10
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala petunjukNYA sehingga makalah Keperawatan Medikal Bedah yang membahas mengenai “ Integumen “ ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah KMB I sebagai penugasan harian yang bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai integumen khususnya mengenai Scabies Scraping mulai dari penyebab terjadinya, proses penularan maupun penatalaksanaan serta evaluasinya. Demikian penulisan makalah ini dibuat, semoga bermanfaat bagi penulis ter khususnya, dan orang lain pada umumnya sehingga sesuai apa yang diharapkan penulis. Ucapan terima kasih dan mohon maaf jika dalam penulisan makalah terdapat kesalahan yang tidak sesuai dengan ejaan EYD yang baik dan benar. Tidak lupa kritik dan saran penulis sampaikan untuk perbaikan makalah yang akan datang. Penulis

Skabies.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skabies.doc

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala petunjukNYA

sehingga makalah Keperawatan Medikal Bedah yang membahas mengenai “

Integumen “ ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah KMB I sebagai

penugasan harian yang bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih lanjut

mengenai integumen khususnya mengenai Scabies Scraping mulai dari penyebab

terjadinya, proses penularan maupun penatalaksanaan serta evaluasinya.

Demikian penulisan makalah ini dibuat, semoga bermanfaat bagi penulis ter

khususnya, dan orang lain pada umumnya sehingga sesuai apa yang diharapkan

penulis. Ucapan terima kasih dan mohon maaf jika dalam penulisan makalah terdapat

kesalahan yang tidak sesuai dengan ejaan EYD yang baik dan benar. Tidak lupa kritik

dan saran penulis sampaikan untuk perbaikan makalah yang akan datang.

Penulis

Page 2: Skabies.doc

Skabies scraping

Merupakan infestasi kulit oleh kutu sarcoptes scabiei yang menimbulkan rasa

gatal. Penyakit ini dapat ditemukan pada orang- orang berekonomi rendah yang hidup

dengan kondisi higiene dibawah standart meskipun juga sering terdapat diantara

orang-orang yang bersih. Skabies sering dijumpai pada orang-orang seksual aktif.

Namun demikian, infestasi parasit ini tidak bergantung pada aktivitas seksual karena

kutu tersebut sering menimbulkan infeksi. Pada anak-anak, tinggal semalaman dengan

teman yang terinfeksi atau saling berganti pakaian dapat menjadi sumber infeksi.

Petugas kesehatan yang lama berkontak fisik dengan pasien penderita skabies dapat

pula terinfeksi. Kutu yang dewasa akan membuat terowongan pd lapisan superfisial

kulit dan berada disana selama sisa hidupnya. Denga rahang dan pinggir yg tajam dari

persendian kaki depannya, kutu tsb akan mempoerluas terowongan dan mengeluarkan

telurnya dua hingga tiga butir sehari sampai selama 2bulan. Kemudian kutu betina itu

mati. Larva menetes dalam waktu 3 hingga 4 hari dan berlanjut lewat stadium larva

serta nimfa menjadi bentuk kutu dewasa dalam tempo sekitar 10 hari.

Manifestasi klinis. Diperlukan waktu kurang lebih 4 minggu sejak saat

kontak hingga timbulnya gejala pd pasien. Pasien akan mengeluhkan gatal-gatal yang

hebat akibat reaksi imunologi tipe lambat terhadap kutu atau butiran fesesnya. Pa

pemeriksaan, kpd pasien ditanyakan dimana gatal-gatal tsb terasa paling hebat. Kaca

pembesar dan senter dipegang dengan sudut miring terhadap permukaan kulit

sementara pemeriksaan dilakukan untuk mencari terowongan yg berupa tonjolan kulit

yang kecil. Terowongan bisa berupa lesi yang multipel, lurus, bergelombang,

berwarna coklat atau hitam dan menyerupai benang yang terlihat terutama diantara

jari-jari tangan serta pergelangan tangan. Lokasi lainnya adalah ekstensor siku, daerah

sekitar puting susu, lipatan aksila, dibawah payudara yg menggantung dan pd atau di

dekat lipat paha atau lipat gluteus, penis, atau skrotum. Erupsi yang berwarna merah

dan gatal biasanya trdpt didaerah kulit sekitarnya. Namun, terowongan tsb tidak selalu

terlihat. Setiap pasien dengan ruam dapat menderita skabies.

Salah satu tanda skabies yang klasik adalah peningkatan rasa gatal yg trjd pd

mlm hari mungkin disebabkan oleh peningkatan kehangatan kulit yg menimbulkan

efek stimulasi trhdp parasit. Demikian pula hipersensitifitas trhdp mikroorganisme

tersebut dan produk ekskresinya dapat turut menimbulkan rasa gatal. Jk infeksi sudah

Page 3: Skabies.doc

menyebar, anggota keluarga yg lain dan teman dekat juga akan mengeluhkan rasa

gatal sekitar satu bulan kemudian.

Lesi sekunder sring dijumpai dan mencakup vesikel, papula, ekskoriasi, serta krusta.

Superinfeksi bakteri dapat terjadi akibat ekskoriasi yg tetap dari terowongan dan

papula.

Evaluasi Diagnostik. Diagnostik dipastikan dengan menemukan sarkoptes

skabiei atau produk samping kutu tersebut dari kulit. Sampel jaringa superfisial

episrmis dikerok pada daerah diatas terowongan atau papula dengan menggunakan

mata pisau skalpel yang kecil. Hasil kerokan diletakan pada slide mikroskop dan

diperiksa lewat mikroskop dengan pembesaran rendah untuk melihat kutu pd setiap

stadium dan butiran fesesnya.

