Click here to load reader

Spektrofotometri IR.pptx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

IR

Citation preview

Spektrofotometri IR

OlehAzzahrotul Hasanah(11317206537)VFSpektrofotometri IRAnalisis NMR dan FTIR terhadap pemanasan berlebih minyak goreng (NMR and FTIR Analysis of Overheated Cooking Oil)

Abstrak Dalam studi ini, kami menggabungkan metode fisika-kimia yang berbeda untuk menunjukkan efek pemanasan berlebih terhadap kualitas minyak goreng kemasan. Metode tersebut meliputi metode spektroskopi seperti 1H-NMR, 13C-NMR dan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat panas yang tinggi dan penggunaan kembali minyak goreng yang berlebihan mempengaruhi kualitas dengan meningkatkan densitas, viskositas dan indeks yang berbeda seperti bias, saponifikasi, ester, nilai peroksida dan juga dengan mengurangi jumlah yodium. Kedua metode spektroskopi NMR dan FTIR menunjukkan perubahan dan menandai kehadiran beberapa senyawa turunan karbonil dalam sampel yang terlalu panas.Kata kunci: pemanasan berlebih, minyak goreng, analisis fisika-kimia, NMR, FTIR.

Analisis NMR dan FTIR terhadap pemanasan berlebih Minyak GorengZat yang diukur minyak Goreng

Rumus Kimia Minyak Goreng

Jenis sampel

Karakteristik kimia-fisika dari sampel yang berbeda dari minyak goreng emasInstrumentasiMenggunakan Aplikasi FTIR Perkin-Elmer-Paragon 1000 PC spectrophotometer .Bilangan gelombang yang diamati diantara 400-400 cm-1

KBr Pellet

Perkin-Elmer-Paragon 1000 PC spectrophotometer .Analisis Kualitatif

Fig. 2: FTIR spectra of different oil samples

Pita serapan Sampel A diserap pada bilangan gelombang 1653-3472 cm-1 . Pada bilangan gelombang 1653 cm-1 menunjukkan adanya gugus fungsional C=C, sedangkan Pada panjang gelombang 3472 cm-1 menunjukan adanya gugus C-H untuk alkana. Pada sampel A terdapat senyawa gliserol mono/di-acyil gliserol dan asam lemak.Pita serapan Sampel B,C,dan D diserap pada bilangan gelombang 3610 cm-1 . Pada sampel B,C, dan D terdapat senyawa gliserol mono/do-acyil gliserol dan mengandung gugug O-H bebas.

HASILKesimpulanSemua minyak goreng, terutama yang digunakan selama menggoreng harus dibuang setelah satu kali penggunaan untuk menghindari mengkonsumsi senyawa beracun bersama-sama dengan makanan. Studi ini menunjukkan bahwa pemanasan minyak pada suhu yang lebih tinggi untuk hanya satu kali adalah cukup untuk memecah ikatan ganda, bahkan dapat membentuk senyawa berbahaya. Akibatnya, makanan yang digoreng harus dikonsumsi dengan hati-hati