View
266
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Skleroderma Print
1/12
SKLERODERMA
I. Definisi
Skleroderma merupakan penyakit yang kompleks, dimana terjadinya
perluasan proses fibrosis, perubahan vaskularisasi dan autoimun terhadap berbagai
antigen merupakan ciri-ciri yang utama. Gambaran sirkumskripta atau difusa,
keras, warna kuning gading, imobile pada kulit. Skleroderma juga terbagi dalam
dua bentuk: skleroderma lokalisata (morphea dan skeleroderma sistemik.
(!,",#
Sebuah penyakit yang jarang terjadi dengan penyebab yang belum
diketahui. $erkadang beberapa kondisi seperti artropoderma %asini dan pierini,
eosinophilic fascitis dan liken sclerosus terkadang masuk sebagai klasifikasi dari
morphea, namun belum secara luas diterima.(#
Skleroderma lokalisata adalah bentuk skleroderma yang menyerang kulit
secara lokal tanpa disertai kelainan sistemik dengan gejala khas bercak-bercak
putih kekuning-kuningan dan keras, seringkali mempunyai halo ungu di
sekitarnya. %enyakit ini dimulai dengan stadium inisial yang inflamatorik,
kemudian memasuki fase sklerodermatik.("
Skleroderma sistemik mirip skleroderma lokalisata, penyakit jaringan ikat
yang tidak diketahui penyebabnya, ditandai oleh fibrosis kulit, penyakit ini
kemudian menyerang paru-paru, traktus gastrointestinal, ginjal dan jantung.
&erusakan sel endotel di pembuluh darah mengakibatkan fibrosis dan sklerosis
pada organ yang dikhawatirkan.(",',
1
8/17/2019 Skleroderma Print
2/12
Suatu keadaan disebut dengan )*+S$ syndrom dapat terbentuk dari:
)alcinosis, *aynauds disease, +sophageal dysmotility, Sclerodactily,
$elangiectasia. al ini dapat terjadi pada scleroderma. ('
Gb. !. ,/. 0ifusi kutan pada sklerosis sistemik. &ulit sklerosis pada sklerosis sistemik difusikutan melebar sampai proksimal siku dan lutut, dan sering meliputi dada dan dinding abdominal.
&ontraktur jarigan lunak yang berat dapat terjadi, dan ulserasi, khususnya ada bidang ekstensor.Sklerosis kulit terparah pada !1 bulan pertama dari penyakit ini. 2enomena *aynaund dapat terjadi
setelah onset dari kulit berubah. (3
a b c
Gb. ". Gambaran sklerosis lokalisata yang menunjukkan perubahan pada wajah yang terlihatseperti topeng, tidak dapat membuka mulut (a, sklerodaktil (b, dan calcinosis (c. (#,'
II. Etiologi
2
8/17/2019 Skleroderma Print
3/12
4ntuk skleroderma lokalisata, etiologinya belum diketahui. $etapi terdapat
beberapa faktor familial. &ehamilan dapat menyebabkan presipitasi atau agravasi
pada morfea.(" da laporan yang menngabarkan penyakit ini muncul setelah
terjadi infeksi, seperti morbili, varisela dan borrelia burgdorferi, ada juga yang
menyatakan pemicunya termasuk trauma dari vaksin bacille calmette-guerin
(/)G, injeksi vitamin b, terapi radiasi, penisilamin, dan bromokriptin. $etapi
bagaimanapun tidak ada satupun yang merupakan penyebab langsung yang
terbukti.(",#,
Sedangkan sklerosis sistemik ialah penyakit kompleks yang berkaitan
dengan faktor genetik dan lingkungan. $entang faktor genetic, terdapat perbedaan
mengenai jenis kelamin. %erbandingan wanita dan pria ialah ":! sampai #:!,
dengan onset usia #5-5 tahun. Sklerosis sistemik juga berhubungan dengan 6,
misalnya 6-!, /1-0*# atau dengan 0*# dan 0*-", terjadi pula peningkatan
pemecahan kromosom. 2aktor lingkugan yang diduga berhubungan ialah debu
silika, polivinyl klorida, hidrokarbon aromatik. 7uga obat-obatan misalnya
bleomisisn, penta8okin dan 6-triptofon. danya faktor pencetus akan
menstimulasi sistem imun, baik selular maupun humoral.(",'
III. Patogenesis
Skleroderma lokalisata:
+pidermis bisa terlihat normal atau menipis dan terjadi atrofi disertai
hilangnya rete ridges. %ada awalnya lapisan dermis akan mengalami edema,
pembengkakan dan degenerasi dari jaringan kolagen fibril, yang kemudian
3
8/17/2019 Skleroderma Print
4/12
menjadi homogen dan eosinofilik. &emungkinan adanya kekurangan infiltrat
limfatik pada perivaskular. 9nfiltrat selular dari limfosit, sel plasma, dan makrofag,
dari perivaskular atau difusi, terjadi 1' dalam satu kali proses. &emudian
dermis akan menebal, dengan kolagen yang padat dan beberapa fibroblast yang
terlihat. 7aringan elastis akan berkurang. &ulit bagian paling luar, dermis, dan
lemak subkutan akan hilang dengan cepat. /eberapa kelenjar keringat mungkin
dapat bertahan, jauh di dalam massa sklerosis sistemik sklerotik yang padat.
