Upload
ganangahimsa
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 S1-2013-283279-chapter1
1/4
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Modified Cassava Flour atau mocaf merupakan hasil modifikasi tepung
ubi kayu yang dibuat dengan cara fermentasi sawut ubi kayu (Manihot esculenta
Crantz) dengan tujuan untuk memperbaiki sifat dan kesesuaian produk olahannya.
Produksi ubi kayu yang cukup melimpah di Indonesia, menjadikan mocaf
memiliki nilai strategis dalam upaya mewujudkan amanat Peraturan Presiden R.I.
No 22/2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Berbasis Sumber Daya Lokal, dan memberikan peran besar dalam mewujudkan
ketahanan pangan bagi masyarakat.
Mocaf sebagai produk unggulan hasil olahan ubi kayu diarahkan menjadi
pangan sumber karbohidrat alternatif untuk mendampingi dan apabila
dimungkinkan untuk mengganti konsumsi beras dan terigu. Dengan konsumsi
mocaf juga dapat menurunkan resiko penyakit degeneratif, mengingat ubikayu
memiliki kelebihan yaitu mengandung scopoletin dan bebas gluten (gluten-free
food) (Nuraini, 2010).
Pada saat ini mocaf telah banyak digunakan sebagai bahan baku untuk
pembuatan pangan olahan dan salah satunya untuk pembuatan mi. Mi merupakan
salah satu jenis pangan olahan cepat saji, mudah dikonsumsi, dan cocok untuk
pendamping atau pengganti nasi. Selain dapat langsung dikonsumsi sebagai
makanan pokok, produk mi diarahkan sebagai pangan darurat yang diharapkan
dapat didayagunakan untuk persediaan bahan pangan ketika ada bencana ataupun
7/23/2019 S1-2013-283279-chapter1
2/4
2
musim paceklik. Menurut Wahjuningsih (2010) mocaf dapat digunakan sebagai
pendamping terigu untuk pembuatan mi kering sampai jumlah 30%.
Pada umumnya mi terbuat dari terigu dan komponen utamanya adalah
karbohidrat sedangkan kadar proteinnya hanya sekitar 11 - 15% bk. Bahkan kadar
asam amino lisin dan treonin pada protein mi relatif rendah (Wasche dkk., 2001).
Penggunaan mocaf sebagai pendamping terigu untuk pembuatan mi memiliki
potensi cukup tinggi karena sifat mocaf mendekati sifat terigu. Namun demikian
kadar protein mocaf relatif rendah yakni 0,68 % bk (Nahdlah, 2010), hal ini dapat
diatasi dengan penambahan protein nabati. Bahan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kadar protein dan melengkapi zat gizi mi adalah kacang-kacangan,
dan salah satu alternatif pilihannya adalah kacang merah.
Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) memiliki kadar protein yang relatif
tinggi yaitu 23,15 % bk, jumlah ini hampir setara dengan kacang hijau yang lebih
populer sebagai sumber protein. Susunan asam amino pada protein kacang merah
pun cukup lengkap (Valencia, 2010). Keunggulan lain dari kacang merah yaitu
memiliki beberapa mineral seperti besi, magnesium, dan seng, serta vitamin B5
dan folat (Anonim, 2009). Lemak yang dimiliki kacang merah relatif rendah,
hampir bebas asam lemak jenuh. Di samping itu, kacang merah juga merupakan
sumber serat yang baik yaitu terdiri dari serat larut air dan serat tidak larut air
(Anonim, 2001). Serat larut air pada kacang merah mampu menurunkan kadar
kolesterol darah dan kadar gula darah (Marsono dkk., 2003) sehingga aman untuk
dikonsumsi oleh semua golongan masyarakat dari berbagai kelompok umur.
7/23/2019 S1-2013-283279-chapter1
3/4
3
Namun demikian konsumsi kacang merah dalam bentuk utuh umumnya kurang
acceptablesehingga kacang merah diolah menjadi tepung terlebih dahulu.
Mi basah mudah rusak karena kadar airnya cukup tinggi yaitu 20 - 35%
(Anonima, 1992). Oleh sebab itu pembuatan mi kering menjadi salah satu pilihan
upaya agar mi kering tersedia setiap saat, memiliki umur simpan panjang, serta
jangkauan distribusi dan pemasaran yang luas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengkayaan protein mi kering
dengan substitusi modified cassava flour (mocaf) menggunakan tepung kacang
merah dengan cara menganalisis karakteristik fisik, inderawi, dan kimia mi kering
tersebut. Mi yang dihasilkan dari substitusi mocaf dan tepung kacang merah
diharapkan memiliki karakteristik fisik, inderawi, dan kimia mendekati mi yang
keseluruhan terbuat dari terigu sehingga dapat meminimalkan penggunaan terigu
sekaligus meningkatkan kadar protein mi yang dihasilkan.
1.2. Tujuan penelitian
1.2.1. Tujuan Umum
Mendapatkan formula untuk pembuatan mi kering substitusi modified
cassava flour(mocaf) dengan pengkayaan tepung kacang merah yang berkualitas
baik dan disukai oleh konsumen.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakteristik kimia dan fisiko-kimia modified cassava flour
(mocaf)dan tepung kacang merah.
7/23/2019 S1-2013-283279-chapter1
4/4
4
2.
Mengetahui jumlah penggunaan modified cassava flour (mocaf) untuk
pembuatan mi kering yang masih mempunyai karakteristik fisik mendekati
mi kering komersial dan diterima oleh konsumen.
3. Mengetahui karakteristik fisik (cooking time, kehilangan padatan akibat
pemasakan, rasio pengembangan, tensile strength, elongasi dan kuat
patah) dan inderawi variasi mi kering substitusi modified cassava flour
(mocaf) dengan pengkayaan tepung kacang merah.
4. Mengetahui komposisi gizi dan peningkatan kadar protein mi kering
substitusi modified cassava flour (mocaf) dengan pengkayaan tepung
kacang merah yang disukai panelis.
1.3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memperoleh mi kering substitusi modified
cassava flour (mocaf) dengan pengkayaan tepung kacang merah (Phaseolus
vulgaris L.) yangberkualitas baik sehingga mendukung program pemerintah
dalam pengembangan dan pemanfaatan bahan lokal dalam industri pangan, serta
dapat mengurangi impor terigu.