6
Studio Air Putih Memiliki studio desain yang nyaman adalah mimpi semua arsitek. Tidak banyak yang mampu mewujudkan kenyamanan kerjanya dalam sebuah studio. Berbeda dengan Denny Gondo yang telah mampu mendirikan sebuah studio yang sederhana namun nyaman dan memikat, Studio Air Putih. “Saya selalu menginginkan sebuah studio kecil, dimana saya bisa bekerja dengan nyaman dan berbagi ide dengan orang-orang bertalenta di sekitar saya. Ini adalah tempat dimana kami bermimpi besar, dan berkreasi; sebuah workplace yang kini dapat saya sebut; rumah.” Studio, adalah rumah kedua bagi seluruh arsitek. Tempat mereka menghabiskan waktu untuk menorehkan ide-ide arsitektur hingga dapat terbangun. Denny Gondo,

Studio Air Putih

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Arsitektur

Citation preview

Studio Air PutihMemiliki studio desain yang nyaman adalah mimpi semua arsitek. Tidak banyak yang mampu mewujudkan kenyamanan kerjanya dalam sebuah studio. Berbeda dengan Denny Gondo yang telah mampu mendirikan sebuah studio yang sederhana namun nyaman dan memikat, Studio Air Putih.Saya selalu menginginkan sebuah studio kecil, dimana saya bisa bekerja dengan nyaman dan berbagi ide dengan orang-orang bertalenta di sekitar saya. Ini adalah tempat dimana kami bermimpi besar, dan berkreasi; sebuah workplace yang kini dapat saya sebut; rumah.Studio, adalah rumah kedua bagi seluruh arsitek. Tempat mereka menghabiskan waktu untuk menorehkan ide-ide arsitektur hingga dapat terbangun. Denny Gondo, memiliki pengalaman ruang studio yang terekam baik. Pengalaman-pengalaman yang disusun menjadi konten-konten yang ia kemudian wujudkan dalam rancangannya di Studio Air Putih.Denny Gondo sempat menciptakan studio yang menyatu dengan rumahnya. Sehingga privasi keduanya mulai berbaur dan menciptakan ketidaknyamanan pada pengguna studio. Ia kehilangan pesona pulang ke rumah setelah kerja karena penggabungan dua ruang yang berbeda tersebut. Keinginannya untuk merasakan pulang ke rumah mendorongnya mencari sebuah lahan untuk mendirikan Studio.Bangunan Studio Air Putih dirancang pada prinsiplow cost operation,namun tetap unik. Terletak di tanah seluas 450 m yang terletak di BSD, Tangerang ini, direncanakan tidak menghilangkan9 pohonexisting.Sehingga alur desain menyatu dengan alam, menjadi ciri khas tropikal Studio Air Putih.Bangunan dinaikkan untuk menciptakanfoyerdi area dasar, sebagai area istirahat yang diwarnai view menarik pepohonan dan perairan. Sementara area atas difungsikan sebagai studio, yang dirancang masif guna meningkatkan kualitas kerja tim desain Studio Denny Gondo.Perancangan studio kecil ini secara bersamaan menunjukkan kualitas detail dan kesederhanaan. Dalam perhatian jangka panjang seperti perancanganlighting, daninterioryang visioner, kehadiran studio di antara pepohonan membuat kita semakin terbius dengan suasana kerja yang nyaman.Sekiranya Studio Air Putih telah berhasil menciptakan rumah kedua bagi arsitek di dalamnya.Studio Air Putih merupakan salah satu karya dari arsitek Indonesia, Denny Gondojatmiko. Studio ini dirancang pada sebuah tapak di salah satu petak, Kompleks Perumahan Komplek Perumahan Tirta Golf, BSD City. Studio ini difungsikan sebagai kantor Studio Air Putih sendiri, tempat Denny Gondo sebagai arsitek, dan istrinya Joke Roos sebagai Interior Designer, beserta junior-juniornya untuk menghasilkan ide-ide kreatif pada proyek mereka. Pada awalnya, tapak teduh di perumahan Tirta Golf ini direncanakan untuk rumah pribadinya. Kantor Studio Air Putih mulanya berlokasi di area BSD menyatu dengan rumah pribadinya dengan jumlah karyawan yang hanya 3 orang kemudian berkembang menjadi 8 orang. Lokasi kerja yang menyatu dengan rumah ini dirasa tidaknyaman. Hingga kemudian, munculah ide pemindahan ruang kantor ke bangunan lain yang terpisah dari rumah. Studio Air Putih di lokasi yang baru dikondisikan untuk memenuhi kapasitas kerja 8 orang tersebut. Ide awal untuk menciptakan bangunan kecil yang mencuri perhatian dituangkan dengan ide sederhana termasuk beberapa inspirasi dari Jepang sekaligus ide tentang bedeng kerja. Bentukan beberapa blok bedeng atau gubuk dilokasikan pada tapak. Namun ada ide lain yang sangat menarik yang diterapkan arsitek untuk mencuri perhatian yaitu dengan mengangkat bedeng-bedeng ini ke atas dan menyediakan ruang lapang tanpa menghalangi pandangan mata di level dasar. Masa yang masif atau bedeng tadi difungsikan untuk studio di lantai dua sedangkan ruang pada lantai dasar yang sangat terbuka dan lapang difungsikan untuk ruang penerima, sehingga bangunan yang ada seolah-olah mengapung di udara. . Di antara pepohonan hijau warna putih menjadi penyeimbang yang digunakan arsitek untuk menjadikan bangunan studio sebagai focal point tersendiri.