85
SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MAKASSAR NURSINA TASMAN 105730366212 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2016

SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

SKRIPSI

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN PADA

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MAKASSAR

NURSINA TASMAN

105730366212

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 2: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

SKRIPSI

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN PADA

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MAKASSAR

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat guna untuk mencapai gelar Sarjana EkonomiJurusan Akuntansi, FakultasEkonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar

NURSINA TASMAN

105730366212

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 3: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …
Page 4: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …
Page 5: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

iv

ABSTRAK

NURSINA TASMAN, 2016. Analisis Perencanaandan PengendalianKeuangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar, dibawahbimbingan H. Andi Rustam dan Andi Arman.

Penelitianini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan danpengendalian keuangan pada Kantor Dinas Perindustriandan Perdagangan KotaMakassar dengan menggunakan Metode deskriptif Kualitatif, pengumpulan datadi lakukan dengan cara di analisis secara deskriptif.

Perlunya suatu anggaran oleh manajemen adalah untuk dapat menjabarkanperencanaan, pengawasan, pengendalian, koordinasi dan sebagai pedoman kerjasecara sistematis, selain itu juga untuk mengetahui penyimpangan-penyimpanganyang terjadi dan yang terpenting untuk meningkatkan tanggung jawab darimasing-masing karyawan atau pegawai atas pekerjaan yang menjadikewajibannya. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar ini adalahsalah satu instansi naungan pemerintah yang dimana sumber Anggarannya berasaldari pemerintah yang masuk dalam APBD maupun APBN.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Dinas Perindustrian danPerdagangan Kota Makassar bahwa dalam penyusunan Anggaran guna untukmengantisipasi hal overspending atau penekanan biaya adalah mendorong SKPDini untuk menyusun RKA secara rinci serta menghindari adanya penganggaranyang bersifat glodongan yang menyebabkan adanya pemborosan atauketidakefesiensi anggaran serta terjadi ketidakefektifan pencapaian target sasaranprogram/kegiatan.

Kata Kunci :Perencanaan keuangan, pengendalian keuangan, danAnggaran

Page 6: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga saya sebagai penulis dapat

menyelesaikan salah satu persyaratan study Jurusan Akuntansi, Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis pada Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Dalam penyusunan skripsi ini, berbagai cobaan ditemui maupun kesulitan,

rintangan dan hambatan yang saya temui sebagai penulis sejak dari awal

pembuatan skripsi ini hingga menjelang penyelesaiannya tetapi dapat teratasi

berkat prinsip yang disadari penulis.

Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan

pula kepada :

1. Bapak Dr. H .Rahman Rahim,SE.M.Si selaku Ketua Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr.H.Mahmud Nuhung, M.A selaku Ketua Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi,SE.,M.Si.Ak.CA sebagai Ketua Program Study

Jurusan Akuntansi pada Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. H. Andi Rustam,SE,MM.Ak.CA.CPAI dan Bapak Andi Arman,

SE.,M.Si.Ak.CA masing-masing sebagai Dosen Pembimbing I dan II yang

telah banyak meluangkan waktunya dalam mengarahkan dan membimbing

saya sebagai penulis sehingga terwujudnya Skripsi ini.

Page 7: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

vi

5. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen pada Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti

kuliah.

6. Bapak Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar beserta

staff dan jajarannya yang telah bersedia menerima dan memberikan

data/informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan pembahasan skripsi ini.

7. Teristimewa kepada Kedua Orang Tua tercinta dan saudara-saudaraku yang

senantiasa mencurahkan perhatian dan memberikan bantuannya baik moril

maupun material selama penulis menuntut ilmu, kiranya karya ini diterima

sebagai salah satu ungkapan tulus kasih sayang dan tanda terima kasih penulis

yang tak terhingga.

8. Semua Rekan-rekan mahasiswa utamanya yang selalu belajar bersama yang

tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

Akhir kata, penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan manfaat

kepada pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan jalan yang terbaik

dan melimpahkan izin dan rahmat-Nya dalam kehidupan kita semua, Amin.

Sekian dan Terima kasih

Wassalamu Alaikum Wr.Wb

Makassar, Agustus 2016

Penulis

Page 8: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

HALAMA PENGESAHAN................................................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR........................................................................................... v

DAFTAR ISI........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xi

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar belakang............................................................................................ 1

B. Rumusan masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan dan kegunaan penelitian ................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6

A. Pengertian Anggaran.................................................................................. 6

B. Jenis-jenis Anggaran .................................................................................. 7

C. Pengertian dan kegunaan Perencanaan Keuangan .................................... 11

D. Pengertian Pengendalian Keuangan......................................................... 15

E. Jenis-jenis Pengendalian Keuangan ......................................................... 18

F. Pengertian Kas dan Anggaran Kas ........................................................... 20

G. PengertianRealisasi .................................................................................. 21

H. ProsedurpenerimaandanPengeluaranKas .................................................. 23

Page 9: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

viii

I. Kerangka pikir ......................................................................................... 30

J. Hipotesis ................................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 32

A. Lokasi dan waktu Penelitian .................................................................... 32

B. Tekhnik Pengumpulan Data..................................................................... 32

C. Jenis-jenis Sumber Data........................................................................... 33

D. Metode Analisis ....................................................................................... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN............................................. 35

A. Sejarah terbentuknya................................................................................. 35

B. Tugas dan fungsinya ................................................................................. 37

C. Struktur organisasi .................................................................................... 39

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN.............................................. 44

A. Perencanaan Anggaran dan pengendalian keuangan ................................ 44

B. Proses penyusunan Anggaran ................................................................... 46

C. Penggolongan Biaya sesuai dengan Pusat Pertanggung jawaban............ 57

D. System laporan.......................................................................................... 61

BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 66

A. Kesimpulan ............................................................................................... 66

B. Saran ....................................................................................................... 67

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

ix

DAFTAR TABEL

1. Table 5.1. Pos Anggaran Biaya....................................................................... 56

2. Table 5.2. Pos Anggaran Biaya operasional ................................................... 58

Page 11: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

x

DAFTAR GAMBAR

1. Bagan alur kerangka pikir ..............................................................................30

2. Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Makassar ...39

Page 12: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan atau organisasi yang didirikan pastilah memiliki

suatu tujuan yang ingin dicapai dengan cara yang efektif dan efisien.

Perekonomian saat memasuki tahun 2000 cukup sulit bila

dibandingkan sebelum krisis ekonomi, terbukti dengan dinaikkannya

bahan bakar minyak, tarif listrik dan telepon. Keadaan ini dirasakan oleh

semua berbagai pihak baik pihak swasta maupun pihak pemerintah. Untuk

itu diperlukan suatu kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah agar

kesulitan yang dihadapi dapat berkurang. Negara Indonesia mengalami

situasi perekonomian yang tidak menentu. Hal ini disebabkan oleh situasi

dan kondisi di Indonesia yang terpuruk dalam berbagai masalah krisis

yang berkepanjangan terutama di bidang ekonomi. Akibat yang timbul

dari situasi perekonomian yang tidak menentu ini diantaranya banyak

sekali lembaga-lembaga keuangan yang dilikuidasi dan perusahaan-

perusahaan yang menutup kegiatan operasional perusahaannya karena

mengalami kerugian terus-menerus.

Untuk mencapai tujuan itu perusahaan harus bersaing dengan ketat

untuk merebut konsumen dari perusahaan-perusahaan sejenis lainnya.

Manajemen perusahaan berkewajiban mengawasi seluruh kegiatan

Page 13: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

2

operasional perusahaan, mengkoordinasikan dan mengalokasikan sumber-

sumber yang terbatas dengan baik secara ekonomis, efektif dan efisien.

Tidaklah cukup bagi sebuah perusahaan untuk berpenampilan baik

dalam bagian tahun yang sedang dilalui.Perusahaan harus selalu

memandang ke depan. Maka perusahaan harus selau terlihat dalam

perencanaan jangka panjang dan juga beroperasi dengan efisien dalam

masa sekarang. Hal ini khususnya benar karena pasar semakin

internasional lingkupannya danperekonomian dunia semakin saling terkait.

Sebagai akibatnya, lebih banyak lagi variabel yang mempengaruhi

perekonomian dan industri-industri di dalamnya. Peningkatan gejolah

dalam lingkungan ekonomi dan politik yang ditimbulkannya menyebabkan

perusahaan-perusahaan perlu melakukan pengendalian dan perencanaan

kedepan.

Perlunya suatu anggaran oleh manajemen adalah untuk dapat

menjabarkan perencanaan, pengawasan, pengendalian, koordinasi dan

sebagai pedoman kerja secara sistematis, selain itu juga untuk mengetahui

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan yang terpenting untuk

meningkatkan tanggung jawab dari masing-masing karyawan atas

pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Perencanaan meliputi tindakan

memilih dan menghubungkanfakta-faktadan membuat serta menggunakan

asumsi mengenai masa yang akan datang untuk merumuskan aktivitas-

aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Perencanaan adalah pengambilan keputusan tentang sasaran dan tujuan

Page 14: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

3

yang ingin dicapai, alat kerja dan metode kerja yang digunakan, dan

sumber daya manusia yang melakukannya. Sedangkan Anggaran

merupakan alat perencanaan sekaligus alat pengendalian pemerintah.

Anggaran sebagai alat perencanaan mengindikasikan target yang harus

dicapai oleh pemerintah, sedangkan anggaran sebagai alat pengendalian

mengindikasikan alokasi sumber dana publik yang disetujui legislative

untuk dibelanjakan. Melalui data rekening belanja yang terdapat dalam

Aggaran belanja Daerah, akan dilihat apakah anggaran yang telah

dibuatdapat berperan sebagai pengendali terhadap pelaksanaan kegiatan

pemerintah.

Untuk menunjang aktivitas dalam dunia usaha maka

pengembangan perusahaan memegang peranan penting dalam

perekonomian saat itu, baik yang dilakukan oleh perusahaan milik

pemerintah maupun swasta termasuk yang dilakukan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangankota Makassar.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Makassar sebagai

instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pelatihan untuk

meningkatkan kreativitas kerja pegawai khususnya pada Kantor Dinas

Perindustrian dan Perdagangan kota Makassar. Kegiatan ini menggunakan

Anggaran Rutin dalam rangka peningkatan produktivitas kerja

karyawan.Perkembangan dunia usaha dapat dinilai pada beberapa aspek

seperti anggaran rutin, karena anggaran ini sangat membantu kegiatan baik

kegiatan rutin maupun yang sifatnya pelatihan dan training, yang

Page 15: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

4

dihubungkan dengan perencanaan dan pengendalian keuangan yang

merupakan hal integral dengan usaha.Fungsi anggaran belanja rutin tidak

dapat dipisahkan dengan fungsi-fungsi lainnya di dalam Dinas

Perindustrian dan Perdagangan. Kegagalan dalam mengelolaan keuangan

akan dapat menghambat jalannya kegiatan.

Perencanaan dan pengendalian keuangan kegiatan pada

DinasPerIndustrian dan perdagangan bukan saja untuk merealisasikan

usaha dalam memenuhi kebutuhan dari kegiatan terhadap aktivitas yang

akan dilakukan, tetapi juga meliputi bagaimana menggunakan dana

tersebut secara efisien dan efektif. Salah satu alat yang dapat digunakan

untuk menilai efisiensi daripada penggunaan dana yang ada dalam Dinas

perindustrian dan perdagangan kota Makassar adalah cash flow (arus kas

masuk dan keluar).

Metode penggunaan perencanaan keuangan ini dimaksudkan untuk

melihat berapa besar arus kas yang masuk dan berapa besar arus kas yang

keluar selama jangka waktu tertentu, dengan kata lain dapat melihat kapan

membutuhkan tambahan dana dan kapan mengalami kelebihan dana untuk

melancarkan kegiatan operasional. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi

yang dialami oleh masyarakat Indonesia sedang mengalami pertumbuhan

yang cukup pesat dan signifikan kearah yang lebih baik. Pada akhir tahun

2011 kemarin, beberapa hasil survei mengemukakan adanya peningkatan

nilai kekayaan orang-orang kaya di Indonesia.

