200
SKRIPSI ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Disusun Oleh: RIDWAN HIDAYAT MEHA 1112093000052 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

SKRIPSI ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI ...€¦ · Analisis dan Interpretasi Hasil ..... 67 3.9. Hipotesis Penelitian ... Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Data

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • SKRIPSI

    ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK

    DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Disusun Oleh:

    RIDWAN HIDAYAT MEHA

    1112093000052

    PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2019 M / 1440 H

  • SKRIPSI

    ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK

    DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Disusun Oleh:

    RIDWAN HIDAYAT MEHA

    1112093000052

    PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2019 M / 1440 H

  • i

    SKRIPSI

    ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK

    DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Disusun oleh:

    RIDWAN HIDAYAT MEHA

    1112093000052

    PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2019 M / 1440 H

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

  • iii

    PENGESAHAN UJIAN

  • iv

    PERYATAAN

    DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

    BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

    SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

    TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

  • v

    ABSTRAK

    Ridwan Hidayat Meha – 1112093000052, Analisis Kepuasan Pengguna Sistem

    Informasi Akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah bimbingan

    Fitroh, M.Kom dan Suci Ratnawati, MTI

    Berdasarkan data pengunjung AIS yang di dapat dari pustipanda UIN, tampak grafik

    naik turun pada pengaksesan AIS. Terlihat adanya peningkatan pengaksesan AIS pada

    bulan-bulan dimana mahasiswa melhat nilai dan saat jadwal pengisan dan perbaikan

    KRS, sedangkan pada bulan-bulan di luar jadwal pengisian dan perbaikan KRS

    pengunjung AIS oleh mahasiswa cenderung rendah. pada saat pengisian dan perbaikan

    KRS mahasiswa juga cenderung mengisi KRS pada akhir dari jadwal yang ditentukan,

    sehingga pada deadline jadwal pengisian KRS pengujung AIS melonjak tinggi sehinga

    membuat AIS sulit untuk di akses bahkan terjadi serverdown. Hal ini menimbulkan

    pertanyaan peneliti, bagaimanakah kepuasan pengguna dari sistem AIS ini? Academic

    Information System (AIS) sebagai sistem administrasi akademik di UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta belum pernah dievaluasi berdasarkan faktor kepuasan

    pengguna akhir sehingga dimungkinkan masih ditemukan beberapa masalah pada

    sistem yang berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pengguna

    akhir dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mereka terhadap AIS.

    Penelitian kuantitatif ini dilakukan berdasarkan model Technology Acceptance

    Model (TAM) dan End-User Computing Satisfaction (EUCS). Populasi dalam

    penelitian ini adalah semua mahasiswa aktif Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta. Dari populasi tersebut terpilih sebanyak 275 responden untuk menjadi

    sampel dalam penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

    teknik simple rondom sampling. Proses analisis data menggunakan pendekatan

    PLS-SEM dengan SmartPLS versi 3.0. Hasilnya, tingkat kepuasan pengguna akhir

    sistem saat ini berada pada tingkat yang puas. Secara inferensial, dari 7 hipotesis

    yang diuji, 1 diantaranya ditolak dan 6 lainnya diterima. Sehingga faktor-faktor

    yang mempengaruhi kepuasan pengguna adalah perceived usefulness, percieved

    ease of use, content,accuracy,format, dan timeless berpengaruh terhadap User

    Satisfation. Hasil penelitian ini menyarankan kepada PUSTIPANDA sebagai pihak

    yang berwenang mengembangkan sistem bahwa harus lebih fokus pada faktor-

    faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir sistem seperti yang

    sudah disebutkan sebelumnya.

    Kata Kunci : Sistem Informasi Akademik, Kepuasan Pengguna, TAM, EUCS,

    PLS-SEM, SmartPLS.

    Bab I-V + 126 Halaman + xv Halaman + 13 Gambar + 17 Tabel + Daftar Pustaka

    + Lampiran

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan

    hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    Shalawat dan salam tidak lupa dicurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita,

    Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada umat

    manusia menuju kehidupan dan peradaban, serta para keluarga dan para sahabat

    yang dicintainya.

    Peneliti sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun

    demikian peneliti berharap skripsi ini dapat memenuhi persyaratan guna

    memperoleh gelar sarjana (S-1) dalam bidang Sistem Informasi dari Fakultas Sains

    dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Skripsi yang berjudul “Analisis Kepuasan Pengguna Sistem Informasi

    Akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” akhirnya dapat diselesaikan dengan

    yang diharapkan. Selama penyusunan skripsi ini tentunya ada banyak kesulitan dan

    hambatan yang dihadapi, baik dalam pengumpulan bahan dan lain sebagainya.

    Namun berkat kesungguhan hati dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga segala

    kesulitan tersebut dapat diatasi. Kebahagiaan yang tak ternilai secara pribadi dapat

    dipersembahkan kepada kedua orang tua, seluruh keluarga, dan pihak-pihak yang

    telah ikut andil dalam menyukseskan harapan.

  • vii

    Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izinkan peneliti

    menuangkan dalam bentuk ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

    1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

    2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

    Fakultas Sains dan Teknologi dan Ibu Meinarini Catur Utami, MT selaku

    Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi.

    3. Ibu Fitroh, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Suci Ratnawati,

    MTI sebagai Dosen Pembimbing II yang tidak pernah lelah dan bosan untuk

    membimbing, memotivasi, dan mengingatkan peneliti untuk segera

    menyelesaikan skripsi ini. Peneliti mengucapkan banyak terima kasih untuk

    waktu, tenaga, dukungan, arahan, saran, kritik yang membangun agar

    skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

    4. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu

    kepada peneliti selama perkuliahan.

    5. Seluruh karyawan Fakultas Sains dan Teknologi yang telah membantu

    peneliti selama perkuliahan terutama dalam menyelesaikan administrasi

    yang berkaitan dengan skripsi.

    6. Bapak Nasrul Hakiem, Phd selaku kepala Pustipanda UIN Jakarta yang

    telah menerima dan mengizinkan peneliti untuk melakukan riset di instansi

    yang beliau pimpin dan Bapak Abdullah S.Kom, selaku pembimbing

    lapangan yang telah memberikan masukan dan saran kepada peneliti selama

  • viii

    proses penyusunan skripsi, serta kepada seluruh staf Pustipanda yang telah

    banyak membantu peneliti.

    7. Kedua orang tua peneliti, Drs. Muhammad Ali Meha, S.Sos dan Dra.

    Mulyanti S.Pd yang selalu memberikan semangat, nasihat, motivasi, kasih

    sayang yang melimpah, dan doa yang tiada henti sehingga peneliti dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

    8. Laila Fajriatul Rizki, SE. wanita yang sejauh ini sabar menemani

    perjuangan saya bolak-balik ke kampus, dan tak bosan mengingatkan saya

    untuk menyelesaikan Skripsi saya.

    9. Keluarga Besar Sistem Informasi 2012 khususnya untuk kelas B, serta

    teman PESTA (Penikmat Semesta) Oni, Rizki, Eko, Acus, Baox, Cacing,

    Gilang, Bagong, Lutfi, Badru yang sudah peneliti anggap sebagai keluarga,

    Terimakasih untuk bantuan, dukungan, semangat, dan doanya yang menjadi

    motivasi peneliti dalam menyelesaikan laporan ini.

    10. Seluruh mahasiswa Program Studi Sistem Informasi yang pernah

    berinteraksi dan bekerjasama dengan penulisan dalam urusan perkuliahan.

    11. Seluruh teman-teman FORSA UIN Jakarta khususnya divisi sepak bola

    yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas pengalaman,

    ilmu, kesempatan, dan kebersamaan yang sangat luar biasa selama ini.

    12. Teman-teman yang telah membantu menyebar dan mengisi kuesioner

    penelitian. Semoga Allah membalas perbuatan baik kalian. Amin.

  • ix

    13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak

    mengurangi sedikitpun rasa terima kasih peneliti yang telah membantu

    hingga terselesaikannya skripsi ini.

    Akhirnya atas segala bantuan dari semua pihak, peneliti berterima kasih dan

    berdoa kepada Allah SWT semoga apa yang telah diberikan dijadikan sebagai amal

    kebajikan dan bermanfaat, serta mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat

    kelak. Dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Akhir

    kata peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu

    peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bisa disampaikan melalui email ke

    [email protected].

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Ciputat, 4 Agustus 2018

    Ridwan Hidayat Meha

    1112093000008

  • x

    DAFTAR ISI

    SKRIPSI .................................................................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

    PENGESAHAN UJIAN ....................................................................................... iii

    PERYATAAN ....................................................................................................... iv

    ABSTRAK ............................................................................................................. v

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

    BAB I ...................................................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

    1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 8

    1.3. Rumusan Masalah .................................................................................... 9

    1.4. Batasan Masalah ....................................................................................... 9

    1.5. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10

    1.6. Manfaat Penelitian .................................................................................. 11

    1.7. Model Penelitian ..................................................................................... 12

    1.8. Metodologi Penelitian ............................................................................ 13

  • xi

    1.9. Sistematika Penulisan ............................................................................. 14

    BAB II .................................................................................................................. 17

    2.1. Definisi Analisis ..................................................................................... 17

    2.2. Definisi Kepuasan Pengguna .................................................................. 18

    2.2.1. Kepuasan Sistem Informasi .......................................................... 19

    2.2.2. Faktor Keberhasilan Teknologi..................................................... 20

    2.3. Konsep Sistem Informasi ....................................................................... 21

    2.4. Sistem Informasi Akademik ................................................................... 21

    2.4.1. Academic Information Sistem (AIS) UIN Jakarta ........................ 22

    2.5. Technology Acceptance Model (TAM) ................................................. 24

    2.6.1. Kelebihan Technology Acceptance Model (TAM) ...................... 28

    2.6.2. Kekurangan Technology Acceptance Model (TAM) ................... 29

    2.6. End User Computing System (EUCS) ................................................... 30

    2.7. Analisis Data .......................................................................................... 33

    2.8.1. Variabel Penelitian ........................................................................ 33

    2.8.2. Populasi dan Sampel ..................................................................... 36

    2.8. Skala Likert ............................................................................................ 42

    2.9. Instrumen Penelitian Data ...................................................................... 43

    2.10. Metode Analisis Data ............................................................................. 44

    2.11.1. Analisis Deskriptif ...................................................................... 44

  • xii

    2.11. Motode Kuantitatif ................................................................................. 44

    2.12. PLS-SEM (Partial Least Square Structural Equation Modeling) ......... 45

    2.13.1. SmartPLS .................................................................................... 51

    2.13. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 52

    BAB III ................................................................................................................. 54

    3.1. Pendekatan dan Strategi Penelitian ........................................................ 54

    3.2. Prosedur Penelitian ................................................................................. 54

    3.3. Kajian Pustaka ........................................................................................ 57

    3.4. Pengembangan Model ............................................................................ 61

    3.5. Instrumen Penelitian ............................................................................... 61

    3.6. Metode pengumpulan data ..................................................................... 63

    3.3.1. Observasi ....................................................................................... 64

    3.3.2. Wawancara .................................................................................... 64

    3.3.3. Kuisioner ....................................................................................... 65

    3.7. Populasi dan sample penelitian .............................................................. 65

    3.8. Metode Analisis Data ............................................................................. 67

    3.4.1. Analisis dan Interpretasi Hasil ...................................................... 67

    3.9. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 69

    BAB IV ................................................................................................................. 73

    4.1. Gambaran Umum Institusi ..................................................................... 73

  • xiii

    4.1.1. Sejarah PUSTIPANDA ................................................................. 73

    4.1.2. Visi PUSTIPANDA ...................................................................... 75

    4.1.3. Misi PUSTIPANDA ..................................................................... 76

    4.1.4. Sasaran Mutu PUSTIPANDA ....................................................... 76

    4.1.5. Struktur Organisasi PUSTIPANDA .............................................. 77

    4.1.6. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................... 80

    4.2. Hasil Analisis ......................................................................................... 87

    4.2.1. Hasil Analisis Demografis ............................................................ 87

    4.2.2. Hasil Analisis Pengukuran Model (Outer Model) ........................ 90

    4.2.3. Hasil Analisis Model Struktural (Inner Model) ............................ 99

    4.3. Interpretasi dan Pembahasan Analisis .................................................. 106

    4.3.1. Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Data Demografis ... 106

    4.3.2. Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Model Pengukuran

    (Outer Model) .............................................................................. 107

    4.3.3. Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Struktural Model (Inner

    Model).......................................................................................... 108

    BAB V ................................................................................................................. 115

    5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 115

    5.2. Saran ..................................................................................................... 118

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 119

  • xiv

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 119

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Table 2.1 Format Responden Skala Likert ............................................................ 42

    Table 4.1 Hasil Awal Uji Loading Factor dengan SmartPLS 3.0 ......................... 91

    Table 4.2 Hasil Awal Uji Loading Factor setelah penghapusan ........................... 92

    Table 4.3 Hasil Uji Composite Reliability dengan SmartPLS 3.0 ........................ 94

    Table 4.4 Hasil Uji Average Variance Extracted (AVE) dengan SmartPLS 3.0 .. 95

    Table 4.5 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading) dengan SmartPLS 3.0

    ............................................................................................................................... 96

    Table 4.6 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading Fornell-Lacker’s)

    dengan SmartPLS 3.0 ............................................................................................ 97

    Table 4.7 Hasil Uji Path Coefficient ..................................................................... 99

    Table 4.8 Hasil Uji Coefficient of Determination (R-Square) ............................ 100

    Table 4.9 Hasil Uji T-test dengan SmartPLS 3.0 ................................................ 101

    Table 4.10 Hasil Uji Effect Size dengan SmartPLS 3.0 ..................................... 102

    Table 4.11 Hasil Uji Predictive Relevance dengan SmartPLS 3.0 ..................... 103

    Table 4.12 Hasil Uji Relative Impact dengan SmartPLS 3.0 .............................. 104

    Table 4.13 Ringkasan Hasil Analisis Struktural Model ...................................... 105

    Table 4.14 Hasil Uji Hipotetsis dengan SmartPLS 3.0 ....................................... 109

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Data pengambilan KRS semester genap 2016/2017 ........................... 3

    Gambar 1.2 Data Pengunjung AIS Oleh Mahasiswa Tahun 2017 (Sumber:

    PUSTIPANDA UIN Jakarta) .................................................................................. 4

    Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (Davis F. , 1989) ........................... 25

    Gambar 2.2 Technology acceptance Model (Davis F. , 1989)............................. 27

    Gambar 2.3 Model TAM mandatory system oleh (Linders, 2006)....................... 28

    Gambar 2.4 Model End User Computing Satisfaction (Arthur, Andry , &

    Abdurrahman, 2008) ............................................................................................. 31

    Gambar 2.5 Klasifikasi Komponen Model Struktural (Hussein, 2015) ................ 52

    Gambar 3.1 Prosedur Penelitian (Subiyakto & Ahlan, 2016) .............................. 56

    Gambar 3.2 Model Persamaan Struktural ............................................................. 68

    Gambar 3.3 Hipotesis Penelitian (Sekundera, 2006) ............................................ 70

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi PUSTIPANDA .................................................. 79

    Gambar 4.2 Diagram Jenis Kelamin ..................................................................... 88

    Gambar 4.3 Diagram Fakultas .............................................................................. 89

    Gambar 4.4 Diagram Pengalaman Menggunakan AIS ......................................... 90

    Gambar 4.5 Hasil Analisis Outer Model dengan SmartPLS 3.0 ........................... 98

  • 1

    1. BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Dalam kemajuan teknologi informasi, kebutuhan akan informasi sangat membantu

    para penggunanya menjadi lebih mudah serta efisien. Dengan adanya teknologi

    yang semakin berkembang tidak menjadi hambatan bagi para penggunanya untuk

    menggunakan sistem informasi yang tersedia. Dari sistem informasi yang dirancang

    dan dibangun sesuai keinginan penggunanya, maka banyak sistem informasi yang

    dibuat secara kebutuhan akan pengguna.

    Penerapan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi bertujuan untuk

    meningkatkan kinerja, produktifitas, efektifitas, dan daya saing. Namun terkadang

    penerapan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi dapat mengakibatkan

    menurunnya produktifitas, efektifitas, dan kinerja para pengguna. Perkembangan

    teknologi juga memacu setiap lembaga pendidikan di negara berkembang seperti

    Indonesia untuk membangun sebuah website sebagai pusat informasi dan sarana

    komunikasi (Susanto, 2013).Tidak hanya sebuah website, dalam upaya menerapkan

    teknologi tersebut lembaga pendidikan di Indonesia juga membangun sebuah

    sistem informasi perguruan tinggi untuk mendukung setiap kegiatan mahasiswa,

    dosen, dan karyawan lainnya.

    Beberapa Universitas menciptakan suatu Sistem Informasi Akademik sendiri

    untuk meningkatkan kualitas serta kemudahan kepada Mahasiswa dan Dosen dalam

    kegiatan perkuliahan. Dalam hal ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

  • 2

    Jakarta sudah mempunyai Academic Information System (AIS) yang merupakan

    suatu Sistem Informasi Akademik untuk memfasilitasi Mahasiswa dalam

    melakukan kegiatan perkuliahan seperti pengisian KRS, pengecekan nilai

    mahasiswa, pengumuman tentang beasiswa, dan pengumuman yang terkait dengan

    akademik.

    Setelah menerapkan sebuah sistem informasi, menjadi hal yang penting bagi

    suatu perguruan tinggi untuk mengetahui keberhasilan penerapan sistem informasi

    tersebut. Salah satu faktor penting yang dapat menentukan keberhasilan penerapan

    suatu sistem informasi adalah kepuasan pengguna akhir sistemnya (Subiyakto et

    al., 2016) . Pernyataan McLedd (1996) menjelaskan bahwa untuk mengukur

    kualitas suatu sistem yang berjalan, organisasi harus mengetahui bagaimana

    kepuasan pengguna sebagai umpan balik dalam rangka mengembangkan sistem

    informasi tersebut. Hal ini dipertegas melalui studi pendahuluan yang dilakukan

    oleh peneliti bahwa telah ditemukan beberapa penelitian terkait kepuasan pengguna

    yaitu seperti yang dilakukan oleh Rasman (2012), Pratama (2012), Marlindawati

    (2014), dan Setiawan (2016).

