentuknya Perum

Angkasa Pura II yang khusus bertugas mengelola bandar udara

Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma.

Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk

Perusahaan Umum (Perum) diubah menjadi Perseroan Terbatas

(PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik

Indonesia sehingga namanya menjadi PT Angkasa Pura I

(Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH tanggal 3

Januari 1993 dan telah memperoleh persetujuan Menteri

Kehakiman dengan keputusan Nomor C2-470.HT.01.01 Tahun

1993 tanggal 24 April 1993 serta diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993

dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor

2914/1993.

HISTORY OF THE COMPANY

The history of PT Angkasa Pura I (Persero) as the pioneer of

commercial airports in Indonesia started from Perusahaan

Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran established on 20

February 1962 based on Government Regulation No. 33/1962.

Its main tasks were managing and developing Jakarta

Kemayoran airport which was at that time the only international

airport serving the departure and arrival of foreign flights, in

addition to providing domestic flights.

In its development, for the purpose of broadening the scope of

managing other airports in Indonesia, based on Government

Regulation No. 21/1965 PN Angkasa Pura Kemayoran

changed its name into Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura

commencing 17 May 1965. Later, based on Government

Regulation No. 37/1974, the legal status of the Company was

changed into Perusahaan Umum (Perum).

Subsequent to the closing of Kemayoran international airport

on 1 October 1995, all of the Company’s operating activities

were transferred to Soekarno-Hatta airport.

To manage the distribution of airport management regions,

based on Government Regulation No. 25/1987, starting 19

May 1987 the name of Perum Angkasa Pura was changed to

Perum Angkasa Pura I in conjuction with the establishment of

Perum Angkasa Pura II which is particularly assigned to manage

Soekarno-Hatta and Halim Perdanakusuma airports.

Later, based on Government Regulation No. 5 of the year 1992

concerning the change in the legal status of the Company,

Perusahaan Umum (Perum) was changed into Perusahaan

Terbatas (PT) whose shares are wholly owned by the Republic

of Indonesia and the Company’s name was changed into

PT Angkasa Pura I (Persero) by the notary Muhani Salim SH,

dated 3 January 1993 and authorized by the Minister of

Justice by Decree No. C2-470.HT.01.01 dated 24 April 1993.

Publication thereof was made in the State Gazette No. 52 dated

29 June 1993 and the supplement thereto No. 2914/1993.

Page 19: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

17ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir adalah

berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan oleh Notaris Imas

Fatimah, SH Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan

Anggaran Dasar tersebut telah mendapat pengesahan dari

Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: C2-25829.

HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan

dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor

50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan Berita Negara

Republik Indonesia Nomor 3740/1999.

The latest amendment of the Company’s Articles of Association

was made with the adoption of the resolution of the General

Meeting of Shareholders, dated 14 January 1998 notarized

under Deed No. 30 dated September 18, 1998 of Notary Imas

Fatimah, SH. Authorization was granted by the Minister of

Justice of the Republic of Indonesia by Decree No. C2-25829.

HT.01.04 dated 19 November 1998 and published in the State

Gazette of the Republic of Indonesia No. 50 dated 22 June

1999 and the supplement thereto No. 3740/1999.

Page 20: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

18 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

VISIVision

MISIMission

STRATEGIStrategy

Menjadi perusahaan pengelola Bandar Udara Kelas Dunia

yang memberikan manfaat dan nilai tambah kepada

stakeholders.

Becoming a world-class airport management company that

provides benefit and added values for the stakeholders.

• Menyediakanpengusahaanjasakebandarudaraanmelalui

kenyamanan

• Memberikanpengalamansuasanakebandarudaraanyang

berkesan bagi pengguna jasa

• Meningkatkannilaiperusahaandankesejahteraanpegawai

• Mendukungpeningkatanperekonomianuntuk

kesejahteraan masyarakat.

Dalam upaya untuk mengarahkan perjalanan Perusahaan

untuk mencapai visi dan misi, Angkasa Pura I fokus kepada

beberapa strategi bisnis yang dilaksanakan untuk peningkatan

pendapatan dan peningkatan kualitas pelayanan.

• Undertakingandprovidingairportservicesthroughthe

services that fulfill the convenient requirements

• Providingimpressiveairportexperiencesforservicesusers

• Increasingthecompanyvaluesandemployeewelfare

• Supportingtheeconomicgrowthforpeople’swelfare.

To direct the Company’s journey in achieving its vision and

mission, Angkasa Pura I focuses on several business strategies

to increase revenues and improve quality of service.

Page 21: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

19ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Peningkatan Pendapatan

Peningkatan pendapatan diupayakan tidak hanya pada

besaran kuantitatif pendapatan saja, tetapi lebih difokuskan

pada komposisi pendapatan, yaitu pendapatan yang berasal

dari sumber-sumber yang dapat diandalkan untuk menjamin

keberlangsungan Perusahaan dalam jangka panjang. Dalam

meningkatkan pendapatan, ada 3 (tiga) strategi yang akan

dijalankan oleh Perusahaan, yaitu:

1. Optimalisasi pendapatan dari usaha yang selama ini telah

dilaksanakan.

2. Pengembangan bisnis baru.

3. Peningkatan kapasitas bandara.

Peningkatkan Kualitas Pelayanan

Sebagai sebuah perusahaan jasa bandara, peningkatan

kualitas pelayanan menjadi hal yang akan terus diupayakan

oleh Perusahaan dengan mengacu kepada tolok ukur kinerja

pelayanan yang digunakan oleh seluruh pemain pada industri

bandara, yaitu Customer Satisfaction Index (CSI). Melalui

berbagai upaya perbaikan pelayanan, sasaran yang ingin

dicapai oleh Perusahaan pada tahun 2013 adalah level 4,0

(skala Likert 1-6). Peningkatan kualitas pelayanan diharapkan

dapat dicapai melalui 4 (empat) strategi, yaitu:

1. Transformasi seluruh komponen manajemen dan pekerja

menjadi service-focussed people.

2. Peningkatan kapasitas bandara.

3. Peningkatan fasilitas bandara.

4. Pengembangan dan implementasi standar layanan dan

sistem monitoring kualitas layanan.

Increasing Revenue

The increase of revenue is sought not only on the quantitative

magnitude, but also on the composition of income, i.e.

income from reliable sources to ensure the sustainability of

the Company in the long run. There are 3 (three) strategies

executed by the Company to increase the income namely:

1. Optimizing the revenue from existing businesses.

2. New business development.

3. Increasing airport capacity.

Improving Quality of Services

As an airport service company, the Company seeks to always

improve its quality of services by benchmarking to the parameter

of performance used by all players in the airport industry,

namely the Customer Satisfaction Index (CSI). By conducting

improvement to its services, the Company seeks to achieve the

level of 4.0 (Likert scale of 1-6) in 2013. Improvement on quality

of services is expected to be achieved using the following four

(4) strategies:

1. Transforming all components of management and

employees to become service-focussed people.

2. Increasing airport capacity.

3. Improving airport facilities.

4. Developing and implementing service standards and service

quality monitoring systems.

Page 22: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

20 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

JEJAK LANGKAHMilestones

2006

2007

1. 15 November 2006: Peresmian Terminal Baru Bandara Internasional Juanda-Surabaya oleh Presiden Republik Indonesia.

1. 15 November 2006: Official inauguration of New Terminal at Juanda International Airport, Surabaya, by the President of the Republic of Indonesia.

1. 28 Maret 2007: Bandara Ngurah Rai - Bali,

mendapat pengakuan dari TSA sebagai bandar udara internasional yang memenuhi standar keamanan Amerika Serikat.

2. Program Konsultasi Publik dan Perbaikan Pelayanan Jasa Bandar Udara dilakukan oleh Angkasa Pura I dalam rangka meningkatkan kualitas layanan terhadap pengguna jasa bandara dengan melakukan kegiatan Pemantauan Kondisi Bandara, Penyelenggaraan Bulan Pengaduan Pengguna Jasa dan Dialog Publik dengan pengguna jasa, bekerja sama dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Kegiatan dimaksud dilaksanakan di Bandara Juanda - Surabaya pada tanggal 15 Mei 2007, Bandara Ngurah Rai-Bali pada tanggal 22 Mei 2007 dan Bandara Sam Ratulangi - Manado pada tanggal 25 Mei 2007.

3. Air Traffic Management Open House, yang dilaksanakan pada tanggal 13 November 2007 di Bandar Udara

1. 28 March 2007: Ngurah Rai Airport, Bali,

was certified by TSA as an international airport conforming to US safety standards.

2. A Public Consultation and Airport Service Improvement Program was conducted by Angkasa Pura I in order to improve service quality to airport service users, through activities in Airport Condition Monitoring, Service User Complaint Month, and Public Dialogue, in cooperation with Indonesia Consumer Protection Agency (YLKI), which took place at Juanda Airport, Surabaya, on 15 May 2007, Ngurah Rai Airport, Bali, on 22 May 2007, and Sam Ratulangi Airport, Manado, on 25 may 2007.

3. Air Traffic Management Open House was held on 13 November 2007 at

Page 23: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

21ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

2007Juanda Surabaya dengan tujuan untuk lebih menjalin kedekatan dengan pengguna jasa (Perusahaan penerbangan). Pada kesempatan tersebut Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan “Safety Road Map“ penerbangan Indonesia.

4. 23 November 2007: Pencabutan Travel Warning dari Transportation Security Adminstration (TSA), lembaga pengamanan transportasi dari Amerika Serikat.

5. World Climate Change Conference, Bandara Ngurah Rai sebagai pintu gerbang Pulau Bali turut berpartisipasi mendukung pelaksanaan Konferensi Pemanasan Global (Climate Change Conference) melalui peningkatan keselamatan penerbangan dan keamanan bandara sesuai dengan standar Internasional (TSA) yang berlangsung pada tanggal 3 -14 Desember 2007 dan dihadiri lebih dari 10.000 peserta dari 144 negara.

20081. 26 Agustus 2008:

Peresmian Under Pass Bandara Adisutjipto – Yogyakarta.

2. 26 September 2008: Peresmian Bandara Baru Internasional Sultan Hasanuddin – Makassar

1. 26 August 2008: Inauguration of Under Pass at Adisucipto Airport, Yogyakarta.

2. 26 September 2008: Official inauguration of the new Sultan Hasanuddin International Airport, Makassar,

Juanda Airport, Surabaya, to improve relationship with airport service users (airlines). On the occasion, a ‘Safety Road Map’ for Indonesian aviation industry was presented by the Directorate General of Air Transportation.

4. 23 November 2007: The prevailing Travel Warning was lifted by the Transportation Security Administration (TSA), the agency for transportation security in the United States.

5. World Climate Change Conference. Ngurah Rai Airport as the gateway to Bali Island supported the occasion of the World Climate Change Conference, held on 3 - 14 December 2007 and attended by more than 10,000 participants from 144 countries, by improving flight safety and airport security services in line with international (TSA) standards.

20101. 23 Juli: Pelantikan Komisaris

Utama dan Direksi baru PT Angkasa Pura I (Persero) di Kementerian BUMN.

2. 15 Oktober: Penandatanganan

Perjanjian Kerja Bersama tahun 2010 – 2012 antara PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I.

1. 23 July: Sworn-in ceremony

of new President Commissioner and new Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) at the Ministry of SOE.

2. 15 October: Signing of the Collective

labour Agreement for 2010 - 2012 between PT Angkasa Pura I (Persero) with Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I and Serikat Pekerja Angkasa Pura I.

20091. 7 Maret 2009: Peresmian Terminal

Baru Bandar Udara Adisumarmo – Solo

2. 2 Juni 2009: Peresmian Pengoperasian Radar di Bandara Sultan Hasanuddin – Makassar

3. 3 Juni 2009: Peresmian Patung I Gusti Ngurah Rai & Ground Breaking, di Bandara Ngurah Rai – Bali

4. 5 Juni 2009: RUPS laporan pertanggungjawaban laporan manajemen Angkasa Pura I tahun 2008

1. 7 March 2009: Inauguration of New Terminal at Adisumarmo Airport, Solo.

2. 2 June 2009: Service inauguration of radar facilities at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar.

3. 3 June 2009: Ground breaking and

inauguration ceremony of the statue of I Gusti Ngurah Rai at Ngurah Rai Airport, Bali.

4. 5 June 2009: General Meeting of Shareholders regarding Angkasa Pura I management report accountability for 2008.

oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia.

by Susilo Bambang Yudhoyono, the President of the Republic of Indonesia.

Page 24: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

22 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

PENGHARGAAN & SERTIFIKASIAwards & Certifications

10 Bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I mendapat

Penghargaan Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian

Perhubungan Tahun 2010, yaitu Bandara Internasional

Juanda - Surabaya, Bandara Internasional Sam Ratulangi

- Manado, Bandara Internasional Adi Sumarmo - Solo,

Bandara Internasional Sepinggan - Balikpapan, Bandara

Internasional Selaparang - Mataram, Bandara Internasional

Ngurah Rai - Bali, Bandara Internasional Ahmad Yani -

Semarang, Bandara Adisutjipto - Yogyakarta, Bandara

Sultan Hasanuddin - Makassar dan Bandara Syamsuddin

Noor - Banjarmasin.

10 airports under the management of Angkasa Pura I

received the 2010 Public Service Award in Transportation

Ministry, namely the Juanda International Airport, -

Surabaya, Sam Ratulangi International Airport - Manado,

Adi Sumarmo International Airport - Solo, Sepinggan

International Airport - Balikpapan, Selaparang International

Airport - Mataram, Ngurah Rai International Airport - Bali,

Ahmad Yani International Airport - Semarang, Adisutjipto

Airport - Yogyakarta, Sultan Hasanuddin Airport - Makassar

and Syamsuddin Noor Airport - Banjarmasin.

13 Bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I mendapat

Sertifikat Bandara yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal

Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan.

13 airports under the management of Angkasa Pura I received

Airport Certification issued by the Directorate General of

Air Transportation, the Ministry of Transportation.

November 23

Penghargaan Bandara Award:

a. Kategori Bandara Baru dan Padat

Peringkat I : Bandara Juanda - Surabaya

Peringkat II : Bandara Sultan Hasanuddin -

Makassar

b. Kategori Bandara Lama dan Padat

Peringkat I : Bandara Adisutjipto - Yogyakarta

Peringkat II : Bandara Ngurah Rai - Denpasar

Peringkat III : Bandara Sepinggan - Balikpapan

c. Kategori Bandara Lama dan Tidak Padat

Peringkat II : Bandara Selaparang - Mataram

Bandara Award:

a. Category - New and Busy Airport

Rank I : Juanda Airport - Surabaya

Rank II : Sultan Hasanuddin Airport -

Makassar

b. Category - Old and Busy Airport

Rank I : Adisutjipto Airport - Yogyakarta

Rank II : Ngurah Rai Airport - Denpasar

Rank III : Sepinggan Airport - Balikpapan

c. Category - Old and Not- Busy Airport

Rank II : Selaparang Airport - Mataram

December 22

December 16

Page 25: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

23ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Page 26: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

24 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

Neraca Komparatif 5 Tahun (Dalam Jutaan Rupiah)

5 Year Comparative Balance Sheets(in Million Rupiah)

URAIAN 2010 2009 2008 2007 2006 DESCRIPTION

ASET ASSETS

Aset Lancar 2.971.234 2.548.762 2.467.055 1.822.660 1.524.163 Current Asset

Piutang Jangka Panjang 86.846 91.465 0 0 0 Long Term Receivables

Investasi Jangka Panjang 346.322 358.712 395.568 519.371 578.728 Long Term Investments

Aset Tetap 4.856.408 4.848.831 4.772.322 4.455.419 2.565.445 Fixed Assets

Aset Lain-lain 936.577 774.568 522.658 678.737 255.866 Other Assets

TOTAL ASET 9.197.386 8.622.338 8.157.603 7.476.187 4.924.201 TOTAL ASSETS

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITY AND SHAREHOLDERS’

EQUITY

Kewajiban Jangka Pendek 582.661 501.612 454.255 350.795 290.598 Short Term Liabilities

Kewajiban Pajak Tangguhan 183.034 184.160 156.442 125.033 84.991 Deferred Tax Liabilities

Kewajiban Jangka Panjang 13.113 11.218 14.201 18.252 12.748 Long Term Liabilities

Bantuan Pemerintah Yang Belum

Ditentukan Statusnya*

0 0 0 1.998.366 BPYDS - Government Aid Pending

Determination in Status *)

Ekuitas 8.418.579 7.925.348 7.532.705 6.982.107 2.537.498 Shareholders’ Equity

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 9.197.386 8.622.338 8.157.603 7.476.187 4.924.201 TOTAL LIABILITIES AND

SHAREHOLDERS’ EQUITY

*): Saldo BPYBDS dimasukkan ke dalam kelompok Ekuitas sesuai dengan surat Dirjen Perbendaharaan Depkeu RI No.:PER.10/PB/2007 tanggal 7 Maret 2007.

*): The balance for BPYBDS is included in Shareholders’ Equity in accordance with letter of Directorate General of Treasury, Ministry of Finance No.:PER.10/PB/2007 dated 7 March 2007.

24 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Page 27: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

25ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Laporan Laba Rugi Komparatif 5 Tahun (Dalam Jutaan Rupiah)

5 Year Comparative Income Statements (in Million Rupiah)

URAIAN 2010 2009 2008 2007 2006 DESCRIPTION

PENDAPATAN REVENUE

Aeronautika 1.698.373 1.535.284 1.415.236 1.178.324 1.020.755 Aeronautic

Non Aeronautika 535.761 519.970 446.170 371.073 289.822 Non Aeronautic

Total Pendapatan 2.234.133 2.055.253 1.861.407 1.549.397 1.310.577 Total Revenue

BEBAN OPERASIONAL OPERATING EXPENSES

Beban Pegawai 486.426 498.868 467.738 386.556 334.881 Employee

Beban Pemeliharaan 137.919 110.207 98.570 91.367 76.225 Maintenance

Beban Persediaan 30.204 24.962 28.533 24.869 25.065 Supplies Expenses

Beban Utility 179.345 164.095 143.116 131.871 107.879 Utilities

Beban Umum 455.075 396.991 363.865 312.093 295.709 General

Beban Penyusutan Aset Tetap 373.270 345.924 319.950 315.593 19.618 Depreciation

Beban Penyisihan Piutang 32.992 12.881 27.636 35.017 206.156 Bad Debt

Beban Amortisasi 1.848 8.835 11.150 8.389 6.993 Amortization

Total Beban Operasional 1.697.079 1.562.762 1.460.558 1.305.756 1.072.526 Total Operating Expenses

Laba Operasional 537.054 492.490 400.848 243.640 238.051 Operating Income

PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)

Pendapatan Lain-lain 239.702 405.306 436.762 229.794 239.457 Other Income

Beban Lain-lain (217.053) (233.725) (175.279) (84.664) (145.458) Other Expenses

Pendapatan (Beban) Lain-lain 22.648 171.581 261.483 145.130 93.999 Other Income (Expenses)

Laba Sebelum Pajak 559.703 664.072 662.332 388.771 332.050 Profit Before Tax

Pajak Penghasilan Income Tax

Taksiran Pajak Kini 117.115 97.150 102.267 21.766 34.995 Current

Pajak Tangguhan (1.127) 27.718 31.409 40.042 11.317 Defferred

PPh Badan Tahun Berjalan 115.989 124.867 133.677 61.808 46.312 Total Income tax

LABA BERSIH SETELAH PAJAK 443.714 539.204 528.655 326.962 285.738 NET PROFIT

25ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Page 28: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

26 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

ARUS KASTahun 2006 - 2010 (Audited)(Dalam Jutaan Rupiah)

CASH FLOWS for 2006 - 2010 (Audited)

(in Million Rupiah)

URAIAN 2010 2009 2008 2007 2006 DESCRIPTION

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Operasi

843.810.608 616.330.292 679.297.301 467.931.129 279.641.743 Cash Flows from (for):

Operating Activities

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Investasi

(216.664.300) (376.553.040) (32.420.454) (175.343.533) (77.943.728) Cash Flows from (for):Investment Activities

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Pendanaan

(185.465.066) (182.267.615) (87.411.099) (83.545.301) (62.724.027) Cash Flows from (for):

Funding Activities

Kenaikan Bersih Kas & Setara Kas 441.681.242 57.509.637 559.465.748 209.042.295 138.973.988 Net Increase in Cash and Cash Equivalent

Kas & Setara Kas pada awal periode

1.820.550.986 1.763.041.349 1.203.575.601 994.533.306 855.559.318 Cash and Cash Equivalent

at Begining of Year

Kas & Setara Kas pada akhir periode

2.262.232.228 1.820.550.986 1.763.041.349 1.203.575.601 994.533.306 Cash and Cash Equivalent

at the end of Year

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

26 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Page 29: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

27ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

NERACATahun 2006 - 2010 (Audited)(Dalam Jutaan Rupiah)

BALANCE SHEETS for 2006 - 2010 (Audited)

(in Million Rupiah)

KETERANGAN 2010 2009 2008 2007 2006 DESCRIPTION

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 94.343.228 259.650.986 167.141.349 170.278.601 213.421.306 Cash and Cash Equivalents

Deposito Berjangka 2.167.889.000 1.560.900.000 1.595.900.000 1.033.297.000 781.112.000 Time Deposits

Investasi pada Efek 53.202.774 25.109.987 59.210.238 71.250.397 105.987.957 Investment in Securities

Piutang Usaha 296.328.473 295.749.220 359.853.984 271.885.833 195.320.156 Accounts Receivable

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (74.156.263) (44.906.374) (108.610.517) (74.237.985) (40.041.504) Allowance Impairmant losses

Piutang Pegawai 299.163 416.902 311.258 561.966 731.406 Employee Receivables

Piutang Lain-lain 10.127.828 20.826.943 18.288.292 14.297.378 26.962.787 Other Receivables

Persediaan 8.105.711 9.430.852 7.578.349 6.985.662 6.494.201 Inventories

Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 43.257.161 36.742.683 931.470 1.458.618 3.236.867 Prepaid Expenses

Pendapatan yang Masih Harus Diterima 119.857.081 108.168.898 115.551.117 103.679.507 91.003.474 Accrued Income

Pajak Dibayar Dimuka 251.980.232 276.671.842 250.899.245 223.202.491 139.934.026 Prepaid Taxes

Jumlah Aset Lancar 2.971.234.388 2.548.761.939 2.467.054.785 1.822.659.468 1.524.162.676 Total Current Assets

PIUTANG JANGKA PANJANG 86.845.648 91.465.098 - - - NON CURRENT RECEIVABLES

INVESTASI JANGKA PANJANG 346.321.580 358.712.465 395.568.083 519.370.923 578.727.720 LONG TERM INVESTMENTS

ASET TETAP FIXED ASSETS

Harga Perolehan 7.636.013.623 7.223.773.158 6.768.272.735 6.136.015.724 3.980.658.924 Value at Purchase

Akumulasi Penyusutan (2.779.605.827) (2.374.942.357) (1.995.950.655) (1.680.596.676) (1.415.214.226) Accumulated Depreciation

Nilai Buku Aset Tetap 4.856.407.796 4.848.830.801 4.772.322.080 4.455.419.048 2.565.444.698 Book Value Fixed Assets

ASET LAIN-LAIN OTHER ASSETS

Aset Dalam Penyelesaian 842.912.922 678.231.344 353.701.636 542.248.368 219.228.926 Assets in Construction

Beban Ditangguhkan 3.195.212 5.940.576 75.891.556 32.864.305 34.676.862 Deferred Charges

Aset Tidak Produktif 166.862.354 171.947.835 159.710.950 169.369.243 28.279.631 Non Productive Assets

Akumulasi Penyusutan Aset Tidak Produktif

(76.393.751) (81.551.599) (66.646.113) (65.744.655) (26.319.356)Accumulated Depreciation Non

Productive Assets

Jumlah Aset Lain-lain 936.576.737 774.568.156 522.658.029 678.737.261 255.866.063 Total Other Assets

JUMLAH ASET 9.197.386.149 8.622.338.459 8.157.602.977 7.476.186.700 4.924.201.157 TOTAL ASSETS

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITY AND EQUITY

KEWAJIBAN LIABILITIES

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Beban yang Masih Harus Dibayar 182.500.148 147.233.402 129.217.227 92.900.911 71.638.730 Accrued Expenses

Hutang Pembelian Aset Tetap &Persediaan

187.154.311 155.471.700 118.516.148 99.494.664 65.778.159 Payables - Procurement of Fixed Assets

Pendapatan yang Diterima Dimuka 26.970.601 22.218.820 22.643.029 23.584.867 8.025.654 Unearned Revenue

Kewajiban Manfaat Pasca Kerja 5.924.726 4.509.118 3.524.956 7.309.897 155.037 Post Retirement Benefit Obligations

Hutang pajak 43.566.740 35.787.063 43.558.220 29.466.974 14.069.721 Taxes Payable

Hutang Lancar Lain-lain 136.544.353 136.391.916 136.795.113 98.037.404 130.931.157 Other Current Liabilities

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 582.660.879 501.612.019 454.254.693 350.794.717 290.598.458 Total Current Liabilities

27ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Page 30: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

28 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

NERACATahun 2006 - 2010 (Audited)(Dalam Jutaan Rupiah)

BALANCE SHEETS for 2006 - 2010 (Audited)

(in Million Rupiah)

KETERANGAN 2010 2009 2008 2007 2006 DESCRIPTION

KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN 183.033.544 184.160.279 156.442.462 125.033.367 84.990.831 DEFERRED TAX LIABILITIES

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES

Hutang Jaminan 12.861.462 10.612.519 8.959.979 7.213.474 8.000.594 Waranty Payable

Hutang Jangka Panjang Lain-lain 251.701 605.759 5.241.300 11.038.659 4.747.646 Other Long Term Liabilities

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 13.113.163 11.218.278 14.201.279 18.252.133 12.748.240 Total Long Term Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal saham 1.800.000.000 1.800.000.000 1.800.000.000 1.800.000.000 925.000.000 Share Capital

Bantuan Pemerintah Yang BelumDitentukan Statusnya (BPYBDS)

4.538.814.878 4.308.829.762 4.308.829.762 4.202.049.924 1.998.365.629 Undefined-Status Government Subsidy

Penyertaan Modal Pemerintah - - - - 264.109.539 BPYDS - Government Aid Pending

Determination in Status

Laba yang Belum Direalisasi atas Efek 3.441.338 580.499 1.115.646 941.816 2.360.057 Unrealized Gain on Securities

Saldo Laba Retained earnings

Telah Ditentukan Penggunaannya 1.632.608.227 1.276.733.519 894.104.119 652.152.242 959.197.872 Appropriated

Belum Ditentukan Penggunaannya 443.714.120 539.204.103 528.655.016 326.962.501 384.034.195 Un-Appropriated

Jumlah Ekuitas 8.418.578.563 7.925.347.883 7.532.704.543 6.982.106.483 4.535.863.628 Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 9.197.386.149 8.622.338.459 8.157.602.977 7.476.186.700 4.924.201.157 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

28

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Page 31: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

29ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

LAPORAN LABA/(RUGI)Tahun 2006 - 2010 (Audited)(Dalam Jutaan Rupiah)

INCOME STATEMENTSfor the year 2006 - 2010 (Audited)

(in Million Rupiah)

NO URAIAN 2010 2009 2008 2007 2006 DESCRIPTION

A PENDAPATAN AERO AIR TRAFFIC SERVICES (ATS)

AIR TRAFFIC SERVICES (ATS) AERO REVENUE

1. PJP 1. PJP

- Domestik 32.934.337 28.186.065 30.510.926 24.807.523 20.158.464 - Domestic

- Internasional 79.572.774 96.718.498 89.433.371 69.899.582 69.044.836 - International

- Overflying 301.503.960 323.226.823 341.624.163 301.204.409 305.412.763 - Overflying

Jumlah Pendapatan Aero ATS 414.011.071 448.131.386 461.568.460 395.911.514 394.616.063 Total ATS Aero Revenue

B PENDAPATAN AERO NON ATS AERO REVENUE NON AIR TRAFFIC SERVICES

1. PJP4U 1. PJP4U

- Domestik 87.174.440 73.846.950 69.414.949 66.680.245 39.373.859 - Domestic

- Internasional 145.721.576 149.398.240 135.353.919 108.808.862 104.317.121 - International

Jumlah 1 232.896.016 223.245.190 204.768.868 175.489.107 143.690.980 Total 1

2. PJP2U 2. PJP2U

- Domestik 475.425.455 386.784.322 333.150.832 318.676.951 279.906.567 - Domestic

- Internasional 481.562.861 427.479.140 376.111.835 256.090.120 181.152.020 - International

Jumlah 2 956.988.316 814.263.462 709.262.667 574.767.071 461.058.587 Total 2

3. AVIOBRIDGE 3. AVIOBRIDGE

- Domestik 15.960.532 15.547.939 11.025.870 8.928.444 2.123.803 - Domestic

- Internasional 30.641.855 34.095.669 28.610.454 23.227.769 19.266.364 - International

Jumlah 3 46.602.387 49.643.608 39.636.324 32.156.213 21.390.167 Total 3

4. COUNTER 4. COUNTER

- Domestik 30.475.165 26.204.005 19.411.066 16.494.039 7.157.651 - Domestic

- Internasional 17.399.591 17.631.774 14.536.709 11.607.658 8.890.836 - International

Jumlah 4 47.874.756 43.835.779 33.947.775 28.101.697 16.048.487 Total 4

Jumlah Pendapatan Aero Non ATS 1.284.361.475 1.130.988.039 987.615.634 810.514.088 642.188.221 Total Non ATS Aero Revenue

C PENDAPATAN NON AERO 535.760.848 476.133.793 412.222.464 342.972.215 273.773.393 NON AERO REVENUE

JUMLAH PENDAPATAN OPERASI 2.234.133.394 2.055.253.218 1.861.406.558 1.549.397.817 1.310.577.677 TOTAL OPERATING REVENUE

D BEBAN OPERASI OPERATING EXPENSES

1. PEGAWAI 486.425.795 498.868.346 467.737.916 386.556.485 334.880.558 1. EMPLOYEE

2. PEMELIHARAAN 137.918.960 110.206.723 98.569.980 91.367.167 76.225.281 2. MAINTENANCE EXPENSE

3. SUPLAI & PERLENGKAPAN 30.203.794 24.961.885 28.532.943 24.869.003 25.064.984 3. SUPPLIES AND EQUIPMENT

4. UTILITAS 179.344.860 164.095.065 143.115.706 131.871.282 107.878.937 4. UTILITIES

5. UMUM 455.074.773 396.990.997 363.864.580 312.093.290 295.709.127 5. GENERAL EXPENSES

6. PENYUSUTAN ASET TETAP 373.270.407 345.923.708 319.950.231 315.592.690 206.156.383 6. DEPRECIATION OF FIXED ASSETS

7. PENYISIHAN PIUTANG RAGU-RAGU 32.992.421 12.881.082 27.636.200 35.017.354 19.618.410 7. PROVISION FOR BAD DEBTS

8. AMORTISASI 1.847.876 8.834.584 11.150.355 8.389.627 6.992.811 8. AMORTIzATION

JUMLAH BIAYA OPERASI 1.697.078.886 1.562.762.390 1.460.557.911 1.305.756.898 1.072.526.491 TOTAL OPERATING EXPENSES

LABA/(RUGI) OPERASI 537.054.508 492.490.828 400.848.647 243.640.919 238.051.186 OPERATING PROFIT

E PENDAPATAN LAIN-LAIN 239.701.561 405.305.509 436.761.733 229.794.353 239.456.845 OTHER INCOME

F BIAYA LAIN-LAIN 217.053.370 233.724.745 175.278.782 84.664.201 145.457.544 OTHER EXPENSES

LABA/(RUGI) NON OPERASI 22.648.191 171.580.764 261.482.951 145.130.152 93.999.301 TOTAL NON OPERATING INCOME (LOSS)

LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK 559.702.699 664.071.592 662.331.598 388.771.071 332.050.487 PROFIT BEFORE TAX

BIAYA PAJAK 115.988.579 124.867.489 133.676.582 61.808.569 46.312.274 TAX EXPENSES

LABA/(RUGI) SETELAH PAJAK 443.714.120 539.204.103 528.655.016 326.962.502 285.738.213 NET PROFIT

29ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Page 32: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

30 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

PERISTIWA PENTINGEvent Highlights

12 – 14 May

APORSENI I di Surabaya.

APORSENI I in Surabaya.

29 June

Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) di Hotel Borobudur.

General Meeting of

Shareholders (GMS) at Hotel

Borobudur.

20 February

Hari Ulang Tahun PT Angkasa

Pura I ke-46.

46th Anniversary of PT Angkasa

Pura I.

20 August

Pakta Normalisasi Hubungan

Industrial antara Manajemen

dengan Asosiasi Karyawan

Angkasa Pura I dan Serikat

Pekerja.

Industrial Relationship

Normalization Agreement

between Management and

Asosiasi Karyawan Angkasa

Pura I and Serikat Pekerja

Angkasa Pura I.

20 September

Halal Bil Halal dalam rangka

Idul Fitri 1431 H.

Open House event held in

commemoration of Idul Fitri

1431 H.23 February

Penandatanganan MoU tentang

Sinergi BUMN antara

PT Angkasa Pura I dengan

PT Telkom.

Signing of MoU on SOE Synergy

between PT Angkasa Pura I and

Telkom.

19 – 23 July

Realisasi RKA semester I

PT Angkasa Pura I di Bandara

Sepinggan – Balikpapan.

Realization of Budget and

Workplan Semester I of

PT Angkasa Pura I at Sepinggan

Airport, Balikpapan.

23 July

Pelantikan Komisaris Utama

dan Direksi baru PT Angkasa

Pura I (Persero) di Kementerian

BUMN.

Swearing-in ceremony of new

President Commissioner and

new Board of Directors of

PT Angkasa Pura I (Persero) at

the Minitry of SOE.

20 January

Penandatanganan MoU

mengenai Zero Toleransi

Narkoba antara Kapolri dengan

AP I, AP II, BNN, Dephub,

Imigrasi dan Bea Cukai.

Signing of MoU on Zero

Tolerance for Drugs between

Kapolri and AP I, AP II, BNN,

Ministry of Transportation, and

Customs and Excise Office.

9 February

Penandatanganan MoU antara

BPKP dengan PT Angkasa Pura I

tentang Penerapan Kerja Sama

Tata Kelola Perusahaan yang

baik di PT Angkasa Pura I.

Signing of MoU between

BPKP and Angkasa Pura

I on Cooperation for

Implementation of Good

Corporate Governance at

Angkasa Pura I.

Page 33: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

31ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

16 December

Penyerahan Sertifikat Bandara

oleh Dirjen Perhubungan Udara.

Presentation of Airport

Certificate by the Director

General for Air Transportation.

22 December

• PenyerahanBandaraAward

• PenandatangananMoU

antara PT Angkasa Pura

I dengan TNI AL tentang

Pemanfaatan dan

Penggunaan Tanah dan

Fasilitas milik TNI AL di

sebelah selatan Landasan

Pacu Bandara Internasional

Juanda – Surabaya.

• PresentationofBandara

Award

• SigningofMoUbetween

PT Angkasa Pura I and TNI

AL concerning Utilization of

Lands and Facilities of TNI AL

located south of the runway

at Juanda International

Airport, Surabaya.

30 December

Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) di Kementerian BUMN.

General Meeting of

Shareholders (GMS) at the

offices of Ministry of SOE.

15 October

Penandatanganan Perjanjian

Kerja Bersama tahun 2010 –

2012 antara PT Angkasa Pura

I (Persero) dengan Asosiasi

Karyawan Angkasa Pura I dan

Serikat Pekerja Angkasa Pura I.

Signing of Collective Labour

Agreement 2010 - 2012

between PT Angkasa Pura

I (Persero) with Asosiasi

Karyawan Angkasa Pura I and

Serikat Pekerja Angkasa Pura I.

23 November

Penyerahan Penghargaan

Pelayanan Publik di Lingkungan

Kementerian Perhubungan

Tahun 2010.

Presentation of the Public

Service Award 2010 within the

Transportation Ministry.

18 November

Penandatanganan MoU antara

PT Angkasa Pura I dengan

Garuda, Wika, Jasa Marga,

Pelindo III dan Pengembangan

Pariwisata Bali tentang Rencana

Kerja Sama Pembangunan Jalan

Tol Denpasar Selatan – Bandara

Ngurah Rai – Nusa Dua.

Signing of MoU between

Angkasa Pura I and Garuda,

Wika, Jasa Marga, Pelindo III

and Bali Tourist Development

on Cooperation for the

Construction of South Denpasar

- Ngurah Rai Airport - Nusa Dua

Toll Road.

15 December

PGD di Bandara Ngurah Rai –

Bali.

PGD exercise at Ngurah Rai

Airport, Bali.

Page 34: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

32 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

TINJAUAN INDUSTRIIndustrial Review

Setelah krisis keuangan global yang melanda dunia menjelang

akhir tahun 2008, tren pertumbuhan ekonomi dunia mulai

merambat naik sepanjang tahun 2009. Meskipun beberapa

negara seperti Amerika Serikat dan Eropa belum menunjukkan

pemulihan ekonomi yang bermakna, beberapa negara seperti

China dan India serta negara-negara kawasan ASEAN telah

memperlihatkan pertumbuhan yang mulai membaik.

Membaiknya pertumbuhan ekonomi juga berdampak pada

pertumbuhan industri penerbangan. IATA (International Air

Transport Association) pada April 2010 melaporkan bahwa

industri pesawat komersial menunjukkan tren pertumbuhan

permintaan pesawat baru sebesar 4,5% sampai 5% di tahun

2010 yang didorong oleh peningkatan jumlah penumpang

pesawat udara. Ditinjau dari revenue passanger-kilometer

(RPK), pertumbuhan RPK global di tahun 2010 telah

meningkat sebesar 5,8% year-to-date (YTD). Wilayah Timur

After the global financial crisis that turned into turmoil in the

closing months of 2008, the world economic growth trend

began recovering throughout 2009. In spite of slow economic

recoveries in the United States and some European countries,

significant growth emerged in China, India and several ASEAN

countries .

The global economy recovery contributed to the growth of the

aviation industry. In April 2010, IATA (International Air Transport

Association) recorded an increasing demand of 4.5% to 5%

for new commercial aircraft during the year as a direct result of

the increasing number of aircraft passengers. In 2010, global

revenue passenger-kilometers (RPK) increased by 5.8% year-

to-date (YTD). The Middle East region experienced the highest

Page 35: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

33ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Tengah mencatat pertumbuhan RPK tertinggi yaitu sebesar

21,7% YTD. Selain itu, efisiensi penggunaan pesawat telah

meningkatkan persentase kursi terisi (passanger load factor/

PLF) hingga 76,7%, walaupun angka ini bervariasi menurut

wilayah geografis.

Tren Industri Pengelolaan Jasa Kebandarudaraan

Peningkatan jumlah penumpang pesawat udara memberi

dampak bagi industri pengelolaan jasa kebandarudaraan.

Tingginya frekuensi kedatangan dan keberangkatan orang-

orang termasuk pengantar dan penjemput di bandar udara

(bandara) memungkinkan terjadinya kegiatan ekonomi.

Pada periode tahun 1950-1970, fungsi bandara hanya

sebagai fasilisator penerbangan yang melayani jasa Air Traffic

Operations dengan menyediakan infrastruktur dan fasilitas

untuk penerbangan. Pada perkembangannya, periode tahun

1970-1990 bandara telah mengembangkan operasinya

menjadi penyedia layanan penuh bagi masyarakat pengguna

jasa penerbangan dengan menyediakan berbagai layanan

publik termasuk restoran dan tempat belanja.

Mulai tahun 1990 model bisnis bandara telah bertransformasi

dengan menerapkan konsep Airport City, yang memberikan

berbagai macam pelayanan yang tidak hanya terbatas untuk

penerbangan namun juga memberikan pelayanan non-

aeronautika. Bandara sudah berkembang menjadi pusat

kegiatan bisnis.

Beberapa bandara terkemuka di dunia seperti Changi, Incheon,

KLIA, Hongkong dan Beijing sedang mengembangkan

bandaranya dengan konsep “Airport City”, yang menyediakan

berbagai fasilitas dan layanan seperti sebuah Central Business

District. Bandara sudah menjadi “National Competitive

Tool” di samping perannya sebagai “Nexus of Intermodal

transportation and economic engine.” Laporan tahunan dan

brosur perusahaan dari bandara-bandara terkemuka sudah

menampilkan kontribusi ekonomi bagi komunitasnya berupa

retribusi, pajak dan lapangan kerja yang tercipta akibat

keberadaan bandara tersebut.

RPK year-to-date (YTD) growth of 21.7%. Furthermore, more

efficient use of aircraft has elevated passenger load factor

(PLF) up to a record of 76.7%, although the resulting increases

varied in different geographic regions.

Airport Service Management Industry Trend

The increasing number of aircraft passengers generated a

positive impact to the airport service management industry. The

induced higher frequency of arrival and departure of travellers

who have also engaged in more drop off’s and pick-ups at the

airports and thus generated more economic activity.

Earlier in 1950-1970, airports served merely as aviation terminals

managed mainly to provide Air Traffic Operations services with

flight infrastructure and facilities. Later in the period of 1970-

1990, airports began extending their operations and were

gradually transforming into one-stop aviation service providers

that offered airway travellers various public facilities including

restaurants and shopping places.

Since 1990, the concept of the Airport City has widely been

applied as an airport business model that transforms airports

to aviation cities providing a wide range of non-aeronautical

services in addition to aviation facilities. Nowadays, airports are

progressing into business centers.

Through the implementation of “Airport City” concept,

Changi, Incheon, KLIA, Hong Kong and Beijing are some of

the world’s leading airports currently being changed into a

type of Central Business District with more public services and

facilities. Airports are now perceived as “National Competitive

Tools” rather than as the “Nexus of Intermodal transportation

and economic engine.” Economic contributions in the forms

of levies, taxes and more job opportunities are increasingly

publicized in the annual reports and corporate brochures of

leading airports as direct positive impacts of the existence of

such transforming airports.

Page 36: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

34 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Di Indonesia, pemberlakuan Undang-Undang Penerbangan

Nomor 1 tahun 2009 (UU No. 1/2009) membawa perubahan

yang signifikan dengan adanya pemisahan pelayanan navigasi

penerbangan dari pengelola bandara dan pemisahan yang

tegas antara Operator dan Regulator. PT Angkasa Pura I

(Persero) yang sementara ini masih memberi layanan navigasi

penerbangan (ATS), dan beberapa General Manager Angkasa

Pura I yang masih merangkap fungsi administrator bandara,

akan segera berkonsentrasi pada tugas pokok dan fungsi

sesuai dengan UU No.1/2009 sebagai Badan Usaha Bandar

Udara (BUBU).

Pengaturan mengenai kegiatan usaha di bandar udara diatur di

UU No.1/2009 BAB XI Pasal 232 tentang Kegiatan Pengusahaan

di Bandar udara. Angkasa Pura I sebagai pemegang otoritas

13 bandar udara di wilayah Indonesia Tengah dan Timur

mempunyai kewenangan untuk mengusahakan, menguasai

dan mengatur kawasan bandar udara tersebut untuk dikelola

dan memberikan pelayanan terhadap semua pengguna jasa

di bandar udara tersebut sekaligus menghasilkan pendapatan

non-aeronautika dalam upaya memberikan kontribusi

keuntungan sebesar mungkin bagi pemegang saham.

Di lain pihak, mengacu pada Pasal 233 bahwa kegiatan

pengusahaan Bandara dilaksanakan oleh Badan Usaha Bandar

Udara (BUBU) yang dapat berupa perusahaan swasta atau

perorangan yang memenuhi persyaratan, maka Angkasa Pura 1

harus bersaing di dalam lingkungan bisnis yang sudah berubah.

Angkasa Pura I sebagai pengusaha harus menyesuaikan pola

usaha dan menghindari praktik “business as usual” dan fokus

pada “Airport Customers”.

UU No.1/2009 ini sejalan dengan tren yang sedang berlangsung

pada industri bandara di dunia. Pasal 194 menyebutkan peran

Bandara di Indonesia yang antara lain sebagai simpul dalam

jaringan transportasi (huruf a) dan tempat kegiatan alih

moda transportasi (huruf c). Hal ini mencerminkan perubahan

paradigma dan memberikan peluang pengembangan bandara

dengan konsep airport city seperti yang sedang berlangsung

di dunia saat ini.

Pengembangan airport dengan konsep Airport City menjadi

pilihan model bisnis yang dapat diadopsi dan diterapkan

sesuai dengan visi perusahaan menjadi “Perusahaan pengelola

bandara udara kelas dunia yang memberikan nilai tambah

kepada stakeholder”.

In Indonesia, the implementation of Aviation Law No. 1 of

2009 (Law no. 1/2009) has caused significant changes in the

form of the separation of air navigation services from airport

management as well as the distinct separation of airport

Operators from airport Regulator. Compliant with this newly

passed law, PT Angkasa Pura I (Persero) which is currently

managing Air Traffic Services (ATS) with some of its General

Managers functioning as the airport administrators will soon

concentrate on carrying out its basic and main functions as

Airport Business Entity (BUBU).

Airport business activity regulations are stipulated in Law

No.1/2009 CHAPTER XI Article 232 about Airport Commercial

Activities. As the authorized management of 13 airports in

the regions of Central and Eastern Indonesia, Angkasa Pura I

has the authority to promote, control and manage the airport

areas in order to provide services to airport communities while

generating the most possible non-aeronautical revenues for

shareholders.

On the other hand, with reference to Article 233 stipulating

that future airport concession activities shall be undertaken

by an Airport Business Entity (BUBU) which can be any

qualified private company or individual, PT Angkasa Pura I

must reconsider emerging competition in the revised business

atmosphere. As an entrepreneur, Angkasa Pura I shall redesign

its business conduct to focus more on “Airport Customers”

rather than on sustained practice of “business as usual”.

Law No.1/2009 is in line with the current trend in the global

airport industry. Article 194 has confirmed the roles of Airports

in Indonesia as, among others, a tangent in transportation

networks (point a) and as premises of inter-modal transportation

activities (point c). This reflects a paradigm shift which will

gradually broaden opportunities for the contemporary airport

city concept development.

The Airport City concept is preferred in airport development

as an adoptable and applicable business model to support

the Company’s vision to become a “world-class airport

management company that adds value to the stakeholders”.

TINJAUAN INDUSTRIINDUSTRIAL REVIEW

Page 37: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

35ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Perkembangan Lalu Lintas Pesawat, Penumpang dan Kargo

Perkembangan lalu lintas pesawat dan penumpang

penerbangan di Indonesia, khususnya di bandara yang

dikelola oleh Angkasa Pura I sangat dipengaruhi oleh strategi

harga tiket murah. Strategi menawarkan tarif yang murah ini

umumnya ditawarkan oleh perusahaan pendatang baru di

bisnis penerbangan. Persaingan harga memberikan banyak

pilihan bagi para penumpang yang mengakibatkan terjadinya

peningkatan jumlah penumpang terutama penumpang

domestik.

Sementara itu, beberapa Maskapai penerbangan dalam

periode tahun 2003-2008 menambah armada penerbangan

dengan membeli/sewa pesawat-pesawat jenis baru (A319,

A320, B737-400,B737-900ER) dengan alasan keselamatan

atau alasan komersial. Pergerakan pesawat internasional dari

tahun 2004 sampai dengan 2008 rata-rata tumbuh sebesar

3%. Untuk pergerakan pesawat domestik rata-rata tumbuh

sebesar 3%. Sedangkan untuk pergerakan pesawat regional

rata-rata tumbuh sebesar 3%.

Pergerakan penumpang internasional dari tahun 2004

sampai dengan 2008 rata-rata tumbuh sebesar 7%. Untuk

pergerakan penumpang domestik rata-rata tumbuh sebesar

6%. Sedangkan untuk penumpang transit rata-rata tumbuh

sebesar 7%. Sementara pergerakan kargo internasional

dari tahun 2004 sampai dengan 2008 rata-rata mengalami

kenaikan sebesar 1%. Sedangkan untuk pergerakan kargo

domestik rata-rata tumbuh sebesar 4%.

Development of Aircraft, Passenger and Cargo Traffic

The growths of both air traffic and passenger flights in

Indonesia particularly at airports managed by Angkasa Pura I

are highly influenced by airlines’ low fare wars. The strategy

to offer cheaper fares has become a common practice by

the newcomers in the aviation industry. Price competition

leaves many options for passengers which at times resulted in

increasing number of particularly domestic passengers.

Meanwhile, during 2003-2008 several airlines increased their

fleets through purchase/lease of new types of aircraft (A319,

A320, B737-400, B737-900ER) for safety or commercial

reasons. From 2004 to 2008, International aircraft movement

had an average growth of 3%. Domestic aircraft movement

grew by an average of 3%. And regional aircraft movement

grew by an average of 3%.

International passenger movement from 2004 to 2008 grew at

an average of 7%. Domestic passenger movement grew by an

average of 6%. Transit passengers grew by an average of 7%.

International cargo movement from 2004 to 2008 increased

at an average of 1%. Meanwhile, domestic cargo movement

grew by an average of 4%.

Grafik: Tren Pergerakan Pesawat, Penumpang dan Kargo di Bandara-Bandara Angkasa Pura I 1995 - 2009.

Sumber: Data Statistik LLAU, diperbaharui oleh: Dhn on Okt. 20, 2010

Graph: Trends in Aircraft, Passenger and Cargo Movements at Angkasa Pura I Airports from 1995 to 2009.

Sources: LLAU Statistics, updated by: DHN on Oct. 20, 2010

a) Tren Pergerakan Pesawat Trends in Aircraft Shift

450,000

400,000

350,000

300,000

250,000

200,000

150,000

100,000

50,000

0200920082007200620052004200320022001200019991998199719961995

b) Tren Pergerakan Penumpang Trends in Passenger Shift

45,000,000

40,000,000

35,000,000

30,000,000

25,000,000

20,000,000

15,000,000

10,000,000

5,000,000

0200920082007200620052004200320022001200019991998199719961995

c) Tren Pergerakan Harga Trends in Cargo Shift

300,000,000

250,000,000

200,000,000

150,000,000

100,000,000

50,000,000

0200920082007200620052004200320022001200019991998199719961995

Page 38: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

36 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

TINJAUAN RENCANA & STRATEGIPlanning & Strategy Review

Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 (UU

No.1/2009) mencerminkan perubahan paradigma dalam

pengaturan industri penerbangan di Indonesia dengan sasaran

untuk meningkatkan pemenuhan aspek 3S+1C (Safety,

Security, Service and Compliance). Filosofi yang dianut dalam

perubahan undang-undang ini adalah fokus atau spesialisasi

dan swastanisasi. Pemisahan yang tegas antara peran Regulator

dan Operator, serta peluang bagi perorangan untuk mengelola

bandara merupakan cerminan dari penerapan filosofi ini.

Bagi Angkasa Pura I, penerapan UU No.1/2009 berdampak

langsung pada berkurangnya pendapatan dari Pelayanan Jasa

Penerbangan (PJP) yang pada tahun 2009 bernilai Rp 448

miliar atau 21,8% dari total pendapatan usaha Perusahaan.

Jumlah ini lebih besar dari pendapatan yang diperoleh dari

seluruh kegiatan bisnis non-aeronautika yang bernilai bersih

Rp 420 miliar. Sekalipun pengurangan pendapatan ini disertai

dengan menurunnya biaya yang terkait, hilangnya pendapatan

ini merupakan tantangan berat bagi perusahaan mengingat

sifat dari bisnis PJP selama ini yang “captive & monopolistic”.

Meskipun demikian, perubahan lingkungan usaha ini sudah

dialami oleh bandara-bandara hampir di seluruh dunia.

Trend bandara di dunia dalam tiga dekade terakhir ini

adalah meningkatkan pendapatan non-aeronautika (non-

aeronautical revenues) melalui pengembangan kapasitas dan

perbaikan tingkat pelayanan. Banyak bandara sekawasan

yang telah berhasil menghilangkan atau mengurangi dominasi

pendapatan aeronautika melalui pengembangan usaha non-

aeronautika bahkan non-aviasi dengan menggunakan konsep

“Airport City”.

Peningkatan pendapatan non-aeronautika dilakukan sejalan

dengan peningkatan mutu pelayanan kepada para pengguna

jasanya. Itu sebabnya bandara yang menduduki peringkat atau

posisi tinggi dalam CSI (Customer Satisfaction Index) memiliki

struktur bisnis yang kokoh dimana proporsi pendapatan non-

aeronautika lebih besar dari pendapatan aeronautika, misalnya

Changi: CSI >5 (beyond expectation) dengan pendapatan non-

aeronautika 57% dari total pendapatan operasi.

Aviation Law No. 1 of 2009 (Law No.1/2009) reflects a

paradigm shift in Indonesian aviation industry regulations

aimed at improving all compliance aspects of 3S+1C (Safety,

Security, Service and Compliance). The philosophy adopted for

revising this legislation is to focus by ways of specialization and

privatization. Distinct separation between the roles of regulator

and operator, as well as larger opportunities for qualified

individuals to manage airports is a reflected implementation

of this philosophy.

For Angkasa Pura I, the implementation of Law No.1/2009

directly resulted in less Aviation Services Revenue (PJP), which in

2009 amounted to Rp 448 billion or 21.8% of Company’s total

revenues. This figure was greater than the income contributed

from all non-aeronautical business activities that had a net

profit of Rp 420 billion. Although such decline in income was

accompanied by a decrease in associated costs, loss of revenue

has become a major challenge for the company given that the

nature of the PJP business had long been that of “captive &

monopolistic”.

Nevertheless, changes in business environment have been

experienced by most international airports. The global airport

trend in the last three decades is to increase non-aeronautical

revenues through capacity improvement and enhanced service

levels. Many neighboring regional airports have managed to

eliminate or reduced the dominance of aeronautical revenues

through non-aeronautical and even non-aviation business

development by most capitalizing the model of “Airport

City”.

Increased non-aeronautical revenue is made possible by

improving service quality to airport service users. That’s why

highly ranked airports in the CSI (Customer Satisfaction Index)

have solid business structures which allow the proportion

of non-aeronautical revenue to be greater than that of

aeronautical. A perfect example is Changi: CSI> 5 (beyond

expectation) with non-aeronautical revenues amounting to

57% of total operating revenue.

Page 39: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

37ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Aktivitas bisnis Angkasa Pura I sendiri saat ini masih belum

menunjukkan respon yang memadai terhadap perubahan iklim

usaha yang terjadi. Hal ini terlihat dari pendapatan aeronautika

yang masih sangat mendominasi. Pada tahun 2009 tercatat

bahwa 80% dari total pendapatan usaha berasal dari pelayanan

jasa aeronautika.

Dari survei kepuasan pelanggan, posisi perusahaan ternyata

tidak meningkat sesuai peningkatan pendapatan usaha

perusahaan yang terus tumbuh sejalan dengan pertumbuhan

trafik. Hasil CSI tahun 2009 menunjukkan bahwa posisi

Angkasa Pura I secara korporasi berada pada angka 3,54 untuk

kategori bandara Non-PSO dan 3,35 untuk kategori bandara

PSO. Angka ini belum mencapai target yang ditetapkan yakni

4 dengan maksimum 5 pada Skala Likert.

Konsep Reposisi dan Restrukturisasi

Memperhatikan posisi perusahaan dan struktur bisnis saat

ini, diperlukan upaya perbaikan yang tidak hanya sekedar

optimalisasi tetapi memerlukan transformasi mulai dari

cara pandang sampai model bisnis yang diterapkan secara

menyeluruh melalui suatu pentahapan yang terencana baik

dalam jangka waktu yang panjang. Untuk itu manajemen

PT Angkasa Pura I (Persero) telah menetapkan arah

pengembangan bisnis Perusahaan dengan konsep Reposisi

dan Restrukturisasi untuk bertranformasi menuju “world-class

airport” sejalan dengan visi Perusahaan “Menjadi perusahaan

pengelola Bandar Udara kelas dunia yang memberikan manfaat

dan nilai tambah kepada stakeholder”.

Implementasi konsep Reposisi dan Restrukturisasi harus

diarahkan pada peningkatan kemampuan untuk memberikan

jaminan layanan pada 8 (delapan) pemangku kepentingan

yang paling bersinggungan dalam kegiatan usaha Angkasa

Pura I yaitu (1) Airlines, (2) Penumpang dan Pengunjung,

(3) Konsesioner, (4) Pemegang Saham, (5) Vendor dan Pemasok,

(6) Regulator, (7) Pemerintah Daerah, serta (8) Karyawan.

Perusahaan harus berubah menjadi service organization dan

model bisnis ditransformasi dengan konsep “Airport City”.

Konsep ini selain terbukti berhasil diterapkan oleh bandara-

bandara sekawasan dengan Indonesia, juga sejalan dengan

To this day, Angkasa Pura I has not performed business activities

that reflect proper responses to the changing business climate.

This can be seen from its recent dominating aeronautical

revenues. In 2009, 80% of total revenue was recorded as

contribution from aeronautical services.

Customer satisfaction surveys indicated that the company’s

position made no improvement to match the increase in

company’s revenues that grew along with air traffic growth.

CSI reports in 2009 showed that the corporate position of

Angkasa Pura I remained at 3.54 for non-PSO airport category

and 3.35 for the PSO airport category. These figures were still

below the targeted 4 to maximum 5 at Likert Scale.

Repositioning and Restructuring Concepts

For the betterments of the company’s position and its current

business structure, necessary improvements must not be limited

to business optimization, but rather they should involve a wider

transformation of the company ranging from the Company’s

points of views to its business model applicable through

well-planned phasing processes in a long run. Therefore, the

management of PT Angkasa Pura I (Persero) has set business

development objectives with repositioning and restructuring

concepts by which the company will be transforming into

“world-class airport” that is in line with the company’s vision

“To be a world-class airport management company that

provides benefits and added values to stakeholders.”

The Implementations of repositioning and restructuring

concepts shall be directed to improving the ability to provide

secured services for 8 (eight) most concerned stakeholders

within the scope of business activities of Angkasa Pura I namely

(1) Airlines, (2) Passengers and Visitors, (3) concessionary,

(4) Shareholders, (5) Vendors and Suppliers, (6) Regulators, (7)

Local Government, and (8) Employees.

The Company must become a service organization with a

transforming business model of “Airport City”. This concept

has proven to be successful through proper implementations

by Indonesian neighboring airports, and is also in line with the

Page 40: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

38 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

amanat UU No.1/2009 pasal 194 dan pasal 232 yang memberi

peluang penerapan konsep “Airport City” sebagaimana aturan

di negara maju.

Gambar berikut merupakan rencana pentahapan atas konsep

Reposisi dan Restrukturisasi untuk bertranformasi menuju

“world-class airport”.

Gambar: Fase menuju bandara kelas dunia

mandate of Law No.1/2009 Article 194 and Article 232 which

gives the opportunity to apply the “Airport City” concept as

recently stipulated in developed countries.

The following illustration is a phasing plan for the concept

of repositioning and restructuring supportive to company

transformation into “world-class airport.”

Illustration: Phases towards world-class airport

TINJAUAN RENCANA & STRATEGIPLANNING & STRATEGY REVIEW

Mencapai tingkatan bandara kelas dunia tidak mengacu pada

tingkat pencapaian laba, tetapi berdasarkan tingkat layanan

(Level of Service/LoS) yang diberikan kepada pengguna jasa

bandara. Sementara perolehan laba merupakan hasil dari

pelayanan yang diberikan.

Data menunjukkan bahwa bandara-bandara yang menduduki

ranking tinggi dari segi pelayanan atau Juara The World’s

Best Airport memiliki struktur pendapatan yang sehat dimana

proporsi pendapatan non-aeronautika berada diatas atau sama

dengan 50% dari total pendapatan. Bandara terkemuka di

dunia senantiasa meningkatkan pendapatan non-aeronautika

untuk mengganti dominasi pendapatan aeronautika dalam

rangka menyehatkan struktur pendapatan atau struktur

bisnis.

Gambar berikut (a) menunjukkan posisi Angkasa Pura I saat

ini menurut paradigma world-class dengan indeks kepuasan

pelanggan (CSI) mencapai angka 3,44 dari maksimum 5 pada

Skala Linkert (survei INACA 2009) dan pendapatan Non-Aero

(net) 20%. Sedangkan gambar (b) menunjukkan proyeksi

posisi Angkasa Pura I di antara bandara-bandara kelas dunia

Reaching world-class airports level shall not refer to the earning

levels, but will be based on the level of service offered to airport

service users. Profitability will be generated as a direct result of

services provided.

Data show that an airport highly ranked for its services or the

World’s Best Airport has a sound income structure that allows

the proportion of non-aeronautical revenues to be above or

equal to 50% of total revenue. The world’s leading airports are

constantly increasing their non-aeronautical revenues to match

the dominance of aeronautical revenues in order to have a

sound income or business structure.

The following figure (a) shows the current position of Angkasa

Pura I when viewed in the paradigm of world-class customer

satisfaction index (CSI) reaching a maximum 3.44 to maximum

5 Linkert Scale (INACA survey 2009) with Non-Aero income

(net) of 20%. While the image (b) shows the projected position

of Angkasa Pura I among world-class airports (Incheon, Changi,

HIGHLY SUSTAINABLE

GROWTH

WORLD-CLASS2020

2014-2019

2012-2013

2011

2010

HIGH GROWTH

TRANSFORMATION

OPTIMIZATION

CONSOLIDATION

NORMALIZATION

Page 41: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

39ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

(Incheon, Changi, KLIA, HKIA dan Schipol) pada tahun 2020

dengan pendapatan Non-Aero 60% dan CSI di atas 5.

KLIA, HKIA and Schipol) in 2020 with 60% Non-Aero revenues

and CSI above 5.

SASARAN, STRATEGI DAN PROGRAM

SASARAN

Sasaran perusahaan dalam jangka pendek, menengah dan

panjang ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai

peluang maupun perkembangan dunia penerbangan dan

pengelolaan bandara secara global, regional dan dalam negeri.

Perubahan orientasi bandara menjadi konsep “Airport City”

membutuhkan upaya yang sistematis dari seluruh elemen

Perusahaan, mulai dari perubahan pola pikir sampai dengan

berubahnya pola operasi di lapangan. Manajemen Angkasa

Pura 1 menetapkan dua sasaran utama perusahaan yang

akan dicapai dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang

dimiliki, yaitu:

Peningkatan Pendapatan

Peningkatan pendapatan akan menjadi sasaran utama

Perusahaan dengan pemikiran bahwa untuk menuju operator

bandara kelas dunia masih dibutuhkan upaya dan investasi yang

besar untuk peningkatan kapasitas dan fasilitas, memperbaiki

infrastruktur perusahaan dan membawa SDM pada tataran

lebih tinggi.

Peningkatan pendapatan diupayakan tidak hanya pada besaran

kuantitatif saja, tetapi perhatian utama akan lebih difokuskan

pada komposisi, yaitu besaran-besaran pendapatan yang

berasal dari sumber-sumber yang dapat diandalkan menjamin

keberlangsungan penguatan Perusahaan dalam jangka

panjang.

Sebagaimana praktik global saat ini yang fokus pada penguatan

komposisi pendapatan yang berasal dari Non-Aeronautika,

Angkasa Pura 1 akan berupaya untuk mengubah komposisi

pendapatan yang semula terkonsentrasi pada Aeronautika

OBJECTIvES, STRATEGIES AND PROGRAMS

TARGETS

The Company’s short, medium and long term targets have

been established through careful considerations on various

opportunities as well as on global, regional, and domestic

developments of aviation and airport management. Changing

the airport orientation by Airport City concept requires

systematic efforts by all components of the Company, ranging

from mindset changes to changes in field operational models.

The Management of Angkasa Pura I set two main targets that

shall be achieved through the deployments of the following

available resources:

Revenue Increase

Revenue increase is considered as the Company’s main target

given that in order to become a world class airport operator

it takes preliminary great efforts and substantial investments

for further possible capacity, facility, infrastructure and Human

Resource improvements.

Not only revenue increase is quantitatively pursued, but the

main focus is how to adjust its composition that it allows

income from various reliable and sustainable sources to further

strengthen the Company.

As suggested by recent global practice that focuses on how

to strengthen the composition of Non-Aeronautical revenues,

Angkasa Pura I will encourage all attempts to change its

Aeronautical-concentrated composition (approximately 80%

Posisi AP1 saat ini Recent AP1 Position

6

5

3

2

4

3

2009(CSI 3.44, NONAERO 20)

25.21% (2013 ref RJPP)

Proportion of Non Aero Revenue (in 10%) To Total Revenue

CSI on Liker Scale

52

Proyeksi Posisi AP1 pada tahun 2020 Projection of AP1 Position in 2020

6

5

3

2

4

3

2009(CSI 3.44, NONAERO 20)

25.21% (2013 ref RJPP)

Proportion of Non Aero Revenue (in 10%) To Total Revenue

Incheon : CSI>5 NA = 65%

Changi : CSI>5 NA = 60%

KLIA : CSI = 4.9 NA = 50%

HKIA : CSI = 4.8 NA = 44%

Schipol : CSI = 4.8 NA = 42%

CSI on Liker Scale

5 62

Beyond ExpectationExperience

Page 42: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

40 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

(Sekitar 80% pada tahun 2010), selanjutnya didorong untuk

mengikuti norma komposisi pendapatan bandara-bandara

terbaik yakni pendapatan Non-Aeronautika mencapai sekitar

60%.

Secara kuantitatif, sasaran jangka menengah perusahaan

adalah mencapai pendapatan sebesar Rp 3,4 trilliun dengan

komposisi pendapatan non-aeronautika mencapai 25% pada

tahun 2013, dan pada tahun 2020 ditargetkan akan mencapai

Rp 8 trilliun dengan porsi pendapatan non-aeronautika sudah

mencapai 60%.

Tabel: Proyeksi Peningkatan Pendapatan dan Proporsi Non-Aeronautika

Table: Projected Increases in Revenues and in its Non-Aeronautical

TAHUN YEAR

AERO (RP MILYAR-BILLION)

NON AERO (RP MILYAR-BILLION)

TOTAL REVENUE (RP MILYAR-BILLION)

PROPORSI NON-AERO

2010 1.752 506 2.258 22%

2013 2.543 857 3.400 25,21%

2020 3.464 5.196 8.660 60%

Peningkatan Kualitas Layanan

Peningkatan kualitas layanan disandingkan dengan peningkatan

pendapatan sebagai sasaran utama Perusahaan karena layanan

adalah bisnis utama Perusahaan. Dalam beberapa tahun ke

depan, fokus utama Perusahaan adalah menjadikan Angkasa

Pura I sebagai perusahaan yang memberikan layanan secara

sempurna. Bentuk-bentuk layanan sempurna Perusahaan

ditujukan kepada perusahaan penerbangan, penumpang,

konsesioner, vendor dan pemasok, komunitas bandara dan

pekerja sebagai pemangku kepentingan. Kepuasan mereka

menjadi tolok ukur keberhasilan Perusahaan dan merupakan

kunci dalam menjaga keberlangsungan Perusahaan dalam

jangka panjang.

Sebagaimana yang digunakan oleh industri bandara lainnya,

tolok ukur kinerja layanan yang digunakan untuk pencapaian

sasaran adalah besaran Customer Satisfaction Index (CSI)

dimana rata-rata CSI Angkasa Pura 1 pada tahun 2009 adalah

3,44. Melalui berbagai upaya di bidang layanan, sasaran

yang ingin dicapai oleh Perusahaan pada tahun 2020 adalah

mencapai level 5 (dari 1-6 Skala Likert), dan target antara pada

tahun 2013 adalah mencapai 4,0.

STRATEGI

Perusahaan telah menyusun strategi yang akan menjadi

acuan bagi setiap elemen Perusahaan, yang kemudian secara

akurat diterjemahkan ke dalam program-program aksi yang

mengarah pada pencapaian sasaran. Selanjutnya, program

tersebut dilaksanakan secara cermat dan disiplin dalam operasi

sehari-hari oleh seluruh jajaran Perusahaan.

in 2010) to the acceptable norms of revenue composition

adopted by world best airports in which Non-Aeronautics

revenues should make an approximately 60% contribution to

the total revenue.

Quantitatively, the Company’s medium term target is to

generate revenue of Rp 3.4 trillion with 25% non-aeronautical

revenues in 2013, while in 2020 the company’s target is to

reach Rp 8 trillion with 60% non-aeronautical revenues.

TINJAUAN RENCANA & STRATEGIPLANNING & STRATEGY REVIEW

Service Quality Improvement

Service quality improvement is coupled with an increase in

revenues as the Company’s main target because service is the

Company’s main business. In the next few years, the Company’s

main focus is to make Angkasa Pura I a company that provides

excellent services. The ideal services are offered to stakeholders

which are airlines, passengers, concessionaries, vendors and

suppliers, airport communities and employees. Their satisfaction

serves as measurement for the Company’s success and is the

key to maintaining the Company’s sustainability.

As mostly used by other airports, service performance measures

for target achievement is the Customer Satisfaction Index (CSI)

wherein the average CSI Angkasa Pura 1 in 2009 was 3.44.

Through various efforts in the areas of service, the Company is

to reach level 5 in 2020 (from 1-6 Likert Scale) before which it

is projected to reach 4.0 in 2013.

STRATEGY

The Company has developed a strategy that serves as a

reference for all components of the Company, which has

been accurately translated into action programs that will be

supportive to target achievements. In disciplined manner, the

program will further be implemented carefully in the daily

operations throughout the Company.

Page 43: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

41ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Strategi Peningkatan Pendapatan

1. Optimalisasi pendapatan non-aeronautika

Sampai saat ini sudah cukup banyak usaha-usaha

yang dijalankan untuk mendapatkan pendapatan non-

aeronautika seperti parkir, penyewaan retail outlet, reklame,

pembangunan hotel dan lain-lain. Sumber pendapatan ini

akan ditingkatkan lagi dengan optimalisasi sumber-sumber

pendapatan non-aeronautika.

2. Pengembangan bisnis baru

Pengembangkan bisnis baru dilakukan baik yang secara

langsung oleh Angkasa Pura I sendiri maupun bekerja

sama dengan mitra bisnis seperti Badan Usaha Milik Negara

atau Badan Usaha Swasta yang memiliki kompetensi dan

sumber daya yang cukup untuk bersinergi.

3. Peningkatan kapasitas

Peningkatan kapasitas bandara juga akan dilakukan karena

dengan penambahan kapasitas akan berpengaruh pada

bertambahnya luasan area retail dan area penempatan

iklan serta meningkatkan kualitas layanan kepada seluruh

konsumen (penumpang, perusahaan penerbangan,

dan lain-lain). Penambahan kapasitas secara langsung

akan meningkatkan kemampuan Perusahaan untuk

mendapatkan pendapatan yang lebih besar.

Strategi Peningkatan Layanan

1. Peningkatan Kapasitas

Peningkatan kapasitas selain meningkatkan pendapatan

juga meningkatkan layanan. Dari sisi layanan, peningkatan

kapasitas akan berdampak pada kenyamanan semua

pihak yang memanfaatkan bandara sehingga diharapkan

tingkat kepuasan, baik mitra usaha yang menggunakan

bandara sebagai tempat usaha maupun penumpang akan

mengalami peningkatan.

2. Mentransformasi seluruh komponen manajemen dan

pekerja menjadi service people

Manajemen telah menetapkan bahwa layanan adalah

orientasi utama Perusahaan dan salah satu strategi yang

akan diterapkan adalah membentuk karakter seluruh

komponen Perusahaan, mulai dari Direksi sampai ke jajaran

terendah Perusahaan menjadi service people.

3. Peningkatan fasilitas

Manajemen menyadari bahwa pada saat ini banyak

fasilitas bandara yang tidak memenuhi kualitas seperti

yang diharapkan. Oleh karena itu strategi peningkatan

fasilitas akan diterapkan dengan perhitungan yang cermat

di bidang keuangan.

Revenue Increase Strategy

1. The optimization of non-aeronautical revenues

Until recently, various business efforts have been made to

generate non-aeronautical revenues such as parking, retail

outlet rent, billboards, hotels and others. These revenue

sources will be improved through further optimizations.

2. New business development

New business development will be conducted either solely

by Angkasa Pura I or in cooperation with qualified business

partners such as State Owned Enterprise or any Private

Business Entity that show competences and sufficient

resources to perform mutual synergy.

3. Capacity Improvement

Airport capacity improvement will also be carried out

because it encourages potential expansions of both retail

areas and advertisement spots while improving service

quality to all consumers (passengers, airlines, etc.). Increased

capacity will automatically enhance the Company’s ability

to generate greater revenues.

Service Improvement Strategy

1. Capacity Increase

In addition to service improvement, capacity increase will

eventually improve service. On service standpoint, the

increase in capacity will provide more convenience to all

parties having interests in airports so both airports’ on-

premise business partners and passengers will expectedly

experience an increased level of satisfaction.

2. Transforming employees and all components of

management to ‘service people’

Management has determined service as the Company’s

main orientation while one of its strategies to be

implemented is reshaping the character of all components

of the Company, ranging from the Directors down to the

lowest levels of the Company, to ‘service people’.

3. Facility improvement

Management recognizes that at present time many airport

facilities do not meet quality expectations. Therefore,

a strategy to improve facilities will be set with careful

financial projection.

Page 44: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

42 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

4. Standar layanan dan sistem monitoring kualitas

layanan

Ketiga strategi di atas tidak akan berjalan dengan baik tanpa

didukung oleh strategi keempat, yakni pengembangan

dan pengimplementasian standar kualitas layanan dan

adanya sebuah sistem monitoring kinerja layanan bandara.

Strategi ini membantu jajaran pelaksana memahami hal-hal

yang harus dilakukan dalam pencapaian kualitas layanan

dan memungkinkan jajaran di atasnya untuk memantau

pencapaian kinerja yang ditetapkan dan menentukan

langkah perbaikan.

PROGRAM POKOK

Dalam upaya mengarahkan perjalanan perusahaan untuk

mencapai sasaran dan menjalankan strategi yang sudah

ditetapkan, Manajemen akan fokus pada program-program

pokok yang akan dilaksanakan, baik untuk peningkatan

pendapatan maupun peningkatan kualitas layanan.

Peningkatan Pendapatan

Dalam menjalankan strategi optimalisasi pendapatan dari usaha-

usaha yang selama ini telah dijalankan dan pengembangan

bisnis baru, program pokok yang akan dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

1. Penataan retail/tenant mix yang sesuai dengan positioning

bandara dan karakter penumpang, sehingga tercipta

sebuah pengalaman berbelanja yang baik sehingga

mengoptimalkan nilai belanja yang dikeluarkan konsumen

yang menguntungkan bagi pengelola konsesi maupun

Perusahaan.

2. Mengimplementasikan kaidah-kaidah profesional

dalam mengelola sumber pendapatan sehingga dapat

mengoptimalkan pendapatan yang diperoleh Perusahaan.

3. Pada bisnis-bisnis yang membutuhkan technical know-

how yang tinggi dan belum dikuasai oleh sumber daya

Perusahaan, maka Perusahaan akan membentuk anak

perusahaan dengan cara kemitraan. Mitra usaha dapat

berasal dari Badan Usaha Milik Negara ataupun Badan

Usaha swasta yang memiliki kompetensi yang cukup.

Pengembangan usaha melalui pembentukan anak

perusahaan dengan bandara sebagai core dipandang efektif

dalam meningkatkan pendapatan secara bermakna.

4. Pada bisnis yang dinilai tidak membutuhkan technical know-

how ataupun akumulasi keterampilan dan pengetahuan

yang tinggi, atau sumber daya Perusahaan dinilai mampu

menanganinya sendiri, Perusahaan akan membentuk

anak perusahaan dengan investasi sepenuhnya dari

Perusahaan.

4. Service standards and service quality monitoring

system.

These above three strategies will not function properly

without adequate support from the fourth strategy, which

are the development and implementation service quality

standards and an airport service performance monitoring

system. This strategy helps strategy implementers

understand the necessary actions for the excellent

service quality and enable their supervisors to monitor

the achievement of specified performances in order to

determine corrective measures.

PROGRAM

In an effort to direct the company’s journey towards its goals

and to execute the established strategies, management will

focus on major programs planned to supportively increase

income and improve service quality.

Revenue Increase

To implement the strategy of revenue optimization of the

existing supportive businesses and that of new business

development, management will implement the following basic

programs:

1. Structuring retail/tenant mix that best suits the airport

positioning and passenger characteristics in order to offer

excellent shopping experience so as to optimize consumer

expenditure values that benefit both concession and the

Company.

2. Upholding professionalisms in managing all sources of

income so as to optimize the Company’s revenues.

3. The Company will establish subsidiaries by way of

partnership in certain businesses that require higher

technical know-how and demand resources that are

beyond its capacity. Business partners can be state-owned

Enterprises or private business entities who meet the

necessary competences. Business development through

the establishment of subsidiaries with the airport as a core

is deemed effective for significant revenue increase.

4. For business that do not require technical know-how

or high knowledge and skills, or for businesses deemed

possible to be operated independently, the Company will

establish a full-investment subsidiary.

TINJAUAN RENCANA & STRATEGIPLANNING & STRATEGY REVIEW

Page 45: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

43ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Melalui pengembangan bisnis baru akan mengubah/menambah

model pendapatan yang selama ini telah dikembangkan oleh

Perusahaan, karena akan muncul sumber-sumber pendapatan

baru. Dengan demikian keberlangsungan pertumbuhan

pendapatan dalam jangka panjang diharapkan dapat terjaga.

Peningkatan Layanan

Dalam menjalankan strategi peningkatan pelayanan,

program pokok yang akan dijalankan oleh Perusahaan adalah

mempersiapkan seluruh jajaran Angkasa Pura I untuk menjadi

service people, serta mengembangkan dan menerapkan

standar kualitas layanan Angkasa Pura I. Rincian program

tersebut adalah sebagai berikut:

• Memberikanpelatihankepadaseluruhkaryawanmengenai

layanan prima (excellent service), tidak hanya sebagai

pengetahuan tetapi didorong untuk menjadi karakter dan

budaya Perusahaan.

• Mengembangkanstandarkualitaslayananyangkemudian

diterjemahkan ke dalam prosedur operasi standar di bidang

layanan.

• Melaksanakandiseminasistandarkualitaslayanankepada

seluruh jajaran Perusahaan.

• Menyiapkan staf front-line yang mampu menerapkan

standar kualitas layanan yang akan ditetapkan.

• Mengimplementasikan sistem pemantauan kualitas

layanan setiap bandara.

• Melakukanperbaikanpelayananberdasarkanevaluasihasil

pemantauan pencapaian kinerja layanan.

Peningkatan Kapasitas

Peningkatan kapasitas bandara merupakan program pokok

yang akan dilaksanakan oleh Perusahaan untuk peningkatan

revenue maupun peningkatan pelayanan. Setiap rencana

peningkatan kapasitas akan disusun berdasarkan kajian yang

mendalam, baik dari sisi pemanfaatan dalam jangka panjang

maupun kelayakan di bidang keuangan.

Efisiensi

Efisiensi merupakan program pokok yang akan dijalankan

di seluruh Perusahaan dengan jalan mengembangkan

prosedur operasi standar. Dengan demikian setiap unit

memiliki acuan yang jelas tentang tindakan-tindakan yang

harus diambil dan kinerja yang harus dihasilkan. Hal ini akan

menghindari terjadinya pemakaian sumber daya berlebihan

dan memungkinkan dilakukannya re-alokasi sumber daya

Perusahaan.

New business development will change the existing business

model, so it will add new sources of revenues. Thus, the

sustainability of long-term revenue growth can expectedly be

maintained.

Service Improvement

The implementation of service improvement strategy involves

major programs to prepare the whole components of Angkasa

Pura I to be ‘service people’, as well as developing and

establishing the service quality standards of Angkasa Pura I.

Program details are as follow:

• Providingservice-excellencetrainingtoallemployees,not

merely as knowledge but also as the promoted culture and

character of the Company.

• Establishing service quality standards which are then

translated into standard operating procedures in all service

areas.

• Spreading service quality standards through out the

Company.

• Recruiting front-line staffs capable of implementing the

established service quality standards.

• Establishinganapplicableservicequalitymonitoringsystem

at all airports.

• Improvingserviceonthebasisofcomprehensiveevaluation

on the monitored service performances.

Capacity Improvement

Airport capacity improvement is a fundamental program

designed to increase revenues and to improve customer

service. Any other plan to improve capacity will be based on an

in-depth study, both in the aspects of its long-term utilization

as well as its financial feasibility.

Efficiency

Efficiency is a fundamental program that will be implemented

throughout the Company by establishing proper standard

operating procedures. Thus, each unit will have a clear reference

about necessary actions and performances. This will prevent

all units from excessive resource consumption and make re-

allocation of corporate resources possible.

Page 46: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

44 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

LAPORAN DEWAN KOMISARISReport from the Board of Commissioners

Suratto SiswodihardjoKomisaris UtamaPresident Commissioner

Page 47: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

45ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi SDM, Dewan Komisaris mendorong upaya pemberdayaan SDM melalui diklat dan training yang terpadu dan berkesinambungan sesuai kebutuhan core business Perusahaan termasuk upaya penyempurnaan sistem database kepegawaian, pembenahan sistem dan prosedur kerjaIn the effort to improve human resources capability and competence, the Board of Commissioners

promotes the efforts in empowerment of human resources through training and an integrated and

continuous training as required core business of the Company including developing and maintaining

the employee database, organizing the work systems and procedures

Para pemegang saham yang terhormat,

Pertama-tama kami menyampaikan apresiasi kepada jajaran

Direksi dan seluruh karyawan PT Angkasa Pura I (Persero)

yang telah menjalankan operasional Perusahaan dengan

kinerja yang baik sehingga kontrak manajemen antara Dewan

Komisaris dan Direksi dengan Pemegang Saham tahun 2010

yang berbasis Key Performance Indicator (KPI) dapat mencapai

nilai 92,49 dari total bobot yang ditetapkan sebesar 100.

Pada tahun 2010 PT Angkasa Pura I (Persero) membukukan

pendapatan operasional sebesar Rp 2,23 triliun, naik 8,7%

dari pencapaian tahun 2009. Sedangkan biaya operasional

mencapai Rp 1,7 triliun, naik 8,59% dibandingkan tahun

sebelumnya. Pencapaian laba operasional tercatat sebesar

Rp 537,05 miliar atau 9,05% di atas pencapaian tahun

2009 dan 5,57% di atas target Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP) 2010. Sementara laba sebelum pajak tercatat

Rp 559,7 miliar atau 15,71% di bawah pencapaian tahun

2009.

Dear Valued Stakeholders,

First of all we would like to convey our appreciation to the

Directors and all employees of PT Angkasa Pura I (Persero)

who managed to run the Company’s operations with good

performance so that the KPI-based (Key Performance Indicator-

based) management contract between Board of Commissioners

and Directors and Shareholders in 2010 reached the score of

92.49 of the required score of 100.

In 2010 PT Angkasa Pura I (Persero) recorded operating income

amounting to Rp 2.23 trillion, increasing by 8.7% from the

achievement in 2009. Operating expenses reached Rp 1.7

trillion, increasing by 8.59% compared to that of the previous

year. The operating income amounted to Rp 537.05 billion or

9.05% higher than the amount in 2009 and 5.57% higher

than the planned RKAP 2010. The income before income tax

amounted to Rp 559.7 billion or 15.71% lower than that of

2009.

Page 48: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

46 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Kinerja Perusahaan di tahun 2010 tentu dipengaruhi oleh

kondisi internal maupun eksternal, baik berupa tantangan

maupun peluang dalam mencapai performa yang ditargetkan.

Faktor internal selain likuiditas keuangan yang cukup

baik, semangat kebersamaan yang harmonis dengan

adanya normalisasi hubungan industrial yang kemudian

berwujud dengan ditandatangani PKB antara manajemen

dengan berbagai pihak seperti MoU dengan PT Wings

Abadi untuk pengembangan Bandara Sam Ratulangi –

Manado, rencana kerja sama pembangunan jalan tol

Denpasar Selatan – Bandara Ngurah Rai – Nusa Dua dan

pengembangan pariwisata Bali antara PT Angkasa Pura

I dengan PT Garuda Indonesia, PT Wika, PT Jasa Marga,

PT Pelindo III, serta kerja sama dengan BPKP untuk implementasi

tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

Kondisi eksternal seperti fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap

Dollar, kondisi pasar uang dan pasar modal serta erupsi gunung

Merapi pada bulan Oktober yang berdampak pada penutupan

bandara Adisutjipto dan Adisumarmo untuk sementara waktu

merupakan tantangan dalam pencapaian kinerja. Sebaliknya,

beberapa event internasional seperti Konferensi Internasional

Perubahan Iklim yang diikuti 140 negara, Sail Banda di Ambon,

Konferensi Geotermal Dunia 2010, Konferensi Aliansi Sumber

Daya Manusia Kesehatan se Asia-Pasifik, pemberangkatan haji

di beberapa Bandara Angkasa Pura I serta kondisi keamanan

dalam negeri yang kondusif memberikan kontribusi positif bagi

peningkatan pendapatan Perusahaan.

Di balik tantangan yang dihadapi, Perusahaan berhasil

memperoleh Penghargaan Pelayanan Publik di lingkungan

Kementerian Perhubungan, mendapat Sertifikat Operasi

Bandara dari Dirjen Perhubungan Udara serta meraih Bandara

Award dari Tabloid Bandara. Semua pencapaian tersebut

merupakan modal yang sangat berharga bagi seluruh

karyawan dan manajemen dalam memacu peningkatan kinerja

dan kapasitas serta kapabilitas seluruh sumber daya Angkasa

Pura I sehingga diharapkan bisa meraih keberhasilan yang lebih

baik lagi di tahun mendatang.

In 2010, in achieving the targeted performance the Company’s

performance was generally affected by the external and

internal factors, both challenges and opportunities.

The internal factors other than the well-performing financial

liquidity are indicated by the realization of cooperation

agreements with various parties such as the signing of an MoU

with PT Wings Abadi for the development of Bandara Sam

Ratulangi – Manado, the joint scheme of toll road development

from Denpasar Selatan – Bandara Ngurah Rai – Nusa Dua and

the development of Bali tourism among PT Angkasa Pura I and

PT Garuda Indonesia, PT Wika, PT Jasa Marga, PT Pelindo III,

and cooperation with BPKP for the implementation of good

corporate governance (GCG).

External challenges for the Company’s performance included

the fluctuation of Rupiah against US dollar, the condition of

money market and capital market and the eruption of the

Merapi volcano in October leading to the temporary closure

of the Adisutjipto and Adisumarmo airports. On the other

hand, several international events such as Climate Change

International Conference attended by 140 participating

countries, Sail Banda in Ambon, the World Geothermal

Conference 2010, Asia-Pacific Action Alliance on Human

Resources for Health, haji departure in several airports of

Angkasa Pura I and conducive national security have positively

made contributions to the Company’s increasing income.

Amidst those challenges, the Company successfully received

Public Service Award from Ministry of Transportation, Airport

Operation Certificate from the Directorate General of Air

Transportation and Airport Award from Tabloid Bandara. Such

achievements were highly valuable to encourage all employees

and management to motivate performance improvements and

capacity and capability improvements of all resources within

Angkasa Pura I so as to achieve better successes in the years

to come.

LAPORAN DEWAN KOMISARISREPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS

Page 49: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

47ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian

internal untuk mewujudkan penyelenggaraan perusahaan

yang sehat dan menciptakan tata kelola perusahaan yang baik,

sejak tahun 2008 Dewan Komisaris telah memiliki komite-

komite di bawah Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite

Risiko Usaha dan GCG serta Komite Nominasi dan Remunerasi.

Komite-komite tersebut telah melaksanakan tugas dan

fungsinya sebagai kelengkapan perangkat Dewan Komisaris

secara independen, efektif dan optimal.

Dewan Komisaris telah memberi pengarahan dan meminta

perhatian Direksi terhadap aspek-aspek yang memerlukan

perhatian sejalan dengan kegiatan Perusahaan selama tahun

2010.

Manajemen, Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Beberapa hal yang perlu diprioritaskan dalam aspek

manajemen, organisasi dan SDM adalah membangun pola

manajemen yang berorientasi pada hasil yang dapat diukur

sesuai Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan,

meningkatkan efektivitas organisasi sesuai tugas dan fungsi

masing-masing, serta membangun dan meningkatkan

koordinasi antar direktorat, biro dan bagian.

Program investasi yang berskala besar seperti pembangunan

bandara, membutuhkan SDM yang terampil secara teknis dan

berpengalaman secara manajerial. Oleh karena itu Dewan

Komisaris merekomendasikan agar manajemen melakukan

perekrutan tenaga-tenaga baru yang berkualitas tinggi baik

fresh graduate dari perguruan tinggi terkemuka maupun dari

pasar kerja yang tersedia.

Untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi SDM, Dewan

Komisaris mendorong upaya pemberdayaan SDM melalui

diklat dan training yang terpadu dan berkesinambungan

sesuai kebutuhan core business perusahaan termasuk upaya

penyempurnaan sistem database kepegawaian, pembenahan

sistem dan prosedur kerja, pengembangan pola karir

yang mendorong motivasi karyawan, penyusunan sistem

kepangkatan dan remunerasi yang fair dan transparan serta

penyusunan sistem dan mekanisme pendidikan dan latihan

yang memacu kemampuan teknis dan manajerial karyawan

sehingga tercipta iklim kerja yang semakin kondusif.

In performing its monitoring and internal control functions

for the purpose of managing a healthy corporate culture and

creating good corporate governance, since 2008 the Board of

Commissioners established committees reporting to the Board,

namely the Audit Committee, the Business Risk Committee and

the GCG and Nomination and Remuneration Committee. Such

committees have been performing their tasks and functions to

complete the structure of the Board of Commissioners in an

independent, effective and optimum manner.

The Board of Commissioners already provided guidance and

made a request that the Board of Directors should attend to

a number of aspects that require attention with regard to the

Company’s activities during 2010.

Management, Organization and Human Resources

The matters that need to be acted upon as priorities in the

areas of management, organization and human resources

are establishing the result-oriented management style that

could be measured in accordance with the Key Performance

Indicator (KPI) already established, improving the organizational

effectiveness in accordance with their respective duties and

functions and developing and improving coordination among

the directorates, bureaus and sections.

Some of the large-scale investment programs such as airport

development need technically skilled human resources with

managerial experience. Therefore, the Board of Commissioners

recommended a recruitment of highly qualified fresh graduates

from prominent universities or from the available labor

market.

In the effort to improve human resources capability and

competence, the Board of Commissioners promotes efforts in

developing and maintaining the employee database, organizing

the work systems and procedures to meet the prevailing

rules and regulations, developing career paths that motivate

employees, formulating the fair and transparent ranking and

remuneration system, and formulating the education and

training systems and mechanisms that accelerate employee

technical and managerial capacities in order to create a more

conducive work climate.

Page 50: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

48 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Disamping itu, manajemen perlu segera mengisi formasi

jabatan struktural dan fungsional yang masih kosong termasuk

mengantisipasi kekosongan formasi karena adanya sejumlah

karyawan yang akan memasuki masa pensiun. Pada akhir tahun

2010, jumlah karyawan yang telah memasuki usia antara 51-

55 tahun berjumlah ± 25% dari total karyawan, sehingga perlu

perencanaan yang matang untuk mempersiapkan pengganti

yang berkualitas untuk mengantisipasi beban tugas perusahaan

yang semakin berat dan kompleks.

Daya Serap Investasi dan Likuiditas Keuangan

Perusahaan

Likuiditas Perusahaan dalam bentuk kas dan setara kas pada

akhir periode tahun 2010 berjumlah Rp 2,26 triliun atau

meningkat sebesar 24,26% dari tahun 2009 yaitu sebesar

Rp 1,82 triliun atau 185,77% di atas RKAP 2010. Sementara

daya serap investasi secara fisik mencapai 57,02% dari program

yang telah dilelangkan atau 49% dari RKAP 2010. Likuiditas

yang tinggi ini disebabkan oleh rendahnya daya serap investasi

khususnya investasi pembangunan bandara-bandara beserta

fasilitas pendukung lainnya.

Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk memberikan

perhatian dalam upaya meningkatkan daya serap investasi

melalui langkah-langkah perencanaan yang lebih baik agar

pada saatnya tidak berdampak negatif pada tingkat pelayanan,

kenyamanan, keselamatan dan keamanan bagi pengguna jasa

kebandarudaraan. Untuk keperluan jangka panjang, Dewan

Komisaris juga mengingatkan agar Direksi segera membuat

perencanaan program investasi secara korporat agar diperoleh

gambaran yang menyeluruh tentang kondisi keuangan

Perusahaan dan rencana pemanfaatan dana di masa depan.

Kehandalan Instrumen Navigasi dan Infrastruktur

Kebandarudaraan serta Pengembangan Sistem Informasi

Manajemen

Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk memastikan

kehandalan operasional semua instrumen navigasi dan

instrumen kebandarudaraan yang dapat menjamin keamanan

dan keselamatan penerbangan dan penumpang. Peralatan

yang digunakan harus mempunyai kualitas yang baik dan

menggunakan instrumen berteknologi mutakhir untuk

memenuhi standar operasional yang ditetapkan oleh pihak-

pihak otoritas.

In addition, management should immediately fill in the vacant

structural and functional positions including the anticipation of

left-empty positions due to nearly approaching retirement age.

At the end of 2010, the number of employees approaching

51-55 years of age is ± 25% of the total number of employees

which require a carefully-thought plan to prepare qualified

successors to anticipate the more demanding and complex

work load.

The Company’s Investment Absorption and Financial

Liquidity

The Company’s liquidity in the form of cash and cash equivalent

at the end of 2010 was in the amount of Rp 2.26 trillion,

increasing by 24.26% from that of 2009 in the amount of

Rp 1.82 trillion or 185.77% above RKAP 2010. Meanwhile, the

physical investment absorption was at 57.02% of the programs

auctioned or 49% of RKAP 2010. The high liquidity was due

to the low investment absorption, particularly the investment

in the airport development projects and other supporting

facilities.

The Board of Commissioners requested that the Directors should

attend to the efforts in increasing the investment absorption by

means of better planning steps so that in turns they would not

create negative impact on the services, convenience, safety and

security of the airport users. For long-term purposes, the Board

of Commissioners also reiterated that the Directors should

prepare the investment program planning at a corporate scale

so as to depict a comprehensive picture of the Company’s

financial condition and future investment scheme.

Reliability of Airport Navigation Instruments and

Infrastructure and Development of Management

Information Systems

The Board of Commissioners requested that the Directors

should ensure the operating reliability of all navigation and

airport instruments that could guarantee flight and passenger

security and safety. The instruments used should be those with

good quality and which adopt the latest technology to meet

the operational standards required by the authorities.

LAPORAN DEWAN KOMISARISREPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS

Page 51: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

49ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Manajemen perlu memperhatikan kecukupan dan kehandalan

infrastuktur dan fasilitas kebandaraudaraan seperti terminal

yang meliputi counter, ruang tunggu, pelayanan bagasi dan

kargo, runway, taxiway, apron, parkir, listrik, air dan sebagainya

dalam upaya memenuhi kebutuhan pelayanan penumpang,

kargo dan penerbangan di masa depan.

Dalam rangka mewujudkan modernisasi kebandarudaraan,

Angkasa Pura I diharapkan dapat membangun Sistem Informasi

Majanemen (Management Information System-MIS) yang

handal dan memenuhi tuntutan manajemen modern sehingga

Perusahaan mampu mewujudkan visi sebagai perusahaan

pengelola bandara kelas dunia.

Pembangunan dan Pengembangan Bandara

Selama tahun 2010, Angkasa Pura I sedang dalam proses

menyelesaikan pembangunan bandara baru di Lombok Tengah

(Proyek Bandara Internasional Lombok – BIL) dan persiapan

Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai – Bali.

Dewan Komisaris menyarankan agar proyek BIL benar-benar

disupervisi dan dimonitor pelaksanaannya, dan agar proses

pembuatan kontrak benar-benar diteliti secara cermat.

Untuk rencana pembangunan bandara seperti di Ngurah-

Rai Bali, Adisutjipto Yogyakarta dan Ahmad Yani Semarang,

Dewan Komisaris menyarankan agar dilakukan perencanaan

yang cermat dan komprehensif didahului dengan pembuatan

studi kelayakan sehingga penggunaan anggaran investasi

akan lebih optimal, efektif dan efisien. Perencanaan bandara-

bandara tersebut hendaknya memperhatikan aspek fungsional

dan manfaat dari setiap fasilitas bandara dengan tetap

memperhatikan aspek arsitektural yang mengadopsi ciri

setempat serta memperhatikan dampak lingkungan.

Pengelolaan Bandara pasca Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2009 tentang Penerbangan

Setelah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009

tentang Penerbangan, maka pengelolaan bandara di Indonesia

akan terbuka bagi badan hukum Indonesia selain BUMN. Selain

itu, sesuai amanat undang-undang tersebut, fungsi pelayanan

Air Traffic System (ATS) juga akan menjadi entitas tersendiri

yang terpisah dari entitas pengelolaan bandara saat ini.

Management needs to attend to the adequacy and reliability

of the airport infrastructure and facilities, such as the terminals,

which include the counters, waiting lounges, baggage and

cargo services, runways, taxiways and aprons, parking,

electricity and water facilities, in order to meet the future needs

of the passengers, cargoes and flights.

For the purpose of creating airport modernization, Angkasa

Pura I is expected to develop Management Information System

(MIS) technology which is reliable and capable of meeting the

demands of modern management to achieve its vision as a

world-class airport operator.

Construction and Development of Airports

In 2010, Angkasa Pura I was in the process of completing a

new airport development project in Centeral Lombok (Lombok

International Airport Project – BIL) and the preparation of

Ngurah Rai International Airport Development Project – Bali.

The Board of Commissioners suggested that the BIL project

development should be thoroughly supervised and monitored

and the contract drafting should be carefully reviewed.

As for the plans to develop the airports, such as Ngurah Rai of

Bali, Adisutjipto of Yogyakarta and Ahmad Yani of Semarang,

the Board of Commissioners suggested that careful and

comprehensive planning should be conducted, preceded by a

feasibility study, so as to utilize the investment budgets in a more

optimum, effective and efficient manner. Such planning should

take into consideration the functional and utilitization aspects

of each airport’s facilities as well as the architectural aspect

that adopts local characteristics and addresses environmental

impacts.

Airport Management Following Enactment of Law

Number 1/2009 on Aviation

Following the enactment of Law Number 1/2009 on Aviation,

the airport management in Indonesia will be open for the

Indonesian legal entities in addition to the State Enterprises

(BUMN). In addition, in accordance with the law, the Air Traffic

System (ATS) function will become a separate entity from the

current airport management entity.

Page 52: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

50 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Dengan perubahan lingkungan usaha tersebut, Dewan

Komisaris telah meminta Direksi untuk secara seksama

mengikuti arah perkembangan tersebut dan menyusun

langkah-langkah antisipatif dengan membuat business plan

baru yang mengoptimalkan produktivitas dan pemanfaatan

aset-aset yang dimiliki Perusahaan sehingga eksistensi Angkasa

Pura I sebagai pengelola bandara di tanah air tetap terjaga.

Peningkatan Pengendalian Internal dan Good Corporate

Governance

Sebagai salah satu perangkat dalam penerapan implementasi

prinsip-prinsip GCG, Perusahaan telah membentuk Biro

Manajemen Risiko besarta pejabatnya. Biro ini perlu segera

diberdayakan dan dimanfaatkan untuk mempercepat

pembuatan peta risiko meliputi risiko operasional, teknik,

komersial dan keuangan sehingga risiko-risiko yang mungkin

terjadi dapat dideteksi, diantisipasi dan dimitigasi sejak dini.

Pengendalian internal bertujuan untuk mendapatkan

keyakinan mengenai kehandalan laporan keuangan, efektivitas

dan efisiensi operasi serta kepatuhan terhadap hukum dan

peraturan yang berlaku. Dalam pelaksanaan pengendalian

internal, Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi secara

periodik, terus-menerus dan berkesinambungan dengan

fokus perhatian kepada lima komponen pengendalian internal

berbasis COSO - Conseptual Framework dan mengacu pada

Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-117/M-

MBU/2002 tentang penerapan praktik GCG pada BUMN. Lima

komponen pengendalian internal tersebut adalah lingkungan

pengendalian, penentuan risiko, aktivitas pengendalian,

informasi dan komunikasi serta monitoring. Sesuai saran

dan dorongan dari Dewan Komisaris, atas bantuan dan kerja

sama dengan BPKP, Direksi telah berhasil menyusun dan

menerbitkan Pedoman Akuntansi Keuangan yang dinyatakan

berlaku berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.97/

KU.2/2009 tanggal 2 Nopember 2009. Penyempurnaan secara

terus-menerus akan dilakukan sesuai dengan perkembangan

yang ada.

With the possibility above, the Board of Directors was

requested to carefully follow the development trend and

formulate anticipatory steps, i.e. making new business plans

by optimizing productivity and utilization of the Company’s

current assets, so as to maintain the existence of Angkasa Pura

I as an airport manager in the country.

Improvement of Internal Control and Good Corporate

Governance

As one GCG application effort, the Company established a Risk

Management Bureau and assigned its officials. The bureau is

empowered and charged to accelerate the process of making

the risk map covering operating, technical, commercial and

financial risks, so as to detect, anticipate and mitigate potential

risks at an early stage.

The Company’s internal control is aimed at obtaining reliability

of the financial statements, the effectiveness and efficiency

of the operations, and compliance with prevailing legislation.

During the conduct of internal control implementation, the

Board of Commissioners performed periodic, continuous and

sustainable evaluations with the focus on five internal control

components based on the COSO Conceptual Framework and

with reference to the Decree of the State Minister for State

Enterprises Number KEP-117/M-MBU/2002 on Application of

GCG Practices in State Enterprises. The five internal control

components are the control environment, risk determination,

control activities, information and communication, and

monitoring. Based on suggestions made by and support from

the Board of Commissioners and with the assistance of and

cooperation with BPKP, the Board of Directors successfully

formulated and issued the Financial Accounting Guidelines that

were declared effective based on the Decree of the Board of

Directors Number KEP.97/KU.2/2009, dated 2 November 2009.

Continuous improvements shall be performed by adapting to

the current developments.

LAPORAN DEWAN KOMISARISREPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS

Page 53: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

51ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI)

Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan atas langkah-

langkah yang telah dilakukan oleh Direksi untuk memperkuat

SPI. Langkah tersebut diantaranya adalah keputusan Direksi

tentang pengesahan Piagam Audit (Audit Charter), penyusunan

Pedoman Audit SPI yang tengah disempurnakan oleh BPKP,

restrukturisasi organisasi SPI, job description dan perbaikan

sistem serta prosedur kerja SPI termasuk peningkatan kapasitas

SDM, penyempurnaan program pemeriksaan, kertas kerja

pemeriksaan, pelaporan hasil pemeriksaan dan peningkatan

pemantauan tindak lanjut hasil audit. Dewan Komisaris

memberi perhatian terhadap peningkatan kuantitas dan

kualitas personil SPI agar peran SPI dapat berjalan maksimal.

Evaluasi Terhadap Auditor Independen atas Tahun Buku 2010

Evaluasi Dewan Komisaris terhadap Kantor Akuntan Publik

Soejatna, Mulyana & Rekan atas pelaksanaan General Audit

tahun 2010 dan evaluasi pencapaian Key Performance

Indicator (KPI) tahun 2010 menyimpulkan bahwa KAP Soejatna,

Mulyana & Rekan telah melakukan perencanaan program

audit, pelaksanaan audit dan pelaporannya telah sesuai

dengan Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan

oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan

wujud peran serta Angkasa Pura I dalam menjalankan fungsi

tanggung jawab sosialnya atau Corporate Social Responsibility

(CSR) untuk pengembangan masyarakat (community

development). Dewan Komisaris meminta agar di waktu

mendatang pelaksanaan program PKBL dan CSR dapat lebih

ditingkatkan lagi kualitas dan cakupannya sehingga manfaatnya

dapat dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya yang berada

di sekitar wilayah kerja Angkasa Pura I. Dewan Komisaris juga

meminta agar dalam pengelolaannya senantiasa menjunjung

tinggi asas akuntabilitas, auditibilitas dan transparansi yang

ditunjukkan dengan sistem administrasi yang baik.

Role of Internal Inspection Unit (SPI)

The Board of Commissioners would like to convey its

appreciation for the measures taken by the Board of Directors

to strengthen SPI. The measures taken were, among others,

the issuance of the decree of the Board of Directors on the

legalization of the Audit Charter, formulation of SPI Audit

Guidelines currently being refined by BPKP, SPI organizational

restructuring, job description and improvements of the SPI

work system and procedures, including development of

human resources capacity, improvements of the audit program,

working papers, audit findings reporting and monitoring of the

audit result follow up. The Board of Commissioners is paying

attention to the improvements of the quantity and quality of

SPI personnel for the purpose of maximizing the roles of SPI.

Evaluation of Independent Auditor for Fiscal Year 2010

Evaluations made by the Board of Commissioners on Soejatna,

Mulyana & Partners Public Accounting Firm regarding the

general audit of 2010 and the evaluation of the Key Performance

Indicator (KPI) achievements in 2010 concluded that Soejatna,

Mulyana & Partners Public Accounting Firm already performed

the audit plan and audit work and the reporting of which

was already made in accordance with the Public Accounting

Professional Standards established by the Indonesian Certified

Public Accountant (IAPI).

Partnership and Environmental Supervision Program

(PKBL)

The Partnership and Environmental Supervision Program (PKBL)

constitutes Angkasa Pura I participation in carrying out its

social responsibility role or Corporate Social Responsibility (CSR)

for community development. The Board of Commissioners

requested that the quality and the scope of CSR or the

PKBL program shall improve in the future so as to create

advantages that the surrounding communities could benefit

from, particularly for those surrounding the work regions

managed by Angkasa Pura I. The Board of Commissioners

also made a request that the management of CSR programs

should continually uphold the accountability, auditability

and transparency principles as indicated by a well-managed

administration system.

Page 54: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

52 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

dari kiri ke kananfrom left to right

1. H. Hakamuddin Djamal Komisaris Commissioner2. Suyitno Affandi Komisaris Commissioner

3. Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama President Commissioner4. D. Sonny Priyarsono Komisaris Commissioner

5. Isnoor Haryanto Komisaris Commissioner

LAPORAN DEWAN KOMISARISREPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS

12

3

4

5

Page 55: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

53ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor KEP-133/MBU/2010

tanggal 21 Juli 2010 memberhentikan dengan hormat

Ir. Effendi Batubara, M.Si. sebagai Komisaris Utama PT Angkasa

Pura I (Persero) dan mengangkat Suratto Siswodihardjo

sebagai Komisaris Utama PT Angkasa Pura I (Persero). Seluruh

anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Angkasa Pura

I mengucapkan terimakasih kepada Ir. Effendi Batubara, M.Si.

atas sumbangsih tenaga dan pikirannya yang tak ternilai pada

Perusahaan selama menjalani masa baktinya.

Penutup

Dewan Komisaris telah memberikan mandat kepada Direksi dan

jajarannya untuk melanjutkan strategi mengeksplorasi peluang-

peluang baru dan mengimplementasikan praktik bisnis yang

tepat sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Komitmen ini harus didukung oleh sumber daya manusia yang

memiliki integritas tinggi, hati-hati namun kreatif. Perusahaan

harus memelihara lingkungan kerja yang mendukung seluruh

pekerja untuk mengoptimalkan potensi terbaiknya.

Akhirnya, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi dan

terima kasih yang setinggi-tingginya kepada jajaran Direksi dan

seluruh karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang konsisten

sepanjang tahun 2010. Ucapan terima kasih dan penghargaan

juga kami sampaikan kepada pemegang saham dan semua

pihak atas kepercayaan yang telah diberikan. Kami memastikan

kepada seluruh pemegang saham bahwa manajemen

PT Angkasa Pura I (Persero) akan selalu memberikan upaya

terbaik untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.

Suratto Siswodihardjo

Komisaris Utama

President Commissioner

Changes in the Composition of Board of Commissioners

The Decree of Ministry of State Owned Enterprises No. KEP-133/

MBU/2010 dated 21 July 2010 dismissed Ir. Effendi Batubara,

M.Si. as the President Commissioner of PT Angkasa Pura I

(Persero) and appointed Suratto Siswodihardjo as the President

Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero). All members

of the Board of Commissioners, Directors and employees of

Angkasa Pura I convey their gratitude to Ir. Effendi Batubara,

M.Si. for his valuable contribution in efforts and ideas to the

Company during his years of service.

Closing Remarks

The Board of Commissioners already mandated the Directors

and its personnel to continue the strategy of exploring new

opportunities and implementing the appropriate business

practices in accordance with the good corporate governance

principles. Such commitment should be supported by human

resources having high integrity, being prudent yet creative. The

company should maintain a work environment that supports

all employees to maximize their best potential.

Finally, the Board of Commissioners would like to convey its

gratitude to the Board of Directors and all the employees for

their consistent hard work and dedication during 2010. Our

gratitude and appreciation are also extended to shareholders

and all parties for the trust given. All shareholders may rest

assured that the management of PT Angkasa Pura I (Persero)

will continuously exert its best efforts to increase the Company’s

value for the sake of the shareholders.

Page 56: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

54 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

LAPORAN DIREKSIReport from the Board of Directors

Tommy SoetomoDirektur UtamaPresident Director

Page 57: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

55ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Best results are never products of simple and ordinary efforts, on the contrary, it is extraordinay (not “business as

usual”) efforts that produce remarkable output.

Selama 47 tahun, AP I telah melayani pergerakan penumpang,

pesawat dan kargo domestik maupun internasional, hal ini

terus diupayakan untuk meningkatkan kinerja operasional dan

keuangan dalam rangka memberikan kontribusi maksimal bagi

masayarakat sekitar dan perekonomian Indonesia, cita-cita ini

akan terus kami raih dengan bekerja labih baik lagi.

Perubahan hukum dan undang-undang telah menuntut

AP I untuk segera melakukan perubahan proses bisnis yang

selama ini dijalankan, karena kedepannya pihak swasta dan

pemda diperbolehkan untuk menjadi pengelola bandara, serta

akan dibentuknya lembaga khusus yang menyelenggarakan

pelayanan navigasi penerbangan yang selama ini di kelola

oleh AP I, kemudian pengelola bandara tidak lagi menjadi

pihak yang bertanggung jawab atas pemeriksaan keamanan

kargo dan pos, namun hal tersebut nantinya bisa dilakukan

oleh regulated agent yang ditetapkan oleh pemerintah,

menghadapi hal ini pemegang saham mengharapkan agar

AP I untuk dapat segera memiliki konsep untuk menghadapi

tantangan tersebut.

Menanggapi hal tersebut diatas, AP I melakukan langkah

Reposisi dan Restrukturisasi Bisnis PT AP I hal ini merupakan

transformasi dan implementasi dari Kontrak manajemen

yang telah ditandatangani oleh Direksi dan Pemegang Saham

pada tanggal 23 Juli 2010. Beberapa hal yang akan dilakukan

Over the past 47 years, AP I has engaged in the service business

for domestic as well as international passenger, aircraft and

cargo movements, and we continuously make best efforts to

improve our operational and financial performance, to provide

maximum contribution to society and the Indonesian economy.

We will achieve these aims through greater accomplishments

in the future.

Recent changes in aviation rules and legislation have forced AP

I to make immediate changes to our existing business processes

because future airport management tenders will be open for any

qualified private party and local governments. Besides, a special

institution will be assigned to organize flight navigation service

hitherto managed by AP I. Furthermore, security screening of

cargo and mail will no longer be by airport management, but

rather it will be a separate task carried out by an authorized

agent appointed by the Indonesian Government. Faced with

these, the shareholders of AP I expect the management to

come up with best ideas that meet such challenges.

In response to the above matters, AP I will re-position and

restructure its existing businesses. The whole idea is practically

a transformation and implementation of the management’s

agreement with the Government that was signed by the Board

of Directors and Shareholders on July 23, 2010. Our future

Hasil yang terbaik tidak akan bisa kita raih dengan kerja yang biasa/standar, karena hal tersebut hanya menghasilkan output yang biasa-biasa saja, namun kerja yang tidak biasa (“business an usual”) akan menghasilkan output yang luar biasa.

Page 58: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

56 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

1. Yushan Sayuti Direktur Personalia dan Umum Human Resources and General Affairs Director2. Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi dan Teknik Operation and Technical Director

3. Tommy Soetomo Direktur Utama President Director4. Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan Finance Director

LAPORAN DIREKSIREPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS

dari kiri ke kananfrom left to right

5. Robert D. Waloni Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Commerce and Business Development Director

1 2

3

4 5

Page 59: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

57ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Tommy Soetomo

Direktur Utama

President Director

kedepan oleh AP I adalah dengan dengan meningkatkan

pendapatan non aero, peningkatan costumer satisfaction index

(csi), peningkatan economic contribution serta enviromental

consetration. Dan sebagai awal dari langkah transformasi yang

dilakukan oleh Angkasa Pura I yaitu kami akan melakukan

perubahan Logo kami dan pembentukan 4 anak perusahaan

yang terdiri dari Angkasa Pura Hotel, Angkasa Pura Logistic,

Angkasa Pura Support, dan Angkasa Pura Property.

Berdasarkan hasil Audit yang dilakukan oleh KAP pada tahun

2010 PT AP I telah melayani pergerakan pesawat sebanyak

487.808 bertumbuh 22,14% kemudian pergerakan penumpang

sebanyak 49.237.437 bertumbuh 18,13% dan pergerakan

kargo sebanyak 289.678 bertumbuh 18,31% Untuk tingkat

kesehatan AP I memperoleh predikat “AA” dengan capaian

nilai 83 untuk kinerja perusahaan dan masuk dalam katagori

“sehat” Kemudian untuk capaian Key Performance Indicator

(KPI) dengan 6 perspektif sebagaimana tertuang dalam kotrak

manajemen, dengan nilai capaian KPI sebesar 92,49 Terkait

dengan perolehan pendapatan dan laba Angkasa Pura I tahun

2010 berhasil mencapai Rp 443.714 juta Tercapainya kinerja

perusahan pada tahun 2010 dapat diraih berkat kerja keras

seluruh karyawan dan manajemen.

Hasil yang terbaik tidak akan bisa kita raih dengan kerja yang

biasa/standar, karena hal tersebut hanya menghasilkan output

yang biasa-biasa saja, namun kerja yang tidak biasa (not

“business as usual”) akan menghasilkan output yang luar biasa.

Oleh karenanya diperlukan inovasi terus menerus serta mampu

bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja ikhlas, sehingga visi

perusahaan kami dapat dicapai dan dapat memberikan nilai

tambah kepada para stakeholdernya serta memberi maslahat

sebesar-besarnya kepada bangsa dan negara, umumnya world

clas airport operator.

Akhirnya, dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT

marilah kita melangkah ke depan, dengan penuh semangat

dan tekad yang bulat, dengan penuh keikhlasan dan

ketulusan, cita-cita yang mulia, untuk berbuat yang terbaik

kepada Perusahaan yang kita cintai ini, semoga Tuhan Yang

Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk,

dan lindungan-Nya kepada kita sekalian.

actions will accordingly include increasing non-aero revenues,

improving the customer satisfaction index (CSI), intensifying

the Company’s economic contribution and Environmental

concentration. In the beginning of the transformation phase,

we will change our logo and establish four new subsidiaries

namely Angkasa Pura Hotel, Angkasa Pura Logistic, Angkasa

Pura Support, and Angkasa Pura Property.

Based on the results of audits conducted by the firm, in

2010 PT AP I served 487,808 aircraft movements, a growth

of 22.14%; 49,237,437 passenger movements, a growth of

18.13%; and 289,678 cargo movements, a growth of 18.31%

all from 2010. For business soundness, AP I received an “AA”

predicate after scoring 83 in terms of Company performance

and thus in the ‘healthy’ category. AP I scored 92.49 inKey

Performance Indicators (KPI) with 6 perspectives as stated in the

management contract. Angkasa Pura I booked a net income of

Rp 443,714 million in 2010. Our performance in 2010 were

made possible through dedicated work of all employees and

management.

Best results are never products of simple and ordinary efforts,

on the contrary, it is extraordinay (not “business as usual”)

efforts that produce remarkable output. Therefore, we need

both continuous innovations and the ability to work hard and

smart in pure sincerity so that we can achieve our vision, provide

added value to our stakeholders, and contribute maximum

benefits to our nation as a public world class airport operator.

Lastly, may the Almighty Allah SWT pour His Blessings as

we move forward with passion and determination, with full

sincerity and honesty, and with noble aspiration to do our best

for this beloved Company. May He too extent His Guidance

and Protection to all of us.

Page 60: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

58 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN

Pada tahun 2010, di bandara Angkasa Pura I pergerakan pesawat meningkat sebesar 22,14%, penumpang meningkat 18,13% dan pergerakan barang/kargo meningkat 18,31% dibandingkan tahun 2009.

Page 61: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

59ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

In 2010, at Angkasa Pura I Airports the aircraft movements increased by 22.14%, passenger increased by 18.13% and goods/cargo movements increased by 18.31% compared to that of in 2009.

Page 62: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

60 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Di tengah ketidakseimbangan pemulihan ekonomi global,

kinerja perekonomian domestik selama tahun 2010 terus

mengalami perbaikan. Keberhasilan Indonesia lepas dari

jeratan krisis finansial global, hingga mampu menjadi satu dari

dua negara Asia yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi

positif di tahun 2009, membangkitkan optimisme di awal

tahun 2010.

Kondisi ekonomi, keamanan, sosial politik dalam negeri yang

kondusif mengakibatkan Indikator makro ekonomi Indonesia

selama tahun 2010 membaik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia

berhasil mencapai tingkat yang optimistis dan nilai tukar Rupiah

terhadap Dollar Amerika Serikat terus menguat.

Pertumbuhan ekonomi yang membaik berdampak pada

pertumbuhan industri penerbangan termasuk industri

pengelolaan jasa kebandarudaraan. Tingginya frekuensi

kedatangan dan keberangkatan orang-orang termasuk

pengantar dan penjemput di bandar udara (bandara)

memungkinkan terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi.

Menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika

Serikat menyebabkan peningkatan trafik lalu lintas angkutan

udara dalam negeri sehingga pertumbuhan pesawat domestik

mencapai 24,34%. Meskipun demikian, pertumbuhan trafik

internasional belum mencapai target RKAP 2010 walaupun

tetap mencatat pertumbuhan sebesar 6,4%.

Kondisi lainnya yang mempengaruhi kinerja Perusahaan selama

tahun 2010 adalah faktor likuiditas perusahaan yang sangat

baik dengan rasio lancar (current ratio) mencapai 509,94%,

pergantian Direksi dan Komisaris pada akhir Juli 2010 yang

diikuti dengan proses normalisasi hubungan industrial dan

penyusunan konsep reposisi dan restrukturisasi bisnis, serta

adanya bencana alam meletusnya gunung Merapi di Jawa

Tengah yang mengakibatkan terganggunya operasional dan

produksi di Bandara Adisutjipto dan Bandara Adisumarmo.

In the midst of an unbalanced global economic recovery, the

domestic economic performance during 2010 continued to

improve. Indonesia’s success in releasing itself from being

entangled in the global financial crisis made the country one

of two Asian countries recording positive economic growth in

2009, giving rise to optimism in the beginning of 2010.

The favorable economic, security, social political condition in

the country resulted in improving macro economic indicators in

Indonesia during 2010. The country’s economy has successfully

reached an optimistic level and the Rupiah strengthened

against the US dollar.

The improving economic growth has made impact on aviation

industry growth including the airport services industry. The high

frequency of departures and arrivals including the number of

people seeing off and picking up at the airports has made the

increase in economic activities possible.

The strengthening of Rupiah against US dollar resulted in an

increase in domestic air traffic giving rise to an increase in

domestic flight growth to 24.34%. Though the international

traffic growth has not reached the RKAP 2010, the Company

still recorded growth at 6.4%.

Other conditions affecting the company’s performance

during 2010 were the excellent liquidity with a current ratio

at 509.94%, the changes in the composition of the Boards

of Directors and Commissioners at the end of July 2010 was

followed by the normalization process in industrial relationship

and the preparation of a repositioning concept and business

restructuring, while the volcanic eruption of Merapi in

Central Java lead to interrupted operations at Adisutjipto and

Adisumarmo airports.

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

TINJAUAN USAHABusiness Review

60 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Page 63: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

61ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

TINJAUAN USAHABusiness Review

In 2010 Angkasa Pura I (Persero) served 487,808 aircraft

movements, 49,237,437 passenger movements and 289,678

tons of goods. The aircraft movements increased by 22.14%,

passenger movements by 18.13% and the goods/cargo

movements by 18.31% compared to those of 2009. The traffic

movements in 2010 compared to the realization in 2009 may

be observed in the following tables:

Selama tahun 2010 Angkasa Pura I (Persero) telah melayani

487.808 pergerakan pesawat, 49.237.437 penumpang dan

289.678 ton barang. Pergerakan pesawat meningkat sebesar

22,14%, penumpang meningkat 18,13% dan pergerakan

barang/kargo meningkat 18,31% dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun 2009. Pergerakan trafik pada

tahun 2010 dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 dapat

dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel: Realisasi Lalu Lintas Angkutan Udara Table: Realization of Air Traffic

NO URAIAN 2009 2010 GROWTH (%) DESCRIPTION

1 Pesawat (a/c)a. Domestikb. InternasionalJumlah

350.35749.024

399.381

435.64552.163

487.808

24,346,40

22,14

Aircraft (a/c)a. Domestic

b. InternationalTotal

2 Penumpang (Pax)a. Domestikb. InternasionalJumlah

34.861.8776.820.120

41.681.997

41.609.9097.627.528

49.237.437

19,3611,8418,13

Passenger (Pax)a. Domestic

b. InternationalTotal

3 Kargo (Ton)a. Domestikb. InternasionalJumlah

190.83854.002

244.840

222.53067.148

289.678

16,6124,3418,31

Cargo (Ton)a. Domestic

b. InternationalTotal

Page 64: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

62 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

TINJAUAN USAHABusiness Review

Tabel: Pergerakan Pesawat per Bandara Table: Aircraft Movements per Airport

NO BANDARA 2009 2010 GROWTH (%) AIRPORT

1 Bandara Ngurah Rai 75.995 84.959 11,80 Ngurah Rai Airport

2 Bandara Juanda 91.455 99.928 9,26 Juanda Airport

3 Bandara Sultan Hasanuddin 51.073 64.908 27,09 Sultan Hasanuddin Airport

4 Bandara Sepinggan 48.628 57.109 17,44 Sepinggan Airport

5 Bandara Adisutjipto 26.647 45.457 74,34 Adisutjipto Airport

6 Bandara Syamsudin Noor 18.979 22.346 17,74 Syamsudin Noor Airport

7 Bandara Ahmad Yani 17.575 22.287 26,81 Ahmad Yani Airport

8 Bandara Selaparang 17.735 19.226 8,41 Selaparang Airport

9 Bandara Sam Ratulangi 14.503 16.955 16,91 Sam Ratulangi Airport

10 Bandara Adisumarmo 7.573 17.291 128,32 Adisumarmo Airport

11 Bandara Pattimura 9.003 10.390 15,41 Pattimura Airport

12 Bandara El Tari 10.670 14.814 38,84 El Tari Airport

13 Bandara Frans Kaisiepo 9.545 11.138 16,69 Frans Kaisiepo Airport

JUMLAH 399.381 487.808 22,14 TOTAL

Tabel: Pergerakan Jumlah Penumpang per Bandara Table: Passenger Movements per Airport

NO BANDARA 2009 2010 GROWTH (%) AIRPORT

1 Bandara Ngurah Rai 9.621.714 11.123.224 15,61 Ngurah Rai Airport

2 Bandara Juanda 10.510.676 12.078.872 14,92 Juanda Airport

3 Bandara Sultan Hasanuddin 5.063.860 6.546.831 29,29 Sultan Hasanuddin Airport

4 Bandara Sepinggan 4.348.986 5.106.944 17,43 Sepinggan Airport

5 Bandara Adisutjipto 3.368.228 3.690.592 9,57 Adisutjipto Airport

6 Bandara Syamsudin Noor 2.080.379 2.619.867 25,93 Syamsudin Noor Airport

7 Bandara Ahmad Yani 1.656.668 2.018.818 21,86 Ahmad Yani Airport

8 Bandara Selaparang 1.187.890 1.418.538 19,42 Selaparang Airport

9 Bandara Sam Ratulangi 1.261.525 1.665.673 32,04 Sam Ratulangi Airport

10 Bandara Adisumarmo 773.687 968.271 25,15 Adisumarmo Airport

11 Bandara Pattimura 662.724 737.970 11,35 Pattimura Airport

12 Bandara El Tari 832.334 932.825 12,07 El Tari Airport

13 Bandara Frans Kaisiepo 313.326 329.012 5,0118,13 Frans Kaisiepo Airport

JUMLAH 41.681.997 49.237.437 22,14 TOTAL

Tabel: Pergerakan Barang/Kargo per Bandara Table: Cargo Movements per Airport

NO BANDARA 2009 2010 GROWTH (%) AIRPORT

1 Bandara Ngurah Rai 64.924 67.714 4,30 Ngurah Rai Airport

2 Bandara Juanda 61.871 76.774 24,09 Juanda Airport

3 Bandara Sultan Hasanuddin 32.420 40.141 23,81 Sultan Hasanuddin Airport

4 Bandara Sepinggan 28.978 37.973 31,04 Sepinggan Airport

5 Bandara Adisutjipto 11.209 12.307 9,79 Adisutjipto Airport

6 Bandara Syamsudin Noor 13.642 17.050 24,98 Syamsudin Noor Airport

7 Bandara Ahmad Yani 8.103 9.711 19,84 Ahmad Yani Airport

8 Bandara Selaparang 5.028 6.619 31,63 Selaparang Airport

9 Bandara Sam Ratulangi 9.226 11.520 24,87 Sam Ratulangi Airport

10 Bandara Adisumarmo 2.248 2.600 15,63 Adisumarmo Airport

11 Bandara Pattimura 2.789 3.061 9,75 Pattimura Airport

12 Bandara El Tari 3.208 2.904 (9,49) El Tari Airport

13 Bandara Frans Kaisiepo 1.192 1.304 9,40 Frans Kaisiepo Airport

JUMLAH 244.840 289.678 18,31 TOTAL

Page 65: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

63ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

PENCAPAIAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)The Achievement of Key Performance Indicators (KPI)

Key Performance Indicators (KPI) atau Indikator Kinerja Kunci

merupakan alat ukur keberhasilan kinerja Direksi Angkasa Pura

I yang merupakan Kontrak Manajemen antara Kuasa Pemegang

Saham dengan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura I. KPI dapat

dikatakan memadai apabila memenuhi syarat-syarat relevan

(relevant), tepat (appropriate), wajar (fairy represent) dan

lengkap (comprehensive). Kerangka KPI tersebut menunjukkan

secara langsung pencapaian sasaran strategis yang hendak

dicapai sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Manajemen telah menandatangani Kontrak Manajemen pada

tanggal 27 Januari 2010 antara Kuasa Pemegang Saham

PT Angkasa Pura I (Persero) diwakili oleh Deputi Menteri

Negara BUMN Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata dengan

Direksi dan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero). Sejalan

dengan perubahan komposisi Direksi dan Komisaris, telah

ditandatangani pula Kontrak Manajemen pada tanggal 23

Juli 2010 antara Kuasa Pemegang Saham PT Angkasa Pura I

(Persero) diwakili oleh Menteri Negara BUMN dengan Direksi

dan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero).

Key Performance Indicators (KPI) serve as a measurement tool for

measuring performance achievements of Directors of Angkasa

Pura I and represents a Management Contract between the

Proxy Shareholders and Commissioners and Directors of

Angkasa Pura I. The KPI are considered adequate in meeting

the criteria of being relevant, appropriate, fairly representative

and comprehensive. Such KPI criteria immediately portray the

strategic goals to achieve in accordance with the Company’s

vision and mission.

Management entered into a Management Contract on 27

January 2010 which was signed by the Proxy Shareholders of

PT Angkasa Pura I (Persero) represented by Deputy Minister

of State Owned Enterprises of Logistics and Tourism and by

Directors and Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero). In

conjunction with the changes in the composition of Directors

and Commissioners, a Management Contract was also signed

on 23 July 2010 by Proxy Shareholders of PT Angkasa Pura I

(Persero) represented by Minister of State Owned Enterprises

and by Directors and Commissioners of PT Angkasa Pura I

(Persero).

Page 66: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

64 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

PENCAPAIAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)The Achievement of Key Performance Indicators (KPI)

KPI tahun 2010 disusun dengan memperhatikan hal-hal yang

perlu mendapat perbaikan dalam KPI tahun 2009, untuk

dilakukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan gap

antara kebutuhan pelanggan dan pemangku kepentingan

dengan kinerja Perusahaan yang telah dicapai selama ini. Untuk

mencapai tujuan Perusahaan, Angkasa Pura I telah memetakan

gap-gap tersebut di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan

(RJPP), kemudian pelaksanaannya dijabarkan dalam program-

program kerja perusahaan (RKAP) serta diimplementasikan

dalam Rencana Kerja Manajemen (RKM) di tiap Direktorat.

Pencapaian target KPI kontrak manajemen tahun 2010 sesuai

bobot setiap KPI pada enam perspektif mencapai skor 92,49

dengan perincian masing-masing persepektif sebagai berikut:

PERSPEKTIF BOBOT WEIGHTCAPAIAN BOBOT

WEIGHT ACHIEVEDPERSPECTIVE

Keuangan 20 19,51 Financial

Pelanggan 10 9,68 Customers

Proses Bisnis Internal 30 27 Internal Business Process

Pertumbuhan Dan Pembelajaran 10 9,78 Growth and Learning

Kepemimpinan 20 16,77 Leadership

Produk dan Layanan 10 10 Product and Service

Jumlah 100 92,49 Total

Mengacu Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.100/

MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura I

memperoleh predikat ”AA” Sehat dengan nilai 83,00. Tingkat

kesehatan perusahaan dinilai dari 3 (tiga) aspek, yaitu Aspek

Keuangan, Aspek Operasional dan Aspek Administrasi.

Aspek keuangan perusahaan diukur berdasarkan rasio-rasio

keuangan dengan total pencapaian skor sebesar 33,00.

Pencapaian ini lebih rendah dari pencapaian tahun sebelumnya

yaitu 37,00, disebabkan realisasi pencapaian laba 5,47% di

bawah anggaran (RKAP). Deviasi ini terutama disebabkan oleh

pencapaian Pendapatan Aeronautika ATS sebesar 21,69% di

bawah RKAP dan peningkatan Beban Lain-lain sampai 1.096%

dari anggaran karena kerugian selisih kurs, beban penyusutan,

pembayaran sumbangan Perusahaan untuk program Tunjangan

Hari Tua dan biaya penghapusan aktiva tetap.

Aspek operasional diukur berdasarkan Surat Keputusan

Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/284/X/1999

dimana kinerja PJP4U, PJP, PJP2U, Counter dan Garbarata baik

domestik maupun internasional mencapai skor total 35,00.

Sementara aspek administrasi perusahaan yang meliputi

ketepatan laporan perhitungan laporan tahunan, rancangan

RKAP, laporan periodik dan kinerja PKBL mencapai skor 15,00.

The KPI 2010 were prepared by considering the matters that

needed improvements during the KPI of 2009 and were made

for developments by considering the gap between the needs of

customers and stakeholders and the Company’s achievements

up to present. To achieve the Company’s goals, Angkasa Pura

I already mapped such gaps in the Company’s long term plan

(RJPP), and the implementation of which is manifested in the

company’s work programs (RKAP) and adopted in Management

Work Program (RKM) in each Directorate.

The achievement of KPI targets for the management contract

in 2010 set in accordance with the weight of each KPI in six

perspectives reached the score of 92.49 with the details of

each perspective as follows:

With reference to the Decision Letter of Ministry of State

Owned Enterprise No. 100/MBU/2002 dated 4 June 2002 of

Evaluation of the Health Level of State Enterprises, Angkasa

Pura I obtained an “AA” Healthy category with the score of

83.00. The Company’s performance was measured/evaluated

in terms of 3 (three) aspects, namely Financial, Operating and

Administrative.

The Company’s financial aspect is measured based on financial

ratios with the total score of 33.00. Such achievement is

lower than that of the previous year which was at 37.00 due

to the achieved profit at 5.47% below RKAP. Such deviation

is particularly due to the achieved Aeronautical ATS revenue

at 21.69% below RKAP and the increasing Other Expenses

at 1.096% of the budget due to the forex loss, depreciation

costs, the Company’s contribution for Pension Benefit and

disposal of fixed assets.

Operationally, the measurement is based on Decision Letter of

Directorate General of Air Transportation No. SKEP/284/X/1999

in which the performance of PJP4U, PJP, PJP2U, Counter and

Garbarata both from domestic and international services

reached the total score of 35.00. The Company’s administrative

measure, covering the accurate calculations in the annual

report, RKAP draft, periodic reports and PKBL performance,

reached the score of 15.00.

Page 67: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

65ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Aktivitas produksi Angkasa Pura I meliputi bidang usaha

Aeronautika ATS, Aeronautika Non ATS dan Non Aeronautika.

Realisasi produksi tahun 2010 untuk tiap bidang adalah

sebagai berikut:

a. Produksi Aeronautika ATS

Produksi Aeronautika ATS meliputi Pelayanan Jasa Penerbangan

(PJP) dalam negeri, PJP luar negeri dan Overflying.

Realisasi PJP dalam negeri sebesar 39.978.906 route unit atau

berada diatas anggaran 13,19% dari yang ditargetkan sebesar

35.321.219 route unit dan naik 14,98% dibandingkan realisasi

tahun 2009. Hal ini disebabkan adanya tambahan frekuensi

penerbangan di beberapa bandara.

Realisasi PJP luar negeri sebesar 27.936.767 route unit atau

berada di bawah anggaran 1,32% dari yang ditargetkan sebesar

28.310.251 route unit. Realisasi ini naik 2,66% dibandingkan

dengan tahun 2009. Hal ini antara lain disebabkan oleh tidak

beroperasinya beberapa rute penerbangan di bandara seperti

Garuda Indonesia dengan rute Surabaya – Singapura (SUB –

TINJAUAN PRODUKSIProduction Review

The production activities of Angkasa Pura I include the

business fields of ATS Aeronautical, Non-ATS Aeronautical and

Non-Aeronautical. The realization in 2010 for each field is as

follows:

a. ATS Aeronautical Production

The ATS Aeronautical Production covers Domestic Flight

Navigation Services (PJP), International PJP and Overflying.

Realization of Domestic PJP was in the amount of 39,978,906

route units or above budget by 13.19% of the planned

35,321,219 route units and 14.98% above 2009’s result.

This was due to the additional frequency of flights in several

airports.

The realization of International PJP was 27,936,767 route

units or above budget by 1.32% of the planned 28,310,251

route units. Such realization 2.66% higher thanthat of 2009.

This was due to the non-operating flight routes at the airports

such as by Garuda Indonesia with the flight route of Surabaya

– Singapore (SUB-SIN) previously using B737-300 type and

Page 68: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

66 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

SIN) yang sebelumnya menggunakan tipe B737-300 berhenti

beroperasi sejak Januari 2010, sedangkan route Surabaya

- Hongkong (SUB – HKG) yang sebelumnya menggunakan

tipe B 737-800 berhenti beroperasi sejak Oktober 2009, Air

Asia dengan rute Manado – Kuala Lumpur (MDC – KUL) yang

sebelumnya menggunakan tipe A 320, tidak beroperasi mulai

Maret 2010.

Untuk Cabang MATSC (Makassar Air Traffic Service Center),

Breakdown RKAP 2010 per bulan sudah memperhitungkan

pendapatan yang berasal dari Haji (Haji Flight) sedangkan

realisasi pendapatan dari Haji hanya terjadi pada bulan Oktober

dan Nopember saja, sehingga menyebabkan realisasi tidak

sesuai RKAP.

Realisasi PJP lintas udara (overflying) sebesar 66.082.634 route

unit atau 14,63% dibawah anggaran yang ditargetkan sebesar

77.408.957 route unit dan naik 6% dibandingkan dengan

tahun 2009. Hal ini disebabkan penerbangan lintas dari

maskapai internasional British Airways, Air Asia, Air Calidonie,

Air New Zealand, Air Nugini, Cathay Pacific, China Airlines,

China Aviation, Eastern Airlines, Eva Air, Jetstar, Malaysia

Airlines, Qantas Airways, dan Royal Brunei tidak terealisasi

sesuai target.

