26
Team Building Games: Straw Castle Pendahuluan dan Persiapan Games ini dapat juga dijadikan alat “LGD” (Leaderless Group Discussion) karena dalam games ini diperlukan perencanaan dan strategi serta paembagian tugas. Komunikasi dan insiatif juga dapat diamati dalam games ini. Fasilitator mesti cermat dalam mengobservasi dan mencatat hal-hal penting untuk didiskusikan dalam debrief. Games ini dapat dimainkan di dalam ruangan. Alat yang diperlukan hanyalan 3-5 bungkus sedotan untuk setiap kelompok yang terdiri dari 6-10 orang. Instruksi dan petunjuk permainan Berbekal sedotan yang ada, setiap kelompok diminta membuat sebuah istana yang indah dan kokoh. Lama waktunya ditentukan oleh fasilitator, bisa 15- 30 menit, tergantung jumlah sedotan yang akan diberikan kepada kelompok. Larangan Mereka tidak boleh menggunakan alat bantu yang lain. Target Pemenangnya adalah kelompok yang dapat membuat istana paling bagus dan paling kokoh. Uji konstruksi dapat dilakukan untuk melihat kekokohan. Variasi

Team Building Games

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Team Building Games

Team Building Games: Straw Castle

Pendahuluan dan Persiapan

Games ini dapat juga dijadikan alat “LGD” (Leaderless Group Discussion) karena dalam games ini diperlukan perencanaan dan strategi serta paembagian tugas. Komunikasi dan insiatif juga dapat diamati dalam games ini. Fasilitator mesti cermat dalam mengobservasi dan mencatat hal-hal penting untuk didiskusikan dalam debrief.

Games ini dapat dimainkan di dalam ruangan. Alat yang diperlukan hanyalan 3-5 bungkus sedotan untuk setiap kelompok yang terdiri dari 6-10 orang.

Instruksi dan petunjuk permainan

Berbekal sedotan yang ada, setiap kelompok diminta membuat sebuah istana yang indah dan kokoh.

Lama waktunya ditentukan oleh fasilitator, bisa 15-30 menit, tergantung jumlah sedotan yang akan diberikan kepada kelompok.

Larangan

Mereka tidak boleh menggunakan alat bantu yang lain.

Target

Pemenangnya adalah kelompok yang dapat membuat istana paling bagus dan paling kokoh. Uji konstruksi dapat dilakukan untuk melihat kekokohan.

Variasi

Sebagai variasi, dapat juga digunakan sedotan yang berbeda-beda warna diantara kelompok-kelompok yang ada, dan mereka diijinkan untuk saling barter, untuk membuat bangunannya lebih indah. Biasanya dinamika dalam interkasi antar kelompok menjadi lebih menarik.

Jika memungkinkan sediakan hadiah bagi pemenang agar dapat lebih memeriahkan suasana.

Tools:

3-5 bungkus sedotan untuk setiap kelompok yang terdiri dari 6-10 orang.

Sumber:

Page 2: Team Building Games

Tulisan asli dan kumpulan games lain dapat Anda lihat di: Straw Castle

Team Building Games: Tupai dan Pemburu

Pendahuluan dan Persiapan

Permainan dapat dilakukan di ruangan yang cukup besar atau pun di halaman, dengan jumlah peserta tidak terbatas, lebih baik dengan jumlah kelipatan 3 plus 1. Misalnya 13, 16, 22, atau 31…dst.

Instruksi dan petunjuk permainan

Awalnya kita minta peserta membentuk lingkaran, kemudian secara cepat kita minta mereka membentuk kelompok-kelompok

yang terdiri dari 3 orang, sehingga pasti akan tersisa satu orang yang tidak mempunyai kelompok.

Dari 3 orang tersebut kita minta satu orang menjadi tupai yang akan jongkok/merunduk, berada di antara 2 rekan lainnya yang membentuk pohon dengan cara berpegangan tangan saling berhadapan, seperti pada permainan “ular naga panjangnya”.

Fasilitator akan mulai dengan memberikan cerita, di mana dalam ceritanya akan diselipkan kata PEMBURU, ANGIN, dan BADAI.

o Jika disebut kata PEMBURU, maka semua tupai harus pindah ke pohon yang lain, jadi berpindah ke kelompok lainnya, secepatnya.Pohon tetap diam di tempat.

o Jika disebut kata ANGIN, maka yang berpindah adalah pohon, tanpa boleh melepas pegangan tangannya, mencari tupai yang lain.

o Namun jika yang disebut adalah BADAI, maka semua harus berpindah dan berganti peran, boleh jadi tupai atau pohon dan sebaliknya.

Cerita akan dilanjutkan oleh satu orang yang tidak mendapat tempat/pasangan, dan diteruskan hingga beberapa kali

Pada saat berpindah, orang yang bercerita harus ikut segera mencari kelompok dan peran sebagai tupai/pohon yang kosong.

Variasi

Untuk lebih meriah, minta mereka untuk mencari kelompok / posisi yang ada di seberangnya pada saat melakukan perpindahan.

Page 3: Team Building Games

Team Building Games: The Opposite

Pendahuluan dan Persiapan

Games ini dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan. Peserta dibagi dalam 3-4 kelompok yang terdiri dari 6-10 orang.

Instruksi dan petunjuk permainan

Setiap kelompok diminta membentuk barisan ke belakang seperti kereta, dengan tangan memegang bahu atau pinggang kawan yang ada di depannya.

Jika memungkinkan, minta mereka memeluk rekan yang ada didepannya masing-masing.

Kemudian kita beri aba-aba untuk mereka secara bersama-sama bergerak ke kiri atau ke kanan atau ke depan ke belakang sesuai instruksi,

Peserta harus bergerak dengan cara melompat bersama, tanpa boleh barisannya putus atau rusak.

Setelah beberapa kali mencoba ke arah yang sesuai dengan instruksi, maka kemudian mereka harus melakukan gerakan yang berlawanan dengan instruksi yang diberikan.

Larangan dan hukuman

Barisannya tidak boleh putus atau rusak. Minta mereka untuk tidak bersuara (yang dapat dijadikan “alat bantu

komando”) pada saat melakukan gerakan. Bagi kelompok yang salah atau ada anggota kelompoknya salah melakukan

pergerakan maka kelompok tersebut harus gugur

Target

Permainan terus dilanjutkan hingga didapat pemenang, yaitu yang tidak pernah melakukan kesalahan

Variasi

Untuk mendistorsi, kita dapat memberi instruksi dengan ditambahkan gerakan tangan atau kita melompat juga sambil memberi instruksi.

Games ini dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan.

Tulisan Asli dan Team Building Games lain dapat dilihat pada:  The Opposite

Team Building Games: Carterpillar Race

Pendahulan dan Persiapan

Page 4: Team Building Games

Caterpillar race atau balap ulat bulu dapat dimainkan di lapangan Peserta dipecah jadi 3 or 4 team, terdiri dari 7-10 orang,

Instruksi

Peserta  kita minta untuk membentuk formasi berbaris ke belakang dengan tangan dibahu, atau di pinggang atau berpelukan.

Tugas mereka adalah berjalan dengan teamnya dengan rute yg kita buatkan sebelumnya, bisa berupa lintasan dengan tali atau tanda-tanda patokan.

Tiap team harus bergerak secepatnya ke garis finish yg kita tentukan Bagi Team yang barisannya rusak harus mulai lagi dari garis start.

Target

Team yang menjadi pemenang adalah yang pertama sampai di garis finish dengan utuh.

Larangan

Larangan utama yaitu bahwa barisan tidak boleh putus. Tidak boleh merusak formasi teamnya, misalnya tangan terlepas, terjatuh atau

tertinggal sebagian.

