SKLERODERMA referat baru

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    1/35

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Skleroderma merupakan penyakit kronik yang penyebabnya belum diketahui

    dimana menyerang pembuluh darah kecil dan jaringan ikat (Abul, 2004; Strober,

    2003). Skleroderma dibagi dalam dua bentuk, bentuk pertama dinamakan

    kleroderma irkumkripta atau dengan nama lain morphea atau cleroderma

    lokaliata, dan cleroderma di!ua progrei"a atau kleroi itemik. #ada

    cleroderma itemik terjadi penebalan dan indurai kulit yang di!u dan diikuti

    dengan !ibroi erta terjadi obliterai pembuluh darah dari organ dalam. $idakeperti pada kleroi itemik, gambaran klini morphea tidak dijumpai klerodaktili,

    %aynaud phenomenon dan keterlibatan organ dalam (%oai, 2004). Stadium dini dari

    penyakit ini berhubungan dengan gambaran in!lamai yang menonjol, diikuti dengan

    perubahan truktural dan !ungional yang menyeluruh pada mikro"akular dan

    di!ungi organ yang progrei! akibat dari proe !ibroi (&arga, 200').

    ubungan penyakit ini dengan ra tidak jela, alaupun kleroderma pada ra

    kulit berarna lebih banyak dibandingkan kulit putih. Selain itu beberapa beberapa

    !aktor lingkungan mungkin berhubungan dengan timbulnya kleroderma mialnya

    debu ilika dan implantai ilicon (*ood!ield and +one, 2004).

    #re"aleni penyakit ini relati! rendah karena banyaknya kau yang tidak

    dilaporkan, apalagi pada kau yang tidak diertai kelainan kulit. #enelitian pada

    mayarakat umum di arolina Selatan Amerika Serikat, mendapatkan pre"aleni

    ebear -/1 kau per -00.000 penduduk dengan perbandingan anita dan laki/laki

    -,/4 -. or!ea juga merupakan kondii yang jarang terjadi dimana iniden yang

    telah dilaporkan adalah 2, per -00.000 penduduk. #enyakit ini menyerang kurang

    lebih 300.000 penduduk Amerika atau ebear - per -.000 (0,00- dari 3-0 juta

    populai AS) dan diperkirakan ekitar 2 kau baru5- juta populai5tahun. $etapi

    iniden yang ebenarnya lebih bear karena banyak kau yang terleatkan dari

    perhatian medik dan juga mungkin tidak dilaporkan ebagaimana dokter tidak

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    2/35

    tanggap terhadap penyakit ini. Studi yang adekuat mengenai iniden dan pre"aleni

    pun belum pernah dilakukan. 6alaupun inidennya jarang, tudi epidemiologi

    memberi kean baha 0,/1, paien dengan mor!ea berkembang menjadi

    kleroderma itemik . or!ea endiri adalah uatu penyakit yang jinak dan self-

    limited. 7amun dapat menyebabkan morbidita khuunya pada anak/anak di maa

    pertumbuhan. ulai dari kontraktur endi, mani!etai neurologi dan o!talmologi,

    ampai deprei dan anieta dapat terjadi akibat penyakit ini (+ennie and &ictoria,

    2008).

    aka mengingat egala komplikai yang dapat terjadi dan kurangnya

    pengetahuan dokter akan penyakit ini, penuli meraa perlu membuat re!rat tentang

    kleroderma untuk mengetahui gambaran umum, cara menegakkan diagnoi danpenatalakanaannya.

    1.2 Batasan Masalah

    %e!erat ini membaha tentang de!inii, etiologi, !iiologi, epidemiologi,

    klai!ikai, patogenei, mani!etai klini dan penatalakanaan penyakit kleroderma.

    1.3 Tujuan Penulisan

    -. emahami de!inii, etiologi, patogenei, mani!etai klini, diagnoi,

    penatalakanaan dan prognoi penyakit kleroderma.

    2. eningkatkan kemampuan dalam penulian ilmiah di bidang kedokteran.

    3. emenuhi alah atu perayaratan keluluan 9epaniteraan 9linik di :agian

    lmu #enyakit 9ulit dan kelamin

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    3/35

    BAB II

    TIN"AUAN PU#TA$A

    2.1 De%inisi

    tilah kleroderma beraal dari kata ?unani, klero (kera atau berindurai) dan

    derma (kulit). Skleroderma adalah penyakit kronik, tidak diketahui penyebabnya dan

    mengenai pembuluh darah mikro erta jaringan ikat lunak. Skleroderma ditandai oleh

    adanya !ibroi dan obliterai pembuluh darah kulit, paru, pencernaan, ginjal dan

    jantung. #enyakit ini bia lokal dan itemik. ?ang itemik ering beri!at progei!

    dan !atal. 9arakteritik kliniknya adalaah adanya indurai dan penebalan kulit.

    >epoit jaringan ikat dan obliterai pembuluh darah ditemukan dikulit maupun di

    alat/alat dalam tertentu (>anukuumo, 2000).

    2.2 E&i!e'ilgi

    Skleroderma adalah penyakit poradi dengan ditribui yang lua dieluruh

    dunia dan menyerang emua ra. 9au kleroderma pertama kali dilaporkan oleh

    arlo ur@io pada tahun -3 di 7apoli yang menyerang eorang anita yang

    berumur - tahun. ubungan kleroderma dengan !enomena %aynaud pertamakali

    dilaporkan oleh aurice %aynaud pada tahun -'81. 9emudian pada tahun/tahun

    berikutnya diketahui baha penyakit ini juga menyerang organ "ieral. #ada tahun

    -41 *oet@ menguulkan itilahprogressive systemic sclerosisyang menggambarkan

    lei yang lua baik di kulit maupun di organ "ieral (Setiyohadi, 2008).

