Upload
others
View
19
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Sistem keluarga
Terdiri dari:
Input
Proses
output
sistem yang kompleks, yang
memerlukan adaptasi,
interaksi, proses
pengambilan keputusan dan
kelanjutan pertumbuhan
I. INPUT / MASUKAN
Organisasi dan tatalaksana keluarga
Manusia
Sarana danprasarana
dalam keluarga Dana
PROSES
perencanaan
Pengorganisasian keluarga: Dalam hal ini setiap anggota keluarga
menempatkan diri sesuai dengan peran dan
Kegiatan keluarga : Setiap saat masing-masing anggota keluarga
melaksanakan berbagai kegiatan untuk pemenuhan
kebutuhan hidupnya
Pengawasan keluarga: Rasa saling menghargai, saling mempercayai dan
memelihara rasa tanggung jawab harus dievaluasi terus
OUTPUT/ KELUARAN
1. Keluarga PRASEJAHTERA
Yaitu keluarga yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal
2. Keluarga SEJAHTERA TAHAP I
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal
3. Keluarga SEJAHTERA TAHAP II
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan fisik dan sosialpsikologisnya
akan tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan
4. Keluarga SEJAHTERA TAHAP III
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan fisik, sosialpsikologis
dan pengembangannya
5. Keluarga SEJAHTERA TAHAP III PLUS
Yaitu keluarga yang telah t memenuhi seluruh kebutuhannya serta memiliki
kepedulian
KELUARGA SEHAT
1. Menurut Lewis dkk (1976), yang dimaksud dengan keluarga
sehat adalah sebuah system yang secara maksimal dapat
sukses dengan ciri-ciri strukturnya yang rumit merupakan
organisasi yang sangat fleksibel, mampu dan toleran
terhadap perubahan-perubahan internal dan merupakan
subsistem yang benar-benar otonom
2. Pratt (1976) menyatakan bahwa keluarga yang sehat
adalah keluarga yang energik dimana orang berkembang
dalam matrik keluarga keluarga melalui kebebasan dan
perubahan.
KARAKTERISTIK KELUARGA SEHAT
1. Memperlihatkan kemampuan yang optimal secara konsisten
dalam mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan derajat
kesehatan.
2. Mengekspresikan secara spontan terbuka dan jelas terhadap perasaan
keyakinan dan perbedaaan yang dimilikinya.
3. Menghargai perasaan anggota keluarga lainnya
4. Mendorong otonomi anggota keluarganya
5. Mengharapkan anggota keluarganya untuk bertanggung jawab
terhadap segala tindakan yang dilakukannya
KARAKTERISTIK KELUARGA SEHAT (cont)
6. Memperlihatkan sikap kebersamaan/kekeluargaan dan
terhadap anggota keluarga lainnya.
7. Anggota keluarga sering berinteraksi dalam berbagai
situasi
8. Anggota keluarga meningkatkan hubungan yang lebih luas
dengan organisasi atau kelompok di masyarakat
9. Anggota keluarga memiliki peran dalam mencari
informasi, menentukan pilihan serta mengambil
keputusan
10. Anggota keluarga menggunakan hubungan peran yang
fleksibel,berbagai kekuatan
LEVEL PREVENSI KELUARGA
Leavely dan kawan kawan (1965)
mengembangkan sebuah kerangka kerja yang
disebut sebagai tingkat pencegahan atau
prevensi yang digunakan untuk menjelaskan
tujuan dari keperawatan keluarga
Level Prevensi Keluarga
Prevensi primer :
Promosi kesehatan dan proteksi spesifik untuk
mempertahankan kesehatan seseorang bebas dari
penyhakit dan cedera
Prevensi sekunder :
Deteksi dini, diagnosis dan terapi menjadi akut
Prevensi tersier
Tahap penyembuhan dan rehabilitasi, untuk
meminimalkan kecacatan dan memaksimalkan fungsi
tubuh.
PERKEMBANGAN KELUARGA
proses perubahan yang terjadi pada
system keluarga meliputi perubahan
pola interaksi dan hubungan antar
anggotanya di sepanjang waktu
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap I. Pasangan Baru (Keluarga
Baru)
Yaitu keluarga yang terdiri dari
pasangan yang baru menikah.
Tugas Tahap Perkembangan I
Pasangan baru (Keluarga Baru)
Membina hubungan intim yang
memuaskan
Membina hubungan dengan
keluarga lain, teman, kelompok
social
Mendiskusikan rencana memiliki
anak
Tahap II. Keluarga “Child-bearing”
(Kelahiran Anak Pertama)
Yaitu keluarga yang baru
mempunyai anak.
Tugas Tahap Perkembangan II
Keluarga “Child-bearing”
Persiapan menjadi orang tua
Adaptasi dengan perubahan
anggota keluarga: peran,
interaksi,
hubungan seksual dan kegiatan.
Mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan pasangan.
Tahap III. Keluarga dengan Anak Prasekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun.
Tugas Tahap Perkembangan III. Keluarga dengan anak prasekolah
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi
dan rasa hormat.
2. Membantu anak untuk bersosialisasi
3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain juga
harus terpenuhi.
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di luar keluarga (keluarga lain dan
lingkungan sekitar)
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot)
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak.
Tahap IV. Keluarga dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun
dan berakhir pada usia 12 tahun.
Tugas Tahap Perkembangan IV. Keluarga dengan Anak Sekolah
Membantu sosialisasi anak, tetangga, sekolah dan lingkungan
Mempertahankan keintiman pasangan
Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin
meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarga
Tahap V. Keluarga dengan Anak Remaja
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya
berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya.
Tugas Tahap Perkembangan V. Keluarga dengan anak remaja
Memberikan kebabasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat
remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
Hindari perdebatan kecurigaan dan permusuhan
Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Tahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir pada saat terakhir meninggalkan rumah.
Tugas Tahap Perkembangan VI. Keluarga dengan Anak
Dewasa (Pelepasan)
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan
masa tua
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Pemantauan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
Tahap VII. Keluarga Usia
Pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat
anak yang terakhir
meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah
satu pasangan meninggal.
Tugas Tahap Perkembangan VII.
Keluarga Usia Pertengahan
Mempertahankan kesehatan
Mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan teman
sebaya dan anak-anak
Meningkatkan keakraban
pasangan
Tahap VIII. Keluarga Usia Lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini
dimulai saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut
saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya
meninggal.
Tugas Tahap Perkembangan VIII. Keluarga Usia
Lanjut
a. Mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan,
teman, kekuatan fisik dan pendapatan
c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling
merawat
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan
social masyarakat
e. Melakukan “Live review”