SURVEI KEPUASAN PESERTA DIKLAT TERHADAP …lppmuhamka.weebly.com/uploads/2/4/5/6/2456272/makalah14busro.pdf · Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011 204 kelas,

Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011 202

SURVEI KEPUASAN PESERTA DIKLAT TERHADAP

KUALITAS PELAYANAN INSTRUKTUR

(Pelaksanaan Diklat Pengawas dan Kepala Madrasah

Kementerian Agama RI di UHAMKA)

Drs. H. Nur Busyra, MM.

Pendahuluan

Pada dasarnya kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara tingkat

kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Kepuasan konsumen merupakan

evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya dapat

memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan konsumen, sedangkan

ketidakpuasan dapat terjadi apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan

yang diinginkan konsumen. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan

antara kinerja yang dirasakan oleh harapan, jika pelayanan yang dirasakan di bawah

harapan maka konsumen merasa tidak puas, sedangkan jika pelayanan yang

dirasakan sesuai dengan harapan maka niscaya konsumen merasa puas. Dan jika

kinerja yang dirasakan melampaui harapan maka konsumen akan merasa sangat

puas. Terdapat lima dimensi yang dirancang untuk mengukur kualitas pelayanan

yang didasarkan pada perbedaan antara nilai harapan dengan nilai kinerja yang

dirasakan oleh konsumen yaitu: Responsivness, Reliability, Assurance, Emphaty dan

Tangibles. Responsivness (daya tanggap/ kesigapan) adalah suatu respon/kesigapan

pelayanan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan

tanggap.Reliability (keandalan) adalah suatu kemampuan untuk memberikan jasa

yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya.Assurance (jaminan) adalah

kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas,

keramah-tamahan, perkataan atau kesopanan dalam memberikan pelayanan,

keterampilan dalam memberikan informasi dan kemampuan dalam menanamkan

kepercayaan konsumen / pelanggan terhadap perusahaan.Emphaty (perhatian)

adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan perhatian yang bersifat

individual atau pribadi kepada para pelanggan / konsumen.Tangibles (kemampuan

fisik) adalah suatu bentuk penampilan fisik, peralatan personal, media komunikasi


dan hal-hal yang lainnya yang bersifat fisik.Masalah pelayanan sebenarnya bukanlah

hal yang sulit atau rumit, tetapi apabila hal ini kurang diperhatikan maka dapat

menimbulkan hal-hal yang rawan karena sifatnya yang sangat sensitif.Sistem

pelayanan perlu didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang memadai dan etika

atau tata krama. Sedangkan tujuan memberikan pelayanan adalah untuk memberikan

kepuasan kepada konsumen/pelanggan,

Peran Pengawas Sekolah (PS) Madrasah sangat penting dalam menciptakan

iklim sekolah dan mempengaruhi peningkatan kualitas pendidikan.Peran tersebut

terkait dengan posisi mereka sebagai pengawas sekaligus pengelola atau pelaku

supervisi pendidikan.Namun, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

pengawas sekolah sering menghadapi banyak kendala karena banyaknya tuntutan

kompetensi yang harus dimiliki PS.

Dalam manajemen SDM terdapat beberapa fungsi pokok, dan fungsi evaluasi

yang merupakan salah satu di antaranya, selain perencanaan, pengorganisasian dan

pelaksanaan. Program pelatihan sebagai salah satu strategi pengembangan SDM

memerlukan fungsi evaluasi untuk mengetahui kualitas dan efektivitas program yang

bersangkutan. Pada umumnya orang beranggapan bahwa evaluasi program pelatihan

diadakan pada akhir pelaksanaan pelatihan. Anggapan yang demikian adalah kurang

tepat, karena evaluasi merupakan salah satu mata rantai dalam sistem pelatihan yang

jika dilihat dari waktu pelaksanaannya kegiatan penilaian dapat berada di awal proses

perencanaan, di tengah proses pelaksanaan dan pada akhir penyelenggaraan pelatihan

dan pasca kegiatan pelatihan. Penilaian yang dilaksanakan pada proses perencanaan

disebut dengan analisis kebutuhan (need assessment) yang berusaha untuk

mengumpulkan informasi tentang kemampuan, keterampilan maupun keahlian yang

akan dikembangkan dalam pelatihan, karakteristik peserta pelatihan, kualitas materi

pelatihan dilihat dari relevansi dan kebaharuan, kompetensi pelatihan/nara

sumber/pengajar, tempat pelatihan beserta sarana dan prasarana yang dibutuhkan,

akomodasi dan konsumsi serta jadwal kegiatan pelatihan. Penilaian yang

dilaksanakan pada saat proses pelatihan disebut dengan monitoring yang bertujuan

untuk mengumpulkan informasi tentang sejauh mana program yang telah disusun

dapat diimplementasikan dengan baik. Dalam kegiatan monitoring ini berusaha

untuk menilai kualitas proses pelatihan, baik dari aspek kinerja instruktur, iklim


kelas, sikap dan motivasi belajar atau berlatih para peserta pelatihan. Sedangkan

penilaian pasca pelatihan bertujuan untuk mengetahui perubahan kinerja peserta

setelah kembali ke tempat kerjanya (instansi) masing-masing.

Identifikasi Masalah

1. Apakah peserta merasa puas terhadap kualitas Pelayanan instruktur dalam

pelaksanaan diklat ?

2. Apakah kualitas pelayanan instruktur dapat memberikan harapan lebih

terhadap kepuasan peserta ?

3. Apakah penyampaian materi intruktur sudah sesuai dengan harapan peserta

diklat ?

4. Bagaimana kepuasan peserta diklat terhadap kualitas pelayanan instruktur

dalam proses pembelajaran diklat ?

Batasan Masalah

Karena terbatasan peneliti dalam hal waktu tenaga dan biaya, serta untuk

menjaga agar penelitian lebih terarah dan fokus, maka di perlukan adanya

pembatasan masalah. Dengan pertimbangan tersebut, maka penelitian ini batasi

pada upaya untuk mengungkap informasi mengenai Survei Kepuasan Peserta Diklat

terhadap Kualitas Pelayanan Instruktur (Pelaksanaan Diklat Pengawas dan Kepala

Sekolah Madrasah Kementerian Agama RI di UHAMKA).

Secara spesifik, masalah-masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut;

1. Bagaimana kepuasan peserta diklat terhadap kualitas pelayanan instruktur

dalam proses pembelajarandiklat ?

2. Bagaimana kualitas pelayanan instruktur dapat meningkatkan kepuasan peserta

diklat ?

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang,identifikasi dan batasan masalah diatas, maka

permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut;

1. Apakah Kualitas Pelayanan Instruktur berpengaruh terhadap kepuasan peserta

diklat ?


2. Bagaimana kepuasan peserta diklat terhadap kualitas pelayanan instruktur dalam

proses pembelajaran diklat ?

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dimensi Kualitas Pelayanan

Parasuraman dalam bukunya Conceptual Model Of Service Quality

teridentifikasi ada lima karakteristik yang digunakan untuk mengevaluasi

kualitas pelayanan, yaitu1:

a. Responsivness (daya tanggap) adalah suatu respon/kesigapan karyawan

dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan

tanggap

b. Reliability (kehandalan) adalah suatu kemampuan untuk memberikan jasa

yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya.

c. Assurance (jaminan) adalah kemampuan karyawan atas pengetahuan

terhadap produk secara tepat, kualitas, keramah-tamahan, perkataan atau

kesopanan dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan

informasi dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan konsumen

terhadap perusahaan.

d. Emphaty (perhatian) adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan

perhatian yang bersifat individual atau pribadi kepada para konsumen.

e. Tangibles ( kemampuan fisik) adalah suatu bentuk penampilan fisik,

peralatan personal, media komunikasi dan hal-hal yang lainnya yang bersifat

fisik.

1. Tes, Pengukuran, dan Penilaian dan evaluasi

Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes,

pengukuran, dan penilaian (test, measurement, and assessment). Tes merupakan

salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak

1Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta,

1999.Ed. 1.hal. 26


langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan2

(Djemari Mardapi, 1999: 2). Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan

pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek.

Objek ini bisa berupa kemampuan peserta didik, sikap, minat, maupun motivasi.

Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan menggambarkan kemampuan

dalam bidang tertentu. Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi

Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap individu

atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie. 1986:14). Allen &

yen mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang

sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1).

Dengan demikian, esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan

angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan

tertentu3.Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotor.Pengukuran memiliki konsep yang lebih luas dari pada tes. Kita

dapat mengukur karakteristik suatu objek tanpa menggunakan tes, misalnya

dengan pengamatan, skala rating atau cara lain untuk memperoleh informasi

dalam bentuk kuantitatif.

Penilaian (assessment) memiliki makna yang berbeda dengan evaluasi.The

Task Group on Assessment and Testing (TGAT) mendeskripsikan asesmen

sebagai semua cara yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau

kelompok (Griffin & Nix, 1991: 3). Popham (1995: 3) mendefinisikan asesmen

dalam konteks pendidikan sebagai sebuah usaha secara formal untuk

menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan4.

Boyer & Ewel mendefinisikan asessmen sebagai proses yang menyediakan

informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum atau program, tentang

institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan system institusi. Berdasarkan

2Djemari Mardapi. (1999). Pengukuran, penilaian dan evaluasi. Makalah disampaikan

pada Penataran evaluasi pembelajaran matematika SLTP untuk guru inti matematika di MGMP

SLTP. 3Djemari Mardapi. (2000). Evaluasi pendidikan. Makalah disampaikan pada Konvensi

Pendidikan Nasional tgl 19 – 23 September 2000 di Universitas Negeri Jakarta 4Griffin, P. & Nix, P. (1991).Educational assessment and reporting.Sydney: Harcout Brace

Javanovich, Publisher. Hal 5


berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa assessment atau penilaian dapat

diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran.

Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan,

analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya. Selanjutnya

Griffin & Nix (1991:3) menyatakan:

Measurement, assessment and evaluation are hierarchial. The comparison

of observation with the criteria is a measurement, the interpretation and

description of the evidence is an assessment and the juggement of the

value or implication of the behavior is an evaluation

Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hirarki.Evaluasi didahului

dengan penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului dengan

pengukuran. Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil

pengamatan dengan criteria, penilaian (assessment) merupakan kegiatan

menafsirkan dan mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi

merupakan penetapan nilai atau implikasi perilaku.

Brikerhoff (1986:ix) menjelaskan bahwa evaluasi merupakan proses yang

menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai. Menurut Brikerhoff

(1986:ix), dalam pelaksanaan evaluasi ada tujuh elemen yang harus dilakukan,

yaitu: 1) penentuan focus yang akan dievaluasi (focusing the evaluation), 2)

penyusunan desain evaluasi (designing the evaluation), 3) pengumpulan

informasi (collecting information), 4) analisis dan interpretasi informasi

(analyzing and interpreting), 5) pembuatan laporan (reporting information), 6)

pengelolaan evaluasi (managing evaluation, dan 7) evaluasi untuk evaluasi

(evaluating evaluation)

Dalam pengertian tersebut menunjukkan bahwa dalam melakukan

evaluasi, evaluator pada tahap awal harus menentukan focus yang akan

dievaluasi dan desain yang akan digunakan. Hal ini berarti harus ada kejelasan

apa yang akan dievaluasi yang secara implisit menekankan adanya tujuan

evaluasi, serta adanya perencanaan bagaimana melaksanakan evaluasi.

Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data, menganalisi dan membuat intepretasi

terhadap data yang terkumpul serta membuat laporan. Selain itu, evaluator juga


harus melakukan pengaturan terhadap evaluasi dan mengevaluasi apa yang telah

dilakukan dalam melaksanakan evaluasi secara keseluruhan. Weiss (1972: 4)

menyatakan bahwa tujuan evaluasi adalah5:

The purpose of evaluation research is to measure the effect of program

against the goals it set out accomplish as a means of contributing to

subsuquest decision making about the program and improving future

programming.

Ada empat hal yang ditekankan pada rumusan tersebut, yaitu: 1) menunjuk

pada penggunaan metode penelitian, 2) menekankan pada hasil suatu program,

3) penggunaan kriterai untuk menilai, dan 4) kontribusi terhadap pengambilan

keputusan dan perbaikan program di masa mendatang.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi

merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,

mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi untuk dapat

digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun program selanjutnya.

Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan

objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses

pelaksanaan program, dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan

hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk

mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dikehendaki. Selain

itu, juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya

maupun menyusunan kebijakan yang terkait dengan program pelatihan.

Model Evaluasi Learning

1. Evaluasi model CIPP

Dalam bidang pendidikan Stufflebeam menggolongkan system

pendidikan atas 4 dimensi, yaitu context, input, process dan product,sehingga

model evaluasi yang ditawarkan diberi nama CIPP model yang merupakan

singkatan ke empat dimensi tersebut. Nana Sudjana & Ibrahim (2004: 246)

5Weiss (1972).Management Evaluation.Hal 4


menterjemahkan masing-masing dimensi tersebut dengan makna sebagai

berikut :

a. Context : Situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan

dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam system yang

bersangkutan, seperti misalnya masalah pendidikan yang dirasakan,

keadaan ekonomi Negara, pandangan hidup masyarakat.

b. Input : sarana/modal/bahan dan rencana strategi yang ditetapkan

untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan

c. Process:pelaksanaan strategi dan penggunaan sarana/modal/bahan di

dalam kegiatan nyata di lapangan

d. Product :hasil yang dicapai baik selama maupun pada akhir

pengembangan system pendidikan yang bersangkutan.

2. Evaluasi model Kirkpatrick

Menurut Kirkpatrick (1988: 20) learning can be defined as the extend to

which participans change attitudes, improving knowledge, and or increase skill

as a result of attending the program6. Ada tiga hal yang dapat instruktur

ajarkan dalam program training, yaitu pengetahuan, sikap maupun

ketrampilan.Peserta training dikatakan telah belajar apabila pada dirinya telah

mengalami perubahan sikap, perbaikan pengetahuan maupun penginkatan

ketrampilan.Peserta training dikatakan telah belajar apabila pada dirinya telah

mengalami perubahan sikap, perbaikan pengetahuan maupun penginkatan

ketrampilan. Oleh karena itu untuk mengukur efektivitas program training

maka ketiga aspek tersebut perlu untuk diukur. Tanpa adanya perubahan sikap,

peningkatan pengetahuan maupun perbaikan ketrampilan pada peserta training

maka program dapat dikatakan gagal. Penilaian evaluating learning ini ada

yang menyebut dengan penilaian hasil (output) belajar. Oleh karena itu dalam

pengukuran hasil belajar (learning measurement) berarti penentuan satu atau

lebih hal berikut: a). pengetahuan apa yang telah dipelajari ?, b). Sikap apa

6Kirkpatrick .1988.Evaluatinglearning . hal 20


yang telah berubah ?, c). Keterampilan apa yang telah dikembangkan atau

diperbaiki ?

Langkah-langkah Evaluasi Program Pelatihan

Dalam mengadakan evaluasi terhadap program pelatihan secara sistematis

pada umumnya menempuh 4 langkah, yaitu: 1). Penyusunan desain evaluasi, 2).

