20
SKRIPSI DIAH INDRI CAHYANI UJI STABILITAS VITAMIN C PADA SEDIAAN MINUMAN BERVITAMIN DENGAN METODE POTENSIOMETRI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017

SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

SKRIPSI

DIAH INDRI CAHYANI

UJI STABILITAS VITAMIN C PADA SEDIAAN

MINUMAN BERVITAMIN DENGAN METODE

POTENSIOMETRI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2017

Page 2: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

ii

Page 3: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

iii

Page 4: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

iv

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Allhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena

atas rahmat dan ridho-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

dengan judul:

―UJI STABILITAS VITAMIN C PADA SEDIAAN MINUMAN BERVITAMIN

DENGAN METODE POTENSIOMETRI‖

Tersusun tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, berkat

petunjuk dan saran yang diberikan oleh dosen pembimbing, dosen penguji dan

dorongan dari orang-orang tersayang maka laporan Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. H. Achmad Inoni, Apt. selaku dosen pembimbing 1 yang telah

memberikan bimbingan, masukan dan arahan kepada penulis dengan begitu

sabar.

2. Engrid Juni Astuti, S.Farm., M.Farm., Apt. Selaku dosen pembimbing 2,

terima kasih atas ilmu, perhatian dan kesabaran yang diberikan kepada

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Sovia Aprina B. S.Farm, M.Si,Apt. dan Dian Ermawati, S.Farm., M.Farm.,

Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran sehingga

tugas akhir ini menjadi lebih baik.

4. Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok Bekti

Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom atas kesempatan yang diberikan untuk

mengikuti program sarjana.

5. Ketua program studi farmasi, Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc.Apt yang selalu

memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

6. Ibu Agustin Rafikayanti, S.Farm. selaku dosen wali yang telah memberikan

banyak bantuan pada penulis.

7. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah memberikan ilmu pada penulis selama masa perkuliahan.

Page 5: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

v

Page 6: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

vi

RINGKASAN

Vitamin dan mineral merupakan nutrisi atau zat yang sangat berperan

penting bagi tubuh dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan merupakan salah

satu indikator penentu kesehatan pada tubuh manusia. Salah satu vitamin yang

penting bagi tubuh yaitu vitamin C. Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam

air, penting bagi kesehatan tubuh manusia, memberikan perlindungan antioksidan

plasma lipid dan diperlukan untuk fungsi kekebalan tubuh termasuk (leukosit,

fagositosis dan kemotaksis), penekanan replikasi virus dan produksi interferon.

Vitamin C banyak didapati pada buah-buahan ataupun sayuran. Seiring

dengan berkembangnya teknologi, buah tidak hannya dikonsumsi secara segar

tetapi dapat juga dikonsumsi dalam bentuk sari buah. Sari buah dapat

didefinisikan sebagai sari yang diperoleh dari buah-buahan dengan melalui proses

mekanik, memiliki warna dan rasa yang samadengan buah aslinya. Sari buah

dapat berupa jus buah, jus buah kemasan bermerek, sari buah kemasan tetrapack

dan botol. Minuman jus buah dalam kemasan sudah menjadi pilihan masyarakat

untuk melepaskan dahaga dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan juga sebagai

sumber vitamin bagi tubuh. Namun pada minuman kemasan bervitamin yang

mengandung vitamin C mudah mengalami kerusakan karena vitamin C dapat

mengalami degradasi jika tidak tepat dalam penyimpanan, akibatnya dapat

mempengaruhi kestabilan vitamin C.

