38
RANGKUMAN MATERI KELAS XI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA UPTD SMKN 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG PENGANTAR Pada dasarnya, pelajaran seni rupa untuk kelas XI adalah lanjutan materi di kelas X. soal – soal yang akan dibuat sebenarnya adalah “percampuran” dari Pelajaran kelas X dan XI (semester 1). Berikut adalah rangkuman dari materi kelas X dan XI (Semester 1) semoga dapat membantu kalian dalam belajar Mata Pelajaran Seni Budaya. Sukses untuk kalian. Penulis A. SENI RUPA a. Apresiasi Seni Apresiasi berasal dari Bahasa Latin, Appretiatus yang artinya penilaian/penghargaan. Apresiasi dilihat dari Bahasa Inggris, Appreciate, yang artinya menentukan atau menunjukkan nilai, atau menilai, melihat bobot karya, menikmati kemudian menyadari kepekaan rasa dan menghayati. Mengapresiasi artinya berusaha mengerti tentang seni dan menjadi peka terhadap segi-segi di dalamnya, sehingga secara sadar mampu menikmati dan menilai karya dengan semestinya. Apresiasi Seni adalah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang dihormati dan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta penghargaan pada pembuatnya. Secara umum, Apresiasi dapat diartikan sebagai kesadaran menilai lewat penghayatan suatu karya seni. Kegiatan Apresiasi yaitu melakukan pengamatanm pemahaman, penilaian atau mengevaluasi serta mengkritik. Kegiatan seni adalah kegiatan yang berbeda dengan kegiatan manusiawi yang lain, karena mempunyai sifat yang khusus dan istimewa. Kegiatan seni merupakan kegiatan member kesan tentang dunia disekitar kita lewat sentuhan – sentuhan artistik dan estetik/seni dan keindahan pada ciptaan yang ada. 1 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Seni budaya-xi-word2003(1)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Seni budaya-xi-word2003(1)

RANGKUMAN MATERI KELAS XI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

UPTD SMKN 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

PENGANTAR

Pada dasarnya, pelajaran seni rupa untuk kelas XI adalah lanjutan materi di kelas X.

soal – soal yang akan dibuat sebenarnya adalah “percampuran” dari Pelajaran kelas X

dan XI (semester 1). Berikut adalah rangkuman dari materi kelas X dan XI (Semester

1) semoga dapat membantu kalian dalam belajar Mata Pelajaran Seni Budaya. Sukses

untuk kalian.

Penulis

A. SENI RUPA

a. Apresiasi Seni

Apresiasi berasal dari Bahasa Latin, Appretiatus yang artinya

penilaian/penghargaan.

Apresiasi dilihat dari Bahasa Inggris, Appreciate, yang artinya menentukan

atau menunjukkan nilai, atau menilai, melihat bobot karya, menikmati

kemudian menyadari kepekaan rasa dan menghayati.

Mengapresiasi artinya berusaha mengerti tentang seni dan menjadi peka

terhadap segi-segi di dalamnya, sehingga secara sadar mampu menikmati dan

menilai karya dengan semestinya.

Apresiasi Seni adalah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang

dihormati dan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta penghargaan pada

pembuatnya.

Secara umum, Apresiasi dapat diartikan sebagai kesadaran menilai lewat

penghayatan suatu karya seni.

Kegiatan Apresiasi yaitu melakukan pengamatanm pemahaman, penilaian

atau mengevaluasi serta mengkritik.

Kegiatan seni adalah kegiatan yang berbeda dengan kegiatan manusiawi yang

lain, karena mempunyai sifat yang khusus dan istimewa.

Kegiatan seni merupakan kegiatan member kesan tentang dunia disekitar kita

lewat sentuhan – sentuhan artistik dan estetik/seni dan keindahan pada ciptaan

yang ada.

1 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 2: Seni budaya-xi-word2003(1)

Proses apresiasi terbentuk dari dua kemungkinan, yaitu Afektif dan Kreatif.

Proses apresiasi afektif terjadi apabila pengamatan seni cepat mengalami

empati dan rasa puas.

Proses apresiasi kreatif terjadi apabila pengamat seni sadar dalam melakukan

penghayatan dan penilaian serta menggunakan aspek logika dalam

menentukan nilai suatu karya seni.

Apresiasi kreatif dapat didefinisikan sebagai proses aktif dan kreatif sehingga

secara efektif pengamat dapat memahami nilai seni, yaitu untuk mengalami

pengalaman estetik.

Dalam proses apresiasi kreatif dapat melalui beberapa tahapan khusus,

antara lain :

1. Pengamatan objek karya seni

Menurut Verbeek, pengamatan bukanlah mengunakan satu indra saja,

melainkan pemberdayaan seluruh pribadi. Yang artinya: ketajaman

pengamatan seseorang tergantung pada pengetahuan pengetahuan,

pengalaman, perasaan, keinginan dan anggapan seseorang.

Pengamatan terhadap objek/hasil karya seni merupakan pengamatan

terhadap suatu objek yang terdiri atas totalitas yang penuh arti.

2. Aktivitas fisiologis

Tindakan nyata untuk melakukan sesuatu

3. Aktivitas psikologis

Terjadinya persepsi sampai dengan evaluasi kemudian timbul interpretasi

imajinatif dan dorongan berbuat kreatif

4. Aktivitas penghayatan

Terjadinya sebuah perenungan terhadap sebuah objek

5. Aktivitas penghargaan

Terjadiya sebuah evaluasi terhadap objek. Evaluasi dapat berapa saran

dan kritikan

Dalam proses penciptaan karya seni, seorang seniman atau kreator seni harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Konsep/gagasan

Konsep/Ide datang dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :

a. Ide datang lebih awal

Ketika seniman telah memiliki ide tertentu, langkah selanjutnya baru

menentukan media, teknik dan penyelesaian ide

2 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 3: Seni budaya-xi-word2003(1)

b. Ide datang setelah melihat media

Ketika seniman menemukan ide setelah mengamati media. Bentuk

ditemukan dari media yang ada sebagai bentuk frontal (Shape)

2. Teknik

adalah cara yang digunakan dalam membuat karya, hal ini terkait dengan

media yang dihadapi dan dikerjakan

3. Corak atau gaya

setiap daerah memiliki bentuk yang berbeda dari ragam hias dan teknik

penyelesaian karya

4. Keunikan atau ciri khusus

yang dimiliki antar daerah dan bangsa berbeda-beda

b. Unsur – Unsur Seni Rupa

a. Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang,

warna, texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan

mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek,

panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus,

tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain.

Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol,

dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam

desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk

menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung.

Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya,

dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-

warnanya.

b. Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang

terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan

merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran

Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat,

trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya

c. Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau

bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos,

seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang

bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk

plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur

nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam

3 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 4: Seni budaya-xi-word2003(1)

suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi

mempunyai nilai dan peran yang lainnya.

d. Ruang dalam arti yang luas adalah seluruh keluasan, termasuk di

dalamnya hawa udara. Dalam pengertian yang sempit ruang dibedakan

menjadi dua, yaitu ruang negatif dan ruang positif. Ruang negatif adalah

ruang yang mengelilingi wujud bentuk, sedang ruang positif adalah ruang

yang diisi atau ditempati wujud bentuk.

e. Warna merupakan unsur penting dan paling dominant dalam sebuah

penciptaan karya desain. Melalui warna orang dapat menggambarkan

suatu benda mencapai kesesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya.

Warna dapat dikelompokkan berdasarkan jenis warna, sifat warna, dan

makna warna.

1) Jenis warna

Dalam sistem Prang (The Prang System), warna dalam hal ini adalah

pigmen yang dapat dikelompokkan sebagai jenis-jenis warna sebagai

berikut :

− Warna primer, yaitu tiga warnapokok yakni merah, biru, dan

kuning.

− Warna sekunder / biner, yaituperpaduan antara 2 warna primer

− dan menghasilkan warna hijau,jingga dan ungu.

− Warna intermediate, yaitu percampuran antara warna primer

dengan warna sekunder, menghasilkan warna kuning hijau,hijau-

biru, biru-ungu, merah-ungu,merah-jingga, dan kuning-jingga.

− Warna tertier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan

warna

intermediate dan menghasilkan sebanyak 12 warna.

− Warna quarterner, yaitu pencampuran warna intermediate dengan

warna tertier dan menghasilkan sebanyak 24 warna.

4 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 5: Seni budaya-xi-word2003(1)

Lingkaran Warna

2) Sifat warna

Sifat warna dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : hue, value, dan

intensity.

− Hue

Hue adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari

suatu warna, seperti merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu,

jingga, dan warna lainnya. Perbedaan antara merah dengan biru,

atau merah dengan kuning adalah perbedaan dalam hue.

− Value

Value adalah istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna

atau harga dari hue. Untuk mengubah value, misalnya dari merah

normal ke merah muda dapat dicapai dengan cara menambahputih

atau mempercair warna tersebut hingga memberi kesan terang.

Dan untuk memberi kesan gelap misalnya merah tua dapat dicapai

dengan menambah hitam. Value yang berada dipertengahan

disebut middle value dan yang berada di atas middle value

disebut high value, sedang yang berada dibawahnya disebut low

value. Value yang lebih terang dari warna normal disebut tint

dan yang lebih gelap disebut shade. Close value adalah value

yang berdekatan atau bersamaan dan kelihatan lembut dan terang.

