View
246
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
Kuliah Fisiologi Hewan FKIP-UNTIRTA
Sistem Sirkulasi
1. Sistem sirkulasi
Berbagai macam zat, seperti :
Bahan makanan
gas respiratori
hormon
sisa metabolisme
harus diedarkan ke seluruh tubuh SISTEM SIRKULASI
≈ bagian dari sistem transport
Sistem sirkulasi diartikan sebagai :
mekanisme dalam tubuh hewan yang melakukan transport berbagai substansi,
baik yang :
perlu dibagi-bagikan ke setiap sel tubuh,
maupun yang harus dikumpulkan dari bagian-bagian tubuh dibuang (secara langsung ataupun melalui alat-alat/saluran/saluran tertentu menuju keluar tubuh)
st. sirkulasi bervariasi, tergantung tingkat perkembangan tubuh hewan
Tidak semua hewan memiliki sistem sirkulasi khusus
Hewan berukuran kecilzat berdifusi melalui ruang antar sel tidak perlu st. sirkulasi khusus
Hewan berukuran besar / hewan dengan aktivitas metabolisme tinggi perlu st. sirkulasi khusus
Sistem sirkulasi khusus diperlukan untuk menjamin adanya pergerakan cairan
(beserta zat yang terlarut didalamnya) ke seluruh tubuh secara cepat
FUNGSI ST. SIRKULASI :
1. Memastikan terpenuhinya kebutuhan tubuh akan berbagai zat
2. Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
3. Menyebarkan tekanan/kekuatan
Sistem sirkulasi tersusun atas berbagai
komponen,
komponen utamanya yaitu :
a. Cairan tubuh
b. Jantung pemompa, penggerak cairan
c. Pembuluh saluran cairan
2. Komponen sistem sirkulasi
Cairan tubuh adalah air beserta unsur-unsurnya yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh
Pada hewan multisel, cairan tubuh dapat dibedakan menjadi 2 :
1.Cairan intrasel
(ICF=intracellular fluid) 45 %
2.Cairan ekstrasel
(ECF=extracellular fluid) 25 %
a. Macam cairan tubuh hewan
Terdapat 4 macam cairan ekstrasel :
1. Cairan jaringan (ekstra sel) ≈ cairan interstitial
2. Limfe
3. Hemolimfe
4. Darah
CAIRAN EKSTRA SEL
Cairan jaringan atau limfe merupakan cairan yang susunannya mirip dengan plasma darah dengan kadar protein yang kecil
Ciri-ciri limfe lainnya adalah berwarna kekuning-kuningan atau bening sebab tidak mengandung sel darah merah atau atau eritrosit, dan mengandung leukosit, fibrinogen dan trombosit
Fungsi limfe sebagai cairan interstitial yang memudahkan pertukaran nutrisi antara darah dan jaringan
Cairan jaringan berada diantara jaringan/sel-sel Limfe ada di pembuluh limfe
Cairan jaringan dan Limfe
Hewan dengan st. sirkulasi tertutup
• darah dan cairan jaringan mrp cairan yang terpisah jelas
-darah = plasma dan sel-sel darah
-cairan jaringan/interstitial = dibentuk dengan menyaring plasma, kemudian berdifusi mll dinding kapiler menuju ruang antar sel
cairan tsb akan dikembalikan lagi ke st.sirkulasi mll pembuluh limfe
• cairan jaringan dan cairan limfe sebenarnya tidak berbeda. Pada saat tertentu, cairan limfe akan menjadi cairan jaringan dan sebaliknya
Hewan dg st. sirkulasi terbuka
• pembatasan cairan darah dan cairan limfe (jaringan) tidak dapat dilakukan dengan sempurna, karena cairan yang mengalir dalam pembuluh dan di ruang antar sel merupakan cairan yang sama
• Dalam kaeadaan demikian, cairan tsb disebut dinamakan cairan hemolimfe
Invertebrata (tdk memiliki st. sirkulasi khusus)
cairan jaringan/limfe yg mengelilingi sel tubuh
vertebrata
terdapat cairan jaringan/limfe dan darah
ERITROSIT
LEUKOSIT
- GRANULOSIT (74%)asidofil/eosinofil, basofil, neutrofil
- AGRANULOSIT (26%)monosit, limfosit
TROMBOSIT
90% airProtein : albumin, globulin, fibrinogenSari makanan : monosakarida, as.aminoSisa metabolisme : ureaSenyawa dan Ion : Na+, K+, Cl-, NaHCO3Bahan lain : hormon, O2, vitaminn, enzim
Komponen darah
DARAH
PLASMA DARAH
Plasma darah mengandung protein, seperti- albumin, berrfungsi menjaga tekanan osmosis
darah - fibrinogen, diperlukan dalam penggumpalan darah
- globulin, berfungsi untuk membentuk antibodi dan protombin
Serum merupakan bagian plasma darah tanpa fibrinogen. Dalam serum terdapat antibodi yang berfungsi
sebagai zat kebal terhadap kuman penyakit
Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan, vitamin, mineral dan zat sisa metaboloisme