Untuk menjamin stabilitas vitamin C pada minuman kemasan yang

disimpan pada dua suhu yaitu suhu ruangan ± 25ºC dan suhu dingin ± 4ºC (dalam

lemari pendingin) dengan dilakukan uji stabilitas dengan metode potensiometri.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan beberapa pelarut diantaranya KIO3 0,1

N; HCl 2%; KI 1%. Dari hasil titrasi dapat ditentukan nilai % (persen) kadar

vitamin C selama penyimpanan dimana tutup kemasan telah dibuka pada saat

dikonsumsi dan kemudian disimpan pada suhu dingin (dalam lemari pendingin)

dengan jumlah persen kadar awal untuk sampel Botol-I = 104,55% dan selama

pengujian sampai hari ke enam jumlah kadar sampel mengalami penurunan

menjadi =101,87%; Botol-II persen kadar sampel awal = 120,18% dan selama

pengujian sampai hari ke enam jumlah kadar sampel menjadi = 116,69%; Botol-

III persen kadar sampel awal = 105,90% dan selama pengujian sampai hari ke

enam jumlah kadar sampel menjadi = 101,82%. Sedangkan pada suhu ruang

jumlah persen kadar awal untuk sampel Botol-I = 101,38% dan selama pengujian

sampai hari ke enam jumlah kadar sampel mengalami penurunan menjadi

=98,90%; Botol-II persen kadar sampel awal = 102,30% dan selama pengujian

sampai hari ke enam jumlah kadar sampel menjadi = 98,90%; Botol-III persen

kadar sampel awal = 101,98% dan selama pengujian sampai hari ke enam jumlah

kadar sampel menjadi = 98,90%.

Page 7: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

vii

Terdapat enam sampel yang terbagi dalam dua bagian yaitu tiga sampel disimpan

dalam lemari pendingin (Botol-I; Botol-II; Botol-III) dan tiga sampel yang

disimpan dalam suhu ruangan (Botol-I; Botol-II; Botol-III). Secara analisis

kuantitatif, didapatkan persen nilai kadar yang menunjukkan bahwa vitamin C

mengalami penurunan (terdegradasi) selama penyimpanan setelah tutup kemasan

dibuka. Namun berdasarkan USP, 2014 persyaratan untuk uji stabilitas 98%-

102%, sehingga penyimpanan selama 6 hari pada suhu ± 4ºC dan ± 25ºC masih

dapat dikonsumsi karena masuk dalam rentang persyaratan.

Kemudian dari hasil analisis kuantitatif pada uji validitas presisi dan

akurasi didapatkan hasil untuk akurasi nilai rata-rata = 106,1267; standar deviasi

(SD) = 10,6064 dan KV sebesar = 9,99%. Sedangkan pada uji validitas presisi

didapatkan nilai rata-rata = 102,2517; nilai standar deviasi (SD) = 5,9211 dan KV

sebesar = 5,79%.

Page 8: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

viii

ABSTRAK

UJI STABILITAS VITAMIN C PADA SEDIAAN MINUMAN

BERVITAMIN DENGAN METODE POTENSIOMETRI

Diah Indri Cahyani1, H. Achmad Inoni

2, Engrid Juni Astuti

1

Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Malang

Latar Belakang: Vitamin sangat diperlukan tubuh untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Salah satu vitamin yang penting bagi kesehatan yaitu vitamin C.

Namun, vitamin C mudah mengalami degradasi selama proses penyimpanan.

Oleh karena itu dilakukan penelitian uji stabilitas vitamin C pada sediaan

minuman bervitamin.

Tujuan: Untuk mengetahui stabilitas kadar vitamin C pada sediaan minuman

bervitamin yang disimpan dalam suhu ± 4ºC dan dalam suhu ± 25ºC setelah tutup

kemasan dibuka.

Metode: Metode potensiometri untuk menguji stabilitas vitamin C pada sediaan

minuman bervitamin.

Hasil Penelitian: Sebanyak enam botol yang mana dibagi menjadi dua bagian

yaitu tiga sampel disimpan pada suhu ± 4ºC dan tiga sampel disimpan pada suhu ±

25ºC. Sampel dipipet dan dimasukkan dalam gelas beker, ditambahkan larutan

HCl 2% dan KI 1% dilakukan titrasi dengan KIO3 0,1N. Hasil % kadar untuk

sampel Botol-I = 104,55% dan selama pengujian sampai hari keenam jumlah

kadar sampel menjadi 101,87%; Botol-II 120,18% menjadi 166,69%; Botol-III

105,90% menjadi 101,82%. Sedangkan pada suhu ruang jumlah % kadar awal

untuk sampel Botol-I = 101,38% dan selama pengujian sampai hari keenam

jumlah kadar sampel menjadi 98,90%; Botol-II 102,30% menjadi 98,90%; Botol-

III 101,98% menjadi 98,90%.

Kesimpulan: Bahwa sediaan minuman yang mengandung vitamin C selama

penyimpanan 6 hari mengalamai penurunan kadar. Berdasarkan USP, 2014

persyaratan untuk uji stabilitas 98%-102%, sehingga penyimpanan selama 6 hari

pada suhu ± 4ºC dan ± 25ºC masih dapat dikonsumsi karena masuk dalam

rentang persyaratan.

Kata Kunci: Sediaan minuman bervitamin, Vitamin C, Stabilitas vitamin C,

Potensiometri

1 Universitas Muhammadiyah Malang

2 Universitas Airlangga

Page 9: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

ix

ABSTRACT

A STABILITY TEST ON VITAMIN C IN THE FORMULATION OF

VITAMIN WATER USING POTENTIOMETRY METHOD

Diah Indri Cahyani1, H. Achmad Inoni

2, Engrid Juni Astuti

1

Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, University of

Muhammadiyah Malang

Background: Vitamins are really needed by the body. One of the vitamins that

are important for health is vitamin C. However, vitamin C can easily degrade

during storage. Therefore, a study on the stability of vitamin C is conducted.

Objective: The purpose of this study is to discover the stability of concentrations

of vitamin C in the formulation of vitamin water that is kept at the temperature of

± 4ºC and 25ºC after the bottle cap is opened.

Method: This study employed potentiometry method to test the stability of

vitamin C in vitamin water.

Result: There were six bottles in which they were divided into two groups. Three

samples were kept at the temperature of ± 4ºC, and the others were kept at the

temperature of ± 25ºC. The sample was pipetted, put into a beaker, added with

solution of HCL 2 % and KI 1%, and titrated with KIO3 0,1N. During six days of

experiment in the temperature of ± 4ºC , the percentage of concentrations of

Bottle I of 104,55% , Bottle II of 120,18% , Bottle III of 105,90% became

101,87%, 166,69%, and 101,82% respectively. Moreover, During six days of

experiment in the temperature of ± 25ºC, , the percentage of concentrations of

Bottle I of 101,38%, Bottle II of 102,30%, and Bottle III of 101,98% became

98,90%, 98,90%, and 98,90% respectively.

Conclusion: The result of the study indicated that the concentrations of vitamin C

in the vitamin water decreased during 6 days of storage. Based on (USP, 2014) the

requirement for the stability test was 98%-102%. Therefore, the vitamin water

that was kept for 6 days at the temperature of ± 4ºC and ± 25ºC could still be

consumed because it was still inside the range of requirements.

Keyword: vitamin water formulation, Vitamin C, stability of vitamin C,

potentiometry.

1 University of Muhammadiyah Malang

2 University of Airlangga

Page 10: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .......................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

LEMBAR PENGUJIAN .............................................................................. iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

RINGKASAN ............................................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