− Intensity

Intensity atau chroma adalah istilah untuk menyatakan cerah atau

suramnya warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna

yang intensitasnya penuh nampak sangat mencolok dan

5 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 6: Seni budaya-xi-word2003(1)

menimbulkan efek tegas, sedang warna-warna yang intensitasnya

rendah nampak lebih lembut.

Berdasarkan paduan warna (colour scheme), warnadapat dibagi

dalam tiga tipe yakni

∗ Warna monokromatrik adalah tingkatan warna dari gelap ke

terang dalam urutan satu warna, misalnya urutan dari merah tua

sampai ke merah yang paling muda.

∗ Warna Complementer, yaitu dua warna yang berlawanan dalam

kedudukan berhadap-hadapan, memiliki kekuatan berimbang,

misalnya kuning kontras ungu, biru kontras jingga, dan merah

kontras hijau.

∗ Warna analogus adalah tingkatan warna dari gelap ke terang

dalam urutan beberapa warna, misalnya urutan dari biru, biru

kehijauan, hijau, hijau kekuningan, dan kuning.

3) Makna Warna

Sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai makna

yang berbeda, antara lain sebagai berikut :

− Merah mempunyai makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah,

berani, hidup, riang dan dinamis.

− Putih mempunyai makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur.

− Kuning mempunyai makna matahari, cerah, sukacita, terang, iri,

dan benci.

− Kuning emas mempunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya.

− Coklat mempunyai makna stabil dan kukuh.

− Jingga mempunyai makna masak, bahagia, senja, riang, mashur,

dan agung.

− Biru mempunyai makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran,

kesedihan dan setia.

− Hijau mempunyai makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah,

pertumbuhan, dan harapan.

− Merah muda mempunyai makna romantis, dan ringan.

− Ungu mempunyai makna kekayaan, berkabung, bangsawan,

mewah, berduka cita, dan mengandung rahasia.

6 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 7: Seni budaya-xi-word2003(1)

− Hitam mempunyai makna tragedi, kematian, duka, kegelapan,

gaib, tegas, dan dalam.

Pemaknaan warna dipengaruhi oleh aspek budaya setempat.

Pemaknaan warna yang terkait dengan warna sebagai simbol, di

masing-masing daerah atau wilayah, akan berbeda, sesuai dengan

pemaknaannya dalam budaya setempat.

Contoh :

bendera tanda adanya kematian, di Indonesia berbeda sesuai daerah

setempat. Di Yogjakarta, bendera merah, di Jakarta – kuning, di

Sulawesi – putih, di Sumatera – merah, dan sebagainya.

Di negeri China, warna merah berarti Cinta, sedangkan di Indonesia

berarti marah atau berani.

4) Kombinasi Warna

Cara menyusun atau memadukan dua warna atau lebih dalam sebuah

komposisi

- Kombinasi Warna yang harmonis

Kombinasi antara warna-warna yang serumpun, letaknya

berdekatan dengan lingkaran warna. Misalnya : hijau tua dengan

hijau muda.

- Kombinasi warna yang kontras

Kombinasi antara warna-warna yang berlawanan letaknya dalam

lingkaran warna. Misalnya : Hijau dengan Merah

- Kombinasi warna analog

Dua atau tiga corak warna yang berdekatan letaknya dalam

lingkaranan warna. Misalnya : Biru, Ungu, Merah

5) Penggunaan Warna

- Cara Heraldis (pengertian dan contoh sudah dijabarkan dalam

MANKNA WARNA)

- Cara Murni, penggunaan warna secara lebih bebas. Misalnya

Pohon dicat warna merah, Kuda dicat warna hijau,dll

- Cara Naturalis, penggunaan warna sesuai dengan aslinya yang

terdapat pada alam. Misalnya : warna daun adalah hijau

f. Tekstur

Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata maupun

semu. Suatu permukaan mungkin kasar, mungkin juga halus, mungkin

7 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 8: Seni budaya-xi-word2003(1)

juga lunak mungkin juga kasap atau licin dan lain-lain. Ada dua macam

tekstur yakni tekstur nyata dan tekstur semu, sebagai berikut :

1) Tekstur nyata

Tekstur nyata adalah tekstur fisik suatu benda secara nyata yang

dikarenakan adanya perbedaan permukaan suatu benda. Misalnya

tekstur wool berbeda dengan kapas, kain sutera berbeda dengan

plastik, dan lain sebagainya. Tekstur ini dapat dikelompokkan dalam

tekstur alam, tekstur buatan dan tekstur reproduksi. Tekstur alam

adalah tekstur yang berasal langsung dari alam, misalnya daun, kulit

kayu, permukaan batu, dan lainnya. Tekstur buatan adalah tekstur

yang tercipta dari susunan benda-benda alam, seperti tikar (dari daun

yang disusun), goni (dari pasir dan kertas). Sedangkan tekstur

reproduksi adalah tekstur yang dibuat melalui reproduksi benda yang

sebenarnya, misalnya wallpaper.

2) Tekstur semu

Tekstur semu adalah tekstur yang terlihat saja berbeda tetapi bila

diraba ternyata sama saja. Tekstur ini hadir karena adanya unsur

gelap terang atau karena unsur perspektif.

Selain nilai raba pada suatu permukaan, tekstur juga dapat

menimbulkan kesan berat dan ringan. Sebuah kubus dari besai yang

berat bila dibagian luarnya dilapisi dengan karton maka akan

memberi kesan ringan dan kosong.

c. Karya Seni berdasarkan jenis matra (dimensi)

- Dwi Matra, karya seni rupa berbentuk datar atau dua ukuran (panjang dan

lebar) yang hanya dapat dipandang dari arah depan saja. Misalnya :

gambar,lukisan,dll

- Tri Matra, karya seni yang memiliki ukuran panjang, lebar, tinggi, dan

volume yang dapat dipandang dari berbagai sisi atau arah pandang.

Misalnya : patung, keramik, seni bangunan (arsitektur)

d. Karya Seni berdasarkan teknik pembuatannya

- Handmade (buatan tangan)

- Masinal (dikerjakan oleh mesin)

- Komputer

e. Karya Seni berdasarkan tujuan pembuatannya

8 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 9: Seni budaya-xi-word2003(1)

- Karya seni murni sebagai media berekspresi, rekreasi, terapi, dan

komunikasi

- Karya seni terapan diciptakan untuk tujuan fungsional

f. Karya Seni berdasarkan Aliran – Alirannya

- Naturalisme

Aliran ini merupakan suatu aliran seni rupa yang mengutamakan

kesesuaian dengan keadaan mahluk hidup, alam, dan benda mati

sebenarnya. Contoh yang paling terlihat adalah pada lukisan potret diri,

pemandangan alam, atau landscape.

- Realisme

Aliran ini menunjukkan suatu keadaan sosial yang sesungguhnya dan

biasanya memprihatinkan dan sedang bergejolak di dunia atau suatu

tempat tertentu. Contoh aliran seni rupa ini antara lain melukiskan

kemiskinan, kesedihan, atau peristiwa yang memilukan.

- Romantisme

Aliran ini umumnya ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh

khayal, atau petualangan para pahlawan purba. Juga banyak menampilkan

berbagai perilaku dan karakter manusia yang dilebih lebihkan.

Para pelukis ini antara lain Eugene delacroik (1798-1963), JeanBaptiste

Camille Corot (1796-1875) dan Rousseau (1812-1876). Gaya inijuga

berkembang di Jerman, Belanda, dan Perancis.

- Impresionisme

Aliran ini dalam dunia seni rupa berawal dari ungkapan yang mengejek

pada karya Claude Monet (1840-1926) pada saat pameran di Paris tahun

1874. Karya ini menggambarkan bunga teratai dipagi hari yang

ditampilkan dalam bentuk yang samar dan warna kabur dan olehsebagian

kritikus seni disebut sebagai “impresionistik “, suatu lukisanyang

menampilakan bentuk yang sederhana dan terlampau biasa.

- Ekspresionisme

Adalah suatu aliran dalam seni rupa yang melukiskan suasanakesedihan,

kekerasan, kebahagiaan, atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang

emosional dan ekspresif.

Salah seorang pelukis yang beraliran Ekspresionisme adalah Vincent

van Gogh (1853-1890). Lukisan lukisannya penuh dengan ekpresi gejolak

jiwa yang diakibatkan oleh penderitaan dan kegagalan dalam hidup.salah

9 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 10: Seni budaya-xi-word2003(1)

satu lukisannya yang terkenal adalah “Malam Penuh Bintang“(1889),

yang mengekpresikan gairah yuang tinggi sekaligus perasaan kesepian.

- Kubisme

Kubisme adalah suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari

penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara geometris (berkotak-kotak).

Pada tahun 1909 berkembang aliran kubisme Analistis yang

mengembangkan konsep dimensi empat dalam seni lukis. Dan dimengerti

sebagai konsep dimensi ruang dan waktu dalam lukisan. Pada setiap sudut

lukisan terlihat objek yang dipecah-pecah dengan posisi waktu yang

berbeda. Sedangkan Kubisme Sintetis, pelukisannya disusun dengan

bidang yang berlainan yang saling tumpang dan tembus.

- Konstruksifisme

Aliran seni ini awalnya berkembang di Rusia penggagasnya antara lain

Vladimir Tattin, Antoine Pevsner, dan Naum Gabo. Gaya ini

mengetengahkan berbagai karya seni berbentuk tiga dimensional namun

wujudnya abstrak. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah bahan modern

seperti besi beton, kawat, bahkan plastik.

- Abstrakisme

Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas

pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna

ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.