Variasi:

Lintasan dapat dibuat lurus atau berkelok-kelok. Pergerakan bisa juga dibuat maju atau mundur, Bisa juga formasi lainnya, tergantung kondisi lapangan dan juga tingkat usia

peserta

Tulisan Asli dan artikel menarik lainnya dapat dilihat di:CATERPILLAR RACE

Team Building Games: Hulahoop

Pendahuluan dan persiapan

Page 5: Team Building Games

Games ini dapat dalam kelompok, dengan jumlah anggota kelompok 6-10 orang. Hulahoop yang digunakan bisa yang terbuat dari rotan atau dari tali / webbing yg dibuat melingkar dengan diameter 1-1,5 meter.

Petunjuk

Caranya hulahoop diletakkan di pundak salah satu anggota kelompok Kemudian dengan didahului aba-aba, hulahoop tersebut harus berpindah dari

satu anggota kelompok ke anggota yang lain sampai ke anggota keloompok yang terakhir,

Anggota kelompok boleh menggerakkan seluruh badan untuk membuat hulaoop tersebut bergerak,

Posisi peserta dapat dibuat melingkar atau berjajar atau berbaris ke belakang.

Larangan:

Webbing / hulahoop tidak  boleh dipegang atau digenggam oleh tangan anggota kelompok.

Variasi

Sebagai variasi, perpindahan hulahoop dapat dibuat satu arah atau bisa juga bolak-balik.

Jika menggunakan tali/webbing, dapat juga divariasikan dengan menggunakan 2 hulahoop yang harus berpindah berlawanan arah.

Untuk lebih meriah, permainan ini dapat dimainkan dalam format kompetisi dengan membentuk 2 atau 3 kelompok jika jumlah pesertanya mencukupi, dan mereka yang paling cepat yang menang.

Tulisan Asli dan Artikel menarik lainnya dapat dilihat di: Games Hulahoop

Kontributor

Page 6: Team Building Games

Andreas Purnawan. Lulusan Fakultas Psikologi dan Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Indonesia ini, telah mempunyai pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang Human Resources & Development sebagai praktisi, dengan posisi saat ini sebagai Group HR Manager di sebuah Multinational Company.

Dalam 10 tahun yang sarat dengan pengalaman sebagai praktisi, beliau juga aktif sebagai associate consultant di beberapa konsultan terkemuka di Jakarta.dan memperoleh world-wide certification dari DDI sebagai trainer/fasilitator serta terakreditasi untuk menganalisa DISC profiling.

Semangat berbagi ilmu dan berorganisasi juga mendorongnya untuk tetap berkiprah di beberapa kegiatan lain seperti sebagai dosen tamu di beberapa perguruan tinggi dan juga aktif di organisasi profesi.

GAMES BERSAMA KELOMPOK ANAK

1. Game perkenalan 1.1.       ”Saya”

Tujuan                                 : pada akhir permainan peserta belajar dapat saling mengenal antar anggota kelompok

Jumlah peserta maximum       : 10 – 30 pesertaLama waktu                          : 15 – 20 menitPeralatan                              : Kertas kosong, spidol, isolatip Langkah-langkah:1. Berikan satu kertas kosong pada setiap peserta beserta spidol dan minta

mereka untuk menulis nama mereka di bagian atas kertas dan menyelesaikan kalimat ” Saya …….” menggunakan enam kata akhir yang berbeda.Misalnya: saya tampan, kepala desa, lapar dan seterusnya

2. Minta peserta untuk menempelkan kertas yang telah diisi di dada mereka dengan menggunakan isolasi dan kemudian berjalan disekitar ruangan  dan membaca kalimat antar peserta -

3. Sarankan bahwa setiap peserta belajar minimal 30 detik berbicara satu dengan yang lainnya

4. Ketika latihan telah selesai, Kertas ”Saya” dapat ditempelkan di dinding sebagai galery kelompok. Jika kamu memiliki photo peserta dengan atau tanpa kertas ”saya” di dada dapat juga ditempelkan.

