15
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYAKIT DIARE Topik : Penyakit Diare Sasaran : Pasien Dan Keluarga Yang Berkunjung ke Puskesmas Pakis Tempat : Puskesmas Pakis Hari/ tanggal : Senin, 28 Oktober 2013 Waktu : Penyuluh : Maria Christina Afrilia Eleng 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga di Puskesmas Pakis memahami tentang penyakit Diare. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu: 1) Menyebutkan pengertian penyakit diare 2) Menyebutkan klasifikasi (pembagian) penyakit diare 3) Menyebutkan penyebab diare 4) Menyebutkan tanda dan gejala diare 5) Menjelaskan penanganan diare

SAP_diare.docx

Embed Size (px)

Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)PENYAKIT DIARE

Topik: Penyakit DiareSasaran: Pasien Dan Keluarga Yang Berkunjung ke Puskesmas PakisTempat: Puskesmas PakisHari/ tanggal: Senin, 28 Oktober 2013Waktu: Penyuluh: Maria Christina Afrilia Eleng

1. Tujuan Instruksional UmumSetelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga di Puskesmas Pakis memahami tentang penyakit Diare.2. Tujuan Instruksional KhususSetelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu:1) Menyebutkan pengertian penyakit diare2) Menyebutkan klasifikasi (pembagian) penyakit diare3) Menyebutkan penyebab diare4) Menyebutkan tanda dan gejala diare5) Menjelaskan penanganan diare6) Menyebutkan komplikasi diare7) Menjelaskan pencegahan diare3. Materi1) Pengertian penyakit diare2) Klasifikasi penyakit diare3) Penyebab diare4) Tanda dan gejala diare5) Penanganan diare6) Komplikasi diare7) Pencegahan penyakit diare4. Metode 1) Ceramah2) Tanya jawab5. Media 1) Leaflet2) Flipchart6. Pengorganisasian1) Moderator: Sry2) Penyaji: Lia3) Observer: Novi4) Dokumentasi: Christin7. Susunan Kegiatan PenyuluhanTahap KegiatanKegiatan PerawatKegiatan pesertaWaktu

Pembukaan (moderator) Memperkenalkan diri Mengadakan kontrak waktu Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dijelaskanMemperhatikan dan mendengarkan penyaji5 menit

Pengembangan (Penyaji) Menjelaskan materi meliputi:1. Pengertian penyakit diare2. Klasifikasi penyakit diare3. Penyebab diare4. Tanda dan gejala diare5. Penanganan diare6. Komplikasi diare7. Pencegahan penyakit diare Diskusi dan tanya jawab Memperhatikan dengan seksama Menyampaikan pertanyaan setelah penyampaian materi20 menit

Penutup (Moderator) Melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali materi-materi yang telah disampaikan Menyampaikan kesimpulan Membagikan leaflet Ucapan terima kasihMemperhatikan dan menjawab pertanyaan dari penyaji5 menit

8. Evaluasi Struktur : Kesiapan materi : Kesiapan waktu dan tempat : Kesiapan media meliputi : Leaflet dan flip chart. Proses: Pada saat penyuluhan peserta aktif mengikuti kegiatan penyuluhan. Hasil : Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat menjawab dengan benar 80% dari pertanyaan yang diajukan

Materi penyuluhanDiare

1. Pengertian Diare Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3 kali sehari) dan konsistensi feces cair (Smeltzer, 2001:1093).2. Klasifikasi DiareMenurut Donna L. Wong (2008:995), diare dapat diklasifikasi menjadi dua yaitu: Diare AkutDiare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi defekasi yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI. Diare akut biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit kurang dari 14 hari. Diare KronisDiare kronis adalah keadaan meningkatnya frekeunsi defekasi dan kandungan air dalam feses dengan lamanya (durasi) sakit lebih dari 14 hari3. Penyebab DiareFaktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:1) Faktor infeksi (Cecily Lynn 2009:185)a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, ShiDiarella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus : Enterovirus ( virus ECHO, coxsackie, poliomyelitis) Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll) infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris, oxyuris, strongyloideus), protozoa (entamoeba histolitica, giardia lamblia, trichomonas hominis)b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.

Kuman masuk dn berkembang dalam ususadanya toksin dalam dinding usus halushipersekresi air elektrolit (isi rongga) usus meningkatDIARE

2) Faktor malabsorbsiMalabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.

Tekanan osmotik meningkatpergeseran air dan elektrolit ke rongga ususisi rongga usus meningkatDIARE

3) Faktor makanan

Toksin tidak dapat diseraphiperperistaltikkemampuan absorbsi menurunDIARE

4) Faktor psikologis

psikologishiperperistaltikkemampuan absorbs menurunDIARE

4) Tanda dan Gejala Diare BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer (Vade, 2003: 34). Muntah (Vade, 2003: 34). Demam (Vade, 2003: 34). Nyeri abdomen (Vade, 2003: 34). Badan terasa lemah. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir kering serta penurunan berat badan. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).(Suraatmaja, 2005:8).5) Penanganan Diare Mengganti cairan cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit. Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan. Minum oralit caranya :(1) Siapkan 1 gelas air matang 200 ml(2) Kemudian masukan 1 bungkus bubuk oralit (3) Aduk sampai larut benarUmur

Setiap MencretDalam waktu 4 jam

< 1tahun gelas air matang400 ml (2 bungkus)

1-4 tahun1 gelas air matang600-800 ml (3-4 bungkus)

5-12 tahun1 gelas air matang 800-1000 ml (4-5 bungkus)

Dewasa3 gelas air matang1200-2000ml (6-10 bungkus)

Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk anak 6 bulan 1 tablet. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak tidak kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL, Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya). Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sedikit, demam dan tinja berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic selektif dari dokter (OTC DIGEST, 2011:27). Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan yang cukup berat timbul illeus paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).

6) KomplikasiKomplikasi yang dapat terjadi diare (Nelson, 2000:1820 dan Cecily, 2009:190) Syok hipovolomik yang terdekompensasi (hipotensi, asidosis metabolok, perfusi sistemik buruk) DehidrasiRinganSedangBerat

BB( % kehilangan )4-56-97-10

Keadaan UmumHaus, sadarHaus, Diarelisah, letargiMengantuk, dingin, berkeringat

Air mataAdaTidak adaTidak ada

Turgor jaringanKembali cepat/ normalKembali lambatKembali sangat lambat

Membran mukosaBasahKeringSangat kering

Tekanan darahNormalNormal / rendah< 90mmHg, mungkin tidak dapat diukur

BAKNormalMenurun / keruhOliguria (50-500cc/24jam)

NadiNormalCepatCepat,lemah, mungkin tidak teraba

MataNormalCekungSangat cekung

Fontanela anteriorNormalCekungSangat cekung

Defisit cairan (ml/ kg)40-5060-90>100

Komplikasi pada penderita diare diakibatkan karena dehidrasi, antara lain (Suraatmaja, 2005:12-14): HipernatremiaSering terjadi pada bayi baru lahir sampai umur 1 tahun (khususnya bayi berumur < 6 bulan). Biasanya terjadi pada diare yang disertai muntah dengan intake cairan /makanan kurang, atau cairan yang diminum mengandung terlalu banyak Na. Pada bayi juga dapat terjadi jika setelah diare sembuh diberi oralit dalam jumlah berlebihan. Pengobatan : dapat diobati dengan pemberian oralit, atasi kejang sebaik baiknya. HiponatremiaDapat terjadi pada penderita diare yang minum cairan yang sedikit/tidak mengandung Na. Penderita gizi buruk mempunyai kecenderungan mengalami hiponatremia.Pengobatan : beri oralit dalam jumlah yang cukup. DemamDemam sering terjadi pada infeksi Shigella disentriae dan Rotavirus. Pada umunya demam akan timbul jika penyebab diare mengadakan invasi ke dalam sel epitel usus. Demam juga dapat terjadi karena dehidrasi. Demam yang timbul akibat dehidrasi pada umumnya tidak tinggi dan akan menurun setelah mendapat hidrasi yang cukup. Demam yang tinggi mungkin diikuti kejang demam.Pengobatan : kompres dan/atau antipiretika. Antibiotika jika ada infeksi.

Edema/overhidrasiTerjadi bila penderita mendapat cairan terlalu banyak. Tanda dan gejala : edema kelopak mata. Kejang kejang jika terjadi edema otak. Edema paru paru dapat terjadi pada penderita dehidrasi berat yang diberi larutan Garam Faali. Pengobatan : pemberian cairan intravena dan/oral dihentikan. Kortikosteroid (jika ada kejang). Asidosis metabolikAsidosis metabolik ditandai dengan bertambahnya asam atau hilangnya basa cairan ekstraseluler. Sebagai kompensasi terjadi alkalosis respiratorik, yang ditandai dengan pernafasan yang dalam dan cepat (kuszmaull).Pemberian oralit yang cukup mengandung bikarbonas atau sitras dapat memperbaiki asidosis. Hipokalemia (serum K < 3.0 mMol/L)Jika penggantian K selama dehidarsi tidak cukup, akan terjadi kekurangan K yang ditandai dengan kelemahan pada tungkai, ileus, kerusakan ginjal, dan aritmia jantung. Kekurangan K dapat diperbaiki dengan pemberian oralit (mengandung 20 mMol K/L) dan dengan meneruskan pemberian makanan yang banyak mengandung K selama dan sesudah diare. Komplikasi yang penting dan sering fatal, terutama terjadi pada anak kecil sebagai akibat penggunaaan obat antimotilitas.Tanda/gejala : perut kembung, muntah, peristaltik usus berkurang atau tidak ada.Pengobatan : cairan per oral dihentikan, beri cairan parenteral yang mengandung banyak K MuntahMuntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau gastritis karena infeksi, ileus yang menyebabkan gangguan fungsi usus atau mual yang berhubungan dengan infeksi sistemik. Muntah dapat juga disebabkan karena pemberian cairan oral terlalu cepat.Tindakan : berikan oralit sedikit sedikit tetapi sering (1 sendok makan tiap 2 3 menit). Antimetik sebaiknya tidak diberikan karena sering menyebabkan penurunan kesadaran. GGAMungkin terjadi pada penderita diare dengan dehidrasi berat dan syok.Didiagnosis sebagai GGA bila pengeluaran urine belum terjadi dalam waktu 12 jam setelah hidrasi cukup.7) Pencegahan Diare Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:(1) Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar, sebelum & sesudah menyiapkan makanan atau minuman.(2) Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus sampai mendidih 10-15 menit.(3) Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik.(4) Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.(5) Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air mengalir lalu rendam dengan air panas 5 menit baru digunakan lagi. (6) Menjaga kebersihan diri.(7) Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC.

Daftar Pustaka

Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta:EGCOTC DIGEST. 2011. Diare dan Obatnya edisi 61 halaman 27. Jakarta: PT Triprakarsa Media Utama Suraatmaja, Sudaryat. 2005. Gastroenterologi Anak. Jakarta: Agung Seto.Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddart vol.2. Jakarta: EGC