Teknik Penetapan Program Sampling-revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sampling

Citation preview

  • Tabel 1. Jumlah contoh yang harus diambil Bahan Pangan dalam karung atau kemasan karton SNI 0428-1989-A

    Jumlah contoh per lot karung/petiJumlah contoh yang diambil karung / peti 10 karung / petiSemua contoh11-25526-50751-10010> 100Akar pangkat dua

  • Tabel 2. Jumlah kemasan kecil yang harus diambil Penentuan karton yang dibuka dilakukan dengan rumus : x/y dimana x : angka dari tabel 2, dan y adalalah angka dari tabel 3. Pemilihan karton yang dibuka dilakukan secara acak dengan menggunakan tabel acak.Tabel 3. Kemasan kecil yang diambil setiap kartonDalam kemasan kecil SNI 0428-1989-A

    Jumlah kemasan kecilJumlah kemasan kecil untuk contoh10.000 20020.00025040.00030060.000350>100.000400

    Jumlah kemasan kecil dalam kartonMaksimum jumlah kemasan kecil yang diambil dari masing-masing karton> 241612-2410< 12Semua kemasan kecil dalam karton

  • B. Contoh dalam kemasan

    Masing-masing kemasan kecil yang diambil sebagai contoh laboratorium disatukan sehingga diperoleh 2 karton peti sesuai dengan bentuk kemasan aslinya. Contoh laboratorium dikemas sedemikian rupa sehingga terlindung dalam pengangkutan dan penyimpanan serta diberi label.

    Catatan :Untuk pengambilan contoh yang mempunyai peraturan khusus (pestisida dll) harus mengikuti ketentuan yang berlakuPengambilan contoh harus dilakukan oleh lembaga yang berwenang.

  • Contoh 1Gudang perusahan tepung beras berisi 1450 karung dengan berat 40 kg per karung. Bagaimana cara pengambilan sampelnya nenurut SNI 0428 1989?Jawab:Jumlah karung = 1450= 38 karungMasing-masing karung diambil sedikit-sedikit sampai terkumpul minimal 500 gram dari 38 karungContoh diambil dari bagian karung yang terpilih

  • Gudang perusahan tepung beras berisi 88 karung dengan berat 25 kg per karung. Bagaimana cara pengambilan sampelnya nenurut SNI 0428 1989?

    LATIHAN

  • Contoh 2Suatu perusahan mie instan menerapkan program pengambilan sampel menurut SNI 0428 1989. Perusahan tersebut menghasilkan 40.000 kemasan kecil yang yang berada dalam 1000 karton dalam satu lot. Bagaimana pengambilan sampelnya?

  • JawabJawab:Jumlah kemasan besar 40000, X : 300 Jumlah kemasan dalam setiap kemasan besar 40000/1000=40, Y : 16Karton yang dibuka = x/y = 300/16 = 18,7 =19 karton dilakukan secara acak, sehingga diperoleh 19 X 40 = 760 kemasan kecilDari 760 kemasan kecil diambil secara acak sehingga diperoleh 80 kemasan kecil, atau 80/19 = 4,2 kemasan kecil per karton. 15 karton diambil 4 kemasan kecil dan 4 karton diambil 5 kemasan kecil.

  • LATIHANSuatu perusahan snak (chiki) menerapkan program pengambilan sampel menurut SNI 0428 1989. Perusahan tersebut menghasilkan 120.000 kemasan kecil yang yang berada dalam 1200 karton dalam satu lot. Bagaimana pengambilan sampelnya?Jawab:x = 400, y= 16, x/y = 25.Dari 2500 diambil 200 (2 karton) Setiap karton dimbil 8 kemasan kecil secara acak.

  • Suatu perusahan snak (chiki) menerapkan program pengambilan sampel menurut SNI 0428 1989. Perusahan tersebut menghasilkan 4000 kemasan kecil yang yang berada dalam 200 karton dalam satu lot. Bagaimana pengambilan sampelnya?x = 200, y = 10, x/y = 20. Dari 400 kemasan kecil diambil 40 kemasan kecil = 2 karton.

