Sak Gangguan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    1/35

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    2/35

    | SAK Gangguan

    2

    Faktor yang berhubungan

    1) Rangsangan lingkungan yang berlebihan

    2) Stress psikis

    3) Perubahan penangkapan sensori, transmisi atau integrasi

    4) Kurangnya rangsang lingkungan

    Untuk menegakkan diagnosa ini perlu didapatkan data utama

    1) Halusinasi sesuai karakteristik jenis halusinasi

    2) Konsentrasi kurang

    3) Penyimpangan pendengaran/ penglihatan

    4) Perubahan pola perilaku (misal: bicara atau tertawa sendiri)

    5) Perubahan pola komunikasi

    3. Intervensi Generalis

    a. Tindakan Keperawatan untuk Pasien

    1) Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:

    a) Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya

    b) Pasien dapat mengontrol halusinasinya

    c) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

    2) Tindakan Keperawatan

    a) Membantu pasien mengenali halusinasi.

    Dapat melakukan dengan berdiskusi dengan pasien tentang isi

    halusinasi (apa yang didengar/ dilihat), waktu terjadi halusinasi,

    frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi

    muncul dan perasaan pasien saat halusinasi muncul.

    b) Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara:

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    3/35

    | SAK Gangguan

    3

    Menghardik halusinasi

    Menjelaskan cara menghardik halusinasi, memperagakan cara

    menghardik, meminta pasien memperagakan ulang, memantau

    penerapan cara ini, dan menguatkan perilaku pasien

    Bercakap-cakap dengan orang lain

    Untuk mengontrol halusinasi dapat juga dengan bercakap-cakap

    dengan orang lain. Ketika pasien bercakap-cakap dengan orang lain

    maka terjadi distraksi; fokus perhatian pasien akan beralih dari

    halusinasi ke percakapan yang dilakukan dengan orang lain

    tersebut.

    Melakukan aktivitas yang terjadual

    Untuk mengurangi risiko halusinasi muncul lagi adalah dengan

    menyibukkan diri dengan aktivitas yang teratur. Dapat dilakukan

    dengan cara: menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk

    mengatasi halusinasi, mendiskusikan aktivitas yang biasa

    dilakukan oleh pasien, melatih pasien melakukan aktivitas,

    menyusun jadual aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang

    telah dilatih, memantau pelaksanaan jadual kegiatan dan

    memberikan penguatan terhadap perilaku pasien yang positif.

    Menggunakan obat secara teratur

    Untuk mampu mengontrol halusinasi pasien juga harus dilatih

    untuk menggunakan obat secara teratur sesuai dengan program.

    Tindakan keperawatan agar pasien patuh menggunakan obat:jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa, jelaskan

    akibat bila obat tidak digunakan sesuai program, jelaskan akibat

    bila putus obat, jelaskan cara mendapatkan obat/ berobat, jelaskan

    cara menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar obat, benar

    pasien, benar cara, benar waktu, benar dosis).

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    4/35

    | SAK Gangguan

    4

    c) Terapi Aktivitas kelompok: Stimulasi Persepsi, Halusinasi

    b. Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga

    1) Tujuan untuk keluarga adalah :

    Keluarga dapat merawat pasien di rumah dan menjadi sistem pendukung

    yang efektif untuk pasien.

    2) Tindakan Keperawatan:

    a) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien

    b) Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga meliputi: pengertian

    halusinasi, jenis halusinasi yang dialami oleh pasien, tanda dan gejala

    halusinasi, proses terjadinya halusinasic) Berikan kesempatan pada keluarga untuk memperagakan cara merawat

    pasien dengan halusinasi

    d) Buat perencanaan pulang dengan keluarga

    4. Intervensi Spesialis

    a. Terapi Individu: terapi perilaku

    b. Terapi Kelompok: psikoedukasi kelompokc. Terapi Keluarga: triagle terapi

    d. Terapi Komunitas: assertive community therapy

    5. Diagnosa Medis

    Skizofrenia

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    5/35

    | SAK Gangguan

    5

    B. Perilaku Kekerasan

    1. Pengertian

    Keadaan dimana seseorang menunjukkan perilaku yang aktual melakukan

    kekerasan yang ditujukan pada diri sendiri/ orang lain secara verbal maupun non

    verbal dan pada lingkungan.

    2. Karakteristik

    Fisik

    a. Mata melotot/ pandangan tajam

    b. Tangan mengepal

    c. Rahang mengatup

    d. Wajah memerah

    e. Postur tubuh kaku

    Verbal

    a. Mengancam

    b. Mengumpat dengan kata-kata kotor

    c. Suara keras

    d. Bicara kasar, ketus

    Perilaku

    a. Menyerang orang lain

    b. Melukai diri sendiri/ orang lain

    c. Merusak lingkungan

    d. Amuk/ agresif

    Faktor yang berhubungan

    a. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah

    b. Stimulus lingkungan

    c. Konflik interpersonal

    d. Status mental

    e. Putus obat

    f. Penyalahgunaan narkoba/ alkoholik

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    6/35

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    7/35

    | SAK Gangguan

    7

    2) Mengatakan tidak untuk hal yang tidak beralasan (logis)