 1.2.       ”Perkenalan tanpa kata”

Page 7: Team Building Games

Tujuan                                 : Peserta belajar dapat mendemonstrasikan bahwa komunikasi antar orang dapat dilakukan secara efektif tanpa menggunkan kata

Jumlah peserta maximum       : 10 – 30 pesertaLama waktu                          : 30 menitPeralatan                              : Kertas plano, spidol, isolatip Kapan digunakan?: bagus digunakan pada saat memulai kegiatan kelompokLangkah-langkah:1. Minta peserta belajar menjadi berpasang-pasangan2. Katakan bahwa tujuan dari latihan ini adalah untuk memperkenalkan sesuatu

benda atau situasi pada pasangan, tetapi memperkenalkan benda atau situasi tersebut tanpa menggunakan kata-kata. Peserta dapat menggunakan gambar, gerakan tubuh, simbol, sinyal, tanpa menggunakan suara dan kata-kata. Jika dibutuhkan mereka dapat memberikan petunjuk seperti menunjuk cincin kawin untuk mengindikasikan perkawinan, lari di tempat untuk mengindikasikan joging dan lain-lain.

3. Beri kesempatan pada setiap orang untuk ”memperkenalkan tanpa kata” pada partnernya selama 3 menit. Kemudian partner menebak apa yang diperkenalkan oleh rekannya tersebut.

4. Kemudian minta setiap orang untuk mengatakan apa sebenarnya yang ingin mereka perkenalkan pada pasangannya.

 Pertanyaan pada seluruh peserta belajar:Setelah semua langkah selesai, peserta belajar kembali ke pleno dan dapat ditanya: Sejauh mana kamu tepat menggambarkan apa yang kamu maksud? Seberapa jauh kamu dapat menebak secara tepat membaca petunjuk teman

kamu ?

     1.3.       ”Dua Huruf Sama”

Tujuan: Belajar mengingat nama peserta lain Jumlah peserta maximum: 25 pesertaLama waktu: 30 menitLangkah-langkah: 1.   Minta peserta untuk duduk dalam lingkaran 2.     Minta peserta untuk berpikir satu kata sifat yang dimulai dengan huruf yang

sama dengan huruf pertama nama panggilannya dan menjadi kata pertama namanya. Misalnya: ”Tampan Toni” atau ”Lembut Lani”.

 3.     Minta mereka  untuk merahasiakan kata sifat namanya yang dia pilih hingga

gilirannya memperkenalkan diri pada kelompok. 

Page 8: Team Building Games

4.     Perkenalkan dirimu sendiri dengan ”dua huruf sama  - kata sifat dan nama” dan kemudian minta orang yang disebelah kananmu untuk memperkenalkan sifat dan namanya. Kemudian orang di sebelah kananmu memperkenalkan ”dua huruf sama kamu (nama kamu dan kata sifat yang mendahului ). Dan kemudian orang disebelah kananmu meminta orang disebelah kanannya melakukan hal yang sama memperkenalkan dirinya, dan orang disebelumnya dan seterusnya.

 5.     Proses terus berlanjut hingga orang terakhir di lingkaran memperkenalkan

dirinya dan seluruh orang dilingkaran.  

1.4.       ”Menulis Nama”Tujuan: Memfasilitasi perkenalan dan mengkreasi suasana persahabatan antar pesertaWaktu: 10 – 20 menitJumlah peserta maximum: 20 – 25 pesertaPeralatan: Potongan kartoon, Isolatip, SpidolLangkah-langkah bermain game: 1. Minta setiap peserta menuliskan namanya di kartu nama atau potongan

kartoon. Lengketkan kartu nama tersebut di baju yang dapat terlihat peserta lain. Minta peserta membentuk lingkaran.

2. Beri mereka waktu yang cukup untuk mengingat nama peserta lain di lingkaran.

3. Ketika waktu yang diberikan sudah berakhir, minta peserta untuk melepaskan kartu namanya, dan putarkan seluruh kartu nama searah jarum jam di lingkaran.

4. Peserta memegang kartu nama peserta lain. Beri mereka waktu 10 detik untuk menemukan orang yang sesuai dengan kartu nama.

5. Setelah 10 detik selesai, peserta yang masih memegang kartu nama orang lain dihukum ke tengah lingkaran. Minta mereka untuk menemukan pemilik kartu nama. Kali ini peserta yang dihukum dibantu oleh peserta lain.

6. Ulangi langkah 3 – 5 hingga semua peserta saling kenal satu dengan yang lain.

               2. Game Motivasi dan Pemanasan

Page 9: Team Building Games

 2.1.       ”Mengendarai Mobil”

Tujuan:-         Meningkatkan kepercayaan antara peserta pelatihan-         Menghidupkan suasana positif kelompok Waktu: 5 menitJumlah peserta : 10 – 50 Peralatan: tidak adaLangkah-langkah:1. Minta peserta untuk berpasangan2. Setiap pasangan satu orang berdiri didepan dan satu orang berdiri dibelakang.

Yang di depan harus ditutup matanya dan seolah-olah menjadi sebuah mobil.3. Orang yang dibelakang matanya tetap terbuka dan menjadi supir mobil. 4. Supir memberikan petunjuk pada mobil harus ke arah mana tanpa suara. Sopir

hanya boleh menepuk bahu dari orang di depan untuk menunjukkan arah mobil berjalan. Bila sopir menepuk bahu sebelah kiri orang di depan, maka mobil berbelok ke kiri, bila sopir menepuk bahu kanan orang di depan maka mobil berbelok ke kanan. Tepukan sopir pada tengah-tengah punggung berarti mobil harus berjalan lurus. Bertambah cepat tepukan sopir maka mobil harus berjalan lebih cepat. Bila tangan sopir memegang punggung orang di depan dengan erat berarti mobil harus berhenti.

5. Setelah beberapa menit, tukar peranan antara sopir dengan mobil. Sopir harus mengendarai mobil tidak boleh bertabrakan dengan mobil lain atau menabrak tembok.

     

2.2. ”Sungai Kehidupan”Tujuan                                 : Peserta belajar dapat membangun pertemanan dan

mendorong keterbukaan dan kepercayaan dalam kelompok

Jumlah peserta maximum       : 10 – 30 pesertaLama waktu                          : 45 – 60 menitPeralatan                              : Kertas plano, spidol, isolatip Kapan digunakan?: bagus digunakan pada saat workshop dimana dibutuhkan kerjasama kelompok yang lebih dalam Langkah-langkah:1. Minta peserta belajar untuk berpasangan 2. Minta mereka untuk mendiskusikan periode kehidupan mereka yang

menyenangkan dan yang sulit. Ijinkan sekitar 10 menit setiap orang untuk berdiskusi dan berbicara

Page 10: Team Building Games

3. Minta peserta untuk menggambarkan informasi yang diberikan oleh pasangannya di sebuah ”sungai kehidupan”.

4. Peserta kemudian mempresentasikan dan menjelaskan kehidupan pasangannya pada semua peserta belajar

 

 2.3.       ”Bergerak dan Berhenti”

Tujuan: Meningkatkan konsentrasi dan partisipasi kelompok Waktu: 5 – 10 menitJumlah peserta: 15 – 40 orangPeralatan: kartu/potongan karton, musik (pilihan) Langkah-langkah:1. Game ini akan berjalan dengan baik bila dengan musik atau dengan perintah

”bergerak” dan ”berhenti” 2. Tempatkan potongan kartu di atas lantai di mana antar kartu minimal berjarak

60 cm. Jumlah kartu harus kurang satu dari jumlah peserta. 3. Saat musik mulai dimainkan atau perintah ”bergerak” diberikan, peserta

menari dan bergerak sesuka hati di tengah-tengah ruang. 4. Ketika musik dihentikan atau perintah ”berhenti” diberikan, peserta

secepatnya memilih kartu dan berdiri di atas kartu. Peserta yang berdiri tanpa kartu harus keluar dari game.

5. Facilitator mengambil satu kartu dan perintah ”bergerak” diberikan lagi. 6. Ini dilakukan berulang-ulang hingga hanya ada dua orang  peserta yang

berkompetisi.

     

 2.4.       ”Memindahkan Cincin”

Tujuan: meningkatkan semangat peserta pelatihan melalui kompetisi permainanWaktu: 5 – 10 menitJumlah peserta: 15 – 30 orangPeralatan: -         Satu pensil yang tidak diraut atau tongkat kecil yang kuat untuk setiap peserta-         2 -3 cincin

 Langkah-langkah:

1. Minta peserta untuk berbaris dalam dua baris berhadapan satu sama lain. Jumlah peserta pada setiap baris haruslah sama.

2. Minta semua peserta untuk menempatkan pencil di mulut mereka.

Page 11: Team Building Games

3. Orang pertama di tiap baris menempatkan cincin di pensilnya, rapatkan mulut untuk menjaga pensil dan secara cepat pindahkan cincin di pensilnya ke pensil orang ke dua dibarisnya. Memindahkan cincin tidak boleh menggunakan tangan namun harus dari pensil ke pensil.

4. Jika cincin jatuh, maka harus diulang dari orang pertama di barisnya.5. Group yang menang adalah yang pertama dapat memindahkan cincin pada

semua orang di barisnya.

      

 2.5.       ”Kacau”

Tujuan: Untuk memotivasi kelompok dan meningkatkan konsentrasi Waktu: 10 -15 menitJumlah peserta: 15 -30 orangPeralatan: Kertas dan Pena Langkah-langkah 1. Dalam persiapan, fasilitator harus menulis berbagai macam gerakan/perilaku

di kertas.2. Minta peserta berdiri di satu lingkaran. Berikan setiap peserta satu kertas yang

sudah berisi petunjuk gerakan/perilaku yang harus dilakukan. 3. Fasilitator kemudian menjelaskan ketika diberikan satu tanda pada peserta

maka peserta harus melakukan prilaku yang tertulis dikertas. Ketika fasilitator memberikan tanda lain maka peserta harus berhenti melakukan gerakan/perilaku tersebut.

4. Ulangi game beberapa kali dengan perilaku yang berbeda.

 Catatan: Contoh gerakan/prilaku yang lucu antara lain, gerakan kelinci melompat-lompat, makan rumput dan mengembik seperti lembu, mencangkul di sawah dll.  Variasi:Persiapkan gerakan-gerakan yang berhubungan satu sama lain. Misalnya; satu gerakan adalah mencangkul di sawah, gerakan orang lain adalah menanam padi. Minta setiap peserta saat mereka melakukan gerakan untuk memperhatikan gerakan orang lain yang berhubungan dengan prilaku yang dia lakukan.     

Page 12: Team Building Games

 3. Game Komunikasi 

3.1.       ”Topeng”Tujuan: Mengembangkan komunikasi dengan bahasa isyarat. Waktu: 10- 15 menitJumlah peserta: 10 – 30 orangPeralatan: tidak ada Langkah-langkah:1. Minta peserta membentuk lingkaran2. Fasilitator memulai game dengan bermimik yang tragis seperti mimik sangat

sedih atau marah. Perlahan-lahan fasilitator seolah-olah mengupas topeng tragedi kesedihan atau kemarahan dari wajahnya dan perlahan-lahan tersenyum dengan mengenakan topeng wajah yang bahagia.

3. panggil nama seseorang di lingkaran dan lemparkan ”topeng tragedy kesedihan atau kemarahan” pada orang tersebut.  

4. Orang yang dipanggil akan melanjutkan mimik tragedy dengan mengenakan ”topeng” tragedi, melepaskan topeng tragedi dan kembali mengenakan topeng  wajah bahagia. Setelah itu mereka harus melemparkan ”topeng” pada orang lain di kelompok dan seterusnya hingga semua orang di lingkaran mengenakan wajah bahagia.

5. Semua orang di group harus terus mengenakan topeng bahagia hingga semua orang mengenakannya.

 Catatan: Saat ”topeng” dilemparkan dari satu orang ke orang berikutnya, maka sebaiknya  wajah orang dilempar topeng tersebut secepatnya berubah. Bertambah meyakinkan perubahan wajah dan bervariasi topeng tragedi yang dimunculkan maka bertambah menyenangkan game dilakukan.

        

3.2.       ”Depan – Belakang”Tujuan: Menjelaskan pada peserta pentingnya komunikasi tatap muka.Waktu: 20 menit Jumlah peserta: 10 – 20 orangPeralatan: tidak ada Langkah-langkah:1. Minta peserta untuk berpasangan. Setiap pasangan duduk di kursi. Satu orang

dari pasangan harus duduk di belakang pasangannya.

Page 13: Team Building Games

2. Minta orang yang di depan tidak melihat ke belakang sepanjang latihan dan orang yang duduk di belakang tidak berpindah duduk di depan orang yang di depan.

3. Minta pasangan untuk berbicara satu sama lain selama 2 menit.4. Bawa kembali peserta dalam diskusi seluruh peserta untuk mendiskusikan

latihan yang baru dilakukan. Facilitator bisa bertanya pada orang yang di belakang: ”bagaimana perasaanmu saat mencoba berbicara dengan temanmu?” Dan pada orang yang di depan:”Bagaimana perasaanmu dalam menjawab pembicaraan teman kamu yang di belakang?”.

        

 3.3.       ”Melipat Kertas”Tujuan: Mendemonstrasikan bahwa pesan sederhana saja masih mungkin terjadi kesalapahaman.Waktu: 5 – 10 menitJumlah peserta: 10 – 20 orangPeralatan: Kertas segi empat.  Langkah-langkah:1. Pilih empat sukarelawan dari peserta, minta mereka berdiri di depan ruangan

menghadap peserta lain. 2. Berikan setiap sukarelawan satu kertas. Jelaskan ada 2 aturan pada mereka,

yakni:

-         Setiap sukarelawan harus menutup mata saat melakukan latihan-         Sukarelawan tidak boleh bertanya

1. Minta mereka untuk melipat kertasnya setengah dan menyobek sudut bawah sebelah kanan kertas. Minta mereka untuk melipat setengah kertas kembali dan robek sudut atas sebelah kanan kertas, dan kemudian lipat setengah kertas kembali dan robek bagian bawah sudut kiri kertas.

2. Minta mereka untuk membuka mata, membuka lipatan kertas dan  menunjukkan kertas mereka satu sama lain dan dengan peserta lainnya.

3. Latihan ini dapat dilanjutkan dengan diskusi:

-         Kata-kata apa di dalam instruksi yang menimbulkan berbagai macam pengertian?

-         Bagaimana caranya agar petunjuk dapat lebih jelas?

Page 14: Team Building Games

3.4. Latihan  memasang tali sepatu Tujuan: Mendemonstrasikan bagaimana komunikasi yang efektif  Waktu: 50 menit Jumlah peserta: 10 – 20 orang Media:Sepatu yang bertaliDua buah kursiKertas planoSpidol 4.2.5. Langkah-LangkahLangkah Persiapan: Jelaskan bahwa peserta belajar akan memainkan game memasang tali sepatu yang bertujuan untuk memperlihatkan cara berkomunikasi yang efektif.  Cara bermain game:

1. Minta peserta untuk membentuk group yang terdiri dari tiga orang. Satu orang peserta harus memiliki sepatu yang memiliki tali. Anak yang kedua harus menjadi yang memberi petunjuk memasang tali sepatu/instruktur/pemandu. Anak yang ketiga menjadi pengamat komunikasi anak pertama dan kedua

2. Minta anak yang memakai sepatu untuk duduk saling membelakangi/beradu punggung dengan anak yang memberi petunjuk memasang tali sepatu/ instruktur/pemandu. Sementara yang mengamati duduk di samping mereka.

3. Pemasang tali sepatu harus lebih dahulu melepaskan tali sepatu seluruhnya dari sepatu, dan kemudian mengikuti petunjuk dari si pemandu untuk memasang kembali tali sepatunya. Si pemasang tali  sepatu tidak boleh bertanya pada si pemandu. Ia harus mengikuti seluruh petunjuk si pemandu tanpa boleh bertanya. Si pemandu juga tidak boleh menggunakan gerak tubuh atau cara lain dalam memberikan petunjuk. Hanya boleh menggunakan suara.