%embuluh darah dermis akan terlihat menebal.(# 6ebih singkatnya, 9nflamasi dapat
memicu sel jaringan ikat untuk memproduksi banyak kolagen yang merupakan
bagian utama dari banyak jaringan. &olagen yang berlebihan dapat menyebabkan
fibrosis, yang terlihat seperti jaringan parut.("
Skleroderma sistemik :
Secara pasti, patogenesis sklerosis sistemik tidak diketahui. 0iduga, faktor
pencetus yang sampai sekarang belum diketahui, mengaktifkan sistem imun dan
menimbulkan kerusakan sel endotel. &erusakan sel endotel akan mengaktifkan
trombosit, sehingga trombosit mengeluatkan berbagai mediator, seperti %0G2,
$G2-/ dan )$%-999. ;ang akan menyebabkan proliferasi fibroblast dan sintesis
matriks oleh fibroblast. ktifasi sistem imun juga akan berakhir pada proliferasi
fibroblast dan sintesis matriks. spek utama dari penyakit ini termasuk inflamasi
pembuluh darah, dan sel yang diproduksi jaringan ikat. 2aktor genetik spertinya
juga penting seperti penyakit kompleks lainnya. 2aktor keturunan yang berperan
adalah jenis kelamin, rasio wanita dengan laki-laki adalah ":! sampai "5:!,
4
8/17/2019 Skleroderma Print
5/12
walaupun demikian faktor hormone seks pada patogenesis penyakit ini belum
diketahui.(',
IV. Diagnosis
Gb. #. Gejala klinis dan pemeriksaan histology pada pasien dengan skleroderma. %anel memperlihatkan hyperkeratosis di kuku pasien fase edema pada skleroderma lokalisata. %anel /
memperlihatkan ulserasi di ujung jari pada pasien skleroderma lokalisata. %anel ) memperlihatkansebuah infiltrate limfohistiositik di sekitar pembuluh darah pada preparat kulit. %ada %anel 0,
sebuah spesimen biopsy kulit dari pasien dengan skleroderma sistemik memperlihatkan deposisidari matriks kolagen keluar dari dermis sampai jaringan lemak subkutan. %anel memperlihatkan
penebalan pada pertengahan arteri interlobulus (panah dan dua arteri yang meruncing (asterisk di
ginjal dari pasien skleroderma. Sebagian gromerulus telah tidak bekerja dan epitel dari tubular mengalami atrofi. 2ibrosis dengan infiltrasi sel mononuklear terjadi di interstitium. (!
Skleroderma lokalisata:
$idak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk mendiagnosa
skleroderma lokalisata, tetapi tes sering dilakukan untuk mengevaluasi tingkat
dari inflamasi dan masalah yang terkait dengan skleroderma lokalisata, serta untuk
memastikan pasien tidak mempunyai penyakit lain. /iopsi kulit dapat dilakukan
untuk memastikan diagnosis. (#,'
Gambaran klinis dari skleroderma lokalisata terbagi , yaitu:
-
8/17/2019 Skleroderma Print
6/12
6esi terdiri atas sebuah bercak sklerotik yang numuler atau sebesar
telapak tagan. /ercak biasanya berbentuk bulat, berbatas jelas, dan
berkilat seperti lilin. =arna bercak merah kebiru-biruan, kadang-kadang
seperti gading dengan halo ungu (violaceus ilia ring . al tersebut berarti
lesi masi inflamatorik (aktif. /agian tengan bercak berawarna putih
kekuningan seperti gading.
