9
GERAKAN-GERAKAN SOSIAL DAN PARTAI POLITIK Pengantar Hidup masyarakat ditata berdasarkan norma - norma sosial dan peraturan - peraturan institusional. Norma - norma sosial mendefinisikan apa yang hendaknya dilakukan masyarakat dalam berbagai situasi, namun bentuk-bentuk kehidupan sosial tidak selamanya berjalan sesuai aturan yang berlaku. Hal ini tampak jelas dalam perilaku kolektif. Perilaku Kolektif: Seing terjadi selama masa-masa perubahan sosial Memberikan suatu dorongan ke arah perubahan sosial secara signifikan Ditandai dengan spontanitas dan ketiadaan struktur internal Gerakan Sosial: Memiliki tatanan internal dan merupakan tindakan bertujuan Aktivitas kelompok-kelompok sosial dalam menyampaikan aspirasi mereka kepada pemimpin masyarakat atau negara (cara kelompok-kelompok berpartisipasi dalam politik) Sifatnya kurang terorganisir,dan tidak kontinu (sementara) Didasarkan atas rasa simpati terhadap pandangan sosial atau doktrin tertentu yang dianggap relevan untuk dibela Keangotaannya bersifat sementara Partai Politik : Cara partisipasi yang lebih terorganisir dan kontinu Keanggotaannya tetap

sospol

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sospol

Citation preview

GERAKAN-GERAKAN SOSIAL DAN PARTAI POLITIK

PengantarHidup masyarakat ditata berdasarkan norma - norma sosial dan peraturan - peraturan institusional. Norma - norma sosial mendefinisikan apa yang hendaknya dilakukan masyarakat dalam berbagai situasi, namun bentuk-bentuk kehidupan sosial tidak selamanya berjalan sesuai aturan yang berlaku. Hal ini tampak jelas dalam perilaku kolektif. Perilaku Kolektif: Seing terjadi selama masa-masa perubahan sosial Memberikan suatu dorongan ke arah perubahan sosial secara signifikan Ditandai dengan spontanitas dan ketiadaan struktur internal Gerakan Sosial: Memiliki tatanan internal dan merupakan tindakan bertujuan Aktivitas kelompok-kelompok sosial dalam menyampaikan aspirasi mereka kepada pemimpin masyarakat atau negara (cara kelompok-kelompok berpartisipasi dalam politik) Sifatnya kurang terorganisir,dan tidak kontinu (sementara) Didasarkan atas rasa simpati terhadap pandangan sosial atau doktrin tertentu yang dianggap relevan untuk dibela Keangotaannya bersifat sementara Partai Politik: Cara partisipasi yang lebih terorganisir dan kontinu Keanggotaannya tetap

Perilaku KolektifTermasuk dalam perilaku kolektif adalah : Rumor: Suatu keping informasi yang sulit diverifikasi kebenarannya yang beredar dari mulut ke mulut dengan cara yang relatif cepat. Gaya: Suatu kebiasaan yang diulang dalam pola yang sama yang berlaku untuk sementara waktu dan diterima luas di dalam masyarakat. Contoh: Gaya berpakaian, desain model, dan arsitektur rumah Model: Suatu folkway yang berlaku untuk sementara waktu dan diterima hanya oleh lingkungan atau kelompok sosial tertentu. Contoh: Hiburan, permainan-permainan baru, lagu-lagu baru, langkah-langkah tarian, dll. Kegemaran: Model yang menjadi keasyikan bagi seseorang yang mengadopsinya. Histeria massa: Mencakup penyebaran yang cepat akan rasa takut dan aktivitas yang hiruk pikuk di kalangan sejumlah besar orang yang merasa terancam oleh suatu kekuatan misterius.Contoh: Penyakit menular, pemerkosa dan psikopat lepas dari penjara, dll. Kepanikan: Pelarian tidak beraturan orang-orang karena takut akan terjadinya suatu bahaya. Publik dan Opini PublikPublik: Kumpulan orang yang memiliki minat terhadap suatu isu dan berusaha untuk mempengaruhi tindakan para pembuat keputusan (tidak memiliki keanggotaan tetap)Opini publik: Perilaku publik yang muncul dari proses give and take di kalangan orang - orang yang terbagi berdasarkan suatu isu (diskusi pribadi individual-individual yang akan menjadi semacam opini publik) Kerumunan Massa

Gerakan-Gerakan SosialSuatu upaya yang kurang lebih keras dan terorganisisr di kalangan orang-orang yang relatif besar jumlahnya,entah untuk menimbulkan perubahan atau menentag perubahan. (Melakukan intervensi dalam proses perubahan sosial)

Tipe-tipe Gerakan SosialBerdasarkan tujuan-tujuan ideologis:1. Gerakan-gerakan Revolusioner: Gerakan sosial yang menantang nilai-nilai fundamental.2. Gerakan-gerakan Reformasi: Gerakan sosial yang bertujuan untuk memodifikasi kerangka kerja dari skema nilai yang ada.3. Gerakan Perlawanan: Gerakan sosial yang muncul tidak hanya untuk tujuan pelembagaan perubahan, tetapi juga untuk memblokir perubahan atau mengeliminasikan perubahan yang sudah dilembagakan sebelumnya.4. Gerakan-gerakan Ekspresif: Gerakan sosial yang berusaha merenovasi atau memperbaharui orang-orang dari dalam (sering menjanjikan suatu pembebasan di masa depan).