    3) Mampu mengungkapkan keluhan

    4) Mengungkapkan penghargaan/ pujian

    Pelaksanaan Asertif

    1) Bahasa tubuh

    Mempertahankan kontak mata

    Mempertahankan posisi tubuh (berhadapan dan tegak)

    Berbicara dengan tegas

    Nada suara tegas

    Ekspresi wajah dan sikap tubuh untuk penekanan

    2) Pendengar

    Mempersiapkan diri

    Mendengarkan

    Mengklarifikasi

    Mengakui

    3) Percakapan

    Atur lingkungan bicara

    Menetapkan topik pembicaraan

    Mengekspresikan perasaan

    Mengekspresikan permintaan

    Membuat orang lain melakukan kebutuhan kita

    d. Tindakan Komunikasi

    1) Bicara dengan lembut

    2) Nada rendah

    3) Tidak membalas suara keras

    4) Gunakan kalimat pendek dan simpel

    5) Hindarkan tertawa dan senyum tidak pada tempatnya

    6) Katakan anda siap membantu

    7) Beri kesempatan untuk ventilasi

    8) Sikap rilek dan terapeutik

    9) Gerakan tidak tergesa-gesa

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    8/35

    | SAK Gangguan

    8

    10) Jaga jarak 1-3 langkah dari klien (personal space violence people 4 kali

    orang normal)

    e. Tindakan atau Strategi Perilaku

    1) Limit Setting

    Pada saat melakukan interaksi sepakati perilaku yang diijinkan, perilaku

    yang tidak diijinkan dan konsekuensi dari perilaku yang tidak diijinkan.

    Perawat dan klien mengetahui kesepakatan yang telah dibuat bersama

    2) Kontrak perilaku untuk kontrol perilaku

    Ketika perawat akan mengajak klien melakukan aktivitas misalnya keluar

    ruangan maka perlu dibuat kontrak terlebih dahulu tentang perilaku yang

    diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan.

    f. Manajemen Krisis

    1) Identifikasi leadertim krisis

    2) Susun dan kumpulkan tim krisis

    3) Beri tahu petugas keamanan jika perlu

    4) Pindahkan semua klien dari area tersebut

    5) Siapkan/ dapatkan alat pengekang (restrain)

    6) Susun strategi dan beritahu anggota tim

    7) Jelaskan setiap tindakan pada klien

    8) Ikat/ kekang klien sesuai instruksi leader(posisi yang nyaman)

    9) Berikan obat psikofarmaka sesuai instruksi

    10) Jaga tetap kalem dan konsisten

    11) Evaluasi tindakan dengan tim

    12) Jelaskan kejadian pada klien lain dan staf seperlunya13) Secara bertahap integrasikan klien pada lingkungan

    g. Pengasingan

    Tujuan: melindungi pasien, orang lain dan staf dari bahaya

    Prinsip:

    1) Pembatasan Gerak

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    9/35

    | SAK Gangguan

    9

    pembatasan gerak dilakukan tanpa melakukan pengikatan. Yang perlu

    diperhatikan dalam pembatasan gerak adalah aman dari mencederai diri

    dan lingkungan aman dari perilaku klien.

    2) Isolasi

    Pada kasus paranoid biasanya klien perlu dibatasi dalam berinteraksi

    dengan orang lain. Area yang terbatas dilakukan dengan tujuan adaptasi

    dan nantinya ditingkatkan secara bertahap.

    3) Pembatasan Input Sensoris

    Ruangan yang sepi akan menurunkan/ mengurangi stimulus bagi klien

    untuk melakukan perilaku kekerasan.

    h. Pengekangan

    Tujuan: mengurangi gerak fisik klien dan melindungi klien dan orang lain dari

    cedera.

    Indikasi:

    1) Ketidakmampuan mengontrol perilaku

    2) Perilaku tidak dapat dikontrol oleh obat atau teknik psikososial

    3) Hiperaktif, agitasi

    Tindakan:

    1) Jelaskan pada klien alasan pengekangan

    2) Lakukan dengan hati-hati dan tidak melukai

    3) Ada perawat yang ditugaskan untuk mengontrol tanda vita, sirkulasi, dan

    membuka ikatan untuk latihan gerak

    4) Penuhi kebutuhan fisik: makan, minum, eliminasi dan perawatan diri

    4. Intervensi Spesialis

    a. Terapi Individu:

    b. Terapi Kelompok: supportif group, psikoedukasi kelompok

    c. Terapi Keluarga: psikoedukasi keluarga

    d. Terapi Komunitas: Psikoedukasi

    5. Diagnosa Medis

    Skizofrenia

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    10/35

    | SAK Gangguan

    10

    C. Defisit Perawatan Diri

    1. Pengertian

    Kelemahan kemampuan untuk melakukan atau melengkapi aktifitas mandi/

    kebersihan diri.

    2. Karakteristik

    a. Gangguan kebersihan diri: badan kotor, rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki

    dan bau, kuku panjang dan kotor

    b. Ketidakmampuan berhias/ berdandan, rambut acak-acakan, pakaian kotor dan

    tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada

    pasien wanita tidak berdandan

    c. Ketidakmampuan makan secara mandiri: ketidakmampuan mengambil makan

    sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada tempatnya

    d. Ketidakmampuan untuk untuk BAB/BAK secara mandiri: BAB atau BAK

    tidak pada tempatnya, tidak membersihakan diri secara baik setelah

    BAB/BAK.

