Spektek 2015

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    1/21

    SPEKTEK 1

    SPESIFIKASI TEKNIK

    I. SPESIFIKASI UMUM

    1.1. JALAN MASUK DAERAH KERJA

    Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan

    setempat yang ada yang berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan

    daerah proyek. Penyedia jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan

    ketentuan hukum yang berhubungan dengan penggunaan angkutan umum dan

    bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat jalan tersebut, Kontraktor harus

    memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan memperkuat

    jembatan sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutannya, sejauh yang

    dibutuhkan untuk pekerjaannya. Semua pekerjaan yang dimaksudkan Kontraktor

    untuk dikerjakan dalam hubungannya dengan jalan dan jembatan harus

    direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan harus

    mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan perlu pengaturan

    sebaik-baiknya dengan Pemerintah setempat dan swasta. PPK tidak bertanggung

    jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau bangunan yang digunakan olehPenyedia Jasa selama pelaksanaan pekerjaan.

    Apabila Penyedia Jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh

    PPK maka harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa atas bebannya sendiri, dan harga

    untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga Satuan Pekerjaan.

    1.2. GAMBAR GAMBAR YANG DIMILIKI PENYEDIA JASA

    1.2.1. Umum

    Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa haruslah

    gambar-gambar yang telah disetujui oleh PPK, dan apabila ada perubahan harusdiserahkan kepada PPK untuk mendapat persetujuan sebelum pelaksanaan dimulai.

    Pekerjaan yang dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari PPK adalah menjadi

    resiko Penyedia Jasa. Persetujuan PPK terhadap gambar-gambar tersebut tidak

    akan meringankan tanggung jawab Penyedia Jasa atas kebenaran gambar-gambar

    tersebut.

    1.2.2. Gambar-gambar Pelaksanaan / Gambar Kerja

    Penyedia Jasa harus menggunakan gambar-gambar kontrak sebagai dasar

    untuk mempersiapkan gambar-gambar pelaksanaan, Gambar pelaksanaan itu

    dibuat lebih detail untuk pelaksanaan pekerjaan. Untuk pekerjaan khusus sepertipekerjaan beton harus memperlihatkan penampang melintang dan memanjang

    beton, pengaturan batang pembesian termasuk rencana pembengkokan,

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    2/21

    SPEKTEK 2

    pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang digunakan mutu tempat dan

    ukuran yang tepat.

    1.2.3. Gambar terbangun / terpasang (as-built drawing)

    Selama masa pelaksanaan, Penyedia Jasa harus menyiapkan dan

    menyimpan satu set gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap

    pekerjaan. Apabila dalam pelaksanaan terjadi perubahan harus membuat gambar

    sesuai yang dilaksanakan dan disyahkan oleh PPK. Setelah pelaksanaan pekerjaan

    selesai, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar as built drawing dalam 3 set

    cetakan yang dijilid berikut 1 set negatifnya.

    1.3. STANDAR

    Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai ketentuan-ketentuan dari

    Standar Nasional Indonesia (SNI), PBI 1971, PUBI. Bila ada pasal-pasal pekerjaan

    yang tidak ada standar Indonesia, maka dapat dipakai Standar lain yang disetujui

    oleh PPK dan sesuai dengan spesifikasi ini.

    PPK akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan

    atau diantarkan untuk menggunakan dalam pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan

    tersebut dan keputusan PPK dalam hal ini pasti dan menentukan.

    1.4. PROGRAM PELAKSANAAN DAN LAPORAN

    1.4.1. Rencana Kerja

    Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Kerja 10

    (sepuluh) harian setiap akhir periode untuk periode berikutnya dan rencana kerja

    bulanan setiap akhir bulan untuk bulan berikutnya yang disetujui oleh PPK.

    Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi

    lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, yang disejui oleh PPK.

    1.4.2. Program Pelaksanaan

    Penyedia Jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan denganmenggunakan bar-chart / S-curve yang memperlihatkan kegiatan sebagai berikut :

    1) Tanggal dimulainya pekerjaan

    2) Tanggal selesainya pekerjaan

    3) Waktu yang diperlukan

    4) Jumlah /jenis tenaga kerja dan bahan

    1.4.3. Laporan Kemajuan Pelaksanaan

    Penyedia Jasa harus membuat laporan kemajuan pekerjaan 10 (sepuluh)

    harian dan bulanan yang disampaikan kepada pengawas pekerjaan dan PPKsebanyak 3 rangkap.

    Laporan tersebut meliputi :

    1) Schedule kemajuan hasil pekerjaan;

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    3/21

    SPEKTEK 3

    2) Rekapitulasi (volume dan bobot) kemajuan hasil pekerjaan;

    3) Jumlah / jenis tenaga dan bahan;

    4) Rekapitulasi perhitungan volume kemajuan hasil pekerjaan;

    5) Perhitungan volume kemajuan hasil pekerjaan;

    6) catatan-catatan lain mengenai pelaksanaan pekerjaan.

    Bentuk dan format laporan ditentukan oleh PPK.

    1.4.4. Rapat evaluasi kemajuan pekerjaan

    Rapat antara PPK dan Penyedia Jasa diadakan 20 (dua puluh) hari sekali

    pada tempat dan waktu yang telah disetujui oleh PPK. Maksud dari pada rapat ini

    membicarakan kemajuan pekerjaan yang telah, sedang dan akan dilakukan dan

    membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.

    1.5. BAHAN DAN PERLENGKAPAN YANG HARUS DISEDIAKAN OLEH

    PENYEDIA JASA

    1.5.1. Umum

    Bila Penyedia Jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan dan

    perlengkapan tidak sesuai dengan standar, maka harus segera mengusulkan

    kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan.

    1.5.2. Perlengkapan Konstruksi

    Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi

    yang diperlukan dalam pelaksanaan dengan jumlah yang cukup. Apabila PPK

    memandang belum sesuai dengan Kontrak, maka Penyedia Jasa harus segera

    memenuhi kekurangannya.

    1.5.3. Bahan Pengganti

    Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan pengganti yang ditentukan, bila

    bahan tersebut tidak tersedia dipasaran maka dapat digunakan bahan pengganti

    setelah mendapat persetujuan dari PPK.

    1.5.4. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan

    Pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dilaksanakan di

    tempat pembuatan atau di lapangan sesuai yang disetujui PPK. Penyedia Jasa

    harus menyerahkan penjelasan yang menyangkut perlengkapan dan bahan kepada

    PPK sesuai yang dimintanya untuk tujuan pemeriksaan, tetapi tidak meringankan

    dari tanggung jawabnya untuk menyediakan perlengkapan.

    1.6. SURVEY DAN PENGUKURAN PEKERJAAN

    1.6.1. Bench MarksUntuk Survey dan pengukuran pekerjaan dipakai Bench Mark atau titik tetap

    dan titik ketinggian yang ditetapkan oleh PPK dan disetujui dalam peta dan data

    Bench Mark.

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    4/21

    SPEKTEK 4

    Bench Mark yang lain dan titik referensi yang terlihat pada Gambar

    diberikan kepada Penyedia Jasa sebagai referensi. Sebelum menggunakan suatu

    Bench Mark dan titik referensi kecuali Bench Mark dasar untuk setting out pekerjaan,

    Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran / pemeriksaan atas ketelitiannya.

    Penyedia Jasa perlu mendirikan Bench Mark tambahan sementara untuk

    kemudahanan pelaksanaan pekerjaan. Setiap Bench Mark sementara yang

    didirikan, rencana dan tempatnya harus disetujui oleh PPK.

    1.6.2. Permukaan tanah Asli untuk Tujuan Pengukuran

    Ketinggian/elevasi muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap

    betul sesuai dengan kontrak. Apabila terjadi keraguan dari Penyedia Jasa,

    sekurang-kurangnya 1(satu) minggu setelah SPMK, Penyedia Jasa bersama-sama

    staf PPK melaksanakan pengukuran kembali yang biayanya dibebankan kepada

    Penyedia Jasa. Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan tanah,

    Penyedia Jasa akan mengukur dan mengambil ketinggian lokasi pekerjaan, dengan

    menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui PPK. Pengukuran

    volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang disetujui.

    1.6.3. Peralatan untuk Pengukuran

    Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara peralatan pengukuran

    untuk pelaksanaan pekerjaan. Alat dan perlengkapan itu harus baik menurut PPK

    dan harus diganti jika hilang atau rusak. Semua alat-alat dan perlengkapan itu tetap

    menjadi milik Penyedia Jasa.

    1.7. PEKERJAAN SEMENTARA

    1.7.1. Umum

    Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi,

    pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk

    pelaksanaan pekerjaan sebaik-baiknya. Detail dari pekerjaan sementara dimana

    Penyedia Jasa bermaksud untuk melaksanakan dilapangan, pertama-tamadiserahkan kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan sesuai dengan prosedur

    dalam spesifikasi teknis. Apabila Penyedia Jasa bermaksud mengajukan alternatif

    untuk pekerjaan sementara diluar daerah lapangan seperti terlihat pada Gambar,

    semua biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan termasuk pembebasan tanah,

    sewa tanah dan sebagainya ditanggung oleh penyedia Jasa dan biayanya sudah

    termasuk pada uraian pekerjaan pada daftar volume pekerjaan.

    1.7.2. Lapangan Kerja

    Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untukpelaksanaan pekerjaan, dijamin oleh PPK dan bebas biaya pembebasan tanah.

    Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada lokasi

    seperti pada gambar atau seperti petunjuk dari PPK. Kerusakan yang diakibatkan

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    5/21

    SPEKTEK 5

    oleh kegiatan pelaksanaan harus diperbaiki sebelum pekerjaan diserah terimakan

    kepada PPK, Penyedia Jasa harus mengganti kerugian terhadap semua kehilangan

    dan tuntutan karena kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.

    1.7.3. Kantor Sementara di Lapangan

    Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara kantor sementara di

    lapangan yang dilengkapi alat-alat untuk keperluan kerja PPK beserta stafnya

    sesuai. Kantor lapangan sementara tersebut bisa bangunan baru atau sewa habis

    pakai, dan biayanya sudah termasuk dalam harga kontrak. Kantor lapangan harus

    dilengkapi dengan barang-barang sebagai berikut : Meja, kursi, meja tamu, almari,

    penerangan lampu, papan, gambar-gambar teknis, bestek, buku tamu, buku harian

    dan buku Direksi.

    1.7.4. Pekerjaan Pengeringan selama Pelaksanaan

    Pengeringan air harus dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan saluran,

    drainase dan bangunan. Penyedia Jasa harus memasang, memelihara semua pipa

    dan peralatan lain yang diperlukan untuk pengeringan air agar lokasi pekerjaan

    bebas dari air sehingga pekerjaan konstruksi dapat dilakukan sesuai dengan syarat-

    syarat Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan akibat

    kegagalan pengeringan air.

    Kisdam, semua tanggul atau pengeringan air sementara harus segera

    dibongkar atau diratakan sehingga kelihatan baik dan tidak mengganggu kelancaran

    aliran air setelah pekerjaan perbaikan bangunan dan saluran selesai. Cara

    pengeringan air yang dilakukan oleh Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan

    pengaeas pekerjaan, dan tidak boleh mengganggu jalannya air yang dibutuhkan

    untuk pengairan pada jaringan pengairan yang ada. Apabila dalam pelaksanaan

    pekerjaan pengeringan diperlukan pompa, Penyedia Jasa harus menyediakannya.

    1.7.5. Pengalihan sementara dari Saluran Pengairan yang ada

    Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengganggu saluran irigasi yang adaselama pelaksanaan pekerjaan. PPK akan meminta Penyedia Jasa untuk

    mengerjakan pekerjaan pengalihan sementara pada saluran irigasi yang ada

    sebelum melaksanakan pekerjaan saluran serta bangunan lainnya.

    Penyedia Jasa supaya menyerahkan rencana pengalihan sementara untuk

    mendapatkan persetujuan dari PPK. Setelah rencana itu disetujui oleh PPK,

    pelaksanaan pekerjaan pengalihan sementara harus sesuai dengan rencana yang

    telah disetujui.

