Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
PEGAWAI BAGIAN KEPEGAWAIAN PADA
KANTOR DINAS BINA MARGA
PROVINSI SUL-SEL
RESKI MUTMAINNAH105720371612
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSARTAHUN 2016
SKRIPSI
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
PEGAWAI BAGIAN KEPEGAWAIAN PADA KANTOR DINAS BINA
MARGA PROVINSI SULAWESI SELATAN
RESKI MUTMAINNAH
105720371612
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Strata Satu (1) Pada Jurusan Manajemen
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
ii
1
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa:Nama : Reski MutmainnahNim : 10572 03716 12Tempat/Tanggal Lahir : Kalepe’k, 05 Januari 1994Jenis Kelamin : PerempuanFakultas : Ekonomi dan BisnisJurusan : ManajemanSkripsi yang berjudul : Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Pada Kantor Dinas Bina Marga ProvinsiSulawesi Selatan
Dengan pembimbing masing – masing:
1. Moh. Aris Pasigai, SE.,MM
2. Muh. Nur Rasyid, SE, MM
Benar adalah hasil karya sendiri, bebas dari unsur ciplakan/plagiat. Pernyataan
ini dibuat dalam keadaan sadar dan apabila dikemudian hari ditemukan ketidakbenaran,
maka saya bersedia dituntut di dalam atau di luar pengadilan dan menanggung segala
resiko yang diakibatkanya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat sebagai tanggu jawab formal untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Makassar, 2016
Diketahui oleh :Yang membuat pernyataan
Reski Mutmainnah10572 03716 12
v
1
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Jika seseorang Berpergian dengan tujuan untuk mencari ilmu, makaALLAH SWT akan menjadikan perjalanannya bagaikan perjalananmenuju surga-Nabi Muhammadiyah SAW
Semakin banyak ilmu yang kita pelajari, amaka akan semakin mudahbagi kita ubtuk memahami ilmu yang lainnya
Jadikanlah diri kita gemar dalam belajar, sehingga kita bisa selalutermotivasi untuk belajar, dan kita akan merasa mudah dalambelajar.
Jika kita ungin hidup santai di usia tua, maka di usia muda kitaharus belajar dengan keras, sehingga kita bisa bekerja cerdas di usiaproduktivitas kita.
Kupersembahkan ...............................
Karya sederhana ini untuk ibundahku dan ayahandaku tercinta atassemua pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis dalammenyelesaikan kuliah dan skripsi ini.
Kepada sahabat yang telah banyak membantu dengan dorongansemangat yang tak henti-hentinya kuyakin kasih sayang, cinta sucidan pengorbanan kalian takkan tertandingi adanya. Oleh karena itu,saya akan selalu berusaha membuat kalian tersenyum dan bahagia.
vi
1
ABSTRAK
Reski Mutmainnah. 2016, Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap ProduktivitasKerja Pegawai Pada Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sul-sel, dibimbing oleh Moh.Aris Pasigai dan Muh. Nur Rasyid.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh Disiplin Kerja TerhadapProduktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sul-Sel. Dari hasil ujiT, diperoleh persamaan regresi Y= 2,769 + 0,423X + e. Kemudiaan dari hasil perhitungankoefisien korelasi diperoleh 2,769 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang eratantara variable Disiplin Kerja (X) Terdapat Variabel Produktivitas Pegawai (Y).
Disiplin kerja merupakan satu diantara beberapa faktor yang dapat mempengaruhitingkat produktivitas kerja pegawai. Disiplin Kerja bertujuan untuk menumbuhkan kesadarandari dalam diri pegawai untuk mematuhi setiap peraturan yang ada. Penelitian ini dilakukandengan menggunakan analisis regresi linear sederhana, uji T untuk menganalisis keeratanhubungan antara dua variabel yang berbeda.
Untuk mengetahui hasil pengujian secara keseluruhan terhadap variabel Produktivitas(Y) maka digunakan uji T. Dari variabel Coefficients didapat bahwa jika Thitung sebesar <dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen tersebut mempunyai pengaruh terhadapvariabel independen dan Ttable sebesar 3.570 atau signifikan T sebesar signifikansi sebesar0,001. Nilai signifikansi yang berada di bawah 0,05 yang menunjukkan adanya pengaruhyang signifikan dari variabel Disiplin Kerja (X) terhadap Produktivitas Kerja (Y). Sehinggahipotesis 1 yang menyatakan bahwa Disiplin Kerja (X) memiliki pengaruh terhadapProduktivitas Kerja (Y) diterima.
Kata Kunci : Disiplin Kerja, Produktivitas Kerja
vii
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, yang merupakan salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Makassar. Salawat dan salam tak terlupa tercurah pada
Rasulullah Muhammad SAW sebagai pencerah kehidupan manusia di dunia.Adapun judul
skripsi ini adalah: “ Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada
Kantor Dina Bina Marga Provinsi Sul-sel”.
Walaupun masih banyak kekurangan penulis berkeyakinan bahwa skripsi ini tidak
mungkin selesai tanpa adanya dorongan, bimbingan, nasihat serta bantuan dari berbagai
pihak dalam penyusunan skripsi ini. Perkenankan penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada :
1. Ayahanda Nurdin dan Ibunda Nursia yang selalu memberi limpahan kasih sayang,
dukungan moral maupun materil dan doa kepada penulis. Tidak lupa pula seluruh
keluarga besar penulis.
2. Bapak Dr. H. Irwan Akib,M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE.MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Makassar
5. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE.MM dan Muh. Nur Rasyid, SE, MM, selaku dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.
viii
2
6. Segenap dosen pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar
atas didikan, ilmu, dan pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis selama duduk di
bangku kuliah.
7. Kepala Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sul-sel serta seluruh pegawai yang telah
memberikan bantuan, yang telah meluangkan waktu dan pikiran serta bantuannya
menyediakan data-data yang penulis butuhkan.
8. Sahabat dan teman-teman kuliah yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu, yang telah
membantu memberikan aspirasinya dalam skripsi ini.
Semoga segala bantuan, doa dan motivasinya kepada penulis yang telah diberikan
mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT serta bermanfaat dalam menambah
khasanah ilmu pengetahuan. Amin.
Makassar, 2016
Penulis
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sumber Daya Manusia ............................................... 6
B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ......................... 7
C. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia............................... 10
D. Disiplin Kerja............................................................................. 12
E. Indikator-indikator Kedisiplinan................................................ 15
F. Produktivitas kerja ..................................................................... 16
G. Indikator Produktivitas Kerja..................................................... 18
H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas...................... 20
xi
I. Pegawai ...................................................................................... 21
J. Penelitian terdahulu ................................................................... 23
K. Kerangka pikir ........................................................................... 24
L. Hipotesis .................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................... 26
B. Populasi dan sampel .................................................................... 26
C. Metode pengumpulan data .......................................................... 27
D. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 27
E. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 28
F. Metode Analisis Data ................................................................. 29
BAB IV Gambaran Umum
A. Sejarah singkat ............................................................................ 31
B. Visi dan misi................................................................................ 38
C. Struktur organisasi....................................................................... 40
D. Uraian tugas ................................................................................ 41
BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil penelitian............................................................................ 46
B. Deskripsi Variabel Penelitian...................................................... 49
C. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................... 54
D. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................... 55
E. Hasil Uji Hipotesis ...................................................................... 57
F. Pembahasan................................................................................. 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 63
xii
B. Saran ........................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 65
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel : 3.1. Defenisi Operasional Variabel......................................................... 29
Tabel : 5.2. Distribusi dan Pengambalian Kuesioner.......................................... 47
Tabel : 5.3. Tabel Jenis Kelamin Responden...................................................... 48
Tabel : 5.4. Tingkat Pendidikan Responden ........................................................ 49
Tabel : 5.5. Usia Responden ................................................................................ 49
Tabel : 5.6. Masa Jabatan Responden.................................................................. 50
Tabel : 5.7. Tanggapan Responden Mengenai Disiplin Pegawai (X).................. 52
Tabel : 5.8. Tanggapan Responden Mengenai Produktivitas Pegawai ................ 54
Tabel : 5.9. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 55
Tabel : 5.10. Hasil Uji Validitas .......................................................................... 56
Tabel : 5.11. Hasil Uji Realibilitas....................................................................... 57
Tabel : 5.12. Model Persamaan Regresi .............................................................. 58
Tabel : 5.13. Model Uji T .................................................................................... 59
Tabel : 5.14. Hasil Uji Koefisien Determinasi..................................................... 60
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar : 2.1. Alur Kerangka Pikir ..................................................................... 25
Gambar : 2.2. Struktur Organisasi Instansi ......................................................... 41
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Koesioner Penelitian
Lampiran B : Data Responden
Lampiran C : Tanggapan Responden Produktivitas
Lampiran D : Data Mentah Hasil Penelitian
Lampiran E : Uji Statistik Deskriptif
Lampiran F : Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Disiplin Kerja
Lampiran G : Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Produktivitas Kerja
Lampiran H : Hasil Uji Hipotesis Regresi Linear Sederhana dan Uji T
Lampiran I : Uji Koefisien Determinasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka
di bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar.
Salah satu perubahan itu adalah diwujudkannya tata kepemerintahan yang
demokratis dan baik (democratic and good governance). Upaya untuk
mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, bersih, dan berwibawa
selalu menjadi obsesi bagi rakyat dan pemerintahan di jaman modern sekarang
ini. Peristiwa dramatis yang membawa kondisi perekonomian kita terpuruk
sehingga agak sulit bangkit kembali, merupakan tonggak kesadaran bagi kita
semua untuk kembali menata sistem pemerintahan yang baik. Salah satu unsur
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang perlu memperoleh perhatian dalam
upaya reformasi adalah penataan aparatur pemerintah yang meliputi penataan
kelembagaan birokrasi pemerintahan, sistem, dan penataan manajemen
sumber daya Pegawai Negeri Sipil.
Dalam suatu lembaga atau instansi baik yang besar maupun yang kecil
diperlukan adanya sistem manajemen, supaya tujuan dari lembaga atau
instansi tersebut dapat tercapai dengan baik. Untuk itu peranan manajemen
sangat penting khususnya manajemen kepegawaian, yang memegang peranan
dalam menentukan, mengatur dan menyelesaikan masalah yang ada dalam
kepegawaian. Manajemen adalah suatu kerangka kerja yang terdiri dari
1
2
berbagai bagian atau komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan yang
diorganisasikan sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Manajemen kepegawaian di Indonesia proses kegiatannya tidak jauh
berbeda dengan proses manajemen kepegawaian pada umumnya, yakni
dimulai dari proses kegiatan rekrutmen pegawai, pengembangan, renumerasi,
disiplin, dan pensiun. Dan yang menjadi topik pembahasan dalam penelitian
ini adalah mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja
pegawai.
Kedisiplinan sangat penting untuk ditegakkan dalam suatu organisasi
atau instansi pemerintah. Tanpa adanya dukungan disiplin pegawai yang baik,
maka akan sulit bagi organisasi untuk dapat mewujudkan berbagai tujuannya.
Dengan demikian, keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan
selain sangat ditentukan oleh mutu dan profesionalitas, juga sangat ditentukan
oleh disiplin para anggotanya.
Suatu instansi atau organisasi dituntut untuk memiliki pandangan dan
sikap disiplin untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Disiplin kerja
merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia terpenting dan berkaitan
erat dengan pengelolaan sumber daya bagi suatu instansi. Pada dasarnya setiap
pegawai menyadari bahwa disiplin kerja merupakan kunci keberhasilan yang
harus diterapkan dan harus dilaksanakan oleh masing-masing invidu karena
dengan disiplin kerja yang baik akan memberikan kelancaran dalam proses
menjalankan pekerjaan dan juga akan mencapai hasil kerja yang maksimal
dalam instansi.
