Upload
nurulmaulidyahidayat
View
59
Download
17
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PPT
Citation preview
PERDARAHAN SUB ARACHNOID
Oleh:
BETTI HARIANI (99120095)ERIZON (01120083)MARSU WARLIS (02120019)MAILIYA FIRINDA (02120009)DICKY KURNIAWAN P (02923040)
Pembimbing:Dr. YULIARNI SYAFRITA Sp.S
A. Definisi
=keadaan terdapatnya/masuknya darah kedalam ruang subarknoid baik dari tempat lain
(PSA sekunder) atau sumber perdarahan berasal dari rongga subaraknoid itu sendiri (PSA
primer)
B. Klasifikasi
1. PSA spontan primer, yakni PSA yang bukan akibat trauma atau perdarahan
intraserebral.
2. PSA sekunder, yakni perdarahan yang berasal di luar subaraknoid umpamanya
dari perdarahan intraserebral atau dari tumor otak.
C. Etiologi
Perdarahan subaraknoid terjadi karena:3.4
1. Pecahnya aneurisma, biasanya kongenital dan 90% terjadi di sekitar sirkulus willisi
pada dasar otak:
2. AVM (Arteri Vena Malformasi) yang pecah.
3. Hemangioma pecah
4. Sekunder terhadap perdarhan intraserebral.
D. Patofisiologi
Aneurisma Hampir selalu terletak dipercabangan arteri
Aneurisma berkembang dari dinding arteri yang mempunyai kelemahan pada tunika
medianya. Tempat ini merupakan tempat dengan daya ketahanan yang lemah (lokus
minoris resaistensiae), yang karena beban tekanan darah tinggi dapat menggembung
dan terbentuklah aneurisma.
Aneurisma dapat juga berkembang akibat trauma
Apabila oleh lonjakan tekanan darah atau karena lonjakan intraabdominal, aneurisma
intraserebral itu pecah, maka terjadilah perdarahan
E. Tanda dan gejala klinik
- Rangsangan meningeal : Kaku kuduk Brudzinky, dll
- Nyeri kepala yang hebat dan mendadak, mual, muntah, fotofobia.
- Gangguan kesadaran bervariasi: ringan sampai koma
- Gejala motorik dan sensorik: sesuai lesi
- Keringat↑, mengigil, takikardi, stress ulcer
- Funduskopi: Edem papil 10%
- Sekitar perdarahan: Vasospasme iskemik infark
Peringkat klinis
Tingkat I : Asimtomatik
Tingkat II : Nyeri kepala hebat tanpa defisit neurologik kecuali paralisis nervus
kranialis
Tingkat III : Somnolen dan defisit ringan
Tingkat IV: Stupor, hemiparese/ hemiplegi, dan mungkin ada rigiditas awal dan
gangguan vegetatif
Tingkat V : Koma, rigiditas reserebrasi, dan kemudian meninggal dunia.
E. Komplikasi
- Perdarahan ulang (rekuren)
- Hidrosefalus
- Vasospasme
- Edem serebri
- Vasospasme
F.Penatalaksanaan
a. Terapi Umum8
Breathing
Brain
Bladder
Bowel
Burn
b. Terapi Khusus
- Analgetik
- Kartikusteroid IV dengan dosis rendah
- Antikonvulsan profilak : perlu di pertimbangkan
- Anti hipertensi
- Anti fibrinolitik
- Antagonis calsium : anti iskemia dan anti vasokontriksi
- Operasi bila perlu
G. Pemeriksaan penunjang
1. Darah,urin,feses rutin
2. Profil lipid
3. LP
4. CT Scan dengan kontras
5. MRI
6. Angiografi
ILUSTRASI KASUS
Seorang pasien laki-laki berumur 20 tahun dirawat dibangsal Neurologi RS DR M
Djamil Padang pada tanggal 17 Juni 2007 dengan :
ANAMNESIS : Alloanamnesis
Keluhan Utama :
Lemah kaki kanan sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Lemah kaki kanan sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit terjadi ketika pasien
sedang beraktivitas (makan), di sertai muntah 5 kali, mengeluh nyeri kepala dan
sempat tidak menyahut ketika di panggil (tidak sadar ± 5 menit).
Kejang (-)
Demam (-)
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Hipertensi (-), DM (-), Penyakit jantung (-).
Riwayat trauma tidak ada.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini.
Riwayat Pekerjaan dan Kebiasaan:
Pasien seorang mahasiswa Universitas Bung Hatta jurusan Ekonomi, kost di
Padang, keluarga di Bukitinggi.