Page 16: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

5

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik memilih judul

"Analisis Perencanaan dan Pengendalian Keuangan Pada Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah "Bagaimana perencanaan dan pengendalian

keuangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar".

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana perencanaan dan pengendalian keuangan Pada Dinas

Perindustrian dan perdagangan kota Makassar.

Adapun kegunan penelitian, yaitu Sebagai bahan informasi bagi

pimpinan Dinas Perindustrian dan perdagangan kota Makassar untuk

mengambil langkah-langkah kebijakan selanjutnya, guna meningkatkan

aktivitas. Dan Sebagai bahan pustaka bagi yang ingin mengadakan

peneliti an lanjutan untuk obyek yang sama

Page 17: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Anggaran

Anggaran dalam berbagai pengertian banyak diartikan sebagai

pernyataan kuantitatif. Hal ini terlihat antara lain pada pengertian anggaran

anggaran adalah suatu pernyataan kuantitatif tentang apa rencana atau

tindakan dan alat bantu untuk koordinasi dan implementasi. Perencanaan

anggaran juga merupakan proyeksipenjualan, laba dan aktiva yang

didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga pada

penentuan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyek

sitersebut.

Dalam hal ini anggaran dirumuskan untuk organisasi secara

keseluruhan ataupun sub unit, di mana anggaran merupakan suatu

prosedur yang disebut Budgenting System. Perencanaan dengan anggaran

dengan mengidentifikasi pada manajemen mengenai :

1. Jumlah laba yang ditetapkan untuk dicapai perusahaan.

2. Sumber dana yang diperlukan dalam mencatatkan laba.

Pengendalian biaya, yaitu membandingkan antara hasil aktual

dengan anggaran yang akan membantu manajemen untuk mengevaluasi

kinerja dari individu, Departemen divisi atau keseluruhan organisasi

perusahaan.Selanjutnya anggaran itu penggunaannya harus secara

mendetail terhadap aplikasi pemanfaatannya yang terarah pada tujuan

Page 18: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

7

tertentu pada suatu periode. Setiap organisasi perusahaan utamanya

perusahaan dengan organisasi yang besar, tidak akan terlepas dari kegiatan

pengendalian. Pengendalian(control) dapat memberikan keputusan bahwa

sumber-sumber yang diperoleh telah digunakan secara efektif dan efisien

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk maksud tersebut di atas,

Budgeting adalah salah satu tehnik yang tersedia.

B. Jenis-Jenis Anggaran

Anggaran dalam pelaksanaan kegiatan proyek dalam meningkatkan

suatu kualitas produk, proses penganggaran mempunyai beberapa tujuan :

1. Anggaran menyajikan perencanaan keuangan yang memungkinkan

perusahaanuntukdapat mengkoordinasikan semua aktivitasnya.

Dengan menggunakan anggaran para manajer dapat memproyeksikan

hasil dan mengatur strategi yang dibutuhkan sebelum operasi

perusahaan dapat dimulai, sehingga dapat menghindari kesalahan

yang merugikan perusahaan.

2. Proses penganggaran mendorong para manajer untuk menguji kembali

prestasi yang pernah diraih dan memungkinkan mereka mengubah

kembali dan mengoreksi metode operasi yang kurang efisiensi

ketinggalan zaman.

3. Anggaran memungkinkan para manajer untuk mengimpelementasikan

fungsi perencanaan dan pengawasan.

Page 19: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

8

Ada 4 (empat) macam anggaran sebagai berikut :

1. Appropriation budget

Appropriation budget adalah untuk memberikan batas pengeluaran

yang boleh dilakukan. Batas tersebut merupakan jumlah maximun

yang dapat dikeluarkan untuk satu hal tertentu. Dalam macam

anggaran ini umumnya digunakan dalam pemerintahan. Namun bagi

perusahaan untuk hal-hal tertentu terbatas keinginan seperti, hanya

untuk penelitian dan advertising saja.

2. Performance Budget

Performance budget adalah anggaran yang didasarkan pada atas

fungsi aktivitas dan proyek.Pada anggaran ini perhatian ditujukan

pada penilaian atau biaya-biaya yang dikeluarkan untuk suatu hal

tertentu.Dengan demikian efisiensi dan efektifitas operasi dapat

diketahui.Di dalam perusahaan anggaran yang lazim digunakan adalah

formance budget.

3. Fixed Budget

Fixed budget adalah anggaran yang dibuat untuk satu tingkat

kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana tingkat kegiatan ini

dapat dinyatakan dalam presentase dan kapasitas jumlah produk yang

dihasilkan selama jangka waktu tertentu pada Foxed budget hanya

digunakan jika diketahui dengan pasti bahwa volume real yang akan

dicapai tidak jauh berbeda dengan volume yang direncanakan semula.

Page 20: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

9

4. Flexible Budget

Flexible budget adalah bahwa untuk setiap tingkat kegiatan

terdapat norma-norma atauketentuan antar biaya yang

diperlukan.Norma itu merupakan patokan dari pengeluaran yang

seluruhnya dilakukan pada masing-masing tingkat kegiatan tersebut.

Adapun Tipe Anggaran yaitu ;

1. Anggaran Operasional

Tipe anggaran operasional yang paling umum adalah anggaran biaya,

pendapatan dan keuntungan. Anggaran biaya merupakan biaya yang

akan dikeluarkan. Anggaran pendapatan digunakan untuk mengukur

efektivitas penjualan dan pemasaran.Anggaran tersebut terdiri dari

jumlah penjualan yang dianggarkan dikalikan dengan harga

penjualan.Anggaran keuntungan merupakan gabungan antara

pendapatan dan anggaran biaya. Anggaran keuntungan terdiri dari satu

set laporan keuangan yang diproyeksikan untuk tahun mendatang.

2. Anggaran keuangan

Anggaran keuangan mengintegrasikan rencana keuangan dengan

rencana operasional.Anggaran tersebut bermanfaat karena dapat

mendeteksi rencana yang terlalu mahal, memungkinkan organisasi

mengantisipasi tindakan yang diperlukan jika suatu alternatif

dilakukan, dan melihan kondisi keuangan di masa

mendatang.Anggaran pengeluaran modal merencanakan pengeluaran

investasi di masa mendatang, seperti investasi pada bangunan,

Page 21: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

10

peralatan, dan sebagainya.Keputusan investasi merupakan salah satu

keputusan yang penting dalam suatu organisasi, karena keputusan

tersebut akan menentukan masa depan organisasi.Anggaran

pendanaan dibuat untuk memastikan bahwa organisasi akan selalu

mempunyai kas yang cukup untuk mendanai kegiatannya.Anggaran

neraca dibuat dengan menggabungkan semua anggaran untuk

memproyeksikan neraca diperiode mendatang, jika hasil yang dicapai

sesuai dengan rencana.Neraca tersebut kemudian dapat digunakan

sebagai analisis untuk menentukan apakah ada kesempatan atau

masalah yang memerlukan antisipasi tindakan tertentu.

3. Anggaran Fleksibel dan Anggaran Tetap

Dalam perencanaan anggaran, ada tiga jenis biaya yang harus

diperhitungkan, yaitu:

a. Biaya tetapyaitubiaya yang tidak terpengaruh oleh kegiatan atau

volumeproduksi perusahaan.Gaji bulanan,asuransi tahunan

/bulanan, merupakan contoh biaya tetap.

b. Biaya variabel, biaya yang berubah secara proporsional sesuai

dengan kegiatan perusahaan. Biaya bahan baku atau biaya tenaga

kerja langsung merupakan biaya variabel.

c. Biaya semi-variabel,biaya yang berubah sesuai dengan kegiatan

perusahaan, tetapi perubahan tersebut tidak proporsional. Biaya

salesman atau pemasaran merupakan contoh biaya tersebut, karena

Page 22: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

11

jumlah salesman akan naik jika penjualan naik, tetapi kenaikan

tersebut tidak proporsional dengan kenaikan penjualan.

4. Anggaran Berbasis Nol (Zero-base Budgeting)

Zero-base budgeting berbeda dengan pendekatan yang

biasa.Anggaran ini dimulai dari situasi nol setiap tahun, seolah-olah

baru pertama kali membuat anggaran.

Jenis-Jenis anggaran mempunyai beberapa tujuan :

1. Anggaran menyajikan perencanaan keuangan yang

memungkinkanperusahaan untuk dapat mengkoordinasikan semua

aktivitasnya. Dengan menggunakan anggaran para manajer

dapat memproyeksikan hasil dan mengatur strategi yang dibutuhkan

sebelum operasi perusahaan dapat dimulai,sehingga dapat

menghindari kesalahan yang merugikan perusahaan.

2. Proses penganggaran mendorong para manajer untuk menguji

kembali prestasi yang pernah diraih dan memungkinkan

merekamengubah kembali dan mengoreksi metodeoperasi yang

kurangefisiensi ketinggalan jaman.

3. Anggaran memungkinkan para manajer untuk mengimpelementasikan

fungsi perencanaan dan pengawasan.

C. Pengertian dan kegunaan Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi

penjualan,laba dan aktiva yang didasarkan pada berbagai Strategi produksi

dan pemasaran dan juga pada penentuan sumber daya yang dibutuhkan

Page 23: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

12

untuk mencapai proyeksi tersebut. Peranan anggaran berfungsi sebagai

alat penentu arah (alat perencanaan). Anggaran sebagai flapon

dan sekaligus alat pengatur otorisasi, tahapan ini sudah setingkat lebih

maju. Pada tahapan berikutnya anggaran boleh diubah asal perubahan ini

mempunyai alasan tertentu yang dapat diterima.maka rencana anggaran

adalah perkiraan untuk waktu yang akan datang disusun berdasarkan

perjalanan-perjalanan masa lalu dan masa kini.

Untuk lebih jelasnya klasifikasi anggaran yang dimuat maka

terlebih dahulu dijelaskan dalam berbagai macam klasifikasi anggaran,

dalam anggaran sebagai klasifikasinya meliputi :

1. Klasifikasi obyek

2. Klasifikasi organic

3. Klasifikasi fungsional

4. Klasifikasi ekonomi

5. Klasifikasi program perfomance.

Dari pengertian klasifikasi obyek pengelompokkan pengeluaran-

pengeluaran ke dalam jenis barang jasa yang akan dibeli. Sedangkan

untuk klasifikasi organik adalah pengelompokan anggaran atas kategori

suatu organisasi.

Klasifikasi Fungsional adalah merupakan salah satu

pengelompokkan pengeluaran atas dasar fungsi-fungsi yang akan

dijelaskan oleh pemerintah. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokkan

pengeluaran atas dasar kelompok kegiatan fungsi dan proyek yang akan

Page 24: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

13

dicapai sehingga dari pengeluaran-pengeluaran anggaran nantinya dapat

diukur efisiensi dan penegasan yang dapat dijalankan. Dengan

mengetahui macam-ma-cam klasifikasi anggaran tersebut di atas, dengan

data yang ada dapatlah ditentukan perencanaan anggaran belanja rutin

pada lokasi penelitian yang terpilih disusun berdasarkan dengan sistimasi

sebagai dasar dalam pertimbangan klasifikasi anggaran yang sesuai.Untuk

itu penulis akan menyajikan data-data dalam penyusunan anggaran

belanja rutin pada lokasi yang terpilih dimana anggaran tersusun sebagai

berikut :

1. Belanja Pegawai terbagi atas :

a. Gaji Pokok

b. Tunjangan Tambahan

c. Tunjangan istri / suami

d. Tunjangan anak

e. Tunjangan jabatan

f. Belanja Pegawai lainnya yang meliputi :

1) Tunjangan pangan/beras

2) Biaya lembur

3) Honor untuk juru pemelihara bangunan purbakala

2. Belanja barang terdiri atas :

a. Keperluan sehari-hari perkantoran, dipergunakan untuk :

1) Keperluan bahan/ alat tulis menulis

2) Peralatan kantor ketata usahaan

Page 25: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

14

3) Perlatan bahan/ alat tulis menulis dan bahan lain

4) Perlatan rumah tangga kantor

5) Bahan rumah tangga kantor

6) Pembiayaan benda-benda pos

7) Biaya rapat dinas

8) Biaya penerimaan tamu

9) Biaya transportasi

10) Biaya petugas jaga malam.

b. Belanja barang inventaris kantor :

Semua barang-barang yang berhubungan dengan barang

inventaris kantor dan Barang-barang keperluan tambahan.

c. Belanaja langganan daya jasa yang terbai atas :

1) Biaya langganan listrik

2) Biaya langganan telepon

3) Biaya langganan gas dan air

d. Bahan alat-alat dan barang-barang lain.

e. Lain-lain

Setelah penulis mengemukakan sistimatika perencanaan

pembelanjaan tersebut dibagi atas :

a. Jenis belanja pegawai

b. Jenis belanja barang

Page 26: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

15

Kedua jenis pengeluaran ini dapat dibagi pula pada masing-

masing mata anggaran yang direrminkan dalam rangka

pengoperasian, antara lain Jenis belanja pegawai terdiri dari :

a. Gaji dengan kode mata anggaran 110

b. Tunjangan beras dengan kode mata anggaran 120

Agar dapat melaksanakan pengendalian yang efektif,

maka seorang pimpinan atau pelaksanan tugas memerlukan

informasi, sebagai berikut :

1) Biaya yang digunakan apakah sesuai dengan hasil dari bagian

pekerjaan yang telah dilaksanakan. Jika terjadi perbedaan

(lebih besar atau lebih kecil dari rencana biaya) di mana

dimana hal terjadi dan siapa yang bertanggung jawab dan apa

yang dikerjakan.

2) Merupakan biaya yang akan datang sesuai dengan rencana atau

melebihi rencana. Tanggung jawab pengendalian tidak

hanya pada manajer saja tetapimerupakan tanggungjawab

semua orang yang terlihat pada aktivitas tersebut agar dapat

mengerjakan bagiannya dengan baik dan tepat waktu.

D. Pengertian pengendalian dan pengendalian keuangan

Pengendalian adalah proses untuk memberikan kembali menilai

dan selalu memonitor laporan-laporan aapakah pelaksanaantidak

menyimpang daritujuan yang sudah yang sudah ditentukan. Pengendalian

bertumpu pada konsep umpan balikyang secara kontinyu mengharuskan

Page 27: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

16

adanya pengukuran pelaksanaan dan pengambilan tindakan koreksi yang

ditujukan untuk menjamin pencapaian tujuan-tujuan.Untukproses

pengendalian ini,maka yakni manajemen sedapat mungkin mendapatkan

informasi yang tepat dan up todate agar para manajer dapat segera

mengadakan tindakan-tindakan pengendalian sebelum sesuatu

penyimpangan serius. Karena pengendalian yang teraturakan

menghasilkan suatu pencapaian yang efektif.

Bila diperhatikan pengertian tersebut di atas, maka ada 4 (empat)

langkah pokok yang terkandung dalam pengendalian, yaitu :

1. Penentuan standar dan metode mengukuran kegiatan. Pada langkah

pertama ini adalah penentuan standar dan ukuran pada beberapa

kegiatan, seperti penentuan target penyelesaian tugas pada proses

pembayaran, pencatatan dan sebagainya. Standar dan ukuran ini harus

ditentukan secara tepat dan dapat diterima oleh pelaksananya.

2. Mengukur kegiatan yang dilakukan. Langkah kedua adalah

merupakan proses pengulangan penentuan pengukuran kegiatan yang

berlangsung secara terus menerus, tergantung dari jenis kegiatan yang

diukur atau standar yang ditentukan.

3. Membandingkan kegiatan dengan standar dan menginterprestasikan

penyimpangan, bila ada penyimpangan. Dalam langkah kedua ini

yaitu membandingkan dengan standar atau targetnya. Namun

kompleksitasnya dapat terjadi pada menginterprestasi penyimpangan

Page 28: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

17

dengan berbagai deviasi yang bersifatsementara dan tidak terlalu

penting.

4. Melakukan tidakan koreksi. Langkah ini menyangkut pengecekan,

yaitu apabila menunjukkan hasil kegiatan yang ternyata dibawah

standar, sehingga perlu dilakukannya tindakan secara tuntas agar

dapat dikatakan sebagai pengawasan dan bukan merupakan

pengamatan saja.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa pengendalian adalah suatu proses yang merupakan

kunci dari fungsi manajemen dalam rangka mengendalikan jalannya

kegiatan organisasi sebagai usaha untuk mencapai yang telah

direncanakan. Atau dengan kata lain bahwa pengendalian merupakan

suau sistem atau metode yang menghendaki agar pelaksanaan suatu

kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan,dan bila terjadi penyimpangan maka segera dilakukan

tindakan koreksi yang dapat memperbaiki penyimpangan yang terjadi.

Untuk mengukur pelaksanaan dilakukan dengan cara analisis

varians, untuk menentukan sebab-sebabnya, sehingga

dapat dilakukan pemilihan alternatif yang terbaik untuk menentukan

rencana yang akan datang. Agar lebih efektif proses pengendalian ini

harus pada titik atau pada waktu mulai dilakukan kegiatan,

artinya seorang manajer yang bertanggungjawab akan tindakan tertentu

sebelumnya harus mengusahakan suatu bentuk pengendalian.

Page 29: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

18

Untuk itu tujuan-tujuan rencana-rencana dan kebijaksanaan-

kebijaksanaan dan standar-standar yang telah ditetapkan harus

disampaikan kepada manajer dan dipahami sepenuhnya oleh manajer

tersebut terlebih dahulu untuk kemudian dilaksanakan pelaksanaan itu

harus tetao dimonitor apakah sesuai dengan rencana semula.

Pengendalian pada prinsipnya dapat memperhatikan suatu

kegiatan dan selalu mengawasi aktivitas sehari-hari,

maka pengendalian manajemen yang didefinisikan bahwa, pengendalin

adalah proses atau usaha yang sistimatis dalam penetapan

standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan,sistem informasi umpan

balik, membandingkan pelaksanaan nyata dengan perencanaanmenentukan

dan mengatur penyimpangan-penyimpangan serta

melakukan koreksi perbaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

sehingga tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Pengendalian keuangan

merupakan upaya yang dilakukan agar investasi, alokasi biaya, dan

perolehan laba berjalan sesuai dengan rencana perusahaan. Pengendalian

keuangan adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan,

yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan

untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana

yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam

lingkungan operasi.

Page 30: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

19

E. Jenis-Jenis Pengendalian Keuangan

Pada dasarnya setiap penanaman investasi mengandung dua

macam unsur-unsur pengendalian keuangan aliran kas terdiri dari :

1. Pengendalian keuangan berdasarkan aliran kas keluar netto (net out

flow cash ) yaitu yang diperlukan untuk investasi baru.

2. Pengendalian keuangan berdasarkan aliran kas masuk netto tahunan

(net anual inflow of cash), yaitu sebagai hasil dari investasi baru yang

ini sering pula disebut net cash proceeds atau cukup dengan istilah

proceeds.

Berdasarkan pengertian di atas menunjukkan bahwa yang dianggap

sebagai aliran kas keluar harus dikendalikan adalah sejumlah dana

yang dikeluarkan untuk keperluan investasi, sedangkan aliran kas

masuk secara netto tahunan adalah hasil dari investasi yang

ditanamkan. Ada perbedaan pengertian antaracash flow atau proceeds

denganlaba yang dilaporkan dari laporan keuangan.Laporan keuangan

akan menujukkan data tentang laba yang belum tentu menunjukkan

kas perusahaan, karena ada pos yang dianggap pengeluaran menurut

laporam rugi laba sementara itu konsep cash flow menganggap bukan

pengeluaran. Pos yang dianggap pengeluaran menurut laporan rugi

laba adalah depresiasi.

Ada perbedaan pengertian antara cash flow atau proceeds dengan

laba yang dilaporkan dari laporan keuangan. Laporan keuangan akan

menujukkan data tentang laba yang belum tentu menunjukkan kas

Page 31: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

20

perusahaan, karena ada pos yang dianggap pengeluaran menurut

laporam rugi laba sementara itu konsep cash flow menganggap bukan

pengeluaran. Pos yang dianggap pengeluaran menurut laporan rugi

laba adalah depresiasi. Oleh karena itu pada konsep cash flow

dapatlah dihitung dengan metode proceeds atau cash flow dengan

menggunakan rumus yaitu :

a. Kas masuk bersih = laba setelah pajak + penyusutan :kalau kita

menganggap bahwa proyek tersebut dibelanjai dengan modal

sendiri seluruhnya.

b. Kas masuk bersih = laba setelah pajak + penyusutan + bunga ( 1

- Tax ) : kalau proyek tersebut dibelanjai sebagian dengan modal

pinjaman.

F. Pengertian Kas dan Anggaran Kas

Untuk menjaga likuiditas perusahaan perlu membuat perkiraan

atau estimasi mengenai alirankas di dalam suatu instansi pemerintah.

Dalam hal ini instansi tersebut perlu menyusun anggaran kas.

Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat

likuiditasnya yang memberikan batas tertentu tentang penggunaan dana

yaitu pengertian anggaran kas atau cash forecast (ramalan kas), adalah

kebutuhan kas dalam jangka pendek yang merupakan bagian dari financial

planning perusahaan.

Periode anggaran kas umumnya disusun untuk jangka waktu satu

tahun yang dibagi dalam interval tertentu seperti bulanan, kuartalan dan

Page 32: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

21

enam bulan, untuk menyusun anggaran kas yaitu dalam mingguan atau

bulanan. Sedangkan perusahaan yang mempunyai pola cash flow relatif

dapat menyusun anggaran kas dalam kuartalan atau tahunan. Namun

demikian jarang sekali anggaran kas disusun untuk lebih dari waktu satu

tahun.Walaupun dengan interval bulanan.Karena sukar untuk menjamin

validitas ramalan baik ramalan penerimaan kas namun ramalan

pengeluaran kas.Apabila jika dihadapkan dengan situasi ekonomi yang

kurang stabil.Pada tingkat inflasi yang tinggi misalnya, anggaran kas lebih

baik disusun dalam interval yang lebih pendek yaitu dalam bulanan.

Masukan kunci dari anggaran kas adalah ramalan penjualan atas

sales forecash yang diberikan oleh bagian penjualan.berdasarkan ramalan

tersebut, manajer financial dapat mengestimasikan cash flow bulanan yang

dihasilkan dari produksi penerimaan baik penerimaan dari penjualan tunai

maupun dari penjualan kredit dan pengeluaran.

G. Pengertian Realisasi

Anggaran Perencanaan dan Pengendalian realisasi adalah

melakukan sesuatu sehingga menjadi. Sedangkan realisasi aggaran dapat

digunakan sebagai alat pengendalian kegiatan perusahaan. Realisas

anggaran, yaitu :

1. Tidak dapat diabaikan bahwa anggaran sendiri mempunyai peranan

penting dalam mengendalikan operasi perusahaan. Pengendalian

dalam arti membandingkan anggaran dengan realisasinya.Dari

anggaran tersebut tidak hanya untuk mengukur jumlah penyimpangan

Page 33: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

22

yang terjadi juga menyebabkan penyimpangan tersebut dan

bagaimana tindakan koreksinya.

2. Pengendalian merupakan suatu usaha kegiatan atau proses yang mana

pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan keadaan yang diinginkan.

Di dalam pelaksanaan suatu anggaran ada kemungkinan ditemui

keadaan-keadaan yang tidak diperkirakan sebelumnya yang

membutuhkan perlunya suatu perubahan pada anggaran tersebut.

Suatu sistem pengendalian yang baik dapat memberikan kemudahan

untuk melaksanakan penyesuaian terhadap hal-hal yang tidak

diperkirakan sebelumnya.

Realisasi anggaran tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran

tetapi mempunyai beberapa fungsi antara lain :

1. Sebagai alat perencanaan kegiatan organisasi atau pusat

pertanggung jawaban perusahaan dalam jangka pendek.

2. Membantu mengkoordinasikan rencana jangka pendek.

3. Sebagai alat komunikasi rencana kepada berbagai manajer pusat

petanggungjawaban.

4. Alat untuk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan pusat

pertanggungjawaban yang dipimpinnya.

5. Alat pengendalian kegiatan dari penilaian prestasi pusat

pertanggungjawaban dari para manajernya.

6. Alat untuk mendidik para manajer mengenai bagaimana bekerja

secara terinci pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya

Page 34: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

23

dan sekaligus menghubungkan pusat pertanggungjawaban lain di

dalam organisasi.

H. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas

1. Prosedur Penerimaan Kas

Di dalam suatu perusahaan prosedur penerimaaan uang melibatkan

beberapa bagian transaksi-transaksi penerimaan uang tidak terpusat

pada suatu bagian saja agar dapat memenuhi prinsip-prinsip internal

control.Diantara bagian-bagian yang terlibat di dalam proses

penerimaan uang, sebagai berikut :

a. Bagian surat masuk

Bagian surat masuk bertugas menerima semua surat-surat yang

diterima perusahaan. Surat yang berisi pelunasan piutang harus

dipisahkan dari surat-surat lainnya. Setiap hari bagian surat

membuat daftar penerimaan uang harian, mengumpulkan chek

dan remittance advice. Kecocokan antara jumlah dalam chek

dengan jumlah dalam remittance menjadi tanggung jawab bagian

surat masuk.Setelah daftar penerimaan uang harian selesai

dikerjakan oleh bagian surat masuk, maka daftar tersebut

didistribusi oleh kepala bagian yang bersangkutan, satu lembar

bersama-sama dengan chek diserahkan kepada kasir.Dari Satu

lembar bersama dengan remittance advice diserahkan kepada

seksi piutang. Jika dalam surat yang diterima oleh bagian surat

masuk terdapat remittancesesudah diterima, amplop dari

Page 35: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

24

langganan dapat digunakan sebagai remittance sesudah ditulis

jumlahnya pada halaman muka amplop tersebut.

b. Kasir

Kasir bertugas menerima uang yang berasal dari bahan surat

masuk pembayaran langsung atau dari penjualan oleh salesman.

Kasir harus membuat surat setoran kebank dan menyetorkan

semua uang yang diterimanya.Agar penerimaan uang ini dapat

diawasi dengan baik, maka satu lembar bukti sebagai setoran

dari bank langsung dikirm ke bagian akuntansi. Bukti setoran

yang diterima di bagian akuntansi dicocokkan dengan daftar

penerimaan uang yang dibuat oleh bagian surat masuk dan oleh

kasir. Salah satu cara pengawasan penerimaan uang langsung oleh

kasir dapat dilakukan dengan dibuatnya bukti kas masuk yang

diberi nomor urut yang dicetak

c. Bagian piutang

d. Bagian pemeriksaan interen

Penerimaan uang/ kas biasanya berasal dari berbagai bentuk

sumber, ada sumber yang sering terjadi seperti pelunasan piutang,

penjualan tunai, tetapi ada pula sumber penerimaan yang jarang

terjadi, seperti penjualan aktiva tetap.

Selain sumber-sumber tersebut, penerimaan-penerimaan

uang bisa juga berasal dari adanya pinjaman baik dari bank

maupun dari pinjaman wesel. Apabila terjadi setoran model baru,

Page 36: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

25

maka ini juga merupakan sumber penerimaan kas. Formulir-

formulir yang digunakan dalam prosedur penerimaan uang adalah

sebagai berikut

1) Dokumen (bukti) asli pendukung setiap penerimaan uang

yang terdiri dari :

i. Pemberitahuan tentang pelunasan dari para langganan

(remittance advice) atau amplop.

ii. Bukti penerimaan uang yang diberi nomor urut yang

dicetak dan dibuat oleh kasir untuk penerimaan uang

langsung.

iii. Pita daftar penjualan tunai

iv. Pemberitahuan tentang pelunasan, daftar penjualan

salesman.

v. Pemberitahuan dari bank tentang pinjaman, penagihan

oleh bank.

2) Data harian yang menunjukkan kumpulan ataukah

ringkasan penerimaankas yang terdiri dari :

i. Bukti setoran ke bank

ii. Daftar penerimaan kas harian (dibuat oleh kasir) dan

daftar penerimaan kas harian (yang dibuat oleh

bagian surat masuk).

iii. Ringkasan cash register

iv. Proof tapes

Page 37: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

26

3) Buku jurnal (book of original entry)

i. Jurnal penerimaan uang (terperinci)

ii. Kombinasi proof shhet dengan jurnal penerimaan uang.

4) Buku pembantu piutang dan buku besar.

5) Uang tunai/ kas adalah barang yang mudah menjadi sasaran

pencurian dan penyelewengan, karena uang itu mudah

dibawa, maka mudah disimpang dan mudah digunakan untuk

mengadakan transaksi. Oleh karena itulah pengawasan yang

baik sangat diperlukan, sejak saat diterimannya sampai

dimaksudkan ke dalam besi peti (brankas), atau langsung

disimpan kebank agar uang tersebut dapat terhindar dari

beberapa bahaya (resiko) yang bisa melanda perusahaan.

2. Prosedur Pengeluaran Kas

Untuk bisa menyusun suatu manual atau pedoman tentang

sistem dan prosedur pencatatan kas, maka terlebih dahulu harus

diadakan analisa tentang fungsi daripada pengeluaran kas tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut di antaranya sebagai berikut :

a. Pengeluaran kas harus diperinci agar dapat disusun suatu

ikhtisar laporan dan pencatatan, dari kedalam jurnal

pengeluaran kas.

b. Dalam perusahaan kecil, pos-pos debet dapat berasal dari

"voucher register", jurnal pembelian (buku pembelian), atau

Page 38: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

27

dari perincian faktur-faktur terpisah dari prosedur jurnal

ataukah catatan harian. Jadi buku jurnal atau pencatatan

pengeluaran kas dipakai sebagai kontrol chek terhadap buku-

buku tersebut di atas.

c. Sebagian besar pos-pos debet sebagai lawan pengeluaran kas

adalah pos-pos harta, utang dan biaya tetapi juga bisa berakibat

pos debet pada kelompok rekening dalam neraca serta rugi

laba. Catatlah pengeluaran kas dengan baik dan posting ke pos

debet. Suatu sistem efektif mengenai pengeluaran kas hal

sangatlah penting sehingga tidak kalah pentingnya dengan

sistem yang ada pada penerimaan kas.

Oleh karena pengurus dan pimpinan suatu perusahaan harus

mengirim surat dan dapat menjelaskan mengenai siapa yang

berwewenanguntuk menandatangani chek. Semua

pembayaran/pengeluaran kas, sebaiknya dilakukan dengan chek

atau nama perusahaan ataukah chek voucher, merupakan suatu

formulir yang dikirim kepada kreditur sebagai pemberitahuan

tentang pembayaran bersama dengan cheknya, tembusannya

merupakan catatan utang yang menunjukkan suatu persetujuan

pembayaran, sehingga bukti tanda terima dapat diperoleh secara

otonomi. penandatanganan chek-chek yang cukup banyak ini yang

memerlukan suatu ketelitian dan keamanan sehingga mereka yang

menandatangani chek harus mempertanggung jawabkan setiap

Page 39: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

28

transaksi yang meragukan atau tidak dimengerti sepenuhnya.

Meskipun sistem pengendalian interen tidak dapat disesuaikan

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, tetapi dalam hal

ini perlu adanya pedoman dalam pembukuan.

Sistem dan pembukuan dalam pengendalian interen yang

perlu diperhatikan, sebagai berikut :

a. Sebelum faktor pembelian disetujui untuk dibayar, harus

dilakukan pemeriksaan perhitungan-perhitungannya dalam

faktur dan dokumen-dokumen pendukungnya.

b. Dalam hal adanya retur pembelian, maka jumlahnya harus

dapat ditentukan untuk mengurangi hutang yang akan dibayar.

c. Semua hutang dibayar dalam periode potongan sehingga

diperoleh potongan pembelian.

d. Jumlah saldo dalam buku pembantu hutang harus cocok

dengan besarnya saldo rekening kontrolnya dan dengan surat

pernyataan piutang dari penjual (kreditur).

e. Semua pengeluaran uang harus dengan chek kecuali untuk

pengeluaran dari kas kecil.

f. Pembentukan dana kas kecil dengan inpers sistem.

g. Penandatanganan chek harus dipisahkan dari orang yang

memegang buku chek.

Page 40: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

29

h. Petugas yang menandatangani chek dibedakan dari petugas

yang menyetujui pengeluaran kas dan sedapat mungkin

keduanya harus menyarankan uang jaminan.

i. Harus ada pertanggung jawaban dari pemegang buku chek

tentang nomor-nomor chek yang digunakan, serta yang

dibatalkan.

j. Tanggung jawab penerimaan uang harus dipisahkan dari

tanggung jawab atas pengeluaran kas, dimana prinsip ini tidak

berlaku untuk lembaga-lembaga keuangan seperti bank.

k. Petugas pengeluaran uang harus dipisahkan dari petugas

yang mengerjakan pembukuan kas.

l. Rekonsiliasi laporan dilakukan oleh petugas yang tidak

menandatangani chek, atau menyetujui pengeluaran.

m. Persetujuan pengeluaran uang harus didukung dengan faktur

dari penjual yang sudah disetujui serta dokumen-dokumen

pendukung lainnya.

n. Chek untuk pengisian kas kecil dan gaji pegawai harus dibuat

atas nama penerima.

o. Sesudah dibayar, semua dokumen pendukung harus di cap

lunas atau dilubang agar tidak digunakan lagi.

p. Dilakukan cuti berkala untuk petugas-petugas pengeluaran

uang kas.

Page 41: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

30

q. Transfer uang antara bank harus dengan izin khusus dan dibuat

rekening perantara.

I. Kerangka Pikir

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

DINAS PERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN KOTA

MAKASSAR

ANGGARAN

ANGGARAN OPERASIONAL & ANGGARAN KEUANGAN

REALISASIPERENCANAAN

ANALISIS PERENCANAAN DANPENGENDALIAN

HASIL

Page 42: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

31

J. Hipotesis

Sehubungan dengan malasah pokok yang dikemukakan di atas, maka

hipotesis yang diajukan sebagai berikut :"Diduga bahwa perencanaan dan

pengendalian keuangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Makassar sudah dikelola secara baik/efektif ".

Page 43: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

32

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LokasidanWaktuPenelitian

Untukmemperoleh data yang

dibutuhkandalampenyusunanProposalini,

makapenulismemilihDinasPerindustriandanPerdagangan Kota Makassar.

Waktupenelitianuntukmemperoleh datadibutuhkanwaktu ± 2

bulanlamanyadan di laksanakanpadamulai 30 sampai21 juli2016.

B. TeknikPengumpulan Data

Proses pengumpulan data,

makapenulismengadakanstudidanpengumpulan data

melaluipenelitianlapang (field research) danpenelitianpustaka (library

research), adalah sebagai berikut :

1. Penelitianlapang( field research ), yaitukegiatanpenelitianlapangan,

dimanapenulismencari data yang menjadiobyekpenelitian,

untukitupenulismelakukanpengamatansetempatdanwawancarasecarala

ngsungdenganpimpinansertabeberapakaryawan/stafDinas

Perindustriandan perdagangan kota Makassar sertamengumpulkan

data berupalaporan-laporan yang

disajikandanmengumpulkaninformasi yang diperlukan.

Penelitianpustaka ( library research ),yaitupenulismengumpulkan data

yang

Page 44: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

33

berhubungandenganteoritentangperencanaandanpengendaliankeuanga

nuntukmemenuhikebutuhandana, makauntukmemperoleh data

dalamfungsidiperolehdaribukuliteraturdancatatanperkuliahan.

C. JenisdanSumber Data

1. Jenis Data

a. Data kualitatif, yaitu data yang diperolehdariDinas perindustrian

dan Perdagangan Kota Makassar

berupainformasisecaralisanmaupuntertulis.

b. Data kuantitatif, yaitudata yangdiperolehmelalui Dinas

Perindustrian dan perdagangan kota Makassardalambentukangka-

angka.

Padapenelitianinijenis data yang digunakanadalah Data

kualitatif.

2. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang

diperolehmelaluipengamatandanwawancaradenganKepalaBagian/st

aff Karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Makassar.

b. Data sekunder, adalah data yang diperolehmelaluidokumen-

dokumenlaporanbagianKeuangan Pada DinasPerindustrian dan

Perdagangan Kota Makassar.

D. MetodeAnalisis

Page 45: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

34

Untukmengujidanmembuktikanbenartidaknyahipotesis yang

diajukansebelumnya, makapenulismenggunakanmetodeanalisis,

Menganalisis data secaradeskriptifdenganmenggunakanteori yang

menjelaskanperencanaandanpengendaliankeuangan yang

secaraesifiendanefektif.Teknikanalisis data yang

digunakandalampenelitianiniadalahanalisisdata kualitatif. Analisis data

dalampenelitiankualitatif, dilakukanpadasaatpengumpulan data

berlangsung,dansetelahselesaipengumpulan data

dalamperiodetertentu.Padasaatwawancarapenelitisudahmelakukananalisist

erhadapjawaban yang diwawancarai.Bilajawaban yang

diwawancaraisetelahdianalisisterasabelummemuaskan,

makapenelitiakanmelanjutkanpertanyaanlagi, sampaitahaptertentu,

aktivitasdalamanalisis data

kualitatifdilakukansecarainteraktifdanberlangsungsecaraterusmenerussamp

aituntas,sehinggadatanyasudahjenuh.Berdasarkankonsep di atas,

selamawawancaraberlangsungdansetelahdiperolehhasilwawancara,peneliti

menganalisis data

denganmereduksiterlebihdahulukemudianmenyederhanakanselanjutnyame

ringkasnya.Hasildarimasing-

masingtahaptersebutdiolahberdasarkantopikpertanyaandan level informan.

Untuk data

dokumentasi,analisadilakukandenganmensortinyaterlebihdahulukemudian

ditabulasidanterakhirdiringkas.Hasildarimasing-

Page 46: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

35

masingtahapdiolahberdasarkanjenisdokumendanketerkaitannyadengantopi

kwawancara.Sedangkanuntuk data observasi,

tahapanalisisnyayaitudisortirterlebihdahululaluditabulasikemudiandiringka

sdankalauperludiedit.Hasildarimasing-

masingtahap,diolahberdasarkanobjek yang di obsevasi,

ketekaitannyadengantopikwawancaraataudokumentasi,

dankaitanyadenganrumusanmasalah.

Page 47: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM DINAS PERINDUSTRIAN DAN

PERDAGANGAN KOTA MAKASSAR

A. Sejarah berdirinya Dinas perindustrian dan perdagangan kota

Makassar.

Sejarah terbentuknya Dinas perindustrian dan perdagangan kota Makassar

adalah merupakan bagian dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi

Sulawesi Selatan, berdasarkan Surat Keputusan Republik Indonesia Nomor

102 Tahun 2001 Tentang uraian dan pemisahan khusus Balai Industri dan

Perdagangan Kota Makassar. Sedangkan adanya penggabungan antara

Departemen Perindustrian dengan Departemen Perdagangan No.

115/IP/RI/II/2000, dengan tujuan untuk mengirit biaya negara. Balai

penelitian dan perkembangan Ujung Pandang yang disingkat Balai Industri

Ujung Pandang pada tahun 1947 dikenal dengan nama Laboratorium

Selanding Onderrzcek Filisial di bawah Departemen Van Economische Zabon

pada tahun 1952 kemudian berubah menjadi Balai Penyelidikan Kimia

Cabang Makassar dibawah Balai Penyelidikan Kimia Bogor, selanjutnya pada

tahun 1961 berubah menjadi Balai Penelitian Kimia Makassar di bawah PNPR

Nupiksa Yasa Departemen Perindustrian Rakyat.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 34/M/SK/

I/1969 Balai Penelitian Kimia Makassar di alihkan dari PNPR Nupiksa Yasa

ke lembaga penelitian dan penyelidikan Industri (LPPI).

Page 48: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

37

Tahun 1975 beralih di bawah Pusat Penelitian dan pengembangan aneka

industri kerajinan (Pusaninkra) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Perindustrian Nomor 370/M/SK/8/1975, kemudian pada tahun 1980 Balai

Penelitian Ujung Pandang dirubah lagi menjadi Balai Penelitian dan

Pengembangan Industri Ujung Pandang disingkat Balai Industri Ujung

Pandang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dengan Nomor

357/II/SK/1980 tanggal 26 - 08 - 1980 dibawah Badan Penelitian dan

Pengembangan Industri (BPPIP) naungan Pemerintah yang di kenal dengan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar.

Dengan kembalinya nama Kota Makassar, maka otomatis nama Balai

Penelitian dan Pengembangan Industri Ujung Pandang menjadi Balai

Penelitian dan Pengembangan Industri Makassar yang di singkat Balai

Industri Makassat disingkat (BIMAK). Berdasarkan Surat Keputusan menteri

Perindustrian dan Perdagangan nomor 784/MPC/Kep/II/2002 tanggal 29

November 2002 tentang organisasi dan tata kerja Balai Riset dan Standisasi

Industri dan Perdagangan, nama Balai Industri Makassar berubah menjadi

Balai Riset dan Standisasi Industri dan Perdagangan Makassar disingkat

Baristand Indag Makassar. Sedangkan nama Ujung Pandang yang banyak

ditumbuhi tanaman pandan. Baik orang Makassar maupun orang bugis dalam

percakapan sehari-hari menyebut "Jumpandang". Nama Ujung Pandang,

kemudiaan diresmikan pada tahun 1971 menggantikan nama Makassar tempo

doelue, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1971, akhirnya pada

tanggal 1 Januari 2000 dipakai kembali nama Makassar.

Page 49: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

38

B. Tugas-tugas dan fungsinya

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Makassar sampai sekarang masih tetap berpedoman pada

Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 357/M/SK/8/1980 tanggal 26-

08-1980.

Peranan dalam menunjang pertumbuhan industri khususnya di

MPPI - D, yaitu :

1. Dapat membantu pemerintah dalam pengembangkan industri terutama

industri kecil, dengan melaksanakan penelitian dan pengembangan

terhadap terhnologi bahan baku, proses, peralatan dan hasil produk

2. Menyerahkan hasil-hasil penelitian pengembanagan :

a. Penataran dan latihan kerja bagi para tenaga penyuluh

b. Penyebaran publikasi hasil penelitian dan pengembangan dan brosur-

brosur petunjuk tehnis.

c. Pemberi advice lisan maupun tulisan kepada pengusaha dan

masyarakat yang memerlukan.

d. Mempromosikan hasil-hasil litban melalui pameran dan media massa.

e. Membantu pemerintah dan masyarakat industri dalam usaha

standardisasi, antara lain penyiapan, penyesuaian SII, promosi SUI,

dan SII, monitoring hasil industri

3. Memberi pelayanan tehnis kepada masyarakat industri (besar, menengah

dan industri kecil), dalam :

Page 50: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

39

a. Pengujian bahan baku/ penolong, peralatan dan hasil industri.

b. Pengawasan mutu hasil industri dimana sudah wajib laku atau sudah

memakai tanda SII yang diatur dengan SK. Menteri Perindustrian.

c. Pengawasan mutu peneliti komoditi ekspor (mengeluarkan sertifikat

mutu ekspor) yang di atur dengan SK.Menteri Perdagangan.

b. Memberi bantuan teknis tentang tehnologi bahan baku proses,

peralatan dan produk termasuk rencana bangun dan perekayasaan

industri kepada :

a. Masyarakat yang bermaksud mendirikan industri kecil

b. Pengusaha industri kecil dalam mengembangkan usaha

c. Pengusaha industri kecil dalam memecahkan salah teknis di

perusahaannya dalam rangka menanggulangi perencanaan aktivitas

industri.

Page 51: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

40

C. Struktur Organisasi

Struktur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar

Page 52: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

41

Keterangan :

Untuk mengetahui struktur pemerintahan daerah berlaku perlu

diperhatikan mengenai pasal-pasal penting yang mengatur dalam hal mengenai

Keputusan Menteri Departemen Perindustrian dan Perdagangan Nomor

86/MPR/Kep/3/2001 tentang organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian

dan Perdagangan.

Jelas kiranya bahwa struktur organisasi itu memegang peranan penting

dalam bentuk sikap organisasi. Tuntutan fungsi kepada individu ialah harus taat

pada tata tertib organisasi. Dan lain halnya mungkin terjadi apabila segala

tindakan dari setiap individu dilakukan demi kepentingan organisasi sesuai

dengan kode organisasi yang ada seperti :

1. Organisasi adalah sekelompok orang-orang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan tertentu.

2. Organisasi adalah struktur organisasi antara hubungan-hubungan pribadi

yang berdasarkan wewenang formil dan kebiasaan dalam suatu sistem

administrasi.

3. Organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas-aktivitas atau tenaga

manusia yang dapat dikoordinir dengan rasa kesadaran.

Jadi organisasi menurut definisi di atas adalah suatu kelompok

manusia yang secara sadar bekerja sama dalam hubungan secara pribadi

dan kebiasaan dari suatu sistem yang telah digariskan untuk mencapai

tujuan tertentu, yaitu hubungan fungsi dan wewenang serta tanggung

Page 53: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

42

jawab yang secara secara tegas telah ditentukan dalam struktur

organisasi.

Kalau di pemerintahan pusat pimpinan pemerintahan dipegang

oleh seorang pejabat yang disebut Menteri atau Dirjen, sedangkan di

daerah dipegang oleh seorang Kepala Dinas. Dengan demikian, tibalah

penulis akan mengutarakan susunan organisasi pada Kantor Riset dan

Standardisasi Perindustrian dan Perdagangan menjalankan Pemerintahan

Kota Makassar Sulawesi Selatan secara garis besarnya dapat disimpulkan,

sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan kota Makassar sebagai

Pucuk pimpinan yang merupakan pula jabatan tertinggi yang mempunyai

fungsi sangat penting di dalam melaksanakan segala sesuatu yang

berkaitan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar

sebagai bahan eksekutif yang bergerak dibidang urusan rumah tangga,

juga menjadi atau rantai yang bergerak dalam organisasi pemerintah

Pusat.

Adapun tugasnya yaitu :

a. Koordinasi : dalam arti mengatur dan membina kerja sama untuk

mengintegrasikan seluruh administrasi dan mengkoordinasikan

penyusunan peraturan perundang-undangan.

b. Pelayanan : dalam arti memberikan pelayanan teknis dan

administrasi bagi satuan organisasi dalam lingkungan instansi yang

bersangkutan.

Page 54: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

43

c. Perencanaan dalam arti mempersiapkan suatu rencana penyusunan

program dan menilai pelaksanaan rencana berdasarkan kebijaksanaan

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Pembinaan administrasi dalam arti membina urusan tata usaha

mengelola dan membina kepegawaian, pengelolaan keuangan dan

perbekalan serta mengadakan hubungan dengan lembaga resmi dan

masyarakat.

e. Pembinaan organisasi dan tata laksana dalam arti melakukan

penelitian dan pengembangan dalam rangka membina serta

memelihara seluruh kelembagaan dan ketata laksanaan.

f. Keamanan dan ketertiban dalam arti memelihara dan membina

keamanan serta ketertiban dalam hal hubungan nya dengan

pelaksanaan administrasi.

2. Sekretaris, berfungsi untuk mengkoordinasikan, membimbing dan

mengendalikan serta mengadakan evaluasi atas kegiatan bagian-bagian

dalam rangka pelaksanaan tugas pokoknya dan melakukan tugasnya, serta

tugas lain diserahkan kepadanya.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan perdagangan kota Makassar terdiri

dari beberapa bagian antara lain :

a. Sub Bagian umum Kepegawaian

b. Sub bagian Keuangan

c. Sub bagian Perlengkapan

3. Jabatan fungsional

Page 55: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

44

4. Bidang perindustrian

Terdiri dari :

a. Seksi usaha industry

b. Seksi sarana industry

c. Bimbingan produksi

5. Bidang perdagangan

Terdiri dari :

a. Seksi usaha dan sarana perdagangan

b. Seksi pembinaan dan pengawasan pendaftaran perusahaan

c. Seksi pengkajian dan pengawasan

6. Bidang perlindungan konsumen dan kemetrologian

Yang terdiri dari :

a. Seksi perlindungan konsumen

b. Seksi pengawasan dan kemetrologian

c. Seksi tertib niaga dan distribusi

7. Bidang Pengembangan dan pembinaan usaha

Terdiri dari :

a. Seksi pengembangan dan pengendalian usaha

b. Seksi informasi dan promosi

c. Seksi pemberdayaan dan penyuluhan

8. UPTD

Page 56: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

46

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Perencanaan Anggaran dan Pengendalian keuangan

Perencanaan keuangan pada kantor Dinas Perindustrian dan perdagangan

kota Makassar sesuai dengan standar yang ditetapkan bahwasanya

Penggunaan Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Belanja. Anggaran

memegang peran dan fungsi yang sangat penting dalam penyelenggaraan

pemerintahan di kota Makassar. Oleh karena itu, apabila kualitas anggaran

daerah rendah, maka kualitas pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan daerah

juga cenderung lemah, salah satunya DISPERINDAG ini sebagai sebagai

salah satu fungsi pembangunan pemerintahan. Anggaran yang disusun setiap

tahun merupakan desain teknis pelaksanaan strategi untuk mencapai visi dan

misi pembangunan SKPD Kota Makassar sebagaimana tertuang dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Makassar

dan/atau Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota

Makassar.

Peran dari penganggaran untuk perencanaan adalah mewujudkan

pencapaian target-target atau sasaran pembangunan pada masing-masing

bidang atau urusan pemerintahan berdasarkan skala prioritas pembangunan

SKPD Kota Makassar setiap tahun anggaran. Dengan kata lain, peran dari

penganggaran adalah untuk merencanakan dan memutuskan mana program

dan kegiatan yang harus dianggarkan pada setiap tahun anggaran. Oleh karena

Page 57: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

47

itu, apabila penganggaran tidak dilakukan secara tepat, maka sama saja

menurunkan tingkat ketepatan pencapaian visi dan misi pembangunan Kota

Makassar.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Pemerintah kota Makassar

memandang bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) yang

disusun dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) setiap tahunnya

adalah alat untuk menjawab kesinambungan dinamika keberlangsungan

pembangunan daerah dan masyarakat. Dengan demikian, Pemerintah Kota

Makassar senantiasa berupaya semaksimal mungkin untuk menyelaraskan

APBD dengan dinamika dan tuntutan pembangunan ekonomi masyarakat

yang setiap tahunnya semakin kompleks. Salah satu upaya untuk

menyelaraskan antara APBD dan dinamika pembangunan kota Makassar yang

semakin kompleks tersebut adalah melalui perencanaan anggaran yang baik

dan sesuai dengan hukum serta mekanisme yang berlaku. Untuk itu,

pemerintah kota Makassar berupaya semaksimal mungkin menyusun dan

merencanakan anggaran secara baik dan taat hukum yang berlaku baik dalam

skala nasional maupun dalam lingkup Pemerintahan Kota Makassar terutama

pada Disperindag ini.

B. Proses penyusunan Anggaran

1. Bentuk umum

Hal ini bisa dilihat dalam sistem dan mekanisme perencanaan dan

penyusunan APBD kota Makassar. yang menunjukan bahwa proses

penganggaran dimulai dari proses penyusunan dokumen tahunan

Page 58: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

48

pembangunan daerah atau penyusunn Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) kota Makassar.

Setelah RKPD kota Makassar ini disusun, maka Walikota

Makassar bersurat kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang di

maksud adalah DIPERINDAG ini dalam lingkup Pemerintah Kota

Makassar untuk segera menyusun rancangan Rencana Kerja dan

Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD). Selanjutnya,

RKA-SKPD ini disampaikan kepada Walikota Makassar c.q:, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kota Makassar .RKA-SKPD kemudian

dianalisis dan dirasionalisasi oleh Bidang Anggaran Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Makassar. Hasil Analisis

dan Rasionalisasi program dan kegiatan yang diusulkan oleh SKPD

tersebut, selanjutnya dibahas dalam rapat Walikota Makassar dengan Tim

Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), para staf ahli Walikota Makassar,

para Kepala SKPD, para Kepala Bagian Setda, Kepala Bidang Anggaran,

para Kepala Seksi dan staf Bidang Anggaran SKPD, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah kota Makassar. Pada prinsipnya, rapat ini

membahas fokus program dan kegiatan sesuai dengan prioritas

pembangunan kota Makassar. Bersamaan dengan itu, dilakukan

penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon

Anggaran Sementara (PPAS) kota Makassar dengan modifikasi dan/atau

format sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Page 59: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

49

Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Pada sisi lain, bersamaan dengan telah diterimanya RKA-SKPD

oleh Bidang Anggaran, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah kota

Makassar, maka disusunlah Rancangan Peraturan Daerah tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Makassar dan

Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota Makassar tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Makassar. Setelah

Pemerintah dan Semua SKPD menyepakati rancangan KUA dan

rancangan PPAS kota Makassar termasuk Rancangan Peraturan Daerah

tentang APBD kota Makassar dan penyusun Rancangan Peraturan

Walikota Makassar tentang Penjabaran APBD kota Makassar, maka

rancangan KUA dan PPAS tersebut diserahkan kepada DPRD untuk

selanjutnya dibahas dan disepakati.Setelah KUA dan PPAS telah

disepakati bersama oleh Pemerintah kota Makassar dan DPRD kota

Makassar, maka sesuai dengan hasil rapat Badan Musyawarah DPRD

kemudian diserahkan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Makassar dan Rancangan

Peraturan Walikota Makassar tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) kota Makassar untuk selanjutnya dibahas dan

ditetapkan menjadi Peraturan Daerah tentang APBD kota Makassar.

Dalam penyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang perubahan

APBD kota Makassar dan penyusunan Rancangan Peraturan Walikota

Page 60: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

50

Makassar tentang perubahan Penjabaran APBD kota Makassar, proses

awal yang dilakukan adalah Walikota Makassar bersurat kepada SKPD-

SKPD lingkup pemerintah kota Makassar terutama juga pada Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar untuk segera menyusun

rancangan perubahan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah (RKA-SKPD). Rancangan ini selanjutnya disampaikan

pada Walikota Makassar c.q: Bagian Keuangan Setda kota Makassar.

Setelah rancangan perubahan RKA-SKPD diterima oleh Bagian Keuangan

Setda, dalam hal ini Subbagian Anggaran Setda, maka dilakukan

penginputan perubahan RKA-SKPD.

Bila proses penginputan RKA selesai maka dilakukan penyusunan

rancangan perubahan KUA dan rancangan perubahan PPAS kota

Makassar, sehingga muatan program dan kegiatan, baik nama maupun

pagu anggaran sama dengan rancangan Peraturan Daerah tentang

Perubahan APBD kota Makassar dan Rancangan Peraturan Walikota

Makassar tentang Perubahan Penjabaran APBD kota Makassar. Setelah

itu, dilakukanlah rapat antara Walikota Makassar dengan Tim Anggaran

Pemerintah Daerah (TAPD), para Kepala SKPD, para staff ahli Walikota

Makassar, para Kepala Bagian Setda dan Subbagian Anggaran Setda

maupun antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang dipimpin

langsung oleh Sekretaris Daerah kota Makassar dengan para Kepala

SKPD, para staf ahli Walikota Makassar, para Kepala Bagian Setda dan

Subbagian Anggaran Setda. Setelah disepakati rancangan penyusunan

Page 61: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

51

rancangan perubahan KUA dan rancangan perubahan PPAS kota

Makassar oleh pemerintah dan semua Kepala SKPD, maka rancangan

perubahan KUA dan perubahan PPAS tersebut diserahkan kepada DPRD

untuk selanjutnya dibahas dan disepakati.

Ketika perubahan Kebijakan umum anggaran (KUA) dan

perubahan PPAS telah disepakati bersama oleh Pemerintah kota Makassar

dan DPRD kota Makassar, maka selanjutnya sesuai dengan hasil rapat

Badan Musyawarah DPRD maka diserahkan Rancangan Peraturan Daerah

tentang Perubahan APBD kota Makassar dan Rancangan Peraturan

Walikota Makassar tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) kota Makassar untuk selanjutnya dibahas dan

ditetapkan menjadi Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Secara umum Sistem penganggaran Kota Makassar tidak mengacu

pada line-item budgeting yang didasarkan pada sifat dari penerimaan dan

pengeluaran ataupun zero based budgeting di mana dalam penyusunan

anggaran tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu sebagai dasar

penyusunan anggaran tahun ini, namun didasarkan pada kebutuhan saat

ini. Sistem penganggaran dikota Makassar merupakan kombinasi dari

incremental budgeting, planning programming budgeting system dan

performance budgeting system.” Kombinasi system anggaran ini dapat

dilihat pada tahap awal penyusunan dokumen rancangan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) yang dilakukan oleh Bappeda Kota

Page 62: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

52

Makassar.Dalam RKPD ini tercakup evaluasi capaian sasaran program

RPJMD tahun anggaran sebelumnya, perkiraan capaian sasaran program

RPJMD tahun anggaran berjalan dan target capaian sasaran program

RPJMD tahun anggaran berikutnya.program prioritas pembangunan tahun

berikutnya, indikator beserta tolok ukur kinerja dan target kinerjanya serta

pagu anggaran masing-masing program dan kegiatan. Secara operasional

Program prioritas pembangunan berdasarkan visi dan misi pembangunan

didasarkan pada pertimbangan: apa yang direncanakan (what)? Mengapa

itu direncanakan (why)? Berapa biayanya (how) ? Kapan itu akan

dilakukan (when)? Apa yang akan menjadi hasil akhir? Ini menganut

filosofi performance budgeting system. Hal ini kemudian diterjemahkan

dalam bentuk fokus program dan kegiatan pembangunan dalam rancangan

RKPD. Selanjutnya akan menjadi dasar untuk penyusunan Kebijakan

Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

(PPAS) yang sejalan dengan filosofi planning programming budgeting

system.

Pada tahap selanjutnya, dalam penentuan pagu anggaran program

dan kegiatan, Pemerintah Kota Makassar biasanya hanya menambah atau

mengurangi jumlah anggaran (rupiah) pada item-item anggaran yang

sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun sebelumnya

sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau

pengurangan anggaran yang dinilai sesuai dengan filosofi incremental

budgeting.Pada tahap terakhir, dilakukan analisis oleh Tim Anggaran

Page 63: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

53

Pemerintah Daerah Kota Makassar. Di sini, program dan kegiatan yang

akan dialokasikan anggaran belanja berorientasi pada pencapaian hasil

kinerja dan lebih menekankan pada pendayagunaan dana yang tersedia

untuk mencapai hasil yang optimal sesuai dengan filosofi performance

budgeting system.

Terkhusus pada SKPD ini, Dinas perindustrian dan perdagangan

Kota Makassar ini, menurut SOP yang di berlakukan mengenai

peningkatan pembinaan pengawasan pergudangan, dalam desain teknisnya

atau instrument dalam pencapain target-target pembagunan daerah atas

kegiatan-kegiatan yang akan direncanakan dan sudah dilakukan,

anggarannya juga berfungsi sebagai pengendalian (controlling) jalannya

pemerintahan sesuai dengan tata pemerintahan yang baik (good

govermance), penganggaran bisa mewujudkan transparansi, akuntabilitas

dan partisipasi. Oleh karena itu, dalam penyusunan anggaran, perlu

dilakukan secara detail, komprehensif, handal dan rinci guna memudahkan

pengendalian jalannya pembangunan dan pemerintahan, sehingga antara

rencana anggaran (dokumen APBD) akan sama dengan realisasi fisik

anggaran di lapangan Untuk mewujudkan fungsi pengendalian ini, maka

penganggaran di kota Makassar dilakukan secara berjenjang. sebagai

wujud dari penganggaran sebagai pengendalian maka dilakukan secara

berjenjang yaitu melalui beberapa tahap yaitu :

a. ada tahap perencanaan anggaran (APBD) dilakukan dengan cara

menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD secara rinci dan

Page 64: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

54

berbasis kinerja sehingga efisiensi dan efektivitas anggaran belanja

program dan kegiatan dapat dideteksi dan dihitung dengan baik dan

tepat. Oleh karena itu, rincian belanja RKA SKPD yang bersifat

glodongan, seperti: 1 paket diupayakan diperinci sampai unit terkecil

sehingga memudahkan pengklasifikan obyek belanja—mana yang

masuk belanja pegawai, belanja barang/jasa serta mana yang masuk

dalam belanja modal.

b. Pada tahap penata usahaan anggaran dilakukan dengan cara

mensinkronkan pencairan anggaran (perbendaharaan) SKPD pada

waktu sekarang (t) dengan pelaporan penggunaan anggaran SKPD atau

Surat Pertanggungjawaban SKPD/SPj SKPD terhadap anggaran atau

Surat Permintaan Pencairan Dana (SP2D) yang telah dicairkan pada

waktu sebelumnya. Katakanlah satu bulan sebelumnya (t-1). Dengan

kata lain, SP2D SKPD dapat dilakukan apabila kewajiban SKPD untuk

menyetor SPj telah terpenuhi yang dibuktikan dengan paraf Kepala

Subbagian Verifikasi dan Pembukuan Setda pada SP2D yang akan

diajukan pada Subbagian Perbebdaharan Setda Kota Makassar.

Sebagai tambahan, pada tahun anggaran, Pemerintah Kota Makassar

telah mensyaratkan juga syarat pencairan anggaran (SP2D) dengan

melampirkan laporan bendahara barang SKPD yang ditelah

diverifikasi dan diparaf oleh Kepala Bagian Perlengkapan Setda Kota

Makassar. Hal ini untuk menjamin realisasi belanja barang SKPD

sama dengan laporan fisik barang yang ada di SKPD.

Page 65: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

55

c. Pada tahap pertanggungjawaban, penyusunan laporan keuangan

diupayakan semakin cepat, sehingga sebelum akhir peride tahun

anggaran berikutnya, Laporan Keuangan SKPD selanjurnya laporan

keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemerintah Kota Makassar

sudah siap diserahkan kepada Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan

Provinsi untuk diaudit.

d. Pemerintahan kota Makassar sangat memberikan perhatian yang serius

terhadap penganggaran karena dinilai sebagai pengendali dalam

belanja barang/jasa. bahwa: “Anggaran memegang peran sangat

penting dalam mengendalikan belanja barang/jasa agar tidak terjadi

belanja berlebihan atau overspending, underspending atau bahkan

salah sasaran.” meskipun anggaran telah direncanakan dan disusun

secara ketat namun kadang-kadang masih ditemukan adanya belanja

berlebihan atau overspending. “Salah satu hal yang dapat terjadi dalam

penganggaran (APBD) adalah penganggaran yang berlebihan (over-

spending) di mana anggaran belanja pada satu program dan/atau

kegiatan direncanakan terlalu tinggi dari yang seharusnya. Sebagai alat

pengendalian, maka sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dalam

penyusunan APBD Kota Makassar Pemerintah Kota Makassar mulai

menerapkan anggaran berbasis kinerja pada beberapa program dan

Page 66: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

56

kegiatan membandingkan kinerja actual dengan kinerja yang

dianggarkan atau menghitung selisih anggaran.

2. Menurut pusat pertanggung jawaban

Anggaran biaya merupakan rencana kerja yang tertulis dan

dinyatakan dalam satuan uang. Rencana kegiatan ini meliputi kegiatan-

kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu organisasi selama jangka waktu

tertentu. Anggaran adalah budget yang lengkap untuk mencakup semua

rencana kegiatan. Rencana itu meliputi semua kegiatan yang berkaitan dan

saling mempengaruhi satu sama lain. Anggaran bertindak sebagai

pedoman kerja bagi setiap tingkat manajemen dan merupakan alat kontrol

bagi pimpinan dalam menjalankan fungsi pengendalian tiap tingkatan

manajemen berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang dilimpahkan

kepadanya.

Pengendalian merupakan sistem akuntansi pertanggungjawaban

dapat dilakukan dengan baik, maka penyusunan suatu anggaran harus

memperhatikan dan menyelidiki semua faktor yang mempengaruhi

rencana kegiatan dan kemudian membuat analisa berdasarkan kenyataan

yang dapat mempengaruhinya.

Dalam penyusunan anggaran belanja rutin pada Kantor Balai

Industri dan Perdagangan Kota Makassar, maka ada beberapa tahapan

yang harus dilalui sampai penetapan anggaran, Tahapan-tahapan

penetapan anggaran operasi tersebut seperti :

Page 67: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

57

a. Seksi keuangan membuat rencana anggaran operasi yang disampaikan

ke instansi kepada Kepala Bagian Keuangan.

b. Kepala Bagian Keuangan mengevaluasi RAO dari bawahannya dengan

membuat RAO gabungan untuk diusulkan RAO ke Dinas.

c. Bagian Keuangan Tim anggaran mengevaluasi RAO yang diusulkan

serta yang menentukan sasaran target bagi untuk Anggaran Rutin.

d. Berdasarkan target dan pagu yang telah ditetapkan, maka bagian

keuangan membuat Lembar Kerja Operasi (LKO) sebagai bahan untuk

pembahasan anggaran bersama dengan Pimpro sehingga dihasilkan

Lembar Kerja Operasi dari hasil pembahasan.

e. Berdasarkan LKO hasil pembahasan dibuat dari Draft Rencana Kerja

dan Anggaran yang akan disampaikan kepada Kepala Dinas Perindag

Propinsi Sulawesi selatan untuk dimintai pendapat dan masukannya

yang harus disampaikan kepada Dinas perindustrian Dan perdagangan

Kota Makassar.

f. RKA Bagian Keuangan diajukan dan dibahas dalam RUPS dengan

mempertimbangkan masukan dari DPRD untuk akhirnya mendapat

pengesahan RUPS.

g. Berdasarkan RKA Bagian keuangan yang telah disahkan dalam RUPS

bagian keuangan c.q. Divisi anggaran membuat penetapan anggaran

operasi (Buku Hijau) untuk setiap bagian administrasi Dinas.

Page 68: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

58

Tabel 5.1. Anggaran Biaya

S

e

l

selanjutnya, mengamati penetapan anggaran di atas yang telah

diterapkan oleh kepala Daerah, dapat dikatakan bahwa penetapan

anggaran di Dinas perindustrian Dan perdagangan Kota Makassar sudah

baik dan efektif, karena timbuhnya penetapan anggaran disebabkan adanya

usulan dari unit-unit yang ada dibawahan nya kemudian dimusyawarakan

bersama dengan untuk penerbitan anggaran.Begitu pula setelah turunnya

anggaran dari bagian keuangan, keuangan memperbanyak copyan "Buku

Hijau" untuk dikirim ke bagian sebagai pedoman dalam penyusunan

program kerja dalam merealisasikan anggaran.

C. Penggolongan Biaya sesuai dengan Pusat Pertanggungjawaban

Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar dalam

pengelolaan anggaran ini dikenal ada beberapa biaya diantaranya biaya

POS KETERANGAN

1 Pendapatan Operasi

2 Penerimaan dari hasil pelatihan

3 Penerimaan hasil diluar operasi

4 Penerimaan lain-lain

5 Pengeluaran operasi

6 Pengeluaran investasi

7 Beban diluar operasi

8 Pengeluaran lain-lain

Page 69: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

59

operasi/ beban operasi (pengeluaran operasi). Pengeluaran operasi yang

dimaksud disini adalah pengeluaran-pengeluaran yang terjadi dalam

hubungannya dengan operasi yang dimaksud disini adalah sejumlah

pengeluaran-pengeluaran yang terjadi dalam hubungannya dengan proses

kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

Ciri-ciri pengeluaran operasi pada Kantor Dinas Perindustrian Dan

Perdagangan Kota Makassar yaitu sebagai berikut :

1. Pengeluaran atas kegiatan-kegiatan atau transaksi yang dapat

digolongkan sebagai beban operasi. Pengeluaran ini dilakukan untuk

kelancaran jalannya aktivitas sehari- hari, misalnya :

a) alat keperluan kantor dan cetakan

b) biaya listrik, telepon, dan Air

c) biaya pegawai

d) perjalanan dinas

e) Pengeluaran yang memberi manfaat untuk tahun yang

bersangkutan. Seperti sewa gedung/kantor/rumah, sewa kendaraan,

seminar lokakarya.

2. Pengeluaran untuk mempertahankan mutu dan keandalan suatu aktiva

instansi. Pengeluaran ini menyangkut seluruh biaya pemeliharaan yang

terencana atas aktiva tetap instansi untuk menjaga mutu dan keandalan.

Kegiatan pemeliharaan meliputi pembersihan, pemeriksaan, pengujian

(peneran) alat pengaman, pengecatan bangunan dan tiang-tiang service

kendaraan bermotor.

Page 70: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

60

3. Mengganti memperbaiki, mengubah/menyempurnakan atau

memodifikasi suatu aktiva yang merupakan bagian dari suatu kode

perkiraan yang tidak mengubah kapasitas atau masa pakai aktiva tetap

yang bersangkutan. Pekerjaan, kegiatan usaha ini adalah untuk

meningkatkan, kegiatan menyempurnakan peralatan /sistem/ sarana

lainnya, dengan cara mengganti, memperbaiki, mengubah

(memodifikasi) peralatan /system /saran yang lama agar dicapai daya

guna dan atau keandalan yang lebih baik, tetapi dengan tidak

mengubah kapasitas semula.

Berdasarkan ciri-ciri pengeluaran operasi yang telah dijelaskan di

atas, maka dalam anggaran biaya operasi juga dibagi atas beberapa

pos-pos anggaran sebagai berikut :

Tabel 5.2. Anggaran Biaya operasi

POS KETERANGAN

5.1 Perbaikan dan pemeliharaan gedung

5.2

5.2.1

Gaji pegawai negeri/honor

Biaya gaji pegawai negeri/honor

o Gaji pegawai negeri

o Gaji pegawai honor

o Beban Pajak

o Tunjangan bahan pokok

o TKK

Page 71: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

61

5.2.2

o TKJ

o Tunjangan fungsional

o Tunjangan perumahan

o Uang lembur

o Tunjangan lain-lain

Biaya pegawai lainnya

o Tunjangan Hari raya

o C u t i

o Pakaian Dinas

o Rupa-rupa biaya pegawai

o Uang makan/ lembur

o Tunjangan fungsional

o Tunjangan perumahan

o Uang lembur

o Tunjangan lain-lain.

5.3

5.3.1

5.3.2

5.3.3

Bahan bakar pemeliharaan

Bahan bakar dan minyak

Pemeliharaan (Material)

Pemeliharaan Kit dan Distribusi

o Beban penerangan lampu

o Transmisi, Distribusi, Telkom

o - Beban pendidikan

5.4. Pemeliharaan

Page 72: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

62

o Honorarium

o Perkakas dan perlengkapan

o Beban makanan

o Beban konsumsi

o Perjalanan dinas

o Pos Telegram dan Telepon

o Alat Tulis Kantor

o Barang cetakan

o Biaya Bank

o PBB/Pajak

o Penerimaan Iklan

o Dll

Setelah melihat pembagian biaya di atas terhadap pos-pos anggaran

yang telah ditetapkan sesuai dengan anggaran rutin Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Makassar, ada beberapa biaya yang dapat

dipengaruhi oleh Kepala Bagian Keuangan yang perlu

dipertanggungjawabkan, sebagai berikut:

a. Sub Pos 5.2.1. Uang lembur/ honor harian lepas

b. Sub Pos 5.2.2. Tunjangan kesehatan & uang makan

c. Sub Pos 5.3.2. Jasa borongan

d. Sub Pos 5.4. Biaya lain-lain :

- Honorarium

- Perkakas dan perlengkapan

Page 73: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

63

- Bahan makanan

- Perjalanan dinas

- Pos telegram, telepon

- Sewa gedung

- Alat Tulis Kantor

- Barang cetakan

D. System laporan Keuangan

Berdasarkan sistem pelaporan yang digunakan pada Kantor Dinas

Perindustrian dan perdagangan Kota Makassar terhadap laporan

pertanggungjawaban keuangan dilakukan setiap triwulan dengan prosedur

sebagai berikut :

1. Laporan realisasi penggunaan biaya dilaporkan setiap bulan oleh

nasing-masing seksi kepada kepala bagian.

2. Kepala bagian mengumpulkan semua laporan yang rampung dan

menggabungkan dari semua seksi sebagai penanggungjawab kemudian

dikirim ke tingkat lebih di atas setiap triwulan.

3. Kepala bagian mengumpulkan semua laporan dari semua bagian, lalu

menggabungkan membuat daftar rekapitulasi akan dikirim ke bagian

keuangan dan Kepala Bagian Anggaran sebagai tolak ukur tingkat

realisasi anggaran sebagai pertanggungjawaban keuangan dari masing-

masing seksi.

4. Bagian keuangan dan bagian Anggaran mengumpulkan laporan dari

semua seksi-seksi dan memasukkan ke pos-pos anggaran masing-

Page 74: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

64

masing yang sudah tersedia dan terpisah sesuai pusat-pusat

pertanggungjawaban.

berdasarkan praktek dan pengalaman dalam beberapa tahun terakhir

dalam penyusunan APBD Kota Makassar, maka salah satu langkah yang

telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar guna mengantisipasi hal

overspending adalah mendorong SKPD untuk menyusun RKA SKPD

secara rinci serta menghindari penganggaran yang bersifat glodongan,

seperti: 1 paket. Selain itu, guna memastikan adanya overspending, maka

usulan anggaran belanja yang ada dalam RKA SKPD dibandingkan

dengan Standarisasi Harga Barang.

Hasil laporan realisasi Anggaran pada tahun 2012 menunjukkan bahwa

Pembiayaan Netto Setelah Perubahan adalah sebesar Rp.

17.745.900.754.00, sementara realisasinya adalah sebesar Rp.

17.900.026.299.69.Dengan demikian terjadi selisih anggaran

(overspending) sebesar Rp. 154.125.545.69 atau lebih besar (0.92%). Hal

yang sama juga terjadi untuk Tahun Anggaran 2013. Besar Pembiayaan

Netto Setelah Perubahan adalah Rp. 778.363.947.31, sementara

realisasinya adalah sebesar Rp. 1.923.805.940.57.Dengan demikian terjadi

selisih Pembiayaan Netto atau overspending sebesar Rp. 1.145.441.993.26

atau lebih dari pembiayaannya sebesar 47.16%. Meskipun secara umum

terjadi overspending dalam penganggaran, namun khusus dalam belanja

barang/jasa terjadi keadaan underspending terutama dalam Tahun

anggaran 2012 dan 2013.

Page 75: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

65

Hasil analisis terhadap Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah

Daerah tahun sekian menunjukkan bahwa, besarnnya anggaran belanja

barang/jasa setelah perubahan adalah Rp. 60,998,639,387.00.Namun

dalam realisasinya hanya sebesar Rp. 51,589,439,244.00. Dengan

demikian terjadi selisih yang bersifat underspending di bidang belanja

barang/jasa sebesar Rp. 9,409,200,143.00. Itu artinya, target belanja

barang/jasa Pemerintah daerah kota Makassar hanya mencapai 84.57%.

Kondisi underspending dalam belanja barang/jasa ini juga terjadi pada

Tahun Anggaran 2014.Hasil analisis Laporan Realisasi Anggaran

Pemerintah daerah Kota Makassar tahun tersebut menunjukkan bahwa,

besarnnya anggaran belanja barang/jasa setelah perubahan adalah Rp.

48,414,930,084.00.Namun dalam realisasinya hanya sebesar Rp.

44,006,949,829.00. Dengan demikian terjadi selisih anggaran yang sifat

underspending dalam belanja barang/jasasebesar Rp. 4.407.980.255. 00.

Itu artinya, target belanja barang/jasa Pemerintah daerah kota Makassar

hanya mencapai 90.90 %. Berdasarkan perbandingan selisih anggaran

belanja barang/jasa di atas dapat dikatakan bahwa secara umum kondisi

underspending anggaran belanja barang/jasa pemerintah daerah

kotamenunjukkan semakin diperkecil atau ditekan. Jika posisi

underspending belanja barang/jasa pada tahun anggaran 2013 mencapai

15,43% maka pada tahun anggaran 2014, pemerintah kota berhasil

menekan posisi underspending menjadi hanya sebesar 9,1% saja. Namun,

pada tahun 2014 realisasinya cuma mencapai 27,89%.

Page 76: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

66

Ada beberapa langkah yang ditempuh pemerintahan kota Makassar

dalam hal ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mengatasi

terjadinya overspending atau underspending dalam usulan anggaran SKPD

yaitu:

1) Membandingkan usulan anggaran SKPD untuk program dan/atau

kegiatan yang sama dengan tahun anggaran sebelumnya dan/atau

merevisi atau menurunkan besaran usulan anggaran belanja SKPD

berdasarkan Standarisasi Harga Barang Tahun Anggaran berikutnya.

2) Melakukan proksi (didekati) dengan harga pasar saat ini ditambah

dengan pajak yang harus dibayarkan dalam pengadaan barang/jasa

tersebut, atau;

3) Melihat kewajaran antara target kinerja program dan/atau kegiatan

yang ingin dicapai SKPD dengan anggaran belanja yang diusulkan

oleh SKPD.

Pemerintah kota Makassar berupaya semaksimal mungkin untuk

menghindari keadaan overspending dan underspending dalam pembelian

barang/jasa. Keduanya bukan untuk dipilih, karena apabila terjadi

overspending dalam pengadaan barang/jasa, maka berarti telah terjadi

pemborosan atau ketidakefisiensian anggaran.Sebaliknya, apabila under

spending, maka berarti telah terjadi ketidakefektifan pencapaian target

sasaran program/kegiatan, maka dari itu berdasarkan hipotesis yang di

ajukan telah terbukti dapat diterima.

Page 77: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

66

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian-uraian bab sebelumnya mengenai sistem

perencanaan dan pengendalian keuangan berdasarkan Anggaran pada

Dinas Perindustrian dan perdagangan Kota Makassar dapat di tarik

beberapa kesimpulan bahwa

1. Dinas Perindustrian dan perdagangan Kota Makassar adalah Dinas

yang dapat melakukan pelatihan utamanya pada pegawai Dinas

Perindustrian dan Perdagangan dalam lingkup pada Dinas dan sering

dari instansi lain ikut baik instansi pemerintah maupun swasta.

2. Dalam penyusunan untuk jangka waktu sebelumnya dengan

mengambil data-data historis dan rencana dengan tahun berjalan.

Besarnya nilai rencana pelaksanaan anggaran biaya pekerjaan oleh

setiap bidang akan diperbandingkan dengan anggaran yang ditetapkan

setiap triwulan oleh bidang keuangan agar penerbitan alokasi anggaran

tidak melampaui batas, sehingga dengan demikian anggaran biaya

yang telah ditetapkan dapat dijadikan oleh instansi yang bersangkutan

berfungsi sebagai alat pengendalian.

3. Dinas Perindustrian dan perdagangan Kota Makassar telah

mengklasifikasi kode rekening dan pos-pos anggaran sedemikian rupa,

sehingga jika saat terjadi penyimpangan, maka dapat ditelusuri

kembali, tetapi pengkodean rekening dan pos-pos anggaran rutin ini

Page 78: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

67

belum dapat memisahkan antara biaya yang dapat dikendalikan dan

biaya yang tidak dapat dikendalikan, sehingga biaya-biaya dilaporkan

tidak mencerminkan yang mana bisa dikendalikan oleh suatu bagian

bidang dan yang mana tidak bisa dikendalikan

B. Saran-saran

Adapun saran-saran yang dapat dimukakan sehubungan dengan

penelitian ini sebagai berikut :

1. Pemberian kode rekening dan pos-pos anggaran rutin, termasuk biaya

operasi sebaiknya dipisahkan antara biaya yang dapat dikendalikan dan

biaya yang tidak dapat dikendalikan.

2. Dinas Perindustrian dan perdagangan Kota Makassar sebaiknya

terhadap anggaran yang telah ditetapkan oleh Dinas dalam satu

periode, sebaiknya langsung diberikan kepada semua kepala bagian

keuangan yang mempertanggungjawbkan sebagai pedoman

penyusunan rencana anggaran biaya per triwulan terhadap seksi-seksi/

bagian masing-masing sehingga pengendalian biaya dapat secara

langsung dikendalikan oleh bagian keuangan pusat

pertanggungjawaban keuangan Dinas Perindustrian dan perdagangan

Kota Makassar.

3. Perkembangan pelatihan dan pendidikan yang diutamakan yang tidak

pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan, sehingga pelatihan yang

telah diperoleh dapat disederhanakan dan dituangkan dalam

Page 79: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

68

pelaksanaan tugas utamanya bagian keuangan mengenai pengendalian

penggunaan dana.

Page 80: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 81: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …
Page 82: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …
Page 83: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2012. Intermediate Accounting. Edisi Tujuh. Yogyakarta: BPFE

Bastian,. indra, 2014, System pengendalian Manajemen sector public, salembaempat. Jakarta

Daft, L.Richard, 2015, Era Baru Manajemen, salemba Empat. Jakarta

Goedhart, c, Garis besar Keuangan Negara, Djambatan. Anggota KPAI

Hafiz, A.T. 2011. Akuntansi Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Publik.Jurnal Akuntansi Sektor Publik.Didownload dihttp://hafizkonsultan.com/jurnal_akuntansi_sektor_publikpada tanggal 20 Maret 2016

Mulyadi, 2016, system akuntansi, edisi Empat cetakan keempat, salemba empat.Jakarta.

Siregar, Baldric, Suripto, 2013, Akuntansi manajemen pada Bab IV, salembaempat. Jakarta

Solihin, Dadang.dkk, 2006, pendanaan Pusat dan Daerah, cetakan pertama, P.T.Artifa Duta prakasa. Jakarta.

Wijaya Helen, 2013, Tugas manajemen dan pengendalian keuangan. Jurnalmanajemen keuangandidownload dihttp://helenwijaya.blogspot.co.id/2013/06/tugas-manajemen-ritel-perencanaan-dan.html

Wijaya, Gunawan. 2002, Pengelolaan harta kekayaan Negara, Cetakan pertama,PT raja Grafindo persada. Jakarta.

Yani, Ahmad, 2004, Hubungan keuangan antara Pemerintah Daerah danPemerintah Pusat, cetakan kedua, PT. Raja Grafindo persada. Jakarta

http://penganggaranprh.blogspot.co.id/2012_12_16_archive.html

https://www.google.com/search?q=perencanaan+dan+pengendalian+keungan&ie=utf-8&oe=utf-8. Diakses pada tanggal 21 Februari 2016 pada jam 16.00WITA

Page 84: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

http://vebyrahmadara.blogspot.co.id/2015/02/perencanaan-dan-pengendalian-keuangan.html.di akses pada tanggal 21 Februari 2016

http://supardiakuntansi.blogspot.co.id/2011/08/perencanaan-dan-pengendalian-keuangan.html. di akses pada tanggal 23 Februari 2016https://id.wikipedia.org/wiki/Perencana_keuangan

Page 85: SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nursina Tasman. Lahir di ujung pandang Kota Makassar Provinsi

Sulawesi Selatan pada tanggal 23 November 1995. Merupakan anak dari

pasangan Tasman dan Muttiara, anak ke dua dari empat bersaudara.

Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar inpres 270 Massangkae pada tahun

2000 tapi tamat pada tahun 2006, dan melanjutkan sekolah menengah pertama di

SMP Negeri 3 Pallangga Kabupaten Gowa , kemudian melanjutkan pendidikan di

SMA Muhammadiyah Limbung pada tahun 2009 dan lulus pada tahun 2012.

Selanjutnya Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah

Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Program Studi S1

(Strata satu).