Upload
loedhy-noer
View
10
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
syokk
Citation preview
Putra Agina WS
Tim Keperawatan Gawat Darurat
STIKes MUHAMMADIYAH GOMBONG
18 Maret [email protected]
1
DEFINISI
Syok kondisi mengancam jiwa yang diakibatkan ketidakmampuan sistem sirkulasi menyuplai oksigen dan nutrien ke jaringan, ditandai dengan hipoksia dan ketidakadekuatan fungsi sel
yang menyebabkan kegagalan organ dan potensial kematina (Kleinpell dalam Garretson, 2007)
18 Maret [email protected] 2
. . .
Keadekuatan aliran darah ke jaringan membutuhkan TIGA komponen :
Pompa Jantung yang adekuat
Sistem sirkulasi yang efektif
Volume darah adekuat
18 Maret [email protected] 3
Syok hipovolemik
Syok kardiogenik
Syok distributif
Syok obstru
ktif
Syok distributif :
1. Syok neurogenik
2. Syok anafilaktik
3. Syok septik18 Maret [email protected] 4
18 Maret [email protected] 5
SYOK HIPOVOLEMIK
Akibat penurunan preload
Etiologi:
Hemoragik : trauma, perdarahan GI, ruptur
Non-hemoragik : diare, muntah, luka bakar
18 Maret
6
SYOK KARDIOGENIK
Akibat penurunan pompa jantung
Etiologi :
1. Disfungsi Sistolik : infark miokard, kardiomiopati,
hipertensi pulmonal
2. Disfungsi diastolik : hipertropi ventrikel, kardiomiopati
3. Disritmia : bradiaritmia, takiaritmia
4. Gg. Struktur : stenosis atau regurgitasi, ruptur septal
18 Maret
7
SYOK DISTRIBUTIF
Akibat dilatasi pembuluh darah besar-besaran penurunan
systemic vascular resistance (SVR) penurunan preload
Etiologi :
1. Sepsis : infeksi (pneumonia, peritonitis, prosedur invasif)
2. neurogenik : cedera medula spinalis, anestesi spinal
3. reaksi anafilaktik : reaksi hipersensivitas (alergi)
18 Maret
8
SYOK OBSTRUKTIF
Akibat dari restriksi pengisian diastolik ventrikel kanan akibat
kompresi atau penekanan pada jantung.
Etiologi :
1. Tamponade jantung
2. Tension pneumothorax
3. Emboli paru
18 Maret
9
PENGKAJIANFOKUS PENGKAIJANAirways, Breathing, Circulation (ABC)Tanda/gejala syok:
Perifer ↓nadi perifer, kulit dingin, CRT < 3’, sianosis
Renal Output urine < 0,5 mg/kg/jam, ↑ ureum, ↑ kreatinin, ↑ BJ urine
Serebral Ansietas, pusing, agitasi, ↓ kesadaran
Kardiopulminal ↓ TD, takikardia, disritmia, ↓ JVP, ↓ CVP, takipnea, ↓ Sp O2, gagal nafas
GI ↓ bising usus, ileus paralitik, hipo/hiperglikemia
Hepatik ↑ enzim liver (ALT, AST) dan laktat
18 Maret 2015 [email protected] 10
18 Maret 2015 [email protected] 11
Diagnosis keperawatan pada SyokPerfusi jaringan perifer tidak efektif, berhubungan dengan:
Penurunan volume darah
Penurunan kontraktilitas jantung
Gg aliran darah sirkulasi
Vasodilatasi yang luas
18 Maret 2015 [email protected] 12
Diagnosa lain yg mgkn muncul
Defisit volume cairan b/d kehilangan darah aktif, perpindahan cairan ke interstisial
Penurunan curah jantung b/d perubahan preload; kontraktilitas; afterload; blokade simpatis
Ketidakseimbangan nutrisi; kurang dari kebutuhan b/d peningkatan kebutuhan metabolik
18 Maret 2015 [email protected] 13
INTERVENSI KEPERAWATANAIRWAYSmenjamin kepatenan jalan nafas
BREATHINGmemberikan O2 ; pertahankan SpO2 > 94%
CIRCULATION
Hentikan perdarahan eksternal dg penekanan langsung
Pasang akses IV berukuran besar ( no 16 )
Pemberian cairan dengan tetesan cepat
Dosis awal 1-2 liter pada dewasa dan 20 m/Kg pada anak
18 Maret 2015 [email protected] 14
18 Maret 2015 [email protected] 15
18 Maret 2015 [email protected] 16
Intervensi lanjutan . . .Pada pasien trauma, tidak hanya ABC tapi ABC DEFG
Disability : tingkat kesadaran, respon pupil, fungsi sensorik dan motorik
Exposure : periksa seluruh permukaan tubuh, DOTS
Folley catheter : kateter urine untuk penilaian produksi urine
Gastric Tube : NGT untuk dekompresi lambung minimalkan aspirasi
D deformity (deformitas)
O open wounds (luka terbuka)
T tenderness (nyeri tekan)
S swelling (bengkak)
18 Maret 2015 [email protected] 17
18 Maret 2015 [email protected] 18
KOLABORASISYOK HIPOVOLEMIK
Hentikan kehilangan cairan
Kembalikan volume sirkulasi
Resusitasi cairan dengan 3 : 1
( 3 mL kristaloid untuk tiap 1 mL estimasi kehilangan darah )
18 Maret 2015 [email protected] 19
Lanjutan . . .SYOK KARDIOGENIK
Kaji status : volume, pompa atau irama
Masalah volume : beri cairan dan nilai statusnya
Masalah pompa :
• Bila TDS > 100 mmHg vasodilator (nitrogliserin)
• Bila TDS 70-100 mmH tanpa disertai gejala/tanda syok inotrpoik (dobutamine)
• Bila TDS 70-100 mmHg disertai gejala/tanda syok vasopressor (dopamine)
• Bila TDS < 70 mmHg disertai gejalan/tanda syok vasopressor kuat (norepinefrin)
Masalah irama : takiaritmia atau bradiaritmia
18 Maret 2015 [email protected] 20
18 Maret 2015 [email protected] 21
Lanjutan . . .SYOK SEPTIK
Resusitasi cairan dalam jmlh banyak : 6-10 L kristaloid dan 2-4 L koloid pada 6 jam pertama untuk mencapai target CVP 8-12 mmHg
Setelah CVP tercapai 8-12 mmHg, namun :
MAP < 60 mmHg beri agen vasoaktif (dopamin)
SaO2 < 70% transfusi PRC untuk mencapai Ht 30%
Mulai antibiotik spektrum luas dalam 1 jam pertama
Kultur (darah, eksudat, urine, sputum) untuk antibiotik spesifik
18 Maret 2015 [email protected] 22
Lanjutan . . .SYOK ANAFILAKTIK
Ephinephrin vasokontriksi perifer, bronkodilatasi dan menekan efek histamine
Dipenhydramine (Benadryl) blokade histamine
Pertahankan keadekuatan airways :
Bronkodilator dengan nebulizer
Intubasi endotrakeal atau krikotiroidotomi ( jika perlu )
18 Maret 2015 [email protected] 23
18 Maret 2015 [email protected] 24
Lanjutan . . .SYOK NEUROGENIK
Stabilisasi spinal (neck collar) mencegah kerusakan spinal cord
Vasopressor (phenilephrine) mempertahankan TD dan perfusi organ
Atropine mengatasi bradikardia
Hati-hati pemberian cairan karena hipotensi bukan akibat kehilangan cairan
Pantau hipotermia akibat disfungsi hipotalamus
Methylprednisolone cegah kerusakan sekunder spinal cord akibat mediator kimia
18 Maret 2015 [email protected] 25
Lanjutan . . .SYOK OBSTRUKTIF
Kenali sedini mungkin agar obstruksi dapat diatasi segera
Atasi penyebab obstruksi :
Cardiac tamponade percardiosentesis
Tension pneumothorax needle decompression atau chest tube insertion
Emboli paru terapi trombolitik untuk mengembalikan sirkulasi paru dan sisi kiri jantung
18 Maret 2015 [email protected] 26
18 Maret 2015 [email protected] 28
18 Maret 2015 [email protected] 29
18 Maret 2015 [email protected] 30
EVALUASIKriteria hasil
Perfusi jaringan akan optimal, dg kriteria hasil :
Kulit hangat, tidak sianosis, dan turgor lembab
Capilerry refill time (CRT) < 2’
Vena jugular tidak kolaps atau distensi
TD ± 20 mmHg dari TD pre-syok
I & O seimbang (± 50 cc )
HR 60-100 x/m, kuat dan teratur
RR 16-24 x/m, teratur
MAP ± 70 mmHg
Output urine 30-60 mL/jam
18 Maret 2015 [email protected] 32
Referensi Cherkas, D.(2011).Traumatic hemorraghic shock: Advances in fluid Management. Emergency
Medicine Practice. (13) 11 , p 1-20Gartson, S. & Malberti, S.(2007).Understanding hypovolemic, cardiogenic and septic shock.
Nursing standard, (15) 48, p 46-55Hand, H.(2001).Shock. Nursing standard. 50, p 45-52Jordan, K.S.(2000). Emergency Nursing Core Curriculum. USA: Emergency Nrusing AssociationLewis, SL., Heitkemper, MM. & O’brien, PG.(2007). Medical Surgical Nursing: Assesment and
management of clinical problems. Vol 2. 7th ed. St Louis: Mosby ElsevierSmelzer, SC & Bare, BG.(2005). Brunner & Suddarth’s textbook of medical surgical nursing.
Philadelphia: Lippincott
18 Maret 2015 [email protected] 33
18 Maret 2015 [email protected] 34