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign :
Keadaan umum : Sedang Frekuensi nadi : 88 x / menit
Kesadaran : CMC Frekuensi nafas : 20 x / menit
Suhu : 36,70C Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
Status Internus :
Kulit : tidak ada kelainan
KGB : tidak teraba pembesaran
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : JVP 5-2 cmH2O
Paru I : gerakan simetris kiri = kanan
Pa : fremitus kiri = kanan
Pk : sonor kiri = kanan
Au : vesikuler, rhonkhi (-), wheezing (-)
Jantung I : iktus tidak terlihat
Pa : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Pk : batas jantung dalam batas normal
Au : murni, teratur, bising (-)
Perut I : tidak membuncit
Pa : hepar dan lien tidak teraba
Pk : timpani
Au : bising usus (+) Normal
Punggung I : Penonjolan (-)
Pa : Nyeri tekan (-)
Pk : Nyeri ketok (-)
Genitalia : tidak diperiksa
Status Neurologis :
1. GCS 14 (E3V5M6)
2. Tanda rangsangan meningeal :
Kaku kuduk : (-)
Brudzinsky I : -/-
Brudzinsky II : -/-
Kernig : +
3. Tanda peningkatan tekanan intrakranial (-)
4. Nn Kranial :
Nervus I : Penciuman baik
Nervus II : Penglihatan baik
Nervus III, IV, VI : Bola mata bisa digerakkan ke segala arah
Nervus V : Mengunyah baik, sensorik baik
Nervus VII : Bisa menutup mata, mengerutkan dahi, mencibir, bersiul,
dan perasaan 2/3 lidah depan normal
Nervus VIII : Suara bisikan +/+
Nervus IX : Perasaan 1/3 belakang lidah baik
Nervus X : Bisa menelan
Nervus XI : menoleh dan mengangkat bahu kiri dan kanan baik
Nervus XII : lidah bisa dikeluarkan, tidak ada deviasi, tremor (-)
5. Motorik : tes jatuh ke kanan ( lateralisasi ke kanan )
Ekstremitas superior kanan kiri
Tonus eutonus eutonus
Kekuatan 444 555
Trofi eutrofi eutrofi
Ekstremitas inferior
Tonus eutonus eutonus
Kekuatan 333 555
Trofi eutrofi eutrofi
5. Sensorik : Dengan rangsangan nyeri anggota gerak kiri lebih aktif
menghindari nyeri
6. Otonom : BAK dan BAB terkontrol
7. Refleks fisiologis : KPR +/+ APR+/+
8. Reflek patologis :
Babinsky : -/- Gordon : -/-
Chaddock : -/- Oppenheim : -/-
1. Pemeriksaan : Pubic sign (+)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
Darah
Hb : 14,4 gr%
Leukosit : 14.700/mm3
Ht : 42 ‰
Trombosit : 181.000 / mm3
GDR : 117 mg%
Na : 138 mEq/l
K : 3,0 mEq/l
Cl : 104 mEq/l
Ureum : 26 mg%
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis : Hemiparese dekstra
Diagnosis topik : Subkortek hemisper serebri sinistra
Diagnosis etiologi : susp pendarahan intra serebral
Diff. Diagnosis : pendarahan subarachnoid
PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan darah lengkap
Brain CT scan
TERAPI
1. Umum
- O2 3l/menit
- Bedrest, elevasi kepala 300
- Infus Ringer laktat 12 jam/kolf
- MB TKTP
2. Khusus
- Neurotam 4x3 gr IV
- Alinamin F 1x1 IV
- Ranitidin 2x1 IV
- Kalnex 6x1 gr IV
- Nimotop 4x30 Po
- Laxane syrup 3x1 Cth
- Dilantin 3x1 Po
PROGNOSIS
Quo ad sanam : dubia at bonam
Quo ad vitam : dubia at bonam
FOLLOW UP
18 juni 2007
An/ : Pasien sadar
Mengeluh sakit kepala
PF/ : KU Kes TD Nadi Nfs T Sdg CMC 130/80 80x/menit 20x/menit 36,80 c
SI : Dalam Batas Normal
SN : GCS 15 (E4V5M6)
TRM : Kaku kuduk (-), Kernig (+), Pubic sign (+)
TIK : (-)
Nn. Cranialis : Tidak ditemukan kelainan
Motorik : 444 555333 555
Sensorik : baik
RF +/+, RP -/-
D/ PSA dan PIS ec ruptur AVM
Lab : Darah :
Hb : 16,7 gr%
Leukosit : 9.700/mm3
LED : 5 / mm3
Ht : 51 ‰
Trombosit : 150.000 / mm3
Hitung Jenis : 0/0/1/90/8/1
GD puasa : 74 mg%
GD 2jpp : 124 mg%
Na : 139 mEq/l
K : 3,9 mEq/l
Cl : 102 mEq/l
Kalsium : 0,1 mEq/l
Uric Acid : 4 mg%
Ureum : 32 mg%
Kreatinin : 1,4 mg%
Kol. Total : 168 mg%
HDL : 58 mg%
LDL :100 mg%
TG : 34 mg%
Th/ : - Infus Asering12 jam/kolf
- Neurotam 4x3 gr IV
- Alinamin F 1x1 IV
- Ranitidin 2x1 IV
- Kalnex 6x1 mg IV
- Nimotop 4x30 Po
- Laxane syrup 3x1 Cth
- Dilantin 3x1 Po
19 juni 2007
An/ : Pasien sadar
Mengeluh sakit kepala
Demam (+)
PF/ : KU Kes TD Nadi Nfs T Sdg CMC 130/80 90x/menit 22x/menit 37,50C
SI : Dalam Batas Normal
SN : stq
D/ PSA dan PIS ec ruptur AVM
Hasil CT Scan : - Pendarahan Intraserebral
- Pendarahan intraventrikular
R/ Lumbal pungsi
Th/ : - Infus Asering12 jam/kolf
- Neurotam 4x3 gr IV
- Alinamin F 1x1 IV
- Ranitidin 2x1 IV
- Kalnex 6x1 mg IV
- Nimotop 4x30 Po
- Laxane syrup 3x1 Cth
- Dilantin 3x1 Po
- Paracetamol 3x1 Po
- Analsik 3x1 Po
20 juni 2007
An/ : Pasien sadar
Mengeluh sakit kepala
PF/ : KU Kes TD Nadi Nfs T Sdg CMC 110/70 90x/menit 22x/menit 370C
SI : Dalam Batas Normal
SN : stq
D/ Pendarahan intraventrikuler
Th/ Lanjut + Manitol 5 x100cc
21 juni 2007
An/ : Pasien sadar
Mengeluh sakit kepala
Muntah menyemprot (+)
PF/ : KU Kes TD Nadi Nfs T Sdg CMC 100/60 82x/menit 22x/menit 370 c
SI : Dalam Batas Normal
SN : GCS 15 (E4V5M6)
TRM : (-)
TIK : (+)
Nn. Cranialis : Tidak ditemukan kelainan
Motorik : 444 555334 555
Sensorik : stq
RF +/+, RP -/-
D/ PIS + PSA sekunder
Th/ Lanjut + Manitol 4 x100cc
22 juni 2007
An/ : Pasien sadar
Mengeluh sakit kepala
PF/ : KU Kes TD Nadi Nfs T Sdg CMC 120/70 76x/menit 22x/menit 370 c
SI : Dalam Batas Normal
SN : stq
D/ PIS + PSA sekunder
Th/ Lanjut + Manitol 3 x100cc
DISKUSI
diagnosis klinis hemiparese dektra ec pendarahan intraserebral dengan differensial
diagnosis pendarahan subarakhnoid → ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
Dari anamnesis didapatkan lemah kaki kanan disertai muntah dan sebelumnya sempat
mengeluh nyeri kepala.
Pada pemeriksaan fisik status internus tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan
status neurologis didapatkan GCS (E3M6V5)= 14, TRM (+), ↑TIK (-), Motorik lemah
anggota gerak sebelah kanan, sensorik : baik.
Brain CT scan didapatkan kesan perdarahan intraserebral dan pendarahan
intraventrikuler.
Data dari perkembangan perawatan pasien di diagnosa sebagai perdarahan
intraserebral dan perdarahan subarakniod et causa atrio vena malvormasi yang pecah,
karena dari anamnesa pasien masih bisa mengeluhkan sakit kepala pada awal serangan,
kesadaran pasien baik, umur muda dan tidak ada riwayat hipertensi, sakit jantung dan
diabetes millitus
Terapi pada pasien ini meliputi terapi umum dan khusus. Terapi umum berupa IVFD
RL 12 jam/ kolf, diet MB TKTP. Terapi khusus neurotam 4x3gr, alinamin F 1x1,
kalnex 6x1, Ranitidin 2x1, Nimotop 4x30, laxane syrup 3x1, dilantin 3x1.