0idalam lesi, rambut berkurang, begitu juga respon keringat
menurun. /ercak atau plak tersebut keras dan berindurasi, tetapi tidak
melekat erat pada jaringan di bawahnya.
Gb. ' gambaran histologi morphea: atrophi minimal pada
epidermis dengan hilangnya dermal appendages dan
dermal colagen (#
-
8/17/2019 Skleroderma Print
7/12
6esi soliter dan unilateral. /iasanya lesi di kepala, dahi atau
ekstrimitas. %ada lesi terdapat atrofi dan depresi. /erbeda dengan morfea
biasa, yang terletak di seuperfisial, maka skleroderma linear menyerang
laisan-lapisan kulit dalam.
/ila penyakit mulai pada usia dekade pertama atau kedua, maka
seringkali disertai deformitas. ;ang dapat dijumpai ialah hemi-atrofi dari
sebuah ekstrimitas atau wajah, kontraktur di wajah, atau anomali kolumna
vertebrata.
-
8/17/2019 Skleroderma Print
8/12
- &riteria
8/17/2019 Skleroderma Print
9/12
• Raynaud’s phenomenon: 2enomena *aynaud dengan sirkulasi pembuluh
darah yang buruk.
• Esophagus: 0ismotilitas esophagus.
• Sclerosis: Sklerosis jari tangan dan kaki.
• Teleangiectasia: $eleangiekstasis pada wajah dan bibir juga ada jari dan
kuku (!,#,
V. Diagnosis Banding
0iagnosis biasanya tidak sulit, perkembangan berbahaya plak yang
berbatas tegas dan berbekas di kulit, dengan atau tanpa hemiatrophy, yang
mungkin terjadi dalam kondisi lainnya. 7ika ada perbatasan berwarna ungu,
diagnosis menjadi lebih mudah.. 6esi
8/17/2019 Skleroderma Print
10/12
%ada saat kondisi sedang memproduksi pseudoscleroderma mungkin harus
menjadi pertimbangan dalam mendiagnosis penyakit ini. bat yang dapat
digunakan ialah imunomodulator dan antifibrotik. /erbagai obat imunomodulator
yang digunakan antara lain siklosporin , metotreksat, siklofosfamid,
mikrofenolat mofetil dan transplantasi sel punca. Sedangkan sebagai obat
antifibrotik antara lain 0-penisilamin, obat interferon-Ɣ, dan anti-$G2-?.
$erapi harus ditujukan pada organ-organ yang terkena. %enderita harus
dilindungi terhadap kedinginan, bila terdapat fenomena *aynaud. @asodilantasia
dapat diberikan bila terdapat gejala-gejala vasomotorik. &ortikosteroid
(triamsinolon asetonid dapat dipakai sebagai pengobatan, disuntikkan intralesi
seminggu sekali. +fektifitas obat sulit dinilai, sebab penyakit berkecenderungan
membaik secara spontan.("
10
8/17/2019 Skleroderma Print
11/12
%engobatan berkerja lambat, jika termasuk steroid topical, calcipotriene,
obat anti inflamasi non steroid (>9AS, psoralen dengan ultraviolet (%4@,
4@ dan hidroksikloroBuin di pasien tertentu.(",'
VII. Prognosis
ngka harapan hidup tahun pasien sklerosis sistemik adalah sekitar
31. arapan hidup akan makin pendek dengan makin luasnya kelainan kulit dan
banaknya keterlibatan organ viseral. %ada sklerosis sistemik difus, kematian
biasanya terjadi karena hipertensi pulmonal dan malabsorbsi.
%asien sklerosis sistemik mempunyai risiko yang tinggi untuk
mendapatkan keganasan, terutama karsinoma payudara, paru dan limfoma non
hodgkin. al ini turut meningkatkan angka kematian pasien sklerosis sistemik.
Satu hal yang unik adalah bahwa risiko timbulnya adenokarsinoma
espfagus rendah, walaupun terdapat metaplasi mukosa esophagus distal
(metaplasia barret. ('
DA!AR P"S!AKA
11
8/17/2019 Skleroderma Print
12/12
!. 7ames, =illiam 0. ndrew. Scleroderma. 9n : ndrews diseases of the
skin clinical dermatology. +leventh +dition. )anada : +lsevierC "5!!. % :
!D1.
".