98
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TINGGI BADAN REMAJA PUTRI DI SMPN 2 PRAMBON NGANJUK Oleh: Eka Rulli Marita Kusuma 011411223042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015

SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

SKRIPSI

HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TINGGI BADAN REMAJA PUTRI DI SMPN 2 PRAMBON NGANJUK

Oleh:

Eka Rulli Marita Kusuma 011411223042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

Page 2: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

SKRIPSI

HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TINGGI BADAN REMAJA PUTRI DI SMPN 2 PRAMBON NGANJUK

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan Dalam

Program Studi Pendidikan Bidan Pada Fakultas Kedokteran UNAIR

Oleh:

Eka Rulli Marita Kusuma 011411223042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

Page 3: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Page 4: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Page 5: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Skripsi dengan judul Hubungan Usia Menarche Dengan Tinggi Badan Remaja Putri Di SMPN 2 Prambon Nganjuk

Telah diuji pada Tanggal: 03 Juni 2016

Panitia penguji Skripsi:

Ketua : K.Kasiati, Spd, AM.Keb, M.Kes

NIP. 19640430 198503 2 003

Anggota Penguji : 1. Bambang Trijanto, dr. SpOG (K)

NIP. 19520914 197912 1 002

2. Dr. Bambang Purwanto, dr., M.Kes

NIP. 19800828 200604 1 002

Page 6: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Page 7: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

MOTTO

Science without Religion is Lame,

Religion without Science is Blind

(Seimbangkanlah antara ilmu dan agamamu)

Page 8: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

bimbingannya kami dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Usia

Menars Dengan Tinggi Badan Remaja Putri Di SMPN 2 Prambon Nganjuk “.

Skrpsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sajana kebidanan

(S.Keb) pada Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga.

Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimaksih yang sebesar-

besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Prof. Dr. Agung Pranoto, dr, M.Kes, Sp.PD., K-EMD, FINASIM selaku

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya yang telah

memberikan kesempatan dan fasilitas kepada kami untuk mengikuti dan

menyelesaikan pendidikan program studi pendidikan bidan

2. Baksono Winardi, dr., Sp.OG (K), selaku koordinator Program Studi

Pendidikan Bidan Universitas Airlangga yang telah memberikan

kesempatan dan dorongan kepada kami untuk menyelesaikan program

pendidikan bidan

3. Dr. Bambang Purwanto, dr., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan dan

motivasi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

4. Bambang Trijanto, dr. SpOG (K), selaku dosen pembimbing 2 yang telah

bersedia memberikan waktu dan bimbingan

Page 9: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

5. Ibu K.Kasiati, Spd, AM.Keb, M.Kes, selaku Penguji yang telah banyak

memberi masukan dan saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik

6. Para dosen serta staf sekretariat Program Studi Pendidikan Bidan yang

telah banyak membantu dan memberikan ilmu

7. Orang tua tercinta, terkhusus Ibu terimaksih untuk doa, cinta, kasih

sayang, keikhalasan, kesabaran serta dukungan yang teramat luar biasa

dan tidak akan pernah bisa tergantikan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan baik dengan tepat waktu

8. Seluruh keluarga terimaksih atas segala doa, dukngan serta motivasi dan

semangat yang telah diberikan

9. Untuk someone yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan

motivasi menyelesaikan skripsi ini dengan baik

10. Untuk teman-temanku berlima yang selalu memberikan semangat, doa,

membantu, dan berdiskusi serta seluruh teman PSPB yang telah

memberikan semangat dan doa sehingga dapat terselesaikan dengan baik

dan sidang tepat waktu.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi

kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.

Kami sadari bawa usulan ini jauh dari sempurna tapi kami berharap bermanfaat

bagi pembaca

Surabaya, Mei 2016

Penulis

Page 10: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

ABSTRAK

Menars adalah perdarahan yang terjadi pertama kali dari uterus. Rata-rata terjadi pada usia 11-13 tahun dan merupakan ciri khas kedewasaan seorang perempuan, dimana darah keluar secara periodik dan siklik dari uterus disertai oleh pelepasan (deskuamasi) endometrium. Menars terjadi di tengah-tengah masa pubertas, yaitu peralihan dari anak-anak ke wanita dewasa. Menstruasi menandakan bahwa seorang anak perempuan telah masuk masa pubertas. Pubertas akan memicu munculnya tanda seks dan mengakibatkan pertumbuhan yang cepat dari Tinggi Badan (TB). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara usia menars dengan tinggi badan remaja putri di SMPN 2 Prambon Nganjuk.

Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional pada bulan April 2016. Populasi sebanyak 134 siswi kelas 2 diambil secara total sampling dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 121 siswi. Variabel bebas pada penelitian ini adalah usia menars sedangkan variabel terikat adalah TB. Instrumen penelitian menggunakan lembar pengumpul data. Sumber data dari pengukuran TB langsung. Analisis data mengguanakan uji pearson product moment.

Hasil penelitian dari 121 siswi kelas 2 SMP mengalami usia menars pada usia 13-14 tahun dan memiliki rata-rata TB dibawah kurva normal. Hasil uji statistik menggunakan SPSS 15 dengan α = 0,01 didapatkan nilai signifikansi (p) = 0,0001, karena p < α, maka H0 ditolak, artinya ada hubungan antara usia menars dengan TB remaja putri. Sedangkan nilai r = -0,332 yang berarti bahwa hubungan negatif, semakin lambat usia menars maka semakin pendek pula TB remaja putri.

Kesimpulan penelitian ini, ada hubungan antara usia menras dengan TB remaja putri dimana keterlambatan usia menars berpengaruh terhadap TB remaja putri pada kelompok usia SMP. Kata kunci : Menars, Tinggi Badan, Maturasi, Remaja Putri

Page 11: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

ABSTRACT

Menarche is the first pandemic bleeding of uterine. That occurs at 11-13 age which the one of characteristic girls maturity, blood out periodic and cyclic endometrium of the uterus by desquamation. Menarche occure in the the middle of puberty, the transision from child to adult women. Menstruation signifies that girls has entered puberty. Puberty will trigger the appearance signs of sex and result in rapid growth of height. The objective of this research was to analyze relationship between menarche of age with girls height in SMPN 2 Prambon Nganjuk.

The research use observasional analytic method with cross sectional approach conducted on April 2016. The population are 134 girls students class 2 which take with total sampling and including inclussion criteria are 121 girls. Independent variable on this research is menarche of age meanwhile dependent varible is height. Instruments used lembar pengumpul data. Data analysis used person product moment test.

Result of 121 respondents students class 2 junior high school menarche on 13-14 age and have short stature. Result of pearson product moment test with SPSS 15 α = 0,01, significance available (p) = 0,0001. Because of p < α, so H0 was rejected, means that there is a relationship between menarche of age and girls height. Available r score = -0,332, means that there is negative relationship between menarche of age and girls height. The slower age of menarche is getting shorter girls height.

These data show that relationship between menarche of age with girls height, which delays the age of menarche effect on height girls of junior high school group . Keyword : Menarche, Height, Maturation, Teenage Girl

Page 12: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AILANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

DAFTAR ISI

Halaman SAMPUL DEPAN SAMPUL DALAM.................................................................................... PRASYARAT GELAR............................................................................. SURAT PERNYATAAN........................................................................... LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI.......................................... LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... MOTTO...................................................................................................... UCAPAN TERIMKASIH.......................................................................... RINGKASAN............................................................................................ ABSTRACT............................................................................................... DAFTAR ISI.............................................................................................. DAFTAR TABEL...................................................................................... DAFTAR GAMBAR................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. DAFTAR SINGKATAN........................................................................... BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................... 1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian...................................................................

1.3.1 Tujuan Umum.............................................................. 1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................

1.4 Manfaat Penelitian................................................................ 1.4.1 Subjek.......................................................................... 1.4.2 Pengembangan Studi.................................................... 1.4.3 Masyarakat...................................................................

1.5 Resiko Penelitian...................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Remaja...................................................................... 2.2 Konsep Pubertas..................................................................... 2.3 Konsep Menars...................................................................... 2.4 Konsep Antropometri............................................................. 2.5 Hubungan Usia Menarche dengan Tinggi Badan..................

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian............................................ 3.2 Hipotesis Penelitian................................................................

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian....................................................................... 4.2 Rancangan Penelitian.............................................................

i ii iii iv v vi vii ix x xi xii xiv xv xvi xvii 1 3 4 4 4 4 4 5 5 5 6 8 18 22 24 26 28 29 29

Page 13: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AILANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

4.3 Populasi dan Sampling........................................................... 4.3.1 Populasi........................................................................ 4.3.2 Sampel.......................................................................... 4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel.......................................

4.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian................................................ 4.5 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional.......................

4.5.1 Variabel Penelitian....................................................... 4.5.2 Definisi Operasional...................................................

4.6 Teknik Dan Prosedur Pengumpulan Data.............................. 4.7 Pengolahan Dan Analisis Data............................................... 4.8 Kerangka Operasional............................................................ 4.9 Ethical Clearence...................................................................

4.9.1 Informed Consent......................................................... 4.9.2 Anonimity.................................................................... 4.9.3 Confedential.................................................................

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian...................................................................... 5.2 Analisis Hasil Penelitian........................................................

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Identifikasi Usia Menars Dan Tinggi Badan.......................... 6.2 Hubungan Usia Menars Dengan Tinggi Badan.....................

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan............................................................................ 7.2 Saran.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ LAMPIRAN...............................................................................................

30 30 30 31 31 31 31 32 33 33 36 37 37 37 37 38 42 45 47 49 50 52 54

Page 14: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AILANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Prosentase Lemak Tubuh Selama Pubertas....................................... Tabel 2.2 Klasifikasi TKS Menurut Tanner JM................................................ Tabel 2.3 Hubungan Pertumbuhan Dengan TKS.............................................. Tabel 2.4 Batasan Tinggi Badan Berasarkan Usia (TB/U)............................... Tabel 4.1 Definisi Operasional......................................................................... Tabel 4.2 Kekuatan Hubungan Dua Variabel.................................................. Tabel 5.1Distribusi Frekuensi Usia Menars..................................................... Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi TB dan Rasio Berdasarkan Usia Menars......... Tabel 5.3 Hubungan Usia Menars Dengan TB................................................. Tabel 5.4 Hubungan Usia Menars Dengan Rasio.............................................

9 15 17 24 33 36 41 41 43 44

Page 15: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AILANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pertumbuhan Rambut Pubis dan Payudara................................... Gambar 3.1 Kerangka Konseptual.................................................................... Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian............................................................. Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi umur............................................................. Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Siklus Menstruasi......................................... Gambar 5.3 Distribusi Frekuensi Lama Menstruasi.......................................... Gambar 5.4 Distribusi Frekuensi Keluhan Menars........................................... Gambar 5.5 Distribusi TB/Usia Menars............................................................ Gambar 5.6 Distribusi Rasio/Usia Menars........................................................

16 26 37 39 39 40 40 42 43

Page 16: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AILANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan............................................................................. Lampiran 2 Surat Ijin Studi Pendahuluan......................................................... Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian....................................................................... Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian ............................................................... Lampiran 5Lembar Informasi Protokol Penelitian............................................ Lampiran 6 Lembar Permohonan Menjadi Responden..................................... Lampiran 7 Lembar Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden..................... Lampiran 8 Lembar Pengumpul Data............................................................... Lampiran 9 Sertifikat Etik................................................................................. Lampiran 10 Kurva TB..................................................................................... Lampiran 11 Data Hasil Penelitian................................................................... Lampiran 12 Data Hasil Penelitian................................................................... Lampiran 13 Data Uji SPSS.............................................................................. Lampiran 14 Berita Acara Perbaikan Usulan Penelitian................................... Lampiran 15 Lembar Konsultasi....................................................................... Lampiran 16 Lembar Konsultasi....................................................................... Lampiran 17 Berita Acara Perbaikan Skripsi.................................................... Lampiran 18 Kurva Rasio Upper-Lower Body.................................................

54 55 56 57 58 59 50 61 63 64 65 68 71 73 75 77 78 81

Page 17: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AILANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization

Riskesdas : Riset Kesehataan Dasar

TB/U : Tinggi Bdan Berdasarkan Usia

SMPN : Sekolah Menengah Pertama Negeri

FSH : Folikel Stimulsi Hormon

MTB : Massa Tubuh Bersih

LBM : Learn Body Mass

TKS : Tingkat Kematangan Seksual

BMD : Bone Mineral Density

E2 : Estradiol

Depkes : Departemen Kesehatan

PHV : Peak Height Velocity

SD : Standart Deviasi

GnRH : Gonadotropin Releasing Hormone

LH : Luteinizing Hormone

GH : Growht Hormone

Page 18: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Remaja merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

dimana menurut WHO terjadi pada usia 10-18 tahun, dan terjadi pacu

tumbuh (growth spurt), serta timbul ciri-ciri seks sekunder. Data demografi

menunjukkan bahwa remaja perempuan merupakan populasi yang besar.

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukan bahwa jumlah

penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa, 63,4 juta diantaranya adalah

remaja yang terdiri dari Laki-laki sebanyak 32.164.436 jiwa (50,70 persen)

dan perempuan sebanyak 31.279.012 jiwa (49,30 persen). Populasi kelompok

remaja ini akan mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan

datang sehingga membutuhkan perhatian khusus agar tercapai generasi

mendatang yang lebih baik,antara lain dengan meningkatkan upaya kesehatan

reproduksi yang berkualitas pada remaja.

Semakin membaiknya kondisi sosial ekonomi pada abad 20

menjadikan permulaan waktu pubertas remaja lebih awal yang ditandai

dengan usia menars yang semakin dini. Menars merupakan perdarahan yang

terjadi pertama kali dari uterus dan rata-rata terjadi pada usia 11-13 tahun.

Menurut World Health Organization (WHO), menars yang semakin dini

memungkinkan remaja putri lebih cepat bersentuhan dengan kehidupan

seksual sehingga kemungkinan remaja untuk hamil akan semakin besar pula.

Page 19: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

2 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Menars yang lambat juga akan berpengaruh terhadap keterlambatan

kematangan seksual seorang remaja, baik hormonal maupun pertumbuhan

organ tubuh. Usia menars yang terlambat dalam jangka waktu yang panjang

akan meningkatkan resiko seorang perempuan terkena osteoporosis karena

penurunan produksi estrogen yang akan mempengaruhi masa tulang.

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010,

rerata usia menars perempuan usia 10-59 tahun di Indonesia adalah 13 tahun

adalah 20% dengan kejadian lebih awal pada usia kurang dari 9 tahun.

Remaja yang mengalami gizi kurang ditandai dengan Tinggi Badan kurang

berdasarkan usia mencapai 35,6% yakni pada usia 6-12 tahun dan 35,2% pada

usia 13-15.

Menstruasi menandakan bahwa seorang anak perempuan telah masuk

masa pubertas. Pada masa pubertas itu sendiri terjadi perubahan sistem

regulasi hormon baik di hipotalamus, pituitari, kelamin (gonad), serta kelenjar

adrenal yang akan menyebabkan perubahan secara kualitatif dan kuantitatif.

Pubertas memicu tanda seks (primer dan sekunder) muncul, dan

mengakibatkan pertumbuhan yang cepat dari tinggi badan serta berat badan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi usia menars dan maturasi seorang

remaja adalah status gizi. Korelasi yang kuat diperoleh antara masa pubertas

dengan IMT. Anak yang mempunyai nilai rerata IMT yang lebih tinggi akan

mengalami maturitas lebih awal (Soetjiningsih, 2010).

Hasil penelitian Simondon et al di Sinegal, menunjukkan bahwa

remaja putri yang pendek secara signifikan mengalami keterlamatan usia

menars 1,6 tahun dibandingkan dengan yang lebih tinggi atau tinggi badan

Page 20: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

3 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

normal. Pada populasi penelitian Leenstra et al di Kenya Barat, remaja yang

terlambat menars rata-rata di alami oleh remaja yang mengalami malnutrisi

dibandingkan dengan remaja pada umur yang sama tetapi memiliki status gizi

normal, populasi ini mengalami menars dengan permulaan pubertas terlambat

yakni 1,5-2 tahun.

Di Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Yulianto menunjukkan

bahwa responden dengan status gizi normal indeks (TB/U) sebagian besar

mengalami menars pada usia <12,5 tahun (62,26%) sedangkan responden

dengan status gizi kurang, sebagian besar pada usia >12,5 tahun (94,12%).

Perbedaan tinggi badan yang bermakna diperoleh antara usia menars dengan

status gizi normal dengan status gizi kurang.

Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan penulis di SMPN 2

Prambon-Nganjuk, dari 7 responden yakni siswa putri kelas 2 di dapatkan

hasil bahwa rata-rata dari mereka memiliki tinggi badan antara 140 cm dan

mendapatkan haid pada usia 13 dan 14 tahun dimana sampai dengan saat ini

tinggi badan dan usia menars belum di analisis. Dan dampak dari TB yang

pendek akan berakibat pada persalinan operatif pada seorang wanita nantinya.

Oleh karena itu peran bidan sangatlah penting yaitu dalam melakukan upaya

prevensi terhadap gangguan pertumbuhan dan TB pendek pada remaja putri

serta melakukan promosi kesehatan dengan penyuluhan penyebab tinggi

badan pendek.

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik

untuk mengambil judul “ Hubungan Usia Menars dengan Tinggi Badan

Remaja Putri di SMPN 2 Prambon Nganjuk. “

Page 21: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

4 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

1.2 RUMUSAN MASALAH

Apakah usia menars berkolerasi dengan tinggi badan remaja putri di SMPN 2

Prambon Nganjuk ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 Tujuan Umum Penelitian

Untuk menganalisis hubungan antara usia menars dengan tinggi badan

remaja putri di SMPN 2 Prambon Nganjuk

1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian

1) Mengetahui sebaran tinggi badan siswi berdasarkan usia menars di

SMPN 2 Prambon Nganjuk

2) Membuktikan hubungan antara usia menars dengan tinggi badan

remaja putri di SMPN 2 Prambon Nganjuk

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Subjek

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan prediksi Tinggi Badan

(TB) dan pertumbuhan cepat periode ke-2 pada remaja putri.

Page 22: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

5 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

1.4.2 Pengembangan Studi

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan upaya prevensi terhadap

gangguan pertumbuhan dan TB pendek pada remaja putri. Serta

mendukung promosi kesehatan dalam rangka penyuluhan penyebab

TB pendek pada remaja putri

1.4.3 Masyarakat

Sebagai masukan bagi masyarakat luas khususnya para remaja putri

dalam menambah wawasasn dan menerapkan ilmu yang berhubungan

dengan masalah menars khususnya berkaitan dengan TB pendek yang

merupakan langkah awal pencegahan persalinan dengan tindakan

operatif

1.5 RESIKO PENELITIAN

Dalam hal ini resiko yang akan diterima oleh responden adalah data diri

yang disampaikan akan bocor ke orang lain. Sehingga untuk mengantisipasi

hal tersebut, peneliti akan merahasiakan seluruh informasi yang berkaitan

dengan responden. Serta pada penyampaian hasil penelitian, peneliti hanya

akan memberikan kode dan inisial dalam identitas responden.

Page 23: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Remaja

2.1.1 Definisi Remaja

2.1.1.1 Remaja adalah suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan

masa dewasa, yang ditandai dengan berbagai perubahan fisik umum

serta perkembangan kognitif dan sosial, yang berlangsung antara usia

12-19 tahun (Kartono, 2007).

2.1.1.2 Remaja atau adolescent adalah mereka yang berusia antara 10-19

tahun dan anak muda (youth) untuk usia 15-24 tahun. Ini kemudian

disatukan kedalam terminologi kaum muda (young people) yang

mencakup usia 10-24 tahun. Seiring dengan usia yang semakin

meningkat maka akan berlaku pubertas, yang merupakan suatu tahap

perkembangan yang sangat penting bagi wanita (WHO, 2011).

2.1.1.3 Remaja adalah masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13

tahun dan berakhir pada usia 18-24 tahun (Notoatdmojo, 2007).

2.1.2 Tahapan Tumbuh Kembang Remaja

Dalam tumbuh kembang menuju masa dewasa, semua remaja akan

melewati tahapan seperti berikut, yaitu masa remaja awal (early adolsence)

usia 11-13 tahun, masa remaja pertengahan (middle adolsence) usia 14-16

tahun, dan remaja lanjut (late adolsence) usia 17-20 tahun (Waryana, 2010

dan Soetjiningsih, 2010).

Page 24: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

7 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

2.1.2.1 Remaja awal (early adolescent)

Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran terhadap

perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan dorongan-dorongan yang

menyertai perubahan tersebut. Pada tahap ini, remaja mengalami

perubahan fisik yang mulai matang. Mereka sudah mulai mencoba

melakukan onani karena telah sering kali terangsang secara seksusal

akibat pematangan yang dialami. Rangsangan ini diakibatkan oleh

faktor internal yakni meningkatnya hormon testosteron pada laki-laki

dan estrogen pada perempuan serta terjadi stadium TKS 1 dan 2.

2.1.2.2 Remaja madya (middle adolescent)

Pada tahap remaja madya ini para remaja sudah mengalami

pematangan fisik secara penuh yakni pada anak laki-laki sudah

mengalami mimpi basah sedangkan pada anak perempuan akan

mengalami menstruasi. Pada tahap ini terjadi TKS 3 dan 4 serta

gairah seksual remaja sudah mencapai puncak, sehingga mereka

mempunyai kecenderungan untuk menggunakan sentuhan fisik.

Namun perilaku seksual mereka masih secara alamiah.

2.1.2.3 Remaja akhir (late adolescent)

Pada tahap ini, remaja sudah mengalami perkembangan fisik dan

maturitas seksual secara penuh (TKS 5), seperti orang dewasa.

Mereka sudah mempunyai perilaku seksual yang sudah jelas dan

sudah mulai mengembangkan dalam bentuk pacaran.

Page 25: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

8 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

2.2 Pubertas

2.2.1 Definisi Pubertas

Pubertas adalah fase peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa

dewasa yakni pada umur 12-15 tahun (Sarwono, 2009). Dimulainya sekresi

estrogen menjadi tanda awitan proses pubertas pada seorang wanita.

Produksi estrogen akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada umur

10-11 tahun payudara mulai berkembang dan ini dikenal sebagai telarche,

pertumbuhan payudara yang sempurna akan berakhir pada 2-4 tahun

pascamenarche. Pada umur 12 tahun, kelenjar adrenal mulai aktif

menghasilkan hormon. Peningkatan pengeluaran androgen menyebabkan

pembentukan rambut pubis (pubarche), yang disusul dengan pembentukan

rambut ketiak 6-12 bulan kemudian. Selain itu pada umur 12 tahun mulai

terjadi pigmentasi puting dan proliferasi mukosa vagina. Vagina terlihat

memanjang dan melebar, epitel vagina mengandung banyak glikogen, dan

pH vagina berkisar antara 4,5-5. Oleh karena pengaruh FSH, ovarium pun

mulai berkembang dan terjadi pertumbuhyan folikel sesaat sebelum menars

dimulai. Meningkatnya fungsi ovarium menyebabkan sekresi estrogen

bertambah sehingga terbentuk organ genitalia interna.

2.2.2 Perubahan Komposisi Tubuh Selama Pubertas

Secara umum pada masa pubertas terjadi perubahan komposisi tubuh

yang antara lain adalah sebagai berikut (Soetjiningsih, 2010) :

Page 26: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

9 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

2.2.2.1 Massa tubuh bersih/MTB (Learn body mass/LBM)

Pada remaja perempuan MTB (berat badan tanpa lemak) menurun

dari 80% berat badan pada awal pubertas, menjadi sekitar 75% pada

saat maturitas. MTB meningkat dalam keseluruhan, tetapi menurun

dalam prosentase karena jaringan lemak meningkat dengan

kecepatan yang lebih besar. Sedangkan pada remaja laki-laki MTB

meningkat dari 80% menjadi 85%-90% pada waktu maturitas.

Keadaan ini akibat dari meningkatnya massa otot karena pengaruh

hormon androgren.

2.2.2.2 Jaringan lemak (Adipose mass)

Selama pubertas jaringan lemak meningkat pada remaja perempuan

dan berkurang pada remaja laki-laki

Tabel 2.1 Prosentase lemak tubuh selama masa pubertas

Stadium Pubertas % Lemak Tubuh

Perempuan

1

2

3

4

Laki-laki

1

2

15,7

18,9

21,6

26,7

14,3

11,2

Sumber : Soetjiningsih, 2010

Page 27: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

10 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Prosentase lemak tubuh pada remaja laki-laki tidak mengalami

banyak perubahan pada stadium TKS 3, 4, dan 5.

2.2.1.3 Tulang pelvis pada perempuan (Pelvic remodeling in female)

Selama pubertas, terjadi penigkatan ukuran pada tulang pelvis dari

anteroposterior serta bagian depan pelvis menjadi lebih besar dan

lebih bulat dibandingkan sebelum pubertas.

2.2.1.4 Massa skeleat (Skeletal mass)

Perubahan yang terjadi pada masa tulang atau densitas mineral tulan

(bone mineral density/BMD), sejajar dengan perubahan MTB,

ukuran tubuh maupun kekuatan otot. Penentu utama BMD ialah,

antara lain: aktifitas fisik, herediter, nutrisi, fungsi endokrin sertra

gaya hidup. Pertumbuhan tulang selama pubertas adalah kritis dan

akan mencapai puncak pada tahap remaja awal. Dimana keadaan ini

akan menentukan “bone bank” pada kehidupan selanjutnya. Struktur

tulang skelet juga mengalami maturasi epifisis dibawah pengaruh

hormon Estradiol (E2) dan testoteron, dimana umur tulang

merupakan salah satu faktor petunjuk terjadinya maturasi fisiologi

yang menggambarkan sejauh mana proses pertumbuhan remaja

terjadi.

