52
SPEKTEK - 1 SPESIFIKASI UMUM DAN TEKNIS A. SPESIFIKASI UMUM 1. Uraian Singkat Pembangunan Embung Balai Okak di Kenagarian Taruang-Taruang Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat adalah merupakan salah satu kegiatan Prasarana Konservasi Sumber Daya Air, SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sumatera V Propinsi Sumatera Barat Balai Wilayah Sungai Sumatera V yang telah diprogramkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengembangkan potensi sumber-sumber air yang ada di Propinsi Sumatera Barat, antara lain dengan membangun fasilitas penampung air berupa waduk-waduk kecil yang dikenal dengan sebutan embung termasuk komponen-komponen pendukungnya. 2. Pencapaian ke Lokasi Lokasi pekerjaan terletak ± 80 km ke arah Timur dari kota Padang (Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat). Untuk pencapaian ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dalam waktu 2 sampai 3 jam dari kota Padang dengan kendaraan roda empat melalui jalan beraspal yang cukup baik. 3. Iklim dan Curah Hujan Secara umum iklim di sekitar lokasi proyek dapat diklasifikasikan beriklim tropis dengan total curah hujan setiap tahunnya berkisar antara 2.000 mm s.d. 4.300 mm. Jumlah bulan basah pertahun (curah hujan perbulan > 200 mm) berkisar antara bulan September s.d awal bulan Januari dan tidak dijumpai jumlah bulan kering (curah hujan per bulan < 100 mm) . 4. Lingkup Pekerjaan / Kontrak Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam Kontrak ini terdiri dari Pembangunan, Embung Panorama Indah dan bangunan-bangunan pelengkapnya termasuk Pemeliharaan pekerjaan-pekerjaan tersebut, dan melaksanakan perbaikan apabila terjadi kerusakan selama dalam masa pemeliharaan, semua yang tercantum dan diuraikan dalam gambar dan dokumen-dokumen lainnya merupakan bagian Dokumen Kontrak. Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam Kontrak ini adalah : a. Pekerjaan Persiapan b. Pekerjaan Acces Road c. Pekerjaan Konstruksi Embung - Pekerjaan Galian Tanah - Pekerjaan Beton - Pasangan Batu Kali - Pekerjaan Pintu Air termasuk Rumah Pelindung Pintu - Pekerjaan Pipa

Spektek BO.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 1

SPESIFIKASI UMUM DAN TEKNIS

A. SPESIFIKASI UMUM

1. Uraian Singkat

Pembangunan Embung Balai Okak di Kenagarian Taruang-Taruang Kecamatan IX Koto

Sungai Lasi Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat adalah merupakan salah satu

kegiatan Prasarana Konservasi Sumber Daya Air, SNVT Pelaksanaan Jaringan

Sumber Air Sumatera V Propinsi Sumatera Barat Balai Wilayah Sungai Sumatera V

yang telah diprogramkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian

Pekerjaan Umum untuk mengembangkan potensi sumber-sumber air yang ada di

Propinsi Sumatera Barat, antara lain dengan membangun fasilitas penampung air

berupa waduk-waduk kecil yang dikenal dengan sebutan embung termasuk

komponen-komponen pendukungnya.

2. Pencapaian ke Lokasi

Lokasi pekerjaan terletak ± 80 km ke arah Timur dari kota Padang (Ibu Kota

Propinsi Sumatera Barat). Untuk pencapaian ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh

dalam waktu 2 sampai 3 jam dari kota Padang dengan kendaraan roda empat melalui

jalan beraspal yang cukup baik.

3. Iklim dan Curah Hujan

Secara umum iklim di sekitar lokasi proyek dapat diklasifikasikan beriklim tropis

dengan total curah hujan setiap tahunnya berkisar antara 2.000 mm s.d. 4.300 mm.

Jumlah bulan basah pertahun (curah hujan perbulan > 200 mm) berkisar antara bulan

September s.d awal bulan Januari dan tidak dijumpai jumlah bulan kering (curah

hujan per bulan < 100 mm) .

4. Lingkup Pekerjaan / Kontrak

Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam Kontrak ini terdiri dari Pembangunan,

Embung Panorama Indah dan bangunan-bangunan pelengkapnya termasuk

Pemeliharaan pekerjaan-pekerjaan tersebut, dan melaksanakan perbaikan apabila

terjadi kerusakan selama dalam masa pemeliharaan, semua yang tercantum dan

diuraikan dalam gambar dan dokumen-dokumen lainnya merupakan bagian

Dokumen Kontrak. Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam Kontrak ini adalah :

a. Pekerjaan Persiapan

b. Pekerjaan Acces Road

c. Pekerjaan Konstruksi Embung

- Pekerjaan Galian Tanah

- Pekerjaan Beton

- Pasangan Batu Kali

- Pekerjaan Pintu Air termasuk Rumah Pelindung Pintu

- Pekerjaan Pipa

Page 2: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 2

Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang tidak termasuk dalam lingkup di atas harus

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Daftar Kuantitas (BOQ) sesuai Spesifikasi

Teknis, atau sebagaimana ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.

5. Jalan Menuju Lokasi / Batas Muatan Jalan

Penyedia harus mengikuti dan melaksanakan aturan dan ketentuan yang berlaku

terhadap fasilitas umum dan jalan-jalan umum yang digunakan menuju lokasi

pekerjaan, batas muatan jalan maupun jembatan yang ada harus menjadi perhatian

sebelum digunakan untuk keperluan pengangkutan selama kegiatan pekerjaan.

Biaya perbaikan maupun penggantian yang rusak dianggap sudah termasuk dalam

harga satuan pekerjaan yang bersangkutan.

6. Fasilitas Umum

Penyedia harus bertanggungjawab terhadap segala kerusakan fasilitas umum akibat

pelaksanaan pekerjaan dimaksud, biaya perbaikan maupun penggantian fasilitas umum

yang rusak dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang bersangkutan.

7. Perlengkapan Keamanan

Pada setiap pelaksanaan pekerjaan, Penyedia berkewajiban melindungi dan

mengamankan manusia dan peralatan dari kemungkinan kecelakaan.

Untuk keperluan ini, Penyedia harus membuat pagar-pagar pengaman, lampu

penerangan pada tempat-tempat pelaksanaan dan dilengkapi dengan tanda-tanda pada

tempat-tempat yang berbahaya, pemadam kebakaran dan lampu tanda kebakaran yang

diletakkan pada tempat yang strategis dalam daerah pelaksanaan.

Penyedia harus bertanggung jawab, melindungi gedung-gedung, peralatan konstruksi

dan peralatan yang lain dari bahaya kebakaran dan harus menyediakan alat pemadam

kebakaran yang portable seperti yang disarankan Direksi.

Penyedia harus merawat alat pemadam kebakaran sehingga kondisinya siap pakai dan

Penyedia harus mengisi alat pemadam kebakaran tersebut bila habis dipakai tanpa

mempertimbangkan siapapun yang memakainya.

Alat pemadam kebakaran dengan peralatan yang lengkap harus tetap berada didaerah

lokasi pekerjaan sepanjang waktu sejak dimulainya pekerjaan sampai penyerahan

pekerjaan.

8. Pekerjaan Sementara

Penyedia harus meyiapkan bangunan fasilitas sementara dilapangan termasuk

menyiapkan sarana air dan listrik yang sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran

pelaksanaan pekerjaan.

Page 3: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 3

9. Standar Yang Dipakai

Standar yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan ini, adalah semua standar-standar

Indonesia yang masih berlaku, antara lain :

- PBI (Peraturan Beton Indonesia), 1971/1993

- PKKI (Persatuan Konstruksi Kayu Indonesia), 1984

- PBBI (Persatuan Bangunan Baja Indonesia), 1984

- SII (Standar Industri Indonesia), terutama untuk bahan bangunan keluaran

pabrik

- SK SNI (Standar Nasional Indonesia) Bidang Pekerjaan Umum, terutama

SNI : 5-04-1989, bagian untuk bahan bangunan bukan logam.

Penyedia dapat memakai standar-standar lain yang setara dan atau belum ada standar

Indonesia seperti : ASTM, JIS, USBR, dan lain-lain, harus mendapat persetujuan

Direksi sebelum pelaksanaan.

10. Sumber Bahan dan Agregat Beton

Penyedia bertanggungjawab untuk pengadaan agregat beton dan batu yang diperlukan

untuk konstruksi beton, pasangan batu, rip-rap dan perkerasan jalan baik kuantitas

maupun kualitas. Sebelum bahan tersebut digunakan Penyedia harus mengusulkan

lokasi sumber bahan / agregat beton dengan melampirkan hasil uji/ tes laboratorium

sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik kepada Direksi guna untuk dipelajari

dan disetujui.

Pengambilan contoh (sample) agregat beton dan juga contoh beton yang diambil oleh

Penyedia pada saat proses pengecoran beton sedang berlangsung, harus disaksikan oleh

Direksi, jenis dan jumlah contoh benda uji harus sesuai dengan ketentuan dalam

Spesifikasi Teknik dan atau perintah Direksi. Tanggapan, penilaian dan persetujuan

Direksi terhadap hasil uji laboratorium untuk beton dan agregatnya, tidak dapat dipakai

sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari tanggungjawabnya terhadap kualitas, daya-

guna dan hasil kerja pekerjaan beton yang dilaksanakannya.

Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk biaya izin

penambangan galian Tipe C, Fee dan Royalti (bila ada), Uji Laboratorium dan kegiatan

untuk menjamin mutu beton agar sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknik, dianggap

sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan beton yang ditawarkan dalam Daftar

Kuantitas dan Harga dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.

11. Tanah Bahan Timbunan Penyedia bertanggunjawab terhadap tanah bahan timbunan berikut penyediaan

borrow-area dari mana tanah tersebut diambil, baik kuantitas maupun kualitas.

Lokasi borrow-area harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi sebelum

digunakan oleh Penyedia Jasa sebagai sumber tanah bahan timbunan. Lokasi

borrow-area diusulkan oleh Penyedia dengan dilampiri hasil uji laboratorium guna

memperoleh persetujuan.

Pengambilan contoh (sample) di borrow-pit maupun pengambilan benda uji kepadatan

dilokasi pekerjaan penimbunan tanah dilakukan oleh Penyedia harus disaksikan oleh

Direksi, jumlah dan lokasi pengambilan benda uji harus sesuai dengan ketentuan

dalam Spesifikasi Teknik dan atau perintah Direksi. Penilaian dan persetujuan Direksi

Page 4: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 4

terhadap hasil uji laboratorium untuk beton dan agregatnya, tidak dapat dipakai sebagai

alasan bagi Penyedia bebas dari tanggungjawabnya terhadap kualitas dan hasil kerja

pekerjaan timbunan tanah yang dilaksanakannya.

Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah termasuk

biaya izin penambangan galian Tipe C, Fee dan Royalti (bila ada), Uji Laboratorium

dan kegiatan untuk menjamin mutu kepadatan tanah agar sesuai dengan ketentuan

Spesifikasi Teknik, dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan timbunan

tanah yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan menjadi tanggungjawab

sepenuhnya Penyedia.

12. Program Pelaksanaan

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia harus menyerahkan program

pelaksanaan termasuk di dalamnya jaringan CPM (Critical Path Method) dan atau bar-

chart untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi.

Program pelaksanaan yang ada dalam Dokumen Lelang hanya dipakai sebagai bahan

pertimbangan Kontraktor untuk pembuatan program pelaksanaan. Kegiatan yang

ditunjukkan dalam program pelaksanaan harus mencakup selain dari pelaksanaan

pekerjaan tetap dan sementara, selang waktu yang perlu untuk persiapan dan

persetujuan gambar, pengadaan dan pengiriman material dan peralatan ke lapangan,

hari-hari libur umum dan hari besar keagamaan.

13. Dokumentasi

Kontraktor harus menyerahkan 3 (tiga) set dokumentasi berupa foto-foto berukuran

postcard selama jangka waktu kontrak.

Pengambilan foto tersebut dilakukan dari awal kegiatan, sedang pelaksanaan pekerjaan

dan pada akhir kegiatan penyelesaian pekerjaan. Foto-foto tersebut harus dilampirkan

pada Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan sesuai yang tercantum dalam Kontrak.

Foto tersebut harus dilengkapi keterangan ringkas dan tanggal pengambilan.

Biaya untuk pembuatan foto tersebut sudah termasuk dalam harga satuan maupun

lump sum sesuai item pekerjaan yang ada dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

14. Gambar Kontrak

Gambar rencana yang dilampirkan dalam Dokumen Lelang adalah merupakan bagian

dan menjadi satu kesatuan yang selanjutnya disebut Gambar Kontrak, selain gambar

yang dilampirkan tersebut, Direksi Pekerjaan akan menyiapkan gambar-gambar lainnya

dan gambar tersebut merupakan bagian dari Dokumen Kontrak.

Penyedia wajib mempelajari gambar kontrak dan gambar tambahan yang diberikan

Direksi dan apabila terdapat keraguan, perbedaan atau kesalahan terhadap gambar-

gambar tersebut, segera di laporkan kepada Direksi sebelum pekerjaan dilaksanakan.

Page 5: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 5

15. Gambar-Gambar Yang Harus Disiapkan oleh Penyedia Jasa

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diterbitkannya SPMK, Penyedia harus

menyiapkan dan menyerahkan gambar-gambar kerja / pelaksanaan kepada Direksi

untuk mendapatkan persetujuan, apabila Penyedia tidak dapat memenuhi ketentuan

diatas, permohonan izin untuk memulai pelaksanaan pekerjaan dilapangan tidak akan

diberikan / disetujui dan tidak ada perpanjangan waktu pelaksanaan sebagai akibat dari

kelalaian dimaksud.

Semua biaya yang diperlukan untuk penyiapan gambar-gambar dimaksud sepenuhnya

menjadi tanggungjawab Penyedia dan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan

pekerjaan terkait yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

a. Gambar Kerja

Penyedia harus membuat gambar kerja yang lebih detail dari gambar rencana,

gambar kerja ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi untuk selanjutnya

digunakan sebagai pedoman pelaksanaan dilapangan. Penyedia harus

menyerahkan 3 (tiga) set gambar untuk pemeriksaan dan mendapat persetujuan

dari Direksi dan selanjutnya gambar hasil pemeriksaan yang telah mendapat

persetujuan tersebut akan dikembalikan kepada Penyedia untuk pedoman

pelaksanaan pekerjaan.

b. Gambar Fabrikasi / Hidromekanikal

Penyedia harus menyerahkan gambar-gambar fabrikasi hidromekanikal kepada

Direksi untuk mendapatkan persetujuan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum

dilakukan pemesanan. Gambar fabrikasi ini perlu disertai dengan analisa

perhitungan dan gambar-gambar detail yang diperlukan untuk pelaksanaannya,

c. Gambar Pelaksanaan Terpasang (As-Built Drawing)

Sebelum serah terima pekerjaan (PHO), Penyedia harus terlebih dahulu

menyerahkan gambar As-Built Drawing yang dibuat berdasarkan hasil pengukuran

dan Actual Check, gambar As-Built Drawing harus menunjukkan semua bagian

pekerjaan dalam Kontrak dan telah disetujui oleh Direksi harus ditanda tangani

bersama oleh Direksi dan Penyedia. Gambar Pelaksanaan Terpasang harus dibuat

dari kertas yang dapat direproduksi yang bermutu tinggi agar dapat dicopy dengan

hasil yang dapat dibaca. Penyedia harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan

Terpasang kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui.

Seluruh pekerjaan tidak dapat dinyatakan selesai dan diserah terimakan apabila

Gambar Pelaksanaan Terpasang (As-Built Drawing) belum diserahkan dan

disetujui oleh Direksi.

d. Perhitungan Awal Kuantitas Pekerjaan (MC-0)

Mutual Check Awal (MC-0) adalah hasil perhitungan kuantitas pekerjaan yang

dihitung oleh Penyedia berdasarkan gambar kerja yang disetujui oleh Direksi.

Perhitungan MC-0 tersebut harus disampaikan oleh Penyedia paling lambat 15

(lima belas) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan untuk mendapat persetujuan.

Page 6: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 6

Penyedia tidak dibenarkan melaksanakan pekerjaan dilapangan sebelum MC-0

disetujui dan tidak ada perpanjangan waktu pelaksanaan akibat kegagalan

mendapat persetujuan dimaksud.

16. Perubahan Desain dan Gambar

Sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi

terkini dan kebutuhan lapangan, Direksi berwenang melakukan perubahan desain.

Penyedia harus mempelajari dan melaksanakan pekerjaan sesuai modifikasi/perubahan

desain disertai usulan perubahan metoda pelaksanaan.

Item Pekerjaan yang terdapat perubahan desain dan gambar dapat dilaksanakan setelah

desain dan gambar tersebut mendapat persetujuan dari Direksi.

17. Laporan Kemajuan Pekerjaan

Kontraktor, sebelum tanggal 5 (lima) tiap bulan atau setiap waktu yang ditentukan

Direksi harus menyerahkan 5 (lima) copy Laporan Kemajuan Pekerjaan dalam bentuk

yang dapat diterima oleh Direksi yang memberikan rincian kemajuan pekerjaan selama

bulan sebelumnya.

Laporan harus mencakup pada hal-hal berikut tetapi tidak terbatas pada :

a. Gambaran pekerjaan secara umum yang dilakukan pada periode yang sedang

dilaporkan pada setiap kegiatan utama termasuk masalah-masalah yang ada di

lapangan, termasuk kondisi cuaca, dan kendala-kendala pelaksanaan pekerjaan.

b. Total persentase semua pekerjaan yang telah diselesaikan sampai pada bulan yang

dilaporkan dan juga total persentase seluruh jadwal yang diprogramkan untuk

diselesaikan sampai akhir bulan yang dilaporkan dengan komentar seperlunya

mengenai kemajuan tersebut.

c. Persentase sebenarnya dari setiap jenis pekerjaan utama yang diselesaikan dan juga

persentase yang direncanakan untuk pekerjaan itu dengan komentar seperlunya

mengenai kemajuan tersebut.

d. Jadwal kegiatan yang akan dimulai 1 (satu) bulan berikutnya dengan tanggal mulai

dan tanggal selesai kemajuan tersebut.

e. Daftar tenaga menurut pekerjaannya dan tenaga asing menurut jabatannya yang

dipekerjakan selama waktu laporan.

f. Daftar peralatan dan material yang ada dilapangan yang digunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan termasuk yang datang atau dipindahkan dari lapangan.

g. Hal-hal lainnya yang perlu diketahui Direksi atau dapat diminta dalam Kontrak

atau pernyataan mengenai hal-hal yang timbul dari, atau berkaitan dengan

pelaksanaan kerja selama bulan pelaporan.

Page 7: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 7

Laporan ini akan diperiksa oleh Direksi, dan dibicarakan bersama terutama

memecahkan masalah-masalah, kendala dan kekurangan-kekurangan dalam

pelaksanaan pekerjaan.

18. Pengukuran dan Pematokan (Setting-Out Survey)

Terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerka

(SPMK), Penyedia Jasa harus sudah melaksanakan pekerjaan pengukuran dan

pematokan (Setting-Out Survey) dibawah pengawasan Direksi. Pengukuran dan

pematokan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi, dilengkapi dengan

program dan metoda kerja pengukuran dan pematokan termasuk personil serta kondisi

alat ukur memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.

Penyedia harus menjaga patok-patok dan bench mark (BM) selama pelaksanaan, guna

menjaga mutu hasil pengukuran dan Penyedia harus melakukan kalibrasi alat ukur

secara periodik.

Bila dalam jangka waktu berlakunya kontrak ternyata ada data pengukuran yang hilang

atau tidak tercatat dalam pelaksanaan pengukuran diatas, Penyedia bertanggungjawab

atas segala biaya yang diakibatkan baik langsung maupun tidak langsung oleh

kesalahan tersebut.

19. Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi dan Demobilisasi yang dimaksud adalah pengangkutan dan pengembalian

semua peralatan dan tenaga kerja untuk pelaksanaan pekerjaan, sebelum kegiatan

pelaksanaan dimulai dan setelah pekerjaan selesai dilapangan, Penyedia harus

mengajukan rencana mobilisasi dan demobilisasi kepada Direksi untuk diketahui dan

mendapat persetujuan terlebih dahulu.

Biaya yang diperlukan untuk kegiatan tersebut sudah termasuk dalam Daftar Kuantitas

dan Harga, Pembayaran dilakukan setelah Penyedia jasa menyerahkan data pendukung

berupa Berita Acara yang telah yang telah ditanda tangani Direksi beserta Foto

Dokumentasi.

20. Pengeringan

Penyedia harus bertanggungjawab terhadap pengeringan dilokasi pekerjaan guna

menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran selama pelaksanaan pekerjaan dengan

membuat bangunan-bangunan sementara, saluran pengelak, bangunan pengaman,

penyedian pompa air dan lainnya yang berguna untuk memindahkan aliran air sehingga

tidak menggenangi lokasi pekerjaan dan membongkar / membersihkannya apabila

pelaksanaan pekerjaan telah selesai.

Segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan dimaksud sudah termasuk dalam Daftar

Kuantitas dan Harga (Lump Sum) dan dibayarkan sesuai yang terpasang dan

dilaksanakan dilapangan dibuktikan dengan data serta foto dokumentasi.

21. Slogan

Penyedia harus memasang Slogan sebanyak 2 ( Dua ) buah dengan type dan ukuran

yang sama sesuai gambar dan spesifikasi teknik, Slogan pertama menerangkan data-

data embung, Slogan kedua merupakan himbauan penyelamatan dan manfaat air

Page 8: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 8

Tiang dan ambang atas Slogan terbuat dari pipa galvanis dia 3”, untuk Plank Slogan

dan atap menggunakan besi plat tebal 2 mm dengan bingkai baja L 40.40.4

Slogan dicat dengan bahan cat kualitas baik sehingga tahan lama, warna dasar adalah

warna biru, huruf warna putih, logo/lambang PU dengan standar PU.

Huruf dan angka dibuat sesuai dengan petunjuk Direksi dan ditulis dengan klatur agar

mudah dilhat dan dibaca serta letak Slogan atas petunjuk Direksi

Segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan dimaksud sudah termasuk dalam Daftar

Kuantitas dan Harga, dibayarkan sesuai yang dilaksanakan dilapangan dibuktikan

dengan data serta foto dokumentasi.

22. Tanaman Penghijauan

Penyedia harus menanam Pohon penghijauan disekitar embungdengan tanaman

seperti mahoniatau sejenisnya yang mempunyai daun yang agak rindang dengan

tinggi minimal 1 M

Sebelum ditanam terlebih dahulu diberi pupuk agar pohon dapat tumbuh dengan

baikdan pohon dipagar dengan tiang kayu kasau 5/7 atau kayu bulat dengan tinggi

pagar 1 M dibuat sedemikian rupa dengan tujuan tanaman/pohon tersebut aman dan

tumbuh dengan semestinya

Segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan dimaksud sudah termasuk dalam Daftar

Kuantitas dan Harga, dibayarkan sesuai yang dilaksanakan dilapangan dibuktikan

dengan data serta foto dokumentasi.

Page 9: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 9

B. SPESIFIKASI TEKNIS

1. UMUM

Penyedia harus menyediakan semua bahan, tenaga kerja dan peralatan yang

diperlukan selama pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan pengelakan dan

pengendalian air pada pembangunan embung dan pekerjaan pengeringan lainnya.

Pekerjaan tersebut dilaksanakan pada waktu akan dimulai pekerjaan konstruksi

embung dan bangunan lainnya sampai selesainya pekerjaan tersebut termasuk

dengan bangunan pelengkapnya.

Pekerjaan pengeringan (dewatering) diperlukan pada bagian pekerjaan pondasi

bangunan yang terletak dibawah muka air tanah. Penyedia Jasa harus mengantisipasi

tinggi muka air setiap saat di setiap lokasi yang terpengaruh oleh air tanah. Segala

kerusakan yang timbul pada pekerjaan ini selama pekerjaan sepenuhnya menjadi

tanggung jawab Penyedia.

2. PEKERJAAN TANAH

2.1. Umum

Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah adalah semua pekerjaan yang

ditunjukkan dalam gambar desain sebagai berikut :

1. Pekerjaan Pembersihan Lapangan

2. Pekerjaan Galian

3. Pekerjaan Timbunan

4. Pekerjaan Gebalan Rumput

Penyedia harus menyerahkan rencana pelaksanaan pekerjaan tanah kepada

Direksi sebelum kegiatan di atas dilaksanakan, apabila menurut hasil-hasil

investigasi geologi menunjukkan bahwa semua material yang digali tidak

harus dibuang ditempat pembuangan (spoil bank) dan menurut pendapat

Direksi material galian itu memenuhi syarat, maka material tersebut harus

ditumpuk pada daerah yang tepat untuk kemudian digunakan atau diangkut

langsung ketempat pelaksanaan timbunan sesuai petunjuk Direksi.

2.2. Pembersihan Lapangan / Tebas Tebang

Selama pelaksanaan pekerjaan apabila Penyedia akan melkukan Tebas tebang

pohon atau semak tertentu, sebelumnya harus mendapat persetujuan dari

Direksi. Semua pohon dan semak yang tetap tinggal harus dilindungi dari

kerusakan. Material yang diperoleh dari pembersihan harus dibakar atau

dibuang sesuai dengan petunjuk Direksi. Penumpukan untuk pembakaran

harus dilakukan sedemikian rupa di lokasi yang resiko kebakarannya paling

kecil dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pembakarannya ini harus

dilaksankan secara sempurna sehingga semua menjadi abu.

Kontraktor harus selalu mengambil tindakan pencegahan meluasnya api ke

tempat lain dan selalu menyediakan peralatan pemadam kebakaran untuk

menghindarkan dan membasmi api.

Page 10: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 10

Pembayaran untuk pekerjaan pembersihan tidak dilakukan secara terpisah

tetap termasuk pada harga satuan pembersihan lapangan sebagaimana

tercantum dalam daftar kuantitas dan harga, dimana harga satuan tersebut

sudah termasuk upah tenaga, harga material dan sewa peralatan yang

dibutuhkan untuk pekerjaan dimaksud.

2.3. Pekerjaan Galian Biasa

2.3.1. Umum

Semua galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan elevasi

yang tercantum pada Gambar atau garis dan elevasi tertentu sesuai

petunjuk Direksi. Penyedia harus merapikan semua galian sesuai garis-

garis dan elevasi yang tercantum pada Gambar atau petunjuk Direksi.

Bila galian berikut perapiannya telah selesai dikerjakan, Direksi harus

memberitahu untuk melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan. Sebelum

diperiksa dan disetujui Direksi, galian tidak diperkenankan ditimbun

kembali atau ditutup dengan beton. Penyedia boleh melanjutkan

pekerjaan tahap berikutnya setelah mendapat ijin tertulis dari Direksi.

Kecuali bila ditentukan lain, semua galian akan diklasifikasikan oleh

Direksi sebagai berikut :

2.3.2. Galian Tanah Biasa (Comon Soil)

Galian tanah biasa merupakan galian terbuka yang mencakup semua

material tanah lempung, lumpur, batuan pasir, batuan lepas dan

sebagainya, tetapi tidak termasuk batuan lapuk (weathered rock)

maupun batuan padas (rock) yang dapat digali secara efektif dengan

manual atau tenaga manusia dan menggunakan peralatan sederhana

seperti yang disetujui Direksi.

2.3.3. Galian Tanah Biasa Type I

Galian tanah type I adalah semua galian tanah, pasir, kerikil dan batu

campur pasir, yang dapat digali secara efektif dengan menggunakan alat

berat dan peralatan seperti yang disetujui Direksi.

2.3.4. Galian Type Biasa Type II

Galian tanah type II adalah semua galian tanah, pasir, kerikil dan batu

campur pasir, yang dapat digali secara efektif dengan menggunakan alat

berat dan peralatan seperti yang disetujui Direksi, dengan menggunakan

metoda galian peralatan secara estafet.

2.3.5. Galian Berbatu (Wealthered Rock)

Galian batuan merupakan galian terbuka yang mencakup material

batuan yang rusak, atau penggaliannya dengan cara tipping atau dengan

menggunakan peralatan lain seperti pneumatic hammer leg drill (tanpa

dibor atau diledakkan) tetapi tidak termasuk batuan padat, sesuai

petunjuk Direksi.

Page 11: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 11

2.3.6. Galian Terbuka

1. Umum

Semua galian terbuka yang diperlukan untuk bangunan permanen,

pondasi, saluran-saluran, dan lain-lain dikerjakan sesuai dengan

garis-garis dan elevasi yang tercantum pada gambar atau garis dan

elevasi tertentu sesuai petunjuk Direksi, tingkatan dan ukuran yang

ditunjukkan pada gambar atau sesuai petunjuk Direksi.

Jika terjadi penggalian kecuali untuk pekerjaan beton dilakukan

melewati garis-garis dan elevasi yang tercantum pada gambar atau

garis dan elevasi tertentu yang tidak ditetapkan oleh Direksi, maka

Penyedia dengan biayanya sendiri harus memperbaikinya sampai garis

dan ketinggian yang diharuskan dengan material yang telah disetujui

dan cara yang ditunjukkan oleh Direksi.

2. Galian Struktur / Bangunan

Penggalian untuk struktur/bangunan harus mencakup penggalian

semua tanah, pasir, kerikil dan bongkahan batu, tumpukan tanah yang

dapat digunakan kembali dan pembuangan tanah yang tidak dipakai

pada tempat pembuangan yang ditentukan Direksi. Penggalian untuk

struktur harus dilakukan dengan cara yang aman sampai garis dan

ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar atau sampai garis dan

ketinggian yang disetujui oleh Direksi.

Kecuali dari yang ditunjukkan secara definitive pada gambar atau

ditunjuk oleh Direksi, penggalian untuk struktur harus dilakukan

sampai kemiringan dan uraian berikut :

Uraian Kemiringan Keterangan

Batuan Padat

Batuan Padat

Batuan Padat

1 : 0,5

1 : 0,5

1 : 0,5

Kemiringan permanen

Kemiringan sempurna

Kemiringan timbunan kembali

Batuan Lapuk

Batuan Lapuk

Batuan Lapuk

1 : 0,6

1 : 0,5

1 : 0,5

Kemiringan permanen

Kemiringan sempurna

Kemiringan timbunan kembali

Tanah Biasa

Tanah Biasa

Tanah Biasa

1 : 1,0

1 : 0,6

1 : 0,6

Kemiringan permanen

Kemiringan sempurna

Kemiringan timbunan kembali

Kemiringan galian harus dijamin oleh Penyedia. Berm dengan lebar

1 m harus dibuat setiap ketinggian 5 m kecuali bila ditunjukkan dalam

gambar atau ada petunjuk Direksi.

Bila diperintahkan oleh Direksi, maka Penyedia harus membuat

(menggali) saluran terbuka yang dimanfaatkan untuk mengelakkan air

permukaan dari galian terbuka dan biayanya harus ditanggung oleh

Page 12: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 12

Penyedia, kecuali bila saluran yang dimaksud merupakan bagian dari

salah satu bangunan permanen, sehingga biaya penggaliannya sesuai

dengan harga satuan yang dicantumkan pada daftar kuantitas dan

harga.

Semua pekerjaan yang berhubungan dengan galian terbuka harus

dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mematuhi norma pelestarian

tanah dan harus disetujui oleh Direksi.

3. Galian Pada Bangunan

Galian pada bagian bangunan adalah semua galian tanah, kerikil dan

batu bulat. dan pada bangunan harus dilakukan dengan cara yang

aman dan sesuai dengan garis dan elevasi yang harus disetujui oleh

Direksi. Kecuali yang tercantum pada gambar atau seperti yang

diperintahkan oleh Direksi, galian bangunan dibuat berdasarkan

kemiringan talud dan ukuran sebagai berikut :

Uraian Bangunan pada tanah biasa

Kemiringan talud

Jarak dan tepi sisi luar pondasi

Lebar bahu setiap ketinggian

1 (tegak) : 0,5 (datar)

1 m : 0,5 m

3 m : 0,5 m

Selama pelaksanaan pekerjaan, Direksi boleh merubah kemiringan

talud atau ukuran galian yang ditentukan bila dikehendaki. Setiap

penambahan atau pengurangan volume galian akibat perubahan

desain diperhitungkan dalam besarnya pembayaran.

Dasar dan talud sisi galian dimana beton akan diletakkan harus

diratakan dan dibentuk dengan baik sesuai dengan ukuran yang

terlihat pada Gambar atau menurut petunjuk Direksi. Permukaan

yang dipersiapkan harus disiram air dan dipadatkan dengan alat

sesuai dengan tujuan untuk keamanan pondasi. Jika pada suatu

tempat bahan dasar pondasi terganggu selama proses penggalian,

harus dipadatkan kembali, atau dibongkar dan diganti dengan tanah

yang baik untuk bahan timbunan atau dicor beton atas biaya

Penyedia.

Semua akibat penggalian atau kelebihan penggalian yang dikerjakan

oleh Penyedia untuk tujuan alasan tertentu kecuali atas perintah

Direksi, dan atau bukan diakibatkan kesalahan Penyedia adalah

menjadi beban Penyedia. Jika diperlukan untuk mengatasi semua

akibat penggalian dan kelebihan galian tersebut, diisi dengan tanah

yang dipadatkan, pasir, kerikil atau beton atau bahan Besarnya

penggalian pada bangunan diukur sesuai dengan garis-garis dan

elevasi yang tercantum pada Gambar atau jika tidak tercantum pada

Gambar, sesuai dengan garis-garis dan elevasi berdasarkan pada

ketentuan yang disebut dalam Spesifikasi Teknik. Tanpa

memperhatikan volume yang dikerjakan sebelumnya. Besarnya

pembayaran dibuat sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang

Page 13: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 13

dijelaskan diatas, dan tidak ada pembayaran penggalian atau

pembongkaran material diluar ukuran yang sudah dijelaskan, kecuali

penggalian atau pembongkaran tertentu atas perintah Direksi.

4. Galian Pada Borrow Pit

Jika volume tanah timbunan, jalan penghubung, peninggian jalan

yang ada, tanggul pada bendung dari hasil galian bangunan tidak

cukup, maka Penyedia harus mencari material yang cocok untuk

timbunan seperti tersebut diatas sebanyak yang diperlukan. Lokasi,

batas kedalaman dan kemiringan galian di Barrow pit mengikuti

petunjuk Direksi. Penyedia harus membongkar semua material yang

menurut pendapat Direksi tidak cocok untuk bahan timbunan.

Penyedia harus mengkoordinir galian di Borrow pit dan penimbunan

di lokasi pekerjaan dengan cara yang sistematik.

Setiap pelanggaran yang menyebabkan bahan galian jatuh pada

muka jalan yang menuju lokasi pekerjaan adalah tidak diijinkan.

Direksi berhak untuk menolak setiap material timbunan dari Barrow

pit yang tidak cocok sebagai bahan timbunan.

5. Retakan dan Cacat yang Lain

Menurut penyelidikan investigasi untuk pondasi dan kemiringan galian

tidak bisa dipastikan untuk melihat semua retakan dan cacat-cacat lain

yang mungkin ada. Bila terjadi retak harus dibetulkan dengan

penggalian lokal dibawah permukaan galian pada garis kedalaman dan

ukuran yang ditentukan Direksi.

Juga berdasarkan perintah Direksi, retak dan cacat lain di bawah garis

pondasi, harus diperbaiki dengan galian setempat.

Galian setempat ini juga harus ditimbun/ditutup dengan beton atau

material lain sesuai petunjuk Direksi. Biaya galian dan timbunan ini

ditentukan berdasarkan harga satuan yang dicantumkan dalam daftar

kuantitas dan harga.

6. Galian Terbuka untuk Pondasi Bangunan

Galian terbuka untuk pondasi bangunan harus sesuai dengan

persyaratan yang tercantum pada pekerjaan galian.

Pekerjaan galian pondasi yang tercantum pada daftar kuantitas dan

harga tersebut termasuk semua penggalian yang diperlukan untuk

mendapatkan garis-garis batas, tingkatan dan dimensi seperti pada

gambar atau seperti yang disarankan Direksi, termasuk galian dibawah

permukaan pondasi untuk perbaikan bila ada keretakan-keretakan atau

kekurangan-kekurang lain, pembersihan pondasi tambahan bila perlu

serta semua galian terbuka yang lain daerah pondasi.

Semua material galian harus diangkut ke lokasi pembuangan (spoil

bank) atau tempat penumpukkan semetara seperti yang diisyaratkan

Page 14: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 14

atau diangkut langsung untuk digunakan sebagai material timbunan.

Bila ada kerusakan alami dan bukan karena kesalahan Penyedia

dipermukaan pondasi bendungan, Direksi boleh mengubah batas galian

sehingga ada batas-batas galian yang baru.

Penyedia berhak mendapatkan tambahan biaya untuk pekerjaan galian

dengan harga satuan sama dengan harga satuan yang tercantum pada

daftar kuantitas dan harga.

Sesudah pekerjaan galian selesai sampai garis batas formasi seperti

yang disarankan Direksi, semua material yang gembur, lunak, tidak

menyatu serta benda-benda lain yang mengganggu harus dihilangkan

dari permukaan.

Bila ada lubang, kantong-kantong, celah dan sebagainya harus

dibersihkan dan diisi beton, sesuai dengan spesifikasi yang tercantum

dalam Pekerjaan Beton.

7. Pengangkutan Material Hasil Galian

7.1. Pengangkutan ke Lokasi Pembuangan Sementara.

Tanah galian yang akan dibuang pada lokasi pembuangan tetap

dapat ditempatkan sementara di lokasi galian sepanjang tidak

mengganggu pekerjaan dengan ketentuan ketinggian tanah

timbunan maksimum 1 m.

Batas waktu penimbunan tanah sementara maksimum selama 2

(dua) hari sejak penimbunan tanah yang ditumpahkan dan bila

ternyata tanah galian pada daerah timbunan sementara tersebut

masuk kembali pada lubang galian maka pekerjaan ini masih

menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pada pembuangan tanah galian di lokasi sementara adalah

merupakan satu kesatuan dalam pembuangan tanah bekas galian pada

daerah lokasi tetap (tidak ada perhitungan harga satuan tersendiri).

7.2. Pengangkutan ke Lokasi Penyimpanan Tanah Tetap untuk

Bahan Timbunan Kembali.

Tanah yang digali harus sesuai dengan rencana penggalian yang

ada dalam gambar dan harus dibuang pada lokasi/tempat yang

ditunjukkan dalam gambar atau disetujui oleh Direksi.

Material yang akan dipakai untuk bahan timbunan kembali serta

mendapat persetujuan dari Direksi ditempatkan dan dihamparkan

secara merata dengan ketebalan hamparan tanah yang

memungkinkan untuk pengeringan serta terpisah dari bahan

galian yang tidak terpakai (dibuang).

Page 15: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 15

7.3. Pengangkutan ke Lokasi Pembuangan Tanah Tetap/Tidak

Dipakai

Tanah bekas galian yang kurang baik atau kelebihan dari

timbunan yang dibutuhkan harus dibuang pada lokasi yang telah

disetujui oleh Direksi.

Semua bekas galian yang tidak dipakai harus diratakan/dirapikan

serta lokasinya telah ditentukan oleh Direksi.

Atas saran/petunjuk Direksi Penyedia harus memperbaiki

kembali pembuangan tanah yang mengakibatkan terjadinya

lingkungan yang kuran baik dan segala resiko yang timbul

menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pembayaran galian tanah biasa, type I dan type II

dibuat dalam volume, diukur dari muka tanah asli sampai dengan

garis elevasi dasar galian dengan kemiringan sesuai dengan gambar

atau mengikuti petunjuk Direksi. Pembayaran pekerjaan galian tanah

biasa, type I dan type II dibuat berdasarkan harga satuan permeter

kubik seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Pengukuran tersebut didasarkan pada permukaan tanah asli sebelum

galian hingga permukaan galian seperti disebut diatas.

Klasifikasi material yang digali ditentukan Direksi berdasarkan analisa

dan pertimbangan Direksi.

Pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas yang diukur sebelum

pekerjaan galian dimulai hingga galian selesai dilaksanakan dan harga

satuan yang per meter kubik seperti yang dicantumkan dalam daftar

kuantitas dan harga. Harga satuan pekerjaan galian tersebut sudah

mencakup biaya pekerja, bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan

untuk menggali, perataan, pencegahan longsoran, penimbunan kembali

di tempat menurut petunjuk Direksi, pengangkutan bahan ketempat

penimbunan, pembuangan tanah yang tidak digunakan dan lain-lain

pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

3. PEKERJAAN TIMBUNAN

3.1. Umum

Pekerjaan timbunan yaitu mencakup semua pekerjaan penimbunan untuk

pembuatan tanggul pada embung, tanggul saluran, tanggul penutup, pengurugan

ulang (backfill), penimbunan muka jalan inspeksi, serta bagian-bagian lain

sebagaimana ditunjukkan pada gambar desain. Bahan timbunan harus diambil

dari hasil galian embung dari borrow area yang telah disetujui oleh Direksi.

Pekerjaan penimbunan kembali yaitu penimbunan kembali pada sisi suatu

bangunan/struktur akibat adanya penggalian-penggalian dalam pelaksanaan

pembangunan struktur tersebut. Bahan untuk penimbunan kembali harus diambil

Page 16: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 16

dari borrow area terutama untuk konstruksi yang memerlukan syarat teknis

tertentu. Sedangkan bahan untuk penimbunan kembali sisi struktur yang tidak

begitu penting, bisa menggunakan bahan galian di sekitarnya yang telah

disetujui oleh Direksi.

Semua timbunan dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang

tercantum pada gambar atau garis dan elevasi tertentu sesuai petunjuk Direksi.

Material untuk timbunan harus terhindar dari sisa-sisa batang pohon, akar,

semak, rumput dan benda organis lainnya yang dapat membusuk.

Timbunan harus dipadatkan dengan alat pemadat vibration roller, stamper dan

lain-lain sesuai dengan jenis klasifikasi pekerjaannya dengan kepadatan

mencapai 90 % kepadatan maksimum.

3.2. Bahan – Bahan Timbunan

Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif dengan batas cair yang kurang dari

80 dan indeks plastisitas tidak kurang dari 25 yang akan membentuk massa yang

relatif kedap air setelah pemadatan. Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan,

Direksi dapat meminta diadakannya test-test untuk menentukan batas-batas

Atterberg dari pada bahan sebelum menentukan kesesuaiannya.

Tertimbun granular harus disetujui Direksi dan harus berisikan kurang dari 5 %

berat bahan-bahan halus yang dapat melalui saringan No. 200 (lubang 0,073

mm). Ini janganlah berisikan batu-batu besar yang diameternya melebihi 100

mm dan harus mempunyai suatu kadar sulphate yang dapat larut, yang kurang

dari 0,5 gram per liter

3.3. Sumber Bahan Timbunan

Dalam pembangunan embung dan tanggul-tanggul satu keseimbangan lokal dari

pada galian dan timbunan harus diusahakan sejauh mungkin. Kekurangan bahan

timbunan yang dapat dilakukan dengan mengambil dari dasar embung,

mengumpulkan atau memasukan timbunan seperti yang diperintahkan oleh

Direksi.

Bahan dapat diperoleh dengan pendalaman lokasi dasar embung yang disetujui

dibawah garis-garis dan elevisi yang ditunjukkan pada gambar, asal stabilitas

tanggul-tanggul tidak terpengaruh. Pendalaman yang sedemikian rupa, sehingga

tidak ada perubahan tiba-tiba, dalam penampang saluran dan semua peralihan

harus dilakukan pada satu kemiringan dasar atau secara vertikal berbanding 10

horizontal.

Bahan dapat dikumpulkan dengan menggali untuk mendangkalkan kedalaman

daerah-daerah yang disetujui oleh Direksi didekat tanggul-tanggul. Daerah-

daerah demikian harus dibiarkan rapi dan mendrain sendiri setelah selesai.

Bila mana timbunan lokal yang sesuai tidak tersedia cukup, maka kekurangan

harus ditambahkan dengan timbunan yang didatangkan, dengan bahan yang

disetujui Direksi, yang harus diusahakan Kontraktor dan dibawa kelokasi.

Untuk memenuhi kebutuhan tanah timbunan, Penyedia boleh memakai areal

pinjaman (borrow pit ) yang disetujui Direksi. Bahan galian dari borrow pit

harus terdiri dari clay, sandy clay atau silty clay dan tidak boleh mengandung

bahan-bahan organis atau bahan–bahan yang merugikan. Penggalian pada

borrow pit harus mendapatkan syarat-syarat teknis yang berhubungan dengan

stabiltas tanah, drainase dan pencegahan perusakan lingkungan sekitarnya.

Page 17: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 17

Segala tuntutan ganti rugi yang dilakukan oleh pihak ketiga akibat penggalian

borrow pit ini menjadi tanggungan Penyedia

Bahan timbunan tidak boleh diambil terlalu dekat kekaki tamggul, paling sedikit

harus berjarak 20 m.

3.4 Borrow Pit

Selambat-lambatnya 30 hari sebelum Penyedia memulai pekerjaan pengadaan

material timbunan, harus menyerahkan rincian cara mendapatkan

persetujuannya. Penyedia dilarang memulai pekerjaan tersebut sebelum

mendapatkan persetujuan Direksi.

Daftar Borrow pit akan diberikan oleh Pemberi Tugas berikut jarak kelokasi

pekerjaan, semata–mata hanya data bagi Penyedia dan tidak meningkat. Resiko

dan konsekuensi pemakaian data tersebut adalah menjadi tanggung jawab

Kontraktor.

Lokasi borrow pit harus dibersihkan sesuai ketentuan dan dikupas secara hati-

hati dalam tanah organik seperti rumput, topsoil dan sisa akar tanaman seperti

yang ditentukan, maka hasil galian tersebut akan betul-betul bersih dari tanggul

sisa-akar belukar, rumput-rumputan material lain yang mudah membusuk.

Material timbunan harus dijaga sedemikian rupa pada kondisi “ kadar optimum

“ untuk pemadatan dengan cara membasahi dan bila terlalu kering dan

sebaliknya.

Setelah semua pekerjaan timbunan selesai, Penyedia harus mengatur ketinggian

tanah di borrow pit sama dengan tinggi tanah disekitarnya bila tidak ditentukan

lain oleh Direksi, agar tidak terjadi genagan pada musim hujan.

Tidak ada pembayaran bagi Penyedia untuk pekerjaan persiapan, pelaksanaan,

pemeliharaan dan pembersihan tanah di borrow pit. pengukuran untuk

pembayaran pengupasan dan penggaliannya

3.5. Pemadatan

Sebelum lapisan pertama di tebar, dasar tanggul harus disiapkan dan dibasahi

serta dipadatkan dengan cara yang telah dittentukan.

Material timbunan ditebar, membentuk lapisan-lapisan horizontal dengan

ketebalan tiap lapisan–lapisan horizontal dengan ketebalan tiap lapisan tidak

lebih dari 20 cm, kecuali bila ditentukan lain oleh Direksi dalam kasus tertentu,

sebagai hasil pengujian–pengujian dari timbunan percobaan yang telah

disebutkan di atas atau diperintahkan oleh Direksi. Material timbunan tidak

boleh di tebarkan dengan cara ditumpahkan dari atas sehingga membentuk

lapisan dan butiran lepas. Semua kepingan-kepingan atau gumpalan-gumpalan

lempung, harus dihancurkan seluruhnya dengan peralatan yang sesuai dan

mengontrol kadar air timbunan dengan merata agar menghasilkan tingkat

kepadatan atau berat jenis tanggul yang setinggi mungkin.

Bila jenis material baik, harus dipadatkan dengan alat pemadat mekanis yang

dipilih dan disetujui oleh Direksi berdasarkan uji coba pemadatan yang telah

dilakukan.

Pada pelaksanaan pekerjaan timbunan dari hasil galian, material timbunan

dengan butiran yang halus ditempatkan pada sisi dalam yang ada airnya, dan

sebaliknya untuk material yang lebih kasar ditempatkan pada timbunan ditebar

lapis demi lapis dan dipadatkan. Material timbunan harus dipadatkan menerus

Page 18: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 18

selama pelaksanaan dengan alat pemadat mekanis atau alat lain yang disetujui

Direksi.

Penebaran material harus dilakukan sedemikian rupa sehingga material padat

homogen, rata tidak berlobang dan tidak terputus-putus. Tiap hari pada akhir

pekerjaan atau bila mana pelaksanaan ditangguhkan karena keadaan, maka

permukaan pemadatan harus halus dan disiram dengan air secukupnya.

