Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SILABUS STASE PEDIATRI
2019
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
PEDOMAN PERKULIAHAN
Abstrak
Fisioterapi Pediatri merupakan rangkaian pembelajaran proses asuhan fisioterapi berupa:
assessment, diagnose, planning, intervensi, serta evaluasi pada kondisi kasus fisioterapi pediatri.
Adapun capaian pembelajaran yang diharapkan yaitu: Menjunjung tunggi nilai kemanusiaan
dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika; Menghargai keanekaragaman
budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliaanya secara mandiri. (CP
Sikap). Menguasai teori aplikasi pada bidang keilmuan fisioterapi dasar (fundasi), ilmu gerak
manusia, fisioterapi yang berkaitan dengan kesehatan manusia secara umum yang berkaitan
dengan gerak dan fungsi; Menguasai teori aplikasi pelaksanaan asuhan Fisioterapi yang
dilakukan secara mandiri atau berkelompok pada bidang keilmuan Fisioterapi Pediatri;
Menguasai teori aplikasi konsep dan prinsip Clinical Reasoning dalam pemecahan masalah
fisioterapi dan masyarakat. (CP Pengetahuan). Mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk
jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan
standar kompetensi kerja profesinya; Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang
dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya; Mampu mendokumentasikan,
menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk
keperluan ngembangan hasil kerja profesinya. (CP Ketrampilan umum). Mampu menerapkan
IPTEK laboratorium Biomedik Dasar yang berhubungan dengan masalah gerak dan fungsinya
yang diperlukan sebagai dasar pelayanan fisioterapi dan mampu beradaptasi dengan sumberdaya
yang tersedia; Mampu menerapkan IPTEK komunikasi, psikososial yang berhubungan dengan
masalah gerak dan fungsinya yang diperlukan sebagai dasar pelayanan fisioterapi dan mampu
beradaptasi dengan sumber daya yang tersedia; Mampu menerapkan pendokumentasian, dan
informasi layanan fisioterapi sebagai dasar rujukan bagi fisioterapis (Ftr) dalam menetapkan
tindakan Fisioterapi lanjutan/rujukan. (CP Ketrampilan khusus)
Tujuan
Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat melakukan assessment
menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan
intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi kasus sistem saraf pusat, sistem saraf tepid an
kardiovaskular-pulmonal, serta melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi sistem saraf pusat, sistem saraf tepi dan
kardiovaskular-pulmonal: (Cerebral Palsy, Autism/ADHD, Meningitis/Enchepalitis,
Hidrochepalus/Microchepalus Down Syndrome, Retardasi Mental, Brachial Palsy, Paralysis
Nerve Phrenic, Facial Palsy, Dystropia Muscular Progressive (DMP), Club Foot, Scoliosis,
CTEV, Pneumonia, Asma, Bronchitis, Wellnes, dan Functional Disorder).
SILABUS BERBASIS KOMPETENSI
I. IDENTITAS MATA KULIAH
Jurusan/Program Studi : Profesi Fisioterapi
Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri
Kode : PFT1005
SKS : 4 SKS
Semester : I
Prasyarat : -
II. STANDAR KOMPETENSI
Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai proses asuhan fisioterapi pada
kasus pediatri.
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi Pokok/
Rincian Materi
1.
