Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Scanned by CamScanner
LAPORAN AKHIR STUDI LAPANGAN INTERNASIONAL
STRUKTUR ORGANISASI TOURISM MALAYSIA
Oleh:
KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
i
DAFTAR NAMA MAHASISWA KONSENTRASI MANAJEMEN
SUMBERDAYA MANUSIA
NO. NAMA NIM
1 ARYO FERNANDES 18081050
2 DEVI HARIANDI 18081006
3 ELFI MERITA 18081013
4 GUSRITA 18081019
5 MOCHAMAD IRFAN MAULANA 18081058
6 NADYA DWI RAHMA 18081024
7 NELA PUSPITA SARI 18081060
8 RACHMI EIGHA PUTRI 18081031
9 RUDI ISLAMI 18081038
10 ZOEL AZMI 18081044
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih karuniaNya sehingga kami penulis dapat menyelesaikan laporan studi lapangan
internasional yang berjudul “Struktur Organisasi Tourism Malaysia” yang
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna lulus dalam mata kuliah studi
lapangan internasional. Terselesaikannya penulisan ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu baik dalam proses penelitian
maupun selama penulisan . Ucapan terima kasih ini disampaikan kepada :
1. Ibu Erni Masdupi, SE, M.Si, Ph.D, selaku dosen pengampu mata kuliah studi
lapangan internasional dan juga pembimbing dari laporan ini yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan selama proses
belajar dan penyusunan laporan ini serta atas ilmu yang diberikan selama masa
studi pada jurusan Manajemen Program Magister, Fakulttas Ekonomi Universitas
Negeri Padang.
2. Ibu Vidyarini Dwita, SE, MM, Ph.D, selaku dosen pembimbing studi lapangan
internasional Malaysia yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan
memberikan semangat serta motivasi selama proses kunjungan dan penyusunan
laporan ini.
3. Keluarga kami tercinta atas kepercayaan, kesabaran, dukungan moril dan materi
serta semangat yang tak pernah berhenti sehingga menjadi kekuatanku selama
proses perjalanan studi lapangan internasional dan menyelesaikan laporan ini.
Kalian adalah orang yang paling berarti dalam hidup kami.
4. Segenap tim Bravo Tours, selaku layanan tour and travel yang telah
mengakomodasi segala kebutuhan kami pada studi lapangan internasional.
5. Staf akademik sekretariat Program Magister Manajemen, PFakultas Ekonomi
UNP, atas bantuannya dalam mengurus keperluan akademik dan administrasi
selama penulis melaksanakan studi.
6. Tristimewa teman-teman seperjuangan Magister Manajemen konsentrasi
manajemen keuangan dan manajemen pemasaran untuk motivasi, keceriaan dan
kenangan serta telah menjadi bagian dalam perjalanan selama studi lapangan
internasional dan studi kami.
iii
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Ibarat tiada gading yang tak retak, kami penulis menyadari bahwa dalam laporan
ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu masukan berupa kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata kami penulis berharap semoga tesis ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan semua pihak.
Padang, November 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN
Daftar Nama Mahasiswa Manajemen Sumber Daya Manusia ..................... i
Kata Pengantar ........................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... .. 4
C. Tujuan ............................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kajian Teori .................................................................................... 5
1. Struktur Organisasi .................................................................. 5
2. Tipe Struktur Organisasi .......................................................... 5
3. Desain Mekanik dan Organik Struktur Organisasi .................... 7
4. Rentang Kendali ...................................................................... 8
B. Analisis Persoalan dan Bahasan ....................................................... 10
1. Desain Strusktur Organanisasi Tourism Malaysia ..................... 10
2. Rentang Kendali pada Tourism Malaysia .................................. 16
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Studi lapangan internasional merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan
oleh Progmam Magister Manajemen Fakultas Ekonomi UNP dalam rangka pembelajaran
out-door demi meningkatkan pemaham mahasiswa terkait fenomena dalam bidang ilmu
manajemen yang terdapat pada organisasi internasional. Dengan kata lain studi lapangan
merupakan salah satu bentuk pembelajaran outdoor dimana terjadi kegiatan observasi
untuk mengungkap fakta–fakta guna memperoleh data dengan cara terjun langsung ke
lapangan (field study). Praktik lapangan ke berbagai lokasi dapat memberikan
pengetahuan secara langsung tentang berbagai perihal teknis. Selain itu, dengan studi
lapangan dapat diungkapkan fakta-fakta sebagai realisasi dari teori yang ada.
Kegiatan studi lapangan internasional kali ini kami lakukan pada tanggal 2 Oktober
2019 pada salah satu lembaga yang berada di Negara Malaysia. Lembaga yang kami
kujungi pada kesempatan ini adalah sebuah kementrian sebuah Negara yang bergerak
dalam bidang kepariwisataan. Tourism Malaysia merupakan sebuah lembaga yang berada
dibawah naungan pemerihtah kerajaan Malaysia yang dipimpin oleh Menteri
Pelancongan, Senidan Budaya Malaysia, YB. Datuk Mohamaddinbin Ketapi. Lembaga
ini terletak pada pusat pemerintahan kerajaan Malaysia di Jalan P5/6, Presint 5, 62200,
Putrajaya, Malaysia.
Berdirinya Malaysia tourism itu bermula pada tahun 1959, 2 tahun seletah Malaysia
mendapat kemerdekaan , pada awalnya hanya depatemen pariwisata yang diletakkan
dibawah kementerian perdagangan dan industry. Pada tahun 1972 negara semakin
meningkat maju, dan Negara melihat industry pariwisata ini yang merupakan salah satu
sektor yang bisa dibangun untuk meningkatkan sosial ekonomi rakyat Malaysia, maka
pada tanggal 10 agustus 1972 didirikanlah tourist development corporation of Malaysia
(TDC) sebagai agen di bawah mantan kementerian perdagangan dan industry.
Pada tahun 1986,disebut perusahaan pengembangan pariwisata Malaysia dimana
segala aspek tourism diletakkan di bawah agensi ini termasuk pengembangan, investasi,
pemasaran. Ketika industri pariwisata semakin kompleks, maju dan semakin mendapat
perhatian, jadi kerajaan memutuskan untuk membuka atau melahirkan kementerian
budaya, seni & pariwisata pada 1986.
2
Pada tahun 1986 ini pengembangan pariwisata Malaysia Dibagi kepada 2 fungsi
yaitu dari segi pembangunan dan segi pemasaran. Dari segi pemasaran lebih terfokus
pada promosi pariwisata Malaysia. Dengan dimulainya departemen kebudayaan, seni
dan pariwisata, yaitu pada tanggal 20 mei 1987 TDC dipindahkan ke kementerian baru
dan menjadi badan promosi pariwisata Malaysia (MTPB) ,elalui undang-undang badan
promosi pariwisata Malaysia 1992, dan popular dikenal dengan sebutan Tourism
Malaysia dimana fokus penuhnya adaalah untuk mempromosikan Malaysia di dalam
negeri dan Internasional.
Tourism Malaysia sendiri bertugas untuk menyusun dan mengembangkan strategi
kepariwisataan dalam rangka meningkatkan tingkat antusian kedatangan wisatawan
domestic dan manca negara ke Malaysia guna meningkatkan pendapatan Negara. Hal ini
sesuai dengan visi lembaga tersebut “Menjadikan industry pariwisata negara sebagai
sumber utama pendapatan negara dan penyumbang kepada pembangunan sosio ekonomi
Negara” dan misi “Mempromosikan Malaysia sebagai destinasi pariwisata yang
terungggul”. Tourism Malaysia ini mengelola setiap sektor pariwisata yang ada di
Malaysia dengann slogan Malaysia Truly Asia.
Berdasarkan fakta yang didapat dilapangan bahwa dapat dilihat kunjungan yang
dilakukan ke berbagai destinasi wisata yang ada di Malaysia didominasi oleh turis manca
negara. Hal ini juga sejalan dengan laporan kemajuan yang dari Tourism Malaysia terkait
tingkat kedatangan dan pendapatan Malaysia.
Gambar 1 Total Kunjungan Turis ke Malaysia
3
Dari data tersebut diatas dapat dilihat setiap tahun pendapatan dari Tourim Malaysia
meningkat. Hal ini dapat terjadi karena lembaga Tourism Malaysia terus melakukan
peningkatan dalam kepariwisataan Malaysia. Berkat kinerja dari Tourism Malaysia,
Malaysia sudah delapan kali berturut-turut menjuarai indeks wisata halal dunia dari
Global Moeslim Travel Index (GMTI) dengan mengalahkan Negara Arau Saudi.
Tourism Malaysia memberikan penawaran yang berkualitas bagi turis yang dating
dengan menawarkan pariwisata yang value-for-money dan well-developed infrastructure.
Beberapa program yang ditawarkan oleh Tourism Malaysia kepada turis diantaranya,
high-speed railway antara Kuala Lumpur dan Singapura, mengadakan festival seni dan
kuliner, mulai dari mask art, street food, halal food, sampai durian festival. Meningkatkan
sport tourism seperti F1, Ironman, Malaysia Open, connectivity Tourism yaitu
kemudahan bepergian ke dan dari Malaysia, sehingga Malaysia mudah diakses. Progam
lain yang menarik adalah “Malaysia My Second Home” di mana para pensiunan dari
negara asing manapun dapat tinggal di Malaysia dengan syarat memiliki aset minimal
350.000 Ringgit.
Tidak mudah bagi Tourism Malaysia mencapai kesuksesaan yang ada pada saat ini.
Tentunya hal yang dilakukan oleh lembaga ini merupakan hasil dari solidnya kerjasama
yang ada dalam lembaga Tourism Malaysia itu sendiri. Bagusnya kinerja yang ada pada
Tourism Malaysia meruapakan bagian dari pengorganisasian yang baik dari lembaga itu
sendiri. Pengorganisasian sendiri tentunya adalah bentuk nyata dari struktur organisasi.
Struktur organisasi merupakan salah satu factor dalam kinerja, baik itu karyawan maupun
kinerja organisasi (Alipoor, dkk, 2017). Struktur organisasi merupakan pola tata
hubungan yang mantap di antara unsur-unsur organisasi. Adanya struktur organisasi ini
menggambarkan segala perilaku kantor dengan jelas dan memisahkan kegiatan
pekerjaaan yang satu dengan yang lainnya. Dengan begitu tidak akan terjadi tumpang
tindih pekerjaan antara satu pekerja dengan yang lainnya. Dengan jelasnya pembagian
struktur organisasi dengan baik, akan menghasilkan mutu dan kualitas yang baik di tubuh
organisasi. Begitu juga dengan Tourism Malaysia, lembaga ini tentunya memiliki struktur
organisasi yang diatur sedemikian rupa. Ketika terbentuk struktur organisasi maka
rentang kendali pun akan dapat dilakukan dengan jelas dalam sebuah organisasi yang
mana hal ini berfungsi dalam mengatur setiap pengambilan keputusan dalam organisasi.
Dari hasil paparan yang dikemukan oleh pihak Tourism Malaysia, mereka memiliki
4
bentuk struktur organisasi yang mereka bagun sendiri demi menjaga kinerja lembaga
mereka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, permasalahan yang
kami angkat dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana desain dari struktur organisasi Tourism Malaysia?
2. Bagaimana rentang kendali dalam struktur organisasi dari Tourism Malaysia?
3. Apa dampak dari struktur organisasi tersebut bagi kinerja Tourism Malaysia?
C. Tujuan
Tujuan dari laporan studi lapangan internasional ini adalah antara lain:
1. Untuk mengetahui desain dari struktur organisasi Tourism Malaysia.
2. Untuk mengetahui rentang kendali dalam struktur organisasi dari Tourism
Malaysia.
3. Untuk mengetahui dampak dari struktur organisasi tersebut bagi kinerja Tourism
Malaysia
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan sesuatu konsep yang abstrak. Gibson, dkk (2012)
memaparkan bahwa struktur organisasi merupakan susunan berbagai komponen atau
unit-unit kerja dalam sebuah organisasi atau dengan sederhana dapat dikatakan
bahwa struktur organisasi merupakan pola pekerjaan dan pengelompokan pekerjaan
didalam sebuah organisasi. Oleh karena itu, organisasi juga terdiri dari departemen,
divisi, unit, atau salah satu dari sejumlah istilah yang menunjukkan kelompok
pekerjaan.Struktur organisasi ini adalah penyebab utama dalam perilaku individu dan
kelompok. Karena dengan adanya sturktur organisasi, hal ini akan mengikat
individua tau kelompok sehingga mempengaruhi kebiasaan dari individu dna
kelompok tersebut didalam sebuah organisasi.
Robbins (2007) mendefinisikan struktur organisasi sebagai penentuan
bagaimana pekerjaan dibagi, dibagi, dan dikelompokkan secara formal. Sedangkan
organisasi merupakan unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri dari dua
orang atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-menerus guna
mencapai serangkaian tujuan bersama. Dalam konteks desain organisasi, Ivancevich
(2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih
alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan
demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan
sebuah struktur organisasi.
2. Jenis Struktur Organisasi
Setiap organisasi memiliki tipe organisasi sendiri berdasarkan jenis organisasi,
visi, misi, tujuan dan fungsi dari organisasi itu sendiri. Gibson, dkk (2012),
mengemukakan ada 5 tipe dari struktur organisasi jika dilihat dari departementasi
organisasi tersebut.
a. Departemetasi Fungsional
Manajer dapat menggabungkan pekerjaan sesuai dengan fungsi organisasi.
Setiap organisasi harus melakukan kegiatan tertentu untuk melakukan tugasnya.
6
Aktivitas yang diperlukan ini adalah fungsi organisasi. Fungsi yang diperlukan dari
sebuah perusahaan manufaktur meliputi produksi, pemasaran, keuangan, teknologi
informasi, akuntansi, dan manajemen sumber daya manusia. Keuntungan utama dari
dasar ini adalah efisiensinya. Artinya, tampaknya logis untuk memiliki departemen
yang terdiri dari para ahli di bidang tertentu.
b. Departementasi Geografis
Dasar lain untuk departemen adalah untuk membentuk kelompok sesuai dengan
wilayah geografis. Logikanya adalah bahwa semua kegiatan di wilayah tertentu
harus ditugaskan kepada manajer. Individu ini akan bertanggung jawab atas
semua operasi di wilayah geografis tertentu. Intinya berorientasi pada
karakteristik daerah tempat produk itu dikembangkan.
c. Departementasi Produk
Manajer dari banyak perusahaan besar yang terdiversifikasi mengelompokkan
pekerjaan berdasarkan produk. Semua pekerjaan yang terkait dengan memproduksi
dan menjual suatu produk atau lini produk akan ditempatkan di bawah arahan
seorang manajer. Produk menjadi basis pilihan ketika perusahaan tumbuh dengan
meningkatkan jumlah produk yang dipasarkannya. Intinya berorientasi pada produk.
d. Departementasi Konsumen
Pelanggan dan klien dapat menjadi dasar untuk pengelompokan pekerjaan.
Contoh departemen yang berorientasi pelanggan adalah struktur organisasi dari
beberapa rumah sakit. Pentingnya kepuasan pelanggan telah mendorong perusahaan
untuk mencari cara kreatif untuk melayani orang lebih baik. Organisasi dengan
departemen berbasis pelanggan lebih mampu memenuhi kebutuhan yang
diidentifikasi oleh pelanggan daripada organisasi yang mendasarkan departemen
pada faktor nonkonsumen. Intinya berorientasi pada konsumen.
e. Organisasi Matrik
Organisasi matris adalah Desain organisasi yang menerapkan produk atau
proyek berbasis desain pada desain berbasis fungsi yang ada. Desain organisasi yang
disebut matriks organisasi berupaya memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan
kelemahan basis fungsional dan produk. Secara praktis, desain matriks
menggabungkan basis departemen fungsional dan produk.
7
Suatu organisasi secara formal terbagi menjadi beberapa bagian menurut Stoner
(1996) dan distrukturkan dalam bentuk sebagai berikut :
a. Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi
Struktur organisasi ini menggabungkan semua orang yang terlibat dalam suatu
kegiatan atau beberapa kegiatan terkait menjadi satu bagian. Sebagai contoh sebuah
organisasi dibagi berdasarkan fungsi bila mempunyai bagian-bagian produksi,
pemasaran, dan penjualan yang secara terpisah.
b. Struktur Organisasi Berdasarkan Produk/Pasar
Struktur organisasi berdasarkan produk adalah strukur organisasi yang
mengumpulkan dalam satu unit kerja semua yang terlibat dalam produksi dan
pemasaran dari sebuah produk atau kelompok produk yang terkait dan berhubungan
dengan tipe pelanggan tertentu.
c. Struktur Organisasi Matriks
Pada organisasi ini ada 2 (dua) jenis struktur secara serempak. Bagian fungsional
tetap (permanen) memiliki wewenang atas pelaksanaan standard profesional unit
mereka, sementara tim-tim proyek diciptakan sejauh dibutuhkan untuk menjalankan
program-program khusus. Anggota tim diambil dari berbagai bagian fungsional, dan
melapor kepada manajer proyek, yang bertanggungjawab atas kerja tim.
3. Desain Mekanik dan Organik Struktur Organisasi
Dua model struktur organisasi yang relatif deskriptif dijelaskan menurut Gibson,
dkk (2012) sebagai berikut:
a. Model Mekanis
Model Mekanis disini dimaksud sebagai Desain organisasi menekankan
pentingnya mencapai tingkat produksi dan efisiensi yang tinggi melalui
penggunaan aturan dan prosedur yang luas, otoritas terpusat, dan spesialisasi
tenaga kerja yang tinggi. Merancang struktur organisasi sebagai salah satu dari
sejumlah tugas manajerial, termasuk perencanaan dan pengendalian. Model
mekanistik memiliki karakteristik strukturalnya; a) Sangat kompleks karena
penekanannya pada spesialisasi tenaga kerja, b) Sangat tersentralisasi karena
penekanannya pada otoritas dan akuntabilitas, dan c) Sangat diformalkan karena
penekanannya pada fungsi sebagai dasar untuk departemen
8
Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya
tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau
pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of
control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis
(Kaeter, 1993; Mohrman,1995; dan Davis 1995).
b. Model Organik
Model Organik adalah Desain organisasi menekankan pentingnya mencapai
tingkat fleksibilitas dan pengembangan yang tinggi melalui penggunaan aturan
dan prosedur yang terbatas, wewenang yang didesentralisasi, dan tingkat
spesialisasi yang relatif rendah. Organisasi organik fleksibel terhadap perubahan
tuntutan lingkungan karena desainnya mendorong pemanfaatan potensi manusia
yang lebih besar. Proses pengambilan keputusan, kontrol, dan penetapan tujuan
didesentralisasi dan dibagikan di semua tingkat organisasi. Komunikasi
mengalir ke seluruh organisasi, bukan hanya di rantai komando. Jenis organisasi
ini memiliki karakteristik sebagai berikut: a) Relatif sederhana karena
penekanannya pada spesialisasi dan penekanannya pada peningkatan jangkauan
pekerjaan, b) Relatif terdesentralisasi karena penekanannya pada pendelegasian
wewenang dan peningkatan kedalaman pekerjaan., dan c) Relatif informal
karena penekanannya pada produk dan pelanggan sebagai dasar untuk
departemen.
Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat
tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta
diperlukan training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain
itu terdapat span of control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal
dalam organisasi (Kaeter, 1993; Mohrman,1995; dan Davis 1995).
4. Rentang Kendali (Span of Control)
Didalam sebuah organisasi rentang kendali sangat penting. Karena menurut
Hidle (2008) rentang kendali (span of control) adalah jumlah pegawai atau bawahan
yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau supervisor pada
satu waktu. Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian,
karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan
9
seorang pemimpin (manajer). Jumlah bawahan yang dapat dikendalikan antara
perusahaan satu dengan perusahaan lain tidak sama, hal ini lebih disebabkan pada
keluasan atau besar tidaknya perusahaan itu berkecimpung. Namun banyak pendapat
yang menyatakan bahwa manajemen puncak sebaiknya membawahi secara langsung
antara empat sampai delapan orang.