  • Pengambilan Contoh Menurut Codex Alimentarius Sampling Plans For Prepackaged Foods

    Data-data yang diperlukan: Ukuran wadah terkecil (container size),Inspection level, Lot size (jumlah lot) atau N. Jumlah contoh yang diperlukanKreteria jumlah unit contoh cacat atau defect yang dibutuhkan untuk penerimaan/penolakan lotParameter atau atribut inspeksi yang digunakan yang berhubungan dengan kualitas atau mutu produk atau klasifikasi defective (cacat mutu). inspeksi Atribut adalah : pengujian organoleptik dan fisik.

  • Langkah-langkah pengambilan contoh untuk inspeksiTentukan level inspeksi, inspection level I untuk pengambilan contoh normal dan inpection level II kalau ada disputes (kondisi kritis karena adanya perselisihan Tentukan ukuran lot (N) yang merupakan jumlah wadah primer atau unit sampelTentukan jumlah unit sampel (ukuran size = n) dari lot yang diinspeksi. Gunakan tabel sampling plan I atau sampling II (tergantung inspection level yang digunakan). Tarik sejumlah unit sampel yang diperlukan dari lot secara acak (gunakan tabel bilangan acak dan penandaan yang diperlukan).Periksa unit-unit sampel tersebut sesuai dengan atribut mutu yang mutu distandarkan (misalnya menggunkan Standar Codex). Kumpulkan wadah atau unit sampel yang sesuai dan yang gagal untuk memenuhi atribut mutu tersebutBerdasarkan Tabel Sampling Plan (I ataun II) tentukan apakah lot diterima yaitu jika cacat (defectif) atau wadah yang fails dengan acceptance number (c). Jika jumlah unit sampel yang cacat tersebut lebih besar dari c, maka lot ditolak.

  • SAMPLING PLAN 1 (Inspection Level I, AQL = 6,5)1). Net weight is equal to or less than 1 kg (2,2lb)

    2). Net weight is greater 1 kg (2,2lb) but not more than 4,5 kg

    Lot Sise (N)Sample Size (n)Acceptance Number (c) 4.800 atau kurang61 4.801- 24.000132 24.001- 48.000213 48.001- 84.000294 84.001- 144.000486144.001- 240.000 849Lebih dari 240.00012613

    Lot Sise (N)Sample Size (n)Acceptance Number (c) 2.400 atau kurang61 2.401- 15.000132 15.001- 24.000213 24.001- 42.000294 42.001- 72.000486 72.001- 120.000 849Lebih dari 120.00012613

  • 3). Net weight greater than 4,5 kg

    Lot Sise (N)Sample Size (n)Acceptance Number (c) 600 atau kurang61 601 - 2.000132 2.001 - 7.200213 7.201- 15.000294 15.001- 24.000486 24.001- 42.000 849Lebih dari 42.00012613

  • 2. SAMPLING PLAN 2 (Inspection Level II, AQL = 6,5)1). net weight is equal to or less than 1 kg (2,2lb)2). Net weight is greater 1 kg (2,2lb) but not more than 4,5 kg (10 lb)

    Lot Sise (N)Sample Size (n)Acceptance Number (c) 4.800 atau kurang132 4.801- 24.000213 24.001- 48.000294 48.001- 84.000486 84.001- 144.000849144.001- 240.000 12613Lebih dari 240.00020019

    Lot Sise (N)Sample Size (n)Acceptance Number (c) 2.400 atau kurang132 2.401- 15.000213 15.001- 24.000294 24.001- 42.000486 42.001- 72.000849 72.001- 120.000 12613Lebih dari120.00020019

  • 3). Net weight greater than 4,5 kg (10 lb)

    Lot Sise (N)Sample Size (n)Acceptance Number (c) 600 atau kurang132 601 - 2.000213 2.001 - 7.200294 7.201- 15.000486 15.001- 24.000849 24.001- 42.000 12613Lebih dari 42.00020019

  • ContohSuatu lot perusahaan terdiri atas 1200 kemasan karton, masing-masing terdiri dari 12 buah wadah berisi makanan tertentu dengan berat per wadah 2,5 lb. Bagaimana perancangan sampelnya jika akan dilakukan inspeksi AQL 6,5 dari CODEX (FAO/WHO CODEX )