TINJAUAN PRODUKSIProduction Review

Surabaya - Hongkong (SUB – HKG) route previously using B

737-800 type which ceased operations in January 2010, and

Air Asia with Manado – Kuala Lumpur (MDC – KUL) route

previously using A 320 type which ceased operations in March

2010.

As for MATSC (Makassar Air Traffic Service Center), the

breakdown of RKAP 2010 per month already considered the

income generated from haji flight whereas the realization of

income from haji only incurred in October and November,

resulting in the amount in which the actual results did not

match the RKAP.

The realization of overflying PJP was 66,082,634 route units

or below budget by 14.63% of the planned 77,408,957 route

units, though increasing by 6% compared to that of 2009.

This was due to the cross border flights from international

airways such as British Airways, Air Asia, Air Calidonie, Air

New Zealand, Air Nugini, Cathay Pacific, China Airlines, China

Aviation, Eastern Airlines, Eva Air, Jetstar, Malaysia Airlines,

Qantas Airways, and Royal Brunei whose flight volumes did

not meet expectations.

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 69: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

67ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

b. Produksi Aeronautika Non ATS

Produksi Aeronautika Non ATS meliputi Aeronautika Non ATS

dalam negeri dan Non ATS luar negeri.

Aeronautika Non ATS Dalam Negeri

Produksi Aeronautika Non ATS dalam negeri mencakup PJP4U

(Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan

Pesawat Udara), PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat

Udara, Aviobridge (Garbarata) dan Counter.

Realisasi dari PJP4U sebesar 11.525.051 ton atau 10,82% di

atas target sebesar 10.399.456 ton. Realisasi ini naik 14,73

dari realisasi tahun 2009. Hal ini berkorelasi dengan penjelasan

realisasi produksi PJP Dalam Negeri.

Realisasi PJP2U sebesar 17.603.294 pax atau 14,61% di atas

target yaitu 15.359.227 pax dan 14,08% di atas realisasi tahun

2009. Hal ini disebabkan peningkatan penumpang dalam

negeri karena libur Tahun Baru 2010 dan liburan sekolah bulan

Juni 2010.

Realisasi aviobridge sebesar 7.078.891 ton atau 161,52% di

atas anggaran sebesar 2.706.837 ton dan 192,84% di atas

realisasi tahun 2009. Hal ini disebabkan adanya perubahan

tipe pesawat di Manado (MDC) dan Solo (SOC) yang semula

menggunakan B737-200 MTOW 54 menjadi A319/A320

MTOW 77 dan adanya penyamaan satuan produksi yang pada

RKA menggunakan frekuensi menjadi MTOW (Maximum Take-

Off Weight) dalam satuan metrik ton.

Realisasi counter sebesar 17.380.809 pax atau 13,16% di atas

anggaran sebesar 15.359.227 pax. Realisasi ini naik 12,70%

dibandingkan tahun 2009.

Aeronautika Non ATS Luar Negeri

Realisasi PJP4U sebesar 2.736.719 ton atau 17,84% di bawah

target sebesar 3.331.078 ton dan turun 19,61% dari realisasi

tahun 2009. Hal ini disebabkan adanya pengurangan frekuensi

penerbangan luar negeri di Bandara Ngurah Rai, antara lain:

1) Malaysian Airlines, dari 21x per minggu menjadi 14x per

minggu.

2) Air Asia, dari 39x per minggu menjadi 21x per minggu.

3) Qatar Airways, dari 7x per minggu menjadi 4x per

minggu.

4) Jet Star Airlines, dari 25x per minggu menjadi 17x per

minggu.

5) Virgin Blue Airlines, dari 23x per minggu menjadi 11x per

minggu.

b. Non-ATS Aeronautical Production

The Non-ATS Aeronautical Production consists of Domestic

Non-ATS Aeronautical Production and International Non-ATS

Aeronautical Production.

Domestic Non-ATS Aeronautical Production

The domestic Non-ATS Aeronautical Production covers Landing,

include, the landing, parking and hangar (PJP4U), Passenger

Service Charge (PJP2U), Ground Handling (Aviobridge) and

Counters.

The PJP4U realization was 11,525,051 tons or above target

by 10.82% of the planned 10,339,456 tons. This realization

increased 14.73% compared to that in 2009 and correlated

with increased Domestic PJP.

PJP2U realization was 17,603,294 pax or above target by

14.61% of the planned 15,359,227 pax and 14.08% above

2009’s results. This was due to the increase in the number of

domestic passengers due to 2010 New Year holiday and June

2010 school holiday.

The aviobridge realization was 7,078,891 tons or above target

by 161,52% of the planned 2,706,837 tons and 192.84%

higher than that of 2009. This was due to changes in the type

of aircraft in Manado (MDC) and Solo (SOC) previously using

B737-200 MTOW 54 replaced by A319/A320 MTOW 77 and

due to production unit synchronization from using frequency in

RKA into using MTOW (Maximum Take-Off Weight) in metric

tons.

The counter results were 17,380,809 pax or above target by

13.16% of the planned 15,359,227 pax. Compared to 2009,

this was an increase of 12.70%.

International Non-ATS Aeronautical Production

PJP4U realization was 2,736,719 tons or below target by

17.84% of the planned 3,331,078 tons and a decrease

of 19.61% compared to 2009’s result. This was due to the

reduced frequency of international flights at Ngurah Rai

airport, such as:

1) Malaysian Airlines, from 21x per week to 14x per week.

2) Air Asia, from 39x per week to 21x per week.

3) Qatar Airways, from 7x per week to 4x per week.

4) Jet Star Airlines, from 25x per week to 17x per week.

5) Virgin Blue Airlines, from 23x per week to 11x per week.

Page 70: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

68 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Realisasi PJP2U sebesar 3.441.785 pax atau 1,71% di atas target

sebesar 3.383.982 pax. Realisasi ini naik 4,48% dibandingkan

realisiasi tahun 2009. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

wisatawan asing berlibur ke Indonesia di Tahun Baru 2010 dan

liburan panjang bulan Juni – Agustus 2010.

Realisasi aviobridge sebesar 4.192.389 ton atau 25,97%

di bawah anggaran sebesar 5.662.738 ton. Dibandingkan

terhadap realisasi tahun 2009 mengalami penurunan sebesar

21,33%. Hal ini disebabkan aviobridge di Bandara Ngurah Rai

dan Bandara Juanda tidak dapat melayani secara optimal pada

jam kepadatan pendaratan tinggi.

Realisasi counter sebesar 2.724.952 pax atau 17,21% di bawah

anggaran sebesar 3.291.266 pax. Realisasi tahun 2010 naik

14,80% dibandingkan tahun 2009. Hal ini berkorelasi dengan

realisasi produksi PJP2U Luar Negeri.

TINJAUAN PRODUKSIProduction Review

PJP2U realization was 3,441,785 pax or above target by 1.71%

of the planned 3,383,982 pax. Compared to the realization in

2009, this increased by 4.48%. This was due to the increasing

number of foreign tourists in Indonesia in New Year 2010 and

long school holiday June – August 2010.

The aviobridge realization was 4,192,389 tons or below target

by 25.97% of the planned 5,662,738 tons. Compared to

2008, this was an increaseof 21.33%. This was due to the

circumstances when aviobridge was unable to provide optimum

service during the high frequency of landing at Ngurah Rai and

Juanda airports.

The counter results were 2,724,952 pax or below target by

17.21% of the planned 3,291,266 pax. Compared to 2009,

this was an increaseof 14.80%. This correlated with the

increase in International PJP2U.

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 71: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

69ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

c. Produksi Non Aeronautika

Realisasi parkir mobil mencapai 12.412.429 lembar atau 9,15%

di atas target sebesar 11.371.694 lembar. Hal ini disebabkan

peningkatan penumpang di beberapa bandara pada saat

musim pemberangkatan Haji, libur sekolah, libur nasional dan

keagamaan yang jatuh pada akhir minggu (long weekend).

Realisasi ini naik 11,05% dibandingkan dengan tahun 2009.

Realisasi peron sebesar 382.473 lembar atau 6,45% di atas

anggaran sebesar 359.308 lembar. Realisasi ini naik 19,02%

dari realisasi tahun 2009 yang disebabkan meningkatnya

pengunjung pada waving gallery.

Realisasi pemakaian listrik sebesar 33.772.066 kwh atau

6,92% di atas anggaran sebesar 31.586.150 kwh dan naik

8,48% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya

peningkatan pemakaian daya listrik oleh mitra usaha.

Realisasi pemakaian air sebesar 333.016 m³ atau 16,27% di

atas target sebesar 286.407 m³ dan naik 18,31% dibandingkan

realisasi tahun 2009.

Realisasi cargo sebesar 239.257.779 kg atau berada di atas

anggaran 12,21% dari yang ditargetkan sebesar 213.225.785

kg. Hal ini disebabkan peningkatan volume kargo dan adanya

penambahan penerbangan kargo. Bila dibandingkan terhadap

realisasi tahun 2009 mengalami kenaikan 31,80%.

Realisasi premium lounge naik 16,71% dari 681.738 pax pada

tahun 2009 menjadi 795.630 pax pada 2010. Realisasi ini

16,71% di atas target 681.738 pax dan 16,13% di atas realisasi

tahun 2009 yang disebabkan oleh adanya penambahan dari

penumpang China Airlines 50 pax per bulan dan peningkatan

Cash Payment baik di Blue Sky maupun Singosari Lounge.

Realisasi sewa ruang sebesar 1.173.558 m2 atau 1,58% di

bawah target sebesar 1.192.401 m2 dan 0,62% di atas realisasi

tahun 2009. Hal ini disebabkan adanya pengembalian beberapa

ruang usaha di Bandara Ngurah Rai, pembuatan connecting

area Hotel Transit dengan Terminal Bandara Sepinggan yang

berdampak pada pembongkaran 3 ruang restoran, ruang

kosong di Bandara Sepinggan eks Tiket Sales Indonesia

Air Asia, penghentian sewa 4 ruang di Bandara Sepinggan

pada Gedung ASB yaitu PT Pelita, Airfast dan Merpati, serta

operasional Terminal Kargo Bandara Sultan Hasanuddin yang

semula direncanakan awal Januari 2010 baru terealisasi akhir

April 2010.

c. Non-Aeronautical Production

The car parking receipts were 12,412,429 tickets or above

target by 9.15% of the planned 11,371,694 tickets. This was

due to the increasing number of passengers at several airports

during the departure of haji pilgrims, school holidays, and

national and religious holidays during the long weekends.

Compared to 2009, this was an increased of 11.50%.

The Waving Gallery realization was 382,473 pieces or above

target by 6.45% of the planned 359,308 pieces. Compared

to 2009, this was an increaseof 19.02% due to the increasing

number of passengers at the waving gallery.

The electricity usage was 33,772,066 kwh or above target by

6.92% of the planned 31,586,150 kwh and an increased from

2009 of 8.48%. This was due to increasing electricity use by

business partners.

The water use was 333,016 m³ or above target by 16.27%

of the planned 286,407 m³ and an increased of 18.31%

compared to 2009.

Cargo handled 239,257,779 kg or above target by 12.21% of

the planned 213,225,785 kg. This was due to the increasing

volume of cargo and additional cargo flights. Compared to

2009, this was an increaseof 31.80%.

The premium lounge usage increased by 16.71% from 681,738

pax in 2009 to 795,630 pax in 2010. Such a result was above

target by 16.71% of the planned 681,738 pax and 16.13%

above the realization in 2009 due to additional number of

passengers from China Airlines at 50 pax per month and

due to the additional cash payment at Blue Sky and Singosari

Lounge.

Space rentals comprised an area of 1,173,558 m2 or below

target by 1.58% of the planned 1,192,401 m2 though it was

0.62% above 2009’s figure. This was due to the returning

of business space at Ngurah Rai airport, the installation of

connecting area of Hotel Transit to Sepinggan Airport Terminal

having impact on the demolition of three restaurants, the

empty space at Sepinggan Airport ex Air Asia Indonesia’s Ticket

Sales, the termination of the rental of 4 rooms at Sepinggan

Airport at ASB Building formerly occupied by PT Pelita, Airfast

and Merpati, and the operations of Sultan Hasanuddin Airport

Cargo Terminal previously planned to commence its operations

in the beginning of January 2010 yet realized at the end of

April 2010.

Page 72: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

70 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Realisasi sewa tanah sebesar 5.432.725 m2 atau 15,97% di

bawah target sebesar 6.465.497 m2 dan 10,96% di bawah

realisasi tahun 2009. Hal ini disebabkan oleh sewa tanah untuk

PT Pertamina di Bandara Adisumarmo seluas 1.860 m2 belum

dibayar karena masih dalam pembahasan berkaitan dengan

kenaikan tarif dan digunakannya lahan seluas ± 4.000 m2 untuk

gedung administrasi sehingga kehilangan potensi pendapatan

sewa tanah. Selain itu tanah Undaan Kidul di Semarang tidak

disewakan lagi seluas ± 174.000 m2.

Realisasi konsesi sebesar Rp 1.870.343.037 atau 9,99% di

bawah anggaran sebesar Rp 2.077.834.128. Realisasi ini turun

0,82% dibandingkan realisasi tahun 2009. Hal ini disebabkan

revisi pencatatan dan pelaporan omset FTC menjadi dalam

satuan liter tidak dalam satuan rupiah. Faktor lain adalah hasil

negosiasi dengan konsesioner di Bandara Juanda berada di

bawah harga eksisting.

Realisasi pemakaian ruang reklame sebesar 200.628 m2

atau 14,20% di bawah target sebesar 233.844 m2. Hal ini

disebabkan adanya penurunan produksi di beberapa titik di

Bandara Achmad Yani akibat renovasi terminal, ruang reklame

pada gerbang tol Makassar yang sudah dimasukkan dalam

RKAP untuk kepentingan komersial tetapi digunakan sebagai

citra Perusahaan, dan PT Advertising Indonesia di Bandara

Juanda tidak memperpanjang kontrak sejak Pebruari 2010.

Realisasi tahun 2010 turun 1,83% dibandingkan realisasi

tahun 2009.

Realisasi pemakaian telepon sebesar 26.009 pesawat atau

0,15% di bawah anggaran sebesar 26.047 pswt namun naik

3,38% dibandingkan dengan tahun 2009. Hal ini disebabkan

tidak terealisasinya penambahan telepon ekstension terbatas

dan sewa kabel oleh beberapa konsesioner di Bandara Juanda,

serta tidak terealisasinya penambahan penyewaan ruangan

dan konsesioner di terminal baru Bandara Adisumarmo.

TINJAUAN PRODUKSIProduction Review

Land rental was an area of 5,432,725 m2 or below target by

15.97% of the planned 6,465,497 m2 and 10.96% lower

than that of 2009. This was due to the unpaid land rent by

PT Pertamina at Adisumarmo Airport of 1,860 m2 due to

ongoing discussions related to the increasing tariff and the area

usage of ± 4.000 m2 for the administration building resulting

to an opportunity loss of land rent income. Also, the land

located in Undaan Kidul in Semarang of ± 174,000 m2 is no

longer rented.

The concession income was Rp 1,870,343,037 or below

target by 9.99% of the planned Rp 2,077,834,128. Compared

to 2009, this was a decreaseof 0.82%. This was due to the

revised system of recording and reporting of FTC turnover from

rupiah units into liter units. Another factor is the negotiation

with concessionaires at Juanda airport resulting in prices lower

than the existing ones.

Advertisements covered an area of 200,628 m2 or below

target by 14.20% of the planned 233,844 m2. This was due

to the conditions that the production at a number of points

at Achmad Yani airport decreased due to terminal renovation,

the advertisement space at Makassar toll gate was intended

for commercial use in RKAP yet is being used for Company

image building, and PT Advertising Indonesia at Juanda airport

made no contract extension since February 2010. Compared to

2009, there was a decreaseof 1.83%.

Telephone usage was 26,009 handsets or below target by

0.15% of the planned 26,047 handsets yet higher by 3.38%

than 2009’s figure. This was due to the unrealized additions

of limited extension phones and unrealized cable rent by a

number of concessionaires at Juanda airport, and the unrealized

additional space rent and concessionaires at Adisumarmo

Airport’s new terminal.

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 73: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

71ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Tabel: Realisasi Produksi(Dalam ribuan Rupiah)

Table: Actual Production (In Thousand Rupiah)

NOURAIAN

DESCRIPTION SATUAN

UNIT

2009 REALISASI

REALIZATION

2010DEVIASI (%)

DEVIATION (%)DESCRIPTION

RKAP TARGET

REALISASI REALIZATION

(6-4):4 (6-5):5

A Aeronautika ATS1. PJP

a. Dalam Negerib. Luar Negeric. Lintas Udara

route unitroute unitroute unit

34.77027.21462.344

35.32128.31077.409

39.97927.93766.083

14,982,666,00

13,19(1,32)(4,99)

A. Aeronautical ATS1. PJP

a. Domesticb. International

c. Overflying

JUMLAH 1 route unit 124.328 141.040 133.998 7,78 (4,99) TOTAL 1

B Aeronautika Non ATS1. PJP4U

a. Dalam Negerib. Luar Negeri

tonton

10.0463.404

10.3993.331

11.5252.737

14,73(19,61)

10,82(17,84)

B. Aeronautical Non ATS1. PJP4U

a. Domesticb. International

JUMLAH 1 ton 13.450 13.730 14.262 6,04 3,87 TOTAL 1

2. PJP2Ua. Dalam Negerib. Luar Negeri

paxpax

15.4303.294

15.3593.384

17.6033.442

14,084,48

14,611,71

2. PJP2Ua. Domestic

b. International

JUMLAH 2 pax 18.724 18.743 21.045 12,39 12,28 TOTAL 2

3. Aviobridgea. Dalam Negerib. Luar Negeri

tonton

2.4175.329

2.7075.663

7.0794.192

192,84(21,33)

161,52(25,97)

3. Aviobridgea. Domestic

b. International

JUMLAH 3 ton 7.746 8.369 11.271 45,50 34,67 TOTAL 3

4. Countera. Dalam Negerib. Luar Negeri

paxpax

15.4223.198

15.3593.291

17.3812.725

12,70(14,80)

13,16(17,21)

4. Countera. Domestic

b. International

JUMLAH 4 pax 18.620 18.650 20.106 7,98 7,80 TOTAL 4

C Non Aeronautika 1. Sewa Ruang 2. Sewa Tanah 3. Konsesi (omzet) 4. Parkir Mobil 5. Parkir Motor 6. Peron 7. Pemakaian Listrik 8. Pemakaian Reklame 9. Pemakaian Air 10. Pemakaian Telepon 11. Kargo 12. Premium Lounge

m2-blnm2-blnRp. 000

lbrlbrlbr

kwhm2-bln

m3

pes-blnKgPax

1.1666.101

1.885.85511.1773.266

47231.132

20428125

181.528685

1.1926.465

2.077.83411.3723.459

35931.586

23428626

213.226682

1.1735.433

1.870.34312.4123.467

38233.772

20133326

239.258796

0,62(10,96)(0,82)11,056,15

(19,02)8,48

(1,83)18,313,38

31,8016,13

(1,58)(15,97)(9,99)

9,150,226,456,92

(14,20)16,27(0,15)12,2116,71

C. Non Aeronautical1. Space Rent2. Land Rent

3. Concession (turnover)4. Car Parking

5. Motorcycle Parking6. Waving Gallery

7. Electricity Charge8. Advertising Space

9. Water Charge10. Telephone

11. Cargo12. Premium Lounge

Page 74: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

72 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

TINJAUAN KEUANGANFinancial Review

PENDAPATAN

Pendapatan Angkasa Pura I diperoleh dari pendapatan

operasional dan pendapatan lain-lain. Pada tahun 2010

Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,47 triliun,

naik 0,54% dibandingkan pendapatan pada tahun 2009

sebesar Rp 2,46 triliun.

Pendapatan Operasional

Pendapatan Operasional terdiri dari pendapatan Aeronautika

ATS, Aeronautika Non-ATS dan Non Aeronautika. Pendapatan

operasional tahun 2010 mencapai Rp 2,23 trillun, naik 8,7%

dibandingkan pendapatan operasional pada tahun 2009 yaitu

sebesar Rp 2,05 triliun.

Pendapatan Aeronautika ATS

Pendapatan Aeronautika ATS mencapai Rp 414,01 miliar,

7,61% di bawah pendapatan pada tahun 2009 yaitu sebesar

Rp 448,13 miliar. Pendapatan Aeronautika ATS diperoleh dari

pendapatan PJP Dalam Negeri, PJP Luar Negeri dan Lintas

Udara (Overflying).

REVENUE

Revenues of Angkasa Pura I obtain from operational revenue

and other revenues. In 2010 the Company booked revenue

of Rp 2.47 trillion, increasing 0.54% compared to revenues in

2009, which amounted to Rp 2.46 trillion.

Operating Income

Operating income consists of revenues from ATS Aeronautical,

Non-ATS Aeronautical and Non-Aeronautical. Operating

income in 2010 reached Rp 2.23 trillion, increasing 8.7%

compared to operating revenue in 2009, which amounted to

Rp 2.05 trillion.

ATS-Aeronautical revenue

ATS Aeronautical revenue reached Rp 414.01 billion, 7.61%

below revenue in 2009, which amounted to Rp 448.13 billion.

ATS Aeronautical revenues are derived from Domestic PJP,

Overseas PJP and Overflying revenues.

Page 75: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

73ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Pendapatan PJP dalam negeri sebesar Rp 32,93 miliar, naik

16,85% dibandingkan pencapaian tahun 2009 sebesar

Rp 28,19 miliar. Hal ini sejalan dengan peningkatan produksi

PJP dalam negeri.

Pendapatan PJP luar negeri sebesar Rp 79,57 milyar,

turun 17,73% dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar

Rp 96,72 miliar. Penurunan pendapatan ini berkorelasi dengan

penurunan produksi PJP internasional yang disebabkan tidak

beroperasinya beberapa rute penerbangan di bandara tertentu

seperti Garuda Indonesia dengan rute SUB-SIN dan SUB-HKG

serta Air Asia dengan rute Manado (MDC) – Kualalumpur

(KUL).

Selain itu juga terdapat pengurangan frekuensi penerbangan

luar negeri di Bandara Ngurah Rai Denpasar.

Pendapatan Lintas Udara (Overflying) mencapai Rp 301,5

milyar, lebih rendah 6,72% dibandingkan pendapatan pada

tahun 2009 sebesar Rp 323,23 miliar. Hal ini berkorelasi

dengan turunnya produksi.

Penurunan pendapatan dari PJP internasional dan overflying

juga dipengaruhi oleh penurunan nilai tukar Dollar terhadap

Rupian dan adanya sharing pendapatan kepada PT Angkasa

Pura II.

Pendapatan Aeronautika Non ATS

Pendapatan Aeronautika Non ATS mencapai Rp 1,23 triliun,

naik 12,84% dibandingkan pendapatan Aero Non ATS pada

tahun 2009 sebesar Rp 1,09 triliun. Pendapatan Aeronautika

Non ATS diperoleh dari pendapatan PJP4U, PJP2U dan

Aviobridge, masing-masing untuk penerbangan dalam negeri

dan penerbangan luar negeri.

Pendapatan Aero Non ATS dari PJP4U dalam negeri mencapai

Rp 87,17 miliar, naik 18,05% dibandingkan pencapaian tahun

2009 sebesar Rp 73,85 miliar yang berkorelasi pada peningkatan

pencapaian produksi PJP4U dalam negeri sebesar 10,82%.

Sementara pendapatan Aero Non ATS dari PJP4U luar negeri

mencapai Rp 145,72 miliar atau turun 2,46% dibandingkan

tahun 2009 sebesar Rp 149,4 miliar. Hal ini sejalan dengan

penurunan produksi PJP4U Internasional yang disebabkan

tidak beroperasinya beberapa rute penerbangan di beberapa

bandara dan pengurangan frekuensi penerbangan luar negeri

di bandara Ngurah Rai Denpasar. Selain itu disebabkan juga oleh

turunnya nilai tukar Dollar terhadap Rupiah yang menurunkan

nilai pendapatan dalam mata uang Rupiah.

Domestic PJP revenue amounted to Rp 32.93 billion, increasing

16.85% compared to the 2009 achievement, which amounted

to Rp 28.19 billion. This is consistent with the achievement of

Domestic PJP production.

International PJP revenue of Rp 79.57 billion, decrease 17.73%

compared to 2009 amounted to Rp 96.72 billion. The decrease

in revenue was correlated with a reduction in production of

international PJP since some international flight routes have

not been operated in certain airports such as Garuda Indonesia

for Surabaya (SUB) – Singapore (SIN) and Surabaya (SUB) –

Hongkong (HKG) routes as well as Air Asia for Manado (MDC)

– Kualalumpur (KUL) route.

Moreover, the frequency of international flights have declined

in Ngurah Rai Airport.

Overflying revenue reached Rp 301.5 billion, 6.72% lower

than revenue in 2009 amounted to Rp 323.23 billion. This was

correlated with decrease in production.

The decrease in international PJP and overflying revenue also

affected by the falling value of the dollar exchange rate against

Rupiah and the revenue sharing to PT Angkasa Pura II.

Non ATS-Aeronautical Revenues

Non ATS-Aeronautical Revenue reached Rp 1.23 trillion,

increasing 12.84% compared to revenues of Non ATS Aero in

2009 of Rp 1.09 trillion. Non ATS-Aeronautical Revenues derive

from PJP4U, PJP2U and Aviobridge revenues, respectively for

domestic and overseas flights.

Non ATS Aero revenue from domestic PJP4U reached Rp 87.17

billion, increase 18.05% compared to 2009 achievement

amounted to Rp 73.85 billion, which correlates to increase

of domestic PJP4U production by 10.82%. While Non ATS-

Aero revenue from overseas PJP4U reached Rp 145.72 billion,

decrease 2.46% compared to the year 2009 amounted to

Rp 149.4 billion. This was in line with decline of international

PJP4U production caused some flight routes were not operated

as certain airports and reduction of international flights at

Ngurah Rai Airport of Denpasar. Moreover, the falling value of

the Dollar exchange rate against Rupiah also contributed the

revenue decrease in Rupiah currency.

Page 76: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

74 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Pendapatan Aero Non ATS dari PJP2U dalam negeri sebesar

Rp 475,42 miliar, naik 22,92% dibandingkan tahun 2009

sebesar Rp 386,78 miliar yang berkorelasi pada kenaikan

pencapaian produksi PJP2U dalam Negeri.

Namun demikian kenaikan pendapatan tidak pararel dengan

kenaikan produksi karena penyesuaian tarif PJP2U Dalam

Negeri yang direncanakan berlaku per Juli 2010 baru terealisasi

pada bulan Desember 2010. Sementara pendapatan Aero

Non ATS dari PJP2U luar negeri mencapai Rp 481,56 milyar

atau 12,65% di atas pendapatan pada tahun 2009 sebesar

Rp 427,48 miliar. Kenaikan ini berkorelasi dengan kenaikan

pencapaian produksi PJP2U Luar Negeri sebesar 8,81%.

Pendapatan Aero Non ATS dari Aviobridge dalam negeri sebesar

Rp 15,96 miliar atau 2,65% di atas pendapatan tahun 2009

sebesar Rp 15,55 miliar. Kenaikan pendapatan yang belum

optimal disebabkan Aviobridge di Bandara Juanda - Surabaya

tidak dapat melayani secara optimal karena pesawat datang

pada jam yang bersamaan. Sementara pendapatan Aero Non

ATS dari Aviobridge luar negeri mencapai Rp 30,64 miliar,

turun 10,13% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 34,09

miliar disebabkan turunnya nilai tukar Dollar terhadap Rupiah.

Pendapatan Non Aeronautika

Pada tahun 2010, pendapatan Non Aeronautika mencapai

Rp 583,64 miliar atau naik 12,24% dibandingkan dengan

tahun 2009 sebesar Rp 519,97 miliar.

Pendapatan Non Aeronautika dari Counter dalam negeri

mencapai Rp 30,47 miliar, naik 16,3% dari pendapatan pada

tahun 2009 sebesar Rp 26,2 miliar. Kenaikan pendapatan

berkorelasi dengan kenaikan pencapaian produksi Counter

dalam negeri. Sementara pendapatan Counter luar negeri

sebesar Rp 17,4 miliar atau turun 1,32% dari pendapatan

tahun 2009 sebesar Rp 17,63 miliar yang disebabkan turunnya

nilai Dolar terhadap Rupiah.

Pendapatan Sewa-sewa (ruangan dan tanah) mencapai

Rp 153,17 miliar, meningkat 8,56% dari tahun 2009 sebesar

Rp 141,09 miliar. Hal ini disebabkan oleh adanya negosiasi

ulang tarif sewa atas Keputusan Direksi pada saat perpanjangan

kontrak.

Pendapatan Konsesi mencapai Rp 168,19 miliar, naik 10,03%

dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 152,85 miliar. Hal ini

disebabkan adanya peningkatan pendapatan konsesi SKT

(tma), Konsesi Non SKT (tma), dan FTC Pertamina (non tma)

di Bandara Ngurah Rai - Bali dan Bandara Sultan Hasanuddin

- Makassar.

TINJAUAN KEUANGANFinancial Review

Non ATS Aero revenue from domestic PJP2U amounted to

Rp 475.42 billion, increasing 22.92% compared to 2009,

which amounted to Rp 386.78 billion. This correlates to the

increase in domestic PJP2U.

However, the increase in revenue did not parallel with the

increases in production due to tariff adjustments for domestic

PJP2U which had been planned to start in July 2010 but were

just realized in December 2010. Non ATS-Aero Revenue from

overseas PJP2U reached Rp 481.56 billion or 12.65% over

revenues in 2009, which amounted to Rp 427.48 billion. The

increase correlated with the increase of overseas PJP2U by

8.81%.

Non ATS Aero revenue from domestic Aviobridge amounted

to Rp 15.96 billion or 2.65% over revenue in 2009, which

amounted to Rp 15.55 billion. The increase in revenue was not

optimal due to Aviobridge at Juanda Airport - Surabaya was

not optimally utilized because aircraft arrived at the same time.

While revenue from the Non ATS-Aero of overseas Aviobridge

reached Rp 30.64 billion, decreasing 10.13% compared to

2009, which amounted to Rp 34.09 billion. This was due to

the decline in the Dollar against the Rupiah.

Non-Aeronautical Revenue

In 2010, Non-Aeronautical revenues reached Rp 583.64 billion

or an increase of 12.24% compared to 2009, which amounted

to Rp 519.97 billion.

Non-Aeronautical Revenue for domestic Counter reached

Rp 30.47 billion, increasing 16.3% from revenue in 2009,

which amounted to Rp 26.2 billion. The increase in revenue

correlated with the increase usage of domestic Counters. While

overseas Counter income of Rp 17.4 billion decreased 1.32%

from revenue in 2009, which amounted to Rp 17.63 billion,

again due to the falling value of the Dollar against the Rupiah.

Rental revenue (space and land) reached Rp 153.17 billion,

increasing 8.56% from 2009, which amounted to Rp 141.09

billion. This was caused by the renegotiation of rental rates

based on the decision of Board of Directors at the time of

contract renewal.

Concession revenue reached Rp 168.19 billion, increase

10.03% compared to 2009, which amounted to Rp 152.85

billion. This is due to increases in concession revenue from SKT

(tma), Concession Non SKT (tma), and FTC Pertamina (non

tma) at Ngurah Rai airport - Bali and Sultan Hasanuddin Airport

- Makassar.

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 77: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

75ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Pendapatan Parkir/Peron/Pas Bandara mencapai Rp 43,14

miliar atau naik 19,08% dari pendapatan tahun 2009 sebesar

Rp 36,23 miliar. Hal ini disebabkan adanya penerapan parkir

progresif dan komputerisasi serta adanya peningkatan

pencapaian produksi parkir mobil.

Pendapatan Pemakaian Listrik sebesar Rp 37,64 miliar, naik

13,97% dibandingkan tahin 2009 sebesar Rp 33,03 miliar. Hal

ini sejalan dengan kenaikan pencapaian produksi pemakaian

listrik.

Pendapatan Sewa Tempat Reklame mencapai Rp 36,85 miliar,

naik 13,69% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 32,44

miliar. Kenaikan ini berkorelasi dengan kenaikan pencapaian

produksi reklame.

Pendapatan Pemakaian Air mencapai Rp 4,12 miliar,

meningkat 31% dari pendapatan tahun 2009 sebesar Rp 3,14

miliar. Kenaikan ini disebabkan adanya pembangunan proyek

apron dan pengelolaan executive lounge yang pemakaiannya

dikenakan tarif pada Bandara Juanda - Surabaya.

Pendapatan Pemakaian Telepon naik 6,04% menjadi Rp 11,55

miliar dibandingkan Rp 10,89 miliar pada tahun 2009.

Pendapatan Kargo naik 22,43% menjadi Rp 65,16 miliar

dibandingkan Rp 53,22 miliar pada tahun 2009. Kenaikan

ini sejalan dengan kenaikan pencapaian produksi cargo serta

The Airport Parking/Waving Gallery/Entrance Pass revenue

reached Rp 43.14 billion, increasing 19.08% of revenues

in 2009 amounted to Rp 36.23 billion. This is due to the

application of progressive parking and computerized system as

well as an increase in car parking numbers.

Electricity charge amounted to Rp 37.64 billion, increasing

13.97% compared to 2009, which amounted to

Rp 33.03 billion. This is consistent with the increasing electricity

consumption usage.

Advertising space revenue reached Rp 36.85 billion,

increasing 13.69% compared to 2009, which amounted to

Rp 32.44 billion. The increase correlated with the increase in

the advertising coverage.

Water usage revenue reached Rp 4.12 billion, increasing 31%

from revenue in 2009, which amounted to Rp 3.14 billion. The

increase was due to the apron project construction and income

from executive lounge charge at Juanda Airport - Surabaya.

Telephone Usage revenue increased 6.04% to Rp 11.55 billion

compared to Rp 10.89 billion in 2009.

Cargo revenue increased 22.43% to Rp 65.16 billion compared

to Rp 53.22 billion in 2009. The increase was in line with the

increase of cargo usage and revision of the cargo terminal

Page 78: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

76 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

perubahan pola kerja sama terminal kargo Bandara Ngurah

Rai dari pola sewa ruang dan konsesi menjadi pola revenue

sharing.

Pendapatan Pelayanan Premium Lounge naik 20,46% menjadi

Rp 15.95 miliar dari Rp 13,24 miliar pada tahun 2009. Hal ini

sejalan dengan pencapaian produksi Premium Lounge yang

mengalami kenaikan sebesar 16,71%.

Pendapatan Lain-Lain

Pendapatan Lain-lain sebesar Rp 239,7 miliar, turun 40,86%

dibandingkan pada tahun 2009 sebesar Rp 405,3 miliar.

Pendapatan ini mencakup keuntungan selisih kurs, pasar uang

dan pasar modal serta pendapatan lainnya.

Keuntungan selisih kurs sebesar Rp 46,35 miliar karena

terjadinya fluktuasi kurs USD terhadap Rupiah. Keuntungan

dari penjualan valas (realized gain) sebesar Rp 4,4 miliar dan

penyesuaian nilai tukar kurs (unrealized gain) sebesar Rp 41,9

miliar. Bila dibandingkan dengan tahun 2009 mengalami

penurunan sebesar 57%.

Pendapatan (return) yang diperoleh melalui penempatan dana

di pasar uang dan pasar modal pada tahun 2010 mencapai

Rp 118,20 miliar, turun 33,95% dari tahun sebelumnya sebesar

Rp 178,95 miliar yang disebabkan tingkat suku bunga deposito

pada bank-bank pemerintah mengalami penurunan.

Realisasi pendapatan lainnya sebesar Rp 75,1 milyar, bila

dibandingkan dengan tahun 2009 mengalami penurunan

sebesar 37%. Pendapatan lainnya ini sebagian besar

berasal dari pembayaran cicilan bunga dan pokok piutang

PT Garuda Indonesia (Persero) sebesar Rp 7,4 milyar dan

sharing pendapatan PJP internasional serta overflying dengan

Angkasa Pura II.

Tabel: Pendapatan tahun 2010 dan perbandingannya pada tahun 2009(Dalam ribuan Rupiah)

Table: Revenues in 2010 and its comparison in 2009 (In Thousand Rupiah)

NO. URAIAN 2010 2009DEVIASI

DEVIATION (%)

DESCRIPTION

A Pendapatan Operasional1. Aeronautika ATS

a. Pelayanan Jasa Penerbangan- Dalam Negeri- Luar Negeri- Lintas Udara

32.93479.573

301.504

28.18596.718

323.227

16,85(17,73)(6,72)

Operating Revenue1. ATS-Aeronautical

a.Air Navigation ServicesDomestic

InternationalOverflying

JUMLAH Pelayanan Jasa Penerbangan 414.011 448.131 (7,61) TOTAL AIR NAVIgATION SERVICES

2. Aeronautika Non ATSb. Pendaratan, Penempatan dan

Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U)- Dalam Negeri- Luar Negeri

87.174145.721

73.847149.398

18,05(2,46)

2. Non ATS - Aeronauticalb. Aircraft Landing, parking and hangar

DomesticInternational

JUMLAH PJP4U 232.896 223.245 4,32 TOTAL Aircraft Landing, parking and hangar

TINJAUAN KEUANGANFinancial Review

cooperation pattern at Ngurah Rai airport from the space rental

and concessions pattern to the revenue sharing pattern.

Premium Lounge service revenue increased 20.46% to

Rp 15.95 billion from Rp 13.24 billion in 2009. This was in line

with 16.71% increase of Premium Lounge production.

Other Revenues

Other revenues amounted to Rp 239.7 billion, decreasing

40.86% compared to 2009, which amounted to Rp 405.3

billion. This revenue includes gains on foreign exchange, money

market and capital market as well as other revenues.

Gain on foreign exchange amounted to Rp 46.35 billion in

2010 due to fluctuations in the Dollar against the Rupiah. Gains

on foreign exchange earned from selling foreign currencies

(realized gains) amounted to Rp 4.41 billion and exchange rate

adjustments (unrealized gain) amounted to Rp 41.94 billion.

Revenue (return) obtained from the placement of funds

in the money market and capital market in 2010 reached

Rp 118.20 billion, decreasing 33.95% from the previous year,

which amounted to Rp 178.95 billion. This was due to the

increased value of time deposits investment amounting to

Rp 2.16 trillion.

Realization of other revenue amounted to Rp 75.1 billion,

decrease 37% compared to 2009.Other revenue mostly derived

from interest and principal payment of PT Garuda Indonesia

receivable amounted to Rp 7.4 billion and revenue sharing of

international PJP and overflying with Angkasa Pura II.

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 79: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

77ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Tabel: Pendapatan tahun 2010 dan perbandingannya pada tahun 2009(Dalam ribuan Rupiah)

Table: Revenues in 2010 and its comparison in 2009 (In Thousand Rupiah)

NO. URAIAN 2010 2009DEVIASI

DEVIATION (%)

DESCRIPTION

c. Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara- Dalam Negeri- Luar Negeri

475.425481.563

386.784427.479

22,9212,65

c. Passenger Service ChargeDomestic

International

JUMLAH PJP2U 956.988 814.263 17,53 TOTAL PJP2U

d. Aviobridge- Dalam Negeri- Luar Negeri

15.96030.642

15.54834.096

2,65(10,13)

d.AviobridgeDomestic

International

JUMLAH Aviobridge 46.602 49.644 (6,13) TOTAL Aviobridge

JUMLAH pendapatan Aero Non ATS 1.236.487 1.087.152 13,74 TOTAL Non ATS Revenue

JUMLAH pendapatan Aeronautika 1.650.498 1.535.284 7,50 TOTAL Aeronautical Revenue

3. Non Aeronautikae. Pemakaian Counter

- Dalam Negeri- Luar Negeri

30.47517.399

26.20417.632

16,30(1,32)

3. Non Aeronauticale. Counter Service

DomesticInternational

JUMLAH Counter 47.875 43.836 9,21 TOTAL Counter

f. Sewa-sewag. Konsesih. Parkir/Peron/Pas Bandarai. Pemakaian Listrikj. Sewa Reklamek. Pemakaian Airl. Pemakaian Teleponm. Kargon. Premium Lounge

153.168168.18643.14137.64536.8474.119

11.54765.15515.953

141.091152.85236.22733.03132.4393.144

10.88953.21813.243

8,5610,0319,0813,9713,5931,006,04

22,4320,46

f.Rentalg.Concession

h. Airport Parking/Waving Gallery/Passi. Electricity Consumption

j. Advertising Rentalk. Water Usage

l. Telephone Usagem. Cargo

n. Premium Lounge

JUMLAH pendapatan Non Aero 583.636 519.969 12,24 TOTAL Non Aero Income

JUMLAH pendapatan Operasional 2.234.133 2.055.253 8,70 TOTAL Operational Income

B Pendapatan Lain-lain1. Keuntungan Selisih Kurs2. Pasar Uang & Pasar Modal3. Pendapatan Lainnya

46.352118.20475.145

107.511178.955118.840

(56,89)(33,95)(36,77)

Other Income Exchange Rate Income

Money & Capital Market Other Income

JUMLAH Pendapatan Lain-lain 239.701 405.305 (40,86) TOTAL Other Income

TOTAL Pendapatan 2.473.835 2.460.559 0,54 TOTAL Income

BEBAN

Pada tahun 2010 beban Perusahaan meningkat 6,55%

menjadi Rp 1,91 triliun dari Rp 1,79 triliun pada tahun 2009

dikarenakan peningkatan beban operasional sebesar 8,59%

dari Rp 1,56 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 1,7 triliun

meskipun beban lain-lain turun 7,13% menjadi Rp 217,05

miliar dibandingkan Rp 233,72 miliar pada tahun 2009.

Beban Operasional

Beban Pegawai turun 2,49% dari Rp 498,87 miliar pada tahun

2009 menjadi Rp 486,42 miliar pada tahun 2010 disebabkan

tertundanya proses perekrutan karyawan operasional yang

sebelumnya ditargetkan terlaksana pada triwulan III dan IV.

Beban Pemeliharaan meningkat 25,15% dari Rp 110,21 miliar

pada tahun 2009 menjadi Rp 137,92 miliar pada tahun 2010

disebabkan peningkatan biaya pemeliharaan pendingin udara

dan kebersihan.

Beban Suplai dan Perlengkapan meningkat 21% dari Rp 24,96

miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 30,20 miliar.

EXPENSES

In 2010 corporate expenses increased 6.55% to Rp 1.91

trillion from Rp 1.79 trillion in 2009 due to increased operating

expenses amounting to 8.59% from Rp 1.56 trillion in 2009 to

Rp 1.7 trillion, although other expenses decreased 7.13% to

Rp 217.05 billion compared to Rp 233.72 billion in 2009.

Operating Expenses

The employee expenses decreased 2.49% from Rp 498.87

billion in 2009 to Rp 486.42 billion in 2010 due to delay in

recruitment process of operational personnel which were

planned to be carried out in quarter III and IV.

Maintenance Expenses increased 25.15% from Rp 110.21

billion in 2009 to Rp 137.92 billion in 2010 due to increase of

air conditioning maintenance cost and cleaning cost.

Supplies and Equipment Expenses increased 21% from

Rp 24.96 billion in 2009 to Rp 30.20 billion.

Page 80: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

78 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Beban Utilitas naik 9,29% dari Rp 164,09 miliar pada tahun

2009 menjadi Rp 179,34 miliar yang disebabkan oleh

peningkatan beban rekening iistrik, rekening telepon, sewa

peralatan dan sewa gedung.

Beban pemeliharaan, beban suplai dan perlengkapan serta

beban utilitas mengalami peningkatan dibandingkan tahun

lalu seiring dengan peningkatan aktivitas produksi untuk

menunjang level of service.

Beban Penyisihan Piutang Ragu-ragu naik 156,13% dari

Rp 12,88 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 32,99 miliar yang

diantaranya disebabkan oleh penyisihan piutang ragu-ragu

di Kantor Pusat sebesar Rp 13,11 miliar, Bandara Ngurah Rai

sebesar Rp 2,78 miliar, Bandara Juanda sebesar Rp 3,20 miliar,

Bandara Sultan Hasanuddin sebesar Rp 4,75 miliar dan Pusat

Pengendalian Lalu Lintas Penerbangan Makassar (MATSC)

sebesar Rp 11,29 miliar. Kenaikan biaya penyisihan piutang

ragu-ragu meningkat tajam pada tahun 2010 sebesar 156%

dibanding tahun sebelumnya, karena adanya perubahan

kebijakan akuntansi mengenai besaran penyisihan kerugian

penurunan nilai piutang.

Beban Penyusutan naik 7,92% dari Rp 345,93 miliar pada

tahun 2009 menjadi Rp 373,27 miliar yang disebabkan

oleh adanya perhitungan review oleh BPKP terkait Bantuan

Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) untuk

biaya penyusutan sebesar Rp 53,35 miliar pada Bandara Sam

Ratulangi – Manado.

Beban Amortisasi turun 79,08% dari Rp 8,83 miliar pada

tahun 2009 menjadi Rp 1,85 miliar disebabkan perubahan

metode pencatatan akuntansi dimana biaya overlay runway

dikategorikan ke dalam aset tetap sehingga masuk ke dalam

mata anggaran biaya sesuai KEP. 97/KU.02/2009 tentang

Pedoman Akuntansi Keuangan Angkasa Pura I

Upaya-Upaya Pengendalian Biaya

Manajemen senantiasa memperhatikan beban pengeluaran

dan mengupayakan agar seluruh program dapat terlaksana

dengan biaya yang wajar, berada dalam lingkup anggaran

yang telah ditentukan dan sesuai kemampuan keuangan

Perusahaan.

Upaya-upaya yang dilakukan dalam pengendalian biaya

diantaranya adalah melakukan pengendalian anggaran melalui

early warning system dan pengendalian melalui penghematan

biaya (Cost Reduction Program dan Cost Cutting Program)

yang dilakukan tanpa mengurangi Level of Service (LoS).

TINJAUAN KEUANGANFinancial Review

Utilities Expenses rose 9.29% from Rp 164.09 billion in 2009 to

Rp 179.34 billion due to increase of electricity cost, telephone

cost, lease cost of equipment and building.

Maintenance, supply and equipment as well as utility expenses

increased compared with previous year due to increase of

production activities to support level of service.

The provision of Doubtful receivables rose 156.13% from

Rp 12.88 billion in 2009 to Rp 32.99 billion, some of which

were caused by the provision for doubtful receivables at the

Head Office amounted to Rp 13.11 billion, Ngurah Rai airport

amounted to Rp 2.78 billion, Juanda airport of Rp 3.20

billion, Sultan Hasanuddin Airport of Rp 4.75 billion and the

Makasar Air Traffic Control Center (MATSC) amounted to

Rp 11.29 billion. The provision for doubtful debt increased

sharply in 2010 by 156% compared with last year, due to a

new company’s accounting policy regarding the amount of

allowance impairmant losses.

Depreciation rose 7.92% from Rp 345.93 billion in 2009 to

Rp 373.27 billion due to the review calculation by BPKP for

the Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya

(BPYBDS) for the cost of depreciation of Rp 53.35 billion in

Sam Ratulangi Airport – Manado.

Amortization Expenses decreased 79.08% from Rp 8.83 billion

in 2009 to Rp 1.85 billion due to changes in accounting method

where costs of the overlay runway is categorized into the fixed

assets that go into the budget as depreciation cost according to

KEP.97/KU.02/2009 regarding Financial Accounting Guidelines

of Angkasa Pura I

Cost Control Efforts

The Management always prudently reviews the expenses and

strives that all programs can be implemented at a reasonable

cost, within the scope of budget that has been determined and

in accordance with the Company’s financial ability.

The efforts to control the costs are among others by controlling

the costs through the early warning system and cost efficiency

(Cost Reduction Program and Cost Cutting Program), which

was implemented without reducing the Level of Service (LoS).

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 81: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

79ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Implementasi penghematan biaya diantaranya adalah kebijakan

sewa peralatan sinar X (X-Ray) bagasi dan cabin masing-masing

dapat menghemat Rp 303 juta dan Rp 1,07 miliar atau total

Rp 1,37 miliar sampai dengan Desember 2010 dibandingkan

jika dilakukan pengadaan peralatan sinar X.

Tabel: Beban tahun 2010 dan perbandingannya pada tahun 2009 (Dalam ribuan Rupiah)

Table: Expenses in 2010 and the comparison with 2009 (In Thousand Rupiah)

NO. URAIAN 2010 2009DEVIASI

DEVIATION (%)

DESCRIPTION

A Beban Operasional1. Pegawai2. Pemeliharaan3. Suplay & Perlengkapan4. Utilitas5. Umum6. Penyusutan7. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai8. Amortisasi

486.426 137.91930.204

179.345455.075373.27032.9921.848

498.868 110.207 24.962

164.095 396.991 345.924 12.881 8.834

(2,49)25,15 21,00 9,29

14,63 7,91

156,13 (79,08)

Operating Expenses1. Employee

2. Maintenance3. Supply & Equipment

4. Utility5. General

6. Depreciation Fixed Assets7. Provision for Bad Debts

8. Amortization

Jumlah Beban Operasional 1.697.079 1.562.762 8,59 Total Operating Expenses

B Beban Lain-Lain1. Kerugian Selisih Kurs2. Beban Lainnya

89.917 127.136

195.036 38.689

(53,90)228,61

Other Expenses1. Exchange Rate Difference

2. Miscellaneous

Jumlah Beban Lain-Lain 217.053 233.725 (7,13) Total Other Expenses

Total Beban 1.914.132 1.796.488 6,55 Total Expenses

One implementation of such cost savings was the policy to

rent instead of to buy X-ray equipment for baggage and cabin

which has led to savings of Rp 303 million and Rp 1.07 billion

each or a total of Rp 1.37 billion up to December 2010.

Page 82: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

80 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

LABA/RUgI

Pada tahun 2010 Perusahaan membukukan laba sebelum

pajak sebesar Rp 559,70 miliar, turun 15,72% dibandingkan

tahun 2009 sebesar Rp 664,07 miliar.

Laba Operasional tercatat sebesar Rp 537,05 miliar, naik 9,05%

dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 492,49 miliar. Sementara

Laba Non Operasional tercatat sebesar Rp 22,65 miliar, turun

86,8% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 171,58 miliar.

Tabel: Laba/Rugi Perusahaan tahun 2010 dan perbandingannya pada tahun 2009

Table: Company’s Profit/Loss 2010 and its comparison in 2009

URAIAN 2010 2009DEVIASI

DEVIATION (%)

DESCRIPTION

Pendapatan OperasionalBeban Operasional

2.234.133.394 1.697.078.886

2.055.253.218 1.562.762.390

8,70 8,59

Operating ExpensesOperating Expenses

Laba Operasional 537.054.508 492.490.828 9,05 Operating Income

Pendapatan Lain-lainBeban Lain-lain

239.701.561 217.053.370

405.305.509 233.724.745

(40,86) (7,13)

Other IncomeOther Expenses

Laba Non Operasional 22.648.191 171.580.764 (86,80) Non-Operating Profit

Laba Sebelum Pajak 559.702.699 664.071.592 (15,72) Profit before Tax

Pajak 115.988.579 124.867.489 (7,11) Tax

Laba Bersih 443.714.120 539.204.103 (17,71) Net Profit

ANALISIS TERHADAP NERACA PERSEROAN

Aset

Total aset Perusahaan pada 31 Desember 2010 tercatat sebesar

Rp 9,20 triliun, meningkat 6,67% dari Rp 8,62 triliun pada

tahun 2009.

Kas dan setara kas pada akhir tahun 2010 sebesar Rp 2,26

triliun, meningkat sebesar Rp 441,68 miliar atau 24,26%

dibandingkan posisi kas pada akhir tahun 2009 sebesar Rp 1,82

triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan

deposito Rupiah dan Dollar dari Rp 1,82 triliun menjadi Rp 1,56

triliun atau naik 24,26%.

Deposito berjangka secara umum mengalami peningkatan

karena optimalisasi dana perusahaan di pasar uang. Investasi

pada efek di tahun 2010 mengalami peningkatan 112% dari

Rp 25,11 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 52,20 miliar

karena pembelian Reksa Dana untuk memperolah pendapatan

dari idle cash Perusahaan.

Piutang usaha mengalami penurunan sebesar 11%

dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan peningkatan

besaran penyisihan kerugian penurunan nilai piutang karena

perubahan kebijakan akuntansi mengenai besaran penyisihan

piutang ragu-ragu tersebut pada tahun 2010.

TINJAUAN KEUANGANFinancial Review

PROFIT/LOSS

In 2010 the Company recorded a profit before tax of Rp 559.70

billion, decreasing 15.72% compared to that of 2009, which

amounted to Rp 664.07 billion.

Operating profit was recorded at Rp 537.05 billion, increasing

9.05% compared to that of 2009, which amounted to

Rp 492.49 billion. Non-Operating Profit amounted to Rp 22.65

billion, decreasing 86.8% compared to that of 2009, which

amounted to Rp 171.58 billion.

BALANCE SHEET ANALYSIS

Assets

The Company’s total assets as of December 31, 2010 amounted

to Rp 9.20 trillion, increase 6.67% from Rp 8.62 trillion in

2009.

Cash and cash equivalents at the end of 2010 amounted to

Rp 2.26 trillion, an increase of Rp 441.68 billion or 24.26%

compared to the cash position at year end 2009 amounted to

Rp 1.82 trillion. This increase was primarily due to the Rupiah

and Dollar time deposits increased from Rp 1.82 trillion to

Rp 1.56 trillion or increase 24.26%.

Time deposits generally increased due to the optimization of

Company’s fund in the money market. Investment in securities

in 2010 has increased by 112% from Rp 25.11 billion in 2009

to Rp 52.20 billion by purchasing Mutual Funds to generate

yield from Company’s idle cash.

Trade receivables decreased by 11% compared to the previous

year due to an increase of provision of doubtful debt regarding

the change of company’s accounting policy to determine the

amount of provision for doubtful receivables.

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 83: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

81ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Uang muka dan biaya dibayar dimuka naik 17,73% dari

Rp 36,74 miliar menjadi Rp 43,26 miliar karena adanya uang

muka kontrak yang merupakan sisa uang muka kepada

kontraktor proyek pembangunan Bandara Internasional

Lombok yang pembayarannya sesuai termin.

Piutang jangka panjang tahun 2010 sebesar Rp 86,85 miliar

mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 yang

disebabkan realisasi pembayaran pinjaman pokok sebesar 5%

dari restrukturisasi piutang PT AP I di PT Garuda Indonesia

yang dikonversi menjadi pinjaman PT Angkasa Pura I selaku

pemegang saham di PT Garuda Indonesia sesuai surat perjanjian

No. SP.51/KU.19/2009/DU/PERJ/DZ-3117/2009 tanggal 27 Mei

2009.

Sementara itu Investasi jangka panjang mengalami penurunan

karena pelunasan obligasi yang dimiliki Perusahaan.

Aset Dalam Penyelesaian mengalami peningkatan sebesar

24,28% dari 678 miliar pada tahun 2009 menjadi 843 miliar

pda 2010 karena adanya pengembangan Bandara Lombok

Tengah dan pembangunan Gedung Terminal Internasional

Bandara Ngurah Rai.

Beban Ditangguhkan mengalami penurunan sebesar 46,21%

dari Rp 5,9 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 3,1 miliar pada

tahun 2010 karena adanya perubahan kebijakan akuntansi

yang mengklasifikasikan overlay landasan bukan ke dalam

akun beban ditangguhkan, melainkan diklasifikasikan ke

dalam akun aset tetap.

Kewajiban

Total kewajiban mengalami kenaikan 11,74% dari Rp 696,99

miliar menjadi Rp 778,81 miliar yang disebabkan hutang jangka

pendek meningkat 16,16% dari Rp 501,61 miliar menjadi

Rp 582,66 miliar dan hutang jangka panjang meningkat

16,89% dari Rp 11,22 miliar menjadi Rp 13,11 miliar untuk

keperluan operasional Perusahaan.

Ekuitas

Ekuitas Perusahaan mengalami peningkatan dari Rp 7,92

triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 8,42 triliun pada tahun

2010 disebabkan karena adanya penambahan saldo Bantuan

Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) pada

tahun 2010 sebesar Rp 4,54 triliun di bandara Sam Ratulangi

Manado dan Pattimura Ambon sesuai hasil audit BPKP.

Sementara laba yang belum direalisasi atas efek meningkat

drastis pada tahun 2010 bila dibandingkan tahun sebelumnya

Advances and prepaid expenses increased 17.73% from

Rp 36.74 billion to Rp 43.26 billion due to the cash of contract

advance payment allocated for contractors of Lombok

International Airport development project for which payment

is executed by working progress.

Long-term receivables in 2010 amounted to Rp 86.85 billion,

decreased from 2009 due to the payment of 5% principal loan

from restructuring receivable of PT Garuda Indonesia which

has been converted to become loan from PT Angkasa Pura I

as a shareholder in PT Garuda Indonesia according letter of

agreemet No. AP.51/KU.19/2009/DU/PERJ/DZ-3117/2009

dated May 27, 2009.

Meanwhile, long-term investment decreased due to repayment

of Company’s bonds.

Assets under construction increased by 24.28% from 678 billion

in 2009 to Rp 843 billion in 2010 due to the development of

Central Lombok Airport and Terminal Building of Ngurah Rai

International Airport.

Deferred charges decreased by 46.21% from Rp 5.9 billion in

2009 to Rp 3.1 billion in 2010 because of changes in accounting

policy that clasifies the runway overlay into fixed assets account

instead of deferred charges account.

Liabilities

Total liabilities increased 11.74% from Rp 696.99 billion to

Rp 778.81 billion due to the short-term debt increased 16.16%

from Rp 501.61 billion to Rp 582.66 billion and long-term debt

increased 16.89 % from Rp 11.22 billion to Rp 13.11 billion for

the purpose of Company’s operational cost.

Equity

The Company’s equity increased from Rp 7.92 trillion in 2009 to

Rp 8.42 trillion in 2010 due to the additional BPYBDS

(Government Aid Pending Determination in Status) in 2010

amounted to Rp 4.45 trillion at Sam Ratulangi Airport of

Manado and Pattimura Airport of Ambon based on BPKP’s

audit result.

Unrealized gain on securities increased dramatically in 2010

when compared to the previous year due to potential unrealized

Page 84: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

82 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

TINJAUAN KEUANGANFinancial Review

gain of Mutual Funds came from the spread of the acquisition

cost with net assets value at the end of period at 31 December

2010.

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

COMPANY FINANCIAL RATIOS

Rentability

The operating income ratio 24.04%, increased compared

with conditions in 2009. While the return on assets ratio and

operating ratio decreased to 6.49% and 75.96% compared to

those of 2009, respectively 7.07% and 76.04%.

Liquidity

In 2010 the current ratio and cash ratio increased respectively

up to 509.94% and 397.39%. This is due to increased short-

term investments (time deposits) in 2010.

karena adanya potensi unrealized gain Reksa Dana yang

berasal dari selisih antara harga perolehan dengan nilai aset

bersih pada akhir periode 31Desember 2010.

Tabel: Neraca Perusahaan per 31 Desember 2010 (Dalam ribuan Rupiah)

Table: Company’s Balance Sheet as of 31 December 2010 (In Thousand Rupiah)

NO. PERKIRAAN 2010 2009DEVIASI

DEVIATION (%)

ACCOUNT

A. ASET:1. Aset Lancar

a. Kas dan Setara Kasb. Investasi Efekc. Piutang Usahad. Piutang Pegawai dan Piutang Lain-laine. Persediaanf. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimukag. Pendapatan yang Masih Harus Diterimah. Pajak Dibayar Dimuka

2.262.232 53.203

222.172 10.427

8.106 43.257

119.857 251.980

1.820.551 25.110

250.843 21.244

9.431 36.743

108.169 276.672

24,26 111,88 (11,43) (50,92)

(14,05) 17,73 10,81 (8,92)

A. ASSETS:1. Current Assets

a. Cash and Cash Equivalentb. Investment in Securities

c. Trade Receivablesd. Receivable from Employees and Other

Receivablese. Inventories

f. Prepaid Expensesg. Accrued Income

h. Prepaid Taxes

Jumlah Aset Lancar 2.971.234 2.548.762 16,58 Total Current Assets

2. Aset Tidak Lancara. Piutang Jangka Panjangb. Investasi Jangka Panjangc. Aset Tetapd. Aset Dalam Penyelesaiane. Beban yang Ditangguhkanf. Aset Tidak Produktif

86.846 346.321

4.856.408 842.913

3.195 90.469

91.465 358.712

4.848.831 678.231

5.940 90.396

(5,05) (3,45)

0,16 24,28

(46,21) 0,08

2. Other Assetsa. Long-Term Receivablesb. Long-Term Investment

c. Fixed Assetd. Assets in Construction

e. Deferred Chargesf. Non-Productive Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 6.226.152 6.073.576 2,51 Non Current Assets

Total Aset 9.197.386 8.622.338 6,67 Total Assets

B. KEwAJIBAN & EKUITAS:Kewajiban:1. Jangka Pendek2. Pajak Tangguhan3. Jangka Panjang

582.661 183.033 13.113

501.612 184.160 11.218

16,16 (0,61) 16,89

B. LIABILITIES & EqUITY:Liabilities:

1. Short Term Liabilities2. Deferred Tax Liability3. Long-Term Liabilities

Jumlah Total Kewajiban 778.807 696.990 11,74 Total Liabilities

Ekuitas:4. Modal Saham5. Bantuan Pemerintah Yang Belum

Ditentukan Statusnya - BPYDS

6. Laba Yang Belum Direalisasi Atas Efek7. Saldo Laba

a. Telah Ditentukan Penggunaannyab. Belum Ditentukan Penggunaannya

1.800.000 4.538.815

3.441

1.632.608 443.714

1.800.000 4.308.830

580

1.276.733 539.204

- 5,34

492,82

27,87 (17,71)

Equity:4. Share Capital

5. BPYDS - Government Aid Pending Determination in Status

6. Unrealized Gain on Securities7. Retuined Earnings

a. Appropriatedb. Un-Appropriated

Jumlah Total Ekuitas 8.418.578 7.925.348 6,22 Total Equity

Total Kewajiban & Ekuitas 9.197.386 8.622.338 6,67 Total Liabilities & Equity

RASIO KEUANgAN PERUSAHAAN

Rentabilitas

Rasio laba operasi sebesar 24,04%, naik dibandingkan dengan

kondisi tahun 2009. Sedangkan laba terhadap aset maupun

rasio operasi mengalami penurunan menjadi 6,49% dan

75,96% dibandingkan dengan tahun 2009, yaitu masing-

masing 7,07% dan 76,04%.

Likuiditas

Pada tahun 2010 tingkat rasio lancar dan rasio kas mengalami

kenaikan masing-masing hingga sampai 509,94% dan

397,39%. Hal ini disebabkan meningkatnya investasi jangka

pendek (deposito) pada tahun 2010.

Page 85: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

83ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Solvability

The solvability conditions in 2010 showed an increase and the

average indicated that the total obligations of the Company

were less than the amount of total assets, but larger than

equity. This illustrates the ability of the Company in meeting its

obligations with its own assets.

MATERIAL INFORMATION AND FACTS AFTER THE DATE

OF THE ACCOUNTANT’S REPORT

PT Angkasa Pura I (Persero) has applied for approval of a capital

reduction with a letter Number: AP.1323/PL.60/1/2009/DU-B

dated January 29, 2009 on the transfer of assets in the Southern

runway of Juanda airport of Surabaya to the TNI AL (Navy)

with the acquisition value amounting to Rp 126,296,719,859

and the book value of Rp 90,238,667,091.43 as attachment

of Temporary Handover Report of PT Angkasa Pura I (Persero)

assets in the Southern Runway of Juanda Airport - Surabaya

Number: BA.17/PL .50.1/08 dated January 16, 2008.

Responding the application, the Minister of State Owned

Enterprises has issued a letter No. S-64/MBU/2011 dated 10

February 2011 which basically contains the following:

a. Approved the application of PT Angkasa Pura I (Persero)

for the reduction of state equity to assets in the southern

runway of Juanda Airport, Surabaya.

b. Ministry of State Owned Enterprises has been coordinating

with the Ministry of Defense, Ministry of Finance and

PT Angkasa Pura I (Persero) over the plan to reduce the

state equity.

c. Until now the value of additional state investment in the

share capital of PT Angkasa Pura I (Persero) in accordance

with Government Regulation No. 30/1984 could not be

determined since the amount of additional state capital

investment was not determined yet by the Minister of

Finance.

Solvabilitas

Kondisi solvabilitas pada tahun 2010 menunjukkan kenaikan

dan secara rata-rata menunjukkan bahwa total kewajiban

Perusahaan lebih kecil dari pada jumlah aset, namun lebih besar

dari ekuitas. Hal ini menggambarkan kemampuan Perusahaan

dalam memenuhi kewajibannya dengan aset yang dimiliki.

Tabel: Rasio Keuangan Perusahaan tahun 2010 dan 2009 Table: Company’s Financial Rations in 2010 and 2009

URAIAN 2010 2009 DESCRIPTION

1. RENTABILITAS Rasio Laba Operasi Laba Terhadap Aset Rasio Operasi

24,04%6,49%

75,96%

23,96%7,70%

76,04%

1. RENTABILITY Operating Profit Ratio Return on Assets Operating Ratio

2. LIKUIDITAS Rasio Lancar Rasio Kas

509,94%397,39%

508,11%367,95%

2. LIqUIDITY Current Ratio Cash Ratio

3. SOLVABILITAS Rasio Hutang Terhadap Aset Rasio Hutang Terhadap Modal Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap

8,47%9,25%

16,24%

8,08%8,79%

14,37%

3. SOLVABILITY Debt to Assets Ratio Debt to Equity Ratio Debt to Total Asset Ratio

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANggAL

LAPORAN AKUNTAN

PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan permohonan

persetujuan pengurangan modal dengan surat Nomor:

AP.1323/PL.60/1/2009/DU-B tanggal 29 Januari 2009 atas

pengalihan aset di sebelah Selatan landasan pacu bandara

Juanda Surabaya kepada TNI AL yang nilai perolehannya

sebesar Rp 126.296.719.859 dan nilai buku sebesar

Rp 90.238.667.091,43 sebagaimana lampiran Berita Acara

Serah Terima Sementara Aset PT Angkasa Pura I (Persero)

di Sebelah Selatan Landasan Pacu Bandar Udara Juanda –

Surabaya Nomor: BA.17/PL.50.1/08 tanggal 16 Januari 2008.

Atas permohonan tersebut Menteri Negara BUMN telah

mengeluarkan surat Nomor: S-64/MBU/2011 tanggal 10

Pebruari 2011 yang intinya adalah sebagai berikut:

a. Menyetujui permohonan PT Angkasa Pura I (Persero) atas

pengurangan penyertaan modal negara terhadap aset di

sebelah Selatan landasan pacu Bandara Juanda Surabaya.

b. Kementerian BUMN telah melakukan koordinasi dengan

Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan dan

PT Angkasa Pura I (Persero) atas rencana pengurangan

penyertaan modal negara tersebut.

c. Bahwa sampai saat ini besarnya nilai penambahan

penyertaan modal negara ke dalam modal saham

PT Angkasa Pura I (Persero) sesuai Peraturan Pemerintah

Nomor 30 Tahun 1984 belum dapat ditentukan karena

belum ada penetapan besaran penambahan penyertaan

modal negara oleh Menteri Keuangan.

Page 86: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

84 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

d. Kondisi sebagaimana huruf c, mengakibatkan nilai

pengurangan penyertaan modal belum ditetapkan.

e. Terhadap aset tersebut terjadi dua pencatatan pembukuan

yaitu di neraca PT Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan

audit BPKP dan di pembukuan TNI AL berdasarkan sertifikat

BPN.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dan untuk menyelesaikan

besarnya nilai pengurangan penyertaan modal negara atas

aset tersebut sekaligus untuk menghapuskan dari neraca

PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero)

masih menunggu tindak lanjut dari Kementerian Keuangan

atas Peraturan Pemerintah tentang Pengurangan Penyertaan

Modal Negara pada PT Angkasa Pura I (Persero) sebagaimana

diatur pada pasal 9 ayat (1)b, pasal 18 ayat (1) dan pasal 22

ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 tentang

Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada

BUMN dan Perseroan Terbatas.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi Perseroan telah diperbaharui sesuai

Keputusan Direksi Nomor: KEP.97/KU.02/2009 tanggal 2

Nopember 2009 tentang Pedoman Akuntansi PT Angkasa

Pura I (Persero) dengan mengakomodir beberapa revisi dan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan terbaru. Dengan

berlakunya Keputusan Direksi ini, maka Keputusan Direksi

Nomor KEP.59/KU.201/1999 tentang Sistem dan Prosedur

Akuntansi Keuangan Angkasa Pura I dinyatakan tidak berlaku.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANg-UNDANgAN

YANg BERPENgARUH SIgNIFIKAN TERHADAP

PERUSAHAAN

Pada tahun 2009 Pemerintah telah mengeluarkan Undang-

undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan. Berkenaan

dengan diberlakukannya Undang-undang tersebut, Angkasa

Pura I telah melakukan pembahasan dan pengkajian mengenai

dampak signifikan terhadap Perusahaan.

Pasal 235 ayat (1):

Pelayanan jasa kebandarudaraan yang dilaksanakan oleh

badan usaha bandar udara diselenggarakan berdasarkan

konsesi dan/atau bentuk lainnya sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan diberikan oleh Menteri dan dituangkan

dalam perjanjian.

Pasal 235 ayat (2):

Hasil konsesi dan/atau bentuk lainnya sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) merupakan pendapatan negara sesuai peraturan

perundang-undangan.

TINJAUAN KEUANGANFinancial Review

d. Condition as letter c above caused the reduction of capital

investment has not been decided.

e. On that asset has occurred double bookkeeping records, in

the balance sheet of PT Angkasa Pura I (Persero) based on

BPKP audit and in bookkeeping of TNI AL (Navy) based on

BPN certificate.

Based on those conditions, and to resolve the reduction value

of the state capital on that asset as well as to write-off from

the balance sheet of PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa

Pura I (Persero) is waiting furthe action from Ministry of Finance

in accordance with Government Regulation on Reduction of

State Capital at PT Angkasa Pura I (Persero) as stipulated in

article 9, paragraph (1)b, Article 18 paragraph (1) and Article

22 paragraph (1) Government Regulation Number 44/2005 on

Procedure of Participation and Administration of State Capital

in State Owned Enterprises and Limited Liability Company.

CHANgES IN THE ACCOUNTINg POLICY

The Company’s accounting policy is updated by Management

Directive Number: KEP.97/KU.02/2009 dated 2 November

2009 on Accounting Guidlines of Angkasa Pura I (Persero)

by accommodating a number of revisions of the latest

Pronouncements of Accounting Standards. By the effectiveness

of this accounting policy, the Directive Number: KEP.59/

KU.201/1999 on the Financial Accounting System and

Procedure of Angkasa Pura I is revoked.

CHANgES IN LAwS AND REgULATIONS HAVINg

SIgNIFICANT EFFECTS ON THE COMPANY

In 2009 the Government has issued Law Number 1/2009 on

Aviation. Following the enactment of this Law, Angkasa Pura 1

have been doing analysis and discussion related to significant

impact on the Company.

Article 235 paragraph (1):

Airport service performed by airport business entity organized

under the concession and/or other form according to the

provisions of legislation administered by the Minister and

stated in the agreement.

Article 235 paragraph (2):

The revenue from concession and/or other forms as referred

to paragraph (1) is treated as state income according the

provisions of legislation.

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 87: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

85ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Enactment of Law No. 1/2009 on Aviation caused reduction

in income of PT Angkasa Pura I (Persero) as airport business

entity since the revenue from airport service will be treated as

state income.

MATERIAL TRANSACTIONS CONTAININg THE CONFLICT

OF INTEREST AND/OR TRANSACTIONS wITH THE

AFFILIATES

In 2010, there were no material transactions containing conflict

of interest or transactions with affiliates.

FUND OPTIMIZATION gROwTH IN THE LAST 5 YEARS

Fund management is managed in accordance with Decree of

Board of Directors No. 139/KU.04/2008 dated December 17,

2008. Funds that are optimized is an idle fund available after

the calculation of operating expenses, investment, settlement

of the obligation to the state and other expenditure.

Optimization is performed by placing the funds in instruments

that are available both in money market such as time deposits

for 1 month and 3 months, Deposit On Call (DOC) and Money

Market Account (MAA). Optimization in capital market is

carried out by placing the fund in Government Securities (SUN)

and corporate bond with a rating at least A+.

In 2010, in accordance with the strategy of fund management,

investment in capital market was executed by purchasing of

Mutual Funds shares under the principle of prudence. The

result of fund optimization is classified as the Company’s other

revenue.

The growth of fund management in Angkasa Pura I within last

5 years is as follows:

Dampak dari Undang-undang Penerbangan Nomor 1/2009

adalah berkurangnya pendapatan PT Angkasa Pura I (Persero)

sebagai badan usaha bandar udara menjadi berkurang

karena hasil konsesi pelayanan jasa kebandarudaraan menjadi

pendapatan negara.

TRANSAKSI MATERIAL YANg MENgANDUNg BENTURAN

KEPENTINgAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENgAN PIHAK

AFILIASI

Selama tahun 2010 tidak ada transaksi material yang

mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan

pihak afiliasi.

PERTUMBUHAN HASIL OPTIMALISASI DANA 5 TAHUN

TERAKHIR

Pengelolaan Dana dilaksanakan sesuai dengan Keputusan

Direksi No. 139/KU.04/2008 tanggal 17 Desember 2008. Dana

yang dioptimalkan merupakan dana idle yang tersedia setelah

memperhitungkan beban operasional, investasi, pembayaran

kewajiban kepada negara dan pengeluaran lainnya.

Optimalisasi dilakukan melalui penempatan dana pada

instrumen yang tersedia baik di pasar uang seperti deposito

berjangka 1 dan 3 bulan, Deposit On Call (DOC) dan Money

Market Account (MMA). Optimalisasi dipasar modal dilakukan

dengan penempatan dana pada Surat Utang Negara (SUN) dan

obligasi korporasi dengan rating minimal A+.

Di tahun 2010, sesuai dengan strategi pengelolaan dana,

investasi di pasar modal dilakukan dengan pembelian Reksa

Dana saham dengan tetap mengutamakan unsur kehati-

hatian. Hasil optimalisasi dana merupakan pendapatan lain-

lain bagi Perusahaan.

Perkembangan pengelolaan dana di Angkasa Pura I dalam

5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel: Rincian Optimalisasi Dana Table: Detail of Fund Optimization

URAIAN

2006 2007 2008 2009 2010

DESCRIPTIONNilai Inv(Inv.

Value)

Pdpt.(Rev)

Nilai Inv(Inv.

Value)

Pdpt.(Rev)

Nilai Inv(Inv.

Value)

Pdpt.(Rev)

Nilai Inv(Inv.

Value)

Pdpt.(Rev)

Nilai Inv(Inv.

Value)

Pdpt.(Rev)

Pasar Uang Money Market

Deposito Rupiah

392,35 48,63 910,85 75,02 1.491,00 117,32 1.181,40 146,86 1.365,69 89,49 Rp Time Deposits

Deposito Dollar 388,76 15,28 122,45 3,45 65,70 9,40 376,00 9,09 800,20 11,94 USD Time Deposits

Jumlah Pasar Uang

781,11 63,91 1.033,30 78,47 1.556,70 126,72 1.557,40 155,95 2.165,89 101,43 Total Money Market

Pasar Modal Capital Market

Obligasi Rupiah 375,52 51,83 309,17 43,50 225,65 30,28 161,45 22,15 138,16 16,35 Rp Bonds

Page 88: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

86 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Tabel: Rincian Optimalisasi Dana Table: Detail of Fund Optimization

URAIAN

2006 2007 2008 2009 2010

DESCRIPTIONNilai Inv(Inv.

Value)

Pdpt.(Rev)

Nilai Inv(Inv.

Value)

Pdpt.(Rev)

Nilai Inv(Inv.

Value)

Pdpt.(Rev)

Nilai Inv(Inv.

Value)

Pdpt.(Rev)

Nilai Inv(Inv.

Value)

Pdpt.(Rev)

Obligasi Dollar 67,16 4,74 70,47 7,15 10,96 3,54 - 0,85 - - USD Bonds

Reksa Dana 19,90 1,14 - 0,57 - - - - 30,00 8,88 Mutual Funds

Saham 13,02 5,85 - 8,07 - - - - - - Shares

Jml Pasar Modal 475,60 63,56 379,64 59,29 236,61 33,82 161,45 23,00 168,16 25,23 Total Capital Market

T O T A L 1.256,71 127,47 1.412,94 137,76 1.793,31 160,54 1.718,85 178,95 2.334,05 126,66 T O T A L

Catatan/Note : Nilai Inv. : Nilai Investasi Pdpt : Pendapatan Inv. Value : Investment Value Rev : Revenue

Analisis terhadap resiko investasi di pasar uang dan pasar

modal pada bulan Desember 2010, sebagai berikut:

a. Investasi di Pasar Uang

Secara keseluruhan komposisi penempatan deposito di Bank

Pemerintah adalah 75,95%, Bank Pembangunan Daerah

16,19% dan di Bank Swasta 7,86%.

Komposisi penempatan deposito Rupiah di Bank Pemerintah

adalah 73,78%, Bank Pembangunan Daerah 12,07% dan di

Bank Swasta 14,15%. Suku bunga Bank Umum yang dijamin

LPS adalah 7% dan jumlah penempatan maksimum yang

dijamin adalah Rp 2 miliar per nasabah per bank.

Komposisi penempatan deposito dollar di Bank Pemerintah

adalah 80% dan di Bank Swasta 20%. Suku bunga yang

dijamin LPS adalah 2,75%. Penempatan deposito tersebut

dilakukan untuk mengoptimalkan dana valuta asing yang ada.

b. Investasi di Pasar Modal

Dari keseluruhan obligasi korporasi yang dimiliki Perusahaan

tidak ada yang mengalami penurunan rating sejalan dengan

kinerja emiten obligasi yang baik sehingga credit risk (default

risk) tetap rendah. Perubahan harga pasar dinilai tidak

mempengaruhi laporan keuangan karena perlakuan terhadap

obligasi tersebut adalah dimiliki hingga jatuh tempo (held to

maturity) sehingga tidak mark to market.

Untuk investasi Reksa Dana, return investasi Reksa Dana selama

3 (tiga) bulan di tahun 2010 rata-rata sebesar 10,82%. Kinerja

Reksa Dana yang dimiliki melewati return yang diharapkan.

TINJAUAN KEUANGANFinancial Review

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

The analysis of investment risk in the money market and capital

market as of December 2010 as follows:

a. Money Market Investment

Overall, composition of deposits placement in government

bank was 75.95%, BPD (Regional Development Bank) was

16.19% and private bank was 7.86%.

The composition of Rupiah deposits in government bank was

73.78%, BPD 12,07% and private bank 14.15%. Interest rate

of commercial bank which is guraranteed by LPS is 7% and

maximum placement guaranteed is Rp 2 billion per customer.

The composition of Dollar deposits in government bank was

80% and in private bank is 20%. Interest rate guaranteed

by LPS is 2.75%. Placement of deposits is made in order to

optimize the available foreign exchange.

b. Capital Market Investment

There was no decreased rating of all corporate bonds owned

by the Company in line with good performance of the bonds

issuer so the credit risk (default risk) is kept low. Fluctuated

market price did not affect the financial statement since

the bonds treated as held to maturity so as not to mark to

market.

Return from Mutual Funds investment for 3 (three) months

in 2010 average of 10.82%. The performance of Reksadana

owned by the company was above the expected return.

Page 89: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

87ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

INVESTASI

Berdasarkan Surat Dewan Komisaris Nomor: 115/DK.AP.I/2010

tanggal 28 Oktober 2010 perihal Usulan Revisi Anggaran Laba

Rugi dan Investasi Tahun 2010, Pemegang Saham melalui RUPS

telah menyetujui perubahan program investasi dalam anggaran

Tahun 2010 yang semula sebesar Rp 671.810.813.532 menjadi

Rp 610.226.264.817.

Dari program investasi tahun 2010 sebanyak 305 program,

tercapai 248 program atau 81,31% dengan nilai kontrak

investasi yang telah ditandatangani sampai dengan 31

Desember 2010 sebesar Rp 524,27 miliar (ATS, Non ATS

dan Non Rutin) atau 85,91% dari Rp 610,23 miliar yang

dianggarkan dan pembayaran yang telah dilaksanakan sebesar

Rp 306,28 miliar.

Program-program investasi sampai dengan 31 Desember 2010,

antara lain:

• Programinvestasipendukungkeselamatanpenerbangan/

keamanan seperti pengadaan dan pemasangan Radar

MSSR berikut fasilitas penunjang termasuk gedung Radar

di bandara Ngurah Rai, pengadaan dan pemasangan

CCTV dan recording untuk air side di bandara Ngurah Rai,

pekerjaan overlay permukaan berikut shoulder taxiway di

N-4, N-5 dan N-6 dan rekonstruksi apron taxiway di Barat

N-3 seluas 1.125m², overlay runway 10-28 di bandara

Juanda, pengadaan 1 unit kendaraan PKP-PK Crash

Car Foam Tender Type-I di Bandara Juanda, pengadaan

Crash Car untuk Bandara Syamsudin Noor dan Juanda,

pengadaan Salvage dan jalan akses sementara untuk

Bandara Sultan Hasanuddin, serta pekerjaan overlay

taxiway Bravo, Charlie, pararel taxiway dan sebagian

Apron lama di Bandara Hasanuddin.

• Program Investasi pendukung Pelayanan, antara lain

penambahan 2 unit trafo distribusi utama dan 2 unit trafo

AC chiller di Bandara Juanda, penambahan 1 unit AC

Chiller kap 500 TR di Bandara Juanda, pembuatan jalan

dari Rotunda menuju jalan di sisi Gedung AVSEC di Bandara

Sultan Hasanuddin, pembuatan bangunan penghubung

Terminal ke Hotel Transit (luas 1.500 m2), serta pembuatan

gedung kantor cabang bandara Adisutjipto.

• Programinvestasiyangbersifatpeningkatandanefisiensi

beban seperti implementasi ERP (Enterprise Resource

Planning) di Kantor Pusat dan Kantor Cabang, serta

program peningkatan produktivitas kerja dan citra

perusahaan.

INVESTMENT

Based on Board of Commissioners’ Letter No: 115/DK.AP.I/2010

dated October 28, 2010 regarding the Proposal of Profit/Loss

Budget and Investment Revision Year 2010, the Shareholders

through the AGM has approved the revision of investment

program in 2010 originally budgeted in the amount of

Rp 671.810.813.532 to Rp 610,226,264,817.

From 305 investment programs in 2010, 248 programs or

81.31% have been executed with the investment contracts value

that had been signed up to December 31, 2010 amounting to

Rp 524.27 billion (ATS, Non-ATS and Non-Routine) or 85.91%

of the budget of Rp 610.23 billion and payments amounting to

Rp 306.28 billion have been settled.

Investment programs until December 31, 2010, among

others:

• The investment program for supporting aviation safety/

security such as procurement and installation of MSSR

Radar including supporting facilities such as Radar building

at Ngurah Rai airport, procurement and installation of

CCTV and recording devices for Airside at Ngurah Rai

airport, the surface overlay work including shoulder

taxiway in N-4, N-5 and N-6 and reconstruction of western

N-3 apron taxiway with area of 1.125m², overlay runway

10-28 at Juanda airport, procurement of 1 unit PKP-PK

Foam Tender Car Crash Type-I vehicle at Juanda Airport,

procurement of Crash Car for Syamsudin Noor and Juanda

Airport, procurement Salvage and temporary access road at

Sultan Hasanuddin Airport, as well as the overlay taxiway

Bravo, Charlie, parallel taxiway and part of old Apron at

Hasanuddin Airport.

• Investment Program for supporting services, including

an additional 2 main distribution transformers and 2 AC

Chiller transformers at Juanda Airport, an additional 1 500

TR AC Chiller at Juanda Airport, construction of local road

from Rotunda to the road beside AVSEC Building at Sultan

Hasanuddin Airport , construction of building connecting

the Terminal to Transit Hotel (area 1,500 m2), as well as the

construction of Adisutjipto airport office building.

• Theinvestmentprogramforincreasingtheloadefficiency

such as implementation of ERP (Enterprise Resource

Planning) at the Head Office and Branch Office, as well

as labor productivity improvement programs and the

Company image enhancements.

Page 90: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

88 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Tabel: Realisasi Investasi sampai bulan Desember 2010 Table: Investment Realization up to December 2010

NOURAIAN

DESCRIPTION ANGGARAN

BUDGET

REALISASI SAMPAI DENGAN DESEMBER 2010 REALIZATION UP TO DECEMBER 2010

REALISASI KONTRAKCONTRACT REALIZATION

PEMBAYARANPAYMENT

1 Rutin ATS 32.798.000 35.326.474 6.391.948

2 Rutin Non ATS 458.009.161 395.857.085 177.596.694

3 Non Rutin 119.419.104 93.088.163 122.294.916

TOTAL 610.226.265 524.271.722 306.283.558

PEMBANgUNAN DAN PENgEMBANgAN BANDARA

Pengembangan Bandara Lombok Tengah

Pembangunan Pengembangan Bandara Lombok Tengah

dengan nilai proyek Rp 795,8 miliar yang saat ini dalam tahap

pekerjaan meliputi pembangunan secara keseluruhan (Airside

dan Landside), dimulai pada tahun 2005 dan direncanakan

beroperasi pada pertengahan tahun 2011.

Untuk meningkatkan efektivitas pembangunan Bandara

Internasional Lombok (BIL), terhitung tanggal 1 Agustus 2008

Proyek Pembangunan ditangani secara khusus oleh Kantor

Proyek BIL yang dibentuk melalui Keputusan Direksi setelah

memperhatikan saran dan pandangan Dewan Komisaris. Kantor

Proyek bertanggung jawab dalam hal pelelangan pekerjaan,

pengawasan pembangunan dan melakukan pelaporan.

Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membangun

Fasilitas Air Side yaitu pekerjaan T/W, Apron dan fasilitas

penunjangnya dengan nilai sebesar Rp 110 miliar, sedangkan

Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah membangun Fasilitas

Land Side yaitu pekerjaan Parkir, Jalan Lingkungan dan fasilitas

penunjangnya dengan nilai sebesar Rp 40 miliar.

Direksi telah menugaskan tim khusus dari Kantor Pusat

yang terdiri dari unsur SPI, Hukum, Keuangan dan Teknik

untuk membantu percepatan penyelesaian pekerjaan yang

ditargetkan selesai pada akhir Juli tahun 2011.

Total anggaran untuk tahun 2010 dialokasikan sebesar

Rp 39,50 miliar, dan realisasi kontrak sebesar Rp 27,31 miliar.

Pembangunan gedung Terminal Internasional Bandara

Ngurah Rai

Bandara Ngurah Rai - Bali sebagai Tourism Airport yang

merupakan pintu gerbang bagi wisatawan mancanegara

masuk ke Indonesia, dibangun dengan standar pelayanan

dan keamanan bertaraf Internasional (World Class Airport

Company).

TINJAUAN KEUANGANFinancial Review

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

DEVELOPMENT OF AIRPORTS

Development of Central Lombok Airport

To improve the effectiveness of he development of Central

Lombok Airport with a project value of Rp 795.8 billion. This

currently is in the construction stage and includes the overall

development (Airside and Landside), begun in 2005 and is

planned to operate in mid 2011.

To improve the effectiveness of the development of Lombok

International Airport (BIL), starting August 1, 2008 the project

development has been handled exclusively by the BIL Project

Office established through Management Directive considering

the suggestion and opinion of the Board of Commissioners.

The Project Office is responsible for handling the bidding

process, construction supervision and reporting.

The Government of NTB (West Nusa Tenggara) Province is

responsible for building Airside facilities such as T/W works,

Apron and supporting facilities with a value of Rp 110 billion,

while the Government of Central Lombok regency is to build

Landside facilities such as parking lots, local street and its

supporting facilities with a value of Rp 40 billion.

The Management has assigned a Headquarters team consisting

of SPI, Legal, Finance and Engineering personnel to assist

acceleration of project completion which is targeted in late July

2011.

In 2010, the Company has allocated Rp 39.50 billion, and the

realization of the contract amounts to Rp 27.31 billion.

Development of International Terminal Building at

Ngurah Rai Airport

Ngurah Rai Airport of Bali as a Tourism Airport which is the

gateway for international tourists into Indonesia, was built

with an international standard of service and security (World

Class Airport Company).

Page 91: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

89ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Bandara Ngurah Rai baru, dibangun untuk target kapasitas 25

juta penumpang pada tahun 2025. Karena keterbatasan lahan,

pengembangan Bandara Ngurah Rai dilaksanakan pada lokasi

yang sudah ada.

Pembangunan Pengembangan Bandara Ngurah Rai saat ini

dalam tahap perencanaan dan persiapan tender, dengan

lingkup pekerjaan sebagai berikut:

1. Pembangunan gedung terminal internasional seluas

± 120.000 m² beserta fasilitas penunjangnya.

2. 100% Hold Baggage System.

3. Renovasi terminal internasional menjadi terminal

domestik.

4. Perluasan Apron seluas ± 76.000 m².

5. Jalan lingkar, drop off & pick zone, jembatan layang,

jembatan penghubung, penataan lingkungan, gerbang tol

dan halte kendaraan umum.

6. Gedung parkir mobil dan halaman parkir (coach, bus &

taxi).

7. Bangunan-bangunan penunjang lainnya.

Total anggaran sebesar Rp 1,94 triliun dimana untuk tahun

2010 dialokasikan anggaran sebesar Rp 47,75 miliar dengan

realisasi kontrak sebesar Rp 24,17 miliar.

Pengembangan Bandara Adisumarmo – Surakarta

Pembangunan pengembangan Bandara Adisumarmo –

Surakarta meliputi pekerjaan Keselamatan Penerbangan,

Keamanan serta Pelayanan, dengan lingkup pekerjaan sebagai

berikut:

- Pekerjaan Keselamatan Penerbangan/Keamanan berupa

perataan dan pemadatan shoulder 51.000 m².

- Pekerjaan lainnya berupa pembebasan lahan untuk jalan

masuk ke Terminal Utara, Pembuatan prasarana pelayanan

umum dan Pembuatan Gedung Administrasi (Kantor

Cabang).

Total anggaran untuk tahun 2010 dialokasikan sebesar Rp 7,92

miliar dengan realisasi kontrak sebesar Rp 6,48 miliar.

Pengembangan Bandara Adisutjipto – Yogyakarta

Kenaikan jumlah penumpang di Bandara Adisutjipto melonjak

cukup tajam sehingga diperlukan pengembangan Terminal.

Saat ini telah dianggarkan dana sebesar Rp 162 miliar untuk

pengembangan terminal.

The new Ngurah Rai airport, is built with a target to

accommodate 25 million passengers in 2025. Because of land

limitation, Ngurah Rai airport development is developed by

optimizing the existing land at the airport.

Ngurah Rai Airport Development is currently in the planning

stage and tender preparation, with the following scope of

work:

1. Construction of the international terminal building area of

± 120,000 m² and its supporting facilities.

2. 100% Hold Baggage System.

3. Renovation of the international terminal to be domestic

terminal.

4. Apron expansion of ± 76,000 m².

5. Ring road, drop off & pick zone, fly over, connecting

bridge, environmental management, toll gate and public

transportation shelter.

6. Parking Building and parking lot (coach, bus & taxi).

7. Other supporting buildings.

From the total budget in the amount of Rp 1.94 trillion, In

2010 there has been allocated a budget of Rp 47.75 billion and

the contract realization has reached Rp 24.17 billion.

Development of Adisumarmo – Surakarta Airport

The development of Adisumarmo Airport of Surakarta includes

Aviation Safety, Security and Services, with the following scope

of work:

- Work of Aviation Safety/Security such as flattening and

compacting shoulder in the area of 51,000 m2.

- Other work such as land acquisition for the entrance to

the North Terminal and construction of public service

infrastructure as well as Administration Building (Branch

Office).

The budget for 2010 has been allocated in the amount of

Rp 7.92 billion with contract realization in the amount of

Rp 6.48 billion.

Development of Adisutjipto Airport – Yogyakarta

The number of passengers at Adisutjipto airport jumped sharply

so Terminal must be developed. Currently the Company has

budgeted Rp 162 billion for Terminal development.

Page 92: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

90 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

Mengembangkan SDM berkinerja Kelas Dunia

Bagi PT Angkasa Pura I (Persero), sumber Daya Manusia (SDM)

adalah aspek terpenting yang memegang peranan dalam

mencapai visi menjadi perusahaan pengelola bandar udara

kelas dunia. Perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan

kemampuan dan keterampilan SDM baik secara individu

maupun tim untuk mencapai kinerja dan produktivitas yang

optimal sehingga mampu mendorong percepatan proses

transformasi Perusahaan menuju “world-class airport”.

Capaian KPI (Key Performance Indicator) aspek kepuasan

pegawai pada tahun 2010 yang meliputi penilaian kinerja, pola

karir, pola rotasi/mutasi/promosi/demosi, pola pendidikan dan

pelatihan serta pola rekrutmen mencapai skor 3,56 dari target

4 skala Likert (89%). Hasil survei kepuasan pegawai yang

dilaksanakan di seluruh wilayah kerja Angkasa Pura I bekerja

sama dengan BPKP sebagai lembaga independen secara umum

menyatakan bahwa pegawai merasa puas walaupun masih

terdapat beberapa faktor yang masih harus disempurnakan

seperti pola karir dan kualitas komunikasi.

Developing Human Resources with world-Class

Performance

For PT Angkasa Pura I (Persero), human resources (HR) serve

as the most important aspect that plays a role in achieving the

company’s vision to be a world-class airport. The Company has

been consistently trying to improve the skills and abilities of

human resources either individually or collectively to achieve

the most optimum performance and productivity so as to

accelerate the Company’s transformation process to be a

world-class airport.

The achievement of Key Performance Indicator (KPI) for the

aspect of employee satisfaction in 2010 which covered the

assessment of performance, career path, the pattern of

rotation/mutation/promotion/ demotion, the education and

training pattern and the recruitment pattern reached the score

of 3.56 of the targeted score of 4 in Likert scale (89%). The

result of employee satisfaction survey held in all working areas

of Angkasa Pura I in cooperation with BPKP as an independent

party in general revealed that employees were at the satisfactory

level yet a number of factors still need to be refined such as

career path and communication quality.

Page 93: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

91ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Profil SDM

Sampai dengan 31 Desember 2010, jumlah karyawan

PT Angkasa Pura I (Persero) adalah 3.771 orang, sedikit

menurun dibandingkan dengan jumlah karyawan pada tahun

2009 sebanyak 3.868 orang. Distribusi karyawan tersebar di

19 wilayah kerja yaitu Kantor Pusat, 13 bandara, dua terminal

kargo, satu Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan dan dua

proyek pembangunan bandara internasional.

Perusahaan melakukan proses rekrutmen secara terbuka dan

fair dengan memperhatikan ketersediaan tenaga kerja lokal/

nasional. Proses seleksi dilakukan berdasarkan kompetensi

kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki kandidat. Pada tahun

2010 Perusahaan merekrut 84 orang dengan kualifikasi ATC,

AIS, FS dan Kompen, TLB, RTM, TNU, OBU.

Tabel: Jumlah Karyawan per 31 Desember 2010 dan Table: Number of Employees as of 31 December 2010 and perbandingannya dengan tahun 2009 Comparison to 2009

NO.LOKASI UNIT KERJA

WORKING UNIT LOCATION2009 2010

1 Kantor Pusat – Jakarta 360 358

2 Ngurah Rai – Denpasar 738 694

3 Juanda – Surabaya 545 522

4 Sultan Hasanuddin – Makassar 281 267

5 Sepinggan – Balikpapan 275 271

6 Frans Kaisiepo – Biak 126 124

7 Sam Ratulangi – Manado 176 178

8 Adisutjipto – Yogyakarta 204 199

9 Adisumarmo – Surakarta 151 145

10 Syamsudin Noor – Banjarmasin 157 154

11 Achmad Yani – Semarang 181 178

12 Pattimura – Ambon 123 127

13 Selaparang – Mataram 146 147

14 El Tari – Kupang 125 130

15 SBU Terminal Kargo UPG 11 12

16 SBU Terminal Kargo BPN 12 14

17 MATSC – Makassar 224 219

18 Proyek BIL – Mataram 18 18

19 Proyek BIB – Denpasar 15 14

JUMLAH TOTAL 3.868 3.771

Human Resources Profile

As of 31 December 2010, the total number of employees

of PT Angkasa Pura I (Persero) was 3,771 personnel, slightly

decreasing compared to the total number of employees in

2009 of 3,868 personnel. The employees are distributed in 19

working areas which are Head Office, 13 airports, two cargo

terminals, one Air Traffic Control Center and two international

airport development projects.

The company performs recruitment process in an open and

fair system by considering the availability of local/national

labor force. The selection process is performed based on

the competence of needs and the competence held by the

candidates. In 2010, the company recruited 84 people with

the qualifications of ATC, AIS, FS and Kompen, TLB, RTM, TNU,

OBU.

Page 94: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

92 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

The Profiles of Human Resources at PT Angkasa Pura I (Persero)

are depicted in the following tables:

Profil Sumber Daya Manusia di PT Angkasa Pura I (Persero)

disajikan pada tabel-tabel berikut:

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian

Table: The Composition of Employees Based on Employment Status

NO. STATUS 2009 2010 STATUS

1 Pegawai Perusahaan 3.280 3.225 Company’s employee

2 PNS Diperbantukan 481 441 PNS (Civil servant) detailed

3 PNS Ditugaskan 2 2 PNS (Civil servant) assigned

4 TNI Ditugaskan 87 81 TNI (Military) assigned

5 Honorer 18 22 Temporary

JUMLAH 3.868 3.771 TOTAL

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Table: The Composition of Employees Based on Educational Level

NO. JENJANG PENDIDIKAN 2009 2010 EDUCATIONAL LEVEL

1 S3 1 1 Doctorate

2 S2 52 47 Post Graduate

3 S1 700 682 Under Graduate

4 D1 – D3 1.099 1.139 Diploma

5 SD - SLTA 2.016 1.902 Elementary - High School

JUMLAH 3.868 3.771 TOTAL

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelompok Usia Table: The Composition of Employees Based on Age Bracket

NO. KELOMPOK USIA 2009 2010 AGE BRACKET

1 >56 218 225 >56

2 51 – 55 865 845 51 – 55

3 46 – 50 653 588 46 – 50

4 41 – 45 420 394 41 – 45

5 36 – 40 448 472 36 – 40

6 31 – 35 554 523 31 – 35

7 26 – 30 354 369 26 – 30

8 21 – 25 322 347 21 – 25

9 < 20 34 8 < 20

JUMLAH 3.868 3.771 TOTAL

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelas Jabatan Table: The Composition of Employees Based on Position

NO. KELAS JABATAN 2009 2010 POSITION

1 1 1 1 1

2 2 3 3 2

3 3 23 27 3

4 4 5 8 4

5 5 46 46 5

6 6 79 93 6

7 7 55 60 7

8 8 304 310 8

9 9 286 310 9

10 10 230 312 10

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 95: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

93ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelas Jabatan Table: The Composition of Employees Based on Position

NO. KELAS JABATAN 2009 2010 POSITION

11 11 612 514 11

12 12 787 998 12

13 13 465 642 13

14 14 606 190 14

15 15 347 235 15

16 16 1 - 16

17 Honorer 18 22 Temporary

JUMLAH 3.868 3.771 TOTAL

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa Kerja Pegawai pada Desember 2010

Table: The Composition of Employees Based on Years of Service as of Desember 2010

NO.MASA KERJA (DALAM TAHUN) LENGTH OF SERVICE (IN YEAR)

JUMLAH KARYAWANNUMBER OF EMPLOYEE

1 > 31 373

2 26 – 30 705

3 21 – 25 452

4 16 – 20 455

5 11 – 15 769

6 6 – 10 297

7 0 – 5 720

JUMLAH TOTAL 3.771

Kompetensi SDM

Angkasa Pura I menjunjung tinggi prinsip kewajaran

dalam manajemen sumber daya manusia. Setiap karyawan

mendapatkan kesempatan yang setara dalam meningkatkan

kompetensi, pengembangan karir dan melaksanakan tugas

secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras,

golongan, gender dan kondisi fisik sesuai dengan potensi,

kemampuan dan ketrampilan yang dipersyaratkan.

Sesuai ketentuan Regulator, personil di bidang operasional dan

teknis harus mempunyai Surat Kecakapan Personil (SKP), Lisensi

atau Rating. Untuk memastikan bahwa setiap SDM yang wajib

memegang SKP mempunyai SKP yang valid, Perusahaan secara

berkala memprogramkan re-current (uji performance check)

bagi yang telah memegang dan ujian baru bagi yang belum

mempunyai. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa seluruh

SDM yang bertugas dalam pelayanan jasa kebandarudaraan

dan navigasi penerbangan di lingkungan Angkasa Pura I telah

mempunyai kompetensi di bidangnya.

Pada tahun 2010, pelaksanaan Re-current SKP dilakukan untuk

petugas PKP-PK untuk perpanjangan dan atau penerbitan SKP

di Bandara Juanda, Ngurah Rai, Ahmad Yani, Adisumarmo,

Adisutjipto, Sepinggan dan Pattimura.

HR Competence

Angkasa Pura I highly upholds the fairness principles in the

management of human resources. Each employee has equal

opportunities in increasing competence, career development

and in performing duties professionally, without differentiating

ethnic groups, religion, race, groups, gender and physical

condition in accordance with potentials, abilities and skills

required.

In accordance with the regulator requirements, personnel

in operational and technical areas should have Personnel

Competence Certificate (SKP), License or Rating. To ensure

that each of personnel required to hold SKP has the valid SKP,

the company has periodically been programming re-current

SKP (performance check test) for those holding SKP and new

examination for those not yet holding SKP. Accordingly, the

company could have assurance that all personnel being on

duty in the airport service and aviation navigation in Angkasa

Pura I already possess the required competence in their fields

of duty.

In 2010, the implementation of Re-current SKP was conducted

for PKP-PK officers for the purpose of the extension of and or

issuance of SKP at the airports of Juanda, Ngurah Rai, Ahmad

Yani, Adisumarno, Adisutjipto, Sepinggan and Pattimura.

Page 96: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

94 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Sedangkan Re-current SKP Petugas Security Bandara

(Aviation Security) dilaksanakan di Bandara Ngurah Rai,

Sultan Hasanuddin, Juanda, Selaparang, Syamsudin Noor,

Frans Kaisiepo, El Tari, Pattimura, Adisutjipto, Adisumarmo,

Ahmad Yani, dan Sepinggan. Pelaksanaan Recurrent SKP AMC

dilaksanakan di Bandara Ngurah Rai.

Tabel: Jumlah Personil Pemegang Lisensi tahun 2010 Table: Number of License-Holding Personnel 2010

NO BANDARAAVSEC PKP-PK AMC TEKNIK ATS

BASIC JUNIOR SENIOR BASIC JUNIOR SENIOR

1 Kantor Pusat Head Office - - - - - - - 16 -

2 Ngurah Rai-Bali - 141 113 11 19 47 39 67 73

3 Juanda-Surabaya 131 32 12 14 11 38 38 62 79

4 Sultan Hasanuddin-Makassar - 40 23 17 6 32 23 55 -

5 MATSC-Makassar - - - - - - - 25 162

6 Sepinggan-Balikpapan - 21 13 7 - 36 6 50 40

7 Frans Kaisiepo-Biak - 8 11 - 1 8 2 9 24

8 Sam Ratulangi-Manado 2 26 10 5 1 13 5 34 29

9 Ahmad Yani-Semarang - 8 5 5 11 9 7 35 32

10 Syamsuddin Noor-Banjarmasin 5 1 12 8 2 9 7 22 33

11 Adisumarmo-Solo - 13 6 7 11 7 7 28 31

12 Adisutjipto-Yogyakarta - 10 5 6 7 17 12 37 57

13 Selaparang-Mataram - 2 4 7 2 9 4 29 21

14 Pattimura-Ambon - - 2 7 2 6 3 22 19

15 Eltari-Kupang 1 13 8 6 - 10 7 24 17

Sub Total 139 315 224 100 73 241 160 515 617

Total 678 414 160 515 617

Pengembangan Karir

Setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama

untuk mencapai tingkat jabatan tertinggi berdasarkan

kemampuannya. Perusahaan mengatur persamaan hak

karyawan, antara lain dalam hal sistem remunerasi, hak

pelatihan dan pengembangan karir.

Pengembangan karir berbasis kompetensi diterapkan dengan

melaksanakan asesmen kompetensi pegawai. Sampai akhir

tahun 2010 telah dilakukan asesmen psikologi terhadap 256

karyawan dan uji kompetensi terhadap 60 karyawan level

manajemen untuk mendapatkan profil kompetensi dan potensi

karyawan secara komprehensif.

Untuk pengembangan karir dan kebutuhan operasional

Perusahaan, pada tahun 2010 Perusahaan telah merealisasikan

Program Penataan dan Optimalisasi SDM berdasarkan

Perhitungan Analisa Beban Kerja untuk menentukan

formasi SDM. Sampai dengan triwulan IV tahun 2010 telah

direalisasikan 639 kenaikan kelas pekerjaan dengan berbagai

tingkatan. Proses ini telah berjalan dengan baik, wajar, terbuka

dan dapat diterima oleh semua karyawan.

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

The re-current SKP for Aviation Security was conducted

at the airports of Ngurah Rai, Sultan Hasanuddin, Juanda,

Selaparang, Syamsudin Noor, Frans Kaisiepo, El Tari, Pattimura,

Adisutjipto, Adisumarmo, Ahmad Yani, and Sepinggan. The

implementation of re-current SKP of AMC was conducted at

Ngurah Rai airport.

Career Development

Each employee has equal opportunities to achieve the highest

level based on his/her competence. The Company manages the

equality of rights among employees, among others in terms

of remuneration system, training entitlements and career

development.

Competence-based career development has been conducted by

performing the assessments on employees’ competence. Until

the end of 2010, psychological assessments have been made

on 256 employees and competence test on 60 managerial-

level employees for the purpose of obtaining comprehensive

competence profile and employees profile.

As for the career development and the Company’s operational

needs, in 2010 the Company already implemented the Human

Resources Management and Optimization Program based on

the Calculation of Work Load Analysis to establish the human

resources composition. As of the fourth quarter of 2010,

the company already conducted 639 promotions in rank for

various levels. The process has been well performed, fair, open

and acceptable for all employees.

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 97: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

95ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Pelatihan dan Pengembangan SDM

Angkasa Pura I mempunyai komitmen yang tinggi untuk

meningkatkan pengetahuan dan kompetensi karyawan melalui

pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan secara in-house

training maupun public training, bertempat di dalam maupun

di luar negeri. Jenis pendidikan dan pelatihan bervariasi, mulai

dari mandatory training, pendidikan keahlian, pendidikan

managerial serta berbagai sharing session untuk mempertajam

kualitas SDM.

Program pendidikan dan pelatihan SDM yang dilaksanakan

pada tahun 2010 diantaranya adalah:

a. Program Pendidikan:

1. Program Pendidikan Magister Manajemen Risiko (S2).

2. Program AMDP (S2 dan S3) Dalam Negeri.

3. Pendidikan D.IV Ahli Lalu Lintas Udara (ALLU).

4. Pendidikan D.IV Teknik Navigasi Udara (TNU).

b. Diklat Orientasi:

• OrientasiTipeAdanB

HR Training and Development

Angkasa Pura I is highly committed to improve the knowledge

and competence of its employees through in-house and public

education and trainings held nationally or internationally. The

types of education and trainings are various, ranging from

mandatory training, skill training, managerial education and

various sharing sessions to sharpen the quality of human

resources.

The human resources education and training conducted in

2010 were among others:

a. Education Training:

1. Master of Management Program on Risk Management

(S2).

2. Domestic AMDP Program (S2, S3).

3. 4-year training (D.IV) of Air Traffic Controller (ALLU).

4. 4-year training (D.IV) of Aeronavigation Technics

(TNU).

b. Orientation Education and Training:

• OrientationTypeAandB

Page 98: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

96 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

c. Penerbitan lisensi baru dan perpanjangan:

1. Perpanjangan SKP Avsec.

2. Perpanjangan SKP dan Rating Teknik Listrik

Penerbangan.

3. Perpanjangan SKP dan Rating Teknik Elektronika

Penerbangan.

4. Perpanjangan SKP & Rating Teknik Radar.

5. Perpanjangan SKP Marshaller dan Operator

Aviobridge.

6. Perpanjangan SKP FSO.

7. Perpanjangan SKP AIS.

8. Perpanjangan SKP ATC.

9. Perpanjangan SKP PKP-PK.

10. Mapping NEP.

11. Sertifikasi Pengadaan Barang & Jasa.

12. TCC X-Ray & Metal Detector.

13. Training Basic Cargo Skills & Procedures.

14. Diklat NEP Angkatan I.

15. Diklat NEP Angkatan II.

16. Diklat NEP Angkatan III.

d. Diklat Teknis Substantif dan Fungsional:

1. Pelatihan Teknis Komersial Tingkat Mula Tahun 2010.

2. Pelatihan Teknis Komersial Tingkat Lanjut Tahun

2010.

3. Diklat Senior Avsec Angkatan I.

4. Diklat Senior Avsec Angkatan II.

5. Diklat ATC Radar Tahun 2010.

6. Diklat Teknik Tingkat Dasar.

7. Diklat Teknik Tingkat Lanjut.

8. Pelatihan Operasi Bandara Tingkat Lanjut 2010.

9. Pelatihan Teknik Umum Tingkat Lanjut Batch II.

10. Diklat Senior PKP-PK Tahun 2010.

e. workshop Dalam dan Luar Negeri:

1. Diklat Property Management Modul I (Housekeeping

& Pest Management).

2. Factory Training Peralatan Meteorologi.

3. Install dan Sosialisasi Peraturan Pajak dengan

Menggunakan e-SPT.

4. Training ADS-B.

5. Rakor Bidang Pengadaan.

6. Workshop Aviation Security Gelombang I.

7. Workshop Aviation Security Gelombang II.

8. Training Program SMS.

9. Pelatihan Teknis Try Out dan Ujian Sertifikasi Ahli

Pengadaan dan Jasa Pemerintah.

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

c. Issuance of new licenses and renewal:

1. Renewal SKP Avsec.

2. Renewal SKP and Rating of Aero Electrical

Engineering.

3. Renewal SKP and Rating of Aero Electrinics

Engineering.

4. Renewal SKP and Rating fo Radar Engineering.

5. Renewal SKP Marshaller and Aviobridge Operator.

6. Renewal SKP FSO.

7. Renewal SKP AIS.

8. Renewal SKP ATC.

9. Renewal SKP PKP-PK.

10. Mapping NEP.

11. Certification of Goods and Service Procurement.

12. TCC X-Ray & Metal Detector.

13. Training Basic Cargo Skills & Procedures.

14. Training NEP Batch I.

15. Training NEP Batch II.

16. Training NEP Batch III.

d. Substantive and Functional Techincal Education and

Training:

1. Basic Training of Commercial Technique 2010.

2. Advanced Training of Commercial Technique 2010.

3. Training for Senior Avsec Batch I.

4. Training for Senior Avsec Batch II.

5. Training for ATC Radar 2010.

6. Basic Training of Engineering.

7. Advanced Training of Engineering.

8. Advanced Training of Airport Operation 2010.

9. Advanced Training of Engineering Batch II.

10. Training for Senior PKP-PK 2010.

e. Local and Foreign workshops:

1. Property Management Training Modul I

(Housekeeping & Pest Management).

2. Factory Training for Meteorological Equipment.

3. Install dan Socialization of Tax Regulation using e-SPT.

4. Training ADS-B.

5. Procurement Coordination Meeting.

6. Aviation Security Workshop Batch I.

7. Aviation Security Workshop Batch II.

8. Training of SMS program.

9. Technical Training - Try Out and Certification Exam

for Government Goods and Services Procurement

Specialist.

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 99: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

97ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

10. Training Runway Sweeper.

11. Pajak Brevet A & B.

12. Sosialisasi Sistem Pelaporan Online Operasi LLP.

13. Workshop Manajemen Resiko.

14. Workshop Pengelolaan Lingkungan Hidup.

15. Coaching Session for Airport Executive in

“Anticipating the Impact of Implementation of Asean

Open Skies on Indonesian Airport Business Strategy”.

16. Body Inspection Machine.

17. Diklat Assessment Comp.

18. Workshop RTT & Pra Workshop.

19. Seminar on Implementation of ECO Airport in

Indonesia.

20. Workshop dan Finalisasi Penyusunan KPI Individu API.

21. Aviation Insurance Workshop.

22. Pelatihan Implementasi Video Conference.

23. Seminar Antisipasi dan Kesiapan Bandar Udara

Menghadapi Bencana Alam.

24. Workshop Takah (Tata Naskah) dan Kearsipan.

25. Pelatihan Certified Human Resources Management.

26. Pelatihan Pajak Tax Planning: Upaya Mengoptimalkan

Pajak.

27. Pelatihan LOA/SOP ATC System Bandara Juanda

Surabaya.

28. Raker implementasi & Penyerahan RKAP tahun 2010.

29. Refreshing Course FSO/BATS Wilayah Denpasar.

30. Workshop Nasional Pemahaman Dasar Kearsipan.

31. Seminar Mengelola BUMN yang Bersih dan Bebas

Korupsi.

32. Pelatihan & Workshop Hubungan Industrial.

33. Pelatihan SPT Tahunan PPh OP & Badan, SPT Masa 21

& SPT Masa PPN th. 2010.

34. Seminar Management bagi Sekretaris Profesional.

35. Refreshing Course FSO/BATS Wilayah Medan.

36. Workshop Pengelolaan dan Pengendalian Kas.

37. Pelatihan PGD Dirja L VII.

38. Refreshing Course FSO/BATS Wilayah Makassar.

39. Training Dangerous Goods Regulations Initial.

40. BIMNIS (Bimbingan Teknis) Kesadaran Bela Negara

bagi Aparat Penegak Hukum dan Pelayanan Publik

Tahun 2010.

41. Penyusunan Profil Manajemen Resiko Perusahaan di

Tingkat Bandar Udara.

42. ICAO Legal Seminar.

10. Training Runway Sweeper.

11. Tax Brevet A & B.

12. Socialization of LLP Operation Online Reporting

System.

13. Workshop on Risk Management.

14. Workshop on Environmental Management.

15. Coaching Session for Airport Executive in

“Anticipating the Impact of Implementation of Asean

Open Skies on Indonesian Airport Business Strategy”.

16. Body Inspection Machine.

17. Training Assessment Comp.

18. Workshop RTT & Pra Workshop.

19. Seminar on Implementation of ECO Airport in

Indonesia.

20. Workshop and Finalization of AP I Individual KPI

Preparation.

21. Aviation Insurance Workshop.

22. Training for Video Conference Implementation.

23. Seminar on Airport Anticipation and Readiness

Bandar facing Natural Disaster.

24. Workshop on Manuscript and Archival Procedures.

25. Certified Training on Human Resources Management.

26. Tax Planning Workshop: Tax Optimalization Effort.

27. Training on LOA/SOP ATC System Juanda Airport of

Surabaya.

28. Official Meeting on Submission and Implementation

of Company’s Budget 2010.

29. Refreshing Course FSO/BATS Denpasar Region.

30. National Workshop on Basic Understanding of

Archival.

31. Seminar on Managing Clean and Corruption-Free

BUMN (State-Owned Enterprise).

32. Training & Workshop of Industrial Relations.

33. Tax Training for SPT Tahunan PPh OP & Badan, SPT

Masa 21 & SPT Masa PPN 2010.

34. Management Seminar for Professional Secretary.

35. Refreshing Course FSO/BATS Medan Area.

36. Workshop on Cash management and control.

37. Training PGD Dirja L VII.

38. Refreshing Course FSO/BATS Makassar Region.

39. Training Dangerous Goods Regulations Initial.

40. Technical Guidance of State-Devence Awareness for

Law Enforcement and Public Service Officers 2010.

41. Prepration of Company’s Risk Management at Airport

Level.

42. ICAO Legal Seminar.

Page 100: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

98 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

43. Air Traffic Services Incident Investigation Training.

44. Workshop Integrated Management System.

45. Workshop Knowledge Sharing “Optimize The Hidden

Value of Risk Management”.

46. Workshop Penyusunan Kontrak KSO Perusahaan.

47. Pelatihan Pedoman dan Teknik Penyusunan HPS/OE.

48. Workshop Penyusunan Harga.

49. Diklat Intrapreneuring Batch I.

50. Pendidikan Khusus Profesi Advokad Angkatan XIII.

51. Digital Cartography Course 2010.

52. Workshop PP 11 Tahun 2010 “Pedoman Penertiban &

Pendayagunaan Tanah Terlantar”.

53. Diklat Intrapreneuring Batch II.

54. Pelatihan SOP Lifecycle.

55. Workshop Memahami, Mencermati, dan Menghayati

UU No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.

56. Workshop Corporate Law: Legal Aspect in Business.

57. Workshop Manajemen Pengelolaan Data Elektronika

Perusahaan.

58. Workshop Transformasi CBHRM.

59. Pembahasan Airport & Airspace Capacity.

60. Pelatihan Sertifikasi QIA.

61. Latihan PGD & Avsec Exercise L VIII.

62. Workshop Nasional Pertanahan: Taktik dan Strategis

Penyelesaian Sengketa Pertanahan di Luar Pengadilan

dan Di Dalam Pengadilan.

63. Bimbingan Teknis Kader Norma Kerja.

64. Workshop World Class Company.

65. International Financial Reporting Standard (IFRS).

66. Diklat Avsec Refreshing Angkatan I.

67. Pelatihan Basic Pan-Ops.

68. Training Aerodrome Safety Plan..

69. Workshop Mendeteksi dan Mencegah Kecurangan

Pelaporan Keuangan.

70. Studi Banding ke Bandara Sepinggan.

71. Workshop Sistem Informasi Manajemen Pelayanan

LLP.

72. Field Trail System Pencatatan dan Pelaporan

Pengawasan Kualitas Air Minum.

73. Pembahasan dan Diskusi Nasional Penyelesaian

Hubungan Industrial & Tawar Menawar Kolektif yang

Efektif.

74. Training Gugus Kendali Mutu.

75. Workshop Nasional Ketenagakerjaan: Bedah dan

Kupas Tuntas Outsourcing dan PHK Solusi Strategis

dan Implementasinya.

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

43. Air Traffic Services Incident Investigation Training.

44. Workshop on Integrated Management System.

45. Workshop/Knowledge Sharing on “Optimize The

Hidden Value of Risk Management”.

46. Workshop on Company’s KSO Contract Preparation.

47. Training on Guidance and Preparation Technique of

HPS/OE.

48. Workshop on Price Preparation.

49. Entrepreneurship Training Batch I.

50. Profession Training of Advocate Batch XIII.

51. Digital Cartography Course 2010.

52. Workshop on Government Regulation PP 11/2010

“Guideline for Administrative Control and Optimizing

Neglected Land”.

53. Entrepreneurship Training Batch II.

54. Training SOP Lifecycle.

55. Workshop on Understanding and Observing Aviation

Law No. 1/2009.

56. Corporate Law Workshop: Legal Aspect in Business.

57. Workshop on Company’s Data Management.

58. Workshop on CBHRM Transformation.

59. Workshop on Airport & Airspace Capacity.

60. Certification Training on QIA.

61. Training of PGD & Avsec Exercise L VIII.

62. National Workshop on Land: Tactics and Strategic

Settlement of Land Dispute extra and intra Court.

63. Technical Guidance for Kader Norma Kerja.

64. Workshop World Class Company.

65. International Financial Reporting Standard (IFRS).

66. Diklat Avsec Refreshing Angkatan I.

67. Basic Training for Pan-Ops.

68. Training Aerodrome Safety Plan..

69. Workshop on Detecting and Preventing Fraudullent

Financial Reporting.

70. Comparative Study to Sepinggan Airport of

Balikpapan.

71. Workshop on Management Information System for

LLP services.

72. Field Trail System on Recording and Reporting of

Water Quality Monitoring.

73. National Discussion on Industrial Relations Settlement

and effective collective bargaining.

74. Quality Control Circle Training.

75. National Workshop on Employment: Review and

Discussion of Outsorcing and Retrenchment, Strategic

Solution and Implementation.

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 101: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

99ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

76. Seminar Nasional Exposure Draft PSAK 24 Revisi 2010

Imbalan Kerja.

77. Pelatihan Perpajakan Terbaru.

78. Workshop Manajemen Strategis untuk Profesional

HRD.

79. Workshop Nasional Lingkungan Hidup.

80. Workshop Implikasi Penerapan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK).

81. Pelatihan/Pembekalan ADS-C/CPDLC MATSC Tahun

2010.

82. Worshop Hukum Bisnis.

83. Penyegaran dan Pembekalan Examiner IQA 2010.

84. Pelatihan Manajemen Umum Dana Pensiun.

85. Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bandar Udara.

86. Program Kunjungan ke Bandara Changi.

87. Studi Banding ke Bandara Husein Sastranegara, LAN

dan PT DI.

88. Pelatihan Intensive Training Airport Announcing.

89. Routes Asia Adelaide Tahun 2010.

90. Sosialisasi Asuransi Aset.

91. Airport World Conference & Exhibition.

92. Diklat OJT Instruktur Course (ICAO 211 – INS BAS).

93. Diklat ATS Resource Management Training &

Workshop (ICAO 139 – MGT OTH).

94. Pelatihan Unit Traktor dan Mower.

95. Diklat Audit tingkat Manajerial.

96. Diklat AIS Check Officer dan AIS Supervisor.

97. Pelatihan Teknis Peralatan Automatic Message

Switching System (AMSS).

98. In-House Training Implementasi IFRS.

99. Seminar Peningkatan Pelayanan Komunikasi

Penerbangan.

100. Konferensi Indonesia Aviation Forum.

101. Basic Investigation Training (KNKT) “Sistem

Pelaporan Aviation Accident ICAO dan ECCAIRS”.

102. Pelatihan Modern Public Relations World.

103. Global Airport Development Conference.

104. Pelatihan Scheduling and Airport Slot Coordination

– Introductory Level I.

105. IIA Indonesia 2010 National Conference.

106. Training ATALIS Versi Baru.

107. Safety Awareness Program II.

76. National Seminar on Exposure Draft PSAK 24

(Accounting Standard) Revision 2010 of Employee

Benefits.

77. Latest Tax Regulation Training.

78. Workshop on Strategic Management of Human

Resources Professional.

79. National Workshop on Environment.

80. Workshop on Implication of PSAK Implementation

(Accounting Standard).

81. Training/Briefing ADS-C/CPDLC MATSC 2010.

82. Worshop on Business Law

83. Refreshing and debriefing Examiner IQA 2010.

84. Training for Pension Fund Management.

85. Technical Guidance on Airport Management.

86. Visit Program to Changi Airport.

87. Comparative Study to Husein Sastranegara Airport,

LAN and PT DI.

88. Intensive Training Airport Announcing.

89. Routes Asia Adelaide 2010.

90. Socialization of Assets Insurance.

91. Airport World Conference & Exhibition.

92. Instructure Course - On The Job Training (ICAO 211

– INS BAS).

93. ATS Resource Management Training & Workshop

(ICAO 139 – MGT OTH).

94. Training for Tractor and Mower Operator.

95. Managerial Training on Audit.

96. Training fof AIS Check Officer and AIS Supervisor.

97. Technical Training for Automatic Message Switching

System (AMSS) Devices.

98. In-House Training for IFRS Implementation.

99. Seminar on Aviation Communication Service

Improvement.

100. Indonesia Aviation Forum Conference.

101. Basic Investigation Training (KNKT) “Reporting

System of Aviation Accident ICAO and ECCAIRS”.

102. Modern Public Relations World Training.

103. Global Airport Development Conference.

104. Scheduling and Airport Slot Coordination Training –

Introductory Level I.

105. IIA Indonesia 2010 National Conference.

106. ATALIS New Version Training.

107. Safety Awareness Program II.

Page 102: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

100 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

The HR development expense in 2010 amounted to

Rp 24.86 billion, increasing by 93.5% of the realization in 2009

amounting to Rp 12.85 billion. The training hours for 2010

were totaling 267,003 hours with 5,158 participants or in the

average of 72.30 hours of training per employee per annum.

While in 2009, the training hours were totaling 145,376 hours

with 2,299 participants or in the average of 37.32 hours of

training per employee per annum. Therefore, the total training

hours increased by 83.66% and the total training participants

increased by 124.36% and the increase in the average of

training hours was 93.73 hours per employee per annum.

Reward and Punishment

The company implemented reward and punishment policy for

employees based on the employees performance assessment

and the compliance with the Company’s regulations.

Management already established the basic components/factors

for such reward and punishment based on measurement

dictionary of individual KPIs. As the implementation for such

policy, in 2010 the company already determined the reward

recipients by giving promotions in higher position and higher

rank. The recipients of awards and religious assistance for

1,538 employees are detailed as follows:

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Meanwhile, the records of breach of discipline until 31

December 2010 showed a total of 28 violations. For such

violations and declining performance, the company already

assigned penalties and sanctions. The sanctions imposed on

such 28 disciplinary violations were as follows:

Biaya pengembangan SDM pada tahun 2010 sebesar

Rp 24,86 miliar, naik 93,5% dari realisasi tahun 2009 sebesar

Rp 12,85 miliar. Jumlah jam pelatihan pada tahun 2010

sebanyak 267.003 jam dengan 5.158 peserta atau rata-rata

72,30 jam pelatihan perorang pertahun. Sedangkan pada

tahun 2009 total jam pelatihan adalah 145.376 jam dengan

2.299 peserta atau rata-rata 37,32 jam pelatihan perorang

pertahun. Dengan demikian terjadi kenaikan jam pelatihan

sebesar 83,66% dan kenaikan peserta pelatihan sebesar

124,36% serta kenaikan rata-rata jam pelatihan 93,73 jam

perorang pertahun.

Reward dan Punishment

Perusahaan menerapkan kebijakan reward dan punishment

bagi karyawan berdasarkan penilaian kinerja karyawan dan

kepatuhan terhadap peraturan Perusahaan. Manajemen telah

menetapkan komponen/faktor dasar penetapan Reward dan

Punishment berdasarkan measurement dictionary KPI individu.

Sebagai implementasi dari kebijakan tersebut, pada tahun 2010

Perusahaan telah menetapkan penerima reward dalam bentuk

promosi kenaikan pangkat, kenaikan kelas jabatan, penerima

penghargaan dan penerima bantuan ibadah keagamaan bagi

1.538 karyawan dengan perincian sebagai berikut:

Tabel: Penerima Reward tahun 2010 Table: Reward Recipients 2010

JENIS REWARDJUMLAH PENERIMATOTAL RECIPIENTS

TYPE OF REWARD

Kenaikan Pangkat 921 Position Promotion

Kenaikan Kelas Jabatan 509 Grade Promotion

Penghargaan 18 Award

Bantuan Biaya Haji 54 Pilgrimage Trip Financed

Bantuan Biaya Ziarah ke Yerusalem 17 Pilgrimage Trip to Jerusalem Financed

Bantuan Tirthayatra ke India 19 Tirtayatra Trip to India Financed

JUMAH 1.538 TOTAL

Sementara itu, pelanggaran disiplin karyawan sampai periode

31 Desember 2010 tercatat sebanyak 28 pelanggaran. Terhadap

pelanggaran dan penurunan kinerja telah diberikan hukuman

atau sanksi. Dari 28 pelanggaran kedisiplinan di lingkungan

perusahaan tersebut, telah diterapkan sanksi sebagi berikut:

Tabel: Penerima Sanksi Pelanggaran Kedisiplinan tahun 2010

Table: Recipients of Disciplinary Breach Sanctions in 2010

JENIS SANKSIJUMLAH PENERIMATOTAL RECIPIENTS

TYPE OF SANCTION

Penurunan Kelas Jabatan 4 Position Demotion

Penurunan Pangkat 4 Rank Demotion

Teguran Tertulis 6 Written Warning

Pemberhentian 6 Termination

JUMAH 20 TOTAL

Page 103: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

101ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Peran Asosiasi Karyawan dan Serikat Pekerja

Asosiasi Karyawan dan Serikat Pekerja sebagai mitra Perusahaan

telah menunjukkan peran positif dalam penyelesaian masalah-

masalah ketenagakerjaan. Apara pihak senantiasa saling

berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai ketenagakerjaan

untuk meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan

pekerja.

Untuk meningkatkan harmonisasi hubungan industrial

PT Angkasa Pura I (Persero), pada tanggal 20 Agustus 2010

telah ditandatangani Pakta Normalisasi antara manajemen

Angkasa Pura I dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I

dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I. Para pihak menyepakati

dan menyetujui bahwa persiapan perundingan pembaharuan

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) akan dilaksanakan paling

lambat tanggal 6 September 2010 setelah dilakukan verifikasi

keanggotaan paling lambat tanggal 30 Agustus 2010.

Perundingan PKB dilakukan pada tanggal 25 September sampai

3 Oktober 2010 dan penandatanganan PKB dilaksanakan

pada tanggal 15 Oktober 2010. PKB antara PT Angkasa Pura I

(Persero) dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat

Pekerja Angkasa Pura I telah didaftarkan ke Kementerian

Tenaga Kerja RI dan telah terdaftar sesuai Surat Keputusan

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan

Sosial Tenaga Kerja No. KEP.157/PHIJSK-PKKAD/PKB/XI/2010.

Role of Employee Association and Labor Union

The Employee Association and Labor Union as the company’s

partner already played a positive role in settling the labor

issues. The parties have been continuously communicating and

consulting on labor issues to improve work productivity and

employee welfare.

To improve the harmonious industrial relationship of

PT Angkasa Pura I (Persero), on 20 August 2010 the

management and Employee Association and Labor Union of

Angkasa Pura I entered into Normalization Pact. The parties

reached an agreement that the preparation for the discussion

concerning the renewal of Collective Working Agreement (PKB)

would be held on 6 September 2010 at the latest following the

verifications of membership on 30 August 2010 at the latest.

The PKB discussion was held on 25 September to 3 October

2010 and the signing of which was held on 15 October 2010.

The PKB between PT Angkasa Pura I (Persero) and Employee

Association and Labor Union of Angkasa Pura I has been

registered at the Ministry of Manpower of Republic of Indonesia

and has been registered in accordance with the Decision Letter

of Directorate General of Supervision of Industrial Relationship

and Labor Social Security No. KEP.157/PHIJSK-PKKAD/PKB/

XI/2010.

Page 104: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

102 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) bagi Angkasa Pura I merupakan

upaya untuk menyelaraskan strategi bisnis Perusahaan dengan

program-program berkesinambungan berbasiskan kebutuhan

masarakat terutama di komunitas sekitar lingkungan

usaha Perusahaan. Angkasa Pura I telah melaksanakan

berbagai program dan kegiatan yang bertujuan membantu

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan ekonomi

masyarakat sejalan dengan salah satu misi Perusahaan, yaitu

“Mendukung peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan

masyarakat.”

Pelaksanaan CSR bertujuan menciptakan hubungan yang

harmonis dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya

masyarakat setempat. Perusahaan meyakini bahwa

kesinambungan usaha (business sustainability) juga sangat

ditunjang oleh investasi non-finansial yang diantaranya

dibangun melalui kontribusi Perusahaan pada pengembangan

masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur

dasar, kesejahteraan sosial, pengelolaan lingkungan hidup,

serta hal-hal yang bersifat responsif terhadap musibah seperti

The implementation of Corporate Social Responsibility (CSR)

for Angkasa Pura I represents the Company’s efforts to keep

the company’s business strategies in line with the continuous

programs which are based on people’s needs particularly

for those who reside near the company’s business locations.

Angkasa Pura I already implemented various programs and

activities designed to improve people’s living standard and

economic welfare to be in harmony with one of the company’s

missions which is “supporting the economic growth for

people’s welfare”.

The implementation of CSR intended to create a harmonious

relationship with the environment, values and culture of local

community. The Company is of the opinion that the business

sustainability is also largely supported by non-financial

investment which among others is built by the Company’s

contribution to the public development in terms of education,

health, basic infrastructure, social welfare, environmental

management, and other issues that are responsive in nature

such as natural disasters and other community misfortunes.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Page 105: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

103ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Therefore, it is expected that constructive and mutual

relationship among stakeholders and the Company would

be leading to the increasing values for the satisfaction of

stakeholders and be providing benefits for general public.

The CSR activities of Angkasa Pura I are basically the

implementation of Partnership and Environmental Supervision

Program (PKBL) referring to Regulation of Ministry of State

Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2007 issued on 27 April

2007 of Partnership Program of State Owned Enterprise and

Small Business and Environmental Supervision Program, and

other CSR activities, which due to its nature, could not be

categorized under PKBL program.

CSR Budget

The company allocates reasonable and adequate budget for

PKBL implementation. The allocated PKBL budget is taken

from the provision of the company’s net income in prior year

whose amount is resolved in Shareholder Meeting (RUPS). In

2010, the PKBL budget amounted to Rp 21.57 billion or 4% of

the Company’s net income in the previous year. PKBL balance

sheet as of 31 December 2010 amounted to Rp 45.64 billion or

higher by 20.3% compared to that of in 31 December 2009.

bencana alam dan musibah besar lainnya yang terjadi di tengah

masyarakat. Dengan demikian diharapkan tercipta hubungan

yang konstruktif dan timbal balik diantara para pemangku

kepentingan kepada Perusahaan yang akan bermuara pada

peningkatan nilai (value) bagi kepuasan seluruh pemangku

kepentingan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Kegiatan CSR Angkasa Pura I pada dasarnya adalah

implementasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

yang mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-

05/MBU/2007 yang diterbitkan pada 27 April 2007 tentang

Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program

Bina Lingkungan, serta Kegiatan CSR lainnya yang karena

sifatnya tidak dapat dikategorikan dalam program PKBL.

Anggaran CSR

Perusahaan mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan

PKBL secara wajar dan memadai. Anggaran PKBL berasal dari

penyisihan laba bersih Perusahaan tahun sebelumnya yang

besarnya ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS). Pada tahun 2010 anggaran PKBL adalah sebesar

Rp 21,57 miliar atau 4% dari laba bersih Perusahaan tahun

sebelumnya. Posisi neraca PKBL pada 31 Desember 2010

adalah Rp 45,64 miliar atau 20,3% di atas posisi per 31

Desember 2009.

Tabel: Neraca PKBL per 31 Desember 2010 Table: Balance Sheet PKBL per 31 December 2010

NO. PERKIRAAN 2009 2010DEVIASI (%)DEVIATION

DESCRIPTION

A. Aset: Assets:

1 Aset Lancar 32.293.676 39.280.858 21,64 Current Assets

2 Aset Tetap 624.755 499.148 (20,11) Fixed assets

3 Aset Lain-2 Other Assets

- Kas & Bank yg dibatasi penggunaannya 3.352.881 4.192.405 25,04 Cash & Bank (restricted in use)

- Dana Penjamin KUM-LTA 1.667.000 1.667.000 - KUM-LTA Guarantee Fund

- Putang Bermasalah 3.437.059 14.110.140 310,53 Doubtful receivables

- Alokasi Putang Bermasalah (3.437.059) (14.110.140) 310,53 Allocation for Doubtful receivables

Total Aset 37.938.312 45.639.410 20,30 Total Assets

B. Pasiva: Liabilities:

1 Hutang Jangka Pendek 373.318 44.927 (87,97) Short Term Debt

2 Biaya yg masih hrs dibayar - 31.160 - Accrued Expenses

3 Hutang Pajak - - Tax Payable

4 Kelebihan pembayaran angsuran 856 1.478 72,66 Excess of installment payment

5 Angsuran belum teridentifikasi 312.249 250.906 (19,65) Unidentified installment

6 Aset Bersih 37.251.889 45.310.939 21,63 Net Assets

Total Pasiva 37.938.312 45.639.410 20,30 Total Liabilities

Page 106: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

104 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Program CSR

Angkasa Pura I senantiasa mengembangkan inovasi untuk

menyempurnakan strategi dan implementasi program CSR nya

agar mempunyai dampak nyata yang optimal bagi masyarakat

maupun bagi Perusahaan sendiri. Agar tepat sasaran dan

tepat guna, pelaksanaan program CSR dilaksanakan dengan

melibatkan masyarakat secara aktif dengan mekanisme bottom

up dan melakukan kemitraan dengan pemangku kepentingan

(stakeholders) lain. Pelaksanaan program disesuaikan dengan

kondisi masing-masing wilayah, dan dikoordinasikan dengan

pemerintah setempat, tokoh masyarakat serta pihak-pihak

lainnya yang terlibat langsung. Selain sebagai bentuk kepedulian

sosial terhadap lingkungan sekitar, CSR Angkasa Pura I

juga difokuskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan serta

lingkungan hidup yang tercakup dalam Program Kemitraan

dan Program Bina Lingkungan (PKBL).

Program Kemitraan

Program kemitraan merupakan program pemberdayaan

masyarakat di bidang ekonomi sosial kemasyarakatan yang

bertujuan meningkatkan kompetensi usaha kecil (UKM)

sehingga menjadi wirausaha yang tangguh dan mandiri, yang

pada gilirannya mampu menyerap tenaga kerja baru.

Program kemitraan Angkasa Pura I pada dasarnya bukan

berupa hibah, tetapi diberikan dalam bentuk pinjaman yang

sifatnya non-komersial yang mekanisme penyalurannya harus

baik dan berkualitas dengan persyaratan dan angsuran yang

disesuaikan dengan kemampuan usaha. Perusahaan tidak

hanya memberikan financial capital, tetapi juga knowledge

capital berupa program pendampingan bagi mitra binaan. Oleh

karena itu, Perusahaan juga memberikan bantuan pembinaan

yang bersifat hibah berupa promosi dan pemasaran, pelatihan-

pelatihan manajemen usaha serta pelatihan teknis produksi.

Bantuan promosi dan pemasaran antara lain dengan

mengikutsertakan UKM yang menjadi Mitra Binaan pada

pameran-pameran produk UKM baik di dalam negeri maupun

di luar negeri dengan biaya pameran ditanggung oleh Angkasa

Pura I selaku BUMN Pembina. Pameran-pameran terkemuka

yang mengikutsertakan mitra binaannya di antaranya:

Balikpapan Fair, Jatim Kreatif, Gelar Karya PKBL BUMN,

Inacraft, Celebes Craft, Bali Titex, Manado Titex, Pameran

Gelar Produk Kerajinan, Pameran Produksi Indonesia, Pameran

Pesta Kesenian Bali, Pameran NTB Expo dan Pameran Icraft.

CSR Program

Angkasa Pura I has been constantly trying to develop innovations

to reach the perfection of its CSR strategies and implementation

in order to create real impact with the best possible effects

both on public and on the company itself. To be effective and

efficient, CSR program is implemented by actively involving

public by adopting bottom up mechanism and partnering

up with other stakeholders. The program implementation is

adjusted to the conditions in each region and is coordinated

with local government, public figures and other parties directly

involved in such program. In addition to the company’s social

concern towards surrounding environment, CSR of Angkasa

Pura I also focuses on driving people’s economic growth,

improving the educational, health and environmental quality

as covered in the Partnership and Environmental Supervision

Program (PKBL).

Partnership Program

The partnership program is a program for people empowerment

in the field of populist socio-economy which is aimed at

improving the competence of the small enterprises (UKM) to

create solid and independent entrepreneurs who in turn would

be capable of absorbing labor force.

The partnership program of Angkasa Pura I is basically not in

the form of donated supervisory assistance, but in the form

of non-commercial loan whose distribution mechanism should

be well-managed and in good quality with requirements

and installments customized to the business capabilities. The

company provides not only financial capital but also knowledge

capital by providing assistance program for the supervised

partners. Therefore, the Company also provides supervisory

assistance with the characteristics of a grant in its nature by the

means of promotions and marketing, business management

and production techniques trainings.

The promotion and marketing assistance provided by the

company is among others by having the UKM/Supervised

Partners to participate in the local and/over overseas UKM

Product exhibitions, with the exhibition costs borne by

Angkasa Pura I as the supervising State Enterprise. The leading

exhibitions, in which the supervised partners participated, were

among others Balikpapan Fair, Jatim Kreatif, State Enterprise

Work Exhibition, Inacraft, Celebes Craft, Bali Titex, Manado

Titex, Handicraft Product Exhibition, Indonesian Production

Exhibition, Bali Arts Festivity Exhibition, NTB Expo Exhibition

and Icraft Exhibition.

TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Page 107: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

105ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Sejak tahun 1992 Angkasa Pura I telah melakukan pembinaan

terhadap 8.840 UKM yang tersebar di Kantor Pusat Jakarta dan

13 (tiga belas) Kantor Cabang di seluruh Indonesia. Total dana

pinjaman yang telah disalurkan sebesar Rp 190 miliar untuk

sektor industri kecil, perdagangan, perkebunan, pertanian,

peternakan, perikanan, jasa dan lainnya.

Pada tahun 2010 jumlah UKM yang diberi pinjaman lunak

sebanyak 749 UKM dengan total nilai pinjaman sebesar

Rp 25,24 miliar. Dengan demikian total dana pinjaman yang

telah disalurkan bagi pengembangan UKM sebesar Rp 190,93

miliar. Sedangkan dana hibah untuk pembinaan Usaha Kecil/

Mikro (UKM) yang disalurkan pada tahun 2010 sebesar

Rp 4,02 miliar. Akumulasi pengeluaran dana pembinaan (hibah)

dari tahun 1992 hingga 2010 berjumlah Rp 35,23 miliar yang

mencerminkan komitmen Perusahaan dalam membantu

pengembangan UKM.

Melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan strategi

penyaluran pinjaman dan pendampingan berusaha,

Perusahaan senantiasa berupaya menciptakan kondisi

saling menguntungkan bagi Angkasa Pura I dan mitra

binaan, memperbaiki tingkat pengembalian pinjaman dan

meningkatkan skala usaha mitra binaan secara terprogram

dan terukur.

Since 1992 Angkasa Pura I has been supervising 8,840 UKMs

dispersed in Jakarta Head Office and 13 (thirteen) Branch Offices

all over Indonesia. The total loan distributed was amounting

to Rp 190 billion for small industry sector, trading, plantation,

agriculture, fisheries, animal husbandry, services and others.

In 2010, the company provided soft loan to 749 UKMs with the

total amount of Rp 25.24 billion. Thus, the total loans distributed

to the development of UKM amounted to Rp 190.93 billion.

The grant provided for UKM development distributed in 2010

was amounting to Rp 4.02 billion. The accumulated grant from

1992 to 2010 is amounting to Rp 35.23 billion which indicates

the company’s commitment to the development of UKM.

Through various evaluations and perfection of loan distribution

and business assistance strategies, the Company has been

continuously making efforts to create mutual benefit conditions

for Angkasa Pura I and supervised partners, improving the loan

repayment and increasing the business scale of the supervised

partners in a structured and measured program.

Page 108: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

106 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Tabel: Penyaluran Pinjaman Berdasarkan Sektor Usaha Tahun 2010

Table: Loan Distribution Based on Industry Sector in 2010

SEKTOR

2010

SECTORRP MILIARRP BILLION

MITRA BINAANSUPERVISED PARTNER

Industri 7,44 214 Industry

Perdagangan 12,86 389 Trade

Pertanian 0,09 4 Agriculture

Peternakan 0,43 13 Liverstock

Perkebunan 0,22 5 Plantation

Perikanan 0,22 5 Fisheries

Jasa 3,79 117 Services

Lainnya 0,20 2 Other

Jumlah 25,24 749 Total

TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Industri

Perdagangan

Pertanian

Peternakan

Perkebunan

Perikanan

Jasa

Lainnya

Penyaluran Distribution

7,44

12,86

0,430,22

0,22

0,2

3,79

0,09

Tabel: Realisasi Dana Kemitraan tahun 2010 (Dalam ribuan Rupiah)

Table: Realization of Partnership Fund in 2010 (In Thousand Rupiah)

NO. URAIAN2009

AUDITED

2010DEVIASI (%)

DEVIATION (%)DESCRIPTION

RKAP AUDITED

1 2 3 4 5 6=(5-3):3 7=(5-4):4

1. Dana Tersedia Available Funds

a. Saldo Awal Dana Kemitraan 1.134 1.037 1.037 (8,55) - Partnership fund beginning balance

b. Alokasi Penysh. Laba yg diterima 7.823 10.784 10.784 37,85 - Provision of profit received

c. Pengembalian Pokok Pinjaman 15.164 16.680 17.719 17,37 6,70 Loan principal return

d. Penerimaan lainnya (bunga pinjaman, jasa giro, dll)

2.523 2.732 3.219 27,86 18,08 Other revenue (interest from loan, giro, etc)

Jumlah Dana Tersedia 26.644 31.233 32.759 23,27 5,16 Total available funds

2. Penggunaan Dana Funds usage

a. Pinjaman 19.879 22.850 25.238 26,96 10,45 Loan

b. Hibah 3.961 4.216 4.019 0,61 (5,48) Grant

c. Beban operasional 1.633 3.078 2.085 31,11 (30,44) Operating expenses

d. Pembelian Aktiva Tetap - - - - - Purchase of fixed assets

e. Lainnya - - - - - Other

Jumlah Penggunaan Dana 25.473 30.144 31.342 23,13 4,05 Total fund usage

Sisa Dana yang tersedia 1.171 1.089 1.417 26,47 36,00 Balance of available fund

Page 109: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

107ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Tabel: Penyaluran Dana Kemitraan per Wilayah Table: Distribution of Partnership Fund per Region

NO. WILAYAH REGIONREALISASI PINJAMAN LOAN REALIZATION

2010 2009

1 DKI Jakarta 660.000.000 410.000.000

2 Bali 2.710.000.000 2.538.000.000

3 Jawa Timur 3.500.000.000 2.507.500.000

4 Sulawesi Selatan 2.740.000.000 2.580.000.000

5 Kalimantan Timur 2.050.000.000 1.810.000.000

6 Papua 612.500.000 499.000.000

7 Sulawesi Utara 1.010.000.000 1.100.000.000

8 Yogyakarta 2.415.000.000 1.840.000.000

9 Jawa Tengah (Solo) 1.525.000.000 915.000.000

10 Kalimantan Selatan 2.100.000.000 1.685.000.000

11 Jawa Tengah (Semarang) 1.850.000.000 1.057.000.000

12 Nusa Tenggara Barat 2.350.000.000 1.557.000.000

13 Maluku 180.000.000 125.000.000

14 Nusa Tenggara Timur 1.535.000.000 1.255.000.000

Total 25.237.500.000 19.878.500.000

Program Bina Lingkungan

Program Bina Lingkungan Angkasa Pura I mencakup kegiatan-

kegiatan dalam kategori program strategis dan program

responsif yang terintegrasi dengan Program BUMN Peduli

dari Kementerian BUMN. Program Bina Lingkungan Angkasa

Pura I dimulai sejak tahun 2000 meliputi bidang pendidikan,

kesehatan dan lingkungan hidup termasuk pemberian bantuan

yang sifatnya insidental, memenuhi kebutuhan sesaat ataupun

tanggap darurat.

1. Bidang Pendidikan

Untuk program CSR bidang pendidikan dan pelatihan, pada

tahun 2010 Angkasa Pura I telah menyalurkan dana pendidikan

dan pelatihan sebesar Rp 2,31 miliar yang didistribusikan ke 14

wilayah. Perusahaan memberikan perhatian pada peningkatan

kualitas pendidikan dan pelatihan dalam bentuk pemberian

beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu serta

bantuan sarana dan fasilitas pendidikan, dan bantuan pelatihan

mekanik kepada orang kurang mampu.

2. Bidang Kesehatan

Program CSR untuk bidang kesehatan difokuskan pada

peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sekitar Perusahaan

yang diwujudkan dalam bentuk pengobatan gratis, khitanan

massal, bantuan sarana kesehatan, perbaikan bangunan fisik

lembaga kesehatan, perbaikan sarana umum untuk kesehatan

dan sebagainya. Bantuan berupa pemeriksaan kesehatan dan

pengobatan gratis bagi korban bencana juga diberikan secara

insidental terkait adanya bencana alam. Pada tahun 2010,

realisasi bantuan program bidang kesehatan sebesar Rp 760

juta.

Environmental Supervision Program

The Environmental Supervision Program of Angkasa Pura I

covers the strategic and responsive program categories which

are integrated in the BUMN Care Program initiated by Ministry

of State Owned Enterprises. The Environmental Supervision

Program of Angkasa Pura I commenced in 2000 comprising

educational, health and environmental areas including the

fund assistance which is incidental in its nature to meet the

momentary needs or to act upon emergency response.

1. Education

For CSR program in education and training, in 2010 PT Angkasa

Pura I already provided education and training fund amounting

to Rp 2.31 billion distributed to 14 regions. The Company

shows concerns towards the improving quality of education

and training by providing mechanical training for poor people,

donating educational facilities.

2. Health

CSR program for health focuses on improving the health quality

of people residing near the company’s location by providing

free medication, mass circumcision, health facilities, repairs of

public health building facilities and others. The company also

provided incidental health check and free medication for the

victims of natural disasters. In 2010, the realization of health

program fund was amounting to Rp 760 million.

Page 110: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

108 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Dukungan Perusahaan terhadap Gerakan Penanaman Sejuta

Pohon yang dicanangkan Pemerintah ditunjukkan dengan

kegiatan penanaman pohon yang sudah dilakukan sejak

tahun 2008. Sampai saat ini Angkasa Pura I telah menanam

215.587 batang pohon di wilayah-wilayah kerja Kantor

Cabang Bandara dengan nilai Rp 2,8 miliar. Pada tahun 2010

telah ditanam 5.000 batang pohon dengan nilai Rp 160 juta di

wilayah kerja Kantor Cabang Bandara Selaparang, Mataram.

Sedangkan total dana Bina Lingkungan bidang lingkungan

hidup dan pelestarian alam pada tahun 2010 adalah sebesar

Rp 580,8 juta.

3. Kegiatan Bina Lingkungan lainnya

Kegiatan-kegiatan CSR lainnya yang tercakup dalam program

bina lingkungan adalah kegiatan pengembangan prasarana

dan sarana umum yang pada tahun 2010 telah menggunakan

dana sebesar Rp 3,3 miliar, bantuan sarana peribadatan sebesar

Rp 767,2 juta serta bantuan tanggap darurat untuk bencana

alam sebesar Rp 1,1 miliar.

Tabel: Realisasi Dana Bina Lingkungan 2010 (Dalam juta Rupiah)

Table: Realization of Environmental Supervision Program Fund 2010 (In Million Rupiah)

NO. URAIAN 2010 2009DEVIASI

(%)DECRIPTION

1. Dana Tersedia Available Fund

a. Saldo Awal Dana Bina Lingkungan 4.305 3.157 36,36 Environmental Supervision Fund Beginning Balance

b. Alokasi Penyisihan Laba yg diterima 10.784 7.823 37,85 Provision of Profit Received

c. Jasa Giro dan Bunga Deposito 278 162 71,60 Giro and Time Deposits Interest

d. Penerimaan Lain-lain - 34 - Other Revenue

Jumlah Dana Tersedia 15.367 11.176 37,50 Total Available Funds

2. Penggunaan Dana Funds Usage

a. Kegiatan BUMN Peduli 418 - - BUMN Care Activities

b. Program Bina Lingkungan 8.854 6.668 32,78 Environmental Supervision Program

c. Beban Operasional 406 204 99,02 Operating Expenses

Jumlah Penggunaan Dana 9.678 6.872 40,83 Total Fund Usage

Sisa Dana yang Tersedia 5.689 4.304 32,18 Balance of Available Fund

Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan program Bina Lingkungan

tahun 2010 sebesar Rp 9,27 miliar berada 35,38% di bawah

RKAP. Hal ini disebabkan karena dana yang dialokasikan untuk

Program BUMN Peduli sebesar Rp 4,59 miliar yang merupakan

kewenangan dan pelaksanaannya di bawah koordinasi Kantor

Kementerian BUMN pada tahun 2010 hanya terealisasi sebesar

Rp 418 juta. Distribusi dana Bina Lingkungan pada tahun 2010

adalah sebagai berikut:

The company’s support to the government’s program of

planting one million trees has been conducted since 2008.

Up to present, Angkasa Pura I already planted 215,587 trees

at the working areas of its branch offices at the expense of

Rp 2.8 billion. In 2010, the company already planted 5,000

trees at the expense of Rp 160 billion at the Selaparang

Airport Mataram. The total fund for Environmental Supervision

Program for natural conservation in 2010 was amounting to

Rp 580.8 million.

3. Other Environmental Supervision Programs

In 2010, other CSR activities within environmental supervision

programs were the developments of public facilities and

infrastructure amounting to Rp 3.3 billion, religious building

facilities amounting to Rp 767.2 million and emergency

response for natural disasters amounting to Rp 1.1 billion.

TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

The total fund for Environmental Supervision Program in 2010

was amounting to Rp 9.27 billion which was 35.38% below

the RKAP. This was due to the fact that the realization of the

fund allocated to BUMN Care Program amounting to Rp 4.59

billion whose authority and use of which were under the

coordination of BUMN Ministry was only amounting to Rp 418

million in 2010. The distribution of Environmental Supervision

Fund in 2010 was as follows:

Page 111: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

109ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Tabel: Distribusi Dana Bina Lingkungan Tahun 2010 Table: Distribution of Environmental Supervision Fund in 2010

PROGRAM BANTUAN RP (JUTA) RP (MILIAR) RELIEF PROGRAM

Bencana Alam 1.121.117.505,00 1,12 Natural Disaster

Pendidikan & Pelatihan 2.310.422.970,00 2,31 Education & Training

Peningkatan Kesehatan 760.064.773,00 0,76 Health Improvement

Sarana Umum 3.313.993.500,00 3,31 Public facilities

Sarana Ibadah 767.171.441,00 0,77 Religious service facilities

Pelestarian Alam 580.769.600,00 0,58 Natural conservation

BUMN Peduli 417.695.400,00 0,42 BUMN Care Program

Jumlah 9.271.235.189,00 9,27 Total

Tabel: Penyaluran Dana Bina Lingkungan per Wilayah Table: Distribution of Environmental Supervision Fund per Region

NO. WILAYAH REGION

PENYALURAN DANA FUND DISTRIBUTION

REALISASI 2010REALIZATION 2010

REALISASI SAMPAI 2010REALIZATION UNTIL 2010

REALISASI SAMPAI 2009REALIZATION UNTIL 2009

1 DKI Jakarta 2.026.327.866 7.635.809.361 5.609.481.495

2 Bali 995.586.000 5.121.145.645 4.125.559.645

3 Jawa Timur 950.347.000 5.545.439.800 4.595.092.800

4 Sulawesi Selatan 920.127.914 3.615.442.621 2.695.314.707

5 Kalimantan Timur 91.289.800 1.844.118.100 1.752.828.300

6 Papua 9.535.000 1.446.694.260 1.437.159.260

7 Sulawesi Utara 389.785.000 1.990.946.250 1.601.161.250

8 Yogyakarta 794.089.023 3.295.005.423 2.500.916.400

9 Jawa Tengah ( Solo) 865.182.786 2.492.866.207 1.627.683.421

10 Kalimantan Selatan 324.125.000 1.900.810.815 1.576.685.815

11 Jawa Tengah ( Semarang) 419.218.700 1.838.738.950 1.419.520.250

12 Nusa Tenggara Barat 849.185.600 2.688.444.396 1.839.258.796

13 Maluku 130.562.500 1.118.316.828 987.754.328

14 Nusa Tenggara Timur 505.873.000 2.414.027.353 1.908.154.353

Total 9.271.235.189 42.947.806.009 33.676.570.820

Komitmen Terhadap Konsumen

Angkasa Pura I telah menetapkan fokus utama untuk menjadi

perusahaan yang memberikan layanan secara sempurna

dalam beberapa tahun ke depan. Bentuk layanan sempurna

Perusahaan ditujukan kepada perusahaan penerbangan,

penumpang, konsesioner, vendor dan pemasok, komunitas

bandara dan pekerja sebagai pemangku kepentingan.

Kepuasan mereka menjadi tolok ukur keberhasilan Perusahaan

dan merupakan kunci dalam menjaga keberlangsungan

Perusahaan dalam jangka panjang.

Tolok ukur kinerja layanan yang digunakan untuk pencapaian

sasaran adalah besaran Customer Satisfaction Index (CSI)

dimana pada bulan Juni sampai Nopember 2020 telah

dilakukan survei kepuasan pelanggan yang dilaksanakan oleh

Asosiasi Penerbangan Indonesia (INACA). Variabel-variabel yang

digunakan dalam survei terdiri dari 3 kelompok dimensi yaitu

Pelayanan, Fasilitas dan Petugas dengan responden mewakili

Commitment to Customer

Angkasa Pura I already resolved that its main focus is to be

a company providing services at the level of perfection in

the years to come. The perfect services are delivered to the

airline companies, passengers, concessionaires, vendors and

suppliers, airport and workers community as the stakeholders.

Their satisfaction serves as the benchmark for the Company’s

success and acts as a key in maintaining the Company’s business

continuation in the long term.

The criteria of service performance adopted for such target

achievement is the Customer Satisfaction Index (CSI) whereby

Indonesia Aviation Association (INAC) conducted a customer

satisfaction survey in June-November 2010. The variables used

in such survey comprised 3 dimensional categories namely

Service, Facilities and Officers with respondents representing

Page 112: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

110 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

5 types of customers which were Passenger, Station, Manager,

Air Crew, Cargo and Concessionaire. The survey covered 3

aspects as follows:

1. Quality service as reflected in the quality of service process,

airport facilities and airport & ATC officers.

2. Accuracy/duration as reflected in the quality of service

process.

3. Fairness of tariff/cost as reflected in the quality of service

process.

Based on CSI survey on 13 airports, the average of achievement

was at 3.57. The survey results in general already exceeded the

achievement in 2009 at 3.44 Likert scale which was believed

to have been impacted by the corrective actions performed by

management. Nevertheless, such achievement is still below the

target in 2010 which was at 4.00 Likert scale.

As a follow up on such survey, management submitted the

customer satisfaction survey result to each branch and

supervisor at Head Office for them to follow up based on the

survey recommendations. Further, management monitored

the follow-ups made on the corrective actions taken by each

branch. The minuses found based on the INACA survey

recommendation were among others:

1. Availability of facilities such as parking lot, toilet, and

others.

2. Speed of baggage service, porter, passenger transit

process.

3. Officer service quality such as friendliness, responsiveness

and insufficient number of officer.

The Company has been making efforts to meet the service

standards required under Decision Letter of Directorate General

of Air Transportation No. SKEP.284/X/1999 dated 22 October

1999 of Airport Operation Performance Standard pertaining to

Service Level. The level of service discussed here is the airport

services received by users whose variables cover the aspects of

safety, security, smoothness and comfort.

In 2010 the company received 43 complaints with the details

of 20 complaints from passengers, 14 complaints from airline,

6 complaints from cargo and 3 complaints from concessionaire

5 jenis pelanggan yaitu Passenger, Station Manager, Ari Crew,

Cargo dan Concessionaire. Survei mencakup 3 aspek yaitu:

1. Mutu layanan yang tertuang di dalam kualitas proses

pelayanan, kualitas fasilitas bandara dan kualitas petugas

bandara dan ATC.

2. Ketepatan/durasi waktu yang tertuang di dalam kualitas

proses pelayanan.

3. Kewajaran tarif/biaya yang tertuang di dalam kualitas

proses layanan.

Berdasarkan hasil survei CSI untuk 13 bandara diperoleh

pencapaian rata-rata sebesar 3,57. Hasil survei ini secara

umum telah melampaui capaian tahun 2009 yaitu sebesar 3,44

skala Likert yang diyakini disebabkan adanya langkah-langkah

perbaikan oleh manajemen. Namun demikian, pencapaian ini

masih di bawah target tahun 2010 yaitu 4,00 skala Likert.

Sebagai tindak lanjut dari survei tersebut, manajemen

menyampaikan hasil survei kepuasan pelanggan kepada

masing-masing cabang dan penanggung jawab di Kantor

Pusat untuk ditindaklanjuti sesuai rekomendasi survei.

Selanjutnya manajemen melakukan pemantauan atas tindak

lanjut perbaikan yang dilakukan oleh masing-masing cabang.

Kekurangan-kekurangan yang terjadi berdasarkan rekomendasi

survei INACA tersebut diantaranya adalah:

1. Ketersediaan fasilitas berupa tempat parkir, toilet, dan lain-

lain.

2. Kecepatan pelayanan bagasi, porter, proses penumpang

transit.

3. Kualitas pelayanan petugas yaitu keramahan, responsif

dan kurangnya jumlah petugas.

Perusahaan berupaya memenuhi standar pelayanan yang

disyaratkan oleh Surat Keputusan Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara Nomor: SKEP.284/X/1999 tanggal 22

oktober 1999 tentang Standar kinerja Operasional Bandar Udara

yang Terkait dengan Tingkat Pelayanan. Tingkat Pelayanan (level

of service) dimaksud adalah untuk jasa kebandarudaraan yang

diterima oleh pengguna jasa yang variabel-variabelnya meliputi

aspek keselamatan, keamanan, kelancaran dan kenyamanan

penyelenggaraan jasa kebandarudaraan.

Pada tahun 2010 Perusahaan menerima 43 komplain dengan

perincian 20 komplain dari penumpang, 14 komplain dari

airline, 6 complain dari kargo dan 3 komplain dari konsesioner

Page 113: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

111ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

dimana seluruh komplain telah ditindaklanjuti. Angkasa Pura

I telah mengimplementasikan program Complaint Handling

System (CHS) di 4 (empat) bandara yaitu Bandara Sepinggan

Balikpapan, Sam Ratulangi Manado, Ngurah Rai Denpasar dan

Juanda Surabaya. Di Bandara Ngurah Rai dan Juanda juga telah

disediakan unit khusus untuk menangani komplain pelanggan

yaitu Customer Service Center (CSC).

Layanan Proteksi Asuransi PJP2U bagi Pengguna Jasa

(Penumpang)

Melalui program pemberian asuransi kecelakaan kepada

penumpang pesawat udara yang preminya dibayarkan dari

sebagian passenger’s service charge/PJP2U, Angkasa Pura I

memberikan layanan proteksi asuransi kepada pengguna jasa

yang merupakan penumpang maskapai penerbangan yang

berangkat melalui bandara milik Angkasa Pura I. Pemberian

layanan ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor

1 tahun 2009 tentang Penerbangan. Dalam hal ini Angkasa

Pura I bekerja sama dengan perusahaan asuransi PT Jasaraharja

Putra.

Perusahaan melakukan sosialisasi melalui standing banner

di titik-titik keramaian di setiap bandara. Program sosialisasi

rutin juga dilakukan agar pengguna jasa mengetahui haknya

termasuk prosedur mengajukan klaim.

Penumpang atau keluarganya dapat melakukan klaim langsung

di bandara, dibantu oleh Airport Duty Manager (ADM) dengan

menunjukkan copy KTP dan boarding pass atau tiket untuk

dilakukan pengurusan proses klaim.

Layanan Proteksi Asuransi Kerugian (Liabilities Insurance)

kepada Pihak Ketiga

Undang-undang Penerbangan Nomor 1/2009 juga

mengamanatkan kewajiban pengelola bandara untuk

memberikan pertanggungan kepada pihak ketiga yang

beroperasi di bandara atas kerugian yang diderita akibat

kesalahan pengelola bandara, baik karena kesalahan personil

(human error) maupun karena fasilitas dan peralatan.

Pada tahun 2010 Angkasa Pura I telah memasuki tahap

pelelangan untuk mendapatkan perusahaan asuransi sebagai

mitra dalam jenis pertanggungan ini.

in which all such complaints have been followed up. Angkasa

Pura I already implemented Complaint Handling System (CHS)

at 4 (four) airports which were Sepinggan of Balikpapan, Sam

Ratulangi of Manado, Ngurah Rai of Denpasar and Juanda of

Surabaya. Ngurah Rai and Juanda airports already provided

special units to handle customer complaints namely Customer

Service Center (CSC).

PJP2U Insurance Protection Service for Passenger

Through the program providing accident insurance to the

airline passenger which premiums are paid partly from the

passenger’s service charge/PJP2U, Angkasa Pura I provides

insurance protection to the airline passengers departured

from Angkasa Pura I airports. This service is also mandated by

Aviation Law No 1/2009. Angkasa Pura I has cooperated with

an insurance company PT Jasaraharja Putra for this purpose.

The Company has been socializing this service through standing

banner put at several strategic points at airports. Socialization

program has been conducted regularly to make the passengers

clear about their right and also the claim procedure.

Passengers or their relatives can make a claim directly at the

airport which will be assisted by Airport Duty Manager (ADM)

by showing a copy of ID card and boarding pass or ticket to be

processed further.

Insurance Protecton Service for the Third Party (Liabilities

Insurance)

Aviation Law No. 1/2009 also mandates the obligation of

airport administrator to provide insurance coverage to the

third parties who work at airport area for losses suffered due

to the mistakes of airport management, either human error or

malfunction of equipments.

In 2010, Angkasa Pura I has entered bidding stage for obtaining

an insurance company as a partner to provide this service.

Page 114: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

112

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Angkasa Pura I berupaya memenuhi prinsip GCG dalam budaya kerja dan keseluruhan operasional organisasi. Perusahaan juga berkomitmen untuk berperilaku sebagai korporasi yang baik, serta melakukan keterbukaan informasi material secara tepat waktu dan akurat.

CORPORATE GOVERNANCETATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 115: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

113ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Angkasa Pura I has been making efforts to meet GCG principles in the work culture and all organizational operations. The Company commits to conduct itself as a good corporate, and to disclose material information in a timely and accurate manner.

CORPORATE GOVERNANCETATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 116: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

114

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Pelaksanaan Tata Kelola Angkasa Pura I

Perjalanan PT Angkasa Pura I (Persero) membangun

reputasi dalam memberikan pelayanan publik di bidang

kebandarudaraan selama hampir lima dekade membuat

Perusahaan senantiasa menjaga nilai-nilai integritas dengan

menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan atau Good

Corporate Governance (GCG) dalam seluruh aktivitasnya.

Kebijakan tata kelola perusahaan yang baik meliputi pemisahan

tugas dan tanggung jawab yang jelas diantara Direksi dan

Dewan Komisaris, check and balances, strategi Perusahaan

yang jelas, etika bisnis, hubungan yang harmonis dengan

seluruh pemangku kepentingan, dan pengawasan operasional

oleh Dewan Komisaris. Perusahaan juga berkomitmen untuk

berperilaku sebagai korporasi yang baik, serta melakukan

keterbukaan informasi material secara tepat waktu dan

akurat.

Angkasa Pura I berupaya memenuhi prinsip GCG dalam

budaya kerja dan keseluruhan operasional organisasi.

Perusahaan berusaha secara konsisten mematuhi peraturan

perundang-undangan yang berlaku, sejalan dengan visi,

misi dan tujuan Perusahaan untuk pertumbuhan usaha,

profitabilitas, memberikan nilai tambah untuk seluruh

pemangku kepentingan, serta meningkatkan kemampuan

agar keberlangsungan usaha jangka panjang dapat dicapai.

Mengingat pentingnya penerapan GCG yang

berkesinambungan, Pemegang Saham, Dewan Komisaris

dan Direksi sebagai organ Perusahaan selalu berkomitmen

untuk terus melaksanakan penerapan tata kelola perusahaan

yang baik. Komitmen tersebut diwujudkan dalam setiap

pelaksanaan kegiatan yang selalu mengacu kepada aturan

yang berlaku, dan menerapkan kebijakan nilai-nilai etika yang

dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang

diwajibkan bagi seluruh organ Perusahaan melalui perumusan

Pedoman Perilaku (code of conduct). Pedoman Perilaku sejalan

dengan nilai-nilai perusahaan yang menjadi panduan bagi

seluruh karyawan dalam mewujudkan visi menjadi perusahaan

pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan manfaat

dan nilai tambah kepada stakeholder.

The Implementation of Good Corporate Governance in

Angkasa Pura I

The journey of PT Angkasa Pura I (Persero) to build its reputation

in providing public service in airport industry for almost fifty

years has made the Company constantly maintain the integrity

values by implementing good corporate governance (GCG)

principles in all of the company’s activities. The GCG policies

cover the clear segregation of duties and responsibilities among

Directors and the Board of Directors, check and balances, clear

strategies, business ethics, harmonious relationships with all

stakeholders, and operational monitoring by the Board of

Commissioners. The Company commits to conduct itself as

a good corporate, and to disclose material information in a

timely and accurate manner.

Angkasa Pura I has been making efforts to meet GCG principles

in the work culture and all organizational operations. The

company has consistently exerted its efforts to comply with

the prevailing legislations, to be in conformity with the vision,

mission and goals of the Company for the business growth,

profitability, to create added values for all stakeholders, and to

improve its abilities so as to achieve the business sustainability

in the long run.

By considering the importance of implementing continuous

GCG principles, the shareholders, the Board of Commissioners

and Directors as the Company’s organ have always been

committed to implement the GCG principles. Such commitment

is manifested in the conduct of each activity that constantly

refers to the prevailing regulations and that applies the ethical

values policies explicitly stated as a mandatory standard

conduct for all organs of the company by preparing a Code of

Conduct. The Code of Conduct is in line with the Company’s

values that serve as a guideline for all employees in achieving

the vision as a world-class airport providing benefits and added

values to stakeholders.

Page 117: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

115ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

PEDOMAN PENERAPAN GCG

Sebagai pedoman penerapan GCG, Perusahaan telah memiliki

pedoman-pedoman dan kebijakan untuk melaksanakan GCG,

antara lain:

1. Pernyataaan Tata Kelola Perusahaan

2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct)

3. Pedoman Kebijakan Perusahaan (Code of Corporate

Governance)

4. Piagam Komite Audit

5. Piagam Satuan Pengawasan Intern

6. Kebijakan Pengelolaan Risiko

7. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen dan

Serikat Pekerja yang menyepakati aturan-aturan terkait

dengan hubungan industrial ketenagakerjaan dan aspek

kedisiplinan.

8. Kebijakan lainnya yang berhubungan dengan pemangku

kepentingan yang mengatur hak dan kewajiban karyawan,

pelanggan dan pemasok.

Sejak tahun 2009, seluruh anggota Dewan Komisaris dan

Direksi telah menandatangani Pedoman Kebijakan Perusahaan

dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang dilanjutkan

dengan sosialisasi dan internalisasi Pedoman Perilaku di seluruh

bandara bersama dengan Tim BPKP. Sosialisasi dilanjutkan

dengan penandatanganan lembar komitmen oleh seluruh

karyawan Angkasa Pura I sebagai pernyataan memahami dan

siap melaksanaan Pedoman Perilaku.

Disamping itu, semua kebijakan dan manual yang terkait

dengan implementasi tata kelola perusahaan dimutakhirkan

sesuai dengan perubahan peraturan perundang-undangan

dan perkembangan usaha Angkasa Pura I, yang semuanya

bertujuan membantu seluruh karyawan melaksanakan GCG

dalam aktivitas operasional sehari-hari. Implementasi GCG

diharapkan akan mencegah praktik-praktik Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan fungsi pengawasan

dalam pengelolaan Perusahaan.

Sebagai langkah nyata dari komitmen pelaksanaan GCG, Dewan

Komisaris dan Direksi membuat pernyataan mengenai tidak

adanya benturan kepentingan baik berupa kepemilikan saham

maupun menjadi pengurus pada perusahaan-perusahaan yang

mempunyai hubungan bisnis dengan Angkasa Pura I.

GCG IMPLEMENTATION GUIDELINES

As a guideline for the GCG implementation, the company

already maintains its guidelines and policies during the conduct

of GCG as follows:

1. Statement of Good Corporate Governance

2. Code of Conduct

3. Code of Corporate Governance

4. Audit Committee Charter

5. Internal Audit Unit Charter

6. Risk Management Policy

7. Collective Labor Agreement between management and

Worker Union that agrees upon regulations pertaining to

the industrial relations and disciplinary actions

8. Other policies pertaining to stakeholders that regulate

the rights and obligations of employees, customers and

vendors.

Since 2009, all members of the Board of Commissioners and

Directors already signed the Company’s Policy Guidelines

and Code of Conduct followed by the socialization and

internalization of Code of Conduct at all airports together

with BPKP team. The socialization is followed by the signing

of commitment declaration form by all employees of Angkasa

Pura I as a declaration that they have understood and been

prepared to implement such Conduct.

In addition, all policies and manuals pertaining to the GCG

implementation are updated to adapt to the amendments

in the legislation and business developments of Angkasa

Pura I, all of which are designed to assist all employees in

implementing GCG principles during their daily operational

activities. It is expected that the GCG implementation may

prevent the practices of corruption, collusion and nepotism

and would improve the monitoring functions in the company’s

management.

As for the real steps of such GCG implementation commitment,

the Board of Commissioners and Directors prepared a statement

declaring that no conflicts of interest are perceived either in

the form of share ownership or in terms of positions held in

the companies having no business relationship with Angkasa

Pura I.

Page 118: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

116

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:We, the undersigned below:

Nama/Name : Suratto SiswodihardjoAlamat Kantor/Office address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610Jabatan/Position : Komisaris Utama/President Commissioner

Nama/Name : Suyitno AffandiAlamat Kantor/Office address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610Jabatan/Position : Komisaris/Commissioner

Nama/Name : Hakamuddin DjamalAlamat Kantor/Office address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610Jabatan/Position : Komisaris/Commissioner

Nama/Name : D. Sonny PriyarsonoAlamat Kantor/Office address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610Jabatan/Position : Komisaris/Commissioner

Nama/Name : Isnoor HaryantoAlamat Kantor/Office address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610Jabatan/Position : Komisaris/Commissioner

H. Hakamuddin DjamalKomisaris

Commissioner

Isnoor Haryanto Komisaris

Commissioner

D.Sonny Priyarsono, Ph.DKomisaris

Commissioner

Suyitno AffandiKomisaris

Commissioner

LETTER OF STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

ON HAVING NO SHARES, NOT BEING THE EXECUTIVES/BOARD

OF DIRECTOR/BOARD OF COMMISSIONERS IN ANY COMPANIES

THAT HAVE ANY WORK RELATIONS WITH ANGKASA PURA I

SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS TENTANG

TIDAK MEMILIKI SAHAM, TIDAK MENJADI PENGURUS/DIREKSI/

DEWAN KOMISARIS PADA PERUSAHAAN YANG MEMPUNYAI

HUBUNGAN KERJA DENGAN ANGKASA PURA I

Menyatakan bahwa: 1. Kami tidak memiliki saham pada perusahaan/badan hukum yang

mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura I2. Kami tidak sebagai Direktur Utama atau anggota Direksi dari

perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura I.

3. Kami tidak sebagai Komisaris Utama/anggota Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura I.

4. Kami tidak mempunyai hubungan kekeluargaan/hubungan khusus dengan pengurus/pimpinan/Direksi/Dewan Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura I.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar–benarnya dan penuh rasa tanggung jawab.

State that:1. We have no shares in any companies/legal entities that have any

work relations with Angkasa Pura I.2. We are not the President Director or members of the Board of

Directors of any companies/legal entities that have any work relations with Angkasa Pura I.

3. We are not the President Commissioner or members of the Board of Commissioners of any companies/legal entities that have any work relations with Angkasa Pura I.

4. We have no familial relationships with executives/management/Board of Directors/Board of Commissioners of any companies/legal entities that have any work relations with Angkasa Pura I.

This statement si made truthfully and with full responsibility.

Jakarta, 31 Desember/December 2010

Suratto SiswodihardjoKomisaris Utama

President Commissioner

Page 119: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

117ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Kami yang bertandatangan di bawah ini:We, the undersigned below:

Nama/Name : Tommy SoetomoAlamat Kantor/Office address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610Jabatan/Position : Direktur Utama/President Director

Nama/Name : Gunawan Agus SubrataAlamat Kantor/Office address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610Jabatan/Position : Direktur Keuangan/Finance Director

Nama/Name : Harjoso Tjatur PrijantoAlamat Kantor/Office address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610Jabatan/Position : Direktur Operasi & Teknik/Operations & Technical Director

Nama/Name : Robert D. WaloniAlamat Kantor/Office address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610Jabatan/Position : Direktur Komersial & Pengembangan Usaha/Commerce & Business Development Director

Nama/Name : Yushan SayutiAlamat Kantor/Office address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610Jabatan/Position : Direktur Personalia & Umum/Personnel & General Affair Director

LETTER OF STATEMENT OF THE BOARD OF DIRECTORS ON

HAVING NO SHARES, NOT BEING THE EXECUTIVES/BOARD OF

DIRECTOR/BOARD OF COMMISSIONERS IN ANY COMPANIES

THAT HAVE ANY WORK RELATIONS WITH ANGKASA PURA I

SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG

TIDAK MEMILIKI SAHAM, TIDAK MENJADI PENGURUS/DIREKSI/

DEWAN KOMISARIS PADA PERUSAHAAN YANG MEMPUNYAI

HUBUNGAN KERJA DENGAN ANGKASA PURA I

Tommy SoetomoDirektur Utama

President Director

Gunawan Agus SubrataDirektur Keuangan

Finance Director

Robert D. WaloniDirektur Komersial & Pengembangan UsahaCommerce & Business Development Director

Harjoso Tjatur PrijantoDirektur Operasi dan Teknik

Operations & Technical Director

Yushan SayutiDirektur Personalia & Umum

Personnel & General Affairs Director

Menyatakan bahwa: 1. Kami tidak memiliki saham pada perusahaan/badan hukum yang

mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura I.2. Kami tidak sebagai Direktur Utama atau anggota Direksi dari

perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura I.

3. Kami tidak sebagai Komisaris Utama/anggota Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura I.

4. Kami tidak mempunyai hubungan kekeluargaan/hubungan khusus dengan pengurus/pimpinan/Direksi/Dewan Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura I.

5. Kami membuat pakta integritas dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta pekerjaan pemborongan terutama yang strategis.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar–benarnya dan penuh rasa tanggung jawab.

State that:1. We have no shares in any companies/legal entities that have any

work relations with Angkasa Pura I.2. We are not the President Director or members of the Board of

Directors of any companies/legal entities that have any work relations with Angkasa Pura I.

3. We are not the President Commissioner or members of the Board of Commissioners of any companies/legal entities that have any work relations with Angkasa Pura I.

4. We have no familial relationships with executives/management/Board of Directors/Board of Commissioners of any companies/legal entities that have any work relations with Angkasa Pura I.

5. We created the integrity pact in the procurement of goods and services and the contracted work, particularly the strategic ones.

This statement si made truthfully and with full responsibility.

Jakarta, 31 Desember/December 2010

Page 120: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

118

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

ASESMEN PENERAPAN GCG

Penerapan GCG merupakan wujud kepatuhan Angkasa Pura

I terhadap keputusan Menteri BUMN nomor Kep-117/M-

MBU/2002 tentang Penerapan Praktek GCG pada BUMN,

sekaligus merupakan cara terbaik untuk mewujudkan tujuan

Perusahaan.

Dalam mengembangkan tata kelola perusahaan, Angkasa

Pura I juga memperhatikan ketentuan dalam Pedoman Umum

Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh

Komite Nasional Kebijakan Governance serta memperhatikan

praktik-praktik bisnis terbaik, parameter hasil audit dari Kantor

Akuntan Publik dan asesmen penerapan GCG yang dilakukan

oleh BPKP.

Untuk memperoleh gambaran yang faktual mengenai kondisi

penerapan GCG di Angkasa Pura I sekaligus mengupayakan

perbaikan implementasi GCG yang berkelanjutan, pada

tanggal 7 Juni sampai 31 Oktober 2010 dilaksanakan

asesemen GCG oleh tim BPKP Perwakilan Provinsi DKI Jakarta

I. Asesmen mencakup 5 (lima) aspek yang dinilai yaitu Hak dan

Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS, Kebijakan GCG,

Pengungkapan Informasi dan Komitmen. Hasil asesmen secara

keseluruhan mencapai skor 80,53 atau dalam kategori “Baik”.

Pencapaian ini akan terus ditingkatkan dengan melakukan

perbaikan-perbaikan hingga mencapai praktik terbaik (best

practice) sejalan dengan komitmen Angkasa Pura I untuk

menerapkan standar tata kelola yang terbaik.

Tabel: Capaian Skor GCG Hasil Asesmen 2010 Table: Achievement of GCG Score in Assessment 2010

NO ASPEK GOVERNANCE

BEST PRACTICES

BEST PRACTICES

CAPAIAN AKTUAL ACTUAL

ACHIEVEMENT

% CAPAIAN ACHIEVEMENT

GOVERNANCE ASPECT

1 Hak dan Tanggungjawab Pemegang Saham 9,00 6,37 70,82 Right and Responsibilities of Shareholders

2 Kebijakan GCG 8,00 7,07 88,40 GCG Policy

3 Penerapan GCG GCG Implementation

a. Dewan Komisaris 27,00 20,43 75,67 a. Board of Commissioners

b. Komite Komisaris 6,00 4,98 82,92 b. Committee of Commissioner

c. Direksi 27,00 21,05 77,96 c. Board of Directors

d. Satuan Pengawas Intern 3,00 2,70 89,90 d. Internal Audit Unit

e. Sekretaris Perusahaan 3,00 2,65 87,75 e. Corporate Secretary

Sub Jumlah Penerapan GCG 66,00 51,78 78,46 Sub total GCG Implementation

4 Pengungkapan Informasi (Disclosure) 7,00 6,86 98,03 Information Disclosure

5 Komitmen 10,00 8,44 84,35 Commitment

JUMLAH 100,00 80,53 80,53 TOTAL

ASSESSMENT OF GCG IMPLEMENTATION

GCG implementation serves as the manifestation of Angkasa

Pura I compliance with the Decision of Ministry of State Owned

Enterprise No. Kep-117/M-MBU/2002 of GCG Implementation

Practices in State Owned Enterprises, which at the same time

also serves as the best way to achieve the Company’s goals.

In developing the GCG principles, Angkasa Pura I also considers

the requirements stated in Indonesia’s General Guidelines to

Good Corporate Governance issued by National Committee

of Governance Policy and also considers the best practices in

business, the parameter of audit result from Public Accounting

Firm and GCG assessments made by BPKP.

To obtain factual descriptions of the conditions of GCG

implementation in Angkasa Pura and also to make efforts in

improving the sustainable GCG implementation actions, on

June 7 to October 31, 2010 GCG assessment was performed

by a team of Jakarta BPKP Representative I. Such assessment

covered 5 (five) aspects of evaluation which are Right and

Responsibilities of Shareholders/GMS, GCG Policy, Information

Disclosure and Commitment. The result in total score was 80.53

or falling into the category of “Good”. Such achievement will

continuously be improved by performing corrective actions

to achieve the best practices in line with Angkasa Pura I

commitment to establish the best GCG standards.

Page 121: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

119ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

STRUKTUR TATA KELOLA

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas, organ utama perusahaan

terdiri dari Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS), Dewan Komisaris serta Direksi yang memiliki

wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya

masing-masing sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar

dan peraturan perundang-undangan.

Setiap organ mempunyai peran kunci dalam pelaksanaan

GCG secara efektif. Hal terpenting dalam kebijakan tata kelola

perusahaan di Angkasa Pura I adalah adanya pemisahan tugas

dan tanggung jawab yang jelas di antara organ perusahaan.

Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris

telah membentuk komite-komite khusus yang bertugas

membantu Dewan Komisaris dan memberi saran sesuai ruang

lingkup tugas komite yang bersangkutan. Komite-komite di

bawah Dewan Komisaris adalah Komite Audit, Komite Risiko

Usaha dan GCG serta Komite Nominasi dan Remunerasi.

Selain itu, Angkasa Pura I telah membentuk organ-organ

pendukung yaitu Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan

Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Utama.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perusahaan

yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada

Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan

dalam Undang-Undang atau Anggaran Dasar. Dalam forum

RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang

berkaitan dengan perusahaan dari Dewan Komisaris dan/atau

Direksi sepanjang berhubungan dengan agenda rapat dan

tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan.

Termasuk dalam wewenang RUPS adalah mengubah Anggaran

Dasar Perusahaan, mengangkat Dewan Komisaris dan Direksi,

memutuskan pembagian tugas dan wewenang di antara

anggota Direksi, menyetujui resolusi penting perusahaan,

penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan

perusahaan. Melalui RUPS, pemegang saham mengambil

keputusan untuk menerima atau menolak laporan Dewan

Komisaris dan Direksi, menyetujui penunjukan auditor eksternal

serta menyetujui besaran remunerasi dan dividen.

GCG STRUCTURE

In accordance with Law No. 40/2007 of Limited Liability

Companies, the main organs of a company comprise

Shareholders through RUPS, the Board of Commissioners

and Directors having clear authorities and responsibilities in

accordance with their respective functions as set forth in the

articles of association and in the legislation.

Each organ has a key role in the effective implementation of

GCG. The most important aspect in the GCG policies of Angkasa

Pura I is the clear segregation of duties and responsibilities

among the company’s organs.

In performing its monitoring functions, the Board of

Commissioners already established special committees assigned

to assist the Board of Commissioners in providing suggestions

in accordance with the scope of work of the respective

committee. The committees under the Board of Commissioners

are Audit Committee, Business Risk and GCG Committee and

Nomination and Remuneration Committee.

In addition, Angkasa Pura I already established supporting

organs namely Internal Audit Unit and Corporate Secretary

directly reporting to President Director.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

General Meeting of Shareholders (RUPS) is one of the company’s

organs having the authorities that are not assigned to Directors

or Board of Commissioners within the limit stated in the Law

or Articles of Association. In RUPS forum, shareholders retain

the rights to obtain company-related information from the

Board of Commissioners and/or Directors provided that such

information is pertaining to the meeting agenda and is not

against the company’s interest.

RUPS authorities include making amendments to the Company’s

Articles of Association, appointing the Board of Commissioners

and Directors, determining the segregation of duties and

responsibilities among the Directors, approving the company’s

significant resolutions, business combinations, merger, take

over, or spin off. Through RUPS, shareholders make decisions

to accept or decline the reports of the Board of Commissioners

and Directors, to approve the appointment of external auditor

and to approve the amount of remuneration and dividend.

Page 122: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

120

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

RUPS Tahunan diselenggarakan paling lambat 6 bulan setelah

tahun buku perusahaan ditutup. Dalam RUPS Tahunan,

Direksi mengajukan laporan keuangan dari tahun buku yang

bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut untuk

mendapat pengesahan rapat. Direksi juga memberikan

laporan tahunan mengenai keadaan dan jalannya perusahaan

selama tahun buku serta rincian masalah yang timbul selama

tahun buku yang mempengaruhi kegiatan perusahaan

untuk mendapatkan persetujuan rapat. RUPS Tahunan juga

memutuskan hal-hal lain yang telah diajukan dengan tidak

mengurangi ketentuan dalam Anggaran.

RUPS tahun 2010 diadakan pada tanggal 27 Januari 2010

dengan keputusan antara lain adalah mengesahkan Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2010. Sedangkan

RUPS yang kedua dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2010

dengan keputusan rapat diantaranya adalah pembagian laba

bersih Perusahaan tahun 2009 dengan perincian sebagai

berikut:

NO KETERANGAN %JUMLAH TOTAL

DESCRIPTION

1 Laba Bersih 100,00 539.204.103.000 Net Profit

2 Laba Dibagi Profit distribution

a. Dividen 30,00 161.761.230.900 a. Dividends

b. Program Kemitraan 2,00 10.784.082.060 b. Partnership Program

c. Program Bina Lingkungan 2,00 10.784.082.060 c. Environemental Supervision

d. Cadangan 66,00 355.874.707.980 d. Reserve

JUMLAH 100,00 539.204.103.000 TOTAL

RPUS yang ketiga dilaksanakan pada tanggal 30 Desember

2010 dengan keputusan diantaranya adalah:

1. Menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan

perhitungan tahunan PT Angkasa Pura I (Persero) tahun

buku 2010 yang telah diaudit oleh KAP Soejatna, Mulyana

& Rekan.

2. Menyetujui dan mengesahkan pertanggungjawaban

penggunaan dana PKBL PT Angkasa Pura I (Persero) tahun

buku 2010 yang telah diaudit oleh KAP Soejatna, Mulyana

& Rekan.

3. Memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et decharge)

kepada Direksi dan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)

atas pengurusan dan pengawasan Perusahaan sesuai

dengan tanggung jawab dan tindakan dalam bidang tugas

masing-masing pada tahun buku 2010.

Annual RUPS is held within at least 6 months following the

closing of the company’s fiscal year. In the annual RUPS,

Directors submit the financial statements of the respective

fiscal year and the notes to financial statements to obtain

approval from the RUPS. Directors also submit annual reports

concerning the condition and progress of the company during

the fiscal year as well as the details of problems arising during

the fiscal year affecting the company’s operations to obtain

RUPS approval. Annual RUPS also resolves other matters

already submitted without lessening the requirements in the

articles of association.

RUPS in 2010 was held on January 27, 2010 with the resolutions

among others Approving the company’s Work Plan and Budget

(RKAP) in 2010. Then the second RUPS was held in June 29,

2010 with the resolutions among others was the distribution of

2009 net income with the following details:

The third RUPS was held on December 31, 2010 with the

resolutions among others:

1. Approving the Annual Report and legalizing the annual

calculation of the company’s fiscal year in 2010 already

audited by Public Accounting Firm KAP Soejatna, Mulyana

& Partners.

2. Approving and legalizing the accountability report of PKBL

fund of PT Angkasa Pura I (Persero) for fiscal year 2010

already audited by Public Accounting Firm KAP Soejatna,

Mulyana & Partners.

3. Fully releasing (acquit et decharge) Directors and

Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) from

the management and monitoring of the company in

accordance with their responsibilities and actions within

their respective roles during the fiscal year 2010.

Page 123: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

121ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas

dan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan

dan memberikan nasihat terhadap kebijakan pengurusan

Perusahaan yang dilakukan Direksi. Dewan Komisaris

berwenang mengawasi serta memastikan bahwa Direksi

selalu mengedepankan kepentingan pemegang saham dan

kebutuhan perusahaan, serta memastikan terlaksananya

prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, efektif dan

efisien.

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap anggota Dewan

Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme,

efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung

jawaban, serta kewajaran. Dewan Komisaris juga harus bekerja

dengan itikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung

jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian

nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan dan

sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris mengacu pada Tata Kerja

(Board Manual) yang telah disepakati oleh Dewan Komisaris

dan Direksi. Tata kerja tersebut merupakan kodifikasi peraturan

perundang-undangan, Anggaran Dasar serta Formalisasi

Mekanisme Kerja yang telah disepakati sesuai dengan

prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan. Dewan Komisaris

bertanggungjawab memberikan masukan kepada Direksi dalam

penyusunan dan pencapaian visi, misi, rencana jangka panjang

serta rencana kerja dan anggaran Perusahaan. Di samping

itu Dewan Komisaris juga bertanggung jawab melaksanakan

fungsi pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan.

Untuk menjamin independensi Dewan Komisaris dalam

melaksanakan fungsinya dan memenuhi ketentuan komposisi

minimal 20%, Rapat Umum Pemegang Saham telah

menetapkan satu orang anggota Dewan Komisaris sebagai

Komisaris Independen.

Tugas-tugas Dewan Komisaris

Tugas-tugas Dewan Komisaris secara kolegial sebagaimana

tertuang dalam Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir

dirubah dengan Akta Nomor 02 tanggal 16 Agustus 2010 adalah

melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan,

jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai

Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh

Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk

pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang

BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners as the company’s organ is assigned

to and responsible for the monitoring of and providing advices

to the company’s management policies made by Directors.

The Board of Commissioners has the authorities to monitor

and ensure that Directors always prioritize the interest of

shareholders and the needs of the company, and ensure the

implementation of GCG principles in a good, effective and

efficient manner.

In performing the duties, each of member of the Board of

Commissioners should comply with the articles of association

and legislation and the principles of professionalism, efficiency,

transparency, independence, accountability, responsibility and

fairness. The Board of Commissioners shall also work with

utmost good faith, prudence and responsibility in performing

the monitoring tasks and in the advisory tasks in giving advices

to Directors for the interest of the Company and in line with

the Company’s vision and goals.

The implementation of the duties of the Board of

Commissioners refers to Board Manual already agreed upon

by the Board of Commissioners and Directors. The Board

Manual represents the codification of legislation, articles of

association and formalization of work mechanism already

agreed upon in accordance with the GCG principles. The Board

of Commissioners is responsible for providing input to Directors

in preparing and achieving the company’s vision, mission,

long term plans and work plan and budget. In addition, the

Board of Commissioners is also responsible for performing the

monitoring functions over the company’s management.

To ensure the independence of the Board of Commissioners

in performing its functions and in meeting the composition

requirements of a minimum of 20% , the RUPS already

appointed one member of the Board of Commissioners as

Independent Commissioner.

Duties of the Board of Commissioners

The duties of the Board of Commissioners in a collegial manner

as set forth in the company’s articles of association, the latest

amendment of which was Deed No. 02 dated 16 August 2010,

are to perform monitoring over the management policies, over

the Company’s operations in general concerning the Company

or over the management of the company’s business performed

by Directors and to provide advice to Directors including the

monitoring over the implementation of the company’s long

Page 124: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

122

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Perseroan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan

Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-

undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perusahaan dan

sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut, Dewan Komisaris

memiliki wewenang diantaranya:

1) Melakukan Verifikasi dokumen-dokumen, memeriksa kas

dan memeriksa kekayaan Perusahaan;

2) Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat

lainnya mengenai hal-hal yang menyangkut pengelolaan

Perusahaan;

3) Mengetahui kebijakan dan tindakan yang telah dan akan

dijalankan oleh Direksi;

4) Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi

dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat

Dewan komisaris;

5) Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan

ketentuan anggaran;

6) Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika

dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan

perusahaan;

7) Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam

keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar;

8) Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-

pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;

9) Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang

tidak bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham;

Disamping itu, Dewan Komisaris mempunyai kewajiban

diantaranya:

1) Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan

pengurusan Perusahaan;

2) Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana

Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi;

3) Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum

Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang

Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJP

dan RKAP;

term plan (RJPP), the Company’s work plan and budget (RKAP)

and the articles of association and resolutions of RUPS, and the

prevailing legislation, for the interest of the Company and in

line with the Company’s vision and goals.

In performing the duties, the Board of Commissioners has the

following authorities:

1) Verifying the documents, performing cash inspection and

observing the Company’s wealth;

2) Making inquiries for explanation from Directors and/

or other officials concerning the matters related to the

Company’s management;

3) Acknowledging the policies and actions already and to be

implemented by Directors;

4) Requiring Directors and/or other officials under the

Directors within the acknowledgement of Directors to

attend the meetings of Board of Commissioners;

5) Temporarily terminating the members of Directors in

accordance with the requirements in the articles of

association;

6) Establishing other committees other than Audit Committee,

if necessary, by considering the company’s abilities;

7) Performing the Company’s management under certain

circumstances for a certain period of time in accordance

with the requirements in the articles of association;

8) Attending the Directors meeting and providing insights on

the matters being discussed;

9) Performing other monitoring activities as authorized,

providing that they are not against the legislation, articles

of association, and/or RUPS resolutions.

In addition, the Board of Commissioners has the following

obligations:

1) Providing advice to Directors in performing the Company’s

management activities;

2) Analyzing and reviewing and signing the Company’s RJPP

and RKAP prepared by Directors;

3) Providing advice and suggestions to RUPS concerning the

RJPP and RKAP regarding the underlying reasons why the

Board of Commissioners signs such RJPP and RKAP;

Page 125: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

123ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

4) Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan,

memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum

Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap

penting bagi kepengurusan Perusahaan;

5) Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum

Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya

kinerja Perusahaan;

6) Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan

tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani

Laporan Tahunan;

7) Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada Rapat

Umum Pemegang Saham mengenai Laporan Tahunan,

apabila diminta;

8) Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam

RKAP;

9) Membentuk Komite Audit;

10) Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat Umum

Pemegang Saham;

11) Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan

salinannya;

12) Melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan

sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan tersebut

dan Perseroan lain;

13) Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang

telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau

kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

14) Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas

pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak

bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan,

anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham.

Komposisi Dewan Komisaris

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor 255/

MBU/2007 tanggal 9 Nopember 2007 dan Nomor Kep-24/M-

MBU/2009 tanggal 2 Februari 2009 tentang pemberhentian

dan pengangkatan Anggota Dewan Komisaris PT Angkasa

Pura I (Persero), maka susunan Dewan Komisaris PT Angkasa

Pura I (Persero) untuk periode tahun 2007 – 2012 adalah

sebagai berikut:

NAMA NAME JABATAN POSITION

Effendi Batubara Komisaris Utama President Commissioner

Isnoor Haryanto Komisaris Commissioner

D. Sonny Priyarsono Komisaris Commissioner

Suyitno Affandi Komisaris Commissioner

H. Hakamuddin Djamal Komisaris Commissioner

4) Following the Company’s development activities, providing

advice and suggestions to RUPS concerning any matters as

deemed necessary for the company’s management;

5) Immediately reporting to RUPS should there be any

indications of the company’s declining performance;

6) Analyzing and reviewing the periodical reports and annual

reports prepared by Directors and signing the Annual

Report;

7) Providing explanations, opinions and suggestions to RUPS

regarding the Annual Report upon request;

8) Preparing annual work program and inserting such

program in RKAP;

9) Establishing Audit Committee;

10) Nominating Public Accountant to RUPS;

11) Preparing the minutes of meeting of Board of Commissioners

and archiving the copies of which;

12) Reporting to the company regarding his/her and/or his/

her family share ownership in the company and in other

companies;

13) Submitting the report of monitoring activities already

conducted during the previous fiscal year to RUPS;

14) Performing other obligations for the purpose of monitoring

duties and providing advice, provided that they are not

against the legislation, articles of association, and/or

resolutions of RUPS.

Composition of Board of Commissioners

Based on Decision Letter of Ministry of State Owned Enterprises

No. 255/MBU/2007 dated 9 November 2007 and No. Kep-

24/M-MBU/2009 dated 2 February 2009 of termination and

appointment of Members of Board of Directors of PT Angkasa

Pura I (Persero), the composition of the Board of Commissioners

of PT Angkasa Pura I (Persero) for the period of 2007 – 2012

is as follows:

Page 126: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

124

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN

Nomor KEP-133/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 yang

memberhentikan dengan hormat Effendi Batubara sebagai

Komisaris Utama PT Angkasa Pura I (Persero) dan mengangkat

Suratto Siswodihardjo sebagai Komisaris Utama PT Angkasa

Pura I (Persero), maka susunan Dewan Komisaris PT Angkasa

Pura I (Persero) untuk periode tahun 2007 – 2012 menjadi:

NAMA NAME JABATAN POSITION

Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama President Commissioner

Isnoor Haryanto Komisaris Commissioner

D. Sonny Priyarsono Komisaris Commissioner

Suyitno Affandi Komisaris Commissioner

H. Hakamuddin Djamal Komisaris Commissioner

Pembagian Tugas Anggota Komisaris

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan, Dewan

Komisaris telah melakukan pembagian tugas para anggotanya

sesuai dengan bidang keahlian masing-masing, yaitu:

• SurattoSiswodihardjo, bertanggung jawab melakukan

fungsi koordinasi atas semua bidang yang ada di Dewan

Komisaris.

• Isnoor Haryanto, membidangi Pengembangan Usaha,

Komersial dan GCG, merangkap Ketua Komite Risiko Usaha

dan GCG. Bertanggung jawab terhadap segala aspek yang

berkaitan dengan sistem dan prosedur pengembangan

usaha dan komersial, perencanaan strategis Angkasa Pura

I, pemasaran dan kerja sama usaha serta pemantauan

maupun evaluasi atas penerapan GCG.

• D. Sonny Priyarsono, membidangi Program Kerja,

Keuangan dan Akuntansi serta Pengadaan Barang dan

Jasa, merangkap Ketua Komite Audit. Bertanggung jawab

terhadap segala aspek yang berkaitan dengan sistem dan

prosedur pembuatan rencana kerja dan anggaran termasuk

anggaran eksploitasi, investasi, pengadaan barang dan

jasa, pertanggungjawaban serta pelaporan keuangan.

• Suyitno Affandi, membidangi Operasi & Teknik dan

Teknologi Informasi. Bertanggung jawab terhadap

segala aspek teknis operasi termasuk master plan dan

sistem operasional kebandarudaraan, monitoring dan

evaluasi mutu pelayanan dan keselamatan penerbangan,

penerapan teknologi informasi dan penyiapan fasilitas

sistem pemeliharaan serta aspek teknik lainnya.

Further, based on Decision of Ministry of State Owned

Enterprise No. KEP-133/MBU/2010 dated 21 July 2010 which

dismissed Effendi Batubara as the President Commissioner of

PT Angkasa Pura I (Persero) and appointed Suratto Siswodihardjo

as the President Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero),

the composition of the Board of Commissioners of PT Angkasa

Pura I (Persero) for the period of 2007 – 2012 is as follows:

Segregation of Duties of Members of the Board of

Commissioners

In performing its monitoring duties and functions, the Board of

Commissioners already segregated the duties for each member

in accordance with his respective areas of expertise which are:

• Suratto Siswodihardjo, responsible for the

coordinating functions over all areas under the Board of

Commissioners.

• Isnoor Haryanto, supervising the Business and

Commercial Development, Commercial and GCG, and also

serving as the Head of Business Risk and GCG Committee.

He is responsible for all aspects related to the systems and

procedures of business and commercial development,

strategic plans of Angkasa Pura I, marketing and business

cooperation as well as monitoring and evaluation of GCG

implementation.

• D.SonnyPriyarsono, supervising Work Program, Finance

and Accounting and Procurement of Goods and Services,

and also serving as the Head of Audit Committee. He is

responsible for all aspects related to the systems and

procedures of work plan and budget preparation including

exploitation budget, investment, procurement of goods

and services, accountability and financial reporting.

• Suyitno Affandi, supervising Operations & Techniques

and Information Technology. He is responsible for all

technical aspects of operations including the master plan

and operating system of airport, monitoring and evaluation

of service quality and flight safety, implementation of

information technology and preparation of maintenance

system facilities and other technical aspects.

Page 127: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

125ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

• Hakamuddin Djamal, membidangi SDM, Hukum,

Organisasi, merangkap Ketua Komite Nominasi dan

Remunerasi. Bertanggung jawab terhadap segala aspek

yang berkaitan dengan sistem dan prosedur penyiapan

SDM, dari mulai sistem rekrutmen, penegakan disiplin,

sistem penggajian dan pemberian insentif, diklat pegawai,

organisasi perusahaan serta aspek hukum dan legalitas

lainnya.

Rapat Dewan Komsiaris

Dewan Komisaris mengadakan rapat secara berkala sekurang-

kurangnya sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu bila

dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau seorang atau lebih

anggota Dewan Komisaris serta permintaan tertulis Pemegang

Saham. Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris telah

melakukan rapat sebanyak 25 kali dan rapat bersama Direksi

dan/atau pihak lainnya sebanyak 18 kali untuk melakukan

evaluasi atas capaian kinerja Perusahaan maupun hal-hal lain

yang dinilai penting.

NAMA NAME JABATAN POSITIONKEHADIRAN DALAM RAPAT ATTENDANCE IN MEETING

PERSENTASE KEHADIRAN PERCENTAGE OF

ATTENDANCE

Effendi Batubara *Komisaris Utama President Commissioner

23 96%

Suratto Siswodihardjo **Komisaris Utama President Commissioner

16 89%

H. Hakamuddin Djamal Komisaris Commissioner 35 81%

Isnoor Haryanto Komisaris Commissioner 37 86%

D. Sonny Priyarsono Komisaris Commissioner 37 86%

Suyitno Affandi Komisaris Commissioner 37 86%

Total Kegiatan Rapat Total Meetings 43

Note: * Berhenti sebagai Komisaris Utama sejak 21 Juli 2010, hadir 23 kali dari 24 kali rapat. Resigned from post as President Commissioners on 22 July 2010, attended 23 of 24 meetings. ** Diangkat sebagai Komisaris Utama sejak 21 Juli 2010, hadir 16 kali dari 18 kali rapat. Apointed as President Commissioners on 21 July 2010, attended 16 of 18 meetings.

Aktivitas Dewan Komisaris

Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris telah menjalankan

tugas dan fungsinya dalam melakukan pengawasan terhadap

jalannya pengurusan yang dilakukan oleh Direksi serta

memberikan nasihat kepada Direksi. Secara spesifik aktivitas

Dewan Komisaris di tahun 2010 diantaranya adalah:

1. Melakukan pertemuan rutin mingguan sebagai forum

atau wahana untuk mengetahui tingkat kemajuan dari

pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam

melakukan pengawasan terhadap Perusahaan;

2. Memberikan masukan dan tanggapan terhadap Laporan

Manajemen Tahun 2009, melakukan evaluasi Laporan

Triwulanan dan Tengah Tahunan, RKAP tahun 2010 serta

memberikan saran dan masukan terhadap RKAP tahun

2011 untuk disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang

Saham;

• HakamuddinDjamal,supervisingHumanResources,

Organization, and also serving as Head of Nomination and

Remuneration Committee. He is responsible for all aspects

related to the systems and procedures of HR preparation,

starting from the recruitment system, disciplinary actions,

payroll system and incentives, employees education and

training, corporate organization and legal aspects and

other legal issues.

Board of Commissioners Meeting

The meetings of the Board of Commissioners are held at

least once in a month or at any time deemed necessary by

President Commissioners or one or more members of the

Board of Commissioners or upon a written request made by

shareholders. During 2010, the Board of Commissioners already

held 25 meetings and 18 meetings with Directors and/or other

parties to perform evaluations of the company’s performance

achievement or other issues as deemed necessary.

Activities of the Board of Commissioners

During 2010, the Board of Commissioners already performed

its duties and functions in monitoring the company’s

management activities conducted by Directors and providing

advice to Directors. Specifically, the activities of the Board of

Commissioners in 2010 were among others:

1. Performing routine weekly meetings as a forum or a

tool to obtain information concerning the progress of

implementation of the duties and functions of the Board

of Commissioners in supervising the company’s activities;

2. Providing inputs and responses on Management Report

in 2009, evaluating the Quarterly and Mid-Year Reports,

RKAP 2010, and providing the suggestions and inputs for

RKAP 2011 to be submitted to RUPS;

Page 128: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

126

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

3. Memberikan pendapat dan saran serta rekomendasi atas

usulan Direksi untuk rencana kerja sama pengelolaan aset

dengan pihak ketiga;

4. Memberikan saran kepada Direksi mengenai permasalahan

yang terkait dengan SDM seperti penyelesaian pembuatan

Road Map SDM, rekrutmen, pola karier dan program

pensiun termasuk penuntasan pembuatan Perjanjian

Kerja Bersama (PKB) antara manajemen dan karyawan,

normalisasi hubungan industrial antara manajemen

dengan Serikat Pekerja dan Asosiasi Karyawan Angkasa

Pura I, serta promosi dan mutasi pejabat setingkat di

bawah Direksi;

5. Meminta Direksi agar dalam perencanaan investasi

berskala besar diterapkan prosedur yang benar antara lain

dengan membuat studi kelayakan. Hal ini terutama harus

dilakukan dalam rencana pembangunan bandara seperti

rencana Pembangunan Bandara Ngurah Rai - Bali, Bandara

Adisutjipto - Yogyakarta, Bandara Internasional Lombok

dan Bandara Ahmad Yani - Semarang ataupun untuk

rencana investasi strategis lainnya;

6. Memberikan arahan kepada Direksi agar terus melakukan

evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan

operasional bandara serta memberikan jaminan tingkat

pelayanan (SLG – Service Level Guarantee) dan perjanjian

tingkat mutu pelayanan (SLA – Service Level Agreement);

7. Meminta Direksi agar meningkatkan daya serap investasi

dan melakukan evaluasi/penyempurnaan atas sistem

pengadaan barang dan jasa serta telah memberikan

persetujuannya untuk pengembangan teknologi informasi

(ERP) guna meningkatkan kinerja perusahaan;

8. Melakukan kunjungan kerja ke beberapa bandara untuk

melihat kesiapan fasilitas, pelaksanaan pelayanan dan

operasional bandara;

9. Berkaitan dengan kelanjutan proyek pembangunan

bandara baru di Lombok Tengah, Dewan Komisaris

meminta Direksi agar pelaksanaan penyelesaian Proyek

Bandara Internasional Lombok (BIL) benar-benar diawasi,

dimonitor, tahap demi tahap untuk menghindari kesalahan

dan kejadian kejadian yang tidak diinginkan yang dapat

merugikan negara dan atau Angkasa Pura I.

PengayaanInformasiDewanKomisaris

Dalam rangka mendapatkan informasi mengenai perkembangan

dinamika bisnis, manajemen, teknologi dan keuangan terkini,

pada tahun 2010 Dewan Komisaris mengikuti beberapa

3. Providing opinions, suggestions and recommendations

for the proposal made by Directors in connection with the

cooperation plan for assets management with the third

parties

4. Providing suggestions to the Directors regarding the HR-

related issues, such as the completion of the Human

Resources Road Map, recruitment, career and pension

program path, including the completion of the Collective

Labor Agreement (PKB) between Management and

employees, and the promotion and transfer of officials one

level below Directors;

5. Requesting the Board of Directors that, in the planning

of the large-scale investments, they should apply correct

procedures, among others by conducting the feasibility

study. Such treatment is particularly needed for the new

airport development plans, such as the development

plans Ngurah Rai Airport of Bali, Adisutjipto Airport of

Yogyakarta and Ahmad Yani Airport of Semarang, or for

other strategic investment plans;

6. Directing the Directors to continue the evaluation for the

purpose of improving the quality of the airport services and

operations and of providing the assurance for Service Level

Guarantee (SLG) and Service Level Agreement (SLA);

7. Requesting that Directors increase the investment

absorption level and evaluate/refine the systems and

regulations on the procurement of goods and services

and give approval for the development of information

technology (ERP) to improve the company’s performance;

8. Making business visits to several airports to check the

readiness of facilities, and the provision of the airport

service and operations

9. In connection with the continuation of new airport

development project in Central Lombok, the Board of

Commissioners inquired that Directors carefully supervise

and monitor the completion of Lombok International

Airport (BIL) in a step-by-step basis to avoid any errors and

other unwanted circumstances that may result in losses

incurred by the country and or Angkasa Pura I.

Information Enrichment for the Board of Commissioners

For the purpose of obtaining information regarding the latest

developments in business dynamics, management, technology

and finance, in 2010 the Board of Commissioners attended the

Page 129: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

127ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

kegiatan pelatihan/seminar/workshop sebagai berikut:

1. Seminar Nasional Internal Audit 2010 (SNIA 2010) dengan

tema “Relevansi dan Kontribusi Auditor dalam Lingkungan

Organisasi yang Berubah” pada tanggal 18-20 Mei 2010,

dihadiri oleh Sonny Priyarsono.

2. Pelatihan QIA Tingkat Pra Manajerial pada tanggal 5-15

Juli 2010, dihadiri oleh Sonny Priyarsono.

3. Pelatihan QIA Tingkat Pra Manajerial pada tanggal 2-12

Agustus 2010, dihadiri oleh Sonny Priyarsono.

4. Expand Leadership Program for BOC/BOD pada tanggal

21-22 Oktober 2010, dihadiri oleh Sonny Priyarsono dan

Hakamuddin Djamal.

5. Global Airport Development Conference pada tanggal

15-18 Nopember 2010, dihadiri oleh Hakamuddin

Djamal, Isnoor Haryanto, Sonny Priyarsono dan Jenri MP.

Panjaitan.

KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan

perusahaan guna mewujudkan penyelenggaraan perusahaan

yang sehat dan untuk menciptakan tata kelola perusahaan

yang baik, Dewan Komisaris dengan Keputusan Nomor KEP.02/

DK.AP.I/2008 membentuk Komite-Komite di lingkungan Dewan

Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai kelengkapan

perangkat Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya secara efektif dan optimal.

Komite-komite tersebut adalah Komite Audit, Komite Risiko

Usaha dan GCG serta Komite Nominasi dan Remunerasi. Masa

kerja Komite adalah 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang

kembali. Setiap Komite diketuai oleh salah seorang Komisaris

dan tugas serta tanggung jawab Komite didokumentasikan

pada piagam masing-masing Komite.

KOMITE AUDIT

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat

kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal

yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris,

mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan

Komisaris, dan melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan

tugas Dewan Komisaris.

following several trainings/seminars/workshops:

1. National Internal Audit Seminar 2010 (SNIA 2010) with the

theme of “Relevance and Contribution of Auditor in the

Changing Organizational Environment” on 18-20 May,

attended by Sonny Priyarsono.

2. QIA Training for Pre-Managerial Level on 5-15 July 2010

attended by Sonny Priyarsono.

3. QIA Training for Pre-Managerial Level on 2-12 August

2010 attended by Sonny Priyarsono.

4. Expand Leadership Program for BOC/BOD on 21-

22 Oktober 2010 attended by Sonny Priyarsono and

Hakamuddin Djamal.

5. Global Airport Development Conference on 15-18

November 2010, attended by Hakamuddin Djamal, Isnoor

Haryanto, Sonny Priyarsono dan Jenri MP. Panjaitan.

COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS

In performing the monitoring functions over the company’s

management to achieve a healthy company management

system and to create a good corporate governance, the

Board of Commissioners with its Decision Letter No. KEP.02/

DK.AP.I/2008 established a few number of committees under

the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero)

to complete the composition of Board of Commissioners in

performing its duties and functions in an effective and optimum

manner.

The committees are Audit Committee, Business Risk and GCG

Committee and Nomination and Remuneration Committee.

The work period of those Committees is 2 (two) years and may

be extended. Each committee is led by one of Commissioners

and the duties and responsibilities of the committees are

documented in the charter of each Committee.

AUDIT COMMITTEE

Audit Committee is responsible for providing opinions to the

Board of Commissioners concerning the reports or matters

requiring the attention of the Board of Commissioners, and

performing other tasks related to the duties of the Board of

Commissioners.

Page 130: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

128

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Susunan keanggotaan Komite Audit berdasarkan Keputusan

Dewan Komisaris Nomor KEP.02/DK.AP.I/2008 adalah sebagai

berikut:

NAMA NAME JABATAN POSITION STATUS INDEPENDENSI INDEPENDENCY

D. Sonny Priyarsono Ketua Chairman Tidak Independen Not Independent

Ubaedi Anggota Member Independen Independent

Srijono Anggota Member Independen Independent

Luky Surachman Anggota Member Independen Independent

Dengan berakhirnya masa keanggotaan Luky Surachman

sebagai Anggota Komite Audit dan adanya Surat Keputusan

Dewan Komisaris Nomor: KEP.08/DK.AP.I/2010 tentang

pengangkatan Srijono sebagai Anggota Komite Risiko Usaha

dan Good Corporate Governance PT Angkasa Pura I (Persero),

maka keanggotaan Komite Audit mengalami perubahan

berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.06/

DK.AP.I/2010 tentang pengangkatan Ilham Budiono sebagai

Anggota Komite Audit PT Angkasa Pura I (Persero) dan Surat

Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.07/DK.AP.I/2010

tentang pengangkatan Basuki Rahardjo sebagai Anggota

Komite Audit PT Angkasa Pura I (Persero).

Dengan demikian susunan keanggotaan Komite Audit sejak

bulan Nopember 2010 menjadi:

NAMA NAME JABATAN POSITION STATUS INDEPENDENSI INDEPENDENCY

D. Sonny Priyarsono Ketua Chairman Tidak Independen Not Independent

Ubaedi Anggota Member Independen Independent

Ilham Budiono Anggota Member Independen Independent

Basuki Rahardjo Anggota Member Independen Independent

Profil anggota Komite Audit

1) D. Sonny Priyarsono

Disajikan pada Profil Dewan Komisaris di halaman 171

pada laporan ini.

2) Ubaedi

Lahir di Brebes pada tanggal 17 Juli 1945, Ubaedi

menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Akuntansi di

Institut Ilmu Keuangan Departemen Keuangan pada tahun

1974 dan merintis karir di BPKP sebagai auditor sampai

mencapai jabatan terakhir sebagai Sekretaris Utama. Beliau

diangkat sebagai anggota Komite Audit pada tanggal 25

Januari 2008 untuk masa jabatan dua tahun dan diangkat

kembali pada tanggal 26 Januari 2010.

The composition of Audit Committee based on the Decision of

the Board of Commissioners:

With the end of the service period of Luky Surachman as

the members of Audit Committee based on Decision Letter

of Board of Commissioners No. KEP.08/DK.AP.I/2010 of the

appointment of Srijono as the Committee Member of Business

Risk and Good Corporate Governance of PT Angkasa Pura I

(Persero), the members of Audit Committee also change based

of Decision Letter of the Board of Commissioners No: KEP.06/

DK.AP.I/2010 of the appointment of Ilham Budiono as the

member of Audit Committee of PT Angkasa Pura I (Persero)

and Decision Letter of the Board of Commissioners No: KEP.07/

DK.AP.I/2010 of the appointment of Basuki Rahardjo as the

member of Audit Committee of PT Angkasa Pura I (Persero).

Therefore, the composition of the Audit Committee members

since November 2010 is as follows:

Profile of Audit Committee members

1) D. Sonny Priyarsono

Presented in the Profile of Board of Commissioners on

page 171 of this report.

2) Ubaedi

Born in Brebes on 17 July 1945, Ubaedi completed his

bachelor degree in Accounting from Finance Institute

of Ministry of Finance in 1974 and started his career in

BPKP as an auditor until reaching the last position as Chief

Secretary. He was appointed as Audit Committee member

on 25 January 2008 for a two-year period and was re-

appointed as of 26 January 2010.

Page 131: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

129ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

3) Srijono (Anggota Komite Audit sampai 31 Agustus 2010)

Lahir di Klaten pada tanggal 15 Juli 1946, Srijono

menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Akuntansi pada

Institut Ilmu Keuangan Departemen Keuangan pada tahun

1975 serta Magister Manajemen pada Universitas Persada

Indonesia pada tahun 1995. Mengawali karir di BPKP

sebagai auditor sampai mencapai jabatan terakhir sebagai

Kepala Bagian pada Badan Akuntasi Keuangan Negara.

Beliau menjadi anggota Komite Audit sejak 1 September

2008.

4) Luky Surachman (Anggota Komite Audit sampai 31

Oktober 2010)

Lahir di Purwokerto pada tanggal 11 Februari 1948,

Luky Surachman meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari

Universitas Diponegoro pada tahun 1976. Merintis karir

di Direktorat Perhubungan Udara dengan jabatan terakhir

sebagai Kepala bagian Perencanaan Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara Departemen Perhubungan RI. Beliau

diangkat sebagai anggota Komite Audit sejak 1 Nopember

2008.

5) Ilham Budiono (Anggota Komite Audit sejak 1 Nopember

2010)

Lahir di Kendal Jawa Tengah pada tanggal 6 Maret 1952,

Ilham Budiono memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1980

dan Magister Manajemen pada STIE IPWI Jakarta pada

tahun 2001. Beliau mengawali karir di BPKP pada tahun

1980 sebagai Auditor dengan jabatan terakhir sebagai

Pengendali Mutu Audit.

6) Basuki Rahardjo (Anggota Komite Audit sejak 1 Nopember

2010)

Lahir di Klaten pada tanggal 22 Maret 1949, Basuki

Rahardjo meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1975 dan Specialist

Airport Engineer dari Perancis pada tahun 1985. Beliau

mengawali karir di Departemen Perhubungan pada tahun

1980 sebagai Pimpinan Proyek Pengembangan Bandar

Udara Ngurah Rai, Bali dengan jabatan terakhir sebagai

Kepala Direktorat Teknik Bandar Udara.

Anggota Komite Audit berasal dari luar PT Angkasa

Pura I (Persero) dan tidak memiliki kepentingan/keterkaitan

pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan

konflik kepentingan terhadap perusahaan. Dengan demikian

pelaksanaan tugas Komite Audit dipastikan dilakukan secara

profesional, mandiri, obyektif dan bebas dalam mengambil

keputusan dan memberikan saran/rekomendasi.

3) Srijono (Audit Committee member until 31 August 2010)

Born in Klaten on 15 July 1946, Srijono completed his

bachelor degree in Accounting from Finance Institute of

Ministry of Finance in 1975 and Magister Management

from Persada Indonesia University in 1995. He started his

career BPKP as an auditor until reaching the last position as

Section Head at State Finance Accounting Agency. He was

appointed as Audit Committee member as of 1 September

2008.

4) Luky Surachman (Audit Committee member until 31

October 2010)

Born in Purwokerto on 11 February 1948, he completed

his bachelor degree in Civil Engineering from Diponegoro

University in 1976. He began his career at Directorate

General of Air Transportation of Transportation Ministry of

Republic of Indonesia. His last position was a Section Head

of Planning, Directorate General of Air Transportation

of Transportation Ministry. He was appointed as Audit

Committee as of 1 November 2008.

5) Ilham Budiono (Audit Committee member since 1

November 2010)

Born in Kendal, Central Java on 6 March 1952, he completed

his bachelor degree in Accounting from Gadjah Mada

University, Yogyakarta in 1980 and Magister Management

from STIE IPWI Jakarta in 2001. He started his career at

BPKP in 1980 as an auditor with the last position as Audit

Quality Controller.

6) Basuki Rahardjo (Audit Committee member since 1

November 2010)

Born in Klaten on 22 March 1949, he completed his

bachelor degree in Civil Engineering from Gadjah Mada

University in 1975 and Specialist Airport Engineer from

France in 1985. He started his career at the Ministry of

Transportation in 1980 as the Head of Development

Projects of Ngurah Rai Airport – Bali with the last position

as Head of Technical Directorate of Airport.

Audit Committee members are originated from outside

PT Angkasa Pura I (Persero) and have no personal interest/

involvement that may give rise to negative impact and conflicts

of interest in the company. Therefore, there is assurance that

the duties of Audit Committee will be conducted professionally,

independently, objectively and impartially during the making of

decisions and in providing suggestions/recommendations.

Page 132: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

130

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Fungsi dan Tugas Komite Audit

a. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa

Laporan Keuangan Perseroan disajikan secara wajar sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, struktur

dan mekanisme pengendalian internal perusahaan telah

dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan audit internal

oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) maupun Auditor

Eksternal telah dilaksanakan sesuai standar yang berlaku

dan tindak lanjut temuan hasil audit telah dilaksanakan

oleh manajemen.

b. Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan

memberikan rekomendasi tentang kebijakan remunerasi

pejabat eksekutif dan pegawai PT Angkasa Pura I (Persero)

secara keseluruhan menyangkut sistem penggajian dan

pemberian tunjangan, sistem pensiun, sistem konpensasi

serta manfaat lainnya dan pembagian jasa produksi atau

bonus untuk disampaikan kepada Pemegang Saham

melalui Dewan Komisaris.

c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan

sistem pengendalian manajemen Perusahaan serta

pelaksanaannya.

d. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang

memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan

perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan berkala,

proyeksi dan informasi keuangan lainnya yang disampaikan

kepada pemegang saham.

e. Mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian

Dewan Komisaris;

f. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris, sepanjang

masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan

Komisaris, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

KewajibanKomiteAudit

Komite Audit memberikan laporan kepada Dewan Komisaris

mengenai hasil evaluasi yang telah dilakukan dalam bentuk

laporan berkala (sekurang-kurangnya satu bulan sekali)

yang berisi pokok-pokok hasil kerja Komite Audit, serta

laporan khusus yang berisi temuan yang diperkirakan dapat

mengganggu kegiatan perusahaan, yang harus dilaporkan

selambat-lambatnya 2x24 jam setelah instruksi pembuatan

laporan, atau setelah diketahui terjadi hal yang perlu dilaporkan

secara khusus.

Functions and Duties of the Audit Committee

a. Assisting the Board of Commissioners to ensure that the

financial statements are presented fairly in accordance

with the generally accepted accounting principles, the

internal control structure of the Company is established

appropriately, the internal audit by SPI and external audit

by external auditor are conducted in conformity with

the applicable standards, and the follow up of the audit

findings is conducted by the Management.

b. Assisting the Board of Commissioners to evaluate and

provide recommendations concerning the remuneration

of executives and employees of PT Angkasa Pura I

(Persero) in entire system including the payroll system and

allowances, retirement system, compensation system and

other benefits and distribution of production service or

bonus to be conveyed to shareholders through Board of

Commissioners.

c. Providing recommendations for the advancement of

the Company’s management control system and its

implementation.

d. Ensuring that satisfactory review procedures are in place

for the information issued by the company, including

brochures, financial statements, projections and other

financial information conveyed to the Shareholders.

e. Identifying matters that require the attention of the Board

of Commissioners;

f. Performing other duties assigned by the Board of

Commissioners, insofar as they are still within the scope of

duties and responsibilities of the Board of Commissioners,

based on prevailing legislation.

Obligations of Audit Committee

Audit Committee submits a report to the Board of

Commissioners concerning the results of evaluation already

conducted in the form of periodical reports (at least once in

a month) containing the points of Audit Committee work

results, and special reports containing the findings predicted

to be potentially disrupting the company’s activities that should

be reported within at least 2x24 hours upon the instruction of

report preparation, or upon the acknowledgment of matters

that require special reports.

Page 133: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

131ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Disamping itu, setiap anggota Komite Audit wajib menjaga

kerahasiaan segala informasi, baik yang diperoleh dari dalam

maupun dari luar Perusahaan.

Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Anggota

Komite Audit

Komite Audit mengadakan rapat dengan Satuan Pengawasan

Intern (SPI) sekali dalam sebulan yang dilaksanakan pada tiap

hari Selasa minggu pertama. Sedangkan rapat internal Komite

Audit dilakukan sebulan sekali pada tiap hari Selasa minggu

kedua. Setiap rapat dibuat Risalah Rapat (Notulen).

NAMA NAME JABATAN POSITION

RAPAT KOMITE DAN DEWAN KOMISARIS

MEETING WITH BOC

RAPAT INTERNAL KOMITECOMMITTEE’S INTERNAL MEETING

FREKUENSI FREQUENCY

PERSENTASE KEHADIRAN

ATTENDANCE

FREKUENSI FREQUENCY

PERSENTASE KEHADIRAN

ATTENDANCE

D. Sonny Priyarsono Ketua Chairman 20 95% 24 100%

Ubaedi Anggota Member 20 80% 24 100%

Srijono Anggota Member 20 85% 24 92%

Luky Surachman Anggota Member 20 85% 24 75%

Ilham Budiono Anggota Member 20 5% 24 17%

Basuki Rahardjo Anggota Member 20 5% 24 17%

Catatan:

• Drs. H. Srijono, Ak., MM menjadi anggota Komite Audit sampai dengan September 2010

• Ir. Luky Surachman menjadi anggota Komite Audit sampai dengan Oktober 2010

• Drs. Ilham Budiono, Ak., MM menjadi anggota Komite Audit sejak Nopember 2010

• Ir. Basuki Rahardjo, CES menjadi anggota Komite Audit sejak Nopember 2010

Remarks:

• Srijono was a member of Audit Committee until September 2010

• Luky Surachman was a member of Audit Committee until October 2010

• Ilham Budiono is a member of Audit Committee since November 2010

• Basuki Rahardjo is a member of Audit Committee since November 2010

Aktivitas Komite Audit

Kegiatan Komite Audit pada tahun 2010 sebagaimana

fungsi dan tugasnya dalam membantu Dewan Komisaris

melaksanakan fungsi pengawasan (supervisory) dan pemberian

nasihat (advisory) atas jalannya perusahaan kepada Direksi,

dituangkan dalam bentuk Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Komite Audit berupa:

• LaporanTriwulanKegiatanKomiteAudit

• Laporan Semesteran atas Evaluasi Pengendalian Internal

PT Angkasa Pura I (Persero)

• LaporanTahunanKegiatankomiteAudit

• Laporan Tahunan Evaluasi Pengendalian Internal PT.

Angkasa Pura I (Persero)

• Laporan Evaluasi Terhadap Laporan Manajemen

Perusahaan

• Laporan-LaporanlainsesuaipenugasanDewanKomisaris

yang bersifat Non Rutin.

KOMITE RISIKO USAHA DAN GCG

Komite Risiko Usaha dan GCG (Good Corporate Governance)

bertugas mengevaluasi implementasi pengendalian internal

yang terkait dengan risiko usaha dan penerapan tata kelola

perusahaan yang baik (GCG) oleh manajemen telah dijalankan

dengan baik dan wajar.

In addition, each Audit Committee member is required to

maintain the confidentiality of all information, either generated

from inside or outside of the Company.

Meetings Frequency and Attendance Level of Audit

Committee Members

Meetings are held by Audit Committee and SPI on the first

Tuesday of the month. The internal meetings of Audit

Committee are held once in a month on the second Tuesday of

the month. The minutes of meeting are prepared during such

meetings.

Audit Committee Activities

Audit Committee activities in 2010 based on its functions and

duties in assisting the Board of Commissioners in performing

supervisory functions and advisory functions for the

management activities to Directors are reported in the Audit

Committee Activities Reports such as:

• QuarterlyReportofAuditCommitteeActivities

• Six-month Report of Internal Control Evaluation of

PT Angkasa Pura I (Persero)

• AnnualReportofAuditCommitteeActivities

• AnnualReportofInternalControlEvaluationofPTAngkasa

Pura I (Persero)

• EvaluationReportofCompanyManagementReport

• Other Reports in accordance with the non-routine

assignments of the Board of Commissioners.

BUSINESS RISK AND GCG POLICY COMMITTEE

Business Risk and GCG (Good Corporate Governance)

Policy Committee is responsible for evaluating that the

implementation of internal control related to business risks and

GCG implementation has been well and fairly performed.

Page 134: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

132

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Susunan keanggotaan Komite Risiko Usaha dan GCG adalah

sebagai berikut:

NAMA NAME JABATAN POSITION STATUS INDEPENDENSI INDEPENDENCY

Isnoor Haryanto Ketua Chairman Tidak Independen Not Independent

Muhammad Hadijono Anggota Member Independen Independent

Sigit Setiawan Anggota Member Independen Independent

H. Srijono Anggota Member Independen Independent

Catatan:

Drs. H. Srijono, Ak., MM diangkat sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG mulai tanggal 1

September 2010 sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor: KEP.08/

DK/AP.I/2010.

Remarks:

Srijono was appointed as a member of Business Risk and GCG Policy Committee

since September 1, 2010 based on Decision Letter of the Board of Commissioners

No: KEP.08/DK.AP.I/2010.

Profil anggota Komite Risiko Usaha dan GCG

1) Isnoor Haryanto

Disajikan pada Profil Dewan Komisaris di halaman 170

pada laporan ini.

2) Muhammad Hadijono

Lahir di Solo tanggal 19 Februari 1941, Muhammad

Hadijono menyelesaikan pendidikannya di Fakultas

Ekonomi Universitas Gadjah Mada pada tahun 1966

dan memperoleh Magister Manajemen dari Universitas

Padjadjaran pada tahun 2002. Mengawali karir di BPKP

pada tahun 1970 sampai menjabat Direktur Pengawasan

Bea Cukai BPKP Pusat. Beliau diangkat menjadi Anggota

Komite Risiko Usaha dan GCG sejak tanggal 30 Januari

2009.

3) Sigit Setiawan

Lahir di Semarang tanggal 5 Juli 1956, Sigit Setiawan

menamatkan pendidikan sebagai Sarjana Ekonomi

Manajemen dari Universitas Diponegoro Semarang dan

Master of Business Management dengan konsentrasi

Corporate Finance dari University of Miami. Merintis

karir sebagai birokrat di Departemen Keuangan RI mulai

tahun 1980 dengan jabatan Kepala Sub Direktorat Barang

Milik Negara II B, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,

Departemen Keuangan RI. Beliau diangkat menjadi

anggota Komite Risiko Usaha dan GCG sejak tanggal 1

Mei 2009.

4) Srijono (Anggota Komite Audit sejak 1 Nopember 2010)

Lahir di Klaten pada tanggal 15 Juli 1946, Srijono

menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Akuntansi di

Institut Ilmu Keuangan (IIK) Jakarta pada tahun 1975 dan

Magister Manajemen dari Universitas Persada Indonesia

tahun 1995. Mengawali karir di BPKP sebagai auditor

dengan jabatan terakhir Kepala Bagian pada Badan

Akuntansi Keuangan Negara. Beliau diangkat sebagai

anggota Komite Risiko Usaha dan GCG sejak 1 September

2010.

The composition of Business Risk and GCG Policy Committee

members is as follows:

Profile of Business Risk and GCG Policy Committee

Members

1) Isnoor Haryanto

Presented in the Profile of the Board of Commissioners on

page 170 of this report.

2) Muhammad Hadijono

Born in Solo on 19 February 1941, Muhammad Hadijono

completed his bachelor degree at Faculty of Economics of

Gadjah Mada university in 1996 and Magister Management

from Padjadjaran University in 2002. He started his career

at BPKP in 1970 until reaching the position of Director of

Customs and Excise Monitoring of Central BPKP. He was

appointed as Business Risk and GCG Policy Committee

member as of 30 January 2009.

3) Sigit Setiawan

Born in Semarang on 5 July 1946, Sigit Setiawan completed

his bachelor degree in Management from Diponegoro

University, Semarang and Master of Business Management

majoring in Corporate Finance from University of Miami.

He started his career as a bureaucrat in Ministry of Finance

of Republic of Indonesia in 1980 with the position of Head

of Sub Directorate of State Owned Assets at II B level,

Directorate General of State Wealth, Ministry of Finance of

Republic of Indonesia. He was appointed as Business Risk

and GCG Policy Committee member as of 1 May 2009.

4) Srijono (Audit Committee member since 1 November

2010)

Born in Klaten on 15 July 1946, Srijono completed his

bachelor degree in Accounting from Finance Institute of

Ministry of Finance in 1975 and Magister Management

from Persada Indonesia University in 1995. He started his

career BPKP as an auditor until reaching the last position as

Section Head at State Finance Accounting Agency. He was

appointed as Audit Committee member as of 1 September

2008.

Page 135: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

133ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Fungsi dan Tugas Komite Risiko Usaha dan GCG

a. Memastikan bahwa struktur pengendalian internal yang

terkait dengan risiko usaha Perusahaan dan penerapan

Good Corporate Governance (GCG) telah dilaksanakan

dengan baik dan wajar, pelaksanaan audit internal maupun

eksternal yang terkait dengan manajemen risiko dan

penerapan GCG telah dilaksanakan sesuai standar yang

berlaku dan membantu Komite Audit dalam melakukan

tindak lanjut atas temuan hasil audit yang dilaksanakan

terhadap manajemen.

b. Memberi rekomendasi melalui Dewan Komisaris mengenai

penyempurnaan sistem pengendalian manajemen risiko

perusahaan serta pelaksanaannya sehingga sesuai dengan

ketentuan mengenai kebijakan risiko dan penerapan

GCG.

c. Bersama Komite Audit ikut memastikan bahwa telah

terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap

segala informasi yang dikeluarkan perusahaan, termasuk

brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi dan informasi

keuangan lainnya sesuai ketentuan mengenai kebijakan

risiko dan pelaksanaan prinsip GCG untuk disampaikan

kepada pemegang saham.

d. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian

Dewan Komisaris dalam masalah pelaksanaan kebijakan

risiko dan penerapan prinsip GCG.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris,

sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban

Dewan Komisaris, berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

KewajibanKomiteRisikoUsahadanGCG

Komite Risiko Usaha dan GCG memberikan laporan kepada

Dewan Komisaris mengenai hasil evaluasi yang telah dilakukan

dalam bentuk laporan berkala (sekurang-kurangnya satu

bulan sekali) yang berisi pokok-pokok hasil kerja Komite Risiko

Usaha dan GCG, serta laporan khusus yang berisi temuan

yang diperkirakan dapat mengganggu kegiatan perusahaan,

yang harus dilaporkan selambat-lambatnya 2x24 jam setelah

instruksi pembuatan laporan, atau setelah diketahui terjadi hal

yang perlu dilaporkan secara khusus.

Functions and Duties of Business Risk and GCG Policy

Committee Members

a. Ensuring that the internal control structure related to

business risk and GCG implementation has been well

and fairly performed, the internal and external audit are

conducted in conformity with the applicable standards, and

assisting the Audit Committee in performing the follow up

of the audit findings conducted on management.

b. Providing recommendations through the Board of

Commissioners concerning the advancement of the

company’s risk management control so as to meet

the requirements concerning the risk policy and GCG

implementation.

c. Together with Audit Committee, ensuring that satisfactory

review procedures are in place for all information issued

by the company, including brochures, periodical financial

statements, projections and other financial information

and requirements concerning the risk policy and GCG

implementation to be conveyed to the Shareholders.

d. Identifying matters that require the attention of the Board

of Commissioners concerning the risk policy and GCG

implementation;

e. Performing other duties assigned by the Board of

Commissioners, insofar as they are still within the scope of

duties and responsibilities of the Board of Commissioners,

based on prevailing legislation.

ObligationsofBusinessRiskandGCGPolicyCommittee

Members

Business Risk and GCG Policy Committee submits a report

to the Board of Commissioners concerning the results of

evaluation already conducted in the form of periodical reports

(at least once in a month) containing the points of work results

of Business Risk and GCG Policy Committee, and special reports

containing the findings predicted to be potentially disrupting

the company’s activities that should be reported within at least

2x24 hours upon the instruction of report preparation, or upon

the acknowledgment of matters that require special reports.

Page 136: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

134

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Disamping itu, setiap anggota Komite Risiko Usaha dan GCG

wajib memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas dan

menjaga kerahasiaan segala informasi baik yang diperoleh dari

dalam maupun dari luar Perusahaan.

Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Anggota

Komite Risiko Usaha dan GCG

Komite Audit mengadakan rapat dengan Dewan Komisaris.

Setiap rapat dibuat Risalah Rapat (Notulen).

NAMA NAME JABATAN POSITION

RAPAT KOMITE DENGAN DEWAN KOMISARIS MEETING WITH BOC

FREKUENSI FREQUENCY

PERSENTASE KEHADIRAN ATTENDANCE

Isnoor Haryanto Ketua Chairman 20 100%

Muhammad Hadijono Anggota Member 20 95%

Sigit Setiawan Anggota Member 20 85%

H. Srijono Anggota Member 20 10%

Catatan Remarks:

Drs. H. Srijono, Ak., MM baru diangkat sebagai anggota Komite pada 1 September 2010.

Drs. H. Srijono, Ak., MM was appointed as a member of the Committee on September 1, 2010

Aktivitas Komite Risiko Usaha dan GCG

Melanjutkan kegiatan tahun 2009 yang masih perlu dituntaskan

oleh Komite pada tahun 2010 adalah penyusunan acuan kerja

untuk menjabarkan hasil evaluasi Dewan Komisaris melalui

pelaksanaan tugas Komite Audit bersama Komite Resiko

Usaha dan GCG pada pembangunan Hotel Transit di Bandara

Sepinggan Balikpapan, proyek Pembangunan Bandara Sultan

Hasanuddin (PPBH) Makassar dan proyek Pembangunan

Bandara Bandara Internasional Lombok (BIL).

Acuan kerja tersebut diperlukan sebagai langkah awal bagi

Badan Pengawasan keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang

akan melakukan audit investigatif dan menghitung potensi

besarnya kerugian keuangan negara atau PT Angkasa Pura I

(Persero).

Aktivitas Komite lainnya yang dilaksanakan pada tahun 2010

adalah:

• Bersama Komite Audit melaksanakan evaluasi atas

proses pengadaan barang dan jasa di PT Angkasa Pura I

(Persero).

• MenindaklanjutisaranagarAngkasaPuraImembentukUnit

Kerja yang terpisah dari SPI yang mengelola pelaksanaan

prinsip-prinsip GCG di Perusahaan.

• MenanggapidisposisiKomisarisUtamamengenaihal-hal

In addition, each Business Risk and GCG Policy Committee

member is required to be committed in performing the duties

and maintaining the confidentiality of all information, either

generated from inside or outside of the company.

Meetings Frequency and Attendance Level of Business

RiskandGCGPolicyCommitteeMembers

Business Risk and GCG Policy Committee holds meetings with

the Board of Commissioners. The minutes of meetings are

prepared during such meetings.

Activities of Business Risk and GCG Policy Committee

Members

The committee is preparing the work reference for the

continuation of the activities in 2009 that still need to be

completed by the Committee in 2010 to portray the evaluation

results of Board of Commissioners through the conduct of the

duties of Audit Committee together with Business Risk and

GCG Committee in the development project of Transit Hotel at

Sepinggan Airport – Balikpapan, development project of Sultan

Hasanuddin Airport – Makassar and development project of

Lombok International Airport.

Such work reference is required for the preliminary step of BPKP

that will perform investigative audit and calculate the potential

loss incurred by the country or by PT Angkasa Pura I (Persero).

Other activities of the committee conducted in 2010 are as

follows:

• TogetherwithAuditCommitteeperformingevaluationsof

goods and service procurement process in PT Angkasa Pura

I (Persero).

• FollowingupthesuggestionsthatAngkasaPuraIshould

establish a Work Unit separate from SPI that manages the

GCG principles in the company.

• RespondingtodispositionfromthePresidentCommissioner

Page 137: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

135ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

yang perlu diidentifikasi sebagai masukan kepada Dewan

Komisaris dengan melengkapi atau menyempurnakan

konsep surat tanggapan atas pengaduan dugaan terjadinya

penyimpangan pada pengadaan radar di Bandara Juanda,

Surabaya.

• Menghadiri rapat pelaksanaan atau realisasi RKAP atas

undangan Direksi sebagai bagian dari pelaksanaan tugas

pemantauan terhadap hasil pengelolaan perusahaan

sesuai RKAP dan RJPP.

• Menghadirirapatpembahasanhasilauditinvestigatifoleh

BPKP di Kementerian BUMN yang dihadiri Deputi Menteri,

Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)

atas pelaksanaan Pembangunan Hotel Transit di Bandara

Sepinggan Balikpapan dan Proyek Pembangunan Bandara

Internasional Lombok (BIL).

• Menghadirirapat-rapatyangdiselenggarakanSPI.

• BersamaKomiteAuditmenyusunkerangkadanmenyusun

Key Perfomance Indicators (KPI) Dewan Komisaris

PT Angkasa Pura I (Persero).

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas membantu Dewan

Komisaris melaksanakan fungsinya dalam bidang nominasi

dan remunerasi. Komite bertanggung jawab langsung kepada

Dewan Komisaris.

Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi

adalah sebagai berikut:

NAMA NAME JABATAN POSITION

H. Hakamuddin Djamal Ketua Chairman

Jenri MP. Panjaitan Anggota Member

Catatan Remarks:

Jenri MP. Panjaitan diangkat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi mulai tanggal 1 Oktober 2010 sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)

Nomor: KEP.04/DK.AP.I/2010.

Jenri MP. Panjaitan was appointed as Nomination and Remuneration Committee member as of 1 October 2010 based on Decision Letter of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura

I (Persero) No: KEP.04/DK.AP.I/2010.

Profil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

1) Hakamuddin Djamal

Disajikan pada Profil Dewan Komisaris di halaman 170

pada laporan ini.

2) Jenri MP. Panjaitan

Lahir di Pekanbaru pada tanggal 28 Mei 1964, Jenri

MP. Panjaitan menyelesaikan pendidikannya di Jurusan

Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Parahyangan, Bandung. Mengawali

karir di Angkasa Pura I sebagai Sekretaris Dewan Komisaris

mulai tahun 2005, beliau diangkat sebagai anggota Komite

Nominasi dan Remunerasi sejak tanggal 1 September

2010.

concerning the matters that need to be identified as an input

to the Board of Commissioners by completing or refining

the concept of response letter for the reports concerning

the alleged deviations on the radar procurement at Juanda

Airport, Surabaya.

• Attending themeetingsof implementationor realization

of RKAP as invited by Directors as a part of the conduct of

monitoring duties over the company management results

based on RKAP and RJPP.

• Attendingthemeetingsofdiscussionofinvestigativeaudit

results by BPKP at BUMN Ministry attended by Deputy

Minister, the Board of Commissioners and Directors of

PT Angkasa Pura I (Persero) concerning the development

project of Transit Hotel at Sepinggan Airport – Balikpapan

and development project of Lombok International Airport.

• AttendingthemeetingsheldbySPI.

• TogetherwithAuditCommitteepreparingtheframework

and preparing Key Perfomance Indicators (KPI) of the Board

of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero).

NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE

Nomination and Remuneration Committee is responsible for

assisting the Board of Commissioners to perform its functions in

nomination and remuneration. The Committee is immediately

reporting to the Board of Commissioners.

The composition of Nomination and Remuneration Committee

members is as follows:

Profile of Nomination and Remuneration Committee

Members

1) Hakamuddin Djamal

Presented in the Profile of Board of Commissioners on

page 170 of this report.

2) Jenri MP. Panjaitan

Born in Pekanbaru on 28 May 1964, Jenri MP. Panjaitan

completed his bachelor degree in International Relationship,

Faculty of Social and Political Science of Parahyangan

University, Bandung. He started his career in Angkasa Pura

I as Secretary of Board of Commissioners in 2005 and was

appointed as Nomination and Remuneration Committee

member as of 1 September 2010.

Page 138: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

136

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Fungsi dan Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi

Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas membantu

Dewan Komisaris mengevaluasi dan memberikan rekomendasi

tentang kebijakan moninasi pengangkatan pejabat eksekutif

dan rekrutmen pegawai dengan menyusun kriteria, jumlah,

susunan dan calon pejabat eksekutif di lingkungan Angkasa

Pura I.

Komite juga mengevaluasi dan memberikan rekomendasi

tentang kebijakan remunerasi pejabat eksekutif dan pegawai

Angkasa Pura I secara keseluruhan menyangkut sistem

penggajian dan pemberian tunjangan sistem pensiun, sistem

kompensasi serta manfaat lain termasuk pembagian jasa

produksi atau bonus untuk disampaikan oleh Dewan Komisaris

kepada Pemegang Saham.

KewajibanKomiteNominasidanRemunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi memberikan laporan kepada

Dewan Komisaris mengenai hasil evaluasi yang telah dilakukan

dalam bentuk laporan berkala (sekurang-kurangnya satu bulan

sekali) yang berisi pokok-pokok hasil kerja Komite Nominasi

dan Remunerasi.

Setiap anggota Komite Risiko Usaha dan GCG wajib memiliki

komitmen dalam melaksanakan tugas dan menjaga kerahasiaan

segala informasi baik yang diperoleh dari dalam maupun dari

luar Perusahaan.

Aktivitas Komite Risiko Nominasi dan Remunerasi

Pada tahun 2010 kegiatan Komite belum terdokumentasikan

karena anggota Komite yaitu Jenri MP. Panjaitan baru diangkat

per tanggal 1 Oktober 2010. Meskipun demikian, Fungsi

evaluasi dan pemberian rekomendasi kepada Dewan Komisaris

terhadap kebijakan nominasi dan remunerasi telah dijalankan

Komisaris Hakamuddin Djamal yang telah ditunjuk sebagai

Ketua Komite sejak bulan Januari 2010 dengan kerjasama dan

bantuan dari manajemen terutama Direktorat Personalia dan

Umum PT Angkasa Pura I (Persero).

Functions and Duties of Nomination and Remuneration

Committee Members

Nomination and Remuneration Committee members are

responsible for assisting the Board of Commissioners to evaluate

and provide recommendations concerning the nomination for

executives and employees recruitment by preparing the criteria,

number, structure and candidates of executives in Angkasa

Pura I.

Committee also evaluates and provides recommendation

concerning the remuneration policy for executives and

employees of Angkasa Pura I in entire system concerning

the payroll system and allowances, retirement system,

compensation system and other benefits including the

distribution of production service or bonus to be submitted by

Board of Directors to Shareholders.

Obligations of Nomination and Remuneration Committee

Members

Nomination and Remuneration Committee submits reports

to the Board of Commissioners concerning the results of

evaluation already conducted in the form of periodical reports

(at least once in a month) containing the points of the work

results of Nomination and Remuneration Committee.

In addition, each Audit Committee member is required to

maintain the confidentiality of all information, either generated

from inside or outside of the company.

Activities of Nomination and Remuneration Committee

Members

In 2010 the activities of the Committee were not documented

yet since the Committee member who is Jenri MP. Panjaitan

was only appointed as of 1 October 2010. Nevertheless. the

functions of evaluation and recommendations given to the

Board of Commissioners concerning the nomination and

remuneration policies have been conducted by Commissioner

Hakamuddin Djamal who was appointed as Head of Committee

in January 2010 with the cooperation and assistance from

management particularly from Directorate of Personnel and

General Affairs of PT Angkasa Pura I (Persero).

Page 139: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

137ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

DIREKSI

Direksi memegang tanggung jawab utama dalam mengelola

perusahaan secara hati-hati, sesuai dengan peraturan yang

berlaku dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Direksi, baik

secara perorangan maupun kolektif, harus bertindak secara

efektif, tepat dan cepat serta mempertimbangkan seluruh

aspek dalam menjalankan tugas mereka serta menghindari

keadaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.

Peran dan tanggung jawab Direksi Angkasa Pura I dijabarkan

dalam Anggaran Dasar dan dirinci lebih lanjut dalam Board

Manual. Direksi wajib tunduk kepada ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan

keputusan RUPS serta beritikad baik dalam menjalankan

tugas pengurusan perusahaan dengan tetap memperhatikan

keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang terkait dengan

aktivitas perusahaan.

Secara umum, Direksi bertanggung jawab untuk memastikan

bahwa seluruh aktivitas operasional perusahaan telah

dilakukan secara efisien dan efektif serta sesuai prinsip-prinsip

GCG. Direksi melaksanakan pengelolaan usaha sekaligus

mengelola dan melindungi kekayaan perusahaan, menetapkan

tujuan, strategi dan rencana anggaran perusahaan secara

teratur. Direksi merupakan representasi dari perusahaan baik

secara internal maupun eksternal. Secara khusus, Direksi

melaksanakan strategi yang telah ditetapkan dalam upaya

mencapai visi dan misi perusahaan serta memastikan agar

seluruh komponen perusahaan senantiasa bekerja dalam

koridor nilai-nilai perusahaan secara konsisten.

Komposisi Direksi

Komposisi dan jumlah Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan

memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis perusahaan,

yang kemudian dinyatakan dalam Surat Keputusan Menteri

Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia

selaku Pemegang Saham PT Angkasa Pura I (Persero).

Komposisi Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 2010

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:

KEP-24/MBU/2004 tanggal 10 Maret 2004 dan Keputusan

Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-52/MBU/2009 tanggal 10

Maret 2009 adalah sebagai berikut:

DIRECTORS

Directors are mainly responsible for managing the company

in a prudent manner, in accordance with the prevailing

regulations and in line with the company’s goals. Directors,

either individually or collectively, shall act effectively, accurately

and promptly and also consider all aspects in performing their

duties and avoid any situations that may give rise to conflicts

of interest.

The roles and responsibilities of Directors of Angkasa Pura I are

set forth in the articles of association and are detailed further in

Board Manual. Directors shall comply with the prevailing rules

and regulations, the articles of association and RUPS resolutions

and shall act in the utmost good faith in the conduct of their

duties of managing the company yet still consider the interests

of all parties being involved in the company’s activities.

In general, Directors are responsible for ensuring that all of the

company’s operating activities have been performed efficiently

and effectively and in accordance with GCG principles. The

directors, while running the business, shall also manage and

protect the company’s wealth, and set the goals, strategies

and budget of the company regularly. Directors serve as the

representation of the company either internally or externally.

Specifically, Directors shall implement the established strategies

in the effort of achieving the company’s vision and mission and

also ensure that all of the company’s components have been

constantly working in the corridor of the company’s values in

a consistent manner.

Composition of Board of Directors

The composition and the number of Directors are resolved by

RUPS by considering the vision, mission and strategic plans

of the company, which shall then be stated in Decision Letter

of State Minister of State Owned Enterprises of Republic of

Indonesia as the shareholders of PT Angkasa Pura I (Persero).

The composition of the Board of Directors of PT Angkasa

Pura I (Persero) in 2010 was based on Decision Letter of State

Minister of State Owned Enterprises No. KEP-24/MBU/2004

dated 10 March 2004 and Decision Letter of State Minister of

State Enterprises No. KEP-52/MBU/2009 dated 10 March 2009

is as follows:

Page 140: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

138

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

NAMA NAME JABATAN POSITION

Bambang DarwotoDirektur Utama

President Director

Laurensius ManurungDirektur Keuangan

Finance Director

Risman NuryadinDirektur Operasi & Teknik

Operations & Technical Director

Y.A.Y. SupardjiDirektur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director

Laurensius ManurungPejabat Sementara Direktur Personalian & Umum

Caretaker Personnel & General Affair Director

Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara

BUMN Nomor: KEP-134/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010

tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota

Direksi PT Angkasa Pura I (Persero), maka komposisi Direksi

PT Angkasa Pura I (Persero) efektif sejak tanggal 27 Juli 2010

adalah sebagai berikut:

NAMA NAME JABATAN POSITION

Tommy SoetomoDirektur Utama

President Director

Gunawan Agus SubrataDirektur Keuangan

Finance Director

Harjoso Tjatur PrijantoDirektur Operasi & Teknik

Operations & Technical Director

Robert D. WaloniDirektur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director

Yushan SayutiPejabat Sementara Direktur Personalian & Umum

Caretaker Personnel & General Affair Director

Pembagian Tugas Direksi

Masing-masing anggota Direksi mempunyai tugas dan

wewenang sesuai dengan bidang dan kompetensinya. Setiap

anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil

keputusan namun keputusan Direksi merupakan tanggung

jawab bersama. Kedudukan anggota Direksi termasuk Direktur

Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus

inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.

Pembagian tugas Direksi Angkasa Pura I adalah sebagai

berikut:

Direktur Utama

Direktur Utama bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan

kegiatan dan pelaksanaan tugas seluruh Direktur dalam

merencanakan, mengembangkan dan menetapkan kebijakan

umum perusahaan berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas

dan sejalan dengan visi, misi dan tujuan Perusahaan.

Further, based on Decision Letter of State Minister of State

Owned Enterprises No. KEP-134/MBU/2010 dated 21 July 2010

of Termination and Assignment of Members of Directors of

PT Angkasa Pura I (Persero), the composition of Directors of

PT Angkasa Pura I (Persero) effective 27 July 2010 is as

follows:

Segregation of Duties of Directors

Each of the member of Directors shall have the roles and

authorities in accordance with their role and competence. Each

member may perform his/her duties and make decisions at

individual level; however, for such decisions made, all Directors

shall be collectively held liable. The hierarchy of members

of Directors including the President Director is equal one to

another. The duties of the President Director as primus inter

pares shall be coordinating the activities of all Directors.

The segregation of duties of Directors of Angkasa Pura I is as

follows:

President Director

President Director shall be responsible for coordinating the

activities and the implementation of the duties of all the

Directors in planning, developing and establishing the general

policies of the Company based on the principles of efficiency

and effectiveness and in accordance with the vision, mission

and goals of the Company.

Page 141: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

139ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Direktur Utama mengarahkan, mengembangkan dan

menetapkan strategi pengelolaan Perusahaan secara

menyeluruh, mengendalikan dan mengevaluasi seluruh

kegiatan Perusahaan, menyiapkan dan menyampaikan rencana

jangka panjang yang telah ditandatangani bersama dengan

Dewan Komisaris kepada RUPS untuk mendapat pengesahan,

menyiapkan rencana kerja dan anggaran Perusahaan yang

merupakan penjabaran tahunan dari rencana jangka panjang

perusahaan serta menyampaikan laporan tahunan kepada

RUPS untuk memperoleh pengesahan dalam waktu 6 bulan

setelah tahun buku Perusahaan ditutup.

Direktur Utama berkewajiban menyiapkan kebijakan umum

satuan pengendalian internal, memperhatikan dan mengambil

langkah-langkah yang diperlukan atas segala sesuatu yang

dikemukakan dalam setiap laporan hasil pemeriksaan yang

dibuat oleh Satuan Pengawasan Intern, memimpin kegiatan

yang bersifat strategis dalam pengembangan Perusahaan serta

melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS.

Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertanggung jawab merumuskan

kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan

perusahaan dibidang akuntansi, perbendaharaan, anggaran

dan program kemitraan dan bina lingkungan, perpajakan,

pengelolaan dana sesuai dengan ketentuan dan kebijakan

Perusahaan.

Direktur Keuangan juga bertugas merencanakan, mencari dan

memastikan penyediaan dana pengembangan Perusahaan

sesuai dengan rencana strategis Perusahaan, menyusun rencana

jangka panjang Perusahaan dan memastikan ketersediaan

informasi yang terkait dengan keuangan untuk disampaikan

kepada Dewan Komisaris.

Direktur Operasi dan Teknik

Direktur Operasi dan Teknik bertanggung jawab merumuskan

kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian

kegiatan perusahaan di bidang operasi pelayanan lalu lintas

penerbangan, pelayanan operasi kebandarudaraan, teknik

perencanaan sarana dan prasarana, teknik pengawasan

dan jaminan kualitas serta sarana dan prasarana lainnya

pada perusahaan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan

Perusahaan.

President Director shall direct, develop and establish the

Company’s management strategies comprehensively; control

and evaluate the company’s activities; prepare and submit the

long-term plans already co-signed by Board of Commissioners

to RUPS for approval; prepare the Company’s work plans and

budget, which is the annual break down of the Company’s

long-term plans; and submit the annual reports to RUPS

for approval within 6 months following the closing of the

Company’s fiscal year.

President Director shall prepare the general policies on the

internal control unit; consider and take the appropriate measures

for all matters presented in each audit reports prepared by the

Internal Control Unit; lead the strategic activities in developing

the Company; and perform other duties as established by the

RUPS.

Finance Director

The Finance Director shall be responsible for the preparation,

supervision, implementation and control of the company’s

activities in the areas of accounting, treasury, budget and

partnership and environmental supervision programs, taxation,

and fund management pursuant to the regulations and policies

of the Company.

Finance Director shall also be responsible for planning, seeking

and ensuring that the provision of fund for the Company’s

development has been in accordance with the Company’s

strategic plans, and preparing the Company’s long-term plan,

and ensuring that the financially-related information is made

available for Board of Commissioners.

Operations and Technical Director

The Operations and Technical Director shall be responsible for

the preparation of the policies, supervision, implementation and

control of the Company’s activities in the area of flight traffic

services operations, airport operations services, the planning

techniques for facilities and infrastructure, the monitoring

techniques and service quality over the infrastructure and other

facilities in the Company in accordance with the regulations

and policies.

Page 142: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

140

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha bertanggung

jawab merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan

pengendalian kegiatan perusahaan di bidang bisnis aviasi

dan tarif, pemasaran, kegiatan komersial dan pengembangan

usaha wilayah I, kegiatan komersial dan pengembangan usaha

wilayah II sesuai dengan ketentuan dan kebijakan perusahaan.

Direktur Personalia dan Umum

Direktur Personalia dan Umum bertanggung jawab merumuskan

kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan

Perusahaan dibidang administrasi personalia, perencanaan

dan pengembangan sumber daya manusia dan organisasi,

tata kerja dan umum sesuai dengan ketentuan dan kebijakan

Perusahaan.

Rapat Direksi

Direksi mengadakan rapat secara berkala sekurang-kurangnya

sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu bila dipandang perlu

oleh Direktur Utama, seorang atau lebih anggota Direksi,

atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota

Komisaris serta permintaan tertulis Pemegang Saham. Selama

tahun 2010 Direksi telah mengadakan rapat Direksi yang juga

Dihadiri oleh ewan Komisaris sebanyak 16 kali yang dihadiri

oleh seluruh anggota Direksi.

PengayaanInformasiDireksi

Dalam rangka mendapatkan informasi mengenai

perkembangan dinamika bisnis dan prospek pengembangan

usaha, pada tahun 2010 Direksi mengikuti beberapa kegiatan

pelatihan/seminar/workshop sebagai berikut:

• Coaching Session for Airport Executive in “Anticipating

the Impact of Implementation of ASEAN Open Skies on

Indonesian Airport Business Strategy”

• Seminar Mengelola BUMN yang Bersih dan Bebas

Korupsi.

• WorkshopWorldClassCompany.

• AirportWorldConferenceandExhibition.

KEBIJAKAN REMUNERASI DIREKSI DAN DEWAN

KOMISARIS

Direksi dan Dewan Komisaris mendapatkan remunerasi yang

ditetapkan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara

Badan Usaha Milik Negara Nomor 07/MBU/2010 tentang

Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris,

Commerce and Business Development Director

The Commerce and Business Development Director shall

be responsible for the preparation of policies, supervision,

implementation and control of the company’s activities in the

areas of aviation business and tariffs, marketing, commercial

and business activities of Region I, and commercial and business

development of Region II in accordance with the company’s

regulations and policies.

Personnel and Genaral Affairs Director

The Personnel and General Affairs Director shall be responsible

for the preparation of policies, supervision, implementation and

control of the Company’s activities in the areas of personnel

administration, human resources and organizational planning

and development, work procedures and general affairs in

accordance with the Company’s regulations and policies.

Directors Meeting

Directors hold periodical meetings at least on a monthly basis or

at any time as deemed necessary by the President Director, by

one or more members of the Directors, or at the written request

of one or more members of the Board of Commissioners and at

the written request of shareholders. During 2010 the Directors

meetings were held 16 times attended by all member of Board

of Directors and also Board of Commissioner.

Directors’ Information Enrichment

For the purpose of obtaining information regarding the

developments in business dynamics and business development

prospects, in 2010 Directors held a number of trainings/

seminars/workshops as follows:

• Coaching Session for Airport Executive in “Anticipating

the Impact of Implementation of ASEAN Open Skies on

Indonesian Airport Business Strategy”

• Seminar on Managing Clean and Free-Corrupton BUMN

(State-Owned Enterprise).

• WorkshopWorldClassCompany.

• AirportWorldConferenceandExhibition.

REMUNERATION POLICY OF THE DIRECTORS AND BOARD

OF COMMISSIONERS

Directors and Board of Commissioners shall receive remuneration

by referring to Regulation of State Minister of State Owned

Enterprises No. 07/MBU/2010 of Guidelines for Remuneration

of Directors and Board of Commissioners and Supervisory

Page 143: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

141ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Penghasilan

Direksi dan Dewan Komisaris terdiri dari Gaji/Honorarium,

Tunjangan-tunjangan, Fasilitas dan Tantiem yang besarnya

ditetapkan dalam RUPS, disesuaikan dengan kondisi dan

kemampuan keuangan Perusahaan.

Gaji Direksi dan Honorarium Dewan Komisaris serta penghasilan

Sekretaris Dewan Komisaris per bulan untuk tahun 2010 adalah

sebagai berikut:

1. Gaji Direktur Utama sebesar Rp 61,44 juta per bulan,

anggota Direksi 90%, honorarium Komisaris Utama 40%

dan Anggota Komisaris 36% dari gaji Direktur Utama.

2. Ketetapan penghasilan bagi Sekretaris Dewan Komisaris

diatur dengan keputusan Dewan Komisaris sesuai

dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-02/

MBU/2009 tanggal 27 april 2009.

Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris ditentukan

berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Remunerasi Dewan Komisaris meliputi tantiem, honorarium,

fasilitas dan tunjangan.

Tantiem Direksi dan Dewan komisaris serta Sekretaris Dewan

komisaris tahun 2010 total sebesar Rp 4,38 miliar yang

dibebankan kepada beban eksploitasi perusahaan tahun buku

2010 dengan komposisi Direktur Utama 100%, anggota Direksi

sebesar 90%, komisaris Utama 40%, Anggota Komisaris 36%

dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 15%. Pembayaran

dihitung secara proposional dengan memperhitungkan

masa aktif yang bersangkutan dikurangi dengan uang muka

yang telah diterima, apabila ada. Pajak penghasilan tantiem

ditanggung oleh penerima.

Fasilitas dan tunjangan kepada Direksi, Dewan komisaris serta

Sekretaris Dewan komisaris yang berlaku sejak 1 Januari 2009

adalah sebagai berikut:

Board of State Owned Enterprises. The remuneration for

Directors and Board of Commissioners shall comprise salary/

honoraria, allowances, facilities and tantiem whose amounts

shall be resolved by RUPS, adjusted to the Company’s financial

condition and ability.

The salaries of Directors and Honoraria of Board of

Commissioners and the income of Secretary of the Board of

Commissioners per month for 2010 are as follows:

1. The salary of President Director amounted to Rp 61,44

million per month, members of Directors at 90%, honoraria

of President Commissioner at 40% and members of

Commissioners at 36% of the president director’s salary.

2. The resolution of the income for the Secretary of Board

of Commissioners shall be governed by the decision of

Board of Commissioners in accordance with the Regulation

of State Minister of State Owned Enterprise No. PER-02/

MBU/2009 dated 27 April 2009.

The remuneration of Directors and Board of Commissioners

was made based on the resolutions of RUPS. The remuneration

of Board of Commissioners include tantiem, honoraria, facilities

and allowances.

The tantiem for Directors and Board of Commissioners and

Secretary of Board of Commissioners in 2010 was totaling

Rp 4.38 billion incurred on the Company’s exploitation expense

in financial year 2010 with the composition as follows: President

Director in the amount of 100%, the members of the Directors

90%, the President Commissioner 40%, the members of

the Board of Commissioners 36%, and the Secretary of the

Board of Commissioners 15%. The payment was calculated

proportionally by taking into consideration the active service

periods of the relevant officials and was deducted by advanced

payment already received, if any. The tax payable on such

tantiem was borne by the recipients.

The facilities and allowances for the Board of Directors, Board

of Commissioners and Secretary of the Board of Commissioners

effective as of 1 January 2010 are as follows:

Page 144: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

142

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Rincian Remunerasi Direksi tahun 2010(Dalam ribuan Rupiah)

Details of Remuneration of Directors in 2010 (In Thousand Rupiah)

URAIAN DESCRIPTION

GAJI SALARY

(X12)

THR RELIGIOUS HOLIDAY

ALLOWANCE(X12)

TUNJANGAN-TUNJANGAN ALLOWANCEJUMLAH

REMUNERASI TOTAL

REMUNERATION

PERUMAHAN HOUSING

(X12)

TUNJANGAN PAKAIAN CLOTHING

ALLOWANCE

CUTI TAHUNAN ANNUAL

LEAVE

SANTUNAN PURNA JABATAN

POST-SERVICE COMPENSATION

TUNJANGAN UTILITAS UTILITY

ALLOWANCE (X12)

KENDARAAN JABATAN OFFICIAL VEHICLE

TANTIEM TANTIEM

Direktur Utama President Director

737.316 61.443 263.000 25.000 61.443 184.329 78.900 Mobil dinas

652.413 2.063.844

Direktur Keuangan Finance Director

663.584 55.299 240.200 25.000 55.299 165.896 72.060 Mobil dinas

587.172 1.864.510

Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Dev. Director

663.584 55.299 263.000 25.000 55.299 165.896 78.900 Mobil dinas

587.172 1.894.150

Direktur Operasi & Teknik Operations & Technical Director

663.584 55.299 264.200 25.000 55.299 165.896 79.260 Mobil dinas

587.172 1.895.710

Direktur Personalia & UmumPersonnel & General Affair Director

663.584 55.299 264.200 25.000 55.299 165.896 79.260 Mobil dinas

587.172 1.895.710

Jumlah Total 3.391.654 282.638 1.294.600 125.000 282.638 847.913 388.380 3.001.100 9.613.922

Rincian Remunerasi Dewan Komisaris tahun 2010(Dalam ribuan Rupiah)

Details of Remuneration of Board of Commissioners in 2010 (In Thousand Rupiah)

URAIAN DESCRIPTION

GAJI SALARY

(X12)

THR RELIGIOUS HOLIDAY

ALLOWANCE(X12)

TUNJANGAN-TUNJANGAN ALLOWANCEJUMLAH

REMUNERASI TOTAL

REMUNERATION

TUNJANGAN KOMUNIKASI

COMMUNICATION ALLOWANCE

(X12)

TUNJANGAN TRANSPORT TRANSPORT

ALLOWANCE (X4)

SANTUNAN PURNA JABATAN

POST-SERVICE COMPENSATION

TANTIEM TANTIEM

Komisaris UtamaPresident Commissioner

294.926 24.577 14.746 19.662 73.732 260.965 688.608

KomisarisCommissioner

265.434 22.119 13.272 17.696 66.358 234.869 619.748

KomisarisCommissioner

265.434 22.119 13.272 17.696 66.358 234.869 619.748

KomisarisCommissioner

265.434 22.119 13.272 17.696 66.358 234.869 619.748

KomisarisCommissioner

265.434 22.119 13.272 17.696 66.358 234.869 619.748

Sekretaris Dewan KomisarisBOC Sectretary

82.948 9.216 4.147 0 27.649 97.862 221.823

Wakil Sekretaris Dewan KomisarisVice Secretary of BOC

99.538 0 0 0 0 80.599 180.136

Jumlah Total 1.539.147 122.272 71.980 90.444 366.815 1.378.900 3.569.558

Page 145: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

143ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan diangkat oleh Perusahaan dengan

mempertimbangkan kemampuan profesional serta

integritasnya di masyarakat dan dunia usaha. Sekretaris

Perusahaan bertanggung jawab pada Direktur Utama.

Karena mewakili Perseroan dalam hal-hal tertentu, Sekretaris

Perusahaan wajib menjaga integritas dan perilaku, dan

menyadari peranannya yang strategis.

Sekretaris Perusahaan mempunyai 4 (empat) fungsi utama

dalam membantu Direksi yaitu sebagai pelaksana fungsi

kehumasan (Liaison Officer), Compliance Officer, Performance

Management serta Administrasi Dokumen dan Notulensi Rapat

untuk memenuhi ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang baik

(Good Corporate Governance). Dalam menjalankan fungsi dan

tugasnya, Sektretaris Perusahaan wajib membangun jejaring

komunikasi yang seluas-luasnya serta membina hubungan

yang baik dan terbuka dengan semua pihak.

Sebagai liaison officer yang menjalankan fungsi kehumasan,

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk membina

komunikasi dua arah dengan pihak internal dan eksternal,

memfasilitasi pertukaran informasi antara perusahaan

dengan pemangku kepentingan, menginformasikan strategi

dan kebijakan manajemen yang terkait dengan kepentingan

karyawan, serta menjaga citra Perusahaan di mata para

pemangku kepentingan dan pengguna jasa bandar udara,

termasuk juga membangun hubungan industrial yang

harmonis.

Fungsi tersebut dilaksanakan melalui berbagai kegiatan dan

instrumen, seperti public expose, penyebaran berita pers dan

konferensi pers. Dalam penyebarluasan informasi, Sekretaris

Perusahaan juga memanfaatkan situs resmi Perusahaan www.

angkasapura1.co.id, penerbitan majalah Perusahaan ”Suara

Angkasa”, media cetak dan elektronik, mengikuti pameran

pembangunan maupun pameran transportasi serta pembuatan

laporan secara periodik. Sekretaris Perusahaan membuka akses

komunikasi seluas-luasnya bagi pemangku kepentingan dan

masyarakat melalui surat elektronik (e-mail) dengan alamat:

[email protected].

CORPORATE SECRETARY

Corporate Secretary shall be appointed by the Company

by taking into considerations his/her professional skills and

integrity in public and business world. Corporate Secretary

shall report to President Director.

Due to his/her role in representing the company in certain

matters, Corporate Secretary shall maintain the integrity and

attitude and realize its strategic role.

Corporate Secretary shall serve in 4 (four) main functions in

assisting Directors namely as the Liaison Officer, Compliance

Officer, Performance Management and Document and

Minutes of Meeting Administrator to meet the requirements

of Good Corporate Governance requirements. In performing

the functions and duties, Corporate Secretary shall be obliged

to build communication network at the widest extent possible

and to develop a good and open relationship with all parties.

As a liaison officer performing the public relation functions,

Corporate Secretary shall be responsible for maintaining

two-way communication with internal and external parties,

facilitating the exchange of information between the company

and stakeholders, conveying management strategies and

policies related to the employees interests, and maintaining

the image of the company in the eyes of the stakeholders and

airport service users, including building a harmonious industrial

relation.

Such functions shall be performed through various activities

and instruments, such as public expose, dissemination of news

and press conferences. In the dissemination of information,

the Corporate Secretary also utilizes the website address www.

angkasapura1.co.id, publication of Company magazine ”Suara

Angkasa”, print and electronic media, attendance in the

development and transportation exhibitions and preparation

of periodical reports. Corporate Secretary opens wide the

communication access for stakeholders and public through

email address [email protected].