Berat kering tanah pada material yang dipadatkan tidak boleh kurang dari 92 %

(sembilan puluh dua) dari berat kering maksimum yang ditetapkan dengan

standart Proctor Compaction Test (ASTM : D 698), kecuali bila ditetapkan lain

oleh Direksi.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran pekerjaan timbunan dibuat dalam volume berikut pemadatannya

sesuai dengan garis, kemiringan dan ukuran yang tercantum pada Gambar

seperti yang diuraikan diatas atau mengikuti petunjuk Direksi. Pembayaran

pekerjaan timbunan dibuat dalam harga satuan per meter kubik seperti yang

tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Harga satuan pekerjaan timbunan mencakup semua biaya pemeriksaan kadar air

pada penimbunan sementara, biaya pemeliharaan ke lokasi pekerjaan bila

diperlukan, upah kerja, pembelian material timbunan, memuat dan membongkar

dengan peralatan pelaksanaan.

4. PEKERJAAN URUGAN KEMBALI

Timbunan kembali yang direncanakan pada gambar atau atas petunjuk Direksi, harus

dipadatkan pada suatu garis (jalur) tersusun padat dan berlereng seperti yang

ditunjukkan pada gambar atau seperti yang diterapkan oleh Direksi.

Selama pelaksanaan, material harus mempunyai kadar air optimum yang dibutuhkan

guna pemadatan atau akan ditentukan oleh Direksi, dan kadar air harus seragam dalam

lapisan. Jika kadar air kurang dari optimum untuk pemadatan, pemadatan tidak boleh

dilaksanakan, kecuali dengan persetujuan khusus Direksi dan kadar air akan

ditambahkan kembali material pada site untuk dipadatkan. Jika kadar air lebih besar

dari kadar optimum untuk pemadatan, pelaksanaan pemadatan tidak boleh dijalankan,

kecuali dengan keputusan khusus dari Direksi sampai material mengering pada kadar

air optimum atau material harus dikeringkan kembali, mencampur dengan material

kering atau cara – cara lain yang diijinkan.

Material yang dipadatkan harus ditimbun (dikumpulkan) dalam lapisan horizontal

dengan tebal tidak kurang dari 15 cm sesudah dipadatkan dan distribusi material harus

sedemikian rupa, sehingga pemadatan material akan homogen dan bebas dari bentuk

gelombang, berkantong, retakan, atau ketidak sempurnaan.]

Penggalian dan pelaksanaan penempatan harus sedemikian rupa, sehingga material –

material bila dipadatkan akan cukup tercampur dan dijamin pemadatannya dapat

mencapai tingkat terbaik untuk perembesan dan stabilitas semua type roller, pemadatan

dilengkapi dengan batang – batang pembersih. Bila sheeps foot tampin roller

digunakan tombol tampin dan batang pembersih, harus dipelihara sepatutnya dan

ruangan antara tampin harus dijaga tetap bersih dari material yang merugikan

keefektifan kerja tampin roller.

Untuk beberapa bagian timbunan atau timbunan kembali berdekatan dengan bangunan,

termasuk pipa – pipa beton, dimana diharuskan dan bilamana tidak memungkinkan

dicapai pemadatan yang memadai dengan peralatan rolling, timbunan tanah atau

timbunan kembali harus dipadatkan dengan tempers mekanis pada berat yang sesuai,

Page 19: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 19

sehingga pemadatan dapat tercapai pada tingkatan yang sama atau mendekati timbunan

tanah atau timbunan kembali yang diisyaratkan. Kedalaman lapisan – lapisan yang

dipadatkan dan kadar air material yang ditempatkan dekat bangunan harus lebih

diutamakan dan perhatian khusus harus diberikan untuk menjamin pengikatan yang

memadai pada material dengan batasan timbunan dipadatkan. Kontraktor harus

memperhatikan kerusakan – kerusakan pada bangunan yang disebabkan oleh

pelaksanaan tersebut dan menempatkan atau memadatkan timbunan atau timbunan

kembali material yang menghubung bangunan – bangunan dan kerusakan – kerusakan

bangunan harus diperbaiki dengan biaya sendiri dari Kontraktor.

Material yang akan dipadatkan harus dikumpulkan dan lapisan – lapisan horizontal

yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm. Alat tamper tangan mempunyai berat tidak lebih

dari 15 kg dan tinggi jatuh untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 30 cm. Material

dipadatkan sampai density yang dimaksud dicapai. Tamper tangan dibuat dari besi atau

beton dan penggunaan kayu atau pohon kelapa tidak diizinkan. Metode pemadatan

harus diberitahukan dan disetujui oleh Direksi.

Dalam menempatkan dan memadatkan timbunan kembali atau timbunan tanah yang

berhubungan dengan pipa beton, material yang cukup harus ditempatkan dengan

seksama pada kedua sisi pipa dan dipukul (dipadatkan) disekitar pipa sehingga

merupakan perletakan pipa yang kuat untuk menjaga kelurusan dan ketinggian.

Material kemudian harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lajuran seperti yang

ditetapkan dan seperti pada kedua sisi pipa untuk mencegah penggeseran pipa selama

penempatan dan pemadatan material didekatnya.

Bilamana timbunan akan dibangun melintang jalan air yang ada yang terlalu dalam

untuk dikeringkan atau melintang kolam ikan dan daerah rawa seperti direncanakan

dalam gambar, penimbunan sampai ketinggian 200 m diatas permukaan air dapat

dilakukan cara dengan end tripping. Bilamana timbunan hanya dilakukan untuk jalan,

material untuk end tripping kedalam air harus berbutir kasar. Bilamana timbunan

diperuntukkan pengaman banjir atau lereng saluran, untuk end tripping harus

digunakan material yang cocok dengan spesifikasi. Semua lapisan – lapisan yang

berikutnya harus bersatu sesuai kebutuhan pemadatan.

5. PEKERJAAN TIMBUNAN SIRTU

Merupakan perkerasan untuk pembuatan jalan kerja (Acces Road) direncanakan

terbuat dari campuran pasir, batu dan kerikil (sirtu) yang dipadatkan dengan ketebalan

dua puluh (20) cm. Jika tidak ditentukan lain, material untuk perkerasan jalan berupa

kerikil alam (diameter 10 sampai 20 mm), pasir dan batu pinggir (diameter 200 sampai

250 mm) dari borrow pit yang disetujui Direksi. Material yang dipakai harus bersih

dari humus, rumput, tunggul, sisa-akar dan material organik lain yang mudah busuk.

Pemadatan perkerasan jalan kerja (Acces Road) harus dilaksanakan sesuai spesifikasi

yang ada dengan ukuran, elevasi dan tingkat kepadatan sesuai gambar atau petunjuk

Direksi.

Pengukuran dan Pebayaran

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan sirtu dibuat berdasarkan luas

perkerasan yang dilaksanakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi, dan

pembayarannya dibuat berdasarkan harga satuan per meter kubik seperti yang

tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, mencakup semua biaya pengadaan,

Page 20: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 20

memuat, mengangkut, menebar dan memadatkan material berikut upah pekerja,

peralatan dan pekerjaan lain yang terkait.

6. PEKERJAAN GEBALAN RUMPUT

6.1. Material

Untuk melindungi lereng-lereng supaya tidak mudah rusak karena hujan,

Kontraktor harus memasang gebalan rumput seperti yang ditunjukkan di dalam

gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi.

6.2. Pelaksanaan Pekerjaan

Pekerjaan ini terdiri dari persiapan, pemotongan, pengangkutan, dan

penghamparan humus. Kemudian gebalan rumput empat persegi ( + 20x20 cm)

dipasang pada lereng dan dipaku dengan bambu yang di belah kecil-kecil. Lereng

agar dipelihara supaya rumput tumbuh secara normal dan seragam.

Semua areal yang akan ditutup gebalan rumput harus diratakan dengan baik

hingga menjadi permukaan yang seragam dan dibuat lunak sampai kedalaman 3

cm di bawah permukaan. Gebalan rumput harus ditempatkan secara bersilangan.

Setelah gebalan-gebalan rumput itu ditempatkan harus dipadatkan untuk

menghindari tumbuhnya rongga-rongga yang dapat mengakibatkan lepasnya

gebalan rumput, kemudian gebalan rumput dipaku dengan bambu yang dibelah

kecil-kecil. Celah-celah diantara gebalan-gebalan harus diisi dengan humus

dengan kwalitas yang baik.

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan pembersihan

daerah-daerah yang telah diberi gebalan-gebalan rumput sampai rumput itu

mencapai pertumbuhan yang normal dan seragam.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pembayaran gebalan rumput akan dilakukan atas areal

pelaksanaan dalam meter persegi sampai pada batas-batas seperti yang ditentukan

di dalam gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Pembayaran akan

dilakukan atas dasar jumlah meter persegi yang telah diukur seperti tersebut

diatas dengan ketentuan harga satuan per meter persegi yang tercantum di dalam

Bill of Quantities.

Harga satuan untuk gebalan rumput harus mencakup kompensasi untuk biaya-

biaya tenaga kerja, pengangkutan, penanaman lempengan dan pemeliharaan.

7. PEKERJAAN PASANGAN

7.1. Umum

7.2. Pekerjaan Pasangan

- Pasangan Batu Kali

- Pasangan Batu Kosong

Page 21: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 21

7.2.1. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI 1 PC : 4 PS

1. Umum

Pasangan batu kali digunakan pada bangunan tubuh bendung dan

penahan talud, menggunakan campuran 1 bagian semen dan 4

bagian pasir ( 1Pc : 4 Ps)

Pekerjaan pasangan batu adalah meliputi semua kegiatan

pelaksanaan pasangan batu yang diatur dalam spesifikasi teknik ini,

dan untuk seluruh kegiatan yang berhubungan pekerjaan ini terdiri

dari bahan-bahan, pelaksanaan, serta sesuai dengan kegunaan yang

disyaratkan

Ketentuan persyaratan teknis pekerjaan pasangan batu harus

diterapkan dalam pelaksanaannya, kecuali apabila ada jenis

pasangan batu khusus yang dirobah diperintahkan sesuai dengan

kebutuhan Direksi.

Segala tuntutan ganti rugi yang dilakukan oleh pihak ketiga akibat

pengembalian galian golongan C dan pembayaran Distribusi galian

golongan C, serta semua pengeluaran biaya akibat pengadaan dan

penyimpanan bahan pasangan batu menjadi tanggung jawab

kontraktor.

2. Bahan Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps

A. Batu Untuk Pasangan Batu Kali

Batu yang digunakan adalah batu belah atau batu bulat, batu kali

yang dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak

berpori.

Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 Ton

m3 dengan ukuran batu berkisar antara diameter 15 - 30 cm.

Batu bulat atau batu kali hanya boleh digunakan setelah salah

satu sisinya dipecah atau sesuai persetujuan Direksi. Dan

digunakan bersama-sama dengan batu belah.

Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah

yang menyelimuti agar permukaan batu bersih.

B. Pasir Pasangan

Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam yang

diambil dari sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh

Direksi. Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari

sampah organik, sampah kimia, bebas dari banjir serta tidak

terkontaminasi dengan bahan lainnya , seperti air laut/garam dan

lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.

C. Semen / Portland Cement ( PC )

Semen yang harus digunakan itu adalah semen untuk pasangan

batu yang sesuai dengan Standart Industri Indonesia SNI 8 dan

buatan dalam negeri.

Penyimpanan semen harus mengikuti ketentuan,antara lain

paling sedikit 20 cm diatas lantai gudang, tinggi tumpukan

Page 22: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 22

maksimum setinggi 1,50 m, dan harus terlindung dari pengaruh

cuaca.

Tanggal pembelian harus dicatat, semen yang telah 40 hari

sejak pembeliannya tidak boleh digunakan.

Direksi pekerjaan berwenang menolak semen yang telah

kadaluarsa/bergumpal.

Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus jernih, bebas dari

lumpur, bebas dari bahan kimia, asam, minyak, garam serta bahan lain yang

akan menurunkan mutu pasangan batu.

Air yang akan digunakan terlebih dahulu harus mendapat

persetujuan dari Direksi.

3. Peralatan

Untuk pembuatan adukan dengan tenaga manusia diperlukan

peralatan dan alat penunjang yang dapat menjamin tercapainya

mutu adukan dan mutu pasangan batu yang baik, serta

memungkinkan ketentuan pekerjaan.

Peralatan tersebut adalah :

A. Cangkul, sekop, gerobak pengangkut / ember, drum, penampung

air, slang air,

B. Plastik pelindung hujan, pipa paralon Ø1/4“, 1“ dan ijuk sesuai

ketentuan dalam gambar kontrak (bila dalam kontrak diperlukan

sebagai suling resapan) dan sebagainya.

C. Kotak pengaduk dari papan tebal 3.0 cm yang ukurannya cukup

untuk pembuatan adukan oleh satu orang pekerja (misalnya

ukuran 60 cm x 100 cm, tinggi 20 cm).

D. Kotak-kotak takaran pasir dan semen dengan ukuran sama

dalam jumlah yang secukupnya sesuai perbandingan kebutuhan

semen dan pasir untuk adukan perekat pasangan batu.

E. Benda-benda lain yang akan digunakan sebagai takaran harus

mendapatkan persetujuan direksi.

4. Lokasi Pembuatan Adukan

Lokasi pembuatan adukan perlu diatur sedemikian rupa agar dapat

menjamin kelancaran pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan

menjamin tercapainya mutu adukan yang baik dan terlindung.

Pengadukan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi konsrtruksi

yang akan dibangun. Pasir dan semen disiapkan terpisah ditempat

kering (lebih tinggi dari tanah sekitarnya ).

Kotak pengaduk dipasang ditempat datar dilokasi yang

memudahkan bagi petugas pengaduk dan pengangkutan adukan

kelokasi bangunan.

Drum air ditempatkan didekat kotak pengaduk kotak – kotak

takaran disiapkan secukupnya dilokasi timbunan pasir dan semen.

Gerobak pengangkutan adukan dan ember disiapkan dekat kotak

adukan kearah konstruksi yang akan dibangun.

Page 23: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 23

5. Kotak Adukkan

Adukan dibuat dengan perbandingan 1 bagian semen dan 4 bagian

pasir (1 Pc : 4 Ps ) dengan urutan–urutan pekerjaan dan ketentuan

sebagai berikut :

A. Masukkan dan ratakan 2 takar pasir dalam kotak pengaduk, disusul 1 takar

semen dan 2 takar pasir berikutnya.

B. Adukan campuran kering (tanpa air) dengan cangkul sampai rata (homogen)

C. Tuangkan air sedikt demi sedikit sambil diaduk terus sampai diperoleh

adukan homogen. Adukan sudah baik apabila sudah terlihat lengket dan

tidak terurai saat dituang serta tidak ada yang tersisa diplat cangkul saat

dituang tidak terlalu kering, sehingga mudah digunakan.

D. Pembuatan adukan harus mengimbangi kecepatan pelaksanaan pasangan

batu. Tidak terlambat dan tidak boleh di buat terlalu banyak, adukan harus

sudah dipasang paling lama 1 jam setelah selesai diaduk.

6. Pelaksanaan Pasangan Batu Kali 1pc : 4ps

Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah

yang melekat serta dibasahi dengan air agar ikatan dengan adukan

menjadi kuat. Rongga diantara batu-batu diisi adukan sampai

penuh/mampat. Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai

design/kontrak , suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk

diujung pipa bagian dalam dipasang bersamaan dengan pasangan

batu. Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal

dengan jarak tertentu sesuai gambar design/ kontrak atau petunjuk

Direksi. Pipa suling berikutnya dipasang berselang seling.

Pada permukaan bagian depan atau yang akan tampak, dipasang

batu yang permukaannya agak rata, batu yang dipilh batu belah atau

batu dengan Apabila hujan atau setelah pekerjaan selesai pasangan

sengaja ditutup plastik agar pasangan yang masih baru tersebut tidak

rusak terkena air hujan.

Pelaksanaan pasangan batu harus mengikuti ketentuan-ketentuan

sebagai berikut

A. Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan batu,

pasir dan air dilokasi kerja, kelengkapan peralatan dan alat bantu

seperti kotak penampung adukan, penampung air, plastik

pelindung hujan, tukang batu dan buruh pembantu, tenaga dan

sarana pengangkutan adukan.

B. Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar

design bangunan. Dalam kotak dan hamparkan serta ratakan

pasir setebal 5 - 10 cm sebagai lantai kerja.

C. Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur (oleh juru

ukur ) dan minta persetujuan Direksi bila telah selesai gambar

kontrak.

D. Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau

tanah yang melekat serta basahi dengan air agar ikatan dengan

adukan menjadi kuat.

E. Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan

menghamparkan adukan setebal 3 - 5 cm, kemudian menyusun

Page 24: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 24

batu diatas hamparan dengan jarak 2 - 3 cm (tidak

bersinggungan) pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat

kuat dengan adukan.

F. Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai

penuh/mampat dengan menggunakan sendok adukan.

G. Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak

(pada dinding penahan, sayap bendung dan sebagainya). Suling

dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa bagian

dalam dipasang bersamaan dengan pasangan batu.

H. Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal

dengan jarak tertentu sesuai gambar kontrak. Baris pipa suling

berikutnya (diatasnya) dipasang berselang-seling arah vertikal

I. Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup plastik agar

pasangan yang masih baru tersebut tidak rusak karena air hujan.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran dan volume dalam meter kubik (m3) untuk pembayaran

diperhitungkan sesuai gambar design/gambar pelaksanaan yang

disetujui Direksi. Harga satuan termasuk semua pekerjaan yang

dijelaskan dalam pasal-pasal diatas sampai pencapaian lokasi

setelah pekerjaan pasangan selesai, kecuali suling-suling resapan

diperhitungkan secara terpisah dan merupakan pembayaran sendiri.

8. PIPA RESAPAN (WHEEP HOLE)

Bahan utama dari suling-suling resapan adalah ijuk untuk filter, pipa PVC dengan diameter 1,5” atau 5

cm atau bahan lain apabila ada persyaratan khusus.

Cara pemasangan suling-suling sesuai dengan yang telah diuraikan pada syarat-sayrat pasangan batu

Pengukuran dan Pembayaran

Apabila pekerjaan suling-suling resapan merupakan mata pembayaran sendiri, maka

harga satuannya meliputi pengadaan dan pemasangan bahan-bahan suling termasuk

pengadaan dan pemasangan bahan untuk filter serta satuan volumenya dihitung

permeter (m) terpasang lengkap dengan filternya, keculai apabila tidak merupakan

mata pembayaran sendiri, maka biayanya termasuk didalam harga satuan pekerjaan

pasangan batu.

9. PLESTERAN

Bagian-bagian tertentu dari pasangan batu dan bangunan-bangunan seperti dinding dan lain-lain sesuai

gambar design/kontrak harus di plester. Plesteran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan tiga bagian

pasir ( 1Pc : 3Ps) yang disaring atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar kontrak.

Tebal plesteran dibuat 2 - 3 cm dari permukaan batu, sebelum plesteran dipasang diantara batu-batu

harus dikorek sampai kedalaman 1 - 2 cm dibawah permukaan batu.

Kemudian permukaan pasangan dibersihkan dan disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara

pasangan dan plesteran.

Page 25: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 25

Pengukuran dan Pembayaran

Volume pekerjaan plasteran untuk pembayaran diukur dalam meter persegi (M2) dan

luas plesteran sesuai dalam kontrak yang dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi atau

pengawas.

10. PEKERJAAN PEMASANGAN BATU KOSONG

1. Umum

Pekerjaan yang dilaksanakan untuk pasangan batu kosong berupa pemasangan

batu kosong kering pada tempat yang tercantum dalam gambar atau ditunjukkan

oleh Direksi sesuai dengan spesifikasi ini.

Pasangan batu kosong harus terdiri dari batu belah dan batu pecah yang

ditempatkan pada lapisan dasar sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang

lebih jauh detailnya tercantum dalam gambar atau petunjuk Direksi.

Semua batu belah, batu pecah dan lapisan dasar yang dipakai untuk pasangan

batu kosong yang ditentukan dalam persyaratan ini harus disediakan oleh

kontraktor sesuai dengan ketentuan tentang batu, kerikil dan lapisan dasar.

Berat batu yang dipakai antara 10 – 30 Kg dan tidak kurang dari 50% harus

mempunyai berat diatas 20 Kg. Batu harus dibelah sedikitnya pada satu sisi

sehingga didapat bentuk yang relatif seperti kubus.

Penyedia harus menyediakan dan menempatkan pasangan batu kosong pada garis

ketinggian dan ketebalan seperti yang terlihat pada gambar atau menurut

petunjuk Direksi. Untuk bangunan dengan lebar aliran lebih dari 1,5 m, pasangan

batu kosong tersebut dibuat paling tidak 2 m kearah hulu dan 3 m kearah hilir

bangunan. Untuk lebar aliran kurang dari 1,5 m pemasangan sesuai dengan

petunjuk Direksi.

Batu yang digunakan harus keras, padat, dan tahan lama. Batu hasil galian dan

batu kali dapat digunakan untuk pasangan batu kosong. Lokasi sumber material

batu harus disetujui Direksi. Ukuran batu kosong tidak boleh kurang dari 20 cm

dan tidak boleh lebih besar dari 30 cm. Kecuali ditetapkan dalam gambar atau

menurut petunjuk Direksi.

Sebelum memasang batu kosong, lapisan pasir bergradasi baik harus dibuat

terlebih dahulu sebagai dasar pasangan batu kosong kemudian dapat dituangkan

diatas lapisan pasir tersebut diatas.

2. Pemasangan

Pasangan batu kosong harus dibuat pada pondasi yang kuat dan pada garis dan

arah yang tercantum dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi. Lubang-lubang

pada pondasi harus diisi oleh bahan yang baik dan dipadatkan lapis per lapis

setebal 15 cm. Bila pondasinya telah disetujui oleh Direksi, maka lapisan dasar

berupa lapisan saringan pasir setebal 7,5 cm dan lapis saringan kerikil diatasnya

setebal 12,5 cm atau seperti tercantum dalam gambar, harus dibuat. Bahan

saringan pasir dan kerikil harus menurut spesifikasi teknik. Lapisan dasar harus

Page 26: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 26

diletakkan dengan tebal yang sama dan cukup rata, meskipun demikian menjadi

pondasi yang kuat untuk pemasangan batu belah dan batu pecah.

Batu belah dan batu pecah yang dipakai dalam pasangan batu kosong harus

diletakkan pada lapisan dasar dengan cara sedemikian rupa sehingga pasangan

batu kosong yang selesai dikerjakan menjadi stabil dan tidak akan longsor.

Rongga besar yang terbuka diantara batu pecah harus dihindari. Harus

diusahakan agar semua batu belah dapat dijamin dan dipasang dengan baik pada

bidang yang datar. Batu belah harus diletakkan demikian rupa sehingga tidak

menonjol diatas garis yang dicantumkan dalam gambar atau menurut petunjuk

Direksi. Semua celah dalam pasangan batu kosong harus diisi (dikunci) dengan

batu pecah yang baik. Banyaknya batu pecah yang dipakai tidak boleh melebihi

volume yang dibutuhkan untuk mengisi rongga diantara batu belah.

Lapisan ijuk diatas pondasi dapat dipakai sebagai lapisan dasar sesuai dengan

persyaratan atau menurut petunjuk Direksi.

Lapisan penutup harus dibuat pada bagian atas pasangan batu kosong dengan

kemiringan yang layak sehingga dapat memperkuat lapisan atas pasangan batu

kosong. Lapisan penutup harus terdiri dari batu pelat pilihan yang lebar

diletakkan pada jalur dan arah yang sesuai dengan gambar atau menurut petunjuk

Direksi.

Kelebihan / tambahan pada tepi pasangan batu kosong yang horizontal dibuat

selebar 30 cm dari batu-batu yang terpilih.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan batu kosong tersebut dibuat

berdasarkan volume yang dilaksanakan sesuai gambar mengikuti petunjuk

Direksi.

Pembayaran untuk pasangan batu kosong tersebut dibuat berdasarkan harga

satuan per meter kubik pada Daftar Kuantitas dan harga yang mencakup semua

biaya pengadaan, pengangkutan dan pemasangan batu kosong termasuk biaya

lain untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

11. PEKERJAAN BETON

1. Umum

Beton dipakai pada pekerjaan tubuh embung, lantai hilir, lantai hulu, bangunan

pengambilan, bangunan pembilas, kantong lumpur, jembatan, dan beton pengisi

pada pekerjaan pintu (secondary concrete), lantai kerja dan lain-lain sebagaimana

ditunjukkan dalam gambar-gambar desain atau sesuai dengan yang ditetapkan oleh

Direksi.

Semua pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan laboratorium dan fasilitas

test beton untuk pemeriksaan kualitas harus dilakukan oleh dan menjadi tanggung

jawab Penyedia seperti ditetapkan di dalam spesifikasi dan gambar atau sesuai

Page 27: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 27

petunjuk Direksi dan bilamana harus dibongkar ataupun diganti juga dengan biaya

dari kontraktor.

2. Bahan

Beton harus terdiri atas campuran semen, pasir dan kerikil, air, serta bahan

tambahan (admixture) bila diperlukan.

A. Semen

Semen yang digunakan adalah semen Portland Cement (PC) type II ASTM C

150 atau PC type ASTM C 150 yang memenuhi syarat Standar Semen Portland

dan harus pada keadaan kering, tidak ada pengumpulan dan pengerasan.

Pembungkus semen cukup kuat dan tahan terhadap benturan keras. Nama dan

merk pabrik, jenis semen, bulan dan tahun pembuatan serta berat bersih pada

setiap kantong harus secara jelas tertulis pada tiap – tiap pembungkus.

Penyedia harus menyerahkan laporan pengujian bahan lengkap untuk semen

itu sebelum dikeluarkan dari tempat produksi. Direksi akan melakukan

pengujian sesuai dengan standar yang sesuai dan dapat juga membuat setaipa

pengujian lanjutan yang ia anggap sebaiknya dilakukan atau perlu untuk

menentukan apakah terjadi kerusakan atau tidak pada semen karena sebab

apapun selama dalam pengangkutan atau dalam penyimpanan, pada setiap

datangnya kiriman untuk pekerjaan sebelum dipakai. Semen yang akan

digunakan harus dilakukan pengujian lebih dahulu sehingga diperoleh hasil

yang memuaskan dan diberikan persetujuan untuk pemakaiannya oleh Direksi.

B. Penyimpanan Semen di Lokasi Pekerjaan

Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam

penyimpanan yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai,

dengan pencegahan penyerapan kelembaban yang cukup.

Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh Penyedia harus sesuai dengan

persetujuan Direksi. Cara penumpukan semen tidak boleh lebih dari 13 (tiga

belas) kantong dan jumlah itu akan dibatasi pada 7 (tujuh) kantong. Bila

penyimpanan diperkirakan lebih lama dari 2 (dua) bulan. Semen ini akan

ditumpuk atau disimpan sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk

identifikasi, inspeksi dan pengujian.

Semen yang disimpan lebih dari 1 (satu) bulan pada musim hujan, atau lebih

dari 3 (tiga) bulan pada musim kering, tidak boleh digunakan.

C. Agregat Beton

1. Umum

Semua agregat beton harus disediakan oleh Penyedia dari sumber-sumber

yang disetujui oleh Direksi. Agregat itu harus bebas dari tanah, tanah liat,

kapur, kapur perekat, hama, batu lunak liat berlepengan atau menjadi

busuk, bahan-bahan nabati dan organis, dan kotoran-kotoran lainnya.

Page 28: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 28

2. Kerikil / Batu Pecah

A. Kerikil berkualitas baik dengan diamater minimum 5 mm dan

bergradasi baik dari 5 mm ke ukuran yang lebih besar yang dibutuhkan.

Kerikil harus bersih, keras, padat, tahan lama (tak muda lapuk), tidak

tercampur batuan besar dan

B. Bebas dari lempung, lanau, akar, cabang-cabang pohon, bahan organik,

alkali dan kotoran-kotoran lain yang menurunkan kekuatan beton.

C. Gradasi kerikil didalam pemisahan ukurannya harus sesuai dengan

kebutuhan sebagai berikut :

Ukuran Diameter Ayakan

( mm )

Prosentase

Sendiri

Berat Yang Lolos

Diayak

50

40

25

20

10

5

2

-

-

100

90 - 100

25 - 55

0 - 10

0 - 5

100

95 - 100

-

35 - 70

10 - 30

-

--

D. Prosentase bahan-bahan yang merugikan pada beberapa ukuran kerikil,

tidak akan lebih dari nilai berikut :

Uraian Prosentase Berat

Bahan lolos ayakan

Bahan apung

Gumpalan lempung

Bahan-bahan yang kurang baik lainnya

0.5 %

2 %

1 %

1 %

Jumlah proentase dari semua bahan yang merugikan pada beberapa

ukuran tidak lebih dari 3 % beratnya.

Kerikil tidak diijinkan / ditolak untuk di pakai bila :

1. Kehilangan berat pada test abrasi (ASTM C 131) lebih dari 10 %

untuk 100 kali putaran atau 40 % untuk 500 kali putaran.

2. Kehilangan berat pada penyelidikan dengan test sodium sulfat

(ASTM C88) tidak lebih dari 10,5 %.

3. Berat jenis dalam keadaan kering permukaan kurang dari 2,55

ton/m3

Page 29: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 29

3. Pasir

Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 5 mm. Pasir

harus bersih, keras, padat, tahan lama (tidak mudah laupuk) dan tidak

tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau

dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton. Pasir

dapat dihasilkan dari bahan asli ataupun dari hasil pemecahan batu dengan

melalui pemeriksaan pencucian air.

Modulus kehalusan pasir harus antara 2,3 sampai 3,1. pasir yang dipakai

untuk campuran beton harus mempunya susunan dan sesuai kebutuhan

sebagai berikut :

Saringan Standar

(ASTM Designation E-11)

Prosentase Berat

Yang Lolos Saringan

3/8"

No. 4

No. 8

No. 16

No. 30

No. 50

No. 100

100 %

(95 - 199) %

(80 - 100) %

(50 - 85) %

(25 - 60) %

(10 - 30) %

( 2 - 10) %

Prosentase maksimum bahan yang kurang baik pada pasir sebagai bahan

campuran beton, lebih dari harga sebagai berikut :

Bahan Prosentase Terhadap Berat

- Bahan yang lewat ayakan No. 200

- Benda-benda apung

- Gumpalan lempung

- Jumlah-jumlah bahan yang kurang

baik (seperti : alkali, mika, dll)

3 %

2 %

1 %

2 %

Jumlah prosentase bahan-bahan yang kurang baik itu lebih dari 5 % dari

berat total.

Pasir tidak diijinkan/ditolak untuk dipakai bila :

a. Mengandung kotoran jenis organis.

b. Mempunyai berat jenis kurang dari 2,6 ton/m3

c. Bila 5 (lima) kali Test Sodium Sulfat, bagian yang tertahan pada

ayakan No. 50 beratnya berkurang lebih dari 10,5 %.

d. Pasir harus menghasilkan campuran yang rata dan kelembaban tidak

lebih dari 6 % dengan variasi tidak lebih dari 1 % pada setiap jam.

Page 30: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 30

4. Penyimpanan Agregat

Sarana-sarana perlu dibuat di lapangan untuk penyimpanan tersendiri

batuan-batuan halus dan kasar, dengan cara sedemikian hingga mencegah

kontaminasi beton oleh bahan-bahan asing dan menghindari perusakan dan

kerusakan-kerusakan yang berlebihan, penumpukkan-penumpukkan akan

dibuat dengan sarana-sarana pembuangan yang sesuai untuk menjamin,

sejauh itu dapat dilakukan, bahwa batuan-batuan yang diserahkan kepada

alat-alat takar, mempunyai keseragaman dan kelembaban stabil sedemikian

sesuai petunjuk Direksi.

5. Air

Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar hendaknya

bersih dan bebas dari kotoran, tidak mengandung endapan lumpur, zat-

zat organik, alkali, garam atau pencemaran lainnya yang tidak

diinginkan.

Jika diperlukan oleh Direksi, contoh ini harus diambil dari sumber air di

lapangan dan diuji dengan membandingkan terhadap air suling.

Perbandingan harus dibuat sesuai dengan pengujian kekerasan semen,

berupa waktu pengendapan dan kekuatan tekanan – tekanan mortel.

Kemungkinan tidak dapat diterima bila waktu pengendapan + 30 menit

atau lebih, atau pengurangan dari kekuatan tekan mortel lebih dari 10%

bila dibandingkan dengan kekuatan tekan mortel memakai air suling.

6. Bahan Tambahan

A. Penyedia akan melengkapi dan memakai bahan tambahan campuran

beton (admixture) untuk memperbaiki mutu dan mempermudah

pekerjaan beton dan mortar.

Bahan tambahan lain untuk perbaikan pelaksanaan dan penyelesaian

pekerjaan yang mungkin dipakai harus mendapat persetujuan

Direksi. Bahan tambahan harus disertai dengan spesifikasi pabrik

yang sesuai dengan spesifikasi pabrik.

Direksi akan menolak usulan pemakaian bahan tambahan yang

diajukan Kontraktor bila dianggap bahwa bahan tambahan tersebut

kurang baik dipakai untuk menghasilkan homogenitas tinggi pada

pekerjaan yang bersangkutan.

Kontraktor harus siap bila Direksi menganggap perlu untuk

mengajukan contoh dan melakukan test untuk contoh bahan dan test

bahan tambahan setelah bahan sampai di lokasi pekerjaan.

Kontraktor harus bertanggung jawab pada kesulitan yang timbul

atau kerusakan yang terjadi akibat pemilikan dan pemakaian bahan

tambahan, seperti penundaan, kesulitan pengecoran beton atau

kerusakan beton waktu pembukaan bekisting.

Page 31: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 31

Bahan tambahan lainnya bila dipakai harus memenuhi spesifikasi

yang dibutuhkan seperti berikut :

Bahan Tambahan Spesifikasi

Pengurangan volume udara

Pengurang kadar air

Pertambahan pengerasan awal

ASTM C260 - 77

ASTM C494-82, Type A

ASTM C494-82, Type C & D

B. Kecocokan pemakaian bahan tambahan, dua macam atau lebih yang

dapat dipakai pada campuran beton, harus ditest dengan cara yang

disetujui oleh Direksi.

C. Penyimpanan cairan atau bubuk bahan tambahan untuk beton harus

ditempatkan pada gudang tahan air. Tempat penyimpanan harus

direncanakan di tempat dimana akan digunakan bahan tersebut.

7. Campuran Beton

A. Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil, air dan bila diperlukan

bahan tambahan yang disetujui, semua dicampur sampai merata

sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.

Sebelum mulai penyelidikan campuran beton, Penyedia harus

menyiapkan dan mengajukan rencana kepada Direksi untuk

persetujuan rencana test beton, bahan yang akan dipakai, klasifikasi

(mutu) beton, macam-macam campuran beton, dan prosedur test

harus diikutkan/dilampirkan.

Laporan ini termasuk hasil penyelidikan bahan dan semua lapisan

campuran yang direncanakan. Semua spesi beton, pencetakan di

lapangan dan perawatan sesuai umur yang disyaratkan, harus dibawa

oleh Kontraktor di laboratorium untuk diadakan test tekan.

Semua test harus disaksikan Direksi dan biaya test telah dimasukkan

dalam harga satuan yang ada pada daftar kuantitas test tekan.

B. Bagian campuran dan ketepatan perbandingan air semen harus

dihitung berdasarkan berat dan ditentukan dengan dasar pada

kekuatan produksi beton yang dihasilkan, kemudian pekerjaan,

kepadatan, kekedapan dan ketahanan yang diharapkan tanpa

pemakaian semen berlebihan.

C. Macam campuran beton yang dilaksanakn pada setiap bagian

konstruksi akan dicantumkan dalam gambar. Mutu campuran beton

harus dihasilkan dari dasar kebutuhan berikut :

D.

Page 32: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 32

Mutu

Ukuran

Kerikil

Max (mm)

Penandaan

Lampiran

Kekuatan Tekan

pada 28 Hari

Rata-rata Min.

(kg/cm2)

Slump

(cm)

A

B

C

20

20

40

K. 225

K. 175

K. 125

225 - 205

175 - 155

125 - 105

8 - 12

8 - 10

10 - 12

8. Pencampuran Beton dengan Mesin

Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan

menggunakan mixer (mesin) kecuali untuk pekerjaan yang bersifat

sementara.

Kecuali atas petunjuk atau ijin Direksi, campuran setiap bucket mixer

harus menerus (tidak kurang dari 1,5 menit), setelah semua bahan kecuali

semua pemakaian air dan bahan tambahan ada didalam mixer.

Campuran dengan tangan (manual) tidak akan diijinkan. Kenyataan waktu

operasi pencampuran harus ditentukan oleh Direksi setelah dilakukan uji

coba.

9. Pengangkutan

Cara dan peralatan yang dipakai untuk pengangkutan beton harus dijaga

agar susunan campuran dan kekentalan beton akan terjamin sampai di

lokasi tanpa terjadi penguraian bahan dan slump berkurang sampai

maksimum 2,5 cm, kecuali dengan petunjuk Direksi.

Penambahan air pada beton setelah dikeluarkan dari mixer atau sebelum mengeras tidak

diijinkan.

Untuk pengangkutan beton dapat digunakan dengan peralatan sebagai

berikut :

A. Agitator

Kecepatan pergerakan drum harus antara 2 - 4 putaran per menit, isi

campuran beton di dalam drum tidak boleh lebih dari produksi rata-

rata, atau tidak lebih dari 70 % volume drum.

Atas persetujuan Direksi, truck mixer dapat dipakai sebagai pengganti

agitator truck untuk transportasi dari pusat pengolahan beton.

Jarak antara waktu percampuran semen ke drum mixer sampai ke

tempat pengecoran beton tidak lebih dari 1 jam. Selama

pengangkutan, pemutar harus bergerak menerus dengan kecepatan

seperti tersebut di atas.

Page 33: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 33

B. Pompa Beton

Pipa penghantar harus dipasang sedemikian hingga mudah

dipindahkan. Sebelum pompa beton mulai dioperasikan, kira-kira 1

m³ mortar dengan perbandingan campuran antara air, bahan

tambahan, semen dan pasir yang sama seperti yang direncanakan

untuk campuran beton harus dilewatkan pada pipa untuk pembasahan.

Pipa harus dipasang selurus mungkin. Booster udara tidak harus

dipakai untuk penghantar beton.

10. Peluncuran

Pada umumnya, transportasi beton dengan memakai peluncur tidak

diizinkan kecuali dengan persetujuan dari Direksi.

Peluncur harus berpenampang setengah bulat dan harus mempunyai

kemiringan tetap untuk memberikan aliran beton yang mudah tanpa terjadi

penguraian. Ujung bawah peluncur harus diberi peluncur terjun tidak

kurang dari 0,6 meter tingginya untuk menghindari terjadi penguraian pada

jatuhnya beton. Peluncur harus dilindungi dari penyinaran matahari

langsung.

11. Pengecoran

A. Umum

Semua peralatan pengecoran beton dan cara kerja harus mendapat

persetujuan Direksi. Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum

semua bekesting, penulangan, dan pemasangan sambungan

dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi.

Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi akan

diminta untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya Penyedia.

Kecuali atas ijin Direksi, tidak boleh ada beton yang dicor pada waktu

hujan dan tidak boleh dicor pada aliran air.

B. Persiapan Pengocaran

1. Kecuali atas petunjuk Direksi, semua air harus dikeluarkan dari

lokasi beton sebelum pengecoran. Beberapa air yang mengalir

pada permukaan galian harus dicegah, dengan cara lain yang

disetujui Direksi.

2. Sebelum mengecor beton di atas tanah, bahan yang meresap air

(porous) pada permukaan pondasi harus dikeluarkan atau

dipadatkan dengan memakai mesin atau tanpa sampai kedap dan

didapatkan permukaan pondasi yang seragam.

C. Temperatur Beton

Temperatur beton tidak lebih dari 32 C selama tahapan campuran

sampai penyiraman.

Page 34: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 34

Bila beton dicor pada saat cuaca menjadikan temperatur beton lebih

dari 35 C, atas penentuan Direksi, Penyedia harus memakai bahan

tambahan untuk mengurangi air guna mencegah akibat yang kurang

baik pada beton yang disebabkan oleh temperatur tinggi.

D. Cara Pengecoran

1. Setelah permukaan disiapkan dengan baik, permukaan horizontal

pada siar pelaksanaan (construction joint) pada beton harus

dilapisi dengan mortar setebal 1 cm dengan campuran seperti

beton yang dicor tanpa kerikil.

2. Direksi akan berhak membatalkan pengecoran beton pada

beberapa kejadian sebagai berikut :

3. Bila pelaksanaan pencampuran belum mulai dalam 30 menit

setelah semen dituangkan pada pasir dan kerikil.

4. Bila lebih dari 30 menit berlalu antara penuangan dari mixer dan

pengecoran beton tanpa menggerak-gerakkan mixer.

5. Bila lebih dari 1,5 jam berlalu antara penuangan semen pada pasir

dengan kerikil dan pengecoran beton.

6. Bila keenceran beton (slump) berkurang 2,5 cm atau dianggap

oleh Direksi tidak benar selama waktu setelah penuangan dari

mixer dan sebelum pengecoran beton.

7. Beton harus disimpan dengan cara sedemikian agar tidak terjadi

penguraian dan dicor dengan tidak memikul keras pada

penulangan, sambungan atau cetakan yang dibuat untuk

konstruksi.

8. Beton tidak diijinkan dijatuhkan bebas lebih dari 1,5 m dan tinggi

yang lebih dari 1,5 m harus diturunkan melalui saluran miring

atau terjunan yang disetujui oleh Direksi agar tidak menimbulkan

penguraian pada waktu pelaksanaan pengecoran.

E. Pengecoran Beton di Air

Pengecoran beton di air tidak diijinkan, kecuali dengan persetujuan

khusus dari Direksi. Untuk pekerjaan ini maka campuran dan

pengecoran beton harus menurut ketentuan sebagai berikut :

1. Banyaknya semen tidak kurang dari 400 kg/m3 beton

2. Banyaknya pasir yang dibutuhkan biasanya 45 % sampai 50 %

dari berat bahan mengisi (pasir dan kerikil).

3. Diameter maksimum kerikil harus 40 mm

Page 35: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 35

4. Kelelahan (slump) beton harus antara 8 – 12 cm

5. Tidak ada air mengalir yang diijinkan

6. Air harus dipompa keluar setelah selesai pengerasan beton

F. Perawatan

Semua beton yang dicor harus dirawat dengan cara yang disetujui

oleh Direksi. Beton tidak boleh kehilangan kelembaban dalam 4 hari

pertama setelah pengecoran dan permukaannya harus selalu dalam

keadaan basah.

Selama masa perawatan, beton harus dilindungi dari abrasi, getaran

dan kerusakan yang diakibatkan lalu lintas. Sebelum mengeras beton

harus dilindungi dari air hujan dan aliran air.

Biaya untuk penyelesaian dan pemakaian bahan yang digunakan

untuk perawatan beton harus sudah termasuk dalam harga satuan

penawaran.

G. Perbaikan Beton

A. Kontraktor harus memperbaiki semua ketidak sempurnaan

permukaan beton menurut spesifikasi yang dibutuhkan.

Kecuali dengan persetujuan Direksi, perbaikan ketidak

sempurnaan pada cetakan harus diselesaikan dalam waktu 24 jam

setelah dibongkar.

Perbaikan harus dilakukan oleh tenaga ahli beton dan disetujui

oleh Direksi.

B. Beton yang rusak akibat berbagai sebab seperti beton tidak rata,

patah dan beton yang disebabkan oleh tekanan permukaan yang

berlebihan, harus dibongkar dan diganti agar didapatkan permukaan

yang rata dan lurus.

Semua bahan yang dipakai pada perbaikan beton harus menurut

spesifikasi yang dibutuhkan.

Biaya dari semua bahan, tenaga dan peralatan yang dibutuhkan

untuk perbaikan beton harus ditanggung oleh Kontraktor.

H. Uji Beton

1. Umum

Cara yang dipakai pada pengujian dari contoh beton, pembuatan,

perawatan, baik dilapangan atau dilaboratorium harus mengikuti

dengan standar yang berlaku seperti PBI 1971, ATM C 172,

ASTM C 31, ASTM C 192, ASTM C 39.

Page 36: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 36

2. Periode Pengujian

Uji beban yang dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari

harus dibuat pada silinder berdiamater 10 cm tinggi 30 cm untuk

setiap campuran, dengan korelasi kekuatan antara 7 hari dan 28

hari harus dibuat di laboratorium.

3. Jumlah Uji Silinder

Jumlah test dibuat berdasarkan kondisi yang bervariasi sebagai

berikut :

Uraian

Minimum

Jumlah

Benda Uji

Test Tekan

(Dia. = 0.10cm,

h = 30 cm) 7 hari 28 hari

* Sampai selesai dari

setiap macam

campuran

* Untuk setiap 5 M³ atau

setiap periode

pengecoran beton

6

2

3

1

3

1

12. CETAKAN DAN PENEYELESAIAN AKHIR

1. Umum

A. Cetakan harus dapat dipakai dimanapun dibutuhkan atau bagian yang

ditunjukkan oleh Direksi untuk pembatas dan pembentuk beban letak dan

elevasinya sesuai dengan dibutuhkan.

B. Cetakan harus terbuat dari logam, kayu, lapisan plywood atau papan rata

dalam kondisi baik yang mempunyai kekuatan cukup dan kaku untuk

memikul beton dan menahan lenturan dari kondisi rata, dan harus

dilindungi permukaannya menurut kebutuhan pelaksanaan. Permukaan

cetakan yang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku dan cukup

kedap untuk menahan kehilangan mortar.

C. Bahan pelapis cetakan kayu berkualitas baik dan harus diperbaiki atau

dicat yang tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak permukaan

beton.

D. Bilamana diminta Direksi, Penyedia harus mengajukan gambar rencana

cetakan dan mendapat persetujuan Direksi sebelum pembuatan cetakan

dilakukan.

Page 37: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 37

2. Pemasangan dan Persiapan

A. Cetakan harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang

mendatar, tegak dan pertemuan antara kedua permukaan harus rata.

B. Sebelum pengecoran beton, semua cetakan harus kaku, kedap dan sesuai

pada tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu potongan, serbuk

gergaji, gumpalan mortar kering, benda asing dan genangan air harus

dibuang dari antara cetakan. Cetakan harus berpermukaan baik dengan

dilapisi minyak cetakan (form oil) atau yang sejenis sebelum penulangan

diletakkan dan setujui oleh Direksi.

C. Cetakan yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara dan diperbaiki

kondisinya dan harus dibersihkan sebelum dipakai kembali. Cetakan untuk

permukaan bagian luar (exterior) pada dinding harus tetap bersih.

3. Pembongkaran Cetakan

Penyedia harus bertanggung jawab bahwa pembongkaran cetakan pada waktu

umur beton untuk mencapai kekuatan tekan cukup sudah terlampaui. Meskipun

demikian tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan Direksi dan waktu

pembongkaran cetakan harus mengingat waktu minimum seperti yang tersebut

dalam tabel dibawah ini :

Lokasi

Waktu Standar

untuk

Pembongkaran

Persentase

Sisi dalam gelagar, balok, rangka

Plat lantai

Dinding

Kolam

Sisi balok dan semen permukaan vertical

14 hari

14 hari

1 hari

2 hari

1 hari

8 %

70 %

25 %

40 %

25%

Sambungan – sambungan harus dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan

pembongkaran cetakan tanpa harus mengetuk dengan palu dan tanpa merusak

permukaan beton.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran volume pekerjaan cetakan dibuat per satuan luas meter persegi

termasuk perancah, dari luas permukaan cetakan yang dilaksanakan sesuai

dengan gambar, Spesifikasi atau ketentuan Direksi.

Pembayaran untuk cetakan beton seperti di atas sudah termasuk dalam harga

satuan beton, seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga,

mencakup semua ongkos untuk pengadaan pekerja, material dan peralatan

pelaksanaan termasuk biaya pelumas cetakan, pemasangan, pembongkaran

cetakan, perancah, pemindahan dan semua jenis pekerjaan yang diperlukan.

Page 38: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 38

13. PENULANGAN

A. Umum

Besi tulangan bulat berulir maupun bulat biasa, harus sesuai dengan ketentuan

standar dalam tabel berikut ini :

Uraian Batang Bulat Berulir Batang Bulat Biasa

Tensile strength, kg/mm2

Pemanjangan %

Yield point kg/cm2

49 – 63

14 atau lebih

2400 atau lebih

49 – 63

16 atau lebih

2400 atau lebih

Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang melintang sama

disetiap bagian besi tulangan itu. Diameter rata – rata besi tulangan yang

digunakan dilokasi pekerjaan tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua)

% diameter yang telah ditentukan. Besi tulangan harus bersih dari serpihan,

minyak, kotoran dan cacat – cacat pembuatannya.

Bila diminta oleh Direksi, Penyedia harus menyerahkan 3 copy daftar besi

tulangan yang dikeluarkan oleh pabrik untuk mendapatkan persetujuan sebelum

mendatangkan besi tulangan di lokasi pekerjaan, dan mutu besi tulangan harus

sesuai dengan spesifikasi dan copy daftar tulangan tersebut.

B. Penempatan Tulangan

1. Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau dimana

ditentukan oleh Direksi.

2. Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar. Atas dasar persetujuan

Direksi. Penyedia dapat mengubah tempat jarak dan mungkin spasi tulangan

ditambah ditempat lain dari yang terlihat pada gambar. Dipindahkannya spasi

atu ditambahkannya spasi dengan persetujuan Direksi, akan termasuk

perhitungan volume pembayaran penulangan.

3. Penempatan tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan

akan diperiksa untuk penyesuaian dengan kebutuhan ukuran, bentuk, panjang,

spasi, letak dan jumlah yang dipasang.

4. Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan

permukaan beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karat berat,

kotoran, lemak atau bahan asing yang menurut pendapat Direksi dapat

menunggu kekuatan beton,. panjang impitan pada penyambungan tulangan

harus sesuai dengan ketentuan PBI.

5. Penulangan harus ditempatkan dengan teliti dan pada posisi yang tepat dengan

menggunakan kawat tidak kurang dari diameter 0,9 mm pada pertemuan

tulangan dan diikat pada penyangga dan penjaga jarak (spancer) agar tidak

berubah selama pengecoran beton.

Page 39: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 39

C. Penyambungan Besi Tulangan

Jika perlu sambungan besi tulangan dibuat lain dari pada yang ditunjukkan

didalam gambar, posisi dan metode dari sambungan harus ditentukan dari

perhitungan kekuatan yang disetujui oleh Direksi. Panjang sambungan yang

bersusun harus sesuai dengan tabel – tabel dibawah ini :

Diameter Batang

(mm) 10 12 16 19 22 25 28 32

Panjang minimum

dari sambungan yang

tersusun (cm)

43

43

45

63

84

109

136

177

D. Selimut Beton untuk Tulangan

Bila tidak ditunjukkan dalam gambar atau ditetapkan oleh Direksi, maka tabel

dibawah ini dipakai untuk menetapkan tabel selimut beton yang diperlukan

untuk besi tulangan diukur dari sisi luar besi.

No

. Jenis Bangunan

Bagian

Dalam

( cm )

Bagian

Luar

( cm )

Bagian

Tidak

Terlihat

( cm )

1.

2.

3.

4.

5.

Lantai

Dinding

Balok

Kolom

Bangunan yang langsung menyentuh

tanah atau dipengaruhi cuaca

1,0

1,5

2,0

2,5

5,0

1,5

2,0

2,5

3,0

-

2,0

2,5

3,0

3,5

-

Pengukuran dan Pembayaran

Perhitungan pengukuran untuk pembayaran semua pengadaan dan pemasangan

besi tulangan, dibuat berdasarkan berat rencana besi tulangan yang dilaksanakan

dalam beton sesuai dengan gambar atau petunjuk oleh Direksi.

Tabel berikut memperlihatkan daftar berat satuan besi tulangan beton sesuai

dengan diameternya.

Page 40: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 40

1. Besi Tulangan Berpenampang Bulat

Diameter

Batang

( mm )

6 10 12 16 19 22 25 28 30 32

Berat

Satuan

( kg/m )

0,222 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 5,55 6,31

2. Batangan Bulat Berulir

Diameter

Batang

( mm )

D-10 D-12 D-16 D-19 D- 22 D-25 D-28 D-32

Berat

Satuan

( kg/m )

0,560

0,995

1,56

2,25

3,04

3,98

5,04

6,23

Bahan – bahan yang dipakai untuk mengikat tulangan, tidak diperhitungkan

dalam pembayaran. Pajang sambungan gambar, atau yang ditentukan

Direksi akan diperhitungkan dalam pembayaran.

Kecuali untuk pekerjaan beton pra cetak sebagaimana ditentukan dalam

spesifikasi, pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan besi tulangan

akan dibuat dalam harga satuan perkilogram seperti yang tercantum dalam

Daftar Kuantitas dan Harga, mencakup biaya upah kerja, material dan

peralatan, termasuk biaya – biaya pengangkutan, penempatan, penurunan,

penyimpanan, pemotongan, pengikatan, pembersihan, pemasangan dan

penempatan pada posisinya untuk semua besi tulangan seperti yang

diperlihatkan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.

14. WATER STOP DAN JOINT FILLER

Penyedia harus menyediakan dan memasang water stop dan joint filler dalam

bentuk dan ukuran sebagaimana ditentukan dan pada tempat-tempat yang

diperlihatkan dalam gambar-gambar atau sebagaimana ditentukan Direksi.

Semua sambungan di lapangan dan hubungan-hubungan water stop dan joint filler

hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan hubungan yang kedap air

dengan segala cara sebagaimana dispesifikasikan pabrik pembuat water stop dan

joint filler.

Page 41: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 41

A. Tulangan Pada Sambungan Konstruksi

Dalam sambungan-sambungan konstruksi dan ekspansi, batang pantek (angker)

harus disediakan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar-gambar atau

sebagaimana ditentukan oleh Direksi.

Suatu batang pantek (angker) harus merupakan suatu batang lurus, bulat

berprofil dari kepanjangan 100 cm dan diameter 22 mm, kecuali diperlihatkan

lain secara khusus dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.

Panjang setengah dari batangan pantek harus ditutup dengan pipa PVC

diameter 25 mm bahan-bahan lain yang disetujui untuk mencegah pengikatan

dan harus ditetapkan pada jarak-jarak sebagaimana diperlihatkan pada gambar-

gambar atau sebagaimana ditentukan oleh Direksi. Setengahnya yang lain harus

diikat kuat pada suatu sisi dari sambungan.

B. Block Out Beton

Blockout-blockout beton harus dibentuk dimana pekerjaan logam dan

berbagai pekerjaan lain yang ditentukan oleh Penyedia harus dipasang

oleh Penyedia. Tempat dimana harus blockout-blockout, permukaan permukaan

beton harus dipahat, dibuat kasar, dibersihkan dan dibiarkan lembab paling

sedikit 4 (empat) jam.

Bila blockout-blockout diisi dengan beton sebagaimana ditentukan diatas, harus

memperlihatkan kondisi-kondisi bahwa beton yang baru ditempatkan telah

terikat dengan kuat pada beton yang ditempatkan sebelumnya dan bahwa

adhesi penuh antara beton dan pekerjaan besi dan pekerjaan - pekerjaan lainnya

dalam blockout-blockout diperoleh. Biaya untuk membuat dan mengisi kembali

blockout harus dimasukan dalam harga satuan dari beton-beton masing-masing

dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Pengukuran dan Pembayaran

2. Beton

Pengukuran kuantitas pekerjaan beton diukur menurut garis bangunan dan

dimensi yang tertera dalam gambar-gambar desain atau menurut perintah

Direksi.

Dalam hal ini pengukuran pekerjaan beton volume rongga pemampatan,

bukaan, pipa-pipa keliling, pekerjaan kayu dan pekerjaan besi, kecuali besi

tulangan beton, angker baut dan batang akan dikurangkan dari jumlah

kuantitas pekerjaan.

Pembayaran pekerjaan beton dihitung menurut harga satuan per m³ pada

Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan harus sudah mencakup biaya

upah kerja, bahan, alat-alat kontruksi yang diperlukan berikut biaya untuk

pengujian agregat dan beton, pengadukan, penempatan dan penyelesaian

perancah dan cetakan, pengadaan dan pemasangan tulangan, pengeringan

lokasi dan genangan air, dan biaya-biaya lain yang sewaktu-waktu harus

dikeluarkan, termasuk juga untuk perbaikan kerusakan beton.

Page 42: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 42

3. Water Stop

Pengukuran kuantitas pekerjaan "Water Stop" dilakukan untuk setiap meter

panjang dari "Water Stop" yang terpasang diukur sepanjang garis tengah

(as) dari "Water Stop" sesuai dengan gambar-gambar.

Pembayaran untuk "Water Stop" dihitung menurut harga satuan seperti

yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, jenis pekerjaan pada

penawaran.

Harga satuan harus sudah mencakup semua biaya pengadaan dan

pemasangan dan biaya-biaya lain pekerjaan tekait.

4. Joint Filler

Pengukuran kuantitas pekerjaan "Joint Filler" dilakukan untuk setiap meter

panjang terpasang pada bagian sambungan konstruksi seperti pada gambar

Pembayaran Joint Filler dihitung menurut harga satuan seperti tercantum

dalam Daftar kwantitas dan harga, jenis pekerjaan dan penawaran.

Harga satuan sudah termasuk semua biaya pengadaan, pemasangan dan

biaya lain-lain terkait.

5. Dowell Bar

Pengukuran kuantitas Tulangan pada sambungan konstruksi tulangan pada

sambungan konstruksi atau "Dowell Bar" diukur jumlah batang yang

dipasang di setiap sambungan seperti diperlihatkan pada gambar-gambar

atau menurut perintah Direksi.

Pembayaran dihitung menurut harga satuan per buah pada Daftar Kuantitas

dan Harga.

Harga satuan harus sudah mencakup biaya untuk pengadaan dan

pemasangan yang disyaratkan termasuk pengadaan dan penyediaan bahan

penutup/pelapis seperti pipa PVC dan biaya-biaya lain yang diperlukan.

6. Pekerjaan Besi

A. Bahan Besi

- Baja konstruksi (plat dan profil) harus baik, baru, hasil produksi

pabrik yang terdaftar dan setara dengan mutu baja Bj 41.

- Besi tuang harus bebas cacat/retak, perbaikan retak-retak dengan las

atau lainnya tidak diperkenankan.

- Baut, keling dan washers harus dari pabrik yang terdaftar dan harus

setara baut dan keling yang berhubungan dengan air harus

digalvanisir.

- Las harus dikerjakan dengan halus, rapi, penuh dan bersih.

Pekerjaan las yang tidak sempurna tidak dapat diulang/dipertebal,

tetapi las tersebut harus dibersihkan dan baru dapat dilas kembali.

- Kawat las yang dipakai adalah kawat las RB-26, diamater 4 mm

dengan kekuatan tarik 4.760 kg/cm2 atau type yang sejenis.

Page 43: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 43

- Pipa besi untuk sandaran harus berukuran standar pipa dengan

“heavy duty galvanized coating”.

- Pemakaian karet atau bahan lain untuk seals guna merapatkan

valve-valve harus sesuai dengan persyaratan. Bahan-bahan seal,

harus kuat cocok dengan cuaca di Indonesia dan bila terendam

dalam air secara terus menerus dan kuat terhadap pengaruh sinar

matahari, dapat dipakai bahan karet sintetik atau plastik yang

memenuhi persyaratan.

- Seals diatas harus sedemikian sehingga mudah dipasang atau

diganti, dengan baut-baut yang dipakai harus tahan terhadap korosi.

- Semua bagian harus dibuat secara presisi sesuai standar industri,

untuk memudahkan perakitan, pemasangan dan pemindahan. Dalam

pelaksanaannya ukuran harus dilebihi secukupnya sesuai petunjuk

Konsultan Pengawas, sedemikian hingga tidak ada dimensi yang

kurang.

7. Gambar Kerja dan Perhitungan

a. Penyedia harus menyerahkan di dalam penawarannya detail spesifikasi

dari semua peralatan yang harus dipasang. Spesifikasi yang diserahkan

harus dimasukkan dalam Dokumen Kontrak.

b. Penyedia juga harus menyiapkan detail gambar kerja 2 set untuk semua

bagian pekerjaan dalam bentuk yang dikehendaki oleh Konsultan

Pengawas, untuk tiap bagian pekerjaan tersebut.

c. Penyedia juga harus membuat perhitungan untuk semua komponen

bangunan hubungan sambungan las, angker, baut dan sebagainya,

meskipun terlihat dalam gambar. Perhitungan tersebut harus dibuat

sesuai standar yang akan ditentukan oleh Pemimpin Proyek/Konsultan

Pengawas.

d. Penyedia harus menyerahkan perhitungan tersebut 4 minggu dimulainya

pekerjaan, 2 set untuk disetujui Konsultan Pengawas.

e. Dalam penyerahan pekerjaan, Penyedia harus menyerahkan dalam

waktu 4 minggu semua gambar kerja, perhitungan-perhitungan dan

sebagainya dalam 4 set lengkap dengan semua perubahan/tambahan

yang telah dikerjakan dalam pemasangan dan pembuatannya.

Page 44: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 44

8. Pekerjaan Las

a. Semua kegiatan, sejauh mungki harus dilakukan didalam/sekitar

wilayah proyek.

b. Mutu dan penyelesaian harus sesuai dengan kenyataan praktek dalam

pekerjaan konstruksi baja modern. Bahan pada pekerjaan besi harus

dijaga bersih dan terlindung dari pengaruh cuaca sejauh

memungkinkan.

c. Lubang baut harus betul-betul bulat.

Ukuran dari lubang baut tidak boleh dari 2 mm lebih besar dari diameter

nominal (ditetapkan) dari baut dan harus menciptakan putaran yang pas

dengan baut.

d. Jika mungkin, mesin dengan “fixed drilling line” harus digunakan.

Lubang-lubang pada dasar plat untuk baut lebih besar 0,25 mm. Gerigi-

gerigi pada permukaan luar harus dihilangkan.

e. Panjang uliran baut harus sedemikian sehingga seluruh diameter tangkai

berada dalam daerah geser (shearzone).

f. Baut harus menonjol paling panjang satu panjang uliran dengan

minimum 3 mm dan maksimum 10 mm setalah penggeseran dari mur.

Dibawah mur pada baut jangkar dan dibawah semua kepada baut dan

mur, harus dilengkapi ‘heavy duty washer”.

g. Jika baut digunakan pada permukaan yang miring, harus menggunakan

“bevelled washer”. Kepala dari mur harus diputar benar, dengan kunci

inggris yang cocok dan dengan panjang tidak kurang dari 0,30 m.

h. Sebelum dimulainya pengelasan, Penyedia harus membuat dan

menyerahkan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui, program

lengkap yang menunjukkan:

9. Type pengelasan.

1. Klasifikasi bahan untuk pengelasan, termasuk ukuran-ukuran yang

diperlukan untuk mewujudkan dimensi spesifikasi setelah pengelasan.

Sesudah pengelasan semua ceceran las harus dibersihkan dan semua

lubang, pori dan berkas-berkas terbakar harus diperbaiki.

2. Pemeriksaan dengan semprotan cairan kimia dan ultra sonic (dipilih

secara acak) akan digunakan pada sambungan-sambungan sebagaimana

ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas. Semua las/sambungan yang

ditolak Konsultan Pengawasan harus diperbaiki dan pekerjaan

pengelasan harus berlangsung secara menerus.

Page 45: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 45

Tebal Plat

(mm)

Diameter Kawat Las

(mm)

Aliran Listrik

(A)

2 - 4

4 - 6

9 - 10

11 - 15

15 - 20

3/32" (2,381 mm)

1/8" (3,175 mm)

5/32" (3.870 mm)

5/32" (3.870 mm)

3/16" (4,763 mm)

35 - 90

60 - 125

95 - 160

95 - 160

- 200

10. Pemasangan

a. Penyedia harus memasang semua bagian dari pekerjaan seperti

ditunjukkan pada gambar yang disetujui atau atas petunjuk Konsultan

pengawas ditempat pekerjaan termasuk semua alat-alat pelengkap

seperti baut angker, penahan, seal dan sebagainya.

b. Semua item yang ditanam dalam beton harus kaku dan teliti sebelum

dan selama pengecoran,. Semua penunjang dan sebagainya harus

dikerjakan oleh Penyedia.

c. Dinding plat sandaran dan ambang harus digrouting sesudahnya seperti

ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Konsultan Pengawas.

d. Grouting harus dilaksanakan dengan metode yang disetujui oleh

Konsultan Pengawas.

e. Pada penyelesaian pekerjaan semua bagian harus dibersihkan dan

dirapihkan.

Penyedia harus memindahkan semua kelebihan bahan-bahan dari

tempat pekerjaan yang disetujui Konsultan Pengawas.

Semua penumpu, roll penumpu harus diberi gemuk kental (hard

grease), seal, untuk menjaga rembesan air atau cairan lain.

Semua gear-reducer tertutup harus diisi secukupnya dengan minyak

pelumas, sesuai persyaratan. Gear-reducer terbuka harus diberi gemuk

kualitas baik pad giginya (graphite grease).

f. Penyedia harus menyediakan persediaan pelumas yang cukup untuk

digunakan selama jangka waktu pemeliharaan.

Page 46: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 46

11. Test dan Garansi

a. Setelah selesainya pekerjaan, peralatan harus siap untuk ditest dengan

disaksikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas.

b. Jika ada bagian dari pekerjaan gagal dioperasikan maka harus

dilakukan perbaikan sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh

Konsultan Pengawas.

c. Pada saat penyerahan pekerjaan, Penyedia harus menyerahkan garansi

tertulis untuk jangka waktu 1 tahun untuk semua pekerjaan, baik yang

meliputi perbaikan kerusakan yang mungkin terjadi dalam jangka

waktu ditentukan Pejabat Pembuat Komitmen/Konsultan Pengawas,

tanpa adanya biaya tambahan.

15. PEKERJAAN PINTU DAN BAGIAN KELENGKAPANNYA

1. Umum

a. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini menguraikan perencanaan, pabrikasi, pengadaan, pengujian,

finising, pengecetan, pengeriman kelokasi pekerjaan, penyetelan, pengujian-

pengujian di lokasi dan pemesan dari bagian kelengkapan pintu. Semua

peralatan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan spesifikasi, disertai

gambar-gambar dan jadwal waktu tender.

b. Perencanaan dan Tegangan Yang Terjadi

Seluruh bagian perencanaan, dimensi dan material dibuat sedemikian hingga

tidak rusak saat menerima beban yang paling berat, akibat lenturan dan akibat

getaran maupun gesekan yang dapat mempegaruhi operasi peralatan.

Mekanisme alat harus dikonstruksi sedemikian rupa hingga bebas dari

kemacetan akibat korosi atau karat.

Bagian yang dapat dibuka perlengkapannya untuk keperluan servis atau

penggantian suku cadang, harus dilapis dengan bahan-bahan anti karat. Tipe

bahan dan ukuran lapisan anti karat dibuat sedemikian hingga aman dan

dapat menahan beban kinetic, temperature dan semua beban akibat para

pekerja pada saat memasang atau menghapus lapisan anti karat tersebut

dalam jangka waktu tertentu selama pemakaian peralatan.

Harus dicatat bahwa spesifikasi dan gambar yang ada hanya memperlihatkan

keadaan umum perlatan dan dimensi-dimensi yang ada, tidak menguraikan

secara rinci perlatan yang harus disediakan. Adanya alternative lain hasur

dipertimbangkan. Gambar yang menunjukan garis besar bangunan dimana

perlatan akan dipasang harus disiapkan oleh Kontraktor.

Page 47: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 47

A. Tropikalisasi

Didalam memilih material dan perlengkapan peralatan yang akan digunakan

harus dapat beroperasi pada iklim tropis dan lembab. Penggunaan material-

material dan kelengkapannya harus melalui persetujuan Direksi. Bila perlu

semua ruang pengontrol dan pengatur gerakan gigi dilindung dari gangguan

binatang-binatang kecil.

B. Penggantian Terhadap Material dan Peralatan

Penyedia tidak boleh melakukan penggantian peralatan dan material yang

telah ditentukan dalam spesifikasi ini tanpa persetujuan Direksi. Penggantian

peralatan yang rusak atas permintaan Pemberi Tugas, tidak akan ada

tambahan biaya seperti yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.

C. Label dan Papan Instruksi

Semua label, data, papan instruksi dan pelat instruksi peralatan harus dibuat

dalam bahasa Indonesia atau Inggris atau mengikuti petunjuk Direksi.

D. Gambar-Gambar Yang Harus Diserahkan oleh Penyedia

Pemberi tugas tidak menyediakan gambar-gambar selain gambar-gamabr

Dokumen Pelelangan, dan Penyediar harus membuat gambar-gambar detail

secara lengkap yang diperlukan fabrikasi pintu-pintu dan perlengkapannya.

Sebelum melaksanakan pembuatan peralatan, criteria perencanaan,

perhitungan, gambar-gambar dan diagram yang menerangkan semua detail

peralatan dan material yang akan digunakan harus diserahkan pada Direksi

untuk mendapatkan persetujuan. Gambar-gambar dan hitnagan tersebut harus

diserahkan dalam tenggang waktu yang cukup untuk melaksanakan revisi

jika sangat diperlukan dan diperintahkan oleh Direksi tanpa menunda

penyelesaian pekerjaan sesuai dengan kontrak. Gambar-gambar harus direvisi

oleh Penyedia jika diperintahkan oleh Direksi dan diserahkan kembali untuk

persetujuan akhir.

Semua penyiapan gambar dan dokumen untuk mendapatkan persetujuan

adalah tanggung jawab kontraktor. Fabrikasi sebelum gambar dan dokumen

disetujui menjadi resiko Penyedia.

Sesudah gambar-gambar yang disetujui oleh Direksi, Penyedia harus

menyerahkan gambar-gambar yang disetujui kepada pemberi Tugas Direksi.

Harus dimengerti bahwa bagaimanapun juga, persetujuan gambar-gambar

tersebut tidak berate melepaskan tanggung jawab Penyedia pada

pekerjaannya.

Jumlah gambar-gambar yang diserahkan kepada Pemberi Tugas dan Direksi

adalah sebagai berikut :

Page 48: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 48

Uraian Kepada

Pemberi Tugas

Kepada

Direksi

Saat pelaksanaan

Gambar sebelum diperiksa

Gambar yang sudah disetujui

Sesudah selesai pekerjaan

Gambar cetakan (dijilid)

2 set

3 set

3 set

3 set

3 set

1 set

Gambar-gambar khusus lain yang dipergunakan dan disiapkan akan dibiayai

oleh Penyedia.

E. Standar dan Keterampilan Kerja

1. Umum

Semua tenaga kerja yang menangani harus berkualitas seluruhnya agar

peralatan dapat beroperasi pada setiap saat dengan baik tanpa geteran.

Perencanaan ukuran dan material yang digunakan harus sedemikian

sehingga tegangan yang terjadi tidak menyebabkan distorsi karena

keausan atau kerusakan akibat beban paling berat yang dapat terjadi

selama masa pengoperasian.

2. Spesifikasi Standar

Jika tidak ditentukan lain, maka rencana fabrikasi dan pemasangan

pintu-pintu harus memenuhi syarat-syarat dalam standar Nasional dan

Standar International dapat digunakan dengan persetujuan tertulis lebih

dahulu dari Direksi. Apabila terdapat ketidak sesuaian anatara standar-

standar tersebut dengan diterima dan sesuai kontrak yang ada.

3. Perakitan ditempat pembuatan

Semua bagian peralatan harus dirakit dibengkel pembuatan pintu

sebelum pengiriman, dan pengujian harus dilakukan oleh Kontraktor

sesuai dengan persyaratan yang dapat diterima oleh Direksi, sehingga

semua peralatan dan suku cadangannya berkualitas baik.

Semua bagian yang dapat dilepas harus diberikan tanda agar perakitan

dilapangan dapat berjalan lancer dan tepat.

4. Pekerjaan Besi Tuang

Semua pekerjaan yang menggunakan besi tuang harus padat, halus,

bentuknya benar, dipoles, bermutu seragam dan tidak terdapat rongga-

rongga, keropos, pengerasan setempat, cacat kerut, retak atau kerusakan

bopeng. Dan harus berfungsi baik sesuai dengan rencana. Semua

pekerjaan besi tuang harus diperiksa untuk mengurangi pekerjaan akhir

dengan mesin.

Page 49: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 49

5. Pekerjaan Tempaan

Semua pekerjaan tempaan harus memenuhi Spesifikasi. Logam harus

dicor ke dalam tuangan logam. Keterampilan harus disetujui dari segala

aspek, hasil tempaan harus bebas dari kerusakan yang mempengaruhi

kekuatan dan umur, termasuk cacat lipatan, alur, retakan, mengelupas,

sisik, keropos, pengerasan setempat, terlanjur kecampuran bahan bukan

logam dan pemisahan.

Filet terbesar yang cocok dengan perencanaan harus dibuat untuk

menyesuaikan adanya perubahan menampung. Semua permukaan yang

telah selesai dari hasil tempaan digabung menjadi satu unit lengkap.

F. Pelat dan Batang Baja Lunak

Pelat dan Batang baja lunak yang digunakan harus memebuhi Spesifikasi.

G. Pelat Penahan

Pelat penahan harus sesuai dengan pola yang telah disetujui. Semua sisi pelat

harus diratakan dan sambungan-sambungan harus dipotong untuk menjaga

keseimbangan pola.

H. Jalan orang, jembatan pelayanan, tangga dan sandaran.

Jalan orang yang memadai, jembatan pelayanan beton, tangga, sandaran

pengaman dan menjaga yang ada pada setiap unit yang diperlukan untuk

mencegah hilangnya fasilitas listrik dan bagian lainnya.

I. Pekerjaan Mesin

1. Umum

Semua toleransi, kelonggaran dan ukuran untuk muaian logam antara bidang

gelincir dan bagian yang silindris harus memenuhi persyaratan Spesifikasi

atau standar ekivalen lain yang disetujui. Permukaan bantalan harus rata agar

terletak dengan baik. Suku-suk cadang secukupnya harus disediakan ditempat

pemasangan bantalan-bantalan untuk menjamin semua permukaan harus

dihaluskan dengan teliti agar operasi berjalan dengan benar sewaktu dirakit.

Suku cadang yang dipasang pada mesin harus secara teliliti dan cermat

ditempelkan dan dibaut.

2. Permukaan dengan Finishing

Permukaan dengan finishing harus sesuai pada gambar kontrak, mengikuti

ketentuan dan pemeriksaan pekerjaan yang sesuai dengan standar menurut

Spesifikasi. Persetujuan mengenai permukaan dengan finishing ditentukan

dengan cara pemeriksaan khusus, dibandingkan dengan standar kekasaran

specimen, bedasarkan ketentuan pada standar tersebut.

Page 50: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 50

3. Permukaan tanpa Finishing

Sejauh memungkinkan, semua permukaan tanpa finishing diatur agar dapat

disambung dengan tepat. Jika ada perbedaan yang benar antara sambungan

dengan permukaan tanpa finishing, harus dibubut atau dikerjakan dengan

mesin untuk memperoleh ukuran yang diharapkan. Permukaan tanpa

finishing harus sesuai dengan garis dan ukuran seperti yang diberikan pada

gambar dan tidak mempengaruhi kekuatan atau fungsi dari komponennnya

dapat didempul dengan cara yang disestujui.

4. Pasak dan Alur Pasak

Pasak dan Alur Pasak harus sesuai dengan ketentuan Spesifikasi atau standar

lain yang setaraf, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.

5. Pen dan Lubang Pen

Lubang pen harus dibor persisi ukuran, halus dan lurus, tepat tegak lurus pada

as bagian yang terakit. Pengecoran harus dikerjakan setelah bagian yang

terkait dipasang secara tepat pada posisinya.

Pen harus dibuat dari baja mutu baik, dikeraskan dan terpasang tepat pada

posisinya. Roda atau rol untuk pintu harus dirakit pada pen yang dapat

dilepas dan mempunyai bus pelumas sendiri. Spesifikasi semua pelumas yang

disetujui harus tercantum pada buku petunjuk operasi dan pemeliharaan.

6. Pelumasan

Sebelum perakitan, semua permukaan bantalal, permukaan gigi roda, tap, dan

setiap alur yang ada harus dibersihkan secara hati-hati dan diberikan minyak

pelumas yang disetujui Direksi.

Komponen yang memikul beban dan dapat melumasi sendiri, harus

dibersihkan dengan kain bersih dan minyak dengan minyak yang disetujui

sebelum dirakit. Bahan pelarut tidak boleh digunakan pada komponen

tersebut. Spesifikasi semua minyak pelumas yang disetujui, harus disebutkan

pada petunjuk pelaksanaan operasi dan pemeliharaan.

7. Penyetelan

Semua bagian lain yang berputar harus disetel secara statis dan dinamis

sehingga pada saat berptar, tidak menimbulkan betaran karena tidak

seimbang dan bersuara selemah mungkin.

8. Bahan-bahan Lain

Bantalan yang dapat melumasi sendiri harus sesuai dengan Spesifikasi.

Bilamana ASTM digunakan, maka harus memenuhi persyaratan ASTM B22,

“Alloy E, with L-lubricant”, atau standar setara lain yang disetujui.

Karet seal pada pintu harus dicek dari bahan mutu tinggi. Bahan dasar

polimer harus dibuat dari karet alam, merupakan campuran oplimer dengan

ikatan butadin dan sterin, atau senyawa dari keduanya. Bahan campuran

terdiri dari 70 persen volume polimer atau kurang, dan sisanya reinforce

carbon hitam, zinc-oxide, harus mempunyai sifat-sifat fisik sebagai berikut :

Page 51: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 51

Sifat-sifat Batas

- Tegangan tarik

- Regangan batas

- Kekerasan Durometer (dasar, Type A)

- Berat Jenis

- Daya serap air (70ºc selama 48 jam)

- Perubahan akibat kompresi (persentasi

terhadap total lenturan asli)

- Tegangan tarik setelah penyepuhan bom

oksigen

- Selama 38 jam pada 70ºc

21 kg cm², minimum

450 persen, minimum

50 s/d 70

1,1 s/d 1,4

5 persen maximum

terhadap berat

30 persen, maximum

80 persen dari

maksimum tegangan

tarik

Sebelum penyepuhan

9. Pekerjaan Las

Umum

Kecuali ditentukan lain dalam sub seksi F pada spesifikasi ini, semua

pekerjaan las yang diperlukan pada pembuatan dan pemasangan pintu dan

perlengkapan dikerjakan dengan tenaga dengan car alas lindung busur metal

atau las busur otomatis.

Kontraktor harus membuat prosedur pengelasan, ukuran-ukuran dan type las

yang harus dicantumkan pada gambar yang memerlukan pengelasan.

Tes tembusan warna harus dikerjakan oleh Penyedia, jika diperlukan oleh

standar spesifikasi ini atau criteria perencanaan ini.

Alur ukur yang sesuai harus terpasang untuk pembacaan arus dan teganan

listrik selama pengelasan berlangasung. Semua bagian yang di las yang

merupakan pekerjaan akhir dengan mesin harus dilas dahulu sebelum

dimesin, kecuali tercantum ketentuan lain.

Semua pengelasan harus tidak terputus dan kedap air. Ukuran minimum

batang las 4,5 mm.

Page 52: Spektek BO.pdf

SPEKTEK - 52

16. PEKERJAAN LAIN-LAIN

Bahan, jenis pekerjaan, perlengkapan dan peralatan yang belum tercakup dalam

Spesifikasi Teknis ini, Penyedia harus membicarakan / mengusulkan ke pihak Direksi.

Jenis pekerjaan dan atau pengadaan bahan atau peralatan yang belum tercakup dalam

Spesifikasi Teknis dan gambar, namun diperlukan oleh Penyedia untuk pekerjaan,

maka harus dibuat daftarnya oleh Penyedia dan diajukan setelah tanda tangan Kontrak

untuk selanjutnya dilakukan negosiasi.

Jenis pekerjaan atau pengadaan bahan atau peralatan yang belum tercantum dalam

kedua hal diatas atau belum disetujui Direksi saat pelaksanaan konstruksi dapat

dimasukkan dalam ketentuan perubahan biaya/atau pekerjaan tambahan sebagaimana

terkait dalam kondisi dan syarat-syarat Kontrak.

Padang, September 2015

Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan

Sumber Air Sumatera V

Nalvian, S.ST, MT.

NIP. 1968.11.25.1996.03.1.001