  • JawabUkuran lot (N)= 1200 x 12 = 14400 unit sampelBerat wadah unit contoh= 2,5 lbInspection level= IUkuran contoh (n)= 13 (tabel Sampling Plan I)Acceptance Number (c)= 2Rancangan penarikan sampel: Ambil sampel 13 unit sampelJika terdapat cacat mutu 2 unit sampel dari 13 unit sampel yang terpilih maka lot diterimaJika 3 wadah atau unit sampel yang cacat maka lot ditolak

  • Jika menggunakan inspection elvel II Ukuran lot (N) = 1200 x 12 = 14.400 unit sampelBerat wadah unti contoh = 2,5 lbInspection level = IIUkuran contoh (n) = 21 unit sampel (tabel Sampling Plan II)Acceptance Number (c)= 3Keputusan = Ambil sampel 21 unit sampelJika terdapat cacat mutu 3 unit sampel dari 21 unit sampel yang terpilih maka lot diterima Jika 4 unit sampel cacat maka lot ditolak

  • Sampel tersebut dimaksudkan untuk pengujian laboratoriumSemua wadah atau unit sampel dikirim ke laboratorium dan diperiksa satu per satu atau wadah dibuka dan isinya dijadikan satu diaduk hingga homogen kemudian diambil sejumlah contoh laboratorium.Sampel laboratorium atau wadah-wadah di atas dikemas dalam sedemikian rupa sehingga selama pengangkutan dan penyimpanan terlindung dari pengaruh benturan dan cuaca (cahaya, hujan, panas dan lain-lain) dan disegelSampel diberi label yang antara lain mencantumkan tanggal dan waktu pengambilan contoh nama orang/petugas dan badan yang menugaskannya merek/cap bahan yang diambil contohnya simbol petunjuk atau identifikasi dan lain-lain dengan ketentuan yang berlaku.

  • LatihanSuatu lot perusahaan terdiri atas 1600 kemasan karton, masing-masing terdiri dari 20 buah wadah berisi makanan tertentu dengan berat per wadah 2,5 lb. Bagaimana perancangan sampelnya jika akan dilakukan inspeksi AQL 6,5 dari CODEX (FAO/WHO CODEX )

  • Pengambilan sampel Kemasan Besar (Standar FAO (FAO Agricultural Services Bulletin 74, Rome 1989)

    Sampel primer diambil dan dicampur sehingga diperoleh sampel yang siap untuk dianalisa. Semakin tidak homogen batch atau produk dalam lot yang diambil contohnya semakin banyak Jumlah contoh yang harus diambil tergantung dari jumlah karung dalam lot sebagai berikut:

    Lot (pengiriman)Jumlah sampelPengambilan sampel100 karung10 karungDiambil 50 gram tiap karung sehinga untuk 50 karung didapatkan sampel 500 gram> 100 karung> 10 karungDiambil minimum 500gram dari seluruh karung sampel

  • Jumlah karungCara pengambilan sampel1-10 karungSemua karung harus diambil contohnya10 -100 karung10 karung diambil secara acakLebih dari 100 karung jumlah karung total

  • Penarikan Contoh Berdasarkan Military StandardMiliter Amerika Serikat untuk melakukan inspeksi peralatan militer. Peralatan militer yang digunakan dilakukan inspseksi sangat ketat agar terjamin kualitasnya. Karena metode inspeksi ini sangat baik maka diterapkan pada produk makanan oleh FAO melalui Codex Alimentarius Comission (CAC).

    Tipe-tipe sampling plan berdasarkan militery standard meliputi: pengambilan sampel tungal (Single sampling) terdiri dari normal, diperketat dan dikurangi, pengambilan sampel ganda (doble sampling) terdiri dari normal, diperketat dan dikurangi dan pengambilan sampel majemuk (Multiple sampling) terdiri dari normal, diperketat dan dikurangi.

  • 3. Jenis pengambilan sampelPengambilan sampel tunggal

    Pengambilan sampel hanya dilakukan satu kali, untuk memutuskan apakah lot diterima atau ditolak. Terdapat persyaratan minimal contoh rusak untuk dapat menerima atau menolak lot.Jika jumlah kerusakan (defect) ditemukan dalam contoh angka penerimaan maka lot atau batch dapat diterimaJika jumlah kerusakan (defect) ditemukan calam contoh angka penolan maka lot atau batch dapat ditolak.

  • Pengambilan sampel hanya dilakukan satu atau dua kali, untuk memutuskan apakah lot diterima atau ditolak. Pada sampling pertama dan kedua terdapat persyaratan minimal contoh rusak untuk dapat menerima atau menolak lot.Bila sampling pertama tidak cukup baik diterima dan tidak cukup buruk ditolak lakukan sampling keduaHasil sampling 1 dan 2 digunakan untuk penerimaan atau penolakan lotKeuntungan: lot yang baik dan lot yang buruk dideteksi pada sampling pertama dan hanya lot yang mempunyai spesifikasi tertentu yang butuh sampling 2.Single sampling normal digunakan saat awal pemeriksaan dan dapat berubah menjadi diperketat atau dikurangiPengambilan sampel ganda

  • Acceptable Quality Level (AQL)

    Merupakan tingkat mutu yang dapat diterima atau didifinisikan sebagai maksimum persen cacat yang diperbolehkan dalam satu lot yang akan diterima sekitar 95% pada waktu tersebut.Misalnya sampling plan pada AQL 6,5 artinya akan menerima suatu lot atau produksi dengan cacat 6,5% sebanyak 95% melalui inspeksi pada waktu tersebut.

  • Tingkat PemeriksaanTingkat Inspeksi umum (General Inspection Levels)Terdapat tiga tingkat pemeriksaan yaitu I, II dan IIITingkat pemeriksaan I adalah setengah jumlah pemeriksaan normal (tingkat pemeriksaan II)Tingkat pemeriksaan II adalah pemeriksaan normalTingkat pemeriksaan III adalah dua kali pemeriksaan normal Tingkat Inspeksi khusus (Special Inspection Levels)Terdapat 4 tingkat Inspeksi khusus yaitu S-1, S-2, S-3, S-4 diberikan untuk ukuran contoh relatif kecil dan toleransi terhadap resiko tinggi pada penarikan contoh. Contohnya pada pengambilan contoh mutiara.

  • Tabel yang digunakan Sample size code letters (Table I)Master table for normal inspection single sampling (table II-A) untuk inspeksi normal Master table for tightened inspection single sampling (table II-B) untuk inspeksi diperketat Master table for reduced inspection single sampling (table II-C) untuk inspeksi dikurangi Master table for normal inspection double sampling (table III-A) untuk inspeksi normal Master table for tightened inspection double sampling (table III-B) untuk inspeksi diperketat (master table for reduced inspection) double sampling (table III-C) untuk inspeksi dikurangi Master table for normal inspection multiple sampling (table IV-A) untuk inspeksi normal Master table for tightened inspection multiple sampling (table IV-A) untuk inspeksi diperketat Master table for reduced inspection multiple sampling (table IV-A) untuk inspeksi dikurangi

  • Ketentuan dalam tabel Tanda anak panah vertikal maka gunakan sampling plan di atas atau di bawah anak panah. Huruf kode dan ukuran contoh berubah. Misal: untuk sampling plan tunggal diperketat dengan AQL 6,5 dan huruf kode B maka huruf berubah menjadi A jumlah sampel 2, Ac = 0 dan Re = 1. kode N akan berubah menjadi L dengan jumlah sampel 200 dengan Ac= 21 dan Re = 22.

  • Prosedur Militery standard MIL-STD 105E

    Tentukan ukuran lotPilih tingkat pemeriksaanTentukan codeTentukan jenis rancangan penarikan contoh Gunakan tabel yang sesuaiPilih AQLTentukan ukuran contohTentuka Ac dan ReBuat keterangan (penjelasan) dari rancangan

  • Ketentuan perubahan pemeriksaan Pemeriksaan awal menggunakan normalNormal menjadi diperketat jika 2 dari 5 lot yang berurutan telah ditolak pada pemeriksaan awalDiperketat menjadi normal jika pada pemeriksaan diperketat 5 lot atau batch berurutan diterima Normal menjadi dikurangi jika dalam pemeriksaan normal 10 lot tidak ada yang ditolak. Produksi dalam keadaan baik tidak ada masalah mesin, dan bahan baku. Dikurangi menjadi normal jika satu lot atau batch ditolak, pemeriksaan dikurangi menghasilkan kreteria tidak menerima atau tidak menolak lot diterima namun kembali ke pemeriksaan normal dan produksi tertuda atau tidak teratur.

  • Contoh N=2000, AQL 6,5%, tingkat pemeriksaan III, tentukan sampling plan untuk pengambilan contoh tunggal, pemeriksaan normal, diperketat dan dikurangi

    Tunggal, Normal Huruf pada ukuran contoh dari N=2000, III adalah L (Tabel I)Untuk kode L dan AQL 6,5% normal didapat sampling plan, n=200, Ac=21 dan Re = 22Jadi dari N=2000 diambil secara acak 200 contoh diperiksa bila diketemukan contoh cacat 21 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 22 maka lot ditolak.

  • Diperketat / dipertajam Huruf pada ukuran contoh dari N=2000, III adalah L (Tabel I) Untuk kode L dan AQL 6,5% dioerketat didapat sampling plan 200, Ac=18 dan Re = 19 Jadi dari N=2000 diambil secara acak 200 contoh diperiksa bila diketemukan contoh cacat 18 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 19 maka lot ditolak.

    Dikurangi/direduksiHuruf pada ukuran contoh dari N=2000, III adalah L (Tabel I)Untuk kode L dan AQL 6,5% dikurangi didapat sampling plan 80, Ac=10 dan Re = 13 Jadi dari N=2000 diambil secara acak 80 contoh diperiksa bila diketemukan contoh cacat 10 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 13 maka lot ditolak dan jika diketemukan cacat 11 dan 12 maka pemeriksaan kembali normal.

  • C ontoh 2Ukuran N=20000, AQL = 6,5 tingkat pemeriksaan III double sampling tentukan rancangan penarikan contoh (sampling plan) untuk pemeriksaan normal, diperketat dan dikurangi.

  • Jawab

    NormalHuruf pada ukuran contoh dari N=20000, III adalah N (Tabel I)Untuk kode N dan AQL 6,5% normal didapat sampling plan pertama 315, Ac=11 dan Re = 16 samping plan kedua 315, Ac=26 dan Re = 27diperketatUntuk kode N dan AQL 6,5% normal didapat sampling plan pertama 315, Ac=9 dan Re = 14 samping plan kedua 315, Ac=23 dan Re = 24diperlonggarUntuk kode N dan AQL 6,5% normal didapat sampling plan pertama 125, Ac=5 dan Re = 10 samping plan kedua 125, Ac=12 dan Re = 16

  • Diperketat / dipertajamHuruf pada ukuran contoh dari N=20000, I adalah N(Tabel I)Untuk kode N dan AQL 6,5% normal didapat sampling plan pertama 125, Ac=9 dan Re = 14 samping plan kedua 125, Ac=23 dan Re = 24Jadi dari N=20000 diambil secara acak 125 contoh diperiksa bila diketemukan contoh cacat 9 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 14 maka lot ditolak. Dan jika diperoleh sample cacat 10-13 maka dilakukan sampling yang kedua sebanyak 125 sampel. Dari pengambilan sampel kedua bila diketemukan contoh cacat 23 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 24 maka lot ditolak

  • Dikurangi/direduksiHuruf pada ukuran contoh dari N=20000, I adalah N(Tabel I)Untuk kode N dan AQL 6,5% normal didapat sampling plan pertama 50, Ac=5 dan Re = 10 samping plan kedua 50, Ac=12 dan Re = 16Jadi dari N=20000 diambil secara acak 50 contoh diperiksa bila diketemukan contoh cacat 5 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 10 maka lot ditolak. Dan jika diperoleh sample cacat 6-9 maka dilakukan sampling yang kedua sebanyak 50 sampel. Dari pengambilan sample kedua bila diketemukan contoh cacat 12 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 16 maka lot ditolak jika diketemukan cacat 13-15 lot diterima namun kembali ke pemeriksaan normal

  • Dikurangi/direduksiHuruf pada ukuran contoh dari N=50000, II adalah L (Tabel I)Untuk kode L dan AQL 1% dikurangi didapat sampling plan 200, Ac=5 dan Re = 8Jadi dari N=50000 diambil secara acak 200 contoh diperiksa bila diketemukan contoh cacat 5 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 8 maka lot ditolak dan jika diketemukan cacat 6 dan 7 maka pemeriksaan kembali normal.

  • LatihanKentang 50000 buah, syarat pembelian kentang cacat tidak boleh lebih dari 1%. Bagaimana sampling plannya jika menggunakan tingkat pemeriksaan II pengambilan sampel ganda untuk pemeriksaan normal, diperketat dan dikurangi

  • NormalKode huruf (code letter) pada N=50000, level inspeksi II adalah N (Tabel I)Untuk kode N dan AQL 1% normal didapat:Sampling plan 1, n= 315, Ac=5 dan Re = 9Sampling plan 2, n= 315, Ac=12 dan Re = 13

    Jadi dari N=50000, dilakukan pengambilan sampel pertama sebanyak 200 kemudian diperiksa bila diketemukan contoh cacat 5 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 9 maka lot ditolak. Jika diperoleh cacat 6-8 maka dilakukan pengambilan sampel yang kedua sebanyak 200 sampel. Dari pengambilan ke dua jika ditemukan cacat 12 maka lot diterima namun jika 13 maka lot ditolak Jawab

  • Diperketat / dipertajamKode huruf (code letter) pada N=50000, level inspeksi II adalah N (Tabel I)Untuk kode N dan AQL 1% normal didapat:Sampling plan 1, n= 200, Ac=3 dan Re = 7Sampling plan 2, n= 200, Ac=11 dan Re = 12

    Jadi dari N=50000, dilakukan pengambilan sampel pertama sebanyak 200 kemudian diperiksa bila diketemukan contoh cacat 3 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 7 maka lot ditolak. Jika diperoleh cacat 4-6 maka dilakukan pengambilan sampel yang kedua sebanyak 200 sampel jika ditemukan cacat 9 maka lot diterima namun jika 12 maka lot ditolak

  • Dikurangi Kode huruf (code letter) pada N=50000, level inspeksi II adalah N (Tabel I)Untuk kode N dan AQL 1% normal didapat:Sampling plan 1, n= 125, Ac=2 dan Re = 7Sampling plan 2, n= 125, Ac=6 dan Re = 9

    Jadi dari N=50000, dilakukan pengambilan sampel pertama sebanyak 125 kemudian diperiksa bila diketemukan contoh cacat 2 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 7 maka lot ditolak. Jika diperoleh cacat 3-6 maka dilakukan pengambilan sampel yang kedua sebanyak 125 sampel. Dari pengambilan sampel kedua jika ditemukan cacat 6 maka lot diterima namun jika 9 maka lot ditolak. Jika diperoleh cacat 7-8 unit maka lot diterima tetapi kembali ke inspeksi normal.

  • Ukuran N=20000, AQL = 6,5 tingkat pemeriksaan I multiple sampling tentukan rancangan penarikan contoh (sampling plan) untuk pemeriksaan normal, diperketat dan dikurangi.

  • JawabNormalJadi dari N=20000 diambil secara acak 50 contoh diperiksa bila diketemukan contoh cacat 5 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 10 maka lot ditolak. Dan jika diperoleh sample cacat 6-9 maka dilakukan sampling yang kedua sebanyak 50 sampel. Dari pengambilan sample kedua bila diketemukan contoh cacat 12 maka lot diterima dan jika ditemukan contoh cacat 16 maka lot ditolak jika diketemukan cacat 13-15 lot diterima namun kembali ke pemeriksaan normal