Dengan kata lain Rentang Kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat
dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer (Robbins, 2001).
Rentang Kendali diperlukan dalam suatu organisasi karena adanya “limits factor
(keterbatasan)” manusia, yaitu keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan
perhatian.
a. Keterbatasan waktu, artinya bahwa pada saat yang bersamaan seorang
pemimpin melakukan pekerjaan yang beraneka macam.
b. Keterbatasan pengetahuan, artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin
dapat mengetahui semua pekerjaan dalam perusahaan karena itu perlu
diadakan pembagian pekerjaan kepada bawahannya
c. Keterbatasan kemampuan, artinya bahwa seorang pemimpin perusahaan
kemampuannya terbatas, karena itu perlu diadakan batas jumlah bawahan
langsungnya.
d. Keterbatasan perhatian, artinya bahwa seorang pemimpin terbatas
perhatiannya, ia tidak dapat memperhatikan semua masalah yang dilakukan
bawahannya sehingga perlu diadakan pembatasan jumlah bawahan langsung
yang dipimpinnya.
Menurut Lockheed‘s Tujuh faktor yang mempengaruhi manajer dalam
penentuan rentang manajemen adalah :
1. Kesamaan fungsi diawasi: sejauh mana fungsi atau tugas bawahan yang
manajer bertanggung jawab adalah sama atau berbeda.
2. Kedekatan geografis fungsi diawasi: seberapa dekat terletak kepada pengelola
fungsi atau bawahan.
3. Kompleksitas fungsi diawasi: sifat fungsi atau tugas yang bertanggung jawab
manajer.
4. Arah dan kontrol yang diperlukan oleh bawahan: derajat pengawasan yang
dibutuhkan bawahan.
10
5. Koordinasi yang diperlukan pengawas: sejauh mana manajer harus mencoba
untuk mengintegrasikan fungsi atau tugas dalam subunit atau di antara
subunitdan bagian lain dari organisasi.
6. Perencanaan yang diperlukan pengawas: sejauh mana manajer harus meninjau
program dan kegiatan sub unit nya.
7. Bantuan pada atasan atas adanya organisasi : berapa banyak membantu dalam
hal asisten dan personil pendukung dapat diandalkan manajer.
Rentang kendali bertentangan dengan level ( tingkatan) struktur organisasi. Jika
rentang kendali semakin banyak maka level organisasi semakin pendek dan bagan
organisasi (organization chart) melebar atau tingkatan-tingakatan organisasi semakin
pendek. Jika rentang kendali (rentang manejemen) semakain sedikit maka level
organisasi semakin panjang (tingkatan-tingkatan) organisasi semakin banyak.
B. Analisis Persoalan dan Pembahasan
1. Desain Strusktur Organanisasi Tourism Malaysia
Struktur organisasi menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan
organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan,
garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi.
Dalam menjalankan sebuah organisasi tidak mungkin sebuah organisasi tidak
memiliki strukturnya. Karena struktur organisasi memiliki fungsi untuk mengatur
setiap kebiasaan dan perilaku dari individu maupun kelompok (Gibson, dkk, 2012).
Tourism Malaysia memberntuk struktur organisasi sesuai dengan fungsi dan tujuan
dari organisasi itu sendiri.
1. Fungsi Tourism Malaysia
a. Mempromosikan Malaysia di peringkat antar bangsa
b. Mempromosikan pariwisata domestic
c. Menyelaraskan aktifitas promosi Malaysia oleh kerajaan dan NGO
d. Mengesyor strategi promosi pariwisata
2. Tujuan Tourism Malaysia
a. Promosikan Malaysia sebagai tujuan wisata yang luar biasa
b. Mepamerkan keajaiban, atraksi, dan budaya unik Malaysia
c. Tingkatkan pasar saham Malaysia untuk rapat, insentif, konvensi, dan
pameran (MICE)
11
d. Tingkkatkan pendapatan pariwisata Malaysia dengan meningkatkan jumlah
wisatawan ke Malaysia dan memperpanjang masa tinggal mereka
e. Mendorong pariwisata dan industry terkait di Malaysia
f. Bantu mengembangkan pariwisata domestic dan mempromosikan investasi
baru di Negara ini, serta memeberikan peluang kerja yang eningkat.
Pertumbuhan periwisata juga akan berkontribusi positif terhadap
perkembangan ekonomi dan kualitas hidup Negara.
Dengan adanya struktru organisasi maka pimpinan akan dapat mengatur dan
mengkoordinir semua pekerjaan yang diberikan kepada karyawan. Berikut
digambarkan struktur organisasi pada Tourism Malaysia dengan chart struktur
organisasi;
12
Gambar 2. Struktur Organisasi Tourism Malaysia
13
Gambar 2 diatas merupakan chart dari struktur organisasi Tourism Malaysia.
Tourism Malaysia dipimpin oleh seorang ketua pengarah Y.Bhg. Datuk Musa bin Hj.
Yusof bukan oleh seorang mentri walaupun organisasi ini adalah sebuah kementrian
yang dibawahi oleh Kerajaan Malaysia. Dilihat dari chart struktur organisasi diatas
dapat dikatakan Tourism Malaysia memiliki struktur organisasi yang focus pada
departemtasi fungsional. Karena setiap struktur dapat dilihat dikelompokan
bedasarkan fungsinya (Gibson, dkk 2012). Pada Tourism Malaysia pembentukan
satuan organisasi yang masing-masing departemen mengurusi aktivitas divisi yang
tergolong sejenis menurut sifat atau pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan. Dengak kata lain Tourism Malaysia merupakan organisasi struktur
funsional.
Hal ini dapat dilihat didalam depatement Promosi memiliki divisi 1) divisi
promosi antar bangsa Asia dan Afrika, 2) divisi promosi antar bangsa Amerika,
Eropa dan Oceania, 3) divisi bagian pengiklanan digital, dan 4) divisi promosi antar
bangsa Asia Tenggara. Ke empat divisi ini terletak pada satu garis didalam
departemen promosi yang mana mereka meiliki tugas yaitu mempromosikan
pariwisata Malaysia dengan sebaik-baiknya baik itu dengan berbagai cara termasuk
dengan promosi digital. Dapertemen ini hanya berfokus pada pekerjaan bagaimana
kegiatan memasarkan hasil program pariwisata Malaysia melalui berbagai cara, agar
dapat dikenal dan diminati oleh masyarakat secara luas.
Selanjutnya Departemen TKP Perencanaan memiliki beberapa divisi
diantaranya, 1) Bahagian domestic dan acara, 2) Bahagian perencanaan strategic, 3)
Bahagian pembangunan pekerja, dan 4) Bahagian produk. Didalam departemen ini
setiap divisi memiliki fungsi yang horizontal. Dalam department ini semua divisi
terintegrasi dalam tujuan penyusunan rencana strategis, perencanaan dan program,
melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan perencanaan dan
program, dan melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan perencanaan dan
program terkait kepariwisataan. Serta Melaksanakan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pengadaan, pengembangan sistem karier, dan
peningkatan kompetensi.
Selanjutnya didalam Tourism Malaysia juga memiliki departemen keuangan,
sumberdaya manusia, administrasi, teknologi, kerjasama, perundang-undangan dan
14
dewan pengawas. Bagian ini memiliki fungsi yang mendasar pada sebuah organisasi
sama seperti organisasi lainnya. Departementasi fungsional pada struktur organisasi
memiliki beberapa keuntungan bagi Tourism Malaysia sendiri, diantaranya adalah
sebagai beikut:
1. Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
2. Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan pengembangan
3. Kemajuan karier dalam departemen fungsional
4. Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak
5. Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
6. Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
7. Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
8. Memusatkan keahlian organisasi
9. Memudahkan manajer dalam melakukan monitoring dan mengevaluasi kinerja
karyawan
10. Meminimumkan duplikasi personalia dan peralatan dari segi biaya Sesuai untuk
lingkungan yang stabil
Sejalan dengan perubahan yang dilakukan oleh Tourism Malaysia dari awal
pembentukan organisasinya, Tourism Malaysia termasuk kedalam jenis organisasi
organic (Design Organization Organic). Hal ini dapat dilihat dari sejarah
perkembangan Tourism Malaysia sendiri. Karena mereka menyesuaikan bentuk dari
organisasinya berdasarkan perkembangan zaman yang dipengaruhi oleh lingkungan
dan teknologi yang ada dalam persaingan global. Berdasakan hasil pemamaparan
dari pihak Tourism Malaysia, bahwa perkembangan lingkungan dan teknologi yanga
da mempengaruhi organisasi mereka.
Pada awalnya mereka merupakan tourist development corporation of Malaysia
(TDC) sebagai agen di bawah mantan kementerian perdagangan dan industry. Pada
saat berada di etape ini mereka belum memiliki fungsi departemen promosi digital
dan bagian perencaanaan pembangunan. Lalu ketika dunia industri pariwisata
semakin kompleks, maju dan semakin mendapat perhatian, perubahan struktur
organisasi pun dilakukan oleh TDC sejalan dengan perubahan TDC menjadi
Tourism Malaysia oleh kerajaan Malaysia
15
Pada pengembangan pariwisata Malaysia Dibagi kepada 2 fungsi yaitu dari segi
pembangunan dan segi pemasaran. Dari segi pemasaran lebih terfokus pada promosi
pariwisata Malaysia dimana fokus penuhnya adaalah untuk mempromosikan
Malaysia di dalam negeri dan Internasional. Seperti yang dapat dilihat, pada saat ini
mereka memiliki divisi pemasaran digital yang dulunya mereka tidak memiliki divisi
ini. Hal ini dikarenakan saat in memasuki era digitalisasi yang memang setiap
organisasi harus menyesuaikan atau beradaptasi dengan keberadaan teknologi demi
kelagsungan hidup organisasinya.
Tetapi dengan dan organisasi fungsional Tourism Malaysia mememiliki dampak
negatif sendiri bagi organisasi tersebut, salah satunya karena banyak orang yang ahli
dan kompeten dibidangnya maka muncul konflik-konflik baik secara vertikal
maupun horizontal, Tidak jarang terjadi gesekan-gesekan opini dan ide dimasing-
masing bidang yang dapat menganggu stabilitas perusahaan.
Berdasarkan hasil pemaparan dari tim Tourism Malaysia saat melakukan
kunjungan, mereka mengatakan bahwa ada beberapa posisi pada departement
tertentu yang kosong. Hal ini dilakukan karena sudah banyak dari pejabat terkait yang
memiliki usia tua dan tidak bisa melakukan tugas dan fungsinya lagi. Oleh karena
itu, ada beberapa departemen tertentu di Tourism Malaysia tidak bisa diisi karena
tidak ada yang benar-benar bisa cocok dalam mengisi posisi tersebut. Dapat dilihat
pada chart bawah:
Gambar 2.Chart Struktur Organisasi Tourism Malaysia
16
2. Rentang Kendali pada Tourism Malaysia
Tourism Malaysia merupakan sebuah organisasi yang besar yang memilki struktur
organisasi dengan departementasi fungsional dan dengan jenis desain organisasi
organik. Tentunya dalam struktur organisasi memiliki hak weweng kekuasan berada
pada pimpinan. Bagaimana pimpinan dapat mengendalikan bawawan merupakan
kunci sukses dari sebuah organisasi. Jika dilihat dari hasil pemaparan oleh tim
Tourism Mlaysia rentang kendali yang ada pada organisasi yang memiliki rentang
kendali yang luas. Hal ini dapat dilihat dari chart organisasi bahwa level organisi itu
melebar kesamping dan bukan kebawah. Hal ini sejalan dengan teori Gibson, dkk
tahun 2012 menyatakan bahwa rentang kendali bertentangan dengan level (
tingkatan) struktur organisasi. Jika rentang kendali semakin banyak maka level
organisasi semakin pendek dan bagan organisasi (organization chart) melebar atau
tingkatan-tingakatan organisasi semakin pendek. Jika rentang kendali (rentang
manejemen) semakain sedikit maka level organisasi semakin panjang (tingkatan-
tingkatan) organisasi semakin banyak.
Dapat dilihat pada chart organisasi bahwa Ketua pengarah langsung bias
berkomunikasi terkait pekerjaan dari beberapa bagian:
1. Direktur Promosi
2. Direktur Perencanaan
3. Direktur SDM
4. Direktur Keuangan
5. Direktur Teknologi Informasi
6. Direktur Administrasi
7. Direktur Kerjasama
8. Unit Hukum
9. Unit Audit Internal (Dewan pengawas)
10. Unit Integritas
Sepuluh bagian tersebut yang harus berkomunikasi langsung dengan pimpinan
atau disebut Ketua pengarah Tourism Malaysia. Dengan kata lain Ketua pengarah
Tourism Malaysia memiliki rentang kendali yang luas pada setiap departemen dan
unit yang ada dalam komunikasi dan birokrasi keputusan dan evalusi setiap
17
program. Dengan rentang kendali yang luas Tourism Malaysia memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya:
a. Tingkatan-tingkatan manejer sedikit, hal ini dapat dilihat dari tingkatan
pada chart organisasi Tourism Malaysia, biaya-biaya relative kecil karena
yang mendapat tunjangan jabatan semakin sedikit.
b. Jalur perintah dan tanggung jawab pendek, sehingga komunikasi efektiv
karena hambatan-hambatan komunikasi akan lebih mudah di atasi.
c. Hambatan birokrasi dapat di hindarkan, karena tidak terlalu banyak pejabat
yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu pekerjaan/urusan.
d. Departemen-departemen organisasi sedikit.
Ketika struktur organisasi dibentuk berdasrakan fungsi dan tujuan dari sebuah
organisasi, serta didalamnya terdapat rentang kendali yang luas, tentunya hal ini
berpengaruh kepada peningkatan kinerja dari organisasi tersebut (Alipoor, dkk,
2017). Pada Tourism Malaysia dapat dilihat dari hasil statistic peningkatan
kunjungan wisatwan dan peningkatan pendapatan untuk kas Kerajaan, bahwa untuk
setip tahun Tourism Malaysia berhasil membuat peningkatan dalam sektor
kepariwisataan. Hal ini tentunya dilakukan dengan peningkatan program pariwisata,
pembangunan event dan tingkat promosi yang baik. Besarnya pengaruh dari tingkat
pengorganisasian yang baik dari pimpinan di Tourism Malaysia, membuat setiap
pekerjaan akan terorganisisr dengan baik. Peningkatan kinerja Tourism Malaysia
merupakan bentuk dari kesolitan dalam struktur organisasi tersebut. Hal ini membuat
Malaysia dapat menjuarai indeks wisata halal dunia dari Global Moeslim Travel
Index (GMTI) dengan mengalahkan Negara Arau Saudi.
18
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Tourism Malaysia memiliki struktur organisasi funsional.
Hal ini dilakukan oleh Tourism Malaysia tentunya sesuai dengan jenis dari
organisasinya, visi, misi, tujuan dan fungsi dari Tourism Malaysia tersebut.
2. Tourism Malaysia memiliki rentang kendali (span of control) yang luas dalam
organisasinya.
Hal ini dapat dilihat dari chart organisasi Tourism Malaysia tidak mimiliki
jenjang/tingkatan menejer. Tourism Malaysia memiliki menejer yang
bertanggung jawab pada fungsi tertentu. Serta pimpinan Tourism Malaysia, ika
dilihat dari chart mengendalikan 10 bawahan lagsung sesuai dgan fungsinya.
3. Struktur organisasi fungsional dan rentang kendali yang luas membuat kinerja
dari organisasi ini meningkat dari setiap tahun.
Dari laporan yang dapat dilihat pada https://www.tourism.gov.my/ , bahwa
adanya peningkatan dari Tourism Malaysia dan penghargaan yang didaptkan
oleh organisasi tersebut.
B. Saran
Saran yang diberika kepada Tourism Malaysia mungkin untuk melakukan beberapa
hal dibawah untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi:
1. Rotasi jabatan untuk jabatan yang ada dalam struktur organisasi agar tidak
terjadi adanya karyawan yang merasa ahli dalam bidang tersebut, hal ini juga
bertujuan untuk mengurangi tingkat kejenuhan pekerjaan dan meningkatkan
penambahan akan ilmu baru bagi jabatan yang ditotasikan pada Tourism
Malaysia.
2. Mengadakan Evaluasi sesering mungkin akan program yang dilakukan pada
setiap departemen yang ada pada Tourism Malaysia, hal ini bertujuan agar tidak
adanya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas yang diberikan.
19
3. Dewan Pengawas di setiap bidang. Merupakan salah satu cara yang bisa
dilakukan oleh Tourism Malaysia agar setiap divisi atau bidang bias
mempersempit terjadinya kecurangan atau penyimpangan.
4. Sistem informasi vertikal.
Adalah peralatan melalui mana data disalurkan melewati tingkatan-tingkatan
organisasi yang ada pada Tourism Malaysia. Komunikasi dapat terjadi di dalam
atau di luar rantai perintah.
DAFTAR PUSTAKA
A.F.Stoner, DKK. 1996. Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia. PT. Prenhallindo, Jakarta.
Alipoor , Hadis,. Ahmadi , Keyvan,. Pouya , Salah., Ahmadi , Khabat., Mowlaie , Soran.
2017. The Effect of Organizational Structure on Employees' Job Performance in
Private Hospitals of Ahvaz. Informatics Journal Volume 17, Issue 3-4
Davis, D. D. 1995. Form, Function and Strategy in Boundaryless Organization,The
Changing Nature of Work, San Fransisco: Jossey Bass
Kaeter, M. 1993. The Age of the Specialized Generalist. Training.
Gibson, James L., Ivancevich, John M., Jr, James H. Donnelly., and Konopaske ,Robert.
2012. Organizations: Behavior, Structure, Processes, Fourteenth Edition.
McGraw-Hill. New York
Hindle, T. (2008). Guide to Management Ideas and Gurus. London: Profile Books Ltd.
Ivancevich, dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta : Erlangga
Mohrman, S. A. 1995. Designing Team-Based Organizations, San Fransisco: Jossey Bass
Robbins. 2001. Perilaku Organisasi Edisi kedelapan, Jakarta; Prenhallindo
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta:
Salemba Empat.
LAMPIRAN
Lampiran I.
Gambar terkait kunjungan mahasiswa program magister manajemen FE UNP ke Tourism
Malaysia dan kepariwisataan Malaysia
Gambar 1. Kawasan Tourism Malaysia Office
Gambar 2. Kunjungan ke kantor Tourism Malaysia
Gambar 3. Jembatan Putra Jaya Malaysia
Gambar 4. Pemaparan Materi Oleh Tim Tourism Malaysia
Gambar 5. Menara Kembar Petronas, Kualalumpur Malaysia
Gambar 6. Batu Caves, Gombak, Selangor, Malaysia
Gambar 7. Pemaparan Materi Oleh Tim Tourism Malaysia
Gambar 8. Menara Kembar Petronas Malaysia
Gambar 9. Genting Highlands, Pahang, Malaysia
Gambar 10. Kereta Gantung Genting Highlands, Malaysia
Gambar 11. Pusat Perbelanjaan Bukit Bintang, Kuala Lumpur Malaysia
Gambar 11. Temple Kuil Kek Lok Si, Penang, Malaysia
Gambar 12. Lego Land, Malaysia
Gambar 13. Gurney Drive, Malaysia
Gambar 14. Rute Transportasi Publik, Malaysia
Gambar 15. MRT dan Mass Rapid TRansit
Gambar 16. Bis untuk keliling Kuala Lumpur
Gambar 17. LRT
Gambar 18. Perbatasan Johor Baru, Malaysia dengan Singapura
Lampiran II
Bahan pemaparan dari Tourism Malaysia