1.4 Hipotesis ............................................................................................. 4

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5

2.1 Vitamin C (Asam Askorbat) .............................................................. 5

2.1.1 Struktur Vitamin C ............................................................................. 5

2.1.2 Sifat Fisika, Kimia dan Biologi Vitamin C ........................................ 5

2.1.3 Peran Vitamin C ................................................................................. 6

2.1.4 Defisiensi Vitamin C .......................................................................... 8

2.1.5 Efek Samping Dari Vitamin C ........................................................... 9

2.1.6 Sumber Vitamin C .............................................................................. 9

2.1.7 Sediaan Minuman Vitamin C ............................................................. 10

2.2 Potensiometri ...................................................................................... 12

2.2.1 Diferensial Elektrolitik Potentiometry (DEP) .................................... 13

2.2.2 Titrasi Potensiometri .......................................................................... 13

2.2.3 Analisis Vitamin C ............................................................................. 19

Page 11: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

xi

2.3 KIO3 (Kalium Iodat) ........................................................................... 20

2.4 KI (Kalium Iodida) ............................................................................. 21

2.5 HCl (Asam Klorida) ........................................................................... 21

2.5.1 Struktur Kimia Asam Klorida ............................................................ 22

2.5.2 Karakteristik Asam Klorida ............................................................... 22

2.6 Metode Validasi Analisis ................................................................... 22

2.6.1 Pentingnya Validasi Metode .............................................................. 23

2.6.2 Akurasi (Accuracy) ............................................................................ 24

2.6.3 Presisi (Precision) .............................................................................. 26

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ..................................................... 29

3.1 Kerangka Konseptual ......................................................................... 29

3.2 Keterangan Bagan .............................................................................. 30

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................. 32

4.1 Jenis Penelitian dan Sampel ............................................................... 32

4.1.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 32

4.1.2 Sampel ................................................................................................ 32

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 32

4.3 Alat dan Bahan ................................................................................... 32

4.3.1 Alat ..................................................................................................... 32

4.3.2 Bahan .................................................................................................. 32

4.4 Prosedur Pembuatan Larutan ............................................................. 33

4.4.1 Pembuatan Larutan KIO3 (Kalium Iodat) 0,1N ................................. 33

4.4.2 Pembuatan Larutan KI (Kalium Iodida) 1% ...................................... 33

4.4.3 Pembuatan Larutan HCl (Asam Klorida) 2% .................................... 33

4.5 Prosedur Kerja Titrasi ........................................................................ 33

4.6 Parameter Uji Validasi Metode .......................................................... 34

4.6.1 Parameter Uji Akurasi (Kecermatan) ................................................. 34

4.6.2 Parameter Uji Presisi (Keseksamaan) ................................................ 35

4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C .......................................... 36

4.8 Bagan Uji Parameter Akurasi ............................................................. 37

4.9 Bagan Uji Parameter Presisi ............................................................... 38

4.10 Analisis Data ...................................................................................... 39

Page 12: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

xii

4.10.1 Analisis Validasi Vitamin C ............................................................... 39

4.10.2 Analisis Penetapan Kadar Vitamin C ................................................. 41

BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................... 42

5.1 Jumlah Sampel dan Cara Pengambilan Sampel ................................. 42

5.2 Hasil Pembuatan Larutan KIO3 (Kalium Iodat) 0,1N ........................ 42

5.3 Hasil Pembuatan Larutan KI (Kalium Iodida) 1% ............................ 42

5.4 Hasil Pembuatan Larutan HCl (Asam Klorida) 2% ........................... 42

5.5 Hasil Optimasi Titrasi Sampel ........................................................... 43

5.5.1 Hasil Optimasi Titrasi Orientasi Sampel ............................................ 43

5.5.2 Hasil Optimasi Titrasi Sesungguhnya Sampel ................................... 44

5.6 Analisis Data Uji Kuantitatif .............................................................. 46

5.7 Hasil Titrasi Sesungguhnya Pada Sampel .......................................... 46

5.7.1 Hasil Titrasi Sampel Pada Suhu Dingin ± 4ºC ................................... 46

5.7.2 Hasil Titrasi Sampel Pada Suhu Ruangan ± 25ºC .............................. 46

5.8 Hasil Parameter Uji Validasi Metode ................................................. 47

5.8.1 Hasil Parameter Uji Akurasi............................................................... 47

5.8.2 Hasil Parameter Uji Presisi ................................................................ 48

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................. 49

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 55

7.1 Kesimpulan ......................................................................................... 55

7.2 Saran ................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 56

LAMPIRAN .................................................................................................. 61

Page 13: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Molekul Kimia Asam Askorbat........................................................ 5

