14
1 Spesifikasi Teknis S PE SI F I K A S I TE K N I S A. S PE SI F I K A S I U MUM 1. UMUM Ruang lingkup pekerjaan dalam spesifikasi teknis ini, antara lain : a. Pekerjaan Pendahuluan, meliputi : o Pembersihan Lokasi o Pengukuran dan Pematokan b. Pekerjaan Struktur, meliputi : o Pekerjaan Bekisting Jalan Semenisasi. o Pekerjaan Pasang Lapis Plastik o Pekerjaan Pemasangan Wiremesh M-6 o Pekerjaan Cor Beton 2. PERALATAN Peralatan yang dibutuhkan atau yang akan digunakan untuk pelaksanakan pekerjaan harus disiapkan oleh kontraktor. Daftar peralatan tersebut harus disetujui oleh direksi, kontraktor wajib mendatangkan alat alat tersebut tepat pada waktunya. Kontraktor dalam keadaan apapun tidak dibenarkan memindahkan alat-alat tersebut sebagian atau seluruhnya tanpa persetujuan direksi. 3. PERSYARATAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN 3.1. Air (bahan A SK SNI S 04-1989-F, 41)

Spektek Semenisasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Spektek Semenisasi

1

Spesifikasi Teknis

S PESI FI KAS I TEKNI S

A. S PESI FI KAS I UMUM

1. UMUM

Ruang lingkup pekerjaan dalam spesifikasi teknis ini, antara lain :

a. Pekerjaan Pendahuluan, meliputi :

o Pembersihan Lokasi

o Pengukuran dan Pematokan

b. Pekerjaan Struktur, meliputi :

o Pekerjaan Bekisting Jalan Semenisasi.

o Pekerjaan Pasang Lapis Plastik

o Pekerjaan Pemasangan Wiremesh M-6

o Pekerjaan Cor Beton

2. PERALATAN

Peralatan yang dibutuhkan atau yang akan digunakan untuk

pelaksanakan pekerjaan harus disiapkan oleh kontraktor. Daftar

peralatan tersebut harus disetujui oleh direksi, kontraktor wajib

mendatangkan alat alat tersebut tepat pada waktunya. Kontraktor dalam

keadaan apapun tidak dibenarkan memindahkan alat-alat tersebut

sebagian atau seluruhnya tanpa persetujuan direksi.

3. PERSYARATAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN

3.1. Air (bahan A SK SNI S 04-1989-F, 41)

a. Air yang dipergunakan tidak boleh mengandung minyak, asam

alkali, garam-garam, bahan organik, atau lainnya yang dapat

merusak beton.

b. Air yang dipergunakan untuk adukan beton konstruksi harus

sesuai dengan SNI 12971-1990-F.

3.2. Pasir/agregat halus (bagian A, SK SNI S- 04-1989-F 6.1)

Page 2: Spektek Semenisasi

2

Spesifikasi Teknis

a. Pasir yang digunakan dapat berupa pasir alami hasil dari

disentralisasi alami batuan atau dapat berupa hasil dari

pemecahan batu dari alat mekanis.

b. Agregat harus terdiri butir-butir keras. Butir-butir agregat halus

harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh

pengaruh-pengaruh terik matahari dan hujan.

c. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%

terhadap berit kering, yang diartikan dengan lumpur adalah

bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0.065 mm, apabila

kadar lumpur melampui 5 % maka agregat halus harus dicuci.

d. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk

semua mutu beton kecuali petunjuk-petunjuk dari lembaga

pemeriksaan bahan-bahan yang diakui.

3.3. Kerikil/Agregat kasar (bagian A, SK SNI S- 04-1989-F)

a. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil

disentralisasi alami dari batuan-batuan atau berupa batu pecah

yang diperoleh dari pemecah batu-batu pada umumnya, yang

dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat yang besar

butirnya lebih dari 5 mm.

b. Agregat kasar harus dari butir-butir yang keras dan tidak berpori.

Agregat yang mengandung butir-buitr pipih hanya dapat dipakai

apabila jumlahnya tidak melampui 20% dari berat agregat

keseluruhan. Buitr-butir agregat kasar harus bersifat kekal,

artinya tidak pecah dan hancur akibat pengaruh cuaca seperti

sinar matahari dan hujan.

c. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%

(ditentukan terhadap berat kering), yang diartikan dengan

lumpur adalah bagian- bagian yang dapat melalui ayakan 0.063

mm, apabila kadar lumpur melampui dari 1% maka agregat

harus dicuci.

d. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat

merusak beton, seperti zat-zat reaktif alkali.

Page 3: Spektek Semenisasi

3

Spesifikasi Teknis

e. Besar butir agragat maksimum tidak boleh lebih dari dari

seperlima jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari

cetakan, sepertiga dari tebal plat atau tiga per empat dari jarak

bersih minimum diantara batang-batang atau berkas berkas

tulangan. Penyimpangan dari pembatas ini diizinkan apabila

menurut penilaian pengawas ahli cara-cara pengecoran beton

adalah sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadi

sarang-sarang kerikil.

3.4. Semen (bagian A, SK SNI S- 04-1989-F)

a. Semen yang digunakan harus semen yang bermutu tinggi, berat

dan volumenya tidak kurang dari ketentuan-ketentuan yang

tercantum pada kantongnya, semen tidak terjadi pembatuan

atau bongkahan-bongkahan kecil.

b. Semen untuk konstruksi beton bertulang dipakai jenis semen yang

memenuhi ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam SII

0013-81

c. Pemakaian semen untuk setiap campuran dapat ditentukan

dengan ukuran isi atau berat. Ukuran semen tidak boleh

mempunyai kesalahan lebih dari 2.5%.

3.5. Kayu (SKSNI S-05-1990-F)

a. Kayu yang digunakan harus kayu yang memenuhi persyaratan

seperti yang tercantum dalam spesifikasi ukuran kayu untuk

bangunan.

b. Kayu yang digunakan harus kayu yang berkwalitas baik, tidak

mempunyai cacat yang dinyatakan tidak dapat diterima seperti

mata kayu, celah-celah susut pinggir dan cacat lainnya, tidak

boleh digunakan hati kayu.

3.6. Wiremesh

a. Wiremesh yang digunakan harus berkualitas baik dan tidak

berkarat.

b. Wiremesh yang digunakan adalah tipe M-6.

c. Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan

tidak disepuh sen, diameter kawat lebih besar atau sama

Page 4: Spektek Semenisasi

4

Spesifikasi Teknis

dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harus

memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI - 2 ( PBI tahun

1971 ).

3.7. Bahan-bahan lain

a. Semua bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dan belum

disebutkan disini akan ditentukan pada waktu penjelasan

pekerjaan atau pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

b. Semua bahan-bahan yang dimasukkan untuk dipakai harus

ditunjukkan terlebih dahulu kepada pengawas untuk diperiksa

guna mendapatkan izin pemakaiannya.

c. Semua bahan yang tidak ditunjukkan pada pengawas atau

ditolak oleh pengawas tidak dibenarkan pemakaiannya.

d. Pemakaian bahan-bahan yang tidak sesuai dengan yang

ditentukan, harus dibongkar dan kerugian yang ditimbulkan

sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

4. PENYIMPANAN BAHAN

Bahan-bahan harus disimpan dalam cara sedemikan rupa sehingga

bahan-bahan tersebut tidak rusak dan kualitasnya dilindungi, dan

demikian hingga bahan tersebut selalu siap digunakan serta dengan

mudah dapat diperiksa oleh direksi teknik. Penyimpanan diatas hak milik

pribadi hanya akan diizinkan jika diperbolehkan secara tertulis oleh

pemilik atau penyewa yang diberikan kuasa.

Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan

bahan air, bebas pengaliran air kalau perlu tinggikan, bahan-bahan

tidak boleh dicampur dengan tanah dasar, bila diperlukan satu lapisan

alas pelindung harus disediakan.

Tempat penyimpanan berisi semen, kapur dan bahan-bahan sejenis

harus dilindungi terhadap hujan dan banjir. Penumpukan Agregat :

a. Agregat batu harus ditumpukkan dalam satu cara yang disetujui

sedemikian sehingga tidak ada degresi serta untuk menjamin gradasi

yang memadai. Tinggi tumpukan maksimum adalah lima meter.

Page 5: Spektek Semenisasi

5

Spesifikasi Teknis

b. Masing-masing jenis berbagai agregat harus ditumpukkan secara

terpisah, atau dipisahkan dengan parti kayu.

c. Penempatan tumpukan meterial dan peralatan, harus ditempat-

tempat yang memadai dan tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu

lintas dan bendungan lintasan air.

5. PEMBERITAHUAN UNTUK MULAI PEKERJAAN

Apabila direksi memerlukan, kontraktor harus memberikan

penjelasan tertulis selengkapnya mengenai tempat asal bahan yang

didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan yang akan dimulai

pelaksanaannya.

Dalam keadaan apapun kontraktor tidak dibenarkan untuk

memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa terlebih dahulu

mendapat persetujuan direksi.

Pemberitahuan yang lengkap dan jelas terlebih dahulu

disampaikan kepada direksi dan dalam waktu yang cukup sebelum

dimulainya pekerjaan itu, agar direksi mempunyai cukup waktu

mempertimbangkan perlu tidaknya mengadakan pengujian terlebih

dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.

B. S PESI FI KAS I KHUSUS

2.1. PEMBERSIHAN LOKASI DAN PERATAAN

1) Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari penyiapan tanah dasar mencakup pekerjaan

perataan, penimbunan/galian serta pembersihan badan jalan sebelum

pekerjaan semenisasi dilaksanakan. Pembentukan badan jalan tersebut

sampai lebar penuh dasar jalan seperti ditunjukkan pada gambar rencana

dan dapat dibentuk diatas timbunan biasa atau diatas timbunan galian

setempat. Pekerjaan pembersihan ini hanya sesuai dengan petunjuk dan

arahan dari direksi teknik.

Page 6: Spektek Semenisasi

6

Spesifikasi Teknis

2.2. PENGUKURAN DAN PEMATOKAN

1) Umum

a) Cakupan kegiatan untuk menentukan pengukuran dilapangan,

pihak kontraktor menyediakan seluruh kebutuhan tenaga ahli

teknik untuk keperluan melayani penanganan pekerjaan

konstruksi sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan yang

menyangkut masalah mutu dan ukuran.

b) Kontraktor wajib menyediakan alat ukur dari pekerjaan yang

diperlukan oleh direksi untuk melakukan

pengawasan/pengecekan hasil pematokan atau pekerjaan

lainnya yang serupa. Semua tanda-tanda dilapangan yang

dipasang oleh direksi atau kontraktor harus tetap dipelihara dan

dijaga dengan baik. Apabila terdapat tanda tanda yang rusak

tanda tanda tersebut harus diganti dengan yang baru dan

pemasangan kembali harus disetujui oleh direksi.

c) Kontraktor harus mengerjakan pemasangan patok untuk

membentuk profil jalan sesuai dengan gambar rencana,

pematokan ini harus seluruhnya telah disetujui Direksi sebelum

memulai pekerjaan konstruksi, bila dipandang perlu direksi

dapat melakukan revisi atas pemasangan patok tersebut sesuai

dengan petunjuk sebelum memulai pematokan, kontraktor harus

memberitahukan kepada direksi dalam waktu tidak kurang dari 48

jam sebelumnya, agar direksi dapat mempersiapkan segala

peralatan untuk pengawasan.

2) Pekerjaan penentuan titik pengukuran

a) Pada umumnya harus ditentukan letak sumbu jalan terhadap

lebar badan jalan yang akan dikerjakan, maka dalam hal ini

perlu titik kontrol sementara yang akan dibuat oleh direksi teknik

dan penetapannya diserahkan kepada kontraktor.

b) Apabila dianggap perlu untuk pengukuran kuantitas, maka

pihak kontraktor harus mengambil ukuran potongan melintang

dari tanah asli dalam jarak 25 m, 50 m atau sesuai perintah lain

direksi teknik.

Page 7: Spektek Semenisasi

7

Spesifikasi Teknis

3) Pelaksanaan Pekerjaan

Segera setelah pembentukan badan jalan dilaksanakan, maka

permukaan jalan harus dipadatkan dengan alat pemadat yang

dianjurkan oleh Direksi Teknis atau yang sesuai dengan kondisi

lapangan sehingga semenisasi yang ada diatasnya betul-betul stabil

dan tidak mengalami penurunan/bergelombang.

2.3. PEKERJAAN BEKISTING JALAN SEMENISASI

1) Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran

yang telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar.

2) Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan,

sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan

kedudukannya selama pengecoran dilakukan.

3) Bekisting harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari

kotoran- kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dan

sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan. Dan harus mudah

dibongkar tanpa merusak permukaan beton.

4) Pekerjaan Pembongkaran Bekisting, Pembongkaran Bekisting hanya

boleh dilakukan dengan ijin dari Direksi. Setelah bekisting dibuka,

tidak dijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan

beton tanpa persetujuan dari Direksi.

2.4. PEKERJAAN PASANG LAPISAN PLASTIK

Setelah badan jalan dipadatkan dengan stamper dan pekerjaan

bekisting telah selesai dikerjakan, dilanjutkan pemasangan lapisan

plastik pada jalan dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar rencana

kerja.

2.5. PEKERJAAN COR BETON K.175 (UNTUK SEMENISASI)

1) UMUM

a) Pekerjaan yang disyaratkan dalam seksi ini harus mencakup

pembuatan beton sesuai dengan persyaratan dan sesuai dengan

Page 8: Spektek Semenisasi

8

Spesifikasi Teknis

tebal, lebar, dan panjang sebagaimana diperintahkan oleh

Direksi.

b) Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja

dimana pekerjaan beton akan ditempatkan, termasuk

pembongkaran dari setiap beton yang harus dibongkar dan

tindakan lain untuk mempertahankan agar beton tetap kering,

dan urugan kembali disekeliling struktur dengan urugan tanah

yang dipadatkan.

c) Syarat dari PBI NI 2 1971 harus diterapkan sepenuhnya pada

semua pekerjaan beton yangdilaksanakan dalam kontrak ini,

kecuali bila terdapat pertentangan dengan syarat dalam

Spesifikasi ini, dalam hal ini syarat dari Spesifikasi harus dipakai.

d) Kontraktor harus mengirim contoh dari seluruh material yang

hendak digunakan untuk mendapatkan persetujuan pemakaian

dari direksi teknik, disertai dengan permohonan tertulis.