Page 146: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

144

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Dalam menjalankan fungsi hubungan kelembagaan, Sekretaris

Perusahaan membina hubungan dan komunikasi yang baik

dengan instansi Pemerintah terkait, legislatif, mitra kerja,

mitra usaha, anak perusahaan, media maupun segenap

organisasi yang berkaitan dengan lingkungan bisnis Angkasa

Pura I dan pembinaan hubungan industrial serta memfasilitasi

terselenggaranya Rapat Umum Pemegang Saham, memfasilitasi

dan mengatur protokol komunikasi eksternal maupun internal,

dengan tujuan agar dapat memantau pendapat umum

mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra, kegiatan,

reputasi maupun kepentingan-kepentingan Perusahaan.

Dalam melaksanakan fungsi Compliance Officer, Sekretaris

Perusahaan memastikan telah dilaksanakannya Anggaran

Dasar Perusahaan, membuat interpretasi yang jelas tentang

aplikasi dan peraturan yang berhubungan dengan kegiatan

perusahaan, Memfasilitasi penilaian GCG termasuk sosialisasi

dan implementasinya, serta memperhatikan, mengikuti, dan

memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk

manjalankan fungsi Performance Management yaitu

mengkoordinir penyusunan Kontrak Manajemen Kantor

Cabang yang di dalamnya mencantumkan indikator kerja

utama sebagai alat ukur kinerja masing-masing bandara, serta

mengkoordinasikan terwujudnya sistem penilaian manajemen

Perusahaan melalui Balance Scorecard dan Malcolm Baldridge

Criteria for Performance Excellence (MBCfPE).

Dalam menjalankan fungsi kesekretariatan Direksi, Sekretaris

Perusahaan bertanggung jawab terhadap ketersediaan informasi

yang memadai mengenai agenda rapat, melakukan penataan

kesekretariatan Direksi yang meliputi pengaturan kegiatan,

penyiapan rapat-rapat, meeting analysis, pendokumentasian

risalah rapat Direksi.

In performing the functions of Institutional Relations,

the Corporate Secretary shall develop good relations and

communications with relevant government agencies, legislative

bodies, working partners, business partners, subsidiaries, media

and other related organizations within the business environment

of Angkasa Pura I and the supervision of industrial relation,

and shall facilitate the conduct of RUPS, and shall facilitate and

arrange internal and external communication protocols for

the purpose of monitoring the public opinions concerning all

matters relating to the image, activities, reputation and interest

of the Company.

In performing the functions of Compliance Officer, the

Corporate Secretary shall ensure that the company’s articles

of association have been conformed with, prepare a clear

interpretation of the applications and regulations pertaining

to the company’s activities, facilitate the GCG assessment

including the socialization and implementation of which, and

observe, follow and ensure that the Company has been in

compliance with the rules and regulations.

Corporate Secretary is also responsible for performing the

functions of Performance Management which are coordinating

the preparation of Branch Office Management Contracts

containing the main work indicators as the measuring tools

for the performance of each of the airports, and coordinating

the creation of the company’s management evaluation system

through the Balance Scorecard and Malcolm Baldridge Criteria

for Performance Excellence (MBCfPE).

In the conduct of the Directors’ secretarial functions, the

Corporate Secretary is responsible for ensuring the availability

of adequate information concerning the meeting agenda,

managing the secretarial arrangements of the Directors,

covering the arrangement of the activities, preparations for

meetings, meeting analysis, and documentation of the results

of the Directors meetings.

Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Miduk Situmorang.

Miduk Situmorang mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil di Pelabuhan Udara Polonia pada tahun 1981 dan

sepanjang perjalanan karirnya telah menjalani berbagai penugasan diantaranya sebagai anggota Kespen Pelabuhan

Udara Polonia (1982), PTO AMC Bandara Polonia (1990), Kadin Akuntansi (1993), Kepala Seksi Akuntansi Kantor

Pusat (1996), Kepala Divisi Keuangan dan Perlengkapan (2003), Deputi Direktur Akuntansi (2004). Diangkat sebagai

Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2009.

At present Miduk Situmorang is serving as the Corporate Secretary.

Miduk Situmorang began his career as a Civil Servant at Polonia Airport in 1981 and during his career he has been

assigned at various positions such as member of Kespen of Polonia Airport in 1982, PTO AMC of Polonia Airport in

1990, Head of Accounting Office in 1993, Head of Accounting Section at Head Office in 1996, Head of Finance and

Equipment Division in 2003, Deputy to Accounting Director in 2004. Appointed as Corporate Secretary in 2009.

Page 147: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

145ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Sistem pengendalian internal pada Angkasa Pura I dirancang

dengan pendekatan COSO (Committee of Sponsoring

Organization of the Treadway Commission), yang

mengharuskan suatu proses dilakukan oleh manajemen

bersama seluruh karyawan. Sistem pengendalian internal

diharapkan memberikan keyakinan yang memadai selaras

dengan pencapaian tujuan pengendalian internal, yang meliputi

efektivitas dan efisiensi pengelolaan Perusahaan, keandalan

pelaporan keuangan dan ketaatan terhadap peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

Sistem pengendalian internal yang efektif senantiasa dipelihara

dan dikembangkan untuk mengamankan investasi dan aset

perusahaan. Sistem Pengendalian Internal mencakup hal-hal

sebagai berikut:

1. Lingkungan pengendalian internal dalam Perusahaan yang

disiplin dan terukur.

Manajemen senantiasa menekankan pentingnya

menjunjung tinggi integritas dan nilai etika, komitmen

terhadap kompetensi, filosofi manajemen dan sistem

operasi, struktur organisasi, penetapan otoritas dan

tanggung jawab, serta kebijakan dan praktik sumber daya

manusia.

2. Pengkajian dan Pengelolaan risiko usaha.

Manajemen melakukan identifikasi dan mengukur serta

mengelola risiko pada setiap pengambilan keputusan

strategis Perusahaan.

3. Aktivitas pengendalian.

Agar Sistem Pengendalian Internal dapat

dipertanggungjawabkan secara utuh, manajemen telah

memilih aktivitas pengendalian yaitu aplikasi umum berupa

kebijakan, prosedur, teknik dan mekanisme; kategori umum

berupa review, pengamanan aset, pengukuran kinerja dan

pemisahan tupoksi; Pengendalian umum untuk sistem

informasi berupa peningkatan kompetensi SDM di bidang

informasi dan teknologi, perubahan dan penyempurnaan

software dan penggantian hardware disesuaikan dengan

perkembangan teknologi.

INTERNAL CONTROL SYSTEM

The internal control system in Angkasa Pura I is designed with

the COSO (Committee of Sponsoring Organization of the

Treadway Commission) approach, which requires a process

to be carried out by the management and all the employees

to provide adequate assurance to conform with the internal

control objectives, including the effectiveness and efficiency of

the Company’s operations, reliability of the financial reporting

and compliance with the prevailing legislation.

Effective internal control has always been maintained to

safeguard the company’s investments and assets. The Internal

Control System covers the following matters:

1. Disciplined and measured internal control environment

within the company.

Management consistently emphasizes the importance

of upholding integrity and ethical values, commitment

to competence, management philosophy and operating

system, organizational structure, establishment of

authorities and responsibilities, and human resources

policies and practices.

2. Study and management of the business risks.

Management performs the identifications and manages

the risks in each strategic decision made by the Company.

3. Control activities.

For the purpose that Internal Control System may be

entirely accounted for, management already selected the

activity controls which are the general applications in the

form of policies, procedures, techniques and mechanism;

general categories in the form of review , asset security,

performance measurement and tupoksi separation; general

control over information system in the form of improvement

of human resources competence in information and

technology, modifications and enhancements of software

and replacement of hardware to keep abreast with the

technological developments.

Page 148: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

146

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

4. Sistem informasi dan komunikasi.

Manajemen memberikan informasi dan komunikasi secara

aktif baik untuk internal dan eksternal dalam upaya

mewujudkan sistem pengendalian internal yang dapat

dipertanggungjawabkan dan menjamin keterbukaan

informasi.

5. Monitoring dan tindak lanjut temuan hasil audit internal

maupun eksternal.

Manajemen selalu berupaya menindaklanjuti hasil

temuan audit secara tepat dan responsif serta dapat

dipertangungjawabkan agar seluruh tujuan Perusahaan

dapat dicapai dan seluruh aktivitas Perusahaan dapat

dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

SATUAN PENGAWASAN INTERN

Struktur organisasi PT Angkasa Pura I (Persero) telah memiliki

Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai pelaksana fungsi

internal audit untuk mendukung efektivitas pengendalian

internal, pengelolaan risiko dan implementasi tata kelola

perusahaan. SPI melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi

terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian

dan tata kelola dengan menggunakan pendekatan sistematis,

teratur dan menyeluruh.

SPI dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Internal

yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas

persetujuan Dewan Komisaris. Kepala SPI bertanggung jawab

langsung kepada Direktur Utama. Kepala SPI dibantu oleh 5

(lima) orang Pengawas Intern yaitu:

• PengawasInternbidangKeuangandanProgramKemitraan

dan Bina Lingkungan.

• PengawasInternbidangOperasi.

• Pengawas Intern bidang Komersial dan Pengembangan

Usaha.

• Pengawas InternbidangTeknik,PerencanaandanSistem

Informasi Manajemen.

• PengawasInternbidangPersonaliadanUmum.

Dalam menjalankan tugasnya, SPI memiliki Piagam Satuan

Pengawasan Intern sebagai acuan atau pedoman bagi

Pengawas Intern (Auditor Internal) SPI untuk melaksanakan

kegiatan pengawasan internal secara independen dan obyektif

sehingga SPI dapat berperan optimal dengan hasil yang

4. Information system and communication.

Management actively provides information and

communication for internal and external purpose in the

effort of creating accountable internal control system and

of ensuring information transparency.

5. Monitoring of and follow up on internal and external audit

findings.

Management has always exerted efforts to perform follow

up on audit findings in an accurate and responsive manner

so as to achieve all of the Company’s goals and to carry

out all of the Company’s activities in accordance with the

prevailing legislations.

INTERNAL AUDIT UNIT

The organization structure of PT Angkasa Pura I (Persero) already

includes Internal Audit Unit (SPI) that performs the internal

audit functions to support the effectiveness of internal control,

risk management and implementation of good corporate

governance. SPI performs evaluation and provides contribution

to the improvement of risk management process, control

and good governance by adopting systematic, organized and

comprehensive approach.

SPI is led by Head of Internal Audit Unit appointed and

dismissed by President Director upon approval of the Board

of Commissioners. Head of SPI is assisted by 5 (five) Internal

Controllers as follows:

• Internal Controller of Finance and Partnership and

Environmental Supervision Program.

• InternalControllerofOperation.

• Internal Controller of Commercial and Business

Development.

• Internal Controller of Techniques, Planning and

Management Information System.

• InternalControllerofPersonnelandGeneralAffairs.

In performing the duties, SPI refers to Internal Audit Charter

as a reference or guideline for SPI Internal Auditor to conduct

the internal audit activities in an independent and objective

manner so as to enable the optimum role of SPI to create quality,

consistent and beneficial results for operational efficiency

Page 149: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

147ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

bermutu, konsisten, bermanfaat bagi perbaikan efisiensi dan

efektivitas operasional serta peningkatan kinerja Angkasa Pura

I. Piagam SPI juga merupakan komitmen dan dukungan dari

Direktur Utama agar keberandaan SPI diterima oleh seluruh

unit di Angkasa Pura I.

Sebagai pedoman kerja dalam perencanaan, pelaksanaan

dan pengendalian assurance dan consulting, pelaporan dan

pelaksanaan tindak lanjut agar efektif, efisien dan berkualitas,

maka Manajemen menyusun Pedoman Umum Satuan

Pengawasan Intern PT Angkasa Pura I (Persero). Pedoman

Umum SPI ini selanjutnya menjadi acuan bagi unit kerja SPI

dalam menyusun pedoman audit, pedoman evaluasi, pedoman

consulting, dan pedoman SPI lainnya yang lebih rinci untuk

digunakan sebagai pedoman teknis kerja SPI.

Sebagai acuan standar profesi dan kode etik, SPI mengacu

pada Standar Profesi Audit Internal (SPAI) dari Konsorsium

Organisasi Profesi Audit Internal dan Code of Ethics dari The

Institut of Internal Auditors.

Tugas dan Tanggung Jawab SPI

Tugas dan tanggung jawab SPI adalah:

• Membantu Direktur Utama dalam melaksanakan

pengawasan terhadap seluruh unit kerja dan memberikan

saran-saran perbaikan sesuai dengan rencana, program

dan kebijakan perusahaan serta ketentuan lainnya.

• MenyiapkanrencanakerjadanProgramKerjaPemeriksaan

Tahunan (PKPT), melaksanakan pengawasan dan evaluasi

program kerja bidang pengawasan intern meliputi bidang

keuangan, komersial dan pengembangan usaha, operasi

dan teknik, personalia dan umum, Sekretaris Perusahaan,

Perencanaan dan Sistem Informasi Manajemen, manajemen

risiko, dan keselamatan, hukum serta pengadaan untuk

mewujudkan penerapan praktik-praktik tata kelola yang

baik.

• Melaksanakanpengawasandanpenilaianlaporankegiatan

kepatuhan.

• Melaksanakanpengawasandanpenilaianlaporankegiatan

manajemen risiko.

• Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Komite

Audit dan komite lainnya.

and effectiveness improvements and for the performance

improvements of Angkasa Pura I. SPI Audit Charter also serves

as the commitment and support from President Director with

the intention that the existence of SPI is accepted by all units

in Angkasa Pura I.

To provide guidelines for the planning, implementation and

control of assurance and consulting, reporting and execution of

follow up on audit findings in an effective, efficient and quality

manner, management already prepared General Guidelines

for Internal Audit Unit of PT Angkasa Pura I (Persero). The SPI

General Guidelines will further serve as a reference for SPI

working units in preparing a more-detailed audit guideline,

evaluation guideline, consulting guideline, and other SPI

guidelines to refer to as SPI work technical guidelines.

For the professional standard and code of ethics reference, SPI

refers to Internal Audit Professional Standards (SPAI) from the

Consortium of Internal Audit Professional Organization and

Code of Ethics from the Institute of Internal Auditors.

SPI Roles and Responsibilities

SPI Roles and Responsibilities are as follows:

• AssistingPresidentDirectorinmonitoringallworkingunits

and providing constructive recommendations in line with

the company’s plans, programs and policies and other

required procedures.

• PreparingworkplanandAnnualInspectionWorkProgram

(PKPT), monitoring and evaluating internal control

work programs covering those in the areas of finance,

commercial and business development, operations and

techniques, personnel and general affairs, Corporate

Secretary, Planning and Management Information System,

risk management, safety, legal and procurement to achieve

good corporate governance practices.

• Monitoringandassessingcomplianceactivitiesreport.

• Monitoring and assessing risk management activities

report.

• Performing coordination and cooperation with Audit

Committee and other committee.

Page 150: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

148

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

• Bertindak sebagai counterpart dengan pihak auditor

eksternal dan Komite Audit dalam kegiatan pemeriksaan

di Perusahaan. Auditor eksternal dalam hal ini adalah

auditor yang berada di luar Perusahaan seperti BPK, BPKP,

KPK dan Kantor Akuntan Publik.

• Melakukan pemeriksaan khusus di luar PKPT terhadap

temuan yang dipandang ada dugaan yang dapat

merugikan dan menghambat operasional Perusahaan.

• Membuatlaporanhasilauditdanlaporanberkalakegiatan

unit SPI serta menyampaikannya ke Direktur Utama dengan

tembusan kepada Dewan Komisaris.

• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan

tindak lanjut oleh unit kerja atas saran-saran perbaikan

yang telah diberikan.

• Menyusun program untuk menjamin mutu kegiatan

SPI serta meningkatkan pengetahuan, keahlian dan

kemampuan profesionalisme auditor internal dalam SPI.

Kualifikasi dan Kompetensi Auditor Internal SPI

Auditor Internal SPI mendapat pembinaan profesi dan karir

untuk mencapai kualifikasi Auditor Internal SPI sebagaimana

dipersyaratkan dalam Standar Profesi Auditor Internal

Perusahaan. Kompetensi yang dipersyaratkan untuk Auditor

Internal SPI diantaranya adalah:

• Kompetensi akademik, yaitu pendidikan formal minimal

sarjana (S1).

• Kompetensi audit (audit skill) meliputi pendidikan dan

pelatihan audit seperti Audit Operasional, Psikologi Audit,

Fraud Audit dan Sertifikasi Auditor (QIA, CIA, CISA, CFE

dan lain-lain) serta pengetahuan mengenai proses bisnis

perusahaan.

• Kompetensiumumyangmeliputimonitoring dan evaluasi,

kepemimpinan, negosiasi, komunikasi dan sebagainya.

• Untuk menjadi Pengawas Intern Bidang, harus pernah

menjadi Auditor Internal SPI atau jabatan struktural di luar

SPI.

• UntukmenjadiKepalaSPI,haruspernahmenjadiPengawas

Intern dan/atau jabatan struktural di luar SPI.

ProgramKerjadanKinerjaSPItahun2010

Program Kerja SPI tahun 2010 adalah melaksanakan Program

Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) dan melakukan monitoring

tindak lanjut temuan terhadap 17 Auditan, melaksanakan

Audit Khusus, melaksanakan pendampingan dan memfasilitasi

Eksternal Auditor, melakukan evaluasi terhadap peraturan/

SOP yang berlaku di lingkungan Perusahaan dan melakukan

pembinaan terhadap pelaksanaan peraturan/SOP.

• Acting as counterpart for external auditor and Audit

Committee during the audit works in the Company. The

external auditor refers to the auditors from BPK, BPKP, KPK

and Public Accounting Firm.

• PerformingspecialauditotherthanPKPTforthefindings

deemed to be potentially leading to the losses and

hindrances to the Company’s operations.

• Preparing audit reports and periodic reports of SPI unit

activities and submitting those reports to President Director

with carbon copy to the Board of Directors.

• Monitoring, analyzing and reporting the implementation

of follow up activities conducted by the working units on

the given corrective recommendations.

• PreparingtheprogramstoensurethequalityofSPIactivities

and to improve knowledge, skills and professionalism of

internal auditors in SPI.

Qualification and Competence of SPI Internal Auditor

SPI Internal Auditors receive professional and career

development to obtain the SPI Internal Auditor qualifications

required under Corporate Internal Auditor Professional

Standards. The competence required to be SPI Internal Auditor

are among others:

• Academic background, which is formal education of

bachelor degree at its minimum.

• Auditskillswhichincludeauditeducationandtrainingsuch

as Operational Audit, Pyschological Audit, Fraud Audit and

Auditor Certification (QIA, CIA, CISA, CFE and others) as

well as knowledge in corporate business process.

• General skills covering monitoring and evaluation,

leadership, negotiation, communication and others.

• ExperienceasSPIInternalAuditororinstructuralposition

outside SPI to be a Sectional Internal Controller.

• Experience as Internal Controller and/or in structural

position outside SPI to be the Head of SPI.

SPI Work Program and Performance in 2010

The work program of SPI in 2010 was to perform PKPT and

to monitor the follow up on 17 audit findings, to conduct a

special audit, to supervise and facilitate external auditor, to

evaluate the existing regulations/SOP in the Company and to

supervise the implementation of regulations/SOP.

Page 151: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

149ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Pelaksanaan PKPT tahun 2010 dan temuan serta monitoring

tindak lanjut adalah sebagai berikut:

Tabel: Rencana Pemeriksaan Tahunan dan Realisasi Table: Annual Audit Plan and Realization

AREA AREA

LOKASI/BANDARA LOCATION/AIRPORT

RENCANA PELAKSANAAN AUDIT SCHEDULE

REALISASI PELAKSANAAN REALIZATION

I

Adisutjipto 21 Mar - Apr 2010 21 Mar - 3 Apr 2010

Ahmad Yani 16 - 28 May 2010 16 - 27 May 2010

Adisumarmo 1 - 14 Aug 2010 25 Jul - 7 Aug 2010

II

Syamsudin Noor 18 Apr - 1 May 2010 18 Apr - 1 May 2010

Juanda 11 - 24 Nov 2010 7 - 16 Nov 2010

Sepinggan & SBU Terminal Kargo BPN 19 Sep - 2 Oct 2010 11 - 21 Oct 2010

III

El Tari 18 Apr - 1 May 2010 18 Apr - 1 May 2010

Selaparang 11 - 24 Jul 2010 18 - 31 Jul 2010

BIL 24 Oct - 6 Nov 2010 16 - 28 May 2010

Ngurah Rai 21 - 9 Dec 2010 13 - 22 Dec 2010

IV

Pattimura 21 Mar - 3 Apr 2010 21 Mar - 3 Apr 2010

Frans Kaisiepo 16 - 27 May 2010 16 - 27 May 2010

Sultan Hasanuddin 13 - 26 Jun 2010 13 - 26 Jun 2010

MATSC & SBU Terminal Kargo UPG 24 Oct - 6 Nov 2010 13 - 23 Oct 2010

Sam Ratulangi 19 Sep - 2 Oct 2010 27 Jun - 10 Jul 2010

Tabel: Jumlah Temuan Audit PKPT dan MonitoringTindakLanjut

Table: The Number of PKPT Audit Findings and Monitoring on Follow Up Activities

AREA AREA

LOKASI LOCATION

MONITORING MONITORING

OperasiOperation

KomersialCommerce

Teknik & Pembangunan

Technical & Development

KeuanganFinance

Personalia & UmumPersonnel & General

Affair

KepatuhanCompliance

JumlahTotal

TuntasClosed

PantauMonitor

Belum Dilaksanakan

Not Yet Closed

Belum Ada Keterangan

Not Yet Audited

I

Kantor Pusat

Ahmad Yani 2 7 5 4 3 21 21 - - -

Adisutjipto - 6 4 9 3 22 22 - - -

Adisumarmo 3 4 6 4 2 19 10 9 - -

II

Juanda 2 7 3 6 12 30 26 4 - -

Syamsudin Noor

6 11 6 3 3 10 39 36 3 - -

Sepinggan 7 11 5 3 8 34 26 8 - -

Cargo Balikpapan

- 7 - 5 - 12 4 5 - 3

III

Ngurah Rai 2 6 4 6 4 22 6 16 - -

Selaparang 4 5 6 4 4 23 11 12 - -

Proyek BIL - - 5 7 - 27 39 39 - - -

El Tari 3 3 4 5 3 3 21 20 1 - -

IV

Sultan Hasanuddin

6 8 9 6 19 48 34 14 - -

MATSC 2 3 3 2 1 11 11 - - -

Cargo Makassar

1 3 1 2 1 8 7 1 - -

Pattimura 2 5 5 4 5 21 21 - - -

Sam Ratulangi 2 6 4 3 5 16 36 36 - - -

Frans Kaisiepo 5 2 5 5 4 4 25 24 1 - -

Total 47 94 75 78 77 60 431 354 74 0 3

Persentase (%) 11% 22% 17% 18% 18% 14% 86%

The conduct of PKPT in 2010 and findings and monitoring of

follow up are as follows:

Page 152: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

150

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Kegiatan SPI lainnya adalah melaksanakan program pemeriksaan

non rutin atau pemeriksaan khusus pada beberapa cabang

yaitu;

NOLOKASI/BANDARA

LOCATION/AIRPORTWAKTU PELAKSANAAN

SCHEDULE

1 Sam Ratulangi 1 - 6 Feb 2010

2 Pattimura 8 - 12 Feb 2010

3 Sultan Hasanuddin 24 - 27 Feb 2010

Dari kegiatan SPI sepanjang tahun 2010, telah dibuat Laporan

Hasil Pemeriksaan (LHP) yang disampaikan kepada Manajemen

dan Auditan, dilengkapi dengan rekomendasi dan rencana

tindakan perbaikan.

Di luar program pemeriksaan, kegiatan SPI sepanjang tahun

2010 adalah:

a. Melaksanakan penandatangan MOU antara BPKP dengan

Angkasa Pura I tentang Penerapan Kerja sama Tata Kelola

Perusahaan yang Baik, tanggal 9 Pebruari 2010.

b. Melaksanakan Workshop Manajemen Resiko tanggal 11 –

12 Pebruari 2010.

c. Pendampingan pelaksanaan audit KAP Soejatna, Mulyana

dan Rekan atas Laporan Keuangan PT. AP I tahun buku

2010.

d. Pelaksanaan penyusunan profil risiko perusahaan di tingkat

bandara/SBU cluster Makassar dan Balikpapan, tanggal

19 sampai 23 April 2010, sesuai nota dinas SPI nomor:

SPI.223/PG.02/2010 tanggal 12 April 2010.

e. Pelaksanaan penyusunan profil risiko perusahaan di tingkat

bandara/SBU cluster Yogyakarta (Adisutjipto, Adisumarmo,

Juanda, Ahmad Yani) dan Manado (Sam Ratulangi, Frans

Kaisiepo, Pattimura) tanggal 3 sampai 7 Mei 2010, cluster

Denpasar (Ngurah Rai, Selaparang, El Tari) tanggal 17

sampai 21 Mei 2010 sesuai Nota Dinas SPI nomor: SPI.257/

PG.02/2010 tanggal 27 April 2010.

f. Keikutsertaan staf SPI pada Workshop Integrated

Management System di Surabaya pada tanggal 19 dan

20 Mei 2010 sesuai surat perintah Direksi nomor PRIN.

DPU.127/DL.04/2010.

Other SPI activities were the conduct of non-routine audit

programs or special audit on several branches as follows:

SPI activities in 2010 had been presented in Audit Report

submitted to Management and Auditee, accompanied by

recommendations and corrective actions plans.

In addition to audit program, SPI activities during 2010 were

as follows:

a. Signing the MOU between BPKP and Angkasa Pura I

regarding the Implementation of Joint Good Corporate

Governance dated 9 February 2010.

b. Performing Risk Management Workshop dated 11 – 12

February 2010.

c. Supervising the audit work conducted by Public Accounting

Firm Soejatna, Mulyana and Partners Rekan on the financial

statements of PT Angkasa Pura I for the year ended 31

December 2010.

d. Preparing the company’s risk profile at the airport/SBU

cluster of Makassar and Balikpapan, from 19 to 23 April

2010, based on SPI office memorandum No: SPI.223/

PG.02/2010 dated 12 April 2010.

e. Preparing the company’s risk profile at the airport/SBU

cluster of Yogyakarta (Adisutjipto, Adisumarmo, Juanda,

Ahmad Yani) and Manado (Sam Ratulangi, Frans Kaisiepo,

Pattimura) from 3 to 7 May 2010, cluster of Denpasar

(Ngurah Rai, Selaparang, El Tari) from 17 to 21 May 2010

based on SPI office memorandum no: SPI.257/PG.02/2010

dated 27 April 2010.

f. Assigning SPI staff to participate in Integrated Management

System Workshop in Surabaya from 19 to 20 Mei 2010

based on Directors Instruction Letter no. PRIN.DPU.127/

DL.04/2010.

Page 153: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

151ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

AKUNTAN PUBLIK

Dalam 6 (enam) tahun terakhir, Laporan Keuangan Angkasa

Pura I telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang

penunjukannya ditetapkan oleh pemegang saham melalui

RUPS.

Pada tahun 2010, RUPS Tahunan Angkasa Pura I melimpahkan

wewenang kepada Direksi yang berdasarkan persetujuan dari

Dewan Komisaris kemudian menunjuk KAP Soejatna, Mulyana

& Rekan untuk melaksanakan audit umum terhadap laporan

keuangan tahun buku 2010.

KAP Soejatna, Mulyana & Rekan telah melaksanakan audit

umum laporan keuangan Perusahaan selama 4 periode

yaitu pada tahun buku 2006, 2008, 2009 dan 2010. Selain

pelaksanaan audit umum, Auditor juga melakukan audit

operasional terhadap pengelolaan dana, barang dan jasa, kerja

sama dengan pihak kedua dan konsesioner, serta pengelolaan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Besarnya jasa audit yang diberikan kepada Akuntan Publik

pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 888 juta.

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

Perkembangan dunia usaha yang disertai dengan meningkatnya

kompleksitas aktivitas Perusahaan semakin mempertegas

pentingnya tata kelola perusahaan yang sehat (Good Corporate

Governance) dan manajemen risiko yang dapat diandalkan.

Adalah penting bagi manajemen untuk mengetahui apa yang

dapat menyebabkan kegagalan dalam mencapai sasaran.

Sasaran organisasi terdiri dari berbagai aspek, baik sasaran

strategis, operasional, finansial, citra Perusahaan ataupun

berbagai hal yang ingin dicapai Perusahaan.

PUBLIC ACCOUNTANT

In the past 6 (six) years, the financial statements of Angkasa

Pura I have been audited by Public Accounting Firm whose

appointment is resolved by shareholders in RUPS.

In 2010, the Annual RUPS of Angkasa Pura I granted

the authority of appointing the public accountant to the

Directors who would then, with the approval of the Board of

Commissioners, appoint Soejatna, Mulyana & Rekan to perform

the general audit of the company’s financial statements for the

year ended 31 December 2010.

Soejatna, Mulyana & Rekan already performed the general

audit of the company’s financial statements for 4 periods

which were the fiscal year of 2006, 2008, 2009 and 2010. In

addition to general audit, auditor also performed operational

audit of fund, goods and service management, cooperation

with second parties and concessionaires and Partnership and

Environmental Supervision Program (PKBL).

The audit fees for Public Accountant in 2010 were amounting

to Rp 888 million.

RISK MANAGEMENT POLICY

The development of the business world in line with the

increasing complexity of the Company’s activities emphasizes

the importance of its good corporate governance and

reliable risk management. It is important for management to

acknowledge the triggers of failures in achieving the targets.

The Company’s goals comprise various aspects, either strategic,

operational, financial or image creation objectives, or various

matters that the Company intends to achieve.

Saat ini Kepala Satuan Pengawasan Intern dijabat oleh Henny Dewanto.

Henny Dewanto mengawali karir sebagai staf Bagian Perencanaan dan Kerjasama Luar negeri Kantor Pusat pada

tahun 1989. Pernah ditugaskan sebagai Kadin Keuangan dan Anggaran di kantor cabang Bandara Polonia (1991)

dan Bandara Ngurah Rai (1992-1994), beliau kembali ke Kantor Pusat dan menjabat sebagai Kasie Administrasi

Keuangan (2001), Wasbid Keuangan & Perlengkapan (2003), Deputi Direktur Umum (2004), Pj Sekretaris Perusahaan

(2008) dan Sektretaris Perusahaan (2009) sampai kemudian diangkat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern sejak

pertengahan tahun 2009.

At present the Head of Internal Audit Unit is Henny Dewanto.

Henny Dewanto began her career as a staff member of the Ren & KLN Section at the Head Office in 1989. She was

once assigned as the Head of Finance and Budget Office of Polonia Airport (1991) and Ngurah Rai Airport (1992-

1994). She returned to Head Office and served as Head of Financial Administration Section (2001), Supervisor of

Finance and Equipment Section (2003), Deputy to General Affairs Director (2004), Acting Corporate Secretary

(2008) and Corporate Secretary (2009) and was assigned as Head of the Internal Supervisory Unit in mid 2009.

Page 154: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

152

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Penerapan manajemen risiko di PT Angkasa Pura I (Persero) pada

dasarnya sudah dilakukan sejak Perusahaan berdiri, meskipun

dengan cara yang masih konvensional dan berkembang

sesuai dengan perkembangan kondisi internal dan eksternal.

Pengembangan manajemen risiko di Perusahaan selalu

berpedoman pada Panduan Manajemen Risiko Perusahaan

yang mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha di

Perusahaan berdasarkan kebutuhan terhadap keseimbangan

antara fungsi operasional bisnis dengan pengelolaan risikonya.

Dengan kebijakan dan manajemen risiko yang berfungsi baik,

maka manajemen risiko akan menjadi strategic partner bagi

unit bisnis dalam mendapatkan hasil optimal dari operasi

Perusahaan.

Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai

dengan budaya Perusahaan secara kontinyu dan berkelanjutan,

manajemen terus mengembangkan dan meningkatkan

kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian

internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat

memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini

dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai

untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen

risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit

transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai

perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup

aktivitas usaha.

Untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut

sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada, maka evaluasi

selalu dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan

parameter risikonya. Hal ini berarti sudah sejalan dengan

penerapan kerangka kerja manajemen risiko yang mengambil

pola PDCA (Plan, Do, Check, Action).

Beberapa kegiatan pengelolaan risiko yang telah dilakukan

perusahaan selama tahun 2010 antara lain:

1. Melakukan sosialisasi manajemen risiko yang diteruskan

dengan penyusunan profil risiko untuk seluruh Bandara

dan Kantor Pusat (sampai tingkat Deputi Direktur).

Kegiatan ini dibantu oleh Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP) berdasarkan Surat Kesepakatan

Bersama Nomor: SP.25/PG.01/2010/DU; MoU-1251/

PW09/04/2010 tanggal 9 Pebruari 2010.

The risk management in the Company has basically been

adopted since its inception though still conventional and has

been growing in line with the internal and external condition.

The risk management in the Company has always made

reference to its Risk Management Guidelines, which cover the

entire scope of the business activities in the Company based

on the needs for a balance between the business operating

function and its risk management. By having a well-functioning

risk management policy, the risk management will serve as a

strategic partner for the business units to achieve optimum

results in the Company’s operations.

In developing the risk management in accordance with

the company’s standards in a continuous and sustainable

manner, management continues developing and improving

the integrated and comprehensive framework of risk

management system and internal control structure, so as to

provide information regarding the potential risks in an earlier

stage and to take appropriate measures to mitigate the risk

impact. The risk management framework is set forth in the

policies, procedures, transaction limits, authorities as well as

other regulations and various risk management instruments

applicable in the entire scope of the business activities.

In order to ensure that such policies and procedures correspond

with the existing business development, the company

periodically performs evaluation pursuant to the changes

in the risk parameter. Such evaluation implies that company

has been in conformity with the risk management framework

implementation that adopts the PDCA (Plan, Do, Check,

Action) pattern.

The risk management activities performed by Angkasa Pura I in

2010 included the following:

1. Socializing the risk management followed by preparing the

risk profile for all airports and Head Office (up to Deputy

Director level). Such activities are assisted by BPKP based

on Joint Agreement Letter No. SP.25/PG.01/2010/DU;

MoU-1251/PW09/04/2010 dated 9 February 2010.

Page 155: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

153ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

2. Melakukan kajian/evaluasi risiko pekerjaan strategis, antara

lain: Tarif Sewa Khusus Pertanian, Pelaksanaan Pekerjaan

Renovasi Terminal Lantai I di Bandara Sam Ratulangi -

Manado, Hak Opsi Reklame Tollgate dan Pedestrian di

Bandara Juanda Surabaya, Rencana Induk Bandara Sam

Ratulangi - Manado.

PT Angkasa Pura I (Persero), sebagai pengelola jasa navigasi

penerbangan dan kebandarudaraan, dalam menjalankan

kegiatannya sangat mungkin menghadapi terjadinya berbagai

risiko. Risiko tersebut dapat berupa risiko yang timbul

dari kegiatan operasional kebandarudaraan dan navigasi

penerbangan sehari-hari maupun risiko yang timbul dari

kegiatan usaha sebagai korporasi. Untuk itu, manajemen

senantiasa berupaya secara berkesinambungan mengelola

risiko-risiko tersebut secara optimal melalui implementasi Sistem

Manajemen Keselamatan (SMS - Safety Management System)

sehingga terjadinya risiko tersebut sedapat mungkin dicegah

atau paling tidak dikurangi (mitigasi). Sebagai pedoman, secara

internal dilakukan pembuatan Manual Sistem Manajemen

Keselamatan tingkat perusahaan yang draft akhirnya telah

diselesaikan pada tahun 2010.

Identifikasi dan langkah pengelolaan risiko yang telah dilakukan

oleh Manajemen di tahun 2010, adalah sebagai berikut:

a. Risiko Operasional

Risiko kemungkinan terjadinya incident atau accident

penerbangan baik di udara maupun di darat terlihat melalui

tolok ukur jumlah kejadian Breakdown of Separation (BOS)

dan/atau Breakdown of Coordination (BOC).

Upaya pencegahan dan memperkecil risiko terjadinya incident

dan accident dilakukan dengan mempertahankan dan

meningkatkan kompetensi SDM, ketersediaan dan kehandalan

fasilitas operasional navigasi dan komunikasi, fasilitas

pendaratan dan penunjang lainnya, serta mematuhi ketentuan-

ketentuan nasional dan internasional. Selain itu juga dilakukan

koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat serta sosialisasi

terhadap masyarakat yang berada di lingkungan kerja Bandara

mengenai pentingnya mematuhi ketentuan tentang Kawasan

Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).

2. Performing analysis/evaluation of strategic work risks such

as among others: Agriculture Special Tariff, Renovation

Works of First Floor Terminal at Sam Ratulangi Airport

- Manado, Tollgate Advertisement Option Right and

Pedestrian at Juanda Airport - Surabaya, Master Plan of

Sam Ratulangi Airport – Manado.

Angkasa Pura I which manages flight navigation and airport

services will likely encounter various risks in its operations. The

risks may arise from daily airport and flight navigation operating

activities and from the business activities of a company.

Therefore, management has been constantly trying to manage

such risks in the most optimal manner by implementing

Safety Management System (SMS) to as to avoid or at least to

mitigate such risks in the best possible manner. As a guideline,

the company internally prepared SMS at the corporate level

whose final draft was completed in 2010.

The risk management identification conducted by the

management of Angkasa Pura I includes the following:

a. Operating Risks

The risks of possible incidents or accidents on the air or on

land may be perceived through the parameter of the number

of incidents in Breakdown of Separation (BOS) and/or the

Breakdown of Coordination (BOC).

The effort to prevent or mitigate the risks of incidents

and accidents is made by maintaining and improving the

competence of the human resources, availability and reliability

of the navigation operating facilities, the landing facilities and

other supporting facilities, and by complying with the national

and international regulations. The Company also cooperates

with the local governments and socializes to the surrounding

communities the importance of complying with the regulations

concerning the Flight Operations Safety Area (KKOP).

Page 156: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

154

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Telah menjadi kebijakan manajemen bahwa setiap terjadi

incident atau accident penerbangan harus segera dilakukan

pelaporan, assessment/investigasi (identifikasi, analisa dan

evaluasi) untuk mengetahui penyebabnya serta dibuat

rekomendasi agar risiko yang sama tidak terulang.

Upaya pencegahan yang diterapkan pada satu lokasi dan

terbukti berhasil, diinformasikan pada cabang lain melalui

mekanisme safety information sharing. Dengan demikian setiap

best practice dapat diterapkan oleh cabang lainnya sehingga

dapat meningkatkan keselamatan penerbangan.

Untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya gangguan

keselamatan, keamanan dan kenyamanan di wilayah kerja

Angkasa Pura I yang menyebabkan berkurangnya tingkat

kepuasan pelanggan, Perusahaan berupaya meningkatkan

keandalan dan ketersediaan fasilitas, perbaikan prosedur dan

sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan, pemberian

lisensi dan peringkat keahlian bagi personil operasional

bandara.

b. Risiko Keuangan

Risiko keuangan meliputi risiko pasar, likuiditas, pajak, kredit

dan lain-lain. Risiko keuangan yang teridentifikasi adalah risiko

fluktuasi nilai tukar Dollar Amerika terhadap Rupiah, inflasi,

piutang usaha, kelebihan/kekurangan pembayaran pajak

sebagai akibat perbedaan hasil perhitungan pemeriksaan

fiskal dengan hasil audit, investasi pada obligasi, investasi pada

perbankan, serta penetapan Bantuan Pemerintah Yang Belum

Ditentukan Statusnya (BPYBDS). Masing-masing mempunyai

risiko dan dampak yang berbeda-beda, sehingga perlu

pengelolaan secara profesional agar tidak mengakibatkan

penurunan kinerja keuangan.

Manajemen senantiasa memperhitungkan secara cermat

risiko dan mitigasi guna menghindari atau meminimalkan

timbulnya kerugian bagi Perusahaan. Upaya yang dilakukan

adalah dengan menjaga secara ketat pencapaian tingkat risiko

keuangan tahunan melalui evaluasi laporan secara bulanan

sebagai early warning system.

It has been management’s policy that any occurrence of

incidents or accidents shall immediately be reported, assessed/

investigated (identified, analyzed and evaluated) to reveal the

underlying reason and to prepare recommendations on which

so as to prevent any risks from recurring.

The preventive efforts made at one location and proven to

be successful will be informed to other branches through the

mechanism of safety information sharing. Therefore, each

best practice may be implemented by another branch so as to

improve the flight safety.

To minimize the possible disruption of safety, security and

comfort within Angkasa Pura I business areas resulting to

the decreasing customer satisfaction level, the company has

exerted efforts to improve the reliability and availability of

facilities, procedures and human resources improvements

through trainings, granting of licenses and skill ranking for

airport operational personnel.

b. Financial Risks

The financial risks include the risks of the market, liquidity, tax,

credit and others. The identified risks in Angkasa Pura I include

the volatility of rupiah against US dollar, inflation, accounts

receivables, tax over/underpayment due to the differences

in the fiscal calculation and audit results, investment in

bonds, investment in banks, and the decision regarding the

undetermined status of the government assistance (BPYBDS).

Since each of which has different risks and impacts, such

financial risks should be professionally managed so as not to

undermine the company’s financial performance.

Management has always carefully calculated the risk and its

mitigating action in order to prevent losses incurred by Angkasa

Pura I. The efforts include closely maintaining the company’s

realization of the annual financial risks by evaluating the reports

on a monthly basis as an early warning system.

Page 157: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

155ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Manajemen menjaga agar Perusahaan senantiasa berada

pada tingkat kesehatan dengan kategori “SEHAT” dengan

memfokuskan kepada pencapaian aspek-aspek penilaian

kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Kementerian

Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Keputusan

Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Disamping itu, Perusahaan

secara intensif mencari alternatif-alternatif optimalisasi dana

yang sifatnya excessive cash (dana yang belum diperlukan

untuk kebutuhan bisnis jangka pendek) sehingga memberikan

imbal hasil yang optimal dalam risiko yang dapat ditolelir untuk

dapat mendanai kebutuhan investasi (capital expenditure)

Perusahaan.

c. Risiko Usaha Dalam Bidang Produksi dan Pendapatan

Aeronautika

Wacana pemisahan Air Traffic Services (ATS) dari pengelolaan

manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) sesuai Undang-Undang

Penerbangan berpotensi menurunkan kinerja keuangan

Perusahaan. Manajemen berupaya melakukan pengembangan

usaha di bidang jasa kebandarudaraan dan penunjangnya.

Non Aeronautika

Isu gangguan keamanan, wabah penyakit dan bencana alam

seperti meletusnya Gunung Merapi di Jawa Tengah, dapat

menurunkan jumlah penumpang transportasi udara sehingga

berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan Perusahaan.

Upaya yang telah dilakukan oleh Manajemen adalah

meningkatkan kualitas sistem pengamanan bandar udara,

mengoptimalkan fungsi public relation, dan berkoordinasi

dengan Pemerintah Daerah serta aparat keamanan.

d. Risiko Hukum dan Kepatuhan

Perusahaan dapat menghadapi risiko hukum berupa

kemungkinan adanya tuntutan hukum dari pihak lain terhadap

aset maupun aktivitas PT Angkasa Pura I (Persero). Manajemen

telah melakukan upaya mitigasi terhadap proses bisnis dan

kebijakan yang diambil untuk meminimalkan risiko-risiko

tersebut dengan memastikan semua aktivitas Perusahaan telah

didasarkan pada ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik

internal maupun eksternal.

Management has always made attempts to maintain Angkasa

Pura I at the “HEALTHY” level by focusing on the achievement

of the aspects of the performance evaluation as established

by the State Minister for State-owned Enterprises by Decree

Number KEP-100/MBU/2002 on Evaluation of the Health Level

of State-owned Enterprises. In addition, Angkasa Pura I is

intensively seeking alternatives to optimize its excessive cash

fund with the purpose of reaching optimum results within the

tolerable risks in order to meet its capital expenditures.

c. Business Risks in Production and Revenue

Aeronautic

The separation of the Air Traffic Services (ATS) from the

management of Angkasa Pura I in accordance with the Aviation

Law is potentially reducing the company’s financial performance.

Management has made attempts to develop businesses in the

airport services and their supporting businesses.

Non Aeronautic

The issues of security disruption, epidemics and natural

disasters such as the eruption of Merapi volcano in Central

Java could reduce the number of air transportation passengers

which resulted in the company’s production and income.

Management has endeavored to improve the quality of

the airport security system, optimize the functions of public

relations, and coordinate with the regional governments and

security officers.

d. Legal and Compliance Risks

Regarding the risks of possible legal claims by other parties

against the assets and activities of Angkasa Pura I, management

has attempted to take mitigating actions towards the business

process and policies made to minimize such risks by ensuring

that all of the company’s activities are based on prevailing rules

and regulations, both internally and externally.

Page 158: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

156

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Disamping itu, Perusahaan juga telah melakukan

penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama dengan Serikat

Pekerja sebagai pedoman hak dan kewajiban karyawan serta

komitmen bersama dalam menyelesaikan masalah-masalah

ketenagakerjaan.

PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERUSAHAAN

1. Permasalahan dengan Komisi Pengawas Persaingan

Usaha (KPPU)

Salah satu masalah hukum yang masih dihadapi oleh

PT Angkasa Pura I (Persero) adalah masalah dugaan praktik

monopoli dan persaingan usaha tidak sehat oleh Komisi

Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas pemberian Hak

Pengelolaan Reklame di lokasi outdoor (gerbang tol) Bandara

Juanda Surabaya.

Karena pembangunan gerbang tol tidak dianggarkan dalam

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Angkasa

Pura I tahun 2006, Perusahaan mengupayakan pembangunan

gerbang tol dengan pola kompensasi. Untuk itu Perusahaan

menunjuk PT Sidomaju Industri Estat untuk melaksanakan

pembangunan gerbang tol dengan kompensasi sewa reklame

terpasang selama 3 (tiga) tahun. Terhadap masalah ini, KPPU

telah mengeluarkan Putusan Komisi Pengawas Persaingan

Usaha Republik Indonesia, Putusan Perkara Nomor 02/KPPU-

L/2008 yang memutuskan:

• Menyatakan PT Angkasa Pura I (Persero) secara sah dan

meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf (d) UU No. 5

Tahun 1999 (“Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau

beberapa kegiatan, baik sendiri maupun bersama-sama

pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya

praktik monopoli dan atau perasingan usaha tidak sehat

berupa melakukan praktik diskriminasi terhadap pelaku

usaha tertentu”).

• MemerintahkankepadaPTAngkasaPuraI(Persero)untuk

melakukan negosiasi ulang harga sewa tempat reklame

di lokasi gerbang tol dan sekitarnya seluas 1.414,23 m2

dengan PT Sidomaju Industri Estat untuk sisa jangka

waktu hak pengelolaan reklame di lokasi gerbang tol dan

sekitarnya seluas 1.414,23 m2 terhitung sejak Putusan

KPPU dibacakan.

In addition, the company already signed Collective Labor

Agreement with Labor Union as a guideline for employees’

rights and liabilities and as a joint commitment in settling the

labor disputes.

LEGAL CASES FACING THE COMPANY

1. Dispute against Business Competition Supervisory

Commission (KPPU)

One of legal issues faced by PT Angkasa Pura I (Persero) is the

case of alleged practice of monopoly and unhealthy business

competition by Business Competition Supervisory Commission

(KPPU) regarding the provision of Advertisement Management

Right in outdoor locations (tollgate) of Juanda Airport,

Surabaya.

Since the tollgate development had not been budgeted in RKAP

of Angkasa Pura I in 2006, the company made efforts to build

the tollgate under a compensation scheme. For such purpose

the company appointed PT Sidomaju Industri Estat to build the

tollgate with a compensation of displayed advertisement rental

service for 3 (three) years. Pertaining to such case, KPPU issued

the Decision of Business Competition Supervisory Commission

No. 02/KPPU-L/2008 which stipulated the following:

• DeclaringthatPTAngkasaPuraI(Persero)hasbeenlegally

and convincingly breached Article 19 point (d) of Law No.

5/1999 (“Business players are prohibited from performing

one or several activities, either individually or collectively

with other business players, that may result in monopoly

practices and or unhealthy business competition by

performing discriminating practices towards a particular

business player”).

• Instructing PT Angkasa Pura I (Persero) to perform re-

negotiations for the rental price of advertisements at

tollgate and its surrounding area of 1,414.23 m2 with

PT Sidomaju Industri Estat for the remaining period of

advertisement management rights at the tollgate and

its surrounding area of 1,414.23 m2 effective upon the

issuance of KPPU Decision.

Page 159: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

157ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Terhadap Putusan tersebut, Angkasa Pura I telah mengajukan

keberatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang telah

diputuskan tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim. Oleh

karena itu Perusahaan telah mengajukan permohonan kasasi

ke Mahkamah Agung.

Pada tahun 2010 telah dikeluarkan Relaas Pemberitahuan Isi

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 157

K/Pdt.Sus/2009 tanggal 17 Juni 2010, yang pada pokoknya

memutuskan menolak permohonan kasasi dari Pemohon

PT Angkasa Pura I (Persero). Menanggapi Relaas Pemberitahuan

Putusan tersebut, Direksi telah mengeluarkan Surat Direksi

Nomor: AP.I.2639/HK.02/2010/DU-B tanggal 2 Agustus

2010 perihal Pelaksanaan Putusan KPPU Nomor: 02/KPPU-

L/2008. Selanjutnya Perusahaan telah melakukan negoriasi

harga dengan PT Sidomaju Industri Estate berdasarkan surat

General Manager Bandara Juanda Surabaya Nomor: AP.I 1621/

KU.07.0210-GM-B.

2.GugatanArbitrasePTHutamaKarya(Persero)

PT Hutama Karya (Persero) selaku Pemohon mengajukan

gugatan arbitrase kepada Angkasa Pura I sebagai Termohon,

atas pelaksanaan pekerjaan pembuatan runway dan fasilitas

penunjangnya di Bandara Internasional Lombok.

Pada tahun 2010 proses penyelesaian perkara ini sudah

mencapai tahap-tahap berikut:

• Angkasa Pura I telah mengajukan Gugatan Pembatalan

Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) ke

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dengan

Register Perkara No. 490/Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL tanggal

22 Juli 2010.

• AngkasaPuraIselakuPenggugattelahmengajukanreplik

terhadap jawaban Tergugat dengan surat Nomor: 167/PH-

AP1/XI/2010 tanggal 1 Nopember 2010.

• Angkasa Pura I selaku Penggugat telah menyampaikan

“Kesimpulan dari Penggugat” dengan surat Nomor: 179/

PH-AP1/XI/2010 tanggal 18 Nopember 2010.

• Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah membacakan

putusannya terhadap perkara a quo pada tanggal 22

Nopember 2010, yang pada pokoknya memutuskan

menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya dan menolak

gugatan Penggugat (Angkasa Pura I) untuk seluruhnya.

Regarding such decision, Angkasa Pura I already filed an

appeal to Central Jakarta District Court which was rejected by

the Judge Council. Therefore, the company filed an appeal to

Supreme Court.

In 2010, Relaas of Supreme Court Decision No. 157 K/Pdt.

Sus/2009 dated 17 June 2010 was issued which principally

rejected the appeal made by PT Angkasa Pura I (Persero). Upon

such Relaas, Directors already issued Directors Letter No. 02/

KPPU-L/2008 dated 2 August 2010 regarding the Execution

of KPPU Decision No. 02/KPPU-L/2008. Further the company

already re-negotiated the rental price with PT Sidomaju Industri

Estate based on the letter from General Manager of Juanda

Airport - Surayaba No. AP.I 1621/KU.07.0210-GM-B.

2. Arbitration Claims Made by PT Hutama Karya

(Persero)

PT Hutama Karya (Persero) as Appelant filed an arbitration

claim to Angkasa Pura I as (Appellee) in connection with the

construction of runway and its supporting facilities at Lombok

International Airport.

In 2010, the settlement process already reached the following

stages:

• AngkasaPura Ialreadyfileda lawsuit for theannulment

of BANI Decision to South Jakarta District Court No. 490/

Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL dated 22 July 2010.

• Angkasa Pura I as Plaintiff already filed a reply (replik)

against the Defendant based on Letter No.167/PH-AP1/

XI/2010 dated 1 November 2010.

• AngkasaPuraIasPlaintiffalreadysubmitted“Conclusion

from Plaintiff” based on Letter No. 179/PH-AP1/XI/2010

dated 18 November 2010.

• SouthJakartaDistrictCourtalreadyissueditsdecisionofa

quo case on 22 November 2010 which principally rejected

entirely the exception made by Defendant and rejected

entirely the claim made by the Plaintiff (Angkasa Pura I).

Page 160: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

158

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

• Direktur Utama Angkasa Pura I memberikan disposisi

tanggal 3 Desember 2010 untuk mengajukan upaya

hukum banding terhadap putusan perkara a quo ke

Mahkamah Agung. Sampai akhir tahun 2010 perkara ini

belum mendapat putusan dari Mahkamah Agung.

3. Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) dengan Serikat

PekerjaPTAngkasaPuraI

Saat ini PT Angkasa Pura I (Persero) dalam proses mengajukan

Kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui surat

nomor 46/PH-API/III/2009 tanggal 2 Maret 2009 dan masih

menunggu Salinan Putusan Resmi dari Mahkamah Agung RI.

4. Permasalahan Pengoperasian Terminal Kargo

Telah dilakukan pemeriksaan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi

Selatan sehubungan dengan pengaduan masyarakat tentang

dugaan indikasi korupsi di terminal kargo Bandara Hasnuddin

– Makassar. Berdasarkan hasil pemeriksaan BPKP, dinyatakan

tidak ada kerugian dan pelanggaran.

5. Gugatan PT Ridho Agung Abadi

PT Ridho Agung Abadi mengajukan gugatan kepada

PT Bilmas Utama dkk di Pengadilan Negeri Makassar dimana

PT Angkasa Pura I (Persero) ikut sebagai Tergugat III terkait

Pekerjaan Pengadaan Pemasangan Instalasi Penerangan Proyek

Pengembangan Bandar Udara Hasanuddin Makassar.

Telah dibacakan Putusan Pengadilan Negeri Makassar pada

tanggal 24 Pebruari 2010 yang pada prinsipnya Tergugat

III (Angkasa Pura I) tidak mempunyai kewajiban untuk ikut

menanggung terhadap pemenuhan kewajiban-kewajiban

Tergugat (PT Bilmas Utama dkk) yang belum diselsaikan kepada

Penggugat (PT Ridho Agung). Saat ini masih menunggu

penyampaian Salinan Putusan resmi dari Pengadilan Negeri

Makassar.

6. Gugatan Pensiunan PT Angkasa Pura I

Gugatan Pensiunan PT Angkasa Pura I (Drs. Darmadji, MM dkk)

kepada PT Angkasa Pura I (Persero) ke Pengadilan Tata Usaha

Negara (PTUN), saat ini telah mencapai tahap sebagai berikut:

• PTUNtelahmenyampaikanSuratPemberitahuanPutusan

Banding No. 83/B/2010/PT.TUN.JKT tanggal 19 Agustus

2010 yang pada pokoknya memutuskan menolak gugatan

Penggugat/Pembanding/para pensiunan.

• President Director of Angkasa Pura I provided a legal

disposition dated 3 December 2010 to file an appeal to

Supreme Court for the decision of a quo case. As of the

end of 2010, no decision has been made by Supreme

Court.

3. Industrial Relation Dispute (PHI) with Worker Union of

PT Angkasa Pura I

At present PT Angkasa Pura I (Persero) is in the process to file

an appeal to Supreme Court of Republic of Indonesia in its

letter No. 46/PH-API/III/2009 dated 2 March 2009 and is still

waiting for Copy of Official Decision from Supreme Court.

4. Issue of Cargo Operation

South Sulawesi High Prosecutor’s Office already conducted its

inspection pertaining to public report of alleged corruption

at Hasanuddin Airport – Makassar. Based on BPKP inspection

results, no losses were incurred and no violations were

committed.

5. Lawsuit of PT Ridho Agung Abadi

PT Ridho Agung Abadi filed a lawsuit against PT Bilmas Utama

and others at Makassar District Court (where Angkasa Pura I

(Persero) was claimed as Defendant III) in connection with the

lighting installation work of the Sultan Hasanuddin Airport

Development Project.

Makassar District Court already issued its decision on 24

February 2010 which principally stated that Defendant III

(Angkasa Pura I) retained no obligations to settle the unpaid

liabilities of Defendant (PT Bilmas Utama and others) to the

Plaintiff (PT Ridho Agung). At present the company is still

waiting for the delivery of copy of official decision from

Makassar District Court.

6. Pension Claims of PT Angkasa Pura I

The asserted pension claim of PT Angkasa Pura I (Drs. Darmadji,

MM and his colleagues) against PT Angkasa Pura I to the

State Administrative Court (PTUN) has currently reached the

following stages:

• PTUN already submitted Notification Letter of Appeal

Decision No. 83/B/2010/PT.TUN.JKT dated 19 August 2010

which principally rejected the claim asserted by Plaintiff/

pensioners.

Page 161: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

159ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

• Penggungat/Pembanding/Pemohon Kasasi telah

mengajukan upaya hukum Kasasi terhadap Putusan

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) yang

disampaikan melalui Surat Pemberitahuan dan Penyerahan

Memori Kasasi No. 132/G/2009/PTTUN-JKT tanggal 8

September 2010 oleh PTUN Jakarta.

• PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan Kontra

memori Kasasi terhadap memori Kasasi tersebut yang telah

didaftarkan di Kepaniteraan PTUN Jakarta pada tanggal 4

Oktober 2010.

7.GugatanPTUNolehSriRejekidkk

Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dan 9 orang lainnya selaku

Penggugat kepada PT Angkasa Pura I (Persero) selaku Tergugat

terkait Surat Keputusan Direksi No. SKEP-1477/KP.07/2009

tanggal 1 Oktober 2009 perihal Mutasi Pegawai.

Saat ini PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai Tergugat/Terbanding

telah menyampaikan Kontra Memori Banding pada tanggal 10

Mei 2010 dan masih dalam proses beracara di PTTUN.

8.GugatanPTUNolehIGedeWayanSudarma

Gugatan PTUN oleh I Gede Wayan Sudarma selaku Penggugat

kepada PT Angkasa Pura I (Persero) selaku Tergugat terkait

Surat Keputusan No. SKEP.1477/KP.07/2009 tanggal 1 Oktober

2009 tentang Mutasi Pegawai dengan nomor perkara 189/

G/2009/PTUN JKT.

Pada tahun 2010 telah dilalui tahapan proses sebagai berikut:

• Angkasa Pura I sebagai Terbanding telah mengajukan

Kontra Memori Banding yang diterima oleh Kepaniteraan

PTUN Jakarta pada tanggal 1 Juli 2010.

• PutusanPTTUNJakartaterkaitperkaraa quo telah dibacakan

dan telah dikeluarkan Salinan Putusan dengan nomor

putusan 146/B/2010/PT.TUN.JKT tanggal 6 September

2010 yang pada pokoknya memutuskan menguatkan

putusan PTUN Jakarta No. 189/G/2009/PTUN-JKT tanggal

3 Mei 2010.

• IGedeWayanSudarmasebagaiPenggugat/Pembanding/

Pemohon telah melakukan upaya Kasasi ke Mahkamah

Agung pada tanggal 8 Desember 2010.

• PlaintiffalreadyfiledanappealontheDecisionofPTTUN

submitted in Notification Letter and Submission of Counter

Statement No. 132/G/2009/PTTUN-JKT dated 8 September

2010 by Jakarta PTUN.

• PT Angkasa Pura I (Persero) already submitted Counter

Statement for such cassation statement already registered

at Jakarta PTUN Registrar Office on 4 October 2010.

7.PTUNClaimsbySriRejekiandothers

PTUN claim was asserted by Sri Rejeki and others (9 personnel)

as Plaintiff against PT Angkasa Pura I (Persero) as Defendant

pertaining to Decision Letter of Directors No. SKEP-1477/

KP.07/2009 dated 1 Oktober 2009 regarding the Transfer of

Employees.

PT Angkasa Pura I (Persero) as Defendant already submitted

Contra Memory Appeal on 10 May 2010 and is still in the legal

process of PTTUN.

8.PTUNClaimsbyIGedeWayanSudarma

PTUN claim has been made by I Gede Wayan Sudarma as

Plaintiff against PT Angkasa Pura I (Persero) as Defendant

pertaining to the Decision Letter No. SKEP.1477/KP.07/2009

dated 1 October 2001 of the Transfer of Employees under case

number 189/G/2009/PTUN JKT.

In 2010 the case has reached the following stages:

• AngkasaPura I asDefendantalready submittedCounter

Statement received by PTUN Registrar Office on 1 July

2010.

• Decisionof JakartaPTTUNpertaining toaquocasewas

issued and the copy of decision was also issued under

No. 146/B/2010/PT.TUN.JKT on 6 September 2010 which

principally confirmed Jakarta PTUN decision No. 189/

G/2009/PTUN-JKT dated 3 May 2010.

• IGedeWayanSudarmaasPlaintiffalreadyfiledanappeal

to Supreme Court on 8 December 2010.

Page 162: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

160

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

9.PerkaraHukumPajak

Perkara hukum lain yang tengah berlangsung adalah proses

pengadilan pajak atas pengenaan Pajak Pertambahan Nilai

(PPN) atas Jasa Penerbangan Internasional sebagai berikut:

1. PT Angkasa Pura I telah menyampaikan tanggapan

terhadap permohonan Peninjauan Kembali atas Ketetapan

Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan

Jasa Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2003

Nomor 00010/207/03/051/06 tanggal 25 Agustus 2006.

Saat ini masih menunggu Putusan atas upaya hukum

Peninjauan Kembali.

2. PT Angkasa Pura I telah menyampaikan tanggapan

terhadap permohonan Peninjauan Kembali atas Ketetapan

Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan

Jasa Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2005

Nomor 00044/207/05/051/07. Saat ini masih menunggu

Putusan atas upaya hukum Peninjauan Kembali.

3. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan banding atas

Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor: KEP-283/WPJ.19/

BD.05/2008 tanggal 13 Juni 2008 tentang Keberatan

Wajib Pajak atas SKPKB PPN Barang dan Jasa Nomor:

00006/207/06/051/07 tanggal 17 April 2007 Masa Pajak

Desember 2006. Telah dikeluarkan Putusan Pengadilan

Pajak No.Put.22459/PP/M.VIII/16/2010 tanggal 30 Juli

2010 atas permohonan banding yang diajukan Angkasa

Pura I terhadap kKeputusan Dirjen Pajak tersebut.

4. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan gugatan atas

Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor: KEP-612/

PJ.07/2009 tanggal 6 Agustus 2009 tentang Permohonan

Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi

atas Surat Tagihan PPN Barang dan Jasa Nomor:

00090/107/06/051/08 tanggal 1 Desember 2008 Masa

Pajak Januari sampai dengan Nopember 2006. Saat ini

masih dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Pajak.

5. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan banding atas

Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor: KEP-012/PJ/2010

tanggal 11 Januari 2010 tentang Keberatan Wajib Pajak

atas SKPKB PPN Nomor: 00072/207/07/051/09 tanggal 1

Juni 2009 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember

2007.

9. Taxation Law Case

Another legal case in process is the tax court process pertaining

to the Value Added Tax (VAT) on International Flight Service as

follows:

1. PT Angkasa Pura I already submitted a response to the

request of Civil Request/Case Review (PK) on the Decision

of VAT Underpayment of Goods and Services January to

December 2003 No. 00010/207/03/051/06 dated 25

August 2006. At present the company is still waiting for

the decision of such PK.

2. PT Angkasa Pura I already submitted a response to the

request of PK on the Decision of VAT Underpayment

of Goods and Services January to December 2005 No.

00044/207/05/051/07. At present the company is still

waiting for the decision of such PK.

3. PT Angkasa Pura I (Persero) filed an appeal against the

Decision of Director of Directorate General of Tax No. KEP-

283/WPJ.19/BD.05/2008 dated 13 June 2008 of Taxpayer

Objection on VAT Underpayment Decision Letter of Goods

and Service (SKPKB PPN) No. 00006/207/06/051/07 dated

17 April 2007 for the Tax Period of December 2006.

Decision of Tax Court was issued under No.Put.22459/

PP/M.VIII/16/2010 dated 30 July 2010 pertaining to the

appeal made by Angkasa Pura on such Tax Directorate

General Decision.

4. PT Angkasa Pura I (Persero) filed a lawsuit on the Decision

of Director of Directorate General of Tax No. KEP-612/

PJ.07/2009 dated 6 August 2009 of Request for Deduction

or Write Off of Administrative Sanctions on VAT Billing on

Goods and Services No. 00090/107/06/051/08 dated 1

December 2008 for the tax period of January to November

2006. Currently the case is still under examination process

at the Tax Court.

5. PT Angkasa Pura I (Persero) filed an appeal against the

Decision of Director of General Tax No. KEP-012/PJ/2010

dated 11 January 2010 of Taxpayer Objection on VAT

Underpayment Decision Letter of Goods and Service

(SKPKB PPN) No: 00072/207/07/051/09 dated 1 June 2009

for the tax period of January to December 2007.

Page 163: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

161ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

6. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan banding atas

Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor: KEP-027/PJ/2010

tanggal 25 Januari 2010 tentang Keberatan Wajib Pajak

atas SKPKB PPN Nomor: 00115/207/06/051/08 tanggal

1 Desember 2008 Masa Pajak Januari sampai dengan

Nopember 2006.

Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 28

Tahun 2009 tentang Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas

Penyerahan Jasa Kebandarudaraan Tertentu kepada Perusahaan

Angkutan Udara Niaga untuk Pengoperasian Pesawat Udara

yang Melakukan Penerbangan Luar Negeri, mulai tahun 2009

Angkasa Pura I tidak lagi dikenakan pajak Pertambahan Nilai

(PPN) Jasa Penerbangan Inetrnasional.

MEDIA PENYEBARAN INFORMASI

Angkasa Pura I senantiasa menekankan pentingnya keterbukaan

informasi bagi seluruh pemangku kepentingan. Perusahaan

berkomitmen untuk menjalankan kebijakan pengungkapan

informasi yang wajar, jujur dan transparan.

Tanggung jawab dalam koordinasi pengelolaan informasi dan

membina komunikasi dengan pihak eksternal dilaksanakan oleh

Sekeretaris Perusahaan yang menjalankan fungsi kehumasan

seperti memfasilitasi pertukaran informasi antara Perusahaan

dengan pemangku kepentingan, menginformasikan kebijakan

manajemen serta mengelola media komunikasi cetak maupun

elektronik sehingga integritas dan kredibilitas Perusahaan

dapat terjaga dengan baik.

Perusahaan mempublikasikan Laporan Keuangan Tahunan

dan informasi lainnya termasuk promosi Perusahaan melalui

media massa nasional, teknologi informasi dan media lainnya.

Perusahaan memanfaatkan secara optimal website resmi

perusahaan www.angkasapura1.co.id untuk menyebarkan

berbagai informasi seperti aktivitas Perusahaan, informasi

penerbangan, pengumuman penerimaan pegawai, hingga

pengumuman tender Perusahaan yang dapat diakses publik.

Sekretaris Perusahaan dapat dihubungi melalui surat elektronik

dengan alamat [email protected].

6. PT Angkasa Pura I (Persero) filed an appeal against the

Director Decision of Directorate General Tax No. KEP-027/

PJ/2010 dated 25 January 2010 of Taxpayer Objection on

SKPKB PPN No: 00115/207/06/051/08 dated 1 December

2008 of Tax Period January to November 2006.

With the issuance of Government Regulation No. 28/2009

of VAT Treatment on Delivery of Certain Airport Services to

Commercial Air Transportation Company for the Operation of

Aircraft Providing Foreign Flight Services, commencing in 2009

Angkasa Pura I was no longer subject to VAT of International

Flight Service.

MEDIA FOR INFORMATION DISSEMINATION

Angkasa Pura I has continuously emphasized on the importance

of information transparency for all stakeholders. The company

is committed to the policy of disclosing information in a fair,

honest and transparent manner.

Coordinating the flow of information and developing

communication with external parties serve as the responsibility

of Corporate Secretary who performs the public relations

functions such as facilitating the exchange of information

between the company and stakeholders, informing

management policy and managing communication in printed

and electronic media so as to have a well-maintenance of the

Company’s integrity and credibility.

The company publishes annual financial statements and other

information including the company’s promotions through

national mass media, information technology and other

media. The company makes the most use of the company’s

official website www.angkasapura1.co.id to disseminate

various information such as the company’s activities, flight

information, employee recruitment announcement, and the

Company’s bidding announcement that is accessible by public.

The Corporate Secretary can also be reached via electronic mail

at the following address: [email protected].

Page 164: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

162

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Perusahaan juga menerbitkan majalah internal dua-bulanan

“Warta Angkasa AP1” yang juga ditempatkan di lounge

dan VIP room bandara untuk dapat dibaca oleh masyarakat

pengguna jasa. Selain itu, berbagai informasi bagi pengguna

jasa Angkasa Pura I diberikan juga dalam bentuk leaflet yang

disebarkan di tempat-tempat strategis dan mudah dicapai di

seluruh bandara.

ETIKA PERUSAHAAN

Kelangsungan usaha dan pertumbuhan perusahaan

sangat ditentukan oleh tingkat kepercayaan pemegang

saham, pelanggan, pengguna jasa dan masyarakat umum.

Kredibilitas dan kepercayaan akan tumbuh sejalan dengan

perilaku perusahaan dalam menjalankan etika usaha yang

baik, mematuhi aturan-aturan dan berinteraksi dengan para

pemangku kepentingan.

Berangkat dari kesadaran tersebut, Angkasa Pura I telah

merumuskan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang

berisi kebijakan nilai-nilai etika sebagai suatu standar perilaku

wajib bagi seluruh Warga Angkasa Pura I. Pedoman Perilaku

merupakan upaya Perusahaan untuk menerapkan Tata Kelola

yang baik (Good Corporate Governance), dengan menjalankan

praktik bisnis yang beretika, menghindari segala bentuk korupsi

dan kolusi sehingga tercipta iklim usaha yang sehat.

Pedoman Perilaku memiliki 2 (dua) tujuan yaitu (i) Perilaku

Perusahaan atas aspek-aspek etika bisnis dan (ii) Perilaku

Warga Perusahaan atas etika kerja dan tindakan untuk

menjaga profesionalitas dan integritas dalam melaksanakan

tugas baik di Perusahaan maupun di luar Perusahaan. Seluruh

Warga Angkasa Pura I mulai dari Dewan Komisaris, Direksi

dan karyawan wajib mematuhi Pedoman Perilaku dengan

mengimplementasikan nilai-nilai budaya perilaku dasar yaitu:

a. Perilaku terpercaya, yaitu perilaku untuk membangun

kepercayaan dengan kejujuran dan integritas yang tinggi.

b. Perilaku kesempurnaan kerja, yaitu perilaku yang mengarah

pada tanggung jawab keamanan dan keselamatan dengan

menjunjung tinggi profesi.

c. Perilaku proaktif dan rersponsif, yaitu perilaku yang didasari

pada motivasi dan tanggung jawab pribadi untuk menjaga

hubungan dengan para pemangku kepentingan.

d. Perilaku kewirausahaan, yaitu perilaku yang

menguntungkan perusahaan dengan sikap menjaga aset,

informasi, inovasi dan efisien.

e. Perilaku kebersamaan, yaitu bersama untuk membangun

untuk lingkungan kerja kondusif.

The company also publishes bi-monthly magazine “Warta

Angkasa AP1” located at lounges and VIP rooms in the airports

for service users to read. In addition, various information

for Angkasa Pura I service users is also provided in leaflets

distributed at strategic and easily-accessible locations all over

the airports.

BUSINESS ETHICS

Business sustainability and company’s growth largely depend

on the trust given by shareholders, customers, service users and

general public. Credibility and trust will grow along with the

company’s conduct in adopting good business ethics, meeting

the regulations and interacting with the stakeholders.

Arising from such awareness, Angaksa Pura I already finalized

the Code of Conduct containing the ethics values policy as a

standard of mandatory conduct for all personnel in Angkasa

Pura I. The Code of Conduct represents the company’s efforts

to apply good corporate governance by adopting ethical

business practices, shunning any types of corruption and

collusion practice so as to create a healthy business climate.

The Code of Conduct has 2 (two) goals, namely (1) the

Company’s conduct regarding the aspects of business ethics,

and (2) the employees’ conduct regarding the work ethics and

actions to maintain professionalism and integrity in performing

their duties both inside and outside the Company. All personnel

of Angkasa Pura I starting from the Board of Commissioners,

Directors and employees are obliged to comply with the Code

of Conduct by implementing the basic conduct of cultural

values such as:

a. Reliable conduct, which shall mean the conduct to build

highly reliable honesty and integrity.

b. Work perfection conduct, which shall mean the conduct

that leads to the responsibility for security and safety by

upholding the profession.

c. Proactive and responsive conduct, which shall mean the

conduct based on personal motivation and responsibility

to maintain relations with the stakeholders.

d. Entrepreneurship conduct, which shall mean the conduct

that the company may benefit from by maintaining the

assets, information, innovation and efficiency.

e. Conduct of togetherness, which shall mean the constructive

togetherness to build a conducive work atmosphere.

Page 165: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

163ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

f. Perilaku keramahan, yaitu perilaku berorientasi hubungan

yang baik dengan pelanggan.

Sosialisasi dan Internalisasi Pedoman Perilaku

Pedoman Perilaku disosialisasikan kepada seluruh Warga

Perusahaan dan dipublikasikan dalam website Perusahaan.

Agar terjadi internalisasi melalui aktivitas sosialisasi, tingkat

pemahaman dan penghayatan Pedoman Perilaku dimasukkan

sebagai salah satu faktor penilaian kinerja.

Kegiatan sosialisasi dilanjutkan dengan penandatanganan

lembar komitmen oleh setiap Warga Perusahaan sebagai bukti

telah memahami, tunduk dan siap melaksanakan Pedoman

Perilaku. Lembar komitmen yang telah ditandatangani di

arsipkan oleh Sekretaris Perusahaan.

Sosialisasi Pedoman Perilaku telah dilaksanakan sejak tahun

2009 di 13 Bandara oleh Tim pelaksana sosialisasi code of

conduct yang terdiri dari Tim gabungan dari pihak internal

dan pihak BPKP. Pada tahun 2010, kegiatan sosialisasi

dilanjutkan sehingga seluruh karyawan Angkasa Pura telah

menandatangani lembar komitmen Pedoman Perilaku tanpa

terkecuali.

Penegakan Etika Dan Perilaku

Perusahaan membentuk Lembaga Penegakan Etika dan

Perilaku dengan tujuan sebagai sumber informasi bagi setiap

Warga Perusahaan dan unit kerja tentang kebijakan dan

standar perilaku yang diatur dalam Pedoman Perilaku.

Lembaga Penegakan Etika dan Perilaku mengkaji secara

berkala dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk

memperjelas perilaku, melaporkan penerapan dan kepatuhan

terhadap pedoman ini serta masalah-masalah yang dihadapi

secara periodik agar dapat dikaji lebih lanjut serta membahas

adanya pelanggaran dan mempertimbangkan sanksi yang

dijatuhkan sesuai peraturan yang berlaku untuk dilaporkan dan

direkomendasikan kepada pihak/pejabat yang berwenang.

Pelaksanaan panduan perilaku merupakan komitmen dan

tanggung jawab seluruh setiap Warga Perusahaan. Oleh sebab

itu seluruh Warga Perusahaan wajib menandatangani Pedoman

Perilaku. Setiap Warga Perusahaan wajib mengerti, memahami

dan menerapkan Pedoman Perilaku dalam tugas sehari-hari di

Perusahaan. Warga Perusahaan, masyarakat atau siapa saja

diharapkan melaporkan setiap indikasi maupun terjadinya

pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku yang diketahuinya.

f. Conduct of friendliness, which shall mean that the conduct

is oriented on good relationships with customers.

Socialization and Internalization of the Code of Conduct

The Code of Conduct was socialized to all personnel in the

company and published in the Company’s website. In order

to internalize such Code through socialization, the level of

understanding and comprehension of the Code of Conduct

was included as a factor in the performance evaluation.

The socialization activities continued with the signing of

commitment declaration by each employee which shall prove as

an evidence that each employee has comprehended, complied

and been prepared to implement the Code of Conduct.

The signed commitment declaration forms are archived by

Corporate Secretary.

The socialization of Code of Conduct has been performed

since 2009 in 13 airports by the deployment team of Code of

Conduct socialization comprising joint team from the company

itself and from BPKP. In 2010, the socialization activities

continued and all employees of Angkasa Pura I already signed

the commitment declaration forms without anyone being

exempt from.

Ethics and Conduct Upholding Institution

The company established the Ethics and Conduct Upholding

Institution with the purpose of providing a source of information

for employees and working units regarding the policies and

standards of conduct as set forth in the Code of Conduct.

The Ethics and Conduct Upholding Institution periodically

reviews and makes necessary changes to clarify the conduct,

to report on the implementation and compliance with such

conduct and the problems encountered on a periodical basis so

as to further analyze and discuss any violations committed and

consider the sanctions to be imposed on in conformity with the

prevailing regulations to be reported on and recommended to

the relevant authorities.

Implementation of the Code of Conduct serves as the

commitment and responsibility of each employee of the

company. Therefore, each employee is required to understand,

comprehend, and implement the Code of Conduct during their

daily tasks in the company. Employee, public or any party are

expected to report any alleged violations or any committed

violations that have come to their knowledge.

Page 166: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

164

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Saluran Pengaduan

Laporan dugaan pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku

disampaikan secara tertulis kepada Tim Impelementasi Good

Corporate Governance (GCG) yang dibentuk di Kantor Pusat

dan Kantor Cabang. Jika Tim Implementasi GCG belum

terbentuk, maka laporan tertulis disampaikan kepada Ketua

Panitia Pembinaan dan Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin

Pegawai (P4DP) Kantor Pusat atau Kantor Cabang.

Tim Implementasi GCG atau P4DP akan memproses laporan

tersebut dengan prinsip-prinsip penanganan sebagai berikut:

1) Pelapor harus mengungkapkan identitasnya dengan jelas.

2) Surat yang tidak beridentitas (surat kaleng) hanya akan

digunakan sebagai informasi awal dan tindak lanjutnya

tergantung kepada tingkat keyakinan Tim atas kebenaran

substansi masalah yang dilaporkan.

3) Tidak ada hukuman yang dijatuhkan kepada pihak pelapor

kecuali apabila yang bersangkutan juga terlibat dalam

pelanggaran tersebut.

4) Jika pelapor terlibat dalam pelanggaran, maka

pengungkapan oleh pelapor merupakan faktor yang

meringankan.

5) Apabila pelanggaran tersebut benar terjadi dan pelapor

tidak terlibat di dalam pelanggaran, maka pelapor akan

diberikan penghargaan yang sesuai oleh Perusahaan.

6) Kerahasiaan pelapor akan dijaga, kecuali apabila

pengungkapan tersebut diperlukan terkait dengan laporan

atau penyidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib yang

sejalan dengan kepentingan Perusahaan dan diperlukan

untuk mempertahankan posisi Perusahaan di depan

hukum.

7) Proses menindaklanjuti pelanggaran senantiasa berpegang

teguh pada asas praduga tak bersalah.

Sanksi Terhadap Pelanggaran

Setiap Warga Perusahaan yang terbukti melakukan pelanggaran

terhadap Pedoman Perilaku akan dijatuhkan sanksi sesuai

peraturan yang berlaku. Sanksi diberikan berdasarkan prinsip

keadilan dan kewajaran, berlaku untuk seluruh Warga

Perusahaan yang melanggar tanpa pengecualian. Pelanggaran

yang berindikasi adanya tindak pidana, akan ditindaklanjuti

dengan melaporkan kepada penegak hukum.

Evaluasi Berkala

Implementasi Pedoman Perilaku dievaluasi secara berkala

untuk dilakukan revisi yang diperlukan disesuaikan dengan

perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan

Channel of Complaint

The report on the alleged violations of the Code of Conduct shall

be submitted in writing to the Good Corporate Governance

Implementation Team established at the head office or at

the branch offices. If the GCG Implementation Team has not

been established yet, the report in writing shall be submitted

to the Head of the Employee Discipline Violation Supervision

and Investigation Committee (P4DP) at the head office or the

branch offices.

GCG or P4DP implementation team will process such report

with the handling principles as follows:

1) The reporting party should clearly disclose his/her identity.

2) Letters without any identity (blackmailing) will only be

treated as a preliminary information and the follow up on

which will depend on the team’s confidence in the accuracy

of the substance being reported on.

3) No penalties given to the reporting party unless he/she is

also involved in such violation.

4) Should the responding party be involved in the violation,

the disclosure made by the responding party will be treated

as a mitigating factor.

5) Should the violations be factually committed and the

reporting party is not involved in such violation, the

reporting party shall be appropriately awarded by the

company.

6) The identity of responding party shall be kept confidential,

unless the disclosure is required pertaining to the report or

investigations made by authorities in line with the company’s

interest and is necessary to defend the company’s position

under the law.

7) The process of following up the violations should constantly

hold firmly to the presumption of innocence principle.

DisciplinarySanctions

Any employee proven to have committed violations against

Code of Conduct will be imposed with sanctions pursuant to

the prevailing regulations. Sanctions are imposed on based

on the impartiality and fairness principles, applicable for all

employees breaching the violations without exemption. The

violations indicating criminal acts shall be followed up by

reporting such violations to legal authorities.

Periodical Review

The implementation of Code of Conduct will be evaluated

periodically for necessary amendments to adapt with the

changes in business environment. Directors are responsible for

Page 167: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

165ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

usaha. Direksi bertanggung jawab melaporkan pelaksanaan

penerapan Pedoman Perilaku kepada Dewan Komisaris dan

pemegang saham secara berkala.

NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN

Penerapan sikap dan perilaku yang konsisten dengan budaya

Perusahaan merupakan salah satu pendorong meningkatnya

kinerja Perusahaan. Dalam menghadapi kondisi dunia usaha

yang dinamis dan selalu mengalami perubahan-perubahan

besar, seluruh karyawan harus mengembangkan sikap mental,

perilaku dan pola pikir yang sesuai dengan budaya kinerja

Perusahaan.

Sebagai entitas bisnis yang telah berusaha hampir lima puluh

tahun, nilai-nilai budaya Perusahaan telah tumbuh berkembang

seiring dinamika perjalanan usaha Angkasa Pura I. Perusahaan

mengembangkan nila-nilai budaya yang telah ada menjadi

identitas dan acuan perilaku bagi Warga Perusahaan dalam

bekerja dan berkarya serta sebagai perekat yang mengikat

setiap Warga Perusahaan. Pada gilirannya, setiap Warga

Perusahaan akan siap dan memiliki respon yang sama dalam

menghadapi berbagai perubahan.

NILAI-NILAI BUDAYA CORPORATE CULTURE

Terpercaya

Kesempurnaan Kerja

Proaktif dan Responsif

Kewirausahaan

Kebersamaan

Keramahan

Trust

Excellency

Proactive and Responsive

Enterpreunership

Togetherness

Hospitality

reporting the implementation of Code of Conduct to the Board

of Commissioners and shareholders periodically.

CORPORATE CULTURE VALUES

The adoption of the attitudes and conduct in consistency with

the corporate cultural values serves as one of the triggering

factor in improving the company performance. In facing the

business dynamic changes and in encountering major changes,

all employees should develop mental attitude, conduct and

mindset that are in harmony with the corporate performance

culture.

As a business entity existing for almost 50 years, the corporate

cultural values have been developing in line with the business

dynamics of Angkasa Pura I. The Company develops its culture

that has become the identity and reference for its personnel in

their work and the bonding that binds them together. In turn,

each employee will be ready and have the same response to

encounter various changes.

Page 168: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

166

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNANResponsibility for Annual Reporting

Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan,

Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya merupakan

tanggung jawab Manajemen Angkasa Pura I dan telah disetujui

oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui

penandatanganan masing-masing di bawah ini.

This Annual Report, including the Corporate Governance

Report, Financial Statement and other relevant information,

is the responsibility of the Management of Angkasa Pura I

and has been approved by all the members of the Board of

Commissioners and the Board of Directors by signing each of

them as indicated below.

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Direksi Board of Director

Gunawan Agus Subrata

Direktur Keuangan

Finance Director

HarjosoTjaturPrijanto

Direktur Operasi & Teknik

Operations & Technical Director

Robert D. Waloni

Direktur Komersial & Pengembangan Usaha

Commerce & Business Development Director

TommySoetomo

Direktur Utama President Director

YushanSayuti

Direktur Personalia dan Umum

Human Resources and General Affairs Director

IsnoorHaryanto

Komisaris Commissioner

SurattoSiswodihardjo

Komisaris Utama President Commissioner

D.SonnyPriyarsono

Komisaris Commissioner

SuyitnoAffandi

Komisaris Commissioner

H.HakamuddinDjamal

Komisaris Commissioner

Page 169: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

167ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

DATA PERUSAHAANCORPORATE DATA

Page 170: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

168

DATA PERUSAHAANCORPORATE DATA

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Lahir di Yogyakarta, 2 April 1950, Isnoor Haryanto meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari

Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan Sarjana Bahasa Inggris dari IKIP Sanata Dharma,

Yogyakarta, keduanya pada tahun 1978. Mengawali karir di lingkungan Departemen Perhubungan dengan

berbagai penugasan penting termasuk penugasan sebagai Akuntan pada proyek Bandara Internasional

Soekarno-Hatta dan proyek Garuda Maintenance Facility (1986-1987). Diangkat sebagai Direktur Utama

PT PELNI sejak tahun 1999 sebelum menjadi Komisaris PT Angkasa Pura I sejak 2 Pebruari 2009. Pada masa

kepemimpinannya, PT PELNI meraih penghargaan sebagai Operator Perusahaan Pelayaran Nasional Kapal

Penumpang Teladan Tingkat Nasional 2008 dari Menteri Perhubungan.

Born in Yogyakarta, April 2, 1950, Isnoor Haryanto earned a Bachelor of Economics majoring in Accountancy

from the Faculty of Economics, Gadjah Mada University, Yogyakarta and a Bachelor of English from IKIP

Sanata Dharma, Yogyakarta, both in 1978. Began his career in the Ministry of Transportation with a variety

of important assignments, including as an accountant at the Soekarno-Hatta International Airport project

and the Garuda Maintenance Facility project (1986-1987). He had been appointed as President Director of

PT PELNI since 1999 before served as Commissioner of PT Angkasa Pura I since February 2, 2009. During

his leadership, in 2008 PT PELNI was awarded as the Best Operator of the National Shipping Company,

Passenger Ship Category from the Minister of Transportation.

Isnoor HaryantoKomisarisCommissioner

Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 10 November 1944, H. Hakamuddin Djamal menyelesaikan studinya

di Fakultas Ilmu Administrasi Niaga Universitas Indonesia, Jakarta, pada tahun 1970 dan menyelesaikan

program Pascasarjana Magister Ilmu Pemerintahan di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta pada tahun

2002. Merintis karir di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan sampai menjadi Sekretaris

Wilayah Daerah (Sekwilda). Dipromosikan ke Departemen Dalam Negeri Jakarta sebagai Staf Ahli Menteri,

kemudian pada tahun 2002 sampai 2005 beliau ditunjuk sebagai pejabat Gubernur Banten pada saat

Provinsi Banten memisahkan diri dari Jawa Barat. Diangkat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)

sejak 9 November 2007.

Born in Makassar, South Sulawesi, November 10, 1944, H. Hakamuddin Djamal completed his study at

the Faculty of Business Administration, University of Indonesia, Jakarta, in 1970 and obtained his Master

of Science Administration degree from Post-graduate program of Governmental Science at the Institute

of Governmental Science (IIP) Jakarta in 2002. He began his career at the Government of South Sulawesi

Province until he reached the position of the Provincial Secretary (Sekwilda). Promoted to the Ministry

of Internal Affairs as Advisor to the Minister, then in 2002 to 2005 he was appointed to be a caretaker

Governor of Banten when Banten was split from West Java Province. He served as Commissioner of

PT Angkasa Pura I (Persero) since 9 November 2007.

H. Hakamuddin Djamal KomisarisCommissioner

PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners’ Profile

Komisaris Utama sejak 21 Juli 2010

Lahir di Solo, Jawa Tengah, 2 Juli 1946, Suratto Siswodihardjo merupakan Perwira TNI Angkatan Udara

lulusan Akabri Udara tahun 1969 dan Sarjana Administrasi Niaga dari Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas

Jakarta. Pensiun dari TNI AU dengan pangkat terakhir Marsekal Pertama pada tahun 2001, penugasan di

luar lingkungan militer diantaranya adalah sebagai anggota DPRD DKI dari fraksi ABRI (1992-1998) dan

Ketua Umum Induk Koperasi Angkatan Udara (1998-2001). Pernah menjadi Komisaris di PT Indo Lampung

Perkasa, PT Sweet Indo Lampung dan Bank Bukopin, saat ini beliau masih menjadi Dewan Audit Bank

Bukopin dan Komisaris di PT Prosys Engineers Internasional. Pada tahun 2006 diangkat menjadi Komisaris

PT Angkasa Pura II (Persero) sebelum ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Angkasa Pura I (Persero) sejak

23 Juli 2010.

Born in Solo, Central Java, July 2, 1946, Suratto Siswodihardjo is an Air Force officer graduated from

Indonesian Air Force Academy in 1969 and a Bachelor of Business Administration from the Faculty of

Administrative Sciences, University of Jakarta. Retired from the Air Force with the latest rank of First Marshal

in 2001, he was assigned for several positions in non-military area such as a member of Jakarta City Council

from the fraction of the Armed Forces (1992-1998) and Chairman of the Air Force Central Cooperative

Board (1998-2001). Used to be a Commissioner of PT Indo Lampung Perkasa, PT Sweet Indo Lampung and

Bank Bukopin, now he is still a member of Bank Bukopin Board of Auditors and Commissioner of PT Prosys

Engineers International. In 2006 he had served as Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) before

appointed as President Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 23, 2010.

Suratto SiswodihardjoKomisaris UtamaPresident Commissioner

Page 171: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

169ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Lahir di Ambarawa, Jawa Tengah, 1 Mei 1961, D. Sonny Priyarsono menyelesaikan pendidikan Sarjana

Pertanian jurusan Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1984 dan Pascasarjana

program studi Statistika Terapan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB pada tahun

1988. Gelar Ph.D diperoleh dari The University of Tsukuba, Jepang pada tahun 1992. Lama berkecimpung

di lingkungan akademik, saat ini beliau masih menjabat sebagai Ketua Program Pasca Sarjana Ekonomi

dan Manajemen IPB. Pernah menjadi Pemimpin Umum Surat Kabar Jurnal Nasional (2006-2007) sebelum

ditunjuk sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 9 Nopember 2007.

Born in Ambarawa, Central Java, May 1, 1961, D. Sonny Priyarsono earned his Bachelor of Agriculture

majoring in Agricultural Economics from Bogor Agricultural Institut (IPB) in 1984 and Master degree in

Applied Statistics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences IPB in 1988. His Ph.D. was obtained from

The University of Tsukuba, Japan in 1992. Long been in the academic environment, he currently serves

as Head of Post-graduate Program of Economics and Management IPB. He had been a General Manager

of National Journal Newspapers (2006-2007) before appointed as a Commissioner of PT Angkasa Pura I

(Persero) since November 9, 2007.

D. Sonny PriyarsonoKomisarisCommissioner

Lahir di Jombang, Jawa Timur, 2 Mei 1954, Suyitno Affandi memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan

Ekonomi Pembangunan dari Universitas Terbuka pada tahun 1990 dan Magister Ilmu Administrasi dengan

kekhususan Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik pada Program Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia

pada tahun 1999. Merintis karir di lingkungan Departemen Keuangan dan Kementerian BUMN, saat ini

beliau masih menjabat sebagai Asisten Deputi bidang Sarana Usaha Angkutan dan Pariwisata Kementerian

BUMN. Pernah menjadi Komisaris Utama PT ASDP (Persero) sebelum diangkat menjadi Komisaris PT Angkasa

Pura I sejak 9 November 2007.

Born in Jombang, East Java, May 2, 1954, Suyitno Affandi earned Bachelor of Economics majoring in

Economic Development from the Open University in 1990 and Master degree in Public Administration

majoring in Administrative Sciences and Public Policy from Post-graduate program FISIP University of

Indonesia in 1999. Began his career at the Ministry of Finance and the Ministry of State Owned Enterprises

(BUMN), currently he still served as Assistant to Deputy for Transportation Infrastructure and Tourism of the

Ministry of BUMN. He had been a Commissioner of PT ASDP (Persero) before appointed as Commissioner

of PT Angkasa Pura I since 9 November 2007.

Suyitno AffandiKomisarisCommissioner

Page 172: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

170

DATA PERUSAHAANCORPORATE DATA

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

PROFIL DIREKSIBoard of Directors’ Profile

Lahir di Cimahi, Jawa barat, 17 Januari 1960, Tommy Soetomo mengawali karir di Bank Bukopin pada

tahun 1987 setelah menyelesaikan studi sebagai Sarjana Akuntansi di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Posisi terakhirnya di Bank Bukopin adalah sebagai Assistant Vice President Treasury (1993). Mendapat

penghargaan Superior Performance pada saat mengikuti program Advance Bank Management di Asian

Institut of Management, Manila tahun 1989. Pernah menjadi Direktur Keuangan dan kemudian Wakil

Direktur Utama di Induk KUD (1994-1995), Direktur Treasury & Luar Negeri Bank Muamalat Indonesia

(1996), Direktur Kredit Bank Intan (1996), Direktur Keuangan dan kemudian Wakil Direktur Utama PT Abdi

Bangsa Tbk (1999-2002) serta Staf Khusus Menteri Negara BUMN (2006). Pada tahun 2006 beliau menjadi

Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) sebelum diangkat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura

I (Persero) sejak tanggal 23 Juli 2010.

Born in Cimahi, West Java, January 17, 1960, Tommy Soetomo began his career at Bank Bukopin in 1987

after completing his study as a Bachelor in Accounting at the University of Padjadjaran, Bandung. His last

position at Bank Bukopin was Assistant Vice President Treasury (1993). Awarded with predicate of Superior

performance at Advance Bank Management program at the Asian Institute of Management, Manila in

1989. He was a Finance Director and then Deputy Director of INKUD (1994-1995), Director of Treasury &

Overseas Bank Muamalat Indonesia (1996), Director of Credit Bank Intan (1996), Finance Director and then

Vice President Director of PT Abdi Bangsa Tbk ( 1999-2002) and Special Assistant to the Minister of State

Owned Enterprises (2006). In 2006 he became Finance Director of PT Angkasa Pura II (Persero) before being

appointed as President Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 23, 2010.

Tommy SoetomoDirektur UtamaPresident Director

Lahir di Yogyakarta, 25 Agustus 1955, Gunawan Agus Subrata adalah lulusan Fakultas Ekonomi jurusan

Akuntansi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1982. Bergabung di PT Angkasa Pura I pada tahun

1983 sebagai staf Dinas Keuangan Kantor Pusat, karirnya terus meningkat hingga dipromosikan sebagai

Kepala Sub Direktorat Keuangan pada tahun 1994. Diangkat sebagai Staf Khusus Direksi pada tahun 2004

dan sempat menjadi Direktur Utama Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA) sebelum ditunjuk menjadi

Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 23 Juli 2010.

Born in Yogyakarta, August 25, 1955, Agus Gunawan Subrata graduated from Faculty of Economics

majoring in Accounting, Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1982. Joined to PT Angkasa Pura I in 1983

as a staff of Finance Department at Head Office, his career continuously rose till he was promoted as Head

of Sub Directorate of Finance in 1994. Appointed as a Special Staff of the Board of Directors in 2004 and

became a Director of the Pension Fund Foundation of Angkasa Pura I (DAPENRA) until his was appointed as

Finance Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 23, 2010.Gunawan Agus SubrataDirektur KeuanganFinance Director

Harjoso Tjatur PrijantoDirektur Operasi & TeknikOperations & Technical Director

Lahir di Blitar, Jawa Timur, 19 Desember 1952, Harsojo Tjatur Prijanto menyelesaikan studi di Fakultas

Sastra jurusan Bahasa Inggris, Universitas Diponegoro Semarang pada tahun 2001 dan Program Magister

Manajemen peminatan Manajemen Transportasi Udara di Universitas Sahid, Jakarta pada tahun 2008.

Sejak awal karirnya, beliau telah berkecimpung di dunia penerbangan khususnya pemanduan lalulintas

penerbangan (Air Traffic Control/ATC) sebagai Junior ATC di Bandara Budiarto Curug, Tangerang pada tahun

1975 sampai menjadi Kepala Unit Tower sambil menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia (STPI) Curug sebagai Air Traffic Controller (ATC) yang diselesaikan pada tahun 1983. Selanjutnya

ditugaskan di Bandara Ahmad Yani Semarang sejak tahun 1894 sampai dengan tahun 2000 terakhir

menjabat sebagai Asisten Manager ADC/APP. Ditarik ke Kantor Pusat PT Angkasa Pura I (Persero) sejak

tahun 2001 sebagai Kepala Seksi, kemudian Deputi Direktur Operasi dan Lalulintas Penerbangan dan Staf

Khusus Direksi sebelum diangkat sebagai Direktur Operasi & Teknik PT Angkasa Pura 1 (Persero) sejak 23

Juli 2010.

Born in Blitar, East Java, December 19, 1952, Harsojo Tjatur Prijanto completed his study at Faculty of

Literature, Department of English, Diponegoro University, Semarang in 2001 and Master of Management

Program majoring in Air Transportation Management at Sahid University, Jakarta in 2008. Since the

beginning of his career, he has been involved in aviation, especially Air Traffic Controlling field as a Junior

ATC at Budiarto Airport of Curug, Tangerang in 1975 until he became a Unit Head of Tower while he

studied at Indonesia Aviation College (STPI) and graduated as Air Traffic Controllers (ATC) in 1983. He had

been assigned at Ahmad Yani Airport of Semarang since 1894 to 2000 with the last position as Assistant

Manager of ADC/APP. He was moved to Head Office of PT Angkasa Pura I (Persero) since 2001 and became

a Section Head, then Deputy Director Operations and Airline Traffic, and Special Staff of BOD before being

appointed as Operations and Technical Director of PT Angkasa Pura 1 (Persero) since July 23, 2010.

Page 173: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

171ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Robert D. WaloniDirektur Komersial & Pengembangan UsahaCommerce & Business Development Director

Lahir di Manado, Sulawesi Utara, 16 September 1954, Robert D. Waloni memperoleh gelar Bachelor of

Science dari Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi, Manado pada tahun 1980.

Memulai karir di dunia penerbangan dengan menjadi pegawai PT Garuda Indonesia pada tahun 1975

sampai mencapai posisi penting seperti General Manager di Spanyol, Jepang, Inggris dan Irlandia, Regional

Director untuk Jepang, Korea dan China, serta Vice President untuk kawasan Amerika dan Australasia.

Jabatan terakhir di PT Garuda Indonesia adalah sebagai Vice President Production sebelum dipromosikan

sebagai Direktur Utama PT Gapura Angkasa pada tahun 1998. Pada tahun 2008 beliau diangkat menjadi

Direktur Komersial & Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura II (Persero) sebelum menjabat posisi yang

sama di PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 23 Juli 2010.

Born in Manado, North Sulawesi, September 16, 1954, Robert D. Waloni earned a Bachelor of Science

degree from the Faculty of Economics, Department of Management, Sam Ratulangi University, Manado

in 1980. He started his career in the aviation by becoming an employee of PT Garuda Indonesia in 1975

till achieved important positions such as General Manager in Spain, Japan, Britain and Ireland, Regional

Director for Japan, Korea and China, and Vice President for Americas and Australasia. His last position in

PT Garuda Indonesia was Vice President Production before being promoted as President Director of

PT Gapura Angkasa in 1998. In 2008 he served as Director of Commercial & Business Development

PT Angkasa Pura II (Persero) before appointed for the same position at PT Angkasa Pura I (Persero) since

July 23, 2010.

Yushan SayutiDirektur Personalia & UmumHuman Resources and General Affairs Director

Lahir di Pariaman, Sumatera Barat, 19 Maret 1952, Yushan Sayuti adalah Penerbang TNI Angkatan Udara

lulusan Akabri Udara tahun 1976 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 1980 (Angkatan 25). Beliau pernah

menjabat sebagai Komandan Skuadron Udara 4 di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang (1992),

Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh (2005) dan Panglima Komando Operasi TNI AU II (2007).

Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka (1995) ini resmi memasuki masa pensiun dari dinas di TNI-AU

pada 1 April 2010 dengan pangkat terakhir Marsekal Muda sebelum ditunjuk menjadi Direktur Personalia

dan Umum PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 23 Juli 2010.

Born in Pariaman, West Sumatra, March 19, 1952, Yushan Sayuti is an Air Force Pilot graduated from Akabri

Udara in 1976 and Air Force Flight School in 1980 (25th Class). He served as Commander of the 4th Air

Squadron at Abdul Rachman Saleh Air Base, Malang (1992), Commander of Abdul Rachman Saleh Air Base

(2005) and Commander of Air Force Operations Command II (2007). Bachelor of Economics from the Open

University (1995), he was officially retired from Indonesia Air Force with last military rank of Vice Marshal

before he has served as Personnel and General Affairs Director of PT Angkasa Pura II since July 23, 2010.

Page 174: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

172

DATA PERUSAHAANCORPORATE DATA

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

STRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure

Asisten Sek. Per. Bidang Hubungan Antar

Lembaga & Humas

Asisten Sek. Per. Bidang Sekretariat Direksi

Asisten Karo Bidang Perencanaan

Asisten Karo Bidang Sistem Informasi Manajemen

Asisten Karo Bidang Riset, Data & Laporan

Asisten Karo Bidang Manajemen Risiko

Asisten Karo Bidang Kepatuhan

Asisten Karo Bidang Keselamatan

SekretarisPerusahaan

Biro Perencanaan &

SIM

Biro Manajemen

Risiko & Keselamatan

Biro Hukum

Biro Pengadaan

SPI

Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL

Pengawas Intern Bidang Operasi

Pengawas Intern Bidang Komersial &

Pengembangan Usaha

Pengawas Intern Bidang Teknik, Perencanaan

& SIM

Pengawas Intern Bidang Personalia & Umum

Asisten Karo Bidang Peraturan Perusahaan

Asisten Karo Bidang Perjanjian & Bantuan Hukum

Asisten Karo Bidang Pengadaan Barang &

Jasa Konsultasi

Asisten Karo Bidang Pengadaan

Jasa Pemborongan

Deputy Direktur Akuntansi

Asisten DD Bidang Akuntansi Keuangan

Asisten DD Bidang Akuntansi

Manajemen

Asisten DD Bidang Akuntansi

Persediaan & Aktiva Tetap

Deputy Direktur Bisnis Aviasi & Tarif

Asisten DD Bidang Pengembangan,

Pembinaan & Pemasaran Bisnis Aviasi & Traffic Penerbangan

Asisten DD Bidang Perencanaan & Pembinaan

Pendapatan Aero & Non Aero Wilayah I

Asisten DD Bidang Perencanaan & Pembinaan

Pendapatan Aero & Non Aero Wilayah II

Deputy Direktur Perbendaharaan

Deputy Direktur Komersial &

Pengembangan Usaha Wilayah I

Asisten DD Bidang Administrasi Keuangan

Asisten DD Bidang Administrasi Perpajakan

Asisten DD Bidang Pengelolaan

Dana

Deputy Direktur Anggaran & PKBL

Deputy Direktur Komersial &

Pengembangan Usaha Wilayah II

Asisten DD Bidang Anggaran

Asisten DD Bidang Penyaluran Dana

PKBL

Asisten DD Bidang Perumusan Tarif

Aero, Non Aero & Kerjasama Aero

Asisten DD Bidang Pengendalian

PKBL

Asisten DD Bidang Kerjasama Non-Aero Wilayah I

Asisten DD Bidang Kerjasama Non-Aero Wilayah II

DIREKTURKEUANGAN

DIREKTUROPERASI &

TEKNIK

DIREKTURKOMERSIAL &

PENGEMBANGAN USAHA

DIREKTURPERSONALIA &

UMUM

DIREKTUR UTAMA

General Manager

Deputy Direktur Operasi

Lalu Lintas Penerbangan

Asisten DD Bidang Operasi Pelayanan

Lalu Lintas Penerbangan

Asisten DD Bidang Bantuan Operasi

Penerbangan

Asisten DD Bidang Jaminan Kualitas

Pelayanan Operasi Lalu Lintas

Penerbangan & Bantuan Operasi

Penerbangan

Deputy Direktur Administrasi Personalia

Asisten DD Bidang Administrasi Personalia

Asisten DD Bidang Kesejahteraan

Personil

Asisten DD Bidang Administrasi

Penilaian Karya Pegawai

Deputy Direktur Perencanaan

SDM & Organisasi

Asisten DD Bidang Perencanaan & Pengembangan

SDM

Asisten DD Bidang Pendidikan &

Pelatihan Pegawai

Deputy Direktur Operasi

Bandar Udara

Asisten DD Bidang Operasi Pelayanan

Bandar Udara

Asisten DD Bidang Keselamatan &

Keamanan Bandar Udara

Asisten DD Bidang Jaminan Kualitas

Pelayanan Operasi Bandar Udara & Keselamatan &

Keamanan Bandar Udara

Asisten DD Bidang Organisasi &

Tata Kerja

Deputy Direktur Umum

Asisten DD Bidang Tata Usaha Perkantoran

Asisten DD Bidang Pelayanan

Umum

Deputy Direktur Teknik

Perencanaan & Spesifikasi Teknis

Asisten DD Bidang Perencanaan &

Spesifikasi Teknik Umum

Asisten DD Bidang Perencanaan &

Spesifikasi Teknik Fasilitas Kespen

Asisten DD Bidang Perencanaan &

Spesifikasi Teknik Fas. Bandar Udara

& A2B

Asisten DD Bidang Perencanaan &

Spesifikasi Teknik Fas. Elektrikal,

Mekanikal & Air

Asisten DD Bidang Penyiapan Asset Bersifat Umum

Deputy Direktur Teknik

Pengawasan & Jaminan Kualits

Asisten DD Bidang Pengawasan &

Jaminan Kualitas Teknik Umum

Asisten DD Bidang Pengawasan &

Jaminan Kualitas Teknik Elektronika

Asisten DD Bidang Pengawasan &

Jaminan Kualitas Teknik Listrik &

Peralatan

Page 175: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

173ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Asisten Sek. Per. Bidang Hubungan Antar

Lembaga & Humas

Asisten Sek. Per. Bidang Sekretariat Direksi

Asisten Karo Bidang Perencanaan

Asisten Karo Bidang Sistem Informasi Manajemen

Asisten Karo Bidang Riset, Data & Laporan

Asisten Karo Bidang Manajemen Risiko

Asisten Karo Bidang Kepatuhan

Asisten Karo Bidang Keselamatan

SekretarisPerusahaan

Biro Perencanaan &

SIM

Biro Manajemen

Risiko & Keselamatan

Biro Hukum

Biro Pengadaan

SPI

Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL

Pengawas Intern Bidang Operasi

Pengawas Intern Bidang Komersial &

Pengembangan Usaha

Pengawas Intern Bidang Teknik, Perencanaan

& SIM

Pengawas Intern Bidang Personalia & Umum

Asisten Karo Bidang Peraturan Perusahaan

Asisten Karo Bidang Perjanjian & Bantuan Hukum

Asisten Karo Bidang Pengadaan Barang &

Jasa Konsultasi

Asisten Karo Bidang Pengadaan

Jasa Pemborongan

Deputy Direktur Akuntansi

Asisten DD Bidang Akuntansi Keuangan

Asisten DD Bidang Akuntansi

Manajemen

Asisten DD Bidang Akuntansi

Persediaan & Aktiva Tetap

Deputy Direktur Bisnis Aviasi & Tarif

Asisten DD Bidang Pengembangan,

Pembinaan & Pemasaran Bisnis Aviasi & Traffic Penerbangan

Asisten DD Bidang Perencanaan & Pembinaan

Pendapatan Aero & Non Aero Wilayah I

Asisten DD Bidang Perencanaan & Pembinaan

Pendapatan Aero & Non Aero Wilayah II

Deputy Direktur Perbendaharaan

Deputy Direktur Komersial &

Pengembangan Usaha Wilayah I

Asisten DD Bidang Administrasi Keuangan

Asisten DD Bidang Administrasi Perpajakan

Asisten DD Bidang Pengelolaan

Dana

Deputy Direktur Anggaran & PKBL

Deputy Direktur Komersial &

Pengembangan Usaha Wilayah II

Asisten DD Bidang Anggaran

Asisten DD Bidang Penyaluran Dana

PKBL

Asisten DD Bidang Perumusan Tarif

Aero, Non Aero & Kerjasama Aero

Asisten DD Bidang Pengendalian

PKBL

Asisten DD Bidang Kerjasama Non-Aero Wilayah I

Asisten DD Bidang Kerjasama Non-Aero Wilayah II

DIREKTURKEUANGAN

DIREKTUROPERASI &

TEKNIK

DIREKTURKOMERSIAL &

PENGEMBANGAN USAHA

DIREKTURPERSONALIA &

UMUM

DIREKTUR UTAMA

General Manager

Deputy Direktur Operasi

Lalu Lintas Penerbangan

Asisten DD Bidang Operasi Pelayanan

Lalu Lintas Penerbangan

Asisten DD Bidang Bantuan Operasi

Penerbangan

Asisten DD Bidang Jaminan Kualitas

Pelayanan Operasi Lalu Lintas

Penerbangan & Bantuan Operasi

Penerbangan

Deputy Direktur Administrasi Personalia

Asisten DD Bidang Administrasi Personalia

Asisten DD Bidang Kesejahteraan

Personil

Asisten DD Bidang Administrasi

Penilaian Karya Pegawai

Deputy Direktur Perencanaan

SDM & Organisasi

Asisten DD Bidang Perencanaan & Pengembangan

SDM

Asisten DD Bidang Pendidikan &

Pelatihan Pegawai

Deputy Direktur Operasi

Bandar Udara

Asisten DD Bidang Operasi Pelayanan

Bandar Udara

Asisten DD Bidang Keselamatan &

Keamanan Bandar Udara

Asisten DD Bidang Jaminan Kualitas

Pelayanan Operasi Bandar Udara & Keselamatan &

Keamanan Bandar Udara

Asisten DD Bidang Organisasi &

Tata Kerja

Deputy Direktur Umum

Asisten DD Bidang Tata Usaha Perkantoran

Asisten DD Bidang Pelayanan

Umum

Deputy Direktur Teknik

Perencanaan & Spesifikasi Teknis

Asisten DD Bidang Perencanaan &

Spesifikasi Teknik Umum

Asisten DD Bidang Perencanaan &

Spesifikasi Teknik Fasilitas Kespen

Asisten DD Bidang Perencanaan &

Spesifikasi Teknik Fas. Bandar Udara

& A2B

Asisten DD Bidang Perencanaan &

Spesifikasi Teknik Fas. Elektrikal,

Mekanikal & Air

Asisten DD Bidang Penyiapan Asset Bersifat Umum

Deputy Direktur Teknik

Pengawasan & Jaminan Kualits

Asisten DD Bidang Pengawasan &

Jaminan Kualitas Teknik Umum

Asisten DD Bidang Pengawasan &

Jaminan Kualitas Teknik Elektronika

Asisten DD Bidang Pengawasan &

Jaminan Kualitas Teknik Listrik &

Peralatan

Page 176: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

174

DATA PERUSAHAANCORPORATE DATA

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

SekretarisPerusahaan

Biro Perencanaan &

SIM

Biro Hukum

Biro Pengadaan

Biro Manajemen Risiko &

Keselamatan

SPI

Deputy Direktur Akuntansi

Deputy Direktur Bisnis Aviasi & Tarif

Deputy Direktur Perbendaharaan

Deputy Direktur Komersial &

Pengembangan Usaha Wilayah I

Deputy Direktur Anggaran & PKBL

Deputy Direktur Komersial &

Pengembangan Usaha Wilayah II

Deputy Direktur Operasi

Lalu Lintas Penerbangan

Deputy Direktur Administrasi Personalia

Deputy Direktur Perencanaan

SDM & Organisasi

Deputy Direktur Operasi

Bandar Udara

Deputy Direktur Umum

Deputy Direktur Teknik

Perencanaan & Spesifikasi Teknis

Deputy Direktur Teknik

Pengawasan & Jaminan Kualits

DIREKTURKEUANGAN

DIREKTUROPERASI &

TEKNIK

DIREKTURKOMERSIAL &

PENGEMBANGAN USAHA

DIREKTURPERSONALIA &

UMUM

DIREKTUR UTAMA

Cabang

STRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure

Page 177: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

175ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

SekretarisPerusahaan

Biro Perencanaan &

SIM

Biro Hukum

Biro Pengadaan

Biro Manajemen Risiko &

Keselamatan

SPI

Deputy Direktur Akuntansi

Deputy Direktur Bisnis Aviasi & Tarif

Deputy Direktur Perbendaharaan

Deputy Direktur Komersial &

Pengembangan Usaha Wilayah I

Deputy Direktur Anggaran & PKBL

Deputy Direktur Komersial &

Pengembangan Usaha Wilayah II

Deputy Direktur Operasi

Lalu Lintas Penerbangan

Deputy Direktur Administrasi Personalia

Deputy Direktur Perencanaan

SDM & Organisasi

Deputy Direktur Operasi

Bandar Udara

Deputy Direktur Umum

Deputy Direktur Teknik

Perencanaan & Spesifikasi Teknis

Deputy Direktur Teknik

Pengawasan & Jaminan Kualits

DIREKTURKEUANGAN

DIREKTUROPERASI &

TEKNIK

DIREKTURKOMERSIAL &

PENGEMBANGAN USAHA

DIREKTURPERSONALIA &

UMUM

DIREKTUR UTAMA

Cabang

Page 178: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

176

DATA PERUSAHAANCORPORATE DATA

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

PERUSAHAAN AFILIASI & YAYASANAffiliated Companies and Foundation

PT Gapura Angkasa adalah perusahaan patungan yang

didirikan oleh tiga BUMN, yaitu PT Garuda Indonesia (Persero),

PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero),

yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa ground

handling independen yang meliputi kargo dan pergudangan,

penumpang dan penanganan bagasi, operasi penerbangan dan

servis pesawat udara serta kegiatan usaha lainnya yang dapat

menunjang usaha penerbangan di wilayah kerja Angkasa Pura

I dan Angkasa Pura II.

Berkantor pusat di jalan Angkasa Blok B12 kav 6, kemayoran,

jakarta, Gapura Angkasa memiliki willayah operasi tersebar

di 25 bandara di Indonesia yang seluruhnya di kelola oleh 21

kantor cabang, 1 kantor perwakilan, 2 kantor proyek smart

handling dan 2 proyek yang pengelolaan operasionalnya di

bawah kendali kantor cabang lainnya.

PT Gapura Angkasa didirikan berdasarkan Akta No.32 tanggal

26 Januari 1998 oleh Imas Fatimah,SH., Notaris di Jakarta dan

di sahkan oleh Menteri Kehakiman sesuai keputusan Nomor

C-21003 HT.01.01-TH-99 tanggal 31 Desember1999.

Pendirian Perusahaan telah mendapat persetujuan Menteri

Keuangan RI Nomor: SR-546/MK.016/97 tanggal 5 Nopember

1997 tentang Pendirian Perusahaan Patungan Ground Handling

antara 3 BUMN tersebut.

Dari masing-masing pendiri diatur hak dan kewajibannya

dalam penyertaan modal sebagai berikut:

• PT Garuda Indonesia dengan penyertaan modal sebesar

37,50%, berkewajiban menyerahkan seluruh aset

ground support equipment (GSE) sesuai hasil penilaian

oleh PT Sucofindo yang di tetapkan nilainya sebesar

Rp 122.521.957.000 dan berhak menerima goodwill

sebesar Rp 23.040.000.000.

• PT Angkasa Pura I dengan penyertaan modal

sebesar 31,25%, berkewajiban menyetor aset

senilai Rp 1.415.600.000 dan uang tunai sebesar

Rp 65.784.400.

• PT Angkasa Pura II dengan penyertaan modal

sebesar 31,25%, berkewajiban menyetor aset

senilai Rp 600.239.000 dan uang tunai sebesar

Rp 66.599.761.000.

PT Gapura Angkasa is a joint venture company founded by

three state-owned enterprises, namely PT Garuda Indonesia

(Persero), PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa Pura

II (Persero), which engaged in the business of independent

ground handling services including cargo and Terminal Kargo,

passenger and baggage handling, flight operations and aircraft

servicing and other business activities that can support the

aviation business in the region of Angkasa Pura I and Angkasa

Pura II.

Having headquarter in Jalan Angkasa Blok B12 kav 6,

Kemayoran, Jakarta, Gapura Angkasa has operational region

in 25 airports in Indonesia which is entirely managed by 21

branch offices, 1 Representative office, 2 smart handling project

offices and 2 project offices which managed and controlled by

other branch offices.

PT Gapura Angkasa was established based on notarial

document no. 32 dated January 26, 1998 by Imas Fatimah,

SH., Notary in Jakarta and legalized by the Minister of Justice

according to the decree No. C-21 003 HT.01.01-TH-99 dated

December 31, 1999.

Establishment has been approved by the Minister of Finance

based on the decree No. SR-546/MK.016/97 dated November

5, 1997 on the Establishment of Joint Venture Company

between the three state-owned Ground Handling companies.

From each founder set up the rights and obligations in equity

as follows:

• PT Garuda Indonesia with equity of 37.50%, is obliged

to hand over all assets of ground support equipment

(GSE) in accordance with the results of the assessment by

PT Sucofindo that the set value of Rp 122,521,957,000 and

has a right for goodwill amounting to Rp 23.04 billion.

• PT Angkasa Pura I with equity of 31.25%, is obliged to

deposit assets valued at USD 1.415 billion, and cash

amounting to Rp 65,784,400.

• PTAngkasaPura II,withequityof31.25%,isobligedto

deposit assets valued at USD 600.239 million and cash of

Rp 66,599,761,000.

Page 179: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

177ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

Anggaran Pendirian Perusahaan mengalami perubahan

berdasarkan Akta Nomor 33 tanggal 21 Desember 1999

oleh Imas Fatimah SH., Notaris yang mengubah salah satu

kegiatan usaha perusahaan dari sebelumnya adalah cargo and

mail menjadi cargo, terminal kargo and mail, dan diubah lagi

berdasarkan Akta Nomor 2 tanggal 1 september 2010 oleh

R. Suryawan Budi Prasetiyono SH, MKn, Notaris di jakarta dan

telah memperoleh persetujuan perubahan Anggaran Dasar

sesuai Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI nomor AHU-

45974,AH.01.02 tahun 2010 tanggal 28 September 2010.

Bidang usaha utama Perusahaan setelah perubahan akta

adalah sebagai berikut:

1. Akomodasi dan Representatif

2. Kontrol Muatan, Komunikasi dan Kontrol Keberangkatan

3. Unit Perangkat Kontrol Muatan

4. Penumpang dan Bagasi

5. Kargo, Pergudangan, dan Surat Menyurat

6. Layanan Perjalanan

7. Pelayanan Pesawat

8. Minyak dan Bahan Bakar

9. Pemeliharaan Pesawat

10. Operasi Penerbangan dan Administrasi Kru

11. Transportasi Landasan

12. Katering dan Pelayanan

13. Administrasi dan Pengawasan

14. Keamanan Bandara

15. Pergudangan dan Logistik

16. Konsultan Penanganan Landasan

17. Pendidikan dan Pelatihan serta penyediaan tenaga ahli

Penanganan Landasan

Memasuki tahun ke-13, PT Gapura Angkasa telah mengukir

peran penting dalam industri bandara setempat. Sebagai

perusahaan patungan antara Maskapai Nasional PT Garuda

Indonesia dan dua otoritas bandara utama milik negara,

PT Angkasa Pura I dan PT Angakasa Pura II, kinerja di bidang

layanan, personil dan peralatan senantiasa mengalami

perkembangan hingga per 31 Desember 2010 posisi ekuitas

perusahaan telah mencapai Rp 337 miliar.

Company’s Articles of establishment decree has been changed

based on the Deed No. 33 dated December 21, 1999 by Imas

Fatimah, SH., Notary which converts one of the company’s

previous business activities which was cargo and mail became

cargo, warehousing and mail, and changed again by virtue of

Deed No. 2 dated September 1, 2010 by R. Suryawan Budi

Prasetiyono SH, Mkn, Notary in Jakarta and has obtained

approval of amendment according to Decree of the Minister

of Justice and Human Rights No.AHU-45974,AH.01.02 dated

September 28, 2010.

The main business areas of the Company after the change of

the deed is as follows:

1. Representation and Accommodation

2. Load Control, Communication and Departure Control

3. Unit Load Device Control

4. Passenger and Baggage

5. Cargo, Warehousing and mail

6. Ramp Service

7. Aircraft Servicing

8. Fuel and Oil

9. Aircraft Maintenance

10. Flight Operation and Crew Administration

11. Surface Transport

12. Catering and Services

13. Supervision and Administration

14. Airport security

15. Warehousing and Logistic

16. Ground Handling Consultant

17. Training and providing skilled ground handling personnel

Entering the13th year, PT Gapura Angkasa has engraved an

important role in the local airport industry. As a joint venture

between National airline PT Garuda Indonesia and two major

airports authority of the state-owned PT Angkasa Pura I and

PT Angakasa Pura II, performance in the field of services,

personnel and equipment have evolved continuously as until

December 31, 2010 the company’s equity position has reached

USD 337 billion.

Page 180: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

178

DATA PERUSAHAANCORPORATE DATA

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Neraca(Dalam ribuan Rupiah)

Balance Sheet(In Thousand Rupiah)

KETERANGAN 2009 2010 DESCRIPTION

Jumlah Aset Lancar 263.920.454 258.135.656 Total Current Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 173.441.510 196.148.980 Total Fixed Assets

Jumlah Aset 437.361.964 454.284.636 Total Assets

Jumlah Kewajiban Lancar 95.351.245 90.995.582 Total Current Liabilities

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 28.040.574 26.101.769 Total Long Term Liabilities

Jumlah Ekuitas 313.970.144 337.187.283 Total Equity

Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas 437.361.964 454.284.636 Total Liabilities And Equtity

Laporan Laba Rugi(Dalam ribuan Rupiah)

Income Statement (In Thousand Rupiah)

KETERANGAN 2009 2010 DESCRIPTION

Pendapatan Usaha 570.869.882 610.568.767 Operating Income

Beban Pokok (433.523.183) (492.856.113) Costs Of Good Sold

Laba Kotor 137.346.698 117.712.654 Gross Profit

Beban Operasi (78.607.489) (86.504.365) Operating Expenses

Laba Usaha 58.739.208 31.208.289 Profit

Pendapatan (Beban) Lain-Lain (5.944.665) 38.147.498 Other Revenue (Expense)

Laba Sebelum Pajak 52.794.543 69.355.787 Profit Before Tax

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (21.451.963) (21.896.733) Benefit (Expense) Income Tax

Laba Bersih 31.342.579 47.459.053 Net Profit

Laba Bersih Per Saham 15 22 Net Profit Per Share

Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA)

Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA) didirikan untuk

mengelola Program Dana Pensiun Manfaat Pasti, yaitu

penyediaan manfaat pensiun untuk karyawan PT Angkasa

Pura I dan keluarganya pada saat mencapai usia pensiun dalam

bentuk pembayaran berkala.

Didirikan berdasarkan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I

Nomor KEP.1156/KU.60/1998 tanggal 6 Oktober 1998 tentang

Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Angkasa Pura I

yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan

berdasarkan keputusan Nomor: KEP.393/KM.17/1999 tanggal

15 Nopember 1999. Peraturan Dana Pensiun tersebut

kemudian disempurnakan melalui Surat Keputusan Direksi

Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA)

Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA) established to

manage the Defined Benefit Pension Fund Program, namely

the provision of pension benefits for employees of PT Angkasa

Pura I and their family at the time of retirement age in the form

of periodical payment.

Established by decision of the Directors of PT Angkasa Pura

I Number KEP.1156/KU.60/1998 dated October 6, 1998

regarding the Pension Fund Regulations of the Pension Fund

Angkasa Pura I, which has been approved by the Minister of

Finance based on decision No. KEP.393/KM.17/1999 dated

November 15, 1999. Regulation of Pension Fund afterwards

finalized through a Decree of the Board of PT Angkasa Pura I

Page 181: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

179ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor KEP.19/KU.60/2000 tanggal

11 Mei 2000 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana

Pensiun Angkasa Pura I. Peraturan Dana Pensiun tersebut telah

mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan berdasarkan

Surat Keputusan Nomor: KEP.274/KM.17/2000 tanggal 12

Juni 2000 dan dicatat dalam Berita Negara Nomor 64 tahun

2000 dan Tambahan Berita Negara RI Nomor 59/DAPEN tahun

2000 serta sesuai dengan Undang-undang No. 11 tahun 1992

tentang Dana Pensiun.

Tujuan didirikannya DAPENRA adalah untuk membantu

Angkasa Pura I dalam mewujudkan pemberian kesejahteraan

kepada pensiunan yang semakin meningkat dengan sumber

dana berasal dari iuran Pendiri, iuran pegawai dan hasil

pengembangan kekayaannya.

Perkembangan dana yang dikelola sejak DAPENRA didirikan

telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun

1999 dana yang dikelola sebesar Rp 122,62 milyar dan per 31

Desember 2010 telah mencapai Rp 712,40 Milyar

Jumlah peserta DAPENRA terdiri dari peserta aktif (pegawai

aktif) dan peserta pasif (pensiunan). Sampai dengan akhir

tahun 2010 jumlah peserta sebanyak 4.604 peserta terdiri dari

3.262 peserta aktif dan 1.342 peserta pasif.

Ikhtisar DAPENRA 5 tahun terakhir(Dalam ribuan Rupiah)

Overview DAPENRA in last 5 years(In Thousand Rupiah)

KETERANGAN 2006 2007 2008 2009 2010 DESCRIPTION

Jumlah Peserta *) Total Participants *)

Peserta Aktif 3.656 3.526 3.639 3.444 3.262 Active Participants

Peserta Pasif 824 933 1.068 1.211 1.342 Pasive Participants

Aktiva Bersih **) Net Assets **)

Investasi (Nilai Wajar) 398.083.577 438.741.842 464.034.753 583.582.473 712.406.347 Investment (Fair Value)

Total Aktiva Bersih 412.065.181 460.541.185 463.499.186 595.307.649 719.954.652 Total Net Assets

Kekayaan Untuk

Pendanaan

411.540.706 453.643.621 462.881.527 594.950.154 719.537.272 Wealth To Fund

Perubahan Aktiva

Bersih **)

Changes In Net Assets **)

Penerimaan Iuran 19.537.700 17.639.683 19.427.647 23.802.227 23.975.265 Admission Fee

Pembayaran Manfaat

Pensiun

14.279.947 16.999.068 23.820.806 28.612.657 30.956.666 Payment Of Pension Benefit

Neraca **) Balance **)

Jumlah Aktiva 414.033.210 463.071.601 476.276.611 601.103.436 729.781.987 Total Assets

Kewajiban Aktuaria 406.044.245 444.877.388 460.108.782 504.963.232 615.135.850 Actuarial Liabilities

Selisih Kewajiban

Aktuaria

6.020.937 15.663.796 3.390.404 90.344.417 104.818.801 Difference In Actuarial

Liabilities

Hasil Usaha **) Results Of Operation **)

(Persero) No. KEP.19/KU.60/2000 dated May 11, 2000 regarding

the Pension Fund Regulations of the Pension Fund Angkasa

Pura I. Regulation of Pension Funds has been approved by the

Minister of Finance under Decree No. KEP.274/KM.17/2000

dated June 12, 2000 and recorded in the State Gazette No. 64

year 2000 and the Supplement of the State Gazette No. 59/

DAPEN year 2000 and appropriate with Law no. 11 year 1992

regarding the Pension Fund.

The goal of DAPENRA establishment is to assist Angkasa Pura

I in the realization of welfare to retirees which increasing with

the source of the funding comes from dues Founder, employee

contributions and the results of the development of wealth.

The development of managed funds since DAPENRA founded

has experienced significant growth. In 1999 managed funds

amounting to Rp 122.62 billion and as of December 31, 2010

has reached USD 712.40 billion

The number of participants DAPENRA consists of active

participants (active employees) and passive participants

(retirees). As of the end of 2010 the number of participants is

4,604 participants, consisted of 3,262 active participants and

1,342 passive participants.

Page 182: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

180

DATA PERUSAHAANCORPORATE DATA

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Ikhtisar DAPENRA 5 tahun terakhir(Dalam ribuan Rupiah)

Overview DAPENRA in last 5 years(In Thousand Rupiah)

KETERANGAN 2006 2007 2008 2009 2010 DESCRIPTION

Hasil Usaha Investasi

(HUI)

46.310.685 53.513.609 48.897.085 99.787.454 111.922.930 Results Of Investment

Operation

Hasil Usaha Setelah

Pajak

39.844.737 46.781.952 40.569.469 88.828.283 98.721.644 Results Of Operation After

Tax

Rasio-Rasio Ratio-Ratio

Rasio Kecukupan Dana

(RKD)

101,35% 101,97% 100,60% 117,82% 116,97% Fund Adequacy Ratio

Rasio HUI/TIR (ROI) 12,30% 12,78% 10,45% 28,03% HUI/TIR (ROI) Ratio

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I

(YAKKAP I)

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP I)

didirikan dengan Akta Notaris Mily Karmila Sareal, SH Nomor

2 tanggal 2 September 2003 yang telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam keputusan Nomor

C-116 HT01.02 TH 2003 tanggal 19 September 2003.

Tujuan pendirian YAKKAP I adalah untuk mengelola Tunjangan

Hari Tua (THT) karyawan PT Angkasa Pura I dan melaksanakan

program-program pelayanan bagi karyawan seperti program

pemberian Tunjangan Hari Tua, Program bantuan pemeliharaan

kesehatan dan program-program bantuan lainnya.

Neraca YAKKAP I per 31 Desember 2010 dan 2009(Dalam ribuan Rupiah)

YAKKAP Balance Sheet as of December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah)

PERKIRAAN 2009 2010 ESTIMATE

ASET ASSET

Aset Lancar 88.608.080 74.361.267 Current Assets

Investasi Jangka Panjang 65.125.926 57.721.613 Long-term Investment

Aset Tetap 109.596 123.205 Fixed Assets

Aset Lain-lain Other Assets

-Aset Pajak Tangguhan (3.289) 5.732 Deferred Tax Assets

-Uang Muka THT 25.014.203 35.264.662 Prepaid THT

Total Aset 178.854.516 167.465.015 Total Assets

KEWAJIBAN Liabilities

Kewajiban Lancar 8.448.220 10.451.616 Current liabilities

Aset Bersih: Net Assets

Aset Bersih Terikat Temporer 115.310.784 90.625.714 Temporary bound net assets

Aset Bersih Terikat Permanen 561.507 623.435 Permanently bound net assets

Aset Bersih Tidak Terikat 54.534.005 65.764.248 Non bound net assets

Total Kewajiban dan Aset Bersih 178.854.516 167.465.015 Total Liabilities and Net assets

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I

(YAKKAP I)

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP I)

was established by Deed Mily Karmila Sareal, SH No. 2 dated

September 2, 2003 which was approved by the Minister of

Justice and Human Rights in its decision No. C-116 HT01.02

TH 2003 dated 19 September 2003.

The purpose of YAKKAP I establishment was to manage the

Old Age Allowance, Tunjangan Hari Tua (THT) employees of

PT Angkasa Pura I and implement service programs for employees

such as Old Age Allowance program administration, health

care assistance programs and other assistance programs.

Page 183: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

181ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

KANTOR CABANGBranch Offices

Ngurah Rai International Airport

Jl. Raya I Gusti Ngurah Rai

Denpasar Bali 80362

Telephone : (0361) 751011, 751020

Facsimile : (0361) 751032

E-mail : [email protected]

Juanda International Airport

Surabaya 61253 A

Telephone : (031) 8667513, 8667514

Facsimile : (031) 8667506

E-mail : [email protected]

Sultan Hasanuddin International Airport

Makassar 90552

Telephone : (0411) 510123, 550082-3

Facsimile : (0411) 553183

E-mail : [email protected]

Sepinggan International Airport

Jl. Marsma R. Iswahyudi Balikpapan 76115

Telephone : (0542) 766886

Facsimile : (0542) 766882

E-mail : [email protected]

www.sepingganairport.com

Frans Kaisiepo International Airport

Jl. M. Yamin 99 Biak 98111

Telephone : (0981) 22555, 21855

Facsimile : (0981) 22106

E-mail : [email protected]

Sam Ratulangi International Airport

Manado 95374

Telephone : (0431) 811449, 814320

Adisutjipto International Airport

Jl. Solo km. 9 Yogyakarta 55282

Telephone : (0274) 484261, 484266

Facsimile : (0274) 488155

E-mail : [email protected]

Adi Sumarmo International Airport

Bandar Udara Adi Sumarmo Tromol Pos 800 57108

Telephone : (0271) 780715-4, 705274

Facsimile : (0271) 705251

E-mail : [email protected]

Syamsudin Noor Airport

Banjarmasin 70724

Telephone : (0511) 705277, 705274

Facsimile : (0511) 705251

E-mail : [email protected]

Ahmad Yani International Airport

Jl. Puad A.Yani Semarang 50145

Telephone : (024) 7608735

Facsimile : (024) 7603506

E-mail : [email protected]

Selaparang Internasional Airport

Jl. Adisutjipto No. 1, Mataram 83124

Telephone : (0370) 622987

Facsimile : (0370) 632030

E-mail : [email protected]

Pattimura International Airport

Jl. Dr. Leimena Laha Ambon 97236

Telephone : (0911) 311768

Facsimile : (0911) 345686

E-mail : [email protected]

El Tari International Airport

Jl. Adisutjipto Terminal B Kupang 85361

Telephone : (0380) 882031

Facsimile : (0380) 881263

E-mail : [email protected]

SBU Cargo Warehousing

Terminal Kargo Sultan Hasanuddin - Makassar

Makassar 90552

Telephone : (0411) - 552811

Facsimile : (0411) - 554239

Terminal Kargo Sepinggan - Balikpapan

Telephone : 0542 - 766866

Facsimile : 0542 - 766839

E-mail : [email protected]

MATSC

Jl. Bandara Baru Gedung MATSC - Makassar 90552

Telephone : 0411 - 4813210

Facsimile : 0411 - 4813717

E-mail : [email protected]

Page 184: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

182

DATA PERUSAHAANCORPORATE DATA

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

CATATANNotes

Page 185: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

DAFTAR ISI CONTENTS

01 Penjelasan Tema

Theme

10 Profil Perusahaan

Company Profile

18 Visi Misi

Vision Mission

20 Jejak Langkah

Milestones

22 Penghargaan & Sertifikasi

Awards & Certifications

24 Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

30 Peristiwa Penting

Event Highlights

32 Tinjauan Industri

Industrial Review

36 Tinjauan Rencana & Strategi

Review Plans & Strategies

44 Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of Commissioners

54 Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

58 Analisa Pembahasan ManajemenAtas Kinerja Perusahaan

Management Discussion & Analysis

102 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

112 Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

166 Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan

Responsibility for Annual Reporting

167 Data Perusahaan

Corporate Data

169 Profil Dewan Komisaris

Board of Commissioners

170 Profil Direksi

Board of Directors Profile

172 Struktur Organisasi

Organization Structure

176 Perusahaan Afiliasi & Yayasan

Affiliated Companies & Foundation

181 Kantor Cabang

Branch Offices

183 Laporan Keuangan

Financial Statements

Page 186: RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT · PDF fileLaporan Tahunan 2010 Annual Report ... dan lestari. Sedangkan warna ... Area kerja Angkasa Pura I adalah mengelola bandar udara

PT Angkasa Pura I (Persero) Kota Baru Bandar KemayoranBlok B-12 Kav. No.2, Jakarta 10610

[T] (62-21) 654 1961[F] (62-21) 654 1513/14www.angkasapura1.co.id

Annual Report2010Laporan Tahunan

RISING THROUGH NEW TEAM AND NEW COMMITMENT

Laporan Tahunan 2010 Annual Report

RISIN

G TH

RO

UG

H N

EW TEAM

AND

NEW

COM

MITM

ENT

An

nu

al Rep

ort

2010Lap

oran

Tahu

nan