2.2 Rangkaian Alat Titrasi Potensiometri............................................................. 14

2.3 Reaksi Ion Logam........................................................................................... 17

2.4 Reaksi Vitamin C dengan Zat Kimia lainnya................................................. 20

2.5 Struktur Molekul Kimia Asam Klorida........................................................... 22

3.1 Bagan Alir Kerangka Konseptual................................................................... 29

4.1 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C....................................................... 36

4.2 Bagan Uji Parameter Akurasi.......................................................................... 37

4.3 Bagan Uji Parameter Presisi............................................................................ 38

Page 14: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Nilai Persen Recovery Berdasarkan Nilai Konsentrasi Sampel...................... 25

2.2 Tingkat Presisi Berdasarkan Konsentrasi Analit............................................. 28

5.1 Hasil Optimasi Titrasi Orientasi Sampel......................................................... 43

5.2 Hasil Optimasi Titrasi Sesungguhnya Sampel................................................ 45

5.3 Hasil Titrasi Sampel Pada Suhu Lemari Pendingin........................................ 46

5.4 Hasil Titrasi Sampel Pada Suhu Ruang.......................................................... 47

5.5 Hasil Parameter Uji Akurasi........................................................................... 47

5.6 Hasil Parameter Uji Presisi............................................................................. 48

Page 15: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup....................................................................................... 62

2. Perhitungan....................................................................................................... 63

3. Hasil Uji Sampel............................................................................................... 64

4. Hasil Uji Validasi............................................................................................ 100

5. Surat Permohonan Izin Laboratorium Kimia Analisis Terpadu 2.................. 122

6. Surat Pernyataan.............................................................................................. 123

7. Sertifikat Sediaan Vitamin C.......................................................................... 124

Page 16: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

56

DAFTAR PUSTAKA

Abulkibash, A., 2003. Differential electrolytic potentiometric titration method for

the determination of ciprofloxacin in drug formulations. Talanta 61, 239–

244. doi: 10.1016/S0039-9140(03)00246-7.

Andarwulan, N. dan Sutrisno K. 1992. Kimia Vitamin. Rajawali. Jakarta.

Anjardiani, L. 2004. Analisis Pola Konsumsi Buah Lokal dan Buah Impor pada

Konsumsi Rumah Tangga di Kecamatan Banjar Selatan Banjarmasin.

Agroscientiae, Volume II no 2 Agustus 2004, Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu

Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.

Anonim, 2014. Farmakope Indonesia edisi V, Jakarta: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, hal: 142-143; 583; 149.

Anonim, 2009. Jus Jeruk Siam: Dibalik Rasa Pahit Temukan Manfaat yang

Menakjudkan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Volume 31. 2:8 -9.

AOAC,(2002). Guidelines for Single Laboratory Validation of Chemical Methods

for Dietary Supplements and Botanicals. AOAC: Internasional.

APVMA, (2004). Guidelines For The Validation Of Analytical Methods For

Active Constituent, Agricultural And Veterinary Chemical Product.

Kingston APVMA: Australia.

Arkam, A. I. 1987. Proses Produksi Buah Vita dan Pengawasan Mutu di PT

Ultrajaya Industri Bandung. Jurusan Teknologi Industri Pertanian,

Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Belleville-Nabet, F.1996. Gizi Antioksidan Penangkal Senyawa Radikal Pangan

dalam Sistem Biologis. Dalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan

Sistem Pangan: Reaksi BIOMOLEKULAR, Dampak terhadap Kesehatan

dan Penangkalan. CFNS-IPB dan Kedutaan Besar Perancis-Jekarta.

Bhatnagar, A., Maharda, N.S., Ambardar, V.K., Dham, D.N., Magdum, M. And

Sankar, R., 1997. Iodine Loss from lodised Salt on Heating, Indian J.

Pediatr, 64(6), Nov-Dec, 883-885.

Bievre, P., and Gunzler, H., 1998. Eurachem Guidance Document. The Fitness for

Purpose of Analytical Methods, a Laboratory Guide to Method validation

and Related Topics. London: Laboratory of the Government Chemists.

Chauchan, S.A., Bhatt, A.M., Bhatt, M.P.and Majeethia, K.M., 1992, Stabillity of

Lodized Salt with Respect to Iodine Content, India Research and

Industry, V37,38-4.

CHEM 1151 v.9.08: Analysis of Vitamin C Minneapolis Community and

Technical College.

Page 17: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

57

Clark, Stephanie, Ph. D., 2007. Comparing Milk: Human, Cow, goat &

Commercial Infant Formula. Washington State University.

Cook, JD.,Reddy, MB., 2001. ―Effect of ascorbic acid intake on nonheme-iron

absorption from a complete diet‖. Am. J. Clin. Nutr.

Diosady, L.L., Alberti, J.O., Venkatesh Mannar, M.G.and Stone, T., 1998,

Stabillity of Iodine in Iodized Salt Used for Correction of Iodine

Deficiency Disorders II, Food Nutr. Bul., 19 (3), 239-249.

Duerbeck, N.B., Dowling, D.D., Duerbeck, J.M., 2016. Vitamin C: Promises Not

Kept. Obstet. Gynecol. Surv. 71, 187–193.

Elfarina, R. 1998. Mempelajari Sistem Pengendalian Mutu Pada Proses Produksi

Minuman Berkarbonasi dan Minuman Konsentrasi Sari Buah Kasus PT

Suba Indah. Skripsi. Bogor: Departemen Teknologi Pangan dan Gizi,

Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

EURACHEM, CITAC Guide CG 4, 2000. Quantifying Uncertainty in

Analiytical Measurement (Ellson, S. L. R., Rosslein, M., & Williams, A.,

Editor) (second edition). UK Departement of Trade and Industry as Part of

The National Measurment System Valid Analytical Measurement (VAM)

Programme.

Faramade, O. O., 2007. Kinetics of Ascorbic Acid Degradation in Commercial

Orange Juice Produced Locally in Nigeria. African Crop Science

Conference Proceedings. 8: 1813 – 1816.

Golriz, F., Donnelly, L.F., Devaraj, S., Krishnamurthy, R., 2016. Modern

American scurvy — experience with vitamin C deficiency at a large

children’s hospital Pediatr. Radiol. doi:10.1007/s00247-016-3726-4.

Gropper, S.S., Smith, J.L. and Groff, J.L., 2005. Advanced Nutrition and Human

Metabolism (Fourth ed.). wadsworth: Thomson Wadsworth.

Harmita, 2004. Petunjuk pelaksanaan validasi metode dan Cara Perhitungannya.

Maj. Ilmu Kefarmasian 1, 117–135.

Herbig, A.-L., Renard, C.M.G.C., 2017. Factors that impact the stability of

vitamin C at intermediate temperatures in a food matrix. Food Chem. 220,

444–451. doi:10.1016/j.foodchem.2016.10.012.

Harvey D. 2000. Modern Analytical Principles of Biochemistry 4th edition.

New York (US) : W.H. freeman and Company.

Hidayat, A., 1989. Pengendalian dan Evaluasi Unjuk Kerja Metode Analisis

Kimia. Pusat Pembinaan Latihan Keterampilan dan Kejuruan Industri:

Warta AKAB.

Imanuela M, Sulisyawati, Ansori M., 2012. Penggunaan asam sitrat dan natrium

bikarbonat dalam minuman jeruk nipis berkarbonasi. J Food and Culi-

nary Eduction Univ Negeri Semarang.

IUPAC., 2009. Systematic IUPAC Name. In Vitamin C.

Page 18: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

58

Jellinek, G. 1985. Sensory Evaluation of Food: Theory & Practice. Ellis

Horwood, Chichester, England.

Kader, M.M.A., El-Kabbany, F., Naguib, H.M., Gamal, W.M., 2013. Charge

transport mechanism and low temperature phase transitions in KIO 3. J.

Phys. Conf. Ser. 423, 12036. doi:10.1088/1742-6596/423/1/012036.

Karagul YY, Collins PC, Wilson JC, White CH., 1999. Carbonated yoghurt,

sensory properties and consumer acceptance. J Dairy Science 82:

13941398.

Kellner, R., Mermet, J. M., Otto, M. and Widner, H. M. 1998. Analytical

Chemistry. Weinhein: Willey-VHC.

Khan, S., & Mark A. J., 1996. Laboratory Statistics (3th edition). Inc. Missouri:

Mosby Year Book.

Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas

Indonesia.

Labellapansa, A., Boyz, A.T., 2016. SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI

DEFISIENSI VITAMIN DAN MINERAL. J. Inform. Vol. 10.

Laras Andria Wardani, 2012. ValidasiI Metode Analisis Dan Penentuan Kadar

Vitamin C Pada Minuman Buah Kemasan Dengan

SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBLE. Skripsi Mahasiswa Stata-1. 6

Januari 2012.

Levine, M, K.R., Dhariwal, R.W. Welch, Y. Wang, dan J.B. Park 1995.

Determination of Optimal Vitamin C Requirements in Humans. dalam:

The WA MERICAN Journal of Clinical Nutrition. 62-1347S-1356S.

Massey, LK.,Liebman, M., Kynast-Gales SA., 2005. ―Ascorbate increases human

oxaluria and kidney stone risk‖. J. Nutr.

Mata, A.M.O.F. da, Carvalho, R.M. de, Alencar, M.V.O.B. de, Cavalcante, A.A.

de C.M., Silva, B.B. da, 2016. Ascorbic acid in the prevention and

treatment of cancer. Rev. Assoc. Médica Bras. Vol 62, 680–686.

doi:10.1590/1806-9282.62.07.680.

Mitmesser, S.H., Ye, Q., Evans, M., Combs, M., 2016. Determination of plasma

and leukocyte vitamin C concentrations in a randomized, double-blind,

placebo-controlled trial with Ester-C®. SpringerPlus 5. doi

:10.1186/s40064-016-2605-7.

Moser, M., Chun, O., 2016. Vitamin C and Heart Health: A Review Based on

Findings from Epidemiologic Studies. Int. J. Mol. Sci. 17, 1328. doi

:10.3390/ijms17081328.

Muraleedharan, K., Kannan, M.P., Ganga Devi, T., 2011. Thermal decomposition

kinetics of potassium iodate. J. Therm. Anal. Calorim. 103, 943–955. doi

:10.1007/s10973-010-1162-5.

Padmadisastra, Yudi. 2003. ―Formulasi Sediaan Cair Gel Lidah Buaya (Aloe Vera

Linn.) Sebagai Minuman Kesehatan.‖ Abstrak.

http://repository.unpad.ac.id/id/eprint/1921.

Page 19: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

59

Peleg, M., Normand, M.D., Dixon, W.R., Goulette, T.R., 2016. Modeling the

degradation kinetics of ascorbic acid. Crit. Rev. Food Sci. Nutr.

Pranajaya, Dhodi. 2007. Pendugaan Sisa Umur Simpan Minuman Jelly di Pasaran.

Skripsi. IPB. Bogor.

Ribeiro, D.O., Pinto, D.C., Lima, L.M.T., Volpato, N.M., Cabral, L.M., de Sousa,

V.P., 2011. Chemical stability study of vitamins thiamine, riboflavin,

pyridoxine and ascorbic acid in parenteral nutrition for neonatal use. Nutr.

J. 10, 1.

Riyanto, Ph.D. 2014. Validasi & Verifikasi Metode Uji: Sesuai dengan

ISO/IEC 17025 Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi. Yogyakarta:

Deepublish.

Sandra, Goodman, Ph.D., 2000. ESTER-C Vitamin C Generasi III Mengubah

Pandangan Kita Tentang Vitamin C. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Sarwono, B. 1991. Jeruk dan Kerabatnya. Penebar Swadaya, Jakarta.

Spínola, V., Mendes, B., Câmara, J.S., Castilho, P.C., 2013. Effect of time and

temperature on vitamin C stability in horticultural extracts. UHPLC-PDA

vs iodometric titration as analytical methods. LWT - Food Sci. Technol.

50, 489–495. doi:10.1016/j.lwt.2012.08.020.

State Pharmacopea of the USSR 9th edition,1961.

Standard Internasional ISO/IEC 17025, Edisi kedua Tahun 2005, Persyaratan

Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium

Kalibrasi.

Suhartono E, Fachir H & Setiawan B. 2007. Kapita Sketsa Biokimia Stres

Oksidatif Dasar dan Penyakit. Universitas Lambung Mangkurat,

Banjarmasin: Pustaka Benua.

Suyanta, 2013.Potensiometri. UNY Press.

Tannenbaum SebastianStevenR.,Vernor R. Young dan Michael C.Archer,

1985,Vitamin and Mineral, dalam Fennema (Ed.) Food Chemistry,

Penerbit : Marcel Dekker, New York, 477.

Thorner, M.E & R.J Herzberg. 1978. Non Alcoholic Food Service Beverage

Handbook. AVI Publishing Company, Westport, Connecticut.

Underwood, A. L. dan Day, R. A. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:

Erlangga.

United States Pharmacopeial Convention. 2014. The United States

Pharmacopeia 37 National Formulary 32 (USP37-NF32) 37th Edition.

Rockville USA: United States Pharmacopeial Convention Inc.

Wang, G.Y., Zhou, R.H., Wang, Z., Shi L. And Sun M., 1999, Effects of Storage

and Cooking on The Iodine Content in Iodized Salt and Study on

Monitoring Iodine Content in Iodized Salt, Biomed. Environ.Sci.12 (1),

Marc, 1-9.

Page 20: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42806/1/jiptummpp-gdl-diahindric-48642-1-pendahul-n.pdf · 4.7 Bagan Kerja Penetapan Kadar Vitamin C ... 4.10.2 Analisis Penetapan Kadar

60

Wariyah, Chatarina. 2010. ―Vitamin C Retention and Acceptability Of Orange

(Citrus Nobilis Var. Microcarpa) Juice During Storage In Refrigerator.‖

Maret 2010, Jurnal AgriSains, Vol.1 No.1, (March).

Whitney, E. Dan Rolfes, S.R., 2005. Understanding Nutrition (Tenth ed.).

Wadsworth: Thomson Wadsworth.

Wikipedia.org, 2016. Asam klorida. Asam Klorida.

Wright, J.J., Salvadori, E., Bridges, H.R., Hirst, J., Roessler, M.M., 2016. Small-

volume potentiometric titrations: EPR investigations of Fe-S cluster N2

in mitochondrial complex I. J. Inorg. Biochem. 162, 201–206.

doi:10.1016/j.jinorgbio.2016.04.025.

Yurida, M., Afriani, E., Arita, S., 2013. Pengaruh Kandungan Cao Dari Jenis

Adsorben Semen Terhadap Kemurnian Gliserol. J. Tek. Kim. 19.

Yuwono, M., Indrayanto, G., 2005. Validation of Chromatographic Method of

Analysis. Profiles of Drug Subtances, Excipients, and Related

Methodology, Vol. 32,p. 243-259.