2.2.1.5 Organ dalam

Pertumbuhan organ-organ seperti otak, jantung, hati, dan ginjal

selama pubertas terjadi lebih rendah dibandingkan otot dan tulang.

Oleh sebab itu, prosentase berat badan yang menggambarkan otak,

Page 28: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

11 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

jantung, hati serta ginjal menurun dari 10% menjadi 5% saat

maturitas.

2.2.1.6 Eritrosit

Jumlah eritrosit lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan dengan

perempuan, hal ini disebabkan oleh hormon androgen.

2.2.1.7 Perubahan biokimia

Perubahan biokimia pada masa pubertas mencerminkan

pertumbuhan tulang. Selama pacu tumbuh, kadar alkaline

phosphatase yang diproduksi osteoblast selama selama pembentukan

tulang meningkat. Kadar alkaline phospatase yang diproduksi oleh

osteoblast selama pembentukan tulang meningkat. Kadar alkaline

berubah sesuai dengan tingkat maturasi. Kadar alkaline cenderung

naik sampai remaja menengah dan akan turun sampai kadar dewasa

dicapai.

2.2.3 Perubahan Somatik Selama pubertas

Terdapat ciri yang pasti dari pertumbuhan somatik pada remaja, yakni

peningkatan massa tulang, otot, massa lemak, pertambahan berat badan dan

tinggi badan, serta terdapat kekhusuhan (sex specific). Hal ini dipengaruhi

oleh adanya kerja hormon pada 4 daerah utama seperti pada tumbuh

kembang, reproduksi, mempertahankan lingkungan internal, serta produksi

penggunaan dan penyimpanan energi. Hormon-hormon yang telibat di

dalamnya, terutama pada masa pubertas adalah hormon seks steroid dan

hormon pertumbuhan yang berperan pada proses pacu tumbuh. Dan pada

Page 29: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

12 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

akhir pacu tumbuh terjadi penutupan epifise yang disebabkan oleh kerja

homon seks steroid, sedangkan tingkat kematangan seksual (TKS) selain

dipengaruhi oleh hormon seks steroid juga hormon androgen adrenal

dimana hipotalamus sebagai pusat regulasi aktifitas hormonal

(Soetjiningsih, 2010).

2.2.3.1 Pertumbuhan tinggi badan dan tulang

Tinggi badan (TB) merupakan gambaran fungsi pertumbuhan yang

dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek, dimana tinggi

badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu dan

dinyatakan dalam indeks TB/U (tinggi badan menurut usia) (Depkes

RI, 2004). Segera sebelum pubertas, kecepatan pertumbuhan tinggi

badan (height velocity) akan menurun, kemudian selama pubertas

terjadi akselerasi secara mendadak yang disebut dengan pacu

tumbuh (height spurt). Pada saat pertumbuhan linier berada pada

kecepatan maksimal maka dapat dikatakan bahwa remaja tersebut

telah mengalami puncak kecepatan tinggi badan (peak height

velocity/PHV). Dimana pada kurva kecepatan tinggi badan (height

velocity curve) tampak kurva naik (akselerasi) yang belangsung

sekitar 2 tahun, dan mencapai puncak, kemudian akan mengalami

penurunan (deselerasi) yang berlangsung sekitar 3 tahun. Remaja

yang matur 2 SD lebih cepat dari umur rata-rata, akan mencapai

PHV sekitar 1 cm/tahun lebih tinggi dan terjadi 2 tahun sebelum

umur rata-rata. Sebaliknya remaja yang matur 2 SD lebih lambat dari

umur rata-rata akan mempunyai PHV 1 cm/tahun lebih rendah dan

Page 30: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

13 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

terjadi 2 tahun sesudah umur rata-rata. Pertumbuhan pertahun yang

normal adalah sebelum dimulainya pacu tumbuh, remaja perempuan

tumbuh dengan kecepatan 5,5 cm/tahun. Kemudian setelah sekitar 2

tahun mulainya pacu tumbuh, remaja perempuan mencapai PHV-nya

dengan kecepatan sekitar 8 cm/tahun dan kecepatan maksimal

dicapai 6-12 bulan sebelum menarche. Secara garis besar, tinggi

badan anak umur 13 tahun diperkirakan adalah 3 kali TB lahir.

Puncak kecepatan tinggi badan (PHV) pada remaja perempuan

terjadi 18-24 bulan lebih cepat daripada remaja laki-laki. Selain itu

pada masa pubertas, semua tulang akan mengalami perubahan

kuantitatif maupun kualitatif. Dimana terjadi perbedaan pada

pertumbuhan tulang memanjang dan melebar. Pertumbuhan akan

terus berlangsung sampai dengan epifise menutup dan pertumbuhan

tinggi berhenti. Tulang-tulang wajah mengalami transformasi yang

pesat, dimana terdapat perbedaan pertumbuhan tulang wajah yang

mencolok adalah pada hidung dan rahang serta pertumbuhan pada

lebar panggul.

2.2.3.2 Pertumbuhan berat badan

Berat badan sering digunakan untuk menyatakan pertumbuhan,

tetapi berat badan menggambarkan jumlah dari berbagai massa

jaringan tubuh oleh sebab itu secara klinis sulit di intrerpretasikan.

Sehingga tinggi badan dan TKS lebih disukai karena bisa

mencerminkan perubahan pertumbuhan yang substantif. Pacu

tumbuh pra-adolesen (pre-adolescent growth spurt) dengan rata-rata

Page 31: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

14 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

kenaikan berat badan adalah 3-3,5 kg/tahun yang akan dilanjutkan

dengan pacu tumbuh adolesen. Kenaikan berat badan selama

pubertas sekitar 50% dari berat dewasa ideal. Dibandingkan dengan

anak laki-laki pacu tumbuh anak perempuan lebih cepat yakni sekitar

umur 8 tahun, tetapi pertumbuhan anak perempuan juga akan lebih

cepa berhenti dibandingkan anak laki-laki. Anak perempuan pada

usia 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi.

2.2.3.3 Pertumbuhan jaringan lemak

Banyak dan besarnya sel lemak menentukan gemuk atau kurusnya

seseorang. Pada remaja perempuan terjadi penambahan yang kontinu

dari lemak selama masa pubertas. Selama masa pubertas, remaja

perempuan tidak pernah kehilangan lemak. Setelah masa percepatan

tinggi badan, tejadi akumulasi lemak lebih cepat dan ekstensif yaitu

sel lemak lebih besar dan lebih banyak daripada remaja laki-laki,

sehingga lemak keseluruhan sekitar 25% dari berat badannya.

Akumulasi lemk pada remaja perempuan terdapat pada anggota

gerak maupun tubuhnya terutama pada bagian tubuh bawah dan paha

bagian belakang. Pertumbuhan jaringan lemak pada anak akan

melambat sampai dengan berusia 6 tahun, sehingga anak akan

terlihat lebih kurus/langsing. Kemudian jaringan lemak akan

mengalami peningkatan pada saat anak perempuan mencapai usia 8

tahun sampai menjelang pubertas dan akan terus bertambah serta

akan mengalami reorganisasi hingga dicapai bentuk tubuh seorang

perempuan dewasa.

Page 32: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

15 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

2.2.3.4 Pertumbuhan organ-organ reproduksi

Pertumbuha organ-organ reproduksi, mengukuti pola genitalia

dimana pertumbuhannya lambat pada anak yang kemudian akan

mengalami percepatan pacu tumbuh yang pesat pada masa pubertas.

Pertumbuhan organ reproduksi (rambut pubis dan payudara) akan

mengalami banyak perubahan. Tanner membuat klasifikasi Tingkat

Kematangan Seksual (TKS) remaja dalam 5 stadium, yaitu dari TKS

1 sampai dengan TKS 5. Dimana pembagian ini berdasarkan

pertumbuhan rambut pubis dan payudara.

Tabel 2.2 Klasifikasi Tingkat Kematangan Seksual pada anak

perempuan menurut Tanner JM

Stadium

TKS

Rambut Pubis Payudara

1

2

3

4

Pra pubertas

Jarang, pigmen sedikit,

lurus, di sekitar labia

Lebih hitam, mulai ikal,

jumlah bertambah

Keriting, kasar, lebat, lebih

Pra pubertas

Payudara dan papila

menonjol, diameter

areola bertambah

Payudara dan areola

membesar, batas tidak

jelas

Areola dan papila

Page 33: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

16 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

5

sedikit dari dewasa

Bentuk segitiga dan

menyebar ke bagian

medial paha

membentuk bukit kedua

Bentuk dewasa, papila

menonjol, areola

merupakan bagian dari

bentuk payudara

Sumber : Soetjiningsih, 2010

Gambar 2.1 Pertumbuhan rambut pubis dan payudara remaja putri

Sumber : Noel cameron, 2012

Page 34: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

17 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Tabel 2.3 Hubungan pertumbuhan dengan TKS pada perempuan

Stadium

TKS

Payudara Rambut pubis Kecepatan

tumbuh

Umur

tulang

1

2

3

4

5

Pubertas

Teraba

penonjolan

areola

melebar

Payudara &

areola

membesar,

batas tidak

jelas

Areola dan

Papilla

membentuk

bukit kedua

Bentuk

dewasa areola

tidak

menonjol

Prapubertas

Jarang,

pigmen

sedikit, lurus

sekitar labia

Lebih hitam,

mulai ikal,

jumlah

bertambah

Keriting,

kasar, seperti

dewasa, belum

ke paha atas

Bentuk

segitiga

seperti

dewasa, ke

paha atas

Prapubertas

(5 cm/tahun)

Awal pacu

pertumbuhan

Pacu tumbuh

Pertumbuhan

melambat

Pertumbuhan

minimal

<11

11-

11,5

12

13

14-15

Sumber : Soetjiningsih, 2010

Page 35: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

18 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

2.2.4 Kecepatan Pertumbuhan

Remaja tumbuh pada kecepatan yang bervariasi, sehingga terjadi variasi

ukuran dan bentuk pada dimana pada waktu anak-anak masih belum tampak.

Seorang remaja yang tumbuh dengan kecepatan lebih pesat nantinya akan

tumbuh lebih tinggi pula dibandingkan dengan remaja yang tumbuh dengan

kecepatan lambat. Kecepatan pertumbuhan remaja ditentukan bila

pertumbuhannya telah selesai. Faktor genentik merupakan faktor yang sangat

berpengaruh terhadap tinggi badan lebih dari 50% (Soetjiningsih, 2010).

Pengaruh kecepatan pertumbuhan adalah sebagai berikut : remaja yang

tumbuh lebih awal dengan kecepatan yang pelan, maka akan menjadi dewasa

yang pendek sedangkan remaja yang tumbuh lebih lambat dengan kecepatan

yang pesat maka akan menjadi seorang dewasa yang tinggi. Untuk

memperkirakan kecepatan pertumbuhan adalah secara tidak langsung yakni

dengan menggunakan umur tulang atau dengan menggunakan kecepatan

tercapainya stadium TKS. Dengan memperkirakan kecepatan pertumbuhan

berdasarkan stadium TKS merupakan cara yang baik untuk penilaian klinis.

Tanner menyatakan bahwa 3 dari 1000 remaja perempuan normal tidak

mengalami menarche sampai dengan umur 15,5 tahun (Soetjiningsih, 2010).

2.3 Menars

2.3.1 Definisi Menars

Menars adalah perdarahan yang terjadi pertama kali dari uterus yang

rata-rata terjadi pada usia 11-13 tahun dan merupakan ciri khas kedewasaan

seorang perempuan, dimana keluarnya darah secara periodik dan siklik dari

Page 36: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

19 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

uterus disertai oleh pelepasan (deskuamasi) endometrium (Jurnal delima

harapan vol 3, 2014 dan Sarwono, 2009). Panjang siklus haid rata-rata pada

wanita usia 12 tahun ialah 25,1 hari dan kira-kira 97% wanita yang berovulasi

siklus haidnya berkisar antara 18-42 hari. Lama siklus haid normal antara lain

3-5 hari dan 7-8 hari, serta jumlah darah yang keluar adalah kurang lebih 16

cc (Sarwono, 2009).

Sedangkan menurut Winkjosastro, 2008 usia seorang remaja putri pada

saat pertama kali mendapat haid atau menars bervariasi yakni antara 10-16

tahun, tapi rata-rata pada usia 12,5 tahun. Menars terjadi di tengah-tengah

masa pubertas, yaitu peralihan dari anak-anak ke wanita dewasa.

Pubertas dini pada remaja putri ditandai dengan payudara membesar

sejak usia 8 tahun, muncul rambut pubis sebelum usia 9 tahun, menstruasi

sebelum usia 9,5 tahun. Dan seorang remaja putri dikatakan pubertasnya

terlambat apabila payudara tidak membesarnya sampai usia 13 tahun dan

tidak menstruasi sampai usia 15 tahun (Soetjiningsih, 2010)

Terjadinya menars didukung oleh kematangan hormon reproduksi pada

wanita (Goldman, 2000). Menars merupakan hasil proliferasi endometrium

yang mrupakan hasil dari respon sekresi hormon reproduksi di ovarium

(Silva, 2005). Sekresi hormon di ovarium terjadi oleh karena hormon yang

dilepaskan dari hipofisis anterior yakni FSH dan LH. Sedangkan sekresi

hormon hipofisis anterior sendiri dikontrol oleh pelepasan GnRH dari

hipotalamus. Menars sendiri berarti dimulainya menstruai, sedangkan

pubertas adalah dimulainya kehidupan seksual seseorang. Periode pubertas

dapat terjadi oleh karena kenaikan sekresi hormon gonadotropin oleh

Page 37: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

20 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

hipofisis terjadi secara perlahan dan telah dimulai pada tahun ke-8 kehidupan.

Puncak pubertas sendiri adalah ketika menarche yakni pada usia 11-16 tahun.

Selama masa fetus, aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium distimulasi

sangat minimal oleh hormon plasenta. Efek dari stimulasi tersebut

bermanifestasi klnis sangat minimal pula selama bayi, sedangkan pada masa

kanak-kanak hipotalamus mesekresikan GnRH tetapi dalam jumlah yang

tidak bermakna dan tidak ada sinyal dari bagian tertentu di otak yang dikirim

ke hipotalamus (Uche-Nwachi, 2007).

Menurut Rebar, 2002 menars terjadi karena proses kompleks di susunan

saraf pusat, khususnya otak yang menjelaskan perubahan pada aksis

hipotalamushipofisis. Perubahan yang pertama adalah penurunan sensitifitas

terhadap efek inhibisi oleh kadar steroid seks yang rendah. Kedua, pada akhir

masa pubertas terjadi maturasi dari respon stimulasi positif dari hormon

gonadotropin terhadap estrogen.

2.3.2 Fisiologi Menstruasi

Hari pertama mulainya perdarahan haid, yang lamanya kurang lebih 2-6

hari. Dimana hari ke 5-14 merupakan fase folikuler atau fase proliferasi yang

dimulai setelah perdarahan berakhir dan berlangsung sampai dengan saat

ovulasi. Fase ini berguna untuk menumbuhkan endometrium agar siap untuk

menenrima ovum yang telah dibuahi (persiapan kehamilan). Pada fase ini

terjadi pematangan folikel di dalam ovarium. Akibat pengaruh dari FSH

folikel akan menghasilkan estradiol dalam jumlah besar. Mulut serviks kecil

dan tertutup, getahnya dapat ditarik seperti benang (spinnbar-keit).

Page 38: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

21 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Pembentukan estradiol semakin meningkat saat akan terjadi ovulasi (hari ke

13). Kemudian kadar estradiol akan menurun lagi dan mengalami

peningkatan kembali untuk yang ke 2 kalinya pada fase sekresi. Pada

peningkatan kedua, membuktikan bahwa korpus luteum tidak hanya

memproduksi progesteron, tetapi juga estrogen. Peningkatan estradiol ketika

akan terjadi ovulasi mengakibatkan terjadinya pengeluaran LH yang banyak

(umpak balik positif dari estradiol). Lonjakan LH akan memicu ovarium

sehingga terjadi ovulasi pada hari ke 14. Dalam waktu yang sama, suhu basal

tubuh juga mengalami peningkatan. Selama ovulasi, getah serviks encer dan

bening serta mulut serviks sedikit terbuka, sehingga memungkinkan

spermatozoa untuk masuk (Hanafiah, 2007 dan Sarwono, 2009)..

Pada hari ke 14-28 merupakan fase luteal atau sekresi dimana terbentuk

korpus luteum dan terjadi penebalan endometrium. Pengaruh besar

progesteron terhadap endometrium terjadi pada hari ke 22 yakni pada saat

ovulasi berlangsung. Setelah terjadinya ovulasi terjadi peningkatan

progesteron sehingga sekresi FSH terhambat dari hipofisis yang akan

mengakibatkan pertumbuhan folikel selama fase luteal terhambat pula.

Apabila tidak terjadi nidasi, estradiol dan progesteron akan menghambat FSH

dan LH sehingga mengakibatkan korpus luteum tidak berkembang lagi serta

terjadi penyempitan pembuluh darah endometrium dan terjadi iskemi oleh

sebab itu endometrium terlepas kemudian timbul menstruasi (Sarwono,

2009).

Page 39: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

22 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menars

Menurut Kartono dalam Waryana (2010), menars dini disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain adalah : Berat Badan yang berlebih, Aktivitas

Fisik dan Genetik. Selain itu faktor lain yang dapat menyebabkan menars

lebih dini pada remaja putri adalah rangsangan-rangsangan kuat seperti

film, buku-buku bacaan dan majalah orang dewasa. Dengan kata lain

adalah faktor informasi atau paparan media massa (Kartono dalam

Kartika, 2009). Menurut Karapnou dan Papadimitrou (2010) faktor yang

berpengaruh terhadap menars antara lain adalah : Genetik, Etnis,

Psikologis, Lemak Tubuh, Nutrisi atau Status Gizi dan Aktivitas Fisik.

Selain itu faktor lingkungan seperti kediaman di kota atau luar kota,

pendapatan keluarga, besarnya keluarga, dan tingkat pendidikan orang tua

akan mempengaruhi perkembangan pubertas pada remaja. Selain faktor

diatas faktor sosial ekonomi keluarga juga sangat menentukan seorang

remaja mendapatkan menars (Malina 2004, Parent 2003 dan N.amaliah

2012)

2.4 Antropometri

2.4.1 Definisi Antropometri

Antropometri berasal dari 2 kata yakni anthrophos dan metros, anthropos

yang berarti tubuh dan metros yang berarti ukuran. Sehingga dapat diartikan

antropometri adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran

dimensi tubuh dan perubahan proporsi serta komposisi tubuh dari berbagai

tingkat usia. Penggunaan antropometri secara umum adalah untuk melihat

Page 40: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

23 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

ketidak seimbangan asupan protein dan energi yang akan terlihat pada pola

pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan

jumlah air dalam tubuh (Supariasa, 2013).

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan

pertumbuhan skeletal. Dimana pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh

seiring dengan pertambahan umur (Depkes, 2004). Tinggi badan sangat

menentukan proporsi tubuh seorang remaja akhir nantinya, pengukuran

proporsi tubuh (body proportion) sendiri dengan cara (Nicol et al, 2010) :

1. Mengukur tinggi badan duduk untuk menentukan segmen tubuh

bagian atas : TB duduk mengukur dari bagian kepala sampai dengan

tumit (upper body segment)

2. Mengurangi tinggi badan duduk yang diukur dari kepala sampai

dengan tumit dengan tinggi kursi untuk menentukan segmen tubuh

bagian bawah (lower body segment)

3. Rasio upper-lower body dengan cara:

TB Duduk TB Berdiri

2.4.2 Cara Pengukuran Tinggi Badan

1. Pengukuran Tinggi Badan Berdiri (Standing Height) dengan cara

(Supariasa, 2013) :

a. Tempelkan stadiometer dengan paku pada dinding yang lurus datar

setinggi 2 meter, angka 0 (nol) mengarah pada lantai yang datar rata.

b. Lepaskan alas kaki.

c. Subjek berdiri tegak seperti sikap siap sempurna dalam baris

berbaris, kaki lurus, tumit, pantat, punggung, dan kepala bagian

Page 41: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

24 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

belakang menenmpel pada dinding dan muka menghadap lurus

dengan pandangan ke depan.

d. Turunkan stadiometer sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-

siku menempel pada dinding.

e. Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan

stadiometer, dimana angka tersebut menunjukkan tinggi anak yang

diukur.

2. Pengukuran Tinggi Badan Duduk (Sitting Height) dengan cara (Fatmah

dkk, 2008) :

a. Subjek duduk tegak menghadap ke depan, bahu dan lengan bagian

atas santai, lengan bagian bawah dan kedua tangan dijulurkan ke

depan secara horizontal dengan telapak tangan saling berhadapan.

Kedua paha sejajar, dan lutut ditekuk 90◦ dengan kaki segaris paha.

b. Ukur jarak vertikal antara permukaan tempat duduk dengan bagian

atas kepala menggunakan antrophometer. Bahu dan bagian atas

ekstremitas rileks. Ukur pada titik maksimum saat respirasi tenang.

c. Pengukuran harus dilakukan setidaknya dua kali

2.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Badan

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh M.D Artaria (2010)

menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi TB seseorang antara lain :

seberapa lama terjadinya pacu tumbuh dan seberapa tinggi lompatan

pertumbuhan. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi adalah kondisi sosial

ekonomi yang akan berdampak pada terpenuhinya gizi, kondisi kesehatan

Page 42: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

25 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

seorang anak, jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama, kondisi

psikologis dan faktor genetis yang akan mempengaruhi menars yang dialami

oleh remaja putri. Cepat lambatnya usia menars akan menentukan kapan

seorang anak perempuan berhenti mengalami tumbuh kembang dan cepat

lambatnya maturasi seorang remaja putri akan berpengaruh terhadap TB

akhirnya nanti.

2.5 Hubungan Usia Menars dengan Tinggi Badan

Menurut richard e behrman, 2006 menyatakan bahwa pada prapubertas

sejumlah besar steroid akan menenkan sekresi gonadotropin sepenuhnya

tetapi selama perkembangan pubertas, sensitivitas lengkung umpan balik ini

menurun. Dengan demikian peningkatan produksi steroid seks yang

menyebabkan terjadinya perubahan fisik pubertas terjadi sebelum

gonadotropin disupresi oleh steroid seks. Sehingga estrogen sangat berperan

untuk menekan hormon pertumbuhan (GH) yang berlebih dan efek dari itu

akan menyebabkan kemajuan pubertas cepat serta fusi lebih awal pada anak

dengan perawakan tinggi.

Frisch dan revel dalam Karapanou and Papadimitriou menyatakan bahwa

seorang anak perempuan yang tinggi, mencapai kematangan seksual lebih

dahulu dibandingkan dengan anak perempuan yang lebih pendek, karena anak

perempuan yang lebih tinggi mempunyai status gizi yang lebih baik sehingga

memacu pertumbuhan hormon dan memacu datangnya menars lebih awal.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh N.amaliah yang sejalan

dengan penelitian sebelumnya aribowo menunjukkan bahwa rata-rata usia

Page 43: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

26 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

menarche responden dengan status tinggi badan normal lebih cepat

dibandingkan dengan status tinggi badan pendek dimana terdapat perbedaan

yang sangat signifikan.

Page 44: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

BAB III

KERANGKA KOSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Usia Menars dengan Tinggi Badan Remaja Putri di SMPN 2 Prambon Nganjuk. Keterangan :

Pada gambar 3.1 menunjukkan bahwa pubertas dan kejadian percepatan

pertumbuhan merupakan manifestasi dari berbagai pengaruh endokrin dan

: Di teliti : Tidak diteliti

Pola Istirahat

Status Gizi

Maturitas

(Usia Menars)

GH

Gonadotropin

Pertumbuhan

TB

Rasio Upper : Lower

: Hubungan yang dicari

: Mempengaruhi

Page 45: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

28 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSIAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

non endokrin. Perubahan-perubahan regulasi neuroendokrin berupa

perubahan pada gonadotropin, growht hormon dan seks steroid

(Soetjiningsih, 2010). Regulasi hormonal dalam tubuh sebagian besar

dipengaruhi oleh Hipotalamus-hipofisis seperti growht hormon (GH) yang

dikeluarkan oleh hipofisis anterior oleh karena pengaruh dari Growht

Hormon Releasing Hormon (GH-RH) yang dikeluarkan hipotalamus, dimana

sekresi hormon GH-RH dipengaruhi oleh pola istirahat terutama pada malam

hari dan status gizi pada masa anak-anak (Soetjiningsih, 2010). GH sendiri

berperan dalam proses pertumbuhan linier Tinggi Badan. Sedangkan periode

pubertas dapat terjadi oleh karena kenaikan sekresi hormon gonadotropin oleh

hipofisis yang terjadi secara perlahan dan telah dimulai pada tahun ke-8

kehidupan. Pada saat pubertas peningkatan kadar FSH akan memacu

berkembangnya sel granulosa pada ovarium dan dilanjutkan dengan sekresi

LH yang meningkat serta merangsang pengeluaran esrogen oleh sel

granulose. Dimana puncak pubertas sendiri adalah ketika menarche yakni

pada usia 11-16 tahun. Menars sendiri berarti dimulainya menstruasi,

sedangkan pubertas adalah dimulainya kehidupan seksual seseorang (Silva,

2005). Peningkatan kadar gonadotropin yaitu FSH dan LH akan

mematangkan sel leidig dan mengeluarkan hormon estrogen pada perempuan

sebelum menstruasi. Menars terjadi karena proses kompleks di susunan saraf

pusat, khususnya otak yang menjelaskan perubahan pada aksis

hipotalamushipofisis. Perubahan yang pertama adalah penurunan sensitifitas

terhadap efek inhibisi oleh kadar steroid seks yang rendah. Kedua, pada akhir

Page 46: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

29 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSIAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

masa pubertas terjadi maturasi dari respon stimulasi positif dari hormon

gonadotropin terhadap estrogen

Pada ciri pubertas remaja putri ditandai oleh menars yang disebabkan dari

meningkatnya aktifitas sekresi Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH)

yang akan berpengaruh terhadap maturitas seorang remaja putri dimana akan

mempengaruhi perubahan fisik atau proporsi tubuh seorang remaja akhir

nantinya, salah satunya adalah Tinggi Badan (TB) (soetjiningsih, 2010).

Dimana penilaian proporsi tubuh dilakukan dengan membandingkan upper

body segment atau segmen atas tubuh dengan lower body segment atau

segmen bawah tubuh.

3.2 Hipotesis penelitian

Ada hubungan antara usia menars dengan tinggi badan remaja putri di

SMPN 2 Prambon Nganjuk.

Page 47: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSIAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara analitik observasional dengan menelaah

hubungan antara usia menars dengan tinggi badan melalui pendekatan cross

sectional. Pendekatan cross sectional adalah penelitian dimana variabel-

variabel yang termasuk efek dan faktor resiko diobservasi sekaligus dalam

waktu yang sama. Dan pendekatan ini dipilih mengingat waktu yang

dibutuhkan dalam penelitian relatif lebih singkat dibandingkan menggunakan

metode kohort.

4.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional analitik

dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran atau

pengamatan secara langsung pada saat bersamaan (sekali waktu) antara

variabel bebas (Usia Menars) dengan variabel terikat (Tinggi badan)

(Sugiyono, 2009)

Page 48: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

31 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa putri kelas 2 SMPN 2

Prambon Nganjuk dengan jumlah 134 siswa putri.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat diambil sebagai subjek

penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Sampel dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa remaja putri SMPN 2 Prambon Nganjuk yang

memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi (Nursalam, 2013) dan berjumlah

121 siswi.

1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,

2013). Pada penelitian ini kriteria inklusinya adalah

a. Siswi putri

b. Kelas 2

c. Bersedia menjadi sampel dalam penelitian

2) Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri – ciri anggota populasi yang tidak dapat

dijadikan sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini

kriteria eksklusinya adalah:

a. Tidak masuk pada saat penelitian

b. Sisiwi tidak bersedia menjadi sampel

Page 49: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

32 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

c. Masih belum menars

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2013). Teknik sampling

merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar

memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

subyek penelitian.

Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

teknik total sampling. Teknk total sampling dilakukan dengan

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel (Sugiyono, 2012). Jumlah sampel sebanyak 121 siswi kelas 2

SMPN 2 Prambon Nganjuk dari total siswi sebanyak 134 siswi.

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMPN 2 Prambon Nganjuk dengan objek

siswi remaja putri kelas 2 yang akan dilakukan pada bulan April 2016.

4.5 Variabel Penelitian, Definisi Operasional

4.5.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Usia Menars remaja

putri.

Page 50: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

33 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Tinggi badan (TB).

4.5.2 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Definisi operasional Hubungan usia menars dengan tinggi badan remaja putri di SMPN 2 Prambon Nganjuk

No

Variabel Definisi Operasional

Cara Ukur Hasil Ukur Skala Pengukuran

1.

2.

Variabel Independen : Usia Menars Variabel Dependen : Tinggi Badan (TB)

Merupakan perdarahan yang terjadi pertama kali dari uterus yang rata-rata terjadi pada usia 11-13 tahun Merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Dimana pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur dan dinyatakan dalam indeks TB/U (tinggi badan menurut usia) serta erat hubungannya dengan pubertas

Lembar Pengumpul Data Membandingkan tinggi badan berdiri dan tinggi badan duduk

Berdasarkan data usia menarche yang diperoleh dari lembar pengumpul data Rasio upper-lower body dari tinggi badan berdiri dan tinggi badan duduk

Rasio

Rasio

Page 51: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

34 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

4.6 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2013). Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan

meliputi :

1. Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian kepada kepala sekolah SMPN

2 Prambon Nganjuk.

2. Setelah menentukan calon responden, peneliti menjelaskan tujuan, manfaat,

peran serta responden, jaminan kerahasiaan responden, hak responden, dan

pengisian lembar pengumpul data oleh responden.

3. Penilaian antropometri dilakukan dengan pengukuran secara langsung Tinggi

Badan berdiri dan Tinggi Badan duduk serta menghitung rasio upper dan lower

body.

4. Pengambilan sampel dilakukan oleh 1 orang yakni peneliti sendiri yang

melakukan pengukuran TB dan hasilnya akan di catat oleh rekan 1 orang rekan

kerja

4.7 Pengolahan dan Analisis Data

4.7.1 Pengolahan Data

Hidayat (2007) menjelaskan setelah data terkumpul, maka dilanjutkan

dengan langkah-langkah berikut :

1) Editing, merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap sebelum

atau setelah data terkumpul.

Page 52: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

35 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

2) Coding, setelah data di edit maka akan dilakukan coding, yaitu

mengubah data yang ada dalam bentuk kalimat atau huruf menjadi data

angka atau bilangan dan dimasukkan dalam kategori yang sama.

3) Entry, kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam

master tabel atau data base komputer kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi.

4) Cleaning, mengecek kembali data untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya,

kemudian dilakukan pembetulan dan koreksi.

5) Melakukan tehnik analisis, dalam melakukan analisis pada penelitian

akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan

yang hendak dianalisis.

4.7.2 Analisis Data

Data yang telah terkumpul, diteliti dan di analisis secara komputerisasi

dengan program SPSS. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi dan dideskripsikan dalam bentuk narasi. Uji Pearson Product

Moment pada analisis bivariat digunakan untuk menggambarkan pengaruh

variabel.

1) Analisis Univariat

Analisis ini dilakukan secara deskriptif untuk melihat karakter

masing-masing variabel yang diteliti, dimana hasil analisis ini adalah

distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabel yang ada.

Page 53: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

36 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

2) Analisis Bivariat

Analisis dilakukan terhadap dua variabel yang diduga memiliki

hubungan yaitu usia menarche dan tinggi badan (variabel bebas) dengan

usia menarche (variabel terikat). Analisis bivariat dilakukan dengan uji

Pearson Product Moment. Untuk mengiterpretasikan besar pengaruh

dinyatakan dengan interpretasi koefisien korelasi nilai r sebagai berikut

(Riyanto, 2011) :

r = 0 ; berarti bahwa tidak ada hubungan linier

r = -1 ; berarti bahwa hubungan linier negatif sempurna

r = +1 ; berarti bahwa hubungan linier positif sempurna

Sedangkan untuk menyatakan kekuatan dua variabel secara kualitatif

dapat dibagi sebagai berikut :

Tabel 4.2 Kekuatan Hubungan dua variabel

Korelasi (r) Tingkat Hubungan

0,00-0,025

0,26-0,50

0,51-0,75

0,76-1

Tidak ada hubungan/hubungan lemah

Hubungan sedang

Hubungan kuat

Hubungan sangat kuat/sempurna

Untuk melakukan uji hipotesa pada pearson product moment bisa

dilakukan dengan cara :

1. Membandingkan nilai r hitung dengan r tabel

2. Meggunakan pengujian dengan pendekatan distribusi t

thitung = r √𝑛−2√1−𝑟2

keterangan :

Page 54: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

37 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

df = n-2

n = jumlah sampel

4.8 Kerangka Operasional

Kerangka operasional merupakan langkah-langkah yang akan

dilakukan dalam penelitian yang berbentuk kerangka atau alur penelitian.

Penulisan kerangka kerja disajikan dalam bentuk alur penelitian mulai dari

desain hingga analisis data (Hidayat, 2007).

Gambar 4.2 Kerangka kerja penelitian Hubungan Usia Menars dengan Tinggi Badan Remaja Putri di SMPN 2 Prambon Nganjuk

Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putri kelas 2 SMPN 2

Prambon Nganjuk dengan jumlah 134 siswi.

Sampel Seluruh siswi kelas 2 SMPN 2 Prambon Nganjuk yang memenuhi

kriteria inklusi sebanyak 121 sisiwi

Pengambilan data dengan menggunakan data primer (TB dan usia menars) dengan lembar pengumpul data dan pemeriksaan langsung

TB duduk serta TB berdiri dan rasio upper-lower body

Pengolahan data dengan langkah-langkah editing, coding, tabulasi dan cleaning

Analisis data dengan menggunakan uji Pearson Product Moment

Penyajian data hasil penelitian

Laporan Penelitian

Page 55: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

38 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

4.9 Ethical Clearence

Aspek penting dalam etika penelitian yang berkaitan dengan responden

yang akan diteliti meliputi :

4.9.1 Informed Consent ( Lembar Persetujuan)

Salah satu aspek penting dalam etika penelitian, yaitu suatu keharusan adanya

persetujuan dan penjelasan dari kemanusiaan yang digunakan. Lembar

pengesahan ini diberikan pada subjek penelitian. Dimana tujuannya adalah

agar subjek mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Sebelum menjadi

responden, subjek yang bersedia diteliti harus menandatangani persetujuan

tersebut.

4.9.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan

nama responden pada lembar pengumpulan data. Sebagai tanda keikutsertaan

responden, peneliti menuliskan nomor untuk masing-masing responden.

4.9.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Informasi yang telah diberikan oleh responden dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti. Hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

penelitian.

Page 56: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

BAB V

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Prambon Nganjuk. SMPN 2 Prambon

Nganjuk merupakan salah satu dari 2 SMP Negeri yang ada di Kecamatan

Prambon Kabupaten Nganjuk yang berlokasi di Ds.Bandung, Baleturi,

Prambon Kabupaten Nganjuk. Penelitian dilakukan pada tanggal 08 April 2016

dengan jumlah responden sebanyak 121 siswi putri kelas 2 SMPN 2 Prambon.

Kecamatan Prambon merupakan daerah dataran rendah dimana sebagian besar

mata pencaharian penduduknya adalah bertani dan sebagai buruh tani di sawah.

5.1.2 Data Umum

1. Karakteristik Remaja Putri Berdasarkan Umur dan Siklus Menstruasi

Sebagian besar responden siswi kelas 2 di SMPN 2 Prambon yaitu

sebanyak 85 sisiwi (69%) berusia 14 tahun dan hampir seluruhnya mempunyai

siklus haid yang lancar sebanyak 108 siswi (89%) (Gambar 5.1) (Gambar 5.2)

Page 57: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

40 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Gambar 5.1 Distribusi frekuensi umur siswi kelas 2 SMPN 2 Prambon Nganjuk

Gambar 5.2 Distribusi frekuensi siklus menstruasi siswi kelas 2 SMPN 2 Prambon Nganjuk

2. Karakteristik Remaja Putri Berdasarkan Lama Menstruasi dan Keluhan Menars

Hampir Seluruhnya responden sisiwi di SMPN 2 Prambon lama

menstruasinya yaitu 7 hari sebanyak 86 siswi (71%) dan sebagian besar

mempunyai keluhan menars keluar darah berwarna merah sebanyak 97 siswi

(32%), mudah emosi dan marah sebanyak 86 siswi (28%), nyeri perut bawah

sebanyak 80 siswi (27%), dan sebagian kecil nafsu makannya meningkat

sebanyak 38 siswi (13%) (Gambar 5.3) (Gambar 5.4)

16%

69%

13%

2% Umur

13 tahun

14 tahun

15 tahun

16 tahun

89%

11%Siklus Mens

lancar

tidak lancar

Page 58: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

41 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Gambar 5.3 Distribusi frekuensi lama menstruasi siswi kelas 2 SMPN 2 Prambon Nganjuk

Gambar 5.4 Distribusi frekuensi keluhan menars siswi kelas 2 SMPN 2 Prambon Nganjuk

5.1.3 Data Khusus

1. Identifikasi Usia Menars

Didapatkan sebagian besar responden siswi kelas 2 di SMPN 2 Prambon

memiliki rata-rata usia menars pada umur >12 tahun yaitu sebanyak 65

(53,7%) siswi dengan rata-rata usia menars 13-14 tahun.

3% 3%

12%

4%

71%

2%3%

1%1%

Lama Mens 3 hari

4 hari

5 hari

6 hari

7 hari

8 hari

keluar darah merah

32%

nyeri perut bawah

27%

emosional28%

nafsu makan meningkat

13%

Keluhan Menars

Page 59: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

42 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi usia menars siswi kelas 2 SMPN 2 Prambon Nganjuk

2. Hasil Pengukuran Tinggi Badan (TB), Rasio Upper-Lower Body Berdasarkan

Usia Menars

Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada sejumlah responden

didapatkan hasil Tinggi Badan siswi kelas 2 di SMPN 2 Prambon pada rata-

rata usia menars 13-14 th sebagian besar adalah dibawah kurva normal tinggi

badan yaitu sebanyak 77 siswa (64%). Sedangkan untuk hasil pemeriksaan

Rasio Upper-Lower Body didapatkan hasil bahwa hampir seluruh responden

sisiwi kelas 2 mempunyai rasio upper-lower body lebih dari 1,01 yaitu

sebanyak 110 siswa (91%).

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi TB dan Rasio Upper-Lower berdasarkan usia menars siswi kelas 2 SMPN 2 Prambon Nganjuk

No Karakteristik

Jumlah (Prosante)

1. TB/Usia Menars Dibawah Kurva Normal Diatas Kurva Normal

77 (64%) 44 (36%)

2.

Rasio up-low/Usia Menars ≤ 1,01 >1,01

11 (9%)

110 (91%)

No Usia Jumlah (Prosentase) 1. ≤ 12 tahun 56 (46,3%) 2. > 12 tahun 65 (53,7%)

Page 60: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

43 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

5.2 Analisis Hasil Penelitian

5.2.1 Hubungan Usia Menars Dengan Tinggi Badan (TB)

Gambar 5.5 Distribusi TB berdasarkan usia menars Siswi Kelas 2 di SMPN 2 Prambon Nganjuk

Berdasarkan gambar 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar siswi kelas 2 di

SMPN 2 Prambon mendapatkan menars pada usia lebih dari 12 tahun yaitu 13-14

tahun, siswi yang memperoleh usia menars > 12 tahun memiliki rata-rata TB

dibawah kurva normal sebanyak 51 siswi (42%). Hasil uji statistik korelasi

spearmen rank, diperoleh nilai p value yaitu 0,0001. Jika p value < nilai α maka

Ho ditolak, diketahui bahwa p value > nilai α 0,01. Hal ini menunjukkan ada

hubungan antara usia menars dengan tinggi badan siswi. Pada tabel 5.3 diperoleh

nilai r = -0,332. Tanda negatif menunjukkan ada hubungan negatif, yang artinya

semakin lambat usia menars seorang remaja putri maka semakin pendek TB nya.

Keterlambatan usia menars berpengaruh terhadap TB remaja putri pada kelompok

usia SMP. Adapun hasil uji korelasi spearmen dapat dilihat pada tabel 5.3.

(25%)

(21%)

(42%)

(12%)

TB/Usia Menars

TB tinggi/Usia ≤ 12 tahun

TB pendek/Usia ≤ 12 tahun

TB tinggi/Usia > 12 tahun

TB pendek/Usia > 12 tahun

51 siswi

30 siswi

26 siswi

14 siswi

Page 61: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

44 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Tabel 5.3 Hubungan Usia Menars dengan Tinggi Badan Siswi Kelas 2 di SMPN 2 Prambon Nganjuk

Uji Statistik Umur Menars Tinggi Badan Spearmen’s rho

Koefisien korelasi Sig. (2-tailed) N

1,000

121

-0,332(**)

0,0001

121

**korelasi signifikan pada α 0.01

5.2.2 Hubungan Usia Menars Dengan Rasio Upper-Lower Body

Gambar 5.6 Distribusi Rasio berdasarkan usia menars Siswi Kelas 2 di SMPN 2 Prambon Nganjuk

Berdasarkan gambar 5.6 menunjukkan bahwa sebagian besar siswi kelas 2 di

SMPN 2 Prambon yang mendapatkan menars pada usia lebih dari 12 tahun yaitu

13-14 tahun, siswi yang memperoleh usia menars < 12 tahun memiliki rata-rata

rasio upper-lower body yang nomal (> 1,01) sebanyak 58 siswi (48%). Hasil uji

statistik korelasi spearmen rank, diperoleh nilai p value yaitu 0,493. Jika p value <

nilai α maka Ho ditolak, diketahui bahwa p value < nilai α 0,01. Hal ini

3%

43%

6%

(48%)

Rasio/Usia Menars

Rasio ≤ 1,01 usia ≤ 12 tahun

Rasio > 1,01 usia ≤ 12 tahun

Rasio ≤ 1,01 usia > 12 tahun

Rasio > 1,01 usia > 12tahun

58 siswi 52 siswi

7 siswi

4 siswi

Page 62: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

45 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara usia menars dengan rasio upper-

lower body siswi. Pada tabel 5.4 diperoleh nilai r = -0,063. Tanda negatif

menunjukkan hubungan negatif yang artinya semakin lambat usia menars seorang

remaja putri maka semakin pendek rasio upper-lower body nya. Keterlambatan

usia menars tidak berpengaruh terhadap rasio upper-lower body pada kelompok

usia SMP. Adapun hasil uji korelasi spearmen dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4 Hubungan Usia Menars dengan Rasio Upper-Lower Body Siswi Kelas 2 di SMPN 2 Prambon Nganjuk

Uji Statistik Umur Menars Rasio Up-Low Spearmen’s rho

Koefisien korelasi Sig. (2-tailed) N

1,000

121

-0,063

0,493

121

Page 63: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Identifikasi Usia Menars dan Tinggi Badan

Tinggi Badan dalam penelitian ini didasarkan pada hasil pengukuran

secara langsung menggunakan stadiometer. Pemeriksaan meliputi pengukuraan

TB berdiri dan TB duduk untuk mengetahui rasio upper-lower body. Analisis data

Tinggi Badan dilakukan dengan menggunakan indeks tinggi badan menurut usia

(TB/U). Perhitungan tinggi badan dengan usia menars dilakukan dengan

menggunakan program software komputer.

Pada penelitian yang dilakukan terhadap 121 responden siswi kelas 2 SMP

didapatkan hasil sebagian besar sampel berusia 14 tahun sebanyak 69%, dan

hampir seluruhnya mempunyai siklus haid yang lancar sebanyak 89%.

Berdasarkan data hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori Waryana dan

Soetjiningsih (2010) bahwa usia 14-16 tahun tergolong kedalam tahapan middle

adolesence (remaja pertengahan). Seorang remaja putri akan mengalami

menstruasi serta terjadi TKS 3 dan 4. Hampir seluruh responden siswi SMP

mempunyai lama menstruasi 7 hari sebanyak 71% serta sebagian besar

mempunyai keluhan keluar darah merah saat menars sebanyak 32%, mudah emosi

dan marah sebanyak 28%, sebanyak 27% mengalami nyeri perut bawah. Menars

adalah perdarahan yang pertama kali dari uterus yang rata-rata terjadi pada usia

11-13 tahun yang merupakan ciri khas kedewasaan seorang remaja putri, ditandai

dengan keluarnya darah secara periodik dan siklik dari uterus disertai oleh

Page 64: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

47 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

pelepasan (deskuamasi) endometrium (Jurnal delima harpan vol 3, 2014 dan

sarwono, 2009). Panjang siklus haid rata-rata pada wanita usia 12 tahun adalah

25,1 hari dan ± 97% wanita yang berovulasi, memiliki siklus haid berkisar antara

18-42 hari. Lama siklus haid yang normal antara lain 3-5 hari dan 7-8 hari

(Sarwono, 2009). Hasil data tentang keluhan menars diatas juga sesuai dengan

penelitian Sumini Jurnal delima harapan, 2014 yang mengatakan bahwa seorang

wanita remaja secara psikologi yang pertama kali akan mengeluh rasa nyeri, perut

tersa pegal dan kurang nyaman. Hal ini disebabkan oleh gizi yang kurang atau

terbatas sehingga menyebabkan gangguan pada saat haid, namun akan berangsur

baik apabila asupan makanan bernutrisi baik (proverawati, 2009).

Hasil identifikasi usia menars pada penelitian ini didapatkan sebagian besar

siswi SMP kelas 2 memiliki rerata usia menars pada umur >12 tahun (13-14

tahun) sebanyak 53,7% siswi. Menurut Winkjosastro, 2008 usia seorang remaja

putri pada saat pertama kali mendapat haid atau menars bervariasi yakni antara

10-16 tahun, tapi rata-rata pada usia 12,5 tahun. Pubertas dini pada remaja putri

ditandai dengan payudara membesar sejak usia 8 tahun, muncul rambut pubis

sebelum usia 9 tahun, menstruasi sebelum usia 9,5 tahun. Seorang remaja putri

dikatakan pubertasnya terlambat apabila payudara tidak membesarnya sampai usia

13 tahun dan tidak menstruasi sampai usia 15 tahun (Soetjiningsih, 2010).

Identifikasi pemeriksaan TB didapatkan bahwa sebagian besar TB pada rerata

usia menars siswi 13-14 tahun adalah dibawah kurva normal tinggi badan

sebanyak 64% yang berarti bahwa rata-rata TB siswi kelas 2 di SMPN 2 Prambon

Nganjuk dengan usia menars 13-14 tahun status TBnya pendek. Hal ini berkaitan

dengan status sosial ekonomi yang akan berpengaruh pada status gizi remaja. Jika

Page 65: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

48 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

dilihat dari keadaan alam di kabupaten Nganjuk khususnya di daerah Prambon

yang merupakan dataran rendah yang sebagian besar mata pencaharian

penduduknya adalah bertani di sawah dan beberapa sebagai buruh tani sehingga

pendapatan sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi

masyarakatnya dan akan berdampak pada pemenuhan gizi. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh N.Amaliah, 2012 yang menyatakan lebih

dari setengah responden belum menars dan berstatus gizi pendek (stunting) serta

hampir setengah dari responden berasal dari status ekonomi rendah.

6.2 Hubungan Usia Menars dengan Tinggi Badan

Pada penelitian ini didapatkan ada hubungan yang bermakna negatif antara

usia menars dengan TB siswi kelas 2 SMP. Artinya apabila seorang remaja putri

semakin lambat mengalami menars maka semakin pendek pula TBnya. Hasil uji

analisis usia menars dengan TB menggunakan uji korelasi spearmen didapatkan

hasil p = 0,0001 (p < 0,01) maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Berbagai penelitian lain yang sejenis mendapatkan bahwa usia menars

berhubungan dengan TB ( Simondon et al; Richard e berchman, 2006; N.Amaliah,

2012). Di negara lain, salah satunya di Sinegal, Simondon et al menunjukkan

bahwa seorang remaja putri yang pendek (stunting) secara signifikan mengalami

keterlambatan usia menars 1,6 tahun dibandingkan dengan yang lebih tinggi atau

tidak pendek. Penelitian lain yang tidak sesuai yaitu penelitian Sumini (2014)

dimana hasil penelitiannya menunjukkan adanya hubungan usia menars dengan

BB yang berkaitan dengan status gizi.

Page 66: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

49 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Menurut Soetjiningsih (2010) pada masa pubertas hormon steroid dan

hormon pertumbuhan berperan pada proses pacu tumbuh. Dan pada akhir pacu

tumbuh terjadi penutupan epifise yang disebabkan oleh kerja hormon seks steroid.

Sebelum pubertas, kecepatan pertumbuhan TB (height velocity) akan menurun

kemudian terjadi akselerasi secara mendadak selama pubertas yang disebut

dengan pacu tumbuh. Pada saat pertumbuhan linier berada pada kecepatan

maksimal maka dapat dikatakan bahwa seorang remaja tersebut telah mengalami

kecepatan TB. Remaja yang matur lebih cepat dari umur rata-rata, akan mencapai

kecepatan TB atau PHV sekitar 1 cm/tahun lebih tinggi. Sebaliknya remaja yang

matur lebih lambat dari umur rata-rata akan mempunyai kecepatan TB atau PHV

1 cm/tahun lebih rendah. Pertumbuhan pertahun yang normal adalah sebelum

dimulainya pacu tumbuh, seorang remaja perempuan tumbuh dengan kecepatan

5,5 cm/tahun. Kemudian setelah sekitar 2 tahun mulainya pacu tumbuh, remaja

perempuan mencapai kecepatan TB atau PHV dengan kecepatan 8 cm/tahun dan

kecepatan maksimal dicapai 6-12 bulan sebelum menars. Sehingga dapat

diprediksi apabila seorang remaja perempuan yang telah menars memiliki TB 156

cm maka TB akhirnya nanti juga 156 cm. Sehingga usia menars disini mempunyai

hubungan dengan TB.

Page 67: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap responden siswi kelas 2 SMPN 2

Prambon Nganjuk didapatkan rerata TB siswi yang menars pada usia 13-14 tahun

adalah 42% dibawah kurva normal (pendek) serta ada hubungan antara usia

menars dengan TB remaja putri yang memiliki makna negatif, artinya semakin

lambat usia menars seorang remaja putri semakin pendek TB remaja putri tersebut

7.2 Saran

7.2.1 Bagi Siswi

1) Dapat dijadikan sebagai acuan pertumbuhan TB

2) Menambah pengetahuan tentang menars dan fisiologi menstruasi

3) Tidak jajan sembarangan namun makan makanan yang bergizi seperti

sayur, buah, ikan, dan susu.

7.2.2 Bagi Orang Tua

Berdasarkan hasil penelitian ini, sebagian besar dari siswi kelas 2 di

SMPN 2 Prambon rata-rata menarsnya sedikit terlambat dan TBnya kurang,

Page 68: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

51 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

sehingga dapat diketahui adanya pertumbuhan yang kurang maksimal.

Untuk mengatasi hal ini disarankan agar :

1) Memberikan makanan yang cukup gizi terutama yang banyak

mengandung kalsium , seperti : kobis/brokoli, bayam, serta olahan ikan

dan susu, karena pada tahap remaja kebutuhan gizi meningkat dan asupan

kalsium sangat penting untuk pembentukan dan pertumbuhan tulang,

gigi, serta kontraksi otot.

2) Menganjurkan putrinya untuk melakukan aktivitas fisik (olahraga) yang

dapat memacu pertumbuhan otot dan tulang

7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor-faktor

yang dapat menyebabkan TB pendek pada seorang remaja putri yang

mengalami keterlambatan usia menars.

Page 69: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

DAFTAR PUSTAKA

Amaliah, N, dkk. 2012. Status Tinggi Badan Pendek Berisiko Terhadap Keterlambatan Usia Menarche Pada Perempuan Remaja Usia 10-15 Tahun.

Catherine, S, dkk. 2000. Relation of Childhood Diet And Body Size to Menarche and Adolescent Growth in Girls.American Journal vol 152, no 5

Fatmah, Hardinsyah dkk. 2008. Model Prediksi Tinggi Badan Lansia Etnis Jawa Berdasarkan Tinggi Lutut, Panjang Depan dan Tinggi Duduk. Majalah Kedokteran Indonesia Vol.58 no 12. Desember 2012

Hanafiah, MJ. 2007. Haid dan Siklusnya. Dalam: Winkjosastro, H., Saifuddin, A.B., Rachimhadhi, T., eds.Ilmu Kandungan ED 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 103-114

Hidayat, A.Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Tekik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.

Karapnou, O, Papadimitrou, P. 2010. Determinants Of Menarche. Reproductive Biology and Endocrinology 8(115). Available fom: http://www. rbej.com/ content/ 8/ 1/ 115

Kartika, A. 2009. Hubungan Antara Status Gizi, Status Menarche Ibu, Media Massa, Aktivitas Olahraga dengan Status Menarche Siswi di SMP Islam Al-Azhar Rawamangun Jakarta Timur. Jakarta: Universitas Indonesia

Malina, RM. 2004. Scular Trends in Growth Maturation and Physical Performance dalam anthropologycal Review vol 67, pp 3-31

Nicol, et al. 2010. Pediatric Practice Endocrinology. Jakarta: Sagung Seto.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo. S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Rudolph, M.Abraham. 2007. Buku Ajar Pediatri Rudolph Ed.20 Vol.3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Riyanto, Agus. 2011. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Soetjiningsih. 2010. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.

Sumini. 2014. Nutritional status with age at menarche Elementary School Students Grades 4, 5 and 6 in primary school Neger Grabahan

Page 70: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

53 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Kecamatan Karangrejo Magetan. Jurnal Delima Harapan vol. 3, no 2, 1-19

Supariasa, I Dewa, dkk. 2013. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bab I : 6-12, Bab V : 117-132, Bab VIII: 207-224. Bandung : Alfabeta

Tehrani, et al. 2010. Menarcheal Age of Monthers And Daughters: Tehran Lipid and Glucose Study. Dalam Eastern Mediterranean Healt Journal vol. 16, pp.391-395

Uche-Nwachi, EO., dkk. 2007. Mean Age of Menarche in Trinidad and Its Relationship to Body Mass Index Ethinicity and Mother Age of Menarche. Dalam Online Journal of Biology Sciences. 2007. Trinidad: Science Publications

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihana

Widyaningtyas, SA, Kartini, A. 2013. Hubungan Usia Menars dengan Obesitas pada Remaja Putri. Journal of Nutrition College vol 2, no 1

Winkjosastro, H.S., Rachimhamdani, A.B. 2008. Ilmu Kandungan. 2nd ed. Jakarta: PT Bina Pustaka

Page 71: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan JADWAL KEGIATAN PENELITIAN/SKRIPSI

MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FK UNAIR TH AJARAN 2015-2016

Keg ia ta n J u l - 1 5 A g t - 1 5 S e p t - 1 5 O k t - 1 5 N o v - 1 5 D e s - 1 5 J an -1 6 Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei-16 Jun-16 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. PERSIAPAN a. Pengajuan lingkup peminatan

skripsi

b. Penyerahan formulir permohonan penyusunan skripsi

c. Pembekalan pra skripsi d. Proses pembimbingan dan

penyusunan usulan penelitian

e. Penyerahan usulan penelitian ke penguji

f. Ujian usulan penelitian g. Revisi usulan penelitian

2. PELAKSANAAN a. Penelitian dan penyusunan

skripsi dan

b. Seminar Hasil c. Penyerahan artikel dan skripsi

ke penguji

3. TAHAP AKHIR a. Revisi skripsi dan pembuatan

artikel

b. Penyerahan skripsi

Page 72: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

55 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 2

Page 73: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

56 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 3

Page 74: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

57 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 5. Lembar Informasi Protokol Penelitian

LEMBAR INFORMASI PROTOKOL PENELITIAN

Saya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

dengan identitas sebagai berikut :

Nama : Eka Rulli Marita Kusuma

NIM : 011411223042

Alamat : Juwet RT 002 RW 008 Kec.Ngronggot Kab.Nganjuk

Bermaksud melaksanakan penelitian sebagai salah satu kegiatan dalam

menyelesaikan skripsi Pendidikan Bidan Fakultas Kedoteran Universitas

Airlangga, Surabaya. Saya bermaksud mengadakan penelitian tentang “

Hubungan Usia Menarche Dengan Tinggi Badan Remaja di SMPN 2 Prambon

Nganjuk”. Perkenankan saya menjelaskan beberapa hal :

1. Penelitian dilakukan dalam waktu 1-2 hari dengan cara responden mengisi

data diri dalam lembar pengumpul data yang telah tersedia

2. Kemudian peneliti melakukan pemeriksaan secara langsung yakni

pengukuran Tinggi Badan (TB) baik pengukuran TB berdiri maupun

pengukuran TB duduk

3. Setelah teridentifikasi TB responden baik TB berdiri maupun TB duduk,

peneliti mencatat hasilnya dalam lembar pengumpul data dan menghitung

rasio upper-lower body

4. Keikutsertaan responden dalam penelitian ini didasarkan prinsip sukarela

tanpa ada tekanan dari pihk manapun

5. Segala data dan informasi yang berkaitan dengan responden akan

dirahasiakan selama p

Lampiran 4

Page 75: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

58 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 5. Lembar Informasi Protokol Penelitian

LEMBAR INFORMASI PROTOKOL PENELITIAN

Saya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

dengan identitas sebagai berikut :

Nama : Eka Rulli Marita Kusuma

NIM : 011411223042

Alamat : Juwet RT 002 RW 008 Kec.Ngronggot Kab.Nganjuk

Bermaksud melaksanakan penelitian sebagai salah satu kegiatan dalam

menyelesaikan skripsi Pendidikan Bidan Fakultas Kedoteran Universitas

Airlangga, Surabaya. Saya bermaksud mengadakan penelitian tentang “

Hubungan Usia Menarche Dengan Tinggi Badan Remaja di SMPN 2 Prambon

Nganjuk”. Perkenankan saya menjelaskan beberapa hal :

6. Penelitian dilakukan dalam waktu 1-2 hari dengan cara responden mengisi

data diri dalam lembar pengumpul data yang telah tersedia

7. Kemudian peneliti melakukan pemeriksaan secara langsung yakni

pengukuran Tinggi Badan (TB) baik pengukuran TB berdiri maupun

pengukuran TB duduk

8. Setelah teridentifikasi TB responden baik TB berdiri maupun TB duduk,

peneliti mencatat hasilnya dalam lembar pengumpul data dan menghitung

rasio upper-lower body

9. Keikutsertaan responden dalam penelitian ini didasarkan prinsip sukarela

tanpa ada tekanan dari pihk manapun

10. Segala data dan informasi yang berkaitan dengan responden akan

dirahasiakan selama proses penelitian. Pada penyampaian hasil penelitian,

peneliti hanya akan memberikan kode dan inisial dalam identitas

responden.

Peneliti Responden

(Eka Rulli Marita Kusuma) ( )

Page 76: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

59 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 6. Lembar Permohonan Menjadi Responden

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

KepadaYth,

Calon Responden

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertandatangan dibawah ini Mahasiswa Jurusan Pendidikan

Bidan Universitas Airlangga bermaksut akan mengadakan penelitian :

Nama : Eka Rulli Marita Kusuma

NPM : 011411223042

Alamat : Juwet RT 02 RW 08, Ngronggot, Nganjuk

Akan mengadakan penelitian dengan judul "Hubungan Usia Menars

dengan Tinggi badan Remaja Putri”.

Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian kepada Saudara sebagai

responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan

digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila saudara menyetujui maka

dengan ini saya mohon kesediaan responden untuk menandatangani lembara

persetujuan dan menjawab pertanyaan yang diajukan. Atas perhatian Saudara

menjadi responden saya ucapkan terimakasih

Surabaya,Maret 2016

Peneliti Responden

( Eka Rulli Marita .K. ) ( )

Page 77: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

60 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 7. Lembar Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Usia :

Alamat :

Melalui lembar ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden

dalam penelitian yang dilakukan oleh Eka Rulli Marita Kusuma, mahasiswa

Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Surabaya dengan judul “ hubungan usia menarche dengan tinggi badan remaja

putri di SMPN 2 Prambon Nganjuk.”

Demikian lembar pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Responden Saksi

( ) ( )

Page 78: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

61 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 8. Lembar Pengumpul Data

LEMBAR PENGUMPULAN DATA

HUBUNGAN USIA MENARCHE DENGAN TINGGI BADAN REMAJA

PUTRI DI SMPN 2 PRAMBON NGANJUK

A. Data Pribadi (Data Diri)

1. No responden :

2. Nama :

3. Umur :

4. Sekolah :

5. Kelas :

B. Data Menarche

1. Apakah anda saat ini sudah mengalami menstruasi ?

a. Ya

b. Tidak

2. Jika ya, lanjutkan menjawab pertanyaan berikut ini

Kapan pertama kali anda mengalami menstruasi? ............tahun

3. Pengalaman pertama apa yang anda rasakan pada saat pertama kali

menstruasi? (pilihan boleh lebih dari satu)

a. Keluar darah yang berwarna merah dan banyak dari kemaluan

Page 79: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

62 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

b. Nyeri perut bagian bawah

c. Mudah emosi atau mudah marah, mudah tersinggung

d. Nafsu makan meningkat,.......................................................................(isi

sesuai yang anda alami jika tidak ada di atas)

4. Berapa lama menstruasi yang anda alami saat anda pertama kali

menstruasi?..................hari

5. Apakah menstruasi anda saat ini lancar atau tidak?

a. Lancar

b. Tidak Lancar

C. Data Tinggi Badan (TB)

1. TB berdiri :

2. TB duduk :

3. Rasio Upper-Lower :

4. Panjang tungkai :

Page 80: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

63 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 9

Page 81: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

64 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 10

Page 82: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

65 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 11

No

Umur Sekarang

Umur Menarche TB Berdiri

TB Duduk Rasio Up-Low

TB duduk

1

14 13 142.8 117 1,081632653 74,2

2

16 13 141 120 1,210031348 77,2

3

14 13 157.5 126 1,119784657 83,2

4

14 12 148.2 120.8 1,111111111 78

5

14 13 156.8 121.5 1,007682458 78,7

6

14 12 151 124 1,163323782 81,2

7

14 13 148 120.5 1,105263158 77,7

8

14 12 158 126 1,112299465 83,2

9

13 13 148.7 121.5 1,124285714 78,7

10

14 13 148.3 121 1,115549215 78,2

11

14 13 154 125 1,144846797 82,2

12

14 11 150.5 124 1,171717172 81,2

13

13 11 153.1 122.1 1,074525745 79,3

14

14 11 155 123.2 1,077747989 80,4

15

15 13 150.2 122.2 1,121468927 79,4

16

13 12 154.9 123.3 1,081989247 80,5

17

14 12 150.8 121.8 1,100278552 79

18

14 13 152.6 119 0,997382199 76,2

19

14 11 160.7 125 1,047133758 82,2

20

13 12 160.2 125.7 1,072445019 82,9

21

14 10 155.5 128.6 1,230989957 85,8

22

15 13 154.5 125 1,136929461 82,2

23

15 13 152.2 123 1,113888889 80,2

24

15 14 145.8 120.2 1,131578947 77,4

25

14 13 154.5 128 1,229437229 85,2

26

15 13 151 123.6 1,150997151 80,8

27

14 11 155.9 125.4 1,126875853 82,6

28

15 12 143.5 121.5 1,214506173 78,7

29

14 12 150 120.5 1,074688797 77,7

30

14 13 160.8 126.6 1,088311688 83,8

31

13 12 154.8 119.5 0,982074264 76,7

32

14 12 153 125.5 1,176386913 82,7

33

14 13 150 121.1 1,092050209 78,3

34

15 13 150 121 1,08913649 78,2

35

14 11 162.2 128.2 1,111979167 85,4

36

14 14 157 127 1,156593407 84,2

37

14 13 160 125 1,05655527 82,2

38

14 12 155.6 123 1,063660477 80,2

39

14 12 151.7 125.8 1,208151383 83

Page 83: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

66 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

40

14 13 155 125 1,129120879 82,2

41

14 13 157 128.3 1,195804196 85,5

42

13 12 155 122.5 1,058432935 79,7

43

13 12 152.1 122.8 1,109570042 80

44

15 12 146 120.3 1,131386861 77,5

45

14 13 150 124 1,180232558 81,2

46

14 13 144.5 119.5 1,131268437 76,7

47

13 12 148.2 123.4 1,192307692 80,6

48

14 13 145.8 119.3 1,103896104 76,5

49

14 13 148.2 124 1,211940299 81,2

50

15 12 149 123 1,165697674 80,2

51

13 12 145.3 118.6 1,090647482 75,8

52

14 13 145.3 118 1,07275321 75,2

53

14 11 145.9 120.5 1,139296188 77,7

54

14 13 150.4 122 1,112359551 79,2

55

14 13 157 126 1,127371274 83,2

56

13 12 147.5 123 1,191679049 80,2

57

14 13 149.5 122.8 1,151079137 80

58

14 13 155.5 124 1,092866756 81,2

59

14 12 154.8 124.9 1,129298487 82,1

60

14 12 156.1 121 1,003851091 78,2

61

15 13 149.3 122.8 1,154401154 80

62

14 13 160.8 129 1,155495979 86,2

63

13 12 154.5 81 0,328460877 38,2

64

14 13 154.4 124 1,109289617 81,2

65

14 12 142.8 120.8 1,203703704 78

66

14 12 160.8 124 1,020100503 81,2

67

14 12 132.6 123 1,530534351 80,2

68

14 13 154 121.5 1,045152722 78,7

69

14 13 153 124 1,13091922 81,2

70

14 13 148.5 122.8 1,167883212 80

71

14 13 148.5 120.1 1,085674157 77,3

72

13 12 141 121.5 1,263242376 78,7

73

14 14 138.5 114.8 1,082706767 72

74

14 13 148.5 122 1,142857143 79,2

75

14 12 133 113.6 1,138263666 70,8

76

14 13 152.5 124.2 1,144866385 81,4

77

14 13 148 119.5 1,075736325 76,7

78

14 12 158 128 1,17032967 85,2

79

15 13 154.4 122.3 1,06141522 79,5

80

13 13 151.8 111 0,815789474 68,2

81

13 12 155 125.3 1,137931034 82,5

82

13 12 151.9 121.8 1,083676269 79

Page 84: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

67 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

83

14 12 155.3 124.9 1,121584699 82,1

84

15 12 147 118.8 1,070422535 76

85

15 13 144.3 119 1,118942731 76,2

86

15 12 151.4 122.5 1,111576011 79,7

87

14 12 153.4 124.3 1,133518776 81,5

88

14 12 150.5 128 1,30474732 85,2

89

14 13 155.1 122.5 1,057029178 79,7

90

13 11 156 125.3 1,12244898 82,5

91

14 13 156 124.5 1,099596231 81,7

92

14 11 150.2 124 1,176811594 81,2

93

14 13 155.5 124 1,092866756 81,2

94

14 13 156 121 1,005141388 78,2

95

14 13 151 125 1,194767442 82,2

96

14 13 152 123 1,116991643 80,2

97

14 12 156.2 123.5 1,068874172 80,7

98

14 13 150 120 1,06043956 77,2

99

14 12 150 127 1,279635258 84,2

100

14 12 156.5 126.5 1,149725275 83,7

101

14 12 153.6 124.7 1,142259414 81,9

102

14 12 145.4 121 1,163690476 78,2

103

14 13 143.4 78 0,325323475 35,2

104

14 12 156.5 127 1,164591978 84,2

105

14 12 151 123.5 1,147937411 80,7

106

14 12 151.9 123.8 1,142454161 81

107

16 13 154.3 124 1,110807114 81,2

108

14 13 144.9 121.7 1,195454545 78,9

109

15 13 148.1 121 1,118741059 78,2

110

14 13 147.7 118.3 1,045706371 75,5

111

14 13 146.5 125.3 1,2890625 82,5

112

14 12 153.5 119 0,985769728 76,2

113

14 13 150.2 125 1,208823529 82,2

114

14 13 157 127 1,156593407 84,2

115

14 13 150.8 82 0,35125448 39,2

116

13 12 152.5 123 1,109266943 80,2

117

14 11 143.5 126 1,379767828 83,2

118

13 13 149.4 124 1,190615836 81,2

119

13 12 156 127 1,17270195 84,2

120

15 14 157 125.7 1,118758435 82,9

121

14 11 140.1 121 1,263327948 78,2

Page 85: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

68 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 12

No No Keluhan Pertama Menstruasi Lama

MensPertama

Siklus

A B C D A B

1 1 1 1 1 0 7 hari 1 0

2 2 1 1 1 0 4 hari 1 0

3 3 1 0 1 0 5 hari 1 0

4 4 1 1 1 0 7 hari 1 0

5 5 0 0 1 0 7 hari 0 1

6 6 1 1 1 0 5 Hari 1 0

7 7 0 0 1 0 5 Hari 1 0

8 8 0 0 1 0 7 hari 1 0

9 9 1 0 0 0 3 hari 1 0

10 10 1 1 0 0 7 hari 1 0

11 11 0 0 1 0 7 hari 1 0

12 12 1 0 1 0 7 hari 0 1

13 13 1 0 1 0 7 hari 1 0

14 14 0 1 0 0 3 hari 1 0

15 15 1 0 1 1 5 hari 1 0

16 16 1 1 0 0 7 hari 1 0

17 17 0 1 1 0 7 hari 1 0

18 18 1 0 1 1 7 hari 1 0

19 19 1 0 1 1 7 hari 1 0

20 20 1 1 1 1 7 hari 1 0

21 21 1 1 1 0 7 hari 1 0

22 22 1 1 0 0 7 hari 1 0

23 23 1 0 1 1 7 hari 1 0

24 24 1 0 1 0 7 hari 0 1

25 25 0 1 1 0 7 hari 0 1

26 26 1 1 0 0 7 hari 1 0

27 27 1 0 1 0 7 hari 1 0

28 28 0 1 1 1 7 hari 1 0

29 29 1 0 1 1 7 hari 1 0

30 30 1 1 0 0 5 hari 0 1

31 31 1 1 0 0 5 hari 1 0

32 32 1 1 1 1 7 hari 1 0

33 33 1 0 0 0 4 hari 0 1

34 34 0 1 1 0 7 hari 1 0

35 35 1 1 1 0 4 hari 1 0

36 36 1 0 1 1 7 hari 1 0

37 37 1 1 1 1 7 hari 1 0

38 38 1 1 1 1 9 hari 1 0

39 39 1 1 1 1 7 hari 1 0

Page 86: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

69 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

40 40 1 0 0 0 7 hari 1 0

41 41 1 1 1 0 7 hari 1 0

42 42 0 1 1 0 5 hari 1 0

43 43 1 0 1 0 6 hari 1 0

44 44 1 0 0 0 5 hari 1 0

45 45 0 1 1 0 7 hari 1 0

46 46 1 1 1 1 7 hari 1 0

47 47 1 1 1 1 9 hari 1 0

48 48 1 1 0 0 7 hari 1 0

49 49 1 1 1 0 7 hari 1 0

50 50 0 1 1 0 7 hari 1 0

51 51 0 1 1 0 7 hari 1 0

52 52 0 1 1 0 7 hari 0 1

53 53 0 1 1 0 7 hari 0 1

54 54 0 1 0 0 7 hari 1 0

55 55 1 0 1 0 7 hari 1 0

56 56 0 0 1 0 7 hari 1 0

57 57 0 0 1 0 5 Hari 1 0

58 58 1 0 1 0 5 hari 1 0

59 59 1 1 1 0 7 hari 1 0

60 60 1 0 1 0 4 hari 1 0

61 61 1 1 1 1 7 hari 1 0

62 62 1 0 0 0 6 hari 1 0

63 63 1 0 0 0 5 hari 1 0

64 64 1 1 1 1 7 hari 1 0

65 65 1 1 0 0 7 hari 1 0

66 66 1 0 0 0 7 hari 1 0

67 67 1 1 1 1 7 hari 1 0

68 68 0 0 1 0 7 hari 0 1

69 69 0 0 1 0 6 hari 1 0

70 70 1 1 0 0 7 hari 1 0

71 71 1 1 0 0 7 hari 1 0

72 72 1 1 0 0 7 hari 1 0

73 73 1 0 0 0 10 hari 0 1

74 74 1 0 0 0 7 hari 0 1

75 75 1 1 1 1 15 hari 1 0

76 76 1 0 1 0 7 hari 1 0

77 77 1 0 1 0 7 hari 1 0

78 78 1 0 1 1 7 hari 1 0

79 79 1 1 1 0 7 hari 1 0

80 80 1 1 0 0 5 hari 1 0

81 81 1 1 1 1 7 hari 1 0

82 82 1 0 1 0 7 hari 1 0

Page 87: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

70 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

83 83 1 1 1 1 7 hari 0 1

84 84 1 1 1 1 7 hari 1 0

85 85 1 0 1 0 6 hari 1 0

86 86 1 1 0 0 6 hari 1 0

87 87 1 0 1 0 7 hari 1 0

88 88 1 1 1 1 7 hari 1 0

89 89 1 0 1 0 7 hari 1 0

90 90 1 1 1 1 7 hari 1 0

91 91 1 1 1 1 8 hari 1 0

92 92 0 1 1 0 7 hari 1 0

93 93 1 1 1 0 7 hari 1 0

94 94 1 1 1 0 7 hari 1 0

95 95 1 1 1 0 7 hari 1 0

96 96 1 1 0 0 9 hari 1 0

97 97 0 1 1 1 7 hari 1 0

98 98 1 1 0 0 7 hari 1 0

99 99 1 1 1 0 7 hari 1 0

100 100 1 1 0 0 7 hari 1 0

101 101 1 1 0 0 7 hari 1 0

102 102 1 1 1 0 7 hari 1 0

103 103 1 1 1 1 7 hari 1 0

104 104 1 1 0 0 8 hari 1 0

105 105 1 1 1 1 5 hari 1 0

106 106 1 1 1 1 7 hari 1 0

107 107 1 1 1 1 7 hari 1 0

108 108 1 1 1 1 9 hari 1 0

109 109 1 0 0 0 7 hari 1 0

110 110 1 1 1 1 7 hari 1 0

111 111 1 1 1 1 5 hari 1 0

112 112 1 1 0 0 7 hari 1 0

113 113 1 1 0 0 7 hari 1 0

114 114 1 0 1 1 7 hari 1 0

115 115 1 1 1 1 7 hari 1 0

116 116 1 1 0 0 3 hari 1 0

117 117 1 1 1 1 7 hari 0 1

118 118 0 1 1 1 7 hari 1 0

119 119 0 1 0 0 7 hari 1 0

120 120 1 1 1 1 7 hari 1 0

121 121 1 1 0 0 8 hari 1 0

Jumlah 97 80 86 38 108 13

Page 88: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

71 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 13.Data Hasil

Tesnormalitas. P>0.05 berarti data normal

P< 0.05 data tidak normal

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tinggibadanberdiri .073 121 .168 .964 121 .003

tinggibadanduduk .255 121 .000 .507 121 .000

rasio .243 121 .000 .622 121 .000

a. Lilliefors Significance Correction

1. Hubungan Usia Menars dengan Tinggi Badan

Correlations

umur_mens Tinggibadan

Spearman's rho umur_mens Correlation Coefficient 1,000 -,332(**)

Sig. (2-tailed) . ,000

N 121 121

Tinggibadan Correlation Coefficient -,332(**) 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 121 121

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

umur_mens * tinggibadan Crosstabulation

Count

26 30 56

51 14 65

77 44 121

kurang dari atau

sama dengan 12

lebih dari 12

umur_mens

Total

dibawah kurva

normal

diatas kurva

normal

tinggibadan

Total

Page 89: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

72 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

2. Hubungan Usia Menars dengan Rasio Upper-Lower Body

umur_mens * rasio_up_low Crosstabulation

Count

4 52 56

7 58 65

11 110 121

kurang dari atau

sama dengan 12

lebih dari 12

umur_mens

Total

kurang dari

atau sama

dengan 1.01 lebih dari 1.01

rasio_up_low

Total

Corre lations

1,000 -,063

. ,493

121 121

-,063 1,000

,493 .

121 121

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

umur_mens

rasio_up_low

Spearman's rho

umur_mens rasio_up_low

Page 90: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

73 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Page 91: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

74 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Page 92: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

75 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Page 93: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

76 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Page 94: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

77 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Page 95: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

78 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Page 96: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

79 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Page 97: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

80 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI

Lampiran 18. Kurva Rasio Upper Lower Body

Page 98: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/54154/13/FK. BID. 28-16 Kus h-min.pdf · Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional

81 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA MENARS DENGAN TB... EKA RULLI