ERITROSIT (sel darah merah) Berbentuk bulat pipih dan cekung dibagian
tengah atau disebut bikonkaf, selain itu sel darah merah tidak berinti
Warna merah yang dimilikinya berasal dari hemoglobin Hemoglobin mempunyai daya ikat (afinitas) terhadap oksigen dan karbondioksida
Sel-sel darah merah dibentuk didalam sumsum merah tulang pipih, dan pada embrio (fetus) dibentuk di dalam hati dan limpa
Jumlah eritrosit pria 5,0-5,5 Juta/dL Jumlah eritrosit wanita 4,5 -5,0 Juta/dL Hb pria 15,4 g/dL ; Hb wanita 13,8 g/dL
Karena eritrosit tidak berinti, maka kurang tepat jika dikatakan sebagai sebuah sel, sehingga eritrosit sering disebut “corpuscle”
Umumnya eritrosit vertebrata berinti. Namum, eritrosit pada Mamalia berbentuk
bikonkaf dan tidak berinti
Kecuali pada Mammalia keluarga unta(CAmelidae), eritrositnya berinti
LEUKOSIT (sel darah putih) Berbentuk tidak tetap, berinti sel yang bulat atau
cekung Sel darah putih memiliki sifat :
amuboid = dapat bergerak dan berubah bentukdiapedesis = mampu merembes keluar dinding pembuluh kapiler darah masuk ke jaringanfagosit = “memakan” kuman penyakit dan benda-benda asing lain yang ada di dalam tubuh(Apabila sel darah putih yang melawan kuman penyakit rusak, akan dikeluarkan bersama-sama kuman yang mati dalam bentuk nanah atau abses)
Sel darah putih dibuat di dalam sumsum merah tulang pipih, limpa, dan kelenjar limfe
Jumlah leukosit 5000 – 10000 sel/dL
TROMBOSIT (keping darah)
Trombosit mempunyai bentuk yang tidak teratur, berukuran kecil, tidak berwarna, dan tidak berinti
Trombosit mempunyai sifat mudah pecah jika keluar dari pembuluh darah atau tersentuh benda yang permukaanya kasar
trombosit berperan dalam pembekuan darah untuk penyembuhan luka
Jumlah 150000 – 400000 sel/dL
Jenis-jenis leukosit
EOSINOPHIL atau ASIDOPHIL inti 2 (dua) granul besar & kasar , jumlah 8 %
NEUTROPHIL inti lebih dr 2 3,4 atau 5 granul kecil & halus jumlah 62 %
BASOPHIL inti tidak jelas apakah 2 (dua) atau lbh dari
2 tetapi granulnya dapat di buktikan
kombinasi antara kecil & halus serta besar & kasar jumlah 0,5 – 1 %
LIMPHOSIT intinya hampir sebesar selnya sendiri jumlah 18 %
MONOSIT2 (dua) macam inti ginjal (kacang merah) & tapal kuda jumlah 13 %
Hematokrit
Adalah persentase sel darah merah dari seluruh jumlah
darah (sel darah putih & keping darah diabaikan krn
jumlah sangat sedikit)
Pd pria: 47 + 7; berkisar antara 40 – 54
pd wanita 42 + 5; berkisar antara 37 – 47
Contoh: 47 artinya 47%; sel darah 47, plasma darah
100 % - 47 % = 53 %
Rouleaux: sdm spt tumpukan uang logam
Istilah-istilah
Isotonis : larutan fisiologis NaCl 0,9% yang sama dgn cairan tbh atau darah
Hipotonis: larutan fisiologis lbh kecil dari NaCl 0,9 % Hipertonis: larutan fisiologis lbh besar dari NaCl 0,9 %
Darah bila dimasukkan ke dalam larutan hipotonis
membran akan mengembang krn lar. hipotonis masuk ke dalam sdm kemudian pecah di satu tempat hemolisis
Darah bila dimasukkan ke dalam larutan hiperto nis
membran akan di tarik kesegala arah pecah di banyak tempat shg sdm mengkerut krenasis
Istilah-istilah
Berfungsi sebagai pompa penggerak darah di sepanjang pembuluh
Jantung hewan, dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:
1. jantung tubuler/vaskuler/peristaltik
kebanyakan invertebrata, co: cacing
kontraksi peristaltik akan mendorong darah ke satu arah tertentu, peristaltik selanjutnya mendorong ke arah sebaliknya
2. jantung berongga
vertebrata
jantung berupa organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh
b. Jantung
1. Pembuluh darah : saluran yang mengalirkan darah
2. Pembuluh limfe : saluran yang mengalirkan cairan llimfe
c. Macam-macam pembuluh
Sistem peredaran yang melalui pembuluh darah, disebut juga Sistem peredaran darah (Systema cardiovasculare)tdr dari : pembuluh ARTERI, VENA, KAPILER
jantung dan darah Sistem peredaran yang melalui pembuluh limfe, disebut juga
sistem peredaran limfe (Systema lymphaticum)tdr dari : pembuluh limfe, limfe
Meliputi jantung, darah dan pembuluh darah
Macam-macam pembuluh darah :