Pengembangan instrument pengumpulan data, 3). Pengumpulan data (assessment),

menafsirkan dan membuat judgement, serta 4). Menyusun laporan hasil evaluasi7

(Purwanto dan Atwi Suparman, 1999: 73).

a) Menyusun Desain Evaluasi

Langkah pertama dalam evaluasi adalah menyusun rencana evaluasi yang

menghasilkan desain evaluasi. Pada langkah ini evaluator mempersipakan

segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi, mulai menentukan

tujuan evaluasi, model yang akan digunakan, informasi yang akan dicari serta

metode pengumpulan dan analisis data. Apabila langkah pertama dapat

menghasilkan desain evaluasi yang cukup komprehensif dan rinci, maka sudah

dapat dijadikan sebagai acuan kegiatan evaluator untuk dijadikan bahan

mengadakan negoisasi dengan sponsor.

b) Mengembangkan Instrumen Pengumpulan Data

Setelah metode pengumpulan data ditentukan, langkah selanjutnya adalah

menentukan bentuk instrument yang akan digunakan serta kepada siapa

instrument tersebut ditujukan (responden). Kemudian setelah itu perlu

dikembangkan butir-butir dalam instrument. Berbagai pertimbangan mengenai

berapa banyak informasi yang akan dikumpulkan, instrument dikembangkan

sendiri, mengadopsi ataupun menggunakan instrument baku dari instrument

yang digunakan harus memperhatikan masalah validitas dan reliabilitas. Selain

hal tersebut, masalah efisiensi dan efektivitas harus tetap diperhatikan. Jenis-

jenis instrument yang paling sering digunakan untuk mengumpulkan data

dalam evaluasi program pelatihan adalah dalam bentuk tes, angket, ceklis,

pengamatan, wawancara atau evaluator sendiri sebagai instrument

7Purwanto dan Atwi Suparman, 1999.Evaluasi program pelatihan. Hal 73


c) Mengumpulkan Data, Analisis dan Judgement

Langkah ketiga merupakan tahapan pelaksanaan dari apa yang telah dirancang

pada langkah pertama dan kedua. Pada langkah ketiga ini, evaluator terjun ke

“lapangan” untuk mengimplementasikan desain yang telah dibuat, mulai dari

mengumpulkan dan menganalisis data, menginterpretasikan, dan menyajikan

dalam bentuk yang mudah untuk dipahami dan komunikatif. Pengumpulan data

dapat dari populasi maupun dengan menggunakan sample. Apabila

menggunakan sample maka harus representative mewakili populasi, oleh

karena harus memperhatikan tekhnik sampling yang baik. Berdasarkan data

yang dikumpulkan kemudian dianalisis dan dibuat judgement berdasarkan

criteria maupun standar yang telah ditetapkan sebelumnya.Dari hasil

judgement kemudian disusun rekomendasi kepada penyelenggara kegiatan

pelatihan maupun fihak-fihak lain yang mempunyai kepentingan dengan

kegiatan pelatihan.Langkah ketiga ini merupakan proses esensial dari kegiatan

evaluasi program pelatihan di mana terjadi dialog antara evaluator dengan

obyek evaluasi. Hal yang harus diperhatikan oleh evaluator pada tahap ini

adalah masalah etika dan penguasaan „setting‟ atau latar di mana evaluasi

dilaksanakan.

d) Menyusun Laporan Hasil Evaluasi

Menyusun laporan merupakan langkah terakhir kegiatan evaluasi program

pelatihan.Laporan disusun sesuai dengan kesepakatan kontrak yang

ditandatangani.

Metode Penelitian

Penelitian mengambil tempat di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur

dengan jumlah 320 orang berlangsung selama 7 hari dan sisanya 120 orang

diselenggarakan oleh UHAMKA, berlangsung selama 7 hari dari tanggal 1

Desember sampai dengan 7 Desember 2011, bertempat di FKIP, dengan pemakaian

gedung di Rusunawa kampus Pasar Rebo Jakarta Timur.

Metode penelitian yang menggunakan metode survei, yakni untuk mengkaji

populasi yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang


dipilih dari populasi untuk menemukan indentifikasi, distribusi, dan interelasi

relatif dari variabel-variabel penelitian.

Adapun pengujian penelitian ini dilakukan dengan alat analisis Regression

linear, serta diolah dengan program SPSS for Windows Standar ersion Release

14.0.Untuk dapat menjawab permasalahan penelitian secara efisien dan efektif,

maka penelitian ini dirancang menggunakan kuesioner (questionair), wawancara

(Interview), dan pengamatan (observation). Pada prinsipnya penelitian ini

merupakan suatu upaya investigasi terhadap proses dan hasil pembelajaran yang

dilakukan secara reflektif mandiri, kolaboratif, dan siklustis. Tujuan pokok dari

penelitian ini adalah untuk melakukan peningkatan atau perbaikan proses

pembelajaran dan hasil pembelajaran pada Pengawas dan Kepala Madrasah

Penelitian ini pada dasarnya terdiri atas empat tahapan pokok, yaitu:

Perencanaan (planning), Tindakan (action), Observasi dan Evaluasi (observation

and evaluation), serta Refleksi (reflection). Mengukur dan menilai kinerja

(performance) trainer di dalam belajar mengajar dengan mengumpulkan data-data

dari jawaban kuesioner dari mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah

peserta Diklat Pengawas dan Kepala Sekolah Madrasah Kementerian Agama RI

yang sejumlah 420 orang.Dari jumlah populasi tersebut , maka sampel yang

diambil adalah semua peserta yang ikut dalam pendidikan dan latihan (Diklat).

Hasil dan Pembahasan

a. Deskripsi Responden dan Karakteristiknya.

Responden dalam penelitian ini adalah pengawas dan kepala sekolah

madrasah yang berjumlah 420 orang, yang terdiri dari 120 orang pengawas,

dan 300 orang kepala sekolah madrasah dari kemenagdengan latar belakang

Kompetensi Kepala Madrasah dan Pengawas, Berdasarkan biodata yang diisi

pada kuesioner, responden dapat dikelompokkan menurut jenjang RA, MI,

MTs,

b. Sasaran Peserta

Sasaran peserta Program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Peningkatan

Kompetensi Kepala Madrasah dan Pengawas Tahun 2011 ini adalah kepala

madrasah dan pengawas madrasah di Wilayah Jakarta , mulai dari wilayah


Utara, Selatan, Barat, Timur, Pusat dan Kepulauan Seribu masuk wilayah

utara, yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia.

C. Mata Diklat

Sesuai dengan kompetensi dan struktur kurikulum tersebut, maka susunan mata

Diklat Kepala Madrasah dan Pengawas adalah sebagai berikut;