Mahasiswa dapat melakukan
assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara
ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke
profesi terkait apabila
dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi sistem
saraf pusat (cerebral palsy,
autism/ADHD)
- Melakukan assessment
terkait patologi sistem saraf
pusat (cerebral palsy,
autism/ADHD)
- Melakukan diagnosa
fisioterapi secara ICF terkait
patologi sistem saraf pusat
(cerebral palsy,
autism/ADHD)
- Menetapkan planning
terkait patologi sistem saraf
pusat (cerebral palsy,
autism/ADHD)
- Melakukan intervensi
terkait patologi sistem saraf
pusat (cerebral palsy,
autism/ADHD)
- Melakukan evaluasi
terkait patologi sistem saraf
pusat (cerebral palsy,
autism/ADHD)
- Melakukan rujukan ke
profesi lainnya apabila
dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi
Proses asuhan fisioterapi
pada cerebral palsy,
autism/ADHD
sistem saraf pusat (cerebral
palsy, autism/ADHD)
2
Mahasiswa dapat melakukan
assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara
ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke
profesi terkait apabila
dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi sistem
saraf pusat
(meningitis/enchepalitis,
hidrochepalus/microchepalus
)
- Melakukan assessment
terkait patologi sistem saraf
pusat
(meningitis/enchepalitis,
hidrochepalus/microchepalus
)
- Melakukan diagnosa
fisioterapi secara ICF terkait
sistem saraf pusat
(meningitis/enchepalitis,
hidrochepalus/microchepalus
)
- Menetapkan planning
terkait patologi sistem saraf
pusat
(meningitis/enchepalitis,
hidrochepalus/microchepalus
)
- Melakukan intervensi
terkait patologi sistem saraf
pusat
(meningitis/enchepalitis,
hidrochepalus/microchepalus
)
- Melakukan evaluasi
terkait patologi sistem saraf
pusat
(meningitis/enchepalitis,
hidrochepalus/microchepalus
)
- Melakukan rujukan ke
profesi lainnya apabila
dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi
sistem saraf pusat
(meningitis/enchepalitis,
hidrochepalus/microchepalus
)
Proses asuhan fisioterapi
pada meningitis/enchepalitis,
hidrochepalus/microchepalus
3 Mahasiswa dapat melakukan
assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara
- Melakukan assessment
terkait patologi sistem saraf
pusat (down syndrome,
Proses asuhan fisioterapi
pada down syndrome,
retardasi mental
ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke
profesi terkait apabila
dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi sistem
saraf pusat (down syndrome,
retardasi mental )
retardasi mental )
- Melakukan diagnosa
fisioterapi secara ICF terkait
patologi sistem saraf pusat
(down syndrome, retardasi
mental ))
- Menetapkan planning
terkait patologi sistem saraf
pusat (down syndrome,
retardasi mental )
- Melakukan intervensi
terkait patologi sistem saraf
pusat (down syndrome,
retardasi mental )
- Melakukan evaluasi
terkait patologi sistem saraf
pusat (down syndrome,
retardasi mental )
- Melakukan rujukan ke
profesi lainnya apabila
dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi
sistem saraf pusat (down
syndrome, retardasi mental )
4
Mahasiswa dapat melakukan
assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara
ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke
profesi terkait apabila
dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi sistem
saraf tepi (brachial palsy,
paralysis nerve phrenic,
dystropia muscular
progressive, dan facial palsy
)
- Melakukan assessment
terkait patologi sistem saraf
tepi (brachial palsy, paralysis
nerve phrenic, dystropia
muscular progressive, dan
facial palsy )
- Melakukan diagnosa
fisioterapi secara ICF terkait
patologi sistem saraf tepi
(brachial palsy, paralysis
nerve phrenic, dystropia
muscular progressive, dan
facial palsy )
- Menetapkan planning
terkait patologi sistem saraf
tepi (brachial palsy, paralysis
nerve phrenic, dystropia
muscular progressive, dan
Proses asuhan fisioterapi
pada brachial palsy,
paralysis nerve phrenic,
dystropia muscular
progressive, dan facial palsy
facial palsy )
- Melakukan intervensi
terkait patologi sistem saraf
tepi (brachial palsy, paralysis
nerve phrenic, dystropia
muscular progressive, dan
facial palsy )
- Melakukan evaluasi
terkait patologi sistem saraf
tepi (brachial palsy, paralysis
nerve phrenic, dystropia
muscular progressive, dan
facial palsy )
- Melakukan rujukan ke
profesi lainnya apabila
dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait sistem
saraf tepi (brachial palsy,
paralysis nerve phrenic,
dystropia muscular
progressive, dan facial palsy
)
5
Mahasiswa dapat melakukan
assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara
ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke
profesi terkait apabila
dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi sistem
saraf tepi (club foot,
torticollis, scoliosis, CTEV )
- Melakukan assessment
terkait patologi patologi
sistem saraf tepi (club foot,
torticollis, scoliosis, CTEV)
- Melakukan diagnosa
fisioterapi secara ICF terkait
patologi patologi sistem saraf
tepi (club foot, torticollis,
scoliosis, CTEV)
- Menetapkan planning
terkait patologi sistem saraf
tepi (club foot, torticollis,
scoliosis, CTEV)
- Melakukan intervensi
terkait patologi sistem saraf
tepi (club foot, torticollis,
scoliosis, CTEV)
- Melakukan evaluasi
terkait patologi sistem saraf
Proses asuhan fisioterapi
pada patologi sistem saraf
tepi club foot, torticollis,
scoliosis, CTEV
tepi (club foot, torticollis,
scoliosis, CTEV)
- Melakukan rujukan ke
profesi lainnya apabila
dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi
patologi sistem saraf tepi
(club foot, torticollis,
scoliosis, CTEV)
6
Mahasiswa dapat melakukan
assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara
ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke
profesi terkait apabila
dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi
kardiovaskuler-pulmonal
(pneumonia, asma,
bronchitis)
- Melakukan assessment
terkait patologi patologi
kardiovaskuler-pulmonal
(pneumonia, asma,
bronchitis)
- Melakukan diagnosa
fisioterapi secara ICF terkait
patologi patologi
kardiovaskuler-pulmonal
(pneumonia, asma,
bronchitis)
- Menetapkan planning
terkait patologi sistem
kardiovaskuler-pulmonal
(pneumonia, asma,
bronchitis)
- Melakukan intervensi
terkait patologi
kardiovaskuler-pulmonal
(pneumonia, asma,
bronchitis)
- Melakukan evaluasi
terkait patologi
kardiovaskuler-pulmonal
(pneumonia, asma,
bronchitis)
- Melakukan rujukan ke
profesi lainnya apabila
dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi
patologi kardiovaskuler-
pulmonal (pneumonia, asma,
bronchitis)
Proses asuhan fisioterapi
pada patologi pneumonia,
asma, bronchitis
7 Mahasiswa dapat melakukan - Melakukan assessment Proses asuhan fisioterapi
assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara
ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke
profesi terkait apabila
dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi
kardiovaskuler-pulmonal
(wellness, dan functional
disorder)
terkait patologi patologi
kardiovaskuler-pulmonal
(wellness, dan functional
disorder)
- Melakukan diagnosa
fisioterapi secara ICF terkait
patologi patologi
kardiovaskuler-pulmonal
(wellness, dan functional
disorder)
- Menetapkan planning
terkait patologi
kardiovaskuler-pulmonal
(wellness, dan functional
disorder)
- Melakukan intervensi
terkait patologi
kardiovaskuler-pulmonal
(wellness, dan functional
disorder)
- Melakukan evaluasi
terkait patologi
kardiovaskuler-pulmonal
(wellness, dan functional
disorder)
- Melakukan rujukan ke
profesi lainnya apabila
dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi
patologi kardiovaskuler-
pulmonal (wellness, dan
functional disorder)
pada wellness, dan
functional disorder
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri
Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS
Semester : I
Minggu ke : 1
Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi
patologi sistem saraf pusat
Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana cerebral palsy,
autism/ADHD
Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit
Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.
KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait
apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy,
autism/ADHD)
B. INDIKATOR
1. Melakukan assessment terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)
2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)
3. Menetapkan planning terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)
4. Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)
5. Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)
6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)
C. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
- Bed side teaching - Tugas lapangan
D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board Marker
3. Laptop
4. Multi Media Projector/LCD
E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian
Pembukaan Materi tentang assessment,
menetapkan diagnose fisioterapi
secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam
tatalaksana (cerebral palsy,
autism/ADHD)
Mendengarkan,
mencatat
Soft skill
mahasiswa
Penyajian Bed side teaching
Mendengarkan,
melihat, mencatat
dan bertanya jika
tidak jelas
Soft skill
mahasiswa
Penutup Merangkum uraian dalam bentuk
tugas lapangan.