1. Pembuluh nadi/arteri: mengalirkan darah keluar jantung.
bersifat : Dinding kuat dan elastis. Terdiri dari : - AORTA, ARTERI, ARTERIOL
2. Pembuluh balik/Vena: pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung.
Bersifat: berdinding tipis, tidak elastis, terletak di dekat permukaan tubuh
Terdiri dari : - VENA CAVA, VENA, VENULA
3. Pembuluh kapiler: pembuluh paling halus yang terdiri atas 1 lapis sel.
Pembuluh kapiler berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh untuk mentransport zat makanan dan gas
Sistem peredaran darah
Terdiri dari : Cairan limfe: cairan interstitial yang berupa plasma
darah yang keluar dari pembuluh darah dan beredar sebagai cairan ekstraseluler
Pembuluh Limfe : mirip vena kecil, banyak katup Kelenjar limfe : untuk mensekresikan limfe
Peredaran limfe berperan dalam : ☺ mengambil kelebihan cairan jaringan (yang tertimbun di
lingkungan ekstrasel) dan mengembalikannya ke pembuluh darah
☺ mengabsorpsi lemak diusus halus diangkut ke pembuluh darah
☺ membantu mempertahankan tubuh dari penyakit (karena ada nodus limphaticus)
Sistem peredaran limfe
Peredaran limfe dimulai dari cairan jaringan-jaringan tubuh yang keluar dari celah dinding pembuluh kapiler darah, lalu masuk ke ujung cabang pembuluh limfe yang terbuka, karena itu peredaran limfe disebut peredaran terbuka.
Pedaran limfe berakhir dalam pembuluh balik di bawah tulang selangka, dari pembuluh balik tersebut cairan limfe kemudian beredar kembali ke dalam sistem peredaran darah
beberapa pembuluh limfa berhubungan dengan vena cairan limfe masuk ke pembuluh darah
• pada vertebrata tingkat tinggi, pembuluh limfe di mulai sebagai saluran buntu dengan ujung terbuka
• pada invertebrata dan ikan tidak ditemukan adanya pembuluh limfe
Sistem peredaran limfe
3. Pertukaran zat di jaringan
SISTEM GOLONGAN DARAH
1. SISTEM ABO
(golongan darah Landsteriner)
2. SISTEM MN
3. SISTEM RHESUS
Fenotip golongan darah di dasarkan pada ada tidaknya protein “A” dan “B” pada membran eritrosit
GOLONGAN DARAH ABO
Fenotipe A B AB O
Aglutinogen / antigen
(membran eritrosit)
A B A dan B --
Aglutinin/ antibodi(plasma)
(anti-B)
(anti-A)
--Dan
(anti-A dan anti-B)
Bila terjadi campuran darah dari golongan yang berbeda akan terjadi “reaksi antigen-antibodi”
yang disebut AGLUTINASI, yaitu penggumpalan/pengelompokan sel darah merah dalam jumlah besar
Aglutinin A/anti- akan menggumpalkan aglutinogen A
Aglutinin B/anti- akan menggumpalkan aglutinogen B
DONOR senyawa protein RESIPIEN
Transfusi darah
CONTOH :o Gol. O transfusi ke gol A
donor = gol.O = tidak ada aglutinogen/antigen
resipien = gol.A = aglutinin (zat anti-A)
tidak ada antigen yang bertemu dengan zat anti-A
o Gol. A transfusi ke gol B AGLUTINASI
donor = gol.A = aglutinogen A
resipien = gol.B = aglutinin (zat anti-A)
protein A bertemu zat anti-A = AGLUTINASI
DONOR yang diperhatika AGLUTINOGEN RESIPIEN yang diperhatikan AGLUTININ