4. Si pengamat harus menjaga bahwa petunjuk harus dari si pemandu, tidak boleh menggunakan gerak tubuh dan tidak ada pertanyaan dari yang memasang tali sepatu

5. Lihat hasilnya. Minta pengamat untuk melaporkan bagaimana game berjalan di kelompoknya.

6. Minta setiap kelompok kembali mengulang game. Pemasang tali sepatu dengan pemandu masing duduk saling membelakangi, namun si pemasang  boleh bertanya pada pemandu. Langkah game sama dengan langkah sebelumnya.

7. Kemudian lihat hasilnya. Minta pngamat untuk melaporkan bagaimana game berjalan di kelompoknya

8. Minta setiap kelompok kembali mengulang game kembali. Pemasang tali sepatu dengan pemandu duduk saling berhadapan, si pemasang  boleh bertanya pada pemandu, dan pemandu boleh menggunakan gerak tubuh.

9. Lihat hasilnya. Minta pengamat untuk melaporkan bagaimana game berjalan di kelompoknya

Page 15: Team Building Games

10. Tanya anggota group lain bagaimana perasaan mereka dalam melakukan tugas. Mulai dari si pemandu.

11. Simpulkan hasil diskusi dengan mengambil kata-kata penting yang memudahkan anak memasang tali sepatu.

PERMAINAN JADUL...

Tiba-tiba keingetan masa kecil..., inget sama permainan-permainan waktu kecil dulu... Just share aja nih, buat agan-agan siapa tau ada yang pernah mainin permainan dibawah ini, lumayan bisa ngingetin masa kecil dulu... hehehehe...

Galah Asin atau Gobak Sodor

Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.

Spoiler for gobaksodor:

Petak umpet

Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru.

Spoiler for petakumpet:

Page 16: Team Building Games

Gatrik atau Tak Kadal

Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di Indonesia. Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok.Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil. Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh diantara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan dengan patokan jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal permainan dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan kelompok lawan akan makin lelah menggendong.

Spoiler for gatrik:

Benteng

Benteng adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing - masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing - masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'benteng'. Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dari waktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing - masing. Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh benteng berhak menjadi 'penawan' dan bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya. Dalam permainan ini, biasanya masing - masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang', 'mata - mata, 'pengganggu', dan penjaga

Page 17: Team Building Games

'benteng'. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.

Spoiler for bentengan1:

Congklak

Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan. Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congkak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain. Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bisa habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.

Spoiler for congklak:

Gasing

Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang

Page 18: Team Building Games

dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

Spoiler for gasing:

Kasti atau Gebokan

Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola. Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan. Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu. Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga softball atau baseball.

Spoiler for kasti:

EngklekPermainan Engklek mungkin tidak asing lagi di telingga kita jenis permainan tradisional ini dilakukan di pelataran dengan mengambar kotak-kotak kemudian melompat-lompat dari kotak satu ke kotak selanjutnya. Engklek ada beberapa istilah lain untuk permainan ini, ada yang menyebut permainan ini dengan Teklek ada juga yang menyebutkan dengan ciplek gunung. Istilah untuk penyebutan nama permainan ini memang beragam tapi permainan yang dilakukan sama.

Spoiler for engklek:

Page 19: Team Building Games

Lompat Tali Karet

Ini mainan yang terbilang sangat popular sekitar tahun 70-an sampai 80-an lalu. Sederhana tapi bermanfaat. Tali yang digunakan terbuat dari jalinan karet gelang yang banyak terdapat di sekitar kita. Cara bermainnya paling tidak bertiga atau bahkan berkelompok. Tali direntangkan dengan ketinggian bergradasi, dari paling rendah hingga paling tinggi. Yang pandai melompat tinggi, dialah yang keluar sebagai pemenang. Sementara yang kalah memegang kedua ujung tapi untuk dilompati teman lainnya. Selain melatih fisik mainan ini juga bisa membuat kita mahir melompat tinggi.

Spoiler for lompatkaret: