Shigella Dysentriae

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    1/13

    DOSEN PENGAMPUH : Sulasmi, SKM., M.Kes

    MATA KULIAH : Parasitologi

    SHIGELLA DYSENTRIAE

    NAMA : SUKMAWATI

    NIM : PO 71.4.221.13.2.047

    KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

    POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

    KESEHATAN LINGKUNGAN

    PRODI D.IV

    2013/2014

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    2/13

    i

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa,

    karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan

    sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan

    sebuah makalah dengan judul "Shigella Dysentriae", yang menurut saya dapat me

    mberikan manfaat yang besar bagi kita.

    Melalui kata peng-antar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan

    memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan

    yang saya buat kurang tepat.

    Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih

    dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan

    manfaat.

    Makassar, 4 Juni 2014

    Penulis

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    3/13

    ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ........................................................................... i

    DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

    A. Latar Belakang ........................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2

    C.

    Tujuan ........................................................................................ 2

    BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3

    A. Pengertian Shigella ..................................................................... 3

    B. Klasifikasi Shigella Dysentriae ...................................................3

    C.

    Morfologi ................................................................................... 4

    D. Patogenesis dan Patologi ............................................................ 4

    E. Patogenesis dan Patologi ............................................................ 5

    F.

    Gejala ......................................................................................... 6

    G. Penularan .................................................................................... 7

    H. Penyebaran ................................................................................. 7

    I.

    Pencegahan ................................................................................. 8

    BAB III PENUTUP .............................................................................. 9

    A. Kesimpulan ................................................................................ 9

    B. Saran ........................................................................................... 9

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 10

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    4/13

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang

    menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan gejala khas yang

    disebut sebagai sindroma disentri, yakni: sakit di perut yang sering disertai

    dengan tenesmus, berak-berak, dan tinja mengandung darah dan lendir.

    Adanya darah dan lekosit dalam tinja merupakan suatu bukti bahwa kuman

    penyebab disentri tersebut menembus dinding kolon dan bersarang di

    bawahnya. ltulah sebabnya pada akhir-akhir ini nama diare invasif lebih

    disukai oleh para ahli.

    Dulu dikenal hanya dua macam disentri berdasarkan penyebabnya,

    yakni disentri basiler yang disebabkan oleh Shigella spp. dan disentri amuba

    yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica. Tapi sekarang telah diketahui

    banyak penyebab lain berupa parasit dan bakteri, yaitu Shigella spp.,

    Salmonella spp., Campylobacter spp., Vibrio parahaemolyticus, Ileisomonas

    shigelloides, EIEC (Enteriinnasive E. coil), Aeromonus spp., Entamoeba

    histolytica atau Giardia lambha.

    Wabah umumnya terjadi pada kelompok homoseksual, pada kondisi

    crowding, ditempat-tempat dimana sanitasi lingkungan dan kebersihan

    perorangan rendah seperti di penjara, tempat penitipan anak, panti asuhan,

    rumah sakit jiwa dan pada tempat pengungsi yang padat. Shigellosis endemis

    pada daerah iklim tropis maupun iklim sedang, kasus-kasus yang dilaporkan

    hanyalah sebagian kecil saja dari kasus, yang sebenarnya terjadi.

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    5/13

    2

    B.Rumusan Masalah

    1.

    Apa itu shigella ?

    2. Bagaimana klasifikasishigella dysentriae?

    3.

    Bagaimana bentuk morfologi dari Shigella Dysentriae?

    4. Bagaimana gejala penyakit yang disebabkan oleh Shigella Dysentriae?

    5. Bagaimana penyebaran Shigella Dysentriae?

    6.

    Bagaimanakah cara pencegahan penyakit yang disebabkan oleh Shigella

    Dysentriae ?

    C.Tujuan

    1. Mengetahui apa itu Shigella.

    2. Mengetahui klasifikasishigella dysentriae.

    3.

    Mengetahui bentuk morfologi dari Shigella Dysentriae.

    4. Mengetahui gejala penyakit yang disebabkan oleh Shigella Dysentriae.

    5. Mengetahui penyebaran Shigella Dysentriae.

    6.

    Mengetahui cara pencegahan penyakit yang disebabkan oleh Shigella Dy-sentriae.

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    6/13

    3

    BAB II

    PEMBAHASAAN

    A.PENGERTIAN SHIGELLA

    Shigella adalah binatang tidak bergerak, gram negatif, bersifat fakultatif

    anaerobik yang dengan beberapa kekecualian tidak meragikan laktosa tetapi

    meragikan karbohidrat yang lainnya, menghasilkan asam tetapi tidak

    menghasilkan gas. Habitat alamiah Shigellaterbatas pada saluran pncernaan

    manusia dan primata lainnya dimana sejumlah spesies menimbulkan disentribasiler.

    B.KLASIFIKASI SHIGELLA DYSENTRIAE

    Kingdom : Bacteria

    Phylum : Proteobacteria

    Class : Gamma Proteobacteria

    Order : Enterobacteriales

    Family : Enterobacteriaceae

    Genus : Shigella

    Species : Shigella dysentriae

    Spesies shigella diklasifikasi menjadi empat serogroup:

    Serogroup A: S. dysenteriae (12 serotypes)

    Serogroup B: S. flexneri (6 serotypes)

    Serogroup C: S. boydii (23 serotypes)

    Serogroup D: S. sonnei (1 serotype).

    Grup A-C secara fisik serupa; S. sonnei (grup D) dapat dibedakan berdasarkan

    biochemical metabolisme assays. Tiga kelompok Shigella adalah spesies-

    spesies penyebab penyakit utama : S. flexneri adalah spesies yang

    menyumbang 60% dari kasus-kasus di negara-negara berkembang; S. sonnei

    penyebab 77% kasus di negara maju dan 15% di negara-negara berkembang,

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    7/13

    4

    dan S. dysenteriae biasanya merupakan penyebab dari wabah disentri, terutama

    dalam populasi yang dibatasi seperti kamp pengungsian.

    C.MORFOLOGI

    Batang ramping, tidak berkapsul, tidak bergerak, tidak membentuk spora, gram

    negatif. Bentuk cocobasil dapat terjadi pada biakan muda. Shigella adalah

    fakultatif anaerob tetapi paling baik tumbuh secara aerobic. Koloninya konvek,

    bulat, transparan dengan pinggir-pinggir utuh mencapai diameter kira-kira

    2mm dalam 24 jam. Kuman ini sering ditemukan pada perbenihan diferensialkarena ketidakmampuannya meragikan laktosa. Shigella mempunyai susunan

    antigen yang kompleks. Terdapat banyak tumpang tindih dalam sifat serologic

    berbagai spesies dan sebagian besar kuman ini mempunyai antigen O yang juga

    dimiliki oleh kuman enteric lainnya. Antigen somatic O dari Shigella adalah

    lipopolisakarida. Kekhususan serologiknya tergantung pada polisakarida. Ter-

    dapat lebih dari 40 serotipe. Klasifikasi Shigella didasarkan pada sifat-sifat

    biokimia dan antigenic.

    D.PATOGENESIS DAN PATOLOGI

    Shigellosis disebut juga Disentri basiler . Disentri sendiri artinya salah satu

    dari berbagai gangguan yang ditandai dengan peradangan usus , terutama kolon

    dan disertai nyeri perut , tenesmus dan buang air besar yang sering

    mengandung darah dan lender. Habitat alamiah kuman disentri adalah usus

    besar manusia, dimana kuman tersebut dapat menyebabkan disentri basiler.

    Infeksi Shigella praktis selalu terbatas pada saluran pencernaan, invasi dalam

    darah sangat jarang. Shigella menimbulkan penyakit yang sangat menular.

    Dosis infektif kurang dari 103 organisme.

    Proses patologik yang penting adalah invasi epitel selaput lendir, mikroab-

    ses pada dinding usus besar dan ileum terminal yang cenderung mengakibatkan

    nekrosis selaput lendir, ulserasi superfisial, perdarahan, pembentukan pseudo-

    membran pada daerah ulkus. Ini terdiri dari fibrin, lekosit, sisa sel, selaput

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    8/13

    5

    lendir yang nekrotik, dan kuman. Waktu proses berkurang, jaringan granulasi

    mengisi ulkus dan terbentuk jaringan parut.

    E.PATOFISIOLOGI

    Kemasukan hanya 200 basil Shigella dapat mengakibatkan infeksi dan

    Shigella dapat bertahan terhadap keasaman sekresi lambung selama 4 jam.

    Sesudah masuk melalui mulut dan mencapai usus, bakteri invasif ini di dalam

    usus besar memperbanyak diri.

    Shigella sebagai penyebab diare mempunyai 3 faktor virulensi yaitu:

    Dinding polisakarida sebagai antigen halus.

    Kemampuan mengadakan invasi enterosit dan proliferasi.

    Mengeluarkan toksin sesudah menembus sel.

    Struktur kimiawi dari dinding sel tubuh bakteri ini dapat berlaku

    sebagai antigen O (somatic) adalah sesuatu yang penting dalam proses interaksi

    bakteri shigella dengan sel enterosit. Dupont (1972) dan Levine (1973)

    mengutarakan bahwa Shigella seperti Salmonella setelah menembus enterosit

    dan berkembang didalamnya sehingga menyebabkan kerusakan sel enterosit

    tersebut.

    Peradangan mukosa memerlukan hasil metabolit dari kedua bakteri dan

    enterosit, sehingga merangsang proses endositosis sel-sel yang bukan

    fagositosik untuk menarik bakteri ke dalam vakuola intrasel, yang mana bakteri

    akan memperbanyak diri sehingga menyebabkan sel pecah dan bakteri akan

    menyebar ke sekitarnya serta menimbulkan kerusakan mukosa usus. Sifat

    invasif dan pembelahan intrasel dari bakteri ini terletak dalam plasmid yang

    luas dari kromosom bakteri Shigella. Invasi bakteri ini mengakibatkan

    terjadinya infiltrasi sel-sel polimorfonuklear dan menyebabkan matinya sel-sel

    epitel tersebut, sehingga terjadilah tukak-tukak kecil didaerah invasi yang

    menyebabkan sel-sel darah merah dan plasma protein keluar dari sel dan

    masuk ke lumen usus serta akhirnya ke luar bersama tinja.

    Shigella juga mengeluarkan toksin (Shiga toksin) yang bersifat

    nefrotoksik, sitotoksik (mematikan sel dalam benih sel) dan enterotoksik

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    9/13

    6

    (merangsang sekresi usus) sehingga menyebabkan sel epithelium mukosa usus

    nekrosis.

    Semua Shigella mengeluarkan lipopolisakarida yang toksik. Endotoksin

    ini mungkin menambah iritasi dinding usus. Selain itu Shigella dysentriae tipe

    1 menghasilkan eksotoksin yang tidak tahan panas yang dapat menambah

    gambaran klinik neurotoksik dan enterotoksik yang nyata.

    F.GEJALA

    Bakteri Shigella menghasilkan racun yang dapat menyerang permukaan

    usus besar, menyebabkan pembengkakan, luka pada dinding usus, dan diare

    berdarah. Keparahan diare pada Shigellosis berbeda dari diare biasa. Pada

    anak-anak dengan Shigellosis, pertama kali buang air besar besar sering dan

    berair. Kemudian buang air besar mungkin lebih sedikit, tetapi terdapat darah

    dan lendir di dalamnya. Setelah masa inkubasi yang pendek (1-3 hari) secara

    mendadak timbul nyeri perut, demam, dan tinja encer. Tinja yang encer

    tersebut berhubungan dengan kerja eksotoksin dalam usus halus. Sehari atau

    beberapa hari kemudian, karena infeksi meliputi ileum dan kolon, maka

    jumlah tinja meningkat, tinja kurang encer tapi sering mengandung lendir dan

    darah. Tiap gerakan usus disertai dengan mengedan dan tenesmus (spasmus

    rektum), yang menyebabkan nyeri perut bagian bawah. Demam dan diare

    sembuh secara spontan dalam 2-5 hari pada lebih dari setengah kasus dewasa.