Mendengarkan dan
mencatat
Tugas
lapangan dan
morning
report.
Sumber Belajar :
1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.
2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-39.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri
Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS
Semester : I
Minggu ke : 2
Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem
saraf pusat
Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana
meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus.
Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit
Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.
KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait
apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis,
hidrochepalus/microchepalus ).
B. INDIKATOR
1. Melakukan assessment terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )
2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )
3. Menetapkan planning terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )
4. Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )
5. Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )
6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis,
hidrochepalus/microchepalus )
C. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
- Bed side teaching - Tugas lapangan
D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board Marker
3. Laptop
4. Multi Media Projector/LCD
E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian
Pembukaan Materi tentang assessment,
menetapkan diagnose fisioterapi
secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi
(meningitis/enchepalitis,
hidrochepalus/microchepalus ).
Mendengarkan,
mencatat
Soft skill
mahasiswa
Penyajian Bed side teaching
Mendengarkan,
melihat, mencatat
dan bertanya jika
tidak jelas
Soft skill
mahasiswa
Penutup Merangkum uraian dalam bentuk
tugas lapangan.
Mendengarkan dan
mencatat
Tugas
lapangan dan
morning
report.
Sumber Belajar :
1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.
2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-
39.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri
Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS
Semester : I
Minggu ke : 3
Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem
saraf pusat
Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana down
syndrome, retardasi mental.
Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit
Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.
KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait
apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi
mental )
B. INDIKATOR
1. Melakukan assessment terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )
2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental ))
3. Menetapkan planning terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )
4. Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )
5. Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )
6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )
C. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
- Bed side teaching
- Tugas lapangan
D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board Marker
3. Laptop
4. Multi Media Projector/LCD
E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian
Pembukaan Materi tentang assessment,
menetapkan diagnose fisioterapi
secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi pediatri(bedah
thorax dan bronchiectasis).
Mendengarkan,
mencatat
Soft skill
mahasiswa
Penyajian Bed side teaching
Mendengarkan,
melihat, mencatat
dan bertanya jika
tidak jelas
Soft skill
mahasiswa
Penutup Merangkum uraian dalam bentuk
tugas lapangan.
Mendengarkan dan
mencatat
Tugas
lapangan dan
morning
report.
Sumber Belajar :
1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.
2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-
39.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri
Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS
Semester : I
Minggu ke : 4
Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem
saraf tepi
Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana brachial palsy,
paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan
facial palsy
Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit
Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.
KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait
apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis
nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )
B. INDIKATOR
1. Melakukan assessment terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )
2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )
3. Menetapkan planning terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )
4. Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )
5. Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )
6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia
muscular progressive, dan facial palsy )
C. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
- Bed side teaching
- Tugas lapangan
D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board Marker
3. Laptop
4. Multi Media Projector/LCD
E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian
Pembukaan Materi tentang assessment,
menetapkan diagnose fisioterapi
secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi (brachial
palsy, paralysis nerve phrenic,
dystropia muscular progressive,
dan facial palsy ).
Mendengarkan,
mencatat
Soft skill
mahasiswa
Penyajian Bed side teaching
Mendengarkan,
melihat, mencatat
dan bertanya jika
tidak jelas
Soft skill
mahasiswa
Penutup Merangkum uraian dalam bentuk
tugas lapangan.
Mendengarkan dan
mencatat
Tugas
lapangan dan
morning
report.
Sumber Belajar :
1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.
2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-
39.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri
Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS
Semester : I
Minggu ke : 5
Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem
saraf tepi
Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana club foot,
torticollis, scoliosis, CTEV.
Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit
Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.
KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait
apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf tepi (club foot, torticollis,
scoliosis, CTEV ).