    Skleroderma lokal relati! jarang didapat. 6anita tiga lebih lebih ering tererang

    dari pada laki/laki. #enderita kulit putih lebih ering daripada kulit hitam. #enderita

    berumur antara 20/10 tahun. #ernah dilaporkan penderita anak berumur -1 bulan.

    #ada kleroderma liniar, erangan berlangung pada umur yang lebih muda, dua

    dekade pertama kehidupan. #ada cleroderma itemik, anita empat kali lebih

    banyak teeerang daripada laki/laki. #enderita kulit hitam lebih banyak dari pada

    penderita kulit putih. Sebagian bear penderita mendapat erangan antara umur 30/10

    tahun .(>anukuumo, 2000)

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    4/35

    2.3 Etilgi

    tiologi belum diketahui ecara pati (>juanda, 200) diduga beberapa !aktor

    dapat mempengaruhi kleroderma anatara lain

    a.

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    5/35

    dengan pembentukan neointima "akuler, proli!erai otot polo dan "akulopati

    obliterati!. h& dapat ecara langung menginduki produki $*< pada

    !ibroblat yang terin!eki ehingga hipotei tentang peran h& terhadap

    kejadian kleroderma adalah raional. n!eki uman par"o"iru :- juga

    diperkirakan berhubungan dengan kejadian Skleroderma (*abrielli, 200).

    :eberapa peneliti melaporkan terjadinya peningkatan iniden kleroderma

    pada pekerja yang terpapar ilika. #aparan kerja lainnya yang mungkin

    berhubungan dengan kleroderma adalah polyvinyl chloride, epoxy resins dan

    aromatic hydrocarbons (toluene, trichloroethylene). Ebat/obatan yang

    berhubungan dengan kejadian kleroderma adalah bleomycin, penta@ocine,

    cocaine dan penekan na!u makan (terutama deri"at !en!luramine) yangberhubungan dengan kejadian hiperteni pulmonal (*abrielli, 200).

    2.4 Patgenesa

    #atogenei kleroderma terdiri dari proe "akulopati, akti"ai repon imun

    eluler dan humoral erta progrei"ita !ibroi organ multipel. Autoimunita,

    perubahan !ungi el endotel dan akti!ita "akuler mungkin merupakan mani!etai

    dini dari kleroderma berupa !enomena %aynaud yang terjadi bertahun/tahun ebelum

    gambaran klini lain muncul. $erjadi proe yang komplek dari proe !ibroi mulai

    dari iniiai, ampli!ikai dan perbaikan jaringan (&arga, 200').

    edera "akuler dini pada penderita yang ecara genetik rentan terhadap

    cleroderma, akan menyebabkan perubahan !ungi dan truktur "akuler, in!lamai

    dan terjadinya autoimunita. n!lamai dan repon imun akhirnya menyebabkan el

    !ibroblat terakti!ai dan berdi!erniai ecara teru meneru, menghailkan

    !ibrogenei yang patologi dan keruakan jaringan yang ire"eribel (&arga, 200').

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    6/35

    *ambar -. Skema pathogenei komplek Skleroi Sitemik

    2.4.1 (askul&ati

    #ada Skleroderma keterlibatan "akuler yang terjadi terebar lua dan penting

    dalam implikai klini.

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    7/35

    tidak progrei! eperti halnya Skleroderma yang mengakibatkan perubahan mor!ologi

    dan !ungi irkulai yang ire"eribel dan mengakibatkan cedera endotel (%ichard et

    al.,2008).

    >i dalan el endotel terdapat perubahan produki dan reponi!ita endothelium-

    derived factors yang memediai "aodilatai (nitric oxide, prostacyclin) dan

    "aokontriki (endothelin-1). $erjadi peningkatan permeabilita pembuluh darah

    mikro ehingga diapedei leukoit tranendotelial meningkat, akti!ai kakade

    koagulai dan !ibrinolitik erta agregai tromboit. #roe ini menyebabkan terjadinya

    tromboi. Sel ndotel menunjukkan peningkatan ekprei molekul adhei

    intercellular adhesion molecule-1(A/-) erta molekul adhei permukaan lainnya

    (%ichardet al.,2008).

    &akulopati mempengaruhi pembuluh darah kapiler, arteriole dan bahkan

    pembuluh darah bear pada berbagai organ. Sel miointimal yang menyerupai el otot

    polo mengalami proli!erai, membran baal menebal, reduplikai erta terjadi

    perkembangan !ibroi ad"entitia. Eklui lumen "akuler progrei! akibat hipertro!i

    tunika intima dan media erta !ibroi ad"entitia, ditambah dengan keruakan

    periten el endotel dan apoptoi ehingga menjadi uatu lingkaran etan.

    Angiogrom tangan dan ginjal paien Skleroderma tadium lanjut menunjukkan

    hilangnya gambaran "akuler (%ichardet al.,2008).

    9eruakan endotel menyebabkan agregai tromboit dan pelepaan

    "aokontriktor (trombokan) dan platelete derived growth factor (#>*

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    8/35

    jumlah progenitor el >34F dan >-33F dari umum tulang yang beredar dalam

    irkuklai jumlahnya menurun ecara bermakna. Bebih jauh lagi, penelitian in "itro

    menunjukkan di!ereniainya menjadi el endotel matur terganggu. Eleh karena itu

    "akulopati obliterati! dan kegagalan perbaikan pembuluh darah adalah pertanda dari

    Skleroderma (%ichardet al.,2008).

    2.4.2 Auti'unitas #eluler !an Hu'ral

    #ada tadium dini penyakit, el $ dan monoit5makro!ag yang terakti!ai akan

    terakumulai di dalam lei di kulit, paru dan organ lain yang terkena. Sel $ yang

    mengin!iltrai, mengekpreikan penanda akti"ai eperti >3, >4, >41 dan

    BA/>% erta menampakkan retriki reeptor yang mengindikaikan ekpani

    oligoclonal ebagai repon terhadap antigen yang tidak diketahui. Sel $ >4F yang

    berirkulai juga meningkatkan reeptor kemokin dan mengekpreikan molekul

    adhei alpha 1 integrinyang ber!ungi meningkatkan kemampuan untuk mengikat

    endotel dan !ibroblat (aye, 200').

    Sel endotel mengekpreikan A/- dan molekul adhei lain yang

    mem!ailitai diapedei leukoit. akro!ag dan el $ yang terakti"ai menunjukkan

    repon $h2 terpolariai dan menekrei nterlukin (B) 4 dan B -3. 9edua itokin

    $h2 ini dapat menginduki $*

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    9/35

    Autoantibodi yang berirkulai terdeteki pada paien kleroderma. Autoantibodi

    ini pei!iitanya tinggi terhadap kleroderma dan menunjukkan hubungan yang kuat

    dengan !enoti! penyakit indi"idual dan haplotipe BA yang dibedakan ecara

    genetik. 9adar autoantibodi berhubungan dengan keparahan penyakit dan titernya

    ber!luktuai euai akti!ita penyakit. Autoantibodi pei!ik Skleroderma adalah

    antinuklear dan menyerang langung protein mitoi eperti topoiomerae dan

    %7A polymerae. Autoantibodi lain langung menyerang antigen permukaan atau

    protein yang diekrei. Autoantibodi $opoiomerae pada Skleroderma dapat ecara

    langung mengikat !ibroblat demikian juga autoantibodi terhadap !ibroblat, el

    endotel, !ibrillin/- erta en@im matrik metalloproteinae. :eberapa autoantibodi ini

    mungkin mempunyai peran patogenik langung ebagai mediator keruakan jaringan(aye, 200').

    :erbagai mekanime potenial telah diajukan dengan memperhitungkan peran

    pembentukan autoantibodi pada Skleroderma. enurut alah atu teori, pada paien

    klerodema el!/antigen pei!ik dapat membuat perubahan truktural melalui celah

    proteolitik, peningkatan le"el ekprei atau perubahan lokaliai ubeluler ehingga

    el terebut dapat dikenali oleh item imun. Sebagai contoh, el $c melepakan

    proteae gran@im : yang meruak autoantigen, menghailkan !ragmen baru denganneo/epitop potenial yang meruak tolerani imun (aye, 200').

    #enelitian terbaru menunjukkan baha el : berperan baik dalam autoimunita

    dan !ibroi pada cleroderma. Selain menghailkan antibodi, Sel : dpat berperan

    ebagai antigen preenting cell (A#), menghailkan itokin eperti B/8 dan $*-,

    ekpani el : nai! dan menurunkan jumlah el : memori erta el plama (aye,

    200').

    2.4.3 $'&nen #eluler !an Mlekuler )i*rsis

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    10/35

    enton and :lack,

    2008)..

    Selain akti"ai !ibroblat jaringan ikat lokal, el progenitor meenkimal dari

    umum tulang yang beredar juga berperan dalam !ibrogenei. Sel mononuklear

    yang mengekpreikan >-4 dan >34 berdi!ereniai memproduki kolagen alpha-

    smooth muscle actin-positive fibrocytespada penelitian in "itro. #roe ini diperkuat

    oleh $*enton and :lack, 2008).

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    11/35

    *ambar 2. Akti"ai *

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    12/35

    eluler lain mempengaruhi meneta dan progrei!ita proe !ibrogenik cleroderma

    dengan cara memodulai trankripi gen (>enton and :lack, 2008).

    *ambar 3. #erubahan lei pada berbagai tadium Skleroderma

    2.+ $lasi%ikasi

    :erdaarkan pola ditribui dan luanya keterlibatan kulit, Skleroderma dapat dibagi

    menjadi dua kelompok yaitu

    -. Skleroderma Bokal

    or!ea, yang juga dikenal ebagai kleroderma lokaliata (localized

    scleroderma), adalah uatu penyakit yang ditandai dengan depoit kolagen yang

    berlebihan yang menyebabkan penebalan epidermi, jaringan ubkutan, atau

    keduanya (+enni!e and &ictoria, 20-0-) tanpa keterlibatan itemik (&incent and

    hritina, 200'). Skleroderma merupakan kolagenoi kroni dengan gejala kha

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    13/35

    bercak/bercak putih kekuning/kuningan dan kera, yang ering kali mempunyai halo

    ungu diekitarnya. $ermauk dalam kelompok ini adalah

    a. #laGue orphea #erubahan etempat yang dapat ditemukan dibagian tubuh

    mana aja, !enomena raynaud angat jarang ditemukan.

    b. Binear Scleroi $erdapat pada anak/anak, ditandai perubahan kleroderma

    pada kulit dalam bentuk gari/gari dan umumnya diertai atro!i otot dan tulang

    dibaahnya

    c. Scleroderma en coup de abre erupakan "arian kleroderma linier, dimana

    gari yang klerotik terdapat pada ektremita ata atau baah atau daerah

    !rontoparietal yang mengakibatkan de!ormita muka dana kelainan tulang

    (Sriulandari, 20--).2. Skleroi itemik

    Skleroi Sitemik (Skleroderma) adalah penyakit itemik kroni yang ditandai

    dengan penebalan dan !ibroi kulit (kleroderma) dengan keterlibatan organ internal

    yang lua terutama paru, aluran cerna, jantung dan ginjal. Stadium dini dari penyakit

    ini berhubungan dengan gambaran in!lamai yang menonjol, diikuti dengan

    perubahan truktural dan !ungional yang menyeluruh pada mikro"akular dan

    di!ungi organ yang progrei! akibat dari proe !ibroi. Adanya gambaran

    kleroderma, membedakan kleroi itemik dari penyakit jaringan ikat lain

    (*abrielli et al.,200).