3
Disiplin Kerja merupakan salah satu komponen yang turut menentukan
baik buruknya kinerja seseorang pegawai yang disiplin dalam bekerja akan
cenderung untuk melakukan segala aktivitasnya sesuai dengan tata aturan,
standar maupun tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan oleh
manajemen merupakan jaminan keberhasilan pencapaian tujuan, oleh individu
dalam organisasi yang bersangkutan yang pada gilirannya akan mempengaruhi
kinerja organisasi tersebut.
Produktivitas kerja merupakan suatu hasil kerja dari seorang pegawai,
hasil kerja pegawai ini merupakan suatu proses bekerja dari seorang pegawai
yang dilihat dari kinerjanya. Sering terjadi produktivitas kerja pegawai
menurun diakibatkan karena kedisiplinan kerja yang tidak optimal dalam
bekerja.
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sul-Sel berpenggaruh terhadap
kinerja dan kedisiplinan pegawainya. Kedisiplinan pegawai suatu instansi
akan sangat bergantung kepada bagaimana pihak manajemen dalam sebuah
instansi mengelola sumber daya yang dimiliknya sehingga dapat beroperasi
secara optimal.
Setiap instansi mempunyai tujuan untuk mencapai kualitas kerja dan
akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut. Salah
satu usaha yang dilakukan dengan meningkatkan kinerja kerja pegawai yang
pada akhirnya akan membuat peningkatan pada kualitas dan kuantitas kinerja
meningkat.
4
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sul-Sel sebagai suatu instansi yang
bergerak pada bidang pekerjaan umum. Dengan adanya strategis, Sumber daya
manusia harus dapat diberdayakan secara optimal guna mencapai kinerja yang
lebih baik. Hal ini sangat esensial, karena kinerja merupakan suatu tujuan dari
setiap organisasi dan dapat dijadikan sebagai cerminan kinerja dalam
organisasi. Sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang berdisiplin tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, sehingga mendorong penulis untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sul-Sel”
B. Rumusan masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat
diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana Pengaruh
Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Bagian Kepegawaian
Pada Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sul-Sel.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Bagian Kepegawaian Pada Kantor Dinas Bina Marga Provinsi
Sul-Sel.
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai bahan informasi bagi pihak manajemen Kantor Dinas Bina
Marga Provinsi Sul-Sel. kaitannya terhadap disiplin kerja dan
5
pengaruhnya terhadap produktivitas kerja pegawai bagian
kepegawaian.
b. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan
penelitian lanjutan sehubungan dengan masalah yang sama.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia memiliki peranan vital dalam suatu instansi,
keberhasilan suatu organisasi didukung oleh sumber daya manusia yang
dilimikinya. instansi menggunakan tenaga kerja dalam artian masyarakat telah
menunjukkan perhatian yang meningkat terhadap aspek manusia tersebut.
Nilai-nilai manusia semakin diseleraskan dengan aspek-aspek teknologi
maupun ekonomi. Dengan demikian, fokus yang dipelajari manajemen sumber
daya manusia ini hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja
manusia saja.
Dalam rangka persaingan ini organisasi atau instansi harus memiliki
sumber daya yang tangguh. Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan
instansi tidak dapat dilihat sebagai bagian yang berdiri sendiri, tetapi harus
dilihat sebagai suatu kesatuan yang tangguh membentuk suara sinergi. Dalam
hal ini peranan sumber daya manusia sangat menentukan.
Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang
memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengatahuan, dorongan,
daya, dan karya (rasio, rasa, dan karsa). Semua potensi SDM tersebut
berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan. Betapapun
majunya teknologi, perkembangan informasi, tersedianya modal dan
memadainya bahan, jika tanpa SDM sulit bagi organisasi atau instansi itu
untuk mencapai tujuannya.
6
7
Beberapa pendapat yang menjelaskan defenisi sumber daya manusia
adalah antara lain :
Menurut Werther dan Davis (1996: 4), dalam bukunya manajemen
sumber daya manusia. Menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah
“pegawai yang siap, mampu, dan siaga dalam mencapi tujuan-tujuan
organisasi”.Sebagaimana dikemukakan bahwa dimensi pokok sisi sumber
daya adalah kontribusinya terhadap organisasi, sedangakan deminsi pokok
manusia adalah perlakuan kontribusi terhadapnya yang pada giliranya akan
menentukan kualitas dan kapabilitas hidupnya.
Sumber daya manusia berkualitas tinggi menurut Ndraha (1999: 4)
adalah sumber daya manusia yang mampu menciptakan bukan saja nilai
komparatif tetapi juga nilai kompetitif-generatif-inovatif dengan
menggunakan energi tertinggi.
Dengan berpegang pada defenisi tersebut di atas, kita harus memahami
bahwa sumber daya manusia harus diartikan sebagai sumber daya dari
kekuatan yang berasal dari manusia-manusia yang dapat didayagunakan oleh
organisasi. Dengan berpegang pada pengertian tersebut, istilah sumber daya
manusia adalah manusia bersumber daya dan merupakan kekuatan (power).
B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bidang
strategis dan organisasi. Manajemen sumber daya manusia harus dipandang
sebagai perluasan dari pandangan tradisional untuk mengelolah orang secara
8
efektif dan untuk itu membutuhkan pengetahuan tentang perilaku manusia dan
kemampuan mengelolahnya.
Berikut ini beberapa defenisi manajemen sumber daya manusia :
Menurut Simamora (1997: 5), manajemen sumber daya manusia
adalah pendayagunaan, pengembangan, penilian, pemberian balas jasa, dan
pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja.
Sedangkan Menurut Dessler (1997: 5), manajemen sumber daya
manusia dapat didefinisikan sebagai suatu kebijakan dan praktik yang
dibutuhkan seseorang yang menjalankan aspek “orang” atau sumber daya
manusia dari posisi manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan,
pengimbalan, dan penilaian.
Sementara itu, Schuler, et al. (1992: 6), mengartikan manajemen
sumber daya manusia, merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja
organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi
kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi, dan menggunakan beberapa fungsi
dan kegiatan untuk memastikan bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif
dan adil bagi kepentingan individu, organisasi dan masyarakat.
Kemudian menurut Stoner (1995: 6), manajemen sumber daya
manusia meliputi penggunaan SDM secara produktif dalam mencapai tujuan-
tujuan organisasi dan pemuasan kebutuhan pekerja secara individual.
Jadi, MSDM dapat juga merupakan kegitan perencanaan, pengadaan,
pengembangan, pemeliharaan, serta penggunaan SDM untuk mencapai tujuan
baik secara individu maupu organisasi. Walaupun objeknya sama-sama
9
manusia, namun pada hakikatnya ada perbedaan hakiki antara manajemen
sumber daya manusia dengan manejemen tenaga kerja atau dengan
manajemen personalia.
Manejemen sumber daya manusia mempunyai tugas untuk mengelolah
unsur manusia secara baik agar di peroleh tenaga kerja yang puas akan
pekerjaanya. Menurut Umar (1999: 7), dalam tugasnya manejemen sumber
daya manusia dapat dikelempokan atas tiga fungsi, yaitu:
1. Fungsi menejerial
Perencanaa, perorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
2. Fungsi operasional
Pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintergrasian, pemelihgaraan,
dan pemutusan hubungan kerja.
3. Fungsi ketiga adalah kedudukan manajemen sumber daya manusia dalam
pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber
daya manusia mempunyai defenisi sebagai suatu perencanaan,
perorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintergrasian, pemeliharaan, dan pemutusan
hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan instansi secara
terpadu.
Dengan memperhatikan uraian diatas jelaslah bahwa pokok dalam
manajemen sumber daya manusia adalah adanya tujuan yang ditetapkan
terlebih dahulu, kemudian diusahakan untuk mencapainya.
10
Tercapainya tujuan organisasi atau lembaga hanya dimungkinkan
karena upaya para pelaku yang terdapat pada organisasi bersangkutan. Dimana
suatu lembaga, baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan harus melalui sarana dalam bentuk
organisasi yang digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif
sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi atau lembaga yang
bersangkutan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka digunakan tenaga orang lain.
Dengan demikian, seorang manajer dalam usahanya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan tidak bekerja sendiri, tetapi menggunakan tenaga orang
lain atau bawahannya. Dan usaha seperti itu merupakan suatu proses
sistematis dalam melakukan sesuatu.
C. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tiap, organisasi, termasuk instansi, menetapkan tujuan-tujuan tertentu
yang ingin mereka capai dalam memanajemini setiap sumber dayanya
termasuk sumber daya manusia. Tujuan MSDM secara tepat sangatlah sulit
untuk sulit dirumuskan kerena sifatnya bervariasi dan tergantung pada
penahapan perkembangan yang terjadi pada masing-masing organisasi.
Menurut Cushway (dalam Irianto, 2001) tujuan MSDM meliputi:
1. Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan SDM untuk
memastikan bahwa organisasi perkerjaan yang bermotivasi dan kinerja
yang tinggi, memiliki pekerjaan yang selalu siap mengatasi perubahan dan
memenuhi kewajiban pekerjaan secara legal;
11
2. Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur yang
memungkinkan mampu menacapai tujuannya.
3. Membantu dalam pengembangan arah keseluruhan organisasi dan strategi,
khusunya yang berkaitan dengan implikasi SDM.
4. Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu menejer lini
mencapai tujuannya.
5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja
untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam
mencapai tujuannya
6. Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi
7. Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam
manajemen SDM.
Sementara itu, menurut Schuler et al.(dalam Irianto, 2001:8),
setidaknya MSDM memiliki tiga tujuan utama, yaitu:
1. Memperbaiki tingkat produktivitas.
2. Memperbaiki kualitas kehidupan kerja.
3. Meyakinkan organisasi telah memenuhi aspek ilegal.
Kemudian menurut Flippo (2002: 12) menyebutkan bahwa fungsi-
fungsi pokok dari ilmu manajemen dengan penerapan pada sumber daya
manusia organisasi adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan
Melaksanakan tugas dalam perencanaan kebutuhan, pengadaan,
pengembangan, dan pemeliharaan sumber daya manusia.
12
2. Fungsi Pengorganisasian
Menyusun suatu organisasi dengan mendesain struktur dan hubungan
antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang
dipersiapkan.
3. Fungsi Pelaksanaan
Memberikan dorongan untuk menciptakan kemauan kerja yang
dilaksanakan untuk secara efektif dan efisien.
4. Fungsi Pengendalian
Melakukan pengukuran-pengukuran antara kegiatan yang dilakukan
dengan standar-standar yang telah ditetapkan. Khususnya dibidang tenaga
kerja.
D. Disiplin Kerja
Dalam kehidupan sehari-hari, dimana pun manusia berada, dibutuhkan
peraturan-peraturan dan ketentuan yang akan mengatur dan mengatasi setiap
kegiatan dan perilakunya. Namu peraturan tersebut tidak akan ada artinya bila
tidak di sertai sanksi bagi para pelanggarnya.
Kedisiplinan adalah fungsi operatif dari manajemen sumber daya
manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting
karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang
dapat di capainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi
instansi mencapai hasil optimal.
Salah satu sikap kerja pegawai meliputi disiplin, kejujuran, dan
tanggung jawab pegawai. Disiplin merupakan suatu sikap yang selalu
13
berkehendak untuk mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.
Disiplin merupakan hal yang penting karena dapat mendorong peningkatan
produktivitas kerja pegawai.
Menurut singodimedjo (2000: 86), mengatakan disiplin adalah sikap
kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma
peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan
mempercepat tujuan instansi, sedangkan disiplin yang baik merosot akan
menjadikan penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan.
Kemudian menurut Siagian (2002: 86), disiplin berarti tindakan yang
diambil dengan penyeliaan untuk mengoreksi prilaku dan sikap yang salah
pada sementara pegawai.
Selanjutnya menurut Terry (dalam Tohardi, 2002: 87), disiplin
merupakan alat penggerak karyawan. Agar tiap pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar, maka harus diusahakan agar ada disiplin yang baik. Terry
kurang setuju jika disiplin hanya dihubungkan dengan hal-hal yang kurang
menyenangkan (hukuman), karena sebenarnya hukuman alat paling akhir
untuk menegakkan disiplin.
Sedangkan menurut Latainer (dalam Soeiono, 1995: 87), mengartikan
disiplin sebagai suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh pegawai dan
menyebabkan pegawai dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada
keputusan, peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan perilaku.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat dirumuskan bahwa yang
dimaksud dengan disiplin adalah sikap hormat terhadap peraturan dan
14
ketetapan instansi, yang ada dalam diri pegawai, yang menyebabkan ia dapat
menyesuaikan diri dengan sukarela pada peraturan dan ketetapan instansi.
Menurut Mangkunegara (2004: 129) bahwa ada dua bentuk disiplin
kerja yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif.
1. Disiplin Preventif adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mendorong
pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh instansi sehingga tidak terjadi pelanggaran. Tujuannya
adalah untuk mendorong pegawai untuk berdisiplin diri.
2. Disiplin Korektif adalah suatu tindakan yang dilakukan setelah terjadinya
pelanggaran peraturan. Tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah
timbulnya pelanggaran lebih lanjut sehingga tindakan dimasa akan datang,
akan sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Pada disiplin
korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai
peraturan yang berlaku. Tujuannya adalah untuk memperbaiki pegawai
pelanggar, memeliara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran
yang melanggar.
Dari beberapa pengertian di atas, disiplin terutama ditinjau dari
perspektif organisasi, dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap anggota
organisasi terhadap semua aturan yang berlaku di dalam organisasi tersebut,
yang terwujud melalui sikap, perilaku dan perbuatan yang baik sehingga
tercipta keteraturan, keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta keadaan-
keadaan baik lainnya.
15
Pada dasarnya, tujuannya semua disiplin adalah agar seseorang dapat
bertingkah laku sesuai dengan apa yang disetujui oleh instansi. Dengan kata
lain, agar seseorang dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik.
Namun demikian, ketika bekerja, seorang pegawai dapat menampilkan
perilaku yang tidak disiplin. Perilaku pegawai tidak disiplin yang dapat
dihukum adalah keabsenan, kelambanan, meninggalkan tempat kerja, mencuri,
tidur ketika bekerja, berkelahi, mengancam pimpinan, mengulangi prestasi
buruk, melanggar aturan dan kebijaksanaan keselamatan kerja,
pembangkangan perintah, memperlakukan pelanggaran secara tidak wajar,
memperlambat pekerjaan, menolak kerja sama dengan rekan, menolak kerja
lembur, memiliki dan menggunakan obat-obatan ketika bekerja, merusak
peralatan, menggunakan bahasa atau kata-kata kotor, pemogoan secara ilegal.
E. Indikator-Indikator Kedisiplinan Kerja
Menurut Hasibuan (2016: 194) Pada dasarnya banyak indikator yang
mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi, di antaranya:
1. Teladan pemimpin
Teladan pemimpin sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan
pegawai karena pemimpin dijadikan teladan dan panutan oleh para
bawahannya. Pemimpin harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik,
jujur, adil, serta sesuai kata dan perbuatan
16
2. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan pegawai, karena ego
dan sifat manusia selalu merasa dirinya penting dan minatnya diperlakukan
sama dengan manusia lainya
3. Sanksi hukuman,
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai.
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, pegawai akan semakin takut
melanggar peraturan-peraturan instansi, sikap, dan perilaku indisipliner
pegawai akan berkurang.
4. Absensi
Absensi adalah sebuah kegiatan guna mengetahui jumlah kehadiran pada
suatu instansi atau perusahaan
5. Tanggung jawab
Tanggung jawab juga merupakan kewajiban seseorang untuk.
melaksanakan kegiatan selayaknya apa yang telah diwajibkan kepadanya.
melaksanakan segalah sesuatu yang ditelah diwajibkan kepadanya, dan jika
terjadi kesalahan yang disebabkan karna kelaliannya, maka seseorang
dapat dituntu atau dipersoalkan.
F. Produktivitas Kerja
Pencapaian tujuan instansi antara lain dipengaruhi oleh tingkat
produktivitas setiap bidang dalam instansi. Dalam melaksanakan setiap
kegiatan peran manusia sangat dominan, dimana peningkatan produktivitas
tidak dapat dilaksanakan.
17
Produktivitas secara umum dapat diartikan sebagai hubungan antara
keluaran (barang-barang atau jasa) dengan memasaukan (tenaga kerja, bahan,
uang). Produktivitas adalah ukuran efesiensi produktivitas.
Di bidang industry, produktivitas mempunyai arti ukuran yang relatif
nilai atau ukuran yang ditampilkan oleh daya produktivitas, yaitu sebagai
campuran dari produksi dan aktivitas; sebagai ukuran yaitu seberapa baik kita
menggunakan sumber daya dalam mencapai hasil yang diinginkan (Ravianto,
2006: 98).
Tohardi (2002: 100), mengemukakan bahwa produktivitas kerja
merupakan sikap mental. Sikap mental yang selalu mencari perbaikan
terhadap apa yang telah ada.
Produktivitas kerja dapat di lihat dari dimensi, yaitu dimensi individu
dan dimensi organisasi. Dimensi individu melihat produktivitas dalam
kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang
muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan
upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas
kehidupannya. Sedangkan dimensi organisasi melihat produktifitas dalam
kerangka hubungan teknis antara masukan ( input) dan keluaran ( autput).
Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas
tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek
kualitas.
18
Menurut Kussrianto (1990: 102), mengemukakan bahwa produktivitas
adalah perbandingan antara hasil yang akan dicapai dengan peranan serta
tenaga kerja per satuan waktu.
Produktivitas merupakan daya produksi yang dinyatakan sebagai
perbandingan antara keluaran dan masukan atau rasio antara hasil kegiatan
(output) dengan segala pengorbanan (input) untuk mewujudkan hasil suatu
barang atau jasa.
Sedangkan menurut Sinungan (2000: 17), produktivitas adalah suatu
pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan efektif, pembuatan
rencana, aplikasi penggunaan cara produktivitas untuk menggunakan sumber-
sumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi.
Dari defenisi yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa
produktivitas kerja pegawai adalah kemampuan seperangkat sumber-sumber
daya untuk menghasilkan sesuatu (output) sebesar-besarnya dan
mengorbankan (input) yang digunakan sekecil-kecilnya.
G. Indikator produktivitas Kerja
Menurut Edy Sutrisno (2010: 104) Indikator merupaka hal yang sangat
penting bagi para pegawai yang ada pada instansi. Untuk mengukur
produktivitas kerja, diperlukan suatu indikator, sebagai berikut:
1. Kemampuan.
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang
pegawai sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
19
profesiolisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka.
2. Semangat kerja.
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari kemarin. Indikator ini dapat
dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian
dibandingkan dengan hari sebelumnya.
3. Pengembangan diri.
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja.
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi. Sebab semakin kuat tantangannya,
pengembangan diri mutlak dilakukan.
4. Mutu
Selalu meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu. Mutu merukan
hasil pekerjayang dapat meningkatkan kualitas kerja seorang pegawai.
Jadi, meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hsil yang terbaik
yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahan dan dirinya
sendiri.
5. Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhansumber yang
digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek prduktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup siknifikan bagi karyawan.
20
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak (1986), ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu :
1. Pelatihan
Latihan kerja,maksudnya untuk melengkapi pegawai dengan keterampilan
dan cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja. Stoner
(1991), mengemukakan bahwa peningkatan produktivitas pegawai yang
paling utama. Dari hasil penelitian beliau menyebutkan 75% peningkatan
produktivitas justru dihasilkan oleh perbaikan pelatihan dan pengetahuan
kerja, kesehatan dan alokasi tugas.
2. Mental dan kemampuan fisik pegawai
Keadaan mental fisik pegawai merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi, sebab keadaan fisik dan mental
pegawai mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas
kerja pegawai.
3. Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatan yang
dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan atasan terhadap bawahan,
sejauh mana bawahan diikutsertakan dalam penentuan tujuan. Sikap yang
saling jaling-menjaling telah mampu meningkatkan produktivitas pegawai
dalam bekerja. Dengan demikian, jika pegawai di perlakukan dengan baik
, maka pegawai tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam
21
proses produksi, sehingga akan berpengaruh pada tingkat produktivitas
kerja.
Adapun menurut Tiffin dan Cormick (dalam Siagian, 2003: 103),
mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
dapat disimpulkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Faktor yang ada pada diri individu, yaitu umur, temperamen, keadaan fisik
individu, kelelahan, dan motivasi.
2. Faktor yang ada diluar individu, yaitu kondisi fisik seperti suara,
penerangan, waktu istrahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi,
lingkungan sosial, dan keluarga.
Dari pembahasan diatas instansi akan lebih mudah mencapai
tujuannya dengan adanya produktivitas kerja yang tinggi dari pegawai
instansi tersebut. Dengan adanya pemberian insentif maka pengaruh terhadap
produktivitas pencapain pegawai akan sangat mendorong pencapaian tujuan
instansi itu sendiri dan pemberian intensif ini merupakan salah satu faktor
dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
I. Pegawai
Di dalam masyarakat yang selalu berkembang, manusia senantiasa
mempunyai kedudukan yang makin penting, meskipun negara Indonesia
menuju kepada masyarakat yang berorientasi kerja, yang memandang kerja
adalah sesuatu yang mulia, tidaklah berarti mengabaikan manusia yang
melaksanakan kerja tersebut. Demikian juga halnya dalam suatu organisasi,
unsur manusia sangat menentukan sekali karena berjalan tidaknya suatu
22
organisasi kearah pencapaian tujuan yang ditentukan tergantung kepada
kemampuan manusia untuk menggerakkan organisasi tersebut ke arah yang
telah ditetapkan. Manusia yang terlibat dalam organisasi ini disebut juga
pegawai. Untuk lebih jelasnya akan dikemukakan pendapat beberapa ahli
mengenai defenisi pegawai.
A.W. Widjaja, M. Arsyik Hawab (2001) berpendapat bahwa,
“Pegawai adalah merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah maupun
rohaniah (mental dan pikiran) yang senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu
menjadi salah satu modal pokok dalam usaha kerja sama untuk mencapai
tujuan tertentu (organisasi).”
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa pegawai merupakan
modal pokok dalam suatu organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun
organisasi swasta. Dikatakan bahwa pegawai merupakan modal pokok dalam
suatu organisasi karena berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya tergantung pada pegawai yang memimpin dalam melaksanakan
tugas-tugas yang ada dalam organisasi tersebut. Pegawai yang telah
memberikan tenaga maupun pikirannya dalam melaksanakan tugas ataupun
pekerjaan, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta akan
mendapat imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dikerjakan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Musanef yang mengatakan bahwa,
“Pegawai adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat
imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah atau badan swasta.”
(Musanef : 5)
23
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pegawai
sebagai tenaga kerja atau yang menyelenggarakan pekerjaan perlu digerakkan
sehingga mereka mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam bekerja
yang pada akhirnya akan dapat menghasilkan karya-karya yang bermanfaat
untuk tercapainya tujuan organisasi. Karena tanpa kemampuan dan
keterampilan pegawai sebagai pelaksana pekerjaan maka alat-alat dalam
organisasi tersebut akan merupakan benda mati dan waktu yang dipergunakan
akan terbuang dengan percuma sehingga pekerjaan tidak efektif.
J. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini penulis memaparkan penelitian terdahulu yang
relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang pengaruh disiplin
kerja terhadap produktivitas Kerja pegawai Bagian Kepegawaian Pada Kantor
Dinas Bina Marga Provinsi Sul-Sel.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asriani (2007) dengan
judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Pada Dinas
Perhubungan Kota Makassar”. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui
pengaruh motivasi dalam bentuk material insentif terhadap peningkatan
produktivitas kerja pegawai pada Dinas Perhubungan Darat Kota Makassar.
Hasil analisis yang telah dilakukan jelas bahwa tingkat produktivitas
kerja pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat Propinsi Sulawesi Selatan
mulai tahun 2001 hingga 2005 adalah sangat efektif. Badan Pemberdayaan
Masyarakat Propinsi Sulawesi Selatan dalam mengikut sertakan pegawai
untuk pendidikan tidak secara serentak atau sekaligus, dengan secara bertahap
24
atau bergiliran baik dilaksanakan tersendiri maupun diikutkan pada instansi
lain dengan program yang sama.
K. Kerangka Pikir
Bagi sebuah perusahaan, produktivitas yang tinggi adalah tujuan yang
ingin dicapai. Pencapaian produktivitas kerja pegawai tersebut tentunya akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut
diantaranya adalah disiplin kerja yang tinggi. Disiplin merupakan faktor yang
penting dalam suatu organisasi/ instansi.
Berdasarkan latar belakang dan pustaka, maka disusun dalam bentuk
dan kerangka pikir disajikan pada gambar 1:
Kantor Dinas Bina Marga ProvinsiSul-Sel
l
Disiplin Kerja Pegawai ( X)1. Teladan pemimpin2. Keadilan3. Sanksi4. Absensi5. Tanggung jawab
Produktivitas KerjaPegawai (Y)
1. Kemampuan2. Semangat kerja3. Pengembangan diri4. Mutu5. Efesiensi
6.
25
L. Hipotesis
Mengacu pada masalah pokok dan tujuan penelitian, maka hipoteis
dalam penelitian ini adalah, Diduga bahwa disiplin pegawai berpengaruh
secara positif terhadap peningkatan produktivitas kerja pegawai bagian
kepegawaian pada Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sul-Sel.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis langsung ke lokasi
penelitian untuk memperoleh data dengan meminta izin kepada pihak kantor
Dinas Bina Marga Provinsi Sul-Sel. Dan juga kepada unsur yang menjadi
objek penelitian dalam hal ini pegawai bagian kepegawaian kantor. Lokasi
yang dijadikan tempat pelaksanaan penelitian adalah Kantor Dinas Bina
Marga Provinsi Sul-Sel Bagian Kepegawaian. Kegiatan penelitian ini
dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan lamanya. Mulai dari April-Juni
2016.
B. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2005:72) populasi adalah Wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kuantitas tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Arikunto (2006) menyatakan bahwa, jika jumlah subjeknya
kurang dari 100 orang maka lebih baik semua subjeknya diteliti. Sehingga
populasi dalam penilitian ini adalah seluruh pegawai bagian kepegawaian
pada kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi-Selatan, yang berjumlah 50
pegawai. Karena populasinya kurang dari 100 untuk peneliti, maka
menggunakan metode sampling jenuh, yaitu seluruh populasi dijadikan
sebagai sampel.
26
27
C. Metode Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data untuk memperoleh bahan informasi
sehubungan dengan penulisan proposal ini, maka penulis menggunakan
metode dan prosedur pengumpulan data dan informasi yang berasal dari Dinas
Bina Marga Provinsi Sul-Sel adalah sebagai berikut :
1. Penelitian lapangan (field research), adalah penelitian yang bertujuan
untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian ini dengan
meninjau langsung objek penelitian.
2. Observasi (pengamatan) yaitu cara pengambilan data dengan jalan
mengadakan pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan
pengolahan data mengenai kebijaksanaan seleksi yang diterapkan pada
instansi.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan
kuesioner, untuk memperoleh data yang akurat dan valid
D. Jenis dan Sumber Data
Dalam menyelesaikan proposal ini perlu di gunakan jenis dan sumber
data yaitu sebagai berikut:
1. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari instansi dalam bentuk
informasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
28
b. Data kuantitaif, yaitu data yang diperoleh dari instansi dalam bentuk
angka-angka, seperti jumlah pegawai dalam instansi.
2. Sumber data
Sumber data pada penelitian ini meliputi :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian, sumber data utama dalam penelitian kuantitatif
adalah kata-kata dan tindakan.
b. Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari dokumentasi dan
laporan tertulis instansi yang dibuat secara berkala seperti laporan
kehadiran dalam instansi.
E. Defenisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel
No. Variabel Defenisi Operasional Indikator
1.
Disiplin Kerja
Kesadaran sikap dan kesediaan
masing-masing pegawai untuk
melaksanakan peraturan-peraturan
atau ketentuan yang telah
ditetapkan.
1. Teladan pemimpin
2. Keadilan 3. Sanksi 4. Absensi 5. Tanggung
jawab
2.
Produktivitas
Kerja
Kekuatan dan kemampuan masing-
masing pegawai dalam
menghasilkan barang atau jasa
dalam jangka waktu tertentu yang
telah ditentukan atau direncanakan.
1. Kemampuan 2. Semangat
kerja 3. Pengembangan
diri 4. Mutu 5. Efesiensi
29
F. Metode Analisis
Dengan menguji dan membuktikan hipotesis yang diajukan pada
penelitian ini, digunakan metode analisis sebagai berikut:
1. Metode analisis deskriptif, yaitu menjelaskan disiplin kerja terhadap
produktivitas kerja pegawai.
2. Metode analisis regresi Linear sederhana, untuk mengetahui pengaruh
disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai.
3. Metode analisis uji kualitas data terbagi menjadi dua sebagai berikut:
a. Uji validitas adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
sah/valid tidaknya kuesioner dan uji reliabilitas.
b. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Untuk melihat adanya pengaruh kedisiplinan terhadap produktivitas
kerja pegawai digunakan analisis regresi sederhana, dalam menganalisis data
kedalam regresi sederhana digunakan sofeware SPSS. Hasil dari olah data
inilah yang akan dikerjakan dalam pembuatan hasil.
Y = a + bX
Dimana:
Y = Produktivitas Kerja
X = Disiplin Kerja
a = bilangan konstanta
b = Koefisien regresi
Untuk memperoleh nilai a dan b masing-masing digunakan rumus:
30
𝑎 =(𝛴𝑦)(𝛴𝑥2) − (𝛴𝑥)(𝛴𝑥𝑦)
𝑛(𝛴𝑥2) − (𝛴𝑥)²
𝑏 = 𝑛 (Σ𝑥𝑦)−(Σ𝑥)(Σ𝑦)
𝑛(Σ𝑥2)−(Σ𝑥)²
4. Uji Hipotesis
Sedangkan Untuk mengukur penelitian yang telah dikemukakan
sebelumnya diuji dengan menggunakan pendekatan Uji T. Uji partial (uji
t) digunakan untuk menguji apakah setiap variabel independent yaitu
kedisiplinan (X) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap variabel dependent yaitu produktivitas (Y). Kaidah
pengambilan keputusan dalan uji t dengan menggunakan SPSS dengan
tingkat signifikan yang ditetapkan adalah 5%
1. Jika nilai signifikan ˃ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak atau variabel
bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau tidak ada pengaruh
antara variabel yang diuji.
2. nilai signifikan ˂ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel
bebas dapat menjelaskan variabel terikat atau ada pengaruh antara
variabel yang diuji.
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Sejarah Singkat Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan
Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan telah lahir sejak tahun
1945 yang dikenal juga dengan istilah Dinas Bina Marga Prov. Sulawesi
Selatan ini merupakan salah satu lokasi tempat PENELITIAN untuk
mensinerjikan antara jurusan Mahasiswa dengan tempat (PENELITIAN)
Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan bertempat dijalan A. Pangeran
Pettarani.
Peristiwa lahirnya Dinas Bina Marga ini terjadi pada tanggal 3
Desember 2014 di kota Bandung pada waktu memuncaknya perjuangan fisik
bangsa Indonesia melawan tentara sekutu untuk mempertahankan
kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dalam pertempuran yang dahsyat yang terjadi pada hari tanggal tersebut
diatas, setelah gugur 7 orang pemuda pegawai PU, untuk mempertahankan
gedung “ V & W ” ( terkenal dengan nama gedung sate ) yang terletak dijalan
Diponerogo No. 22 Bandung. Gedung ini dipertahankan mati-matian sampai
titik darah penghabisan oleh para pemuda / Pegawai Departemen PU. Karena
mereka sadar bahwa gedung tersebut pada waktu itu dipergunakan sebagai
Kantor Pusat Departemen PU Republik Indonesia.
Setelah kemerdekaan bangsa dan Negara republik Indonesia di
proklamasikan, para pemuda / pegawai Departemen PU. Tak mau ketinggalan
dari pemuda-pemuda lainnya di Kota Bandung. Mereka mempersiapkan diri
31
32
dalam segala kemungkinan yang sekiranya akan dapat merintangi serta
menunggu kemerdekaan yang telah diproklamasikan. Jiwa dengan semangat
perjuangan yang menyala-nyala dari patriot-patriot muda ini, kemudian
dihimpun dan disalurkan dalam suatu gerakan pemuda PU. Gerakan pemuda
ini di dalam perjuangannya bekerja sama dengan gerakan-gerakan pemuda di
jawatan-jawatan / kantor-kantor lainnya yang ada di Kota Bandung, seperti :
Gerakan-gerakan pemuda jawatan PTT. Kereta Api, Dana Pensiun,
pertambangan dan gerakan mahasiswa sekolah teknih tinggi. Dalam bentuk
kerja sama ini telah terjalin suatu program bersama, dimana kepada tiap-tiap
gerakan pemuda diberi keluasan pula untuk mengutamakan perjuangan
mereka menurut sifat bidang lapangan masing-masing.
Sebagai tindakan pertama dilakukan mengambil alihkan jawatan-
jawatan / kantor-kantor yang ada di Kota Bandung dari kekuasaan Jepang,
untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia. Ada
kalanya tindakana tegas dari gerakan-gerakan pemuda itu disambut dengan
keragu-raguan dari sementara pimpinan jawatan / kantor yang bersangktan,
namun sikap demikian itu akhirnya hilang dengan sendirinya, desebabkan
dengan memuncaknya semangat perjuangan menjiwai gerakan-gerakan
pemuda pada waktu itu yang tak dapat dibendung oleh siapa pun. Mereka
bersemboyang : “RAWE-RAWE RANTAS, MALANG-MALANG
PUTUNG”.
33
Gedung sate telah diambil alih oleh gerakan pemuda D.P.U dari jepang
dan kewajiban mereka selanjutnya, mempertahankan dan memelihara segala
apa yang telah diambil alih itu, jangan sampai di rebut kembali oleh musuh.
Guna dapat menyusun pertahanan yang kompak, maka gerakan
pemuda ini lalu membentuk suatu seksi pertahanan yang dipersenjatai dengan
geranat, beberapa pucuk bedil dan senjata api lainnya yang dapat mereka rebut
dari tentara jepang. Para permulaan kegiatannya, gerakan-gerakan pemuda
hanya menghadapi satu kekuatan lawan bersenjata, yaitu tentara Jepang.
Tetapi menjelang akhir bulan September 1945, disana sini ditanah air kita
mulailah mengalir tentara pendudukan sekutu yang katanya ditugaskan untuk
menjaga keamanan dan menyeleaikan tawanan perang, akibat bertekuk
lututnya jepang kepada sekutu.
Pada tanggal 4 oktober 1954, kota bandung dimasuki tentara sekutu
yang di ikuti oleh serdadu Belanda dan NICA. Semenjak itu keadaan kota
bandung semakin menjadi tidak aman dan semenjak itu pula perjuangan
gerakan-gerakan pemuda disatu pihak dihadapkan kepada tentara jepang dan
tentara sekutu / belanda / NICA dipihak lain, dengan persenjataan yang serba
kurang dan serba sederhana, tetapi dengan semangat perjuangan yang sangat
tinggi para pemuda tidak gentar menghadapi kekuatan musuh yang
persenjataannya lebih lenkap dan modern. Dari hari ke hari suasana kota
bandung menjadi semakin tegang, pertempuran-pertempuran mulai meletus.
Mula-mula kecil-kecilan, kemudian menghebat, propokasi-propokasi musuh
semakin menjadi-jadi. Pada tanggal 20 oktober 1945 dibawah pimpinan
34
menteri muda perhubungan dan pekerjaan umum, Ir. Pangerang Moh. Noor,
Pegawai-Pegawai dari kantor pusat Departemen PU, mengangkat sumpah
setia kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Tentara sekutu / belanda / NICA mendirikan markasnya di bagian
utara kota Bandung, letaknya tak jauh dari kantor pusat Departemen
Perhubungan dan PU di gedung sate, gedung inilah segala kegiatan dari
gerakan pemuda PU dipusatkan. Hampir setiap hari kantor Departemen
Perhubungan dan PU dikacau oleh tentara sekutu / Belanda / NICA, sehingga
para pegawai tidak dapat menunaikan tugasnya dengan baik dan tenang. Oleh
karena itu, pada permulaan bulan Nopember 1945, dengan persetujuan
Menteri, semua pegawai Departemen Perhubungan dan PU . Selama suasana
belum aman, diperkenankan untuk tidak masuk kantor, terkecuali kepada
pegawai-pegawai yang muda-muda. Kepada mereka itu di serahi tugas untuk
mempertahankan kantor serta milik Negara yang terdapat didalamnya. Tugas
yang berat ini diterima oleh mereka sebagai suatu kewajiban yang mulia, dan
akan dilaksanakan dengan taruhan jiwa dan raganya.
Pada tanggal 24 Nopember 1945 dibagian utara kota Bandung, meletus
suatu pertempuran yang hebat. Penduduk-penduduk sekiranya banyak yang
telah mengunsi kebagian kota lain yang keadaannya masih aman. Pada waktu
itu gedung sate dipertahankan oleh gerakan pemuda PU yang diperkuat oleh
satu pasukan badan perjuangan yang terdiri kurang lebih 40 orang, dengan
persenjataan yang agak lengkap. Tetapi bantuan yang diberikan itu tidak lama,
35
karena pada tanggal 20 Nopember 1945 pasukan tersebut lalu ditarik dari
markas pertahanan Departemen Perhubungan dan PU.
Tanggal 3 Desember 1945, jam 11 : 00 pagi pada waktu kantor
Departemen Perhubungan dan PU hanya dipertahankan oleh 21 orang yang
bergabung dalam gerakan pemuda PU. Tiba-tiba datanglah penyerbu tentara
sekutu / Belanda dengan persenjataan berat dan modern. Walaupun demikian
pemuda-pemuda yang bermarkas di gedung Departemen Perhubungan dan PU
tidak mau menyerah begitu saja.mereka melawan mati-matian dengan segala
kekuatan dan kemampuan yang ada pada mereka. Mereka dikepung rapat-
rapat dan diserang dari segala penjuru. Pertempuran yang dahsyat dan tidak
seimbang itu barulah berakhir pada jam 2 siang.
Dalam pertempuran tersebut diketahui kemudian bahwa, dari 21 orang
pemuda, diantaranya 7 orang hilang, 1 orang luka berat, dan beberapa orang
lainnya . Luka-luka ringan, Sesudah diadakan penelitian, ternyata 7 orang
pemuda / pegawai yang hilang gugur itu ialah : Didi Hardianto Kamarga,
Muchtaruddin, Soehodo, Rio Soesilo, Soebenget, Ranu dan Soeharjiono.
Semula belum diketahui dengan pasti, dimana jenazah-jenazah dari 7
orang pemuda itu dikebumikan. Barulah pada bulan Agustus 1952 oleh
beberapa bekas kawan seperjuangan mereka dicari disekitar gedug sate dan
hasilnya hanya diketemukan 4 jenazah yang sudah berupa kerangka, 4
kerangka ini kemudian dipindahkan ke taman pahlawan cilutra Bandung.
36
Sebagai penghargaan atas jasa-jasa dari 3 orang pemuda lainnya yang
kerangkanya tak dapat ditemukan, lalu dibuatlah 2 tanda peringatan, yang satu
dipasang dalam gedung sate, dan yang lainnya berwujud sebuah “batu alam”
yang besar dan ditandai dengan tulisan nama-nama ke 7 orang pemuda yang
gugur tersebut dan ditaruh dibelakang halaman gedung sate.
Dan pada tanggal 3 Desember 1951 oleh J. M. Menteri P.U.T yaitu Ir.
Ukar Bratakusumah, ke 7 pemuda tersebut dinyatakan dan dihormati sebagai “
pemuda yang berjasah “ dan tanda penghargaan itu telah pula disampaikan
kepada para keluarga mereka yang ditinggalkan.
Menjelang gelap Dwiwindu usia 3 Desember 1945 itu, yaitu pada
tanggal 2 Desember 1961 Menteri pertama Ir. Haji Juanda almarhum telah
berkenan member “ pernyataan penghargaan “ tertulis kepada mereka para
pemuda / pegawai yang gugur pada tanggal 3 Desember 1945 dalam
mempertahankan gedung yang pertama kali Departemen Bina Marga Prov.
Sulawesi Selatan Republik Indonesia di jalan Diponegoro No. 22 Bandung.
Demikianlah “ peristiwa 3 Desember 1945 “ telah tercatat dalam
sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dan sejarah
perkembangan Bina Marga Prov. Sulawesi Selatan pada khususnya, dan telah
dipersembahkan : “ SAPTA TARUNA KESATRIAANNYA “ Keharibaan ibu
Pertiwi.
Peristiwa 3 Desember 1945 telah melahirkan suatu Korps pemuda /
pegawai Bina Marga Prov. Sulawesi Selatan yang mempunyai kesadaran
37
sosial, jiwa kesatuan ( corp geest ), rasa setia kawanan ( solidaritas ) serta
kebanggaan khususnya dalam bidang Pekerjaan Umum.
Peristiwa 3 Desember 1945 akan dikenan dan diperingati sebagai hari
kebaktian pekerjaan Umum, dan dengan kebulatan tekad untuk meneruskan
perjuangan dan pengabdian “ SAPTA TARUNA KESATRIAANNYA “,
warga Bina Marga Prov. Sulawesi Selatan berjuang dan bekerja mengabdikan
diri untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
Seiring dengan terbentukya gemeentre Prov Sul-Sel 1 April 1906,
maka dibentuk pula Dinas Bina Marga Prov. Sulawesi Selatan yang waktu itu
disebut gemeetre worksen dan setelah terjadi perubahan nama gemeetre Prov
Sul-Sel yaitu berdasarkan staatablead 1938, nomor 719 Staf gemeetre
Makassar Undang-undang nomor 1 tahun 1965 kotamadya Dati II Prov Sul-
Sel dan peraturan pemerintah nomor 5 tahun 1978, tanggal 24 Nopember 1978
berubah menjadi Dinas Bina Marga Prov. Sulawesi Selatan.
Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 86 tahun 1999 telah
dilakukan perubahan menjadi Prov Sul-Sel yang disosialisasikan terhitung
mulai tanggal 13 Oktober 1999 sampai dengan 13 Oktober 2000, hingga
sekarang ini dan seterusnya perlu ada langkah konkrik terutama dalam
penggunaan nama Prov Sul-Sel pada semua fasilitas pemerintah yang mudah
terlihat, juga dalam penggunaan naskah dinas, maka Dinas Bina Marga Prov.
Sulawesi Selatan. Lalu kemudian pada tahun 2000 sesuai Peratura Daerah
nomor 31 dan keputusan Gubernur Sulawesi Selatan nomor : 20 tanggal 19
38
Februari 2001 Dinas Bina Marga Prov. Sulawesi Selatan diubah menjadi
Dinas Bina Marga Prov. Sulawesi Selatan.
Sejarah Dinas Bina Marga Prov. Sulawesi Selatan dibentuk
berdasarkan peraturan daerah Prov Sul-Sel nomor 30 tahun 2000.
Dengan ditetapkan peraturan Daerah nomor 4 tahun 2000 pedoman
organisasi perangkat dengan persetujuan DPR Prov. Sulawesi Selatan yang
berdasarkan ketentuan pasal 60 dan 68 ayat (1) undang-undang No. 22 Thn.
1999 tentang Pemerintahan Daerah, susunan organisasi dan tata kerja Dinas-
dinas ditetapkan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan pemerintah.
Kemudian pada tanggal 22 September 2005 Dinas Bina Marga Prov.
Sulawesi Selatan Prov. Sulawesi Selatan sampai saat ini.
B. VISI DAN MISI DINAS BINA MARGA
Visi :
Terwujudnya Jalan Yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan
Misi :
1. Menyiapkan prasarana jalan yang berkualitas untuk mendukung
keseimbangan pembangunan antar kawasan, Kota dan Desa.
2. Membuka daerah terisolir dan strategis dalam upaya peningkatan
aksebilitas.
3. Menyiapkan prasarana jalan untuk mendukung program perkuatan
integritas ekonomi antar provinsi di Sulawesi
4. Memberikan pelayanan transportasi jalan yang efisien, aman dan nyaman.
39
5. Menjadikan masyarakan sadar akan hak dan kewajibannya sebagai
pengguna jalan.
6. Menjalankan lingkungan sebagai aspek utama dalam pembangunan jalan.
7. Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha dibidang prasarana
jalan.
31
C. Struktur Organisasi Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan
D.
40
KEPALA DINASBINA MARGA PROV. SUL-SEL
Ir. H. MUH. AMIN YACOB
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
SUB BAGIAN UMUMDAN KEPEGAWAIAN
Ir. Hj. Sumartini, MT
SEKRETARIS
Ir. H. Nimal Lahamang, M.Si
KEPALA SUB BAGIANPROGRAM
Siti Nurrusiah Smith, ST, MT
KEPALA SUBBAGIAN KEUNGAN
Aminah , SE
KEPALA BIDANG PEMBANGUNANJALAN DAN JEMBATANIr. H. Faisal Lukman, MT
KEPALA BIDANG BINATEKNIK
Ir. Hj. Astina Abbas, MT
KEPALA SEKSIPERENCANAAN
Ir. H. Muhammad Arifin
KEPALA SEKSIPENGEMBANGAN JARINGAN
DAN LEGER JALANIr. Elka Buhaema
KEPALA SEKSIPENGAWASAN DAN
PEMANFAATAN JALANI.r Hj. Nurliya Habib, M.Si
KEPALA SEKSI PEMBANGUNAN
Ir. Eddy Jaya Putra, MM
KEPALA SEKSI TATA TEKNIS
Ir. Andi Tenrisau Adam. M.Si
KEPALA BIDANG PENGUJIANDAN PENGEMBANGAN
TEKNOLOGIIr. A. Agus Machmud, M.Si
KEPALA SEKSI PERALATAN
Ir. Zulkifli
KEPALA SEKSI PEMELIHARAANSyamsu Rachman, ST
KEPALA BIDANGPEMELIHARAAN JALAN DAN
JEMBATANIr. H. Muh. Yusuf Gendra, M.Si
KEPALA SEKSI BAHAN DANPENANGANAN TANGGAP
DARURATIr. Hj. Asmin, M.Si
KEPALA SEKSI UJI BAHANBETON DAN BAJAIr. Endah Wahyuni
KEPALA SEKSI UJI TANAH DANKONSTRUKSI JALAN
Haeruddin, ST
KEPALA SEKSI PENGAKAJIANDAN PENGEMBANGAN
TEKNOLOGIIr. H. A. Syahrial Muhammad, M.