Penatalaksanaan. Kepada pasien diminta supaya mandi air yang hangat dan

sabun guna menhilangkan debris yang mengelupas dr krusta dan kemudian kulit

dibiarkan kering benar serta menjadi dingin. Preparat skabisida seperti imdane(kwell)

atau krotamiton(krim dan losion Eurax), dioleskan tipis-tipis pada seluruh permukaan

kulit mulai dari leher ke bawah dengan hanya meninggalkan daerah muka dan kulit

Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah

kepala. Obat itu dibiarkan selama 12 hingga 24 jam dan sesudah itu, pasien

diminta untuk membasuh dirinya sampai bersih. Aplikasi obat satu kali sudah dapat

memberikan efek kuratif, tetapi disarankan agar terapi tersebut diulangi sesudah satu

minggu kemudian.

Pasien perlu mengetahui petunjuk pemakaian ini karena pengolesan skabisida segera

sesudah mandi dan sebelum kulit mengering serta menjadi dingin dapat meningkatkan

adsorpsi perkutan skabisida sehingga berpotensi untuk menimbulkan gangguan sistem

saraf pusat seperti serangan kejang.

. Pasien harus mengenakan pakaian yang bersih dan tidur diatas seprei yang baru saja

dicuci di binatu. Semua perangkat tempat tidur(sprei, sarung bantal dll) serta pakaian

harus dicuci dengan air yang sangat panas dan dikeringkan dengan alat pengering-

panas karena kutu skabies ternyata dapat hidup sampai 36 jam pada linen. Jika linen

tempat tidur atau pasien tidak dapat dicuci dalam air panas, disarankan agar barang-

barang tersebut dicuci secara dry-cleaning.

Page 4: Skabies.doc

Sesudah terapi selesai dilaksanakan, pasien harus mengoleskan salep seperti

kortikosteroit topikal pada lesi kulit karena skabisida dapat mengiritasi kulit.

Hipersensitifitas pasien dapat tidak berhenti setelah kutu dihancurkan. Rasa gatal

dapat terus berlangsung selama beberapa hari atau minggu sebagai manifestasi

hipersensifitas, khususnya pada orang – orang atopik(alergi). Keadaan ini bukan

merupakan suatu tanda gagalnya terapi. Kepada pasien dianjurkan agar tidak

mengoleskan lebih banyak skabisida (karena tindakan ini akan menambah iritasi serta

meningkatkan rasa gatal) dan tidak smakin sering mandi dengan air panas(karena

tindakan ini membuat kulit menjadi kering serta menimbulkan gatal). Semua anggota

keluarga dan orang yang berhubungan erat harus diobati secara bersamaan untuk

menghilangkan kutu skabies. Jika skbies ditularkan lewat hubungan seks, pasien

mungkin memerlukan pula terapi terhadap penyakit menular seksual. Skbies dapat

pula dijumpai bersama dengan pedikulosis.

Pertimbangan gerontologik

Meskipun pasien yang lebih tua akan merasakan gatal yang hebat, reaksi

inflamasi seperti yang tampak nyata pada orang yang lebih muda jarang terjadi.

Skabies mungkin tidak dikenali pada orang yang berusia lanjut dan keluhan gatal bisa

saja secara keliru dikaitkan dengan kulit orang tua yang kering atau dengan ansietas.

Petugas kesehatan dalam fasilitas pelayanan kesehatan yang besar harus mengenakan

sarung tangan ketika melakukan perawatan bagi pasien dengan kemungkinan tertular

skabies sampai diagnosisnya dipastikan dan terapi selesai dilakukn. Dianjurkan

supaya semua residen, staf perawat dan keluarga pasien diobati secara bersamaan

untuk mencegah infeksi ulang.

Page 5: Skabies.doc

Saran

Scabies merupakan kutu sarcoptes scabiei yang menimbulkan gatal-gatal pada

bagian tubuh yang lembab. Oleh karena itu. Sebaiknya penderita skabies ini supaya

mandi dengan air hangat dan menggunkan sabun untuk menghilangkan debris yang

mengelupas dari krusta kemudian biarkan kulit kering dan menjadi dingin.

Setelah kering kemudian dioleskan krim dan losion Eurax dengan dioleskan

pada seluruh permukaan kulit mulai dari leher ke bawah dengan hanya meninggalkan

daerah muka dan kulit kepala.

Langkah selanjutnya, biarkan losion yang sudah dioleskan selama 12 hingga

24 jam. Setelah itu pasien diminta untuk membasuh dirinya hingga bersih.

Aplikasi obat losion satu kali sudah dapat memberikan perubahan yang

signifikan, tetapi disarankan supaya terapi tersebut diulang setelah 1 minggu

kemudian.

Pasien perlu mngetahui petunjuk pemakaian obat karena pengolesan skabisida

segera setelah mandi dan sebelum kulit mengering serta menjadi dingin dapat

meningkatkan absorbsi perkutan skabisida sehingga mempermudah timbulnya

gangguan sistem saraf pusat seperti serangan kejang.

Page 6: Skabies.doc

Kesimpulan

Skabies dapat menular melalui kontak fisik

Sering berganti pakaian dengan teman

Skabies masuk pada kulit dengan membuat terowongan pada lapisan supefisial

kulit dan berada dikulit selama hidup.

Timbul gejala setelah kontak fisik secara langsung diperlukan waktu kurang

lebih 4 minggu.

Page 7: Skabies.doc

Daftar pustaka

Berunner, Suddarth, (1997) Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah : Edisi 8,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.