    a. Skleroi itemik di!ua >imana penebalan kulit terdapat di ektremita, muka

    dan eluruh tubuh.

    b. Skleroi itemik terbata #enebalan kulit terbata pada dital iku dan lutut

    tetapi dapat juga mengenai muka dan leher. Sinonimnya adalah indroma %S$

    "calcinosis, esophageal dysmotility, sclerodactily, teleangiectasis#.

    c. Skleroi itemik ine kleroderma ecara klini tidak didapatkan kelainan kulit

    alaupun terdapat kelainan organ dan gambaran erologi yang kha untuk

    kleroi itemik.

    d. Skleroi itemik pada o"erlap yndrome Arthriti rheumatoid atau penyakit

    otot in!lamai

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    14/35

    e. #enyakit jaringan ikat yang tidak terdi!ereniai bila didapatkan !enomena

    %aynaud dengan gambaran klini atau laboratorik euai dengan kleroi itemik

    (Sriulandari, 20--).

    $abel -. #erbedaan antara kleroi itemik terbata dan kleroi itemik di!ua

    #klersis #iste'ik Ter*atas ,ersus #klersis #iste'ik Di%usa

    Ta'&ilan #klersis #iste'ik Ter*atas #klersis #iste'ik Di%us

    9ulit yang terlibat $erbata pada jari, lengan dital,

    ajah, progrei!ita lambat

    >i!u jari/jari, ektremita, ajah,

    badan, progrei!ita cepat

    apat terjadi, ringan

    9arakteritik

    autoantibodi

    Antientromer Antitopoiomerae (Scl/0)

    2.-.Mani%estasi $linis

    a. Skleroderma irkumkripta5 Skleroderma lokaliata5or!ea

    -. or!ea oliter (or!ea en plaGue)

    or!ea ditandai dengan atu atau beberapa patch atau plak berindurai dan

    berbata umumnya dengan hipo atau hiperpigmentai. Bei dini ditandai dengan

    edema dengan atau tanpa eritema ekitar. 7yeri muncul beberapa minggu ebelum

    muncul gejala klinik. Bei akti! biaa berindurai dan berbata eritema dan

    violaceous. Bei berkembang menjadi keputihan atau kuning, khuunya di entral.

    =kuran ber"ariai dari 0,1/30 cm2. or!ea tipe plak ini lebih ering ditemukan pada

    batang tubuh, khuunya bagian baah, dibandingkan ektremita dan ajah

    (+enni!er and &ictoria, 20-0).

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    15/35

    *ambar 4. or!ea bentuk plak. #ada tadium aal dapat terlihat bata keunguan dan edema.

    2. or!ea linier

    or!ea linier ditandai dengan indurai kulit band-like dan eringnya dengan

    perubahan pigmen, yang dapat meleati gari endi dan kadang menyebabkan

    kontraktur. :entuk mor!ea ini muncul lebih umum pada anak/anak dan pada

    ektremita. #roe !ibrotik ering ering melua ke jaringan ubkutaneu, termauk

    !aia dan otot. 9ontraktur dapat menjadi penyebab morbidita dan de!ormita. #ada

    anak yang angat muda, dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang dan mengganggu

    pertumbuhan jaringan. #roe panklerotik yang meliputi eluruh ektremita terlihat

    pada kau yang angat berat (&incentand hritina, 200').

    Skleroderma linier yang terdapat pada ajah dapat berupa lapian coklat

    keunguan atau putih, pita atropi berjalan "ertikal di dahi, umumnya dikenal dengan

    en coup de sabre. #erubahan meliputi eluruh kulit kepala biaa ditemukan. +ika

    hanya jaringan ubkutaneu, otot, dan tulang terkena, bentuk ipilateral ini dikenal

    ebagai progressive facial hemiatrophy atau $arry-%omberg syndrome. #erluaan

    yang meliputi kulit dan perkembangan hemiatropi ajah tidak elalu berhubungan

    ecara langung. #aien terkena lei ajah dan $arry-%omberg syndrome datang

    dengan keadaan yang angat berat. #aien yang bergejala ringan dapat ditandai hanya

    dengan single linea atrophic band. #aien yang bergejala berat dapat memiliki

    hemiatropi ajah dengan hilangnya jaringan ubkutaneu, otot, dan tulang erta

    atropi lidah dan kelenjar ludah pada ii yang ama. #aien bergejala berat ini juga

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    16/35

    dapat memiliki gangguan item ara! meningen ehingga berpotenial kejang, akit

    kepala, dan perubahan penglihatan (&incentand hritina, 200').

    *ambar 1. or!ea linier. 9iri plak indurai linier yang melua dari doral tangan kanan

    ke jari ketiga dan meliputi endi inter!alang prokimal dan dital dengan kontraktur.

    9anan en coup de sabre, tampak oblik.

    3. or!ea *eneraliata

    or!ea generaliata merupakan bentuk yang lebih berat yang ditandai dengan

    lei multipel, ering kon!luen dan meliputi lua tubuh yang bear. :eberapa paien

    dapat memiliki bentuk ubkutaneu dengan cakupan permukaan tubuh yang lebih

    kecil (*ood!ield and +one, 2004). Enetnya biaanya perlahan/lahan. Bei dengan

    arna ungu diekeliling indurai ivory-white shiny biaanya terlihat pada tadium

    aal. #lak biaanya lebih bear dibanding mor!ea lain, dengan diameter dalam

    entimeter. :iaanya plak dimulai pada batang tubuh dan ecara bertahap meningkat

    dalam ukuran, dengan perkembangan plak baru elama atu atau dua tahun. Area

    utama yang terkena adalah batang tubuh ata, dada, abdomen, dan paha ata (+ame et

    al.,200').

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    17/35

    *ambar 8. or!ea generaliata pada ubkutaneu dengan perubahan permukaan minimal.

    b. Skleroderma di!ua progrei"a5 Skleroi itemik

    Skleroderma itemik biaanya dimulai dengan keluhan eperti !enomena

    %aynaund yang kronik, edema pitting pada tangan dan jari/jari. Sepertiga paien

    pertama kali mengeluh adanya akit dan kaku pada jari/jari dan lutut. #ada beberapa

    kau, keluhan pertama adalah poliartriti akti! yang ering berpindah. >alam kau

    lain, terdapata arthriti jari/jari yang eroi"e dan berat. #ada pemerikaan inar H

    ditemukan

    3 %eorpi jari/jari

    4 9ali!ikai ubkutan

    1 %uangan perendian menyempit

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    18/35

    8 roi !okal tulang/tulang tertentu (>anukuumo, 2000).

    9elinan kulit mendahului kelainan alat/alat dalam beberapa tahun ebelumnya.

    #enyakit lebih lanjut akan melua ke anggota gerak ata, badan, muka, dan akhirnya

    anggota gerak baah. #ada !ae dini pitting edema yang ringan, tidak akit

    berlangung beberapa bulan, kemudian kulit menjadi kaar. Sebelumnya kulit teraa

    indurai, kaku, kemudian atro!i, kera dan melekat dengan truktur di baahnya.

    9ulit pada muka menjadi eperti topeng tanpa ekprei, kehilangan gari/gari muka,

    penipian dari bibir dan penyempitan pembukaan mulut (mikrotomia)

    (>anukuumo, 2000).

    $ampak adanya alur/alur radial ekitar mulut. +arang mukoa mulut terkena.

    9ulit hidung ketat dan nampak hidung lebih runcing. $elengangiektai pada mukadan badan bagian ata. #ada daerah yang terkena, kulit menjadi tipi dan rambut

    menghilang tak berkeringat. iperpigmentainya menyeluruh eperti penyakit

    Addion. anukuumo, 2000).

    Sklerodaktili menyebabkan jari/jari menjadi runcing dengan kulit yang jela

    atro!i. Seperti pada lupu eritematou itemik (SB) ataupun dermatomioiti

    nampak adanya telangiektai pada pinggir kuku. Sekitar 1 dari kau kleroderma

    itemik, pembearan, pelebaran kapiler pada lipatan kuku, membentuk I*iantJ atau

    bentuk oi dapat dilihat dengan optalmokop, ini berguna menkon!irmai

    diagnoi. #roblem yang umum adanya raa akit kambuhan pada tukak ujung jari .

    #enyembuhan pada tukak kuku jari lambat. 9ontraktur !leki pada jari/jari yang kaku

    menimbulkan maalah (>anukuumo, 2000).

    #ada inar/H gigi, ering ada pelebaran membran periodontal dan lamina dura

    hilang. #enyerapan tulang pada udut mandibula, mungkin akibat dari pengelupaan

    kulit dan atro!i otot. 9elainan/kelainan alat dalam

    -. >i!ungi oeophagu (0) mengenai 253 daerah dital biaanya diertai di!agia.

    %aa terbakar didaerah jantung, karena gangguan pingter oeophagu bagian

    baah

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    19/35

    9ontipai, diare, kembung dan kadang/kadang gangguan aborpi

    2.

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    20/35

    *ambar '. (A,:) 9eterlibatan kulit terebar pada kleroi intemik, (.) Amputatum,

    2. Pe'eriksaan Penunjang

    -. #emerikaan laboratorium

    a. #emerikaan Autoantibodi

    Autoantibodi yang paling umum ditemukan adalah antinuclear antibody "&'yaitu ebear 48/'0 dari eluruh paien, biaanya dengan uunan

    homogenous immunofluorescence.:ila melua, 38/13 kau memiliki anti-

    single stranded>7A dan5atau antibody antihiston. =mumnya, paien dengan

    mor!ea generaliata memiliki antibodi poiti! dengan !rekueni yang lebih

    tinggi dibanding jeni mor!ea lainnya, dan autoantibodi berhubungan dengan

    preentai klini yang lebih berat, jumlah lei yang lebih banyak, lei yang lebih

    klerotik, dan durai klini yang lebih lama (&incentand hritina, 200'). #ada

    1 paien kleroi itemik didapatkan antibody antinuclear. A7A pei!ik

    terhadap >7A topoiomerae (anti topoiomerae, anti Scl/0) didapatkan 20/

    30 , dan eparuhnya terdapat pada paien kleroi itemik di!ua. A7A

    A

    C

    B

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    21/35

    pei!ik yang lain adalah >7A iton komplek, Anti #/Scl dan anti %7A

    #olimerae , dan (Setiyohadi, 2008).

    *ambar . Autoantibodi pada cleroderma.

    b. #emerikaan >arah Bengkap

    Abnormalita erum lainnya. oino!ilia darah ditemukan pada 8/10 paien

    mor!ea. 9adar eoino!ilia berhubungan dengan akti"ita penyakit. #enurunan

    kadar eoino!ilia dapat beramaaan dengan penurunan akti"ita dari lei

    kutaneu.

    c. #emerikaan munoglobulin

    munoglobulin yang meningkat, khuunya kadar erum imunoglobulin *,

    dihubungkan dengan penyakit yang akti! dan lebih lua dan kontraktur endi.

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    22/35

    a. *ambaran itopatologi or!ea

    #ada lei dini dapat tidak memiliki perubahan hitologi yang pei!ik. $erdapat

    "akuoliai dan penghancuran el endothelial dengan reduplikai lamina baali,

    khuunya pada lei dengan indurai yang terlihat ebagai tepi peregi (s(uared-

    off edge)pada peimen biopi. n!iltrat peradangan uper!iial dan dalam kadang/

    kadang dapat terlihat. #ada lei yang angat dini terdapat in!iltrat peradangan di

    dermi dalam dan jaringan ubkutaneu. +uga dapat terlihat lim!oit, makro!ag, el

    plama, eoino!il, dan el mat. >epoit glikoaminoglikan dapat terdeteki di

    tadium aal mor!ea, khuunya bila proe pembuatan preparat hitologi

    dilakukan dengan hati/hati untuk menjaga komponen matrik ini(&incent and

    hritina, 200')

    .

    *ambar -0. itopatologi mor!ea. #erhatikans(uared-off edgedari peimen biopi denganin!iltrat peradangan ringan dan erat kolagen padat, yang terletak paralel epidermi

    b. *ambaran hitopatologi kleroderm aitemik

    #ada tadium dini gambarannya ama dengan mor!ea. #ada tadium lanjut terlihat

    menghilangnya unit piloebaea, kelenjar keringat dan alurannya. >engan

    mikrokop elektron erat kolagen yang IimaturJ ukurannya antara -00/400 AJ

    edangakn yang normal ukurannya antara 00/'00 AJ. emua pembuluh darah dari

    emua ukuran terkena. #ada !ae dini hanyalah terjadi pekebaran kapiler dan

    pembuluh lim!e, kemudia proli!erai intima dan mungkin perklengketan komplit.

    #erubahan terebut mungkin juga terjadi pada pembuluh darah otot.

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    23/35

    *ambar --. #erhatikans(uared-off edgedari peimen biopi dengan in!iltrat peradangan

    ringan dan erat kolagen padat, yang terletak paralel epidermi *ambar (.) n!iltrai

    lim!oit diekitar pembuluh darah paa peimen kulit paien kleroderma. (>) >epoii

    matrik kolagen yang meleati dermi dan melua ke jaringan lemak ubkutan. ()

    #enebalan tunika intima dan media arteri interlobar dari biopi ginjal paien kleroderma.

    2./ Diagnsa

    >iagnoi mor!ea biaanya ditegakkan berdaakan gejala klini dan dikon!imai

    dengan biopi kulit. #ada klini mor!ea didekripikan ebagai plak yang terlokaliir,

    berindurai dan hairle atau plak ungu. #ada pemerikaan !iik, kulit paien teraaItightJ, IhardJ, atau Igroo"edJ. or!ea dapat muncul ebagai plak yang oliter, linier

    atau generaliata. Bei biaanya berditribui pada batang tubuh, namun juga bia

    pada ektremita, ajah, atau kepala. 6alau beberapa paien mengeluh gatal, namun

    plak itu endiri aimptomatik (Shinta, 20-0).

    >iagnoi dapat dilihat dari perkembangan plak berinduai dan band di kulit,

    dengan atau tanpa hemiatropi karena tidak mungkin ada di kondii lain. +ika terdapat

    bata dengan lilac-coloured, diagnoi makin mudah. Bei reticulat ungu denganminimal indurai dapat mirip dengan poliartriti nodoa kutaneu. Bei dapat dimulai

    dengan vascular blush, dan dapat dianggap macular vascular naevus. #ada !ae akut,

    haru dibedakan dari scleoderma of Buschke, tapi pada keadaan ini onetnya lebih

    akut, dan lei dapat diikuti dengan epiode in!ekiu. Bei atrophic pigmentedmirip

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    24/35

    dengan lei dari atrophy of $ierini and $asini, muncul pada 4 paien dalam atu

    eri. #lak atophic morphoeic dapat diebabkan oleh injeki "itamin 9 intramucular

    atau injeki kortikoteroid ubkutaneu(+ame et al.,200').

    #ada anak/anak, klini yang biaanya terlihat adalah kontraktur ektremita yang

    aimetri, yang berhubungan dengan penebalan !aia dan kulit di daarnya, dan

    maalah "akuler dital yang diekaerbai oleh pembedahan ortopedi, termauk

    angioma dan mal!ormai atrio"ena. al ini menunjukkan baha ditibui lei

    meakili klerotom, atau area tubuh yang diuplai oleh ner"u enorik pinal, dan

    baha keterlibatan kulit dan otot muncul pada dermatom dan miotom yang rele"an

    (+ame et al.,200').

    >iagnoi juga dapat dikon!irmai dengan biopi kulit. #ada biopi kulit, di

    tadium aal peradangan, terlihat degenerai !ibril kolagen dan edema yang

    ditemukan di dermi. n!iltrat peri"akuler atau di!u predominan terdiri dari lim!oit

    alau dapat juga terdapat el plama dan makro!ag. #ada tadium klerotik, dermi

    menebal dengan kolagen yang padat dan beberapa !ibrobla dengan in!iltrat

    peradangan pada dermi dan subcutis )unction. Saat penyakit berkembang, !ibril

    kolagen dermi ini bercampur dengan pola homogen dan eoino!ilik (+ulie and

    Barence, 20-0).

    >iagnoi Skleroderma ditegakkan berdaarkan gambaran klini dan

    pemerikaan penunjang. Secara klini agak ulit menegakkan diagnoi kleroi

    itemik ebelum timbul kelainan kulit yang kha. $etapi kemungkinan kleroi

    itemik haru dipikirkan bila ditemukan gambaran !enomena %aynaud pada anita

    umur 20/10 tahun. -

    $ahun -'0,&merican %heumatism &ssociation (A%A) mengajukan kriteria

    kleroi itemik dengan eniti!ita dan pei!iita ' ., yaitu bila terdapat

    / Satu kriteria mayor, atau

    / 2 dari 3 kriteria inor

    $riteria Ma0r

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    25/35

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    26/35

    uatu dinding dari paliade hitioit dan multinucleated giant cell (

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    27/35

    tibiali anterior dan pergelangan tangan bagian !lekor. #ada area yang terkena

    trauma dapat timbul "itiligo (>juanda, 200).

    3. %aynaud dieae

    $abel 2. #erbedaan

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    28/35

    Secara umum belum ada pengobatan yang memuakan untuk cleroderma,

    baik bentuk lokal maupun itemik.

    -. #enatalakanaan Skleroderma Bokaliata5orphea

    #ada kebanyakan kau, lei kleroderma lokaliata menjadi inakti! ecara

    pontan dan pada kau yang lebih berat dapat menyebabkan !ibroi5kleroi

    ire"eribel dari kulit dan jaringan ubkutan. #engobatan ditujukan pada komponen

    peradangan, pelepaan itokin, dan akti"ai dan depoit kolagen. :anyak terapi

    yang telah digunakan pada pengobatan mor!ea dengan keberhailan yang

    ber"ariai(&incentand hritina, 200').

    #ada bentuk lokal dapat dilakukan operai bedah platik atau injeki

    triaminolon acetonid intralei, dengan doi - mg5lokai untikan, makimal -0

    lokai untik. #engobatan topikal dengan alep kortikoteroid (triaminolon,

    betametaon dll) dapat mencegah meluanya lei. #erlu emolien emolien dan

    sunscreen.

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    29/35

    yang berman!aat adalah methotreLate. >/penicillamine, cycloporine, dan agen

    immunoupprei"e lainnya juga telah digunakan (&incentand hritina, 200'2.

    #ada kau pediatrik dengan pertumbuhan yang terganggu dari ektremita

    yang terkena, inter"eni bedah, danstaplingdari lempeng epi!ii dari ii yang

    normal dapat e!ekti!. al ini akan menyebabkan pertumbuhan yang lebih lambat,

    namun berkelanjutan, dari ektremita yang terkena dan dapat menyebabkan

    tingkat perbedaan ektremita yang lebih edikit(&incentand hritina, 200').

    2. #enatalakanaan Skleroderma Bokaliata5orphea

    $ujuan penatalakanaan dieuaikan dengan organ mana yang terlibat. >erajat

    penyakit merupakan kunci untuk dimulainya terapi. #rogrei!ita perubahan kulit

    menunjukkan perlunya terapi egera utnuk mencegah keruakan organ internal.

    #emilihan terapi yang tepat tergantung mani!etai organ pei!ik.

    #ada bentuk yang itemik adapat digunakan kortikoteroid ecara oral

    #rednion doi aal 30 mg5hari diturunkan ecara perlahan0/lahan hingga doi

    maintenance 2,1 M 1 mg5hr. :ia diberikan juga "itamin 200 = per hari elama

    3/8 bulan. +uga bia digunakan methyldopa -21/100 mg5hari, dinaikkan ecara

    bertahap dipertahankan -/3 bulan ampai ada kemnajuan klini.

    Strategi penatalakannan kleroderma telah berkembang dengan peat

    beberapa tahun terakhir ini eperti tampak pada gambar di baah ini.

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    30/35

    *ambar -2. %ingkaan penatalakanaan kleroderma terbata dan di!ua euai keterlibatan

    organ ($*< connecti"e tiue groth !actor; *A& gatric antral "enou ectaia;

    *%> gatroeophageal re!l uL dieae; #/- macrophage chemoattractant protein

    -; /1

    type 1 phophodieterae; %# %aynaudN pheno menon;S%cleroderma renal crii;

    SS%, peci!i c erotonin receptor uptake inhibitor; Stem cell $L, tem cell

    tranplantation; $*

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    31/35

    hipopigmentai, kontraktur, dan atropi jaringan yang mendaari dapat menjadi hancur

    (%icard et al., 2008). 9omplikai Skleroderma itemik terjadi akibat #A

    (pulmonary arterial hypertension), %# (%aynaud*s phenomenon) dan S%

    (scleroderma renal crisis). (Sardana ang *arg, 200').

    2.11 Prgnsis

    6alau ditemukan autoantibodi erum, mor!ea dicirikan dengan tidak melibatkan

    itemik, alaupun kadang tumpang tindih dengan penyakit jaringan penghubung

    lainnya yang pernah dilaporkan. 9ebanyakan kau adalah self-limited, dengan

    akti!ita klinik yang nyata untuk umur rata/rata 3/1 tahun. :eberapa paien dapat

    memiliki reakti"ai dari lei inakti! ecara nyata. >alam -3 paien dengan

    kleroderma linier, atu terlihat berreakti"ai etelah beberapa tahun remii.+n coup

    de sabre dapat tidak terdeteki elama beberapa dekade. al ini mungkin karena

    mor!ea menjadi proe kronik dengan kadar rendah dari akti"ita elama beberapa

    tahun. Sedikit atropi dengan atau tanpa hiperpigmentai dapat menjadi atu/atunya

    gejala penyakit yang periten(&incentand hritina, 200').

    Angka harapan hidup lima tahun paien kleroi itemik adalah ekitar 8'.

    arapan hidup akan makin pendek dengan makin luanya kelainan kulit dan

    banyaknya keterlibatan organ "iceral. #ada kleroi itemik di!u kematian

    biaanya terjadi karena kelainan paru, jantung atau ginjal. Sedangkan pada kleroi

    itemik terbata, kematian terjadi karena hiperteni pulmonal dan malaborbi.

    #aien kleroi itemik mempunyai reiko yang tinggi untuk mendapatkan

    keganaan, terutam karinoma payudara, paru dan lim!oma non odgkin al ini turut

    meningkatkan angka kematian paien kleroi itemik. Satu hal yang unik adalah

    baha reiko timbulnya adenokarinoma eophagu angat rendah alaupun terdapat

    metaplai mukoa eophagu dital (metaplaia :arret). #enelitian Altman dkk,

    mendapatkan beberapa prediktor yang memperburuk prognoi kleroi itemik

    adalah

    =ia lanjut( K 84 tahun)

    #enurunan !ungi ginjal (:=7P-8 mg5dl)

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    32/35

    Anemia (bP-- gr5dl)

    #enurunan kapaita di!ui E2 pada paru (P10 prediki)

    #enurunan kadar protein erum total (8 mg5dl)

    #enurunan cadangan paru (9apaita "ital paka P'0 pada b K-4 gr5dl atau

    kapaita "ital paka P 81 pada bP-4 gr5dl) (Setiyohadi, 2008).

    BAB III

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    33/35

    PENUTUP

    3.1 $esi'&ulan

    Skleroderma adalah penyakit kronik, tidak diketahui penyebabnya dan mengenai

    pembuluh darah mikro erta jaringan ikat lunak. Skleroderma dibagi dalam dua

    bentuk, bentuk pertama dinamakan kleroderma irkumkripta atau dengan nama lain

    morphea atau cleroderma lokaliata, dan cleroderma di!ua progrei"a atau

    kleroi itemik. 9arakteritik kliniknya adalaah adanya indurai dan penebalan

    kulit. >epoit jaringan ikat dan obliterai pembuluh darah ditemukan dikulit maupun

    di alat/alat dalam tertentu.

    $ujuan penatalakanaan dieuaikan dengan organ mana yang terlibat. >erajatpenyakit merupakan kunci untuk dimulainya terapi. #rogrei!ita perubahan kulit

    menunjukkan perlunya terapi egera utnuk mencegah keruakan organ internal.

    #emilihan terapi yang tepat tergantung mani!etai organ pei!ik.

    9ebanyakan kau pada mor!ea adalahself-limited, dengan akti!ita klinik yang

    nyata untuk umur rata/rata 3/1 tahun. Sedangkan pada kleroi itemik harapan

    hidup akan makin pendek dengan makin luanya kelainan kulit dan banyaknya

    keterlibatan organ "iceral.

    3.2 #aran

    >engan eleainya re!erat ini pembaca dapat mengambil man!aat dan

    pengetahuan dari makalah ini erta dapat digunakan ebagai pertimbangan dalam

    menghadapi kau kleroderma.

    DA)TAA PU#TA$A

  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    34/35

    -. Aguni . 2004. #edoman >iagnoi dan $erapi S< #enyakit 9ulit dan 9elmin

    %S= >r. Soetomo Surabaya. Surabaya %S= dr. Soetomo

    2. >anukuumo +ulianto. Skleroderma, Bupu eritematou, dan dermatomioiti

    dalam arahap arali, editor. 2000. :uku lmu #enyakit 9ulit. +akarta

    hipokrate,hal -'1/-''

    3. >enton #, :lack .2008.Sytemic Scleroi, Scleroderma. n %oe 7%,

    ackay %, editor. $he Autoimmune >ieae.. 4 thed. Bondon le"ier. p 38/

    3

    4. >juanda, Suria. #enyakit +aringan 9onekti! dalam >juanda Adhi, editor. 200.

    lmu #enyakit 9ulit dan 9elamin. +akarta ieae. n $ony :, Stephen :, 7eil ,

    hritopher, editor. 2004. %ookN teLtbook o! dermatology. th d. aachuett

    :lackell #ublihing; p.28'/'-.

    '. +ame 6>, $imothy *:, and >irk .200'.onnecti"e $iue >ieae. n

    AndreN >ieae o! $he Skin clinical >ermatology. aachuett :lackell

    #ublihing ; p.--.

    . +enni!e &7, &ictoria #6. orphea. CinternetD Ccited 20-0 ei -3D. A"ailable

    !rom http55emedicine.medcape.com5article5-081'2/o"er"ie

    -0. +ulie *, Barence AS. Bocali@ed Scleroderma or orpheaQ. CinternetD Ccited

    20-0 ei 22D. A"ailable !rom http55.bnet.com5

    --. aye >. Sytemic Scleroi. n 9lippel +, Stone +, ro!!ord B+, 6hite

    # , editor. 200'. #rimer on the %heumatic >ieae. -3th edition. Bondon.

    Springer Science :uine edia; p 343/382.

    http://emedicine.medscape.com/article/1065782-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1065782-overview
  • 8/13/2019 SKLERODERMA referat baru

    35/35

    -2. %ichard 6, +ohn , +ohn S. 2008. onnecti"e $iue >iorder. n linical

    >ermatology. anada Sauder le"ier ; p.-'-.

    -3. %oai +. Skin >ermatoe. n %oai +, editor. 2004. %oai and AckermanN

    Surgical #athology. thed. #hiladelphia. c *ra/ill;p ---/-2

    -4. Sardana 9, *arg &9. $herapeutic trial !or ytemic cleroi an update. ndian

    +ournal >ermatology &enerology. 200'; 438/448.

    -1. Setiyohadi :. Skleroi Sitemik. >alam Sudoyo A6, Setiyohadi :, Ali ,

    Simadibrata , Setiati S, editor. 2008. :uku Ajar lmu #enyakit >alam. +akarta

    #uat #enerbitan >epartemen lmu #enyakit >alam, hal. -23/-244.

    -8. Shinta, orry. 20-0. or!ea. :agian5>epartemen lmu 9eehatan 9ulit 9elamin

    okter

    Speiali