Revolusi sosialRevolusi sosial mencakup penumbangan negara nasyarajat dan struktur kelas serta penciptaan pengaturan - pengaturan sosial yang baru. Dengan demilikian suatu transformasi yang sangat luas dan mendasar terjadi sebagai akibat dari suatu pergolakan yang membuka era baru dalam hidup manusia

Kondisi yang memungkinkan adanya revolusi menurut Skocpol, Taylor, dan Goldstone:1. Adanya kekuatan politik yang sangat terkonsentrasu pada negara, sehingga terdapat aparatur - aparatur pemerintahan yang sentralistis.Contoh: Sistem monarki di Perancis sebelum tahun 1789.2. Aliansi militer dengan rezim yang mapan diperlemah, sehingga militer tidak lagi menjadi sarana yang diandalkan untuk memmberangus kekacauan domestik.Contoh: Kejatuhan rezim Marcos pada Februari 1986 di Filipina3. Terjadi sejumlah krisis politik yang memperlemah rezim yang ada dan yang berandil bagi kehancuran aparatur negara (berkaitan dengan konflik internasional).Contoh: Kekalahan Cina oleh Jepang dalam Perang Dunia II4. Suatu lapisan penting pendudukharus dikerahkan untuk melakukan pemberontakan yang membawa suatu elite baru kepada tampuk kekuasaan.Contoh: Revolusi kaum petani karena kenaikan harga sewa tanah.

TerorismePenggunaan kekuatan atau kekerasan terhadap orang - orang atau harta milik untuk mengintimidasi atau memaksa suatu pemerintah atau organisasi formal, atau penduduk sipil untuk mencapai tujuan - tujuan politik, agama, dan sosial tertentu. Contoh: Peledakan (Bangunan, Kapal Laut, Pesawat Udara), Pembunuhan, Penyanderaan.Aksi terorisme ini tidak mengenal batas negara, dan terjadi dimana saja dan kapan saja bisa terjadi. Di masa sekarang ini kita melihat terorisme sebagai suatu cara perjuangan baru dengan impikasi - implikasi yang lebih jauh jangkauannya. Terorisme ini berperan sebagai suatu sarana ekspresi politik bagi kelompok - kelompok miliitan, entah dimotivasikan oleh ideologi, etnis, maupun oleh agama. Namun terorisme kontemporer tidak banyak ditentukan oleh motif-motif semacam itu melainkan lebih karena keterlibatan negara dalam melaksanakan maskud-baik dan aksi-aksi yang sangat destruktif terhadap bangsa - bangsa yang dianggap musuh. Ciri lain terorisme kontemporer adalah bahwa para teroris melakukan aksi teror semata-mata untuk publikasi (agar aspirasi/tuntutan para pelaku diketahui oleh media massa di seluruh dunia). Pelaku terorisme ini seringkali melihat diri mereka sebagai korban yang diperlakukan secara tidak layak/tersisihkan.

Penyebab Gerakan Sosial1. Pendekatan Konflik Gerakan sosial disebabkan oleh kesengsaraan, terutama karena masalah sosial dan kesukaran ekonomis. Menurut Karl Marx kesengsaraan dan kemiskina progresif kelas pekerja merupakan akibat dari eksploitasi kapitalis, yang lama kelamaan kondisi ini akan ditentang keras oleh para pekerja (timbuk kesadaran dari kaum pekerja).2. Pendekatan Mobilisasi Sumber DayaMenurut pendekatan ini para pendukung pendekatan ini mempertanyakan, Bagaimana orang-orang dapat mengorganisir dan menggunakan berbagai sumber daya mereka secara efektif? Para pendukung gerakan ini beranggapan bahwa gerakan sosial muncul karena ketidakpuasan yang kurang lebih bersifat konstan, maka persoalan itu pun selalu terdapat di dalam masyarakat modern.

Partai PolitikPartai politik merupakan salah satu bentuk gerakan sosial yang lebih sistematis, teratur, dan bersifat jangka panjang. Dengan adanya partai politik masyarakat dapat memiliki peluang untuk menata kembali struktur masyarakat, terutama ketika mereka berhasil menduduki kursi kekuasaan politik. Partai politik ini pertama kali muncul di negara - negara Eropa Barat. Kelahiran partai politik pada dasarnya dipicu oleh meluasnya kesadaran bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan sekaligus diikutsertakan dalam proses politik. Dalam konteks ini partai politik berperan sebagai penghunbung antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di pihak lain.Partai sosialis umumnya merupakan perluasan gerakan sosial atau gerakan massa yang ada ke dalam linkungan pemilihan politik. Partai sosialis memandang diri mereka sebagai suatu kelas yang berusaha untuk melahirkan suatu jenis masyarakat baru. Dan bagi mereka, perjuangan merebut kekuasaan oleh kaum buruh atau para pekerja merupakan suatu tugas yang sangat penting. Dalam sudut pandang ini, politik pemilihan hanya merupakan salah satu aspek dari perjuangan tersebut, dan kedudukan pemimpin parlemen dipandang lebih rendah daripada pemimpin partai massa.Partai konservatif dan partai liberal memandang diri mereka sebagai partai - partai yang berusaha memelihara tertib sosial dan politik yang telah mapan. Partai ini menjunjung tinggi parlemen sebagai pemegang kekuasaan yang agung. Karena itu para pemimpin parlemen mendominasi partai massa, yang hanya dipandang sebagai sarana persaingan dalam pemilihan umum.Dalam sejarah perkembangannya, partai - partai politik di lingkungan sosialis terbelah dalam 2 kubu, yaitu kubu partai-partai pembaharu dan kubu partai-partai revolusioner. Partai - partai pembaharu berusaha melakukan perubahan-perubahan berupa modifikasi atas hal-hal yang mau tidak mau harus diubah atau melakukan perubahan-perubahan sistem sosial dan politik yang ada tanpa perlu mengantikan sistem lama. Sedangkan partai-partai revolusioner bermaksud membangun suatu sistem baru.

Pengertian Partai PolitikSecara umum partai politik didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terorganisir dengan tujuan memperoleh jabatan-jabatan pemerintahan. Anggota - anggota kelompok tersebut memiliki orientasi, nilai-nilai, dan cita - cita yang sama. Guna mencapai tujuannya partai politik perlu melakukan beberapa hal:1. Merekrut pengikut-pengikut mereka, mencari dana.2. Merumuskan dan mempromosikan kebijakan - kebijakan yang merupakan cerminan opini publik. (Penghubung antara rakyat yang diwakili dengan pemerintah)3. Menolong mengorganisir institusi-institusi utama pemerintah.

Menurut Carl J. Friederich partai politik adalah suatu kelompok manusia yang diorganisasikan secara stabil dengan tujuan mengamankan atau memelihara penguasaan para pemimpinnya atas suatu pemerintahan, dengan demikian dapat memberikan anggota - anggotanya keuntungan serta kelebihan ideal dan material.Menurut R.H. Soltou partai politik adalah suatu kelompok warga yang kurang lebih terorganisir, yang bertindak sebagai suatu unit politik dan yang berdasarkan kekuatan voting, mereka bermaksud untuk mengontrol pemerintah dan melaksanakan kebijakan umum mereka.Menurut Sigmund Neumman partai politik adalah organisasi penghubung yang terdiri dari pelaku politik aktif dalam suatu masyarakat, yang menaruh perhatian pada pengendalian kekuasaan pemerintahan yang berkompetisi dengan kelompok lain atau dengan kelompok - kelompok yang memiliki pandangan yang berbeda dalam rangka memperoleh dukungan rakyat.

Partai Politik, Gerakan Sosial, dan Kelompok Penekan Gerakan sosial dilakukan oleh kelompok atau golongan yang bermaksud melakukan perubahan-perubahan pada lembaga - lembaga politik atau kadang bermaksud menciptakan suatu tatanan masyarakat yang baru. Gerakan sosial mempunyai tujuan yang lebih terbatas dan fundamental sifatnya, kadang bersifat ideologis. Orientasi ideologis ini yang merupakan perekat yang kuat bagi persatuan para anggotanya dan menjadi penentu identitas kelompok.

Kelompok Penekan atau Kelompok Kepentingan Memperjuangkan suatu kepentingan. Mempengaruhi lembaga - lembaga politik yang ada untuk mengeluarkan kebijakan - kebijakan yang menguntungkan kelompoknya. Yang diperjuangkan adalah agar memiliki pengaruh atas partai - partai politik yang berpengaruh atas sejumlah menteri yang berwenang mengeluarkan kebijakan kebijakan.

Fungsi Partai Politik1. Partai politik sebagai sarana komunikasi politik (penghubung antara rakyat dan pemerintah)2. Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik (pendidikan politik)3. Partai politik sebagai sarana rekrutmen politik 4. Partai politik sebagai saran pemberes konflik