    1.7.6. Pekerjaan kisdamPekerjaan kisdam dilaksanakan pada pekerjaan di lingkungan air dengan

    kedalaman air di atas satu meter. Kisdam dibuat dengan konstruksi bambu yang

    dipasangkan tegak pada tanah dilengkapi dengan gedek bambu kemudian diurug

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    6/21

    SPEKTEK 6

    dengan tanah pada sisi luarnya. Penyedia jasa harus memperkirakan kekuatan

    kisdam sampai kebutuhan kisdam tercukupi.

    Kisdam harus dibongkar dan bekas urugan kisdam dirapikan setelah

    kebutuhan kisdam selesai, sehingga aliran air tidak terganggu oleh bekas kisdam.

    1.8. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA

    1.8.1. Umum

    Semua keamanan dan keselamatan kerja yang perlu selama pelaksanaan

    pekerjaan, antara lain pengaturan kesehatan pembersihan lapangan, pemagaran

    sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran dibuat dan dipelihara oleh dan

    atas biaya Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap semua

    keamanan dan keselamatan kerja. Tidak ada pembayaran tambahan, dan dalam hal

    ini semua biaya sudah termasuk dalam harga kontrak.

    1.8.2. Sistem Pengawasan Keamanan

    Penyedia Jasa supaya mengatur sistem pengawasan keamanan dan

    organisasinya dan diserahkan untuk mendapatkan persetujuan dari PPK. Sistem

    pengawasan keamanan dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup untuk

    mengindari kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik yang

    bersangkutan.

    Sistem pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan program

    yang disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku di Indonesia.

    1.8.3. Pengaturan Kesehatan

    Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih

    dan keadaan sehat serta memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk

    penggunaan tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh

    PPK dan oleh Penguasa Setempat.

    Penyedia Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil

    langkah-langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja tetap

    bersih.

    1.9. DOKUMENTASI DAN FOTO

    Penyedia jasa harus menyerahkan foto untuk laporan progres pekerjaan

    pada lokasi yang ditentukan oleh PPK. Jumlah titik yang harus diambil pada tiap

    lokasi pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam RAB di mana pada tiap-tiap

    titik memperlihatkan 4 (empat) keadaan yaitu :

    1. Keadaan sebelum mulai pekerjaan (0%)

    2. Keadaan dalam tahap konstruksi (50%)

    3. Keadaan setelah selesai konstruksi (100%)

    4. Foto pendukung (galian pondasi).Foto-foto nomor 1 s/d 3 pada tiap titik harus diambil dengan arah yang tertentu dan

    tetap dalam ketiga keadaan tersebut di atas dengan latar belakang yang mudah

    dipakai sebagai tanda dari lokasi tersebut.

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    7/21

    SPEKTEK 7

    Keempat gambar untuk tahapan itu harus diletakkan dalam album disertai

    dengan tanggal pengambilan, dan penjelasan secukupnya, foto negative yang

    bersangkutan harus diserahkan dalam album terpisah yang mudah dihubungkan

    satu sama lain. Tiga set album harus diserahkan kepada PPK pada penyelesaian

    pekerjaan.

    1.10. MUTUAL CHECK

    1.10.1. Pelaksanaan Mutual Check

    Pelaksanaan Mutual Check dilaksanakan bersama-sama oleh pihak PPK

    dan Penyedia Jasa atas biaya Penyedia Jasa.

    1.10.2. Mutual Check I

    (a) Mutual Check I dilaksanakan dengan dasar gambar kontrak pada saat

    phisik 0 %.

    (b) Uraian Pekerjaan Mutual Check I :

    - Pengukuran kembali terhadap rencana kegiatan-kegiatan pekerjaan

    yang tertuang dalam dokumen kontrak.

    - Hasil Mutual Check dibuat gambar MC-0 dengan mengikuti standar

    penggambaran yang berlaku.

    - Membuat perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan RAB perubahan

    (tambah/kurang).

    (c) Semua produk-produk hasil Mutual Check I (data pengukuran kembali,

    gambar-gambar, Bill of Quantity, RAB tambahan biaya / pengurangan

    biaya) disampaikan kepada PPK untuk selanjutnya diteliti / diperiksa

    kebenarannya untuk mendapatkan persetujuan dari PPK.

    (d) Jika hasil Mutual Check I terjadi perubahan volume (tambah/kurang),

    maka Penyedia Jasa harus mengajukan Amandemen Kontrak

    (Amandemen MC-0) untuk mendapatkan persetujuan dari PPK.

    (e) Gambar-gambar hasil Mutual Check I yang telah disetujui PPK dan

    Pengguna Anggaran dapat dijadikan dasar untuk pelaksanaanpekerjaan.

    (f) Semua gambar-gambar hasil Mutual Check diperbanyak/ dicetak 3

    (tiga) kali dan 1 (satu) negatif.

    1.10.3. Mutual Check II

    (a) Mutual Check II dilaksanakan pada saat phisik telah mencapai > 80 %

    dan pada saat itu telah dapat diprediksi rencana phisik 100 %.

    (b) Uraian Pekerjaan Mutual Check II :

    Pengukuran kembali terhadap rencana kegiatan pelaksanaan phisik100 %.

    Hasil Mutual Check II dibuat gambar terpasang/ terbangun (AS Built

    Drawing) dengan mengikuti standar penggambaran yang berlaku.

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    8/21

    SPEKTEK 8

    Membuat perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan RAB perubahan

    (tambah/kurang).

    (c) Semua produk-produk hasil Mutual Check II (data pengukuran kembali,

    gambar-gambar, Bill of Quantity, RAB tambahan biaya / pengurangan

    biaya) disampaikan kepada PPK untuk selanjutnya diteliti / diperiksa

    kebenarannya untuk mendapatkan persetujuan dari PPK.

    (d) Jika hasil Mutual Check II terjadi perubahan volume (tambah/kurang),

    maka Penyedia Jasa harus mengajukan Amandemen Kontrak

    (Amandemen MC-100) untuk mendapatkan persetujuan dari PPK.

    (e) Semua gambar-gambar terpasang/terbangun (Asbuilt Drawing)

    dibuat cetakan rangkap 3 (tiga) dan 1 (satu) negatif.

    II. SPESIFIKASI KHUSUS

    2.1. PEKERJAAN TANAH

    2.1.1 Pembersihan

    (a) Semua daerah disekitar lokasi pekerjaan yang ditunjukkan PPK

    dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak sampah dan

    bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan itu harus dibuang.

    (b) Semua kerusakan terhadap bangunan/fasilitas yang ada dan milik

    umum atau perseorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan

    harus diperbaiki atau diganti atas biaya dari Penyedia jasa.

    2.1.2 Stripping (Pengupasan)

    Sebelum pekerjaan galian dimulai Penyedia Jasa harus membersihkan dan

    mengupas seperlunya daerah untuk timbunan. Begitu juga pada tanggul,

    sebelum penimbunan dimulai terlebih dahulu tanggul dibersihkan dan

    dikupas setebal sesuai kebutuhan di lapangan atau pembuatan terasering

    dengan ukuran 0,5 M' x 0,5 M'.

    2.1.3 Galian Tanah

    (a) Penggalian Tanah :

    1. Dasar dan sisi galian, harus selesai dengan rapi menurut duga dan

    dimensi yang dikehendaki oleh PPK. Galian tanah yang

    dilaksanakan tanpa dasar kontrak atau di luar persetujuan PPK,

    maka biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

    2. Penyedia Jasa harus menjaga agar pelaksanaan galian tanah

    bebas dari air. Cara menjaga galian bebas dari air, pengeringan

    dan pembuangan air harus dengan cara yang dapat disetujui oleh

    PPK.

    3. Penyedia Jasa harus menjamin adanya peralatan untuk

    pengeringan yang siap pakai dan cukup di lapangan setiap waktu

    guna menghindari terputusnya kontinuitas pengeringan air.

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    9/21

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    10/21

    SPEKTEK 10

    2. Tanggul untuk saluran di atas tanah asli harus dibuat rapat air,

    dan tidak boleh ada tanda-tanda rambesan sesudah diisi dengan

    debit maximum.

    3. Tanggul tersebut di atas dan tanggul yang dipakai sebagai jalan

    tani atau jalan masuk harus dibentuk seperti yang telah diuraikan di

    atas atau dibuat dengan cara lain yang disetujui PPK.

    4. Bahan timbunan dihampar horizontal dan ketebalan merata secara

    berlapis-lapis dan tiap lapis tidak boleh mempunyai ketebalan lebih

    dari 0,15 m.

    5. Pemadatan harus dilaksanakan dengan mesin pemadat, mesin

    penggetar atau cara lain yang disetujui sehingga hasil pemadatan

    mencapai tidak kurang ( > 90 % ) dari pemadatan kering maximum.

    6. Timbunan di atas tanah asli di belakang bangunan-bangunan baru

    harus dipadatkan seperti yang diuraikan di atas bagi tanggul-

    tanggul yang dipakai untuk jalan tani. Apabila tidak ditentukan lain

    di dalam gambar atau atas perintah PPK, maka semua tanggul

    saluran harus mempunyai kemiringan sesuai dengan gambar.

    7. Bahan-bahan basah dari penggalian saluran, tidak boleh langsung

    ditempatkan pada lokasi rencana timbunan. Bahan yang

    kebasahannya melibihi batas kadar air optimum tidak boleh

    langsung digunakan, dan penyedia jasa harus merencanakan

    operasi-operasi pembuatan tanggulnya dengan mempertimbangkan

    kemungkinan perlunya penundaan penimbunan, pencampuran

    dengan bahan-bahan kering atau prosedur-prosedur lain atas

    petunjuk dari PPK.

    (b) Penyiapan Tanah

    1. Penggalian saluran atau saluran pembuang yang hasilnya akan

    dipakai untuk bahan timbunan harus bersih dari segala kotoran dan

    tumbuh-tumbuhan termasuk akar-akarnya.

    2. Sebelum mulai menimbun permukaan tanahnya harus dikupas /digali sampai kedalaman yang lebih besar dari retak-retak tanah

    yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0,15 m, dan kadar air

    dari tanah galian harus selalu dijaga baik dengan cara pengeringan

    alam atau pembasahan dengan alat semprot.

    3. Bila oleh karena sesuatu sebab pelaksanaan penempatan dan

    pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digali kembali

    dan kadar airnya diperiksa kembali sebelum pelaksanaan

    pemadatan dilanjutkan.

    (c) Tambahan Timbunan akibat Setlement.Penyedia Jasa harus memperhitungkan tambahan timbunan tanggul,

    pengisian guna mengatasi pemadatan sendiri (Setlement) dan

    penurunan akibat pemadatan tanah timbunan dari tanggul sedemikian

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    11/21

    SPEKTEK 11

    rupa sehingga lebar dan ukuran permukaan yang telah selesai pada

    akhir masa pemeliharaan harus sesuai dengan tinggi dan ukuran yang

    ditunjukkan dalam gambar atau atas perintah dari PPK.

    (d) Pemadatan Timbunan

    1. Tanggul-tanggul dan timbunan-timbunan (urugan-urugan) yang

    direncanakan pada gambar-gambar harus dihampar dalam lapisan

    setebal 15 cm. Penyedia Jasa dalam pelaksanaan penggalian

    material yang direncanakan untuk digunakan pada tanggul-tanggul

    atau urugan-urugan yang dipadatkan harus dikerjakan sedemikian

    rupa sehingga material tersebut berada dalam keadaan baik waktu

    ditempatkan. Bagian dari tanggul saluran yang pada gambar

    direncanakan untuk dipadatkan harus dibangun dari material yangbaik dan paling cocok untuk memberikan kekedapan

    (impermeabilitas) dan stabilitas.

    2. Sebelum dan selama pelaksanaan pemadatan berjalan, material

    harus mempunyai kadar air optimum yang diperlukan untuk

    maksud-maksud pemadatan, seperti yang ditentukan oleh PPK dan

    kelembaban tersebut harus merata pada setiap lapisan. Jika

    kelembaban kurang dari ukuran optimum untuk pemadatan,

    pemadatan tidak boleh dilanjutkan, (kecuali atas ijin dan

    persetujuan dari PPK) kelembaban ditambah dengan memerciki airdan mengolahnya ditempat pemadatan. Jika kelembaban melibihi

    dari batas maksimum yang diizinkan untuk pemadatan pekerjaan

    pemadatan tidak boleh dilanjutkan, (kecuali ada persetujuan dari

    PPK), sampai material tersebut harus dikeringkan dengan

    mengolahnya dan mencampurnya dengan bahan-bahan yang

    kering atau cara lain yang disetujui.

    3. Material yang dipadatkan harus ditimbun dengan lapisan

    setebal tidak lebih dari 15 cm sebelum dipadatkan dan

    pengahamparan material tersebut harus dibuat sedemikian rupasehingga tanah yang dipadatkan homogen, bebas dari kantong-

    kantong dan cacat-cacat lainnya.

    4. Pelaksanaan penggalian dan penempatan harus dibuat sedemikian

    rupa sehingga material yang dipadatkan akan cukup

    bercampur/terpadu dengan baik untuk menjamin adanya tingkatan-

    tingkatan pemadatan yang baik sehubungan dengan kepadatannya

    dan stabilitasnya.

    5. Untuk bagian tanggul-tanggul yang berbatasan dengan bangunan,

    termasuk pipa-pipa beton, dimana pemadatan tanggul-tanggul atau

    urugan yang diperlukan tidak mungkin dilakukan dengan alat

    penggilas untuk mendapatkan pemadatan yang cukup, maka

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    12/21

    SPEKTEK 12

    tanggul atau urugan harus dipadatkan dengan mesin penumbuk

    (mechanical tamper) dengan berat dan design cukup untuk

    mencapai kepadatan yang setingkat dengan tanggul atau urugan

    yang dipadatkan didekatnya. Dalam tebal lapisan-lapisan

    pemadatan tanah dan kelembaban bahan-bahan tersebut yang

    akan ditimbun harus seperti Spesifikasi di atas dan pemeliharaan

    khusus harus dijalankan untuk menjamin agar ada ikatan yang

    cukup dan tanggul-tanggul yang akan dipadatkan didekatnya.

    Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas kerusakan-

    kerusakan bangunan yang disebabkan pelaksanaan pemadatan

    bahan tanggul atau urugan yang berdampingan dengan bangunan

    bangunan lain dan harus diperbaiki atas biaya dari Penyedia Jasa.

    6. Pemadatan dengan tenaga manusia.

    Material yang akan dipadatkan harus dibuat dengan lapisan-lapisan

    horizontal dengan tebal tidak lebih dari 15 cm dengan alat

    penumbuk dengan tangan beratnya tidak kurang dari 15 kg serta

    jarak jatuh bebas (graving fall) untuk melaksanakan pekerjaan

    harus 30 cm. Material harus dipadatkan sampai kepadatan yang

    diinginkan tercapai. Penumbuk tangan (hand tamper) boleh dibuat

    dari besi atau beton, penggunaan kayu atau batang kelapa tidak

    diijinkan. Penggunaan tenaga wanita dan anak-anak dibawah umur

    16 tahun tidak diijinkan.

    2.1.7 Gebalan Rumput

    (a) Daerah yang harus digebal adalah sebagai berikut :

    1. Selebar 0,3 m pada kedua tepi tanggul bagian atas.

    2. Lereng dalam dari saluran mulai tepi atas sampai 0,2 m di bawah

    muka air rencana untuk saluran tanah dan sampai tepi atas

    pasangan untuk saluran pasangan.3. Lereng luar saluran dari tepi atas sampai kaki tanggul.

    (b) Penyedia Jasa harus menjamin setiap waktu adanya peralatan yang

    baik dan cukup di lapangan guna menghindari terputusnya pekerjaan

    pengeringan.

    2.1.8 Pekerjaan Pengeringan

    (a) Penyedia jasa harus menjaga agar galian bebas dari air selama

    masa pembangunan. Cara menjaga galian bebas air pengeringan dan

    pembuangan air harus dilaksanakan dengan cara yang dapat disetujuioleh PPK.

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    13/21

    SPEKTEK 13

    (b) Penyedia Jasa harus menjamin setiap waktu adanya peralatan yang

    baik dan cukup di lapangan guna menghindari terputusnya pekerjaan

    pengeringan.

    2.2. PEKERJAAN PASANGAN

    2.2.1. Pasangan Batu

    (a) MacamBahan

    Pasangan batu terdiri dari 4 macam bahan, yaitu :

    1. Air

    Air harus jernih, bersih dan bebas dari kotoran-kotoran seperti

    minyak, garam-garam, bahan-bahan organik, dsb.

    2. PasirBahan pasir harus bergradasi baik; bebas dari kotoran-kotoran

    seperti tanah liat, lanau (silt), bahan-bahan organik, sampah, dan

    sebagainya;

    3. Semen

    Semen yang dipakai dalam pekerjaan harus jenis semen dengan

    kualitas baik yang disetujui PPK dan secara umum memenuhi

    Standart Nasional Indonesia NI-B dan Pasal 3.2. NI - 2.

    4. Batu

    jenis batu yang dipakai adalah batu kali/batu andhesit denganberat jenis > 2,5 ton/m3 atau jenis lain yang disetujui oleh PPK;

    tidak ada retakan/pecahan dan

    ukuran batu maksimum yang siap dipasang adalah 2/3 dari

    tebal tembok pasangan dan tidak lebih dari 40 cm.

    (b) Adukan Spesi

    1. adukan spesi dibuat dengan mencampur bahan semen dan pasir

    dengan perbandingan volume 1 Pc : 4 Psr; dan

    2. bahan-bahan pembentukan spesi harus dicampur dan diadukdalam mesin pengaduk beton yaitu "Portable Mixer" dengan

    kapasitas dan jumlah sesuai persetujuan PPK.

    (c) Pelaksanaan Pemasangan

    1. Pasangan batu dilaksanakan sesuai gambar rencana/atas

    persetujuan dari PPK;

    2. Sebelum pemasangan, batu harus disiram terlebih dahulu secara

    merata;

    3. Tiap batu untuk pasangan harus diletakkan dengan alasnya

    tegak lurus kepada arah tegangan pokok. Setiap batu harus diberi

    alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    14/21

    SPEKTEK 14

    waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm

    lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lain; dan

    4. Pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu selesai

    dipasang.

    (d) Pasangan Batu Muka

    1. Pasangan batu yang kelihatan dibuat pasangan batu muka, batu

    muka harus mempunyai bentuk :

    Seragam dengan bersudut tebal minimum 15 cm.

    Tidak seragam (beras kutah) berdiameter 15 cm, tebal

    minimum 15 cm / sesuai persetujuan PPK.

    2. Permukaan batu muka harus merata setelah dipasang.

    Pasangan batu muka harus bersatu dengan batu-batu belah yang

    dipasang didalamnya dan paling sedikit ada satu batu pengikat atau

    pengunci untuk tiap-tiap meter persegi. Pemasangan batu muka

    harus dikerjakan secara bersama-sama dengan pasangan batu inti

    agar supaya pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.

    (e) Pipa Peresapan

    Tembok-tembok penahan, pasangan miring dan tembok-tembok

    kepala harus dilengkapi dengan suling-suling, apabila saluran terletak

    dalam galian (untuk saluran dalam timbunan, suling-suling tidak perludipasang), Suling-suling harus dibuat dari pipa PVC dengan diameter

    50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2 m2 permukaan.

    Setiap ujung pemasukan dari suling-suling harus dilengkapi dengan

    saringan. Saringan ini bisa terbuat dari kerikil dan pasir serta pada

    bagian terluar ditutup dengan ijuk.

    (f) Perlindungan Perawatan

    Dalam membangun pekerjaan batu dalam cuaca yang tidak

    menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang

    telah selesai, Penyedia Jasa harus memenuhi persyarata-persyaratan

    yang sama seperti yang ditentukan untuk beton. Pekerjaan pasangan

    jangan dilaksanakn pada hujan deras atau hujan yang cukup lama

    sehingga mengakibatkan adukan larut. Adukan yang dipasang akan

    larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan

    pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak dibolehkan berdiri

    diatas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap.

    (g) Urugan Kembali/Urugan Belakang Pasangan

    Sebelum mengurug kembali pada bagian belakang pasangan yang

    tidak kelihatan, celah pasangan batu harus diisi dengan spesi sampai

    padat. Urugan tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    15/21

    SPEKTEK 15

    dari Penyedia Jasa dan bahan Urugan harus sesuai dengan ketentuan

    pesifikasi teknis dan persetujuan PPK.

    (h) Sambungan Dengan Pasangan batu yang Ada (Lama)

    Sebelum pasangan batu baru dilaksanakan, maka permukaan

    pasangan batu lama harus dibuat kasar terlebih dahulu, dibersihkan

    dari noda, kotoran dan debu, disikat dan disiram (dibasahi) dengan air

    bersih sampai jenuh. Pasangan batu baru dilaksanakan apabila

    pasangan batu lama sudah bersih dari noda, kotoran, debu, berbentuk

    kasar dan cukup basah.

    2.2.2. Pekerjaan PlesteranPekerjaan plesteran dilaksanakan pada lokasi sesuai gambar rencana/atas

    persetujuan dari PPK. Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai

    ketebalan 1,50 cm dan dihaluskan dengan air semen. Adukan spesi untuk

    plesteran dilaksanakan dengan menggunakan perbandingan 1 Pc : 3 Psr.

    Apabila tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian atas

    dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan dan untuk 0,10 m dibawah tepi

    atas dinding atau sesuai dengan yang tertera pada gambar. Tempat

    kedudukan pintu Romijn, temboknya harus diplester licin penuh dari bagian

    atas lengkung depan sampai hilir pada looplank (Jembatan Pelayanan).Pertemuan pasangan (Plesteran sudut) selebar 8 - 10 cm untuk bangunan

    kecil dan 15 cm untuk bangunan yang besar sedang pada samping kusen

    pintu-pintu sorong, diplester tegak selebar 20 cm. Plesteran juga dilakukan

    pada alur skot balk. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang

    dasar harus dibuat kasar dan bersih. Pekerjaan plesteran harus rata, lurus,

    rapi dan halus. Setelah pekerjaan plesteran cukup kering, kemudian harus

    dipelihara dengan siraman secara rutin.

    2.2.3. Pekerjaan SiaranSebelum pekerjaan siaran dimulai bidang sambungan diantara batu muka

    harus dikorek dengan kedalaman minimum 3 cm dan harus dibersihkan

    dengan kawat baja dan dibasahi. Adukan spesi untuk siaran dilaksanakan

    dengan menggunakan perbandingan 1 Pc : 2 Psr

    Pekerjaan Siaran dapat dibagi atas :

    (a) Siaran Tenggelam (masuk kedalam 1 cm), untuk pekerjaan Bendung.

    (b) Siaran rata (rata dengan muka batu).

    2.2.4. Pekerjaan Bongkaran Pasangan Lama

    Sebelum pasangan lama dibongkar, Penyedia Jasa harus melakukan

    permintaan /ijin kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan. Pekerjaan

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    16/21

    SPEKTEK 16

    bongkaran sesuai dengan yang tercantum pada gambar rencana atau

    ditentukan lain atas persetujuan PPK.

    2.2.5. Pekerjaan Pasangan Eks. Bongkaran

    Sebelum pasangan lama dibongkar, Penyedia Jasa harus melakukan

    permintaan /ijin kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan.

    Pekerjaan bongkaran sesuai dengan yang tercantum pada gambar rencana

    atau ditentukan lain atas persetujuan PPK.

    2.2.6. Pasangan Bronjong

    Jika ditentukan dalam dokumen kontrak, Penyedia Jasa harus membuat

    bronjong kawat dan menempatkannya dalam keadaan seperti diuraikan di

    bawah ini, termasuk penyiapan permukaan tanahnya.

    Batu-batu untuk bronjong harus dengan ukuran tidak kurang dari 15 cm

    dan tidak lebih dari 25 cm. dan dipakai batu kali. Bronjong kotak dan

    bersusun harus mempunyai batas pemisah bagian dalam dengan bahan

    kawat dan bentuk anyaman yang sama. Batas pemisah ditempatkan

    sedemikian rupa sehingga membentuk matras berukuran 2 M x 0,5 M x 1 M.

    Hubungan antara bronjong harus terikat erat dengan kawat pada ujung-

    ujungnya sehingga menjadi satu kesatuan. Bronjong untuk penahan tanah

    harus ditempatkan bagian yang bersinggungan dengan tanah diberi lapisan

    filter kerikil, geotextile atau lapisan ijuk. Pengerjaan bronjong harus sesuai

    dengan Standart Nasional Indonesia PBUI - 1982. Apabila bronjong

    ditempatkan pada lapisan saringan maka harus dikerjakan dengan hati-hati

    untuk mencegah kerusakan kawatnya. Bronjong harus diikat kawat dengan

    erat-erat pada bronjong yang berdampingan sepanjang tepinya. Ukuran dari

    bronjong seperti ditunjukkan di dalam gambar atau atas persetujuan dari

    PPK. Lubang anyaman kawat bronjong berbentuk segi enam beraturan

    yang jarak sisi-sisinya 8 - 10 cm, serta sisi anyaman yang dililit harus terdiri

    dari tiga lilitan. Kawat bronjong yang dipakai harus dari jenis kawat lapisgalvanis, dengan diameter kawat 3 mm.

    2.3. PEKERJAAN BETON

    2.3.1. Standar Bahan dan Kualitas

    Pekerjaan beton harus mengikuti PBI 1971, NI.2 dan PUBI 1982.

    2.3.2. Bahan

    Semua bahan yang dipakai : Semen, batu kerikil, pasir, kayu bekesting dan

    besi beton, sebelumnya harus ditunjukkan kepada PPK untuk mendapatkanpersetujuan.

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    17/21

    SPEKTEK 17

    2.3.3. Pekerjaan Cetakan

    a) acuan cetakan dan perancah jika diperlukan, harus terbuat dari bahan

    kayu yang bagus, atau bahan lain yang disetujui PPK, serta dipasang

    dengan bentuk dan dimensi sesuai gambar/ketentuan kontrak;

    b) cetakan harus dipasang cukup kencang dan dibuat dengan baik, dengan

    toleransi maksimum adalah 1 cm untuk lebar dan elevasi, serta 5 cm

    untuk panjang;

    c) bagian dalam cetakan harus dibersihkan sebelum pengecoran beton

    dilaksanakan;

    d) sisi bagian dalam cetakan harus diolesi material pemisah dan tidak boleh

    mengenai bahan tulangan beton; dan

    e) pembongkaran cetakan dilaksanakan minimum selama 4 hari pada

    cetakan tegak dan 7 hari pada cetakan datar.

    2.3.4. Pekerjaan Penulangan

    a) penulangan harus dirakit (diikat kuat) dan ditempatkan sesuai gambar

    rencana kontrak; dan

    b) panjang dari sambungan tulangan (lap joint) harus memenuhi panjang

    yang ditentukan pada PBI 1972, NI-2.

    2.3.5. Pekerjaan Pengecoran

    a) Perbandingan campuran beton dapat dilaksanakan sesuai dengan

    koefisien bahan pada analisa untuk setiap mutu, sesuai dengan daftar

    kuantitas dan harga tersebut pada kontrak.

    b) Bahan-bahan pembentukan beton harus dicampur dan diaduk dalam

    mesin pengaduk beton yaitu "Portable Mixer" selama sedikitnya 1,5

    menit sesudah semua bahan (kecuali untuk air dalam jumlah yang

    cukup) ada dalam mixer. PPK berwenang untuk menambah waktu

    pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk

    mendapatkan hasil adukan dengan susunan ketentuan dan warna yangmerata / seragam.

    c) Penyedia jasa harus menyediakan peralatan dan perlengkapan adukan

    beton yang mempunyai ketelitian yang cukup untuk menetapkan dan

    mengawasi jumlah dari masing-masing bahan pembentukan beton.

    Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya selalu

    harus mendapatkan persetujuan PPK.

    d) Beton harus seragam dalam komposisi dari adukan keadukan, kecuali

    bila dimintakan adanya perubahan komposisi. Dalam pekerjaan

    mencampur adukan beton, air harus dituangkan lebih dahulu.Pengadukan yang berlebih-lebihan (lamanya) yang membutuhkan

    penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki

    tidak diperkenankan.

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    18/21

    SPEKTEK 18

    e) Pengadukan dengan pencampuran tangan diperkenankan apabila pada

    lokasi-lokasi tertentu sebuah portable Mixer tak mungkin dapat

    dipergunakan menurut pandangan PPK.

    Untuk mempermudah pencampuran ini Penyedia Jasa akan membuat

    bok tempat pencampuran dari beton masif dengan ketebalan tidak

    kurang dari 5 cm, licin, rata dengan luas 2 m2 dan dibatasi dengan

    parapet setinggi 10 cm atau dengan bahan lain yang disetujui PPK.

    f) Sebelum pengecoran dilaksanakan, pemasangan acuan cetakan dan

    penulangan terlebih dulu harus disetujui PPK.

    g) Tinggi pengecoran/ adukan beton dapat dijatuhkan maksimum 1,5 m.

    h) Alur pengecoran beton dilaksanakan dengan cara mundur,tidak boleh

    maju

    i) Pemadatan adukan pengecoran digunakan alat penggetar/ vibrator,

    dengan batasan lama waktu penggetaran pada satu posisi tidak boleh

    melebihi dari 15 detik.

    j) Selang waktu maksimum pengecoran beton pada sambungan konstruksi

    adalah 2 jam, dan bila lebih dari 2 jam maka, adukan semen dengan

    tinggi slump + 15 cm dicor pada sambungan konstruksi dengan tebal 15

    mm.

    k) Beton yang telah selesai dicor perlu diberi kesempatan mengeras

    dengan cara pembasahan selama > 36 jam.

    2.4. PEKERJAAN GORONG-GORONG

    Pemasangan gorong-gorong dapat menggunakan pipa beton tak bertulang

    (buis beton), beton bertulang (box) atau kombinasi pasangan batu dan plat beton

    bertulang, disesuaikan dengan kebutuhan/gambar rencana yang telah disetujui PPK.

    Sebelum pemasangan gorong-gorong, maka permukaan galian harus baik dan rata,kemudian sebagai alas perletakan memakai urugan pasir yang dipadatkan dengan

    ketebalan 10 cm.

    2.5. PEKERJAAN LAIN-LAIN

    Spesifikasi pekerjaan lain-lain yang belum diatur dalam spesifikasi teknis

    ini, dan merupakan bagian dari pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak,

    maka terlebih dahulu harus minta petunjuk dan persetujuan dari PPK.

    2.6. PEKERJAAN PINTU

    Kriteria pemasangan dan bahan pintu air meliputi :

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    19/21

    SPEKTEK 19

    (a) Pintu harus dibuat dengan konstruksi las yang sempurna. Daun

    pintu untuk bagian (sisi) hulu harus dipotong tepat ukuran. Palang sisi

    dan horizontal harus diklem kuat pada permukaan plat sedemikian

    hingga pada waktu selesai mengelas jarak antara plat dan batang tidak

    lebih dari 1 mm. Bagian batang palang yang dilas pada daun pintu, las

    harus menerus didua sisi, sedemikian rupa sehingga tidak ada air yang

    bocor diantara bagian-bagian tersebut.

    (b) Pintu harus diserahkan komplit dengan segala kelengkapannya, plat

    dinding, rangka, ambang, tangki ulir gear dan material lain yang

    dibutuhkan. Semua bagian dari pintu harus cocok dengan gambar

    kontrak.

    (c) Setelah pemasangan rangka, semua harus ditambat kuat pada

    bangunan dengan baut berjangkar, dan semua rongga yang ada

    antara rangka dan bangunan harus diisi mortar semen 1 Pc : 3 Psr

    sampai penuh/rata.

    (d) Semua pembuatan konstruksi harus sedemikian sehingga pintu

    bebas dari puntiran, bengkok dan deformasi lain.

    (e) Pemakaian karet atau bahan lain untuk seals guna perapat pada pintu-

    pintu harus sesuai dengan yang diijinkan yang mempunyai effectivitas,

    keawetan sesuai cuaca Indonesia dan terendam dalam air secara

    kontinyu, dan keterbukaan pada sinar matahari dimungkinkan

    pemakaian bahan karet sintetik atau plastik yang memenuhi

    persyaratan. Bahan perapat diatas harus sedemikian rupa sehingga

    mudah dipasang atau diganti, dan baut-baut dipakai harus tahan

    terhadap korosi.

    (f) Semua bagian harus dibuat secara presisi sesuai standart Industri

    untuk memudahkan perakitan, pemasangan dan pemindahan. Semua

    dimensi yang ada digambar adalah minimum. Dalam pembuatan harus

    dilebihi (ukurannya) secukupnya, sedemikian hingga tidak ada dimensi

    yang kurang.(g) Pengecatan kembali Pintu - pintu Air yang ada (lama)

    1) Pintu air yang lama harus dibersihkan dari noda, kotoran, debu,

    lumpur dan pelumas serta kotoran lainnya.

    2) Seluruh bidang permukaan pengecatan harus diamplas dan bersih

    dari cat yang lama serta bebas dari noda-noda lainnya.

    3) Apabila bidang permukaan yang ada, dicat ulang, masih

    terhalang dengan noda-noda seperti oli, karet, maka hal ini harus

    disikat terlebih dahulu dengan minyak pelarut khusus.

    4) Pengecatan dilakukan dua kali.

    (h) Pembongkaran dan pemasangan kembali pintu-pintu Air

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    20/21

    SPEKTEK 20

    1) Pembongkaran pintu lama yang kelak akan dipasang kembali,

    harus dilaksanakan secara hati-hati dengan membetel pasangan

    batu (dinding) lama.

    2) Pembongkaran, pengangkutan, penyimpanan dan pemasangan

    kembali harus dilaksanakan secara hati-hati, tidak menimbulkan

    kerusakan, perubahan bentuk / ukuran dari pintu yang dibongkar

    tersebut.

    3) Kerusakan yang timbul akibat pekerjaan ini adalah menjadi

    tanggung jawab kontraktor yang bersangkutan.

    (i) Pengecatan kembali pada pekerjaan Pintu

    1) Daun pintu dan sebagainya harus dibersihkan dari noda-noda

    debu, lumpur dan kotoran lainnya.

    2) Seluruh bidang permukaan cat harus diamplas dan cukup kering.

    3) Pengecatan dilakukan dua kali.

    (j) BAHAN

    1) Pintu besi type C3

    Bahan Konstruksi

    1.1 Besi Siku

    - Frame atas menggunakan L.80.80.8

    - Frame tegak menggunakan L. 80.80.8

    - Frame tengah menggunakan L. 80.80.8

    - Frame dasar menggunakan L.80.80.8

    - Penguat Daun pintu menggunakan L.60.60.6

    1.2 Besi Plat

    - Daun Pintu menggunakan plet tebal 8 mm

    1.3 Besi Plat Strip

    - Plat simpul menggunakan plat tebal 10 mm

    - Frame tegak menggunakan plat tebal 10 mm

    - Pemutar menggunakan plat tebal 15 mm

    1.4 Besi Beton- Angker beton 1/2 "

    2) Pintu Besi type C2

    Bahan Konstruksi

    1.1 Besi siku

    - Frame atas menggunakan besi L.100.100.10

    - Frame tegak menggunakan besi L.100.100.10

    - Frame tengah menggunakan besi L. 100.100.10

    - Frame dasar menggunakan besi L.100.100.10

    - Penguat daun pintu menggunakan L.70.70.71.2 Besi Plat

    - Daun pintu menggunakan plat tebal 10 mm

    1.3 Besi Plat Strip

  • 7/21/2019 Spektek 2015

    21/21

    SPEKTEK 21

    - Plat simpul menggunakan besi plat tebal 10 mm

    - Frame tegak menggunakan plat tebal 12 mm

    - Pemutar menggunakan plat tebal 15 mm

    1.4 Besi beton

    - Angker 1/2"

    Bahan dikerjakan mesin

    2.1 Besi bulat ST 60 ( Drat Stang)

    2.2 Bronze ( Murhes)