Upload
andi-citra-pratiwi
View
763
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Strategi Pengajaran Resiprokal
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Resiprokal
Pembelajaran resiprokal awalnya dirancang untuk mengatasi kesulitan
belajar dalam membaca teks. Pendekatan pembelajaran ini dimunculkan oleh
Palinscar tahun 1982 ketika dia menemukan beberapa muridnya yang
mengalami kesulitan dalam memahami sebuah teks bacaan. Seorang siswa
dapat saja membaca sekumpulan huruf yang membentuk kata namun ternyata
untuk memahami makna dari teks yang dibacanya tidak semudah melafalkan
bacaan tersebut. Inilah masalah yang melatarbelakangi kemunculan metode
pembelajaran resiprokal. Sedangkan pengajaran resiprocal bertujuan untuk
memberikan teknik atau strategi pada para siswa agar dapat mencegah
terjadinya kegagalan kognitif dalam kegiatan membaca (Anonima. 2012).
Menurut Palinscar dan Brown seperti yang dikutip oleh Slavin (1997)
bahwa strategi reciprocal teaching adalah pendekatan konstruktivis yang
didasarkan pada prinsip-prinsip membuat pertanyaan, mengajarkan
keterampilan metakognitif melalui pengajaran, dan pemodelan oleh guru
untuk meningkatkan keterampilan membaca pada siswa yang berkemampuan
rendah. Reciprocal teaching adalah prosedur pengajaran atau pendekatan
yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang strategi-strategi
kognitif serta untuk membantu siswa memahami bacaan dengan baik Dengan
menggunakan pendekatan reciprocal teaching siswa diajarkan empat strategi
pemahaman dan pengaturan diri spesifik, yaitu merangkum bacaan,
mengajukan pertanyaan, memprediksi materi lanjutan, dan mengklarifikasi
istilah-istilah yang sulit dipahami. Untuk mempelajari strategi-strategi
tersebut guru dan siswa membaca bahan pelajaran yang ditugaskan di dalam
kelompok kecil, guru memodelkan empat keterampilan tersebut di atas
(Anonimb. 2012).
Menurut Palinscar dan Brown (1984) dalam Anonima (2012)
setidaknya terdapat empat strategi dasar yang terlibat dalam proses
pembelajaran resiprokal, yaitu melakukan klarifikasi, membuat prediksi,
bertanya dan membuat kesimpulan. Adapun penjelasan untuk masing-masing
strategi adalah sebagai berikut:
a. Klarifikasi
Dalam suatu aktifitas membaca mungkin saja seorang siswa
menganggap pengucapan kata yang benar adalah hal yang terpenting
walaupun mereka tidak memahami makna dari kata-kata yang diucapkan
tersebut. Siswa diminta untuk mencerna makna dari kata-kata atau
kalimat-kalimat yang tidak familier, apakah meraka dapat memaknai
maksud dari suatu paragraph. Secara teknis hal ini dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti;
“Apa maksud dari kalimat tersebut?”
“Kata apa yang dapat menggantikan kata tersebut?”
“Kata atau konsep apa yang perlu diklarifikasi dari paragraph ini?”
b. Membuat prediksi
Pada tahap ini pembaca diajak untuk melibatkan pengetahuan yang
sudah diperolehnya dahulu untuk digabungkan dengan informasi yang
diperoleh dari teks yang dibaca untuk kemudian digunakan dalam
mengimajinasikan kemungkinan yang akan terjadi berdasar atas gabungan
informasi yang sudah dimilikinya. Setidaknya siswa diharapkan dapat
membuat dugaan tentang topik dari paragraph selanjutnya. Pertanyaan-
pertanyaan yang dapat diajukan secara teknis adalah sebagai berikut:
“Dari judul dan ilustrasi gambar yang ada dapatkah kau menerka apa topik
tulisan ini?”
“Coba pikirkan dari apa yang sudah kita baca dan diskusikan kira-kira apa
yang akan terjadi nanti?”
c. Bertanya
Strategi bertanya ini digunakan untuk memonitor dan mengevalusi
sejauhmana pemahaman pembaca terhadap bahan bacaan. Pembaca dalam
hal ini siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada dirinya sendiri,
teknik ini seperti sebuah proses metakognitif. Bentuk-bentuk pertanyaan
yang diajukan dapat beragam, berikut beberapa contohnya:
“Apa yang kau pikirkan ketika kau membaca teks tersebut?”
“Pertanyaan apa saja yang dapat kau ajukan setelah kau membaca teks
tersebut?”
“Topik apa yang membuatmu tertarik untuk membaca teks ini?”
d. Membuat Rangkuman
Dalam membuat rangkuman dibutuhkan kemampuan untuk dapat
membedakan hal-hal yang penting dan hal-hal yang tidak penting.
Menentukan intisari dari teks bacaan tersebut. beberapa pertanyaan-
pertanyaan umum yang dapat diajukan antara lain:
“Apa yang penulis ingin sampaikan melalui teks tersebut?”
“Apa informasi paling penting dari bacaan ini?”
“Dapatkah saya menggunakan bahasa saya sendiri untuk mengutarakan
kembali isi dari tulisan ini?”
Pada dasarnya pembelajaran resiprokal menekankan pada siswa
untuk bekerja dalam suatu kelompok yang dibentuk sedemikian hingga
agar setiap anggotanya dapat berkomunikasi dengan nyaman dalam
menyampaikan pendapat ataupun bertanya dalam rangka bertukar
pengalaman keberhasilan belajar satu dengan lainnya. Salah satu dasar dari
pembelajaran resiprokal ini adalah teori Vygotsky yaitu dialog dalam suatu
interaksi sosial sebagai dasar pokok dalam proses pembentukan
pengetahuan. Menurut beliau, berpikir keras dan mendiskusikan hasil
pemikirannya dapat membantu proses klarifikasi dan revisi dalam berpikir
pada saat belajar. Dari beberapa sumber, dalam pelaksanaan awalnya guru
menjadi leader atau contoh dalam mempraktekan keempat strategi yang
diuraikan di atas. Kemudian siswa diminta untuk melakukannya bersama
teman-teman dalam suatu kelompok yang tidak kurang dari 4 orang dan
tidak lebih dari 6 siswa. Sehingga jelas dalam pelaksanaannya model ini
tidak lepas dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Selain itu, yang perlu
ditekankan adalah pendekatan dialogis dalam pembelajaran baik antara
guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa. Guru dituntut untuk
memiliki kemampuan dialog yang baik serta teliti dan peka dalam
mengamati. Pada prosesnya, mungkin saja siswa-siswa yang memiliki
kecenderungan diam, guru harus melakukan teknik scaffolding untuk
membangkitkan keaktifan siswa.
B. Karakteristik Materi Yang Dapat Diajarkan Dengan Resiprokal
Teaching
C. Skenario Perkenalan Pembelajaran Resiprokal
Pada umumnya siswa belum akrab dengan penggunaan strategi resiprokal. Oleh karena itu, dalam menggunakan reciprocal teaching, guru perlu memperkenalkannya terlebih dahulu kepada siswa. Untuk memperkenal reciprocal teaching kepada siswa guru dapat memulai dengan memberikan informasi-informasi. Berikut ini adalah saran dari Palincsar 1987 (dalam Slavin, 1997) tentang skenario bagaimana seorang guru memperkenalkan reciprocal teaching kepada siswa. Berikut ini adalah skenarionya:
D. Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Resiprokal
BIBLIOGRAPHY
Anonima. 2012. Reciprocal Teaching. Diakses pada mei 2012. http://hasanahworld.wordpress.com/2009/02/04/reciprocal-teaching/
Anonimb. 2012. Resiprokal Teaching. Diakses pada mei 2012. http://supraptojielwongsolo.wordpress.com/2008/06/17/reciprocal-teaching/
Slavin. 1997. Educational Psychology, Theory into Practice. 5th edition. Massachussetts: Allyn and Bacon Publisher.