    Faktor yang Berhubungan

    a. Menurun atau kurang motivasi

    b. Kecemasan berat

    c. Gangguan Persepsi atau Kognitif

    d. Kelemahan dan Ketakutan

    e. Hambatan Lingkungan

    3. Intervensi Generalis

    Tindakan untuk Pasien

    b. Latih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri

    1) Jelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.

    2) Jelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri

    3) Jelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri

    4) Latih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri

    c. Latih pasien berdandan dan berhias

    d. Latih pasien makan secara teratur

    e. Latih pasien untuk BAB/BAK secara mandiri

    f. TAK DPD

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    11/35

    | SAK Gangguan

    11

    Tindakan Untuk Keluarga

    a. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang

    dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.

    b. Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri pasien dan membantu

    mengingatkan pasien dalam merawat diri (sesuai jadual yangtelah disepakati).

    c. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan pasien dalam

    merawat diri.

    4. Intervensi Spesialis

    a. Terapi Individu: Terapi Perilaku : Token Ekonomi

    b. Terapi Kelompok: Supportif Group Therapy

    c. Terapi Keluarga: Terapi Triangle

    d. Terapi Komunitas: ACT

    5. Diagnosa Medis

    Skizofrenia, Depresi

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    12/35

    | SAK Gangguan

    12

    D. Isolasi Sosial

    1. Pengertian

    Isolasi sosial adalah suatu pengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan

    segan terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif atau keadaan yang

    mengancam (Nanda, 2005). Dengan kata lain kita dapat katakan bahwa isolasi

    sosial adalah kegagalan individu dalam melakukan interaksi dengan orang lain

    yang disebabkan oleh pikiran negatif atau mengancam.

    2. Karakteristik

    Karakteristik isolasi sosial menurut Nanda (2005) meliputi:

    a. menarik diri

    b. tidak komunikatif

    c. mencoba menyendiri

    d. asyik dengan pikiran dan dirinya sendiri/ autistik

    e. tidak ada kontak mata

    f. sedih

    g. afek tumpul

    h. perilaku bermusuhan

    i. menyetakan perasaan sepi atau ditolak

    j. kesulitan membina hubungan di lingkungannya

    k. menghindari orang lain

    l. mengungkapkan perasaan tidak dimengerti orang lain

    Data-Data Yang Perlu Ditambahkan

    Pola hubungan dengan orang lain

    a. orang yang berarti bagi klien

    b. peran serta dalam kegiatan kelompok dan masyarakat

    c. hambatan berhubungan dengan orang lain

    Arti perpisahan dan kehilangan bagi klien

    Pola interaksi dalam keluarga

    a. pola komunikasi

    b. orang terdekat

    c. pengambilan keputusan

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    13/35

    | SAK Gangguan

    13

    Faktor yang berhubungan

    a. Perubahan status mental

    b. Ketidakmampuan terlibat dalam hubungan personal

    c. Tidak menerima nilai sosial

    d. Tidak menerima perilaku sosial

    e. Tidak adekuatnya sumber pribadi

    f. Kurang minat

    3. Intervensi Generalis

    a. Tindakan Keperawatan untuk Pasien

    1) Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:

    a) Pasien dapat memulai hubungan atau interaksi dengan orang lain.

    b) Pasien dapat mengembangkan dan meningkatkan hubungan/ interaksi

    sosial dengan orang lain

    c) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

    2) Tindakan Keperawatan

    a) Membantu pasien mengungkapkan hambatan ketika akan berinteraksi

    dengan orang lain:

    Dapat melakukan dengan berdiskusi dengan pasien tentang penyebab

    isolasi sosial, keuntungan berinteraksi dan kerugian kerugian

    b) Melatih pasien melakukan interaksi secara bertahap:

    Berkenalan dengan satu orang

    Berkenalan dengan dua orang atau lebih

    c) TAK sosialisasi

    b. Tindakan Keperawatan Keluarga

    1) Tujuan untuk keluarga

    Keluarga dapat merawat pasien di rumah dan menjadi sistem pendukung

    yang efektif untuk pasien.

    2) Tindakan Keperawatan

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    14/35

    | SAK Gangguan

    14

    a) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien

    b) Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga meliputi: pengertian

    isolasi sosial, penyebab isolasi sosial yang dialami oleh pasien, tanda

    dan gejala isolasi sosial, dan proses terjadinya isolasi sosial.

    c) Berikan kesempatan pada keluarga untuk memperagakan cara

    merawat pasien dengan isolasi sosial

    d) Buat perencanaan pulang dengan keluarga

    4. Intervensi Spesialis

    a. Terapi Individu: terapi perilaku, social skill training,CBT

    b. Terapi Kelompok: Logoterapi, psikoedukasi kelompok

    c. Terapi Keluarga: Terapi komunikasi

    d. Terapi Komunitas:Assertive community therapy

    5. Diagnosa Medis

    Skizofrenia, Depresi

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    15/35

    | SAK Gangguan

    15

    E. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah

    1. Pengertian

    Keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri dan

    kemampuannya dalam waktu lama dan terus menerus.

    2. Karakteristik

    a. Mengatakan hal yang negatif tentang diri sendiri dalam waktu lama dan terus

    menerus

    b. Mengekspresikan sikap malu/ minder/ rasa bersalah

    c. Kontak mata kurang/ tidak ada

    d. Selalu mengatakan ketidak mampuan/kesulitan untuk mencoba sesuatu

    e. Bergantung pada orang lain

    f. Tidak asertif

    g. Pasif dan hipoaktif

    h. Bimbang dan ragu-ragu

    i. Menolak umpan balik positif dan membesarkan umpan balik negatif mengenai

    dirinya

    Faktor yang berhubungana. Sikap keluarga yang tidak mendukung

    b. Penolakan

    c. Kegagalan

    Untuk menegakkan diagnosa ini perlu didapatkan data utama

    a. Kontak mata kurang/tidak ada

    b. Mengungkapkan secara verbal rasa minder/malu/bersalah

    c. Mengatakan hal yang negatif tentang diri sendiri

    d. Sering mengatakan ketidakmampuan melakukan sesuatu

    3. Intervensi Generalis

    a. Tindakan Keperawatan untuk Pasien

    1) Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:

    a) Pasien mengenali kemampuan positif yang dimiliki

    b) Pasien dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki

    c) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    16/35

    | SAK Gangguan

    16

    2) Tindakan Keperawatan

    a) Membantu pasien mengenali kemampuan positif.

    Dapat melakukan dengan berdiskusi dengan pasien tentang

    kemampuan dan aspek positif serta kemampuan yang masih bisa

    digunakan

    d) Melatih pasien meningkatkan kemampuan yang dimiliki

    e) TAK: Stimulasi persepsi HDR, stimulasi sensoris

    b. Tindakan Keperawatan Keluarga

    1) Tujuan untuk keluarga

    Keluarga dapat merawat pasien di rumah dan menjadi sistem pendukung

    yang efektif untuk pasien.

    2) Tindakan Keperawatan

    a) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien

    b) Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga meliputi: pengertian harga

    diri rendah, tanda dan gejala harga diri rendah, dan proses terjadinyaharga diri rendah

    c) Berikan kesempatan pada keluarga untuk memperagakan cara merawat

    pasien dengan harga diri rendah

    d) Buat perencanaan pulang dengan keluarga

    4. Intervensi Spesialis

    a. Terapi Individu: terapi kognitif, CBT, gestalt, penghentian pikiran

    b. Terapi Kelompok: Logoterapi, terapi supportif

    c. Terapi Keluarga: Terapi sistim keluarga, psikoedukasi

    d. Terapi Komunitas: Assertive community therapy

    5. Diagnosa Medis

    Depresi

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    17/35

    | SAK Gangguan

    17

    F. Risiko Perilaku Kekerasan

    1. Pengertian

    Keadaan dimana seseorang pernah/ mempunyai riwayat melakukan tindakan yang

    dapat membahayakan diri sendiri/ orang lain/ lingkungan baik secara fisik/

    emosional/ seksual dan verbal.

    2. Karakteristik

    b. Ada ide melukai diri sendiri/orang lain

    c. Merencanakan tindakan kekerasan pada diri sendiri/ orang lain/ lingkungan

    d. Mengancam

    e. Penyalahgunaan obat

    f. Depresi berat

    g. Marah/ sikap bermusuhan/ panik

    h. Bicara ketus

    i. Mengucapkan kata-kata kotor

    j. Mempunyai riwayat perilaku kekerasan

    Faktor yang berhubungan

    a. Status kesehatan mental : psikosis

    b. Riwayat perilaku kekerasan pada diri sendiri/ orang lain/ lingkungan

    c. Latar belakang keluarga yang tidak harmonis

    Untuk menegakkan diagnosa ini perlu didapatkan data utama

    a. Sikap bermusuhan

    b. Ada ide melukai diri sendiri/ orang lain

    c. Adanya riwayat perilaku kekerasan pada diri sendiri/ orang lain/ lingkungan

    3. Intervensi Generalis

    Tindakan Keperawatan untuk Pasien

    a) Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:

    1) Pasien mengenali perilaku kekerasan yang dialaminya

    2) Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan

    3) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    18/35

    | SAK Gangguan

    18

    b) Tindakan Keperawatan

    1) Membantu klien mengidentfikasi perilaku kekerasan yang dilakukan:

    menyebutkan penyebab perilaku kekerasan, menyebutkan tanda dan gejala

    perilaku kekerasan, menyebutkan perilaku kekerasan yang dilakukan,

    menyebutkan akibat perilaku kekerasan, menyebutkan cara mengontrol

    perilaku kekerasan

    2) Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan

    Mengontrol perilaku kekerasan dengan latihan fisik 1

    Mengontrol perilaku kekerasan dengan latihan fisik 2

    Mengontrol perilaku kekerasan secara verbal

    Mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual

    Mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat

    3) TAK: Stimulasi persepsi PK

    c) Tindakan Keperawatan Keluarga

    1) Tujuan untuk Keluarga

    Keluarga dapat merawat pasien di rumah dan menjadi sistem pendukung

    yang efektif untuk pasien.

    2) Tindakan Keperawatan

    (a) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien

    (b) Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga meliputi: pengertian

    perilaku kekerasan, penyebab perilaku kekerasan yang dialami oleh

    pasien, tanda dan gejala perilaku kekerasan, dan proses terjadinya

    perilaku kekerasan

    (c) Berikan kesempatan pada keluarga untuk memperagakan cara merawat

    pasien dengan perilaku kekerasan

    (d) Buat perencanaan pulang dengan keluarga

    4. Intervensi Spesialis

    a. Terapi Individu:Assertive training, terapi relaksasi, deep breathing exercise

    b. Terapi Kelompok: supportif group, psikoedukasi kelompok

    c. Terapi Keluarga: psikoedukasi keluargad. Terapi Komunitas:Assertive community therapy

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    19/35

    | SAK Gangguan

    19

    5. Diagnosa Medis

    Skizofrenia

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    20/35

    | SAK Gangguan

    20

    G. Risiko Bunuh Diri

    1. Pengertian

    Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk

    mengakhiri kehidupannya.

    2. Karakteristik

    Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh diri, kita mengenal

    tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu:

    a. Isyarat Bunuh Diri

    Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin

    bunuh diri, misalnya dengan mengatakan: Tolong jaga anak-anak karena sayaakan pergi jauh! atau Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.

    Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri

    hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri.

    Pasien umumnya mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih /

    marah / putus asa / tidak berdaya. Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif

    tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah

    b. Ancaman Bunuh Diri

    Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk

    mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat

    untuk melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif pasien telah memikirkan

    rencana bunuh diri, namun tidak disertai dengan percobaan bunuh diri.

    Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri,

    pengawasan ketat harus dilakukan. Kesempatan sedikit saja dapat

    dimanfaatkan pasien untuk melaksanakan rencana bunuh dirinya.

    c. Percobaan Bunuh Diri

    Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri

    untuk mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba

    bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau

    menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi.

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    21/35

    | SAK Gangguan

    21

    3. Intervensi Generalis

    Tindakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri

    a. Tujuan : Pasien tetap aman dan selamat

    b. Tindakan : Melindungi pasien

    Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka

    saudara dapat melakukan tindakan berikut:

    1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang

    aman

    2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali

    pinggang)

    3) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien

    mendapatkan obat

    Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien

    sampai tidak ada keinginan bunuh diri

    Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien percobaan bunuh diri

    a. Tujuan: Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang

    mengancam atau mencoba bunuh diri

    b. Tindakan

    1) Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan pernah

    meninggalkan pasien sendirian2) Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barang-barang

    berbahaya disekitar pasien

    3) Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun sendiri

    4) Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara teratur

    4. Intervensi Spesialis

    a. Terapi Individu: terapi CBT

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    22/35

    | SAK Gangguan

    22

    b. Terapi Kelompok: Logoterapi, terapi supportif

    c. Terapi Keluarga: Terapi komunikasi

    d. Terapi Komunitas:Assertive community therapy

    5. Diagnosa Medis

    Depresi

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    23/35

    | SAK Gangguan

    23

    H. Gangguan proses pikir: waham

    1. Pengertian

    Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/terus

    menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.

    2. Karakteristik

    Untuk mendapatkan data waham saudara harus melakukan observasi terhadap

    perilaku berikut ini:

    a. Waham Kebesaran

    Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan

    berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.

    Contoh: Saya ini pejabat di departemen kesehatan lho.. atau Saya

    punya tambang emas

    b. Waham Curiga

    Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha

    merugikan/mecederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai

    kenyataan.

    Contoh: Saya tahu..seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup

    saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya

    c. Waham Agama

    Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan

    berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan

    Contoh: Kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian

    putih setiap hari

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    24/35

    | SAK Gangguan

    24

    d. Waham Somatik

    Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit,

    diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.

    Contoh: Saya sakit kanker, setelah pemeriksaan laboratorium tidak

    ditemukan tanda-tanda kanker namun pasien terus mengatakan

    bahwa ia terserang kanker.

    e. Waham Nihilistik

    Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal,diucapkan

    berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.

    Contoh: Ini khan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh

    3. Intervensi Generalis

    1. Tindakan keperawatan untuk pasien

    a. Tujuan

    1) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap

    2) Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar

    3) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan

    4) Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar

    b. Tindakan

    1) Bina hubungan saling percaya

    Sebelum memulai mengkaji pasien dengan waham, saudara harus

    membina hubungan saling percaya terlebih dahulu agar pasien merasaaman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang

    harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saling

    percaya adalah:

    a). Mengucapkan salam terapeutik

    b). Berjabat tangan

    c). Menjelaskan tujuan interaksi

    d). Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu

    pasien.

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    25/35

    | SAK Gangguan

    25

    2) Bantu orientasi realita

    a) Tidak mendukung atau membantah waham pasien

    b) Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman

    c) Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari

    d) Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya dengarkan

    tanpa memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien

    berhenti membicarakannya

    e) Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai dengan

    realitas.

    3) Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi

    sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah.

    4) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan

    emosional pasien

    5) Berdikusi tentang kemampuan positif yang dimiliki

    6) Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki

    7) Berdiskusi tentang obat yang diminum

    8) Melatih minum obat yang benar

    2. Tindakan keperawatan untuk keluarga

    a. Tujuan

    1) Keluarga mampu mengidentifikasi waham pasien

    2) Keluarga mampu memfasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan yang

    dipenuhi oleh wahamnya.

    3) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien secara

    Optimal

    b.Tindakan

    1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga saat merawat pasien di rumah.

    2) Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami pasien

    3) Diskusikan dengan keluarga tentang:

    a) Cara merawat pasien waham dirumah

    b)Follow up dan keteraturan pengobatan

    c) Lingkungan yang tepat untuk pasien.

    4) Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat, dosis,

    frekuensi, efek samping, akibat penghentian obat)

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    26/35

    | SAK Gangguan

    26

    5) Diskusikan dengan keluarga kondisi pasien yang memerlukan konsultasi

    segera

    6) Latih cara merawat

    7) Menyusun rencana pulang pasien bersama keluarga

    4. Intervensi Spesialis

    a. Terapi Individu: terapi kognitif, CBT, gestalt, penghentian pikiran

    b. Terapi Kelompok: Logoterapi, terapi supportif

    c. Terapi Keluarga: Terapi sistem keluarga, psikoedukasi

    d. Terapi Komunitas:Assertive community therapy

    5. Diagnosa Medis

    Skizofrenia

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    27/35

    | SAK Gangguan

    27

    I. Kerusakan Komunikasi Verbal

    1. Pengertian

    Kerusakan komunikasi verbal adalah penurunan, perlambatan, atau ketiadaan

    kemampuan untuk menerima, memproses pesan (stimulus) yang diterima dan

    tidak mampu memberi respons yang sesuai karena kerusakan sistem di otak.

    Pasien memperlihatkan cara berkomunikasi yang tidak sesuai dengan stimulus

    dari luar, jawaban tidak sesuai dengan realitas. Kerusakan komunikasi verbal pada

    umumnya terdapat pada pasien dengan gangguan jiwa yang mengalami gangguan

    proses pikir (waham dan halusinasi)

    Untuk mengkaji pasien dengan kerusakan komunikasi verbal saudara dapat

    menggunakan wawancara dan observasi kepada pasien dan keluarga

    2. Karakteristik

    a. Bicara pasien tidak ada hubungan ide yang satu dengan ide yang lainnya

    (inkoheren)

    b. Menggunakan kata-kata yang berarti simbolik untuk individu tersebut

    (neologisme)

    c. Menggunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti dan tidak ada hubungan

    (bahasa gado-gado)

    d. Menggunakan kata-kata bersajak dengan bentuk tidak umum (assosiasi gema)

    e. Mengulang kata-kata yang didengar (ekolalia)

    f. Menggunakan kata-kata yang tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan orang

    lain

    g. Ketidak mampuan berpikir abstrak (mengungkapkan refleksi pikiran konkret)

    h. Berbicara berbelit-belit tanpa tujuan

    i. Tidak ada kontak mata dengan lawan bicara (tidak mau menatap langsung

    lawan bicara)

    j. Saat berbicara, secara tiba-tiba berhenti dan meneruskan kembali berbicara

    tapi tidak ada hubungannya dengan pembicaraan awal (blocking).

    k. Tidak mau berbicara sama sekali (mutism).

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    28/35

    | SAK Gangguan

    28

    3. Intervensi Generalis

    Tindakan Keperawatan untuk Pasien

    a. Tujuan

    1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya

    2) Pasien memahami ketidakmampuannya berkomunikasi secara efektif

    3) Pasien mampu menerima dan menginterpretasikan pesan orang lain secara

    efektif

    4) Pasien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaan secara tepat melalui

    komunikasi verbal

    5) Pasien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui komunikasi

    non verbal.

    b. Tindakan

    1) Bina hubungan saling percaya

    Selalu mengucapkan salam pada pasien

    Perkenalkan nama lengkap dan nama panggilan saudara, serta

    sampaikan bahwa saudara akan merawat pasien

    Tanyakan pula nama pasien dan nama panggilan kesukaannya

    Jelaskan tujuan saudara merawat pasien dan aktivitas yang akan

    dilakukan

    Jelaskan pula kapan aktivitas itu akan dilaksanakan dan berapa lama

    aktivitas tersebut dilakukan

    Bersikap empati dengan pasien

    2) Diskusikan dengan pasien bahwa komunikasi pasien sulit dimengerti

    3) Melatih pasien menerima dan menginterpretasikan pesan secara efektif.

    4) Melatih pasien mengekspresikan perasaan dan pikiran secara verbal

    5) Melatih pasien mengekspresikan pikiran dan perasaan secara non verbal

    Tindakan keperawatan yang ditujukan untuk keluarga

    a. Tujuan

    1) Keluarga mampu mengenal masalah kerusakan komunikasi yang dialami

    pasien.

    2) Keluarga mengetahui proses terjadinya kerusakan komunikasi verbal

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    29/35

    | SAK Gangguan

    29

    3) Keluarga mampu merawat pasien di rumah

    4) Keluarga mampu memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat

    b. Tindakan

    1) Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dirasakan keluarga

    2) Diskusikan dengan keluarga tentang proses terjadinya kerusakan

    komunikasi yang dialami pasien.

    3) Diskusikan bersama keluarga tentang

    a) Cara berkomunikasi dengan pasien dengan kerusakan komunikasi di

    rumah

    b) Teknik komunikasi yang bisa diterapkan oleh keluarga

    4) Latih keluarga menerapkan teknik komunikasi

    a) Menyatakan ulang untuk situasi blocking

    b) Memfokuskan untuk ide berloncatan

    c) Mengklarifikasi untuk tangensial

    d) Memvalidasi untuk komunikasi yang tidak jelas

    4. Intervensi Spesialis

    a. Terapi Individu: terapi kognitif

    b. Terapi Kelompok: psikoedukasi kelompok

    c. Terapi Keluarga: Terapi komunikasi

    d. Terapi Komunitas:Assertive community therapy

    J. Penatalaksanaan Regimen Terapeutik Keluarga Inefektif

    1. Pengertian

    Suatu pola pengaturan dan integrasi kedalam keluarga yang memproses program

    untuk pengobatan penyakit atau gejala sisa dari penyakit yang tidak memuaskan

    untuk memenuhi tujuan kesehatan yang spesifik.(NANDA,2005)

    2. Karakteristik

    a. Subyektif

    - Pengungkapan secara verbal keinginan untuk mengelola pengobatan

    penyakit dan mencegah gejala sisa

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    30/35

    | SAK Gangguan

    30

    - Pengungkapan secara verbal kesulitan pengaturan/integrasi dari salah satu

    atau lebih efek atau pencegahan komplikasi

    - Pengungkapan secara verbal bahwa keluarga tidak dapat bertindak untuk

    menguragi faktor resiko perkembangan penyakit dan gejala sisa.

    b. Obyektif

    - Percepatan (diharapkan atau tidak diharapkan) gejala-gejala penyakit dari

    anggota keluarga.

    - Aktivitas keluarga yang tidak tepat dalam mencapai tujuan program

    pengobatan atau pencegahan.

    - Kurangnya perhatian terhadap penyakit dan gejala sisa.

    3. Intervensi Generalis

    1). Tujuan

    a) Tujuan Umum

    Keluarga memahami dan mampu membuat keputusan dalam

    manajemen Regimen Terapeutik Keluarga yang Efektif

    b) Tujuan Khusus

    Keluarga mampu :

    - Menunjukkan keinginan untuk mengelola regimen/program

    terapeutik

    - Mengidentifikasi faktor-faktor pengganggu program terapeutik

    - Mengatur kegiatan yang biasa dibutuhkan kedalam program

    pengobatan anggota keluarga (misalnya diet, aktivitas sekolah)

    - Mengalami penurunan gejala sakit diantara anggota keluarga.

    2). Rencana Tindakan

    a) Terapi Generalis

    - Kaji status koping dan proses keluarga saat ini

    - Kaji tingkat pemahaman anggota keluarga pada penyakit,

    komplikasi, dan penanganan yang disarankan

    - Kaji kesiapan keluarga untuk mempelajarinya- Identifikasi pengaruh kebiasaan keluarga dan kepercayaan kesehaan

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    31/35

    | SAK Gangguan

    31

    Keterlibatan keluarga (NIC)

    - Identifikasi kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam

    perawatan pasien.

    - Tentukan sumber pemberi perawatan utama secara fisik,emosional

    dan pendidikan

    - Pantau struktur dan peranan keluarga

    - Identifikasi pemahaman dan kepercayaan anggota keluarga mengenai

    situasi

    - Tentukan tingkat ketergantungan pasien pada keluarga dengan cara

    yang sesuai dengan usia dan penyakit

    - Identifikasi dan hargai mekanisme koping keluarga.

    Pendidikan utuk Pasien atau Keluarga

    - Ajarkan kepada keluarga mengenai keahlian mengatur waktu

    - Berikan keterampilan yang dibutuhkan untuk terapi pasien kepada

    pemberi perawatan

    - Ajarkan strategi untuk mempertahankan atau memperbaiki kesehatan

    pasien

    - Ajarkan untuk strategi perawatan pasien yang meninggal

    - Keterlibatan keluarga (NIC): memudahkan pemahaman keluarga

    dalam aspek penyakit secara medis.

    Aktivitas Kolaborasi

    - Bantu keluarga untuk mengidentifikasi sumber perawatan kesehatan

    komunitas.

    - Rujuk keluarga pada kelompok yang mendukung keluarga

    Tindakan Lain

    - Libatkan keluarga dalam diskusi tentang kekuatan dan sumber daya

    - Bantu keluarga untuk menentukan tujuan yang relistis

    - Bantu anggota keluarga untuk merencanakan dan

    mengimplementasikan perubahan terapi dan gaya hidup pasien.

    - Dukung pemeliharaan rutinitas dan ritual keluarga di rumah sakit

    (misalnya makan bersama-sama dan diskusi keluarga)

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    32/35

    | SAK Gangguan

    32

    - Diskusikan rencana keluarga untuk perawatan anak ketika orang tua

    tidak ada.