    Namun, pada anak-anak dan orang tua, kehilangan air dan elektrolit dapat

    menyebabkan dehidrasi, asidosis, dan bahkan kematian.

    Kebanyakan orang pada penyembuhan mengeluarkan kuman disentri

    untuk waktu yang singkat, tetapi beberapa diantaranya tetap menjadi pembawa

    kuman usus menahun dan dapat mengalami serangan penyakit berulang-ulang.

    Pada penyembuhan infeksi, kebanyakan orang membentuk antibodi terhadap

    Shigella dalam darahnya, tetapi antibodi ini tidak melindungi terhadap

    reinfeksi. Gejala lain Shigellosis termasuk: nyeri perut, demam tinggi

    ,hilangnya nafsu makan, mual dan muntah serta nyeri saat buang air besar .

    Dalam kasus Shigellosis yang sangat parah, seseorang mungkin mengalami

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    10/13

    7

    kejang, kaku kuduk, sakit kepala, kelelahan, dan kebingungan. Shigellosis juga

    dapat menyebabkan dehidrasi dan komplikasi lain yang jarang terjadi, seperti

    radang sendi, ruam kulit, dan gagal ginjal.

    G.PENULARAN

    Shigellosis sangat menular. Seseorang dapat terinfeksi melalui kontak

    dengan sesuatu yang terkontaminasi oleh tinja dari orang yang terinfeksi. Ini

    termasuk mainan, permukaan di toilet, dan bahkan makanan yang disiapkan

    oleh seseorang yang terinfeksi. Misalnya, anak-anak yang menyentuh

    permukaan yang terkontaminasi oleh shigella seperti toilet atau mainan dan

    kemudian memasukkan jari-jari mereka di mulut maka mereka bisa menjadi

    terinfeksi. Shigella bahkan dapat dibawa dan disebarkan oleh lalat yang

    kontak dengan tinja yang terinfeksi.

    Karena tidak membutuhkan banyak bakteri Shigella untuk

    menyebabkan infeksi maka penyakit dapat menyebar dengan mudah dalam

    keluarga dan penampungan anak. Bakteri mungkin juga tersebar di sumber air

    di daerahdengan sanitasi yang buruk. Shigella masih dapat disebarkan dalam

    4 minggu setelah gejala penyakit selesai (walaupun pengobatan antibiotik

    dapat mengurangi pengeluaran bakteri Shigella di tinja).

    H.PENYEBARAN

    Disentri basiler dapat ditemukan di seluruh dunia. Disentri ini dapat

    terjadi di daerah yang populasinya padat tetapi sanitasinya sangat buruk,

    seperti kurangnya air bersih dan di tempat-tempat yang terlalu padat.

    Penyebarannya dapat terjadi melalui kontaminasi makanan atau minuman

    dengan kontak langsung atau melalui vector, misalnya lalat. Namun faktor

    utama dari disentri basiler ini adalah melalui tangan yang tidak dicuci sehabis

    buang air besar.

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    11/13

    8

    I. PENCEGAHAN

    Penyakit disentri basiler ini dapat dicegah dengan cara :

    a. Selalu menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun

    secara teratur dan teliti.

    b. Mencuci sayur dan buah yang dimakan mentah.

    c. Orang yang menderita disentri basiler sebaiknya tidak menyiapkan

    makanan.

    d.

    Memasak makanan sampai matang.

    e. Selalu menjaga sanitasi air, makanan, maupun udara.

    f.

    Mengatur pembuangan sampah dengan baik.

    g. Mengendalikan vektor dan binatang pengerat.

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    12/13

    9

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Shigella adalah binatang tidak bergerak, gram negatif, bersifat fakultatif

    anaerobik yang dengan beberapa kekecualian tidak meragikan laktosa tetapi

    meragikan karbohidrat yang lainnya, menghasilkan asam tetapi tidak

    menghasilkan gas. Habitat alamiah Shigellaterbatas pada saluran pncernaan

    manusia dan primata lainnya dimana sejumlah spesies menimbulkan disentri

    basiler.

    B. Saran

    Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat terhindar dari penyakit yang

    disebabkan oleh Shigella Dysentriae dengan cara mengikuti langkah-langkah

    pencegahan.

  • 8/10/2019 Shigella Dysentriae

    13/13

    10

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 2008, Emergence of Resistant Shigella dysentriae in the IDP camps,

    http://www.who.int/disasters/repo/5830.doc diakses tanggal 4 Juni 2014

    Anonim, 2008, Shigellosis,http://fkuii.org/tiki-

    download_wiki_attachment.php?attId=971&page=Haji%20Dadang%20Eria

    nto , diakses tanggal 4 Juni 2014

    Anonim, 2008, Shigella dysentriae,http://en.wikipedia.org/wiki/Shigella_dysenter

    iae , diakses tanggal 4 Juni 2014

    Ayuw,2006, Shigellosis,http://fkuii.org/tiki-index.php?page=Shigellosis9 ,

    diakses tanggal 4 Juni 2014

    Hiswani, 2003, Diare Merupakan Salah Satu Masalah Kesehatan Masyarakat yang

    Kejadiannya Sangat Erat dengan Keadaan Sanitasi Lingkungan,http://librar

    y.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani7.pdf , diakses tanggal 4 Juni 2014

    Simanjuntak, C.H., Epidemiologi Disentri,http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/0

    8_EpidemiologiDisentri.pdf/08_EpidemiologiDisentri.html , diakses tanggal

    4 Juni 2014

    http://www.who.int/disasters/repo/5830.dochttp://fkuii.org/tiki-download_wiki_attachment.php?attId=971&page=Haji%20Dadang%20Eriantohttp://fkuii.org/tiki-download_wiki_attachment.php?attId=971&page=Haji%20Dadang%20Eriantohttp://fkuii.org/tiki-download_wiki_attachment.php?attId=971&page=Haji%20Dadang%20Eriantohttp://en.wikipedia.org/wiki/Shigella_dysenteriaehttp://en.wikipedia.org/wiki/Shigella_dysenteriaehttp://fkuii.org/tiki-index.php?page=Shigellosis9http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani7.pdfhttp://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani7.pdfhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_EpidemiologiDisentri.pdf/08_EpidemiologiDisentri.htmlhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_EpidemiologiDisentri.pdf/08_EpidemiologiDisentri.htmlhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_EpidemiologiDisentri.pdf/08_EpidemiologiDisentri.htmlhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_EpidemiologiDisentri.pdf/08_EpidemiologiDisentri.htmlhttp://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani7.pdfhttp://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani7.pdfhttp://fkuii.org/tiki-index.php?page=Shigellosis9http://en.wikipedia.org/wiki/Shigella_dysenteriaehttp://en.wikipedia.org/wiki/Shigella_dysenteriaehttp://fkuii.org/tiki-download_wiki_attachment.php?attId=971&page=Haji%20Dadang%20Eriantohttp://fkuii.org/tiki-download_wiki_attachment.php?attId=971&page=Haji%20Dadang%20Eriantohttp://fkuii.org/tiki-download_wiki_attachment.php?attId=971&page=Haji%20Dadang%20Eriantohttp://www.who.int/disasters/repo/5830.doc