1. Kepala RA

N0

MATA DIKLAT

JAM/BOBOT

Teori Praktik

A KELOMPOK DASAR

1. UUD Negara RI Tahun 1945, dan pendidikan

budaya dan karakter bangsa

2

2 Kebijakan Kementerian Agama Tentang

Pembelajaran RA

3

B KELOMPOK INTI

1 Kepemimpinan di Raudatul Athfal 2 4

2 Teknik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran RA 2 4

3 Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan RA

2 6

4 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP)

dan Akreditasi di RA

2 4

5 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) di RA

4 6

6 Teknologi Supervisi Akademik dan Penilaian

Kinerja di RA

2 4

7 Strategi dan Evaluasi Pembelajaran di RA 2 4

8 Rencana Program Aksi Tindak Lanjut - 6

C KELOMPOK PENUNJANG

1 Pengarahan Program dan Pre Test 1 1


2 BLC 2 4

3 Evaluasi Program dan Pre Test 1 1

JUMLAH 25 42

2. Kepala MI

N0

MATA DIKLAT

JAM/BOBOT

Teori Praktik

A KELOMPOK DASAR



2


Pembelajaran RA

3

B KELOMPOK INTI

1 Kepemimpinan di MI 2 4

2 Teknik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran

MI

2 4


Pendidikan MI

2 6

4 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

(SPMP) dan Akreditasi di RA

2 4


Komunikasi (TIK) di MI

4 6

6 Teknologi Supervisi Akademik dan Penilaian

Kinerja di MI

2 4

7 Strategi dan Evaluasi Pembelajaran di MI 2 4




2 BLC 2 4


JUMLAH 25 42


3. Kepala MTs

N0

MATA DIKLAT

JAM/BOBOT

Teori Praktik

A KELOMPOK DASAR



2


Pembelajaran Madrasah Tsanawiyah

3

B KELOMPOK INTI

1 Kepemimpinan di Madrasah Tsanawiyah 2 4


di MTs

2 4


Pendidikan di MTs

2 6


(SPMP) dan Akreditasi di RA

2 4


Komunikasi (TIK) di MTs

4 6

6 Teknik Supervisi Akademik dan Penilaian

Kinerja di MTs

2 4

7 Strategi dan Evaluasi Pembelajaran di MTs 2 4




2 BLC 2 4


JUMLAH 25 42


4. Kepala MA

N0

MATA DIKLAT

JAM/BOBOT

Teori Praktik

A KELOMPOK DASAR



2


Pembelajaran RA

3

B KELOMPOK INTI

1 Kepemimpinan di MA 2 4


MA

2 4


Pendidikan MA

2 6


(SPMP) dan Akreditasi di MA

2 4


Komunikasi (TIK) di MA

4 6

6 Teknik Supervisi Akademik dan Penilaian

Kinerja di MA

2 4

7 Strategi Pembelajaran di MA 2 4




2 BLC 2 4


JUMLAH 25 42

D. Deskripsi Mata Diklat

1. Kepala RA

a. Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 dan pendidikan

Budaya dan Karakter Bangsa.


Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang urgensi UUD dalam

pembentukan negara, fungsi UUD 1945 dalam menjaga NKRI, pokok-

pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945, dan pokok-

pokok amandemen UUD Negara RI Tahun 1945.Juga mata diklat ini

menguraikan bahasan tentang pengertian, maksud, dan tujuan

pembangunan budaya dan karakter bangsa, strategi penenaman nilai-nilai

agama dan karakter bangsa bagi kepala RA, dan tugas kepala RA dalam

menanamkan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

b. Kebijakan Kementerian Agama Tentang Pemberdayaan RA

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang visi misi Ditjen Pendidikan

Islam Kementerian Agama, strategi perluasan akses RA, system

peningkatan mutu RA, dan system penguatan tata kelola RA.

c. Kepemimpinan di Raudatul Athfal

Mata diklat ini menguraikan kepemimpinan yang berorientas pada

peningkatan mutu, Total Quality Managemen (TQM), tipe-tie

kepemimpinan di Raudatul Athfal.

d. Teknik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran RA

Mata diklat ini menguraikan teknik pengelolaan kegiatan, penyususnan

rencana anggaran belanja (RAB) RA, pengelolaan RAB RA, dan

penyusunan laporan kegiatan dan anggaran RA.

e. Pengembangan Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan RA

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang pengertian kurikulum,

prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, kerangka dasar dan struktur

kurikulum RA, pedoman pembelajaran di RA, pedoman penyusunan

silabus dan RPP, pedoman penilaian

f. Pengembangan Kewirausahaan Sebagai Sumber Pembelajaran di

RA

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang kewirausahaan sebagai

sumber pembelajaran di RA, pengembangan kewirausahaan, nilai-nilai

kewirausahaan dan ekonomi kreatif dalam proses pembelajaran.


g. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) dan Akreditasi di RA

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang delapan standar nasional

pendidikan, konsep dan prinsip SPMP, evaluasi diri RA, monitoring

sekolah oleh pemerintah daerah (MSPD), dan sistem akreditasi RA.

h. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di RA.

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang pengertian TIK, TIK

sebagai media dan sumber pembelajaran, software dan hardware TIK,

contoh model penggunaan TIK sebagai media dan sumber pembelajaran,

dan Teknik pengembangan TIK sebagai media dan sumber pembelajaran.

i. Teknik Supervisi Akademik dan Penilaian Kinerja di RA.

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang konsep dasar supervise

akademik, metide dan teknik supervise akademik, supervise tenaga

pendidik dalam proses pembelajaran, tindak lanjut hasil supervise

akademik, dan penilaian kinerja di RA.

j. Strategi dan evaluasi Pembelajaran di RA.

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang ragam strategi

pembelajaran RA, belajar sambil bermain, jenis-jenis permainan RA,

model-model pembelajaran RA, dan evaluasi pembelajaran RA.

k. Rencana Program Aksi Tindak Lanjut

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang penyusunan rencana aksi

peserta dalam bentuk portofolio di unit kerja masing-masing dalam

rangka meningkatkan perannya dalam melakukan tugas kepemimpinan

sesuai dengan konsep yang telah dipelajari selama diklat berlangsung.

2. Kepala MI

a. Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 dan Pendidikan Budaya

dan Karakter


pembentukan negara, fungsi UUD 1945 dalam menjaga NKRI, pokok-poko

pikiran Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945, dan pokok-pokok

amandemen UUD Negara RI Tahun 1945. Juga Mata diklat ini menguraikan

bahasan tentang pengertian, maksud, dan tujuan pembangunan budaya dan

karakter bangsa, strategi penanaman nilai-nilai agama dan budaya dalam


pendidikan budaya dan karakter bangsa, urgensi pendidikan budaya dan

karakter bangsa bagi kepala MI, dan tugas kepala MI dalam menanamkan

pendidikan budaya dan karakter bangsa.

b. Kebijakan Kementerian Agama tentang Pemberdayaan MI


Islam Kementerian Agama, strategi perluasan akses MI, dan system

penguatan tata kelola MI.

c. Kepemimpinan di MI

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang kepemimpinan yang

berorientasi pada peningkatan mutu di MI, konsep Total Quality Management

(TQM), dan tipe-tipe kepemimpinan yang berorientasi pada peningkatan

mutu di MI.

d. Teknik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran di Madrasah

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang teknik pengelolaan kegiatan,

teknik pengelolaan anggaran (APBN, APBD, BOS, BOP) di MI, penyusunan

RAB MI, dan penyusunan laporan kegiatan dan anggaran MI.

e. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang kerangka dasar dan struktur

kurikulum, prinsip-prinsip pengembangan KTSP, pedoman pembelajaran di

MI, pedoman penilaian pembelajaran, konsep pembelajaran tematik dan

penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

mengintegrasikan IPTEK dan IMTAQ.

f. Pengembangan Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif Sebagai Sumber

Pembelajaran di MI

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang kewirausahaan sebagai sumber

pembelajaran di MI, pengembangan kewirausahaan, nilai-nilai kewirausahaan

dan ekonomi kreatif dalam proses pembelajaran.

g. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) dan Akreditasi di MI

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang konsep dan prinsip sistem

penjaminan mutu pendidikan, delapan standar nasional pendidikan, evaluasi

diri madrasah, monitoring sekolah oleh pemerintah daerah (MSPD), DAN

dan sistem akreditasi MI.


h. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Madrasah

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang analisis komponen hardware

dan software, dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

madrasah (TIM), penyusunan diagram penggunaan system TIM, penggunaan

system TIM, dan fasilitasi kebutuhan penggunaan system TIM.

i. Teknik Supervisi Akademik dan Penilaian Kinerja di MI.

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang konsep dasar supervisi

akademik, supervisi tenaga pendidikan dalam proses pembelajaran, tindak

lanjut hasil supervisi akademik di MI.

j. Pembelajaran Tematik di MI

Mata diklat ini menguraikan bahasan konseo dan prinsip pembelajaran

tematik di kelas rendah, langkah-langkah pembelajaran tematik, pembelajaran

tematik yang sesui dengan perkembangan peserta didik kelas rendah MI,

penyusun perencanaan dalam pembelajaran tematik, dan penilaian dalam

pembelajaran tematik

k. Rencana Program Aksi Tindak Lanjut


peserta dalam bentuk portofolio di unit kerja masing-masing dalam rangka

meningkatkan perannya dalam melakukan tugas kepemimpinan sesuai dengan

konsep yang telah dipelajari selama diklat berlangsung.

3. Kepala MTs

a. Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 dan Pendidikan

Budaya dan Karakter



poko pikiran Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945, dan pokok-pokok

amandemen UUD Negara RI Tahun 1945. Juga Mata diklat ini


pembangunan budaya dan karakter bangsa, strategi penanaman nilai-nilai

agama dan budaya dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa, urgensi


pendidikan budaya dan karakter bangsa bagi kepala MI, dan tugas kepala

MI dalam menanamkan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

b. Kebijakan Kementerian Agama Tentang Pemberdayaan MTs


Islam Kementerian Agama, strategi perluasan akses MI, dan system

penguatan tata kelola MTs.

c. Kepemimpinan di MTs

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang visi misi Ditjen pendidikan

Islam Kementerian Agama, strategi perluasan akses Mts, system

peningkatan mutu MTs, dan system penguatan tata kelola MTs.

d. Teknik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran di MTs.

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang Rencana kegiatan Madrasah

(RKM), teknik pengelolaan kegiatan MTs, teknik pengelolaan anggaran

madrasah (APBN, APBD, BOS, BOP) di MTs, teknik pengelolaan

anggaran Madrasah (APBN, APBD, BOS, BOP) di MTs, teknik

pengelolaan administrasi RAB madrasah dan penyusunan laporan kegiatan

dan anggaran di MTs,

e. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MTs.


kurikulum pengertian KTSP, prinsip-prinsip pengembangan KTSP, silabus

dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mengintegrasikan

IPTEK dan IMTAQ, serta analisis kesulitan implementasi KTSP.

f. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) dan Akreditasi di MTs.


penjaminan mutu pendidikan, 8 (delapan) standar nasional pendidikan,

evaluasi diri madrasah, monitoring sekolah oleh pemerintah daerah

(MSPD), dan sistem akreditasi MTs.

g. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di MTs.


dan software dalam penggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Madrasah (TIM), penyusunan diagram penggunaan system TIM,


penggunaan sisem TIM, dan fasilitasi kebutuhan penggunakan system

TIM.

h. Teknik Supervisi Akademik dan Penilaian Kinerja di MTs.

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang konsep dasar supervisi

akademik, supervisi tenaga pendidikan dalam proses pembelajaran, tindak

lanjut hasil supervisi akademik di MTs.

i. Strategi dan Evaluasi Pembelajaran di MTs.

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang analisis SI dan SKL, strategi

pembelajaran yang sesuai dengan KD, model-model pembelajaran di MTs,

implementasi strategi pembelajaran yang sesuai dengan KD, dan

pengertian, tujuan, prinsip, serta karakteristik evaluasi pembelajaran.

j. Rencana Program Aksi Tindak Lanjut



meningkatkan perannya dalam melakukan tugas kepemimpinan sesuai

dengan konsep yang telah dipelajari selama diklat berlangsung.

4. Kepala MA

a. Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 dan pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa.



poko pikiran Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945, dan pokok-pokok

amandemen UUD Negara RI Tahun 1945. Juga Mata diklat ini


pembangunan budaya dan karakter bangsa, strategi penanaman nilai-nilai

agama dan budaya dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa, urgensi

pendidikan budaya dan karakter bangsa bagi kepala MA, dan tugas kepala

MA, dalam menanamkan pendidikan budaya dan karakter bangsa.


b. Kebijakan Kementerian Agama Tentang Pemberdayaan MTs.


Islam Kementerian Agama, strategi perluasan akses MA, dan sistem

peningkatan mutu madrasah, dan system penguatan tata kelola madrasah.

c. Kepemimpinan di MA

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang kepemimpinan yang

berorientasi pada peningkatan mutu di MA, konsep Total Quality

Management (TQM), serta tipe-tipe kepemimpinan yang berorientasi pada

peningkatan mutu di MA.

d. Teknik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran di MA.

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang Rencana kegiatan Madrasah

(RKM), teknik pengelolaan anggaran Madrasah (APBN, APBD, BOS,

BOP) teknik pengelolaan anggaran Madrasah (APBN, APBD, BOS, BOP)

di MTs, teknik pengelolaan administrasi RAB madrasah dan penyusunan

laporan kegiatan dan anggaran di MA,

e. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MA.


kurikulum pengertian KTSP, prinsip-prinsip pengembangan KTSP, silabus

dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mengintegrasikan

IPTEK dan IMTAQ, serta analisis kesulitan implementasi KTSP.

f. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) dan Akreditasi di MA.


penjaminan mutu pendidikan, 8 (delapan) standar nasional pendidikan,

evaluasi diri madrasah, monitoring sekolah oleh pemerintah daerah

(MSPD), dan sistem akreditasi MA.

g. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di MA.


dan software dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Madrasah (TIM), penyusunan diagram penggunaan system TIM,

penggunaan system TIM, dan fasilitasi kebutuhan penggunaan system

TIM.


h. Teknik Supervisi Akademik dan Penilaian Kinerja di MA.

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang konsep dasar supervise

akademik, supervise tenaga pendidik dalam proses pembelajaran, tindak

lanjut hasil supervise akademik, dan penilaian kinerja di MA.

k. Strategi dan Evaluasi Pembelajaran di MA.

Mata diklat ini menguraikan bahasan tentang analisis SI dan SKL, strategi

pembelajaran yang sesuai dengan KD, model-model pembelajaran di MA,

implementasi strategi pembelajaran yang sesuai dengan KD, dan

pengertian, tujuan, prinsip, serta karakteristik evaluasi pembelajaran.

i. Rencana Program Aksi Tindak Lanjut



meningkatkan perannya dalam melakukan tugas kepemimpinan sesuai

dengan konsep yang telah dipelajari selama diklat berlangsung


E. Nara Sumber

1. Kepala RA

No Mata Diklat JAM / BOBOT

Nara sumber Teori Praktek

A KELOMPOK DASAR

1 UUD Negara RI Tahun 1945, Pendidikan

Budaya dan Karakter Bangsa 2

Prof. Dr. Abdul Rahman

Ghani

2 Kebijakan Kementerian Agama tentang

Pemberdayaan RA 3

Drs. Wahyudin, M.Pd.

B KELOMPOK INTI

1 Kepemimpinan di RA 2 4 Dra. Hj. Juniar Budiningsih,

2 Tehnik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran RA 2 4 Dra. Hj. Suminarsih, MM.

3 Pengembangan KTSP di RA 2 6 Drs. Dasuki, M.Pd.


dan Akreditasi di RA 2 4 H. Syaeful Rohim, M. Si.


Komunikasi (TIK) di RA 4 4 - 8

Hari Naredi, M. Pd

Purnama Saefurahman

6 Tehnik Supervisi Akademik dan Penilaian

Kinerja di RA 2 4 Dr. H. Pudjo Sumedi, M. Ed

7 Strategi dan Evaluasi Pembelajaran di RA 2 4 Dra. Hj. Ella Sulhah Saidah

8 Rencana Program Aksi Tindak Lanjut 6 Hj. D. M. Dharmawati, S.Pd.

MM.


1 Pengarahan Program dan Pre Test 1 Tim

2 Building Learning Commitment (BLC) 2 4 Dra. Hj. Fitniwilis, M. Pd.

3 Evaluasi Program dan Post Test 1 Tim

JUMLAH JAM PELATIHAN 23 42 - 46

2. KEPALA MI



A KELOMPOK DASAR

1 UUD Negara RI Th. 1945, Pendidikan

Budaya dan Karakter Bangsa 2

Prof. Dr. Abdul Rahman Ghani


Pemberdayaan MI 3


B KELOMPOK INTI

1 Kepemimpinan di MI 2 4 H. Kusmajid, M. Pd

2 Tehnik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran

MI 2 4 Drs. H. Nur Busyra, MM


3 Pengembangan KTSP di MI 2 6

Prof. Dr.H. Abd. Madjid

Latief, M. Pd


dan Akreditasi di MI 2 4

Dr. Prima Gusti Yanti, M.

Hum


Komunikasi (TIK) di MI 4 4 - 8 Ali Sya‟ban, M. Pd.


Kinerja di MI 2 4 Slamet Soro, M. Pd

7 Pembelajaran Tematik di MI 2 4 Rahmiati, M.Psi.

8 Rencana Program Aksi Tindak Lanjut 6 Drs. H. Jamil Latief, MM, M.

Pd.



2 Building Learning Commitment (BLC) 2 4 Dra. Titik Hariyati, M. Pd

Dra. Hj. Fitniwilis, M. Pd



3. KEPALA MTs



A KELOMPOK DASAR

1 UUD Negara RI Th. 1945, Pendidikan Budaya

dan Karakter Bangsa 2

Prof. Dr. H. Abdul

Rahman Ghani


Pemberdayaan Madrasah Tsanawiyah 3


B KELOMPOK INTI

1 Kepemimpinan di MTs 2 4 Dr. H. Sukardi, M. Pd

2 Tehnik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran di

MTs 2 4 Drs. H. Nawawi, M. Si

3 Pengembangan KTSP di MTs 2 6 Prof. Dr. H. M. Yunan

Yusuf

4 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) dan

Akreditasi di MTs 2 4

Drs. Daniel Fernandez,

M. Si


Komunikasi (TIK) di MTs 4 4 - 6 Gufron Amirullah, M.Pd

6 Tehnik Supervisi Akademik dan Penilaian Kinerja

di MTs 2 4

Dr. H. Pudjo Sumedi, M.

Ed

7 Strategi dan Evaluasi Pembelajaran di MTs 2 4 Drs. H. Endang

Surahman, M. Ag

8 Rencana Program Aksi Tindak lanjut 6 Dra. Afni Rasyid, M. H.




2 Building Learning Commitment (BLC) 2 4 Dra. Titik Hariyati, M.

Pd.



4. KEPALA MA



A KELOMPOK DASAR

1 UUD Negara RI Th. 1945, Pendidikan Budaya

dan Karakter Bangsa 2

Prof. Dr. H. Abdul Rahman

Ghani


Pemberdayaan MA 3


B KELOMPOK INTI

1 Kepemimpinan di MA 2 4 Prof. Dr. H. Suyatno, M. Pd

2 Tehnik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran di

MA 2 4 Dr. Abbas Ghozali

3 Pengembangan KTSP di MA 2 6 Prof. Dr. Abd. Madjid Latief, M.

Pd.


dan Akreditasi di MA 2 4 Drs. Daniel Fernandez, M. Si


Komunikasi (TIK) di MA 4 4 - 8 Gufron Amirullah, M. Pd


Kinerja di MA 2 4 Dr. H. Sukardi, M. Pd.

7 Strategi Pembelajaran di MA 2 4 Drs. H. Endang Surahman, M.

Ag

8 Rencana Program Aksi Tindak Lanjut 6 Drs. Dede Hasanudin. M.Hum.



2 Building Learning Commitment (BLC) 2 4 Dra. Titik Hariyati, M. Pd.




ASPEK YANG DINILAI

HASIL KUALITAS PELAYANAN INSTRUKTUR

DIKLAT PENGAWAS DAN KEPALA MADRASAH KEMENAG RI

Nara Sumber : Prof. Dr. H. Abdul Madjid Latief, M.Pd.

Diklat : Pengembangan KTSP di MI

NO ASPEK PENILAIAN NILAI KETERANGAN

1 Cara penyampaian materi pembelajaran dalam

Diklat

3,81 Baik

2 Kejelasan dalam penyampaian materi ajar dalam

Diklat

3,75 Baik

3 Perilaku, Penampilan, dan Pakaian 4,21 Baik

4 Kesiapan mengajar dalam Diklat 3,93 Baik

5 Ketepatan waktu mulai dan mengakhiri mengajar 4,03 Baik

6 Kesesuaian dengan materi yang diajarkan 4,15 Baik

7 Keterfokusan materi yang diajarkan 4 Baik

8 Sistematika pemberian materi pembelajaran dalam

Diklat

3,96 Baik

9 Membuat mata pelajaran (DIKLAT) menjadi

menarik

3,56 Baik

10 Menjelaskan perkembangan terbaru yang relevan

dengan mata pelajaran dalam Diklat

3,81 Baik

11 Penjelasan tujuan mata pelajaran dalam Diklat 3,87 Baik

12 Relevansi tugas tindak lanjut terhadap mata Diklat 3,62 Baik

13 Penguasaan dan Transfer mata pelajaran 3,78 Baik

14 Kesempatan bertanya dan diskusi 3,96 Baik

15 Objektivitas penilaian Pretest dan Postest 3,71 Baik

16 Motivasi dalam memberikan Diklat 5,37 Sangat baik

17 Keluasan berfikir 4,06 Baik

18 Banyaknya referensi yang digunakan dalam Diklat 3,81 Baik

19 Membuat suasana Diklat menjadi lebih

menyenangkan

3,62 Baik

20 Mengaktifkan dan melibatkan peserta dalam proses

Diklat

4,03 Baik


INSTRUKTUR : Drs. H. Nur Busyra, MM.

DIKLAT : Tehnik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran di MI


1 Cara penyampaian materi pembelajaran dalam Diklat 4,03 Baik

2 Kejelasan dalam penyampaian materi ajar dalam Diklat 3,93 Baik





7 Keterfokusan materi yang diajarkan 3,90 Baik

8 Sistematika pemberian materi pembelajaran dalam Diklat 4,06 Baik

9 Membuat mata pelajaran (DIKLAT) menjadi menarik 3,93 Baik

10 Menjelaskan perkembangan terbaru yang relevan dengan

mata pelajaran dalam Diklat 3,83 Baik






16 Motivasi dalam memberikan Diklat 3,93 Baik



19 Membuat suasana Diklat menjadi lebih menyenangkan 3,83 Baik

20 Mengaktifkan dan melibatkan peserta dalam proses Diklat 3,77 Baik


NARASUMBER: Prof. Dr. H. M. Yunan Yusuf.

DIKLAT : Pengembangan KTSP di MTs


1 Cara penyampaian materi pembelajaran dalam

Diklat 4,58 Baik


Diklat 4,58 Baik



5 Ketepatan waktu mulai dan mengakhiri mengajar 4,70 Sangat baik

6 Kesesuaian dengan materi yang diajarkan 4,70 Sangat baik

7 Keterfokusan materi yang diajarkan 4,70 Sangat baik


Diklat 4,47 Baik

9 Membuat mata pelajaran (DIKLAT) menjadi

menarik 4,23 Baik


dengan mata pelajaran dalam Diklat 4,11 Baik





15 Objektivitas penilaian Pretest dan Postest 3 Cukup


17 Keluasan berfikir 4,70 Sangat baik


19 Membuat suasana Diklat menjadi lebih

menyenangkan 4 Baik


Diklat 4,29 Baik


NARASUMBER : Dr. Prima Gusti Yanti, M. Hum

DIKLAT : Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Akreditasi di MI




3 Perilaku, Penampilan, dan Pakaian 4,68 Sangat baik






Diklat 4,25 Baik







14 Kesempatan bertanya dan diskusi 4,5 Sangat baik







Diklat 4,25 Baik


NARASUMBER : Drs. Daniel Fernandez, M. Si.

DIKLAT : Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Akreditasi di MTs


1 Cara penyampaian materi pembelajaran dalam Diklat 4,55 Sanagt baik








9 Membuat mata pelajaran (DIKLAT) menjadi menarik 4,55 Sanagt baik


mata pelajaran dalam Diklat 4,5 Sangat baik

11 Penjelasan tujuan mata pelajaran dalam Diklat 4,55 Sangat baik








19 Membuat suasana Diklat menjadi lebih menyenangkan 4,7 Sangat baik



NARASUMBER : H. Syaiful Rahim, M. Si.

DIKLAT : Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Akreditasi di RA










Diklat 4,23 Baik














Diklat 4,11 Baik


NARASUMBER : Dra. Hj. Hindun, M. Pd.

DIKLAT : Tehnik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran di RA
























NARASUMBER :

Harinaredi, M. Pd.

DIKLAT : TIK





4 Kesiapan mengajar dalam Diklat 4,72 Sangat baik





9 Membuat mata pelajaran (DIKLAT) menjadi menarik 4,59 Sangat baik




12 Relevansi tugas tindak lanjut terhadap mata Diklat 4,59 Sangat baik

13 Penguasaan dan Transfer mata pelajaran 4,59 Sangat baik





18 Banyaknya referensi yang digunakan dalam Diklat 4,68 Sangat baik



Diklat 4,63 Sangat baik


NARASUMBER: Dr. H. Pudja Sumedi, AS., M. Ed.

DIKLAT : Teknik Supervisi Akademik dan Penilaian Kinerja di MA

















15 Objektivitas penilaian Pretest dan Postest 3,10 Cukup






Diklat 3,96 Baik


NARASUMBER: Drs. Slamet Soro, M. Pd.

DIKLAT : Teknik Supervisi Akademik dan Penilaian Kinerja di MI


1 Cara penyampaian materi pembelajaran dalam Diklat 4,5 Sangat baik


Diklat 4,25 Baik







Diklat 4 Baik












19 Membuat suasana Diklat menjadi lebih menyenangkan 3,43 Cukup


Diklat 3,75 Baik


NARASUMBER : Dra. Hj. Fitniwilis, M. Pd.

DIKLAT : Building Learning Commitment (BLC)
























NARASUMBER : Dra. Hj. Juniar Budiningsih

DIKLAT : Kepemimpinan di RA





4 Kesiapan mengajar dalam Diklat 4 Baik






10 Menjelaskan perkembangan terbaru yang relevan dengan mata pelajaran dalam Diklat

3,85 Baik






16 Motivasi dalam memberikan Diklat 4 Baik






NARASUMBER : Dra. Hj. Ella Sulhah Saidah

DIKLAT : Strategi dan Evaluasi Pembelajaran di RA












4,33 Baik












NARASUMBER : Drs. Dasuki, M. Pd.

DIKLAT : Pengembangan KTSP di RA
























NARASUMBER : Ono Ruhiana, M. Pd.

DIKLAT : Komparasi dan Pengembangan KTSP



















17 Keluasan berfikir 4 Baik





NARASUMBER : Dr. Tri Wintolo Apoko, M. Pd.

DIKLAT : Kepemimpinan di MA


1 Cara penyampaian materi pembelajaran dalam Diklat 3,33 Cukup

2 Kejelasan dalam penyampaian materi ajar dalam Diklat 3,45 Cukup


4 Kesiapan mengajar dalam Diklat 3,27 Cukup




8 Sistematika pemberian materi pembelajaran dalam Diklat 3,42 Cukup

9 Membuat mata pelajaran (DIKLAT) menjadi menarik 3,06 Cukup

10 Menjelaskan perkembangan terbaru yang relevan dengan mata

pelajaran dalam Diklat 3,33 Baik

11 Penjelasan tujuan mata pelajaran dalam Diklat 3,39 Cukup

12 Relevansi tugas tindak lanjut terhadap mata Diklat 3,48 Cukup




16 Motivasi dalam memberikan Diklat 3,27 cukup


18 Banyaknya referensi yang digunakan dalam Diklat 3,21 Cukup




NARASUMBER : Drs. H. Nawawi, M. Si.

DIKLAT : Pengembangan Silabus dan RPP






















20 Mengaktifkan dan melibatkan peserta dalam proses Diklat 3,47 Cukup


NARASUMBER

: Drs. H. Endang Abutarya, M. Pd.

DIKLAT

: Supervisi Manajerial dan Penyusunan Instrumen



2 Kejelasan dalam penyampaian materi ajar dalam Diklat 4,70 Sangat baik



















20 Mengaktifkan dan melibatkan peserta dalam proses Diklat 4,51 Sangat baik


NARASUMBER

: Dra. Afni Rasyid, M. H DIKLAT

: Rencana Aksi Tindakan Lanjut








7 Keterfokusan materi yang diajarkan 4 Baik




4 Baik












NARASUMBER : Drs. Wahyudin, M. Pd.

DIKLAT : UUD Negara RI 1945, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
























NARASUMBER : Drs. Dede Hasanudin, M. Hum.

DIKLAT : Rencana Aksi Tindak Lanjut di MA












4,08 Baik












NARASUMBER : Dra. Hj. Suminarsih, MM.

DIKLAT : Tehnik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran di RA












4,24 Baik



13 Penguasaan dan Transfer mata pelajaran 4,39 baik









NARASUMBER : Drs. H. M. Jamil Latief, MM., M. Pd.

DIKLAT : Rencana Aksi Tindak Lanjut di MI

















15 Objektivitas penilaian Pretest dan Postest 4,6 Sangat baik







NARASUMBER : Dra. Hj. D. M. Dharmawati, MM.

DIKLAT : Rencana Aksi Tindak Lanjut di RA
























NARASUMBER : Drs. Titik Suharyati, M. Pd.

DIKLAT : Pengembangan KTSP di RA



2 Kejelasan dalam penyampaian materi ajar dalam Diklat 2,88 Cukup




6 Kesesuaian dengan materi yang diajarkan 3,23 Cukup

7 Keterfokusan materi yang diajarkan 3,35 Cukup




mata pelajaran dalam Diklat 3,29 Cukup



13 Penguasaan dan Transfer mata pelajaran 3,17 Cukup



16 Motivasi dalam memberikan Diklat 3,41 Cukup

17 Keluasan berfikir 3,41 Cukup





NARASUMBER : Drs. H. Endang Surahman, M. Ag.

DIKLAT : Strategi dan Evaluasi Pembelajaran di MTS




Diklat 4,38 Baik







Diklat 4,27 Baik














Diklat 4,38 Baik


NARASUMBER :

Drs. H. Susilo Wardoyo, M. Pd.

DIKLAT : Tehnik Supervisi Akademik dan Penilaian Kinerja di MTS












3,92 Baik








18 Banyaknya referensi yang digunakan dalam Diklat 4 Baik




NARASUMBER : Gufron Amirullah, M. Pd

DIKLAT : Pengembangan TIK
























NARASUMBER : MB. Ali Sya'ban, M. Pd.

DIKLAT : Pemanfaatan TIK di MI










9 Membuat mata pelajaran (DIKLAT) menjadi menarik 4 Baik




12 Relevansi tugas tindak lanjut terhadap mata Diklat 4 Baik










NARASUMBER : Drs. Syuaiban Muhamad, M. Si.