B. INDIKATOR
1. Melakukan assessment terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)
2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)
3. Menetapkan planning terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)
4. Melakukan intervensi terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)
5. Melakukan evaluasi terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)
6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)
C. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
- Bed side teaching
- Tugas lapangan
D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board Marker
3. Laptop
4. Multi Media Projector/LCD
E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian
Pembukaan Materi tentang assessment,
menetapkan diagnose fisioterapi
secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam
tatalaksana (club foot, torticollis,
scoliosis, CTEV ).
Mendengarkan,
mencatat
Soft skill
mahasiswa
Penyajian Bed side teaching
Mendengarkan,
melihat, mencatat
dan bertanya jika
tidak jelas
Soft skill
mahasiswa
Penutup Merangkum uraian dalam bentuk
tugas lapangan.
Mendengarkan dan
mencatat
Tugas
lapangan dan
morning
report.
Sumber Belajar :
1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.
2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-
39.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri
Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS
Semester : I
Minggu ke : 6
Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi
kardiovaskuler-pulmonal
Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana pneumonia,
asma, bronchitis.
Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit
Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.
KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait
apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma,
bronchitis)
B. INDIKATOR
1. Melakukan assessment terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)
2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)
3. Menetapkan planning terkait patologi sistem kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)
4. Melakukan intervensi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)
5. Melakukan evaluasi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)
6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma,
bronchitis)
C. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
- Bed side teaching
- Tugas lapangan
D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board Marker
3. Laptop
4. Multi Media Projector/LCD
E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian
Pembukaan Materi tentang assessment,
menetapkan diagnose fisioterapi
secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam
tatalaksana (pneumonia, asma,
bronchitis)
Mendengarkan,
mencatat
Soft skill
mahasiswa
Penyajian Bed side teaching
Mendengarkan,
melihat, mencatat
dan bertanya jika
tidak jelas
Soft skill
mahasiswa
Penutup Merangkum uraian dalam bentuk
tugas lapangan.
Mendengarkan dan
mencatat
Tugas
lapangan dan
morning
report.
Sumber Belajar :
1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.
2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-
39.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri
Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS
Semester : I
Minggu ke : 7
Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi
kardiovaskuler-pulmonal
Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana wellness, dan
functional disorder.
Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit
Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.
KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait
apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan
functional disorder)
B. INDIKATOR
1. Melakukan assessment terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)
2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)
3. Menetapkan planning terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)
4. Melakukan intervensi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)
5. Melakukan evaluasi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)
6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional
disorder)
C. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
- Bed side teaching
- Tugas lapangan
D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board Marker
3. Laptop
4. Multi Media Projector/LCD
E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian
Pembukaan Materi tentang assessment,
menetapkan diagnose fisioterapi
secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam
tatalaksana (wellness, dan
functional disorder)
Mendengarkan,
mencatat
Soft skill
mahasiswa
Penyajian Bed side teaching
Mendengarkan,
melihat, mencatat
dan bertanya jika
tidak jelas
Soft skill
mahasiswa
Penutup Merangkum uraian dalam bentuk
tugas lapangan.
Mendengarkan dan
mencatat
Tugas
lapangan dan
morning
report.
Sumber Belajar :
1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.
2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-
39.
KONTRAK PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri
Kode Mata Kuliah : PFT1005
Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.
Semester : 1
Hari pertemuan/Jam :
Tempat Pertemuan : RSUP Sanglah Denpasar, YPAC Jakarta.
1. Manfaat Mata Kuliah
Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat melakukan assessment
menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan
intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat dan tepi, serta melakukan
rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait
patologi pediatri.
2. Deskripsi Perkuliahan
Mata kuliah ini membahas tentang diantaranya :
1. Cerebral Palsy 2. Autism/ADHD 3. Meningitis/Enchepalitis 4. Hidrochepalus/Microchepalus 5. Down Syndrome 6. Retardasi Mental 7. Brachial Palsy 8. Paralysis Nerve Phrenic 9. Facial Palsy 10. Dystropia Muscular Progressive (DMP) 11. Club Foot 12. Scoliosis 13. CTEV 14. Pneumonia 15. Asma 16. Bronchitis 17. Wellnes 18. Functional Disorder
3. Tujuan Instruksional
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester), mahasiswa mampu
melakukan assessment menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat, sistem saraf tepi
dan kardiovaskular-pulmonal, serta melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi sistem saraf pusat, sistem saraf tepi dan
kardiovaskular-pulmonal.
4. Organisasi Materi
Organisasi materi dapat dilihat pada jadwal perkuliahan.
5. Strategi Perkuliahan
Perkuliahan berupa kuliah tutorial morning report, bed side teaching, dan penugasan
lapangan. Selain itu, mahasiswa akan dievaluasi melalui presentasi kasus, presentasi jurnal,
dan ujian bagian.
6. Materi/Bacaan Perkuliahan
Buku/bacaan pokok dalam perkuliahan ini adalah:
1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.
2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-39.
7. Tugas
Dalam perkuliahan, diberikan beberapa tugas sebagai berikut:
1. Morning Report (MR)
a. MR di lakukan bersama CE dengan sistem SGD
b. Topik MR dapat ditentukan kemudian oleh CE dan/atau Mahasiswa
c. Jumlah minimal pelaksanaan MR berbeda di setiap stase
d. Mahasiswa wajib menyiapkan FORM PENILAIAN MORNING REPORT
(perkelompok) di setiap pelaksanaan MR (form code : 1.FTR.MR)
e. Form Penilaian MR yang telah diisi nilai tetap dibawa oleh CE
f. Mahasiswa berhak dan wajib mengingatkan CE untuk mengumpulkan Nilai MR
kepada Preseptor disetiap akhir praktik di tempat terkait
2. Tugas Lapangan (TL)
a. TL di lakukan setiap hari praktik dengan arahan atau pengawasan dari CE
b. Mahasiswa akan diberikan tanggung jawab untuk mengawasi beberapa pasien atas petunjuk CE
c. Mahasiswa wajib mencatat perkembangan pasien yg menjadi tanggung jawabnya dalam FORM TUGAS LAPANGAN tiap hari / kali (form code : 1.FTR.TL) dan
melengkapi laporan pembelajaran TL yang ada pada buku log
d. Mahasiswa wajib melakukan diskusi dengan CE berkaitan dengan perkembangan pasien
e. Di minggu akhir di tempat terkait, Mahasiswa wajib mengumpulkan FORM TL dilengkapi dengan FORM PENILAIAN TUGAS LAPANGAN (perorang) untuk
dilakukan penilaian oleh CE (form code : 2.FTR.TL )
f. Form TL yang telah dinilai oleh CE daoat diminta kembali untuk berikutnya dikumpulkan ke Kordik Profesi Fisioterapi FK Unud
g. Mahasiswa wajib mengingatkan CE untuk mengumpulkan Nilai TL kepada Preseptor disetiap akhir praktik di tempat terkait
3. Presentasi Kasus (Presus)
a. Jumlah presentasi kasus berbeda di setiap stase
b. Mahasiswa wajib melakukan minimal 4 kali bimbingan dengan CE dan/atau Preseptor terkait kasus yang akan dipresentasikan dan mencatatnya dalam form bimbingan pada
buku log
c. Jadwal presentasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Mahasiswa dengan CE dan/atau Preseptor
d. Mahasiswa wajib mengisi FORM STATUS KLINIS untuk kasus yang akan di presentasikan (form code : 1.FTR.STAKIS)
e. Mahasiswa wajib membuat PPT untuk sarana presentasi (format disesuaikan dgn isi STAKIS)
f. Mahasiswa wajib mengirimkan/upload tugas Status Klinis (WORD dan PPT) beserta Jurnal Pendukung (PDF) melalui Google Classroom Profesi Fisioterapi batch 3 2018
(max H-3 ujian)
g. Mahasiswa masing-masing wajib menyiapkan 2 (Dua) FORM PENILAIAN PRESUS (perorang) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.PRESUS)
h. Nilai Presus akan langsung dibawa oleh Preseptor/CE