    Academic Information System (AIS) UIN Jakarta dikembangkan oleh Pusat

    Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA) yang juga sebagai

    pemegang hak akses tertinggi AIS UIN Jakarta. Dalam mengembangkan AIS, pihak

    pustipanda masih mempunyai kendala yang di keluhkan oleh mahasiswa. Dalam

    hal ini salah satu keluhan yang di alami oleh mahasiswa yaitu, sering terjadi error

    dan terkadang sulit untuk dapat mengakses AIS ketika sedang dalam waktu tertentu,

    seperti saat sedang jadwal akhir pengisian dan pebaikan KRS. Hal ini membuat

  • 3

    mahasiswa sebagai salah satu pengguna AIS merasa kesulitan dalam melakukan

    pengisian dan perbaikan KRS. Sehingga banyak mahasiswa yang terlambat mengisi

    KRS pada waktu yang di tentukan, dan harus ke PUSTIPANDA untuk mengisi

    KRS nya, dengan cara di berikan akses masuk AIS oleh pegawai PUSTIPANDA.

    Gambar 1.1 Data pengambilan KRS semester genap 2016/2017

    (Sumber : PUSTIPANDA UIN Jakarta)

    Dari wawancara singkat yang dilakukan pada Bapak Reza sebagai Staff di

    PUSTIPANDA kerusakan pada perangkat lunak dan terjadi pemadaman listrik tiba-

    tiba di gedung PUSTIPANDA menjadi salah satu penyebab Academic Information

    System (AIS) menjadi error. Permasalahan lain mahasiswa cenderung mengisi KRS

    pada waktu akhir dari jadwal pengisian KRS berlangsung, hal ini membuat AIS

    akan sulit di akses dan mengalami server down karena banyak mahasiswa yang

    mengakses AIS.

    Mahasiswa juga banyak yang datang ke PUSTIPANDA untuk mengisi atau

    memperbaiki KRS, dikarenakan mahasiswa tersebut belum mengisi atau

    sudah mengisi KRS. 19306. 78%

    belum mengisi KRS. 5309. 22%

    sudah mengisi KRS belum mengisi KRS

  • 4

    memperbaiki KRS pada jadwal pengisian dan perbaikan KRS yang sudah di

    tentukan oleh Universitas, padahal di berikan waktu kurang lebih 2 minggu untuk

    mengisi KRS kepada mahasiswa.

    Gambar 1.2 Data Pengunjung AIS Oleh Mahasiswa Tahun 2017 (Sumber:

    PUSTIPANDA UIN Jakarta)

    Pada Gambar 1.2 adalah data pengunjung AIS oleh Mahasiswa UIN Jakarta

    tahun 2017, menunjukkan peningkatan pengunjung AIS yang signifikan yaitu pada

    bulan Januari, Februari, Maret (semester ganjil) dan pada ada di bulan Juli, Agustus,

    September (semester genap), dimana pada bulan tersebut jadwal pengisian dan

    perbaikan KRS sedang berlangsung. Sedangkan pada bulan April, Mei, Juni,

    Oktober, November, Desember pengguna AIS khususnya mahasiswa sangat rendah

    dikarenakan mahasiswa tidak terlalu banyak untuk mengakses AIS.

    Dari penjelasan pada gambar 1.2 di atas terlihat jumlah pengunjung AIS

    hanya pada waktu-waktu tertentu saja meningkat, yaitu pada jadwal pengisian dan

    0

    50000

    100000

    150000

    200000

    250000

    300000

    Jan

    uar

    i

    Feb

    ruar

    i

    Mar

    et

    Ap

    ril

    Me

    i

    Jun

    i

    Juli

    Agu

    stu

    s

    Sep

    tem

    be

    r

    Okt

    ob

    er

    No

    vem

    be

    r

    De

    sem

    be

    r

    Data Pengunjung AIS Tahun2017

  • 5

    perbaikan. Dalam kata lain mahasiswa hanya mengakses AIS ketika pada waktu

    pengisian dan perbaikan KRS berlangsung. Dari faktor yang di paparkan di atas

    yang mendorong peneliti untuk menganalisis kepuasan pengguna AIS dan

    memberikan solusi bagaimana membuat pengguna AIS UIN Jakarta khususnya

    mahasiswa menjadi lebih optimal.

    Kepuasan pengguna merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi

    keberhasilan implementasi dari suatu teknologi (Erne Suzila Kassim, 2012). Hal ini

    menjadi penting bagi PUSTIPANDA selaku pengembang AIS, untuk mengetahui

    bagaimana pengguna memiliki harapan terhadap AIS. Maka dari itu, dibutuhkan

    analisis sistem kepuasan pengguna agar dapat mengetahui variabel-variabel yang

    mempengaruhi kepuasan penggunaan Sistem AIS dan mendapatkan rekomendasi

    atau masukan untuk pengembangan sistem berikutnya.

    Ada banyak model yang dikembangkan para peneliti untuk mengukur

    kepuasan Sistem Informasi oleh pengguna, diantaranya yaitu Theory of Reason

    Action (TRA), UTAUT (unified theory of acceptance and use of technology),

    Technology Acceptance Model (TAM), End User Computing Satisfaction (EUCS)

    dan sebagainya. Peneliti lebih memfokuskan pada permasalahan kepuasan sistem

    dan model yang akan digunakan adalah Technology Acceptance Model (TAM) dan

    End User Computing Satisfaction (EUCS). Alasan pemilihan kedua model integrasi

    TAM dan EUCS karena penelitian ini akan mengkaji kepuasan sistem informasi

    yang diterapkan di AIS UIN Jakarta dengan menentukan apakah instrumen IS yang

    umum digunakan sebagai ukuran pengganti untuk sukses, model kepuasan

    komputasi pengguna akhir, dapat diterapkan dalam sistem informasi dan

  • 6

    memperluas kemampuan generalisasi dari instrumen kepuasan komputasi

    pengguna akhir (EUCS) (Vassilios & Chatzoglou, 2012) . Di tambah dengan

    Penerimaan pengguna sistem informasi sangat erat kaitannya dengan kepuasan

    pengguna terhadap kinerja sistem informasi. Asumsi yang mendasarinya adalah

    jika pengguna merasakan kepuasan menggunakan sistem maka bisa diartikan

    pengguna menerima keberadaan sistem informasi sebagai alat bantu penyelesaian

    pekerjaan. Berdasarkan teori evaluasi yang ada, untuk menilai kepuasan. (Istiarni,

    2016)

    Pihak PUSTIPANDA belum pernah melakukan analisis kepuasan pengguna

    akhir menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM) dan End User

    Computing Satisfaction (EUCS) sehingga belum mengetahui faktor-faktor apa saja

    yang mempengaruhi tingkat kepuasan Sistem Informasi oleh pengguna akhir dalam

    hal ini yaitu AIS UIN Jakarta. Technology Acceptance Model (TAM) TAM terdiri

    dari beberapa variabel yang menjelaskan niat perilaku dan penggunaan teknologi

    secara langsung atau tidak langsung yaitu, manfaat yang dirasakan, persepsi

    kemudahan penggunaan, sikap terhadap teknologi, dan telah diperluas oleh variabel

    eksternal, seperti efikasi diri, norma subjektif, dan memfasilitasi kondisi

    penggunaan teknologi (Ronny Scherer, Fazilat, & Jo, 2018) hal in juga didukung

    oleh (Hartono, 2007), yaitu menjelaskan bahwa TAM berfokus pada sikap terhadap

    pemakaian teknologi informasi, dimana pemakai mengembangkan berdasarkan

    persepsi kebermanfaatan dan kemudahan dalam penggunaan teknologi informasi.

    Model lain dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1998) yaitu End User

    Computing Satisfaction (EUCS). Model EUCS digunakan mengukur kepuasan

  • 7

    pemakai terhadap sistem informasi. Sistem informasi suatu organisasi dapat

    diandalkan apabila memiliki kualitas yang baik dan mampu memberikan kepuasan

    pada pemakainya. Dengan adanya kepuasan pemakai tersebut maka akan timbul

    kepuasan (satisfation) pada sistem informasi yang dipergunakan dalam organisasi

    tersebut. Kepuasan pemakai (user satisfaction) merupakan salah satu indikator dari

    keberhasilan pengembangan sistem informasi. Doll dan Torkzadeh

    mengembangkan instrumen EUCS yang meliputi 5 komponen yaitu terdiri dari: Isi

    (content), Akurasi (accuracy), Bentuk (format), Kemudahan (ease) dan Ketepatan

    Waktu (timeliness).

    Alasan peneliti menggunakan metode TAM dan EUCS adalah karena TAM

    telah memperoleh keunggulan yang cukup besar, terutama karena sifatnya yang

    dapat ditransfer ke berbagai konteks dan sampel, potensinya untuk menjelaskan

    perbedaan dalam niat untuk menggunakan atau menggunakan teknologi, dan

    kesederhanaan spesifikasi dalam kerangka pemodelan persamaan struktural.

    (Marangunić & Granić, 2015) di tambah dengan Kepuasan pengguna sistem

    informasi sangat erat kaitannya dengan kepuasan pengguna terhadap kinerja sistem

    informasi. Asumsi yang mendasarinya adalah jika pengguna merasakan kepuasan

    menggunakan sistem maka bisa diartikan pengguna menerima keberadaan sistem

    informasi sebagai alat bantu penyelesaian pekerjaan. Berdasarkan teori evaluasi

    yang ada, untuk menilai kepuasan pengguna sistem informasi model yang dianggap

    cocok adalah EUCS dengan variabel variabelnya yaitu content (isi), format

    (bentuk), ease (kemudahan), accuracy (akurasi), timeliness (ketepatan waktu) dan

    attitude.

  • 8

    Berdasarkan tujuan dan fokus penelitian untuk meneliti kepuasan dan

    kepuasan, maka model yang dianggap representative adalah Technology

    Acceptance Model (TAM) dan End-User Computing Satisfaction (EUCS) mengacu

    pada variabel-variabel yang ada pada kedua model tersebut dapat mengukur

    besarnya kepuasan pengguna dan kepuasan pengguna AIS UIN Jakarta. Pentingnya

    penelitian ini dilakukan adalah untuk memberikan kontribusi dalam kelanjutan

    pengembangan AIS UIN Jakarta.

    Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan

    penulisan ilmiah dengan judul penelitian atau skripsi yaitu: ANALISIS

    KEPUASAN PENGGUNA AKHIR TERHADAP ACADEMIC

    INFORMATION SISTEM (AIS) UIN SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA.

    1.2. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat identifikasi masalah

    sebagai berikut:

    1. Penggunaan AIS oleh mahasiswa masih hanya pada waktu-waktu

    tertentu saja misal hanya pada jadwal akhir pengisian KRS.

    2. Masih ada mahasiswa yang telat mengambil KRS pada jadwal yang

    sudah di tentukan, dengan alasan AIS sulit di akses pada jadwal akhir

    perbaikan KRS.

  • 9

    3. PUSTIPANDA belum melakukan analisis kepuasan pengguna AIS

    menggunakan metode TAM (Technology Acceptance Model) dan EUCS

    (End User Computing Satisfaction).

    1.3. Rumusan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

    ini adalah bagaimana menganalisis dan mengevaluasi kepuasan pengguna terhadap

    Sistem Informasi Akademik UIN Jakarta dengan menggunakan metode TAM,

    dengan rumusan masalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana model Technology Acceptance Model (TAM) variabel

    Kemanfaatan (usefulness) dan Kemudahan Penggunaan (ease of use)

    dengan End User Computing Satisfaction (EUCS) variabel Isi (content),

    Akurasi (accuracy), Bentuk (format), Kemudahan (ease) dan Ketepatan

    waktu (timeliness) berpengaruh terhadap kepuasan (satisfaction)

    pengguna AIS UIN Jakarta?

    2. Bagaimana melakukan pengukuran kepuasan pengguna akhir pada AIS

    UIN Jakarta menggunakan model Technology acceptance Model (TAM)

    dan End User Computing Satisfaction (EUCS)?

    1.4. Batasan Masalah

    Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka batasan masalah yang akan dibahas

    adalah sebagai berikut:

  • 10

    1. Analisis kepuasan pengguna akhir hanya pada AIS (Academic Information

    System) yang digunakan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Responden merupakan Mahasiswa aktif Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta pengguna AIS (Academic Information System) UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    3. Ruang lingkup penelitian ini tidak termasuk pada Sekolah Pascasarjana

    UIN.

    4. Dalam evaluasi sistem ini penulis akan menganalisis dan mengukur

    kepuasan pengguna akhir pada Sistem Informasi Akademik (AIS) dengan

    menggunakan metode TAM (Technology Acceptance Model) dengan

    variabel perceived usefulness (kebermanfaatan) dan perceived ease of use

    (kemudahan) dan menggunakan metode (EUCS) End User Computing

    Satisfaction dengan variabel content (isi), accuracy (Akurasi), format

    (Bentuk), ease (Kemudahan) (ease) dan Ketepatan waktu (timeliness)

    5. Dalam evaluasi sistem ini penulis akan menganalisis dan mengukur

    kepuasan pengguna pada Sistem Informasi Akademik (AIS) menggunakan

    Smart PLS sebagai alat pengolahan data.

    1.5. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

    mempengaruhi pengguna terhadap kepuasan AIS yang digunakan oleh mahasiswa

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  • 11

    1. Menganalisis kepuasan pengguna Akhir Sistem Informasi Akademik

    (AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan metode

    Technology Acceptance Model (TAM) dan End User Computing

    Satisfaction (EUCS)

    2. Menganalisis pengaruh faktor kebermanfaatan (Perceived Usefullness)

    dan kemudahan (perceived ease of use) dalam model Technology

    Acceptance Model (TAM) terhadap kepuasan pengguna akhir Sistem

    Informasi Akademik (AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. Menganalisis pengaruh faktor Isi (content), Akurasi (accuracy), Bentuk

    (format), Kemudahan (ease) dan Ketepatan Waktu (timeliness) dalam

    model End User Computing Satisfaction (EUCS) terhadap kepuasan

    pengguna akhir Sistem Informasi Akademik (AIS) UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    1.6. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada pihak lain. Beberapa manfaat

    yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

    1. Bagi Penulis, seluruh kegiatan dan hasil penelitian diharapkan

    meningkatkan penguasaan fungsi keilmuan yang dipelajari selama

    mengikuti program studi sistem informasi di UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    2. Bagi PUSTIPANDA, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan

    masukan untuk acuan mengembangkan Sistem Informasi Akademik

  • 12

    (AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berikutnya yang dapat diterima

    dan digunakan oleh pengguna agar menjadi sistem yang baik dan efektif

    untuk kedepannya.

    3. Bagi Mahasiswa/Responden, penelitian ini dapat digunakan sebagai

    bahan masukan kepada PUSTIPANDA dalam mengembangkan Sistem

    Informasi Akademik (AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berikutnya

    yang dapat diterima dan digunakan oleh pengguna agar memudahkan

    dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.

    1.7. Model Penelitian

    Model dari penelitian ini meggunakan dua metode yaitu Technology Acceptance

    Model (TAM) dan End User Computing Satisfaction (EUCS). Metode TAM

    diadopsi dari model penelitian (Davis F. , 1989) yang di modifikasi oleh

    (Surachman, 2007), yaitu model Technology Acceptance Model (TAM) yang

    terdiri dari 3 variabel yaitu perceived usefulness, perceived ease of use dan

    acceptance of IT.

    Berdasarkan beberapa faktor yang terdapat dalam model yang digunakan, terdapat

    3 faktor yang diasumsikan memiliki pengaruh pada penerimaa pengguna.

    End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah model yang diadopsi dan

    dimodifikasi dari model yang dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1988).

    Model ini digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna akhir sistem. Model ini

  • 13

    terdiri dari 6 variabel yaitu variabel Content (CON), Accuracy (ACC), Format

    (FOR), Ease of Use (EOU), Timeliness (TIM), dan End-User Satisfaction (EUS).

    1.8. Metodologi Penelitian

    Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah:

    1. Metode pengumpulan data, terdiri dari:

    a. Observasi

    Dalam hal ini peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui

    dan mengamati bagaimana Sistem Informasi Akademik yang telah

    ada pada UIN Syarif Hidayatullah.

    b. Interview (wawancara)

    Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara langsung dengan

    orang-orang yang terlibat langsung dengan Sistem Informasi

    Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik mahasiswa

    maupun staf PUSTIPANDA.

    c. Kuesioner

    Peneliti dengan menanyakan kepada responden dalam hal ini adalah

    mahasiswa UIN Jakarta yang menggunakan dengan Sistem

    Informasi Akademik (AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan

    beberapa pertanyaan yang yang berhubungan dengan kepuasan

    pengguna sistem.

  • 14

    d. Tinjauan Pustaka

    Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku

    referensi baik mengenai prosedur sistem yang telah ada, buku

    panduan akademik, buku evaluasi sistem yang dapat dijadikan acuan

    pembahasan dalam masalah ini.

    e. Pengolahan Data

    Peneliti mengolah data yang telah di dapatkan melalui kuisioner dari

    beberapa responden yaitu mahasiswa UIN Jakarta, untuk

    mendapatkan hasil dari penelitian yang di lakukan oleh peneliti.

    1.9. Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah penyusunan dan pengembangan materi maka dijabarkan

    topik-topik yang dibahas dalam penulisan skripsi ini beserta inti dari topik-topik

    tersebut secara garis besar. Sistematika dalam pembahasan “Analisis Kepuasan

    Pengguna Sistem Informasi Akademik Di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta” ini

    dibagi menjadi 5 bab yang terdiri dari:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan

    masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penelitian, manfaat

    penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

  • 15

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini menjelaskan teori-teori dalam mengevaluasi suatu sistem

    dan teori-teori tentang TAM dalam menentukan tingkat kepuasan

    pengguna yang berhubungan dengan sistem.

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Bab ini menjelaskan tentang metode yang penulis pakai dalam

    pengumpulan data dan metode yang digunakan untuk mengevaluasi

    sistem serta kerangka berpikir dalam penyusunan skripsi ini.

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Bab ini menjabarkan gambaran umum UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta dan PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

    tentang hasil temuan yang ada untuk membantu analisis dalam

    mengevaluasi sistem dan melakukan perhitungan serta

    menghasilkan rekomendasi dari penulis kepada PUSTIPANDA UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Academic Information

    System(AIS).

  • 16

    BAB V PENUTUP

    Bab ini terdiri dari kesimpulan dari apa yang telah diuraikan pada

    bab sebelumnya serta saran-saran yang kiranya dapat bermanfaat

    untuk evaluasi sistem AIS di masa mendatang.

  • 17

    2. BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Definisi Analisis

    Analisis adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk

    merancang sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.

    (McLeod, 2007).

    Analisis merupakan penyerapan, pengkajian serta penggunaan informasi

    guna membuat kesimpulan. Hal ini dapat diartikan analisis sebagai kegiatan

    melakukan pembahasan atas suatu objek selanjutnya diadakan pengolahan data

    yang kemudian dapat dibuat kesimpulan. (Luankali, 2007).

    Selain itu pendapat lain, analisis adalah kegiatan berfikir dengan tujuan untuk

    menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat diketahui tanda-

    tanda komponen, bagaimana hubungannya satu sama lain dan apa saja fungsi

    masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu

    Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis adalah tahapan

    penelitian terhadap sistem berjalan dan bertujuan untuk mengetahui segala

    permasalahan yang terjadi serta memudahkan dalam menjalankan tahap selanjutnya

    yaitu tahap perancangan sistem. Serta untuk menguraikan suatu pokok menjadi

    bagian-bagian atau komponen sehingga dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian,

    kemudian hubungan satu sama lain serta fungsi masing-masing bagian dari

    keseluruhan.

  • 18

    2.2. Definisi Kepuasan Pengguna

    Kepuasan pengguna akhir adalah sikap afektif terhadap aplikasi komputer yang

    spesifik oleh seseorang yang berinteraksi dengan aplikasi tersebut secara langsung.

    (Torzadekh, 2004)

    Kepuasan pengguna didefinisikan sebagai sejauh mana pengguna puas

    dengan sistem informasi itu sendiri dan lingkungannya. (Kim YH, 2005). Kepuasan

    pengguna telah didefinisikan sebagai sejauh mana pengguna percaya bahwa sistem

    informasi yang tersedia bagi mereka memenuhi kebutuhan informasi mereka.

    (Sugianto, 2015)

    Dari beberapa teori diatas, penulis menyimpulkan pengertian kepuasan

    pengguna yaitu sikap afektif seorang pengguna akhir merasa puas dan percaya

    bahwa sistem informasi tersedia dan memenuhi kebutuhan informasi mereka dan

    lingkungannya.Pendapat lain mengatakan konsep di dalam kepuasan sistem itu

    diterima atau ditolak ditentukan oleh 2 faktor penentu yaitu : Davis dalam (Ananda,

    2014):

    1. Orang akan cenderung untuk menggunakan atau tidak menggunakan

    aplikasi jika mereka percaya hal itu akan bermanfaat untuk membantu

    mereka melakukan pekerjaan mereka lebih baik.

    2. Jika orang percaya bahwa apa yang diberikan oleh sebuah sistem itu

    bermanfaat, namun mereka percaya bahwa sistem tersebut sulit untuk

    digunakan. Maka mereka akan enggan untuk menggunakan sistem tersebut

    artinya, di samping manfaat dalam suatu sistem maka faktor kemudahan

    dalam menggunakan sistem merupakan hal yang penting.

  • 19

    Sehingga nilai manfaat dan kemudahan dalam menggunakan merupakan dasar

    dalam kepuasan suatu sistem sehingga dapat disimpulkan apabila nilai manfaat dan

    kemudahan dalam suatu sistem tersebut besar maka kepuasan pengguna pada suatu

    sistem pun menjadi besar sehingga intensitas dalam implementasi suatu sistem

    menjadi meningkat. Model-model kepuasan teknologi informasi tersebut salah

    satunya yaitu model End User Computing Satisfaction atau lebih dikenal dengan

    metode EUCS.

    Kepuasan pengguna dapat di definisikan sebagai keinginan sebuah grup

    pengguna dalam memanfaatkan teknologi informasi yang didesain untuk

    membantu pekerjaan mereka. (Nasir, 2013). Oleh karena itu, semakin besar

    kepuasan sistem teknologi informasi yang baru maka semakin besar kemauan

    pemakai untuk merubah praktek yang sudah ada dalam penggunaan waktu serta

    usaha untuk memulai secara nyata pada sistem teknologi informasi yang baru.

    Tetapi jika pemakai tidak mau menerima sistem teknologi informasi , maka

    perubahan sistem tersebut menyebabkan tidak memberikan keuntungan yang

    banyak bagi organisasi atau perusahaan (Pikkarainen, 2004).

    2.2.1. Kepuasan Sistem Informasi

    Berdasarkan pembahasan tentang ukuran penilaian dalam evaluasi sistem informasi

    sebelumnya, salah satu yang dapat digunakan adalah usability. Terdapat 5 aspek

    dalam stisfaction, yaitu (Sembada, 2012).

    1. Sistem informasi, pengguna harus mampu mengingat Learnability, yaitu

    sebuah sistem informasi seharusnya mudah untuk dipelajari.

  • 20

    2. Rememberability, yaitu setelah mengetahui bagaimana menggunakan

    bagaimana menggunakannya dengan mudah.

    3. Efficiency of use, yaitu sistem harus efisien untuk digunakan.

    4. Reability in use, yaitu sistem harus menungkatkan kinerja manusia

    menjadi lebih handal dalam arti bahwa ia akan mengarahkan pengguna

    untuk membuat sedikit kesalahan.

    5. User satisfaction, yaitu sistem harus memuaskan pengguna dalam arti

    bahwa secara subyektif pengguna senang menggunakan sistem.

    2.2.2. Faktor Keberhasilan Teknologi

    Keberhasilan teknologi diukur dari empat faktor yang merupakan tolak ukur untuk

    mengevaluasi teknologi (Arief, 2014), faktor tersebut adalah:

    1. Kelayakan teknis, teknologi harus menghasilkan nilai tambah, mempunyai

    fitur atau kemampuan beragam untuk memenuhi keperluan yang makin

    beragam, hemat dalam menggunakan sumber daya termasuk energi, dan

    faktor teknis lainnya.

    2. Faktor ekonomis, teknologi harus menghasilkan produktivitas ekonomi

    atau keuntungan finansial. Salah satu cara untuk mengevaluasi

    produktivitas teknologi adalah menghitung rasio output rupiah

    dibandingkan dengan input rupiah.

    3. Teknologi harus dapat diterima masyarakat pengguna (user). Teknologi

    dapat diterima karena memang diperlukan dan bermanfaat bagi pengguna,

    disenangi, mudah dipakai, dapat dibeli dengan harga terjangkau, serta

    tidak bertentangan dengan budaya dan kebiasaan masyarakat pengguna.

  • 21

    4. Teknologi harus serasi dengan lingkungan, faktor ini akan menentukan

    sustainability keberadaan teknologi di tengah pengguna (user).

    2.3. Konsep Sistem Informasi

    Secara umum sistem dapat diartikan sebagai suatu rangkaian prosedur, metode dan

    cara kerja yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan

    informasi adalah betuk data yang telah mengalami pengolahan lebih lanjut sehingga

    mempunyai kegunaan tertentu. (Whitten, 2007) Pengertian data sendiri adalah suatu

    keterangan yang masih bersifat mentah dan memerlukan pengolahan lebih lanjut

    jika ingin dimanfaatkan. Bagaimana cara mengolah dan jenis data apa saja yang

    akan dimanfaatkan, semuanya tergantung kepada bentuk dan kebutuhan dari tiap

    organisasi.

    Organisasi yang dimaksud dalam tulisan ini adalah kumpulan dari orang yang

    bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dari penjelasan di

    atas, pada akhirnya Whitten menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah

    serangkaian prosedur, metode dan cara kerja dari sekumpulan orang yang bertujuan

    untuk mengolah dan memanfaatkan data yang tersedia guna menghasilkan suatu

    informasi yang bisa digunakan di dalam mencapai tujuan tertentu.

    2.4. Sistem Informasi Akademik

    Sistem Informasi Akademik adalah suatu sistem yang dirancang untuk keperluan

    pengeloaan data-data akademik dengan penerapan teknologi komputer baik

    hardware maupun software sehingga seluruh proses kegiatan akademik dapat

    terkelola menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengelolaan manajemen

  • 22

    perguruan tinggi dan pengambilan keputusan-keputusan bagi pengambil keputusan

    atau top manajemen di lingkungan perguruan tinggi (Ariyani, 2012).

    Sistem ini bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan,

    sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik

    dan efektif kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi

    tersebut melalui internet. Berbagai kebutuhan dalam bidang pendidikan maupun

    peraturan yang melingkupinya sedemikian tinggi, sehingga pengelolaan akademik

    dalam suatu lembaga pendidikan menjadi pekerjaan yang sangat menguras waktu,

    tenaga dan pikiran. Oleh sebab itu, sistem informasi akademik dibangun untuk

    menjawab secara langsung masalah maupun kebutuhan perguruan tinggi terhadap

    Pusat pengelolaan akademik tersebut secara cepat.

    2.4.1. Academic Information Sistem (AIS) UIN Jakarta

    Teknologi Informasi dan Pangkalan Data atau lebih dikenal dengan istilah

    PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah salah satu unit pelayanan

    terpadu yang memiliki visi “UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas

    Digital Kelas Dunia untuk mendukung Integrasi Keilmuan, Keislaman, dan

    Keindonesiaan”.

    Cikal bakal pendirian PUSTIPANDA dimulai tahun 2000. Pada tahun tersebut

    dibentuk bagian baru di bawah Biro Perencanaan dan Keuangan yaitu bagian Sistem

    Informasi dengan satu sub bagian Sistem Informasi. Pada masa ini fokus kerja dari

    bagian Sistem Informasi adalah pada layanan data akademik, yaitu memproses data

    nilai yang tadinya manual dengan media kertas ke dalam sebuah sistem komputer.

  • 23

    Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta (seperti yang disebutkan dalam Keputusan Presiden RI nomor 31

    pada tahun 2002) maka terjadi perubahan pula pada struktur organisasi bagian Sistem

    Informasi. Untuk merespon kebutuhan UIN akan pemanfaatan sistem dan teknologi

    informasi yang lebih baik dalam menghadapi persaingan global, pada tahun 2003 di

    bagian Sistem Informasi dibentuk sub-sub bagian yang lebih spesifik yaitu Hubungan

    Masyarakat, Pengembangan Sistem, dan Pengolahan Data. Pada sub bagian

    Pengembangan Sistem inilah yang bertanggung jawab dalam implementasi

    pemanfaatan teknologi informasi dengan mulai dikembangkan sebuah sistem

    komputerisasi akademik yang lebih integratif yang menangani seluruh administrasi

    secara menyeluruh yaitu yang disebut SIMPERTI (Sistem Informasi Perguruan

    Tinggi). Namun seiring berjalannya waktu ditemukan bahwa SIMPERTI ternyata

    belum berjalan secara optimal sehingga sejak tahun 2010 SIMPERTI digantikan

    dengan Academic Information System (AIS) hingga saat sekarang. (www.uinjkt.ac.id)

    Academic Information System (AIS) adalah sistem administrasi akademik yang

    baru dikembangkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam hal ini

    dilaksanakan oleh Pusat Komputer dan Sistem Informasi (PUSKOM) sebagai

    leading sector-nya. Sistem ini sudah meliputi alur perkuliahan, diantaranya:

    pengambilan KRS, validasi dosen Penasihat Akademik (PA), penilaian, sampai

    dengan wisuda. Dalam format laporannya AIS menggunakan fasilitas barcode

    sebagai alat validasi untuk hasil cetak yang dilakukan oleh semua stakeholder

    (mahasiswa, dosen, dan lain-lain). Sistem AIS dikembangkan dengan

    menggunakan Java sebagai bahasa programnya dan Postgres sebagai database.

  • 24

    Framework yang digunakan adalah Zkoss (AIS User Manual Mahasiswa Ver4.0).

    AIS dapat diakses di alamat http://ais.uinjkt.ac.id.

    2.5. Technology Acceptance Model (TAM)

    Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun

    untuk menganalisis dan memahami faktor‐faktor yang mempengaruhi diterimanya

    penggunaan teknologi komputer yang diperkenalkan pertama kali oleh Fred Davis

    pada tahun 1986. TAM merupakan hasil pengembangan dari Theory of Reasoned

    Action (TRA), yang lebih dahulu dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada

    1980.

    Menurut (Hartono, 2007), TAM menjelaskan dan memprediksi penerimaan

    pengguna terhadap suatu teknologi dan menjelaskan perilaku dari penggunaan

    teknologi. Model ini menempatkan faktor sikap dan tiap-tiap perilaku pemakai dengan

    dua variabel yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi

    kemudahan penggunaan (perceived ease of use).

    TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan

    (acceptance) pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM menyediakan suatu

    basis teoritis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan

    terhadap suatu tekhnologi dalam suatu organisasi. TAM menjelaskan hubungan

    sebab akibat antara keyakinan (akan manfaat suatu sistem informasi dan

    kemudahan penggunaannya) dan perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan

    aktual dari pengguna/user suatu sistem informasi. (Davis F. , 1989)

    http://ais.uinjkt.ac.id/

  • 25

    Model TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA (Theory of Reasoned Action)

    yaitu teori tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi

    seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut.

    Reaksi dan persepsi pengguna Teknologi Informasi (TI) akan mempengaruhi

    sikapnya dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah satu faktor yang

    dapat mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan

    kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks

    pengguna teknologi, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan

    kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan/perilaku orang tersebut sebagai

    tolak ukur dalam penerimaan sebuah teknologi.

    Perbedaan mendasar antara TAM dengan TRA adalah penempatan sikap-sikap dari

    TRA, dimana TAM memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu Percieved ease of

    use (kemudahan) dan perceived usefulness (kebermanfaatan) yang memiliki

    relevancy pusat untuk memprediksi sikap penerimaan pengguna (Acceptance IT)

    terhadap teknologi komputer. Model dasar TAM (Technology Acceptance Model)

    sebagai berikut.

    Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (Davis F. , 1989)

  • 26

    1. Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), didefinisikan

    sebagai sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu

    teknologi informasi akan bebas dari usaha.

    2. Persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness), didefinisikan sebagai

    sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi

    informasi akan meningkatkan kinerjanya.

    3. Sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude toward using),

    didefinisikan sebagai evaluasi dari pemakai tentang ketertarikannya

    dalam menggunakan teknologi informasi.

    4. Minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use),

    didefinisikan sebagai minat (keinginan) seseorang untuk melakukan

    perilaku tertentu.

    5. Penggunaan teknologi informasi sesungguhnya (actual technology

    usage), diukur dengan jumlah waktu yang digunakan untuk berinteraksi

    dengan teknologi dan frekuensi penggunaan teknologi tersebut.

    Menurut Lee dalam (Hartono, 2007) model dari teori TAM sudah berkembang

    sejak penemuannya. Sampai tahun 2003 sudah ada 698 penelitian yang dilaporkan

    merujuk pada teori ini. Berdasarkan hasil penelitian, model TAM menambahkan

    beberapa variabel eksternal yang menerangkan lebih lanjut atau menjadi penyebab

    dari persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness) dan kemudahan penggunaan

    (perceived ease of use).

  • 27

    Gambar 2.2 Technology acceptance Model (Davis F. , 1989)

    Variabel eksternal ini merupakan variable-variabel tambahan yang mempengaruhi

    seseorang dalam menggunakan teknologi informasi. Davis (1998) variabel

    eksternal tidak mempunyai pengaruh secara langsung kepada sikap dan perilaku

    seseorang untuk menggunakan teknologi informasi, tetapi variabel eksternal ini

    sangat penting dalam menjembatani sikap dan kepercayaan seseorang karena

    adanya perbedaan karakter.

    Banyak penelitian yang mengembangkan model TAM dengan menambah konstruk

    variabel eksternal, diantaranya Agrawal dan Prasad (1998), Kim (2005), Igbaria et

    al.(1995), dan lain-lain. Variabel-variabel eksternal lebih menjelaskan konstruk

    persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan

    (perceived eas of use).

    Sefan Linders dalam penerlitiannya menemukan bahwa model TAM klasik yang

    ditemukan oleh Gordon B. Davis tersebut tidaklah cocok untuk mengetahui

    kesuksesan penerapan Sistem Informasi di lingkungan Mandatory Use. Model

    tersebut menurut Sefan lebih cocok diterapkan di lingkungan voluntary use dimana

    pengguna sistem dapat dengan leluasa memilih sistem apa saja yang ingin

    digunakan untuk membantu penyelesaian pekerjaannya sehingga kemudahan dan

  • 28

    kebermanfaatan yang didapat pengguna berimbas pada Intention Use dalam

    menggunakan sistem terbut. Sedangkan untuk ingkung an Mandatory use,

    pengguna sistem tidak meiliki pilihan untuk menggunakan sistem, sehingga

    variabel kemudahan dan kemanfaatan yang didapat pengguna berimbas pada

    kepuasan pengguna menggunakan sistem tersebut. (Linders, 2006)

    Gambar 2.3 Model TAM mandatory system oleh (Linders, 2006)

    Model TAM menunjukkan bahwa ketika pengguna disajikan teknologi baru, ada

    sejumlah variabel yang mempengaruhi keputusan mereka tentang bagaimana dan

    kapan mereka akan menggunakannya. Ada dua variabel spesifik, yaitu persepsi

    terhadap kemanfatan dan persepsi terhadap kemudahan. Dua variabel ini yang

    diyakini menjadi penentu dasar penerimaan teknologi.

    Model TAM diatas yang akan digunakan peneliti sebagai acuan untuk menganalis

    kepuasan pengguna sistem informasi pada AIS UIN Jakarta.

    2.6.1. Kelebihan Technology Acceptance Model (TAM)

    Banyak penelitian yang menggunakan TAM sebagai model analisa, tapi TAM yang

    digunakan dalam tiap penelitian tersebut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan,

  • 29

    tetapi tidak meninggalkan bentuk dasar TAM. Model TAM telah banyak digunakan

    oleh para peneliti, namun model ini masih memilki kekurangan dan kelebihan.

    Beberapa kelebihan model TAM yaitu:

    a. TAM merupakan model perilaku (behavior) yang bermanfaat untuk

    menjawab pertanyaan mengapa banyak sistem teknologi informasi gagal

    diterapkan karena pemakainya tidak mempunyai niat (intention) untuk

    menggunakannya.

    b. TAM dibangun dengan dasar teori yang kuat

    c. TAM telah diuji dengan banyak penelitian dan hasilnya sebagian besar

    mendukung dan menyimpulkan bahwa TAM merupakan model yang

    terbaik.

    Kelebihan TAM yang paling penting yaitu model ini merupakan model yang

    parsimoni (parsimonius), model sederhana namun valid.

    2.6.2. Kekurangan Technology Acceptance Model (TAM)

    Selain memiliki kelebihan, model TAM juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

    a. TAM hanya memberikan informasi atau hasil yang sangat umum saja

    tentang niat dan perilaku pemakai sistem teknologi informasi.

    b. Perilaku pemakai dalam sistem teknologi informasi di TAM tidak

    dikontrol dengan kontrol perilaku (behaviour control) yang membatasi

    niat perilaku seseorang.

    c. Perilaku (behavior) yang diukur dalam TAM seharusnya ialah pemakai

    atau pengguna teknologi sesungguhnya.

  • 30

    d. Penelitian-penelitian dalam TAM hanya menggunakan sebuah sistem

    informasi saja.

    2.6. End User Computing System (EUCS)

    End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah metode untuk mengukur tingkat

    kepuasan dari pengguna suatu sistem aplikasi dengan membandingkan antara

    harapan dan kenyataan dari sebuah sistem informasi. Definisi End User Computing

    Satisfaction dari sebuah sistem informasi adalah evaluasi secara keseluruhan dari

    para pengguna sistem informasi yang berdasarkan pengalaman mereka dalam

    menggunakan sistem tersebut (Doll,1988 dan Torkzadeh, 1991).

    Model evaluasi EUCS ini dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh. Evaluasi dengan

    menggunakan model ini lebih menekankan kepuasan (satisfaction) pengguna akhir

    terhadap aspek teknologi, dengan menilai isi, keakuratan, format, waktu dan

    kemudahan penggunaan dari sistem. Model ini telah banyak diujicobakan oleh

    peneliti lain untuk menguji reliabilitasnya dan hasilnya menunjukkan tidak ada

    perbedaan bermakna meskipun instrument ini diterjemahkan dalam bahasa yang

    berbeda.

  • 31

    Gambar 2.4 Model End User Computing Satisfaction (Arthur, Andry , &

    Abdurrahman, 2008)

    Model The Doll dan Torkzadeh bukanlah model yang lengkap karena tidak

    memiliki post-purchase service. Namun, Model DeLone dan McLean dan Model

    Doll dan Torkzadeh adalah model yang diterapkan secara luas dibanyak studi

    pengukuran kepuasan pengguna. EUCS ini digunakan sebagai item tunggal untuk

    mengukur kepuasan secara keseluruhan (Rai, Lang & Welker, 2002).

    Berikut adalah penjelasan dari tiap dimensi yang diukur dengan metode End

    User Computing Satisfaction menurut Doll & Torkzadeh dalam (Arthur, Andry , &

    Abdurrahman, 2008) :

    a. Dimensi Content

    Dimensi Content mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi dari

    suatu sistem. Isi dari sistem biasanya berupa fungsi dan modul yang dapat

  • 32

    digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang dihasilkan oleh

    sistem. Dimensi content juga mengukur apakah sistem menghasilkan

    informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Semakin lengkap

    modul dan informatif sistem maka tingkat kepuasan dari pengguna akan

    semakin tinggi.

    b. Dimensi Accuracy

    Dimensi accuracy mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data

    ketika sistem menerima input kemudian mengolahnya menjadi informasi.

    Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem

    menghasilkan output yang salah ketika mengolah input dari pengguna,

    selain itu dapat dilihat pula seberapa sering terjadi error atau kesalahan

    dalam proses pengolahan data.

    c. Dimensi Format

    Dimensi Format mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan dan

    estetika dari antarmuka sistem, format dari laporan atau informasi yang

    dihasilkan oleh sistem apakah antarmuka dari sistem it menarik dan apakah

    tampilan dari sistem memudahkan pengguna ketika menggunakan sistem

    sehingga secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat

    efektifitas dari pengguna.

  • 33

    d. Dimensi Ease of Use

    Dimensi Ease of Use mengukur kepuasan pengguna dari sisi kemudahan

    pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem seperti proses

    memasukkan data, mengolah data dan mencari informasi yang dibutuhkan.

    e. Dimensi Timeliness

    Dimensi Timeliness mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu

    sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang

    dibutuhkan oleh pengguna. Sistem yang tepat waktu dapat dikategorikan

    sebagai sistem real-time, berarti setiap permintaan atau input yang

    dilakukan oleh pengguna akan langsung diproses dan output akan

    ditampilan secara cepat tanpa harus menunggu lama.

    2.7. Analisis Data

    Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber

    data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data

    berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel

    dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

    perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, melakukan perhitungan untuk

    hipotesis yang dilakukan (Sugiyono, 2010).

    2.8.1. Variabel Penelitian

    Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai

    dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

  • 34

    oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,

    2013).

    Dalam penelitian ini, menggunakan variabel independen (variabel bebas) dan

    variabel dependen (variabel terikat). Veriabel independen adalah variabel yang

    mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen,

    sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

    akibat karena adanya variabel independen.

    Penelitian ini menggunakan tujuh variable, yang yang terbagi menjadi dua

    jenis variable. Pertama variabel kebermanfaatan (Percieved Usefullness),

    kemudahan (Percieved Ease Of Use), Isi (Content), Akurasi (Accuracy), Format

    (Format), Kemudahan penggunaan (Ease Of Use), Ketepatan waktu (Timeless),

    yang merupakan variabel independen atau variabel bebas.

    Kedua adalah variabel kepuasan terhadap TI (user satisfaction) yang

    merupakan variabel dependen atau variabel tergantung. Dimana secara signifikan

    variabel kebermanfaatan, kemudahan, Isi, Akurasi, Format, Kemudahan

    penggunaan, Ketepatan waktu berpengaruh terhadap variabel kepuasan terhadap

    TI.

    Variabel kebermanfaatan (perceived usefuness) menggambarkan manfaat

    sistem bagi penggunanya berkaitan dengan produktivitas (productivity), kinerja

    tugas atau efektifitas (job performance/ effectiveness), pentingnya bagi tugas

    (importance to job) dan kebermanfaatan secara keseluruhan (overall usefulness).

    Variabel kemudahan (perceived ease of use) akan menunjukkan tingkat

    dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi adalah mudah dan

  • 35

    tidak memerlukan usaha keras dari penggunanya untuk bisa menggunakannya.

    Beberapa indikator yang dipakai untuk mengukur variabel kemudahan adalah

    kemudahan untuk dipelajari (easy to learn), kemudahan mencapai tujuan

    (controllable), jelas dan mudah dipahami (clear & understable), fleksibel (flexible),

    bebas dari kesulitan (easy become skilfull), dan kemudahan penggunaan (easy to

    use) (Davis, 1989).

    Variabel isi (content) pada penelitian ini digunakan untuk mengukur

    kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi/konten dari suatu sistem. Variabel ini juga

    mengukur apakah sistem menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan

    pengguna

    Variabel akurat (accuracy) pada penelitian ini berguna untuk mengukur

    kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input

    kemudian mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem diukur dengan

    melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah ketika mengelola

    input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula dari seberapa sering terjadi error

    atau kesalahan dalam proses pengelolaan data

    Variabel Format berguna untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi

    tampilan aplikasi itu sendiri. Menurut (Rasman, 2012), format bertujuan untuk

    mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan dan estetika dari desain antarmuka

    sistem, format dari laporan atau informasi yang dihasilkan sistem apakah antarmuka

    dari sistem menarik dan apakah tampilan dari sistem memudahkan pengguna ketika

    menggunakan sistem.

  • 36

    Variabel ease of use digunakan untuk mengukur kepuasan dari sisi

    kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem seperti

    mencari informasi-informasi yang dibutuhkan.

    Variabel timeliness berguna untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi

    ketepatwaktuan sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi

    yang dibutuhkan oleh pengguna. Variabel ini juga memastikan setiap permintaan

    atau input yang dilakukan oleh pengguna akan langsung diproses dan output akan

    ditampilkan secara tepat tanpa harus menunggu lama.

    Variabel kepuasan TI (User satisfaction) diukur dengan menggunakan

    indikator intensitas penggunaan (behavioral intention to use) dan penggunaan

    system secara aktual (actual usage/actual system use). Artinya disini akan dilihat

    sejauh mana pengguna mau menggunakan sistem informasi dalam pekerjaan sehari-

    hari dan dalam tugas-tugasnya.

    2.8.2. Populasi dan Sampel

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

    mempunyai kuantitas dan karakteristik teretntu yang ditetapkan oelh peneliti untuk

    dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian

    dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi

    besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi maka

    peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono,

    2009)

  • 37

    Persoalan populasi bagi suatu penelitian harus dibedakan ke dalam 2 (dua)

    sifat berikut :

    a. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya

    memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya

    secara kuantitatif.

    b. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya

    memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu ditetapkan

    batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

    Sampel sering didefinisikan sebagai bagian populasi. Dengan mengambil

    sampel, peneliti ingin menarik kesimpulan yang akan digeneralisasi terhadap

    populasi. Penarikan sampel merupakan proses pemilihan sejumlah elemen dari

    populasi. Arikunto dalam Zuriah (2006) menyatakan bahwa setidaknya ada 4

    (empat) hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel,

    yaitu:

    a. Unit analisis

    b. Pendekatan atau model penelitian yang digunakan

    c. Banyaknya karakteristik khusus yang ada pada populasi

    d. Keterbatasan penelitian

    Mengenai penetapan besar kecilnya sampel tidaklah ada suatu ketetapan yang

    mutlak, artinya tidak ada suatu ketentuan berapa persen suatu sampel harus diambil.

    Satu hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan homogenitas populasi. Jika

    keadaan populasi homogen, jumlah sampel hampir tidak menjadi persoalan.

  • 38

    Sebaliknya jika keadaan populasi heterogen maka perhitungan pengambil sampel

    harus memperhatikan miniman 2 (dua) hal berikut :

    a. Harus diselidiki kategori-kategori heterogenitas.

    b. Besarnya populasi dalam tiap kategori.

    2.7.2.1. Teknik Sampling

    Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Secara umum teknik sampling

    dibagi menjadi dua yaitu (Sugiyono, 2009):

    2.7.2.1.1. Probability Sampling

    Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama

    bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

    1. Simple Random Sampling

    Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota

    populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

    dalam populasi itu.

    2. Proportionate Stratified Random Sampling

    Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang

    tidak homogen dan berstrata secara proporsional

    3. Disproportionate Stratified Random Sampling

    Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi

    berstrata tetapi kurang proporsional.

  • 39

    4. Cluster Sampling (Area Sampling)

    Teknik cluster sampling digunakan untuk menentukan sampel bila

    obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya

    penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten.

    2.7.2.1.2. Nonprobability Sampling

    Nonprobability Sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang atau

    kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

    menjadi sampel.

    1. Sampling Sistematis

    Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

    urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

    2. Sampling Kuota

    Sampling kuota adalah teknik untuk menetukan sampel dari populasi

    yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang

    diinginkan.

    3. Sampling Aksidential

    Sampling aksidential adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

    kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebeltulan bertemu dengan

    peneliti dapat digunakan sebagai sampel.

    4. Sampling Purposive

    Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

    pertimbangan tertentu.

  • 40

    5. Sampling Jenuh

    Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

    populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah

    sensus.

    6. Snowball Sampling

    Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula

    jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-

    temannya untuk dijadikan sampel dan begitupun seterusnya.

    2.7.2.2. Ukuran Sampel

    Jumlah besaran sampel yang harus diambil dari populasi dalam suatu kegiatan

    penelitian sangat tergantung dari keadaan populasi itu sendiri, semakin homogen

    keadaan populasinya maka jumlah sampel semakin sedikit, begitu juga sebaliknya.

    Adapun penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Roscoe dalam

    (Sugiyono, 2010) adalah sebagai berikut:

    1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

    dengan 500.

    2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya : pria-wanita, pegawai

    negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap

    kategori minimal 30.

    3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

    (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel

    minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel

  • 41

    penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota

    sampel = 10 x 5 = 50.

    4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan

    kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota

    sampel masing-masing antara 10 sampai dengan 20.

    5. Penetapan ukuran sampel dari populasi dapat juga menggunakan rumus

    Slovin, dimana penetapan sampel mempertimbangkan batas ketelitian

    yang dapat mempengaruhi kesalahan pengambilan sampel populasi.

    Rumus Slovin tersebut adalah sebagai berikut:

    n = ukuran sampel

    N = ukuran populasi

    E = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan taraf signifikansi;

    untuk sosial dan pendidikan lazimnya 0,05)

    Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas

    toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan

    persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel

    menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan

    5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas

    kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah populasi

    yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah

    sampel yang dibutuhkan.

  • 42

    2.8. Skala Likert

    Suatu skala psikometrik (mencakup pengukuran pengetahuan, kemampuan, sikap,

    dan sifat kepribadian) yang umum digunakan dalam kuesioner dan merupakan skala

    yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survey disebut dengan skala

    likert. Penggunaan yang penelitian yang sering menggunakan skala ini adalah bila

    penelitian menggunakan jenis penelitian survei deskriptif (gambaran). Skala likert

    berasal dari nama penciptanya Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang

    menjelaskan penggunaannya. Dalam menanggapi pertanyaan dalam skala likert,

    responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan

    dengan memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia.

    Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

    dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Data yang

    telah terkumpul melalui kuesioner, kemudian peneliti olah dalam bentuk kuantitatif,

    yaitu dengan cara menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab

    oleh responden, dimana pemberian skor tersebut berdasarkan ketentuan (Sugiyono,

    2009).

    Table 2.1 Format Responden Skala Likert

    Jawaban Bobot

    Sangat Setuju 5

    Setuju 4

    Netral 3

    Tidak Setuju 2

    Sangat Tidak Setuju 1

  • 43

    2.9. Instrumen Penelitian Data

    Instrumen penelitian data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penulis

    dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis

    dan mudah. (Arikunto, 2010). Instrumen penelitian yaitu suatu alat yang digunakan

    untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner atau angket, yang berisi butir-butir

    pertanyaan yang akan diisi oleh responden. Instrumen ini diharapkan dapat menjadi

    alat ukur yang valid, dapat menyatakan besaran atau persentase penelitian dalam

    bentuk kuantitatif. Dalam memperoleh instrumen yang valid diperlukan beberapa

    langkah dalam penyusunan instrumen. Menurut Arikunto langkah-langkah tersebut

    antara lain:

    1. Mengadakan identifikasi terhadap variabel yang ada dalam merumuskan

    judul penelitian,

    2. Kemudian menjabarkan variabel menjadi deskriptor, kemudian menjadi

    indikator dan dirumuskan ke dalam butir pertanyaan.

    3. Membuat Scoring, yaitu pembuatan skor didasarkan pada skala Likert

    sehingga tiap-tiap pertanyaan disediakan alternatif jawaban dan bobot

    sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) dengan skor 5, Setuju (S) dengan

    skor 4, Netral (N) dengan skor 3, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, dan

    Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1. Adapun kisi-kisi dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut.

  • 44

    2.10. Metode Analisis Data

    2.11.1. Analisis Deskriptif

    Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

    mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

    adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

    generalisasi. (Sugiyono, 2010). Data berdasarkan jawaban kuisioner yang diberikan

    kepada responden, alat analisis yang digunakan untuk menganalisis tingkat

    peneriman pengguna system informasi adalah mengunakan rumus Mean, (Arikunto

    S. , 2013) rumusnya sebagai berikut:

    Rumus Mean X=

    Keterangan:

    X = mean atau rata-rata hitung

    ƩX = jumlah semua nilai kuisioner

    N = Jumlah Responden

    2.11. Motode Kuantitatif

    Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

    berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

    atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

    random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

    bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

    ditetapkan (Sugiyono, 2009).

  • 45

    Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional, positivistik,

    ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode

    tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah

    mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode

    positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut

    sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah

    ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini

    juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan

    dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena

    data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Dengan

    kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip

    objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen

    yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya.

    2.12. PLS-SEM (Partial Least Square Structural Equation Modeling)

    PLS pertama kali diperkenalkan kepada publik secara umum oleh Wold pada tahun

    1974. PLS-SEM merupakan satu dari berbagai motode yang digunakan untuk

    menganalisis dan dinilai cukup kuat karena digunakan pada setiap jenis skala data

    (data interval, data nominal, dan rasio) serta syarat asumsi yang fleksibel (Yamin

    dan Kurniawan, 2011). PLS bertujuan untuk membantu peneliti dalam

    mendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan prediksi dan dapat juga digunakan

    untuk mengkonfirmasi teori (Ghozali, 2015).

  • 46

    Menurut Yamin dan Kurniawan (2011) terdapat beberapa alasan mengapa

    saat ini PLS-SEM populer digunakan oleh para peneliti dan praktisi, yaitu sebagai

    berikut:

    1. Algoritma PLS tidak terbatas hanya untuk hubungan antara indikator

    dengan konstruk latennya yang bersifat reflektif saja tetapi algoritma PLS

    juga dapat dipakai untuk hubungan yang bersifat formatif.

    2. PLS dapat digunakan untuk menaksir model path dengan sample size yang

    kecil.

    3. PLS-SEM dapat digunakan untuk model yang sangat kompleks (terdiri

    atas banyak variabel laten dan manifes) tanpa mengalami masalah dalam

    estimasi data.

    4. PLS dapat digunakan ketika distribusi data sangat miring (skew).

    Selain itu PLS-SEM dapat dipandang sebagai gabungan regresi dan analisis

    faktor. PLS-SEM tetap dapat menghasilkan estimasi meskipun untuk ukuran

    sampel kecil (Sholihin & Ratmono, 2013) Analisis PLS-SEM biasanya terdiri dari

    dua sub model yaitu model pengukuran (measurement model) atau sering disebut

    outer model dan model struktural (structural model) atau sering disebut inner model

    (Hair et al., 2012; Ghozali, 2015).

    a. Analisis Model Pengukuran (outer model)

    Model pengukuran menunjukan bagaimana variabel manifest atau

    observed variabel merepresentasikan variabel laten untuk diukur. Analisis

    terhadap model pengukuran meliputi empat tahap pemeriksaan. Empat

  • 47

    tahap pengujian itu terdiri dari individual item reliability, internal

    consistency reliability, average variance extracted, dan discriminant

    validity (Hair et al., 2012; Ghozali, 2015). Ketiga pengukuran pertama

    dikelompokkan dalam convergent validity. Convergent validity mengukur

    besarnya korelasi antara indikator dengan variabel laten.

    Pada uji convergent validity dari pemeriksaan individual item

    reliability, dapat dilihat dari nilai standardized loading factor.

    Standardized loading factor menggambarkan besarnya korelasi antara

    setiap item pengukuran (indikator) dengan konstruknya. Nilai loading

    factor diatas 0,7 dapat dikatakan ideal, artinya bahwa indikator tersebut

    dikatakan valid sebagai indikator yang mengukur konstruk jika angkanya

    antara 0,5 – 0,6 dikatakan cukup (Ghozali, 2015).

    Selanjutnya melihat internal consistency reliability dari nilai

    composite realibility. Composite realibility lebih baik dalam mengukur

    internal consistency dibandingkan cronbach’s alpha dalam model SEM

    dikarenakan composite reliability tidak mengasumsikan kesamaan boot

    dari setiap indikator. Cronbach’s alpha cenderung menaksir lebih rendah

    construct reliability dibandingkan composite realibility. Nilai batas 0,7 ke

    atas berarti dapat diterima dan diatas 0,8 dan 0,9 berarti sangat

    memuaskan.

    Ukuran lain dari convergent validity adalah nilai average variance

    extracted (AVE). Nilai i