DIKLAT : Perhitungan Angka Kredit Pengawas
























NARASUMBER : Purnama Syae Furrahman, M.Pd.

DIKLAT : Pemanfaatan TIK di RA
























NARASUMBER : Prof. Dr. Abdurahman Ghani, SH, M. Pd.

DIKLAT : Penelitian Tindakan Kepengawasan



2 Kejelasan dalam penyampaian materi ajar dalam Diklat 4 Baik






8 Sistematika pemberian materi pembelajaran dalam Diklat 4 Baik






13 Penguasaan dan Transfer mata pelajaran 4,04 baik





18 Banyaknya referensi yang digunakan dalam Diklat 4 Baik




NARASUMBER : Dr. H. Sukardi, M. Pd.

DIKLAT : Pengembangan KTSP di MTS


1 Cara penyampaian materi pembelajaran dalam Diklat 3,44 Cukup








Diklat 4,2 Baik














Diklat 4,08 Baik


NARASUMBER : Dr. Abbas Ghozali

DIKLAT : Tehnik Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran











10 Menjelaskan perkembangan terbaru yang relevan dengan mata

pelajaran dalam Diklat 3,95 Baik












NARASUMBER : T. Yulia Bambang, M. Pd.

DIKLAT : Building Learning Commitment (BLC)

















15 Objektivitas penilaian Pretest dan Postest 4 Baik







NARASUMBER : Dra. Rahmiati, M. Psi.

DIKLAT : Pembelajaran Tematik di MI
























NARASUMBER : Dra. Titik Haryati, M. Pd.

DIKLAT : BLC









8 Sistematika pemberian materi pembelajaran dalam Diklat 4,5 Sangat baik











18 Banyaknya referensi yang digunakan dalam Diklat 4,5 Sangat baik




NARASUMBER : Drs. H. Kusmajid Abdullah, M. Pd.

DIKLAT : Kepemimpinan di MI

NO ASPEK PENILAIAN NILAI

KETERANGA

N























NARASUMBER : Drs. Chairil Iba, M. Pd.

DIKLAT : Evaluasi Pendidikan di Pengawas






5 Ketepatan waktu mulai dan mengakhiri mengajar 3,1 Cukup










14 Kesempatan bertanya dan diskusi 3,25 Cukup


16 Motivasi dalam memberikan Diklat 3,25 Cukup

17 Keluasan berfikir 3,4 Cukup


19 Membuat suasana Diklat menjadi lebih menyenangkan 3 Cukup



Simpulan dan Saran

a. Simpulan

Kepuasan peserta Diklat terhadap Kualitas pelayanan Nara Sumber

dalam pelaksanaan Diklat Pengawas dan Kepala Madrasah Kementerian

Agama Republik Indonesia yang dilaksankan di Universitas Muhammadiyah

Prof. DR. HAMKA, telah menghasilkan respon yang baik bagi para peserta,

dilihat dari hasil survey kepuasan peserta Diklat.

Berdasarkan Hasil Responden dalam penelitian ini yang berjumlah 320

orang peserta dari kalangan Pengawas dan Kepala Sekolah Madrasah dari latar

belakang Jurusan; RA, MI, MTs, dan MA. Berdasarkan biodata yang diisi

pada kuesioner, responden dapat dikelompokkan menurut jurusan, hasil olah

data persentase sumbangan kualitas nara sumber dalam pelaksanaan Diklat

terhadap variable dependen (kualitas nara sumber) hasil yang diperoleh sangat

baik. Dalam kualitas pelayanan Nara Sumber dari segi penyajian materi, isi

serta kualitas keilmuan yang disampaikan oleh narasumber sangat baik dapat

dibuktikan hasilnya dari data responden yang berjumlah 420 peserta,

sedangkan jumlah Nara Sumber yang dinilai sebanyak 40 orang.

Hasil yang diperoleh dari rata-rata kualitas pelayanan nara sumber

dalam proses Diklat dengan nilai baik sekali dengan skor 4,30 sampai dengan

4,100. Dan nilai baik dengan skor diantara 3,30, sampai dengan 4.00.

sedangkan nilai cukup dengan skor nilai 3.00. Dari hasil responden yang sudah

diolah terdapat 3 (tiga) orang nara sumber dari 40 orang, yang masih dibawah

skor nilai 3.00, dengan katagori cukup dalam kualitas pelayanan, untuk itu

masih perlu ditingkatkan dalam kualitas sumber daya nara sumber dengan

inovatif dalam prose pembelajaran.

b. Saran

Adapun saran peneliti yang mungkin dapat berguna bagi kemajuan

UHAMKA.dalam meningkatkan kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan dalam mengajar maupun pelayanan Diklat, masih banyak yang perlu

ditingkatkan, diantaranya dari komentar peserta Diklat, (1).masihada

narasumber pengampu mata pelajaran dengan system konvensional tanpa ada


Inovasi baru dalam proses pembelajaran, sehingga peserta menjadi jenuh

cenderung tidak aktif, dan mengantuk (2). Di era globalisasi ini, masih

adanarasumber dalam pengampaian materi belum sepenuhnya memakai alat

teknologi berupa lep-top atau alat teknologi lainnya. (3). Dalam pengembangan

materi masih ada narasumber yang selalu memberikan ceramah saja dan tanpa

pengembangan materi, sehingga bahan yang disampaikan kurang menarik,

waktunya masih banyak, sehingga belum waktunya habis pembelajaran sudah

selesai, suasana kelas kurang aktif.

Untuk itu harapan kedepan, mari tingkatkan profesionalisme sebagai

narasumber yang profesional yang intelektual dalam rangka menjaga citra diri

dan sivitas akademik dan loyalitas terhadap kerja dalam proses pelayanan.

Selanjutnya hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

bahan pertimbangan untuk menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan

kualitas pelayanan nara sumberdi lingkungan Universitas Muhammadiyah

Prof. DR. HAMKA.

Daftar Pustaka

Djemari Mardapi. 1999. Pengukuran, penilaian dan evaluasi. Makalah

disampaiakn pada Penataran evaluasi pembelajaran matematika SLTP

untuk guru inti matematika di MGMP SLTP tanggal 8 – 23 Nopember

1999 di PPPG Matematika Yogyakarta

Djemari Mardapi. 2000. Evaluasi pendidikan. Makalah disampaikan pada Konvensi

Pendidikan Nasional tgl 19 – 23 September 2000 di Universitas Negeri

Jakarta

Ebel, R.L. & Prisbie, D.A. 1986. Eesential of educational measurement.New

Jerseey: Prentice – Hall, Inc.

Farida Yusuf Tayibnapis. 2000. Evaluasi program. Jakarta: Rineka Cipta.

Griffin, P. & Nix, P. 1991. Educational assessment and reporting.Sydney: Harcout

Brace Javanovich, Publisher.

Kirkpatrick, D.L. 1998. Evaluating training programs. The four levels, Secound

edition. San Francisco: Berrett-Koehler Publisher, Inc


Nana Sudjana & Ibrahim. 2004. Penelitian dan penilaian pendidikan.Bandung

Sinar Baru Algesindo.

Madaus, Scriven, Stufflebeam, 1993: 118). Evaluasi model CIPP. Evaluasi model

CIPP. Management Evaluation.Prentice – Hall, Inc.

Popham, W. J. 1995. Classrom Assessment. Boston : Allyn and Bacon

Purwanto dan Atwi Suparman. 1999. Program Evaluasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Hal:73

Weiss. 1972. Management Evaluation.San Francisco. Berrett-Koehler Publisher,

Documents

SURVEI KEPUASAN PESERTA DIKLAT TERHADAP …lppmuhamka.weebly.com/uploads/2/4/5/6/2456272/makalah14busro.pdf · Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011 204 kelas,