2) BAHAN - BAHAN

a) Semen

Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah

semen portlant type I, yang memenuhi persyaratan.

Terkecuali diizinkan oleh direksi teknik, hanya satu

produk merk yang dapat digunakan dalam proyek ini.

b) Air

Air yang digunakan dalam campuran dan perawatan atau

pemakaian diusahakan air yang bersih dan bebas dari benda

yang mengandung seperti minyak, garam, lumpur dan lain-lain.

c) Kerikil dan Pasir

Kerikil dan pasir yang digunakan harus bersih dari unsur-unsur

organik, seperti sampah, kayu-kayu, lumpur serta bahan organik

lainnya.

Page 9: Spektek Semenisasi

9

Spesifikasi Teknis

3) PENCAMPURAN

a) Beton harus dicampur dalam mesin yang dioperasikan secara

mekanik dari type dan ukuran yang disetujui dan menjamin

distribusi merata dari material.

b) Pencampuran harus dilengkapi dengan penampungan air yang

cukup dan peralatan untuk mengukur dan mengendalikan jumlah

air yang digunakan secara teliti dalam masing-masing penakaran.

c) Alat pencampur pertama-tama harus diisi dengan agregat dan

semen yang telah ditakar dan selanjutnya pencampuran dimulai

sebelum air ditambah.

d) Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai

dimasukkan kedalam campuran meterial kering. Seluruh air

pencampuran harus dimasukkan sebelum seperempat waktu

pencampuran telah berlalu. Waktu pencampuran untuk mesin

dengan kapasitas 0,75 m3 atau kurang haruslah 1,5 menit,

untuk mesin yang lebih besar, waktu harus ditingkatkan 15

detik untuk tiap tambahan 0,5 m3 dalam ukuran.

4) PENGECORAN

a) Pengecoran baru dapat dilaksanakan setelah mendapat

persetujuan dari direksi teknik.

b) Pengecoran beton harus dilanjukan tanpa berhenti sampai

sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau

sampai pekerjaan selesai.

c) Beton harus dicor sedemikian rupa agar terhindar dari

segregasi (pemisahan) partikel kasar dan halus dari campuran.

d) Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan dari ketinggin 1,5

m atau lebih

e) Permukaan beton yang akan disambung dengan beton baru

harus dikasarkan, harus bebas dari material lepas dan harus

dibasahi dengan air sebelum beton baru dituangkan. Sebelum

beton baru dituangkan, permukaan bidang kontak tersebut harus

Page 10: Spektek Semenisasi

1

Spesifikasi Teknis

diberi adukan semen cair atau bahan aditif tertentu yang

disetujui direksi teknis.

f) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak

terjadi penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas

kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.

5) BETON

a) Beton yang digunakan beton dengan mutu beton K.175.

b) Pekerjaan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam

PBI-1971. Pengecoran baru dapat dilaksanakan setelah

mendapat persetujuan dari direksi teknik.

c) Pengecoran beton harus dilanjukan tanpa berhenti sampai

sambungan konstruksi yang telah disetujui bersama atau sampai

pekerjaan selesai.

d) Permukaan beton yang selesai dicor harus dilakukan trowel finish

(disapu) untuk mencegah permukaan yang di beton licin ketika

kering dan untuk memperkuat ikatan sosotan aspal diatasnya.

6) PEKERJAAN LAIN-LAIN

a) Contoh Bahan :

Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material (besi,

kerikil, pasir dan semen Portland) kepada Direksi, untuk

mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan dilakukan.

Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Perencana/owner,

akan dipakai sebagai standar/pedoman untuk

memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke

site.

Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam

tempat penyimpanan yang aman, sehingga mutu bahan dan

mutu pekerjaan tetap terjamin sesuai persyaratan.

Page 11: Spektek Semenisasi

1

Spesifikasi Teknis

b) Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan :

Bahan baru didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan

utuh dan tidak bercacat. Beberapa bahan tersebut harus masih

di dalam kotak/kemasan aslinya yang masih bersegel dan

berlabel pabriknya.

Bahan harus disimpan ditempat yang berlindung dan tertutup,

kering, tidak lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan

yang telah ditentukan pabrik.

Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan

dilindungi sesuai dengan jenisnya.

Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama

pengiriman dan penyimpanan. Bila ada kerusakan, Kontraktor

wajib mengganti atas beban Kontraktor.

c) Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan.

Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan

dari pekerjaan- pekerjaan lain.

Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk

memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan.