Upload
mitadexo
View
151
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
by mardiana
Citation preview
TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN DESA, PERATURAN KEPALA DESA, KEPUTUSAN KEPALA DESA DAN
KEPUTUSAN BPD
Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang
Kewenangan Desa dalam Pembentukan Peraturan
MENGAPA DESA DIBERIKAN KEWENANGAN MEMBENTUK PERATURAN (DESA/KEPALA DESA) ? SEDANGKAN KELURAHAN TIDAK MEMPUNYAI KEWENANGAN MEMBENTUK PERATURAN
DESA MEMPUNYAI OTONOMI, LAYAKNYA KABUPATEN, KOTA, DAN PROVINSI_DIBEDAKAN LUAS & SEMPITNYA OTONOMI
DAERAH ATAU WILAYAH YANG MEMPUNYAI OTONOMI, BERWENANG MENGATUR DAN MENGURUS
Jenis Peraturan di Tingkat Desa
JENIS PERATURAN APA SAJA YANG BISA DIBENTUK DI TINGKAT DESA ?
PERATURAN DESA (Ps. 209 UU No. 32 Th. 2004; Ps. 55 ayat 1 PP 72 Th. 2005)
PERATURAN KEPALA DESA (Ps. 8 ayat 1 UU No. 12 Th. 2011; Ps. 59 ayat 1 PP 72 Th. 2005)
KEPUTUSAN KEPALA DESA (Ps. 59 ayat 1 PP 72 Th. 2005)
PERATURAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Karakteristik/ciri, Fungsi, dan Sifat Produk Hukum Desa (1)
APA KARAKTERISTIK/CIRI, FUNGSI, DAN SIFAT PRODUK HUKUM DESA ?
PERATURAN DESA
PRODUK HUKUM YANG BERSIFAT “MENGATUR”
DITETAPKAN KEPALA DESA BERSAMA BPD
RUANG LINGKUPNYA MENYANGKUT URUSAN PEMERINTAHAN YG MENJADI KEWENANGAN DESA
BERSIFAT UMUM (MENGIKAT MASYARAKAT) & ABSTRAK (MENGATUR PERSOALAN UMUM)
Karakteristik/ciri, Fungsi, dan Sifat Produk Hukum Desa (2)
APA KARAKTERISTIK/CIRI, FUNGSI, DAN SIFAT PRODUK HUKUM DESA ?
PERATURAN KEPALA DESA
PRODUK HUKUM YANG BERSIFAT “MENGATUR”
DITETAPKAN KEPALA DESA
RUANG LINGKUPNYA MENINDAKLANJUTI PERATURAN DESA & PER. PER-UU-AN LBH TINGGI
BERSIFAT UMUM (MENGIKAT MASYARAKAT) & ABSTRAK (MENGATUR PERSOALAN UMUM)
DIKELUARKAN BAIK ATAS PERINTAH PERATURAN DESA ATAU ATAS INISIATIF KEPALA DESA
TDK BOLEH BERTENTANGAN
DGN PERATURAN DI ATASNYA
Karakteristik/ciri, Fungsi, dan Sifat Produk Hukum Desa (3)
APA KARAKTERISTIK/CIRI, FUNGSI, DAN SIFAT PRODUK HUKUM DESA ?
KEPUTUSAN KEPALA DESA
PRODUK HUKUM YANG BERSIFAT “PENETAPAN”
DITETAPKAN KEPALA DESA
RUANG LINGKUPNYA MENJALANKAN PERATURAN DESA & PER. PER-UU-AN LEBIH TINGGI
BERSIFAT INDIVIDUAL (MENGIKAT PIHAK-PIHAK TERTENTU) & KONKRIT (MENGATUR PERSOALAN TERTENTU)
Karakteristik/ciri, Fungsi, dan Sifat Produk Hukum Desa (4)
APA KARAKTERISTIK/CIRI, FUNGSI, DAN SIFAT PRODUK HUKUM DESA ?
PERATURAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
PRODUK HUKUM YANG BERSIFAT “MENGATUR”
DITETAPKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
RUANG LINGKUPNYA MENYANGKUT TATA KERJA BPD
BERSIFAT TEKNIS (MENGATUR MEKANISME KERJA BPD) & KEDALAM/INTERNAL (MENGIKAT ANGGOTA BPD SAJA)
MATERI PERATURAN DESA
Berdasarkan pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 tahun 2006 : Materi muatan Peraturan Desa adalah seluruh materi muatan dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pembangunan desa, dan pemberdayaan masyarakat, serta penjabaran lebih lanjut dari ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
Materi muatan Peraturan Kepala Desa adalah penjabaran pelaksanaan Peraturan Desa yang bersifat pengaturan.
Materi muatan Keputusan Kepala Desa adalah penjabaran pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa yang bersifat penetapan
Peraturan Desa merupakan penjabaran lebih lanjut dari Peraturan Daerah yang mengatur tentang Desa, yang menurut jenisnya antara lain terdiri dari :
√ Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
√ Penegasan Batas Wilayah Administrasi Desa;
√ Penetapan Pusat-pusat Pertumbuhan dan Pengembangan Desa;
√ dll.
Kewenangan Desa dalam Mengatur Persoalan Desa (1)
PERSOALAN APA SAJA YANG BISA DIATUR OLEH DESA ?
PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA (Ps. 211 ayat 1 UU No. 32 Th. 2004; Ps. 89 ayat 2 PP 72 Th. 2005)
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA KE DALAM APB DESA (Ps. 212 ayat 5 UU No. 32 Th. 2004; Ps. 61 Jo. 73 dan Ps. 75 Jo. 76 PP 72 Th. 2005; Ps. 6 Jo. 7 ayat 2 Permendagri No. 37 Th. 2007)
PERUBAHAN APB DESA (Ps. 11 ayat 3 Permendagri No. 37 Th. 2007)
Kewenangan Desa dalam Mengatur Persoalan Desa (2)
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APB DESA (Ps. 16 ayat 3 Permendagri No. 37 Th. 2007)
PENJABARAN LEBIH LANJUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LEBIH TINGGI (Ps. 55 ayat 3 PP 72 Th. 2005)
PEMBNETUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (Ps. 78 ayat 2 PP No. 72 Th. 2005)
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (Ps. 78 ayat 2 PP No. 72 Th. 2005)
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA (Ps. 12 ayat 5 PP No. 72 Th. 2005)
Kewenangan Desa dalam Mengatur Persoalan Desa (3)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (Ps. 64 ayat 2 PP No. 72 Th. 2005)
SELAIN PERSOALAN DI ATAS, URUSAN YANG MENJADI KEWENANGAN DESA YANG BISA DIATUR ADALAH:
URUSAN PEMERINTAHAN BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA (Ps. 206 UU No. 32 Th. 2004)
URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN YG DISERAHKAN KE DESA (Ps. 206 UU No. 32 Th. 2004)
TUGAS PEMBANTUAN DARI PEM., PROV., KAB./KOTA (Ps. 206 UU No. 32 Th. 2004)
URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA YG OLEH PER. PER-UU-AN DISERAHKAN KE DESA (Ps. 206 UU No. 32 Th. 2004)
AZAS PEMBENTUKAN
Kejelasan tujuan; Kelembagaan atau organ pembentuk
yang tepat; Kesesuaian antara jenis dan materi
muatan; Dapat dilaksanakan; Kedayagunaan dan kehasilgunaan; Kejelasan rumusan dan Keterbukaan.
Muatan Materi Mengandung Asas :
o Pengayomano Kemanusiaano Kebangsaano Kekeluargaano Kenusantaraano Bhineka tunggal ikao Keadilano Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahano Ketertiban dan kepastian hukum dan/atauo Keseimbangan, keserasian dan keselarasan.
PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN DESA
• Rancangan Peraturan Desa diprakarsai oleh Pemerintah Desa dan dapat berasal dari usul inisiatif BPD
• Masyarakat berhak memberikan masukan masyarakat dan dapat dilakukan dalam proses penyusunan Rancangan Peraturan Desa.
• Sosialisasi kepada masyarakat terlebih dahulu
• Mekanisme penggunaan hak diatur lebih lanjut dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
• Rancangan Peraturan Desa dibahas secara bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD
• Rancangan Peraturan Desa yang berasal dari Pemerintah Desa, dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama BPD.
• Hasil evaluasi rancangan Peraturan disampaikan oleh Bupati/Walikota kepada Kepala Desa paling lama 20 (dua puluh) hari sejak Rancangan Peraturan Desa tersebut diterima
• Dll .
Persiapan Pembahasan
Peraturan Desa
PENETAPANDalam menetapkan Peraturan Desa, BPD
mengadakan rapat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota
BPD
PENYEBAR LUASANPeraturan Desa dan peraturan pelaksanaannya wajib disebarluaskan kepada masyarakat oleh
Pemerintah Desa.
Kerangka strukturPeraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa serta Keputusan BPD, terdiri dari :
Penamaan/Judul;
Pembukaan;
Batang Tubuh;
Penutup; dan
Lampiran (bila diperlukan).
Perubahan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa :
Menambah atau menyisipkan ketentuan baru, menyempurnakan atau menghapus ketentuan yang sudah ada, baik yang berbentuk Bab, Bagian, Paragraf, Pasal, ayat maupun perkataan angka, huruf, tanda baca dan lain-lainnya.Mengganti suatu ketentuan dengan ketentuan lain, baik yang berbentuk Bab, Bagian, Paragraf, Pasal, ayat maupun perkataan angka, huruf, tanda baca dan lain-lainnya.
Hal-hal Yang Harus Diperhatikandalam mengadakan perubahan terhadap suatu Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa :Dilakukan oleh pejabat yang berwenang membentuknya.
Peraturan Desa diubah dengan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dengan peraturan kepala desa sedangkan Keputusan Kepala Desa diubah dengan Keputusan Kepala Desa.
Perubahan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa atau Keputusan Kepala Desa dilakukan tanpa mengubah sistematika yang diubah.
Dalam penamaan disebut Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa, Keputusan Kepala Desa mana yang diubah dan perubahan yang diadakan itu adalah perubahan yang keberapa kali.
Pencabutan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa :
1.
Pencabutan dengan penggantian
2.
Pencabutan tanpa penggantian
Ragam Bahasa
Bahasa Perundangan
Teknik pengacuan
Pilihan kata atau istilah
Teringat pada suatu waktuKuberjalan-jalan di depan rumahmuRasa berdebar dalam hatikuIngin lekas lalu
Sekilas nampak wajahmu di balik pintuTersenyum dikau menusuk hatiku
Apa daya sejak saat ituNurani terganggu di setiap waktuTeringat slalu pada senyummuIngin kubertemu
Teringat pada suatu waktuKuberjalan-jalan di depan rumahmuRasa berdebar dalam hatikuIngin lekas lalu
Sekilas nampak wajahmu di balik pintuTersenyum dikau menusuk hatiku
Apa daya sejak saat ituNurani terganggu di setiap waktuTeringat slalu pada senyummuIngin kubertemu
Teringat pada suatu anuKuberjalan-jalan di depan anumuRasa berdebar dalam anukuIngin lekas anu
Sekilas nampak anumu di balik pintuTersenyum dikau menusuk anuku
Apa daya sejak saat ituNurani terganggu di setiap anuTeringat slalu pada anumuIngin kuberanu
BAGAN ALUR TEKNIS SOSIALISASI
Tujuan sosialisasi
Sasaran sosialisasi
Materi sosialisasi
Metode sosialisasi
- Prasarana- Waktu- Biaya
Pelaksanaan sosialisasi
Evaluasi sosialisasi
Rekomendasi:Bagi rapat Pemerintah
Desa bersama dengan
Peraturan Desa
BAGAN PROSES PENYUSUNAN DAN PENETAPAN PERATURAN DESA
KEPENTINGAN MASYARAKAT
KEPALA DESAMengusulkan
Rancangan Perdes
BPDMengusulkan
Rancangan Perdes
PEMBAHASANRancangan
RANCANGAN
Peraturan Kepala DesaPelaksaan Perdes
PERDES Ditetapkan oleh Kepala Desa setelah
disetujui BPD Ditandatangani oleh kepala desa
Rapat pembahasan dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota
DEMOKRASI PANCASILA
TATA NASKAH PENYUSUNANPERATURAN DESA,
PERATURAN KEPALA DESA DAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA
Dr. Susy SSong and game
Dr. Susy SSong and game
Berjiwa pemimpin Penuh Tanggung jawab Sederhana
Bercita-cita tinggi Berani mengambil resiko Suka bekerja Selalu tuntas
Senang hal-hal rumit Berjiwa seni Fleksibel
Perhatian selalu terjuju pada sex
Ciri Karakter Menurut Penelitian Hery Foll
SEMOGA SUKSES !!!!!!
Terima Kasih.............,
RUANG LINGKUP PENGATURAN
Psl. 209 UU NO 32/2004Berdasarkan Ps. 211 ayat (1) & 212 ayat (5) UU
32/2004Berdasarkan Ps. 206 UU 32/2004 & Ps. 7 PP 72/2005 Berdasarkan Ps. 55 s/d 62 PP 72/2005Berdasarkan Ps. 78 ayat (2) PP 72/2005ruang lingkup yg menjadi materi muatan Peraturan
DesaBerdasarkan pasal 5 Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 29 tahun 2006