2
Standar Penatalaksanaan Parotitis Epidemika (Mumps) DEPARTEMEN IKA RSMH PALEMBANG Parotitis Epidemika (Mumps) Kode ICD : B26 No Dokumen …………. No.Revisi …………….. Halaman : Panduan Praktek Klinis Tanggal Revisi ……………….. Ditetapkan Oleh, Ketua Divisi Infeksi Dr. Yulia Iriani, Sp.A Definisi Penyakit virus akut dan menular yang ditandai oleh pembesaran kelenjar ludah terutama kelenjar parotis. Etiologi Virus parotitis, merupakan kelompok Paramyxo virus, suatu virus RNA tunggal yang terbungkus dalam selubung protein dan lemak yang memiliki zat hemaglutinasi neuroaminidase dan hemolisisn, rusak pada pemanasan sampai 56 0 C selama 20 menit. Patogenesis Terdapat 2 teori : 1. Virus masuk melalui mulut ke dalam duktus Stensen kelenjar parotis dan terjadi multiplikasi pertama pada kelenjar ini → viremia umum → testis, ovarium, pankreas, tiroid, ginjal, jantung, dan otak. 2. Replikasi primer dalam epitel permukaan saluran nafas → viremia umum dan lokalisasi serentak dalam kelenjar saliva da alat tubuh lainnya. Manifestasi klinis Masa inkubasi 14-24 hari. Stadium prodromal → perasaan lesu, mialgia pada leher, sakit kepala, nafsu makan turun. Ditemukan pembesaran satu atau kedua kelenjar ludah lainnya → bengkak dan rasa sakit disertai demam subfebris atau normal. Dapat ditemukan pembengkakan kelenjar submandibular dengan dua pola yaitu : berbentuk lonjong yang

Standar Penatalaksanaan Parotitis Epidemika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Standar Penatalaksanaan Parotitis Epidemika

Citation preview

Page 1: Standar Penatalaksanaan Parotitis Epidemika

Standar Penatalaksanaan Parotitis Epidemika (Mumps)

DEPARTEMEN IKARSMH

PALEMBANG

Parotitis Epidemika (Mumps) Kode ICD : B26

No Dokumen………….

No.Revisi……………..

Halaman :

Panduan PraktekKlinis

Tanggal Revisi………………..

Ditetapkan Oleh,Ketua Divisi Infeksi

Dr. Yulia Iriani, Sp.A

DefinisiPenyakit virus akut dan menular yang ditandai oleh pembesaran kelenjar ludah terutama kelenjar parotis.

Etiologi

Virus parotitis, merupakan kelompok Paramyxo virus, suatu virus RNA tunggal yang terbungkus dalam selubung protein dan lemak yang memiliki zat hemaglutinasi neuroaminidase dan hemolisisn, rusak pada pemanasan sampai 560 C selama 20 menit.

Patogenesis

Terdapat 2 teori :1. Virus masuk melalui mulut ke dalam duktus Stensen kelenjar parotis dan terjadi multiplikasi pertama pada kelenjar ini → viremia umum → testis, ovarium, pankreas, tiroid, ginjal, jantung, dan otak.2. Replikasi primer dalam epitel permukaan saluran nafas → viremia umum dan lokalisasi serentak dalam kelenjar saliva da alat tubuh lainnya.

Manifestasiklinis

Masa inkubasi 14-24 hari. Stadium prodromal → perasaan lesu, mialgia pada leher, sakit kepala, nafsu makan turun. Ditemukan pembesaran satu atau kedua kelenjar ludah lainnya → bengkak dan rasa sakit disertai demam subfebris atau normal. Dapat ditemukan pembengkakan kelenjar submandibular dengan dua pola yaitu : berbentuk lonjong yang meluas ke arah depan dan bawah mulai dari sudut tulang rahang bawah dan bentuk setengah lonjong meluas secara langsung ke arah bawah.

Kriteria DiagnosisAdanya suatu epidemi, gejala klinis, leukopenia dengan limfositosis relatif, peningkatan kadar amilase serum, isolasi virus, pemeriksaan serologis atas antibodi V dengan kenaikan titer 4 kali.

Diffrential diagnosis

       Parotitis karena sebab lain ; infeksi virus Koksaki A dan koriomeningitis limfositik

       Parotitis supuratif       Kalkulus saliva       Osteomielitis pada ramus mandibula       Pembesaran kelenjar limfe di bagian proksimal kelenjar

Page 2: Standar Penatalaksanaan Parotitis Epidemika

parotis biasanya disertai konjungtivitis.

TatalaksanaSimtomatis, istirahat baring disesuaikan dengan kebutuhan pasien, makanan disesuaikan dengan kemampuan mengunyah. Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) diberikan subkutan pada anak lebih dari 15 bulan

KomplikasiOrkitis, Epididimitis, Meningoensefalitis, Ooforitis, Pankreatitis, Nefritis, Tiroiditis, Miokarditis, Mastitis, ketulian, komplikasi okuler dan artritis.

Daftar kepustakaan1.    Feigin RD, Demmler GJ, Cherry JD, Kaplan SL. Textbook of pediatric infectious disease, 5th ed. Philadelphia: WB Saunders: 2004.

2.    Sumarmo SPS, Herry G, Sri Rezeki SH, Hindra IS. Buku ajar infeksi dan pediatri tropis.Edisi kedua. Jakarta: IDAI; 2008.

3.    Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia: Waunders; 2004.