Tek. Pengeringan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    1/60

    I. PENGERINGAN

    Hasil pertanian merupakan bahan biologi yang pada saat dipanen

    merupakan bahan yang masih hidup. Dalam proses pengolahan hasil

    pertanian banyak cara yang dapat ditempuh dan salah satu cara adalah

    pengeringan yang secara umum dapat diartikan sebagai upaya untuk

    mengurangi kandungan air bahan pangan dengan jalan penguapan

    sampai batas aman untuk disimpang lama. Dengan pengeringan ini

    merupakan kegiatan themis dan mikrobiologis yang dapat menurunkan

    kadar air sehingga produk pertanian dapat dipertahankan mutunya.

    Diperkirakan 40 sampai 60 persen dari tanaman serelia dankacang-kacangan di Negeri ASAN dipanen pada musim hujan.

    !mumnya panenan dilakukan pada kadar air "0 sampai #0 persen.

    Agar produk tersebut dapat disimpan dengan aman harus dikeringkan

    sampai dengan kadar air sekitar $4 persen.

    %anenan yang dilakukan bertepatan dengan musim hujan tentu

    tidak mendukung untuk dapat dilakukan pengeringan secara alamiah

    dengan sinar matahari sehingga menimbulkan kerugian dan kerusakan.

    &esarnya susut pasca panen karena pengeringan di 'ndonesia

    diperkirakan sebesar " persen( ini merupakan kerugian yang tidak bisa

    dihindari( dan gabah bisa menjadi kuning.

    %engeringan adalah merupakan suatu proses penghantaran

    massa dan panas dengan perpindahan dari cairan bahan menjadi uap

    dan dihantarkan ke udara( juga karena adanya perbedaan suhu dai

    dalam dan di luar bahan.

    &eberapa pengertian yang berkaitan dengan proses pengeringan

    adalah)

    $. %engeringan adalah pengurangan*penurunan kadar air sampai

    dengan keadaan yang seimbang dengan udara luar

    +lingkungan,". Dehidrasi adalah penguapan*penurunan kadar air sampai

    dengan kering mutlak

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    2/60

    #. aporasi adalah penguapan lengas dari suatu suspensi atau

    cairan.4. Desikasi adalah penguapan air dari bahan dengan memakai

    bahan-bahan kimia.

    ehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam melakukan proses

    pengeringan dapat mencapai "($# /. %ada saat ini cara pengeringan

    padi telah berkembang dari cara penjemuran secara alamiah dengan

    sinar matahari menjadi pengering buatan.

    Deasa ini banyak model dan tipe mesin pengiring +dryer,

    dipergunakan buat pengeringan biji-bijian. Namun secara umum perlu

    diperhatikan tujuan pengeringan bahan yang dihadapi( yaitu untukdipergunakan sebagai benih atau untuk konsumsi. 1ika untuk konsumsi

    suhu pengeringan dapat mencapai 22 sampai 60o3( sedangakan bila

    akan digunakan untuk benih hendaknya suhu panas tidak lebih dari

    4"o3.

    !ntuk mengeringkan biji-bijian dengan baik diperlukan suhu

    udara yang tinggi( udara lembab dan penghembusan udara terus

    menerus dalam jumlah besar. %ada aktu hari cerah biasanya suhu

    udara tinggi dan kelembaban nisba relati rendah( udaranya kering(

    sehingga benda-benda menjadi cepat kering. Sebaliknya pada aktu

    hujan atau cuaca mendung suhu udara rendah( kelembaban nisba

    relati tinggi( udara mendandung banyak uap air( sehingga pengeringan

    berlangsung lama atau sulit( untuk mengurangi hal tersebut harus

    diperlukan alat pengeringan tiruan sebagai sumber panas.

    5esin pengering yang sederhana terdiri dari satuan baling-baling

    kipas angin( satuan alat pemanas( satuan alat pengering dan satuan

    motor penggerak*listrik sebagai sumber panas. 5esin pengering ini ada

    yang bekerja secara terus menerus dan ada yang terputus-putus(

    sedangkan kontak panas dengan bahan yang dikeringkan dapat secara

    langsung atau secara kontak tidak langsung.

    1) Pengeringan Padi dengan Cara Penjemuran

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    3/60

    %enjemuran merupakan proses pengeringan gabah basah dengan

    memanaatkan panas sinar matahari. !ntuk mencegah

    bercampurnya kotoran( kehilangan butiran gabah( memudahkan

    pengumpulan gabah dan menghasilkan penyebaran panas yangmerata( maka penjemuran harus dilakukan dengan menggunakan

    alas. %enggunaan alas untuk penjemuran telah berkembang dari

    anyaman bambu kemudian menjadi lembaran plastik*terpal dan

    terakhir lantai dari semen*beton.

    &erikut ini cara penjemuran gabah basah.

    +a, 3ara penjemuran dengan lantai jemur

    Dari berbagai alas penjemuran tersebut( lantai dari semen

    merupakan alas penjemuran terbaik. %ermukaan lantai dapat

    dibuat rata atau bergelombang. antai jemur rata pembuatannya

    lebih mudah dan murah( namun tidak dapat mengalirkan air

    hujan secara cepat bahkan adakalanya menyebabkan genangan

    air yang dapat merusakkan gabah. antai jemur bergelombang

    lebih dianjurkan( karena dapat mengalirkan sisa air hujan

    dengan cepat.

    &erikut ini cara penjemuran dengan lantai jemur )

    o 1emur gabah di atas lantai jemur dengan ketebalan 2 cm 7 8

    cm untuk musim kemarau dan $ cm 7 2 cm untuk musim

    penghujan.

    o akukan pembalikan setiap $ 7 " jam atau 4 7 6 kali dalam

    sehari dengan menggunakan garuk dari kayu.

    o 9aktu penjemuran ) pagi jam 0:.00 7 jam $$.00( siang jam

    $4.00 7 $8.00 dan tempering time jam $$.00 7 jam $4.00.

    o akukan pengumpulan dengan garuk( sekop dan sapu.

    +b, 3ara penjemuran dengan alas terpal*plastik

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    4/60

    Alas terpal*plastik dapat juga dipakai untuk alas

    penjemuran. &eberapa keuntungan penggunaan alas

    terpal*plastik adalah )

    o 5emudahkan pengumpulan untuk pengarungan gabah pada

    akhir penjemuran.

    o 5emudahkan penyelamatan gabah bila pada aktu

    penjemuran hujan turun secara tibatiba.

    o Dapat mengurangi tenaga kerja buruh di lapangan.

    &erikut cara penjemuran dengan alas terpal*plastik )

    o 1emur gabah di atas alas terpal*plastik dengan ketebalan 2 7

    8 cm untuk musim kemarau atau $ 7 2 cm untuk musim

    penghujan.

    o akukan pembalikan secara teratur setiap $ 7 " jam sekali

    atau 4 7 6 kali dalam sehari. %embalikan dianjurkan tanpa

    menggunakan garuk karena dapat mengakibatkan alas sobek.

    o 9aktu penjemuran ) pagi jam 0:.00 7 jam $$.00( siang jam

    $4.00 7 $8.00( dan tempering time jam $$.00 7 jam $4.00.

    o akukan pengumpulan dengan cara langsung digulung.

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    5/60

    Gambar : Penjemuran denan tikar (terpal)

    Gambar : Penjemuran dengan lantai jemur

    2) Pengeringan Padi dengan Pengering Buatan

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    6/60

    %engeringan buatan merupakan alternati cara pengeringan padi

    bila penjemuran dengan matahari tidak dapat dilakukan. Secara

    garis besar pengeringan buatan dibagi atas # bentuk( yaitu

    tumpukan datar +Flat Bed ,( Sirkulasi +Recirculation Batch, dankontinyu +3ontinuous-;lo Dryer,.

    (a) Flat Bed Dryer merupakan mesin pengering yang terdiri dari)

    o otak pengering terbuat dari plat lembaran( berbentuk kotak

    persegi panjang dengan ukuran berariasi sesuai dengan

    kebutuhan. %ada kira-kira bagian kotak terdapat sekat*lantai

    yang berlubang terbuat dari plat baja lembaran( terbagi

    menjadi " ruangan( atas dan baah.

    o &loer*kipas dan kompor panas terletak di sebelah luar kotak

    pengering( dihubungkan dengan cerobong.

    o ompor pemanas memakai bahan bakar minyak tanah.

    %engeringan dengan menggunakan Flat Bed Dryer 

    dilakukan dengan cara sebagai berikut )

    o %adi yang akan dikeringkan di tempatkan pada kotak

    pengering.

    o Api dari sumber panas akan dihembuskan ke

    bagian*ruangan baah dari kotak pegering oleh bloer

    yang digerakkan motor penggerak.

    o !dara panas naik ke ruang atau kotak pengering yang berisi

    padi melalui sekat yang berlubang.

    o !dara panas akan menurunkankadar air padi.

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    7/60

    Gambar : Alat Pengering Model Rak Dengan Sumber Panas SinarMatahari

    Gambar : Alat Pengering Model Lantai dengan Sumber Panas SinarMatahari

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    8/60

    (b) Continuous Flow Dryer Continuous Flow Dryer merupakan mesin

    pengering dengan bagian komponen mesin yeng terdiri dari

    kotak pengering( komponen pemanas seperti kompor( kipas *

    blower ( motor penggerak( dan screw conveyor discharge.

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    9/60

    keluar setelah prosentase kadar air antara sel menjadi lebih ke#il

    -rendah. Proses pengaliran air se#ara osmosis ini, memakan !aktu

    yang lama, tergantung pada besarnya kadar air mula+mula dan suhu

    panas yang dipergunakan. Agar supaya hubungan antara sel satudengan lainnya tidak patah -rusak, proses pengeringannya tidak

    berlangsung terus+menerus dengan tujuan supaya terjadi

    keseimbangan kadar air antara bagian luar dengan bagian yang lebi

    dalam dari butiran biji. Guna men#apai keseimbangan kadar air, bahan

    yang dikeringkan tidak diberi udara panas melainkan alirkan udara

    biasa dan !aktu yang dipergunakan selama proses ini disebut istirahat

    atau tempering priod. /aktu pengeringan adalah jumlah !aktu

    pengaliran udara panas ditambah dengan !aktu istirahat seluruhnya.Proses pengeringan dapat dilakukan dengan secara langsung dengan penjemuran

    sinar matahari, pengaliran panas dengan paksaan (rekayasa) atau gabungan diantara

    keduanya.

    a. Pengeringan menjemur langsung sinar matahariPenjemuran merupakan proses pengeringan dengan memanfaatkan panas sinar 

    matahari. Untuk mencegah bercampurnya kotoran, kehilangan, memudahkan

     pengumpulan dan menghasilkan penyebaran panas yang merata, maka penjemuran harus

    dilakukan dengan menggunakan alas. Penggunaan alas untuk penjemuran telah

     berkembang dari anyaman bambu kemudian menjadi lembaran plastik/terpal dan terakhir 

    lantai dari semen/beton.

    b. Pengeringan buatanPengeringan buatan merupakan alternatif cara pengeringan padi bila penjemuran

    dengan matahari tidak dapat dilakukan. Secara garis besar pengeringan buatan dibagi atas

    3 bentuk, yaitu tumpukan datar ( Flat Bed ), Sirkulasi ( Recirculation Batch) dan kontinyu

    (ontinuous!"lo# $ryer).1) Pengeringan Tray Tetap

    Pengeringan %ray %etap umumnya digunakan untuk mengeringkan produk 

     padat berbentuk. &arena sudah berbentuk sebelum dikeringkan, maka produk 

    tersebut bisa diletakkan pada suatu permukaan atau tray untuk diekspose pada

    udara yang telah dipanaskan.

    a) Pengering Lemari

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    10/60

    Produk pangan yang dikeringkan dengan pengering tipe lemari diletakkan pada

    tray!tray yang selanjutnya dipindahkan kedalam suatu ruang pengering tempat

    dimana produk tersebut diekspose pada udara pengering..

    b) Pengering Lorong

    Pada pengering tipe lorong ini, produk yang akan dikeringkan diletakkan pada

    tray!tray, tray tersebut kemudian disusun per unit tumpukan seperti pada pengering

    tipe lemari,

    2) Pengeringan Bed Bergerak

    Perbedaan utama sistem pengeringan tipe ini dengan sistem pengeringan tipetray tetap adalah adanya pergerakan produk yang menciptakan efek pengadukan

    sehingga membantu proses pengeringan yang terjadi.

    a) Conveyor Drying

    Pada pengeringan tipe ini produk yang akan dikeringkan diletakkan

    sebagai suatu lapisan pada suatu kon'eyor bergerak yang berlubang pada

     bagian dasarnya. Udara panas pengeringan mele#ati lubang!lubang tersebut

     bisa dengan arah dari ba#ah keatas atau sebaliknya. iasanya pengering ini

    hanya dipakai untuk mengeringkan produk hingga kadar air sekitar *+,

    selanjutnya diteruskan dengan alat pengering lain.

    b) Belt Drying

    Pengadukan pada sistem pengering tipe ini tercipta karena gerakan belt

    selama pengeringan, sehingga partikel produk pangan yang dikeringkan lebihseragam keringnya.

    ) Pengeringan !dara Bergerak1) Pengeringan "emprot

    Sistem Pengeringan ini biasa dipakai untuk mengeringkan bahan bentuk 

    cair yang bisa disemprotkan. ahan cair tersebut dilalukan melalui atomizer 

    sehingga menjadi droplet halus yang kemudian kontak langsung dengan aliranudara panas, yaitu melalui proses atomisasi atau pembentukan droplet cair dan

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    11/60

     proses e'aporasi kandungan air pada droplet sehingga didapatkan partikel

     produk padat yang kering. al inilah yang membuat pengering semprot cocok 

    untuk mengeringkan produk yang labil terhadap panas seperti ensim dan susu.

    2) #luidi$ed Bed Drying

    Pada proses pengeringan fluidi-ed bed, udara panas dipaksa melalui

     partikel!partikel produk dengan kecepatan yang cukup tinggi agar melebihi

    gaya gra'itasi, sehingga partikel!partikel produk yang dikeringkan tersebut

    selalu dalam posisi melayang!layang dalam udara panas pengering. Produk 

    kering yang dihasilkan dengan sistem pengeringan ini seragam karena masing!

    masing partikel yang dikeringkan kontak langsung dengan udara panas

     pengering.

    %) Pengeringan DrumSystem Pengeringan $rum dipakai untuk mengeringkan bahan pangan

     berbentuk bubur. $rum berbentuk silinder dipanaskan dan berputar pada suatu

     poros. ahan berbentuk bubur akan mengering bila dijatuhkan melekat pada

     permukaan drum tersebut, yang selanjutnya setelah kering di kerat dengan aksi

    sebuah pisau untuk mendapatkan produk keringnya. da dua tipe,  single ataudouble drum dryer . $rum pada double drum dryer akan bergerak berla#anan arah,

     jarak antara kedua drum dipakai untuk mengontrol ketebalan lapisan yang

    dikeringkan

    &. Pengeringan gabungan

    System pengeringan adalah merupakan gabungan antara penjemuran

    dengan pengeringan buatan, sehingga kalau matahari cerah maka dipakai

     penjemurannya dan apabila hujan dipakai sumber panas lain, baik dari listrik 

    maupun sumber api.

     

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    12/60

    ambar0 kerangka dalam ambar 0 kerangka bagian luar

    lat Pengering lat Pengering

    Pengeringan dapat berlangsung perpindahan panas dari sumber panas,

    maik dari sumber panas dari matahari maupun sumber panas lain yang dapat berlangsung perpindahan panas, baik secara konduksi, kon'eksi maupun

    radiasi.

    3) Penentuan Kadar Air (KA)

    'adar air suatu bahan produk pertanian merupakan salah sat

    indikator apakah serealiatersebut telah #ukup kering untuk dipanen

    atau #ukup aman untruk di simpan. 'adar air -kadar lengas0moisture

    #ontent, dapat dinyatakan atas dasar berat basah -!et basis atau

    dasar kering -dry basis. $alam proses perngeringan serealia biasanya

    tidak men#apai kering mutlak, karena produk yang dikeringkan tersebut

    akan mengalami keseimbangan hygroskopis dengan lingkungan

    sekelilingnya. ntuk mendapat gambar tentang kadar air dapat dilihat

    pada skema di ba!ah ini. $alam proses pengeringan yang diu#apkan

    hanya uap air sehingga berat kering dari produk tersebut akan tetap.

      /m) 1 berat lengas

    sebelum pengeringan -kg

      /2

    /m) /m* 1 berat lengas

    sesudah pengeringan -kg

      dikeringkan /m*

    / d  1 berat

    kering -kg

      /d /d /2  1 berat

    lengas yang diu#apkan -kg

    &ila : M), M* 1 kadar air a!al dan akhir berat dasar kering -3

      m), m* 1 kadar air a!al dan akhir berat dasar basah -3

    maka :

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    13/60

      /m)  m)  1 4 )55 3

      /m) 6 /d

      /m*

      m*  1 4 )55 3  /m* 6 /d

      /m)  M)  1 4 )55 3

      /d

      m)  1 4 )55 3

      )55 + m)

      /m*  M*  1 4 )55 3

      /d

      m*  1 4 )55 3

      )55 + m*

     

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    14/60

      /2  m) + m*  M) 7 M* 1 1

    /m) )55 7 m*  )55 7 M)

      /2  m) + m*  M) 7 M*1 1/m* )55 7 m)  )55 7 M*

    ara Penentuan Kadar Air

    $alam penentuan kadar air ini terdapat beberapa #ara yang

    tergantung kepada :

    ). &entuk ikatan air*. /atak dari produk -mudah dioksidasi atau de#omposis

    (. 8umlah relati9 air yang ada dalam produk. 'e#epatan dari penentuan;.

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    15/60

    atau

    =a -5,* 6 5,; 1 /d 1-tg* 7 tg) 6 C!-tg* 7 tg) M) 

    6 -M) + M* h9g2 

    /d 1-tg* 7 tg) 6 C! -tg* 7 tg) M) 6 -M) + M* h9g2=a 1

    -5,* 6 5,;

    'eterangan :C!  1 panas sepesi?k air, kkal0kg 5CCg 1 panas sepesi?k bahan, kkal0kg 5Ctg) 1 suhu a!al bahan, 5Ctg* 1 suhu akhir bahan, 5C

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    16/60

    < 1E-)0*D 4 -Pv0-P 7 PvF

    < 1 5,** Pv0-P 7 Pv

    &ila P 1 ) atm, maka < 1 5,** -Pv-) 7 Pv

    &ila Pv rendah, maka

    < 1 5,** Pv

    'eterangan :

    ma 1 massa udara kering

    mv 1 massa uap air

    1 volume udara

     > 1 suhu udara

    Bv 1 konstane gas untuk uap air

    Ba 1 konstanta gas untuk udara kering

    Pa 1 tekanan udara

    Pv 1 tekanan uap air

    G 1 konstanta gas universial

    Ma 1 berat molekul udara kering 1 *D

    Mv 1 berat molekul uap air 1 )

    # 'elembaban relati9 -B

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    17/60

    'eterangan :5,* 1 kalor spesi?k udara kering kkal0kg5C5,; 1 kalor spesi?k rerata uap air kkal0kg5C

    !# 2ntalpi -h2ntalpi dari udara kering dan uap air yaitu merupakan jumlah

    kandungan panas dari ) kg udara kering denga uap airnya. &ila

    sebagai suhu dasar 55C dan tekanan ) atm, maka entalpi pada

    t5C adalah :

    h 1 Cp tdb 6 < hshs 1 tdb 6 Ldp 6 5,; -tdb 7 tdp

    h 1 Cp tdb 6 < 1tdb 6 Ldp 6 5,; -tdb 7 tdp2

    &eterangan 0

    Cp 1 panas spesi?k udara, kkal0kg5C

    tdb 1 suhu udara kering 5C

    < 1 kelembaban absolut, -kg

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    18/60

    # olume jenuholume jenuh adalah volume ) kg udara kering dan udara

    basah

    *#  >itik embun >itik embun adalah suhu dimana #ampuran udara dan uap air

    didinginkan sampai men#apai titik jenuh.$ari hal tersebut di atas merupakan perhitungan se#ara impiris,

    untuk memudahkan dalam perhitungan dapat digunakan dra?g yang

    disebut PS+'R,M-.R/ 'AR.. $alam menggunakan gra?k

    psy#hrometri# #hart ini minimal kita ketahui * unsur utama, terutama

    suhu yaitu suhu bola basah -!et bulb dan bola kering -dry bulb. Suhu

    bola kering adalah suhu udara yang diukur dengan termometer biasa.

    Sedangkan suhu bola basah adalah suhu dari udara yang diukur dengan

    termometer biasa diselubungi dengan kain yang basah.

      Suhu bola basah pada psy#hrometri# #hart adalah #ondong ke

    atas kiri dan sejajar garis entalpi. Sedankang suhu bola kering adalah

    merupakan garis tegak lurus, udara lembab -kelembaban relati9 adalah

    merupakan garis #ekung ke atas kanan, volume spesi?k membentuk

    garis lebih tajam daripada garis suhu bola basah, titik embun persis

    pada kelembaban )55 3 -ujung suhu bola basah kiri atas dengan

    kelembaban relati9nya yang )55 3, dan kelembaban absolut -humidity

    absolut merupakan garis horiIontalnya.

     >@J>@< S@AL

    dara dengan tekanan ) atm pada kondisi suhu dry bulb -tdb *5C

    dan kelembaban absolut 1 5,5) kg entukan dengan perhitungan, td!, B

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    19/60

    $it. td!, B

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    20/60

      *H( 6 * 1 E-5,HH 6 ),**

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    21/60

    B'B ((. P*'+'"'+ P'+,'+

    a. Pindah Panas

    Pindah panas adalah sebuah operasi yang sering terjadi berulang!ulang pada

    industri pangan. Pindah panas adalah proses yang dinamis yaitu panas dipindahkan

    secara spontan dari satu badan lain ke badan lain yang lebih dingin. &ecepatan pindah

     panas tergantung pada perbedaan suhu antara kedua badan, makin besar perbedaan,

    makin besar kecepatan pindah panas.

    Perbedaan suhu antara sumber panas dan penerima panas merupakan gaya tarik 

    dalam pindah panas. Peningkatan perbedaan suhu akan meningkatkan gaya tarik 

    sehingga meningkatkan kecepatan pindah panas. Panas yang melalui satu badan dari

     badan lain, pindah menembus beberapa perantara, yang pada umumnya memberikan

     penahanan pada aliran panas. &edua faktor ini, yaitu perbedaan suhu dan penahan aliran

     panas, mempengaruhi kecepatan pindah panas.

    "aktor!faktor ini dihubungi oleh persamaan 0

      -e&epatan pindah gaya tarik / penahan

    Untuk pindah panas 0

      Laju pindah panas perbedaan suhu / penahan perantara aliran panas

    Selama pengolahan, suhu banyak berubah, sehingga laju pindah panas akan

     berubah. al ini disebut pindah panas tidak tetap, sebagai la#an pindah panas tetap, yaitu

    suhu selama proses tidak berubah. Pindah panas tidak tetap jauh lebih kompleks, karena

    adanya penambahan 'ariabel #aktu masuk ke dalam persamaan kecepatan

    &ondukti'itas Panas

    &ondukt'itas panas merupakan jumlah panas yang dile#atkan secara konduksi

    setiap unit #aktu melalui satu unit ketebalan dengan satu gradien suhu pada ketebalan

    tersebut (4/(m. o )). Semakin tinggi kadar air produk pangan, maka kondukti'itas

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    22/60

     panasnya mendekati konduksti'itas air.

    $iffusi'itas Panas

    5erupakan rasio antara kondukti'itas panas produk pangan dengan massa jenis

    dan panas spesifiknya (m /jam).

     

    Konduksi ('antaran)

    'onduktivitas panas&ondukti'itas panas adalah parameter yang menunjukan kemampuan bahan untuk 

    mentransmisikan  panas dari satu titik ke titik lainnya dari bahan tersebut dalam satuan

    #aktu tertentu. Pengetahuan dari sifat ini bermanfaat untuk berbagai aplikasi, di antaranya

    untuk menentukan #aktu  sterilisasi dari proses   pengalengan bahan pangan, menentukan

     besarnya  energi  yang digunakan dalam proses  pemanasan  atau  pendinginan,   dan

    menentukan lama pendinginan/pembekuan. esarnya nilai kondukti'itas panas dari suatu

     bahan bergantung pada struktur fisik, densitas, temperatur, komposisi kimia (air, protein,

    lemak, dan sebagainya), dan fase bahan (padat, cair, atau gas).

    Secara umum, kondukti'itas diilustrasikan dengan persamaan0

    di mana,

     adalah panas yang diberikan -8oule,

      adalah !aktu -detik,

      adalah temperatur -',

      adalah panjang atau tebal -m,

    https://id.wikipedia.org/wiki/Konduktivitas_panashttps://id.wikipedia.org/wiki/Konduktivitas_panashttps://id.wikipedia.org/wiki/Panashttps://id.wikipedia.org/wiki/Sterilisasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sterilisasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Pengalenganhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pengalenganhttps://id.wikipedia.org/wiki/Energihttps://id.wikipedia.org/wiki/Energihttps://id.wikipedia.org/wiki/Energihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemanasan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemanasan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendinginan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendinginan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Panashttps://id.wikipedia.org/wiki/Sterilisasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Pengalenganhttps://id.wikipedia.org/wiki/Energihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemanasan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendinginan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Konduktivitas_panas

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    23/60

     adalah luas penampang -m*, dan

      adalah konduktivitas termal -/0m'

    Panas $ang mengalir persatuan 0aktu dalam suatu bahanadalah :

    1 2 k#A (d.4   ∆ X  ) atau

     ' . A

    = 1 - >)  + >*

      ∆ X 

    .&  R  . .&

    .

      ∆ X 

      k # A∆ X 

    Apabila bahan itu berlapis maka masingmasing hantaran

    panas itu dihitung

    .&  R  . .& .

    .3 .!

     ∆ X 

    A ∆ X 

    5 ∆ X 

      .!  k A # A

    k 5 # A k  # A∆ X 

    A ∆ X 

    5 ∆ X 

    Pada berbagai bahan $ang tersusun6 diperoleh :

      >)  + >

     = 1

    k

      kC 

    k&

    kA

     

     >*

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    24/60

      ∆ X  A  6∆ X 

    &  6∆ X 

    C

      kA . AA  k& . A&  kC . AC 

    7 5,55((H >*FE5,HD 6 5,55D(-3 airF 4 )5+

    (

      keterangan > 1 suhu dalam 5C

    S!eat -)DH konduktivitas thermal 'A K 5 3

    Apel : k 1 5,) 6 5,55D( -3 air

    kan : k 1 5,5(* 6 5,(*D -mL

    Sejenis jagung : k 1 5,; 6 ,5; -mL

    ntuk bahan pangan yang mengandung beberapa komposisi 9raksi -M. 8.

    Le!is, )DH nilai k dapat ditentukan dengan persamaan:

    a. ntuk aliran panas sejajar dengan susunan bahan,

      =

      k 1 S kS  6 L kL  6 ++++++++ 6 n kn 

    b. ntuk aliran panas tegak lurus dengan susunan bahan,

      =

      ) S  Ln  1 6 6 +++++6  k kS  kL

      &  A

      A

      &

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    25/60

    kn

    # Kon7eksi (Aliran)6aitu perpindahan energi yang terjadi saat molekul mengalami proses energi

    tingkat tinggi yang berpindah ke bagian lain pada sistem tersebut. erakan konstan

    yang terjadi karena molekul berpindah dari satu posisi dan digantikan posisinya

    oleh molekul lainnya dinamakan konveksi alami. Sedangkan jika perpindahan

    molekul dipengaruhi oleh gerakan atau dorongan dari luar dinamakan konveksi

    paksa.

    = 1 h A ∆ >

    .&.  A A&  .3 R&  R

    R3  .! .& .

    .3 .!  &

    ∆ X   &

      ∆ X    h # A

    k  # A h # A Pada berbagai bahan $ang tersusun6 diperoleh :

      >)  + > = 1

    ) 6 ∆ X  &  6 )

      < . A)  k  . A h . A* 

    3# Radiasi (Pan%aran)6aitu perpindahan energi dari materi yang satu ke materi yang lainnya dengan

    menggunakan gelombang elektromagnetik. %idak ada kontak antar molekul

    dalam hal perpindahan panas dengan cara radiasi.

      2 1 eσ A >.

    dimana σ : konstanta &oltImann : ;,H )5+ /0 m* ' .

      k

     

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    26/60

      e : emitansi -5 ≤ e ≤ )b. "i0at Thermal Pangan

      7. Panas Spesifik

    ahan pertanian dipanaskan dengan pemanasan listrik. 8nergi listrik yang

    dikeluarkan dibandingkan dengan perbedaan panas yang didapatkan bahan pertanian.

    Persamaam umum yang digunakan yaitu0

    $engan

      adalah panas yang dihasilkan -8oule, 8,

      adalah panas jenis -k80kg ',

      adalah massa sampel -kg,

      adalah perubahan temperatur -',

     adalah tegangan listrik -olt,

      adalah kuat arus listrik -ampere,

      adalah !aktu pemanasan -detik, dan

      adalah e?siensi pemanasan.

    9umlah panas yang bertambah atau hilang dari produk pangan setiap ada perubahan

    satu unit suhu tanpa terjadinya perubahan bentuk (9/(kg. o )). Panas spesifik ini

    merupakan fungsi dari beberapa komponen dari produk pangan, diantaranya adalah

    kadar air, suhu dan tekanan.

    Panas spesifik bahan pangan tidak sama satu dengan yang lainnya, tergantung dari

    komposi masing!masing bahan pangan, secara impiris dapat ditentukan dengan

     persamaan yaitu 0

    ! Panas spesifik menurut Seibel (7:;) adalah sebagai berikut0

     dimana

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    27/60

    dimana

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    28/60

    1. Panjang sebuah pipa air panas yang terbuat dari tembaga adalah 2 m dan

    tebalnya adalah :;::% m dan mempunyai luas permuakaan sebesar :;12

    m2

    .   jika temperatur air itu adalah

    D(-. L 2 *

     ∆

    ? :;::% m

      ' :;12 m2

      k %:: 6/m - 

      T 1

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    29/60

    !ntuk menentukan komponen 0raksi volume padatan adalah

    ms/ ρs

     v s   1

    ms/ ρs  6mw / ρw

      E,7FG  ¿1590

     kg/   m3

     v s   =

    E,7FG/7F;E kg/   m3

     > E,:HH/7EEE kg/   m3

      :;1:%

    "edangkan 0raksi volume airnya adalah

     vW    1

    v s   1 :;1:%

    :;

    1. !ntuk aliran panas sejajar ikan adalah untuk menentukan konduktivitas

    thermal masingEmasing komposisi konduktivitas thermal bahan pangan dapat

    dilihat pada tabel 1. yaitu >

     k s   :.28 6/m - 

     k W  :;8 6/m - 

    "(+,,' >

    k  IKAN   v s  .

    k s  FvW   .

    k W 

      5:;1:% . :;28 6/m -) F 5:;

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    30/60

     k ikan   5,* /0m ' 5, /0m ' 

     

    :;72< 6/m -

    "(+,,' -+D!-T(3(T'" T4*'L (-'+ 4'T'E4'T' 'D'L'

      -5,;; 6 5,;* /0m ' 

     k ikan  1

    *

      :;7%: 6/m - 

    . "uatu bahan pangan yang mempunyai massa 1: kg akan diproses mulaEmula

    mempunyai temperatur 29

      ℃

     dan setelah proses berlanjut temperaturnya naik 

    menjadi 129  ℃ .

     bahan pangan tersebut mengandung air

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    31/60

    P+.

    1. *DL "(BL

     

    :;

     

    1;2%2 ? :;18 F 1;7% ? :;:2 F 1;897 ? :;::1 F :;9 ? :;:: F %;1

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    32/60

      A. kH/kg℃

      "(+,,' >

      @ m Cp∆

    T

      1: kg ? A. kH/kg℃

     ? 5129 29)℃

      A.. kH

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    33/60

    B'B (((. P+,C(L'+ B''+

    Pengecilan ukuran meliputi pemotongan, penghancuran, dan penggilingan

    Pentingnya pengecilan ukuran adalah mengubah sifat!sifat phisik bahan yang sangat

    diperlukan untuk penanganan lanjut, seperti 0

    7. perlakuan pemindahan,

    . pengaliran dan pengangkutan bahan

    3. perlakuan pemanasan,

    H. pendinginan sampai dengan pencampuran bahan baik yang mencakup

    a. perubahan phisik,

     b. mekanis ,

    c. kimia dand. mikrobia#i bahan.

    1. -arakteristik !kuran

    Penge&ilan ukuran bahan digolongkan dalam kelas 5*uljohardjo; 1

    a. -isaran Dimensi/ dimension range 5ukuran terke&il ;127 mm)

    b. -isaran 'yakan/ sieve range5:;:9E;127 mm)

    &. -isaran *ikroskopis 5kurang dari :;:9 mm)

    !kuran yang digunakan dinyatakan dengan mesh maupun mm. *esh

    adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu in&hi persegi 5sIuare in&h);

     jika dinyatakan dalam mm maka angka yang ditunjukkan merupakan besar

    material yang diayak.

    2. Pengayakan

    a. Proses pemisahan partikel yang berdasarkan atas ukuran partikel terutama

    dalam keadaan kering dan dikenakan terhadap bahanEbahan yang bersi0at

    heterogen padat.

    b. Bahan yang lolos ayakan disebut oversize atau overflow

    &. 'yakan Tyler

    d. "alah satu &ara penentuan kelembutan butiran hasil penggilingan

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    34/60

    e. *esin pengayak disebut 4otap memiliki gaya ayakan tertentu dan dapat

    diatur =aktu pengoperasiannya

    . *odulus -ehalusan 5Fineness Modulus; #*)

    a. *enyatakan keseragaman bahan 5tingkat kehalusan) dengan jumlah berat

    bagian yang tertinggal pada tiapEtiap ayakan/saringan yang digunakan dibagi

    1::.

      Humlah G bahan tertinggal kumulati0 

      #*

    1::

    b. !kuran rataErata sebuah bahan 5D) dinyatakan dalam in&hi dengan

    menggunakan rumus>

    D :;::%1 52)#*

    &. Perhitungan hasil pengayakan

    Mesh# 8o 95ahan .ertinggal 9 .ertinggal Kumulati  

    (0

    )

    (5

    ;5

    )55

    Pan

    4)

    4*

    4(

    4

    4;

    4

    4H

    4

    4)

    4)64*

    4)64*64(

    4)64*64(64

    4)64*64(6464;

    4)64*64(6464;64

    4)64*64(6464;6464H

     >otal )55 8umlah >otal

    Menentukan Oraksi 3 &ahan >ertinggal

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    35/60

    Pemotongan

    Partikel yang dihasilkan memiliki de9ormasi minimum dan

    permukaan baru yang dihasilkan relati9 tidak mengalami kerusakan.

    Pemotongan dilakukan pada buah dan sayurAlat pemotong yang tepat digunakan adalah pisau yang Sangat

    tajam dan setipis mungkin sehingga menghasilkan pemotongan yang

    halus dan energi yang digunakan ke#il.# Penghan%uran

    Memberikan sejumlah daya yang melebihi keperluan daya

    yang sesungguhnya diperlukan. @perasi ini dilakukan untuk

    mengekstrak #airan dan untuk merusak struktur bagian bahan

    Penghan#uran menggunakan roll baja.Contoh: penggilingan sorgum merupakan aplikasi gaya

    statis dan hammer mill penghan#uran dengan gaya dinamis3# Geseran

    Merupakan 'ombinasi dari pemotongan dan penghan#uran.

    $igunakan untuk bahan berserat keras dimana beberapa potongan

    lebih menguntungkan.!# Siat dan ;ungsi .epung

    a. Siat kimia

    Si9at kimia pada bahan pangan menunjukkan perubahankomposisi kimia yang terkandung setelah mengalami proses

    pengolahan maupun penyimpanan. 'omposisi kimia jagung sangat

    bervariasi tergantung dari varietas, #ara menanam, iklim dan tingkat

    kematangan.Si9at kimia tepung meliputi kadar air, abu, protein total,

    lemak, pati, dan amilosa. Pengujian karakteristik kimia juga

    bertujuan untuk memperoleh tepung sesuai standar mutu yang

    teregulasi. Mutu tepung jagung berdasarkan Standar Jasional

    ndonesia -SJ 5)+(H*H -)DD( disajikan pada >abel *. 'husus untuk

    kadar pati jumlah minimum menurut S -Standar ndustri ndonesia

    adalah H; 3.b. Siat

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    36/60

    ) Bendemen

    Bendemen merupakan perbandingan berat produk yang

    diperoleh terhadap berat bahan baku yang digunakan.

    Perhitungan rendemen dilakukan berdasarkan berat kering bahan.

    Bendemen tepung menyatakan nilai e?siensi dari proses

    pengolahan sehingga dapat diketahui jumlah tepung yang

    dihasilkan dari bahan dasar a!alnya.

    * "tarch #amage

    "tarch damage terjadi terutama diakibatkan oleh gaya

    mekanis yang diperoleh dalam proses penepungan. Selama

    proses penepungan, ;+)* 3 pati mengalami kerusakan. Granula

    pati yang lebih besar biasanya mengalami kerusakan yang lebih

    besar. >erdapat dua jenis starch damage, yakni crac!s dan $rea!s.

    'edua tipe jenis starch damage dapat dilihat sebagai berikut.

    "tarch damage dapat berpengaruh positi9 maupun negati9.

    Adanya starch damage menyebabkan daya serap air menjadi

    lebih tinggi menjadi *+ kali berat semula. Pati dikatakan )553

    mengalami kerusakan bila menyerap air sebanyak jumlah pati

    pada suhu (5C. Sedangkan pati alami -native  starch hanya

    mampu menyerap 5, kali berat mula+mula.

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    37/60

    ( $ensitas kamba

    $ensitas kamba menunjukkan perbandingan antara berat

    suatu bahan terhadap volumenya. $ensitas kamba merupakan

    si9at ?sik bahan pangan khusus biji+bijian atau tepung+tepungan

    yang penting terutama dalam pengemasan dan penyimpanan.

    &ahan dengan densitas kamba yang ke#il akan membutuhkan

    tempat yang lebih luas dibandingkan dengan bahan dengan

    densitas kamba yang besar untuk berat yang sama sehingga

    tidak e?sien dari segi tempat penyimpanan dan kemasan

    $erajat putih -L

    Pengukuran !arna se#ara objekti9 penting dilakukan karena

    pada produk pangan !arna merupakan daya tarik utama sebelum

    konsumen mengenal dan menyukai si9at+si9at lainnya. /arna

    tepung dapat diamati se#ara kuantitati9 dengan metode

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    38/60

    Jilai p< berpengaruh terhadap pembentukan gel yang

    optimum. Pembentukan gel pati yang optimum terjadi pada p< +

    H -/inarno, *55. Oaktor utama pembentukan gel adalah

    gelatinisasi pati bukan dari pembentukan gluten seperti yangterdapat dalam tepung terigu.

    S2M -"canning %&ectron 'icroscoe.

    &entuk granula pati merupakan #iri khas masing+masing

    pati. Pati jagung mempunyai ukuran yang #ukup besar dan tidak

    homogen yaitu untuk viskositas yang #enderung tinggi dan tetap

    dipertahankan atau meningkat selama pemanasan.

    #. Siat ungsionalSi9at 9ungsional merupakan si9at ?sikokimia yang mempengaruhi

    perilaku komponen tersebut dalam makanan selama persiapan,

    pengolahan, penyimpanan, dan konsumsi -Metirukmi, )DD*. Si9at ini

    meliputi :) 'apasitas penyerapan air -'PA

    'apasitas penyerapan air digunakan untuk mengukur besarnyakemampuan tepung untuk menyerap air dan ditentukan dengan

    #ara sentri9ugasi. 'apasitas penyerapan air berkaitan dengan

    komposisi granula dan si9at ?sik pati setelah ditambahkan dengan

    sejumlah air. 'apasitas penyerapan air menentukan jumlah air yang

    tersedia untuk proses gelatinisasi pati selama pemasakan. &ila

     jumlah air kurang maka pembentukan gel tidak dapat men#apai

    kondisi optimum. $engan demikian kemampuan hidrasi yang rendahkurang #o#ok untuk produk olahan yang membutuhkan tingkat

    gelatinisasi yang tinggi. 'apasitas penyerapan air juga

    mempengaruhi kemudahan dalam menghomogenkan adonan

    tepung ketika di#ampurkan dengan air. >ingkat homogenitas adonan

    akan berpengaruh terhadap kualitas hasil pengukusan. Adonan yang

    homogen, setelah dikukus akan mengalami gelatinisasi yang merata

    yang ditandai tidak terdapatnya spot+spot putih atau kuning pu#at

    pada adonan tepung yang telah dikukus. ->am et a&., *55.

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    39/60

    * "we&&ing vo&me dan kelarutan

    'elarutan merupakan berat tepung terlarut dan dapat diukur

    dengan #ara mengeringkan dan menimbang sejumlah supernatan.

    "we&&ing vo&me merupakan kenaikan volume dan berat maksimum

    pati selama mengalami pengembangan di dalam air.

    ( 'apasitas emulsi

    'apasitas emulsi merupakan kemampuan larutan atau

    suspensi untuk mengemulsikan lemak. Adanya emulsi?er yang

    terkandung pada tepung dapat berpengaruh pada tektur produk

    yang dihasilkan. 2mulsi?er ber9ungsi mengontrol kohesivitas,

    kelengketan dan kekentalan tepung.

    3# ara penge%ilan (peme%ah ukuran bahan pangan

    Se#ara umum tujuan daro siIe redu#tion atau peme#ah atau

    penge#ilan ukuran adalah sebagai berikut :). Menghasilkan padatan dengan ukuran maupun spesi?k

    permukaan tertentu*. Meme#ahkan bagian dari mineral atau 'ristal dari

    persenya!aan kimia yang terpaut dalam padatan tertentu

    &eberapa #ara untuk memeperke#il ukuran Iat padat dapat

    dilakukan dengan menggunakan berbagai #ara berkut :

    ). 'ompresi tekanan*. mpak -pukulan(. Atrisi -gesekan

    . Pemotongan

    'ompresi umumnya digunakan utnuk peme#ahan kasar Iat

    padat keras, dengan menghasilkan relati9 sedikit halusan. Pukulan

    menghasilkan hasil yang berukuran kasar, sedang dan

    halus.&erdasarkan ukuran Iat padat yang akan dike#ilkan

    -umpan, maka peralatan peme#ah atau penge#ilan ukuran

    dibedakan atas

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    40/60

    ). Peme#ah kasar, yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran

    umpan antara * sampai D in#hi*. Peme#ah antara, yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran

    ) sampai ( in#hi

    (. Peme#ah halus, yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran

    5,*; sampai 5,; in#hi

    Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan

    se#ara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel.

    Pengayakan -s#reening dipakai dalam skala industri, sedangkan

    penyaringan -sieving dipakai untuk skala laboratorium.

    . Proses pengayakan0penyaringan bahan pangan

      Produk dari proses pengayakan0penyaringan ada * -dua, yaitu :

    + kuran lebih besar daripada ukuran lubang+lubang ayakan

    -oversiIe

    + kuran yang lebih ke#il daripada ukuran lubang+lubang ayakan

    -undersiIe

    $alam proses industri, biasanya digunakan material yang

    berukuran tertentu dan seragam. ntuk memperoleh ukuran yang

    seragam, maka perlu dilakukan pengayakan. Pada proses

    pengayakan Iat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan

    pengayak. Partikel yang di ba!ah ukuran atau yang ke#il -ndersi*e,

    atau halusan -nes, lulus mele!ati bukaan ayak, sedang yang di

    atas ukuran atau yang besar -oversi*e, atau buntut -tai&s tidak lulus.

    Pengayakan lebih laIim dalam keadaan kering

    &eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:

    ). 8enis ayakan

    *. Cara pengayakan

    (. 'e#epatan pengayakan

    https://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/null

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    41/60

    . kuran ayakan

    ;. /aktu pengayakan

    . Si9at bahan yang akan diayak

     >ujuan dari proses pengayakan ini adalah:

    ). Mempersiapkan produk umpan -9eed yang ukurannya sesuai

    untuk beberapa proses berikutnya.

    *. Men#egah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam

    peremukan -Primary #rushing atau oversiIe ke dalam proses

    pengolahan berikutnya, sehingga dapat dilakukan kembali

    proses peremukan tahap berikutnya -se#ondary #rushing.

    (. ntuk meningkatkan spesi?kasi suatu material sebagai produk

    akhir.

    . Men#egah masuknya undersiIe ke permukaan

    Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering dan

    dalam keadaan basah

    Permukaan ayakan yang digunakan pada s#reen bervariasi, yaitu:

    ). Plat yang berlubang -pun#hed plate, bahan dapat berupa baja

    ataupun karet keras.

    *. Anyaman ka!at -!oven !ire, bahan dapat berupa baja, nikel,

    perunggu, tembaga, atau logam lainnya.

    (. Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja

    -pararel rods.

    Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti

    bentuk lingkaran, persegi ataupun persegi panjang.

    Penggunaan bentuk bukaan ini tergantung dari ukuran,

    karakteristik material, dan ke#epan gerakan s#reen.

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    42/60

    Oaktor+9aktor yang mempengaruhi ke#epatan material untuk

    menerobos ukuran ayakan adalah :

    ). kuran buhan ayakan

    Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak

    material yang lolos.

    *. kuran relati9 partikel

    Material yang mempunyai diameter yang sama dengan

    panjangnya akan memiliki ke#epatan dan kesempatan masuk

    yang berbeda bila posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang

    dan lainnya membujur.

    (. Pantulan dari material

    Pada !aktu material jatuh ke s#reen maka material akan

    membentur kisi+kisi s#reen sehingga akan terpental ke atas dan

     jatuh pada posisi yang tidak teratur.

    . 'andungan air 'andungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila

    hanya sedikit akan menyumbat s#reen.

    Alat A$akan

    &erdasarkan gerak pengayak, alat ayakan dibagi menjadi * jenis:

    • Stationary s#reen

    • $ynami# s#reen.

    &eberapa alat ayakan :

    ). Stationary

    *. GriIIly

    (. ibrating

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    43/60

    . @s#illating

    ;. Be#ipro#ating

    . >romel0Bevolving

    Oaktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan s#reen:

    ). kapasitas, ke#epatan hasil yang diinginkan.

    *. 'isaran ukuran - siIe range,

    (. Si9at bahan : densitas, kemudahan mengalir -Qo!ability,

    . nsur bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang

    ditimbulkan.

    ;. Ayakan kering atau basah.

    Pemilihan s#reen berdasarkan ukuran.

    Kapasistas S%reen

    'apasitas s#reen se#ara umum tergantung pada:). Luas penampang s#reen*. kuran bahan(. Si9at dari umpan sepertiT berat jenis, kandungan air,

    temperature. >ipe me#hani#al s#reen yang digunakan.

    4andemen hasil penge&ilan bahan pangan

    Dandemen hasil pengecilan bahan pangan dapat diperoleh dengan persamaan 0

      5erat a0al = berat akhirRandemen 2  4 )55 3  Berat akhir

      5erat a0al = berat akhirRandemen mesh 2  4 )55 3  Berat a=al

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    44/60

    B'B (3. P4"" P*("''+

    $alam &imia  dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua

    atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senya#a kimia. Sebagian besar senya#a

    kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. iasanya, suatu senya#a kimia berada

    dalam keadaan tercampur dengan senya#a lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senya#a

    kimia yang memerlukan bahan baku senya#a kimia dalam keadaan murni atau proses produksi

    suatu senya#a kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses

     pemisahan sangat penting dalam bidang teknik industry pertanian dan industry kimia.

    Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses  perpindahan

    massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara

    mekanis atau kimia#i. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada

    kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan

    karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimia#i. Untuk campuran

    yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak 

     bumi), proses pemisahan kimia#i harus dilakukan.

    Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode.

    5etode pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran.

    Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen

    (lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase0

     padat!padat, padat!cair, padat!gas, cair!cair, cair!gas, gas!gas, campuran padat!cair!gas,

    dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus

    dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.

    Prinsip proses pemisahan

    Untuk proses pemisahan suatu campuran heterogen, terdapat empat prinsip utama

     proses pemisahan, yaitu0

    7. Sedimentasi

    . "lotasi

    3. Sentrifugasi

    https://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Campuranhttps://id.wikipedia.org/wiki/Campuranhttps://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Perpindahan_massahttps://id.wikipedia.org/wiki/Perpindahan_massahttps://id.wikipedia.org/wiki/Sedimentasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Flotasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sentrifugasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Campuranhttps://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Perpindahan_massahttps://id.wikipedia.org/wiki/Perpindahan_massahttps://id.wikipedia.org/wiki/Sedimentasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Flotasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sentrifugasi

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    45/60

    H. "iltrasi

    Proses pemisahan suatu campuran homogen, prinsipnya merupakan pemisahan dari

    terbentuknya suatu fase baru sehingga campuran menjadi suatu campuran heterogen yang

    mudah dipisahkan. "asa baru terjadi / terbentuk dari adanya perbedaan sifat fisik dan

    kimia#i masing!masing komponen.

    ampuran memang adalah materi yang tersusun dari dua jenis -at murni atau lebih

    dan masih memiliki sifat!sifat dari -at penyusunnya. &ebanyakan materi yang berada di

    alam ini tidak murni, melainkan masih berupa campuran. Seperti halnya udara yang kita

    hirup setiap hari sampai air laut yang berada di samudera. Udara sendiri terdiri dari

     beberapa macam -at seperti oksigen, nitrogen, uap air dan yang lainnya. Sedangkan airterdiri dari air, garam, dan -at yang lainnya.

    Untuk memperoleh -at murni, kita harus memisahkannya dari campurannya.

    Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat!sifat fisis -at penyusunnya,

    diataranya seperti #ujud -at, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik,

    kelarutan, dan lain sebagainya. erikut ini adalah beberapa metode dalam memisahkan

    campuran.

    erbagai metode tujuh digunakan untuk terjadinya suatu fase baru sehingga

    campuran homogen dapat dipisahkan adalah0

    7. orong pisah

    . "iltrasi (penyaringan)

    3. $ekantasi

    H. Sentrifugasi

    F. 8'aporasi (penguapan)

    G. $estilasi (penyulingan)

    *. &ristalisasi

    https://id.wikipedia.org/wiki/Filtrasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kristalisasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Filtrasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kristalisasi

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    46/60

    :. Sublimasi

    ;. &romatografi

    7E. 8kstraksi 

    a.  Leaching 

     b. 8kstraksi cair!cair 

    c. 8kstraksi padat!cair 

    77. %raksi

    7. dsorpsi7. Corong Pisah

    orong pisah atau corong pemisah adalah peralatan laboratorium yang

    digunakan untuk memisahkan komponen!komponen suatu campuran yang tersusun oleh

    dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan. ontohnya memisahkan campuran air 

    dan minyak.

     orong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. orong inimempunyai penyumbat di bagian atas dan keran di bagian ba#ah. orong pemisah

    yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat

    dari kaca ataupun %eflon. Untuk memakai corong ini, campuran dimasukkan ke dalam

    corong dari atas dengan corong keran ditutup. orong ini kemudian ditutup dan

    digoyang dengan kuat supaya larutan tercampur. orong kemudian didiamkan agar 

    terjadi pemisahan komponen penyusun campuran. Penyumbat dan keran corong

    kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong.

    . #iltrasi 5penyaringan)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Sublimasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografihttps://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraksihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leaching&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstraksi_cair-cair&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstraksi_padat-cair&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Adsorpsihttp://wp.me/p2BQb7-p5https://id.wikipedia.org/wiki/Sublimasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografihttps://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraksihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leaching&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstraksi_cair-cair&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstraksi_padat-cair&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Adsorpsihttp://wp.me/p2BQb7-p5

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    47/60

    "iltrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan

    dan padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan

     perbedaan ukuran partikel. Sebagai contoh menyaring air yang bercampur pasir 

    disaring dengan kertas saring sehingga pasir akan tertinggal di kertas saring.

    3. Dekantasi

    $ekantasi dapat digunakan sebagai salah satu alat alternatif selain filtrasi untuk 

    memisahkan cairan dan padatan. $ekantasi dilakukan dengan cara menuang cairan

    secara perlahan!lahan, dengan demikian padatan akan tertinggal di dalam #adahtersebut. 5etode jenis memang terbilang lebih cepat daripada filtrasi, namun hasilnya

    masih kurang efektif. asil akan menjadi lebih efektif bila ukuran -at padat jauh lebih

     besar, misalnya campuran air dengan kerikil.

    H. "entri0ugasi

    https://bisakimia.com/2013/12/13/pemisahan-campuran-dekantasi/http://wp.me/p2BQb7-pBhttps://bisakimia.com/2013/12/13/pemisahan-campuran-dekantasi/http://wp.me/p2BQb7-pB

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    48/60

    5etode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel

     padatan sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. 5etide sentrifugasi

    digunakan secara luas untuk memisahkan sel!sel darah dan sel!sel darah putih dari plasma darah. $alam hal ini, padatan adalah sel!sel darah dan akan mengumpul di

    dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.

    ;. -7aporasi (penguapan)

    Penguapan merupakan suatu teknik untuk dapat bisa

    memisahkan suatu #ampuran, dengan Iat terlarut dalam #ampuran

    tersebut adalah Iat padat dan pelarutnya adalah Iat #air. Penguapan

    yang terjadi ini dapat dilakukan dengan #ara memanaskan larutanhingga suhu tertentu. 8ika suatu larutan dipanaskan melebihi titik

    didih pelarutnya maka partikel pelarutanya pun akan semakin

    menguap, sedangkan padatan yang terlarut akan tertinggal 8ika garam di#ampur dengan air akan terbentuk larutan,

    larutan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan metode ?ltrasi

    maupun sentri9ugasi. Metode yang digunakan untuk memisahkan

    Iat padat yang terlarut dari larutannya disebut evaporasi. Sebagai

    #ontoh adalah larutan garam, larutan dipanaskan se#ara perlahan

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    49/60

    dengan uap air. Selama pemanasan, air dibiarkan menguap

    perlahan+perlahan hingga habis dan meninggalkan kristal garam

    sebagai residuG. Pen$ulingan (destilasi

    Penyulingan ialah suatu teknik dalam suatu pemisahan

    #ampuran yang terjadi berdasarkan pada perbedaan suatu titik didih

    yang terdiri dari masing+masing komponen yang ada dalam suatu

    #ampuran. Proses pemisahan #ampuran ini dilakukan dengan

    #aradengan #ara penyulingan dilakukan dengan dua #ara, yaitu

    yang pertama adalah dengan #ara penguapan pengembunan.

    Campuran itu mula+mula dipanaskan sampai di atas titik didih Iat

    yang akan dipisahkan. 'arena titik didih Iat yang akan dipisahkanlebih rendah dari titik didih #ampuran maka Iat tersebut akan

    menguap lebih dahulu. ap yang terbentuU: selanjutnya didinginkan

    sehingga menjadi #airan.

    H. 'ristalisasi

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    50/60

    Vat padat itu nggak bakal dapat dipisahkan dari larutan

    dengan #ara disaring. Vat padat dipisahkan dari larutan meialui

    proses kristalisasi. 'ristalisasi dapat terbentuk jika uap dari partikel

    yang sudah mengalami sublimasi menjadi dingin. Pada kristalisasi,bahan+bahan lain yang tidak diinginkan, tetapi terdapat dalam

    #ampuran, akan tetap ber!ujud #air.. Sublimasi

    Sublimasi merupakan perubahan dari !ujud Iat padat menjadi

    gas, atau sebaliknya. >etpai ntuk dapat dipisahkan melalui metode

    sublimasi ini Iat terlarut harus dapat memiliki perbedaan titik didih

    yang tiWnggi sehingga dapat menghasilkan suatu uap dengan tingkat

    kemurniannya yang tinggi. Vat yang dapat menyublim, antara lainkapur barus, iodium, dan ka9ein.

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    51/60

    D. 'romatogra?'romatogra? merupakan suatu tekniik dalam pemisahan suatu

    #ampuran dengan #ara menguraikan partikel yang ber!arna. $alam

    #ampuran tersebut penguraian partikel tersebut berubah menjadi

    komponen+komponen penyusunnya. 'romatogra? biasa digunakan

    dalam industri makanan yang berguna untuk mengetahui suatu

    pe!arna makanan berbahaya atau tidak bagi kesehatan.)5. 2kstraksi

    2kstraksi ialah pemisahan dalam suatu Iat dari #ampurannya dengan

    #ara melarutkan Iat tersebut pada pelarut yang sesuai. 2kstraksi biasanya

    dilakukan pada industri teh botol.

    )). >raksi

    Straksi ialah pemisahan dalam suatu Iat dari #ampurannyadengan #ara melarutkan Iat tersebut pada pelarut yang sesuai.

    2kstraksi biasanya dilakukan pada industri teh botol.)*. Adsorbsi

    Adsorbsi merupakan penarikan yang dilakukan dengan kuat

    sehingga Iat tersebut dapat menempel pada permukaan absorben

    atau yang lebih dikenal dengan Iat penyerap. Vat yang biasa

    digunakan sebagai penyerap itu seperti karbon akti9 yang gunanya

    itu mampu menyerap gas, Iat !arna, dan bahkan mikroorganisme.

    Adsorbsi ini biasa dilakukan pada industri gula yang bertujuan untuk

    dapat memutihkan gula yang kotor.

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    52/60

    B'B 3. 4L,( B''+ P'+,'+

    1. Pendahuluan

     Setiap makanan atau produk pangan pasti memiliki #arna, bau dan rasa. $emikian

     pula mereka masing!masing memiliki sifat mekanis yang unik, bisa keras atau lunak, liat

    atau empuk, lembut atau kasar, rapuh, renyah, mudah dan tidak mudah mengalir, dan

    seterusnya.

    da dua cara yang bisa dilakukan untuk menguji sifat mekanis produk pangan.

    Pertama, menggunakan indera manusia, dengan cara menyentuh, memijit, menggigit,

    mengunyah, dan sebagainya, selanjutnya kita sampaikan apa yang kita rasakan. Bni yang

    disebut dengan analisa sensori. &arena reaksi kita sebagai manusia yang menguji berbeda!

     beda, maka diperlukan analisa statistik untuk menyimpulkan skala perbedaan ataupun

    tingkat kesukaan penguji terhadap produk tersebut. ara uji kedua dengan pendekatan

    fisik, menggunakan instrument atau peralatan tertentu, hasilnya dinyatakan dengan unit

    satuan meter (m), kilogram (kg) dan detik (dt). Pendekatan fisik untuk mempelajari sifat

    mekanis bahan disebut rheology. D8@?@6 adalah suatu cabang ilmu fisik yang

    didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perubahan bentuk suatu mat erial. esekan

    antara bahan padat, sifat alir material bentuk tepung, bahkan pengecilan ukuran suatu

     partikel seperti pada proses penggilingan, proses emulsifikasi dan atomisasi juga

    termasuk.

    *engapa kita mempelajari Rheology ?

    da beberapa alasan utama kenapa kita mempelajari sifat reologi suatu bahan.

    Pertama, &ita bisa melihat lebih dalam struktur suatu bahan. misalnya hubungan antara

    ukuran molekul dan bentuk nya dalam suatu larutan terhadap kekentalan, hubungan antara

    tingkat cross-linkage  polymers dengan elastisitasnya. &edua, test reologi sering

    diterapkan untuk mengontrol bahan dasar dan mengontrol proses suatu pengolahan.

    ontohnya0 sifat reologi adonan tepung gandum pada pengolahan roti. &etiga,

     pengetahuan reologi diperlukan didalam mendesain alat tertentu seperti pompa, pipa!pipa

    aliran. dan lainnya. $esain akan lebih efektif bila reologi bahan yang menggunakan

     pompa atau melalui pipa alir tersebut diketahui. &eempat, Penerimaan konsumen terhadap

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    53/60

    suatu produk dipengaruhi oleh sifat reologinya. 5isalnya, mudah tidaknya jam atau selai

    dioleskan, liat dan empuknya daging, dan sebagainya.

    &endala dalam mempelajari reologi suatu produk pangan secara garis besar 

    disebabkan oleh0 pertama, sangat ber'ariasinya produk pangan, ada yang bersifat padat,

    cair atau gas, dan ada yang dalam bentuk!bentuk antaranya. &edua, disebabkan karena

    masing!masing produk tersebut mempunyai sifat berbeda pada kondisi yang berbeda.

    ontohnya, sebuah batu bersifat sebagai bahan padat, tapi kumpulan batu bisa

    dikatagorikan bersifat sebagai bahan cair. &apankah hal ini terjadiI

    4e0erensi

    &arena ber'ariasinya sifat reologi bahan, maka ahli reologi mendefinisikan

     bentuk!bentuk bahan ideal. ahan padat ideal dan bahan cair ideal. rtinya kalaupun ada

     bahan!bahan padat yang pada kondisi tertentu bisa bersifat sebagai bahan cair yang bisa

    mengalir, tidak demikian halnya bahan padat ideal, yang selalu sebagai bahan padat, tidak 

     pernah tidak. ahan padat ideal disebut juga  Hooked Solid atau  Hookean untuk 

    mengenang Dobert ooke (7G3F!7*EF) pencetusnya, seorang arsitek dari Bnggris. ahan

    cair ideal disebut Newton Liquid atau sering juga disebut  Newtonian untuk mengenang

     pencetusnya Sir Bsaac Ae#ton (7GH!7*G) seorang ahli matematik dari Bnggris. 9adi

    didunia ini tidak ada bahan yang lebih padat dari pada ooked Solid dan tidak ada yang

     pernah lebih cair dari pada Ae#ton ?iJuid. &edua bahan ini tidak mempunyai struktur 

    dan bersifat isotropik, artinya bersifat sama kesemua arah, dan mengikuti hukumnya

    sebagai bahan padat dan bahan cair. %entu saja kedua bahan ideal ini tidak pernah ada

    nyata didunia ini.

    $engan mengkombinasi kedua model reologi ideal ini dikenal ingham 5odel

    yang me#akili material ideal plastik. 5odel 5aK#ell merupakan model ideal isco-

    elastic liquid dan model !ein-"oigt me#akili suatu bahan padat.

    2. 4eologi Bahan Pangan Padat

    $alam mempelajari reologi bahan pangan padat kita perlu mempelajari konsep

    mendasar tentang stress dan strain#

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    54/60

    "T4""

    7# Force adalah suatu beban atau gaya yang dikenakan pada suatu benda yang

    mengakibatkan terjadinya deformasi, biasanya tercatat berunit g, kg atau Ae#ton

    (7 kg f = ;.:E* A).

    . Stress adalah intensitas beban force pada suatu luas permukaan.

    stress = (beban force)/luas lintang permukaan

    rtinya beban force yang sama dikenakan pada luas lintang permukaan

    yang lebih kecil akan memberikan stress yang lebih besar. ontoh0 sebuah balok 

    segi empat dengan ukuran tinggi cm, tebal 7 cm, panjang balok H cm, ditekan

    dengan beban force H A pada salah satu ujungnya, maka stress pada setiap titik 

    didalam balok tersebut adalah sebesar0

    s = ( H A) / (E.E m K E.E7 m) = E EEE A/m = E EEE Pa = E kPa

    3. Satuan Stress. Stress didefinisikan sebagai beban force per satuan luasan, seperti

    halnya tekanan. %ekanan hidrostatik pada kenyataannya adalah satu contoh bentuk 

    stress, satuannya pun sama dengan satuan stress.

    H. ompressi'e Stress. ontoh terapan compressi'e stress bila kita menekan bola atau

    suatu adonan roti misalnya dengan kedua telapak tangan kita.

    F. %ensile Stress.ontoh terapan tensile stress terjadi bila kita menarik atau meregang

    karet gelang.

    G. Aormal Stress. $idalam perhitungan, baik compressi'e maupun tensile stress yang

    arah sumbu force nya tegak lurus atau bersudut ;E derajat terhadap lintang

     permukaannya disebut dengan normal stress.

    *. Shear Stress

    $idalam perhitungan, shear stress ini disebut sebagai tangential stress

    :. Bsotropic Stress adalah stress yang seragam pada semua arah, seperti halnya pada

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    55/60

    tekanan hidrostatis.

    "T4'(+

    7. $eformasi. ila suatu bahan padat dikenakan beban stress, maka satu atau lebih

    dimensinya akan berubah. Perubahan dimensi ini mengakibatkan apa yang disebut

    dengan deformasi.

    . Strain. Strain adalah perubahan dimensi relatif terhadap dimensi a#al.

    3. Satuan Strain. Strain merupakan perbandingan antara dua dimensi panjang,

    karenanya tidak memiliki satuan.

    H. $%ial Strain dan Lateral Strain.

    F. PoissonLs ratio adalah perbandingan antara lateral strain dan a%ial strain.

    G. Columetric Strain

    *. Shear Strain

    !B!+,'+ "T4"" and "T4'(+

    7. ahan 8lastik. @bjek padat yang dikenai stress akan mengalami deformasi. ila

    stress tersebut dihilangkan bahan kemungkinan akan kembali atau mungkin tidak 

    akan kembali kepada kekeadaan atau bentuk semula. ila kembali ke bentuk atau

    kekeadaan semula, maka objek padat tersebut merupakan bahan elastik ideal.

    . ookedLs ?a#. ukum ooked ini mengatakan bah#a strain yang terjadi

     berbanding langsung dengan stress yang dikenakan.

    3. 5odulus 6oung ( & ) &onstanta 8 pada ukum ooked disebut dengan 5odulus

    6oung, yang merupakan ketahanan material terhadap deformasi.

    H. ulk modulus ( ! )

    F. Shear modulus ( ' ) adalah the ratio antara shear stress dan shear strain.

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    56/60

    9adi sifat reologi bahan padat dikaraterisasikan oleh H konstanta yaitu 5odulus 6oung

    (  & ), 5odulus Shear (  () *oisson+s ratio , ( dan Bulk .odulus , ! (# &eempat

    konstanta ini dihubungkan dengan persamaan

     & / 0!,1-2 ( / 2,1 3 ('

    rtinya, hanya konstanta yang perlu ditentukan melalui percobaan. Untuk 

     bahan padat dengan nilau   / 4)5 maka persamaan bisa disederhanakan

    menjadi 0

     & / 0 '

    4eologi Bahan Pangan Likuid dan Bahan Pangan "emi Padat

    ahan pangan likuid seperti susu, madu, sari buah dan minuman lainnya

    serta minyak sayur menunjukkan sifat alir yang sederhana. ahan pangan likuid

    yang leih kental seperti saus salad, saus tomat dan mayonais mempunyai sifat yang

    lebih rumit. ahan pangan semipadat seperti selai kacang dan margarin beraksi

    diantara bahan padat dan likuid, ampir semua bahan pangan ini dialirkan dengan

     pompa pada suatu tahap pengolahan ataupun pengemasannya, oleh karena itu

    karakteristik sifat alirnya penting untuk menentukan kebutuhan tenaga pada proses

     pemompaan, untuk menentukan ukuran pipa yang digunakan. Pengangkutan bahan

     pangan likuid dengan pemompaan ini ditentukan oleh massa jenis dan

    'iskositasnya.

    CBS&@SB%S

    "?UB$ A84%@ABA B$8?

    Untuk fluida ne#tonian ideal shear stress merupakan fungsi linear shear rate,

    dengan konstanta  merupakan dynamic 'iscosity.

    I = !  ,d6dy(

    eberapa bahan pangan likuid seperti susu, jus apel, jus jeruk, bir dan #ine

    menunjukkan bah#a mereka adalah bahan pangan likuid Ae#tonian. Satuan 'iskositas

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    57/60

    likuid adalah Poise.

    7 P = 7EE cP (centiPoise) 7cP = 7 mPa.s

    "?UB$ A@A!A84%@ABA

    ahan pangan fluida non!ne#tonian seperti krim, larutan gula, sirup, madu, saus

    salad mempunyai karakteristik hubungan shear stress dan shear rate yang tidak linear.

    ahkan beberapa bahan pangan tipe ini memiliki yield stress yang harus dicapai sebelum

    mulai mengalir. ahan ini dikelompokan kedalam fluida tipe plastik Bingham ,

    contohnya saus tomat dan pasta tomat.

    ahan pangan fluida tipe pseudoplastic atau shear tinning pada proses  shearing 

    akan menjadi encer atau 'iskositasnya menurun, contohnya pada selai kacang dan saus

    salad.

    ahan pangan fluida tipe dilatant atau shear thickening akan mengental atau

    'iskositasnya naik pada proses shearing , contohnya suspensi pati.

    ila fluida memiliki  yield stress serta kur'a  shear stress-shear rate nya conec

    kearah sumbu shear, fluida tersebut disebut sebagai tipe Casson Plastic.

    5@$8? D8@?@B

    Po#er ?a# 5odel

    3.7 Perilaku Stress dan Strain ahan Pangan

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    58/60

     

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    59/60

    3.. Sifat!sifat Suspensi dan &onsentrat

    3.3. Sifat!sifat Pangan iji!bijian

    3.H. 5odel Ciskositas dan %ekstur Pangan Padat

  • 8/16/2019 Tek. Pengeringan

    60/60

    D'#T'4 #!"T'-'

    1. Le=is; *; H;. 1