    - Rencanakan aktivitas perawatan pasien dirumah untuk menurunkan

    gangguan rutinitas keluarga.

    - Dukung perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga selama

    dirawat, pada saat yang tepat.

    - Dukung anggota keluarga untuk menjaga atau memelihara hubungan

    keluarga, dengan cara yang tepat.

    - Bantu pemberi perawatan utama untuk mendapatkan persediaan

    perawatan yang dibutuhkan.

    4. Intervensi Spesialis

    a. Terapi Individu

    b. Terapi Kelompok

    c. Terapi Keluarga: terapi suportif, family psikoedukasi

    d. Terapi Komunitas

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    33/35

    | SAK Gangguan

    33

    K. Berduka Disfungsional

    1. Pengertian

    Kehilangan adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang

    dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau

    pergi/hilang. Dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi dimana seseorang

    mengalami suatu kekurangan atau tidak ada sesuatu yang dulunya ada (Wilkinson,

    2005).

    Berduka adalah respon fisik dan psikologis yang terpola spesifik pada individu

    yang mengalami kehilangan. Respon/reaksi normal, karena melalui proses

    berduka individu mampu memutus ikatan dengan benda/orang yang terpisah danberikatan dengan benda/orang baru. Berduka bisa mencakup aspek

    fisik/psikologis, kognitif dan perilaku

    2. Karakteristik

    Tahap Respons Perilaku

    1. Mengingkari 1. Menolak mempercayai bahwa kehilangan itu terjadi

    Contoh: Tidak , Berita itu tidak benar anak saya nanti juga akankembali mungkin belum mau pulang saja

    2. Tidak siap menangani masalah yang berhubungan dengan praktik

    atau prosedural

    Contoh: Saya tidak apa apa, sakit sakit saja itu dokter salah

    periksanya untuk apa saya mengikuti anjurannya

    2. Marah 1. Klien atau keluarga mungkin langsung marah pada perawat

    Contoh :

    -Jangan suka bawa berita yang tidak benar, kalau tidak tahu

    pasti.

    - Jangan bicara, itu ! tuhan tidak adil.- Kalau periksa yang teliti, (menghujat tim medis) atau marah

    dengan keluarga.

    3. Tawar

    Menawar

    1. Meminta perundingan (menawar) untuk menghindari kehilangan

    Contoh : Kenapa saya mengizinkan pergi merantau. Kalau saja

    dulu tidak saya izinkan pergi ....

    2. Mengekspresikan perasaan kesalahannya atau takut hukuman atas

    dosa yang lalu, kenyataan atau kesan/imagined

    Contoh :Kalau saja saya dulu berobat atau kontrol teratur

    mungkin ....

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    34/35

    | SAK Gangguan

    34

    4. Depresi - Berkabung yang berlebihan

    - Tidak dapat melakukan apapun

    - Bicara sesuka hati

    - Menarik diri, Termenung

    - Sedih, Menangis

    Contoh :

    -Ia. Saya tidak mau anak saya merantau lagi.

    -Makan tidak makan kumpul saja dirumah.

    -Biar saja tidak perlu berobat nanti juga sembuh.

    -Tidak usah bawa ke RS, sudah nasib saya.

    5. Penerimaan - Mulai menerima arti kehilangan

    - Menurunnya ketertarikan dengan lingkungan

    - Tidak tergantung pada orang yang mensupport

    - Mulai membuat perencanaan

    contoh :

    -Ya Allah maha segalanya semua atas kehendakNya.-Hidup sehat itu penting mencegah lebih baik dari pada

    mengobati.

    -Ya akhirnya saya harus dioperasi.

    -Apa yang harus saya lakukan supaya saya cepat

    sembuh.

    Data yang dikaji:

    a. Ungkapan kehilangan

    b. Menangis

    c. Gangguan tidur

    d. Kehilangan nafsu makan

    e. Susah konsentrasi

    f. Karakteristik berduka yang berkepanjangan

    1) Waktu denial yang lama

    2) Depresi

    3) Adanya gejala fisik yang berat

    4) Keinginan untuk bunuh diri

    3. Intervensi Generalis

    a. Tindakan keperawatan pada pasien

    1) Tujuan tindakan keperawatan: Pasien dapat melalui proses berduka secara

    normal dan sehat

    2) Tindakan keperawatan:

  • 8/13/2019 Sak Gangguan

    35/35

    35

    a) Menjadi pendengar yang aktif

    b) Meningkatkan koping

    c) Emosional support

    d) Spiritual support

    b. Tindakan keperawatan pada keluarga

    1) Tujuan tindakan keperawatan: Keluarga dapat merawat pasien yang

    berduka

    2) Tindakan keperawatan:

    a) Mengenal masalah berduka pada pasien

    b) Menjelaskan pada keluarga tentang cara merawat pasien dengan

    berduka berkepanjangan

    c) Mempraktekkan pada keluarga cara merawat pasien dengan berduka

    berkepanjangan

    d) Mengevaluasi kemampuan pasien yang berduka

    e) Melakukan rujukan

    4. Intervensi Spesialis

    a. Terapi Individu: kognitif

    b. Terapi Kelompok: logoterapi

    c. Terapi Keluarga: triangle terapi

    d. Terapi Komunitas