Kadinsky dan PietMondrian marupakan sebagian perupa beraliran abstrak

ini. Seni Abstrak ini pada dasarnya berusaha memurnikan karya seni,

tanpa terikat dengan wujud di alam.

- Dadaisme

Adalah gerakan seni rupa modern yang memiliki kecendrungan

menihilkan hukum–hukum keindahan yang ada.Ciri utama gaya ini

adalah paduan dari berbagai karya lukisan, patung atau barang tertentu

dengan menambahkan unsur rupa yang tak lazim sebagai protes pada

keadaan sekitarnya, seperti lukisan reproduksi lukisan “Monalisa “ karya

Leonardo da Vinci tetapi diberi kumis, atau petusan laki-laki diberi

dudukan dan tandatangan, kemudian dipamerkan di suatu galeri.

- Surealisme

10 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 11: Seni budaya-xi-word2003(1)

Adalah penggambaran dunia fantasi psikologis yang diekspresikan secara

verbal, tertulis maupun visual. Bentuk-bentuk alam dideformasi, sehingga

penuh fantasi dan di luar kewajaran.

- Elektisisme

Yaitu gerakan seni awal abad ke- 20 yang mengkombinasikan berbagai

sumbergaya yang ada di dunia menjadi wujud seni modern. Banyak yang

menjadi sumber inspirasi dari gaya seni ini. Antara lain, gaya seni

primitive sejumlah suku bangsa di Afrika, karya seni pra-sejarah, seni

Amerika Latin, gaya esetik Mesir Purba, dan Yunani Kuno.

Tokoh-tokoh seni yang menerapkan gaya ini antasra lain Picasso

(disamping sebagai tokoh Kubisme), Paul Gaugguin, Georges Braque,

Jean Arp, Henry Moore, dan Gabo.

- Posmodernisme

Istilah seni ini umumnya disebut seni kontemporer yaitu mengelompokan

gaya-gaya seni rupa yang sezaman dengan pengamat atau yang menjadi

kecenderungan popular dan dipilih oleh para seniman dalam rentang lima

puluh tahun terakhir hingga sekarang.

Gaya ini sering diartikan sebagai aliran yang berkembang setelah seni

modern. Jika dalam seni modern lebih memusatkan kepada ekspresi

pribadi dan penggalian gaya baru, dalam seni Posmodern ungkapan seni

lebih ditekankan kepada semantika (makna rupa) dan semiotika

(permainan tanda rupa).

g. Tokoh Seni Rupa (Pelukis)

• Golongan pelukis yang menggambarkan bentuk – bentuk alamiah dan

kepersisan visual yang mewakili kelompok naturalism dan realisme.

Pelukisnya terdiri dari: S.Sudjono, Sudarso, Dullah, Wardoyo, Wahdi,

Basuki Abdullah,dll

• Golongan pelukis yang menampilkan kesadaran subyektif (ekspesionisme)

pelukisnya antara lain : Krisna Mutajab, Zaini, Popo Iskandar, dll

• Golongan pelukis yang menampilkan bentuk – bentuk abstrak non

figuratif. Pelukisnya adalah : Fajar Sidik, Aming Prayitno, Umi Dakhlan,

dll

• Golongan pelukis yang menampilkan bentuk – bentuk dekoratif.

Pelukisnya antara lain : Suparto, Widyat, Mulyadi W, dll

11 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 12: Seni budaya-xi-word2003(1)

h. Seni Kriya Batik

Seni kriya batik yang berkembang pada masa sekarang merupakan kelanjutan

seni kerajinan batik sebelumnya. Daerah-daerah perkembangan batik di Jawa

Barat masa sekarang terdapat di daerah Cirebon.

Dalam pembuatan batik, kita mengenal ada empat cara pembuatannya, yaitu

dengan cara ditulis dengan canting yang biasa di sebut dengan batik tulis,

dengan cara di cetak dengan cap disebut batik cap, dengan cara diikat dengan

tali/benang dinamakan batik ikat atau jumputan dan dengan cara dicetak

dengan screen yang kemudian kita namakan batik cetak atau batik printing.

Pembuatan motif pada batik tulis, dibuat dengan cara memberikan malam

dengan alat canting/kuas ke atas permukaan kain yang telah digambar

sebelumnya. Sedang pemberian motif pada batik cap dibuat dengan

menggunakan cap atau stempel logam yang permukaannya telah diberi malam

lalu dicetakkan pada permukaan kain. Pemberian motif pada batik printing

dibuat dengan cara mencetakkan larutan napthol yang telah dikentalkan ke

atas permukaan kain dengan menggunakan alat rakel.

Sedangkan pemberian motif pada batik ikat, motifnya diikat-ikat dengan tali

plastic atau benang hingga menjadi motif yang diinginkan. Proses berikut

adalah pencelupan kain ke larutan naptol, garam warna dan air pembilas.

Khusus untuk batik printing langsung dicelupkan kelarutan garam warna.

Untuk menghasilkan warna batik yang baik proses pencelupannya harus

diakukan berulang-ulang.

Proses selanjutnya disebut proses pelorotan malam. Caranya kain yang telah

selesai pada proses pencelupan, dicelupkan kembali ke dalam air panas yang

telah diberi bubuk soda abu atau soda ASH.

Benda-benda pakai yang dihasilkan dari kerajinan ini adalah kain, selendang,

taplak meja, sprei, sarung bantal, hiasan dinding, gorden dan lain-lain.

Bahasan berikut adalah penjelasan tentang bahan, peralatan dan tahap-tahap

dalam pembuatan karya batik tulis. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda

perhatikan dengan saksama.

• Tahap pembuatan gambar motif

Bahan dan peralatan yang digunakan pada tahap ini adalah kain katun,

pola gambar atau mall, pensil 4B-5B, dan meja kaca. Pembuatan gambar

motif pada kain, dapat dicapai dengan menjiplak pola / mall yang telah

disiapkan atau bias juga dengan cara menuliskan langsung di atas kain.

12 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 13: Seni budaya-xi-word2003(1)

Untuk menghasilkan gambar motif yang baik penulisannya dilakukan di

atas meja kaca. Bila kain yang hendak digambari banyak lilin / kotor

maka kain harus dicuci terlebih dahulu dengan sabun. Hal ini dimaksud

agar dalam proses pencelupan nanti warna mudah menyerap.

• Tahap pemberian malam

Dalam tahap ini bahan dan peralatan yang digunakan, yaitu :

Kain, jenis kain yang digunakan untuk membatik adalah jenis kain

yang bahan bakunya terbuat dari kapas (katun) atau sutera, misalnya

kain blacu, poplin, birkolin, santung, prima, premisima, vealisima,

linen, dan sutera.

Malam, malam untuk membatik terdiri atas malam lowong (warnanya

kuning dan lebih liat), malam cetak (warnanya coklat, sifatnya kurang

kuning dan lebih liat), malam cetak (warnanya coklat, sifatnya kurang

liat),dan malam putih / paraffin (sifatnya rapuh, dan mudah retak).

Canting, canting yang digunakan untuk membatik terdiri dari canting

cecek (lubangnya kecil), canting klowong (lubangnya sedang) dan

canting nembok (lubangnya besar).

Peralatan penunjang, alat penunjang yang digunakan dalam tahap ini

adalah kompor kecil, kenceng, panci, dan lainnya.

• Tahapan pemberian warna pada batik tulis

Pemberian warna rapid

Pemberian warna rapid dilakukan dengan cara menyapukan warna

rapid ke bagian-bagian gambar yang diinginkan. Fungsi warna ini

hanya sebagai variasi agar batik lebih menarik. Larutan rapid dibuat

dengan cara mengaduk rapid dengan minyak TRO hingga kental,

kemudian diberi air dingin dan diaduk kembali hingga merata.

Perbandingannya adalah 1 sendok makan rapid : 2 sendok minyak

TRO : 1 gelas besar air dingin.

Proses pencelupan

Proses pencelupan dalam membuat batik dilakukan dalam tiga

langkah.Pertama pencelupan pada larutan naptol (bak I), kedua

pencelupan pada larutan garam warna (bak II), dan ketiga pencelupan

pada air pembilas (bakIII). Untuk menghasilkan warna yang

memuaskan, proses pencelupan dilakukan berulang-ulang.

13 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 14: Seni budaya-xi-word2003(1)

Tahap melunturkan malam

Untuk melunturkan atau melorotkan malam pada kain batik yang telah

selesai pada proses pencelupan, dilakukan dengan cara memasukkan

kain ke dalam bak yang berisi air panas yang telah dicampur soda abu

(Soda ASH) dan soda api (costik soda). Proses melunturkannya kain

dimasukkan ke dalam bak, diangkat-angkat dengan menggunakan

jepitan hingga malamnya lepas dan selanjutnya dibilas dengan air

bersih, diperas, dan dianginanginkan.

• Peralatan Membatik

Canting

− Canting merupakan alat utama yang dipergunakan untuk membatik.

Penggunaan canting adalah untuk menorehkan (melukiskan) cairan

malam agar terbentuk motif batik. Canting memiliki beberapa

bagian yaitu:

Gagang merupakan bagian canting yang berfungsi sebagai

pegangan pembatik pada saat menggunakan canting untuk

mengambil cairan malam dari wajan, dan menorehkan

(melukiskan) cairan malam pada kain. Gagang biasanya terbuat

dari kayu ringan.

Nyamplung (tangki kecil) merupakan bgian canting yang

berfungsi sebagai wadah cairan malam pada saat proses

membatik. Nyamplung terbuat dari tembaga.

Cucuk atau carat merupakan bagian ujung canting dan

memiliki lubang sebagai saluran cairan malam dari nyamplung.

Ukuran beragam tergantung jenisnya. Cucuk tersebut terbuat

dari tembaga.Kondisi cucuk harus senantiasa berlubang, kalau

tersumbat oleh cairan malam yang sudah mengeras, cucuk

dapat dilubangi lagi dengan cara mencelupkan di cairan panas

malam, sumbatan keras tersebut akan turut mencair kembali.

Sedangkan bila sumbatan belum mengeras maka

pelubangannya dapat dipakai dengan bulu sapu lantai.

14 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 15: Seni budaya-xi-word2003(1)

Kuas

Pada umumnya kuas dipergunakan untuk melukis, dalam proses

membatik kuas juga dapat dipergunakan untuk Nonyoki yaitu mengisi

bidang motif luas dengan malam secara penuh. Kuas dapat juga untuk

menggores secara ekspresif dalam mewarnai kain. Anda dapat

mempergunakan kuas cat minyak, kuas cat air, atau bahkan kuas cat

tembok untuk bidang sangat luas.

Kompor Minyak Tanah dipergunakan untuk memanasi malam agar

cair. Pilihlah kompor yang ukurannya kecil saja, tidak perlu yang

besar. Pembatik tradisional biasanya menggunakan anglo atau keren.

Anglo merupakan arang katu sebagai bahan bakar. Kelemahan

anglo/keren adalah asap yang ditimbulkannya berbeda dengan kompor

yang tidak seberapa menimbulkan asap.

Pilihlah kompor yang ukuran kecil saja, dengan diameter sekitar 13

cm,sesuai dengan besaran wajan yang digunakan. Pemanasan malam

tidak membutuhkan api yang cukup besar seperti kalau kita memasak

di dapur.

Wajan

Wadah untuk mencairkan malam menggunakan wajan, terbuat dari

bahan logam. Pilihlah wajan yang memiliki tangkai lengkap kanan dan

kiri agar memudahkan kita mengangkatnya dari dan ke atas kompor.

Wajan yang dipakai tidak perlu berukuran besar, wajan dengan

diameter kurang lebih 15 cm sudah cukup memadai untuk tempat

pencairan malam.

Gawangan

Pada waktu membatik kain panjang, tidak mungkin tangan kiri

pembatik memegangi kain tersebut. Untuk itu membutuhkan media

untuk membentangkan kain tersebut, yang disebut gawangan. Disebut

demikian karena bentuknya seperti gawang sepakbola, terbuat dari

kayu, agar ringan dan mudah diangkat dan dipindahkan.

Peralatan tersebut di atas sudah cukup memadai untuk kegiatan

membatik Anda. Memang di masa lalu ada beberapa peralatan

15 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 16: Seni budaya-xi-word2003(1)

pendukung lainnya seperti saringan, kursi kecil (dingklik) dan

lipas/tepas. Tepas diperlukan untuk membantuk menyalakan api arang

kayu di anglo/keren.

Sekarang ini dengan adanya kompor, maka tepas tidak diperlukan

dalam kegiatan membatik.

Nampan

Nampan plastik diperlukan untuk tempat cairan campuran pewarna dan

mencelup kain dalam proses pewarnaan. Pilihlah ukuran nampan yang

sesuai dengan ukuran kain yang dibatik agar kain benar-benar tercelup

semuanya.

Panci

Panci aluminium diperlukan untuk memanaskan air di atas kompor

atau tungku dan untuk melorot kain setelah diwarnai agar malam bisa

bersih. Pilihlah ukuran panci sesuai dengan ukuran kain yang dibatik

Sarung tangan

Sarung tangan diperlukan sebagai pelindung tangan pada saat

mencampur bahan pewarna dan mencelupkan kain ke dalam cairan

pewarna.

Selama penyiapan warna dan pewarnaan kain, pergunakanlah selalu

sarung tangan karena bahan pewarna batik terbuat dari bahan kimia

yang berbahaya bagi kesehatan kulit dan pernafasan, kecuali pewarna

alami (natural).

Sendok & Mangkuk

Sendok makan dibutuhkan untuk menakar zat pewarna dan mangkuk

plastik untuk mencampur zat pewarna tersebut sebelum dimasukkan ke

dalam air. Selain itu juga diperlukan gelas untuk menakar air.

i. Seni Kriya Ikat Celup (Tie Dye)

Tie Dye atau ikat celup pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama yaitu

menghias kain dengan cara diikat atau dalam bahasa Jawa dijumput sedikit,

dengan tali atau karet, dijelujur, dilipat, sampai kedap air, lalu dicelup dengan

pewarna batik. Setiap daerah mempunyai nama teknik dan corak yang

berbeda. Di Palembang dikenal sebagai pelangi dan cinde, di Jawa sebagai

tritik atau jumputan, di Banjarmasin sebagai sasarengan. Di Jawa dan Bali

teknik celup ikat ini sering dipadukan dengan teknik batik Dalam celup ikat,

penggunaan kain-kain dari serat yang berbeda dapat memberikan hasil yang

16 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 17: Seni budaya-xi-word2003(1)

berbeda pula. Kain yang tipis dapat diikat dengan simpul-simpul kecil,

sehingga ragam hias yang terbentuk juga lebih padat dan banyak. Makin tebal

kain yang digunakan, makan sedikit pula jumlah ikatan yang bisa dibuat,

karena simpul akan menjadi terlalu besar dan sulit untuk dikencangkan rapat-

rapat. Akibatnya zat pewarna dapat dengan mudah merembes masuk dan

menghilangkan corak yang ingin ditampilkan. Oleh karenanya kain-kain yang

tebal biasanya menampilkan corak yang besar pula.

Ada berbagai jenis kain yang baik dan banyak digunakan dalam teknik celup

ikat, yaitu kain katun dan sutera. Kedua jenis kain ini dengan kemampuan

daya serapnya, memudahkan proses pengikatan dan pencelupan. Sementara

beberapa jenis kain lainnya, seperti dari bahan rayon atau kain sintetis lainnya,

proses celup ikat agak sulit dilakukan karena sifat kain yang terlalu licin, atau

keras atau kurang memiliki daya serap.

Banyaknya celupan dan lamanya setiap perendaman tergantung pada hasil

warna yang diinginkan. Setelah pencelupan selesai, kain digantung atau

ditiskan sebentar agar tetesan cairan pewarna habis. Kemudian ikatan dibuka

dan kain dibentang, maka akan terlihat corak-corak yang terbentuk akibat

ikatan yang merintanginya dari pewarnaan. Warna dari corak-corak ini

memiliki gradasi warna sesuai dengan rembesan cairan pewarna saat

pencelupan.

j. Seni Rupa Murni

Seni rupa murni dalam bahasa Inggris pure art atau fine art adalah cabang

seni rupa yang terlepas dari unsur – unsur praktis yang lebih mengkhususkan

diri pada penciptaan karya seni berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang

sangat pribadi.

• Seni lukis salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya

dibuat di atas kain kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat akrilik,

atau bahan lainnya.

• Seni patung salah satu jenis seni murni berwujud tiga dimensi. Patung

dapat dibuat dari bahan batu alam, atau bahan-bahan industri seperti

logam,serat gelas, dan lain-lain.

• Seni Grafis merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik

cetak baik yang bersifat konvensional maupun melalui penggunaan

teknologi canggih. Teknik cetak konvensional antara lain :

− Cetak Tinggi ( Relief Print )

17 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 18: Seni budaya-xi-word2003(1)

wood cut print, wood engraving print, lino cut print, kolase print

− Cetak Dalam ( Intaglio )

dry point, etsa, mizotint,sugartint

− sablon ( silk screen )

Teknik Cetak dengan teknologi modern, misalnya offset dan digital

print.

• Seni keramik termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang

tidak terikat pada bentuk fungsional

k. Sejarah Seni Rupa Indonesia

Zaman prasejarah juga disebut sebagai zaman sebelum ditemukannya kegiatan

tulis menulis yang digunakan untuk mencatat peristiwa – peristiwa penting

dalam peradaban manusia.

Suku – suku bangsa di Nusantara pada zaman Prasejarah dikenal sebagai

penganut animisme dan dinamisme. Pada awalnya, bentuk - bentuk

persemayaman roh nenek moyang tersebut diwujudkan dalam bentuk sederna

seperti lingga dan menhir, yaitu tugu batu yang menjulang tinggi berbentuk

hingga (tonggak batu berbentuk silinder dengan ujung tumpul).

Dibeberapa tempat ditemukan guratan garis – garis pada menhir yang

menyerupai mata, hidung, mulut, tangan, lengan dan kaki. Menhir menurut

dugaan para ahli adalah bersemayamnya roh-roh nenek moyang masyarakat

purba.

l. Periode Seni Rupa Hindu-Budda

Sejarah peradaban masyarakat Nusantara kemudian dicatat semenjak

datangnya agama Hindu melalui pendirian kerajaan – kerajaan Hindu. Pendiri

kerajaan – kerajaan bercorak Hindu yang pertama berdiri di Nusantara ini

diyakini berasal dari India. Mereka adalah kerabat kerajaan yang enggan

tunduk kepada Raja Ashoka pada masa dinasti Chandragupta.

Motif ukuran, selain menggambarkan bentuk, kadang – kadang juga berisi

kisah. Antara lain kehidupan para dewa, mitos kepahlawan,dll. Bukti sejarah

peninggalannya dapat dilihat pada relief candi Penataran (Blitar), Mendut,

Prambanan,dll. relief candi Prambanan menggambarkan cerita kijang mas

jelmaan yang terkena panah Sri Rama. Relief candi mendut mengisahkan

Dewi Hartiti sewaktu mengasuh anak-anaknya.

18 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 19: Seni budaya-xi-word2003(1)

Terlepas dari fungsinya, sebagai media penyembahan, patung-patung,

relief,dll oleh masa kejayaan Hindu dan Budha memiliki nilai seni yang tinggi

dan menjadi bahan kajian hingga sekarang.

m. Periode Seni Rupa Islam

Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 14 telah membawa peradaban

Arab dan Persia yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam bidang seni rupa,

berbagai corak seni yang dibawa oleh penyebar Agama Islam juga mulai

masuk dan mengakar dalam kehidupan masyarakat pemeluknya. Seni kaligrafi

yang pada awal perkembangannya merupakan bagian dari seni grafis telah

berkembang sebagai karya seni yang digunakan dalam berbagai medium.

Pada seni arsitektur,pengaruh Islam sangat jelas terlihat pada bangunan masjid

dan makam – makam para tokoh/ulama besar yang tersebar di berbagai tempat

seluruh Nusantara. Karateristik arsitektur Islam ini tampak pada bentuk –

bentuk lengkungan setengah lingkaran yang terdapat pada pintu – pintu

masjid, tiang – tiang penyangga bangunan serta kubah.

n. Periode Seni Rupa Mutakhir Indonesia

Seni rupa mutakhir masih menjadi bahan perbedaan/perdebatan. Hal ini

disebabkan eksistensi/keberadaan seni rupa ini masih dianggap bersifat

eksperimental dan belum mapan. Seni mutakhir ini adalah seni murni yang

lebih banyak mengacu pada konsep dan akibatnya daripada hasil karya secara

keseluruhan.

Aliran Happening Art sebagai bentuk proses aktivitas seni yang mampu

melibatkan banyak orang dalam proses perwujudannya. Ada pula yang disebut

Performance Art dan Intallation Art (seni instalasi). Seni Instalasi kerap

dipahami tak lebih dari sekedar pemandangan benda-benda yang dipajang

dengan cara yang ganjil

o. Pameran Karya Seni Rupa

• Kegunaan Pameran Seni Rupa di Kelas atau di Sekolah

Pameran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam bidang

kesenirupaan, karena kegiatan pameran baik sekali kegunaannya baik bagi

siswa, seniman, pengamat seni rupa, maupun bagi perkembangan seni rupa

pada umumnya. Melalui pameran, seorang siswa bisa memperkenalkan

19 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 20: Seni budaya-xi-word2003(1)

karya-karyanya kepada masyarakat baik dilingkungan sekolah ataupun

masyarakat umum untuk dilihat, dinilai, dikagumi, atau dikritik.

• Jenis-Jenis Pameran

Pameran karya seni rupa berdasarkan pada ragam jenis karya yang

ditampilkan, dibedakan menjadi dua, yaitu pameran homogen dan pameran

heterogen. Pameran homogen, artinya pameran yang hanya menampilkan

satu karya seni rupa saja, misalnya pameran lukisan, pameran patung,

pameran keramik dan lain sebagainya.

Pameran heterogen, artinya pameran yang sekaligus menampilkan berbagai

jenis karya seni rupa, misalnya pameran seni kriya, pameran lukisan,

pameran patung, pameran keramik dan karya seni rupa lainnya dilakukan

dalam satu ruang pameran dan dilakukan dalam waktu bersamaan.

Pameran seni rupa yang diselenggarakan dalam kaitannya dengan

pendidikan seni rupa di sekolah, biasanya merupakan pameran heterogen,

karena menampilkan jenis karya seni rupa yang beragam mulai dari

lukisan, patung, ukiran, keramik, karya kerajinan, dan karya seni rupa

lainnya. Pameran berdasarkan pada jumlah seniman yang tampil, pameran

dapat dibedakan ke dalam :

− Pameran perorangan atau pameran tunggal

− Pameran kelompok, baik kelompok seniman dalam satu sanggar atau

satu almamater, kelompok seniman dalam satu aliran dan kelompok

lainnya.

• Manfaat pameran seni rupa di lingkungan sekolah

− Meningkatkan kemampuan berkarya

Dengan adanya pameran, karya-karya para siswa akan dilihat oleh

masyarakat sehingga para siswa dituntut untuk menghasilkan karyanya

yang terbaik. Di sini akan terjadi persaingan yang sehat dan terarah,

dan hal ini menjadi pendorong bagi siswa untuk meningkatkan

kemampuannya dalam berkarya.

− Dapat melakukan penilaian / evaluasi

Pameran merupakan kesempatan bagi guru untuk melihat sejauh mana

kemajuan yang dicapai oleh siswanya. Pameran dapat dikatakan

menjadi sarana untuk melakukan penilaian atau evaluasi terhadap

kemajuan dan perkembangan yang terjadi pada diri siswa. Sehingga

20 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 21: Seni budaya-xi-word2003(1)

penilaian atau evaluasi ini dapat dimasukan dalam perhitungan nilai

rapor.

Penilaian juga dilakukan oleh pihak luar sekolah seperti orang tua

siswa atau masyarakat umum yang mengunjungi pameran tersebut.

Dari kesan pesan yang mereka sampaikan tentunya dapat memberi

gambaran sampai sejauh mana keberhasilan pendidikan seni rupa di

sekolah tersebut.

− Sebagai sarana apresiasi dan hiburan

Di samping sebagai sarana untuk melakukan penilaian atau evaluasi,

kegiatan pameran dapat dijadikan sebagai sarana apresiasi. Apresiasi

di sini dapat diartikan sebagai penikmatan, pengamatan, penghargaan,

atau bisa juga penilaian terhadap karya-karya yang ditampilkan.

Penilaian yang dimaksud bukan menilai dengan angka, melainkan

suatu proses pencarian nilai-nilai seni, pemahaman isi dan pesan dari

karya seni, dan melakukan juga perbandingan-perbandingan terhadap

karya seni sehingga nantinya akan didapat sebuah penilaian yang utuh

dan komprehensif.

Dalam arti yang luas, kegiatan pameran dapat juga diartikan sebagai

sarana untuk mendapatkan hiburan. Di sini masyarakat dapat

merasakan kesenangan atau empati, merasakan suka duka seperti

layaknya menonton film atau menyaksikan pertunjukkan musik dan

seni lainnya.

− Melatih siswa untuk bermasyarakat

Melaksanakan kegiatan pameran bukanlah kerja perorangan,

melainkan kerja kelompok yang melibatkan banyak orang. Jadi,

dengan mengadakan pameran seni rupa di sekolah, mendidik para

siswa untuk bermasyarakat. Di sini para siswa dapat bekerja sama satu

sama lain, melatih untuk menghargai pendapat orang lain, dan dapat

pula memberi pendpat terhadap tim kerjanya.

B. SENI MUSIK

a. Pengertian Musik

1. Jamalus (1988)

Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau

komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya

21 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 22: Seni budaya-xi-word2003(1)

melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan

struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.

2. Rina (2003)

Musik merupakan salah satu cabang kesenian yang pengungkapannya

dilakukan melalui suara atau bunyi-bunyian.

3. Prier (1991) setuju dengan pendapat Aristoteles bahwa musik merupakan

curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa

dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.

4. Menurut ahli perkamusan (lexicographer)

Musik ialah: ”Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada,vokal

maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk

mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun khususnya

bersifat emosional”

5. Musik adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media

penciptaannya

b. Vocal adalah musik yang dibunyikan oleh suara manusia, didalamnya

termasuk bersiul dan bersenandung. Vocal dibagi menjadi 3 jenis suara, antara

lain :

• Jenis suara wanita

Terbagi atas jenis suara wanita tinggi (sopran), suara wanita sedang (mezzo

sopran), dan jenis suara wanita renda (alto).

• Jenis suara pria

Terbagi atas suara pria tinggi (tenor), suara pria sedang (bariton) dan suara

pria rendah (bass)

• Jenis suara anak – anak

Terbagi atas suara anak – anak tinggi dan suara anak – anak rendah

c. Sejarah Musik Klasik

1. Era Kuno (Antiquity) (- 500)

Lahir tidak hanya dari bangsa Eropa, namun dari Timur Tengah dan

Mesir Kuno yang meninggalkan gaya menyanyi silabis dan melismatis

hingga kini tetap digunakan di seluruh dunia. Di Era Kuno, Yunani Kuno

juga masuk Negara yang ikut mengukir sejarah musik ini. Di Yunani

Kuno sudah mengenal penalaan nada, memilih instrumen musik,

mencipta modus dan ritme-ritme, Ahli matematik Pythagoras orang

22 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 23: Seni budaya-xi-word2003(1)

pertama yang meneliti perbandingan-perbandingan getaran dawai dan

menetapkan urutan nada-nada yang hingga kini menjadi dasar sistem

musik diatonik. Romawi Kuno memberikan sumbangan sejarah berupa

Tangga nada diatonik (tujuh nada) dijadikan standar menggantikan

struktur-struktur kromatik dan enharmonik dari sistem musik Yunani.

2. Era Abad Pertengahan (Medieval Era) 600-1450

Seni untuk pelayanan gereja, musik untuk keperluan ibadat, sebagai alat

utama untuk memahami karya-karya Tuhan (menurut ajaran Kristen)

mengembangkan modus-modus gereja sebagai sistem tangga nada yang

hingga kini masih digunakan dalam berbagai peribadatan Kristen

Standarisasi dalam berbagai lapangan pengetahuan juga terjadi dalam

musik, diantaranya sistem menyanyi SOLMISASI (rancangan Guido

d’Arezzo seorang biarawan dan teoretikus musik). Pemimpin gereja Paus

Gregorius I mengatur penggunaan lagu-lagu pujian untuk peribadatan

gereja yang dikenal dengan Gregorian chant. Gaya polifoni sebagai

teknologi komposisi yang menggabungkan dua alur melodi atau lebih

memperkaya rasa keindahan musikal dibandingkan gaya monofon

sebelumnya dan cikal-bakal harmoni.

3. Era Renaisans (1450-1600)

Berkembang di Italia dan Eropa Utara. Berwatak klasik, pengekangan,

menahan diri, dan kalem. Renaisans dapat diartikan sebagai periode

dalam Sejarah Eropa Barat dimana manusia mulai melakukan eksplorasi

terhadap dunia, baik melalui perjalanan atau penjelajahan ke Timur

maupun ke Selatan belahan bumi, tetapi mereka juga gemar

mengembangkan ilmu pengetahuan dan kesenian. Oleh karena pikiran

manusia menjadi semakin bebas, maka musik sekuler mulai muncul dan

berkembang pula musik-musik instrumental yang semula kurang

mendapatkan tempat di lingkungan tradisi gereja. Tetapi musik gereja

tetap sangat penting dan gaya polifonik vokal sangat berkembang pada

periode ini. Komposer-komposer terpenting ialah Josquin des Prés,

Orlandus Lassus, William Byrd, dan Giovanni Pierluigi da Palestrina.

4. Era Barok & Rokoko (1600-1750) : Musik Terbatas

Ciri – cirinya :

− Melodi cenderung lincah

23 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 24: Seni budaya-xi-word2003(1)

− Banyak menggunakan ornament

− Ada dinamika keras (forte), lunak (piano)

− Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian

(polifonik/kontrapunk)

− Bentuk vocalnya disebut Seriosa

Tokoh :

Johann Sebastian Bach

5. Era Klasik (1750-1820)

− Ornament di batasi

− Ada beberapa peralihan tempo accelerando dan ritardando

− Ada peralihan dinamik crescendo dan decrescendo

− Harmoni tiga nada atau lebih bunyi bersamaan (homofonik)

Tokoh :

Wolfgang Amadeus Mozart

6. Era Romantik (1820-1900)

Bersifat ekspresif untuk mengungkapkan perasaan yang subjektif, bukan

sekedar untuk keindahan

Ciri – cirinya :

− Tidak ada ornament

− Melodi seakan berkomunikasi

− Harmoni bervariasi

− Penggunaan dinamik dan tempo bervariasi

Tokoh :

Johannes Brahms, Frederic Chopin, Franz Schubert

7. Kontemporer Klasik (Akhir Abad ke 19)

Disebut kontemporer klasik hanya untuk membedakan dengan musik

kontemporer. Istilah ini tidak sesuai dengan pengertian sebenarnya.

Kontemporer berarti sesuai dengan jamannya. Namun, kenyataannya

justru merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan popularitas

zamannya.

Sifat musik :

24 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 25: Seni budaya-xi-word2003(1)

− Impresionis/tidak dibatasi oleh aturan untuk keindahan, atau

mengekspresikan perasaan. Namun, lebih sering mengalun

sekehendak mood komposernya

− Banyak menggunakan modulasi (perubahan nada dasar)

− Ada perubahan komposisi instrument

− Dinamik dan tempo dengan variasi tak lazim

− Harmoni lepas diri dari system tonal (pengelompokan tingkat akor)

Tokohnya :

Claude Debussy, George Gershwin

d. Jenis-Jenis Musik Populer :

1. Rock

Ciri – cirinya :

− Wilayah nada luas dari nada rendah hingga tinggi

− Kekuatan musik pada dinamika aransemen

− Lagu kadang sulit disenandungkan

− Lirik lagu cenderung ekspresif

− Tempo bisa lambat bisa cepat

− Harmoni bisa sangat rumit

− Beat cenderung keras

2. Jazz

Ciri – cirinya :

− Vocal dan lirik cenderung dianggap bagian dari bunyi instrument,

sehingga kesan dukungan melodi dan harmoni terhadap ekspresi

sangat kuat

− Harmoni rumit, memiliki tonalitas yang luas, sehingga kadang

berkesan sumbang sering terjadi modulasi

− Ritme melodi cenderung improvisasi

3. Dance

Ciri – cirinya :

− Ritme, Melodi, Harmoni Cenderung Sederhana

− Beat Keras, Konstan Dan Bertempo Sedang, Sesuai Untuk Senam

Atau Tari

25 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 26: Seni budaya-xi-word2003(1)

− Lirik Tidak Terlalu Penting Karena Cenderung Untuk

Mengekspresikan Gerak, Bukan Perasaan

4. Latin

Ciri – cirinya :

− Beat konstan, dengan berbagai variasi bunyi perkusi, sesuai untuk tari

− Memiliki ciri khas yang bervariasi pada setiap stylenya

− Melodi dan harmoni cenderung sederhana

e. Musik Kontemporer :

Ciri – ciri

− Tekstur warna bunyi bisa heterogen ataupun homogeny

− Notasi musik berupa symbol/tanda yang hanya dimengerti oleh pemusik

− Musik memiliki kecenderungan improvisasi mengikuti mood pemusik

− Bunyi yang dikomposisikan tidak terlalu berasal dari instrument musik

− Musik bisa memiliki melodi atau hanya komposisi ritmis

− Melodi dan harmoni tidak selalu mengikuti system tonal

− Tidak dibatasi pada satu jenis tangga nada

− Tidak terikat pada satu jenis birama

− Dinamik dan tempo bervariasi

Contoh :

Kua Etnika (Djaduk Ferianto) Jogjakarta, Sinten Remen (Djaduk Ferianto)

Jogjakarta, Herry Roesly (Jakarta)

f. Klasifikasi Alat Musik Menurut Curt Suchs Dan Hornbostel :

1. Aerophone : Udara atau satuan udara yang berada dalam alat

musik itu sebagai penyebab bunyiContoh : recorder, seruling, saxsophone

3. Membranophone : Kulit atau selaput tipis yang ditegangkan sebagai

penyebab bunyiContoh : gendang, conga, drum

5. Idiophone : Badan alat musik itu sendiri yang menghasilkan

bunyiContoh : triangle, cabaza, marakas

6. Chordophone : Senar (dawai) yang ditegangkan sebagai

penyebab bunyiContoh : piano, gitar, mandolin

8. Electrophone : Alat musik yang ragam bunyi atau bunyinya

dibantu atau disebabkan adanya daya listrikContoh : Keyboard

26 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 27: Seni budaya-xi-word2003(1)

f. Pengertian Karawitan

Karawitan berasal dari kata : ka – rawit – an, rawit artinya halus

1. Karawitan menurut arti katanya adalah Kehalusan

2. Karawitan menurut arti luas adalah Musik

3. Karawitan menurut arti khusus adalah seni suara gamelan yang berlaraskan

pelog slendro

g. Pengertian Suara, Desah, dan Nada

1. Suara (Swabawa) : Sesuatu yang kita ketahui sumber bunyinya

2. Desah : Sesuatu yang tidak kita ketahui sumber bunyinya

3. Nada : Suara yang tertentu dan mempunyai jumlah getaran

tiap detik

h. Laras

1. Menurut arti khususnya, Laras adalah : Enak didengar/indah

2. Menurut arti luasnya, Laras adalah : Urut-urutan nada dalam satu

gembyangan yang tertentu tinggi rendahnya dan tertentu banyaknya.

Menggembyang adalah bila kita menabuh dengan dua kanan kiri bersama

dengan atara 4 nada (mengapit)

Contoh : 123561

Laras Gamelan Jawa memiliki 5 Nada

Satu Gembyangan (1 Oktav) adalah 1200/Centi suara

Tiap satu nada yang satu dengan yang lain mempunyai nada antara atau yang

biasa disebut Sruti/Interval

Untuk mencatat suatu seni suara dalam karawitan, digunakan Titi Laras atau

Titi Nada

i. Titi Latas/Titi Nada

Dibagi menjadi 2

1. Titi Laras berdasarkan laras:

Adalah titi laras tidak ditentukan oleh frekwensi (banyaknya getaran tiap

detik) tetapi ditentukan oleh unda usuk atau perbandingan

Menurut Ki Hajar Dewantara, tonika yang dipergunakan sebagai dasar

adalah : 1 2 3 4 5 1 untuk laras Pelog dan Slendro, beliau menamakan titi

laras “Sari Swara”

Menurut Bpk. Mahyar Kusumadinata (Bandung) cara membaca titi laras

adalah : do ; mi ; na ; ti ; la.

27 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 28: Seni budaya-xi-word2003(1)

2. Menurut R T Wreksodiningrat membuat system titi laras berdasarkan

bilahan gamelan, yaitu : 1 2 3 4 5 6 7

Cara ini dinamakan Sistim KEPATIHAN. Cara ini masih dipergunakan

sampai sekarang

Sistim Kepatihan, meliputi :

a) Menabuh Gamelan, meliputi :

- Cara menabuh

- Pembagian tugas tiap ricikan

- Koposisi gending/lagu

- Catatan titi laras gending

b) Seni Suara

- Lagu dolanan

- Tembang/sekar

- Gerong/bawa

j. Gamelan

Ricikan Gamelan adalah satuan dari alat-alat gamelan yang ditabuh

Ricikan Kendang adalah Sebuah Kendang

Nama-Nama Ricikan Gamelan :

1. Rebab

Hanya satu jenis saja. Untuk keperluan dua perangkat gamelan pelog

dan slendro dibutuhkan dua buah rebab (satu untuk slendro dan satunya

untuk pelog)

2. Kendang

Ada 4 macam, yaitu :

a. Kendang Ageng/Kendang Gendhing dengan diameter 45 cm

b. Kendang Wayangan dengan diameter 40 cm

c. Kendang Batangan (Kendang Ciblon) dengan diameter 33 cm

d. Kendang Ketipung dengan diameter 25 cm

3. Gender Barung

Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai tiga buah gender, yaitu :

- Satu untuk gender Slendro

- Satu untuk gender Pelog Nem

- Satu untuk gender Pelog Barang

4. Gender Penerus

Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai tiga buah gender, yaitu :

28 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 29: Seni budaya-xi-word2003(1)

- Satu untuk gender Slendro

- Satu untuk gender Pelog Nem

- Satu untuk gender Pelog Barang

5. Bonang Barung

Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 2 buah bonang barung :

- Satu ricikan bonang barung Slendro

- Satu ricikan bonang barung Pelog

6. Bonang Penerus

Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 2 buah bonang barung :

- Satu ricikan bonang barung Slendro

- Satu ricikan bonang barung Pelog

7. Saron Barung

Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai dua ricikan,

- Satu untuk laras slendro

- Satu untuk laras pelog

8. Saron Penerus

Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai dua ricikan,

- Satu untuk laras slendro

- Satu untuk laras pelog

9. Demung

Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai dua ricikan,

- Satu untuk laras slendro

- Satu untuk laras pelog

10. Slentem

Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai dua ricikan,

- Satu untuk laras slendro

- Satu untuk laras pelog

11. Kenong

Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 10 pencon kenong

- 5 Pencon kenong slendro, yaitu bernada : 2 3 5 6 1

- 5 Pencon kenong pelog, yaitu bernada : 2 3 5 6 7

12. Kempul

29 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 30: Seni budaya-xi-word2003(1)

Tiap gamelan mempunyai kempul komplit slendro/pelog 10 buah

- 5 buah laras slendro

- 5 buah laras pelog

13. Ketuk dan Kempyang

Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai 2 buah ketuk dan 2 buah

kempyang. Untuk ketuk slendro larasnya 2, untuk ketuk pelog larasya 6

14. Clempung

Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai 2 buah clempung, yaitu :

1 untuk laras slendro dan 1 untuk laras pelog

15. Siter

untuk gamelan slendro dan pelog, jumlah siter ada 2

bentuknya seperti clempung, namun bentuknya lebih kecil

16. Siter Penerus

untuk gamelan slendro dan pelog, jumlah siter ada 2, Bentuknya lebih

kecil lagi. Nadanya 1 oktav lebih kecil dari siter

17. Gambang

Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 2 buah gambang, yaitu

gambang slendro dan gambang pelog

18. Suling

Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 2 buah suling, yaitu suling

slendro dan suling pelog

19. Gong

Gamelan Slendro dan Pelog mempunyai 3 buah gong

k. Pengertian Dalam Gamelan

1. Gamelan Seperangkat

Gamelan laras slendro atau pelog yang komplit ricikannya

2. Gamelan Sepangkon

2 Perangkat gamelan Slendro dan Pelog

3. Gangsa

Gamelan yang dibuat dari bahan tembaga dicampur dengan timah

4. Sengganen

Gamelan yang dibuat dari bahan plat-plat besi atau kuningan

5. Wilahan

30 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 31: Seni budaya-xi-word2003(1)

Bagian dari ricikan gamelan yang dibuat dari logam atau kayu yang

berbentuk bilah

6. Plangkan

Bagian dari ricikan gamelan yang dibuat dari pada kayu yang dapat

diperinci sebagai berikut

a. Rancakan :

Plangkan pada bonang dan kenong

b. Pangkon :

Plangkan pada demung, saron barung dan penerus

c. Grobokan :

Plangkan pada gender dan slentem

d. Gayor :

Plangkan untuk menggantungkan kempul dan gong

7. Pluntur

Tali – tali pada gender, bonang, slentem, dan lain-lain

8. Klante

Tali-tali pada kenong, kempul dan gong

C. SENI TARI

a. Pengertian Tari

− Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah

oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi

bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta

− Soedarsono menyatakan bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang

diubah melalui gerak ritmis yang indah

− Soeryodiningrat menyatakan bahwa tari merupakan gerak anggota tubuh

yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai

dengan maksud tujuan tari

− Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang

digunakan adalah tubuh

b. Unsur Pokok Tari

1. Gerak

Elemen pokok tari adalah gerak. Rudolf Laban pakar tari kreatif

menyatakan bahwa gerak merupakan fungsional dari Body ( gerak bagian

kepala, kaki, tangan, badan), space (ruang gerak yang terdiri dari level,

jarak, atau tingkatan gerak), time (berhubungan dengan durasi gerak,

31 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 32: Seni budaya-xi-word2003(1)

perubahan sikap, posisi, dan kedudukan), dinamyc (kualitas gerak

menyangkut kuat,lemah, elastis dan penekanan gerakan).

Berpijak kepada pendapat di atas, tari terdiri dari unsur gerak sebagai

unsur utama, ruang, waktu, dan tenaga. Fungsi gerak yang dihasilkan oleh

tubuh manusia pada dasarnya dapat dibedakan menjadi gerak keseharian,

olah raga, gerak bermain, bekerja, dan gerak sehari-hari. Pada khususnya,

tari lebih menekankan kepada gerak untuk berkesenian, di mana gerak

dalam tari merupakan gerak yang sudah distilisasi atau distorsi.

2. Motif Gerak Tari

3. Motif Gerak Tari Berpasangan Atau Kelompok

4. Ruang

Ruang adalah sesuatu yang harus diisi, ruang dalam tari mencakup semua

gerak yang diungkapkan oleh seorang penari terbentuk melalui

perpindahan gerak tubuh, posisi yang tepat dan ruang gerak penari itu

sendiri.

Ruang bersentuhan langsung dengan penari. Ruang gerak penari

merupakan batas paling jauh yang dapat dijangkau penari. Di sisi lain,

ruang menjadi salah satu bentuk dari imajinasi penari dalam mengolah

ruang gerak menjadi bagian yang berpindah tempat, posisi dan

kedudukan.

5. Tenaga

Ruang gerak penari tercipta melalui desain. Disain adalah gambaran yang

jelas dan masuk akal tentang bentuk/wujud ruang secara utuh. Bentuk

ruang gerak penari digambarkan secara bermakna ke dalam; desain atas

dan disain lantai (La Meri: 1979: 12). Ruang gerak tari diberi makna

melalui garis lintasan penari dalam ruang yang dilewati penari. Gerak tari

yang diperagakan menunjukan intensitas gerak yang dapat menjadi salah

satu indikasi. Tenaga yang diwujudkan oleh gerakan berhubungan dengan

kualitas gerak. Hal ini dapat tercermin pada tenaga yang disalurkan oleh

penghasil gerak dalam mengisi gerak menjadi dinamis, berkekuatan,

berisi, dan menjadi anti klimak dari tensi dan relaksasi gerak secara

keseluruhan.

6. Ekspresi

32 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 33: Seni budaya-xi-word2003(1)

Ekspresi dalam tari lebih merupakan daya ungkap melalui tubuh ke dalam

aktivitas pengalaman seseorang, selanjutnya dikomunikasikan pada

penonton/pengamat menjadi bentuk gerakan jiwa, kehendak, emosi atas

penghayatan peran yang dilakukan. Dengan demikian daya penggerak diri

penari ikut menentukan penghayatan jiwa ke dalam greget (dorongan

perasaan, desakan jiwa, ekspresi jiwa dalam bentuk tari yang terkendali).

7. Iringan Tari

Iringan dan tari adalah pasangan yang serasi dalam membentuk kesan

sebuah tarian. Keduanya seiring dan sejalan, sehingga hubungannya

sangat erat dan dapat membantu gerak lebih teratur dan ritmis. Musik

yang dinamis dapat menggugah suasana, sehingga mampu membuat

penonton memperoleh sentuhan rasa atau pesan tari sehingga

komunikatif. Musik dalam tari memberi keselarasan, keserasian,

keseimbangan yang terpadu melalui alunan keras-lembut, cepat-lambat

melodi lagu. Pada dasarnya tari membutuhkan iringan sebagai pengatur

gerak.

c. Tari Berdasarkan Konsep Garapan

1. Tari Tradisional adalah tari yang telah baku oleh aturan-aturan tertentu.

Dalam kurun waktu yang telah disepakati, aturan baku diwariskan secara

turun menurun melalui generasi ke generasi. Tarian jenis ini telah

mengalami perjalanan cukup panjang, bertumpu pada pola garapan tradisi

yang kuat. Tari jenis ini biasanya memiliki sifat kedaerahan yang kental

dengan pola gaya tari atau style yang dibangun melalui sifat dan karakter

gerak yang sudah ada sejak lama. Tari-tarian tradisional yang dilestarikan

oleh generasi pendukung biasanya sangat diyakini atas

kemasyalakatannya. Masyarakat yang mau terlibat di sini ikut andil

dalam melestarikan tari tradisional melalui rasa tanggung jawab dan

kecintaan yang tidak bisa dinilai harganya. Masyarakat yang

bersangkutan memandang bahwa tarian jenis ini menjadi salah satu

bentuk ekspresi yang dapat menentukan watak dan karakter masyarakat

yang mencintai tarian tersebut. Dengan demikian tergambar perangai,

kelakukan dan cermin pribadinya.

a) Tari Primitif

Tari primitif merupakan tari yang berkembang di daerah yang

menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Tarian ini lebih

33 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 34: Seni budaya-xi-word2003(1)

menekankan tari yang memuja roh para leluhur. Pada jaman ini jenis

tarian ini sudah mulai tidak kedengaran lagi gaungnya.

b) Tari Rakyat

Tari-tarian yang disebut pada bab ini adalah tarian yang hingá kini

berkembang di Daerah yang bersangkutan. Masalah pembagian apakah

termasuk fungsi dan peran yang dimiliki tidak diperhitungkan.

− Aceh dan Sumatra Utara kental imbas pengaruh Melayu. Ciri dan

bentuk tari lebih dekat ke rumpun tari Melayu. Pengaruh agama

Islam yang kuat. Gerakan tarinya lincah dan gesit,namun tidak

ekspresif. Pakaian menutup semua anggota badan (aurat) dan

iringan menggunakan alat musik sederhana dengan tepukan tangan

sebagai pelengkap instrument.

Misalnya : Daerah Sumatra Utara (Sumut) tari Tor-tor gerak

merapatkan dan mengembangkan ke dua telapak tangan sambil

bergerak di tempat dan geser kaki, Tari Cawan dengan membawa

cewan di atas kepala. Tari Serampang Dua belas dengan gerak

berpasangan muda mudi yang sedang berdendang. Tari Manduda,

Tari Kain, Tari Andungandung, Tari Angguk, Tari Tari Mainang

Pulau Kampai, Tari Baluse, Tari Tononiha, Tari Terang Bulan, Tari

Pisu Suri, Tari Baina, Tari Tari Barampek, Tari Basiram Tari

Bulang Jagar, Tari Buyut Managan Sihala, Tari Cikecur, Tari Kapri,

Tari Karambik dll.

− Bali

Mempunyai sifat gerak dan iringan yang mengesankan. Gerakan

tari tegas dan ekspresif. Semua anggota badan digunakan untuk

mengekspresikan makna dan misi tari sehingga terkesan sakral.

Penari Pria menggunakan celana panjang sampai lutut yang dibalut

kain warna cerah atau kotak – kotak hitam putih, dan ikat kepala

atau kuluk bersulam benang emas. Penari wanita menggunakan

kebaya panjang, berbalut selendang sampai dada dan memakai

hiasan kepala

− Sulawesi

Didominasi oleh penari wanita yang memiliki perwatakan lembut.

Iringan kontras menggebu-gebu terutama instrument gendang yang

34 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 35: Seni budaya-xi-word2003(1)

dimainkan oleh seorang penari. Pakaiannya baju kurung dan ikat

pinggang keemasan.

− Jawa dan Sunda

Teknik tari Jawa dan Sunda meliputi hal-hal sebagai berikut :

Semangat bathin yang member kekuatan gerak, daya tahan dan

kemantapan ekspresi

Sadar akan harga diri,yang memancarkan keagungan,

kewibawaan, berisi,kepastian,keberhasilan dan kesempurnaan

sikap

Kemanunggalan lahir bathin, pemusatan kendali ekspresi

kepribadian yang bulat

Kukuh tak bergeming dari kemantapan, tak goyah atas segala

gangguan

c) Tari Klasik adalah tari yang berkembang di kerajaan-kerajaan yang

telah ada di Indonesia. Puncak tari klasik terdapat pada kerajaan di

Indonesia khususnya di yogyakarta, Surakarta, Kasepuhan Cirebon,

kerajaanbone, Kerajaan Mataram Kuno, dan Kerajaan Klungkung di

Bali.

Tari Non Tradisional adalah tari yang tidak berpijak pada aturan yang

sudah ada seperti tari tradisional. Tari jenis ini tari pembaruan. Tari

nontradisional lebih mengungkapkan gaya pribadi. Contoh tarinya

adalah tari karya Didik nini towok misalnya tari wek-wek,

persembahan. Tari karya Bagong Kussudihardjo misalnya tari yapong,

wira pertiwi. Karya Wiwik Widyastuti tari cantik, tari karya Abdul

rochem tari Gitek balen, tari nandak ganjen karya Entong sukirman dll.

d. Fungsi Tari

a) Tari Sebagai Sarana Upacara

Ciri – ciri :

1. Hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat, sebagai sarana untuk

persembahan

2. Sebagai sarana memuja dewa (keagamaan) yang berarti bersifat sakral,

3. Bersifat kebersamaan dan diulang-ulang.

Misalnya :

− Upacara maju perang : Mandau (Kalimantan)

35 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 36: Seni budaya-xi-word2003(1)

− Upacara panen : tari Pakarena (Sulawesi Tenggara) dan tari Manimbon

(Toraja)

− Upacara khitanan : tari Sisingaan (Jawa Barat), tari Jaran Buto (Blitar)

− Upacara mengusir roh atau mengusir penyakit : tari Sang Hyang

(Bali), tari Mabugi (Toraja)

− Upacara menjemput tamu : tari Reyog Ponorogo, tari Reyog Dodog

(Tulungagung), tari Pendet (Bali), tari Cakalele (Maluku)

b) Tari Sebagai Sarana Hiburan

Ciri – ciri :

1. Mood yang bergembira ria

2. Unsur gerak sederhana dan bebas

3. Pakaian bebas

4. Mudah melibatkan peserta lainnya

5. Relatif mudah dipelajari

Contoh :

Tayub (Jawa Tengah & Jawa Timur), Ketuk Tilu (Jawa Barat), Gandrung

(Banyuwangi), dll

c) Tari Sebagai Sarana Seni Pertunjukan

Ciri – ciri :

1. Pola garapannya merupakan penyajian yang khusus untuk

dipertunjukkan

2. Adanya faktor imajinatif/kreativitas

3. Adanya Ide yang mengandung dan mengarah pada bentuk

pementasan yang professional

4. Lokasi pementasan berada ditempat yang khusus

Contoh :

Tari Gambyong (Surakarta), Golek (Yogyakarta), dll

e. Beberapa tarian daerah di Nusantara

• Serampang dua belas

Menggunakan irama samba, tempo cepat, teknik tarian ini menunjukkan

kelembutan. Yang terasa dalam langkah dan penampakan kaki. Arah

geraknya vertikal.

• Jaipongan

36 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 37: Seni budaya-xi-word2003(1)

Menggunakan irama gendang, pencak sunda. Diperkuat dengan musik

tanjidor. Teknik Jaipongan menitik beratkan pada langkah kaki. Gerak

pinggul merupakan penyedap.

• Ngrema (rema)

Tarian khas Jawa Timur. Kerincing pada pergelaran kaki adalah khas

yang merupakan bagian dari teknik tarian ini. Penari tidak hanya menari

namun juga harus menyanyi “blenderan Surabayan”. Tarian ini pada

awalnya adalah tari tunggal.

f. Beberapa Koreografer Tari Indonesia

1. S.D. Humardani (1923-1983) Sering dijuluki : Sang pendobrak seni

tradisi, sang gladiator, Begawan seni tradisi, budayawan.

Hasil karyanya : Pemadatan Tari Bedoyo, Srimpi Dan Gambyong.

Sendratari ronggolawe gugur. Babad Pajang. Sketsa III

2. Tjetje Soemantri (1891 – 1963), pengubah peta tari Sunda.

Hasil karyanya : tari Dewi, tari Anjasmoro, Topeng Menak Jinggo, dll

3. R.I. Sasmito Mardono, mengembangkan tari menak gaya Yogyakarta

Hasil karyanya : tari Golek Ayun-Ayun, Beksan Menak Umarmoyo

Umarmadi, dari golek tinembe

4. Bagong Kussudiardjo

Tokoh tari kreasi baru yang telah menciptakan idiom-idiom gerak baru

yang lebih mudah menembus perasaan. Selain koreografer, beliau juga

sebagai pelukis.

5. Sardono W.Kusumo

Terkenal dengan jenis – jenis tarian yang mencoba menggunakan si

penari dengan lingkungan sebagai instrument pernyataan tari. Sehingga

beliau paling jauh melangkah mencari bentuk yang baru. Beliau lebih

mengutamakan gerak daripada titik- titik henti berupa pose-pose

6. Hurijah Adam

37 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Page 38: Seni budaya-xi-word2003(1)

Berasal dari Sumatra. Beliau lebih menekankan pada kreasi music –

musiknya. Terutama pada pencak Minang, dan mengolah bungo – bungo

pencak menjadi tari

DAFTAR PUSTAKA

- Seni Budaya Jilid 1 dan 2 untuk SMK

Sri Hermawati D.A., dkk

BSE (Buku Sekolah Elektronik)

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008

- Modul Bahan Ajar SENI BUDAYA XI (A)

Eka Lindawati

CPM (Citra Pustaka Mandiri) Surakarta, 2009

- Modul Buku Ajar SENI BUDAYA X semester 2

Liliek Kurniawan.U.S & Titin Asistina, S.Pd.

Citra Pustaka Kartasura Surakarta, 2009

- Modul Bahan Ajar SENI BUDAYA X (A)

CPM (Citra Pustaka Mandiri) Surakarta, 2009

38 | Rangkuman Materi : Seni Budaya /XI/UPTD SMKN 1 Boyolangu Tulungagung