4. Presentasi Jurnal (Presjur)
a. Jumlah presentasi jurnal berbeda di setiap stase
b. Pemilihan jurnal dapat ditentukan oleh Mahasiswa/CE
c. Mahasiswa dapat mereview 1 atau lebih jurnal
d. Mahasiswa wajib melakukan minimal 4 kali bimbingan dengan CE dan/atau Preseptor terkait jurnal yang akan dipresentasikan dan mencatatnya dalam form bimbingan pada
buku log
e. Jadwal presentasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Mahasiswa dengan CE dan/atau Preseptor
f. Mahasiswa wajib mereview jurnal sesuai FORM REVJUR (form code : 1.FTR.REVJUR
g. Mahasiswa wajib mengumpulkan hardcopy JURNAL ASLI , HASIL REVIEW, FORM PENILAIAN REVJUR (perorang) (form code : 2.FTR.REVJUR) ke CE (max
H-3)
i. Mahasiswa wajib mengirimkan Hasil Review (WORD) dan Jurnal Asli (PDF) melalui Google Classroom Profesi Fisioterapi batch 3 2018 (max H-3 ujian)
h. CE akan memilih 1 jurnal terbaik untuk di presentasikan perkelompok
i. Mahasiswa wajib menyiapkan 2 (Dua)/ 3 (Tiga) FORM PENILAIAN PREJUR (perkelompok) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.PRESJUR)
j. Nilai Presus akan langsung dibawa oleh Preseptor/CE
5. Kuliah Kepakaran
a. Kuliah kepakaran bersifat isidental
b. Kuliah kepakaran dapat dilakukan apabila terdapat kasus baru atau kasus sulit dan lain lain
c. Mahasiswa wajib berdiskusi secara aktif dengan CE terkait kasus atau permasalahan yang akan diangkat pada kuliah kepakaran
d. Jadwal kuliah kepakaran ditentukan oleh Kordik Profesi Fisioterapi FK Unud
e. Kuliah kepakaran diberikan oleh dr. spesialis atau bidang ilmu lain
f. Mahasiswa wajib menyiapkan ABSENSI KULIAH KEPAKAKARAN (form code : 1.FTR.ABS.KK)
6. Ujian Bagian
a. Jumlah pelaksanaan Ujian Bagian berbeda di setiap stase
b. Jadwal Ujian Bagian ditentukan CE dan/atau Preseptor
c. Preseptor akan meminta CE untuk memilihkan kasus yang akan di Ujikan kepada Mahasiswa
d. Penilaian Ujian Bagian akan dilakukan oleh CE dan Preseptor
e. Mahasiswa masing-masing wajib menyiapkan 2 (Dua) FORM PENILAIAN UJIAN BAGIAN (perorang) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.UB)
f. Apabila pada Mahasiswa tidak lulus U1 di tempat terkait, maka Mahasiswa berhak mengajukan U2 kepada CE di tempat terkait dengan persetujuan Preseptor
8. Kriteria Penilaian
Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Nilai Angka Huruf Mutu Angka Mutu Gabungan
Kemampuan
≥ 80 – 100 A 4,0 Istimewa
≥ 75 – 79 B+ 3,5 Sangat Baik
≥ 70 – 74 B 3,0 Baik
≥ 62 – 69 C+ 2,5 Cukup Baik
≥ 56 – 61 C 2,0 Cukup
≥ 50 – 55 D+ 1,5 Kurang Cukup
≥ 40 – 49 D 1,0 Kurang
0 – 39 E 0 Sangat Kurang
Pembobotan nilai adalah sebagai berikut:
1. Nilai Total (100%) = Morning Report (10%) +Tugas Lapangan (20%) + Presentasi
Kasus (20%) + Presentasi Jurnal (15%) + Ujian Bagian (20%) + Sikap (15%)
Demikian kontrak perkuliahan ini dibuat, agar disetujui dan ditaati oleh semua pihak.
Menyetujui
Mahasiswa Dosen pengampu
(……………………………) (…………………………………….)