Eng
KEPALA SEKSI PEMBINAAN JASAKONSTRUKSI
Drs. Zulkifli Saiby, M.Si
UPTD
31
Tiap-tiap kepala seksi ini masing-masing dipimpin oleh kepala seksi
yang akan melaksanakan tugasnya berada dibawah dan pertanggung jawab
Kepala Bidang.
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sebagaimana yang dimaksud
dengan peraturan daerah ialah untuk melaksanakan operasi Dinas dilapangan
yang dipimpin oleh seorang Kepala UPTD.
Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam
jenjang jabatan fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Bina Marga atau Kepala Teknis
Dinas.
E. Urain Tugas
Adapun tugas pokok dari masing-masing bagian dari struktur Dinas Bina
Marga Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Bina Marga
Dinas Bina Marga dipimpin oleh Kepala Dinas yang mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan urusan dibidang kebidang kebinamargaan
berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
2. Sekretariat
Bagian Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang mempunai tugas pokok
mengkoordinasi kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi
32
urusan umum dan kepegawaian, keuangan serta menyusun program dalam
lingkungan Dinas Bina Marga Prov. Sul. Sel.
Sekretariat terdiri atas :
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Tugas pokoknya yaitu melakukan urusan ketatausahaan, administrasi
pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang, urusan rumah
tangga serta mengelola administrasi kepegawaian.
b) Sub Bagian Program
Tugas pokoknya yaitu mengumpulkan bahan dan mengelolah
penyusunan program, penyajian data dan penyusunan laporan kinerja.
c) Sub Bagian Keuangan
Tugas pokoknya yaitu menghimpun bahan dan mengolah administrasi
keuangan meliputi penyusunan anggaran, penggunaan, pembukuan,
pertanggung jawaban dan pelaporan.
3. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas teknis Dinas pekerjaan Umum Bina Marga sesuai dengan bidang
keahlian dan kebutuhan serta berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Bidang Bina Teknik (Bintek)
Bidang Bina Teknik mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan
teknis, pengembangan dasar-dasar perencanaan, penyususnan prioritas,
penanganan jarignan jalan dan jembatan, menyusun analisa dampak
33
lingkungan dan dampak sosial budaya, rencana umum pengembangan
jalan provinsi dan melaksanakan pengawasan, pemantauan dan
pemanfaatan jalan.
Selain itu bidang bina teknik juga terdiri atas :
a) Seksi perencanaan
Tugas pokoknya yaitu melakukan servei, investigasi dan desain
penanganan jalan dan jembatan, pengawasan teknis, pengelolaan
teknis, pengelolaan system, manajemen jalan provinsi serta menyusun
analisa dampak lingkungan dan dampak sosial.
b) Seksi pengembangan jaringan dan leger jalan
Tugas pokoknya yaitu melakukan pengumpulan, pemutakhiran,
penyimpangan data jalan serta penyusunan rencana pengembangan
jaringan jalan provinsi.
c) Seksi pengawasan pemanfaatan jalan
Tugas pokoknya yaitu melakukan pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan jalan dan perumusan tindak lanjut serta rekomendasi
teknis pemasangan utilitas umum.
5. Bidang Pembangunan jalan dan Jembatan
Bidang pembangunan jalan dan jembatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan pembinaan pengelolaan pembangunan prasarana jalan dan
jembatan provinsi.
Bidang pembangun jalan dan jembatan terdiri atas :
34
a) Seksi pembangunan
Tugas pokoknya yaitu melakukan pembinaan pengelolaan dan
pembangunan jalan dan jembatan provinsi.
b) Seksi tata teknis
Tugas pokoknya yaitu melakukan pembinaan pengadaan jasa
kontruksi, penelitian dan pengkajian dokumen teknis serta penta
usaha.
c) Seksi pembinaan jasa kontruksi
Tugas pokoknya yaitu melakukan pelatihan dan bimbingan teknis dan
pengembangan system informasi jasa kontruksi.
6. Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Bidang pemeliharaan jalan dan jembatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan pembinaan pengelolaan pemeliharaan prasarana jalan dan
jembatan provinsi, pengelola, pemeliharaan, pengendalian peralatan dan
bahan jalan serta penganggulangan bencana alam.
Bedang pemeliharaan jalan dan jembatan terdiri atas :
a) Seksi pemeliharaan Tugas pokoknya yaitu melakukan pengawasan,
pembinaan, dan penerapan teknologi pemeliharaan jalan dan jembatan
provinsi.
b) Seksi peralatan Tugas pokoknya yaitu melakukan pembinaan,
pengelolaan, perbaikan, pengendalian penggunaan peralatan.
c) Seksi bahan dan penanganan tanggap darurat
35
Tugas pokoknya yaitu melakukan pengendalian dan pengadaan bahan
jalan serta penanganan tanggap darurat pasca bencana alam.
7. Bidang Pengujian dan Pengembangan Teknologi
Bidang pengujian dan pengembangan teknologi mempunyai tugas pokok
melaksanaan pembinaan, pengelolaan, penelitian, dan pengujian mutu
kontruksi jalan/jembatan serta pengkajian dan pengembangan teknologi.
Bidang pengujian dan pengembangan teknologi terdiri atas :
a) Seksi pengkajian dan pengembangan teknologi
Tugas pokonya yaitu melakukan pengkajian, penelitian dan
pengembangan teknologi jalan dan jembatan.
b) Seksi uji tanah dan kontruksi
Tugas pokoknya yaitu melakukan pengujian dan penyelidikan tanah
serta pengambilan dan pemeriksaan metrial untuk pengendalian mutu,
c) Seksi uji bahan beton dan baja
Tugas pokoknya yaitu melakukan penelitian dan pengujian beton dan
baja.
8. UPTD
Tugas pokok UPTD Bina Marga adalah melaksanakan sebagian tugas
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan diwilayah kerjanya dan
penyusunan dan perumusan rencana program kegiatan dan prosedur tetap
dalam rangka pelaksanaan kebijakan teknis dibidang sarana dan prasarana
jalan diwilayah kerjanya.
46
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap Pegawai Bagian Kepegawaian Pada
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sul-Sel. Data untuk penelitian ini diperoleh
dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada
responden yaitu Pegawai Bagian Kepegawaian Pada Kantor Dinas Bina Marga
Provinsi Sul-Sel. Jumlah Kuesioner yang disebarkan berdasarkan Pegawai
Bagian Kepegawaian Pada Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sul-Sel.
Tabel 5.1 Distribusi dan Pengembalian Kuesioner
NoKeterangan Jumlah
1Jumlah kuisioner yang disebar 50
2Jumlah kuisioner yang tidak kembali (-)
3Jumlah kuisioner yang kembali 50
4Jumlah kuisioner yang dapat diolah 50
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
2. Karakteristik Responden
Deskripsi karakteristik responden adalah penjelasan tentang keberadaan
Pegawai Bagian kepegawaian Pada Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi
Selatan, yang diperlukan sebagai informasi untuk mengetahui identitas sebagai
responden dalam penelitian ini. Responden sebagai objek penelitian yang
memberikan interprestasi terhadap karakteristik responden.
46
47
Responden dalam penelitian ini sebanyak 50 pegawai yang representatif
untuk dikemukakan sebagai kelayakan responden dalam memberikan informasi
mengenai identitas diri mulai dari jenis kelamin, pendidikan dan umur. Lebih
jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin terdiri atas laki-laki dan perempuan guna mengetahui
proporsi dari pegawai laki-laki dan perempuan Pada Kantor Dinas Bina Marga
Provinsi Sulawesi Selatan Bagian Kepegawaian. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel berikut:
Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-Laki 28 56
Perempuan 22 44
Jumlah 50 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari 50 responden, 56% atau
28 responden berjenis kelamin laki-laki dan 44% atau 22 responden berjenis
kelamin perempuan. Dengan demikian jumlah sampel terbanyak dalam penelitian
ini adalah laki-laki.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan usia
Usia adalah umur yang dimiliki responden guna memudahkan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat prestasi kerja pegawai yang diterapkan dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsi pada kantor Dinas Bina Marga Provinsi
48
Sulawesi Selatan. Lebih jelasnya umur responden ditunjukkan pada Tabel berikut
:
Tabel 5.3 Usia responden
Usia Frekuensi Persentase21 – 30 tahun 24 48
31 – 40 tahun 19 38
41 – 50 tahun 7 14
Diatas 50 tahun -
Jumlah 50 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari 50 responden, Dengan
demikian jumlah sampel terbanyak adalah responden yang memiliki usia 21-30
tahun yaitu sebanyak 24 atau 48 %.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan yang ditamati oleh
responden sesuai dengan latar belakang pendidikan dan disiplin ilmu yang
ditekuni dan diakui oleh pemerintah atas tamatan pendidikan yang dimilikinya.
Jelasnya dilihat tabel berikut:
Tabel 5.4 Tingkat Pendidikan Responden
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase
S1 30 60%
Diploma 6 12%
SMA 14 28%
Jumlah 50 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
49
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari 50 responden, jumlah
sampel terbanyak adalah responden yang berpendidikan S1 yaitu sebanyak 30
atau 60%..
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Lama bekerja yang dimiliki responden sangat menunjang tercapainya
suatu tujuan pada Dinas Bina Marga. Lebih jelasnya lagi responden ditunjukkan
pada tabel berikut :
Tabel 5.5 Masa Kerja Responden
Masa Kerja Frekuensi Persentase1 – 10 tahun 43 86
11 – 20 tahun 7 14
Diatars 20 tahun - -
Jumlah 50 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 50 responden, Dengan
demikian jumlah sampel terbanyak adalah responden yang memiliki masa jabatan
1-10 tahun atau 43 atau 86%.
B. Deskripsi Variabel Penelitian
Setelah melakukan penelitian dan diperoleh data yang diperlukan sebagai
informasi yang akurat. Selanjutnya, akan dilakukan deskriptif penelitian untuk
memberikan penjelasan mengenai hasil jawaban dari masing-masing responden
atas pertanyaan yang di ajukan pada saat penelitian.
Deskriptif data hasil penelitian untuk memberikan gambaran umum
mengenai penyebaran distribusi frekuensi. Nilai-nilai yang akan di sajikan
setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan metode statistik deskriptif.
50
Berdasarkan banyaknya variabel dan merujuk kepada masalah penelitian,
maka deskriptif data dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu : Disiplin Kerja
dan Produktivitas Kerja. Hasil perhitungan statistic deskriptif masing-masing
variabel secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Uraian singkat hasil
perhitungan statistic deskriptif tersebut dikemukakan berikut ini.
1. Disiplin Kerja
Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk
mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya.
Disiplin pegawai yang baik akan mempercepat tujuan instansi, sedangkan
disiplin yang baik merosot akan menjadikan penghalang dan memperlambat
pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan tanggapan responden sebanyak 50 orang terhadap
pertanyaaan kemampuan pada koesioner, maka dapat diketahui skor rata-rata
dan skor persen.
Dari data kuesioner yang terdapat dapat lampiaran, dapat dilihat
deskripsi tanggapan responden pada setiap item adalah sebagai berikut:
51
Tabel 5.6 Tanggapan responden mengenai Disiplin Kerja (X)
Item Frekuensi, skor, dan persentase
Total Rata-rataPertanyaan
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Bagaimana panutanpimpinan dalaminstansi anda?
F 0 2 8 28 12 50
4,00Skor 0 4 24 112 60 200
% 0% 4 16 56 24 100%
Bagaimana tingkatkeadilan dalam
instansi?
F 0 2 6 24 18 50
4,16Skor 0 4 18 96 90 208
% 0% 4 12 48 36 100%
Bagaimana sanksi yangditerapkan dalam
instansi?
F 0 4 2 27 17 50
4,14Skor 0 8 6 108 85 207
% 0% 8 4 54 34 100%
Bagaimana tingkatkehadiran anda dalam
perusahaan?
F 0 2 8 28 12 50
4,00Skor 0 4 24 112 60 200
% 0% 4 16 56 24 100%
Apakah kewajiban andasudah terlaksana
dengan baik?
F 0 2 6 24 18 50
4,16Skor 0 4 18 96 90 208
% 0% 4 12 48 36 100%
Rata-rata Keseluruhan 4,10
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
berdasarkan tabel 5.7 di atas, terlihat bahwa hasil kuisioner tentang
kemampuan dari 50 orang responden dengan skor rata-rata 4,10 dapat diuraikan
sebagai berikut :
52
a. Untuk pernyataan pertama yang menjawab dengan skor 5 sebanyak 12 orang,
skor 4 sebanyak 28 orang, skor 3 sebanyak 8 orang, skor 2 sebanyak 2 orang,
dengan memperoleh hasil skor rata-rata 4,00 dengan total persen sebesar 100
%. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan berperan penting di Kantor Dinas
Bina Marga Provinsi Sul-sel.
b. Untuk pertanyaan kedua yang menjawab dengan skor 5 sebanyak 18 orang,
skor 4 sebanyak 24 orang, skor 3 sebanyak 6 , skor 2 sebanyak 2 orang,
dengan memperoleh hasil skor rata-rata 4, dengan total persen 100%. Hal ini
menunjukkan tingkat keadilan pegawai pada Kantor Dinas Bina Marga
Provinsi Sulawesi Selatan.
c. Untuk pertanyaan ketiga yang menjawab dengan skor 5 sebanyak 17 orang,
skor 4 sebanyak 27 orang, skor 3 sebanyak 2 , skor 2 sebanyak 4 orang, dengan
memperoleh hasil skor rata-rata 4,14 dengan total persen 100%. Hal ini
menunjukkan tentang sanksi pegawai di Kantor Dinas Bina Marga.
d. Untuk pertanyaan keempat yang menjawab dengan skor 5 sebanyak 12 orang,
skor 4 sebanyak 28 orang, skor 3 sebanyak 8 orang, skor 2 sebanyak 2 orang.
Dengan memperoleh hasil skor rata-rata 4,00 dengan total persen 100%. Hal
ini menunjukkan tingkat kehadiran pegawai di Kantor Dinas Bina Marga.
e. Untuk pertanyaan keempat yang menjawab dengan skor 5 sebanyak 18 orang,
skor 4 sebanyak 24 orang, skor 3 sebanyak 6 orang, skor 2 sebanyak 2 orang.
Dengan memperoleh hasil skor rata-rata 4,16 dengan total persen 100%. Hal
ini menunjukkan bahwa pegawai mengerjakan tugas yang menjadi tanggung
53
jawab tanpa diatur oleh pimpinan pada Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sul-
sel.
Berdasarkan jawabana50 respon dapat dinilai bahwa kelima pertanyaan
memiliki kerja sama yang tinggi dengan rata-rata keseluruha 4,10.
2. Produktivitas Kerja
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan
tujuan efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara produktivitas untuk
menggunakan sumber-sumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas
yang tinggi.
Berdasarkan tanggapan responden sebanyak 50 orang terhadap
pertanyaaan kemampuan pada koesioner, maka dapat diketahui skor rata-rata
dan skor persen.
Dari data kuesioner yang terdapat dapat lampiaran, dapat dilihat deskripsi
tanggapan responden pada setiap item adalah sebagai berikut:
54
Tabel 5.7 Tanggapan responden mengenai Produktivitas Pegawai (Y)
Item Frekuensi, skor, dan persentase
Total Rata-rataPertanyaan
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Apakah anda sudahprofesional dalam
bekerja ?
F 0 0 2 6 42 50
4,80Skor 0 0 6 24 210 240
% 0% 0 4 12 84 100%
Bagaimanakah usahaanda dalam pencapaian
hasil ?
F 0 2 2 6 40 50
4,68Skor 0 4 6 24 200 234
% 0% 4 4 12 80 100%
Apakah harapan andasudah tercapai selama
bekerja ?
F 0 0 8 10 32 50
4,48Skor 0 0 24 40 160 224
% 0% 0 16 20 64 100%
Bagaimanakah kualitaskerja anda dalam
instansi?
F 0 11 4 4 31 50
4,10Skor 0 22 12 16 155 205
% 0% 22 8 8 62 10000%
Bagaimana perbandinganhasil yang diperoleh
dalam instansi?
F 0 4 6 4 36 50
4,44Skor 0 8 18 16 180 222
% 0% 8 12 8 72 100%
Rata-rata Keseluruhan 4,65
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.8 di atas, terlihat bahwa hasil kuisioner tentang
kemampuan dari 50 orang responden dengan skor rata-rata 4,65 dapat diuraikan
sebagai berikut :
55
a. Untuk pernyataan pertama yang menjawab dengan skor 5 sebanyak 42 orang,
skor 4 sebanyak 6 orang, skor 3 sebanyak 2 orang, dengan memperoleh hasil
skor rata-rata 4,80 dengan total persen sebesar 100%. Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan yang dimiliki oleh pegawai sesuai dengan pekerjaan yang
diberikan di Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan.
b. Untuk pertanyaan kedua yang menjawab dengan skor 5 sebanyak 40 orang,
skor 4 sebanyak 6 orang, skor 3 sebanyak 2, skor 2 sebanyak 2 orang, dengan
memperoleh hasil skor rata-rata 4,68 dengan total persen 100%. Hal ini
menunjukkan tentang pengembangan diri Pegawai pada Kantor Dinas Bina
Marga Provinsi Sulawesi Selatan.
c. Untuk pertanyaan ketiga yang menjawab dengan skor 5 sebanyak 32 orang,
skor 4 sebanyak 10 orang, skor 3 sebanyak 8, dengan memperoleh hasil skor
rata-rata 4,48 dengan total persen 100%. Hal ini menunjukkan tentang kerja
sama Pegawai sesuai pada Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi
Selatan.
d. Untuk pertanyaan ketiga yang menjawab dengan skor 5 sebanyak 31 orang,
skor 4 sebanyak 4 orang, skor 3 sebanyak 4, skor 2 sebanyak 8, dengan
memperoleh hasil skorrata-rata 4,10 dengan total persen 10000%. %. Hal ini
menunjukkan bahwa kualitas kerja menentukan penilaian produktivitas
Pegawai Pada Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan.
e. Untuk pertanyaan ketiga yang menjawab dengan skor 5 sebanyak 36 orang,
skor 4 sebanyak 4 orang, skor 3 sebanyak 6, skor 2 sebanyak 4, dengan
memperoleh hasil skor rata-rata 4,44dengan total persen 100%. %. Hal ini
56
menunjukkan bahwa perbandingan kualitas kerja Pegawai Pada Kantor Dinas
Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan.
C. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Disiplin Kerja dan
Produktivitas Kerja Variabel-variabel tersebut akan di uji dengan statistik
deskriptif.
Tabel 5.8 Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Produktivitas Pegawai 4,5000 ,60643 50
Disiplin Kerja 4,0920 ,65678 50
0- 1 = Sangat tidak Setuju
1,1 - 2 = tidak Setuju
2,1 - 3 = netral
3,1 - 4 = Setuju
4,1 – 5 = Sangat Setuju
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Tabel 5.9 menjelaskan hasil statistik deskriptif tentang variabel-variabel
dalam penelitian ini, antara lain :
a. Disiplin Kerja (X)
Berdasarkan tabel diatas X memiliki nilai mean 4,50 berada di skala nilai
yang menunjukkan pilihan sangat setuju. Nilai standar deviasi
menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0,606 dari nilai rata-rata
jawaban responden.
57
b. Produktivitas Kerja (Y)
Berdasarkan tabel diatas Y memiliki mean 4.09 berada di skala nilai yang
menunjukkan pilihan jawaban sangat setuju. Nilai standar deviasi
menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0,656 dari nilai rata-rata
jawaban responden.
D. Hasil Uji Kualitas Data
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas (uji kesahihan) adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur sah/valid tidaknya kuesioner. Kriteria yang digunakan valid atau tidak
valid adalah apabila koefisien korelasi r hitung kurang dari nilai r table dengan
tingkat signifikansi 5 persen berarti butir pertanyaan tersebut tidak valid
(Ghozali, 2005)..
Tabel 5.10 menunjukkan hasil uji validitas pada empat variabel yang
terdiri dari: Disiplin Kerja dan Produktivitas Kerja
Tabel 5.9. Hasil Uji Validitas
Butir Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan
DisiplinKerja (X)
P1 0,745 0,24 VALIDP2 0,805 0,24 VALIDP3 0,592 0,24 VALIDP4 0,745 0,24 VALIDP5 0,805 0,24 VALID
ProduktivitasKerja (Y)
P1 0,767 0,24 VALID
P2 0,501 0,24 VALIDP3 0,481 0,24 VALIDP4 0,326 0,24 VALIDP5 0,574 0,24 VALID
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
58
Berdasarkan tabel 5.10 diketahui bahwa variable Disiplin Kerja dan
Produktivitas Kerja. memiliki nilai r-hitung diatas r-table sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dalam penelitian tersebut valid.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Uji reliabilitas ini dilakukan
untuk menguji konsistensi jawaban dari responden melalui pertanyaan yang
diberikan, menggunakan metode statistic Cronbach Alpha dengan signifikansi
yang digunakan lebih dari (>) 0,60. Adapun hasil dari pengujian reliabilitas
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Proses Rekrutmen(X)
0,892 Reliabel
Kinerja karyawan(Y)
0,711 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa variabel Disiplin Kerja dan Produktivitas
Kerja mempunyai nilai conbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini
menunjukkan bahwa item pertanyaan dalam penelitian ini bersifat reliabel.
Sehingga setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data
yang konsisten dan apabila pertanyaan diajukan kembali maka akan diperoleh
jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
59
E. Hasil Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Setelah hasil uji asumsi klasik dilakukan dan hasilnya secara keseluruhan
menunjukkan model regresi memenuhi asumsi klasik, maka tahap berikut adalah
melakukan evaluasi dan interpretasi model regresi berganda.
Tabel 5.11 Model Persamaan Regresi
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,769 ,491 5,642 ,000
DisiplinKerja
,423 ,118 ,458 3,570 ,001
Sumber : Data yang diolah, 2016
a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai
Dependent Variable sering juga disebut dengan variabel terkait yaitu variabel
yang disebabkan / dipengaruhi oleh adanya variabel bebas / variabel independen.
Berdasarkan table analisis regresi linear sederhana dapat dilihat bahwa adanya
pengaruh positif karena pada nilai beta tidak negative yaitu 0,423 dan kapan
berpengaruh negatif apabila (-0,423)
Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi yang terbentuk pada uji
regresi ini adalah:
Y = 2,769 + 0,423X + e
Hasil pengujian yang diperoleh diatas adalah sebagai berikut :
60
a. Nilai konstanta (α) yang diperoleh sebesar 2,769 artinya jika variabel Disiplin
Kerja bernilai 0 maka besarnya tingkat Produktivitas Kerja yang terjadi
adalah sebesar 2,769.
b. Koefisien regresi X = 0,423 artinya jika Proses Rekrutmen naik sebanyak 1
satuan, maka Disiplin Kerja naik sebesar 0,423. Variabel Motivasi
berpengaruh positif terhadap Disiplin Kerja karena pada hasil uji analisis
regresi sederhana tidak menunjukkan angka negatif.
2. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan uji t yaitu
dengan melihat nilai signifikansi t hitung, Jika nilai signifikansi t hitung < dari
0,05 maka dapat dikatakan variabel independen tersebut mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel 16.
Tabel 5.12 Model uji t (parsial)
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,769 ,491 5,642 ,000
DisiplinKerja
,423 ,118 ,458 3,570 ,001
a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai
Sumber : Data yang diolah, 2015
61
Melalui statistik uji-t yang terdiri Disiplin Kerja (X) dapat diketahui
secara parsial pengaruhnya terhadap Produktivitas Kerja (Y).
a. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian Uji Parsial (Uji-t) hipotesis X diperoleh
bahwa Disiplin Kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
Produktivitas Kerja. Pengujian pengaruh variabel Disiplin Kerja terhadap
Produktivitas Kerja dapat diketahui dengan melihat nilai t table sebesar 3.570
dengan signifikansi sebesar 0,001. Nilai signifikansi yang berada di bawah 0,05
yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel Disiplin Kerja
terhadap Produktivitas Kerja. Sehingga hipotesis 1 yang menyatakan bahwa
Disiplin Kerja memiliki pengaruh terhadap Produktivitas Kerja diterima.
b. Uji Koefisien Determinas ( )
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel independen (Disiplin Kerja).
Tabel 5.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,458a ,210 ,193 ,54465
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja
62
b. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai
Sumber : Data yang diolah, 2016
Pada tabel di atas terlihat bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan
(R Square) sebesar 0,210 memberi pengertian bahwa variasi yang terjadi pada
variabel Y (Produktivitas Karyawan) adalah sebesar 21% ditentukan oleh
variabel Disiplin Kerja selebihnya sebesar 79% (100% - 21%) ditentukan oleh
faktor lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini.
F. Pembahasan
Dari berbagai perhitungan di atas, ternyata baik dari perhitungan statistik
deskriptif maupun uji regresi, uji t diperoleh kesimpulan variabel bebas (yaitu
Disiplin kerja) memiliki pengaruh yang positif, searah dan signifikan terhadap
produktivitas kerja baik dilakukan secara terpisah maupun secara bersama-sama.
Pengaruh yang searah (posif) artinya, jika variabel disiplin kerja,
ditingkatkan maka variabel produktivitas kerja pun akan mengalami peningkatan.
Begitu juga sebaliknya, jika variabel bebas tersebut mengalami penurunan, maka
akan diikuti dengan penurunan pada vaiabel produktivitas kerja.
Dengan demikian, hal ini memberikan implikasi, jika Kantor Dinas Bina
Marga bermaksud meningkatkan produktivitas kerja, maka harus memperhatikan
pengaruh disiplin kerja terhadap pegawai di instansi.
63
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya maka akan disajikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan disiplin kerja yang diadakan pada Kantor Dinas Bina Marga
Provinsi Sul-Sel, sesuai dengan prosedur yang diterapkan. Dimana
pelaksanaan disiplin kerja ini sangat penting agar seorang pegawai dapat
bertingkah sesuai dengan yang diinginkan di suatu instansi.
2. Pengaruh antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja pegawai
khususnya bagian kepegawaian pada Kantor Dinas Bina Marga Provinsi
Sul-Sel, ternyata diketahui ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai. Dengan demikian
Hipotesis benar.
3. Tingkat determinasi variabel disiplin terhadap variasi naik turunnya
produktivitas pegawai pada kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi
Selatan cukup besar dengan tingkat kecerdasan hubungan yang sangat kuat.
B. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dibutuhkan analisis lebih lanjut untuk meningkatkan kehadiran pimpinan
dalam instansi agar menjadi panutan terhadap bawahannya, sehingga
tercipta saling kerja sama.
63
64
2. Perlu memperhatikan kedisiplinan terhadap pegawai. Hal ini diperlukan
agar produktivitas pegawai dalam melaksanakan tugas lebih efisien.
3. Perlu adanya peningkatan kompensasi pada seluruh pegawai terhadap
bentuk apresiasi kepada pegawai. Sehingga mampu mendorong hasil kerja
yang lebih maksimal baik kualitas maupun kuantitasnya.
65
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Tohardi, 2002. Manajemen sumber Daya Manusia, CetakanPertama,Bandung: Mandar Maju
, 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:CV
A.W.Widjaya, M. ArsyikHawab. 2001. Komunikasi Administrasi danManajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Dessler, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I, Jakarta: KencanaPredana Media Group
Edwin B. Flippo, 2002. Personel Management, Edisi VII Jilid II, TerjemahanAlponsos, Jakarta: Erlangga
Edy, Sutrisno, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I, Jakarta:Kencana Prenada Media Group
Henry, Simamora, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE.YKPN
Husein, Umar, 1999. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisai, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Irianto, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: Insan Cendekia
James A.F Stoner, 1995. “Manajemen”, Jilid I, Jakarta: Erlanga
Kusriyanto, B, 1990. Peningkatan Produktivitas Pegawai LppM, Jakarta.
Latainer, AR. 1995. Teknik Memimpin Pegawai Pekerja, Terjemahan Imam,Jakarta: Erlangga
Mangkunegara,Anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya ManusiaPerusahaan. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Muchdarsyah Sinungan, 2000. Produktivitas “apa dan bagaimana”. Jakarta:Bumi Aksara
Musanef. 2005. Manajemen Kepegawaian di Indonesia, Jakarta: GunungAgung
Ndraha, 1999. Sumber Daya Manusia, Edisi I, Jakarta: Kencana Predana MediaGroup
65
66
Ravianto. J, 1991, Poduktivitas dan Pengukurannya, Seri Produktivitas VIII,Jakarta: PT. Binama Teknika
Schuler, 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I, Jakarta: KencanaPredana Media Group
Siagian, Sondang P, 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta:Rineka Cipta
Simanjuntak, P.J. 1993. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta:Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Singodimedjo, Markum. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Surabaya:SMMAS
S.P Hasibuan, Malayu, 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: BumiAksara
. 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara
Weter dan Davis. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I , TerjemahanHuman Resources, Jakarta: Kencana Predana Media Group: Jakarta
https://id.m.wikipedia.org/wiki/pengertian-produktivitas/di akses pada tanggal 18februari 2016.
DATA RESPONDEN DAN TANGGAPAN RESPONDEN
A. Stastistik Deskriptif
Statistics
umur responden
jenis kelamin
responden
masa jabatan
responden
tingkat pendidikan
responden
N Valid 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0
jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid pria 28 56,0 56,0 56,0
wanita 22 44,0 44,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 21 tahun 6 12,0 12,0 12,0
22 tahun 7 14,0 14,0 26,0
25 tahun 11 22,0 22,0 48,0
31 tahun 6 12,0 12,0 60,0
32 tahun 7 14,0 14,0 74,0
33 tahun 6 12,0 12,0 86,0
41 tahun 7 14,0 14,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
tingkat pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid D3 6 12,0 12,0 12,0
S1 30 60,0 60,0 72,0
SMA 14 28,0 28,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
masa Kerja responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 10 tahun 2 4,0 4,0 4,0
11 tahun 7 14,0 14,0 18,0
2 tahun 11 22,0 22,0 40,0
4 tahun 8 16,0 16,0 56,0
5 tahun 5 10,0 10,0 66,0
6 tahun 6 12,0 12,0 78,0
8 tahun 10 20,0 20,0 98,0
9 tahun 1 2,0 2,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tanggapan Responden Disiplin Kerja (X)
Statistics
Disiplin Kerja Disiplin Kerja Disiplin Kerja Disiplin Kerja Disiplin Kerja
N Valid 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0
Disiplin Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 4,0 4,0 4,0
3 8 16,0 16,0 20,0
4 28 56,0 56,0 76,0
5 12 24,0 24,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Disiplin Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 4,0 4,0 4,0
3 6 12,0 12,0 16,0
4 24 48,0 48,0 64,0
5 18 36,0 36,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Disiplin Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 8,0 8,0 8,0
3 2 4,0 4,0 12,0
4 27 54,0 54,0 66,0
5 17 34,0 34,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Disiplin Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 4,0 4,0 4,0
3 8 16,0 16,0 20,0
4 28 56,0 56,0 76,0
5 12 24,0 24,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Disiplin Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 4,0 4,0 4,0
3 6 12,0 12,0 16,0
4 24 48,0 48,0 64,0
5 18 36,0 36,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
B. Deskripsi Variabel
Tanggapan Responden Produktivitas Pegawai (Y)
Statistics
Produktivitas
Pegawai
Produktivitas
Pegawai
Produktivitas
Pegawai
Produktivitas
Pegawai
Produktivitas
Pegawai
N Valid 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0
Produktivitas Pegawai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 2 4,0 4,0 4,0
4 6 12,0 12,0 16,0
5 42 84,0 84,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Produktivitas Pegawai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 4,0 4,0 4,0
3 2 4,0 4,0 8,0
4 6 12,0 12,0 20,0
5 40 80,0 80,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Produktivitas Pegawai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 8 16,0 16,0 16,0
4 10 20,0 20,0 36,0
5 32 64,0 64,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Produktivitas Pegawai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 11 22,0 22,0 22,0
3 4 8,0 8,0 30,0
4 4 8,0 8,0 38,0
5 31 62,0 62,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Produktivitas Pegawai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 8,0 8,0 8,0
3 6 12,0 12,0 20,0
4 4 8,0 8,0 28,0
5 36 72,0 72,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN
Disiplin Kerja (X)
P1 P2 P3 P4 P5 JUMLAH
4 3 4 4 3 18
4 3 2 4 3 16
4 3 3 4 3 17
3 4 4 3 4 18
4 4 4 4 4 20
3 5 4 3 5 20
2 2 4 2 2 12
3 4 2 3 4 16
3 4 4 3 4 18
5 4 4 5 4 22
5 5 5 5 5 25
4 5 4 4 5 22
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 5 5 4 5 23
4 4 4 4 4 20
4 4 5 4 4 21
4 5 5 4 5 23
4 5 5 4 5 23
4 4 5 4 4 21
4 4 4 4 4 20
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
4 3 4 4 3 18
4 3 2 4 3 16
4 3 3 4 3 17
3 4 4 3 4 18
4 4 4 4 4 20
3 5 4 3 5 20
2 2 4 2 2 12
3 4 2 3 4 16
3 4 4 3 4 18
5 4 4 5 4 22
5 5 5 5 5 25
4 5 4 4 5 22
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 5 5 4 5 23
4 4 4 4 4 20
4 4 5 4 4 21
Produktivitas Pegawai (Y)
P1 P2 P3 P4 P5 JUMLAH
5 4 5 2 5 21
5 5 5 5 4 24
5 5 5 4 5 24
4 2 4 5 5 20
5 5 3 5 3 21
5 5 4 4 5 23
4 4 4 2 2 16
5 5 5 5 4 24
4 4 4 2 2 16
5 5 4 5 5 24
5 5 3 3 5 21
5 5 3 5 3 21
3 3 3 3 3 15
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 2 5 22
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 2 5 22
5 5 5 2 5 22
5 5 5 2 5 22
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 4 5 2 5 21
5 5 5 5 4 24
5 5 5 4 5 24
4 2 4 5 5 20
5 5 3 5 3 21
5 5 4 4 5 23
4 4 4 2 2 16
5 5 5 5 4 24
4 4 4 2 2 16
5 5 4 5 5 24
5 5 3 3 5 21
5 5 3 5 3 21
3 3 3 3 3 15
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 2 5 22
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
C. Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Produktivitas Pegawai 4,5000 ,60643 50
Disiplin Kerja 4,0920 ,65678 50
D. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Disiplin Kerja (X)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,892 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 16,46 7,192 ,745 ,866
P2 16,30 6,827 ,805 ,852
P3 16,32 7,406 ,592 ,902
P4 16,46 7,192 ,745 ,866
P5 16,30 6,827 ,805 ,852
E. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Produktivitas Pegawai (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,711 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 17,70 6,949 ,767 ,620
P2 17,82 6,722 ,501 ,656
P3 18,02 6,714 ,481 ,662
P4 18,40 5,633 ,326 ,774
P5 18,06 5,527 ,574 ,615
F. Hasil Uji Hipotesis
1. Uji Regresi Linier Sederhana dan Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,769 ,491 5,642 ,000
Disiplin Kerja ,423 ,118 ,458 3,570 ,001
a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai
2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,458a ,210 ,193 ,54465
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja
b. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai