12
SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Bidang Studi : Ilmu Keperawatan MEDIKAL BEDAH Topik : Post fraktur Sub topik : Mobilisasi post fraktur Sasaran : Pasien dan keluarga di Ruang Angsoka 1 Tempat : Ruang Tunggu Angsoka 1 RSUP Sanglah Denpasar Hari/Tanggal : Jum’at, 12 Januari 2012 Waktu : 1 x 30 menit I. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan kesehatan mengenai mobilisasi post fraktur diharapkan pasien dan keluarga memahami tentang mobilisasi post fraktur I. Materi 1. Pengertian fraktur 2. Penyebab fraktur 3. Manfaat mobilisasi post fraktur II. Metode 1. Ceramah. 2. Demostrasi 3. Tanya Jawab III. Media Leaflet

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHANSATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Ilmu Keperawatan MEDIKAL BEDAHTopik : Post fraktur

Sub topik : Mobilisasi post fraktur

Sasaran : Pasien dan keluarga di Ruang Angsoka 1

Tempat : Ruang Tunggu Angsoka 1 RSUP Sanglah Denpasar

Hari/Tanggal : Jum’at, 12 Januari 2012

Waktu : 1 x 30 menit

 

I.          Tujuan Instruksional UmumSetelah diberikan penyuluhan kesehatan mengenai mobilisasi post fraktur diharapkan

pasien dan keluarga memahami tentang mobilisasi post fraktur

I.     Materi

1.  Pengertian fraktur

2.  Penyebab fraktur

3.  Manfaat mobilisasi post fraktur

II.  Metode

1.  Ceramah.

2.  Demostrasi

3.  Tanya Jawab

III.    Media

    Leaflet IV.    Kegiatan Penyuluhan

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA METODE

1. Pembukaan

: 5 menit

       Membuka kegiatan dengan

mengucapkan salam.

       Memperkenalkan diri

       Menjelaskan tujuan dari

       Menjawab salam

       Mendengarkan

       Ceramah

       Ceramah

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN

penyuluhan

       Menyebutkan materi yang akan

diberikan

       Memperhatikan

       Memperhatikan

       Ceramah

       Ceramah

2. Pelaksanaa

n : 10menit

       Menggali pengetahuan pasien

tentang fraktur

       Menjelaskan pengertian fraktur

       Menjelaskan penyebab fraktur

       Menjelaskan mobilisasi pada

pasien post fraktur

       Mendemonstrasikan mobilisasi

fraktur

Memperhatikan

       Memperhatikan dan

menjawab pertanyaan

yang diajukan

       Memperhatikan

       Memperhatikan

       Memperhatikan

      Ceramah

      Ceramah

      Ceramah

      Ceramah

      Ceramah

      Demostrasi

3. Evaluasi :

5 menit

       Menanyakan kepada peserta

tentang materi yang telah

diberikan, dan reinforcement

kepada peserta yang dapat

menjawab pertanyaan.

      Menjawab pertanyaan       Ceramah

4. 5

menit

Terminasi :

       Mengucapkan terimakasih atas

peran serta peserta.

       Mengucapkan salam penutup

      Mendengarkan

      Menjawab salam

      Ceramah

V.  Kriteria Evaluasi

1.    Evaluasi Struktur

       Peserta hadir ditempat penyuluhan

       Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu angsoka 1

       Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN

2.    Evaluasi Proses

       Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

       Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

       Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3.    Evaluasi Hasil

       Pasien-pasien dapat menyebutkan pengertian fraktur, penyebab, pencegahan dan mobilisasi post

fraktur

Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 pasien

VI.    PENGORGANISASIAN

Pembicara : Esa Febri M

Demostran : Reky Aurifta H

Fasilitator : Ida Yusnia

VII. DAFTAR PUSTAKA

Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed ). Philadelpia, F.A.

Davis Company.

Long; BC and Phipps WJ (1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing Process Approach St.

Louis. Cv. Mosby Company.

Poter & Pery. 2005. Fundamental Of Nursing

Lampiran Materi

II.      MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

Definisi

Rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat disebabkan oleh trauma langsung,

kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang / osteoporosis.

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Fraktur adalah putusnya hubungan normal suatu tulang atau tulang rawan yang

disebabkan oleh kekerasan. (E. Oerswari, 1989 : 144).

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang

umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000 : 347).

Fraktur tertutup adalah bila tidak ada hubungan patah tulang dengan dunia luar. Fraktur

terbuka adalah fragmen tulang meluas melewati otot dan kulit, dimana potensial untuk terjadi

infeksi (Sjamsuhidajat, 1999 : 1138).

Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas batang femur yang bisa terjadi akibat trauma

langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian), dan biasanya lebih banyak dialami oleh

laki-laki dewasa. Patah pada daerah ini dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak,

mengakibatkan pendertia jatuh dalam syok (FKUI, 1995:543)

Fraktur olecranon adalah fraktur yang terjadi pada siku yang disebabkan oleh kekerasan

langsung, biasanya kominuta dan disertai oleh fraktur lain atau dislokasi anterior dari sendi

tersebut (FKUI, 1995:553).

III.        ETIOLOGI

1.      Trauma langsung/ direct trauma, yaitu apabila fraktur terjadi di tempat dimana bagian tersebut

mendapat ruda paksa (misalnya benturan, pukulan yang mengakibatkan patah tulang).

2.      Trauma yang tak langsung/ indirect trauma, misalnya penderita jatuh dengan lengan dalam

keadaan ekstensi dapat terjadi fraktur pada pegelangan tangan.

3.      Trauma ringan pun dapat menyebabkan terjadinya fraktur bila tulang itu sendiri rapuh/ ada

“underlying disesase” dan hal ini disebut dengan fraktur patologis.

IV.        TANDA DAN GEJALA

1. Deformitas

Daya terik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah dari tempatnya perubahan

keseimbangan dan contur terjadi seperti :

a. Rotasi pemendekan tulang

b. Penekanan tulang

2. Bengkak : edema muncul secara cepat dari lokasi dan ekstravaksasi darah dalam jaringan yang

berdekatan dengan fraktur

3. Echumosis dari Perdarahan Subculaneous

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN

4. Spasme otot spasme involunters dekat fraktur

5. Tenderness/keempukan

6. Nyeri mungkin disebabkan oleh spasme otot berpindah tulang dari tempatnya dan kerusakan

struktur di daerah yang berdekatan.

7. Kehilangan sensasi (mati rasa, mungkin terjadi dari rusaknya saraf/perdarahan)

8. Pergerakan abnormal

9. Shock hipovolemik hasil dari hilangnya darah

10. Krepitasi (Black, 1993 : 199).

V.           LANGKAH-LANGKAH ROM POST FRAKTUR

Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, teratur untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehat menuju kemandirian

Mobilisasi :

1.      Aktif

Yaitu latihan pada tulang dan sendi yang dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan perawata atau

keluarga

2.      Pasif

Mobilisasi pasif adalah latihan yang diberikan pada klien yang mengalami kelemahan otot

lengan maupun otot kaki berupa latihan pada tulang dan sendi dimana klien tidak dapat

melakukannya sendiri, sehingga klien memerlukan bantuan perawat atau keluarga

Manfaat Mobilisasi

  Memelihara fleksibilitas dari tulang dan sendi

  Menjaga agar tidak terjadi kerapuhan tulang

  Meningkatkan kekuatan otot

Hal – Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Mobilisasi

  Perhatikan keadaan umum penderita, apakah merasa kelelahan, pusing atau kecapaian

  Pastikan cincin dan perhiasan dilepas untuk menghindari terjadinya pembengkakan dan luka

  Pastikan pakaian dalam keadaan longgar

  Jangan lakukan pada penderita patah tulang

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN

  Jangan lakukan latihan fisik segera setelah penderita makan

  Gunakan gerakan badan yang benar untuk menghindari ketegangan atau luka pada penderita

  Gunakan kekuatan dengan pegangan yang nyaman ketika melakukan latihan

  Gerakan bagian tubuh dengan lancar, pelan dan berirama

  Hindari gerakan yang terlalu sulit

  Jika kejang pada saat latihan, hentikan

  Jika terjadi kekakuan tekan pada daerah yang kaku, teruskan latihan dengan perlahan

Menurut (Potter & Perry, 2005), mobilisasi dapat di lakukan dengan range of

motion aktif.

1. Leher, spina, serfikal

Fleksi : Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°

Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°

Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45°

Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap bahu, rentang 40-45°

Rotasi : Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang 180°

Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

2. Bahu

Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala, rentang

180°

Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°

Hiperektensi : Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60°

Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak tangan jauh dari

kepala, rentang 180°

Adduksi : Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin, rentang 320°

Rotasi dalam : Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu jari

menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90°

Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping

kepala, rentang 90°

Sirkumduksi : Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN

3. Siku

Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan

sejajar bahu, rentang 150°

Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°

4. Lengan bawah

Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas,

rentang 70-90°

Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah, rentang 70-90°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

5. Pergelangan tangan

Fleksi : Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah, rentang 80-90°

Ekstensi : Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah berada dalam

arah yang sama, rentang 80-90°

Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin, rentang 89-90°

Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°

Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang

30-50°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

6. Jari- jari tangan

Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90°

Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°

Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,

rentang 30-60°

Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain,

rentang 30°

Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

7. Ibu jari

Fleksi : Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang 90°

Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°

Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Adduksi : Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°

Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

8. Pinggul

Fleksi : Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°

Ekstensi : Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120°

Hiperekstensi : Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°

Abduksi : Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50°

Adduksi : Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin, rentang 30-

50°

Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90°

Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90°

Sirkumduksi : Menggerakan tungkai melingkar

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

9. Lutut

Fleksi : Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°

Ekstensi :Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

10. Mata kaki

Dorsifleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,

rentang 20-30°

Flantarfleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah, rentang 45-50°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

11. Kaki

Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°

Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

12. Jari-Jari Kaki

Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°

Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°

Abduksi : Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15°

Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 k